Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat...

47
Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2011-2012 I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 15 Maret 2012 3. Waktu : 10.15 WIB Selesai 4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V 5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD 1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua) 2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua) 3. GKR. Hemas (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (DR. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc.) 2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat) 7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Dra. Sri Sumarwati Isf.) 8. Acara : Pengambilan putusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD RI terhadap RUU APBN Perubahan Tahun Anggaran 2012 9. Hadir : 60 Orang 10. Tidak hadir : 72 Orang II. JALANNYA SIDANG :

Transcript of Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat...

Page 1: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

Nomor : DPD.220/SP/11/2012

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-11

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2011-2012

I. KETERANGAN

1. Hari : Kamis

2. Tanggal : 15 Maret 2012

3. Waktu : 10.15 WIB – Selesai

4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V

5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD

1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua)

2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua)

3. GKR. Hemas (Wakil Ketua)

6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (DR. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc.) 2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat)

7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Dra. Sri Sumarwati Isf.)

8. Acara :

Pengambilan putusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD RI

terhadap RUU APBN Perubahan Tahun Anggaran 2012

9. Hadir : 60 Orang

10. Tidak hadir : 72 Orang

II. JALANNYA SIDANG :

Page 2: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

1

1. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Swastyastu.

Bapak-Ibu yang saya hormati, para hadirin yang berbahagia. Sebagaimana biasanya

sebelum kita memasuki sidang paripurna ini, sesuai dengan turan yang berlaku kita akan

menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk kepada tim paduan suara untuk bisa

memandu untuk menyanyikan lagu. Dan kepada para anggota DPD RI dan seluruh hadirin

yang hadir di ruangan ini dimohon untuk berdiri dan bersama-sama kita nyantikan lagu

kebangsaan Indonesia Raya.

2. PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 10.15 WIB

Page 3: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

2

3. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim Sidang Paripurna ke-11 tahun

sidang 2011-2012 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, kami buka dan dinyatakan

terbuka untuk umum.

Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia.

Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh sekretariat jenderal, sampai

saat ini telah hadir 37 orang anggota DPD dan telah menandatangani daftar hadir. Dengan

demikian sesuai tatib yang berlaku sidang harus memenuhi kuorum, sehingga kita harus

menunggu 2 kali, 2 kali 24 jam, 1 kali 24 jam. Untuk itu sambil menunggu yang lain dan

juga mengikuti tatib yang telah kita sepakati, kita terpaksa menskors sidang ini selama 15

menit.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om Swastyastu.

Bapak-Ibu anggota sidang yang mulia.

Sesuai dengan tatib di pasal 182, dimana disampaikan bahwasa kalau umpamakan

dalam pengambilan keputusan tidak mencukupi maka kita akan melakukan skors. Untuk itu

skorsing sidang cabut kembali.

Bapak-Ibu sekalian, kembali kita mendapat laporan dari sekretariat jenderal, telah

bertambah anggota yang hadir tadi dari 32 menjadi 41. Dimana yang bertugas ada 34 orang,

ijin ada 12 orang, sakit 2, jadi itu komposisinya. Memang pada hari ini sidang paripurna tidak

termasuk jadwal, karena ini adalah memenuhi undang-undang untuk bisa kita memutuskan

sebuah keputusan yang sangat strategis dan penting, yaitu pertimbangan DPD mengenai

RAPBN-P. Untuk itu kita sekali lagi akan menskors sidang ini 15 menit lagi, kemudian kita

habis itu kita akan mulai untuk melanjutkan sidang ini.

KETOK 1X

KETOK 1X

SIDANG DISKORS PUKUL 10.18 WIB

SIDANG DIBUKA KEMBALI PUKUL 10.35 WIB

KETOK 1X

SIDANG DIBUKA KEMBALI PUKUL 10.35 WIB

Page 4: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

3

Atas nama semua ijinkan saya untuk menskors sidang sekali yang terakhir untuk 15

menit. Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om Swastyastu.

Selama ini skors sidang yang kedua kalinya kita cabut.

Bapak-Ibu yang saya hormati.

Sesuai dengan pasal 182 ayat 3, disana dibunyikan setelah dua kali penundaan, yang

mana kita telah lakukan, kuorum sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1, dimana setiap

sidang dalam mengambil keputusan harus dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota

sidang atau rapat. Makanya, karena sampai sekarang masih belum terpenuhi, karena

jumlahnya yang hadir 46, karena ada yang bertugas 37, ada yang ijin 4 dan sakit 2. Sesuai

dengan tatib yang ada di peraturan kita, bahwasa cara penyelesaiannya diserahkan kepada

pimpinan. Untuk itu kami mohon untuk satu menit untuk berunding, untuk supaya kita bisa

mengambil keputusan dalam selanjutnya.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, sesuai dengan kesepakatan pimpinan, bahwasa kita tidak

mungkin lagi menunda sidang ini karena ada satu agenda penting yang harus kita putuskan,

harus hari ini, karena hari ini juga sesuai dengan Undang-Undang MD3 itu mengenai

RABPN-P ini harus kita serahkan pada hari ini, karena 2 minggu sebelum tanggal 29. Maka

untuk itu atas ijin kita semua maka sidang ini kita akan lanjutkan.

Tepuk tangan buat kita semua.

Jadi kita telah mengikuti semua mekanismenya ini dengan baik, maka saya akan bisa

meneruskan sidang ini, mudah-mudahan bisa kita selesaikan dengan baik dan cepat.

Agenda pokok Sidang Paripurna ke-11 DPD Masa Sidang III Tahun Sidang 2011-

2012.

Sidang dewan yang mulia,

Sesuai dengan jadwal acara, sidang paripurna ini mempunyai agenda pokok yaitu

pengambilan putusan DPD terhadap RUU APNP Perubahan Tahun Anggaran 2012.

Sidang dewan yang mulia,

KETOK 1X

SIDANG DISKORS PUKUL 10.35 WIB

KETOK 1X

SIDANG DIBUKA KEMBALI PUKUL 10.50 WIB

KETOK 1X

Page 5: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

4

Seperti kita ikuti bersama pada beberapa minggu terakhir ini dirasakan akan gejolak

sosial masyarakat atas rencana pemerintah yang pada tanggal 1 April yang akan menaikkan

harga BBM sebagai upaya untuk menjaga stabilitas APBN yang secara tidak langsung akan

sangat mempengaruhi kebijakan keuangan negara dari sisi fiscal. Pemerintah mengikuti

perkembangan fluktuasi harga minyak mentah dunia karena berbagai faktor antara lain;

karena krisis timur tengah, Israel dan Iran, gejolak buruh di Nigeria yang mengancam

penutupan fasilitas produksi minyak dan meningkatnya jumlah permintaan jumlah minyak

mentah oleh beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Kebijakan tersebut tentu

dapat berimplikasi kepada tatanan kehidupan masyarakat kita secara luas. Kebijakan

dimaksud juga menuai pro dan kontra, karena kenaikan harga BBM secara empirik

senantiasa beriringan dan atau diiringi dengan kenaikan harga-harga kebutuhan dasar

masyarakat. Selain kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan harga BBM juga menambah

beban operasional perusahaan yang pada akhirnya akan diletakn beban itu kepada

masyarakat sebagai pengguna dan menambah beban perekonomian masyarakat.

Sebagai lembaga penyalur aspirasi masyarakat dan daerah, DPD RI berkewajiban

mencermati kebijakan tersebut, terlebih lagi kenaikan harga BBM kali ini juga dibarengi

dengan rencana indikatif pemerintah untuk menaikkantarif dasar listrik sebesar 10% pada

Mei 2012. Dalam hal ini dibutuhkan langkah strategis agar kenaikan tersebut tidak

memperkeruh gejolak sosial di masyarakat. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

mendorong pemerintah untuk mendalami secara cermat persoalan tersebut dengan berbagai

aspeknya. Belajar dari pengalaman kenaikan BBM di waktu yang lalu dan konversi BBM ke

BBG, serta berbagai implikasi dan dampak atas kebijakan strategis tersebut, termasuk cara-

cara dalam menanggulangi gejolak akibat lahirnya kebijakan. Yang paling penting juga,

bahwa kita mengharapkan agar langkah pemerintah tersebut tidak hanya bersifat reaktif dan

hanya berdampak jangka pendek. Dan hanya sebagai untuk mempertahankan keseimbangan

daripada BBM. Kenaikan harga BBM sebagai alternative upaya penyelamatan BBM perlu

kita cermati, karena bisa juga kondisi tersebut justru menjadi beban bagi masyarakat.

Rencana pemerintah untuk memanfaatkan dana sebesar Rp. 25 triliun sebagai bantuan

langsung tunai dalam satu paket rangkaian kebijakan dimaksud juga perlu dikaji secara lebih

cermat. Karena pola tersebut dapat dianggap tidak mendidik dan juga dapat menumbuhkan

pola hidup konsumtif ditengah masyarakat. Selain itu BLT juga hanya akan memberikan

beban baru bagi anggaran karena kompensasi tersebut tidak menunjang peningkatan

kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Senigga atas rancangan kebijakan yang

demikian perlu dicermati bersama dengan sebaik-baiknya.

Terkait dengan berbagai rancangan kebijakan itu pula, pemerintah telah memutuskan

untuk mempercepat RABPN-P 2012. Pemerintah telah mengirimkan dokumen Rancangan

Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan kepada DPR pada tanggal 29 Februari

2012. Mengingat materi yang cukup krusial, maka dalam memberikan pertimbangan sesuai

dengan mandat konstitusi pertimbangan dari DPD harus jelas dan terperinci menyangkut

asumsi terhadap kenaikan harga BBM dan rencana kenaikan tarif dasar listrik, serta hal-hal

yang relevan dengan kebijakan dimaksud dan proyeksi perubahan anggaran 2012 secara

keseluruhan. Karena dampak perubahan tersebut tidak hanya akan mempengaruhi aspek

ekonomi masyarakat, namun juga pada aspek sosial dan keamanan.

Sidang dewan yang mulia,

Kita akan menyimak bersama rancangan pertimbangan DPD RI yang telah dibahas

oleh Komite IV tentang RABPN-P 2012, dan terkait dengan hal-hal krusial seperti yang telah

kami utarakan. Namun demikian saya ingin mengawali dengan laporan dari Komite III

menyangkut pandangan dan pendapat DPD RI atas RUU tentang Jaminan Produk Halal.

Dimana pada tanggal 8 Maret 2012 yang lalu Komite III DPD RI di undang rapat kerja

dengan Komisi XIII DPR RI untuk membahas RUU tentang Jaminan Produk Halal. Untuk

Page 6: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

5

itu pada kesempatan pertama pada piminan Komite III kami persilakan untuk dapat

menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya. Untuk itu waktu dan tempat kami

persilakan.

4. PEMBICARA : Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, SH., MA. (WAKIL KETUA

KOMITE III)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om Swastyastu.

Yang terhormat Bapak-Ibu pimpinan DPD yang saya hormati.

Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI.

Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta jajarannya.

Hadirin yang berbahagia.

Pada sidang paripurna yang mulia ini, perkenankanlah kami menyampaikan laporan

perkembangan pelaksanaan tugas Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

terkait dengan Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal. Komite III sebagai salah

satu alat kelengkapan Dewan Perwakilan Daerah republik Indonesia telah melakukan

serangkaian kegiatan secara efektif terkait dengan pembahasan atas Rancangan Undang-

Undang Jaminan Produk Halal. Dalam hal tersebut Komite III DPD RI telah melakukan

pembahasan sebagai berikut ;

Pertama, rapat dengar pendapat dengan direktur bimbingan masyarakat islam

tangggal 22 Februari 2012. Rapat dengar pendapat umum dengan kamar dagang dan industri,

badan pengawas obat dan makanan, yayasan lembaga konsumen (YLKI), LPPOM MUI,

Pengurus Pusat Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, fakultas syariah dan

hukum Universitas Islam Negeri Jakarta.

Kemudian yang kedua, penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah. Kunjungan kerja

ke Kalimantan Tengah dan Maluku. Finalisasi dilakukan dengan mengundang MUI Provinsi

Jawa Barat dan LPPOM MUI Provinsi Jawa Barat. Dari rapat itu Komite III menyimpulkan.

1. Mendukung keberadaan RUU Jaminan Produk Halal. Dalam rangka memberikan

perlindungan kepada konsumen dalam menggunakan dan mengkonsumsi suatu

produk yang aman, sehat dan halal.

2. RUU JPH harus menetapkan MUI sebagai lembaga penjamin halal dan LPPOM MUI

sebagai lembaga pemeriksa kehalalan dalam penyelenggaraan jaminan produk halal.

3. menghapus konsep keberadaan BNP2H dalam RUU JPH.

4. Menegaskan peran pemerintah dan pemerintah daerah sebagai regulator, pembina,

pengawas dan penegak hukum dalam penyelenggaraan jaminan produk halal.

Rekomendasi. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia merekomendasikan

RUU Jaminan Produk Halal agar segera disahkan menjadi undang-undang dengan

memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Sebelum kami mengakhiri lporan ini, kami mohon kepada pimpinan dan seluruh

anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhormat, pada sidang

paripurna ini berkenan untuk kiranya dapat mengesahkan pertimbangan atas Rancangan

Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal menjadi putusan Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia.

Akhirnya perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat

pimpinan beserta seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Page 7: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

6

Demikianlah laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia disampaikan pada hari ini.

Akhirnya wabilahitaufiq wal hidayah, wal ridho wal inayah, wassalamu'alaikum

warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

5. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kepada pimpinan Komite III telah menyampaikan tentang

pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal.

Setelah kita mendengarkan bersama tadi, Bapak Ibu sekalian, secara brief, secara

kilas, dapatkah kita menyetujui pertimbangan DPD terhadap RUU tentang Jaminan Produk

Halal. Silakan Ibu.

6. PEMBICARA : Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Terima kasih.

Saya hanya ingin bertanya kepada Ibu yang tadi membawakan Ibu Profesor. Karena

kami tidak, belum membaca pertimbangan yang diberikan oleh DPD atas Rancangan

Undang-Undang tentang Jaminan Produk Halal, yang menyangkut sertifikasi halal yang kami

pernah mendengar bahwa hal ini akan diambil alih oleh Kementerian Agama. Padahal

sertifikasi tersebut merupakan fatwa tertulis dan hasil audit serta fatwa. Dimana audit itu

kepanjangantanganan dari MUI. Dan hal tersebut adalah untuk menenteramkan daripada

umat terhadap produk-produk halal. Jadi sampai saat ini saya belum tahu bagaimana

pertimbangan daripada DPD terhadap sertifikasi halal tersebut.

7. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, masih ada lagi? Kalau tidak ktia serahkan kepada pimpinan Komite untuk bisa

menjelaskan. Kami persilakan.

8. PEMBICARA : Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, SH., MA. (WAKIL KETUA

KOMITE III)

Terima kasih Ibu Juni. Sebenarnya itu semua sudah ada dalam laporan yang

lengkapnya. Kami tadi tidak sempat membacakan karena waktu, jadi kami membacakan

hanya kesimpulannya, garis besarnya saja. Saya kira Ibu Juni juga setuju dengan itu karena

waktu. Dan saya tahu Ibu Juni juga MUI sama dengan saya juga. Terima kasih.

9. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Persis seperti itulah kira-kira isinya Ibu Juni. Jadi sesama bis kota tidak bisa saling

mendahului. Jadi sepakat itu kita kembalikan untuk ke MUI ya. Baik, kalau begitu kita

setujui, kita sepakati bersama?

KETOK 2X

Page 8: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

7

Baik, terima kasih. Tepuk tangan buat kita semua yang telah menghasilkan sebuah

produk undang-undang untuk menjadi bahan pertimbangan. Dan ini telah dibahas dengan

intensif ya antara pimpinan Komite III dan Komisi VIII. Jadi kita apresiasi juga pimpinan

Komite III yang hubungannya dengan Komisi VIII itu sangat baik sekali. Bahkan sebelum

diputuskan kita malah telah banyak hal yang telah menjadi masukan. Jadi yurispudensinya

tidak apa-apa, jadi ini agak terlambat sedikit.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, sekarang kita masuk ke agenda yang utama yaitu kita ingin

menyampaikan laporan perkembangan terkait dengan tughas daripada Komite IV tentang

rancangan pertimbangan DPD atas RABPN-P 2012. Untuk itu kami persilakan waktu dan

tempat kami sediakan.

10. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak Ketua dan Ibu Wakil Ketua yang saya hormati.

Ibu-Bapak anggota DPD RI yang terhormat.

Para hadirin yang berbahagia.

Biasanya kalau saya ditugasi membaca laporan saya baca ringkas-ringkasnya saja.

Tetapi untuk kali ini saya akan membaca utuh karena saya tidak bisa meringkas. Saya

berharap nasib dari laporan Komite IV ini nanti akan seindah laporan Komite III. Jadi yang

nanya satu saja langsung disetujui.

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa,

yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sekalian sehingga dapat menghadiri sidang

paripurna Dewan Perwakilan Daerah pada hari ini. Atas nama pimpinan dan segenap anggota

Komite IV Dewan Perwakilan Daerah kami sampaikan terima kasih atas kesempatan yang

telah diberikan. Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat hari ini perkenankan kami

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Komite IV DPD mengenai RAPBN Perubahan

Tahun Anggaran 2012.

Pimpinan, anggota dan hadirin sidang paripurna yang kami hormati.

Pada tanggal 29 Februari 2012 DPD RI telah menerima RUU tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN Tahun Anggaran 2012. Selain itu

DPD juga telah menerima surat dari DPR tanggal 7 Maret 2012 perihal permintaan

pertimbangan DPD RI terhadap RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 22

Tahun 2011, tentang APBN Tahun Anggaran 2012 atau RABPN-P Tahun Anggaran 2012.

Sehubungan dengan pertimbangan DPD terhadap RABPN-P tahun 2012 berdasarkan

Undang-Undang MD3 diberikan paling lambat 14 hari sebelum pengambilan keputusan oleh

DPR. Dalam hal ini pengambilan keputusan terhadap RABPN-P 2012 akan dilakukan di

DPR pada tanggal 29 Maret 2012. Oleh karena itu merujuk peraturan perundang-undangan

Komite IV harus segera menyampaikan pertimbangan tersebut pada hari ini. Berdasarkan hal

tersebut Komite IV kemudian melaksanakan RDPU dengan pakar, RDPU dengan BP Migas

dan BPH Migas bersama dengan Komite II, serta finalisasi pada tanggal 22 sampai 14 Maret

2012. Komite IV juga akan mengadakan raker dengan Menteri Keuangan dan Menteri

ESDM, serta pertemuan dengan Badan Anggaran DPR.

Pimpinan, anggota dan hadirin sidang paripurna yang terhormat.

Dalam draft pertimbangan RABPN-P 2012 DPD memberikan beberapa catatan antara

lain :

1. Pemerintah mengajukan Rancangan APBN Perubahan Tahun 2012 di dasari beberapa

pertimbangan; antara lain untuk mengantisipasi perubahan ekonomi dunia yaitu harga

minyak dunia, krisis ekonomi Eropa dan Amerika, perubahan perekonomian nasional

Page 9: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

8

misalnya harga BBM tingkat inflasi, perkiraan pertumbuhan ekonomi dan menjaga

kesinambungan pembangunan serta tetap mengutamakan kepentingan rakyat dan

kedaulatan negara.

2. Perkembangan pelaksanaan APBN Tahun 2012 sampai dengan saat ini diperkirakan

akan menghadapi tekanan berat sebagai akibat kenaikan harga minyak di pasar

internasional dan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa dan

belum pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Tekanan tersebut akan berdampak

bagi penurunan permintaan ekspor Indonesia. Selain itu kenaikan harga minyak di

pasar internasional dan penurunan permintaan ekspor negara-negara Eropa akan

menurunkan permintaan ekspor dari China dan negara Asia lainnya. Dampak ini akan

berlanjut ke Indonesia dalam bentuk penurunan permintaan ekspor bahan baku ke

China dan negara-negara Asia lainnya.

3. Dampak kenaikan harga minyak dan melanmbatnya perekonomian dunia harus

diantisipasi dengan cermat dan hati-hati. Terutama mencegah melambatnya

perekonomian nasional, meningkatnya pengangguran, meningkatnya biaya produksi,

melambungnya harga kebutuhan pokok rakyat, serta meningkatnya angka

kemiskinan.

4. Selain perkiraan dampak negatif kenaikan harga minyak di pasar internasional dan

melambatnya perekonomian dunia, DPD RI juga menemukan dan mencatat berbagai

masalah yang masih dihadapi oleh rakyat antara lain:

1. Meningkatnya harga pangan.

2. Terbatasnya peluang rakyat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu

dan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Sulitnya rakyat di beberapa daerah dalam mengakses layanan kesehatan.

4. Meningkatkan ekonomi biaya tinggi sebagai akibat meluasnya kerusakan

infrastruktur dan terbatasnya kapasitas infrastruktur.

5. Terhambatnya kegiatan ekonomi masyarakat sebagai akibat terbatasnya pasokan

bahan bakar minyak dan terbatasnya pasokan energi.

Berbagai permasalahan tersebut harus dapat diatasi oleh pemerintah secara tuntas

melalui berbagai kebijakan program dan kegiatan pembangunan yang tertuang dalam APBN

2012 dan RAPBN-P Tahun 2012.

Sehubungan dengan berbagai hal tersebut, pertimbangan DPD RI antara lain :

1. Sebagai antisipasi terhadap meningkatnya harga minyak mentah di pasar dunia dan

melambatnya perekonomian global, DPD RI mencatat bahwa pemerintah menyiapkan

langkah-langkah pengamanan pelaksanaan APBN Tahun 2012 sebagai berikut :

1. Penghematan subsidi BBM melalui kenaikan harga BBM jenis premium dan

minyak solar sebesar Rp. 1.500,-/liter.

2. Penghematan subsidi listrik melalui kenaikan Tarif Dasar Listrik sebesar 3%

untuk semua golongan tarif secara bertahap setiap triwulan mulai triwulan II

Tahun 2012

3. Harga pembelian pemerintah beras (HPP Beras) dinaikkan dari Rp. 5.060,-

menjadi Rp. 6.600,-/kg

Semua mempunyai kecenderungan meningkatkan baiya hidup masyarakat dan

meningkatkan jumlah orang miskin.

Page 10: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

9

2. DPD RI berpendapat bahwa sebelum memberlakukan kenaikan harga BBM dan TDL,

pemerintah perlu menjelaskan skenario dampak terhadap kesejahteraan rakyat.

Skenario dampak tersebut perlu memperhitungkan dampak langsung dan segera

dirasakan oleh rakyat berupa kenaikan harga kebutuhan pokok dan beban pengeluaran

rumah tangga, serta kenaikan biaya produksi dan biaya angkut bagi para pelaku usaha

terutama usaha kecil.

Selain itu pemerintah perlu menjelaskan perkiraan dampak tidak langsung berupa

pengurangan dan penghentian produksi, pengurangan jam kerja dan pengurangan

tenaga kerja, penurunan jangkauan dan mutu layanan pendidikan dan kesehatan, serta

dampak tidak langsung lainnya yang secara akumulatif akan menambah berat beban

pengeluaran rumah tangga dan sekaligus menutup sumber pendapatan rumah tangga

dan pelaku usaha kecil.

Dalam menyusun skenario dampak langsung dan tidak langsung kenaikan harga

BBM dan TDL pemerintah harus benar-benar memperhitungkan karakteristik dan

kondisi serta resiko stabilitas dan kesejahteraan masyarakat disetiap daerah yang

berbeda, sehingga memenuhi kaidah yang berkeseimbangan dan keadilan antar

daerah.

3. Pengurangan subsidi BBM yang berakibat pada perubahan konfigurasi APBN Tahun

Anggaran 2012 dapat diterima sebagai alternatif akhir untuk menyelamatkan

anggaran tahun berjalan. Dampak pengurangan subsidi tidak dapat dihindari dan hal

tersebut akan berakibat pada kenaikan harga BBM. Akan tetapi tidak seharusnya

akibat kenaikan BBM di pasaran dunia akan diakomodasi secara terus menerus oleh

RUU APBN-P. Untuk itu harus dilakukan solusi dengan :

- Meningkatkan penerimaan negara.

- Menghemat belanja atau pengeluaran negara.

4. Peningkatan penerimaan negara saat ini didominasi oleh penerimaan pajak. Dalam

RUU APBN-P Tahun Anggaran 2012 penerimaan pajak justru turun sejumlah 20,8

triliun, yaitu penerimaan pajak berdasarkan APBN Tahun Anggaran 2012 sebesar

1.032 triliun, kemudian pada penerimaan pajak berdasarkan RUU APBN-P 2012

sebesar 1.011 triliun.

Kebijakan tersebut adalah tidak rasional mengingat bahwa akhir-akhir ini sedang

dilakukan pengawasan yang komprehensif terhadap pejabat pajak dan wajib pajak

dalam melaksanakan sistem perpajakan self assessment.

5. Dari sisi penghematan belanja negara ternyata dalam RUU APBN-P Tahun Anggaran

2012 terdapat kenaikan sejumlah 99,175 triliun untuk 13 kementerian atau lembaga

dan non kementerian lembaga. Meliputi peningkatan belanja kementerian dan

lembaga, 93,321 triliun, belanja non KL sebesar 26,728 triliun. Penghematan perlu

dilakukan melalui pengkajian ulang secara selektif untuk kementerian/lembaga atau

non kementerian/lembaga hal-hal mana yang perlu dikurangi.

6. Bantuan Langsung Tunai merupakan shock therapy jangka waktu pendek untuk

mengatasi gejolak harga bagi masyarakat kecil. Untuk itu jangan sampai terjadi

kebocoran dan harus diupayakan mekanisme yang sederhana dan transparan.

Page 11: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

10

7. Untuk jangka panjang agar dipersiapkan secara sungguh-sungguh alternatif pengganti

BBM ke BBG, serta mengembangkan diversifikasi energi seperti energi angin,

biofuel, energi yang baru dan kebijakan bauran energi atau energy mix. Serta

mengganti bahan bakar yang tersedia di Indonesia dengan bahan bakar yang berharga

murah.

8. Strategi ketahanan pangan menjadi prioritas penting. Harga pangan menjadi pemicu

tingkat inflasi yang tinggi. Oleh karena itu subsidi pupuk dan bibit yang menjadi

komponen utama dalam produksi pangan tidak boleh diturunkan hanya karena

penyampaiannya pada tahun yang sebelumnya kurang baik. Sebagian besar penduduk

miskin bekerja di sektor pertanian kira-kira 75% dari penduduk Indonesia. Oleh

karena itu pengurangan subsidi benih dan pupuk mempunyai dampak yang besar

kepada lapangan kerja di pedesaan dan meningkatkan jumlah orang miskin. DPD RI

tidak setuju terhadap penurunan subsidi pupuk dan benih. Sistim distribusi pupuk dan

benih yang harus diperbaiki, bukan subsidinya yang dikurangi.

9. Berkaitan dengan transfer ke daerah, DPD RI berpendapat bahwa berbagai kebijakan

yang ditempuh pemerintah dalam pengelolaan dana transfer daerah masih belum

optimal dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan mempercepat

pembangunan daerah. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dana transfer daerah

antara lain adalah :

1. Terlambatnya penerbitan petunjuk teknis yang menyebabkan kesulitan

administrasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

2. Kurang tertatanya manajemen pengelolaan DAK sebagai akibat terlalu banyaknya

jenis program DAK.

3. Terlambatnya penyaluran Dana Alokasi Khusus sebagai akibat keterlambatan

penerbitan pedoman dan petunjuk teknis.

4. Meningkatnya beban aparat pemerintah daerah yang harus menghadapi

pemeriksaan auditor sebagai akibat perbedaan dasar hukum dalam menyusun dan

menggunakan penggunaan DAK dengan dasar hukum dan pemeriksaan

menggunakan DAK.

5. Kurang efektifnya penggunaan DAK sebagai akumulasi dari berbagai

permasalahan sebelumnya.

10. Oleh sebab itu DPD RI meminta kepada pemerintah untuk menata kembali

pengelolaan dana transfer ke daerah, sehingga mempunyai dampak nyata dan terukur

bagi pengurangan kesenjangan fiskal, peningkatan kualitas pelayanan publik di

daerah, peningkatan produktifitas, efisiensi, nilai tambah dan daya saing daerah,

perluasan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan, peningkatan kapasitas aparatur

pemerintah daerah, peningkatan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam, serta

pencegahan degradasi serta penurunan daya dukung lingkungan di daerah. Langkah

ini akan sejalan dengan upaya mendorong pembangunan yang lebih memihak kepada

pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan serta

pelestarian lingkungan.

Dengan memperhatikan berbagai catatan dan pertimbangan, DPD RI berpendapat

bahwa usulan pemerintah tentang RAPBN-P Tahun 2012 belum dapat diterima sepenuhnya

oleh DPD RI. DPD RI berpendapat bahwa pemerintah perlu memberikan penjelasan

tambahan tentang beberapa hal :

Page 12: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

11

a. Rincian perkiraaan dampak perlambatan ekonomi nasional terhadap perekonomian

daerah. Terutama dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan

kemiskinan di setiap provinsi.

b. Langkah-langkah optimalisasi penerimaan perpajakan dengan melakukan penertiban

administrasi perpajakan dan pemberantasan mafia pajak.

c. Rincian dari perubahan kebijakan fiskal yang menyangkut distribusi subsidi antar

daerah, distribusi lokasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan distribusi

penerima manfaat kompensasi antar daerah

d. Langkah-langkah pengalihan penambahan belanja kementerian atau lembaga menjadi

penambahan transfer ke daerah untuk meningkatkan infrastruktur ekonomi di daerah.

e. Langkah-langkah penataan kembali pengelolaan dana transfer ke daerah.

f. Langkah-langkah peningkatan porsi belanja modal dan pembangunan infrastruktur di

daerah.

g. Langkah-langkah diversifikasi energi.

h. Rincian perkiraan dampak tidak langsung yang berupa pengurangan dan penghentian

produksi, pengurangan jam kerja dan pengurangan tenaga kerja, penurunan jangkauan

dan mutu layanan pendidikan dan kesehatan, serta dampak tidak langsung lainnya

yang secara akumulatif akan menambah berat beban pengeluaran rumah tangga dan

sekaligus menutup sumber pendapatan rumah tangga dan pelaku usaha kecil.

Pimpinan, anggota dan hadirin sidang paripurna yang kami hormati.

Dapat kami sampaikan juga bahwa dalam finalisasi yang dilakukan oleh Komite IV,

terutama terhadap pembahasan tentang pengurangan subsidi BBM pembahasan berlangsung

cukup alot. Sebagian anggota memandang bahwa subsidi BBM tidak perlu dikurangi,

sementara sebagian anggota lainnya memandang subsidi BBM memang perlu dikurangi guna

menyelamatkan APBN. Perdebatan ini menyebabkan keputusan DPD baru dapat diselesaikan

oleh Komite IV kemarin siang menjelang rapat Panitia Musyawarah. Akhirnya pada sidang

paripurna yang terhormat ini kami menyampaikan materi ini dengan harapan dapat diambil

keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RUU APBN-P, RUU Perubahan

atas Undang-Undang No. 22 Tahun 2011 tentang APBN Tahun Anggaran Tahun 2012.

Pimpinan, anggota dan hadirin sidang paripurna yang kami hormati.

Demikian laporan pelaksanaan tugas Komite IV yang dapat kami sampaikan dalam

sidang paripurna ini. Atas nama pimpinan dan anggota Komite IV DPD RI mengucapkan

terima kasih atas partisipasi dan dukungan yang terhormat pimpinan, anggota, tim Budget

Office, staf ahli Komite IV, sekretariat jenderal DPD RI serta rekan-rekan media dalam

pelaksanaan tugas Komite IV DPD RI. Khusus kepada pimpinan DPD, baik ketua, wakil

ketua kedua-duanya kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbang

sarannya dalam finalisasi dimana pimpinan ikut turun rembug dalam pembahasan

pertimbangan atas RAPBN-P Tahun Anggaran 2012, sehingga memberi pengayaan dalam

pembahasan tersebut. Demikian laporan kami.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

11. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian, kita baru saja mendengarkan laporan dari pimpinan Komite

IV mengenai draft RAPBN-P yang tadi sudah dijelaskan bagaimana dinamika yang ada di

Komite IV tersebut sangat dinamis sekali. Bahkan kami pun dari pimpinan DPD memberikan

juga kontribusinya dalam rangka pengayaan dengan berbagai pikiran. Makanya kalau kita

dengar tadi begitulah dinamika yang ada, jadi ada yang sepakat untuk tidak sepakat. Tapi

Page 13: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

12

bagaimanapun tentu secara konstitusional kita harus memberikan pertimbangan dengan

berbagai macam rambu-rambu yang itu nanti tentu akan dibawakan oleh pimpinan dan

anggota Komite IV untuk nanti dibahas secara lebih rinci dengan Panitia Anggaran ya, dan

juga dengan kementerian yang terkait dengan hal ini.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, kalau kita buka sesi ini. Tapi saya harapkan ini diutamakan

bagi yang bukan anggota Komite IV begitu ya, karena Komite IV kan sudah seperti yang

disampaikan tadi proses ini juga panjang bahkan sampai ke melelahkan dan voting. Kami

persilakan kami mulai dari sayap kanan. Ibu Aida, kemudian Pak Badri, Pak Bambang,

tolong dicatat. Pak Budi. Oke. Yang bukan Komite IV ya.

12. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

125.

13. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Coba dicatat.

14. PEMBICARA : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (BENGKULU)

B-27, Provinsi Bengkulu.

15. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Iya. Dari sini ya. Bu Aida, Baik ya. Kami persilakan. Mohon waktunya kita kelola

dengan baik karena. Baik. Silakan Ibu.

16. PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM.

(KEPULAUAN RIAU)

Terima kasih pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om Swastyiastu.

Salam sejahtera.

Selamat pagi.

Saya ingin di sini bagus sekali apa yang disampaikan Pak Cholid tadi Komite IV.

Tetapi apakah tidak bisa lebih dipertajam lagi usulan terhadap ini? Oleh karena misalnya

penurunan tadi ini dengan harga BBM kenaikan itu penurunan subsidi BBM. Bagaimana

sikap kita sebagai anggota DPD terhadap kenaikan harga BBM tersebut? Jadi mohon supaya

kalau bisa lebih dipertajam lagi. Misalnya kalau memang seandainya memang terpaksa

penurunan subsidi itu dan BBM dinaikkan, tapi dengan syarat-syarat bahwa peningkatan

infrastruktur, pengurangan pegawai pemerintah dan lain sebagainya sebagaimana

pembicaraan yang kemarin. Jadi mohon Pak Cholid kalau bisa lebih dipertajam lagi supaya

sikap kita itu lebih jelas. Jangan kelihatannya kita agak plin-plan, begitu. Bagaimana sikap

yang kita ambil mohon supaya nanti kita pecahkan.

Terima kasih.

17. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Terima kasih.

Page 14: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

13

Mohon dicatat pimpinan Komite IV. Pak Wasis.

18. PEMBICARA : WASIS SISWOYO, SH. (JAWA TIMUR)

Terima kasih pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om Swastyastu.

Kalau kami melihat, saya melihat apa yang disampaikan oleh Ketua Komite IV

memang benar apa yang menjadi keputusan Komite IV itu cukup dinamis mekanisme yang

dilakukan. Namun kami melihat, saya melihat bahwa apa yang disampaikan Komite IV itu

ambigu. Saya tidak melihat apakah Komite IV menyetujui atau tidak. Jadi ini lebih, kami

mohon lebih dipertegas. Kalau memang menyetujui seperti apa, kalau tidak seperti apa.

Terima kasih pimpinan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

19. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Selanjutnya Pak Ahmad Subadri.

20. PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI (BANTEN)

Terima kasih pimpinan dan Bapak-Ibu anggota yang terhormat.

Saya kira kalau tadi dikatakan Komite IV ambigu menurut saya sih justru jelas ini.

Bahwa dalam penutup uraian tadi ini dikatakan belum dapat diterima sepenuhnya RAPBN

Tahun 2012 inii. Jadi saya kira itu sebagai komentar saya.

Kemudian yang kedua, ini RAPBN-P ini pasti yang menjadi perhatian masyarakat

saat ini adalah pengurangan subsidi BBM. Dan dikonversi dengan Bantuan Langsung

Sementara Masyarakat. Kebetulan saya sering pualang kampung karena dekat di Banten. Jadi

sering mendengar bahwa sesungguhnya masyarakat itu tidak menginginkan naik BBM tetapi

menginginkan BLT-nya. Ini juga sebuah realita ya. Dan juga memang banyak keluhan terkait

dengan penerima BLSM ini. Jadi banyak yang merasa berhak tetapi tidak mendapatkan,

sementara yang tidak berhak malah mendapatkan. Ini juga mungkin perhatian kita bagaimana

menyukseskan, kalau memang ini sebuah pilihan pahit kenaikan harga BBM dan kemudian

ada BLSM ini, bagaimana kita memberikan kontribusi agar penyaluran BLSM ini bisa lebih

tepat sasaran.

Sekedar usulan pimpinan dan Bapak-Ibu anggota terutama Komite IV. Rakyat miskin

itu lebih susah lagi ketika terkena musibah terutama kematian. Pemerintah saat ini sudah

memberikan Jamkesmas walaupun itu belum sepenuhnya mencapai sasaran sehingga ada

juga Jamkesda dan seterusnya. Nah ini kalau kesehatan masyarakat tadi program pemerintah

sudah ada berupa Jamkesmas, tetapi pada saat masyarakat meninggal terutama masyarakat

kecil, ini sangat menderita sekali. Oleh karena itu saya mengusulkan bagaimana kalau dalam

BLSM ini ada alokasi untuk mengasuransikan jiwa rakyat miskin. Sekarang ini kan ada

asuransi yang sangat murah saya kira. Dengan Rp.15.000 saja rakyat miskin bisa

diasuransikan. Kalau tadi misalnya Rp.150.000 per bulan selama 9 bulan, bagaimana kalau

dikurangi 10% nya yaitu Rp.15.000 untuk mengasuransikan rakyat miskin selama 1 tahun

asuransi jiwanya.

Kemudian yang kedua, ini terkait dengan problema penerima BLSM ini. Kita

memang sering merasa miris dan prihatin Pak Ketua, dimana rakyat kita berbondong-

Page 15: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

14

bondong ke kantor pos mengambil bantuan langsung tersebut dan terjadi prahara di situ, ini

membuat kita malu sebagai bangsa. Oleh karena itu apakah memungkinkan kalau penyaluran

BLSM ini juga melalui bank misalnya, sehingga masyarakat si penerima ini membuka

rekening dengan prosedur yang sangat mudah. Tidak lagi dipersulit harus membuka rekening

bank itu dengan misalnya saldo minimal Rp.100.000 atau berapa. Tetapi terkait dengan

BLSM ini langsung masuk ke rekeningnya sehingga tidak perlu antrian panjang berpanas-

panas dan bergontok-gontokan derta terjadi prahara disana. Saya kira itu saja sebagai

masukan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

21. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Wa’alaikum salam.

Selanjutnya kami persilakan kepada Bapak Bambang Soeroso.

22. PEMBICARA : Dipl. Ing. H. BAMBANG SOEROSO (BENGKULU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bambang Soeroso. B-27. Provinsi Bengkulu.

Konstitusional based Pak Ketua, saya ingin menyampaikan beberapa hal sebagai

menanggapi apa yang disampaikan tadi oleh Pak Ketua Komite IV khususnya didalam

rangka pendapat dan pertimbangan terhadap APBN-P 2012.

Yang pertama, kami berpendapat bahwa apapun, meskipun kita hanya dapat

memberikan pertimbangan dan pendapat tapi ini adalah merupakan sebuah harapan besar

dari masyarakat yang kami tangkap 2 bulan terakhir ini yang mengharapkan DPD sebagai

perwakilan yang diamanahkan untuk memperjuangkan apa yang menjadi hasrat dan harapan

masyarakat itu di tingkat kebijakan itu benar-benar bisa tercermin. Oleh karenanya kalau

saya menangkap tadi apa yang disampaikan oleh Pak Ketua Komite IV khususnya terhadap

pertimbangan dan pendapat itu, memang kami melihat belum ada sebuah esensi ketegasan

terhadap apa yang dimaknai oleh harapan masyarakat tersebut khususnya didalam rangka

BBM dan TDL itu. Oleh karenanya saya ingin mempertegas dan sekaligus ingin

mengklarifikasi kepada Pak Cholid, sikap dan standing position DPD khususnya terhadap

implikasi yang potensi sangat besar terjadi terhadap kemiskinan pada etape yang ketiga

terhadap masyarakat yang sekarang sedang mencoba untuk me-recovery apa yang menjadi

kebutuhan-kebutuhan dasar bagi masyarakat itu belum terlihat. Oleh karenanya kalau tadi

sahabat saya Pak Badri itu mengatakan sikap dan pendapat ini adalah, maaf yang

menyampaikan adalah Pak Wasis, ini ambigu, ini masih terlihat di sini Pak Ketua. Oleh

karenanya kami ingin mempunyai ketegasan dan sikap dari pimpinan dan anggota DPD ini

sudah ditunggu oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Ini tanggapan yang kami dapatkan dari

serangkaian perjalanan dan komunikasi kami terhadap stakeholder yang ada di daerah.

Oleh karenanya pada kesempatan ini saya ingin menegaskan kembali, saya sebagai

anggota B-27 dari Provinsi Bengkulu ingin mengatakan bahwa saya tidak setuju

dilakukannya kenaikan BBM. Dengan catatan bahwa paling tidak atau setidak-tidaknya pada

2012 ini. Dan kalau nanti teman-teman sebagian besar menyetujui, maka kami akan

menyampaikan minderheidsnota terhadap pendapat dan pertimbangan ini. Dan perlu diingat

bahwa pada Undang-Undang APBN Tahun 2012 sudah ditegaskan disitu bahwa di tahun

2012 tidak akan ada kenaikan terhadap BBM, apalagi TDL. Dan tadi saya mendapat catatan,

kecuali dengan persetujuan DPR. Ini menjadi catatan kami, Bu-Pak Ketua, semoga apa yang

menjadi aspirasi dari masyarakat yang harus kita perjuangkan ini bisa diterima dengan baik.

Oleh karenanya maka sekali lagi hasil keputusan ini akan kami segera sosialisasikan kepada

Page 16: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

15

masyarakat yang penuh dengan harapan untuk DPD itumengambil sebuah sikap yang tegas

terhadap persoalan ini karena masih menderita. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

23. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Wa'alaikumsalam.

Silakan, Pak Dr. Budi.

24. PEMBICARA : Dr. BUDI DOKU (GORONTALO)

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya Budi Doku, Gorontalo. Intinya, walaupun ini pertimbangan Komite IV dan DPD

menyetujui yang mana, ambigu, yang jelas saya harus punya catatan, “Dr. Budi menolak

kenaikan BBM”. Karena apa? Pertama, kami ini tadi pagi dibagikan selebaran semua yang

menyatakan, “Ketua DPR menyatakan bahwa dalam praktiknya anggota DPD lebih banyak

bekerja di Jakarta sehingga permasalahan daerah tidak dipresentasikan secara objektif".

Saya pribadi sering turun ke daerah. Saat ini di daerah harga barang-barang, nenek

saya minta naik lagi gajinya, harga barang, beras semua Rp.2.000 perak naik di Pasar Kamis,

di pasar sentral Gorontalo. Pemerintah mencoba memiskinkan rakyat tiga kali. Sekarang

sudah naik, tanggal 1 April lagi akan naik harga barang, di akhir setelah pasca itu juga pasti

akan naik. Kalau memang mau naik, sudah dari enam bulan lalu dinaikkan secara tiba-tiba,

bukan dipolemikkan.

Perlu diketahui 91% hasil LSI, masyarakat menolak kenaikan ini, dan alhamdulillah

kita DPD dipercaya masyarakat 86,6%. Itu harus kita pegang benar. Dan pemerintah pada

saat ini juga kita harus hati-hati, pemerintah coba membenturkan antara orang kaya dan

orang miskin. Di mana-mana spanduk bertuliskan, “BBM bersubsidi hanya bagi yang tidak

mampu”. Sekarang di daerah sudah terjadi pembakaran-pembakaran. Apabila ada mobil yang

mampu, tidak tahu juga jelas antara definisi “mampu” dan “tidak mampu", sudah mulai

dibakar-bakar di daerah. Ini yang perlu jadi antisipasi kita bersama.

Terus, tadi Pak Badri mengatakan BLT dikasih rekening. BLT hanya 150, ongkos

untuk ke bank lebih banyak lagi ongkosnya.

Terima kasih.

25. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Apa sudah cukup? Ada ya, Ibu Istibsyaroh? Oh, Pak Asri tadi, maaf.

26. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ya sangat menarik kiranya apa yang disampaikan oleh Komite IV. Secara pribadi

tentu sikap kami sebagai wakil dari Provinsi Sulawesi Barat juga menganggap bahwa kajian

yang dilakukan oleh Komite IV sebagai sebuah sikap terhadap posisi DPD menurut saya juga

adalah ambigu, meminjam istilah Pak, bukan ambigu, “tidak tegas”, bahkan, “ikut-ikutan”,

kan begitu. Dalam pandangan kami Ketua, seperti penyampaian tadi, semua juga mengetahui

APBN-P dilakukan bahkan dipercepat karena kenaikan harga minyak dunia. Kemudian

kedua, penyelesaian terhadap belanja negara. Coba lihat, mohon maaf ya teman-teman

Komite IV, hampir semua pandangan yang diuraikan oleh Komite IV ini menguraikan juga,

Page 17: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

16

hampir semua ini mencoba mengkonfigurasi saja dari pendapat yang sudah berkembang

untuk mendukung kenaikan harga BBM. Kalaupun ada perspektif kita, itu adalah perspektif

untuk coba mendukung program BLT. DPD jangan ikut-ikutan membuat program instan dan

membodohi masyarakat kitra. Dan menurut saya BLT itu adalah program yang membodohi

masyarakat. Tidak memberikan solusi jangka panjang. Dulu JK mengatakan bahwa BLT

hanya kita lakukan pada saat itu. Sekarang dinaikkan lagi, dan kita ikut-ikutan mendukung.

Saya termasuk, dan saya sudah mengonfirmasi semua teman-teman provinsi Sulawesi

Barat, kami sepakat untuk menyatakan menolak kenaikan harga BBM. Kenapa? Banyak

sikap. Pertama, hampir semua juga orang mengatakan bahwa pemerintah kita sekarang tidak

memberikan gambaran, sikap, attitude sebagai pejabat negara terhadap kondisi dan realita

masyarakat kita yang ada sekarang. Kemudian yang kedua, APBNP kalaupun dilakukan

perubahan, hampir semua, hampir 80% juga itu konfigurasi belanjanya untuk belanja pusat,

bukan belanja daerah. Coba lihat saja. Saya mencermati yang dilakukan oleh teman-teman,

ini lebih banyak bicara tambahan untuk departemen ini, departemen ini. Sedangkan kalau

kita melihat postur APBN 2012, itu 80% bahkan adalah belanja pusat, bukan belanja daerah.

Lalu dimana posisi kita untuk memperjuangkan kepentingan daerah? Sehingga kami

meminta ada ketegasan.

Kita jangan ikut-ikutan mendukung program-program yang tidak dirasakan real

dengan masyarakat kita. Seperti bahasa Dr. Budi, saya juga selalu turun ke lapangan.

Program nasional itu hanya satu yang diakui oleh daerah, hanya program PNPM Mandiri.

PNPM Mandiri tidak lebih daripada 2 triliun kok yang dibagi di seluruh Indonesia. Tidak ada

lagi program yang lain. Program pemerintah daerah pun kebanyakan sekarang hanya

memikirkan popularitasnya, bahkan banyak pemerintah daerah yang hanya memikirkan

untuk mereka sendiri, bukan untuk kepentingan rakyat secara menyeluruh. Sehingga

pimpinan, tentu kita butuh ketegasan. Dan di paripurna ini saya berani menyatakan untuk

teman-teman Provinsi Sulawesi Barat menolak kenaikan BBM.

Dan tadi Sulawesi, Gorontalo juga menyatakan itu. Jangan ada sikap ambigu kita

untuk melihat ini. Dan kalau perlu disampaikan kepada seluruh provinsi yang hadir pada saat

ini, siapa yang menyatakan menolak dan siapa yang menyatakan mendukung. Kalau semua

menyatakan menolak, maka kita semua harus menyatakan, “DPD menolak dengan kenaikan

harga BBM.” Kalaupun ada proses, kita ikut-ikutan mendukung, jelas harus konfigurasinya

untuk kepentingan daerah. Lalu apa untuk kita?

Coba lihat, mohon maaf ya teman-teman Komite IV, kita ikut-ikutan bicara tentang

belanja departemen pusat, harusnya bicara tentang APBN. Bahkan sekarang DPR saya

mendengar bicara tentang dana Silva 60 triliun yang akan dibicarakan di situ, bukan bicara

tentang kepentingan daerah itu. Mohon maaf pimpinan, kita semua sudah gerah ini. Kita

sudah tiga tahun berjuang untuk kepentingan daerah, dan gerah kita merasakan. Kita ikut di

caci-maki oleh rakyat sekarang. Kalau kita ikut-ikutan juga melakukan ini, kita ikut

melakukan pembodohan terhadap rakyat. Dan saya tidak mau terlibat. Intinya Sulawesi Barat

menyatakan penuh mendukung agar pemerintah tidak menaikkan BBM.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

27. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan, Pak Ishak Mandacan.

28. PEMBICARA : ISHAK MANDACAN, SH. (PAPUA BARAT)

Terima kasih untuk waktu yang diberikan kepada Papua Barat.

Page 18: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

17

B-121, Papua Barat, Ishak Mandacan.

Saya mau sampaikan, khusus di Papua Barat BBM sekarang sudah dari 3-4 kabupaten

sudah naik dari Rp.8.000 menjadi Rp.12.000. saya baru dapat telepon dari Teluk Wondama,

Rp.12.000 perliter. Dari Sorong Selatan dan Maybrat, Tambrauw, Rp.8.000 – Rp10.000

perliter. Raja Ampat, Rp10.000 perliter. Ini cukup memberatkan bagi masyarakat kecil di

Papua Barat.

Saya sependapat dengan apa yang tadi disampaikan oleh Saudara Asri dari Sulawesi

Barat. Bahwa kita menyetujui yang ini hanya untuk memberikan kontribusi untuk orang

pusat. Saya dengar rakyat tetap di daerah itu menderita. Maka itu saya mau menyatakan

khusus bagi 4 anggota dari DPD Papua Barat kami akan menolak kenaikan BBM. Jadi itu

sikap kami untuk mendukung rakyat kecil. Saya kira apa yang, pernyataan yang saya buat ini

untuk kami berempat, saya akan sampaikan bahwa kami menolak untuk kenaikan BBM.

Terima kasih, Pimpinan.

29. PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

Interupsi, pimpinan. B-86, Kalimantan Selatan.

30. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ya, interupsi apa ini? Kalau mau tanya, boleh silakan. Ada tidak? Interupsinya itu

terhadap apa? Silakan. Kalau mau tanya, kita bikin ruang. Nanti Adhariani habis ini ya.

Silakan Ibu.

31. PEMBICARA : Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, SH., MA. (JAWA TIMUR)

Terima kasih.

Saya Istibsyaroh, B-57 dari Jawa Timur.

Penduduk Jawa Timur hampir 40 juta. Yang miskin sudah 6 juta lebih. Kalau BBM

nanti dinaikkan, pasti akan bertambah rakyat miskin di seluruh Indonesia, khususnya Jawa

Timur karena penduduknya padat. Untuk itu dari Jawa Timur semua ini sudah sepakat untuk

menolak kenaikan BBM dengan alasan apa pun. Kemudian kalau ada katanya untuk BLT,

BLT sementara itu banyak yang salah alamat juga. Jadi bukan orang miskin tapi mendapat

BLT. Ketika akan ada BLT mengaku miskin, tetapi sebenarnya itu cukup. Kemudian, apalagi

nanti di listrik juga dinaikkan, ini juga akan merepotkan lagi. Artinya Indonesia secara umum

sudah hampir 40 juta yang miskin, sudah tambah 2,7 juta, akan bertambah lagi dengan

kenaikan itu. Saya kira apakah diterima oleh yang lain, yang jelas dari Jawa Timur

khususnya DPD, teman-teman juga menolak kenaikan BBM. Terima kasih.

32. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Interupsi pimpinan. Mohon dicatat dan menjadi bahan pertimbangan kita bahwa

teman-teman sudah menyebut empat provinsi yang sudah menyatakan menolak.

Terima kasih.

33. PEMBICARA : Dr. BUDI DOKU (GORONTALO)

Interupsi pimpinan. Konkrit pimpinan. Kalau boleh mekanisme rapat ini meminta

pernyataan dari setiap provinsi saja, setuju atau tidak kenaikan? Karena kita mewakili

provinsi. Terima kasih.

Page 19: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

18

34. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, ya. Coba kita hargai, kita sudah melewati mekanisme biasa. Maaf, teman-teman

sekalian, coba kita hargai mekanisme kita ya. Bahwasa pertama, keanggotaan DPD itu adalah

perorangan ya, bukan perprovinsi ya. Jangan kita ini. Silakanlah berpendapat, saya tidak ada

masalah. Silakanlah menyampaikan itu, tetapi jangan kita melanggar apa yang telah kita

sepakati. Dan ini adalah perorangan, belum tentu sama satu provinsi ya.

Coba silakan, Pak Adhariani.

35. PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

Ya, terima kasih pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kalau lembaga ini adalah representasi dari rakyat, harus buka mata, telinga dan hati

nurani. Hari ini di berbagai daerah itu demo-demo besar penolakan terhadap kenaikan BBM,

itu sudah luar biasa Pak. Saya tiap minggu pulang ke Banjarmasin, terutama daerah saya, itu

tiap hari saya menghadiri demo Pak. Intinya mereka menolak kenaikan BBM itu. Nah,

makanya ini lembaga daerah yang fungsinya juga memperjuangkan rakyat daerah. Maka saya

rasa tidak ada alasan utnuk tidak mempertimbangkan aspirasi daerah itu. maka, dengan apa

yang disampaikan kepada saya untuk disampaikan di paripurna pada hari ini, maksud dan

kehendak orang daerah agar BBM itu tidak dinaikkan, maka hal itu saya sampaikan di rapat

paripurna ini sebagai catatan bahwa mayoritas masyarakat Kalimantan Selatan menolak

kenaikan BBM. Tegas.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

36. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan, Pak Alirman Sori.

37. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Terima kasih pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak-Ibu semua, setelah kita dengan seksama mendengarkan hasil kerja dari Komite

IV, kemarin itu juga dibahas di Panmus, dan dinamika di Panmus luar biasa juga waktu itu.

Tetapi melihat kondisi riil yang terjadi di lapangan, katakanlah hampir di setiap daerah, baik

tayangan di televisi maupun di media cetak itu semua atau rata-rata menolak untuk kenaikan

BBM Saya bukan berbicara atas nama Provinsi Sumatera Barat, Pak Ketua. Dalam kapasitas

saya sebagai anggota DPD, kebetulan mewakili Sumatera Barat dan tidak berani juga

menggeneralisir untuk satu provinsi. Bisa saja Pak Ketua, Bu Emma, Pak Riza dengan saya

berbeda. Untuk itu mohon dipahami apa yang saya sampaikan.

Artinya, yang disampaikan Komite IV, mohon maaf juga kalau saya menggunakan

istilah, itu kan mengikuti irama pemerintah. Tetapi itu adalah suatu kajian yang sudah luar

biasa dilakukan oleh Komite IV dan pantas kita hargai dengan berbagai pandangan yang

dikemukakan mungkin di Komite IV. Mestinya DPD memang harus berani mengambil sikap.

Apalagi setelah kita terbakar dengan membaca berita hari ini di beberapa media cetak dan,

yang ini menurut saya pengalihan isu yang coba dilakukan oleh DPR terhadap DPD. Supaya

sikap kita tidak ambigu atau berada di persimpangan, harus jelas, harus ada keberanian DPD

untuk menolak opsi yang disampaikan pemerintah untuk menaikkan BBM itu. Tetapi harus

Page 20: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

19

ada alasan juga. Kalau ditolak, jalan keluarnya seperti apa. Tentunya saya mengatakan berani

tidak DPD misalnya kita menolak kenaikan BBM, tetapi langkahnya apa, begitu. Misalnya,

ini ilustrasi ya, ilustrasi misalnya. Sampaikan saja ke ruang publik. Itu gaji pejabat negara itu

dipotong, misalnya. Itu kan tidak sederhana,. Tetapi kan ini tidak ada satu solusi satu pun

yang ditawarkan tadi kecuali hanya mengkritik saja. Tetapi singkatnya, Pak Ketua, secara

pribadi saya juga menolak untu kenaikan ini.

Terima kasih.

38. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Jadi, menarik juga dipotong gaji pejabat negara, berapa persennya nanti kita

bicarakan. Yang lain?

39. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Pimpinan.

40. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ya. Mana? Sebentar tadi, Pak Elnino ya? Oke, kalau begitu ya sekarang coba

Komite IV. Jadi kita harus sebagai lembaga ini, kalau tidak nah seperti yang diusulkan Pak

Alirman Sori tadi itu sangat luar biasa. Mari semua pejabat negara, termasuk kita juga untuk

juga melakukan pemotongan gaji. Itu menurut saya luar biasa dampak psikologisnya.

Silakan.

41. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Terima kasih pimpinan.

Pak Ketua, Bu wakil ketua dan teman-teman sekalian. Ini saya anggota Komite IV,

saya tidak mau berbicara soal substansi yang diputuskan oleh Komite IV untuk diusulkan di

paripurna ini. Saya ingin mengusulkan mekanisme paripurna kita, bahwa daripada kita ribut

terus ini nanti, ada 132 nanti ngomong semua bagaimana itu Pak Ketua? Yang paling bisa

adalah bagaimana supaya seperti yang Dr. Budi bilang, saudara saya ini, setiap provinsi ada

pandangannyalah. Itu yang pertama. Kalau memang harus dibilang bahwa ini kita anggota

perorangan, tidak bisa digeneralisir perprovinsi. Maka tidak ada masalah juga kita voting

secara terbuka di sini soal kita menaikkan BBM atau tidak. Terima kasih pimpinan.

42. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Pimpinan, ijin, pimpinan. 125.

Ini bukan pada perspektif kita saling berhadap-hadapan dimana kita semua

menanggapi kemudian Komite IV harus menjawab dari sekian pandangan dan perspektif

kita. Kalau bahasa Pak Alirman Sori tadi, bagaimana solusinya? Banyak solusinya yang bisa

kita berikan. Hampir 1.000 tiriliun kok belanja pusat ini. Belanja daerahnya sekitar 400

triliun. Jadi artinya pimpinan, solusinya banyak yang kita berikan. Tetapi dalam mekanisme

forum kita tidak pada posisi bahwa Komite IV harus setiap menanggapi dari setiap

pertanyaan kita. Mekanisme itu tidak tepat pimpinan.

Usulan kami adalah, karena pandangan sudah ada, pandangan Komite IV ada dan kita

semua memiliki hak pribadi-pribadi politik dan hak wilayah kita untuk menyampaikan

perspektif terhadap pandangan itu, maka harus ditentukan oleh pimpinan bagaimana

Page 21: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

20

mekanisme mengambil keputusan. Saya sepakat dengan saudara Elnino, mekanisme

pengambilan keputusan ya siapa yang sepakat ya berdiri. Siapa yang tidak sepakat, ya. Kalau

landasan filosofinya, landasan perspektif akademiknya, dan kajian-kajian secara politiknya

kan sudah ada. Bukan hanya kita, fraksi-fraksi pun terbelah tentang ini. Tinggal memilih

posisinya sekarang. Tidak pada posisi untuk melakukan kajian-kajian lagi.

Terima kasih pimpinan

43. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar ya. Ini mekanismenya kan sudah jalan ini. Dari berbagai pandangan tadi,

kan kita mempercayakan ini kan ke Komite IV, sudah berjalan dengan baik. Ini mekanisme,

tidak perlu kita rubah begitu ya. Kita serahkan nanti bagaimana apa yang disampaikan tadi

dengan berbagai perspektif, ambiguity, tidak sepakat, dan lain sebagainya, baru nanti

pandangannya kita lihat. Kalau memang itu nanti, kan bisa saja dari berbagai pandangan itu

dengan catatan kayak Pak Bambang Soeroso ya. Silakan ini kalau sudah diputuskan. Kita

harus hormati juga putusan dari komitenya. Itulah wakil-wakil kita yang di provinsi untuk

bisa menyampaikan. Kan sudah disampaikan tadi, di Komite IV juga berakhir juga dengan

voting ya, jadi tidak mudah juga. Tetapi kita dengarkanlah dulu ya supaya lebih jelas. Tentu

tidak semudah itu juga,ya. Mungkin biar tahu di Panmus juga ramai juga ya.

Kami persilakan ke Ketuanya dulu, ya. Silakan

44. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Terima kasih pimpinan.

Terima kasih atas perhatian besar dari para anggota terhadap persoalan ini. Dan

memang seharusnya seperti itu karena ini urusan yang sangat penting. Saya akan sampaikan

sedikit tentang diskusi yang terjadi di Komite IV terkait dengan kenaikan harga BBM itu.

Bapak-Ibu anggota yang saya hormati.

Sebenarnya kalau kita mau tidak mengurangi subsidi BBM, itu bisa, tidak sulit.

Artinya tinggal dari tambahan angka yang ada dari pendapatan BBM, kemudian silva, itu kita

masukan saja kepada subsidi BBM. Itu sudah selesai. Artinya sebenarnya persoalan kita

bukan persoalan pada angka, tetapi persoalan kita adalah persoalan pada apa iya kayak

begitu, bahwa sekian besar anggaran itu kita gunakan untuk subsidi BBM. Bandingkan

misalnya dengan subsidi pertanian yang angkanya jauh lebih kecil daripada subsidi BBM.

Bahkan sekarang pun dalam APBN-P ini dikurangi lagi.

Nah, diskusi yang berkembang adalah apakah tepat subsidi sebesar itu? Nah

kemudian, beberapa yang berkembang begini, pertama subsidi sebesar itu, itu hanya

dinikmati mayoritas oleh orang Jawa dan Bali. Jadi data dari BPS itu menunjukkan

bahwasanya lebih dari 50% pengguna kendaraan itu hanya di Pulau Jawa dan Bali. Artinya

penduduknya banyak. Artinya apa? Artinya dalam konteks pemerataan daerah ini sebenarnya

tidak dinikmati oleh mayoritas daerah. Yang kedua, bahwa yang disebut suibsidi BBM itu

adalah subsidi untuk orang yang punya kendaraan bermotor. Semiskin-miskinnya mereka itu

punya motor. Sedangkan yang punya motor itu jumlah motor di Indonesia itu hanya berapa

ratus ribu, begitu. Artinya itu hanya bagian sangat kecil dari jumlah penduduk Indonesia kita

yang sangat besar itu. Sehingga pertanyaan kita adalah apakah subsidi yang begitu besar kita

berikan hanya untuk sebagian kecil penduduk, itu pun yang punya motor atau yang punya

mobil lebih dari satu, bahkan kadang-kadang lebih dari satu, dan lokasinya juga hanya di

beberapa tempat saja. Nah, ini kan pertanyaan kritisnya disitu. Karena itu kita berpikir

sebagai, berpikir tentang negara itu bahwasanya mestinya subsidi besar itu tidak harus ke situ

arahnya, tetapi diberikan kepada sektor-sektor lain yang lebih menyentuh kepada rakyat yang

Page 22: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

21

lebih layak untuk diberikan subsidi. Karena itu diskusi ini memang cukup tajam dan panjang

kemarin kita lakukan. Kemudian akhirnya tidak dengan suara bulat memang, tetapi akhirnya

kita bisa memahami di Komite IV betapa subsidi itu memang harus kita evaluasi. Ini satu hal.

Yang kedua, Bapak-Ibu, bagi kita di Komite IV dan bagi kita di DPD, sebenarnya ini

bukan barang baru. Waktu kita memberi pertimbangan terhadap APBN 2012, kita punya dua

rekomendasi besar. Rekomendasi besar pertama kita adalah mengevaluasi subsidi BBM. Ini

pertimbangan kita di APBN 2012, bukan sekarang. APBN 2012. Artinya kajian kita terhadap

APBN, terhadap subsidi BBM itu memang sudah menimbulkan kegelisahan kita, secara garis

besar begitu ya. Apa betul subsidi sebesar itu dan bisa jadi akan terus meningkat diberikan

kepada hanya sebagian kecil penduduk dan itu pun bukan orang miskin. Karena itu kemudian

kita memberi rekomendasi di 2012 supaya subsidi BBM itu betul-betul dievaluasi.

Nah, karena kasus yang sekarang sudah dengan isu kenaikan BBM, maka sekarang

yang kita dengar adalah orang-orang yang seolah-olah itu menolak dan seolah-olah itu

mewakili mayoritas masyarakat. Padahal mayoritas masyarakat dirugikan oleh adanya

subsidi BBM ini. Bukan diuntungkan, tetapi dirugikan oleh subsidi BBM yang hanya

menguntungkan sekelompok kecil dari penduduk kita. Ini yang pertama.

Yang kedua, tentang, ini ungkapan Pak Sofwat, saya kira Pak Sofwat nanti bisa

menyampaikan sendiri, tetapi saya setuju dengan ungkapan beliau, ketika orang mengatakan

BLT tidak mendidik, saya kira kita sepakat itu. Tetapi bagaimana orang-orang kaya kita

subsidi dengan uang besar negara, apakah itu mendidik? Itu tidak kita pernah kita

pertanyakan. Saya kira ini kan hal yang harus secara adil kita lihat juga, sehingga justru

keberpihakan DPD adalah kepada masyarakat yang seharusnya lebih berhak untuk

mendapatkan bantuan. Nah, ini satu sisi.

Dari segi daerah, di dalam pertimbangan kita yang lengkap ini, mungkin Bapak-Ibu

anggota bisa membaca secara lebih tegas, lebih luas di dalam pertimbangan kita yang

lengkap. Seluruh permintaan kita adalah menganalisis anggaran-anggaran kementerian itu

untuk dikurangi dan dialokasikan ke, transfer ke daerah. Justru stressing-nya disitu. Bukan

kita mendukung perubahan-perubahan di anggaran kementerian dan non kementerian itu.

Tetapi justru itu harus di efisienkan dan kita dorong untuk menjadi transfer daerah, sehingga

sekurang-kurangnya DAU itu mencapai atau mendekati angka 26% yang di alokasikan

sebagaimana syarat di undang-undang. Di dalam ABPN-P ini hanya ada angka 5 koma

sekian triliun untuk transfer ke daerah. Dan itu bukan akibat kebijakan, itu adalah akibat tadi

penambahan DBH karena kenaikan harga minyak. Jadi bukan karena kebijakan pemerintah

untuk memberi transfer ke daerah melalui penyesuaian-penyesuaian anggaran. Nah karena

itu kita mengkritik keras persoalan itu, dan silakan Bapak-Ibu membaca secara detail di

dalam pertimbangan kita. Saya kira ini beberapa penjelasan tambahan, tetapi saya sepakat

bahwasanya sepenuhnya ini menjadi kebijakan kita. Hanya saja saya secara pribadi berharap

bahwa kita berpikir sebagai, bukan sekedar melihat fenomena-fenomena sesaat, tetapi kita

betul-betul berpikir secara keseluruhan. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

45. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Sebentar dulu, kan sudah, coba yang di Panmus juga menurut saya

jangan dululah, itu debatnya juga sudah kuat. Yang lain yang belum ada beri kesempatan.

Sekarang kita ke Komite IV dulu. Silakan Pak Sofwat sama Ibu, Komite IV dulu, silakan,

supaya bisa menjelaskan begitu, ini publik menunggu juga, mendengar.

Page 23: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

22

46. PEMBICARA : Ir. SARAH LERY MBOEIK (NTT)

Terima kasih pimpinan.

Kebetulan di Komite IV, sebenarnya sudah tidak pantasnya kami menceritakan

fenomena bagaimana diskusi itu berlangsung. Dan ketika itu juga pimpinan hadir dalam

diskusi yang cukup alot itu. Saya pikir pro kontra di dalam Komite IV itu juga luar biasa

terjadi. Banyak teman-teman posisi sama juga dengan teman-teman dalam forum ini.

Kemudian sampai pada mekanisme voting. Tapi saya ingin mengatakan beberapa hal

substansi yang juga kita bahas seperti apa pikiran teman-teman. Kami tidak menyetujui BLT.

Formulanya, uangnya boleh tapi formulanya dirubah, itu satu, mungkin saya hanya ingin

menlanjutkan apa yang disampaikan oleh Pak Cholid. Formula itu macam-macam, banyak

tawaran kita tentang formula. Malah kita mengatakan BLT itu sifatnya bukan untuk

mensejahterakan sehingga kami tolak, malah tidak menghargai harkat dan martabat manusia

sebagai manusia. Kami sampai mengatakan pada soal esensi hak asasi dalam BLT itu sendiri.

Sehingga memang di dalam butir-butir pertimbangan ini kami menyampaikan formulanya

perlu di perhatikan, bukan kami mensetujui BLT dalam konteks bagi-bagi langsung. Itu ada

beberapa catatan yang kami sampaikan. Formulanya bisa melalui DAK, bisa melalui DAU,

dengan tidak mempertimbangkan kriteria yang selalu dipakai oleh pemerintah jumlah

penduduk, karena di pakai itu kembali lagi.

Kami kemarin, minta maaf, suka mengatakan Jawa dan luar Jawa. Kita pakai itu

untuk melihat ketidakadilan yang berlaku selama ini. Sehingga formula yang kita pakai

adalah proporsional, lihat pada kriteria infrastruktur, indeks pelayanan minimal dan macam-

macam yang terjadi daerah sebagai pengakibatkan kemiskinan luar biasa. Kami sepakat kalau

ini sudah di antisipasi akan menjadi akar dari kemiskinan structural. Sehingga beberapa

antisipasi coba disengaja ditawarkan oleh teman-teman Komite IV. Jujur kami beberapa

orang masih tetap posisi seperti teman-teman, tapi kami mengakui mekanisme demokrasi

yang coba kami lakukan sampai kepada tracking budget pun kami lakukan. Item-item dari

masing-masing sektor kami lakukan dan mungkin dalam gambaran yang besar kita bisa

menunjukan. Tapi karena di sampaikan dalam lembaran yang sempit ini, itu tidak kelihatan.

Kita menyampaikan beberapa kriteria tentang tracking budget yang dilakukan naik turunnya.

Malah kami sampai mempertanyakan kenapa LAN harus naik lebih besar daripada dana

transfer. Fenomena ini ada terjadi di dalam diskusi Komite IV.

Kami juga melihat tentang beberapa perbandingan yang dilakukan oleh pemerintah di

dalam nota keuangan 5 tahun lalu. Dan kalau teman-teman tidak bisa membaca itu terjebak,

seolah-olah ada kenaikan, padahal tidak ada kenaikan. Dan posisi kami, pertanyaan kami

adalah bagaimana posisi daerah dalam melihat APBN-P? Seperti tidak ada perubahan sama

sekali. Kritik kami besar ada di dalam ini. Kalau teman-teman baca dengan hati tenang

substansinya jelas, rekomendasi kami jelas. Saya posisi kembali lagi, saya posisi menolak,

bukan tidak menolak, kami dalam Komite IV beberapa orang pun menolak. Jadi tidak ada

kepentingan kami menjadi perpanjangan ataupun sekedar mengutip ahli, tapi kami realita.

Kami bukan sekedar melihat pada realita ilmu pengetahuan, tapi realita daerah, orang miskin

makin banyak secara structural. Itu yang menjadi pertimbangan kami untuk mengungkapkan

dari berbagai aspek politik, ekonomi, sosial, budaya. Terima kasih pengantar saya.

47. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Pak Sofwat Hadi, silakan.

Page 24: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

23

48. PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Pimpinan, daftar lagi, B-80 setelah Pak Sofwat.

49. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan.

50. PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sekedar saya mengingatkan bahwa perdebatan di Komite IV itu dihadiri juga oleh

para pakar ekonomi, para ahli, staf ahli, bahkan beberapa pejabat, termasuk ahli-ahli dibidang

pertambangan. Makanya sebenarnya alangkah baiknya perdebatan ini juga di depan-depan

para-para pakar. Tapi karena ini sudah terlanjur saya mengira bahwa apa yang disetujui di

Komite IV itu karena ada perwakilannya tiap-tiap provinsi. Dan ini, begini ini akan terus

memperpanjang rapat paripurna.

Rekan-rekan, perlu kita ketahui bahwa beban ataupun pemerintah tidak bisa berbuat

banyak untuk program rakyat khususnya rakyat golongan menengah kebawah, karena APBN

kita ini di tekan oleh kewajiban membayar hutang luar negeri. Untuk 2012 saja bunga hutang

luar negeri itu 122 triliun, belum membayar kewajiban pokok. Kalau tidak dibayar kewajiban

pokok, kalau kewajiban pokok juga tidak dibayar ini akan lebih dari 122 triliun, dan ini akan

berlanjut terus. Dan malah saya dengar karena defisit hutang lagi. Nanti kita bunganya akan

tinggi lagi. Di satu pihak kita memberi subsidi BBM yang katanya subsidi itu untuk kalangan

yang tidak mampu dan kalangan masyarakat miskin. Akibat dari subsidi ini bukan

dibenturkan antara kaya dan miskin. Kalau memang tidak mau dibenturkan hapus subsidi,

saya bilang begitu. Ini kan kita harus tahu akar masalah sebabnya. Selama ini kita ini

mempermasalahkan akibat bukan sebab. Jadi pemerintah kita ini mengalami kesulitan karena

sistem menyusun anggaran ini saya pikir cukup keliru. Apalagi dikatakan tadi subsidi BBM

itu pada umumnya dihabiskan untuk mobil dan speedboat. Mereka-mereka yang kaya raya di

Pantai Mutiara Tanjung Priok itu. Jadi tidak tepat sasaran. Di satu pihak kita memberikan

subsidi kepada orang kaya, di satu pihak kita tidak mempersoalkan bagaimana untuk

melunasi hutang luar negeri in, bagaimana supaya beban bayar bunga tiap tahun ini tidak

mencekik leher rakyat kita atau pemerintah kita. Di negara-negara lain saya perhatikan

Malaysia saja pada waktu perdana menterinya Mahathir Mohamad, begitu hutang lunas

banyak uang pemerintah untuk program sesuai dengan aspirasi.

Ketiga, masalah korupsi. Saya kira kalau korupsi semuanya sudah tahu. Dari tekanan

hutang luar negeri, subsidi BBM, korupsi, program pemerintah saya yakin yang terukur dan

bisa dilaksanakan adalah mengurangi subsidi kalau memang tidak mampu untuk menghapus

subsidi. Jadi memang ini jalan terakhir, apalagi RAPBN ini saya yakin pemerintah itu bahwa

ini jalan terakhir. Kita lihat saja, walaupun subsidi BBM itu dikurangi dan harganya jadi

naik, malahan subsidi menjadi naik 137 triliun. Bayangkan kalau tidak naik mungkin lebih

dari 200 triliun. Ini, makanya saya yakinlah, saya juga kaget tadi malam SBY bertahan,

padahal biasanya SBY itu penakut kalau menghadapi demo-demo itu. Saya kadang berpikir

mungkin SBY mempertaruhkan jabatan lebih bagus dia mundur daripada ekonomi kacau

negara kolaps. Jadi ini saya kira kita bukan masalah aspirasi dan tidak aspirasi. Kita kan

berbicara dengan para pakar, kemudian berdiskusi dengan para ahli baik, yang LSM, yang

mau pro kontra. Saya sendiri sebetulnya tidak setuju BBM itu naik, tapi ini kan dalam

keadaan terpaksa.

Page 25: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

24

Kemudian soal BLT. Dulu namanya itu subsidi langsung tunai. Jadi masyarakat yang

kaget dengan harga naik ini maka subsidinya diberikan kepada masyarakat. Dan subsidi yang

sekarangpun BLT itu 25 triliun dari sekian triliun penghematan, itupun hanya baru

seperempatnya. Jadi saya setuju saja BLT, seperti Pak Subadri tadi bahwa kalau kita

kumpulkan orang miskin mereka minta BLT itu di tambah. Jadi kadang-kadang kalau BLT

itu tidak setuju, ini aspirasi orang miskin atau aspirasi bukan orang miskin? Kita jadi

bingung. Tapi sudahlah, lebih bagus kita yang kritis, logis dan realistis.

51. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saya rasa cukup Pak Sofwat, sudah hampir.

52. PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Yang terakhir, kenaikan BBM akan menambah PAD karena pajak BBM itu adalah

pajak daerah. Terima kasih.

53. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan Ibu Erma, mohon waktunya.

54. PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Terima kasih pimpinan.

Yang saya hormati teman-teman anggota DPD yang hadir saat ini di sidang

paripurna. Pertama, harus kita sadari bahwa pertimbangan yang sudah dibuat oleh Komite

IV, saya anggota Komite IV, adalah pertimbangan menyeluruh terhadap RAPBN-P 2012.

Bukan ansi dan melulu soal kenaikan BBM, itu hanya bagian kecil dari pertimbangan yang

kita masukan. Yang kedua, saya minta teman-teman untuk membaca dengan cermat pada

halaman 10, secara khusus point 18, 16, terkait apa yang menjadi pokok-pokok pikiran dari

Komite IV sehingga menyampaikan pertimbangan seperti ini. Saya laporkan di sidang

paripurna ini pimpinan, saya orang yang memilih tidak populer, di maki-maki, di demo atau

apapun namanya di daerah, karena saya mendukung pengurangan subsidi ini. Karena buat

saya memberikan dan menghabiskan 70 persen APBN terkait subsidi di Jawa dan Bali itu

sangat tidak adil bagi kami di Kalimantan. Sehingga debat kami di Komite IV kemarin saya

usulkan secara jelas kepada rapat itu adalah hasil pengurangan subsidi BBM ini 10 persen

DPD harus usulkan untuk pembangunan wilayah perbatasan, daerah terluar, terpencil dan

seterusnya. Caranya bagaimana? Anggaran itu langsung masuk dari APBN langsung drop ke

PAD, langsung masuk ke kabupaten. Dan itu sangat berguna bagi masyarakat. Itu yang saya

mau sampaikan. Dan itu akan sangat berguna untuk memperbaiki infrastruktur di daerah

yang selalu kami katakan di pulau Jawa ini, Jakarta khususnya tidak ada sungai tapi banyak

jembatan. Kami di Kalimantan banyak sungai tidak ada jembatan, tidak diperdulikan sama

sekali.

Kemudian selanjutnya soal BLT. Saya BLT sangat tidak setuju dengan pola ini,

karena ini benar-benar menghina kemanusiaan, kemampuan seorang manusia untuk bisa

bertahan hidup. Karena itu pada point ke-18 halaman 10 pertimbangan DPD, sangat jelas

kami katakan disitu di Komite IV bahwa kami mendukung yang namanya bantuan langsung

tunai ini ditiadakan dengan mengadakan program padat karya. Ekonomi masyakaart bergulir.

Dan untuk diketahui sama teman-teman di seluruh anggota DPD RI ini, debat di Komite IV

itu sangat keras dan sangat sulit kami untuk memutuskannya sehingga kemudian dilakukan

Page 26: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

25

voting. Dan saya sampaikan saya tidak mewakili 3 teman saya yang tidak hadir saat ini. Tapi

saya sampaikan saya Erma Suryani Ranik B-80 memilih tidak populer demi menyelamatkan

keuangan negara ini yang memang hampir kolaps. Terima kasih

55. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan Pak Zulbahri.

56. PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M, M.Pd. (KEPULAUAN RIAU)

Terima kasih pimpinan.

Bapak-Ibu yang kami hormati.

Memang kami dari Komite IV juga sudah berdiskusi panjang lebar, bahwa

sebenarnya adalah bagaimana keputusan politik kita tentang APBN-P itu sendiri. Karena

untuk merubah angka-angka itu gampang saja. karena apa? Bahwa kalau kita melihat

sekarang dengan kenaikan harga minyak dunia ini pemerintah menyiapakan 72 triliun lebih

untuk penambahan subsidi kenaikan harga minyak. Sementara kalau harga minyak itu

dinaikkan, katakan 1500, itu tambahan lebih kurang 50 triliun. 50 Triliun itu kalau kebijakan

pemerintah dibagikan yang namanya balsem tadi, bantuan langsung sementara itu kita harus

20 triliun. Berarti kan cuma ada 30 triliun yang dicari dana daripada kenaikan BBM itu

sendiri. Kalau kita bandingkan seandainya BBM itu tidak naik, Bapak-Ibu, bahwa sekian

puluhan juta masyarakat yang sudah teriak, walaupun penduduk yang terbesar itu di pulau

Jawa tetapi dampaknya lebih parah lagi di daerah-daerah, harga sudah naik mungkin akan

naik lagi. Dan juga bantuan langsung 150 itu kalau di daerah kami di kepulauan ongkos

pancung-nya saja 100 ribu sekali jalan, pulang-pergi sudah 200, yang diambil cuma 150.

Kalau pancung itu istilah kami pancung Pak, ini speedboat. Jadi tidak ada berarti. Untuk itu

kemarin juga di Komite IV beberapa orang dari kami, tapi karena kalah suara saja kami

memang setuju dengan teman-teman dari daerah lain tadi bahwa mungkin lebih besar

resikonya BBM ini naik daripada tidak naik. Kalau terjadi korban siapa yang setuju naik

BBM nanti itu yang nanggung dosanya, karena sudah banyak kejadian ini kan. Ya kalau

terjadi korban nanti yang setuju BBM naik itu menanggung dosa. Untuk itu kami dalam hal

ini mungki tapi tidak tahu juga 1 provinsi ini, tapi ngomong Ibuu Aida tadi kami hanya

berdua setuju juga BBM tidak naik Pak Ketua. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

57. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Pak Sis silakan, Pak Wasis.

58. PEMBICARA : WASIS SISWOYO, SH. (JAWA TIMUR)

Terima kasih pimpinan.

Pertama saya bahwa ketika BBM itu dinaikkan tidak hanya mobil pengguna BBM itu

saja, tapi BBM itu merupakan salah satu komponen biaya produksi sebuah perusahaan.

Sehingga ketika BBM itu naik maka akan diikuti oleh barang-barang kebutuhan masyarakat

ikut naik. Pertanyaan saya apakah pemerintah ketika menaikkan BBM ini bisa menekan

kenaikan barang-barang kebutuhan pokok yang lain. Kalau memang tidak bisa saya rasa

kenaikan BBM sebaiknya ditunda dulu. Pertama, karena saya melihat bahwa BBM belum

naik saja barang-barang kebutuhan pokok sudah naik semua. Tentang BLT misalnya, iya

sekarang di compare dengan BLT yang akan diberikan kepada masyarakat. Apakah BLT itu

Page 27: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

26

bisa menutup kebutuhan masyarakat ketika barang-barang itu naik? Jadi saya harapkan

bahwa yang menikmati subsidi itu hanya orang-orang kelas menengah ke atas, saya pikir ini

masih tidak relevan, karena BBM tidak hanya digunakan oleh mobil dan sepeda motor yang

katanya Komite IV tadi orang-orang mampu. Padahal itu digunakan juga oleh perusahaan-

perusahaan sebagai komponen biaya produksi. Untuk itu kami mohon dengan hormat bahwa

kenaikan yang disetujui itu untuk dipikirkan kembali. Untuk kami, saya secara pribadi

dipertimbangkan dulu. Terima kasih.

59. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Pak Tonny Tesar. Nanti saja ya ada waktunya lah, coba berikan juga ruang buat

orang untuk menjelaskan ya. Coba ikut saja nanti saya daftarkan, Pak Litha Brent, nanti Pak

Asri lagi. Silakan

60. PEMBICARA : TONNY TESAR (PAPUA)

Terima kasih Pak Ketua.

Yang kami hormati Bapak-Ibu anggota DPD yang sempat hadir, terutama teman-

teman yang sepndapat dengan kami bahwa BBM jangan naik. Saya anggota Komite IV juga.

Jadi saya harus menyampaikan kepada teman-teman bahwa keinginan yang teman-teman

menyampaikan itu kami semua di Komite IV semua sepakat bahwa BBM tidak naik. Itu

sepakat saya yakin dari awal. Tapi setelah kami mendengar para pakar, kami mendalami

semua permasalahan yang ada, kami juga mengerti bahwa negara ini tidak bisa juga untuk

meberikan subsidi kepada orang yang mampu. Ini bagian juga yang menjadi perdebatan kita

secara psikologis kita, kebathinan kita, kita berat sekali untuk lakukan itu. Jadi kalau saya

mengatakan pertimbangan yang sudah kita buatkan ini adalah pertimbangan yang paling baik

yang dibuat oleh Komite IV selama ini, yang saya menilai. Walaupun saya tahu hasilnya ini

akan ditolak di paripurna. Ingin saya menyampaikan bahwa kalau keadaannya normal,

keadaan pemerintah ini dipercaya oleh rakyat, tidak ada korupsi, saya kira rakyat tidak akan

demo dengan apa yang kita usulkan ini, karena ini sangat rasional sekali. Ini bukan pendapat

kami. Ini para ahli yang memberikan pertimbangan-pertimbangan. Kami tidak terlalu paham

soal ini, tapi ini betul-betul suara yang disampaikan bisa bertanggung jawab secara ilmiah.

Tapi memang kita tahu bahwa APBN ini di korupsi besar-besaran terjadi sekarang di KPK

bagaimana negara ini salah urus, sehingga masyarakat tidak percaya lagi apa yang mau

disampaikan oleh pemerintah. Jadi apapun juga pertimbangan yang kita buat hari ini, ini

tidak akan dipergunakan juga oleh pemerintah. Jadi saya pikir ini kita sekarang karena ada

surat lagi dari teman-teman di DPR seakan-akan kita ini tidak kerjaan, mari kita bicara

tentang aspirasi daerah. Kan kita kirim juga disini juga tidak dibaca. Tapi mari kita tolak saja

itu kenaikan bahan bakar. Kita bikin pernyataan kita tolak saja bahan bakar. Itu lebih point

daripada kita bikin pertimbangan sampai sana disimpan disana, padahal ini pertimbangan

paling baik yang saya ikuti di Komite IV.

Pak Ketua saya mohon maaf, ini sampai disana tidak akan dibaca oleh DPR

sedikitpun masalah ini. Saya yakin itu, karena berapa kali pertimbangan DPD soal anggota

DPD, anggota BPK juga bukan diambil dari situ, banyak hal yang tidak diambil. Saatnya kita

sekarang bukan berbicara kepentingan DPD tapi kita menyuarakan aspirasi daerah, karena

kita anggota DPD dari daerah, kita menyuarakan aspirasi daerah. Kita tidak bicara lagi

anggota DPD, kita bicara aspirasi daerah. Saya dengan segala hormat pimpinan Komite IV

saya terpaksa harus menyampaikan bahwa ini pertimbangan yang terbaik, tapi mari kita buat

yang terbaik lagi, kita buat pernyataan DPD menolak kenaikan bahan bakar, karena ada

aspirasi masyakat di daerah. Terima kasih

Page 28: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

27

61. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Pak Litha Brent dulu baru Pak Asri.

62. PEMBICARA : LITHA BRENT, SE. (SULSEL)

Terima kasih Pak Ketua.

Kita mulai Sidang tadi saya lihat jam saya jam 11 kalau tidak salah, berarti saya

punya jam di Ujung Pandang jam 12. Jadi sudah hampir 1,5 jam kita diskusi dan fenomena

ini hampir seperti waktu kami diskusi di Komite IV, aya dari Komite IV. Sudah 1,5 jam saya

natap ini Garuda diatas kayaknya menoleh terus kepada Pak Sofwat sebelah kanan ini.

Mungkin karena bagian dari Jawa dan Bali, mungkin Pak Sofwat di Jawa dan Bali merekalah

yang menikmati subsidi paling banyak, karena dia menoleh terus, sudah ditatap terus tidak

pernah menoleh ke sebelah kami timur ini kira-kira, begitu kira-kira Pak. Itulah kondisinya,

sudah 1,5 jam ditatap tidak pernah lihat-lihat kesini Pak.

Baik, jadi kalau fenomena ini sudah kayaknya persis dengan kondisi yang kami alami

di Komite IV. Tetapi kami fokuskan kepada soal subsidi, tujuannya adalah perhatian kepada

daerah dan juga ke BLT bantuan kepada rakyat kecil. Itu otomatis kesitu dalam hal subsidi.

Kalau soal BBM sebenarnya wakil presiden lalu sudah pernah menaikkan harga 6000 itu.

Jadi kembali lagi kalau 6000, tapi kami tidak mau terlalu jauh soal ini, harga BBM naik atau

tidak. Tapi yang kami fokuskan karena ini adalah APBN-P adalah urusan mengenai subsidi.

Terima kasih

63. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, silakan Pak Asri.

64. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Terima kasih pimpinan.

Ini bukan persoalan, teman-teman ini bukan persoalan kita populer atau tidak populer.

Kalau itu sudah lewat lah perdebatannya itu, kita duduk di sini dipilih. Saya juga duduk

disini dengan suara terbanyak di provinsi saya dan saya bertanya kepada konsituen saya, kan

begitu. Dan apa yang di jelaskan, mohon maaf Pak Sofwat, yang di jelaskan Pak Sofwat juga

kita paham itu, kita pelajari itu. Pertanyaannya sekarang adalah antara APBN-P dengan

subsidi BBM tidak bisa dipisahkan, tidak berdiri sendiri, APBN-P pun dipercepat karena

subsidi BBM dibicarakan, kenaikan BBM, kenaikan minyak dunia. Sekarang pertanyaannya

adalah, mohon maaf, kita tidak pernah menemukan dari angka-angka APBN-P yang ada

sekarang apa komitmen pemerintah untuk memperbaiki pembangunan daerah, pengentasan

kemiskinan dan lain sebagainya. Hampir semua belum apa-apa, sekarang hampir seluruh

departemen berlomba-lomba kok untuk mendapatkan dana itu. Sekali lagi pimpinan, hampir

1000 triliun itu adalah belanja pusat bukan belanja daerah. Kita tidak melihat postur

komitmen pemerintah pusat, mohon maaf pimpinan. Konstituen mengatakan begini

"bagaimana kita tidak menolak BBM, presiden-wakil presiden saja jalan hampir lebih 20, itu

menggambarkan penghematan atau tidak?" Ini contoh, praktikal, tapi itu riil dirasakan oleh

masyarakat kita. Pejabat-pejabat negara tidak memperlihatkan bukti-bukti kesederhanaan,

direktur-direktur di seluruh departemen kalau kita masuk hampir semua sudah ada kamar

mandi, sudah ada tempat tidur, hampir semua begitu bukan hanya di dalam. Artinya

pimpinan, ada masa frustasi rakyat kita melihat kondisi ini. Jangan dikatakan bahwa naiknya

BBM itu tidak memberikan multiplayer effect. Hampir seluruh wilayah-wilayah kehidupan

Page 29: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

28

masyarakat kita itu terpengaruh karena kenaikan BBM. Kajian-kajian yang disampaikan oleh

Pak Sofwat juga kita pahami kok itu. Kita mengerti berapa hutang beban negara kita, kita

mengerti itu.

Sehingga usulan saya pimpinan, rill sekali lagi, dan Komite IV pun mengatakan tadi,

teman-teman Komite IV pun mengatakan kita tolak kenaikan harga BBM. Pemerintah tidak

memberikan komitmen yang tinggi. Saya berikan contoh pimpinan. Pemerintah tidak pernah

mau bicara serius tentang perbankan menurunkan suku bunga perbankan. Pemerintah tidak

mau bicara serius tentang menaikkan subsidi harga pupuk, subsidi pupuk, subsidi perumahan

murah. Program-program ini tidak pernah berjalan dengan maksimal. Empat program

pengentasan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah tidak pernah naik. Sedangkan

PNPM saja yang sangat diakui oleh pemerintah daerah kita itu hanya naik tidak lebih dari 2

persen pertahun. Lalu komitmennya pemerintah dimana? Lalu kita-kita ini untuk

memperjuangkan daerah titiknya dimana? Sehingga pimpinan, kalau misalnya teman-teman

mengatakan tadi bahwa naiknya ini akan mengurangi lebih 50 triliun, jangan dilupa bahwa

itu memberikan multiplayer effect yang lain kepada masyarakat kita. Tidak mungkin banyak

pakar-pakar, pengamat dan lain sebagainya bicara juga menolak kenaikan BBM kalau tidak

memiliki itu. Tidak mungkin masyarakat kita sekarang bergeliat untuk menolak itu karena

kalau tidak ada dampak dari itu juga. Belum bicara kebocoran APBN, belum bicara, luar

biasa pimpinan. Inilah saatnya DPD mengambil sikap. Kalau mau membicarakan kapan

BBM naik atau tidak kita bicarakan di APBN 2013, baru kita melakukan kajian yang serius,

jangan sekarang. Coba liat pimpinan, Departemen Keuangan saja itu caranya instan

melakukan, ketika duit kurang yang dia lakukan sangat instant, potong semua lembaga-

lembaga negara duitnya, tidak bisa seperti itu. Padahal hampir semua APBN yang ditetapkan

di 2012 itu melalui undang-undang dan di kaji. Kalau itu dipotong itu juga tetap akan

berdampak terhadap program pemerintah. Sehingga pimpinan, saya tetap bersikap teman-

teman juga sudah menyampaikan kenaikan subsidi BBM yang juga mempengaruhi postur

APBN-P kita, kita tolak kali ini. Kalau mau membicarakan itu DPD menantang lembaga-

lembaga negara termasuk eksekutif untuk membicarakan langkah-langkah taktis, naikan

2013 baru kita bicarakan, dijawab di APBN 2013. Itu saja pimpinan. Terima kasih.

65. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan, Elnino.

66. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Baik, terima kasih pimpinan.

Pimpinan, Ibu-Bapak sekalian senator anggota DPD yang saya hormati.

Ini rapat paripurna, ini rapat paripurna dalam arti mestinya kita membuat keputusan.

Kalau kita masih berdebat lagi soal pro kontra, sebanyak alasan menaikkan harga BBM

sebanyak itu pula alasan untuk menolak kenaikan harga BBM. Sementara kita ini lembaga

politik perwakilan daerah yang selama ini dianggap seperti iklan Honda "nyaris tak

terdengar". Minimal inilah kita dibuat terdengar, terdengar oleh rakyat yang menjerit itu

dimana-mana dan unjuk rasa hampir diseluruh ibukota provinsi diseluruh mungkin. Buatlah

DPD ini terdengar pimpinan, dengan keputusan kita ini. Toh kalaupun kita memberikan

pertimbangan seperti Pak Tonny Tesar bilang, kita memberikan pertimbangan menolak

dengan tegas kenaikan harga BBM belum tentu juga terdengar oleh Presiden dan DPR,

belum tentu juga. Tapi inilah momen kita, momen yang berkaitan dengan nasib begitu

banyak jutaan orang yang ada di sana, begitu. Jangan lagi kita berdebat soal pro kontra, ada

Page 30: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

29

banyak alasan untuk menolak dan untuk menerima, banyak sekali alas an. Tapi ini rapat

paripurna, rapat untuk mengambil keputusan.

Jadi pimpinan tidak usah lagi berlama-lama, saya mengusulkan di rapat ini, paripurna

kita ini kita mendapatkan keputusan yang tegas DPD sikapnya apa terhadap kenaikan harga

BBM dan secara umum kepada APBN-P 2012. Terima kasih.

67. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Coba saya simpulkan ya, tidak perlu lagi ditanya ini. Ini kan

mekanismenya kan sudah berjalan, memutuskan APBN ini bukan sekarang, 2005, 2006,

2007, 2008, 2009, 2010. Kita tahu di setiap kita ini dibagi per komite. Kita percayakan juga

apa yang dihasilkan oleh komite yang telah dihasilkan. Nah, mekanisme di sini menampung

kalau ada hal-hal yang berbeda itu adalah bagian kepada keputusan. Jadi itu gunanya kita

berikan ruang untuk itu.

68. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Pimpinan, maaf pimpinan.

69. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Tidak, tidak usah di jawab dulu, saya bicara dulu, saya ingin jelaskan kepada saudara

dulu. Jadi tidak ada yang salah ini, ini biasa. Saya pimpin rapat ini selalu kita dengar, iya

bagian dari keputusan seperti yang disampaikan Pak Bambang Soeroso ada minderheidsnota,

boleh itu, boleh. Mereka juga sudah menyampaikan bagaimana dinamika yang ada di

komitenya, kita hargai juga itu hasilnya, tidak semuanya mendadak terus di torpedo semua

begini. Kan tadi disini kan tidak ada waktu menjelaskan lebih dalam. Kan kita harus ada

altenatif, tidak bisa begitu, langsung keputusan, langsung ini, tidak. Hargai juga begitu loh

perwakilan yang ada di masing-masing kita dengan segala dinamika yang ada. Simboliknya

kan di tingkat komite itu kan juga sudah ada keputusan melalui voting, begitu loh. Kemarin

juga berdebat juga kita di Panmus. Tapi suara-suara seperti yang disampaikan Pak Bambang

itu begitu. Jadi kalau tidak catatan, ini kan bagian, semuanya ini kita rekam, dan bagian

daripada keputusan ini saya ingin jelaskan begitu ya.

Baik, sekarang saya kasih satu lagi.

70. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Interupsi pimpinan. Saya hanya bacakan point ke-3.

71. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan.

72. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Point ke-3 dari penutup yang Komite IV. DPD RI berpendapat bahwa kenaikan harga

BBM dan listrik tidak perlu dilakukan secara menyeluruh. Kalau perspektif saya tadi

pimpinan saya mulai dari sana. Model kajiannya bagaimana tidak menyeluruh. Itu yang saya

sebut tadi dengan ambigu. Sehingga saya menyatakan bahwa menolak dengan tegas. Itu saja

pimpinan.

Page 31: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

30

73. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Iya, kita catat semuanya ya.

74. PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

Pimpinan interupsi sebentar pimpinan, B-86.

75. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Iya, silakan.

76. PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

B-86 Pak. Terima kasih dulu atas kesempatan yang diberikan.

Saya bisa memahami apa yang diperdebatkan hari ini. Hanya secara substansi sudah

dibicarakan di komite, jelas sudah tergambar di laporan ini. Hanya saja apa yang

disampaikan saudara kita Elnino keputusan tertinggi itu kan ada di paripurna Pak. Paripurna

ini adalah keputusan politik DPD RI. Pertimbangannya apa yang disampaikan oleh Tonny

Tesar, apakah kita ini ingin begitu loh, dilihat oleh masyarakat atau kita ingin juga terikut

arus dengan pemerintah. Sementara hari ini demo-demo besar-besaran itu luar biasa Pak. Ini

menyangkut harkat martabat DPD, itu yang penting, bukan harkat martabat kita-kita ini.

Disinilah momen saya rasa, kita jangan ketinggalan momen Pak. Kalau nanti pertimbangan

kita itu tidak dipakai kita kehilangan momen. Saya rasa kita jangan berpikir kepentingan

individu disini, tapi kepentingan DPD yang lebih utama. Sehingga kita ini dilihat oleh

masyarakat, dilihat, diperhatikan oleh pemerintah. Hari ini statement Ketua DPR apa?

mengenai dana kita? hanya 450 miliar dipermasalahkan, iya kan. Sekarang saatnya kita

menunjukan bahwa DPD itu ada dan eksis di mata kawan-kawan itu.

Saya pokoknya hari ini minta keputusan Pak, minta keputusan, itu kan kita

menghargai apa yang disampaikan Komite IV dalam pembahasannya dengan kawan-kawan,

kita hargai dong, iya kan. Cuma ada di dalam tatib kita bahwa pengambilan keputusan itu ada

di paripurna ini, ya coba kita ambil keputusan. Siapa yang menolak, siapa yang menerima

itulah keputusan DPD dan kita harus legowo dengan apa catatan-catatan itu. Kita punya

argumen masing-masing kok. Saya bisa memahami apa yang disampaikan Komite IV kok,

iya kan. Cuma atas nama lembaga ini mau dijual kemana, mau dipertaruhkan kemana,

sementara saat ini juga kita sudah terpuruk kok, iya kan? Tidak ada sama sekali kita

bargaining kita dengan kawan-kawan di sebelah itu. Saya juga agak keras dengan

amandemen juga. Kalau bisa kita kerahkan saja 10 ribu, 10 ribu massa datang ke Jakarta,

saya sanggup kok, saya seorang pengusaha juga Pak, saya tantang hari ini. Ini negara ini

untuk kepentingan bersama, kan bukan kepentingan DPR. Membangun negara ini kita harus

sama-sama, bukan kita dituangkan disitu saja. Berapa banyak uang yang kita sudah

dihabiskan dalam rangka studi banding, studi banding juga, dalam rangka untuk eksisnya ini.

Tapi exitnya tidak ada. Pak Irman harus berani saya bilang, Pak Irman harus berani Pak, Pak

Irman harus berani, 132 orang yang mewakili daerah di belakang Pak Irman, Pak. Saya

setuju, terima kasih.

77. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Makanya saya dengar semua, beri juga kesempatan setiap orang

untuk memberikan pandangannya. Silakan Pak Alirman Sori.

Page 32: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

31

78. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Saya kira kalau disebut ini paripurna benar sekali. Kita ini kan sedang mencoba

mengkritisi sekaligus bagaimana memberikan penguatan terhadap hasil kerja Komite IV.

Karena ini paripurna, kalau memang kerja Komite IV belum sempurna ya kita sempurnakan

hari ini, itu tujuannya. Jadi libido politik kita hari ini itu adalah bagaimana keputusan politik

DPD RI hari ini bisa menjawab kepentingan dan kebutuhan apa yang diributkan di luar, di

daerah kita masing-masing. Nah menurut saya pimpinan, saya menyarankan, karena

perkembangan perdebatannya sudah memang cukup panjang, sudah saatnya kita masuk ke

ranah untuk mengambil keputusan, apakah mau melaksanakan voting secara terbuka. Kalau

sifatnya kebijakan Tatib kita mengatur votingnya terbuka. Kita arahkan saja kesana lagi.

Tidak ada pilihan lain, karena hampir mewakili setiap provinsi yang mengatakan sepakat

untuk menolak kenaikan BBM itu, begitu. Setuju kan? Kan itu semuanya.

Kemudian juga, mungkin saya tidak tahu mekanisme dan apa yang dilakukan oleh

Komite IV. Mestinya Komite IV juga menjelaskan ketika pemerintah ingin melakukan

menekan BBM itu ada tidak jaminan atau garansi pemerintah akan mengatur secara baik dan

menjamin tidak akan terjadi kenaikan harga yang lain. Harga belum naik semua sembako

sudah naik, kebutuhan pokok sudah naik. Ini kan memincu terjadinya keributan secara sosial

ditengah-tengah masyarakat. Jadi untuk itu pimpinan, saya menyarankan mungkin lebih tepat

kita arahkan saja untuk mengambil keputusan. Karena daripada nanti semuanya berkembang

dan semuanya punya argument. Dan saya tidak setuju kalau mengatakan pertimbangan DPD

RI tidak punya arti, ini konstitusi yang mengatur. Jangan sekali-kali katakan itu melemahkan

kita. Konstitusi yang menjamin kita harus memberikan pertimbangan kepada DPR. Tetapi

pertimbangan yang kita buat hari ini tentang perubahan APBN-P ini harus seirama. Jangan

sampai keputusan pertimbangan kita berikan A, statemen di luar secara kelembagaan

berbeda, begitu. Jadi iramanya kita iramanya menolak dalam pertimbangan diminta Pak

Irman bersama teman-teman pimpinan yang lain juga menyampaikan secara resmi baik di

televisi maupun di media cetak. Harus berani seperti yang dikatakan Bapak Adhariani,

begitu. 132 plus yang lainnya itu berada, bukan di belakang Pak Irman, di depan, kalau di

belakang mau lari namanya itu, iya toh. Di depan Pak Irman kita berada, jangan belakang, itu

tidak sportif, misalnya seperti itu. Jadi berani saja menolak ini Pak Irman. Terima kasih.

79. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, coba kasih yang belum ini, Pak Rahmat Shah, biar kita dengar semua.

80. PEMBICARA : Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang salam sejahtera bagi kita sekalian.

Om Swastyastu.

Kalau saya melihat ini teman-teman, memang masalah besarnya adalah tidak

efisiensinya pemerintah, kurangnya kepercayaan kita termasuk masyarakat kepada oknum-

oknum pelaksana lini-lini penting di pemerintah. Saya maaf lah, dunia usaha sekarang naik

industri akan naik minyak. Tapi tidak pun naik minyak dunia usaha itu megap-megap di

negeri ini karena tidak efisiensi, diperas kiri-kanan muka belakang. Di pelabuhan sulit,

dimana sulit, mencuri didalam perusahan kita dilaporkan tidak diproses. Jadi ini semua saya

lihat masalahnya adalah tidak transparan. Dan saya, kita jangan hanya membahas BLT dan

naik minyak Ketua. Kalau boleh solusi menyeluruh republik ini kita kasih gambaran-

Page 33: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

32

gambaran kenapa teman-teman tidak setuju atas kenaikan, diantaranya BLT ini. Saya pikir

sebagai wakil daerah kita atau DPD ini alangkah baiknya kalau dikasih jumlah BLT yang

diterima daerah kita berapa dan untuk daerahnya, dan untuk siapa saja dan berapa. Jadi kita

monitor itu, artinya transparan dia. Ini BLT-BLT kita lihat triliun-triliun kita pun tidak tahu

kemana uang itu, rakyat kita masih susah dan miskin terus. Bahkan tetap minta sama kita

begitu bikin proposal, makin hari makin tebal proposalnya. Jadi transparan pemerintah

Ketua, efisiensi, dan saya juga mohon maaf teman-teman sekalian, termasuk kita begitu,

kalau perlu kita juga disuruh efisien, kalau tidak perlu lima staf daerah dan pusat juga

dikurangi kita siap. Jadi sama-sama semua mencari efisiensi yang baik.

Dan terakhir Ketua, transparan itu penting. Dan dimana-mana kita pergi ke instansi

pemerintah pegawai itu berlebih, PNS itu harus berani pemerintah mengurangi, mungkin 30

persen bahkan 40 persen. Itu yang kami lihat baik di daerah dan pusat. Jadi masalahnya

memang BLT untuk sementara mengatasi ini, ini yang kita tidak tahu sampai berhak atau

yang tidak atau yang perlu atau yang tidak, tapi kemudian kenaikan ini banyak bocornya. Di

pajak saja kita tahu bocor berapa, di sahabat kita di sebelah bocor berapa, tapi semua tidak

pernah ada yang mengaku mencuri atau oknum yang korupsi, begitu. Ini yang kami lihat

Ketua. Jadi dari kajian-kajian ini pendapat teman saran saya ketua mengambil sikap yang

berani dan mengusulkan menunda mungkin. Kalau tidak pun lama sebulan kita ikut mengkaji

itu, kita carikan solusinya bagi pemerintah agar tidak hanya diambil jalan dengan menaikkan

bahan bakar. Itu mungkin dari kami. Terima kasih Ketua.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

81. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya kasih yang belum ya. Ibu Poppy silakan.

82. PEMBICARA : POPPY SUSANTI DARSONO (JAWA TENGAH)

Terima kasih pimpinan. Saya B-52 dari Jawa Tengah.

Saya sepakat dengan Pak Rahmat bahwa sebetulnya pencabutan subsidi itu bisa

dilakukan kalau ada perampingan dari pemerintah. Saya juga melihat bahwa lifestyle dari

pemerintah itu dengan belanja yang sangat besar, pengembangan-pengembangan ada wakil

menteri dan lain-lain yang menurut saya tidak efisien. Kalau saja pemerintah itu lebih efisien

saya kira rakyat tidak perlu lagi dikurangi. Karena apalagi dengan tidak transparannya hasil-

hasil dari minyak bumi kita, karena Undang-Undang Migas belum tergantikan saya kira

sebetulnya kita tidak perlu mencabut subsidi. Itu saja. Terima kasih.

83. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih. Ibu Aida? Jangan ada pengulangan ya, coba di tambah.

84. PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM.

(KEPULAUAN RIAU)

Iya, saya hanya ingin disini kalau boleh saya mengusulkan kita jangan terlampau

cepat untuk mengambil keputusan. Maksud saya begini, apakah mungkin kita mendapatkan

sandingan kebaikan dan keburukannya. Karena dengan subsidi yang diberikan kepada orang

kaya juga itu mengganggu pikiran kita. Jangan kita hanya sekedar kita mendapatkan nama di

Page 34: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

33

daerah tapi kemudian keputusan itu merugikan rakyat secara lebih besar. Jadi supaya kita

lebih berhati-hati. Itu menurut pendapat saya.

85. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Ibu Sarah, silakan.

86. PEMBICARA : Ir. SARAH LERY MBOEIK (NTT)

Baik pimpinan, saya dalam posisi komite menolak. Tetapi bukan berarti saya tidak

melihat argumentatif yang ada. Apa yang disampaikan Pak Rahmat dan Ibu Poppy itu sudah

ada di dalam pertimbangan kami. Itu kan tidak, kami tidak buta. Kami melihat berbagai dari

tahun ke tahun tiga tahun di DPD dan itu menjadi alat kritisi kami dari waktu ke waktu.

Efisiensi. Malah ada yang paling revolusioner kami minta sebelum dinaikkan cobalah ikuti

langkah-langkah, kalau satu ini sampai pada renegosiasi ulang waktu pertambangan dan lain-

lain. Kami unjukan bukan tidak, lengkap. Maka itu waktu yang singkat kalau dikasih baca

nanti itu menjadi bias. Sekarang kita sepakat saja Pak, mau dibawa kemana paripurna ini,

kita tunggu saja, tapi substansinya sebenarnya dibaca yang baik-baik baru di komentari.

Terima kasih.

87. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Ibu Juniwati. Sebentar, sebentar, yang belum ya, kita hargai juga dong teman-

teman kita, jangan kita monopoli juga. Mohon, yang belum nanti.

88. PEMBICARA : Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Terima kasih pimpinan. Menurut hemat saya sidang paripurna ini pada saat ini juga

mengambil keputusan. Kalau ditunda-tunda masyarakat kita di daerah lah yang akan

mengalami kesulitan. Tadi kita sudah dengar segudang informasi secara akademis apakah

dinaikkan atau tidak dinaikkan. Rakyat tidak tahu itu. Yang mereka tahu adalah dengan

kenaikan harga BBM ini akan mempunyai multiplayer effect terhadap kehidupan mereka

sehari-hari. Jadi saya setuju Pak Irman harus berani, bukan saja kita di depannya kita juga

disampingnya. Terima kasih.

89. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Gazali.

90. PEMBICARA : MUHAMMAD GAZALI, Lc. (RIAU)

Terima kasih Ketua. Terima kasih. B-16 dari Riau Muhammad Gazali. Walaupun

yang hadir saya sendiri Pak Ketua, tapi saya menyimak dan pertama kalinya saya sampaikan

adalah apresiasi secara pribadi B-16 kepada Komite IV. Usaha dan kerja keras, dan ternyata

yang disampaikan salah satu ketua tadi dan juga anggotanya bahwa dalam memberikan

laporan ini sangat mengeluarkan banyak tenaga dan perhatian. Makanya yang pertama adalah

apresiasi kami kepada Komite IV. Terima kasih.

Yang kedua adalah agar tidak berpanjang-panjang lagi kita ini kita kurang senang

berpanjang-panjang, agar kita segera putuskan bahwa DPD RI kami mengusulkan dari B-16

Ketua bahwa DPD RI menolak kenaikan BBM. Terima kasih Ketua.

Page 35: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

34

91. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar dulu, sebentar dulu, coba Pak Fatwa. Coba mohon ya, kita beri juga ruang

buat kita. Saya setuju bagus-bagus nih, silakan, itu kan pandangan. Silakan Pak Fatwa.

92. PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Bismillahirrohmanirrohim.

Saudara Ketua dan saudara-saudara anggota yang terhormat. Saya kira pembahasan

sudah lebih dari cukup, sangat mendalam, jadi tinggal keputusan politiknya. Keputusan

politiknya itu tentu bukan sekedar setuju atau tidak. Tapi yang terpenting itu adalah

pertimbangan-pertimbangannya. Apakah mau dinamakan itu keputusan sela atau

minderheidsnota, itu yang terpenting. Kalau cuma setuju, menolak atau setuju itu seperti

burung beo saja kita. Jadi yang penting pertimbangannya. Dan pertimbangannya itu sudah

sangat-sangat kuat diberikan oleh Komite IV. Terima kasih.

93. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Iya, baik. Silakan.

94. PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Iya, Sofwat Hadi Pak.

Saya mungkin menambahkan apa yang disampaikan oleh Pak Fatwa. Apa yang

disusun dirumuskan dalam Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2012 ini tentang

perubahan itu sudah pengurangan BBM, pengurangan subsidi BBM. Andaikan pengurangan

subsidi BBM itu ditolak atau harga BBM ditolak, berarti voting kita adalah menolak

perubahan APBN apa mau menerima perubahan APBN? Itu masalahnya. Karena

pertimbangan kita ini sangat banyak, begitu. Karena walaupun kelihatanya kecil tapi akan

mengakibatkan semuanya bubar, berarti perubahan itu kita tolak. Ini yang menjadi masalah.

Makanya kalau memang mau memperbaiki pertimbangan kita, misalnya ada 10

pertimbangan ada satu point itu saja kita bagaimana redaksinya yang baik begitu.

Kemudian saya belum paham ini soal Tatib kalau kita voting dengan jumlah anggota

yang tidak mencapai kuorum bagaimana? Mungkin rapat bisa dilanjutkan, tapi kalau

mengambil voting itu saya juga mohon kejelasan di dalam Tatib.

95. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya rasa sudah cukup ya. Coba Pak Rahmat sedikit.

96. PEMBICARA : Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Sedikit saja Ketua. Saya pikir apapun nanti sikap kita yang kelihatan dari pandangan

banyak menolak, ini menjadi pengalaman pahit pemerintah. Yang pasti apa yang kita berikan

ini adalah yang murni tanpa pamrih dari DPD. Saya hanya sedikit saja Ketua, kita contoh

saja Turki, satu persen pun dia tidak ada subsidi tapi pengangkutan bus, train, taxi, aman,

tertib, murah, jadi bisa mengatasi masa lalu. Jadi mungkin dari pelajaran kali ini pemerintah

bisa mengkaji dan mengambil suatu sikap yang nantinya tidakpun sama sekali di subsidi

minyak itu masyarakat ini menerima. Artinya sakit pemerintah sakit masyarakat semua,

Page 36: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

35

senang pemerintah senang masyarakat semua, begitu. Jangan sebagian saja bisa foto-foto di

lapangan golf, begitu. Terima kasih.

97. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, sekarang kita kembalikan ke pimpinan Komite IV, silakan. Cukup ya yang lain

ya, saya rasa sudah paham ini. Kita beri kesempatan pimpinan Komite IV.

98. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Baik, saya kira saya tidak bisa lebih banyak dari apa yang sudah kita berikan

pertimbangan di sini. Tetapi dalam konteks argumen-argumen semuanya sudah kita

sampaikan di sini, dan dimana letak diskusi kita juga sudah kita paparkan. Nah kemudian

tidak dalam posisi sebagai Ketua Komite IV tapi sebagai pandangan personal saya, kalau kita

menerima atau menolak tentu saja dengan argumen-argumen. Dan kalau kita katakanlah

menolak juga harus ada alternatif-alternatifnya, karena persoalan ini persoalan yang sudah di

depan mata, begitu. Jadi kalau misalnya kita hanya mengatakan itu kita tolak, kemudian apa

alternatifnya? Nah ini harus kita rumuskan dengan baik kalau itu ditolak. Tentu saja itu juga

membutuhkan waktu dan membutuhkan, mungkin tim barulah yang diluar Komite IV, karena

Komite IV mekanismenya sudah sampai pada keputusan seperti itu. Tim baru ini tim apa,

kemudian diberi batas waktu supaya dia memberikan argumen-argumen penolakan itu

secara, ini penolakan kelembagaan ya, bukan penolakan secara emosi-emosi secara sepintas,

begitu. Artinya kan tidak lucu kalau misalnya DPD menolak, terus kenapa? Iya pokoknya

kita tolak, terus alternatifnya apa? Iya sudah terserah pemerintah pikir sendiri. Saya kira ini

bukan cara berpikir.

99. PEMBICARA : Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Saya interupsi ini Ketua. Artinya kita menolak disuruh pemerintah itu belajar ke

negara yang tidak kasih subsidi sama sekali kok bisa rakyatnya sejahtera begitu, belajar

begitu. Itu, terima kasih.

100. PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

Alasan menolak demo-demo banyak

101. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Mohon dihormati ya, ini serius.

102. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, S.T., M.T (KETUA KOMITE IV)

Artinya silakan saja nanti dibuat alasan-alasan dari tim, tim yang akan mebuat

penolakan itu. Tim yang membuat penolakan itu ya nanti kita paripurnakan lagi. Sehingga

memang itu akan menjadi keputusan dari kelembagaan, kalau memang kita mengarah kepada

itu. Saya kira perlu ada revisi-revisi, karena memang basis dari pertimbangan kita ini adalah

diskusi tentang subsidi kemarin. Nah begitu subsidi itu akhirnya dengan diskusi yang

panjang kita harus mengambil kebijakan itu di Komite IV. Kalau itu sudah di, katakanlah

tidak diterima, ya berarti seluruh yang di belakang ini asumsinya sudah berbeda semua

begitu. Saya kira itu yang menjadi pertimbangan. Terima kasih

Page 37: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

36

103. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Coba dijelaskan bagaimana mekanisme dengan DPR ini soal pertimbangan,

jadwalnya apa, ini kan, coba.

104. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, S.T., M.T (KETUA KOMITE IV)

Kalau undang-undang memang mengatur bahwasanya pertimbangan dari DPD itu

harus diberikan paling lambat 14 hari sebelum diputuskan. DPR itu sudah memberi jadwal

kepada kita APBN-P direncanakan diputuskan pada tanggal 29 Maret. Artinya ini sudah hari

terakhir yang memang harus kita putuskan. Saya kira begitu.

105. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Jadi Bapak-Ibu sekalian, kan padangan pendapatnya kan sudah dalam ya. Tapi kan

kita yang mewakili aspirasi kita melalui Komite IV juga, sama sebenarnya, di Panmus juga

sama. Cuma barangkali kan kita tidak punya waktu yang lama untuk membahas ini dengan

dalam. Karena memang ini suratnya baru masuk 4 hari yang lalu juga. Jadi bekerjalah siang-

malam, makanya kita adakan rapat ini khusus untuk membahas RAPBN. Seperti yang

disampaikan Pak Cholid tadi, apa yang disampaikan teman-teman tadi itu ada didalam ini.

Tidak mungkin, ada teman-teman, tidak usah saya sebutkan namanya ya, sudah berdebat juga

habis-habisan, ini disini ada Pak Litha Brent semuanya. Jadi apa yang disampaikan itu sama.

Cuma barangkali ini yang penting bagaimana ini disajikan dengan bahasa yang lebih

sederhana kemudian itu kita sampaikan ke publik supaya kesannya itu satu tidak ambiguity,

seolah-olah kita juga mendukung atau apa tidak, tidak, banyak catatan disini, itulah

pertimbangan. Ini mohon harapan saya apa yang telah dihasilkan, bahkan Pak Tonny Tesar

ini mantan Ketua Komite IV mengakui betul ini. Dan juga ada juga mengenai Undang-

Undang Susduk bahwasa hari ini harus kita berikan. Kalau tidak ya dia lewat tidak jadi apa-

apa, begitu loh. Tapi kalau ini kita masukan hari ini, masukan teman-teman nanti akan

dibawa oleh pimpinan Komite IV untuk ini bicara dengan Panitia Anggaran dan Komisi XI

dan Pemerintah untuk membahas ini, masih ada ruang untuk itu.

106. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Interupsi pimpinan, mohon maaf pimpinan, B-125, mohon maaf pimpinan, saya

interupsi

107. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar dulu, saya belum selesai.

108. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Mohon maaf pimpinan saya interpsi. Ini kita diarahkan seperti arahan teman-teman

harus ada mekanisme pengambilan keputusan politik. Mohon maaf pimpinan.

Kecenderungan saya membaca pimpinan, mohon maaf ini, ini perspektif saya, kecendrungan

saya membaca pimpinan ini seakan-akan kita hadir paripurna hanya untuk melegalisasi hasil

kerja Komite IV. Kalau itu yang kita lakukan ngapain kita buat paripurna. Kita mencari

keputusan politik pada forum paripurna ini. Mohon maaf pimpinan, itu perspektif saya

membaca pimpinan tentang laporan Komite IV. Pandangan teman-teman hampir semuanya

Page 38: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

37

tadi mengatakan kita harus punya sikap terhadap posisi BBM mempengaruhi APBN-P. Kalau

kita tidak mempunya sikap politik disitu ya tidak ada artinya. Kalau kami juga mau pada

akhirnya keputusan politik kita, kemudian pada akhirnya kita menganggap apa yang

dilakukan, kami semuanya menghargai kajian Komite IV. Kalau pada akhirnya kita hadir

disini hanya untuk melegalisasi itu lain kali lebih baik kita tidak usah laporan buat paripurna

hanya untuk mendengarkan pandangan-pandangan itu. Kami mengerti, kami mempelajari

tata tertib mekanisme pengambilan keputusan di DPD. Itu saja pimpinan. Terima kasih

109. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, itu yang kita lakukan sekarang. Jadi beberapa catatan tadi itu, itu bagian yang

tidak terpisahkan daripada sebuah keputusan. Itu juga keputusan, begitu loh, jangan

dihadapkan pada pilihannya setuju atau tidak. Jadi apa yang disampaikan tadi itu terekam

jelas, ada pandangan dari Pak Bambang Suroso dengan minderheidsnota, ada pandangan dari

Asri, itu dicatat Pak Asri, minderheidsnota. Ini yang kita rumuskan, kita minta nanti

pimpinan Komite IV untuk dengan catatan itulah yang kita sempurnakan. Dan inilah yang

kita serahkan, begitu. Jadi bukan tidak ada, tidak usah kita berdebat dululah, saya selesaikan

dulu, saya juga paham mekanisme ini juga. Jangan juga kita mengarahkan, saya hanya ingin

meluruskan. Bukan sekedar, saya tidak mau ingin jadi populer, tapi saya ingin mendudukan

persoalan itu pada kontekstual. Coba dibaca betul ini

110. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Pak Irman, interupsi Pak Irman.

111. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar dulu jangan diinterupsi dulu ya. Baca ini dulu. Jangan kita langsung tanpa

belum baca apa yang telah dihasilkan, itu mewakili kita, begitu.

112. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Interupsi pimpinan. Tolong pimpinan menawarkan kepada paripurna bagaimana

posisi kita untuk mengambil pandangan Komite IV. Kalau hanya posisi kami untuk

menyampaikan itu dan direkam dan itu menjadi alat notulensi, bukan disitu. Saya memiliki

konstituen yang menuntut saya untuk mengambil sikap tentang ini. Kalu kita tidak memiliki

sikap, mohon maaf pimpinan, pandangan saya alur yang disampaikan pimpinan itu bukan

untuk pada posisi untuk mengambil sikap politik kita. Penting pimpinan, begitu. Ini bukan,

sekali lagi, bukan persoalan terjebak antara populer dan tidak populer, bukan disitu

konteksnya.

113. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya terima argumennya. Tapi juga, jangan kita ini dulu dong, kita harus hargai

juga apa yang telah disampaikan disini.

114. PEMBICARA : Ir. ADHARIANI, SH., MH. (KALSEL)

Pak Irman interupsi Pak Irman. Diluar Pak Irman dari Sabang sampai Merauke rakyat

menanti keputusan kita Pak tentang BBM ini, rakyat menanti. Seandainya disorot hari ini

Page 39: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

38

oleh media massa dan media televisi barangkali kelihatan Pak. Tapi hati nurani mereka, saya

tiap minggu pulang kekampung didemo habis-habisan fungsinya ambil keputusan Pak

Adhariani di paripurna nanti, tolong perjuangkan ini. Sebagai anggota DPD saya punya

beban moral Pak kalau tidak disampaikan ini. Nah sekarang kondisinya kawan-kawan juga

ingin keputusan itu, keputusan itu saja Pak, jadi kita harus berani. Tidak ada keputusan

politik, keputusan politik DPD tentang BBM ini. Bagaimana keputusan kita? Itu saja saya

minta.

115. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya kan belum selesai. Silakan Ibu Sarah.

116. PEMBICARA : Ir. SARAH LERY MBOEIK (NTT)

Terima kasih pimpinan. Hari ini pertimbangan kami agenda sidang paripurna adalah

mempertimbangkan RAPBN-P 2012 bukan sekedar pada topik BBM atau subsidi. Saya

kembali posisi saya tetap menolak bukan tidak. Tetapi saya hanya ingin meluruskan

konteksnya adalah agenda hari ini pertimbangan RAPBN-P, bukan sekedar pada BBM dan

subsidi. Kalau memang kita menolak BBM dan subsidi artinya kita harus segera mencoba

untuk merubah struktur dan postur APBN dan itu yang dibilang oleh Pak Ketua Komite IV.

Kita tidak bisa dalam satu hari Pak, kita baca saja sulit. Kita butuh waktu untuk melakukan

itu apalagi dikejar dengan Undang-Undang MD3 14 hari. Mari kita berpikir positif. Kita mau

voting saat ini untuk BBM dan subsidi? Harus ambil keputusan tapi diluar dengan keputusan

RAPBN. Karena pertimbangan kita ini RAPBN yang salah satu memang kuncinya adalah

BBM dan subsidi. Saya tidak membela teman-teman yang pro, tetapi mari kita lihat ini lebih

positif. Terima kasih

117. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, iya, Ibu Juniwati.

118. PEMBICARA : Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Yang ingin saya sampaikan ini kan sidang paripurna, ini sebuah lebaga politik. Yang

ditunggu rakyat sekarang adalah bagaimana keputusan politik DPD terhadap kenaikan BBM.

Kami paham tadi apa yang disampaikan bahwa sidang ini adalah untuk memberikan

pertimbangan atas RAPBN-P. Namun tidak juga bisa lepas, RAPBN-P ini kan juga oleh

karena adanya kenaikan BBM. Jadi itu berkaitan tidak sendiri-sendiri. Jadi saya berharap

pada hari ini juga. Kalau kita bikin tim lagi itu akan memakan waktu, pada tanggal 1 April

itu sudah akan naik. Segelah kita membuat keputusan hari ini. Saya berharap pimpinan itu

berani. Terima kasih.

119. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sebentar dulu, Ibu Erma ya.

120. PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Terima kasih pimpinan. Sesuai mekanisme Tatib agenda sidang kita hari ini adalah

mendengarkan laporan kerja Komite IV terkait RAPBN-P. Kemudian kalau dalam konteks

Page 40: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

39

perkembangan ini ada sebagian teman-teman yang menolak kenaikan BBM, istilahnya itu,

kami menyebutnya pengurangan subsidi. Artinya kalau itu terjadi, kalau itu di voting artinya

adalah keputusan sidang paripurna kita adalah menolak hasil pertimbangannya Komite IV.

Sekarang beri saya satu catatan atau satu solusi bagaimana mekanisme kita didalam

kelembagaan negara ini DPD ini, sehingga kita bisa menyelesaikan pertimbangan itu kalau

kita sudah menolak pertimbangan Komite IV di paripurna ini. Tentu saja solusi itu mungkin

bentuknya Pansus kalau tatib kita mengatur. Mungkin bentuknya apa-apa dan lain-lain.

Tetapi satu yang harus Bapak-Ibu ingat bahwa ketika menyebutkan menerima atau menolak

kenaikan BBM asumsinya adalah kita harus berubah semua pertimbangan yang sudah dibuat

oleh Komite IV, karena angka-angkanya berubah jauh. Lalu kemudian pimpinan saya minta

supaya kita ini tegas saja; satu adalah kalau mau di voting, voting saja, tapi pertanyaan saya

dengan sebagian besar anggota yang tidak hadir ini, ini mekanismenya politiknya nanti

dampak politiknya apa?

Yang kedua, tolong pimpinan siapkan mekanisme baru kalau pertimbangan Komite

IV ini ditolak sama sidang paripurna ini tapi kita tidak melanggar undang-undang. Karena

DPD ini adalah lembaga resmi negara yang harus mengirimkan pertimbangan ke kamar

sebelah. Terima kasih pimpinan

121. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Pimpinan, Elnino.

122. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Coba dibantu ya, coba, jangan ditambah-tambah lagi, kita sudah tahulah, saya sudah

baca petanya, tapi tolong dibantu cara jalan keluarnya. Silakan Pak Elnino

123. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Baik, terima kasih pimpinan. Ini kan kita cuma waktu 1 hari. Artinya kita

memberikan keputusan kita. Bahwa ini soal BBM dan APBN-P karena ada BBM, kenaikan

harga minya dunia, kan begitu. Maka yang bisa kita lakukan disini adalah secara tegas

memutuskan point-pointnya. Yang pertama adalah bahwa misalnya, bahwa DPD menolak

kenaikan harga BBM. Nomor duanya, dengan penolakan itu maka struktur APBN-P akan

menjadi seperti a, b, c, d dan seterusnya. Nah itu yang menjadi keputusan kita, begitu.

Terima kasih pimpinan.

124. PEMBICARA : Dr. H. RAHMAT SHAH (SUMUT)

Ijin pimpinan, sedikit saja. B-6 Rahmat Shah.

Begini ketua, coba teman-teman, jangan antara kita jadi suatu ketegangan, kita ingin

mengambil suatu keputusan yang baik untuk bangsa yang besar ini ya. Jadi satu, Kita pun

tolak mungkin nanti akan disetujui. Maaf ya, kita tolak pun mungkin nanti akan tetap ini

jalan disetujui. Tapi kita setujui pun mungkin juga akan ditolak. Jadi tolong sikap kita murni

untuk kebaikan daerah diseluruh Indonesia. Itu saja.

Terima kasih.

Page 41: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

40

125. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ya. Jadi coba kita rumuskan ya. Begini, ini pertama tentu kita harus kembali ke

undang-undang. Ini coba juga kita harus waktu. Ini memang kan yang diberikan kan baru

selesai hari ini, dua malam berdebat terus ya di Komite IV. Kita tidak boleh diluar hari ini.

Ini penting. Jadi pandangan tadi dalam kerangka itu. Kemudian tadi disampaikan

pertimbangan ini kan komprehensif. Ini harus kita pelajari. Kemudian kalau ada hal-hal yang

berbeda diantara kita nah ini harus dirumuskan. Saya punya pandangan ini kan mau sholat,

mau makan siang. Kenapa kita tidak skors, kemudian nanti kita mulai masuk ke jam 14.00

nanti atau jam 14.30, kita duduk, apa-apa saja dari hal ini yang kita tidak pas, begitu ya.

Supaya kita menjadi pandangan DPD.

126. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Pimpinan, interupsi pimpinan.

Jadi, karena sifatnya ini adalah penyampaian hasil, maka karena didalamnya ada

komponen tentang BBM maka salah satu harus diputuskan dulu sebelum bekerja yang akan

datang, adalah harus jelas dulu sikap kita terhadap BBM. Kalau harus diputuskan dulu

sekarang pimpinan, karena itu akan mempengaruhi pembahasan kedepan. Jadi kalau

andaikan, ini mohon maaf teman-teman Komite IV, sesungguhnya laporan ini kita

kembalikan agar merapihkan, membuat analisanya, mungkin secara singkat mekanismenya

kan pasti teman-teman lebih tahu. Tetapi substansi dari postur APBN itu ada di BBM. Jadi

harus diputuskan dulu pimpinan kita menerima atau menolak. Kalau menerima pasti

posturnya seperti ini, kalau menolak harus seperti ini. Sehingga tadi, harus itu dulu pimpinan

baru kita skorsing, karena akan menjadi perdebatan lagi nantinya kalau pandangannya dan

posisinya tidak jelas. Itu saja pimpinan.

127. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Jadi begini, saya paham ya Pak Asri. Coba kita berikan waktulah kepada pimpinan

Komite IV bersama teman-teman. Jadi nanti teman-teman tadi, suara Pak Asri, coba panggil

berapa orang? Ada Pak Asri, ada siapa lagi tadi? Ada Pak Adhariani. Coba duduk, begitu ya.

Jadi kita ada juga reasoning dan juga komprehensif juga apa yang disampaikan ya kita skors.

Ini kan saya belum memutuskan, supaya putusannya itu tepat. Kita minta beberapa teman-

teman tadi yang belum paham, dan juga kepada pimpinan komite jelaskan argumentasinya

supaya kuat. Itu yang saya maksud. Baik kita skors sampai jam 14.00?

128. PEMBICARA : Ir. SARAH LERY MBOEIK (NTT)

Nanti ada pimpinan ya, Pak Elnino.

129. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Mohon ya pimpinan Komite IV dengan teman-teman tadi tolong dijelaskan. Supaya

nanti kita mengambil keputusannya lebih rasional.

KETOK 1X

Page 42: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

41

130. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saya mau lihat Elnino, mana ini. coba duduk ditempat. Pak Adhariani? ada ya.

Muhammad Asri? ada semua. Sotwat Hadi ada.

Baik, saya rasa kita sudah bisa melanjutkan sidang ini.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om Swastyastu.

Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia.

Bahwasannya tadi kita menskors sidang sekaligus juga istirahat, sholat dan makan

siang. Maka untuk itu saya ingin mencabut skorsing sidang ini.

Para anggota DPD RI yang terhormat.

Selama proses tadi istirahat makan siang dan kami melakukan lobi mengundang para

teman-teman tadi yang memberikan pemikiran-pemikirannya sebagai representasi daripada

aspirasi dari yang berkembang. Memang tadi kita dengan alotnya tadi melihat ya berbagai

sudut pandang. Tapi saya yakin semua pandangan itu bermuara, sangat genewin tentu

menginginkan suatu hasil yang terbaik untuk apa yang dihasilkan oleh lembaga yang

terhormat ini. Itu semangat.

Dalam proses tadi sambil makan siang kita membahas, pimpinan DPD kemudian

pimpinan komite dan juga beberapa anggota komite dan juga beberapa teman yang

memberikan input. Kita sudah dapat satu kesimpulan dan mohon ditayangkan, kepada

sekretariat. Coba ditayangkan ya supaya nanti bisa dibacakan bagi teman-teman tadi yang

tidak hadir ya terus apa yang kita telah sepakati.

Jadi usulan diktum keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RUU

tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang APBN-P Tahun

Anggaran 2012. Diktum pertama, butir pertama; anggota Dewan Perwakilan Daerah seluruh

Indonesia dengan mempelajari kondisi lapangan atas proyeksi berbagai kesulitan masyarakat

akibat kenaikan harga BBM meminta kepada pemerintah untuk membatalkan rencana

kenaikan harga BBM. Butir kedua, diktum kedua; dalam hal pemerintah dan DPR RI

menyepakati untuk memutuskan untuk menaikkan harga BBM maka Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia menyarankan untuk menjadikan lampiran dari keputusan ini

sebagai pertimbangan dalam penetapan RAPBN-P Tahun Anggaran 2012.

131. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Pak Irman.

SIDANG DISKORS PUKUL 13.10 WIB

SIDANG DIBUKA KEMBALI PUKUL 15.15 WIB

KETOK 1X

Page 43: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

42

132. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan.

133. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Ini kalimat saja yang nomor 2 mengusulkan, dalam hal pemerintah dan DPR RI

memutuskan menaikkan harga BBM maka DPD RI memberi pertimbangan sebagaimana

terlampir.

134. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Coba disempurnakan ya. Memutuskan ya? Baik coba dibacakan Pak Ketua Komite

IV.

135. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Dalam hal pemerintah dan DPR RI memutuskan menaikkan harga BBM maka DPD

RI memberikan pertimbangan sebagaimana terlampir. Nah substansinya itu ya, tetapi tadi ada

usulan yang bagus dari Pak Wasekjen bahwasannya point-point ini masuk saja di dalam

keputusan DPD ini. Artinya di dalam point ke berapa itu masuk disini. Jadi pada dasarnya

menolak jika terpaksa ini maka pertimbangannya adalah sebagai berikut.

136. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, apakah bisa kita sepakati Bapak-Ibu sekalian? Setuju. Silakan Pak Jhon.

137. PEMBICARA : Prof. Dr. JHON PIERIS, SH., MS. (MALUKU)

Substansi sepakat, cuma pokok kalimat itu pertama bisa tidak setelah ditawarkan

nanti sidang paripurna DPD RI, bobot politiknya lebih luas, lebih kuat. Tolong

dipertimbangkan.

138. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, coba disempurnakan kalimatnya ya. Jadi begini saja, apa kita putuskan atau kita

rubah kalimatnya? Coba. Oke, coba disempurnakan, ini kan untuk perbaikan.

139. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Anggota DPD RI seluruh Indonesia dalam sidang paripurna tanggal sekian, begitu.

140. PEMBICARA : Prof. Dr. JHON PIERIS, SH., MS. (MALUKU)

Ya, dimulai dengan setelah mempelajari dulu, bla, bla, bla, baru sidang paripurna

DPD RI. Elnino biasa dia paham soal-soal begini.

141. PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULUT)

Page 44: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

43

Atau Pak Ketua, memperhatikan aspirasi masyarakat daerah juga bagaimana Pak?

Karena kami baru menerima. Ini Kelompok Pak, sebagai informasi dan laporan, menerima

kurang lebih 200 orang ibu-ibu dari kaukus perempuan politik se-Jawa Barat dan mereka

menyatakan mohon DPD RI meneruskan aspirasi mereka menolak kenaikan BBM dan tarif

dasar listrik mereka katakan, dan sudah termasuk saya kira ya. Termasuk menolak BLT-nya.

142. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ya. Saya rasa ini kita sepakati, mungkin ada penyempurnaan lebih baik saja

daerahnya boleh saja ya, kita beri catatan begitu ya. Baik, coba silakan dibaca lagi Pak Ketua

Komite IV karena di depan saya tidak begitu lihat.

143. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Baik. Kalau kalimatnya Pak Prof itu mestinya setelah.

144. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Bukan, harusnya menjadi kalimat kita.

145. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Iya, artinya setelah mempelajari kondisi lapangan dan proyeksi berbagai kesulitan

masyarakat akibat kenaikan BBM maka rapat paripurna DPD RI meminta pemerintah untuk

membatalkan rencana kenaikan harga BBM. Baca lagi ya? Setelah mempelajari kondisi

lapangan dan proyeksi berbagai kesulitan masyarakat akibat kenaikan BBM maka Sidang

Paripurna ke-11 DPD RI tanggal 12 Maret meminta Pemerintah untuk membatalkan rencana

kenaikan harga BBM.

146. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Menurut saya kondisi lapangan itu kondisi masyarakat barangkali ya, bukan lapangan

ini, apa tepat tidak? Jadi setelah mempelajari kondisi masyarakat.

147. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Setelah memperhatikan kondisi masyarakat, kondisi atau aspirasi tadi? Setelah

mempelajari, atau memperhatikan aspirasi masyarakat dan kondisi daerah.

148. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Jangan aspirasi ini. Saya usulkan setelah memperhatikan.

149. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Ini adalah sikap kita. Jadi kalimatnya adalah setelah memperhatikan dan mempelajari

keadaan bangsa atau masyarakat Indonesia, keadaan masyarakat di daerah. Setelah

memperhatikan dan mempelajari keadaan masyarakat di daerah serta proyeksi berbagai

kesulitan masyarakat akibat kenaikan BBM dan seterusnya, begitu ya. Tidak ada aspirasi

lagi.

Page 45: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

44

150. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Itu bukan proyeksi, itu sudah terjadi bahkan ya. Coba dirumuskan kalimat yang tepat.

151. PEMBICARA : ELNINO M. HUSEIN MOHI. ST., M.Si. (GORONTALO)

Tolong kalimatnya dong, jangan ada aspirasi disitu, ini keputusan kita. Apirasi itu

karena kita representasi dari orang yang membaca aspirasi di seluruh Indonesia, begitu. Jadi

setelah memperhatikan aspirasi dan mempelajari kondisi. Coba kalau redaksi awal kayanya

tidak ada masalah deh. Tolong. Yang awal yang belum dikotak-katik. Dimulai dengan

anggota yang tadi itu loh.

152. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Pak Irman. Saya kira substansinya sudah kita sepakati, kita ketok saja, toh nanti

masuk di keputusan di dalam draft ini juga harus dilakukan penyesuaian.

153. PEMBICARA : Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, SH., MA. (JAWA TIMUR)

Pak, begini Pak, disitu kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Padahal kan

kita maunya supaya tidak naik begitu kan. Jadi kata-kata itu kan belum terjadi, begitu loh

maksudnya. Apakah ini tidak.

154. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Pimpinan, usulan. Substansinya kita sudah ketemu. Substansinya DPD melalui sidang

paripurna ini dengan dua catatan utama kita merasakan, kita melihat dan sekaligus menyerap

aspirasi masyarakat maka kita menolak kenaikan harga BBM. Redaksionalnya nanti

disempurnakan jangan masuk di area perdebatan disini.

Kemudian yang kedua adalah bilamana pemerintah bersama-sama DPR tetap

memaksakan, karena posisi kita memberi pertimbangan, maka kita meminta agar

pertimbangan DPD terlampir itu menjadi catatan untuk pemerintah dan DPR. Itu saja

pimpinan. Sudah ketemu redaksionalnya jangan diperdebatkan disini.

Terima kasih pimpinan.

155. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Oke. Jadi dengan berbagai tadi kita serahkan ke pimpinan Komite IV bersama teman-

teman untuk menyempurnakan. Yang penting kita sepakati apa yang sudah. Baik, terima

kasih.

Tepuk tangan buat kita semua.

Terima kasih kepada pimpinan Komite IV yang telah memberikan suatu hasil yang

sangat baik. Silakan duduk.

Sebelum menutup sidang paripurna kali ini ada beberapa infromasi yang akan kami

sampaikan terkait dengan tugas dan agenda DPD RI pada masa sidang III ini.

KETOK 3X

Page 46: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

45

156. PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULUT)

Pak Ketua, tadi sudah diketok belum Pak keputusan tadi?

157. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Sudah.

158. PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULUT)

Sudah ya? Mau mempertegas saja.

159. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Iya malah tiga kali bahkan saking semangatnya, harusnya dua kali. Jadi biar lebih

mantap begitu.

Pada tanggal 12 Maret 2012 kemarin, pimpinan DPD telah menerima surat usulan

untuk pembentukan tim pengawas Pemilukada Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk itu rapat

Panmus menyepakati bahwa tim tersebut tetap merupakan tim Komite I dengan

mengikutsertakan seluruh anggota DPD RI asal Provinsi NAD. Kita berharap tim tersebut

nantinya dapat membantu memyukseskan Pemilukada Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

dan Pemilukada di 17 kabupaten/kota di Provinsi NAD.

Pada kesempatan ini juga kami menghimbau kepada anggota Pansus Pertambangan

untuk segera menyesuaikan agenda kerja dengan akan berakhirnya tugas pansus tersebut

pada tanggal 18 April 2012 nanti. Sisa waktu yang tersisa harus dapat dimanfaatkan dengan

maksimal mengingat masa kerja pansus tidak dapat diperpanjang lagi karena telah

diperpanjang sebelumnya.

Kami juga ingin menyampaikan bahwa pada tanggal 5 Maret yang lalu Presiden telah

mengirimkan RUU tentang Perdagangan. Untuk itu sidang pleno Panmus kemarin telah

menugaskan kepada Komite II untuk menyiapkan pandangan dan pendapat DPD RI sehingga

dapat diputuskan pada sidang paripurna yang akan datang.

Sesuai dengan hasil kunjungan Sekjen DPD RI ke Australia pada minggu pertama

Maret kemarin dalam kerangka kerjasama AusAID atau CGI dengan DPD RI, maka akan

dilakukan workshop bersama sekretariat jenderal dan staf ahli komite, dan staf ahli anggota

serta beberapa anggota dan pimpinan komite. Dimana workshop diselenggarakan untuk

penyempurnaan sistematika metode dokumentasi dan teknik dalam kerja legislasi komite di

DPD RI. Disamping itu pada awal April direncanakan akan diselenggarakan seminar

terminologi atau nama generic senat yang juga bekerja sama dengan pihak Australia.

Kami juga ingin mengingatkan kepada kita semua, kepada sidang paripurna yang

terhormat ini bahwasa masa sidang III DPD RI akan berlangsung pada tanggal 5 April 2012

dengan agenda laporan pelaksanaan tugas kegiatan alat kelengkapan dan penutupan masa

sidang III. Untuk itu sisa waktu yang ada dalam masa sidang ini dapat dimanfaatkan secara

maksimal dalam menjalankan tugas konstitusional DPD RI.

Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillah, Sidang Paripurna ke-11 ini kami

tutup.

Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETOK 3X

Page 47: Nomor : DPD.220/SP/11/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH ... · Yang saya hormati juga pimpinan alat kelengkapan dan anggota DPD RI. Yang saya hormati Ibu Sesjen beserta ... pengawas dan

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-11 DPD RI, KAMIS 15-03-2012

46

Terima kasih.

SIDANG DITUTUP PUKUL 15.30 WIB