New

19
Teknik Pembuatan dan Permasalahan Sediaan Semi Solid KELOMPOK VI (Enam) Astiti Eka Putri (15340117 Noviny Ramayany Uno (15340118) Noor Amali (15340119) I Nyoman Handyatama (15340120) Rizky Arizani (15340130) Elsa Vera Ningsi (15340133) Jumarni (15340134)

description

ppt

Transcript of New

Page 1: New

Teknik Pembuatan dan Permasalahan Sediaan Semi Solid

KELOMPOK VI (Enam)Astiti Eka Putri (15340117

Noviny Ramayany Uno (15340118) Noor Amali (15340119)

I Nyoman Handyatama (15340120)Rizky Arizani (15340130)

Elsa Vera Ningsi (15340133)Jumarni (15340134)

Page 2: New

Latar Belakang

PastaGel Salepcream

Page 3: New

Rumusan masalah

Bagaimana pembuatan sediaan semisolid kream, pasta, gell dan salep?

Apa saja bahan pembuatan sediaan semisolid kream, pasta, gell dan salep ?

Apa saja yang menjadi permasalahan dalam pembuatan sediaan semi padat?

Page 4: New

tujuan masalah

1.Mengetahui cara pembuatan sediaan semisolid .

2. Mengetahui pembuatan sediaan semisolid .

3. Mengetahui masalah dalam pembuatan sediaan semi padat

Page 5: New

Salep

Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir (FI V).

Metode Pembuatan Salep 1. Metode pencampuran 2. Metode peleburan

Page 6: New

Permasalahan-Permasalahan Dalam Sediaan Salep

salep memiliki kekurangan berdasarkan basis :1.Kekurangan basis hidrokarbon Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit.2.    Kekurangan  basis absorpsi :Kurang tepat bila di pakai sebagai pendukung bahan bahan antibiotik dan bahan bahan kurang stabil dengan adanya air. Mempunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air .

Page 7: New

PASTA

Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.

Metode Pembuatan Salep 1. Metode pencampuran 2. Metode peleburan3. Metode fusion 4. Metode triturasi

Page 8: New

Penggolongan Pasta (FI IV)

1.Pasta Berlemak, 2.Pasta Kering,

3.Pasta Pendingin

1.Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu. 2.Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis. Dapat menyebabkan iritasi kulit

Permasalahan dalam pembuatan sediaan pasta yaitu memiliki kekurangan diantaranya :

Page 9: New

Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik

yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (FI IV, 1995).

Sifat dan Karakteristik Gel

1.Zat pembentuk gel yang ideal untuk sediaan farmasi dan kosmetik ialah inert, aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain.2.Karakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang diharapkan.3.Fenomena pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation

Page 10: New

Larutan polimer, terutama turunan selulosa, memerlukan waktu hingga 48 jam untuk mencapai hidrasi utuh yang menghasilkan viskositas dan kejernihan maksimum

PEMBUATAN SEDIAAN GEL

Bahan aktif dapat ditambahkan sebelum atau sesudah pembentukan gel. Apabila bahan obat tidak mengganggu pembentukan gel, lebih baik ditambahkan sebelum pembentukan gel karena lebih mudah tersebar dan terdispersi homogeny. Apabila bahan obat mengganggu pembentukan gel, harus ditambahkan setelah pembentukan gel, meskipun lebih sulit dan berpotensi menyebabkan udara terperangkap lebih banyak pada basis gel

Ketika serbuk polimer ditambah dengan air pada proses pembuatan gel, serbuk tersebut dapat menggumpal dan membentuk gel pada permukaan gumpalan saja sedangkan bagian dalam masih berupa serbuk. Gumpalan gel tersebut melarut secara lambat karena viskositas gumpalan gel yang sangat tinggi dan koefisisen difusi makromolekul yang rendah. Penambahan gliserin atau bahan cair lain sebagai pembasah atau pendispersi pada polimer sebelum penambahan air dapat mencegah terbentuknya gumpalan tersebut.

Page 11: New

Permasalahan dalam pembuatan sediaan gel yaitu gel memiliki kekurangan

Kekurangan menurut Lachman, 1994 :Untuk hidrogel: harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.

Page 12: New

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atauterdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. (FI V, 2014).

Prosedur Pembuatan (FI IV, 1995)

1.Siapkan alat dan bahan2.Setarakan timbangan

3Timbang bahan obat dan basis cream sesuai dengan penimbangan4.Masukkan vaselin album kedalam beaker glass

5.Masukkan paraffin liquidum kedalam beaker glass6.Masukkin steril alcohol kedalam beaker glass, lalu semua bahan di lebur di atas

waterbath ad mencair7.Masukkan KOH kedalam cawan , lalu larutkan dengan sedikit air panas

8.Setelah masa cream mencair , lalu di masukkan KOH yang sudah di larutkan dan Gentamisin kedalam beaker glass , lalu aduk dengan Homogenizer ad cream

9.Lalu timbang sebanyak 10g , masukkan kedalam 5 pot krim10.Beri etiket dan masukkan kedalam kerdus cream

Page 13: New

1.Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe A/M (air dalam minyak)

karena terganggu system campuran terutama disebabkan karena perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase

secara berlebihan atau pencampuran 2 tipe krim jika zat pengemulsinya tidak tersatukan.

2.Susah dalam pembuatannya, karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas.

3.Mudah lengket, terutama tipe A/M (air dalam minyak).

4.Mudah pecah, disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas.

5.Pembuatannya harus secara aseptik

Permasalahan dalam pembuatan sediaan krim yaitu krim memiliki kekurangan Adapun kekurangan dari sediaan krim yaitu:

Page 14: New

Evaluasi Sediaan Semisolid

Organoleptis

Evaluasi pH

Evaluasi daya sebar

valuasi penentuan ukuran droplet

Uji aseptabilitas sediaan

Page 15: New

PEMBAHASAN

Solusi dari permasalahan - permasalahan dalam sediaan salep seperti permasalahan dalam pembuatan salep dengan bahan tetentu seperti oleum cacao karena adanya sifat polimorfisme, maka bila oleum cacao dilelehkan sampai mencair semua pada waktu mendinginkan akan memakan waktu yang lama. Maka bila salep mengandung lebih dari 10% oleum Cacao perlu kehati-hatian pada waktu melelehkan. Oleum cacao dilelehkan sampai meleleh, tetapi belum mencair seperti minyak (di atas tangas air), setelah itu diturunkan dari penangas air lalu ditambahkan minyak dingin atau massa salep dan digerus.

solusi permasalahan pada pembuatan Salep , Spatula yang terbuat dari baja cocok digunakan pada hampir seluruh senyawa obat, tetapi tidak dapat digunakan untuk pembuatan salep yang mengandung garam merkuri, asam tanat, asam salisilat atau Iodin. Pelelehan (Fusi) merupakan metode yang biasanya digunakan untuk produksi salep skala besar dimana malam (wax) atau padatan dengan titik leleh yang tinggi dicampurkan dengan semi-solid atau minyak; cara ini juga digunakan apabila akan dilakukan pencampuran air dalam volume yang cukup besar. Komponen campuran akan meleleh dengan baik pada penurunan titik leleh dan campuran fluid tersebut diaduk hingga dingin, untuk menghindari aerasi.

Page 16: New

Solusi dari permasalahan pada proses pembuatan pasta diantaranya harus mempertimbangkan kecocokan resep yang akan diracik dengan syarat-syarat keamanan dan tujuan pemakaian. Mengerjakan perhitungan dengan teliti untuk mendapatkan jumlah bahan-bahan yang di perlukan. Identifikasi alat-alat yang di perlukan sebelum melakukan peracikan dan bersihkan alat yang di perlukan. Nilai variasi berat, kecukupan pencampuran, kejernihan, bau, warna, konsistensi, dan pH setepatnya. Sebelum melakukan pencampur komponder harus mencari tahu tentang sifat fisik dari bahan pasta agar tidak terjadi kesalahan Simpan pasta pada tempat yang sejuk dan kering yaitu pada suhu kamar yang jauh dari sumber panas.

Solusi pemasalahan pembuatan gel yaitu memperhatikan konsentrasi penggunaan gelling agent jangan terlalu tinggi karena dapat menyebabkan gel sulit dikelurkan dari wadah. Selain itu temperature penyimpanan sediaan gel juga harus diperhatikan karena apabila disimpan pada temperature tinggi akan merubah konsistensi basis mengakibatkan sebagian dari solvennya akan menguap sehingga akan mengakibatkan perubahan pada struktur gel.

Page 17: New

Proses pembuatan kream terdiri dari proses peleburan dan proses emulsifikasi, salep terdiri dari dua metode umum yaitu metode pencampuran dan metode peleburan, pembuatan gel terdiri dari bahan aktif, gelling agent, dan bahan tambahan lainnya ditimbang, gelling agent dikembangkan dalam air, ditambahkan pada campuran zat aktif dan bahan tambahan diaduk dengan pelan, jangan sampai ada gelembung udara terjebak didalamnya, dan pasta terdiri dari dua metode yaitu metode fusion (pelelehan) dan metode trituasi

Kesimpulan

Bahan-bahan dalam pembuatan kream terdiri dari zat berkhasiat, minyak, air, pengemulsi sedangkan bahan tambahannya terdiri dari zat pengawet, pendapar, pelembab, dan antioksidan. Salep mengandung zat aktif, basis dan bahan tambahan. Gel terdiri dari gelling agent dan bahan tambahan. Pasta terdiri dari zat aktif dan bahan tambahan yang mengandung bahan pengawet. Antioksidan, emulsifier, zat penstabil.

Page 18: New
Page 19: New

Faktor yang mempengaruhi permasalahan sediaan semisolid yaitu basis, bentuk sediaan, jumlah sediaan, konsentrasi, sifat fisika-kimia, stabil/konsisten suhu/pemanasan, human error seperti kesalahan mengerjakan perhitungan secara tidak teliti, kesalahan dalam pencampuran