Nhs 6 Rencana Asuhan Keperawatan

download Nhs 6 Rencana Asuhan Keperawatan

of 6

Transcript of Nhs 6 Rencana Asuhan Keperawatan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien: Ny.MNama Mahasiswa: Andi NurcahayaRuang: Perawatan Kelas II/III RSP UNHASNIM: C 121 09008

1Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialisisDS: Pasien mengatakan lemah Pasien merasa capek jika melakukan aktivitas misalnya berdiri.DO: Konjungtiva anemis Nilai Hb: 10.6 Pasien dibantu kekamar mandi. Pasien tampak lemah Pasien tidak mampu berdiri lama

Berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.Hasil yang diharapkan: Berpartisipasi dalam meningkatkan tingkat aktivitas dan latihan Melaporkan peningkatan rasa sejahtera Melakukan istirahat dan aktivitas secara bergantian Beraktivitas dalam perawatan mandiri yang dipilih Tidak terdapat tanda kelemahan1.) Kaji faktor yang menimbulkan keletihan: anemia, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, retensi produk sampah, depresi2.) Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat ditoleransi: bantu jika keletihan terjadi3.) Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat4.) Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas. Catat laporan dispneu, peningkatan kelemahan/ kelelahan, dan perubahan tanda vital selma dan setelah aktivitas5.) Berikan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi. 6.) Tingkatkan tirah baring, ciptakan lingkungan yang tenang.7.) Bantu pasien memilih posissi nyaman untuk istirahat/ tidur8.) Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.1. Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan2. Meningkatkan aktivitas ringan/sedang dan memperbaiki harga diri3. Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat ditoleransi dan istirahat yang adekuat4. Menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan intervensi5. Menurunkan stress dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat6. Menurunkan kebutuhan metabolik, menyediakan energi yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan7. Meningkatkan rasa nyaman, relaksasi, dan istirahat8. Meminnimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan energi

2Gangguan pola tidur berhubungan dengan: Psikologis : usia tua, kecemasan, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan.DS : Pasien mengeluh tidak bisa tidur Pasien mengatakan hanya tidur 1-2 jamDO : Pasien tampak terjaga sepanjang malam Wajah pasien tampak tidak segar, terdapat kantung mata yang berwarna gelap akibat tidak tidur Pasien tampak lesu

Setelah dilakukan intervensi selama 4 hari, pasien mampu beristirahat/ tidur, dengan kriteria hasil :

Pasien melaporkan perbaikan dalam pola tidur Pasien menyatakan lebih segar dan nyaman1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi2. Berikan tempat tidur yag nyaman dan beberapa milik pribadi, misalnya bantal dan guling3. Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola tidur lama dan lingkungan baru4. Cocokkan dengan teman sekamar yang mempunyai pola tidur serupa dan kebutuhan malam hari5. Dorong beberapa aktivitas fisik ringan selama siang hari. Jamin pasien berhenti beraktivitas beberapa jam sebelum tidur6. Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur, misalnya mandi hangat, massage, segelas susu hangat sebelum tidur7. Instruksikan tindakan relaksasi8. Kurangi kebisingan dan lampu9. Dorong posisi nyaman, bantu dalam mengubah posisi10. Hindari mengganggu bila mungkin (misalnya membangunkan untuk obat dan terapi11. Kolaborasikan pemberian sedatif, hipnotik, sesuai indikasi1. Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat2. Meningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis/ psikologis3. Bila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama, stress dan ansietas dapat berkurang4. Menurunkan kemungkinan bahwa teman sekamar yang berbeda kebiasaan dapat menunda pasien untuk terlelap atau menyebabkan bangun5. Aktivitas siang hari dapat membantu pasien menggunakan energi dan siap untuk tidur malam hari. Namun, kelanjutan aktivitas yang dekat dengan waktu tidur dapat bertidak sebagai simultan yang menghambat tidur6. Meningkatkan efek relaksasi. Susu mempunyai kualitas soporifik, meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmitter yang membantu pasien tertidur dan tidur lebih lama7. Membantu menginduksi tidur8. Memberikan situasi kondusif untuk tidur9. Membantu meningkatkan istirahat10. Tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar, dan pasien mungkin tidak mampu kembali tertidur jika terbangun11. Mungkin diberikan untuk membantu pasien tidur/ istirahat. Namun hindari penggunaan kebiasaan, karena obat ini menurunkan waktu tidur REM

3Defisit perawatan diri : Mandi dan Higiene berhubungan dengan penurunan kekuatan

DS : Pasien menyatakan tidak pernah mandi atau membersihkan tubuhDO : Pasien terlihat kurang bersih Baju pasien tampak lusuh dan basah karena keringat dan tidak diganti Kuku pasien terlihat panjang dan kotorSetelah dilakukan intervensi selama 5 hari, kebutuhan perawatan diri pasien dapat terpenuhi, dengan kriteria hasil :

Pasien tampak bersih dan segar Tidak tercium bau dari tubuh pasien Pasien dan keluarga dapat berpartisipasi aktif dalam membantu memenuhi perawatan diri pasien1. Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri dalam kesehatan3. Berikan bantuan dengan aktivitas yang diperlukan4. Bantu pasien sebagian atau sepenuhnya saat mandi atau higiene setiap hari5. Berikan petunjuk kepada pasien atau keluarga tentang teknik mandi dan higiene1. Kondisi dasar akan menentukan tingkat kekurangan/ kebutuhan2. Memberikan motivasi bagi pasien dan keluarga untuk melaksanakan tindakan higiene setiap hari3. Memenuhi kebutuhan dengan mendukug partisipasi dan kemandirian pasien4. Bantu pasien hanya jika dia mengalami kesulitan, untuk meningkatkan perawatan diri5. Memberikan informasi dan meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam memberi perawatan diri kepada pasien.

Kurang PengetahuanBerhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.

DS: Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang kondisi penyakitnya Pasien tidak mengetahui pencegahan penyakitDO: Pasien tidak bisa menjelaskan tentang penyakitnya Pasien bingung ketika ditanya mengenai penyakitnya

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan1. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat 4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat 5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat 6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat 7. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat 8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan 10. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga dan pasien mengenai penyakitnya.2. Menjelaskan penyebab dan kejadian penyakit pada pasien3. Untuk memberitahukan pasien mengenai tanda dan gejala yang muncul pada penyakitnya sehingga pasien mengetahui jika penyakitnya kambuh lagi4. Untuk memudahkan pasien dan keluarga memahami penyakitnya.5. Membantu pasien mengindetifikasi penyebab awal penyakitnya.6. Membantu pemenuhan informasi pasien7. Membantu keluarga untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.8. Untuk membantu pasien menentukan perawatan sendiri.9. Untuk melibatkan keluarga dalam perawatan pasien10. Untuk membantu keluarga dalam memberikan dukungan dan perawatan pasien.