New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA...

105
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V DI SD NEGERI 5 SUKARAJA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh APRIYANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA...

Page 1: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATANSAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

DI SD NEGERI 5 SUKARAJA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

APRIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATANSAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

DI SD NEGERI 5 SUKARAJA BANDAR LAMPUNG

Oleh

APRIYANTI

Masalah dalam penelitian ini adalah belum tersedianya bahan ajar saintifik pada

pembelajaran kelas V di SD Negeri 5 Sukaraja. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menghasilkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis

pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik kelas V. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Populasi penelitian ini

adalah seluruh peserta didik kelas V SD Negeri 5 Sukaraja. Teknik pengumpulan

data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data

menggunakan teknik kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

produk LKPD yang dikembangkan pada penelitian ini dinyatakan valid oleh

validator ahli dan menarik baik bagi pendidik maupun peserta didik berdasarkan

skor dari angket respon terhadap produk LKPD yang diberikan.

Kata Kunci: bahan ajar, pendekatan saintifik, pembelajaran tematik.

Page 3: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF SCIENTIFIC APPROACH-BASEDLEARNING MATERIAL IN THEMATIC LEARNING OF

THE FIFTH CLASS IN SD NEGERI 5 SUKARAJABANDAR LAMPUNG

By

APRIYANTI

The problem of this research was the unavailability of scientific learning materialin the fifth class learning in SD Negeri 5 Sukaraja. This research aimed to producelearning material in the form of scientific approach-based student work sheet inthematic learning of the fifth class. The research method used was the Researchand Development (R&D). The population of this research was the whole fifthclass students of SD Negeri 5 Sukaraja. Data collection technique used wereobservation, interview, questionnaires, and documentation. The researcher useddescriptive-qualitative technique to analyse the data. The result showed that thestudent work sheet developed was considered as a valid product by the expertvalidators and was interesting for both teacher and the students based on thescores of the response questionnaires about the student work sheet given.

Key words: learning material, scientific approach, thematic learning.

Page 4: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATANSAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

DI SD NEGERI 5 SUKARAJA BANDAR LAMPUNG

Oleh

APRIYANTI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN
Page 6: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN
Page 7: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN
Page 8: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Apriyanti dilahirkan di Bandar Lampung

pada tanggal 26 April 1992. Penulis adalah anak kedua dari

dua bersaudara, dari pasangan Bapak Muhamad Gasim dan

Ibu Rohida, S.Pd.

Penulis mengawali pendidikan formal di Taman Kanak-kanak (TK) Pembina

Bandar Lampung pada tahun 1997-1999. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung pada tahun 1999-2004.

Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 4 Bandar Lampung

pada tahun 2004-2007, lalu melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 10 Bandar

Lampung pada tahun 2007-2010.

Penulis diterima sebagai mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur

Paralel pada tahun 2015. Tahun 2018 atau semester enam, penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi Universitas Lampung (KKN-KT

Unila) dan praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

Pekon Babakan, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.

Page 9: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

MOTTO

“Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengankeras adalah kemenangan yang hakiki”

(Mahatma Gandhi)

“Everyone is a genius. But if you judge a fish on its ability to climb atree, it will live its whole life believing that it is stupid”

(Albert Einstein)

“Even a great person may have dark past, and even a loser may havebright future too”

(Penulis)

Page 10: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Hirabbil ‘Alamin, puji dan syukur saya panjatkan kepada AllahSWT atas limpahan nikmat dan pertolongan-Nya. Skripsi ini saya persembahkankepada orang tua saya Bapak Muhamad Gasim dan Ibu Rohida, S.Pd. serta kakaksaya Elsha Shelvia S.Farm, Apt. yang selalu memberi doa dan dukungannya untuk

penyelesaian skripsi ini. Terimakasih banyak atas segala perhatian dan kasihsayang yang telah kalian berikan kepada saya selama ini.

Kepada seluruh keluarga besarku yang telah senantiasa mendoakan perjuangankuagar dapat segera menyelesaikan tugas akhir kuliah ini, terimakasih atas doanya.

Bapak dan Ibu Dosen yang tanpa lelah telah membimbing dan mencurahkanilmunya yang sangat bermanfaat kepada saya. Terimakasih Bapak dan Ibu,

pahlawan tanpa tanda jasa.

Sahabat-sahabat yang selalu menemani, membantu, dan menyemangati saya.Terimakasih atas segala kebaikan kalian.

Serta terimakasih untuk almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

ii

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Saintifik pada Pembelajaran

Tematik Kelas V di SD Negeri 5 Sukaraja Bandar Lampung” sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.

Rochmiyati, M.Si., selaku pembimbing I; Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku

pembimbing II; dan Dra. Loliyana, M.Pd., selaku penguji atas kesediannya

memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik selama

penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 12: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

Universitas Lampung.

M.Pd., selaku Dosen Validator yang telah membantu memvalidasi LKPD.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf karyawan PGSD universitas lampung yang

telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaaikan.

memberikan bantuan dan izin untuk melaksanakan penelitian di sekolah.

8. Seluruh pendidik kelas V SD Negeri 5 Sukaraja, khususnya pendidik kelas

VA dan VB telah membantu memvalidasi LKPD dan memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

9. Peserta didik kelas VA dan VB SD Negeri 5 Sukaraja tahun ajaran

2018/2019 yang telah ikut andil dalam penelitian ini.

10. Keluargaku tercinta, papa, mama, serta kakaku. Terimakasih atas do`a dan

dukungan motivasi yang telah di berikan pada penulis selama ini.

11. Seluruh teman teman PGSD 2015, terutama Danti,Della,Lafe,Muli,Rahma,

dan Siti Atas dukungam dan kebersamaannya selama ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, 28 November 2019

Peneliti

Apriyanti

NPM 1543053015

iii

7. Daharni MT, S.Pd., Selaku Kepala SD Negeri 5 Sukaraja , yang telah

4. Drs.Maman Surahman,M.Pd., Ketua Program Studi S-1 PGSD,FKIP

5. Dra. Fitria Akhyar, M.Pd., Agung Kurniawan, M.Sn., dan Amrina Izzatika,

Page 13: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1B. Identifikasi Masalah................................................................................ 10C. Pembatasan Masalah............................................................................... 11D. Rumusan Masalah................................................................................... 11E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Belajar dan Pembelajaran.............................................................. 131. Teori Belajar Behavioristik................................................................ 132. Teori Belajar Kognitif....................................................................... 143. Teori Belajar Konstruktivistik ........................................................... 154. Teori Belajar Humanistik................................................................... 16

B. Bahan Ajar .............................................................................................. 171. Pengertian Bahan Ajar ....................................................................... 182. Manfaat Bahan Ajar ........................................................................... 193. Jenis-jenis Bahan Ajar ....................................................................... 20

C. Pengembangan Bahan Ajar..................................................................... 221. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar ................................................... 232. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar ....................................... 24

D. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 ...................................................... 251. Proses Pembelajaran Tematik Terpadu.............................................. 262. Pendekatan Proses Saintifik ............................................................... 28

a. Pengertian Pendekatan Saintifik.................................................... 28b. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik .................. 29

E. Pengembangan Bahan Ajar untuk PembelajaranTematik Terpadu dengan Pendekatan Saintifik ...................................... 33

Page 14: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

v

1. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Model Sadjati ........................ 332. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Model ADDIE........................ 37

F. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)................................................ 381. Pengertian LKPD............................................................................... 382. Fungsi dan Manfaat LKPD ................................................................ 393. Tujuan Penyusunan LKPD ................................................................ 414. Struktur LKPD................................................................................... 425. Kriteria LKPD yang Baik .................................................................. 436. Langkah Penyusunan LKPD.............................................................. 45

G. Pengembangan Bahan Ajar pada Tema 9“Benda-benda di Sekitar Kita” ............................................................... 481. Karakteristik Bahan Ajar yang Dikembangkan ................................. 492. Model Pembelajaran yang Digunakan ............................................... 503. Daftar Kompetensi Dasar pada Tema 9 Subtema 3 ........................... 53

H. Penelitian Relevan .................................................................................. 54I. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 57

III.METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 60B. Prosedur Penelitian ................................................................................. 62

1. Pengumpulan Informasi ..................................................................... 622. Pengembangan Produk....................................................................... 633. Validasi Rancangan Produk............................................................... 644. Revisi Rancangan Produk .................................................................. 675. Uji Coba Produk ................................................................................ 676. Penjaringan Respon Pendidik dan Peserta Didik............................... 677. Revisi Akhir Produk .......................................................................... 67

C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 681. Tempat Penelitian .............................................................................. 682. Waktu Penelitian................................................................................ 68

D. Populasi dan Sampel............................................................................... 681. Populasi Penelitian............................................................................. 682. Sampel Penelitian............................................................................... 69

E. Definisi Konseptual dan Operasional Penelitian .................................... 691. Definisi Konseptual ........................................................................... 692. Definisi Operasional .......................................................................... 71

F. Sumber Data Penelitian .......................................................................... 721. Data Primer ........................................................................................ 732. Data Sekunder ................................................................................... 73

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 731. Observasi............................................................................................ 733. Wawancara......................................................................................... 744. Angket / Kuisioner............................................................................. 745. Dokumentasi ...................................................................................... 75

H. Instrumen Penelitian ............................................................................... 75I. Teknik Analisis Data .............................................................................. 75

1. Analisis Data Validasi Ahli ............................................................... 76

Page 15: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

vi

2. Analisis Data Uji Instrumen Penelitian.............................................. 773. Analisis Data Respon Pendidik dan Peserta Didik ........................... 79

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian....................................................... 811. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah........................................................... 812. Keadaan Peserta Didik....................................................................... 82

B. Hasil Penelitian....................................................................................... 831. Pengumpulan Informasi ..................................................................... 832. Perancangan Produk LKPD ............................................................... 853. Validasi Rancangan Produk LKPD ................................................... 934. Revisi Rancangan Produk LKPD....................................................... 975. Uji Coba Produk LKPD..................................................................... 98

a. Uji Prasyarat Instrumen Penelitian................................................ 98b. Uji Coba Lapangan........................................................................ 101

6. Penjaringan Respon terhadap Produk LKPD..................................... 102a. Penjaringan Respon Pendidik terhadap Produk LKPD................. 102b. Penjaringan Respon Peserta Didik terhadap Produk LKPD ......... 103

7. Revisi Akhir Produk LKPD............................................................... 104C. Pembahasan ............................................................................................ 104

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................. 111B. Saran ....................................................................................................... 111

1. Bagi Pendidik..................................................................................... 1122. Bagi Kepala Sekolah .......................................................................... 1123. Bagi Peneliti Lain .............................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 113

LAMPIRAN.................................................................................................... 117

Page 16: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Observasi Sekolah Dasar Gugus Bumi Waras .............................. 5

2. Deskripsi Langkah Pembelajaran Saintifik ............................................ 30

3. Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ............................ 31

4. Struktur Bahan Ajar Cetak (Printed) ...................................................... 35

5. Tahapan Evaluasi Bahan Ajar ................................................................ 36

6. Muatan Pembelajaran pada Tema 9 Subtema 3...................................... 53

7. Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran pada Tema 9Subtema 3 Pembelajaran ke-1 dan ke-2 .................................................. 54

8. Jumlah Peserta Didik Kelas V SD Negeri 5 SukarajaTahun Ajaran 2018/2019 ........................................................................ 68

9. Kriteria Penilaian Lembar Validasi Ahli ................................................ 76

10. Kriteria Persentase Penilaian Validasi Ahli............................................ 76

11. Klasifikasi Validitas Angket................................................................... 78

12. Daftar Interpretasi Koefisien Reliabilitas ............................................... 78

13. Kriteria Persentase Respon Pendidik dan Peserta Didik ........................ 79

14. Jumlah Peserta Didik di SD Negeri 5 Sukaraja TA.2018/2019.............. 82

15. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli ............................................................ 97

16. Hasil Uji Validitas Angket Respon Peserta Didik .................................. 99

17. Hasil Uji Reliabilitas Angket Respon Peserta Didik .............................. 100

Page 17: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

viii

18. Waktu Pelaksanaan Uji Coba Produk LKPD ......................................... 101

19. Hasil Penjaringan Respon Pendidik terhadap Produk LKPD................. 102

Page 18: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Model Sadjati ................ 34

2. Langkah Pengembangan Bahan Ajar LKPD Model ADDIE ................. 37

3. Diagram Alur Langkah Penyusunan LKPD ........................................... 46

4. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 59

5. Langkah Penelitian dan Pengembangan Bahan Ajar LKPDBerbasis Saintifik Modifikasi Model Sugiyono...................................... 62

6. Peta Kebutuhan LKPD ........................................................................... 88

Page 19: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus .................................................................................................... 117

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................ 121

3. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) ................................................ 134

4. Pedoman Wawancara .............................................................................. 165

5. Angket Respon (Pendidik) ...................................................................... 166

6. Angket Respon (Peserta Didik)............................................................... 167

7. Hasil Uji Validitas Angket Respon Peserta Didik .................................. 168

8. Hasil Uji Reliabilitas Angket Respon Peserta Didik............................... 177

9. Rekapitulasi Respon Pendidik terhadap LKPD ...................................... 180

10. Rekapitulasi Respon Peserta Didik terhadap LKPD............................... 181

11. Foto-foto Penelitian................................................................................. 182

12. Lembar Validasi Dosen Ahli................................................................... 184

13. Surat Observasi SD Negeri Gugus Bumi Waras..................................... 202

14. Surat Balasan telah Melaksanakan Penelitian Pendahuluan ................... 203

15. Surat izin Penelitian di SD Negeri 5 Sukaraja ........................................ 204

16. Surat Balasan telah Melaksanakan Penelitian Pendahuluan ................... 205

Page 20: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia, dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 (K-13) membawa sebuah

harapan besar dalam menjawab kebutuhan pendidikan sesuai dengan

perkembangan zaman. Penilaian pembelajaran yang terdapat pada Kurikulum

2013 atau K-13 tidak hanya menekankan pada ranah pengetahuan (kognitif),

namun juga pada ranah sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).

Selain pada aspek penilaian, perubahan juga terjadi pada prinsip pembelajaran

yang semula menggunakan pendekatan tekstual menjadi menggunakan

pendekatan ilmiah atau saintifik (Kemendikbud, 2013: 1). Berdasarkan aturan

tersebut, kini pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menjadi unsur

penting dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah.

Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih rendahnya kualitas

sumber daya manusia yang dimilikinya. Hal tersebut tercermin dari hasil survei

Trends in International Math and Science tahun 2007 oleh Global Institute

(dalam Prastowo, 2018: 2) bahwa hanya 5 persen peserta didik Indonesia yang

mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi sementara peserta didik

Korea mencapai 71 persen. Sebaliknya, 78 persen peserta didik Indonesia dapat

Page 21: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

2

mengerjakan soal hafalan berkategori rendah, sementara peserta didik Korea

sebesar 10 persen.

Selain itu berdasarkan data PISA (Programme for International Student

Assesment) tahun 2009 (dalam Prastowo, 2018: 2) menempatkan Indonesia

pada peringkat bawah 10 besar dari 65 negara. Hampir semua peserta didik

Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 sementara banyak peserta

didik dari negara lain menguasai pelajaran hingga level 6.

Permasalahan tersebut dapat menghambat daya saing bangsa Indonesia dalam

percaturan dunia. Era globalisasi menuntut literasi sains atau penguasaan ilmu

pengetahuan pada setiap warga negara. Bagi peserta didik, literasi sains

diperlukan agar mereka dapat memahami masalah yang dihadapi dalam

lingkungan masyarakat yang terus berkembang. Sehingga saat dewasa mereka

diharapkan mampu berkontribusi dalam pemecahan masalah tersebut.

Literasi sains menurut PISA (dalam OECD, 2017) merupakan “kemampuan

untuk terlibat dalam isu dan ide-ide tentang pengetahuan ilmiah sebagai

masyarakat yang terus berpikir.” Kemampuan ilmiah oleh PISA dijabarkan

kedalam beberapa kompetensi, yaitu: (1) menjelaskan fenomena secara ilmiah

dan mengingat kembali pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya (2)

memprediksi, menilai dan merancang penyelidikan ilmiah melalui identifikasi

terhadap kesalahan dari sebuah rancangan percobaan, (3) menafsirkan data dan

bukti secara ilmiah melalui identifikasi apakah kesimpulan dari sebuah data

dapat dibenarkan atau tidak.

Page 22: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

3

Selanjutnya, menurut Hanifah dan Julia (2014: 301-302) pendekatan saintifik

adalah “sebuah pola berpikir ilmiah yang diterapkan dalam pembelajaran yang

terdiri dari kegiatan pengamatan, perumusan masalah, penalaran, pembangunan

hipotesis, uji coba, dan pengkomunikasian hasil temuan.” Pola berpikir ilmiah

inilah yang mendasari proses kerja dari seorang ilmuwan (scientist) dalam

memperoleh ilmu pengetahuan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan

saintifik mengarah pada pembelajaran yang (1) berpusat pada peserta didik, (2)

menstimulasi kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah

(problem solving), (3) memberi kesempatan peserta didik mencari informasi

dari berbagai sumber dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang

dimilikinya, (4) menggunakan langkah ilmiah untuk membangun pengetahuan

ilmiah secara mandiri, serta (5) mendukung terbentuknya keterampilan ilmiah

melalui kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

menganalisis, dan mengomunikasikan hasil temuan).

Pendekatan saintifik merupakan unsur yang sangat berpengaruh bagi

perkembangan potensi peserta didik terutama dalam menjawab tantangan

zaman. Oleh karena itu, merupakan sebuah keharusan bagi pendidik sebagai

pengarah dan fasilitator pendidikan di kelas untuk memahami serta mampu

menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Salah satunya dengan

memasukkan muatan saintifik kedalam bahan ajar yang digunakan.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan atas PP

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 (3) telah

Page 23: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

4

mengamanatkan setiap satuan pendidikan melakukan perencanan proses

pembelajaran guna terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah

satunya tertuang pada pasal 20 yakni terkait perencanaan sumber belajar.

Berdasarkan peraturan tersebut, pendidik diharapkan dapat mengembangkan

bahan ajar sebagai salah satu dari berbagai macam sumber belajar.

Gogoi (2015: 20272) mengungkapkan bahwa “an effective; competent and

talented teacher can use teaching learning material effectively (seorang

pendidik yang efektif, kompeten dan berbakat dapat menggunakan bahan ajar

secara efektif).” Efektif dalam pendapat Gogoi ini berarti pendidik dalam

memilih jenis bahan ajar harus menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik

dan aturan dari kurikulum yang berlaku. Kurikulum 2013 menuntut adanya

pembelajaran dengan pendekatan saintifik, maka bahan ajar yang digunakan

pun harus mampu membentuk kemampuan saintifik pada diri peserta didik.

Selanjutnya, Depdiknas (2008: 11) juga menyatakan bahwa pendidik dapat

memilih jenis bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Bahan ajar

tersebut dapat berupa bahan ajar cetak (printed), bahan ajar dengar (audio),

bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar multimedia interaktif.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah

penelitian tentang pengembangan bahan ajar berbasis saintifik kelas V di SD

Negeri 5 Sukaraja. Bahan ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) yang memuat langkah

saintifik.

Page 24: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

5

Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian di SD Negeri 5 Sukaraja ialah

karena berdasarkan hasil observasi oleh peneliti, dari empat sekolah yang

tergabung dalam satu gugus di Kecamatan Bumi Waras, SD Negeri 5 Sukaraja

merupakan satu-satunya sekolah yang telah menerapkan K-13 pada hampir

semua kelas, terutama kelas V.

Tabel 1. Hasil Observasi Sekolah Dasar Gugus Bumi Waras

No Nama Sekolah Kelas yang SudahMenerapakan K-13

Kelas yang BelumMenerapakan K-13

1 SDN 1 Bumi Waras I, II, III IV, V, VI2 SDN 2 Bumi Waras I, IV, VI II, III, V3 SDN 2 Sukaraja I, IV II, III, V, VI4 SDN 5 Sukaraja I, II, IV, V III, VI

Sumber: Hasil Observasi Peneliti (2018)

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 10 November 2018 dengan wali

kelas VA SD Negeri 5 Sukaraja, diperoleh beberapa data sebagai berikut:

1. Kelas V terdiri dari dua kelas, masing-masing memiliki satu wali kelas.

2. Baik di kelas maupun di perpustakaan tidak terdapat proyektor dan LCD

untuk memasang media audio visual.

3. Sekolah tidak memiliki laboratorium (IPA, bahasa, matematika).

4. Wali kelas VA merupakan pendidik berstatus PNS bersertifikasi dan sudah

pernah mengikuti pelatihan terkait Kurikulum 2013 namun belum pernah

dilatih untuk menyusun LKPD saintifik. Sedangkan wali kelas VB

merupakan pendidik berstatus honorer dan belum pernah mengikuti diklat.

5. Pendidik kurang memahami konsep dan langkah pendekatan saintifik.

6. Bahan ajar yang digunakan oleh pendidik masih sebatas buku guru dan buku

siswa K-13.

Page 25: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

6

7. Bahan ajar seperti media gambar dan alat peraga belum digunakan secara

optimal.

8. Pendidik belum pernah menyusun sendiri LKPD, terutama LKPD berbasis

pendekatan saintifik.

Berdasarkan data hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat

kendala yakni tidak tersedianya media audio visual maupun laboratorium

untuk menunjang pembelajaran berbasis saintifik. Walaupun demikian, peneliti

menilai pendidik masih dapat menyiasati kondisi tersebut dengan cara

mengembangkan bahan ajar jenis cetak (printed).

Adapun jenis bahan ajar cetak yang dapat dipilih oleh pendidik ialah Lembar

Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Bahan ajar tersebut relatif terjangkau dan

lebih sederhana untuk diterapkan sebagaimana yang ingin dilakukan peneliti

melalui penelitian ini. Pembelajaran yang akan diuji cobakan dalam penelitian

ini yakni pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar. Melalui penggunaan

LKPD ini diharapkan peserta didik juga dapat terlatih untuk mencari informasi

dari berbagai sumber, tidak lagi hanya mengandalkan buku siswa.

Peserta didik kelas V dipilih sebagai subjek penelitian berdasarkan anggapan

peneliti bahwa kemampuan saintifik tepat diterapkan pada kelas tinggi.

Kemampuan berpikir peserta didik di kelas tinggi umumnya relatif telah lebih

berkembang dibandingkan peserta didik kelas rendah. Perkembangan

kemampuan yang dimaksud terutama dalam hal menalar dan berkomunikasi.

Anggapan tersebut didukung oleh teori Piaget (dalam Ibda, 2015: 32-33)

tentang tahap perkembangan anak bahwa peserta didik kelas V SD (usia 6-12

Page 26: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

7

tahun) berada dalam tahap perkembangan operasional konkret. Tahap operasi

konkret dicirikan dengan anak yang sudah cukup matang untuk menggunakan

pemikiran logika atau operasi.

Sejalan dengan pendapat Piaget, dalam pembelajaran dengan pendekatan

saintifik, peserta didik sekolah dasar dilatih untuk dapat berpikir abstrak. Anak

yang telah mampu berpikir secara abstrak akan lebih mudah dalam

memperoleh beberapa alternatif solusi untuk masalah yang dihadapi

dibandingkan dengan anak yang masih terbiasa berpikir konkret.

Kemampuan berpikir secara abstrak sangat diperlukan dalam kegiatan menalar.

Adapun penalaran pada peserta didik Sekolah Dasar masih terbatas pada hal-

hal sederhana. Penalaran sendiri merupakan proses berpikir yang berasal dari

kegiatan pengamatan. Selanjutnya, dari proses penalaran akan menghasilkan

sejumlah konsep dan pengertian baru dalam struktur kognitif peserta didik.

Konsep dan pengertian baru inilah yang akan menjadi dasar penarikan

kesimpulan berupa pengetahuan, baik bersifat deduktif maupun induktif.

Tentunya agar dapat membantu memunculkan kemampuan menalar, maka

harus terdapat suatu media yang dapat diamati oleh peserta didik. Media

tersebut dapat berupa gambar, teks bacaan, video, atau demonstrasi langsung.

Melalui kegiatan mengamati sesuatu yang memiliki permasalahan didalamnya,

akan meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik serta mengasah kemampuan

berpikir kritis dan abstrak. Peserta didik akan terdorong untuk mengembangkan

berbagai kemungkinan pemecahan masalah yang relatif baru ditemuinya.

Page 27: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

8

Maka dari itu peserta didik kelas V yang masih berada pada tahap

perkembangan operasi konkret harus dibekali dengan keterampilan saintifik.

Hal itu dimaksudkan agar mereka terlatih untuk memecahkan suatu masalah

melalui tahapan berpikir ilmiah sebagaimana cara berpikir seorang ilmuan.

Tahapan berpikir ilmiah tersebut dikembangkan melalui kegiatan 5M.

Penelitian ini dirancang untuk mengetahui sejauh mana pendidik telah

mengadopsi pendekatan saintifik dalam bahan ajar yang digunakan pada

pembelajaran. Setelah mengamati kondisi yang sedang berjalan (existing

condition), peneliti akan mengembangkan sebuah bahan ajar berupa LKPD

saintifik yang belum pernah digunakan oleh pendidik sebelumnya. Bahan ajar

tersebut diarahkan untuk menstimulasi kemampuan saintifik peserta didik

sesuai dengan hasil analisis kebutuhan peserta didik.

Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Pengembangan Bahan Ajar

Berbasis Pendekataan Saintifik pada Pembelajaran Tematik Kelas V di SD

Negeri 5 Sukaraja Bandar Lampung.” Permasalahan terbesar dalam penelitian

ini diduga terjadi karena pendidik kurang memahami konsep pendekatan

saintifik dan cara merancang bahan ajar berbasis pendekatan saintifik.

Selama ini pendidik hanya menggunakan evaluasi yang ada pada buku guru

dan buku siswa berupa soal-soal tanpa peserta didik mengalami aktivitas

percobaan atau eksperimen terlebih dahulu. Beberapa kegiatan latihan pada

buku juga tidak dilengkapi dengan ilustrasi yang memadai sehingga peserta

didik cenderung “dipaksa” untuk berpikir terlalu abstrak di saat tahap

perkembangan berpikirnya masih bersifat konkret.

Page 28: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

9

Buku siswa dan buku guru yang selama ini diandalkan oleh pendidik sebagai

satu-satunya bahan ajar belum dapat mencukupi kebutuhan peserta didik

terhadap pembelajaran aktif berbasis pendekatan saintifik. Selain itu, buku

guru dan buku siswa yang diterbitkan secara massal dan berlaku umum kurang

dapat menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang berbeda pada

setiap sekolah. Kondisi tersebut tentunya dapat menghambat tercapainya tujuan

pembelajaran efektif sebagaimana yang diamanatkan dalam kurikulum 2013.

Maka dari itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian pengembangan

bahan ajar cetak berbasis saintifik kelas V di SD Negeri 5 Sukaraja. Bahan ajar

cetak berupa LKPD akan dikembangkan menggunakan model pembelajaran

Contextual Teaching Learning (CTL). Model pembelajaran CTL menurut

Sutanto (dalam Lestari dkk, 2017: 1470) merupakan “pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan peserta didik

sehari-hari dan dapat menemukan makna dari materi tersebut dalam

kehidupannya.”

Pengembangan bahan ajar LKPD diharapkan mampu mengatasi masalah dalam

belajar sebagaimana diungkapkan oleh Depdiknas (2008: 9) berikut:

Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak, makabahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yangabstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema,dll. Demikian pula materi yang rumit, harus dijelaskan dengan cara yangsederhana, sesuai dengan tingkat berpikir siswa, sehingga lebih mudahdipahami.

Bahan ajar LKPD merupakan alternatif solusi yang relatif mudah untuk

dirancang sendiri oleh pendidik sesuai dengan kondisi peserta didik. Pendidik

Page 29: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

10

dapat menambahkan berbagai ilustrasi yang lebih dekat dengan kehidupan

sehari-hari peserta didik, termasuk memasukkan unsur muatan lokal.

Lebih lanjut, penelitian ini diarahkan terjadi dalam skenario pembelajaran

tematik Kurikulum 2013. Indikator pencapaian kompetensi yang disusun dalam

silabus dan RPP akan mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar

kurikulum 2013 yang tertuang pada Permendikbud nomor 24 Tahun 2016 serta

materi yang terdapat pada Buku Guru Tema 9 Revisi 2017 (Kemendikbud,

2017a: 252-176) dan Buku Siswa Tema 9 Revisi 2017 (Kemendikbud, 2017b:

120-137.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu:

1. Pendidik kurang memahami konsep dan penerapan pembelajaran berbasis

pendekatan saintifik.

2. Pendidik masih mengandalkan buku guru dan buku siswa sebagai bahan ajar

sehari-hari, termasuk dalam kegiatan evaluasi.

3. Kemampuan saintifik yang selama ini dikembangkan pada pembelajaran di

kelas baru sebatas kegiatan mengamati.

4. Pendidik belum pernah membuat sendiri LKPD berbasis saintifik.

5. Tidak terdapat alat audio visual serta laboratorium yang dapat dimanfaatkan

untuk menunjang pembelajaran.

6. Pendidik setuju bahwa perlu diadakannya penelitian pengembangan bahan

ajar berbasis saintifik untuk kelas V.

Page 30: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

11

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah sebagaimana dipaparkan di atas, maka perlu

adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini

yaitu mengenai pengembangan bahan ajar berbasis saintifik berupa Lembar

Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan

satu masalah besar yang ingin dijawab dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana

hasil pengembangan bahan ajar berupa LKPD berbasis pendekatan saintifik

pada pembelajaran tematik kelas V di SD Negeri 5 Sukaraja?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar berupa LKPD berbasis

pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik kelas V di SD Negeri 5

Sukaraja.

F. Manfaat Penelitian

Sebagai tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan fakta dan data di lapangan,

penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Bahan ajar berbasis saintifik yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat

memberikan sumbangan terhadap teori pengembangan bahan ajar sehingga

peserta didik memiliki keterampilan ilmiah.

Page 31: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

12

2. Manfaat Praktis

a. Pendidik

1) Memberikan alternatif bahan ajar tematik yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah peserta

didik kelas V SD.

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai langkah ilmiah.

3) Menambah wawasan tentang alternatif cara untuk menciptakan

suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.

b. Kepala Sekolah

Memberikan masukan bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah

melalui pengembangan bahan ajar sesuai dengan kurikulum 2013.

c. Peneliti

Meningkatkan wawasan dan pengalaman berharga dalam hal konsep dan

praktik pengembangan perangkat pembelajaran khususnya bahan ajar.

d. Peneliti Lain

Sebagai referensi tentang pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan

saintifik serta untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai

tema, fokus, atau lokus yang terkait.

Page 32: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Belajar dan Pembelajaran

Teori belajar berasal dari pemikiran ilmiah ahli-ahli psikologi yang kemudian

dikembangkan untuk membantu menggambarkan apa itu belajar, mengapa dan

bagaimana proses pembelajaran terjadi pada diri seseorang. Pemahaman yang

baik pada teori belajar ini akan bermanfaat bagi pendidik dalam merencanakan

pembelajaran, mengelola lingkungan belajar, serta mengevaluasi hasil

pembelajaran. Beberapa teori belajar tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Teori Belajar Behavioristik

Belajar dalam pandangan behavioristik sebagaimana yang diungkapkan oleh

Budiningsih (2005: 20) merupakan “sebuah bentuk perubahan yang dialami

peserta didik dalam bentuk kemampuannya untuk bertingkah laku dengan

cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.”

Menurut Sugiyono dan Hariyanto (2011: 58) teori belajar behavioristik

memandang belajar yang terjadi pada individu lebih kepada “gejala atau

fenomena jasmaniah yang terlihat dan terukur serta mengabaikan aspek-

aspek mental atau psikologis lainnya seperti kecerdasan bakat, minat, dan

perasaan atau emosi individu selama belajar.”

Page 33: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

14

Teori behavioristik menurut Irham dan Wiyani (2016: 148) ialah “teori yang

hanya menekankan pada perilaku yang dapat diamati dan mengabaikan

perilaku yang tidak dapat diamati.”

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori

belajar behavioristik merupakan teori yang menanggap seseorang telah

belajar jika ia dapat menunjukkan perubahan perilaku yang dapat diamati

dan mengabaikan aspek psikologis yang tidak dapat diamati.

2. Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menurut Irham dan Wiyani (2013: 164) “muncul

sebagai respon ketidaksepakatan ahli terhadap teori belajar behavioristik

yang menganggap belajar hanya masalah hubungan stimulus dan respon.”

Budiningsih (2005: 34) juga menyatakan pendapatnya tentang teori belajar

kognitif yaitu:

Belajar dalam pandangan kognitif tidak sekedar melibatkan hubunganantara stimulus dan respon saja, akan tetapi merupakan aktivitas yangmelibatkan proses berpikir secara kompleks. Artinya, selama prosesbelajar terdapat aktivitas yang terjadi di dalam otak individu yangdisebut sebagai proses kognitif.

Pemahaman kunci dari teori belajar kognitif menurut Sugiyono dan

Hariyanto (2011: 75) adalah: (a) sistem ingatan atau memori di dalam otak

selama individu belajar merupakan suatu prosesor informasi yang aktif dan

terorganisasi, dan (b) pengetahuan awal pada individu memiliki peranan

yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Page 34: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

15

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa teori

belajar kognitif lebih menitikberatkan belajar pada proses belajar dibanding

pada hasil belajarnya. Teori ini menganggap bahwa belajar bukan hanya

persoalan stimulus-respon saja, namun belajar merupakan suatu proses

internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, yang tidak

selalu dapat diamati atau diukur sebagai perubahan yang nampak.

3. Teori Belajar Konstruktivistik

Teori belajar konstruktivistik menurut Sugiyono dan Hariyanto (2011: 106)

merupakan “teori yang mempercayai kemampuan individu dalam

membentuk dan menyusun (mengonstruksi) sendiri pengetahuannya. Hal ini

disebabkan pengetahuan merupakan suatu bentuk hasil konstruksi atau

bentukan aktif individu itu sendiri.”

Proses penyusunan pengetahuan individu tersebut menurut Irham dan

Wiyani (2013: 168) dilakukan melalui “kemampuan peserta didik dalam

berpikir dan menghadapi tantangan, menyelesaikan, dan membangun

sebuah konsep pengetahuan yang utuh dari keseluruhan pengalaman nyata

yang pernah dialaminya.”

Menurut Merril dalam Sugiyono dan Hariyanto (2011: 106) konsep dasar

yang muncul sebagai acuan melihat teori belajar konstruktivistik yakni:

a. Pengetahuan individu akan dikonstruksikan melalui pengalaman.b. Belajar merupakan proses dan aktivitas penafsiran atau

penerjemahan secara personal tentang dunia nyata.c. Belajar merupakan sebuah proses aktif. Proses pemberian makna

dibangun dan dikembangkan berdasarkaan pengalaman-pengalaman.

Page 35: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

16

d. Belajar dapat dilakukan dalam setting nyata, proses ujian juga dapatdilaksanakan dan diintegrasikan dengan tugas-tugas tertentusehingga tidak memisahkan proses belajar dan penilaiannya.

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa teori belajar

konstruktivistik tidak memisahkan proses belajar dengan penilaiannya

sebagaimana yang terjadi pada teori behavioristik dan teori kognitif. Teori

konstruktivistik memandang belajar sebagai kegiatan manusia membangun

atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada

pengetahuannya sesuai dengan pengalaman nyata yang pernah dialaminya.

Menurut teori konstruktivistik, peserta didik membentuk pengetahuannya

melalui interaksi dengan lingkungan, bukan hasil bentukan orang lain.

Proses pembentukan pengetahuan tersebut berlangsung terus menerus

sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik semakin lengkap.

4. Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanistik menurut Irham dan Wiyani (2013: 189) merupakan

“sebuah teori yang memandang peserta didik dapat dikatakan telah berhasil

dalam belajar apabila ia telah mampu mengerti dan memahami lingkungan

serta dirinya sendiri.”

Sedangkan tujuan utama proses pembelajaran dalam pandangan teori

humanistik menurut Budiningsih (2005: 68) adalah “agar peserta didik dapat

mengembangkan dirinya, yaitu membantu individu untuk mengenali diri

mereka sendiri sebagai manusia yang unik. Pembelajaran dalam teori belajar

ini juga bermanfaat untuk membantu mewujudkan dan mengembangkan

potensi-potensi yang ada pada diri peserta didik.”

Page 36: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

17

Menurut Sadjati (2012: 1.19) teori belajar humanistik atau yang disebut

“humanistic psychology” merupakan dasar dari metode pembelajaran

kelompok yang menekankan pada cara orang berinteraksi dalam kelompok

kecil dengan menggunakan pendekatan dinamika kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

teori belajar humanistik memandang belajar sebagai proses “memanusiakan

manusia.” Melalui belajar individu dapat mengaktualisasikan dirinya atau

menggali kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam lingkungannya.

Teori ini mengakui bahwa setiap individu memiliki keunikan masing-

masing sehingga pendidik harus dapat memfasilitasi keunikan tersebut.

Selanjutnya untuk kepentingan penelitian ini, peneliti berpijak pada keempat

teori belajar tersebut. Kurikulum 2013 mengharuskan satuan pendidikan

menerapkan pendekatan ilmiah serta pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik mengalami perubahan sikap, mampu mengaitkan berbagai

pengetahuan yang dimiliki, membangun pengetahuan melalui pengalaman

belajar, serta memiliki pengalaman berinteraksi dalam kelompok kecil.

B. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran

yang berguna bagi pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran kepada

peserta didik secara efektif dan efisien. Seringkali, dalam penyusunan

perangkat pembelajaran dijumpai istilah sumber belajar dan bahan ajar.

Meskipun digunakan untuk tujuan yang relatif sama, namun kedua istilah

tersebut memiliki perbedaan.

Page 37: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

18

Sumber belajar menurut Prastowo (2018: 32) berkaitan dengan “segala sesuatu

yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar.”

Selanjutnya Prastowo (2018: 44) menambahkan “sumber ajar dapat berupa

pesan, manusia, bahan (materials), peralatan (hardware), teknik/metode, dan

lingkungan (setting).”

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa sumber belajar berbeda

dengan bahan ajar. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar berupa

bahan atau benda yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pemahaman

peserta didik terhadap materi pembelajaran.

1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar menurut National Center for Competency Based Training (dalam

Prastowo, 2018: 51) merupakan “segala bentuk bahan yang digunakan

untuk membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelas. Bahan ajar

tersebut disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tak tertulis, sehingga

tercipta suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.”

Menurut Awalludin (2017: 12) bahan ajar adalah “semua bahan atau materi

pelajaran yang akan dikuasai oleh peserta didik, disusun secara sistematis,

dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum

yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.”

Sedangkan Widodo dan Jasmadi (2008: 40) menyatakan bahan ajar adalah

“seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang

Page 38: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

19

didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yaitu

mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.”

Berdasarkan ketiga pendapat tentang pengertian bahan ajar di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat bahan, alat, atau

sarana yang dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas

pembelajaran. Bahan ajar disusun secara sistematis baik tertulis maupun

tidak tertulis oleh pendidik dan harus menyesuaikan dengan tuntutan

kurikulum yang berlaku, materi pembelajaran, dan kebutuhan peserta didik.

2. Manfaat Bahan Ajar

Bahan ajar yang disebut sebagai “Teaching Learning Materials” oleh

Gogoi (2015: 20270-20271) bermanfaat untuk menjadikan pembelajaran

lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Teaching learning materials make learning process easy and by use ofthese materials the participation of children in class room processes andthe capacity for self-learning improves silmutaneously the work becomeregular and joyful for the children. Teaching learning materials plays amajor role in clarifying concepts learnt by the children. Thefundamental objective in use of teaching learning materials is to makelearning more effective.(Bahan belajar mengajar membuat proses pembelajaran menjadi mudahdan melalui penggunaan bahan-bahan ini dapat meningkatkankemampuan belajar mandiri anak secara stimultan, kerja menjadi teraturdan menyenangkan untuk anak. Bahan belajar mengajar memainkanperan besar dalam mengklarifikasi konsep yang dipelajari anak. Tujuanfundamental dari penggunaan bahan belajar-mengajar adalah untukmembuat pembelajaran lebih efektif).

Sedangkan penjelasan yang lebih terperinci mengenai manfaat bahan ajar

disampaikan oleh Widodo dan Jasmadi (2008: 40) yang secara garis besar

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 39: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

20

a. Membuat kegiatan belajar-mengajar berlangsung lebih efektif (dalam hal

waktu dan ketersampaian materi kepada peserta didik.

b. Pendidik lebih memiliki banyak waktu untuk membimbing peserta didik

dalam proses belajar-mengajar.

c. Membantu peserta didik memperoleh pengetahuan baru yang biasanya

sumber pengetahuan peserta didik hanya berasal dari pendidik.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

memiliki dua kategori manfaat. Bagi peserta didik bahan ajar bermanfaat

menjadikan kegiatan belajar lebih menarik dan bermakna, mempermudah

pemerolehan kompetensi yang hendak dicapai, serta membuat peserta didik

mampu belajar mandiri tanpa tergantung dengan pendidik.

Bagi pendidik sendiri, bahan ajar dapat memudahkan proses mengajar serta

memungkinkan pendidik untuk dapat berkonsentasi pada hal lain misalnya

untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Oleh karena itu, dalam penyusunan bahan ajar diarahkan agar baik pendidik

maupun peserta didik benar-benar dapat merasakan manfaat tersebut.

3. Jenis-jenis Bahan Ajar

Bahan ajar sebagaimana yang disampaikan oleh Sadjati (2012: 1.7-1.11)

terbagi ke dalam dua kelompok besar yakni bahan ajar cetak (modul,

handout, buku teks, koran, lembar kegiatan siswa) dan bahan ajar non cetak

(bahan ajar audio, bahan ajar display, overhead transparencies/OHT, video,

dan bahan ajar berbantuan komputer).

Page 40: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

21

Sejalan dengan pendapat Sadjati tersebut, Awalludin (2017: 13) juga

menjelaskan jenis bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi dua macam,

yaitu bahan ajar cetak dan non cetak. “Jenis bahan ajar cetak yaitu modul,

handout, dan lembar kerja. Sedangkan bahan ajar non cetak adalah tape

realia, bahan ajar yang dikembangkan dari bahan sederhana, bahan ajar

diam, dan display video, audio, dan overhead transparancies (OHT).”

Menurut Depdiknas (2008: 11) bahan ajar terdiri dari empat jenis yakni:

a. Bahan ajar cetak (printed) seperti handout, buku, modul, LembarKerja Siswa (LKS), brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar,model/maket.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam dancompact disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) meliputi video compactdisk (VCD) dan film.

d. Bahan ajar multimedia interaktif (Internet Teaching Material)meliputi Computer Assisted Instruction (CAI), Compact Disk (CD)multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web(Web Based Learning Materials).

Mengacu pada ketiga pendapat ahli tentang jenis bahan ajar tersebut, dapat

disimpulkan bahwa secara garis besar bahan ajar terdiri dari bahan ajar

cetak maupun non cetak. Pemilihan jenis bahan ajar akan tergantung pada

analisis kebutuhan materi dan kompetensi pembelajaran. Lebih lanjut, bahan

ajar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa jenis bahan ajar

cetak (printed).

Terkait dengan hal tersebut, Ballstaedt (dalam Depdiknas, 2008: 11-12)

menekankan keuntungan menggunakan bahan ajar cetak (printed) yakni:

a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehinggamemudahkan bagi seorang pendidik untuk menunjukkan kepadapeserta didik bagian mana yang sedang dipelajari.

Page 41: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

22

b. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.c. Cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah.d. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas.e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk

melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.g. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.

Sadjati (2012: 1.9) menyampaikan beberapa keunggulan bahan ajar cetak

dibanding bahan ajar jenis lain yaitu sebagai berikut:

a. Bahan ajar cetak dapat membantu peserta didik mengembangkankemampuan dalam belajar tentang fakta dan mengerti prinsip-prinsipumum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi logis.

b. Bahan ajar cetak dapat memuat kata-kata, angka-angka, notasi musik,gambar dua dimensi, serta diagram.

c. Bahan ajar cetak lebih menarik dengan dilengkapi ilustrasi berwarna.d. Bahan ajar cetak bersifat self-sufficient, yakni dapat langsung

digunakan tanpa memerlukan alat lain.e. Bahan ajar cetak umumnya memiliki bentuk yang relatif kecil dan

ringan sehingga mudah dibawa ke mana-mana (portable).f. Pengguna bahan ajar cetak dapat lebih cepat mengakses informasi

yang ingin disampaikan melalui membaca secara sekilas (browsing).

Berdasarkan keunggulan-keunggulan bahan ajar cetak tersebut, bahan ajar

yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta

Didik (LKPD). Keunggulan dari segi kemnarikan, kemudahan dan

kepraktisan LKPD dinilai sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas V

di SD Negeri 5 Sukaraja yang masih membutuhkan banyak latihan

membaca dan menulis.

C. Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan berasal dari kata kerja “mengembangkan”. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (dalam Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan

Kemendikbud, 2016), kata “mengembangkan” memiliki pengertian yakni: (1)

Page 42: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

23

membuka lebar-lebar; membentangkan. (2) Menjadikan besar (luas, merata,

dan sebagainya). (3) Menjadikan maju (baik, sempurna, dan sebagainya).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pengembangan bahan

ajar merupakan usaha untuk memperbaiki kualitas bahan ajar. Pengembangan

dilakukan secara sistematis oleh pendidik baik secara mandiri maupun di dalam

tim sehingga dapat membantu ketercapaian tujuan pembelajaran secara efektif

dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

1. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar

Indrianto (dalam Ngaziz, 2014: 29) mengungkapkan beberapa tujuan dari

kegiatan pengembangan bahan ajar yakni:

a. Diperolehnya bahan ajar yang sesuai dengan tujuan institusional,tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.

b. Tersusunnya bahan ajar sesuai struktur isi mata pelajaran dengankarakteristik masing-masing peserta didik.

c. Terurutnya topik-topik mata pelajaran secara sistematis dan logis.d. Terbukanya peluang pengembangan bahan ajar secara kontinyu

mengacu pada perkembangan IPTEKS.

Depdiknas (2008: 9) menjelaskan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh

apabila pendidik mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain:

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuaidengan kebutuhan belajar peserta didik.

b. Peserta didik tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadangsulit untuk diperoleh.

c. Bahan ajar menjadi lebih kaya dengan berbagai referensi.d. Menambah pengetahuan dan pengalaman pendidik.e. Mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara

pendidik dan peserta didik.f. Pendidik juga dapat mengajukan bahan ajar untuk menambah angka

kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Page 43: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

24

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pendidik perlu mengembangkan bahan ajar sendiri. Hal tersebut

dikarenakan pendidik adalah pihak yang paling mengetahui keadaan

sebenarnya di lapangan terkait karakteristik serta kebutuhan peserta didik

dalam pembelajaran. Selain itu, dengan tersedianya bahan ajar yang

bervariasi, kegiatan pembelajaran juga akan menjadi lebih menarik.

Peserta didik akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar

secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran

pendidik. Peserta didik juga akan mendapatkan kemudahan dalam

mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

2. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Menurut Depdiknas (dalam Prastowo, 2017: 207) terdapat tiga prinsip yang

harus diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar yaitu: (1) relevansi atau

keterkaitan, (2) konsistensi atau keajegan, dan (3) kecukupan. Penjelasan

mengenai prinsip-prinsip tersebut yakni:

a. Prinsip relevansi atau keterkaitan. Materi pembelajaran pada bahanajar harus berkaitan dengan pencapaian kompetensi inti dankompetensi dasar pembelajaran tematik.

b. Prinsip konsistensi atau keajegan. Jumlah bahan ajar harusdisesuaikan dengan kompetensi dasar (KD) yang hendak dicapai.

c. Prinsip kecukupan. Materi yang diajarkan harus cukup memadaidalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yangdiajarkan.

Thomlinson dalam Awalludin (2017: 15-16) mengemukakan sejumlah

prinsip pengembangan bahan ajar yakni bahan ajar haruslah dapat:

a. Memudahkan peserta didik untuk belajar.

Page 44: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

25

b. Memaksimalkan potensi pembelajaran dengan melibatkan aspekintelektual, estetika, dan emosional untuk menstimulasi aktivitas otakkanan dan kiri.

c. Memungkinkan terjadinya umpan balik dari pendidik yang dapatberupa penilaian dan pembahasan terhadap hasil pembelajaran.

Sedangkan menurut Sadjati (2012: 1.40) terdapat faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar yakni: (1) kecermatan isi,

(2) ketepatan cakupan, (3) perwajahan/pengemasan, (4) ilustrasi, (5)

penggunaan bahasa, (6) ketercernaan, dan (7) kelengkapan komponen.

Khususnya bagi bahan ajar cetak, Ballstaedt dalam Depdiknas (2008: 18)

menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:

a. Susunan tampilan, yang menyangkut: urutan yang mudah, judulyang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas,rangkuman, dan tugas pembaca.

b. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnyakalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat tidak terlalu panjang.

c. Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya,check list untuk pemahaman.

d. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisanmendorong pembaca untuk berpikir.

e. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata(huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca)

f. Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian,lembar kerja (work sheet).

Berdasarkan sejumlah pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa untuk

mengembangkan sebuah bahan ajar maka hal-hal yang harus diperhatikan

adalah dari segi manfaat, ketepatgunaan dan tepat sasaran, kemudahan, dan

kelengkapan isi bahan ajar.

D. Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan

Indonesia sejak tahun 2013, menggantikan kurikulum yang telah berlaku

Page 45: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

26

sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar

hukum Kurikulum 2013 (K-13) salah satunya yaitu Peraturan Menteri

Pendidikan Nomor 65 Tahun 2013 (Kemendikbud, 2013) tentang Standar

Proses Pendidikan.

Terdapat sejumlah perubahan prinsip pembelajaran pada Kurikulum 2013

yakni: (1) dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu, (2)

dari pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis

aneka sumber belajar, (3) dari pendekatan tekstual menjadi pendekatan ilmiah,

dan (4) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.

Berdasarkan peraturan tersebut, perlu disoroti bahwa terdapat dua karakteristik

utama pembelajaran pada Kurikulum 2013. Pertama, khususnya pada jenjang

SD/MI/SDLB menerapkan pembelajaran tematik terpadu atau tematik antar

mata pelajaran. Kedua, pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan

kemampuan proses saintifik peserta didik dengan menggunakan langkah-

langkah ilmiah.

1. Proses Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik menurut Kadarwati dan Malawi (2017: 1-3)

merupakan “salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.”

Kemudian Kadarwati dan Malawi menambahkan bahwa “pembelajaran

terpadu merupakan pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan,

konsep, keterampilan, sikap, dan nilai baik antar mata pelajaran, maupun

Page 46: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

27

dalam satu mata pelajaran. Lebih menekankan pada penerapan konsep

belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).”

Sedangkan menurut Syakur (2016: 6) “pembelajaran tematik merupakan

suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk

memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Satu tema

dijadikan sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran

sekaligus dalam satu kali pertemuan.”

Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakterisitik sebagaimana

diungkapkan oleh Suryosubroto (2009: 134) yakni:

a. Berpusat pada peserta didikb. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didikc. Pemisahan materi pelajaran tidak begitu jelasd. Menyajikan konsep dan berbagai mata pelajarane. Bersifat fleksibelf. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan

kebutuhan peserta didik.

Menurut Rusman (dalam Ngaziz, 2014: 20), terdapat beberapa aturan yang

harus diperhatikan saat merancang pembelajaran tematik terpadu, yakni:

a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.b. Dimungkinkan terjadi penggabungan KD lintas semester.c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan jangan dipaksakan

untuk digabungkan, melainkan dibelajarkan secara tersendiri.d. Tema-tema yang dipilih disesuaikan berdasarkan karakteristik

peserta didik, minat, dan lingkungan setempat.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

tematik adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student

centered) dan merupakan pengembangan dari pembelajaran terpadu yang

memungkinkan peserta didik membangun pengetahuan secara holistik.

Page 47: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

28

Pembelajaran tematik terpadu menggunakan satu tema untuk memayungi

beberapa mata pelajaran yang memiliki keterkaitan kompetensi dasar,

indikator, dan isi materi. Pembelajaran ini menghendaki peserta didik

mampu belajar baik secara individual, maupun bekerjasama dalam

kelompok kecil untuk memperoleh kompetensi pengetahuan, sikap, dan

keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di Sekolah Dasar saat ini

khususnya pada kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) mencakup lima mata

pelajaran (PKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBdP). Sedangkan mata

pelajaran matematika dan PJOK berdasarkan amanat Permendikbud Nomor

24 Tahun 2016 ditetapkan terpisah dari pembelajaran tematik terpadu.

2. Pendekatan Proses Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan salah satu ciri pembelajaran dalam

kurikulum 2013. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 pasal 2 (7)

menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam satuan pendidikan

ialah pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan.

a. Pengertian Pendekatan Saintifik

Hanifah dan Julia (2014:301-302) mengemukakan pendapat tentang

kegiatan dalam pembelajaran berbasis pendekatan saintifik berikut:

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran terdiri dari kegiatanmengidentifikasi masalah yang diperoleh melalui pengamatan,merumuskan dalam rumusan masalah dengan mempertanyakan danmengumpulkan informasi, kemudian melakukan penalaran dalambentuk membangun hipotesis. Setelah mengajukan hipotesis, pesertadidik menguji coba untuk mencipta, dan yang terakhir menyajikan ataumengkomunikasikan hasil uji cobanya.

Page 48: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

29

Pendekatan saintifik oleh Rusman (2017: 422) dinilai sebagai “sebuah

pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari”.

Pendekatan saintifik diistilahkan oleh Dimyati (2013: 140) sebagai

“keterampilan proses” yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak

sebagai seorang ilmuan dan bekerja dengan ilmu pengetahuan, dan tidak

hanya menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti menyimpulkan pendekatan

saintifik sebagai pendekatan pembelajaran yang memberi kesempatan

peserta didik untuk lebih aktif membangun sendiri pengetahuan melalui

pengalaman langsung. Peserta didik diharapkan terlatih berpikir dan

bekerja seperti seorang ilmuan dengan mengembangkan sikap ilmiah.

b. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik disebut sebagai pengorganisasian pengalaman

belajar dengan urutan logis. Hal tersebut dikarenakan pendekatan saintifk

memiliki tahapan kegiatan belajar pada kegiatan inti yang disebut 5M

yaitu mengamati (observing), menanya (questioning) mengumpulkan

informasi/bereksperimen (experimenting), menalar/menganalisis/

mengasosiasi (associating), dan mengomunikasikan (communicating).

Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan pada tiap tahapan ilmiah

tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 pasal 2

(8) dalam (Kemendikbud, 2014: 3). Deskripsi kegiatan saintifik ini

dijabarkan dalam tabel 2 berikut.

Page 49: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

30

Tabel 2. Deskripsi Langkah Pembelajaran Saintifik

LangkahPembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar

Mengamati(Observing)

Mengamati dengan indra(membaca, mendengar,menyimak, melihat,menonton, dan sebagainya)dengan atau tanpa alat

Perhatian pada waktumengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar penjelasan,catatan yang dibuat tentangyang diamati, kesabaran,waktu (on task) yangdigunakan untukmengamati

Menanya(Questioning)

Membuat dan mengajukanpertanyaan, tanya jawab,berdiskusi tentang informasiyang belum dipahami,informasi tambahan yangingin diketahui, atau sebagaiklarifikasi.

Jenis, kualitas, dan jumlahpertanyaan yang diajukanpeserta didik (pertanyaanfaktual, konseptual,prosedural, dan hipotetik)

MengumpulkanInformasi/Mencoba(Experimenting)

Mengeksplorasi, mencoba,berdiskusi,mendemonstrasikan, menirubentuk/gerak, melakukaneksperimen, membacasumber lain selain buku teks,mengumpulkan data darinarasumber melalui angket,wawancara, danmemodifikasi/menambahi/mengembangkan

Jumlah dan kualitas sumberyang dikaji/digunakan,kelengkapan informasi,validitas informasi yangdikumpulkan, daninstrumen/alat yangdigunakan untukmengumpulkan data.

Menalar/Mengasosiasi(Associating)

Mengolah informasi yangsudah dikumpulkan,menganalisis data dalambentuk membuat kategori,mengasosiasi ataumenghubungkanfenomena/informasi yangterkait dalam rangkamenemukan suatu pola, danmenyimpulkan.

Mengembangkaninterpretasi, argumentasidan kesimpulan mengenaiketerkaitan informasi daridua fakta/konsep, sertakesimpulan keterkaitanberbagai jenis fakta/konsep/teori/ pendapat;mengembangkaninterpretasi, struktur baru,argumentasi, dankesimpulan yangmenunjukan hubunganfakta/ konsep/ teori dari duasumber/ lebih yang tidakbertentangan

Mengomuni-kasikan(Communica-ting)

Menyajikan laporan dalambentuk bagan, diagram, ataugrafik; menyusun laporantertulis; dan menyajikanlaporan meliputi proses,hasil, dan kesimpulan secaralisan

Menyajikan hasil kajian(dari mengamati sampaimenalar) dalam bentuktulisan, grafis, mediaelektronik, multi media danlain-lain

Sumber: Lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014

Page 50: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

31

Mardiana (2018: 90) mengemukakan lima langkah saintifik sebagaimana

yang digunakan dalam buku tematik K-13 yakni ayo mengamati, ayo

menanya, ayo mengumpulkan informasi, ayo mengasosiasi dan ayo

mengomunikasikan. Penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah

tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3. Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

KegiatanPembelajaran

Deskripsi Kegiatan

Ayo Mengamati Peserta didik mengamati contoh kasus atau masalahyang disajikan

Ayo Menanya Peserta didik diberikan kesempatan untukmengajukan pertanyaan kepada pendidik terkaitmasalah yang diamati atau hal-hal yang tidakdipahami terkait materi yang akan dipelajari

AyoMengumpulkanInformasi

Peserta didik mengumpulkan informasi denganmembaca contoh-contoh yang disajikan dalam buku

Ayo Mengasosiasiatau Ayo Menalar

1. Peserta didik mencoba memahami konsep/materiyang dipelajari dengan mengerjakan soal yangdisediakan

2. Peserta didik mengolah informasi yang sudahdikumpulkan untuk membuat kesimpulan terkaitkonsep/materi yang sedang dipelajari

AyoMengomunikasikan

Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikankonsep/materi pada teman baik dalam kelompok kecilmaupun dalam kelas besar

Sumber: Mardiana (2018: 90)

Selanjutnya, Rusman (2017: 423) menjelaskan lima langkah dalam

pembelajaran saintifik yaitu observing (mengamati), questioning

(menanya), associating (menalar), experimenting (mencoba), dan

networking (membentuk jejaring). Langkah-langkah saintifik tersebut

tidaklah prosedural, melainkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di

lapangan.

Page 51: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

32

Menurut Rusman, lima langkah tersebut dikembangkan menjadi delapan

langkah yakni: mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan. Berikut penjabaran

langkah saintifik tersebut menurut Rusman (2017: 424-436):

1) Mengamati (Observing)Dilakukan dengan membaca, mendengar, menyimak, melihat(tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalahketelitian dan kesungguhan.

2) Menanya (Questioning)Dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasiyang tidak dipahami atau informasi tambahan dari apa yangdiamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah rasa ingin tahudan kemampuan merumuskan pertanyaan kritis.

3) Menalar (Associating)Merupakan proses berpikir logis dan sistematis atas fakta-faktauntuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Kompetensiyang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, kemampuanmenerapkan prosedur, dan berpikir induktif dan deduktif.

4) Mencoba (Experimenting)Dilakukan dengan melakukan eksperimen, membaca sumber lainselain buku teks, mengamati objek atau kejadian dan wawancaradengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikapteliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, komunikasi.

5) Mengolah (Processing)Merupakan proses merespon, memersepsi, mengorganisasi, danmengingat sejumlah besar informasi yang diterimanya darilingkungan. Hasil tugas yang dikerjakan kemudian dipresentasikanatau dilaporkan kepada pendidik dan teman sekelas.

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan langkah-

langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri dari 5M yakni:

1) Mengamati, yang dilakukan dengan cara mengamati objek dan

fenomena alam baik hanya dengan panca indera maupun dengan

menggunakan alat bantu.

Page 52: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

33

2) Menanya, yaitu kegiatan mengajukan petanyaan, tanya jawab,

berdiskusi, atau klarifikasi tentang apa yang diamati atau hal-hal yang

belum dipahami terkait materi yang akan dipelajari.

3) Mengumpulkan informasi/mencoba/eksperimen, yaitu memperoleh

informasi atau data dari orang atau sumber informasi lain dengan cara

lisan, tertulis, atau melalui percobaan.

4) Menalar/mengasosiasi/mengolah informasi yaitu kegiatan mengolah

informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data, serta

menghubungkannya dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya untuk selanjutnya membuat kesimpulan terkait

materi yang sedang dipelajari.

5) Mengomunikasikan, yaitu menyajikan hasil kesimpulan (dari

mengamati sampai menalar) secara lisan maupun tulisan, dalam

kelompok maupun individual.

E. Pengembangan Bahan Ajar untuk Pembelajaran Tematik Terpadu

dengan Pendekatan Saintifik

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bahan ajar harus

disusun secara sistematis atau sesuai dengan urutan tertentu. Maka dari itu,

berikut dikemukakan langkah-langkah dalam menyusun bahan ajar.

1. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Model Sadjati

Langkah-langkah pengembangan bahan ajar diilustrasikan oleh Sadjati

(2012: 1.24) dalam gambar berikut.

Page 53: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

34

Gambar 1. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Model Sadjati.Sumber: Sadjati (2012: 1.24)

Berikut merupakan penjelasan mengenai langkah-langkah tersebut.

a. Tahap Analisis Kebutuhan Bahan AjarKegiatan analisis dilakukan terhadap aspek karakteristik peserta didikdan aspek silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1) Karakteristik peserta didik yaitu analisis terkait informasi awalmengenai karakteristik peserta didik (data demografi),keterampilan saintifik yang telah dimiliki, serta kompetensi yangperlu dimiliki peserta didik. Analisis ini akan menentukan jenis danstrategi bahan ajar yang digunakan.

2) Silabus dan RPP, yaitu analisis terkait informasi bahan ajar yangsesuai dengan tuntutan kompetensi. Analisis dilakukan terhadapKompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, metode,materi, dan sumber belajar. Hasil analisis ini akan menentukankompetensi apa yang memerlukan bahan ajar serta berapa banyakbahan ajar yang harus disiapkan.

b. Tahap PerancanganSetelah diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkanmelalui analisis kebutuhan bahan ajar, langkah selanjutnya yaitu: (1)merancang bahan ajar yang mengacu pada RPP, (2) merancanglangkah-langkah kegiatan belajar yaitu langkah saintifik 5M, (3)merancang sekuensi atau urutan materi, terutama untuk materi yangmemiliki hubungan yang bersifat prasyarat, serta (4) menganalisisstruktur bahan ajar.

Terkait struktur bahan ajar ini, berikut merupakan perbedaan komponen dari

setiap bahan ajar cetak yang dijelaskan oleh Depdiknas (2008: 18).

Page 54: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

35

Tabel 4. Struktur Bahan Ajar Cetak (Printed)

No. Komponen Ht Bu Ml LKS Bro Lf Wch F/Gb Mo/M1. Judul √ √ √ √ √ √ √ √ √2. Petunjuk belajar - √ √ - - - - -3. KD/MP - √ √ √ √ √ ** ** **4. Informasi pendukung √ √ √ √ √ ** ** **5. Latihan - √ √ - - - - - -6. Tugas/langkah kerja - √ √ - - - ** **7. Penilaian - √ √ √ √ √ ** ** **

Ht:Handout, Bu:Buku, Ml:Modul, LKS:Lembar Kegiatan Siswa,Bro:Brosur,Lf:Leaflet, Wch:Wallchart, F/Gb:Foto/ Gambar, Mo/M: Model/MaketSumber: Depdiknas (2008: 18)

Lebih lanjut dikemukakan bahwa dari ketujuh jenis bahan ajar cetak

berdasarkan pendapat Depdiknas tersebut, peneliti memilih Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) atau Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) sebagai

bahan ajar yang akan dikembangkan.

c. Tahap PengembanganTahap pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli,modifikasi bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telahditetapkan. Tahap ini dimulai dengan menuliskan bahan ajar yangdibutuhkan yang dapat berupa teks atau narasi, LKPD, bagian daribuku pelajaran, panduan praktik, dan sebagainya.

d. Tahap Evaluasi dan RevisiEvaluasi diperlukan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dibuattelah sesuai atau masih ada hal yang perlu diperbaiki.

Depdiknas (2008: 28) menjelaskan beberapa komponen evaluasi bahan ajar

yang mencakup kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan.

1) Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:a) Kesesuaian dengan SK, KDb) Kesesuaian dengan perkembangan anakc) Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajard) Kebenaran substansi materi pembelajarane) Manfaat untuk penambahan wawasanf) Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial

2) Komponen kebahasaan antara lain mencakup:a) Keterbacaanb) Kejelasan informasic) Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesiad) Pemanfaatan bahasa secara jelas dan singkat

Page 55: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

36

3) Komponen penyajian antara lain mencakup:a) Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapaib) Urutan sajianc) Pemberian motivasi, daya tarikd) Kelengkapan informasi

4) Komponen kegrafikan antara lain mencakup:a) Penggunaan font; jenis dan ukuranb) Lay out atau tata letakc) Ilustrasi, gambar, fotod) Desain tampilan

Menurut Sadjati (2012: 1.35) terdapat empat cara untuk mengevaluasi

bahan ajar yang tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 5. Tahapan Evaluasi Bahan Ajar

Telaaholeh ahlimateri

Mintalah pendapat ahli materi (pakar bidang ilmu) atau rekan sejawat,tentang bahan ajar yang sudah dikembangkan, terutama dari sisi validitaskeilmuan, serta ketepatan cakupan.

Uji cobasatu-satu

Mintalah salah seorang peserta didik atau calon peserta didik yang akanmenjadi sasaran utama sebagai pemakai bahan ajar untuk membacabahan ajar yang dibuat, serta belajar menggunakan bahan ajar tersebut.Identifikasi kesukaran yang dihadapi peserta didik, serta komentarpeserta didik terhadap keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dantingkat kesukaran bahan ajar yang dibuat.

Uji cobakelompokkecil

Mintalah beberapa orang peserta didik yang akan menjadi sasaran utamapemakai bahan ajar untuk membaca bahan ajar telah dibuat, serta belajarmenggunakan bahan ajar tersebut. Identifikasi kesukaran yang dihadapikelompok peserta didik tersebut, serta komentar kelompok peserta didikterhadap keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan tingkatkesukaran bahan ajar yang dibuat.

Uji cobalapangan

Lakukan uji coba dengan sekelompok peserta didik (mungkin satu kelas)untuk belajar dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan.Proses belajar dilakukan sebagaimana rancangan yang sudah dibuat. Dariuji coba ini, diharapkan pendidik dapat memperoleh informasi tentanghal-hal berikut.1. Apakah peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuaidengan rancangan?2. Apakah peserta didik mempunyai persepsi yang positif terhadap bahanajar. Apakah peserta didik mempunyai persepsi yang positif terhadapproses belajar menggunakan bahan ajar?3. Apakah komponen bahan ajar dianggap memadai oleh peserta didikApakah tes yang diberikan sudah sahih dan terpercaya?

Sumber: Sadjati (2012: 1.35)

Komentar dan masukan yang diperoleh pada setiap tahap evaluasi harus

segera diintegrasikan dalam proses perbaikan bahan ajar sehingga setelah

Page 56: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

37

tahap akhir selesai menjadi bahan ajar final yang siap digunakan dalam

pembelajaran.

2. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Model ADDIE

Selanjutnya, Branch (dalam Jowita, 2017: 6-7) mengemukakan model

pengembangan bahan ajar yang disebut model “ADDIE” (Analysis, Design,

Development/Production, Implementation/Delivery, and Evaluation).

Langkah-langkah pengembangan bahan ajar dengan model ADDIE ini

hampir sama dengan pendapat Sadjati sebelumnya, model ini juga memuat

langkah-langkah seperti analisis, perancangan, pengembangan, dan evaluasi.

Hal yang membedakan antara keduanya adalah pada model pengembangan

ADDIE terdapat langkah implementasi atau uji coba produk bahan ajar yang

telah dirancang dan dikembangkan kepada peserta didik. Berikut merupakan

penjabaran langkah pengembangan bahan ajar LKPD model ADDIE.

Gambar 2. Langkah Pengembangan Bahan Ajar LKPD Model ADDIE.Sumber: Branch (dalam Jowita, 2017: 6), diolah oleh peneliti (2019)

Page 57: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

38

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model

pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah

pengembangan model ADDIE. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan

bahwa model ADDIE sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

menghasilkan sebuah bahan ajar LKPD berbasis pendekatan saintifik dan

menguji cobakannya kepada peserta didik lalu membagikan angket untuk

memperoleh masukan terhadap LKPD.

F. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

LKPD merupakan salah satu perangkat pembelajaran. Sebelumnya, istilah yang

digunakan untuk menyebut Lembar Kegiatan Peserta Didik adalah Lembar

Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Seiring dengan pergeseran

paradigma pembelajaran menjadi pembelajaran aktif dan student centered,

istilah siswa berubah menjadi peserta didik dan guru menjadi pendidik. Oleh

karena itu, terdapat penyesuaian terhadap penyebutan dari perangkat

pembelajaran lembar kegiatan tersebut.

1. Pengertian LKPD

Pengertian mengenai LKPD disampaikan oleh Wilujeng, dkk (dalam

Khotimah, 2017: 18) yaitu: “LKPD merupakan lembaran tempat peserta

didik mengerjakan sesuatu terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya

dalam proses pembelajaran.”

Depdiknas (2008: 13) menjelaskan Lembar Kegiatan Peserta Didik (student

worksheet) adalah “lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik.” Lembar kegiatan tersebut dapat digunakan untuk semua

Page 58: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

39

mata pelajaran. Pendidik juga dapat melengkapi tugas-tugas yang ada pada

lembar kegiatan dengan buku atau referensi lain yang terkait dengan materi

tugasnya sehingga peserta didik dapat mengakses sendiri referensi tersebut.

Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam LKPD dapat berupa

tugas teoritis dan atau tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca

sebuah artikel, kemudian membuat resume. Sedangkan tugas praktis dapat

berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survei tentang

harga sembako dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat.

Widjajanti (dalam Jowita, 2017: 4) mengemukakan penjelasannya bahwa

“LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan

oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik

dapat menyusun dan mengembangkan LKPD sesuai dengan kondisi dan

situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi.”

Berdasarkan pernyataan tentang LKPD tersebut, dapat disimpulkan bahwa

LKPD merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik, didalamnya memuat KD yang hendak

dicapai, petunjuk belajar, dan prosedur penyelesaian tugas. Sebaiknya

LKPD dikembangkan sendiri oleh pendidik agar dapat menyesuaikan

dengan kondisi sebenarnya dari pembelajaran yang dihadapi.

2. Fungsi dan Manfaat LKPD

Sebagai salah satu bagian dari bahan ajar, LKPD tentunya memberikan

kontribusi terhadap proses pembelajaran. Menurut Prastowo (2013: 205)

LKPD memiliki fungsi sebagai berikut:

Page 59: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

40

a. Sebagai bahan ajar yang bisa memiliki peran pendidik, namun lebihmengaktifkan peserta didik.

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untukmemahami materi yang diberikan.

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.d. Sebagai bahan ajar yang mempermudah pelaksanaan pengajar

kepada peserta didik.

Suyitno (dalam Jowita, 2017: 40) mengungkapkan manfaat yang diperoleh

dengan penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran yaitu:

a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaranb. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsepc. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan

keterampilan prosesd. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan

proses pembelajarane. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang

dipelajari melalui kegiatan belajarf. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep

yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (dalam Asma, 2017: 23-24)

sejumlah fungsi LKPD diantaranya adalah:

a. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.b. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya

lebih menarik perhatian peserta didik.c. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu peserta

didik dalam menangkap pengertian pengertian yang diberikan guru.d. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru.e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan pada

peserta didik.f. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajar yang

dicapai peserta didik akan tahan lama sehingga pelajaran mempunyainilai tinggi.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, peneliti menyimpulkan LKPD

bermanfaat sebagai bahan ajar yang memfasilitasi belajar aktif peserta didik

baik secara individual maupun berkelompok. Tak hanya membuat peserta

Page 60: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

41

didik lebih aktif, LKPD juga memungkinkan peserta didik belajar mandiri,

mengembangkan keterampilan proses, serta membantu meningkatkan

pemahaman tentang materi pembelajaran melalui pengalaman langsung.

3. Tujuan Penyusunan LKPD

Sebagaimana halnya bahan ajar, LKPD juga perlu disusun secara sistematis

agar dapat mendukung proses pembelajaran. Prastowo (2013: 206)

menjelaskan empat poin penting tujuan dari penyusunan LKPD yaitu:

a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untukberinteraksi dengan materi yang diberikan.

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didikterhadap materi yang diberikan.

c. Melatih kemandirian belajar peserta didik.d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

Sedangkan menurut Katriani (2014: 3) tujuan dari penyusunan LKPD yaitu:

a. Memperkuat dan menunjang tujuan pembelajaran dan ketercapaianindikator serta kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuaidengan kurikulum yang berlaku.

b. Membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan tujuan utama

penyusunan LKPD bagi pendidik adalah untuk dapat memperoleh sebuah

bahan ajar yang dapat melatih peserta didik melalui tugas-tugas tertentu

yang sesuai dengan realita dan kebutuhan peserta didik.

Khususnya untuk melatih kemampuan saintifik peserta didik, pendidik tidak

dapat hanya mengandalkan latihan-latihan soal yang telah beredar luas di

pasaran yang biasanya hanya mampu melatih daya kognitif, serta bersifat

sangat umum dan kurang dapat mengakomodasi kebutuhan serta

Page 61: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

42

karakteristik peserta didik. Oleh karena itu, menyusun sendiri LKPD

berbasis saintifik adalah pilihan tepat yang dapat diambil oleh pendidik.

4. Struktur LKPD

Secara garis besar, LKPD memiliki struktur berupa judul, KD, petunjuk

kerja, dan langkah penyelesaian tugas. Secara lebih terperinci, berikut

merupakan struktur LKPD yang diungkapkan oleh Katriani (2014: 4-5).

a. Judul kegiatan, Tema, Sub Tema, Kelas, dan Semester, berisi topikkegiatan sesuai dengan KD dan identitas kelas.

b. Tujuan belajar sesuai dengan KD.c. Alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan

seperti kegiatan praktikum.d. Prosedur kerja, berisi petunjuk kerja untuk peserta didik yang

berfungsi mempermudah peserta didik melakukan kegiatan belajar.e. Tabel data, berisi tabel bagi peserta didik mencatat hasil pengamatan

atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data bisadiganti dengan tabel/kotak kosong untuk menulis, menggambar, atauberhitung.

f. Bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun pesertadidik melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi.

Menurut Depdiknas (2008:18) LKPD lebih merupakan lembaran yang berisi

tugas daripada lembaran yang berisi latihan. Oleh karena itu, struktur LKPD

terdiri dari:

a. Judulb. Petunjuk belajarc. Kompetensi Dasar (KD)/Materi Pelajaran (MP)d. Informasi pendukunge. Tugas/langkah kerjaf. Penilaian

Sedangkan struktur LKPD menurut Prastowo (dalam Khotimah, 2017: 29)

memuat delapan unsur yaitu:

a. Judulb. Kompetensi dasar yang akan dicapaic. Waktu penyelesaian tugas

Page 62: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

43

d. Alat dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugase. Informasi singkatf. Langkah kerjag. Tugas yang harus dikerjakan, danh. Laporan kegiatan

Berdasarkan beberapa pendapat tentang struktur LKPD di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa LKPD lebih diarahkan kepada pembelajaran aktif yang

menuntut peserta didik untuk menyelesaikan tugas tertentu, daripada hanya

mengerjakan soal-soal latihan. Umumnya, suatu LKPD minimal berisi:

a. Judul LKPD

b. Identitas kegiatan serta identitas peserta didik

c. Kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

d. Petunjuk pengerjaan tugas

e. Langkah-langkah kerja

f. Laporan hasil kegiatan

g. Lembar penilaian sebagai bahan evaluasi pembelajaran.

5. Kriteria LKPD yang Baik

Sebuah LKPD harus disusun berdasarkan standar tertentu agar menjadi

produk yang memberikan manfaat baik kepada pendidik maupun peserta

didik. Pertimbangan dalam menyusun LKPD dilihat dari kepentingan

peserta didik menurut Katriani (2014: 4) adalah sebagai berikut.

a. Menarik minat peserta didik.b. Atraktif dan impulsif.c. Menambah keyakinan dan rasa “berhasil” bagi peserta didik.d. Memotivasi peserta didik untuk mengetahui lebih lanjut.e. Pemilihan kosa kata dan istilah sains yang sesuai dengan tingkat

perkembangan dan usia peserta didik.

Page 63: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

44

Menurut Darmodjo dan Kaligis (dalam Khotimah, 2017: 26-29) LKPD

harus memenuhi persyaratan didaktik, konstruksi, dan teknik. Berikut

merupakan penjelasan secara garis besar dari masing-masing syarat tersebut.

a. Syarat DidaktikLKPD yang berkualitas harus memenuhi syarat didaktik berikut:1) Mampu mengajak peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.2) Mampu menekankan pada proses untuk menemukan konsep baru.3) Mampu memotivasi minat belajar peserta didik melalui berbagai

media dan kegiatan.4) Mampu mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika pada diri peserta didik.5) Mampu mengembangkan kepribadian peserta didik melalui

pengalaman belajar.

b. Syarat-syarat KonstruksiLKPD yang berkualitas harus memenuhi syarat-syarat konstruksiberikut:1) Menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas, yaitu dengan cara:

a) Menghindari kalimat kompleksb) Menghindari kata-kata yang tak jelas misalnya “mungkin”,

“kira-kira”c) Menghindari kalimat negatif, apalagi kalimat negatif ganda.d) Menggunakan kalimat positif lebih jelas daripada kalimat

negatif.3) Memiliki tata urutan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan

anak. Konsep yang kompleks sebaiknya dipecah menjadi bagianbagian yang lebih sederhana terlebih dahulu.

4) Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. Gambarlebih dekat pada sifat konkret sedangkan kata-kata lebih dekat padasifat abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh anak.

5) Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaanhendaknya merupakan jawaban yang di dapat dari hasil pengolahaninformasi, bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuanyang terlalu luas.

6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaanpada peserta didik untuk menulis maupun menggambar padaLKPD.

c. Syarat-syarat TeknisSyarat teknis menekankan pada penyajian LKPD, yaitu berupa tulisan,gambar dan penampilan LKPD. Adapun rinciannya yaitu:1) Tulisan

a) Menggunakan huruf cetak, bukan huruf latin atau romawi.b) Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan

huruf biasa yang diberi garis bawah.

Page 64: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

45

c) Menggunakan kalimat pendek, tidak boleh lebih dari 10 katadalam satu baris.

d) Menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintahdengan jawaban peserta didik.

e) Perbandingan besar huruf dan besar gambar harus sesuai.2) Gambar

Gambar yang baik dalam LKPD adalah gambar yang dapatmenyampaikan pesan/isi dari materi pelajaran yang sedangdipelajari.

3) PenampilanPenampilan LKPD (terutama sampul) harus menarik karena anakterlebih dahulu akan tertarik pada penampilan LKPD, bukan isinya.

Sedangkan menurut Arsyad (dalam Asma, 2017: 27) untuk menyusun

LKPD yang menarik beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Konsistensi, menggunakan format yang konsisten pada tiap halaman.b. Organisasi, susunan teks informasi mudah diperoleh peserta didik.c. Daya tarik, seperti perkenalkan setiap bab dengan cara berbeda.d. Ukuran huruf, pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta

didik, pesan dan lingkungannya, menghindari penggunaan hurufkapital untuk keseluruhan teks.

e. Ruang (spasi) kosong, seperti ruang sekitar judul, batas tepi, margin,spasi atau kolom, permulaan paragraf, penyesuaian spasi antar barisdan spasi antar paragraf.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang syarat LKPD tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa dalam penyusunan LKPD harus memperhatikan

syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknis dari LKPD. Hal tersebut

dimaksudkan agar LKPD tidak hanya menarik bagi peserta didik namun

juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.

6. Langkah Penyusunan LKPD

Katriani (2014: 4) menjelaskan langkah-langkah menyusun LKPD yaitu:

a. Melakukan analisis kurikulum; KI, KD, indikator dan materipembelajaran

b. Menyusun peta kebutuhan LKPDc. Menentukan judul LKPDd. Menulis LKPDe. Menentukan alat penilaian.

Page 65: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

46

Menurut Depdiknas (2008: 26) langkah-langkah penyusunan LKPD terdiri

dari langkah analisis kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKPD,

menentukan judul LKPD, dan penulisan LKPD. Berikut merupakan

penjelasan mengenai langkah-langkah tersebut:

a. Analisis kurikulumAnalisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materimana yang memerlukan bahan ajar LKPD.

b. Menyusun peta kebutuhan LKPDPeta kebutuhan LKPD diperlukan guna mengetahui jumlah LKPDyang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKPD.

c. Menentukan judul-judul LKPDJudul LKPD ditentukan atas dasar KD, materi-materi pokok ataupengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

d. Penulisan LKPDPenulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:1) Perumusan KD yang harus dikuasai2) Menentukan alat Penilaian3) Penyusunan Materi

Pendapat yang hampir sama mengenai langkah-langkah penyusunan LKPD

disampaikan Prastowo (dalam Khotimah, 2017: 23) melalui gambar berikut.

Gambar 3. Diagram Alur Langkah Penyusunan LKPD.Sumber: (Khotimah, 2017: 23)

Analisis Kurikulum

Menyusun Peta Kebutuhan LKPD

Menentukan judul-judul LKPD

Merumuskan KD

Menentukan Alat Penilaian

Menentukan Alat Penilaian

Memperhatikan Struktur Bahan Ajar

Page 66: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

47

Berikut merupakan penjabaran dari langkah-langkah tersebut.

a. Analisis kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan

LKPD. Langkah ini dimaksudkan agar dapat menentukan materi-materi

mana saja yang memerlukan bahan ajar LKPD. Analisis kurikulum ini

dapat dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar,

serta materi yang diajarkan, kemudian cermati kompetensi-kompetensi

apa saja yang harus dimiliki oleh peserta didik.

b. Menyusun peta kebutuhan LKPD

Menganalisis kurikulum dan sumber belajar merupakan langkah awal

yang harus dilakukan dalam menyusun peta kebutuhan LKPD, seperti

menganalisis KD dan indikator sehingga dapat diketahui berapa LKPD

yang harus dibuat.

c. Menentukan judul LKPD

Judul LKPD ditentukan dari kompetensi dasar (KD), materi pokok atau

pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

d. Penulisan LKPD

Langkah yang dilakukan dalam menulis LKPD adalah :

1) Merumuskan kompetensi dasar

2) Menentukan alat penilaian

Alat tes yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik

karena masing-masing tes memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Page 67: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

48

3) Menyusun Materi

Menurut Prastowo (2013: 214) materi LKPD dapat berupa informasi

pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang

akan dipelajari.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hampir

sama dengan tahapan pengembangan bahan ajar, penyusunan LKPD juga

memuat langkah-langkah: analisis kurikulum, menyusun peta kebutuhan

LKPD, menentukan judul hingga tahap penulisan LKPD dan menyusun alat

penilaian sesuai dengan jenis kompetensi dasar (KD) yang hendak dicapai.

G. Pengembangan Bahan Ajar pada Tema 9 “Benda-benda di Sekitar Kita”

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan bahan ajar tematik

terpadu berbasis pendekatan saintifik pada tema 9 “Benda-benda di Sekitar

Kita” subtema 3 “Manusia dan Benda di Lingkungannya”. Pendekatan saintifik

dianggap sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas V yang telah berada

di kelas tinggi.

Pada saat mengerjakan LKPD berbasis saintifik, peserta didik diarahkan pada

kegiatan: (1) mengamati masalah, (2) mengajukan pertanyaan berdasarkan hal

yang telah diamati, (3) mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, (4)

menganalisis informasi atau data yang ditemukan serta menyusun kesimpulan,

lalu (5) mengomunikasikan atau mempresentasikan hasil kerja di depan kelas.

Melalui pembelajaran dengan langkah saintifik tersebut, diharapkan peserta

didik dapat membangun sendiri pengetahuannya untuk memperoleh

pemahaman tentang konsep-konsep materi yang sedang dipelajari. Pemahaman

Page 68: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

49

tersebut dapat diperoleh setelah peserta didik mengalami sendiri apa yang

sedang mereka pelajari. Pembelajaran bermakna seperti ini dapat membantu

peserta didik untuk mengingat dan memahami materi pelajaran dengan lebih

baik dibanding sekedar memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menghafal

yang cenderung cepat dilupakan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menyusun bahan ajar cetak berupa

LKPD berbasis pendekatan saintifik untuk peserta didik kelas V. Hal tersebut

dikarenakan berdasarkan pengamatan di lapangan, sejauh ini pendidik belum

pernah menyusun sendiri LKPD yang pada dasarnya akan lebih sesuai dengan

karakteristik peserta didik dibanding hanya mengandalkan soal-soal dari buku.

1. Karakteristik Bahan Ajar yang Dikembangkan

Berikut merupakan karakteristik bahan ajar yang akan dikembangkan oleh

peneliti kepada peserta didik kelas V:

a. Bahan ajar yang dikembangkan peneliti berupa LKPD

b. Bahan ajar yang dikembangkan menggunakan tema 9 (Benda-benda di

Sekitar Kita), subtema 3 (Manusia dan Benda di Lingkungannya).

Penelitian dilakukan selama dua kali pembelajaran yakni pada

pembelajaran ke-1 dan ke-2. Tema 9 dipilih karena pertimbangan waktu

penelitian yang bertepatan dengan diadakannya pembelajaran tema 9.

c. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar tematik terpadu

yang menggabungkan beberapa mata pelajaran. Adapun mata pelajaran

yang dipilih akan disesuaikan dengan jadwal pada masing-masing

pembelajaran yang terdapat dalam buku tematik revisi tahun 2017.

Page 69: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

50

d. Bahan ajar yang dikembangkan memuat langkah-langkah saintifik 5M

(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menganalisis, dan

Mengomunikasikan).

2. Model Pembelajaran yang Digunakan

Proses pembelajaran agar dapat efektif mencapai tujuan yang ditetapkan

akan memerlukan suatu model pembelajaran yang berfungsi sebagai pola

atau rencana mengenai langkah-langkah pembelajaran dari awal hingga

akhir. Seorang pendidik harus memahami bahwa tidak ada satu model

belajar pun yang dapat sesuai untuk semua situasi.

Menurut Rusman (2017: 207) beberapa hal yang harus dipertimbangkan

dalam memilih model pembelajaran yakni dari segi tujuan pembelajaran,

sifat materi atau bahan ajar, karakteristik peserta didik, dan kemampuan dari

pendidik sendiri. Sejalan dengan pendapat Rusman tersebut, peneliti menilai

bahwa model pembelajaran yang tepat digunakan untuk penelitian

pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan saintifik ini ialah model

kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning (CTL).

Kata kontekstual berasal dari kata context yang berarti “hubungan, konteks,

suasana, dan keadaan” yang diterjemahkan oleh Depdiknas (dalam

Hasibuan, 2014: 2) sebagai “konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Page 70: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

51

Maka dari itu, materi dan ilustrasi pada LKPD yang disusun dalam

penelitian ini akan dibuat agar sedekat mungkin dengan kehidupan sehari-

hari peserta didik. Tema “Benda-benda di Sekitar Kita” yang sedang

dipelajari memungkinkan untuk dihubungkan dengan pengetahuan maupun

pengalaman yang telah diperoleh peserta didik sebelumnya.

Contohnya dengan memasukkan ilustrasi makanan dan minuman yang

diperjual belikan di lingkungan sekitar, kegiatan mencampurkan berbagai

bahan yang dikonsumsi sehari-hari, serta memasukkan unsur karya seni

budaya Lampung yang biasa mereka jumpai.

Pelaksanaan model CTL ini menurut Depdiknas (dalam Hasibuan, 2014: 2)

melibatkan tujuh komponen yakni: (1) konstruktivisme (constructivism),

(2) bertanya (questioning), (3) menemukan (inquiry), (4) masyarakat belajar

(learning community), (5) pemodelan (modeling), (6) refleksi (reflection),

dan (7) penilaian sebenarnya (authentic assessment).

Pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan model CTL ini

dianggap mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan

bermakna dengan adanya kegiatan percobaan dan diskusi kelompok. Oleh

karena itu, materi dalam LKPD juga akan disusun dengan memberikan

kesempatan bagi peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya

sendiri melalui pengalaman belajar dengan pendekatan saintifik. Bantuan

dan arahan dari wali kelas VA akan dilibatkan untuk menjamin terwujudnya

tujuan tersebut.

Page 71: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

52

Adapun langkah-langkah atau sintak dari model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning yaitu sebagaimana yang diungkapkan oleh

(Erlisnawati dkk, 2013: 3) sebagai berikut:

1. Tahap invitasi yaitu mendorong peserta didik agar mengemukakanpengetahuan awalnya tentang materi yang dibahas.

2. Tahap eksplorasi, yaitu memberi kesempatan peserta didikmenyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan,pengorganisasian, penafsiran data dalam sebuah kegiatan yang telahdirancang.

3. Tahap penjelasan dan solusi yaitu peserta didik memberikanpenjelasan atau solusi yang didasarkan pada hasil observasi yangditambah dengan penguatan dari pendidik.

4. Tahap pengambilan tindakan, yaitu peserta didik membuat keputusan,menggunakan pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi dangagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan, mengajukan saran baiksecara individual maupun yang berhubungan dengan pemecahanmasalah.

Langkah-langkah model CTL tersebut menurut penilaian peneliti memiliki

persamaan dengan langkah pembelajaran berbasis pendekatan saintifik yang

dimulai dari kegiatan peserta didik mengamati objek, mengemukakan

pendapat terhadap objek, melakukan penyelidikan dan pengumpulan

informasi, menganalisis informasi yang diperoleh dan menghubungkannya

dengan kehidupan sehari-hari, serta mengomunikasikan kesimpulan yang

diperoleh sebagai saran dalam pemecahan masalah yang ditemukan.

Oleh karena itu, langkah-langkah model Contextual Teaching and Learning

tersebut akan diadopsi kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang dirancang oleh peneliti sebagai pedoman dalam mengembangkan

bahan ajar berupa LKPD berbasis pendekatan saintifik.

Page 72: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

53

3. Daftar Kompetensi Dasar pada Tema 9 Subtema 3

Berdasarkan Buku Guru Kelas V Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2017

(Kemendikbud, 2017a: 152-176) berikut merupakan muatan pembelajaran

yang terdapat pada Tema 9 “Benda-benda di Sekitar Kita”, Subtema 3

“Manusia dan Benda di Lingkungannya”.

Tabel 6. Muatan Pembelajaran pada Tema 9 Subtema 3

PembelajaranKe- Muatan Pelajaran

1 Bahasa Indonesia, IPA2 Bahasa Indonesia, IPA, SBdP3 Bahasa Indonesia, IPS, PPKn4 Bahasa Indonesia, IPS, PPKn5 Bahasa Indonesia, IPA, SBdP6 Bahasa Indonesia, PPKn, SBdP

Sumber: Buku Guru Kelas V SD Tema 9 (Kemendikbud, 2017a: 152-176)

Berdasarkan data pada tabel di atas, muatan mata pelajaran yang terdapat

pada pembelajaran ke-1 dan ke-2 yaitu muatan pelajaran Bahasa Indonesia,

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Oleh

karena itu, bahan ajar berupa LKPD berbasis pendekatan saintifik yang akan

dikembangkan hanya akan memuat ketiga mata pelajaran tersebut.

Penyusunan materi bahan ajar akan mengacu pada Kompetensi Dasar (KD)

yang terdapat pada buku Guru (Kemendikbud, 2017a : 152) dan sesuai

dengan rumusan yang tercantum di dalam Lampiran Permendikbud Nomor

24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

(Kemendikbud, 2016).

Page 73: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

54

Tabel 7. Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran pada Tema 9Subtema 3 Pembelajaran ke-1 dan ke-2

Bahasa Indonesia IPA SBdP

3.4. Menganalisisinformasi yangdisampaikanpaparan iklan darimedia cetak atauelektronik

4.4. Memeragakankembali informasiyang disampaikanpaparan iklan darimedia cetak atauelektronik denganbantuan lisan, tulis,dan visual

3.9. Mengelompokkanmateri dalamkehidupan sehari-hariberdasarkankomponenpenyusunnya (zattunggal dancampuran)

4.9. Melaporkan hasilpengamatan sifat-sifat campuran dankomponenpenyusunnya dalamkehidupan sehari-hari

3.2. Memahamikarya senirupa daerah

4.2. Membuatkarya senirupa daerah

Sumber: Buku Guru Kelas V SD Edisi Revisi 2017 (Kemendikbud, 2017a : 152)

Berdasarkan data kompetensi dasar pada tabel di atas, dapat disimpulkan

bahwa Kompetensi Inti (KI) yang muncul hanya KI 3 (kognitif) dan KI 4

(psikomotor). Oleh karena itu, lembar penilaian yang ada pada LKPD yang

akan disusun dalam penelitian ini juga hanya akan memuat evaluasi dari

kedua ranah tersebut.

H. Penelitian Relevan

Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang telah

dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yakni:

1. Hanifah, Nurdinah dan Julia, J. (2014). UPI Sumedang. Hasil dari penelitian

ini bahwa modul bilangan bulat untuk kelas IV yang telah dikembangkan

dapat membantu pembentukan konsep dan pengetahuan baru bagi peserta

Page 74: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

55

didik, namun masih masih terdapat kendala yakni kemandiran peserta didik

yang terbilang masih rendah.

2. Chou, dkk (2015). International Journal National Kaohsung Normal

University, Taiwan. Penelitian ini membahas pentingnya teaching aids atau

alat bantu mengajar untuk membantu anak usia Sekolah Dasar mempelajari

dan memvisualisasi konsep-konsep abstrak. Hasil penelitian

mengungkapkan pengalaman belajar dengan menggunakan teaching aids

berpengaruh pada sikap dan meningkatkan pengetahuan, meskipun tak

terlalu berpengaruh pada perilaku peserta didik terkait materi energi

terbaharui.

3. Gogoi (2015), India. Hasil penelitian mnunjukkan sebagian besar sekolah di

Distrik Assam India tidak memiliki bahan ajar yang memadai bagi peserta

didik sekolah dasar. Pendidik juga belum pernah memperoleh pelatihan

khusus tentang cara pengembangan bahan ajar yang efektif. Berdasarkan

penelitian tersebut, para pendidik merasa bahwa penggunaan bahan ajar

akan dapat menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan.

4. Laisaroh, dkk. (2015). Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil

penelitian menunjukkan bahan ajar berbasis cerita anak dengan pendekatan

saintifik pada pembelajaran tematik yang dikembangkan cukup efektif

dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mendapatkan respon

positif. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan diketahui kemampuan

menalar terutama membuat kesimpulan masih harus dikembangkan.

Page 75: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

56

5. Bakhtiar (2017). Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penelitian

menunjukkan aplikasi berbasis multimedia yang diterapkan pada

pembelajaran subtema perubahan rupa bumi kelas III SD layak dan efektif

untuk diterapkan.

6. Jowita (2017), Universitas Jambi. Hasil penelitian menunjukkan

penggunaan LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) kelas V SD

dikategorikan valid berdasarkan hasi uji oleh ahli materi dan ahli media.

Selain itu, berdasarkan angket dan wawancara kepada pendidik dan peserta

didik, LKPD tersebut dinyatakan layak diterapkan dalam pembelajaran.

7. Khotimah (2017), Universitas Lampung. Hasil penelitian yaitu setelah

dilakukan uji t diketahui bahwa LKPD berbasis learning cycle 5E yang

diterapkan di kelas IV SD efektif untuk meningkatkan hasil belajar.

8. Wulandari (2017), Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan

setelah dilakukan uji t-independen dan uji N-Gain diketahui bahwa bahan

ajar tematik berbasis saintifik yang valid dapat efektif meningkatkan hasil

belajar peserta didik. Selain itu, terdapat perbedaan hasil belajar pada kedua

kelompok peserta didik kelas IV SD yang menggunakan bahan ajar dengan

yang tidak menggunakan bahan ajar yang dikembangkan.

9. Lestari S Westri, dkk (2018), Jurnal Universitas Negeri Malang. Hasil dari

penelitian ini adalah sebuah bahan ajar berbentuk buku guru dan buku siswa

yang diuji coba secara perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba

lapangan. Setelah dilakukan rangkaian uji coba tersebut disimpulkan bahwa

Page 76: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

57

bahan ajar berupa buku guru dan buku siswa tersebut sangat layak

digunakan sebagai suplemen pembelajaran peserta didik kelas IV.

10. Schijndel, dkk. (2018). International Journal University of Amsterdam, the

Netherlands. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan positif antara

rasa ingin tahu peserta didik terhadap hasil belajar berbasis inquiry yang

dikembangkan.

I. Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini dilatar belakangi oleh aturan dalam Kurikulum 2013 yang

menghendaki pembelajaran di sekolah dasar menggunakan pembelajaran

tematik terpadu dengan pendekatan saintifik, oleh karena itu, maka bahan ajar

yang dikembangkan oleh pendidik pun harus mengadopsi kedua ketentuan

tersebut.

Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian pendahuluan ditemukan sebuah

masalah besar di lapangan berupa pembelajaran berbasis pendekatan saintifik

yang masih belum diterapkan secara maksimal di sekolah-sekolah khususnya

di SD Negeri 5 Sukaraja. Beberapa faktor menjadi penyebab dari masalah

tersebut yang salah satunya adalah belum tersedianya bahan ajar yang mampu

mengakomodasi pembelajaran berbasis pendekatan saintifik.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba memberikan sebuah alternatif solusi

bagi permasalahan tersebut yakni dengan mengembangkan sebuah bahan ajar

cetak pada pembelajaran tematik kelas V. Bahan ajar yang dikembangkan

dalam penelitian ini adalah berupa LKPD berbasis saintifik.

Page 77: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

58

Hasil yang diharapkan dari penerapan LKPD berbasis pendekatan saintifik ini

ialah agar peserta didik dapat lebih aktif dalam pembelajaran serta memperoleh

pemahaman yang lebih baik mengenai materi yang dipelajari setelah

mengalami pembelajaran dengan langkah-langkah ilmiah 5M.

Pembelajaran saintifik dinilai sesuai dengan tiga teori belajar yakni teori

belajar behavioristik, teori belajar kognitif, teori belajar konstruktivistik, dan

teori belajar humanistik. Teori belajar behavioristik menghendaki adanya

perubahan sikap dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran

setelah mengalami proses pembelajaran yang dapat diukur melalui nilai. Teori

belajar kognitif menghendaki peserta didik dapat mengaitkan pembelajaran

yang sedang dilakukan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya

sebelumnya.

Teori belajar konstruktivistik menghendaki peserta didik dapat membangun

sendiri pengetahuannya melalui pengalaman yang diperoleh selama

pembelajaran. Sedanggkan teori belajar humanistik menghendaki peserta didik

dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya melalui

pembelajaran dan interaksi kelompok kecil.

Model pembelajaran yang digunakan yaitu model Contextual Teaching

Learning (CTL). Model CTL dianggap memiliki keseluruhan sintak atau

langkah pembelajaran yang sama dengan langkah saintifik 5M. Adapun

kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 78: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

59

Identifikasi Masalah:

1. Pendidik kurang memahami konsep dan penerapanpembelajaran berbasis saintifik

2. Pendidik masih mengandalkan buku tematik guru dan siswasebagai bahan evaluasi pembelajaran

3. Pendidik belum pernah membuat LKPD berbasis saintifik

4. Keterampilan saintifik yang selama ini dikembangkan padapembelajaran baru sebatas kegiatan mengamati

5. Tidak terdapat alat audio-visual serta laboratorium yangdapat dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran

6. Pendidik setuju bahwa perlu diadakan pengembangan bahanajar berbasis saintifik

PendekatanPembelajaran

Saintifik

BahanAjar

LKPD

Pengembangan Bahan Ajar berupa LKPD BerbasisSaintifik 5M pada Pembelajaran Tematik Kelas V

Produk LKPD berbasis saintifik yang memenuhikriteria LKPD yang baik dan benar serta tervalidasi

oleh ahli

INPUT

OUTPUT

PROSES

Gambar 4. Kerangka Pikir Penelitian.Sumber: Peneliti (2019)

Teori Belajar

1. Behavioristik2. Kognitif3. Konstruktivistik4. Humanistik

Page 79: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

60

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk menghasilkan produk bahan ajar cetak

berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada pembelajaran tematik

dengan menggunakan pendekatan saintifik (scientific approach) 5M.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D).

Menurut Dimyati (2013: 8) “jenis penelitian dan pengembangan ditujukan

untuk menemukan model atau cara baru guna meningkatkan kualitas produk

melalui uji coba secara sampling (bahan atau materi yang diteliti sebagian

kecil/sedikit saja).” Apabila hasil yang didapat dari kegiatan pengembangan

lebih baik dari kualitas produk yang sekarang ada, maka dapat diajukan

produksi dalam skala besar.

Sedangkan menurut Gay, Mills, dan Airasian (dalam Emzir, 2012: 263) “dalam

bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk

merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk

yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

ini dapat digolongkan kedalam jenis penelitian kualitatif karena tidak bertujuan

Page 80: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

61

untuk menguji hipotesis ataupun mencari pengaruh antar variabel penelitian

sebagaimana tujuan yang terdapat pada penelitian kuantitatif. Penelitian dan

pengembangan ini lebih fokus pada tujuan menerapkan bahan ajar baru dalam

pembelajaran yang diujikan pada sebagian materi untuk selanjutnya dapat

diamati hasilnya bagi perkembangan proses belajar peserta didik.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian

dan pengembangan pendidikan yang dikembangkan oleh Sugiyono (2017: 409-

427). Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan produk LKPD berbasis

pendekatan saintifik untuk peserta didik kelas V pada pembelajaran tematik

tema 9 subtema 3, pembelajaran ke-1 dan ke-2.

Model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono

memuat 10 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk,

(7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi

massal.

Berdasarkan uraian langkah di atas, untuk keperluan penelitian serta adanya

keterbatasan peneliti sebagai mahasiswa Strata 1 (S-1) maka peneliti

menyederhanakan langkah-langkah tersebut hanya sampai tahap revisi produk

LKPD. Berikut disajikan alur penelitian pengembangan yang digunakan pada

penelitian ini merujuk pada model Sugiyono tersebut.

Page 81: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

62

Gambar 5. Langkah Penelitian dan Pengembangan Bahan Ajar LKPD berbasisSaintifik Modifikasi Model Sugiyono.

Sumber: Peneliti (2019)

B. Prosedur Penelitian Pengembangan Bahan Ajar

Penelitian ini memodifikasi model penelitian dan pengembangan yang

dikemukakan oleh Sugiyono. Adapun prosedur penelitian dan pengembangan

bahan ajar LKPD berbasis pendekatan saintifik ini yakni:

1. Pengumpulan informasi

Tujuan diadakannya pengumpulan informasi adalah untuk memperoleh data

mengenai potensi dan masalah awal yang dapat dijadikan sebagai bahan

analisis penelitian. Pengumpulan informasi dilakukan dengan dua cara yakni

melalui studi lapangan (observasi sekolah) dan studi pustaka (kajian

teoritis).

PENGUMPULAN INFORMASI

1. Kajian teoritis2. Identifikasi kebutuhan

(pendidik dan pesertadidik)

3. Analisis bahan ajar yangtersedia

PERANCANGAN PRODUK

1. Analisis pembelajarantematik Kurikulum 2013

2. Membuat RPP3. Menulis LKPD saintifik

VALIDASIRANCANGANPRODUK LKPD

DAN UJIINSTRUMEN

ANGKET

REVISIRANCANGAN

PRODUKLKPD

UJI COBAPRODUK

LKPD

PENJARINGAN RESPONPENDIDIK DAN PESERTA

DIDIK TERHADAP PRODUKLKPD

REVISI AKHIR PRODUKLKPD

Page 82: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

63

a. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidik dan

peserta didik terhadap produk yang dikembangkan, serta informasi

mengenai ketersediaan bahan ajar di kelas.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi dari berbagai literatur

ilmiah yang relevan (buku, jurnal, skripsi, tesis, dan artikel ilmiah

lainnya). Informasi yang dikumpulkan dari studi pustaka ini ialah terkait

konsep, teori, dan langkah-langkah dalam mengembangkan bahan ajar

berupa LKPD berbasis pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik.

Studi pustaka juga dilakukan untuk menganalisis kebutuhan bahan ajar

yakni KI dan KD berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 24 Tahun

2016 serta muatan mata pelajaran yang muncul pada tema 9 subtema 3

pembelajaran ke-1 dan ke-2 berdasarkan buku guru Kurikulum 2013

revisi tahun 2017 (Kemendikbud, 2017a). Informasi yang diperoleh dari

studi pustaka inilah yang akan menjadi acuan peneliti dalam penyusunan

LKPD berbasis pendekatan saintifik untuk pembelajaran tematik kelas V.

2. Pengembangan Produk

Secara garis besar, pengembangan produk dilakukan dengan mengadakan

penelitian pendahuluan terkait pembelajaran yang sedang berlangsung,

analisis pembelajaran tematik Kurikulum 2013, membuat RPP, serta

menulis LKPD saintifik

Page 83: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

64

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan dengan menganalisis pembelajaran tematik

Kurikulum 2013 (KI dan KD) yang hendak dicapai serta membuat

silabus dan RPP untuk tema 9 subtema 3 khususnya pada pembelajaran

ke-1 dan ke-2.

b. Perancangan Produk LKPD

Tahap perancangan produk LKPD dilakukan dengan menulis LKPD

berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis kurikulum yang telah

dilakukan sebelumnya. Penulisan rancangan LKPD ini turut

memperhatikan kriteria LKPD yang baik serta struktur isi dari LKPD.

Selain itu, pada tahap perancangan ini juga peneliti akan membuat

instrumen penelitian berupa angket validasi ahli serta angket untuk

memperoleh data tanggapan pendidik dan peserta didik terhadap bahan

ajar LKPD berbasis pendekatan saintifik yang dikembangkan.

3. Validasi Rancangan Produk

Menurut Sugiyono (2017: 414) validasi rancangan merupakan “proses

kegiatan untuk menilai apakah sebuah rancangan produk secara rasional

akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.” Penilaian tersebut dilakukan

dengan berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba di lapangan.

Rancangan produk LKPD sebelum diuji cobakan kepada peserta didik harus

melewati tahap validasi ahli terlebih dahulu hingga dikatakan layak menjadi

sebuah produk LKPD. Beberapa pakar atau tenaga ahli (dalam hal ini adalah

dosen dan pendidik) akan diminta untuk menilai produk yang dirancang

Page 84: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

65

tersebut sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan rancangan

produk.

Rancangan produk LKPD dapat dikatakan valid apabila LKPD sesuai

dengan tujuan diadakannya LKPD tersebut serta memenuhi kriteria LKPD

yang baik untuk diterapkan pada pembelajaran tematik. Arikunto (dalam

Dimyati, 2013: 78) membagi jenis validitas kedalam 4 macam yaitu

validitas isi, validitas logis, validitas empiris, dan validitas konstruk.

Menurut Kerlinger (dalam Nisfiannoor, 2009: 213) validitas isi terdiri dari

validitas muka/tampang dan validitas logis.

1) Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi adalah penilaian terhadap isi yang terkandung di dalam

LKPD. Validitas isi mengukur sejauh mana isi dari rancangan LKPD

telah mewakili keseluruhan materi yang sedang dipelajari.

2) Validitas Muka / Tampang (Face Validity)

Validitas muka adalah validitas yang didasarkan pada penilaian terhadap

format tampilan dari rancangan LKPD.

3) Validitas logis (logical validity/sampling validity)

Validitas logis adalah validitas yang mengukur sejauh mana isi

rancangan LKPD telah mewakili ciri-ciri LKPD sesuai aturan, teori,

hukum, atau kaidah-kaidah yang berlaku.

Page 85: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

66

4) Validitas Empiris (Empirical Validity)

Validitas empiris merupakan validitas yang didasarkan pada hasil uji

lapangan. Artinya, produk LKPD tersebut sudah pernah diadakan uji

coba terlebih dahulu, dan hasil uji coba tersebut setelah dinilai oleh

pakarnya ternyata dinyatakan baik dan valid.

5) Validitas Konstruk (Construct Validity)

Validitas konstruk merupakan validitas yang dinilai dari sejauh mana

item-item tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes

dikatakan valid secara konstruk apabila butir-butir soal yang membangun

tes tersebut dapat secara tepat mengukur aspek berpikir seperti aspek

kognitif, afektif, psikomotorik, sebagaimana telah ditentukan dalam

tujuan instruksional khusus pembelajaran.

Berdasarkan uraian tentang jenis-jenis validitas di atas, peneliti

menggunakan validitas isi, muka/tampang, dan validitas logis untuk

mengevaluasi produk rancangan LKPD. Validitas konstruk juga

digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

yaitu angket respon peserta didik. Sedangkan validitas empiris tidak

digunakan karena penelitian dan pengembangan ini hanya menggunakan

satu kali uji coba (uji coba kelompok besar).

Validasi rancangan produk LKPD ini ditujukan untuk menguji kelayakan

isi materi LKPD serta kelayakan tampilan dan struktur LKPD. Validasi

dilakukan oleh tim ahli yaitu ahli materi, ahli media, ahli kebahasaan,

dan ahli pembelajaran. Ahli materi merupakan dosen yang ahli dalam

Page 86: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

67

pembelajaran tematik khususnya pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan

SBdP. Ahli media merupakan dosen yang ahli di bidang teknologi

pendidikan. Ahli Bahasa merupakan dosen yang ahli dalam bidang

Bahasa Indonesia, sedangkan ahli pembelajaran adalah pendidik kelas V.

4. Revisi Rancangan Produk

Setelah rancangan produk LKPD divalidasi oleh para ahli, selanjutnya

peneliti memperbaiki rancangan produk berdasarkan masukan-masukan

yang diperoleh. Berikutnya, rancangan yang telah selesai direvisi tersebut

menjadi produk LKPD dan siap diuji cobakan kepada peserta didik.

5. Uji Coba Produk LKPD

Produk LKPD berbasis saintifik yang telah selesai direvisi, selanjutnya diuji

cobakan kepada kelompok besar peserta didik. Uji coba dilakukan kepada

peserta didik kelas VA yang berjumlah 30 orang peserta didik sebagai

sasaran pemakaian bahan ajar.

6. Penjaringan Respon Pendidik dan Peserta Didik

Setelah menguji cobakan LKPD, peneliti akan menjaring tanggapan dari

pendidik dan peserta didik mengenai LKPD yang kembangkan. Penjaringan

respon peserta didik dilakukan menggunakan angket respon yang telah diuji

validitas dan reliabilitasnya.

7. Revisi Akhir Produk

Hasil dari masukan yang diberikan oleh subjek penelitian serta dosen

pembimbing terhadap kesalahan yang terjadi selama pembelajaran

dijadikan sebagai bahan bagi perbaikan produk LKPD.

Page 87: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

68

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 Sukaraja yang beralamatkan di

Jalan Ikan Sembilang No.16 Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras,

Bandar Lampung.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah didahului dengan tahap observasi pada bulan November

2018. Sedangkan tahap penelitian dan pengembangan dilaksanakan pada

semester genap tahun ajaran 2018/2019.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2017: 117) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SD Negeri 5 Sukaraja

pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Populasi berjumlah 58 orang

peserta didik yang tersebar pada dua kelas yaitu kelas VA berjumlah 30

orang dan kelas VB berjumlah 28 orang peserta didik.

Tabel 8. Jumlah Peserta Didik kelas V SD Negeri 5 Sukaraja TahunAjaran 2018/2019

KelasBanyak Peserta Didik

JumlahL PVA 15 15 30VB 15 13 28

Jumlah 34 28 58Sumber: SD Negeri 5 Sukaraja Tahun Ajaran 2018/2019

Page 88: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

69

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian menurut Sugiyono (2017: 118) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini

menggunakan tenik sampling non-probability sampling.

Menurut Sugiyono (2017: 122-124) non-probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang

sama bagi setiap unsur pada anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Penelitian ini juga menggunakan jenis teknik purposive sampling, yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Adapun yang menjadi sampel dari uji coba produk LKPD adalah peserta

didik kelas VA. Jumlah peserta didik kelas VA yang menjadi subjek

penelitian pada uji coba produk LKPD yaitu sebanyak 30 orang peserta

didik.

E. Definisi Konseptual dan Operasional Penelitian

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan seperangkat bahan, alat, atau sarana yang

dirancang dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pembelajaran yaitu dengan mempermudah pemahaman peserta didik

terhadap materi pembelajaran. Secara garis besar jenis bahan ajar dapat

digolongkan menjadi bahan ajar cetak (printed), bahan ajar dengar

Page 89: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

70

(audio), bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar

multimedia interaktif.

b. Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan

untuk memperluas atau memperbaiki kualitas bahan ajar. Kegiatan

pengembangan ini dilakukan secara sistematis oleh pendidik baik secara

mandiri maupun dengan terlibat di dalam sebuah tim pengembangan

bahan ajar.

c. Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang

menggunakan satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran yang

memiliki keterkaitan kompotensi dasar, indikator, dan isi materi yang

memungkinkan peserta didik membangun pengetahuan secara holistik

atau menyeluruh.

d. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang mampu

memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk lebih aktif membangun

pengetahuannya sendiri melalui tahapan ilmiah 5M. Melalui tahapan

pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan

dapat terlatih berpikir dan bekerja secara prosedural sebagaimana cara

kerja seorang ilmuwan dengan mengembangkan sikap-sikap ilmiah.

Page 90: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

71

e. LKPD

LKPD merupakan bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran berisi

kegiatan yang berfungsi untuk mempermudah pemahaman peserata didik

terhadap materi, didalamnya memuat tujuan pembelajaran, petunjuk

kegiatan, dan prosedur penyelesaian tugas.

2. Definisi Operasional

a. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

1) Mengamati, yaitu mengamati objek dan fenomena alam baik hanya

dengan panca indera maupun dengan menggunakan alat bantu.

2) Menanya, yaitu kegiatan mengajukan petanyaan, tanya jawab,

berdiskusi, atau klarifikasi tentang apa yang diamati atau hal-hal yang

belum dipahami terkait materi yang akan dipelajari.

3) Mengumpulkan informasi/mencoba/eksperimen, yaitu memperoleh

informasi atau data dari orang atau sumber informasi lain dengan cara

lisan, tertulis, atau melalui percobaan.

4) Menalar/mengasosiasi/mengolah informasi yaitu kegiatan mengolah

informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data, serta

menghubungkannya dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya untuk selanjutnya membuat kesimpulan terkait

materi yang sedang dipelajari.

5) Mengomunikasikan, yaitu menyajikan hasil kesimpulan (dari

mengamati sampai menalar) secara lisan maupun tulisan, dalam

kelompok maupun individual.

Page 91: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

72

b. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Model ADDIE

1) Analysis: Menganalisis kebutuhan bahan ajar (masalah pembelajaran,

karakteristik peserta didik, dan kebutuhan kurikulum).

2) Design: Menyusun kerangka LKPD, peta kebutuhan LKPD dan

lembar penilaian, validasi dan revsi rancangan LKPD.

3) Development: Mengembangkan rancangan produk LKPD yang telah

divalidasi.

4) Implementation: menguji cobakan LKPD kepada peserta didik,

membagikan angket tanggapan untuk memperoleh masukan terhadap

kemenarikan dan kebermanfaatan LKPD.

5) Evaluation: Melakukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba.

c. Langkah Penyusunan LKPD

1) Analisis kurikulum

2) Menyusun peta kebutuhan LKPD

3) Menentukan judul LKPD

4) Penulisan LKPD

5) Menyusun alat penilaian sesuai dengan jenis kompetensi dasar (KD).

F. Sumber Data Penelitian

Sumber data menurut Dimyati (2013: 39) adalah “subjek atau objek penelitian

dimana darinya suatu data dapat diperoleh. Jika peneliti mengumpulkan data

melalui kuesioner, maka sumber data disebut responden.” Arikunto (dalam

Dimyati, 2013: 39) menjelaskan bahwa secara garis besar sumber data

penelitian terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

Page 92: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

73

1. Data Primer

Arikunto (dalam Dimyati, 2013: 39) menyatakan bahwa “sumber data

primer merupakan sumber data yang pertama. Data primer diperoleh peneliti

langsung dari subjek atau objek penelitian.” Sumber data primer dalam

penelitian ini diperoleh peneliti melalui pengamatan, wawancara, dan

penyebaran angket terhadap subjek penelitian yaitu pendidik dan peserta

didik kelas VA di SD Negeri 5 Sukaraja.

2. Data Sekunder

Menurut Arikunto (dalam Dimyati, 2013: 39) “data sekunder diambil dari

pihak mana saja yang bisa memberikan tambahan data guna melengkapi

kekurangan dari data yang diperoleh melalui sumber data primer.” Data

sekunder meliputi dokumen-dokumen sekolah berupa profil sekolah, daftar

peserta didik kelas V, dokumen peraturan (Permendikbud), buku ajar

tematik, serta foto-foto di lapangan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik non-tes.

Teknik non-tes menurut Sudijono (2011: 76) “dilakukan tanpa menguji peserta

didik dengan soal-soal, melainkan dengan melakukan observasi (pengamatan),

wawancara, menyebarkan angket atau kuesioner, dan teknik dokumentasi.”

1. Observasi

Secara umum, observasi diartikan oleh Sudijono (2011: 76) sebagai “cara

menghimpun bahan-bahan keterangan atau data yang dilakukan dengan

Page 93: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

74

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran.”

Observasi atau pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk mengamati

kondisi peserta didik, pembelajaran yang berlangsung, ketersediaan bahan

ajar, serta mengamati kegiatan uji coba produk LKPD.

2. Wawancara

Wawancara menurut Sudijono (2011: 82) adalah “cara menghimpun bahan-

bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan.”

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada subjek penelitian yaitu

pendidik untuk memperoleh informasi berupa tanggapan pendidik mengenai

kondisi pembelajaran saat ini, urgensi dilakukannya penelitian. Adapun

wawancara dapat didukung dengan instrumen penelitian beruapa pedoman

wawancara, perekam suara, maupun alat tulis.

3. Angket/Kuesioner

Hampir sama dengan wawancara, angket menurut Sudijono (2011: 84)

adalah “cara pengumpulan data dengan mengajukan lembar pertanyaan yang

disebut angket/kuesioner kepada responden penelitian, secara tulisan.”

Angket yang digunakan terdiri dari pertanyaan tertutup (data terlampir).

Angket validasi ahli menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan

jawaban: (1) tidak baik, (2) kurang baik, (3) cukup baik, (4) baik, dan (5)

sangat baik. Angket respon pendidik terhadap produk LKPD menggunakan

skala Likert dengan lima pilihan jawaban yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2)

Tidak Setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Sedangkan

Page 94: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

75

angket respon peserta didik terhadap LKPD menggunakan skala Guttman

dengan skor tertinggi 1 (setuju) dan skor terendah 2 (tidak setuju).

4. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sudijono (2011: 90) “dilakukan untuk memeriksa

dokumen-dokumen yang telah ada untuk melengkapi dan memperkaya data

penelitian.” Dokumentasi dalam penelitian dilakukan untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian seperti dokumen atau arsip sekolah,

data peserta didik, serta foto-foto di lapangan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara,

angket validasi ahli terhadap produk LKPD, serta angket respon pendidik dan

peserta didik terhadap produk LKPD berbasis saintifik.

I. Teknik Analisis Data

Jenis data dalam penelitian dan pengembangan ini adalah data kualitatif dan

data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui teknik observasi dan

wawancara sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui teknik angket.

Adapun data kualitatif dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif

deskriptif. Menurut Emzir (2012: 174) analisis kualitatif deskriptif

menekankan pada tujuan untuk membantu pembaca mengetahui seperti apa

peristiwa atau aktivitas yang terjadi di latar penelitian.

Data kuantitatif seperti data hasil validasi LKPD, data hasil uji instrumen

penelitian, dan data respon pendidik dan peserta didik terhadap LKPD akan

dianalisis secara statistik deskriptif. Menurut Nisfiannoor (2009: 57) “statistik

Page 95: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

76

deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkasan data dalam bentuk

tabel atau grafik.” Oleh karena statistik deskriptif memberikan informasi hanya

dalam uraian singkat dan terbatas, maka kesimpulan harus ditarik sendiri oleh

peneliti berdasarkan data statistik tersebut.

1. Analisis Data Validasi Ahli

Analisis data validasi ahli diperlukan untuk membuat kesimpulan mengenai

kelayakan rancangan produk untuk diuji cobakan kepada peserta didik.

Berikut merupakan tabel kriteria penilaian lembar validasi ahli:

Tabel 9. Kriteria Penilaian Lembar Validasi Ahli

No. Kriteria Skor1. Sangat baik 52. Baik 43. Cukup baik 34. Kurang baik 25. Tidak baik 1

Sumber: Sugiyono (2015:166)

Data validasi ahli akan dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

Kelayakan LKPD = × 100%

Kemudian hasil validasi ahli yang telah dihitung dengan rumus tersebut

akan diambil kesimpulan sesuai kriteria kelayakan sebagai berikut:

Tabel 10. Kriteria Persentase Penilaian Validasi Ahli

Kriteria SkorSangat layak 81% - 100%Layak 61% - 80%Cukup layak 41% - 60%Kurang layak 21% - 40%Tidak layak 0% - 20%

Sumber: Akbar (2013) dalam Asma (2018: 80)

Page 96: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

77

2. Analisis Data Uji Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan analisis data hasil validasi ahli, langkah selanjutnya

adalah uji prasyarat instrumen penelitian yang berupa angket respon peserta

didik untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket.

a. Validitas Angket

Validitas butir angket menurut Sudijono (2011: 182) adalah “ketepatan

mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak

terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang

seharusnya diukur lewat butir item tersebut”.

Validitas yang digunakan untuk menguji angket respon peserta didik ini

adalah validitas konstruk (construct validity). Uji validitas dilakukan

dengan mengkorelasikan skor item angket tersebut dengan skor total

yang diperoleh menggunakan rumus Korelasi Product Moment berikut:

Keterangan:rxy = Koefisien korelasi X dan YN = Jumlah sampelX = Skor butir soalY = Skor total

Kriteria pengujian yaitu apabila rhitung > rtabel dengan α = 0,05 maka butir

soal tersebut dinyatakan valid. Setelah dilakukan uji validitas, seluruh

item angket yang berjumlah 15 item dinyatakan valid atau layak

digunakan untuk mengukur respon peserta didik terhadap LKPD.

Klasifikasi tingkat validitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 97: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

78

Tabel 11. Klasifikasi Validitas Angket

Kriteria Validitas

0,80 < rxy < 1,00 Sangat Tinggi0,60 < rxy < 0,80 Tinggi0,40 < rxy < 0,60 Sedang0,20 < rxy < 0,40 Rendah0,00 < rxy < 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto (2010: 109)

b. Reliabilitas Angket

Menurut Kusaeri dan Suprananto (2012, 177) “tujuan utama dari uji

reliabilitas adalah untuk mengetahui tingkat keajegan skor tes”.

Instrumen tes yang reliabel akan menghasilkan data yang sama apabila

instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama. Perhitungan reliabilitas instrumen berdasarkan pendapat Arikunto

(2010: 109) menggunakan rumus Cronbach Alpha berikut:

Keterangan:r11 = Koefisien reliabilitasn = Banyaknya butir soal

= Jumlah varians butir

= Varians total

Klasifikasi tingkat reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12. Daftar Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien r Reliabilitas0,8000 – 1,0000 Sangat Tinggi0,6000 – 0,7999 Tinggi0,4000 – 0,5999 Sedang/Cukup0,2000 – 0,3999 Rendah0,0000 – 0,1999 Sangat Rendah

Sumber: Arikunto (2010: 75)

∑∑

Page 98: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

79

3. Analisis Data Respon Pendidik dan Peserta Didik

Pengolahan data respon pendidik dan peserta didik terhadap LKPD yang

diuji cobakan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a. Tabulasi data, dengan cara membuat tabel berdasarkan kriteria

pertanyaan dan jawaban yang dibuat, tujuannya yaitu untuk memberikan

gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan

pertanyaan pada angket dan banyaknya sampel.

b. Menghitung frekuensi jawaban, fungsinya yaitu untuk memberikan

informasi tentang kecendrungan jawaban yang banyak dipilih oleh

peserta didik dalam setiap pertanyaan angket.

c. Menghitung persentase jawaban untuk melihat besaran persentase setiap

jawaban yang dipilih oleh peserta didik sehingga dapat dianalisis besaran

kemenarikan LKPD. Data dari lembar respon pendidik dan peserta didik

akan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kemenarikan LKPD = × 100%

Kemudian data hasil hitungan tersebut diinterprestasi sesuai kriteria

kemenarikan sebagai berikut:

Tabel 13. Kriteria Persentase Respon Pendidik dan Peserta Didik

Kriteria SkorSangat menarik 81% - 100%Menarik 61% - 80%Cukup menarik 41% - 60%Kurang menarik 21% - 40%Tidak menarik 0% - 20%

Sumber: Akbar (dalam Asma, 2018: 80)

Page 99: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

80

Berdasarkan hasil data yang dianalisis secara deskriptif tersebut, akan

diambil kesimpulan secara menyeluruh berdasarkan pemaknaan peneliti

tentang keseluruhan data yang disajikan. Penarikan kesimpulan dilakukan

secara induktif berasal dari data dan fakta di lapangan lalu menarik kepada

suatu kesimpulan atau membuat generalisasi yang lebih dapat diterima

secara luas yaitu dengan menghubungkannya dengan teori penelitian.

Page 100: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

111

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

pengembangan bahan ajar berupa LKPD berbasis pendekatan saintifik pada

pembelajaran tematik kelas V SD menghasilkan sebuah alternatif bahan ajar

yang valid dan menarik bagi pendidik maupun peserta didik. Hasil validasi ahli

menunjukkan tingkat kelayakan produk LKPD yang cukup tinggi untuk dapat

diuji cobakan kepada peserta didik.

Hasil penjaringan respon pendidik terhadap produk LKPD yang dikembangkan

berada pada kriteria menarik. Sedangkan hasil penjaringan respon peserta didik

terhadap produk LKPD berada pada kriteria sangat menarik. Pengamatan di

lapangan juga menunjukkan kecenderungan peserta didik mampu melakukan

serangkaian kegiatan saintifik 5M walaupun masih harus melibatkan peran

aktif dari pendidik untuk membimbing dan mengawasi jalannya pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka peneliti

memberikan beberapa saran guna perbaikan kualitas pembelajaran tematik

peserta didik kelas V sebagai berikut:

Page 101: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

112

1. Bagi Pendidik

Pendidik disarankan untuk mengembangkan sendiri bahan ajar yang sesuai

dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Silabus, RPP, maupun

produk LKPD yang telah dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan

dapat menjadi acuan bagi pendidik untuk menyusun LKPD berbasis

pendekatan saintifik dan menerapkannya kepada peserta didik. Hal tersebut

guna menghilangkan kebosanan peserta didik selama ini terhadap

pembelajaran yang monoton, meningkatkan pemahaman peserta didik

terhadap materi pelajaran, serta dapat melatih kemandirian peserta didik

dalam belajar apabila diterapkan secara berkelanjutan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah disarankan untuk memberikan arahan bagi pendidik untuk

mulai melakukan kegiatan pengembangan bahan ajar baik yang dilakukan

secara individual ataupun membentuk tim pengembangan. Hal tersebut

untuk mendukung upaya pencapaian visi, misi, maupun tujuan sekolah

secara khusus dan tujuan pendidikan nasional secara umum.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian pada fokus maupun

lokus yang sama dan menjadikan penelitian ini sebagai salah satu referensi

yang dapat memperkaya informasi peneliti dalam meningkatkan kualitas

penelitiannya. Akan lebih baik pula bila peneliti lain dapat mengisi ruang-

ruang yang masih kosong pada hasil penelitian untuk dapat lebih

menyempurnakan penelitian ini.

Page 102: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

113

DAFTAR PUSTAKA

Asma, Nur. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) BerbasisHigher Order Thinking Skill (HOTS) pada Pembelajaran Matematika KelasV SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung. (Skripsi). UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta, Jakarta.

Awalludin. 2017. Pengembangan Buku Teks Sintaksis Bahasa Indonesia.Deepublish, Yogyakarta.

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud. 2016. Kamus BesarBahasa Indonesia Daring dalam https://kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses pada20/01/2019 pukul 11:00 WIB.

Bakhtiar, A Faisal. 2017. Pengembangan Aplikasi Berbasis Multimedia padaPembelajaran Tematik Kelas III Sekolah Dasar. (Tesis). UniversitasPendidikan Indonesia. Sumedang.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

Chou Ying-Chyi, et.al. 2015. The Effectiveness of Teaching Aids for ElementaryStudents’ Renewable Energy Learning and an Analysis of Their EnergyAttitude Formation. International Journal of Environmental and ScienceEducation. 10 : 219-233.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat JendralManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen PendidikanNasional, Jakarta.

Dimyati, Johni. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya padaPendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kencana, Jakarta.

Dimyati, Johni dan Mudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta,Jakarta.

Page 103: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

114

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Erlisnawati., Munjiatun., Hamdayani. 2013. Pengaruh Model ContextualTeaching and Learning (CTL) terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPASiswa Kelas V SD Negeri 99 Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Guru SekolahDasar. 5 : 1-745.

Gogoi, Sampreety. 2015. Importance’s of Teaching Learning Materials for YoungChildren. International Journal of Current Research. 7 : 20269-20273.

Hanifah, Nurdinah dan Julia, J. 2014. Membedah Anatomi Kurikulum 2013 untukMembangun Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik. (ProsidingSeminar Nasional Pendidikan Dasar). Universitas Pendidikan Indonesia.Sumedang.

Hasibuan, Idrus. 2017. Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching andLearning). Jurnal Ilmu–ilmu Pendidikan dan Sains. 2 : 2580-7145.

Ibda, Fatimah. 2015. Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget. JurnalIntelektualita. 3 : 32-33.

Irham, M dan Wiyani, A Novan. 2013. Psikologi Pendidikan (Teori, Aplikasi,dalam Proses Pembelajaran). Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Jowita, N Vonny. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Menggunakan Model Problem Based Learning pada Tema 4 Sehat ItuPenting Subtema 3 Lingkungan Sehat di Kelas V SD Negeri 55/i Sridadi.(Skripsi). Universitas Jambi. Jambi.

Khotimah, Khusnul. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik TematikBerbasis Learning Cycle 5E Tema IV Kelas IV di SD. (Tesis). UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Kadarwati, Ani dan Malawi, Ibadullah. 2017. Pembelajaran Tematik (Konsep danAplikasi). Media Grafika, Magetan.

Katriani, Laila. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik. (Makalah).Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses PendidikanDasar dan Menengah. Kemendikbud, Jakarta.

2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar danPendidikan Menengah. Kemendikbud, Jakarta.

Page 104: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

115

2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)Nomor24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi DasarPelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan PendidikanMenengah. Kemendikbud, Jakarta.

2017a. Buku Guru Kelas V SD Revisi 2017 Tema 9 (Benda-benda di SekitarKita). Kemendikbud, Jakarta.

2017b. Buku Siswa Kelas V SD Revisi 2017 Tema 9 (Benda-benda di SekitarKita). Kemendikbud, Jakarta.

Laisaroh, Anggi., dkk. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Cerita Anakdengan Pendekatan Saintifik pada Subtema Keberagaman Makhluk Hidupdi Lingkunganku. Jurnal Pedadidaktika. 2 : 2406-8705.

Lestari S Westri., Susilo Herawati., Setyosari Punaji. 2017. Pengembangan BahanAjar Tematik untuk Siswa Kelas IV. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,dan Pengembangan. 2 : 10168-14502.

Mardiana, Elly. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik,Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika Siswa Pascasarjana.(Prosiding Seminar Nasional Matematika). Universitas Negeri Malang.Malang.

Ngaziz, Muhimah. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Terpadu denganTema Pariwisata pada Kelas II MI Ma’arif Sukun I Malang. (Skripsi).Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial.Penerbit Salemba Humanika, Jakarta.

Nofrion. 2016. Komunikasi Pendidikan. Prenada Media, Jakarta.

OECD. 2017. How does PISA for Development Measure Scientific Literacy dalamhttps://www.oecd.org/pisa/pisa-for-development/10-How-PISA-D-measures-science-literacy.pdf. Diakses pada 23/11/2018 pukul 17.00 WIB.

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif . DivaPress, Yogyakarta.

2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) TematikTerpadu. Penerbit Kencana, Jakarta.

2018. Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar: Teori danAplikasinya di Sekolah/Madrasah. Penerbit Kencana, Jakarta.

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran: Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Prenada Media, Jakarta.

Page 105: New PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN …digilib.unila.ac.id/60521/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB... · 2019. 12. 27. · ABSTRAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN

116

Sadjati, M Ida. 2012. Hakikat Bahan Ajar. (Modul). Universitas Terbuka. Jakarta.

Schijndel Van J.P Tessa, et.al. 2018. Do Individual Differences in Children’sCuriosity Relate to Their Inquiry-Based Learning? International Journal ofScience Education. 40 : 996-1015.

Tim SEQIP. 2000. Science Education Quality Improvement Project (SEQIP)Buku IPA Guru Kelas 4. Departemen Pendidikan Nasional RepublikIndonesia, Jakarta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers, Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sugiyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran : Teori dan KonsepDasar. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru,Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Khusus. RinekaCipta, Jakarta.

Syakur M, Sf. 2016. Pembelajaran Tematik untuk Kelas Rendah. MaseifaJendela Ilmu, Kudus.

Widodo S, Chomsin dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar BerbasisKompetensi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wulandari, Tri. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Saintifikpada Subtema 3. Kebiasaan Makanku Siswa Kelas IV Sekolah Dasar(Tesis). Universitas Lampung. Bandar Lampung.