NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun...

35
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu dilaksanakan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dengan berlandaskan demokrasi ekonomi untuk mencapai tujuan bernegara; b. bahwa sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi, kebijakan penanaman modal selayaknya selalu mendasari ekonomi kerakyatan yang melibatkan pengembangan bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi; c. bahwa untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; d. bahwa dalam menghadapi perubahan perekonomian global dan keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional perlu diciptakan iklim penanaman modal yang kondusif, promotif, memberikan kepastian hukum, keadilan, dan efisien dengan tetap memperhatikan kepentingan ekonomi nasional; e. bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri perlu diganti karena tidak sesuai lagi dengan kebutuhan percepatan perkembangan perekonomian dan pembangunan hukum nasional, khususnya di bidang penanaman modal; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Penanaman Modal; Mengingat : Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), ayat (2), dan

Transcript of NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun...

Page 1: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 25 TAHUN 2007

TENTANGPENANAMAN MODAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 perlu dilaksanakan pembangunan ekonomi nasional yangberkelanjutan dengan berlandaskan demokrasi ekonomi untukmencapai tujuan bernegara;

b. bahwa sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Ketetapan MajelisPermusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi Ekonomi,kebijakan penanaman modal selayaknya selalu mendasari ekonomikerakyatan yang melibatkan pengembangan bagi usaha mikro, kecil,menengah, dan koperasi;

c. bahwa untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional danmewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia diperlukanpeningkatan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomimenjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal yangberasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri;

d. bahwa dalam menghadapi perubahan perekonomian global dankeikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama internasionalperlu diciptakan iklim penanaman modal yang kondusif, promotif,memberikan kepastian hukum, keadilan, dan efisien dengan tetapmemperhatikan kepentingan ekonomi nasional;

e. bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman ModalAsing sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Nomor6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentangPerubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentangPenanaman Modal Dalam Negeri perlu diganti karena tidak sesuailagi dengan kebutuhan percepatan perkembangan perekonomian danpembangunan hukum nasional, khususnya di bidang penanaman modal;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurufa, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentukUndang-Undang tentang Penanaman Modal;

Mengingat :Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), ayat (2), dan

Page 2: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

ayat (5), Pasal 20, serta Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

danPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:UNDANG-UNDANG TENTANG PENANAMAN MODAL.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik

oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untukmelakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.

2. Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untukmelakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yangdilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakanmodal dalam negeri.

3. Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untukmelakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yangdilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modalasing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modaldalam negeri.

4. Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukanpenanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri danpenanam modal asing.

5. Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negaraIndonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia,atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negaraRepublik Indonesia.

6. Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badanusaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanamanmodal di wilayah negara Republik Indonesia.

7. Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukanuang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilaiekonomis.

8. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing,

Page 3: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukumasing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruhmodalnya dimiliki oleh pihak asing.

9. Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negaraRepublik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, ataubadan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.

10. Pelayanan terpadu satu pintu adalah kegiatan penyelenggaraansuatu perizinan dan nonperizinan yang mendapat pendelegasianatau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memilikikewenangan perizinan dan nonperizinan yang proses pengelolaannyadimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnyadokumen yang dilakukan dalam satu tempat.

11. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomuntuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

12. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalahPresiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahannegara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

13. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, danperangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Pasal 2

Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku bagi penanaman modal di semuasektor di wilayah negara Republik Indonesia.

BAB IIASAS DAN TUJUAN

Pasal 3

(1) Penanaman modal diselenggarakan berdasarkan asas:a. kepastian hukum;b. keterbukaan;c. akuntabilitas;d. perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara;e. kebersamaan;f. efisiensi berkeadilan;g. berkelanjutan;h. berwawasan lingkungan;i. kemandirian; danj. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

(2) Tujuan penyelenggaraan penanaman modal, antara lain untuk:a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

Page 4: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

b. menciptakan lapangan kerja;c. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;d. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;e. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;f. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;g. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil

dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negerimaupun dari luar negeri; dan

h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB IIIKEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL

Pasal 4

(1) Pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman modal untuk:a. mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif

bagi penanaman modal untuk penguatan daya saingperekonomian nasional; dan

b. mempercepat peningkatan penanaman modal.(2) Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Pemerintah:a. memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri

dan penanam modal asing dengan tetap memperhatikankepentingan nasional;

b. menjamin b. menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha,dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak prosespengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatanpenanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan; dan

c. membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikanperlindungan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dankoperasi.

(3) Kebijakan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diwujudkan dalam bentuk Rencana Umum Penanaman Modal.

BAB IVBENTUK BADAN USAHA DAN KEDUDUKAN

Pasal 5

(1) Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badanusaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau usahaperseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatasberdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah

Page 5: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain olehundang-undang.

(3) Penanam modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanamanmodal dalam bentuk perseoran terbatas dilakukan dengan:a. mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan

terbatas;b. membeli saham; danc. melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB VPERLAKUAN TERHADAP PENANAMAN MODAL

Pasal 6

(1) Pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada semua penanammodal yang berasal dari negara mana pun yang melakukan kegiatanpenanaman modal di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Perlakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagipenanam modal dari suatu negara yang memperoleh hak istimewaberdasarkan perjanjian dengan Indonesia.

Pasal 7

(1) Pemerintah tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi ataupengambilalihan hak kepemilikan penanam modal, kecuali denganundang-undang.

(2) Dalam hal Pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi ataupengambilalihan hak kepemilikan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Pemerintah akan memberikan kompensasi yang jumlahnyaditetapkan berdasarkan harga pasar.

(3) Jika di antara kedua belah pihak tidak tercapai kesepakatantentang kompensasi atau ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat(2), penyelesaiannya dilakukan melalui arbitrase.

Pasal 8

(1) Penanam modal dapat mengalihkan aset yang dimilikinya kepadapihak yang diinginkan oleh penanam modal sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Aset yang tidak termasuk aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan aset yang ditetapkan oleh undang-undang sebagai asetyang dikuasai oleh negara.

(3) Penanam modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repatriasidalam valuta asing, antara lain terhadap:a. modal;

Page 6: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

b. keuntungan, bunga bank, deviden, dan pendapatan lain;c. dana yang diperlukan untuk:

1. pembelian bahan baku dan penolong, barang setengahjadi, atau barang jadi; atau

2. penggantian barang modal dalam rangka melindungikelangsungan hidup penanaman modal;

d. tambahan dana yang diperlukan bagi pembiayaan penanamanmodal;

e. dana untuk pembayaran kembali pinjaman;f. royalti atau biaya yang harus dibayar;g. pendapatan dari perseorangan warga negara asing yang

bekerja dalam perusahaan penanaman modal;h. hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal;i. kompensasi atas kerugian;j. kompensasi atas pengambilalihan;k. pembayaran yang dilakukan dalam rangka bantuan teknis,

biaya yang harus dibayar untuk jasa teknik dan manajemen,pembayaran yang dilakukan di bawah kontrak proyek, danpembayaran hak atas kekayaan intelektual; dan

l. hasil penjualan aset sebagaimana dimaksud pada ayat (1).(4) Hak untuk melakukan transfer dan repatriasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi:a. kewenangan Pemerintah untuk memberlakukan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang mewajibkan pelaporanpelaksanaan transfer dana;

b. hak Pemerintah untuk mendapatkan pajak dan/atau royaltidan/atau pendapatan Pemerintah lainnya dari penanaman modalsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. pelaksanaan hukum yang melindungi hak kreditor; dand. pelaksanaan hukum untuk menghindari kerugian negara.

Pasal 9

(1) Dalam hal adanya tanggung jawab hukum yang belum diselesaikanoleh penanam modal:a. penyidik atau Menteri Keuangan dapat meminta bank atau

lembaga lain untuk menunda hak melakukan transfer dan/ataurepatriasi; dan

b. pengadilan berwenang menetapkan penundaan hak untukmelakukan transfer dan/atau repatriasi berdasarkangugatan.

(2) Bank atau lembaga lain melaksanakan penetapan penundaanberdasarkan penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b hingga selesainya seluruh tanggung jawab penanammodal.

Page 7: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

BAB VIKETENAGAKERJAAN

Pasal 10

(1) Perusahaan penanaman modal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerjaharus mengutamakan tenaga kerja warga negara Indonesia.

(2) Perusahaan penanaman modal berhak menggunakan tenaga ahli warganegara asing untuk jabatan dan keahlian tertentu sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Perusahaan penanaman modal wajib meningkatkan kompetensi tenagakerja warga negara Indonesia melalui pelatihan kerja sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Perusahaan penanaman modal yang mempekerjakan tenaga kerja asingdiwajibkan menyelenggarakan pelatihan dan melakukan alihteknologi kepada tenaga kerja warga negara Indonesia sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib diupayakanuntuk diselesaikan secara musyawarah antara perusahaan penanamanmodal dan tenaga kerja.

(2) Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmencapai hasil, penyelesaiannya dilakukan melalui upayamekanisme tripartit.

(3) Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakmencapai hasil, perusahaan penanaman modal dan tenaga kerjamenyelesaikan perselisihan hubungan industrial melaluipengadilan hubungan industrial.

BAB VIIBIDANG USAHA

Pasal 12

(1) Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatanpenanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yangdinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan.

(2) Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang;

danb. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup

Page 8: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

berdasarkan undang-undang.(3) Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden menetapkan bidang

usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupundalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral,kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional,serta kepentingan nasional lainnya.

(4) Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yangterbuka dengan persyaratan serta daftar bidang usaha yangtertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing akandiatur dengan Peraturan Presiden.

(5) Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka denganpersyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaituperlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usahamikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dandistribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modaldalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjukPemerintah.

BAB VIIIPENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL

BAGI USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH,DAN KOPERASI

Pasal 13

(1) Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untukusaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi serta bidang usahayang terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus bekerja samadengan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.

(2) Pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan usaha mikro,kecil, menengah, dan koperasi melalui program kemitraan,peningkatan daya saing, pemberian dorongan inovasi dan perluasanpasar, serta penyebaran informasi yang seluas-luasnya.

BAB IXHAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB

PENANAM MODAL

Pasal 14

Setiap penanam modal berhak mendapat:a. kepastian hak, hukum, dan perlindungan;b. informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;c. hak pelayanan; dand. berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuan

Page 9: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

Setiap penanam modal berkewajiban:a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan

menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal;d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan

usaha penanaman modal; dane. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 16

Setiap penanam modal bertanggung jawab:a. menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;b. menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika

penanam modal menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkankegiatan usahanya secara sepihak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan;

c. menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktikmonopoli, dan hal lain yang merugikan negara;

d. menjaga kelestarian lingkungan hidup;e. menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan

kesejahteraan pekerja; danf. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 17

Penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak terbarukanwajib mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yangmemenuhi standar kelayakan lingkungan hidup, yang pelaksanaannyadiatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XFASILITAS PENANAMAN MODAL

Pasal 18

(1) Pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal yangmelakukan penanaman modal.

(2) Fasilitas penanaman modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat diberikan kepada penanaman modal yang:a. melakukan peluasan usaha; ataub. melakukan penanaman modal baru.

Page 10: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(3) Penanaman modal yang mendapat fasilitas sebagaimana dimaksudpada ayat (2) adalah yang sekurang-kurangnya memenuhi salah satukriteria berikut ini:a. menyerap banyak tenaga kerja;b. termasuk skala prioritas tinggi;c. termasuk pembangunan infrastruktur;d. melakukan alih teknologi;e. melakukan industri pionir;f. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah

perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu;g. menjaga kelestarian lingkungan hidup;h. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan

inovasi;i. bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi;

atauj. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau

peralatan yang diproduksi di dalam negeri.(4) Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat berupa:a. pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan neto

sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modalyang dilakukan dalam waktu tertentu;

b. pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal,mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belumdapat diproduksi di dalam negeri;

c. pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahanpenolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktutertentu dan persyaratan tertentu;

d. pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atasimpor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluanproduksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selamajangka waktu tertentu;

e. penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; danf. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang

usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasantertentu.

(5) Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan dalam jumlahdan waktu tertentu hanya dapat diberikan kepada penanaman modalbaru yang merupakan industri pionir, yaitu industri yang memilikiketerkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitasyang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilaistrategis bagi perekonomian nasional.

(6) Bagi penanaman modal yang sedang berlangsung yang melakukanpenggantian mesin atau barang modal lainnya, dapat diberikanfasilitas berupa keringanan atau pembebasan bea masuk.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas fiskalsebagaimana dimaksud pada ayat (4) sampai dengan ayat (6) diatur

Page 11: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Pasal 19

Fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) dan ayat (5)diberikan berdasarkan kebijakan industri nasional yang ditetapkanoleh Pemerintah.

Pasal 20

Fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 tidak berlaku bagipenanaman modal asing yang tidak berbentuk perseroan terbatas.

Pasal 21

Selain fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pemerintahmemberikan kemudahan pelayanan dan/atau perizinan kepada perusahaanpenanaman modal untuk memperoleh:a. hak atas tanah;b. fasilitas pelayanan keimigrasian; danc. fasilitas perizinan impor.

Pasal 22

(1) Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan hak atas tanahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a dapat diberikan dandiperpanjang di muka sekaligus dan dapat diperbarui kembali ataspermohonan penanam modal, berupa:a. Hak Guna Usaha dapat diberikan dengan jumlah 95 (sembilan

puluh lima) tahun dengan cara dapat diberikan dandiperpanjang di muka sekaligus selama 60 (enam puluh) tahundan dapat diperbarui selama 35 (tiga puluh lima) tahun;

b. Hak Guna Bangunan dapat diberikan dengan jumlah 80 (delapanpuluh) tahun dengan cara dapat diberikan dan diperpanjangdi muka sekaligus selama 50 (lima puluh) tahun dan dapatdiperbarui selama 30 (tiga puluh) tahun; dan

c. Hak Pakai dapat diberikan dengan jumlah 70 (tujuh puluh)tahun dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang di mukasekaligus selama 45 (empat puluh lima) tahun dan dapatdiperbarui selama 25 (dua puluh lima) tahun.

(2) Hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikandan diperpanjang di muka sekaligus untuk kegiatan penanaman modal,dengan persyaratan antara lain:a. penanaman modal yang dilakukan dalam jangka panjang dan

terkait dengan perubahan struktur perekenomian Indonesia

Page 12: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

yang lebih berdaya saing;b. penanaman modal dengan tingkat risiko penanaman modal yang

memerlukan pengembalian modal dalam jangka panjang sesuaidengan jenis kegiatan penanaman modal yang dilakukan;

c. penanaman modal yang tidak memerlukan area yang luas;d. penanaman modal dengan menggunakan hak atas tanah negara;

dane. penanaman modal yang tidak mengganggu rasa keadilan

masyarakat dan tidak merugikan kepentingan umum.(3) Hak atas tanah dapat diperbarui setelah dilakukan evaluasi bahwa

tanahnya masih digunakan dan diusahakan dengan baik sesuai dengankeadaan, sifat, dan tujuan pemberian hak.

(4) Pemberian dan perpanjangan hak atas tanah yang diberikansekaligus di muka dan yang dapat diperbarui sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) dapat dihentikan atau dibatalkan olehPemerintah jika perusahaan penanaman modal menelantarkan tanah,merugikan kepentingan umum, menggunakan atau memanfaatkan tanahtidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian hak atas tanahnya,serta melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang pertanahan.

Pasal 23

(1) Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan atas fasilitaskeimigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b dapatdiberikan untuk:a. penanaman modal yang membutuhkan tenaga kerja asing dalam

merealisasikan penanaman modal;b. penanaman modal yang membutuhkan tenaga kerja asing yang

bersifat sementara dalam rangka perbaikan mesin, alat bantuproduksi lainnya, dan pelayanan purnajual; dan

c. calon penanam modal yang akan melakukan penjajakanpenanaman modal.

(2) Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan atas fasilitaskeimigrasian yang diberikan kepada penanaman modal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b diberikan setelahpenanam modal mendapat rekomendasi dari Badan KoordinasiPenanaman Modal.

(3) Untuk penanam modal asing diberikan fasilitas, yaitu:a. pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asing

selama 2 (dua) tahun;b. pemberian alih status izin tinggal terbatas bagi penanam

modal menjadi izin tinggal tetap dapat dilakukan setelahtinggal di Indonesia selama 2 (dua) tahun berturut-turut;

c. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalananbagi pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku1 (satu) tahun diberikan untuk jangka waktu paling lama 12

Page 13: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(dua belas) bulan terhitung sejak izin tinggal terbatasdiberikan;

d. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalananbagi pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku2 (dua) tahun diberikan untuk jangka waktu paling lama 24(dua puluh empat) bulan terhitung sejak izin tinggalterbatas diberikan; dan

e. pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalananbagi pemegang izin tinggal tetap diberikan untuk jangkawaktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejakizin tinggal tetap diberikan.

(4) Pemberian izin tinggal terbatas bagi penanam modal asingsebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b dilakukanoleh Direktorat Jenderal Imigrasi atas dasar rekomendasi dariBadan Koordinasi Penanaman Modal.

Pasal 24

Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan atas fasilitas perizinan imporsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf c dapat diberikan untukimpor:a. barang yang selama tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang mengatur perdagangan barang;b. barang yang tidak memberikan dampak negatif terhadap keselamatan,

keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, dan moral bangsa;c. barang dalam rangka relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia;

dand. barang modal atau bahan baku untuk kebutuhan produksi sendiri.

BAB XIPENGESAHAN DAN PERIZINAN PERUSAHAAN

Pasal 25

(1) Penanam modal yang melakukan penanaman modal di Indonesia harussesuai dengan ketentuan Pasal 5 Undang-Undang ini.

(2) Pengesahan pendirian badan usaha penanaman modal dalam negeriyang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Pengesahan pendirian badan usaha penanaman modal asing yangberbentuk perseroan terbatas dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(4) Perusahaan penanaman modal yang akan melakukan kegiatan usahawajib memperoleh izin sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan dari instansi yang memiliki kewenangan,kecuali ditentukan lain dalam undang-undang.

(5) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diperoleh melalui

Page 14: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

pelayanan terpadu satu pintu.

Pasal 26

(1) Pelayanan terpadu satu pintu bertujuan membantu penanam modaldalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, daninformasi mengenai penanaman modal.

(2) Pelayanan terpadu satu pintu dilakukan oleh lembaga atau instansiyang berwenang di bidang penanaman modal yang mendapatpendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atauinstansi yang memiliki kewenangan perizinan dan nonperizinan ditingkat pusat atau lembaga atau instansi yang berwenangmengeluarkan perizinan dan nonperizinan di provinsi ataukabupaten/kota.

(3) Ketentuan mengenai tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadusatu pintu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur denganPeraturan Presiden.

BAB XIIKOORDINASI DAN PELAKSANAANKEBIJAKAN PENANAMAN MODAL

Pasal 27

(1) Pemerintah mengoordinasi kebijakan penanaman modal, baikkoordinasi antarinstansi Pemerintah, antarinstansi Pemerintahdengan Bank Indonesia, antarinstansi Pemerintah denganpemerintah daerah, maupun antarpemerintah daerah.

(2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanaman modal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Badan Koordinasi PenanamanModal.

(3) Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dipimpin oleh seorang kepala dan bertanggung jawab langsungkepada Presiden.

(4) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana dimaksudpada ayat (3) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Pasal 28

(1) Dalam rangka koordinasi pelaksanaan kebijakan dan pelayananpenanaman modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal mempunyaitugas dan fungsi sebagai berikut:a. melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di

bidang penanaman modal;b. mengkaji dan mengusulkan kebijakan pelayanan penanaman

Page 15: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

modal;c. menetapkan norma, standar, dan prosedur pelaksanaan

kegiatan dan pelayanan penanaman modal;d. mengembangkan peluang dan potensi penanaman modal di daerah

dengan memberdayakan badan usaha;e. membuat peta penanaman modal Indonesia;f. mempromosikan penanaman modal;g. mengembangkan sektor usaha penanaman modal melalui

pembinaan penanaman modal, antara lain meningkatkankemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persainganusaha yang sehat, dan menyebarkan informasi yangseluas-luasnya dalam lingkup penyelenggaraan penanamanmodal;

h. membantu penyelesaian berbagai hambatan dan konsultasipermasalahan yang dihadapi penanam modal dalam menjalankankegiatan penanaman modal;

i. mengoordinasi penanam modal dalam negeri yang menjalankankegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia; dan

j. mengoordinasi dan melaksanakan pelayanan terpadu satupintu.

(2) Selain tugas koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat(2), Badan Koordinasi Penanaman Modal bertugas melaksanakanpelayanan penanaman modal berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 29

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta pelayanan terpadu satupintu, Badan Koordinasi Penanaman Modal harus melibatkan perwakilansecara langsung dari setiap sektor dan daerah terkait dengan pejabatyang mempunyai kompetensi dan kewenangan.

BAB XIIIPENYELENGGARAAN URUSAN

PENANAMAN MODAL

Pasal 30

(1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin kepastian dankeamanan berusaha bagi pelaksanaan penanaman modal.

(2) Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan penanaman modal yangmenjadi kewenangannya, kecuali urusan penyelenggaraan penanamanmodal yang menjadi urusan Pemerintah.

(3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang penanaman modalyang merupakan urusan wajib pemerintah daerah didasarkan padakriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensipelaksanaan kegiatan penanaman modal.

Page 16: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

(4) Penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintasprovinsi menjadi urusan Pemerintah.

(5) Penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintaskabupaten/kota menjadi urusan pemerintah provinsi.

(6) Penyelenggaraan penanaman modal yang ruang lingkupnya beradadalam satu kabupaten/kota menjadi urusan pemerintahkabupaten/kota.

(7) Dalam urusan pemerintahan di bidang penanaman modal, yang menjadikewenangan Pemerintah adalah:a. penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak

terbarukan dengan tingkat risiko kerusakan lingkungan yangtinggi;

b. penanaman modal pada bidang industri yang merupakanprioritas tinggi pada skala nasional;

c. penanaman modal yang terkait pada fungsi pemersatu danpenghubung antarwilayah atau ruang lingkupnya lintasprovinsi;

d. penanaman modal yang terkait pada pelaksanaan strategipertahanan dan keamanan nasional;

e. penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakanmodal asing, yang berasal dari pemerintah negara lain, yangdidasarkan perjanjian yang dibuat oleh Pemerintah danpemerintah negara lain; dan

f. bidang penanaman modal lain yang menjadi urusan Pemerintahmenurut undang-undang.

(8) Dalam urusan pemerintahan di bidang penanaman modal yang menjadikewenangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (7),Pemerintah menyelenggarakannya sendiri, melimpahkannya kepadagubernur selaku wakil Pemerintah, atau menugasi pemerintahkabupaten/kota.

(9) Ketentuan mengenai pembagian urusan pemerintahan di bidangpenanaman modal diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB XIVKAWASAN EKONOMI KHUSUS

Pasal 31

(1) Untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yangbersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untukmenjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, dapat ditetapkan dandikembangkan kawasan ekonomi khusus.

(2) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan penanaman modaltersendiri di kawasan ekonomi khusus.

(3) Ketentuan mengenai kawasan ekonomi khusus sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan undang-undang.

Page 17: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

BAB XVPENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 32

(1) Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antaraPemerintah dengan penanam modal, para pihak terlebih dahulumenyelesaikan sengketa tersebut melalui musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak tercapai, penyelesaian sengketa tersebut dapatdilakukan melalui arbitrase atau alternatif penyelesaiansengketa atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antaraPemerintah dengan penanam modal dalam negeri, para pihak dapatmenyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase berdasarkankesepakatan para pihak, dan jika penyelesaian sengketa melaluiarbitrase tidak disepakati, penyelesaian sengketa tersebut akandilakukan di pengadilan.

(4) Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antaraPemerintah dengan penanam modal asing, para pihak akanmenyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase internasionalyang harus disepakati oleh para pihak.

BAB XVISANKSI

Pasal 33

(1) Penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing yang melakukanpenanaman modal dalam bentuk perseoran terbatas dilarang membuatperjanjian dan/atau pernyataan yang menegaskan bahwa kepemilikansaham dalam perseroan terbatas untuk dan atas nama orang lain.

(2) Dalam hal penanam modal dalam negeri dan penanam modal asingmembuat perjanjian dan/atau pernyataan sebagaimana dimaksud padaayat (1), perjanjian dan/atau pernyataan itu dinyatakan bataldemi hukum.

(3) Dalam hal penanam modal yang melaksanakan kegiatan usahaberdasarkan perjanjian atau kontrak kerja sama dengan Pemerintahmelakukan kejahatan korporasi berupa tindak pidana perpajakan,penggelembungan biaya pemulihan, dan bentuk penggelembunganbiaya lainnya untuk memperkecil keuntungan yang mengakibatkankerugian negara berdasarkan temuan atau pemeriksaan oleh pihakpejabat yang berwenang dan telah mendapat putusan pengadilan yangberkekuatan hukum tetap, Pemerintah mengakhiri perjanjian ataukontrak kerja sama dengan penanam modal yang bersangkutan.

Page 18: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Pasal 34

(1) Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukandalam Pasal 15 dapat dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatan tertulis;b. pembatasan kegiatan usaha;c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal;

ataud. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman

modal.(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan oleh instansi atau lembaga yang berwenang sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usahaperseorangan dapat dikenai sanksi lainnya sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 35

Perjanjian internasional, baik bilateral, regional, maupunmultilateral, dalam bidang penanaman modal yang telah disetujui olehPemerintah Indonesia sebelum Undang-Undang ini berlaku, tetap berlakusampai dengan berakhirnya perjanjian tersebut.Pasal 36Rancangan perjanjian internasional, baik bilateral, regional,maupun multilateral, dalam bidang penanaman modal yang belum disetujuioleh Pemerintah Indonesia pada saat Undang-Undang ini berlaku wajibdisesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Pasal 37

(1) Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua ketentuan peraturanperundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dariUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asingsebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan danTambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman ModalDalam Negeri dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidakbertentangan dan belum diatur dengan peraturan pelaksanaan yangbaru berdasarkan Undang-Undang ini.

(2) Persetujuan penanaman modal dan izin pelaksanaan yang telahdiberikan oleh Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Page 19: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan danTambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman ModalAsing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang PenanamanaModal Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-UndangNomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeridinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya persetujuanpenanaman modal dan izin pelaksanaan tersebut.

(3) Permohonan penanaman modal dan permohonan lainnya yang berkaitandengan penanaman modal yang telah disampaikan kepada instansiyang berwenang dan pada tanggal disahkannya Undang-Undang inibelum memperoleh persetujuan Pemerintah wajib disesuaikan denganketentuan dalam Undang-Undang ini.

(4) Perusahaan penanaman modal yang telah diberi izin usaha olehPemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentangPenanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan TambahanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asingdan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal DalamNegeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri dan, apabila izinusaha tetapnya telah berakhir, dapat diperpanjang berdasarkanUndang-Undang ini.

BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Dengan berlakunya Undang-Undang ini:a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 1, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2818) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahandan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang PenanamanModal Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2943); dan

b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal DalamNegeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2853)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1970 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2944), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 20: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Pasal 39

Semua Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan secaralangsung dengan penanaman modal wajib mendasarkan dan menyesuaikanpengaturannya pada Undang-Undang ini.

Pasal 40

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganUndang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggalPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakartapada tanggalMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

HAMID AWALUDIN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 4724 (Penjelasan Atas Lembaran NegaraTahun 2007 Nomor 67)

PENJELASANATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR TAHUN 2007

TENTANGPENANAMAN MODAL

I. UMUMSalah satu tujuan pembentukan pemerintahan negara adalah untukmemajukan kesejahteraan umum. Amanat tersebut, antara lain,telah dijabarkan dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 dan merupakan amanat konstitusi

Page 21: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

yang mendasari pembentukan seluruh peraturan perundang-undangandi bidang perekonomian. Konstitusi mengamanatkan agarpembangunan ekonomi nasional harus berdasarkan prinsip demokrasiyang mampu menciptakan terwujudnya kedaulatan ekonomi Indonesia.Keterkaitan pembangunan ekonomi dengan pelaku ekonomi kerakyatandimantapkan lagi dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia Nomor XVI Tahun 1998 tentang Politik EkonomiDalam Rangka Demokrasi Ekonomi sebagai sumber hukum materiil.Dengan demikian, pengembangan penanaman modal bagi usaha mikro,kecil, menengah, dan koperasi menjadi bagian dari kebijakan dasarpenanaman modal.Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal harus menjadibagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional danditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominasional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunanekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuanteknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan,serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistemperekonomian yang berdaya saing.Tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapaiapabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modaldapat diatasi, antara lain melalui perbaikan koordinasiantarinstansi Pemerintah Pusat dan daerah, penciptaan birokrasiyang efesien, kepastian hukum di bidang penanaman modal, biayaekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yangkondusif di bidang ketenagakerjaan dan keamanan berusaha. Denganperbaikan berbagai faktor penunjang tersebut, diharapkanrealisasi penanaman modal akan membaik secara signifikan.Suasana kebatinan pembentukan Undang-Undang tentang PenanamanModal didasarkan pada semangat untuk menciptakan iklim penanamanmodal yang kondusif sehingga Undang-Undang tentang PenanamanModal mengatur hal-hal yang dinilai penting, antara lain yangterkait dengan cakupan undang-undang, kebijakan dasar penanamanmodal, bentuk badan usaha, perlakuan terhadap penanaman modal,bidang usaha, serta keterkaitan pembangunan ekonomi denganpelaku ekonomi kerakyatan yang diwujudkan dalam pengaturanmengenai pengembangan penanaman modal bagi usaha mikro, kecil,menengah, dan koperasi, hak, kewajiban, dan tanggung jawabpenanam modal, serta fasilitas penanaman modal, pengesahan danperizinan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan penanaman modalyang di dalamnya mengatur mengenai kelembagaan, penyelenggaraanurusan penanaman modal, dan ketentuan yang mengatur tentangpenyelesaian sengketa.Undang-Undang ini mencakupi semua kegiatan penanaman modallangsung di semua sektor. Undang-Undang ini juga memberikanjaminan perlakuan yang sama dalam rangka penanaman modal. Selainitu, Undang-Undang ini memerintahkan agar Pemerintah

Page 22: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

meningkatkan koordinasi antarinstansi Pemerintah, antarinstansiPemerintah dengan Bank Indonesia, dan antarinstansi Pemerintahdengan pemerintah daerah. Koordinasi dengan pemerintah daerahharus sejalan dengan semangat otonomi daerah. Pemerintah daerahbersama-sama dengan instansi atau lembaga, baik swasta maupunPemerintah, harus lebih diberdayakan lagi, baik dalampengembangan peluang potensi daerah maupun dalam koordinasipromosi dan pelayanan penanaman modal. Pemerintah daerahmenjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurussendiri urusan penyelenggaraan penanaman modal berdasarkan asasotonomi daerah dan tugas pembantuan atau dekonsentrasi. Olehkarena itu, peningkatan koordinasi kelembagaan tersebut harusdapat diukur dari kecepatan pemberian perizinan dan fasilitaspenanaman modal dengan biaya yang berdaya saing. Agar memenuhiprinsip demokrasi ekonomi, Undang-Undang ini juga memerintahkanpenyusunan peraturan perundang-undangan mengenai bidang usahayang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan, termasukbidang usaha yang harus dimitrakan atau dicadangkan bagi usahamikro, kecil, menengah, dan koperasi.Permasalahan pokok yang dihadapi penanam modal dalam memulaiusaha di Indonesia diperhatikan oleh Undang-Undang ini sehinggaterdapat pengaturan mengenai pengesahan dan perizinan yang didalamnya terdapat pengaturan mengenai pelayanan terpadu satupintu. Dengan sistem itu, sangat diharapkan bahwa pelayananterpadu di pusat dan di daerah dapat menciptakan penyederhanaanperizinan dan percepatan penyelesaiannya. Selain pelayananpenanaman modal di daerah, Badan Koordinasi Penanaman Modaldiberi tugas mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan penanammodal. Badan Koordinasi Penanaman Modal dipimpin oleh seorangkepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Jabarantugas pokok dan fungsi Badan Koordinasi Penanaman Modal padadasarnya memperkuat peran badan tersebut guna mengatasi hambatanpenanaman modal, meningkatkan kepastian pemberian fasilitaskepada penanam modal, dan memperkuat peran penanam modal.Peningkatan peran penanaman modal tersebut harus tetap dalamkoridor kebijakan pembangunan nasional yang direncanakan dengantahap memperhatian kestabilan makroekonomi dan keseimbanganekonomi antarwilayah, sektor, pelaku usaha, dan kelompokmasyarakat, mendukung peran usaha nasional, serta memenuhikaidah tata kelola perusahaan yang baik (good corporategovernance).Fasilitas penanaman modal diberikan dengan mempertimbangkantingkat daya saing perekonomian dan kondisi keuangan negara danharus promotif dibandingkan dengan fasilitas yang diberikannegara lain. Pentingnya kepastian fasilitas penanaman modal inimendorong pengaturan secara lebih detail terhadap bentukfasilitas fiskal, fasilitas hak atas tanah, imigrasi, dan

Page 23: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

fasilitas perizinan impor. Meskipun demikian, pemberianfasilitas penanaman modal tersebut juga diberikan sebagai upayamendorong penyerapan tenaga kerja, keterkaitan pembangunanekonomi dengan pelaku ekonomi kerakyatan, orientasi ekspor daninsentif yang lebih menguntungkan kepada penanam modal yangmenggunakan barang modal atau mesin atau peralatan produksi dalamnegeri, serta fasilitas terkait dengan lokasi penanaman modal didaerah tertinggal dan di daerah dengan infrastruktur terbatasyang akan diatur lebih terperinci dalam ketentuan peraturanperundang-undangan.Dengan memperhatikan hal tersebut, Undang-Undang ini jugamemberikan ruang kepada Pemerintah untuk mengambil kebijakanguna mengantisipasi berbagai perjanjian internasional yangterjadi dan sekaligus untuk mendorong kerja sama internasionallainnya guna memperbesar peluang pasar regional daninternasional bagi produk barang dan jasa dari Indonesia.Kebijakan pengembangan ekonomi di wilayah tertentu ditempatkansebagai bagian untuk menarik potensi pasar internasional dansebagai daya dorong guna meningkatkan daya tarik pertumbuhansuatu kawasan atau wilayah ekonomi khusus yang bersifat strategisbagi pengembangan perekonomian nasional. Selain itu,Undang-Undang ini juga mengatur hak pengalihan aset dan hak untukmelakukan transfer dan repatriasi dengan tetap memperhatikantanggung jawab hukum, kewajiban fiskal, dan kewajiban sosial yangharus diselesaikan oleh penanam modal. Kemungkinan timbulnyasengketa antara penanam modal dan Pemerintah juga diantisipasiUndang-Undang ini dengan pengaturan mengenai penyelesaiansengketa.Hak, kewajiban, dan tanggung jawab penanam modal diatur secarakhusus guna memberikan kepastian hukum, mempertegas kewajibanpenanam modal terhadap penerapan prinsip tata kelola perusahaanyang sehat, memberikan penghormatan atas tradisi budayamasyarakat, dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.Pengaturan tanggung jawab penanam modal diperlukan untukmendorong iklim persaingan usaha yang sehat, memperbesartanggung jawab lingkungan dan pemenuhan hak dan kewajiban tenagakerja, serta upaya mendorong ketaatan penanam modal terhadapperaturan perundang-undangan.Perekonomian dunia ditandai oleh kompetisi antarbangsa yangsemakin ketat sehingga kebijakan penanaman modal harus didoronguntuk menciptakan daya saing perekonomian nasional gunamendorong integrasi perekonomian Indonesia menuju perekonomianglobal. Perekonomian dunia juga diwarnai oleh adanya blokperdagangan, pasar bersama, dan perjanjian perdagangan bebasyang didasarkan atas sinergi kepentingan antarpihak atauantarnegara yang mengadakan perjanjian. Hal itu juga terjadidengan keterlibatan Indonesia dalam berbagai kerja sama

Page 24: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

internasional yang terkait dengan penanaman modal, baik secarabilateral, regional maupun multilateral (World TradeOrganization/WTO), menimbulkan berbagai konsekuensi yang harusdihadapi dan ditaati.Berbagai pertimbangan di atas dan mengingat hukum penanaman modalyang telah berlaku selama kurang lebih 40 (empat puluh) tahunsemakin mendesak kebutuhan Undang-Undang tentang Penanaman Modalsebagai pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentangPenanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan TambahanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asingdan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal DalamNegeri sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri yang selama inimerupakan dasar hukum bagi kegiatan penanaman modal di Indonesiaperlu diganti karena tidak sesuai lagi dengan tantangan dankebutuhan untuk mempercepat perkembangan perekonomian nasionalmelalui konstruksi pembangunan hukum nasional di bidangpenanaman modal yang berdaya saing dan berpihak kepadakepentingan nasional.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Yang dimaksud dengan "penanaman modal di semua sektor diwilayah negara Republik Indonesia" adalah penanaman modallangsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsungatau portofolio.

Pasal 3Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "asas kepastian hukum"adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum dan ketentuan peraturan perundang-undangansebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakandalam bidang penanaman modal.

Huruf bYang dimaksud dengan "asas keterbukaan" adalahasas yang terbuka terhadap hak masyarakat untukmemperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak

Page 25: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

diskriminatif tentang kegiatan penanaman modal.

Huruf cYang dimaksud dengan "asas akuntabilitas" adalahasas yang menentukan bahwa setiap kegiatan danhasil akhir dari penyelenggaraan penananam modalharus dipertanggungjawabkan kepada masyarakatatau rakyat sebagai pemegang kedaulatantertinggi negara sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Huruf dYang dimaksud dengan "asas perlakuan yang samadan tidak membedakan asal negara" adalah asasperlakuan pelayanan nondiskriminasi berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan, baikantara penanam modal dalam negeri dan penanammodal asing maupun antara penanam modal dari satunegara asing dan penanam modal dari negara asinglainnya.

Huruf eYang dimaksud dengan "asas kebersamaan" adalahasas yang mendorong peran seluruh penanam modalsecara bersama-sama dalam kegiatan usahanyauntuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Huruf fYang dimaksud dengan "asas efisiensiberkeadilan" adalah asas yang mendasaripelaksanaan penanaman modal denganmengedepankan efisiensi berkeadilan dalam usahauntuk mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif,dan berdaya saing.

Huruf gYang dimaksud dengan "asas berkelanjutan" adalahasas yang secara terencana mengupayakanberjalannya proses pembangunan melaluipenanaman modal untuk menjamin kesejahteraan dankemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untukmasa kini maupun yang akan datang.

Huruf hYang dimaksud dengan "asas berwawasanlingkungan" adalah asas penanaman modal yangdilakukan dengan tetap memerhatikan dan

Page 26: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

mengutamakan perlindungan dan pemeliharaanlingkungan hidup.

Huruf iYang dimaksud dengan "asas kemandirian" adalahasas penanaman modal yang dilakukan dengan tetapmengedepankan potensi bangsa dan negara dengantidak menutup diri pada masuknya modal asing demiterwujudnya pertumbuhan ekonomi.

Huruf jYang dimaksud dengan "asas keseimbangan kemajuandan kesatuan ekonomi nasional" adalah asas yangberupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomiwilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 4Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Huruf a

Yang dimaksud dengan "perlakuan yang sama" adalahbahwa Pemerintah tidak membedakan perlakuanterhadap penanam modal yang telah menanamkanmodalnya di Indonesia, kecuali ditentukan lainoleh ketentuan peraturan perundang-undangan.

Huruf bCukup Jelas

Huruf cCukup Jelas

Ayat (3)Cukup Jelas

Pasal 5Cukup jelas

Pasal 6Ayat (1)

Cukup jelas

Page 27: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "hak istimewa" adalah antara lainhak istimewa yang berkaitan dengan kesatuan kepabeanan,wilayah perdagangan bebas, pasar bersama (commonmarket), kesatuan moneter, kelembagaan yang sejenis,dan perjanjian antara Pemerintah Indonesia danpemerintah asing yang bersifat bilateral, regional,atau multilateral yang berkaitan dengan hak istimewatertentu dalam penyelenggaraan penanaman modal.

Pasal 7Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "harga pasar" adalah harga yangditentukan menurut cara yang digunakan secarainternasional oleh penilai independen yang ditunjukoleh para pihak.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "arbitrase" adalah carapenyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilanyang didasarkan pada kesepakatan tertulis oleh parapihak yang bersengketa.

Pasal 8Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Huruf a

Cukup jelas

Huruf bCukup jelas

Page 28: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Huruf cCukup jelas

Huruf dDalam hal terjadi kerugian negara, Pemerintahdapat melakukan tindakan hukum, antara lainberupa peringatan, pembekuan, pencabutan izinusaha, tuntutan ganti rugi, dan sanksi lainsesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 9Cukup jelas

Pasal 10Cukup jelas

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Ayat (1)

Bidang usaha atau jenis usaha yang tertutup dan yangterbuka dengan persyaratan ditetapkan melaluiPeraturan Presiden disusun dalam suatu daftar yangberdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usahaatau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaituklasifikasi berdasarkan Klasifikasi Baku LapanganUsaha Indonesia (KBLI) dan/atau InternasionalStandard for Industrial Classification (ISIC).

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "alat peledak" adalah alat yangdigunakan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Pasal 13Ayat (1)

Page 29: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Yang dimaksud dengan "bidang usaha yang dicadangkan"adalah bidang usaha yang khusus diperuntukkan bagiusaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi agar mampudan sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 14Huruf a

Yang dimaksud dengan "kepastian hak" adalah jaminanPemerintah bagi penanam modal untuk memperoleh haksepanjang penanam modal telah melaksanakan kewajibanyang ditentukan.Yang dimaksud dengan "kepastian hukum" adalah jaminanPemerintah untuk menempatkan hukum dan ketentuanperaturan perundang-undangan sebagai landasan utamadalam setiap tindakan dan kebijakan bagi penanammodal.Yang dimaksud dengan "kepastian perlindungan" adalahjaminan Pemerintah bagi penanam modal untuk memperolehperlindungan dalam melaksanakan kegiatan penanamanmodal.

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Pasal 15Huruf a

Cukup jelas

Huruf bYang dimaksud dengan "tanggung jawab sosialperusahaan" adalah tanggung jawab yang melekat padasetiap perusahaan penanaman modal untuk tetapmenciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuaidengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakatsetempat.

Huruf cLaporan kegiatan penanam modal yang memuat

Page 30: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

perkembangan penanaman modal dan kendala yang dihadapipenanam modal disampaikan secara berkala kepada BadanKoordinasi Penanaman Modal dan pemerintah daerah yangbertanggung jawab di bidang penanaman modal.

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Pasal 16Cukup jelas

Pasal 17Ketentuan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kerusakanlingkungan yang disebabkan oleh kegiatan penanaman modal.

Pasal 18Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Huruf a

Cukup jelas

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Huruf eYang dimaksud dengan "industri pionir" adalahindustri yang memiliki keterkaitan yang luas,memberi nilai tambah dan eksternalitas yangtinggi, memperkenalkan teknologi baru, sertamemiliki nilai strategis bagi perekonomiannasional.

Huruf f

Page 31: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Cukup jelas

Huruf gCukup jelas

Huruf hCukup jelas

Huruf iCukup jelas

Huruf jCukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Ayat (7)Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 20Cukup jelas

Pasal 21Cukup jelas

Pasal 22Ayat (1)

Huruf aHak Guna Usaha (HGU) diperoleh dengan cara dapatdiberikan dan diperpanjang di muka sekaligusselama 60 (enam puluh) tahun dan dapat diperbaruiselama 35 (tiga puluh lima) tahun.

Huruf bHak Guna Bangunan (HGB) diperoleh dengan caradapat diberikan dan diperpanjang di mukasekaligus selama 50 (lima puluh) tahun dan dapat

Page 32: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

diperbarui selama 30 (tiga puluh) tahun.

Huruf cHak Pakai (HP) diperoleh dengan cara dapatdiberikan dan diperpanjang di muka sekaligusselama 45 (empat puluh lima) tahun dan dapatdiperbarui selama 25 (dua puluh lima) tahun.

Ayat (2)Huruf a

Cukup jelas

Huruf bCukup jelas

Huruf cYang dimaksud dengan "area yang luas" adalah luastanah yang diperlukan untuk kegiatan penanamanmodal dengan mempertimbangkan kepadatanpenduduk, bidang usaha, atau jenis usaha yangditentukan dengan peraturan perundang-undangan.

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 23Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Rekomendasi diberikan setelah penanaman modalmemenuhi ketentuan penggunaan tenaga kerja asingsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganketenagakerjaan.

Ayat (3)Cukup jelas

Page 33: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Ayat (4)Cukup jelas

Pasal 24Cukup jelas

Pasal 25Cukup jelas

Pasal 26Cukup jelas

Pasal 27Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Yang dimaksud dengan bertanggung jawab langsung kepadaPresiden adalah bahwa Badan Koordinasi Penanaman Modaldalam melaksanakan tugas, menjalankan fungsi, danmenyampaikan tanggung jawabnya langsung kepadaPresiden.

Pasal 28Ayat (1)

Huruf aCukup jelas

Huruf bCukup jelas

Huruf cDalam rangka penetapan norma, standar, danprosedur Badan Koordinasi Penanaman Modalberkoordinasi dengan departemen/instansiterkait.

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Huruf f

Page 34: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

Cukup jelas

Huruf gCukup jelas

Huruf hCukup jelas

Huruf iCukup jelas

Huruf jCukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 29Cukup jelas

Pasal 30Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Cukup jelas

Pasal 33Ayat (1)

Tujuan pengaturan ayat ini adalah menghindariterjadinya perseroan yang secara normatif dimilikiseseorang, tetapi secara materi atau substansi pemilikperseroan tersebut adalah orang lain.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Yang dimaksud dengan "tindak pidana perpajakan" adalahinformasi yang tidak benar mengenai laporan yangterkait dengan pemungutan pajak dengan menyampaikansurat pemberitahuan, tetapi yang isinya tidak benaratau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yangtidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian padanegara dan kejahatan lain yang diatur dalam

Page 35: NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL … · undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden republik

undang-undang yang mengatur perpajakan.Yang dimaksud dengan "penggelembungan biayapemulihan" adalah biaya yang dikeluarkan di muka olehpenanam modal yang jumlahnya tidak wajar dan kemudiandiperhitungkan sebagai biaya pengeluaran kegiatanpenanaman modal pada saat penentuan bagi hasil denganPemerintah Yang dimaksud dengan "temuan oleh pihakpejabat yang berwenang" adalah temuan dengan indikasiunsur pidana berdasarkan hasil pemeriksaan yangdilakukan oleh BPK atau pihak lainnya yang memilikikewenangan untuk memeriksa, yang selanjutnyaditindaklanjuti sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

Pasal 34Cukup jelas

Pasal 35Cukup jelas

Pasal 36Cukup jelas

Pasal 37Cukup jelas

Pasal 38Cukup jelas

Pasal 39Cukup jelas

Pasal 40Cukup jelas