No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

34
No Surat/Pengumuman 029/HI-MYPD/IV/2011 Nama Perusahaan PT Hanson International Tbk Kode Emiten MYRX Lampiran 5 Tanggal dan Jam 30 Apr 2011 18:52:35 Perihal Penyampaian Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Dengan ini PT Hanson International Tbk menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Tahun Buku 2011 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mar dengan periode pembanding yang berakhir pada 31 Mar 2010. Beberapa data keuangan penting sebagaimana yang ditampilkan dalam Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit dimaksud adalah sebagai berikut: Perkembangan Kinerja Keuangan. Keterangan Sebagaimana yang Disajikan pada Laporan Keuangan Untuk periode interim yang berakhir pada tanggal 31 Mar 2011 IDR Untuk periode interim sebelumnya, yang berakhir pada tanggal 31 Mar 2010 IDR Untuk periode tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Des 2010 diaudit oleh KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan opini Wajar Dengan Pengecualian IDR Total Aktiva 133.242.158.308 546.082.984 133.215.721.925 Total Kewajiban 240.680.840.902 144.622.456.832 245.009.381.865 Hak Minoritas 786.075.382 0 750.023.871 Saldo Laba Ditahan (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya 0 0 0 Belum Ditentukan (1.166.547.380.453) (1.202.398.996.324) (1.170.866.306.288) Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474

Transcript of No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

Page 1: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

No Surat/Pengumuman 029/HI-MYPD/IV/2011

Nama Perusahaan PT Hanson International Tbk

Kode Emiten MYRX

Lampiran 5

Tanggal dan Jam 30 Apr 2011 18:52:35

Perihal Penyampaian Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit

Dengan ini PT Hanson International Tbk menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit Tahun Buku 2011 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mar dengan periode pembanding yang berakhir pada 31 Mar 2010. Beberapa data keuangan penting sebagaimana yang ditampilkan dalam Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit dimaksud adalah sebagai berikut: Perkembangan Kinerja Keuangan.

Keterangan

Sebagaimana yang Disajikan pada Laporan Keuangan

Untuk periode interim yang

berakhir pada tanggal 31 Mar 2011

IDR

Untuk periode interim sebelumnya, yang berakhir pada

tanggal 31 Mar 2010 IDR

Untuk periode tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Des 2010

diaudit oleh KAP Achmad, Rasyid,

Hisbullah & Jerry dengan opini Wajar

Dengan Pengecualian IDR

Total Aktiva 133.242.158.308 546.082.984 133.215.721.925

Total Kewajiban 240.680.840.902 144.622.456.832 245.009.381.865

Hak Minoritas 786.075.382 0 750.023.871

Saldo Laba Ditahan (Defisit)

Telah Ditentukan Penggunaannya

0 0 0

Belum Ditentukan (1.166.547.380.453) (1.202.398.996.324) (1.170.866.306.288)

Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474

Page 2: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

Penggunaannya

Modal Disetor 1.058.322.622.476 1.058.322.622.476 1.058.322.622.476

Ekuitas (108.224.757.977) (144.076.373.848) (112.543.683.812)

Pendapatan Usaha 16.730.633.066 0 109.045.641.268

Laba (Rugi) Usaha 1.911.216.318 (1.397.757.635) 51.938.212.619

Beban Pajak 400.256.250 0 583.988.500

Pos Luar Biasa 0 0 0

Laba (Rugi) Bersih 4.318.925.835 25.131.955.924 33.680.841.076

Laba (Rugi) Bersih per saham, sebelum Pos Luar Biasa

1 5 6

Laba (Rugi) Bersih per saham, setelah Pos Luar Biasa

1 5 6

Laporan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

124.385.860 (1.136.405.968) 14.243.581.721

Data Anak Perusahaan :

Nama Kegiatan Usaha Utama Persen Kepemilikan Saham

Total Asset

PT. APINUS RAMA

PRODUKSI TABUNG GAS LPG 3 KG 97,00% 100.621.092.102

Pelaporan yang kami sampaikan sebagaimana terlampir adalah meliputi :

Laporan Keuangan Interim yang Tidak Diaudit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Mar 2011

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor

Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474

Page 3: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

VIII.G.11

Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Hanson International Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT

Hanson International Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang tertera di dalam dokumen ini.

Validation ID: 2bc004b224-1f35aa-433027-06812b-afa11c85269ed474

Page 4: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011
Page 5: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011
Page 6: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

Tambahan ModalSelisih Nilai Transaksi

Seri A dan Seri C Seri B Disetor Restrukturisasi Entitas Defisit Minority Interest Jumlah EkuitasSepengendali Bersih

Saldo, 1 Januari 2009 846,857,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 - (1,218,445,648,245) - (160,123,025,769)

Rugi bersih tahun berjalan - - - - 13,946,172,812 - 13,946,172,812

Saldo, 31 Desember 2009 846,857,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 - (1,204,499,475,433) - (146,176,852,957)

Penjualan Anak perusahaan - - - - - - -

SahamModal ditempatkan dan Disetor Penuh/

PT HANSON INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Maret 2011(Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Laba bersih tahun berjalan - - - - 33,680,841,076 (47,671,931) 33,633,169,145

Saldo, 31 Desember 2010 846,857,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 - (1,170,818,634,357) (47,671,931) (112,543,683,812)

Laba bersih tahun berjalan 4,354,977,347 (36,051,511) 4,318,925,835

Saldo, 31 Maret 2011 846,857,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 - (1,166,463,657,011) (83,723,442.11) (108,224,757,977)

4

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 7: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

Catatan/Notes

ASET

ASET LANCARKas dan bank 586,455,499 3 742,583,679Piutang usaha 35,450,599,636 2c ;4 40,101,199,372Piutang hubungan istimewa 935,333,000 2d ;5;12 905,333,000Piutang lain-lain 37,875,000 6 37,875,000Persediaan 7,446,431,901 2e ;7 11,433,984,747Uang muka 11,249,319,501 2f ;10 193,800,350Pajak dibayar di muka 215,609,073 2n ;8 211,159,635Biaya dibayar dimuka 19,512,500 9 19,512,500Jumlah Aset Lancar 55,941,136,110 53,645,448,283

31-Mar-11 31-Dec-10

PT HANSON INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

NERACAUntuk tahun-tahun yang berakhir per 31 Maret 2011(Dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Biaya dibayar dimuka 19,512,500 9 19,512,500Jumlah Aset Lancar 55,941,136,110 53,645,448,283

ASET TIDAK LANCARPenyertaan dalam bentuk saham 300,000,000 2 e ;11 300,000,000Aktiva tetap - setelah dikurangi

Akumulasi penyusutan 77,001,022,198 2h ;13 79,270,273,642Jumlah Aset Tidak Lancar 77,301,022,198 79,570,273,642JUMLAH ASET 133,242,158,308 133,215,721,925

1

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LaporanKeuangan secara keseluruhan.

Page 8: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari pelanggan 21,381,232,802 68,944,441,896Penerimaan lain-lain - 345,610,473Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (6,570,604,513) (49,048,286,342)Pembayaran pajak (424,092,001) (522,066,701)Pembayaran operasional lainnya (14,262,150,428) (5,476,117,605)Lain - lain, bersihKas Bersih Digunakan untuk

Aktivitas Operasi 124,385,860 14,243,581,721

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan bunga 1,036,087 -

31 Maret 2011(Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010)

PT HANSON INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN ARUS KASUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Penerimaan bunga 1,036,087 -Perolehan aset tetap - (88,342,835,365)Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas

Investasi 1,036,087 (88,342,835,365)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan hutang bank - 66,429,594,236Pembayaran hutang bank (3,289,240,809) (8,052,561,142)Penerimaan (pembayaran) daripihak lain (30,000,000) 10,339,760,952Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas

Pendanaan (3,319,240,809) 68,716,794,046

Dampak perubahan kurs 3,037,690,682 5,559,038,221PENURUNAN BERSIH

KAS DAN BANK (156,128,180) 176,578,623

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 742,583,679 6,057,921KAS DAN BANK ANAK PERUSAHAAN - 559,947,135PERUSAHAAN 742,583,679 566,005,056

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 586,455,499 742,583,679

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LaporanKeuangan secara keseluruhan.

Page 9: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

Catatan/Notes

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN JANGKA PENDEKHutang usaha 4,945,812,838 14 7,095,812,838Hutang bank 147,317,912,229 2j ;15 149,833,872,292Hutang pajak 116,167,986 2 n ;16 135,554,299Hutang pihak ketiga 10,805,912,046 17 10,805,912,046Biaya masih harus dibayar 2,510,701,975 18 1,541,151,092Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 165,696,507,074 169,412,302,567

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Bank 63,342,169,888 2j ;15 63,342,169,888Pendapatan Ditangguhkan 11,642,163,940 2r ;20 12,254,909,410

31-Mar-11 31-Dec-10

Pinjaman jangka panjang setelah dikurangibagian yang jatuh tempo dalam waktu satutahun :

(Dengan angka perbandingan 31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah)

PT HANSON INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA (Lanjutan)Untuk tahun-tahun yang berakhir per 31 Maret 2011

Pendapatan Ditangguhkan 11,642,163,940 2r ;20 12,254,909,410

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 74,984,333,828 75,597,079,298

Jumlah Kewajiban 240,680,840,902 245,009,381,865

HAK MINORITAS 786,075,382 19 750,023,871

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per 21Saham Seri A, Rp 125 per sahan Seri Bdan Rp 110 per saham Seri C

Modal dasar - 700,7 juta saham Seri A8.408,4 juta saham Seri B dan 20 MiliarSaham Seri C

Modal ditempatkan dan disetor penuh700,7 juta saham Seri A dan 350,350,000,000 350,350,000,0004.513,7 juta saham Seri C 496,507,568,040 496,507,568,040

1.121 juta saham seri B 140,124,375,000 140,124,375,000Tambahan modal disetor 71,340,679,436 22 71,340,679,436

(1,166,547,380,453) (1,170,866,306,288)Jumlah Ekuitas (108,224,757,977) (112,543,683,812)

133,242,158,308 133,215,721,924

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secarakeseluruhan.

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Defisit

Page 10: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

Catatan/Notes

PENDAPATAN 16,730,633,066 2k,23 109,045,641,268

BEBAN POKOK PENDAPATAN 10,643,234,588 2k,24 57,107,428,649LABA KOTOR 6,087,398,478 51,938,212,619BEBAN USAHA 2kPenjualan -Umum dan administrasi 4,176,182,160 25 14,278,028,973Jumlah Beban Usaha 4,176,182,160 14,278,028,973

LABA USAHA 1,911,216,318 37,660,183,646

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) selisih kurs-bersih 3,037,690,682 2k,m 5,559,038,221Penghasilan bunga 1,036,087 13,904,128Amortisasi dari keuntungan akuisisi 612,745,471 19 -Beban administrasi bank - (37,660,275)Beban PKKP bank - (3,428,601,912)

31-Mar-11 31-Dec-10

PT HANSON INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGIUntuk tiga bulan berakhir per 31 Maret 2011(Dengan angka perbandingan 31 Dec 2010)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Beban PKKP bank - (3,428,601,912)Beban bunga dan keuangan (773,280,746) 2k,15 (5,833,740,577)Lain-lain - bersih (34,174,215.00) 2k 331,706,345

Jumlah Pendapatan Beban Lain-lain - Bersih 2,844,017,279 (3,395,354,070)

LABA SEBELUM BEBAN 4,755,233,597 34,264,829,576 PAJAK PENGHASILAN

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 400,256,250 2n,17 583,988,500

LABA (RUGI) BERSIH 4,354,977,347 33,680,841,076

BAGIAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH 36,051,511 47,671,931

LABA (RUGI) BERSIH 4,318,925,835 33,633,169,145

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 1 2o 6

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secarakeseluruhan.

Page 11: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataan sebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30369 tanggal 26 Nopember 2010. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan, industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor, serta agen Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinya dipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower lantai 21 Jl. Jend. Sudirman Kav 28, Jakarta Selatan.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Pada tanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997. Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secara cuma-cuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.

Page 12: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

7

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saham Perusahaan sejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

C. Anak Perusahaan Berdasarkan akta No. 17, tanggal 09 Juni 2010 yang dibuat dihadapan notaris Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., PT Hanson International Tbk telah membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, seharga Rp 10.454.470.000 dengan nilai buku sebesar Rp 22.709.379.410,- (Lihat catatan 19).

D. Dewan Komisaris Pada tanggal 31 Maret 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Komisaris Utama : Monang Situmeang Komisaris Independen : Haswanto Direktur Utama : Raden Agus Sentosa Direktur : Roni Agung Suseno Direktur : Sali Soemadisastra Direktur : Ingrid Suria Direktur : Irwan Suria Pada tahun 2010, rata-rata jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 234 (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar penyajian laporan keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), dengan mengklasifikasikan peneriman dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Page 13: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

8

b. Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha

Prinsip konsolidasi Semua Anak perusahaan harus dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas (termasuk Entitas Bertujuan Khusus) dimana Grup memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Apabila dilakukan pengalihan/penjualan penyertaan atau pengurangan penyertaan pada Anak perusahaan, maka hasil usaha Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan saldo aset dan kewajiban Anak perusahaan pada saat pengalihan /penjualan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada Neraca Konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak perusahaan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi disajikan sebagai penambah (pengurang) dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak Perusahaan. Kerugian Anak perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup. Akuntansi penggabungan usaha Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan reorganisasi perusahaan sepengendali (metode penyatuan kepemilikan), sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara harga beli/jual yang dibayarkan atau diterima dengan nilai buku ekuitas yang dibeli/dijual disajikan dalam Ekuitas sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Page 14: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

9

Entitas sepengendali akan kehilangan sifat pengendaliannya apabila:

a. Pihak sepengendali tersebut tidak lagi menjadi sepengendali karena restrukturisasi yang

dimaksudkan tidak untuk sementara waktu (temporer); atau b. Aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dikuasai oleh entitas

sepengendali dialihkan ke entitas yang tidak sepengendali.

Jika perubahan selisih restrukturisasi entitas sepengendali dilakukan dengan cara pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi.

c. Piutang usaha dan piutang lain-lain

Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatatan atas laporan keuangan.

e. Persediaan

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

f. Biaya dibayar dimuka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 15: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

10

g. Penyertaan dalam bentuk saham

Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen, sejak tanggal perolehannya. Pernyataan dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi.

h. Aset tetap

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994),” Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan atas aset tetap dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Sebagai tambahan, dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), biaya perolehan aset tetap juga meliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset, dimana kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena penggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Kewajiban atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin-mesin dan peralatan 4-20 Instalasi dan perlengkapan 4-10 Kendaraan dan peralatan berat 4-8 Perabotan kantor dan pa 4-8

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok

Page 16: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

11

aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi yang bersangkutan. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. i. Sewa pembiayaan

Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal adalah sebagai berikut: 1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; 2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai

wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan;

3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan;

4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan

5. Aset sewaan bersifat khusus dan di mana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Jika tidak, maka transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan sebagai sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa pembiayaan dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan selama masa sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan jenis aset tetap yang bersangkutan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aset sewa pembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

J. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.

Page 17: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

12

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point) sedangkan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan telah dibuatkan fakturnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

l. Imbalan kerja

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, biaya imbalan pasca masa kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah sebagai berikut : Mata Uang Per 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan menggunakan mata uang USD dengan kurs rp 8709 dan Rp 8991. Transksi dalam mata uang lainnya dinilai tidak signifikan.

n. Pajak penghasilan

Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.

Page 18: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

13

o. Laba (rugi) bersih per saham dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham (LPS), laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 5.214,4 juta saham pada tahun 2011 dan 2010.

p. Informasi segmen

Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), ”Akuntansi Segmen” dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.

q. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.

r. Instrumen Derivatif

Sebagai bagian dari manajemen resiko keuangan, Perusahaan melakukan kontrak opsi dengan tujuan melindungi nilai atas harga minyak dengan pihak luar. Kontrak-kontrak tersebut merupakan instrumen derivatif. Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dalam membukukan transaksi derivatif. PSAK No.55 mensyaratkan kriteria tertentu supaya instrumen derivatif dapat dicatat sebagai suatu lindung nilai. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria sebagai lindungh nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai secara garis besar dicatat sesuai dengan perlakukan atas derivatif yang menjadi obyek lindung nilai tersebut. Mulai 1 januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.

Page 19: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

14

3. KAS DAN BANK Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan bank per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,

yang terdiri dari :

31-Mar-11 31-Dec-10Kas

Rupiah 485,139,966 724,295,701 Jumlah Kas 485,139,966 724,295,701 Bank Dalam Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,234,112 1,319,112 PT Bank Ganesha 1,230,228 1,304,990 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,016,000 1,179,000 PT Bank Central Asia Tbk 243,441 333,441 PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 25,969,426 3,607,758 Bank Syariah Mandiri ac No 281.000.7168 3,448,638 - PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 48,470,220 4,308,789 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 1,315,521 1,315,520 PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5 1,143,953 4,919,368

Jumlah Bank 84,071,539 18,287,978 Dalam USD

PT Bank Windu 17,243,994 - Jumlah Kas dan Bank 586,455,499 742,583,679

4. PIUTANG USAHA

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang usaha per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :

31-Mar-11 Dec 31,2010

Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd 19,276,224,779 31,908,339,720 PT Citra Secta Putra 6,557,201,291 6,372,670,292 PT Pertamina (Persero) 8,173,887,781 1,820,189,360

Jumlah Piutang Usaha 34,007,313,851 40,101,199,372

1 s/d 30 hari - 31 s/d 60 hari 14,731,089,072 8,192,859,652 61 s/d 90 hari - 31,908,339,720 > 120 hari 19,276,224,779 -

34,007,313,851 40,101,199,372 - -

34,007,313,851 40,101,199,372

Umur piutang usaha adalah sebagai beriikut :

JumlahPenyisihan piutang ragu-raguJumlah Piutang Usaha - bersih

Page 20: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

15

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap piutang usaha pada akhir tahun, manajemen perusahaan berkenyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank. 5. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang hubungan istimewa per 31 maret 2011 dan 31 Desember 2010, yang terdiri dari :

31-Mar-11 Dec 31,2010

PT Taloca Corporation - Tn. Nardi Atmaja 935,333,000 905,333,000

935,333,000 905,333,000

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Akun ini merupakan piutang pinjaman kepada karyawan yang belum dibayar pada anak perusahaan yaitu sebesar Rp 37.875.000 pada tanggal 31 Maret 2011.

7. PERSEDIAAN

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31 Maret 2011 dan31 Desember 2010, yang terdiri dari :

31-Mar-11 Dec 31,2010

Bahan Baku

4,765,340,120 9,722,074,022

Barang Jadi

2,681,091,781 1,711,910,725

Jumlah Persediaan 7,446,431,901 11,433,984,747

8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

Akun ini berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dibayar di muka masing-masing sebesar Rp dan Rp 215.609.073 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 .

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Akun ini berasal dari biaya dibayar dimuka atas pengelolaan saham kepada PT Fico Mindo Buana Registar yaitu sebesar Rp 19.512.500 pada tanggal 31 maret 2011.

Page 21: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

16

10. UANG MUKA Akun ini merupakan pembelian opsi minyak di perdagangan international dengan PT Inter

Atlantik Mercant sebesar Rp 11.249.319.501 per 31 Desember 2011. 11. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2011 adalah PT Apinus Rama. Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: A. PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca Corporation dan PT Ciptawira Binamandiri

adalah pemegang saham Perusahaan.

B. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri dan PT Pondok Solo Permai.

C. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemen sama dengan Perusahaan yaitu

PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai dan PT Kencanaraya Nusasemesta

12. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

Rincian penyertaan dalam bentuk saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Akumulasi Bagian

Atas Laba (Rugi) Bersih

Persentase Biaya Perusahaan Asosiasi - Bersih Nilai

Kepemilikan/ Perolehan/ Accumulated Equity Tercatat/

Ownership Acquisition in Net Income (Loss) of Carrying

Percentage Cost Association – Net Value PT Hanson Energy 10% 300,000,000

- 300,000,000

300,000,000 -

300,000,000 Hingga tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan tidak memperoleh pendapatan dividen atas penyertaan langsung pada PT Hanson Energy.

Page 22: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

17

13. AKTIVA TETAP

31-Mar-11 Saldo Awal /

Penambahan / Additions

Pengurangan / Deductions

Saldo Akhir / Beginning Ending Balances Balances Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah

10,738,710,000 - -

10,738,710,000

Bangunan 39,643,870,000

- - 39,643,870,000

Mesin dan peralatan pabrik 35,474,158,000

- - 35,474,158,000

Mesin dan peralatan proyek 6,072,606,775

- - 6,072,606,775

Peralatan bengkel 701,680,000

- - 701,680,000

Kendaraan dan peralatan berat 7,094,586,000

- -

7,094,586,000

Perabotan kantor dan pabrik 2,391,039,600

- -

2,391,039,600

Jumlah 102,116,650,375

- -

102,116,650,375 Akumulasi Penyusutan Bangunan

3,737,905,000 495,548,375 -

4,233,453,375

Mesin & Peralatan Pabrik 8,921,699,042

1,110,681,607 - 10,032,380,649

Mesin & Peralatan Proyek 4,235,998,723

157,542,399 - 4,393,541,122

Peralatan Bengkel 87,710,000

21,927,500 - 109,637,500

Kendaraan dan peralatan berat 4,492,315,167

346,843,750 - 4,839,158,917

Perabotan kantor dan pabrik 1,370,748,801

136,707,813 - 1,507,456,614

Jumlah 22,846,376,733

2,269,251,444 -

25,115,628,177 Nilai Buku - Bersih

79,270,273,642 77,001,022,198

Page 23: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

18

13. AKTIVA TETAP –LANJUTAN

31-Dec-10

Saldo Awal / Penambahan / Additions Pengurangan /

Deductions Saldo Akhir /

Beginning Ending

Balances Balances

Harga perolehan

Pemilikan langsung Tanah 6,754,320,000 3,984,390,000 - 10,738,710,000

Bangunan 27,424,700,000 12,219,170,000 - 39,643,870,000

Mesin dan peralatan pabrik 35,474,158,000 - - 35,474,158,000

Mesin dan peralatan proyek 6,072,606,775 - - 6,072,606,775 Peralatan bengkel - 701,680,000 - 701,680,000

Kendaraan dan peralatan berat 7,094,586,000 - - 7,094,586,000

Perabotan kantor dan pabrik 2,391,039,600 - - 2,391,039,600

Jumlah 85,211,410,375 16,905,240,000 - 102,116,650,375

Akumulasi Penyusutan Bangunan 1,755,711,500 1,982,193,500 - 3,737,905,000

Mesin & Peralatan Pabrik 4,487,429,292 4,434,269,750 - 8,921,699,042

Mesin & Peralatan Proyek 3,590,829,126 645,169,597 - 4,235,998,723 Peralatan Bengkel - 87,710,000 - 87,710,000

Kendaraan dan peralatan berat 3,104,940,167 1,387,375,000 - 4,492,315,167

Perabotan kantor dan pabrik 818,701,205 554,041,646 1,994,050 1,370,748,801

Jumlah 13,757,611,290 9,090,759,493 1,994,050 22,846,376,733

Nilai Buku – Bersih 71,453,799,085 79,270,273,642

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

31-Mar-11 Dec 31,2010 Beban usaha (catatan 24) 2,269,251,444 9,090,759,493 Jumlah Beban Penyusutan 2,269,251,444 9,090,759,493

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 14).

Page 24: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

19

Pada tahun 2010, seluruh aset tetap tidak diasuransikan dari risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya. Berdasarkan analisa manajemen Perusahaan, bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.

14. HUTANG USAHA Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 , yang terdiri dari :

31-Mar-11 Dec 31,2010 PT Qiam Perkasa 1,987,743,842 4,137,743,842 Konsorsium PT Adhi

Barata 2,958,068,996 2,958,068,996

Jumlah Hutang Usaha 4,945,812,838 7,095,812,838

15. HUTANG BANK

31-Mar-11 Dec 31,2010PerusahaanPT Bank Mandiri (Persero) TbkDolar AS

No. rekening 115.018.000.028.5 100,231,418,030 102,978,377,612 6,020,012,649 6,191,567,001

No. rekening 115.010.000.076.1 7,447,438,030 7,567,410,218 Rupiah

No. rekening 115.018.900.073.2 30,003,159,040 29,280,632,980

Perusahaan anakPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,995,884,480 2,195,884,481 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 720,000,000 720,000,000 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390 900,000,000 900,000,000

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 147,317,912,229 149,833,872,292

PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389 28,067,169,888 28,067,169,888 PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390 35,275,000,000 35,275,000,000

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 63,342,169,888 63,342,169,888 Jumlah Hutang Bank 210,660,082,117 213,176,042,180

No. rekening 115.010.000.012.6

Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun :

Page 25: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

20

15. HUTANG BANK – Lanjutan

Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja valuta asing dari Bank Mandiri yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha sehubungan pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin-mesin dan peralatan, tanah, bangunan dan prasarana Perusahaan di Bekasi serta saham tertentu (lihat Catatan 14 dan 22). Jaminan ini sudah dijual untuk melunasi sebagian hutangnya di Bank Mandiri. Fasilitas ini dikenakan bunga 10% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 1999. Pada tanggal 27 Desember 1999, fasilitas kredit ini telah direstrukturisasi dengan jumlah maksimum AS$ 8.985.000 dan telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2000 dan diperpanjang lagi menjadi tanggal 23 Desember 2008. Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan Bank Mandiri atas keseluruhan hutangnya yang telah jatuh tempo. Berdasarkan lampiran surat jawaban konfirmasi Bank Mandiri No. TFS.SAM/LC II.125/2010 tanggal 23 Desember 2010, pada tanggal 31 Maret 2011, posisi hutang pokok Perusahaan yang telah jatuh tempo termasuk hutang tunggakan bunga, denda dan ongkosnya masing-masing sebesar AS$ 11.508.947 (No. rekening 115.018.000.028.5), AS$ 691,240 (No. rekening 115.010.000.012.6), AS$ 855,143 (No. rekening 115.010.000.076.1) dan Rp 30.003.159.040 (No. rekening 115.018.900.073.2). Sesuai dengan surat PT Hanson International Tbk No. 115/HI-T/XI/2007 tanggal 1 November 2007 dan No. 118/HI-T/XI/2007 tanggal 15 November 2007, manajemen Perusahaan meminta klarifikasi data pendukung yang menjadi dasar timbulnya hutang PT Hanson International Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, belum ada hasil kesepakatan antara Perusahaan dan Bank Mandiri, namun manajemen tetap berupaya untuk melakukan negosiasi. Perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“) Sesuai dengan Addendum VII (Ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor JCCO.IV/098/PK-KMK/2005 tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan perubahan dan/atau tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Perubahan dan/atau tambahan fasilitas kredit tersebut adalah sebagai berikut : • Jangka waktu : 9 (sembilan) bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2010 sampai dengan 09

Maret 2011. • Biaya Administrasi : Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah). • Denda : Atas pelunasan dipercepat, diperkenankan tanpa dikenakan denda / penalti. • Agunan kredit non fixed assets :

Persediaan barang dagangan, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-012214 HT.04.06.TH.2008/STD tanggal 17 September 2008, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 850.765.375.

Page 26: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

21

15. HUTANG BANK – Lanjutan

Piutang dagang, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-003381 HT.04.06.TH.2005/STD tanggal 13 April 2005, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.700.000.000 yang selanjutnya ditingkatkan dengan nilai penjaminan menjadi sebesar Rp 2.600.000.000 berdasarkan Perubahan Jaminan Fidusia Nomor W7-1194.HT.04.07.TH.2008/P tanggal 17 September 2008. Agunan kredit fixed asset : Sebidang tanah SHM No. 81/Harjamukti seluas 1.189 m2, yang diterbitkan tanggal 9 September 1982, sesuai Gambar Situasi Nomor 5439/1982 tanggal 10 Agustus 1982, atas nama Yusma Irsal, terletak di Jl. Sadewa RT.005/RW.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat, berikut bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut, yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) Nomor 1123/2005 tanggal 4 April 2005 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 1.300.000.000 dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua) Nomor 5818/2008 tanggal 25 September 2008 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 1.244.607.000 Sebidang tanah SHM No. 3653/Harjamukti seluas 342 m2, yang diterbitkan tanggal 30 Agustus 2007, sesuai Surat Ukur Nomor 3230/HARJAMUKTI/2007 tanggal 29 Agustus 2007, atas nama Ny. Yanti Ningrum Setiaty, terletak di Jl. Sadewa No. 37 RT.005/RW.08, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat, berikut bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut, yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) Nomor 5817/2008 tanggal 25 September 2008 dengan nilai pembebanan sebesar Rp 295.393.500 Sesuai dengan Surat Penawaran Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor SBDC.JTH.TS4/SPPK/102/2009 tanggal 26 Februari 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut : • Limit kredit : Rp 2.200.000.000 (dua milyar dua ratus juta rupiah). • Jenis kredit : KMK / Revolving Transaksional (Non Rekening Koran). • Jangka waktu : 1 (satu) tahun sejak tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 09 Maret

2010. • Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Kontraktor untuk Sektor Telekomunikasi. • Suku Bunga : 15 % per tahun dibayar efektif setiap bulan dan dapat berubah sewaktu-

waktu sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Bank Mandiri (Persero), perubahan tersebut mengikat debitur maupun penjamin cukup dengan cara pemberitahuan secara tertulis kepada debitur.

• Provisi : 1 (satu) % per tahun dari tambahan kredit diperhitungkan dengan jangka waktu kredit dan harus dibayar paling lambat pada saat penandatanganan Add. Perjanjian Kredit.

• Denda : 2 (dua) % per tahun diatas suku bunga kredit yang berlaku untuk setiap keterlambatan pembayaran bunga.

• Biaya Administrasi : Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).

Page 27: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

22

15. HUTANG BANK – Lanjutan

Penarikan Kredit : a. Atas dasar SPK/PO/kontrak kerja/job order dengan ketentuan :

- Atas setiap SPK/SPO/kontrak kerja/job order, deditur membuat rencana pelunasan/angsuran kredit, dengan jangka waktu angsuran kredit tidak melebihi jangka waktu SPK/PO/kontrak kerja/job order yang dibiayai. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran yang diakibatkan keterlambatan pembayaran bowheer, harus dibuktikan dengan melengkapi Surat Keterangan yang diketahui/disetujui oleh bowheer yang menyatakan penagihan sedang dalam proses dan akan diselesaikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal jatuh tempo SPK/PO/kontrak kerja/job order. - Baki debet harus tercover oleh (70% x project cost) - uang muka.

b.Pembayaran dari Bowheer disalurkan melalui rekening escrow dan digunakan untuk penurunan

baki debet kredit, proporsional dengan penarikannya. Selanjutnya penarikan dari rekening escrow harus atas persetujuan Bank Mandiri.

c. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran, maka sisa kelonggaran tarik sampai

dengan kewajiban angsuran diselesaikan, kecuali leterlambatan pembayaran bowheer telah dilakukan dengan melengkapi Surat Keterangan yang diketahui/disetujui bowheer yang menyatakan penagihan sedang dalam proses dan akan diselesaikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal jatuh tempo SPK/PO/kontrak kerja/job order.

Agunan Kredit Fixed Asset : - Tanah dan rumah tinggal SHM No. 81 a/n Yusma Irsal terletak di Jl. Sadewa No. 34, Kel.

Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang diikat secara hak tanggungan minimal sebesar Rp 2.345.000.000

- Tanah dan rumah tinggal SHM No. 3653 a/n Ny. Yanti Ningrum Setiaty terletak di Jl. Sadewa No. 37, Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang diikat secara hak tanggungan minimal sebesar Rp 295.000.000.

Agunan Kredit Non Fixed Asset : Piutang dagang / usaha (tagihan proyek) dan persediaan diikat secara fiducia minimal 125% dari limit kredit. Asuransi Agunan : Selama kredit belum lunas, terhadap barang jaminan yang dapat diasuransikan (insurable) harus diasuransikan kepada perusahaan asuransi rekanan PT. Bank Mandiri (Persero) dengan syarat Banker's Clause PT. Bank Mandiri (Persero) dan klausula tambahan RSMD (Riot, Strike, Malicious and Damage). Nilai pertanggungan sebesar nilai wajar barang jaminan atas persetujuan PT. Bank Mandiri (Persero), biaya penutupan asuransi menjadi beban debitur.

Page 28: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

23

15. HUTANG BANK – Lanjutan

PT. Bank Syariah Mandiri Sesuai dengan addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/DKI tanggal 11 Maret 2010, perihal addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan perubahan SP3 dari PT Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : - Menyetujui penarikan jaminan tanah seluas 9.300 m2, SHM No. 50 a/n Ny. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9, Kel Gadog, Megamendung, Bogor. - Menyetujui penarikan sebagian jaminan kendaraan berupa:

1 unit kendaraan BMW 318i tahun 2001 a/n Sufrancis. 1 unit kendaraan Mazda Tribute 2.0 tahun 2004 a/n Sufrancis. 1 unit kendaraan Suzuki ST 150 Pickup tahun 2004 a/n Sufrancis. 1 unit kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2004 a/n Sufrancis. Perseroan telah mengembalikan asli addendum SP3 No. 12/015-3/SP3/DKI tanggal 11 Maret 2010, perihal addendum SP3 No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, yang telah ditandatangani pengurus Perseroan yang berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan di atas meterai secukupnya. Perseroan telah menyetorkan dana untuk biaya-biaya yang terkait dengan peninjauan kembali syarat dan kondisi pembiayaan yang diperlukan. Perseroan telah menyerahkan surat kuasa kepada PT. Bank Syariah Mandiri untuk melakukan pendebetan rekening atas angsuran, biaya-biaya dan kewajiban-kewajiban Perseroan lainnya yang timbul dalam kaitannya dengan pembiayaan tersebut. Perseroan telah menyerahkan jaminan pengganti atas penarikan sebagian jaminan berupa tanah dan bangunan a/n Bpk. Sufrancis yang berlokasi di Jl. Raya Cileungsi, Desa Sukamaju, Jonggol, Bogor, dengan rincian sebagai berikut : SHM No. 1037, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. SHM No. 1027, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. SHM No. 1040, tanggal 2 Februari 2010, atas nama Sufrancis. Akta jual beli No. 01/2009, tanggal 23 Januari 2009. Sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Peninjauan Kembali Keputusan Pembiayaan (PKKP) No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan penjadwalan kembali fasilitas pembiayaan investasi dan modal kerja dari PT. Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas I : Jenis Pembiayaan : Al Murabahah Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Limit Pembiayaan : Rp 29.447.169.000 Jangka Waktu : 60 bulan Biaya Administrasi : Rp 294.4716.900 Biaya Keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda

Page 29: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

24

15. HUTANG BANK – Lanjutan Fasilitas II : Jenis Pembiayaan : Al Murabahah Tujuan Penggunaan : Investasi dan Modal Kerja Pabrik Tabung Gas LPG 3 Kg Limit Pembiayaan : Rp 37.000.000.000 Jangka Waktu : 60 bulan Biaya Administrasi : Rp 370.000.000 Biaya Keterlambatan : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda Jaminan : • Tanah seluas 9.300 m2, SHM No. 50 a/n Ny. T. Lusiawati Hidayat, Jl. Raya Puncak No. 9,

Kel Gadog, Megamendung, Bogor. • Tanah dan bangunan seluas 432 m2 / 310 m2, SHM No. 3081 a/n Yusma Irsal, Jl. Sadewa,

Rt.002/Rw.01, Harjamukti, Cimanggis, Depok. • Tanah dan bangunan seluas 300 m2/325 m2, SHM No. 3491 a/n Sufrancis, Jl. Sadewa,

Rt.005/Rw.08. • Tanah dan bangunan seluas 1.195 m2/344 m2, SHM No. 1218 a/n Sufrancis, Jl. Sadewa,

Rt.005/Rw.08. • Kendaraan BMW 318i tahun 2001 a/n Sufrancis. • Kendaraan Nissan Serena tahun 2006 a/n Sufrancis. • Kendaraan Mazda Tribute 2.0 tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Inova V AT tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Inova G MT tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Suzuki ST 150 Pickup tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Suzuki Escudo 1600 tahun 2005 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Dyna tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Toyota Dyna tahun 2004 a/n Sufrancis. • Kendaraan Mitsubishi T 120 PS tahun 2004 a/n Sufrancis. • Tanah dan bangunan di Jalan Raya Jonggol, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol,

Kabupaten Bogor. • Rencana pabrik akan dibangun diatas tanah seluas ± 0,83 Ha, senilai Rp 19.528.400.000. • Mesin-mesin produksi tabung gas LPG 3 Kg senilai Rp 26.637.602.000. • Kendaraan operasional pabrik tabung gas, senilai Rp 1.250.000.000. • Kontrak dengan PT. Adhi Karya, senilai Rp 122.000.000.000. 16. HUTANG PAJAK Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 , yang terdiri dari : 31-Mar-11 Dec 31,2010 Pajak Penghasilan pasal 23 889,887 - Pajak penghasilan pasal 21 - 20,276,200 Pajak penghasilan pasal 29 115,278,099 115,278,099 Jumlah Hutang

Pajak 116,167,986 135,554,299

Page 30: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

25

17. HUTANG PIHAK KETIGA

Akun ini berasal dari hutang kepada RK Associate, yaitu sebesar Rp 10.805.912.046 pada tanggal 31 March 2011. Pada tanggal 21 Mei 2010 PT Hanson International Tbk membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, melalui "Loan Agreement" dengan RK Associaties, yang berkedudukan di New Delhi - India. PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (Surat Promes) yang dibeli oleh RK Associates, dengan nominal Rp 10.454.470.000, tanggal terbit 08 Juni 2010, jatuh tempo 07 Juni 2011, tingkat suku bunga 6%, dengan total jatuh tempo sebesar Rp.11.081.738.200

18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Jumlah tersebut merupakan saldo biaya masih harus dibayar per 31 Maret 2011 dan 31

Desember 2010, yang terdiri dari :

31-Mar-11 Dec 31,2010

Gaji, upah dan tunjangan - PKKP PT Bank Syariah Mandiri 2,285,734,608 1,142,867,304 Margin Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri 180,472,980 108,283,788 Lain-lain 44,494,387 290,000,000

Jumlah Biaya Masih Harus Dibayar 2,510,701,975 1,541,151,092

19. HAK MINORITAS

Hak Minoritas atas aset bersih dan atas rugi (laba) anak perusahaan :

31-Mar-11 Dec 31,2010

Hak minoritas atas modal saham PT Apinus Rama 300,000,000 300,000,000 Hak minoritas atas laba ditahan PT Apinus Rama 486,075,382 450,023,871

786,075,382 750,023,871

20. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN

31-Mar-11 Dec 31,2010

Pendapatan yang ditangguhkan 11,642,163,940 12,254,909,410 11,642,163,940 12,254,909,410

Page 31: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

26

20. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN (Lanjutan)

Harga perolehan saham PT Apinus Rama adalah Rp 10.454.470.000, sedangkan nilai buku saham pada saat akuisisi adalah sebesar Rp. 22.709.379.410,- sehingga Perseroan memperoleh keuntungan sebesar Rp 12.254.909.410 yang akan diamortisasi selama 5 tahun.

21. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registar, Biro Administrasi Efek dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI), komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

No Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 1 Saham Seri A – nominal Rp.500 /

saham 700.700.00 350.350.000.000 9,73%

2 Saham Seri B – nominal Rp.125 / saham

8.408.400.000 1.051.050.000.000 29,18%

3 Saham Seri C – nominal Rp.110 / saham

20.000.000.000 2,200,000,000,000

61,09%

Jumlah Modal Dasar 3.601.400.000.000 100%

Modal Ditempatkan dan Disetor Saham Seri A – nominal Rp.500 /

saham

1 Masyarakat (masing masing 700.700.000 350.350.000.000 100% (dibawah 5%) Jumlah Saham Seri A 700.700.000 350.350.000.000 100% Saham Seri B – nominal Rp.125 /

saham

1 Lili Somantri 120.000.000 15.000.000.000 10,70% 2 Nathanil Tanaja 61.000.000 7.625.000.000 5.44% 3 Masyarakat (masing masing dibawah

5 %) 939.995.000 117.499.375.000 83.85%

Jumlah Saham Seri B 1.120.995.000 140.124.375.000 100% Saham Seri C – nominal Rp.110 /

saham

1 Jones Djatisastmito 400.000.000 44.000.000.000 8.86% 2 PT. A.J. Adisarana Wanaartha 502.500.000 55.275.000.000 11,13% 3 Masyarakat (masing-masing 3.611.205.164 397.232.568.040 80.01% Dibawah 5%) Jumlah Saham Seri C 4.513.705.174 496.507.568.040 100%

Page 32: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

27

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Rincian dari akun ini pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31-Mar-11 Dec 31,2010Agio Saham Perusahaan

Penawaran Umum Perdana 8,900,000,000 8,900,000,000 Penawaran Umum Terbatas I 314,160,000,000 314,160,000,000 Jumlah 323,060,000,000 323,060,000,000 Pembagian Saham Bonus Tahun 1992 (7,700,000,000) (7,700,000,000) Pembagian Saham Bonus Tahun 1998 (242,550,000,000) (242,550,000,000) Biaya Emisi Saham Penawaran Umum

Terbatas II (1,469,320,564) (1,469,320,564) Jumlah Tambahan Modal Disetor 71,340,679,436 71,340,679,436

23. PENDAPATAN

Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:

31-Mar-11 Dec 31,2010

Penjualan Tabung Gas LPG 3 Kg 15,140,502,746 42,354,448,260 Penjualan Scrap Baja SG295/SPHC 540,130,320 2,917,153,570 Jasa Makloon Metal Forming - 30,495,239,438 Lain 1,050,000,000 33,278,800,000

16,730,633,066 109,045,641,268

Page 33: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011

PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk Dan Anak Perusahaan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010)

Dinyatakan dalam Rupiah

28

24. BEBAN POKOK PENDAPATAN

31-Mar-11 Dec 31,2010

Tabung gas LPGPlaat Coil Body Tabung (SG 259) 5,324,583,009 20,145,217,324 Plaat Baja Handguard+Footring (SPHC) 1,441,006,875 4,851,919,000 Neckring + Valve 2,337,904,800 8,060,886,400 Blanking 69,183,216 239,046,976 Drawing 41,831,712 144,540,032 Welding 348,498,150 1,273,163,400 Annealing 45,387,360 166,776,960 Sand Blast 101,224,128 244,606,208 Painting 457,902,945 1,768,282,500 K3 dan PD 2,664,305 9,172,733 Upah Langsung 435,499,920 1,584,381,120 Beban Transportasi 37,548,168 147,319,648

Metal formingBlanking - 1,849,711,245 Drawing - 1,399,781,482 Welding - 8,873,614,755 Annealing - 974,847,818 Sand Blast - 1,424,777,580 Upah Langsung - 3,949,383,468

Jumlah Beban Pokok Pendapatan 10,643,234,588 57,107,428,649

25. BEBAN USAHA

31-Mar-11 Dec 31,2010Penyusutan (Catatan 12) 2,269,251,443 9,090,759,493 Gaji, upah dan tunjangan 1,162,175,000 3,058,396,738 Sewa kantor 522,540,000 - Pos, telegram, internet dan telepon 62,185,248 216,751,653 Lain-lain 52,701,262 185,961,305 Transportasi Kantor 49,304,423 209,664,845 Konsumsi 25,713,865 106,743,203 Beban Pajak PPh Pasal 21 20,645,250 - Alat tulis kantor 11,665,669 21,082,761 Administrasi saham - 178,028,053 Beban pajak dan denda - 33,074,051 Jasa tenaga ahli - 879,550,000 Keperluan kantor - 551,200 Listrik, air dan gas - 759,464 Perijinan dan legalitas - 100,490,000 Perjalanan dinas - 178,601,707 RUPS - 17,614,500

4,176,182,160 14,278,028,973

Page 34: No Surat/Pengumuman 029/HI -MYPD/IV/2011