New

4
A. Definisi Sclerosing osteomielitis kronis merupakan lesi yang dicirikan dengan pertumbuhan tulang secara periodik. Tulang tersebut tumbuh dikarenakan adanya infeksi menengah dari pulpa. Area lokal yang terkena pada tulang rahang yang mengalami sclerosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma ataupun infeksi, hal ini disebut sclerosing osteitis. Apabila hal tersebut langsung disebabkan oleh infeksi dan bukan akibat faktor lain maka disebut condensing osteitis. Condensing osteitis adalah daerah tulang yang mengalami sklerosis di bawah gigi yang menunjukkan tanda adanya pembengkakan. Daerah yang paling sering terkena adalah dekat premolar dan molar. Condensing osteitis disebabkan oleh iritasi kronis pulpa pada saluran akar. Pulpa yang mengalami pembengkakan akibat periodontitis atau mikroorganisme dengan tingkat virulensi rendah akibat sisa dari pulpa yang mengalami nekrosis setelah perawatan endodontik yang tidak layak juga dapat menyebabkan adanya respon tulang. Condensing osteitis lebih sering terjadi pada mandibula. Perbedaan rasio letak terjadinya condensing osteitis disebabkan oleh suplai darah dan anatomi tulang. Condensing osteitis paling sering terjadi pada molar pertama rahang bawah, diikuti oleh molar kedua rahang bawah. Ini menjelaskan prevalensi yang tinggi dari karies dan tumpatan

Transcript of New

Page 1: New

A. Definisi

Sclerosing osteomielitis kronis merupakan lesi yang dicirikan dengan

pertumbuhan tulang secara periodik. Tulang tersebut tumbuh dikarenakan adanya infeksi

menengah dari pulpa. Area lokal yang terkena pada tulang rahang yang mengalami

sclerosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma ataupun infeksi, hal ini

disebut sclerosing osteitis. Apabila hal tersebut langsung disebabkan oleh infeksi dan

bukan akibat faktor lain maka disebut condensing osteitis. Condensing osteitis adalah

daerah tulang yang mengalami sklerosis di bawah gigi yang menunjukkan tanda adanya

pembengkakan. Daerah yang paling sering terkena adalah dekat premolar dan molar.

Condensing osteitis disebabkan oleh iritasi kronis pulpa pada saluran akar. Pulpa yang

mengalami pembengkakan akibat periodontitis atau mikroorganisme dengan tingkat

virulensi rendah akibat sisa dari pulpa yang mengalami nekrosis setelah perawatan

endodontik yang tidak layak juga dapat menyebabkan adanya respon tulang.

Condensing osteitis lebih sering terjadi pada mandibula. Perbedaan rasio letak

terjadinya condensing osteitis disebabkan oleh suplai darah dan anatomi tulang.

Condensing osteitis paling sering terjadi pada molar pertama rahang bawah, diikuti oleh

molar kedua rahang bawah. Ini menjelaskan prevalensi yang tinggi dari karies dan

tumpatan pada molar bawah dengan kemungkinan besar dampak perkembangan pulpitis

dan nekrosis pulpa.

Ukuran dari condensing osteitis berkisar antara 1 mm hingga 22 mm dengan rata-

rata lebar dan tinggi 5 mm. Bentuknya bervariasi mulai dari bulat ( 32% ) dan tidak

teratur ( 64% ) dan berbentuk U dalam 4% kasus.

Ini akan menjadi catatan bahwa condensing osteitis paling banyak berkembang

disekitar gigi dengan karies yang dalam tanpa perawatan, tumpatan yang dalam, atau

pulpa yang tidak terawat. Beberapa kasus mengacu pada pulpitis kronis yang mana

berakibat pada osteogenesis reaktif pada daerah periapikal. Gigi dengan kasus tersebut

biasanya diserahkan pada perawatan prostetik. Tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam

prevalensi condensing osteitis. Pengontoran secara berkala sangat penting dilakukan

dalam diagnosis condensing osteitis

Page 2: New

B. Gejala Klinis

Secara histologis, pada kasus condensing osteitis bisanya tulang normal

menggantikan jaringan ikat fibrosa., kadang-kadang diikuti dengan infiltrasi sel dan

perubahan susunan tulang. Condensing osteitis juga memiliki trabekula padat dengan

area terbatas pada tulang marrow yang berkurang ukurannya sehingga menyerupai tulang

kompak.

Condensing osteitis diartikan sebagai pertumbuhan patologis dari tulang

maksilomandibular yang diikuti dengan gejala klinis sedang. Condensing osteitis adalag

reaksi terhadap infeksi. Ini berbeda dari penyakit periodontitis yang lain, pada kasus ini

adanya produksi tulang lebih banyak daripada kerusakan tulang. Pada umumnya,

condensing osteitis tidak ditandai dengan gejala yang hanya bisa dideteksi dengan

gambaran radiografi. Pada kasus ini, pasien jarang mengeluhkan rasa sakit.

C. Gambaran Radiografi

Dalam gambaran radiografi, condensing osteitis tampak radiopak atau

menunjukkan area yang lebih terang dari daerah sekitarnya nya. Condensing osteitis

sebagai bentukan massa padat yang radiopak pada apeks gigi dengan tepi batasan yang

jelas dan transisi yang samar-samar dan disertai dengan hilangnya lamina dura pada

apeks dan pelebaran jarak ligamen periodontal.

D. Rencana Perawatan

Menurut para ahli, hanya condensing osteitis yang memiliki gejala yang bisa

dirawat. Ini dilakukan oleh ahli endodontik atau pencabutan. Kasus yang tanpa gejala

dengan karies yang tidak begitu jelas dipantau dengan pemerikasaan foto rontgen secara

berkala.