Nilai Dan Norma
description
Transcript of Nilai Dan Norma
NILAI DAN NORMA
OlehH M Syamsir
Nilai (value)• Sesuatu yang menarik• Sesuatu yang dicari• Sesuatu yang disukai• Sesuatu yang selalu mumpunyai konotasi positif
• Sesuatu yang baik
• THE ADDRESSEE OF A YESS• (Hans Jonas)
Sesuatu yang harus dijauhi
• Penderitaan • Penyakit• Kematian
• Adalah lawan dari nilai (disvalue)
Persoalan
• Manusia bertindak dan berlaku dalam suatu jaringan norma
• Sejak kecil diberitahu apa yang boleh dan apa yang dilarang
• Ibu mengajarkan bgaimana harus makan dan berlaku kalau ada tamu
• Orang dengan sendirinya menerima adat istiadat
Suatu pertanyan terhadap nilai
• Apakah yang harus diperhatikan untuk bersama mengambil bagian dalam dunia nilai ?
• Pada umumnya apakah yang berharga dalam kehidupan dan dalam alam ini?
• Apakah yang harus kita perbuat, pahami dan kita hargai sehingga kita menjadi manusia dalam arti sepenuhnya
Nilai menjadi suatu pertaruhan
• Tangisnya bayi yang ingin diperhatikan• Memilih barang yang ada di toserba• Negarawan yang menetapkan soal-soal politik
nasional dan internasional
Terapat 2 nilai yang disediakan
• 1. Etik ( menyediakan nilai dalam tingkah laku manusia)• 2. Estetik (menyediakan
nilai dalam seni)
FAKTA NILAI
• Sesuatu yang ada• Berlangsung begitu saja• Dalam konteks diskriptif• Dapat dilukiskan• Dapat ditrima semua
orang
• Sesuatu yang berlaku• Sesuatu yang memikat• Berperan dalam
apresiasi atau penilaian• Setiap pribadi berbeda
dalam penilaian
Fakta Nilai
• Tempat/tgl/hari/jam• Tingginya awan panas• Kekuatan gempa yang
menyertainya• Jangka waktu letusannya• Ciri-ciri obyektif• Mendahului nilai
• Wartawan foto• Petani• Pencinta alam• Pengusaha• Prof. geologi bersama
mahasiswanya• Subyekti• Setelah fakta
Ciri-ciri nilai
1. Nilai berakaitan dengan subyek, tanpa subyek tidak ada yang menilai, manusia hadir atau tidak gunung tetap meletus
2. Nilai tampil dalam satu kontek ptraktis,dimana subyek ingin berbuat sesuatu
3. Nilai-nilai menyangkut sifat-sifat yang “ditambah” oleh subyek pada sifat-sifat yang dimiliki obyek pada dirinya
Ciri-ciri nilai moral• I. Berkaitan dengan tanggung jawab• - Nilai moral berkaitan kita dengan pribadi • manusia• - Mengakibatkan orang bersalah atau • tidak bersalah• - Nilai moral hanya bisa diujudkan • dalam perbuatan yg sepenuhnya • tanggung jawab orang bersangkutan • - Berdasarkan kepada keputusan yang bebas
Tanggung jawab dan kebebasan tidak mutlak diperlukan
1. Seorang pengarang dipaksakan me- menulis buku, bisa saja buku itu mempunyai nilai intelektual yang tinggi
2. Kalau peleton perajurit memaksakan sebuah orkes memainkan simfoni Beethoven maka bisa saja keindahannya sama bermutu kalau dimainkan atas inisiatif bebas orkes itu sendiri
berkaitan dengan tanggung jawab
• Nilai estetis tidak tergantung dari derajad kebebasan pada perbuatan yang menghasilkannya
• Lain halnya dengan nilai moral, kebebasan dan tanggung jawab merupakan syarat mutlak
II. Berkaitan dengan hatinurani• Nilai minta diwujudkan• Nilai selalu mengandung semacam undangan atau imbawan
imbawan• Lukisan minta di pamerkan dan musik minta untuk didengarkan• Nilai moral tuntutan lebih mendesak dan lebih seerius• Salah satu ciri khas nilai moral hanya nialai ini yang menimbulkan
suara dari hati nurani yang menuduh bila meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memujimbila mewujudkan nilai-nilai moral
III. Mewajibkan• Nilai-nilai moral wajib secara obsolut dan tidak bisa
ditawar• Nilai-nilai lain dapat berupa sepatutnya diujudkan atau
seyogyanya diakui Orang berpendidikan dan berbudaya akan mengakui dan menikmati nilai estetis yang terwujud dalam lukisan yang bermutu. Se- baliknya orang acuh tak acuh thd lukisan tsb tidak dapat dipersakahkan
3. mewajibkan
Immanuel Kant ( 1724-1804) 1. Imperatif hipotesis: (harus bersyarat) Seseorang akan lulus harus belajar, untuk juara harus berlatih2. Imperatif kategoris (mewajibkan begitu saja tanpa syarat) Mengembalikan barang yang dipinjam, suka atau tidak suka
3. mewajibkan
• Orang yang tidat mengakui nilai moral mempunyai cacat sebagai manusia
• Setiap orang diharapkan menerima nilai-nilai moral
• Kewajiban absolut yang melekat pada nilai-nilai moral berasal dari kenyataan bahwa nilai-nilai ini menyangkut pribadi manusia sebagai keseluruhan (totalitas
3. mewajibkan
• Kegagalan dalam melaksanakan nilai-nilai moral merendahkan manusia sebagai manusia
• Kegagalan melaksanakan nilai-nilai lain bisa mengecewakan , bahkan dapat mengakibatkan kerugian besar, tapi tidak menjatuhkan martabat sebagai manusia
• Kegagalan bidang moral berarti kegagalan total sebagai manusia, bukan menurut satu aspek saja
4. Bersifat formal• Tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai lain• Seorang pedagang berlaku moral sambil mengerjakan
nilai-nilai ekonomis• Seorang seniman berlaku moral pada saat
berkecimpung dalam nilai-nilai estetis• Seorang dokter berprilaku moral pada saat melakukan
praktek dokternya• Merealisasikan nilai-nilai moral dengan
mengikutsertakan nilai-nilai lain dalam suatu tingkah laku moral
4. Bersifat formal
• Nilai-nilai moral tidak memiliki isi tersendiri terpisah dari nilai-nilai lain
• Nilai-nilai moral “ membonceng “ pada nilai-nilailain• Tidak ada nilai-nilai moral yang “murni” terlepas dari
nilai-nilai lain
• INILAH YANG DIMAKSUD BERSIFAT FORMAL
NORMA MORAL
• Norma = konon (latin)• Konon adalah carpenter’s square yaitu siku-
siku yang dipakai oleh tukang kayu apa yang dikerjakan lurus
• Norma adalah aturan dan kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai sesuatu
Norma Umum
1. Norma kesopanan atau etiket Etiket: betul-betul mengandung norma apa yang harus dilakukan2. Norma hukum Jika ada undang-undang yg tidak etis harus dibuang3. Norma moral Apakah prilaku baik atau buruk dari sudut etis
Suatu pertanyaan tentang nilai moral
1. Apakah absolut atau relatif 2. Apakah universal atau particular
3. Apakah obyektif atau subyektif
Relativisme moral tidak tahan uji
• Pleuralis kebudayaan• Kalau kodrat menjadi dasar, nilai-nilai moral
tidak dapat dirubah• Kalau adat kebiasaan yang menjadi dasar ,
nilai dan norma moral akan berubah sejauh kebiasaan berubah
• Apa yang dinilai baik sekarang dapat menjadi buruk besoknya.
Beberapa budaya relativitas
• Suku-suku Indian (Amerika Utara) mempunyaikebiasaan membunuh orang tua mereka yang sudah tua
• Knud Rasmussen (1879-1933) menemukan suku-suku Eksimo yang biasa membunuh orang tua atau bayi baru lahir
• Seandainya relativisme moral benar, maka tidak bisa terjadi bahwa dalam suatu kebudayaan mutu etis lebih tinggi atau rendah daripada kebudayaan lain
• Seandainya relativisme moral benar, maka kita hanya perlu memperhatikan kaidah-kaida moral suatu masyarakat untuk mengukur baik tidaknya prilaku manusia dalam masyarakat itu
• Seandainya relativisme moral benar maka tidak mungkin terjadi kemajuan di bidang mora
Menguji norma moral
• Norma moral tidak dapat diuji seperti yang biasa
• Setelah dicoba korupsi nyata berhasil, tidak berarti norma moral tadi tidak benar
• Kebenaran moral tidak tergantung pada kenyataan
• Sekarang kata norma menjadi normal dengan arti biasa, lazim terjadi sehingga lepas dari arti tolak ukur
Benar atau tidaknya norma moral
• Benar bila dapat di generalisasi dan tidak benar bila tidak dapat di generalisasi
• Mustahil norma moral yang berlaku untuk saya saja dan tidak berlaku untuk orang lain atau mustahi berlaku untuk orang lain bukan untuk saya
Norma moral pencuri Norma moral teroris
Uji norma moral
• Manusia memerlukan norma etis karena prilakunya tidak dikuasai insting (Kant)
• Generalisasi merupakan golden rule (aturan emas)” HENDAKLAH MEMPERLAKUKAN ORANG
LAIN SEBAGAIMANA ANDA SENDIRI INGIN DIPERLAKUKAN
Kode Etik Kedokteran Indonesia
• Salah satu contoh golden rule
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan (pasal 15)
MARTABAT MANUSIANorma dasar yang terpenting1. Kita harus menghargai martabat manusia karena manusia adalah satu- satunya makhluk yang merupakan tujuan pd dirinya2. Martabat manusia selalu harus dihormati3. Tidak pernah manusia boleh diperalat4. Bukan kedudukan dalam masyarakat, faktor keturunan atau sebagainya menjadi alasan terakhir menghormati seorang manusia melainkan semata-mata martabatnya sebagai manusia
Harga Martabat
• Dimiliki oleh sesuatu dicari sebagai tujuan
• Selalu dapat diganti dengan yang lain
• Tersedia sebuah ekuivalen
• Mempunyai nilai relatif
• Tidak dapt ditarifkan• Tidak dapat diganti dgn
lain• Tidak ada ekuivalen• Mempunyai nilai
intrinsik
Prinsip pemilihan
• 1. Nilai intrinsik harus didahulukan daripada nilai ekstrinsik
• 2. Nilai- nilai yang produktif dan secara relatif bersifat permanen didahulukan terhadap nilai yang kurang produktif dan kurang permanen
• Kita harus memilih nilai-nilai kita atas dasar maksud-maksud jadi pilihan kita dan atas dasar ide-ide kita
Beberapa sikap moral tidak mencukupi
• Legalisme
• Menilai orang lain dari luar
• Maksud yang baik
Legalisme• Sikap orang yang selalu bertindak menurut segala macam
peraturan yang ada.• Tidak mengerti dan meng ya kan apa yang dimaksud peraturan• Berpegang secara buta pada peraturan• Ketaatannya tidak kritis dan tidak rasional,karena tidak sanggup
atau tidak berani untuk mempersoalkan atau mencari makna dari norma-norma yang umum berlaku dalam masyarakat
• Biasanya penakut dan mencari aman• Sikap ini bukan tanggung jawab moral karena bukan keluar dari
kesadaran sendiri
Menilai orang lain dari luar
• Berdasarkan kelakuan lahiriah• Apa yang dipuji orang itulah yang baik• Orang lain tidak tahu bagaimanamaksud dan
keinsyafan orang melekukan sesuatu• Kebaikan dan keburukan tergantung dari
tindakan apa sesuai atau tidak dengan yang diinsyafinya
• Tindakan lahiriah tidak mencukupi untuk menilai orang lain
• Suara batin seseorang tak pernah dapat dilihat• Tak pernah dapat memastikan bahwa orang
lain berdosa• Yang dapat dipastikan hanyalah secara
obyektif tindakan orang lain dapat bersalah
Maksud yang baik
• Tidak baerarti “ asal maksudnya baik pelaksanaan lahiriah tidak penting”
• Semboyan ini adalah lemah dan tidak jujur• Maksud itu memang baik tapi bagaimana
tidak berusaha• Memang kemungkinan ada saja diluar
kesanggupan