New Pemikiran berbasis resiko dalam iso 9001 2015

21
Pemikiran Berbasis ResikoISO 9001:2015 ……Rais_MR3 ( Bekasi, 7 januari 2015) ……Mengawali tahun 2015, salah satu lompatan penting dalam standarisasi internasional adalah dengan membentuk Pemikiran berbasis resiko ke dalam ISO 9001:2015. Sebagai hal baru, makin banyak informasi dalam berbagai penyajian akan memudahkan pemahaman prinsip-prinsip Risk-base Thinking.

Transcript of New Pemikiran berbasis resiko dalam iso 9001 2015

“Pemikiran Berbasis Resiko“ ISO 9001:2015

……Rais_MR3 ( Bekasi, 7 januari 2015)

……Mengawali tahun 2015, salah satu lompatan penting

dalam standarisasi internasional adalah dengan

membentuk Pemikiran berbasis resiko ke dalam ISO

9001:2015. Sebagai hal baru, makin banyak informasi

dalam berbagai penyajian akan memudahkan pemahaman

prinsip-prinsip Risk-base Thinking.

1987

1994 2000

2008

2015

Membentuk pendekatan

sistematis terhadap risiko

dalam sistem manajemen

mutu.

Klausul 7 tentang,

tindakan pencegahan

dikeluarkan dan diganti

dengan memasukkan resiko

ke dalam seluruh standar.

Pendekatan berbasis

risiko, membuat organisasi

proaktif mencegah atau

mengurangi efek yang tidak

diinginkan dan

mempromosikan perbaikan

berkelanjutan.

Revisi setiap 5 sampai 8 tahun

2015 Revision Issue

Rencana publish ISO 2001:2015, Sept. 2015

1 Ringkasan

Pemikiran berbasis risiko

adalah sesuatu yang kita semua

sudah sering lakukan secara

otomatis.

Contoh: Jika saya ingin

menyeberang jalan saya akan

memastikan kondisi aman

sebelum saya jalan. Saya

tidak akan melangkah jika di

depan ada mobil bergerak.

2 What is “Risk-Base Thinking”

Pemikiran berbasis resiko adalah

memperhitungkan resiko ke dalam sistem

manajemen secara keseluruhan.

Contoh:

Untuk menyeberang jalan saya mungkin langsung

atau menggunakan jembatan penyeberangan di

dekatnya. Proses yang akan saya pilih

ditentukan oleh pertimbangan resiko.

2

Resiko diperhitungkan

sejak awal untuk seluruh

standar, pemikiran

berbasis risiko merupakan

bagian dari pendekatan

proses.

What is “Risk-Base Thinking”

Risiko umumnya

dipahami sebagai hal

negatif. Dalam berpikir

berbasis risiko, tetap

ada peluang positif dari

setiap resiko yang

terjadi.

contoh:

Menyeberang jalan dengan cara langsung, akan

memberikan kesempatan untuk mencapai seberang

jalan dengan cepat, tetapi resiko cedera tinggi

karena ada mobil bergerak.

Resiko menggunakan jembatan penyeberangan adalah

bahwa saya mungkin terlambat. Tapi peluangnya

tertabrak mobil sangat kecil.

2 What is “Risk-Base Thinking”

Peluang tidak selalu hubungannya dengan resiko

tetapi terkait langsung dengan tujuan. Dengan

mempertimbangkan situasi dimungkinkan untuk

mengidentifikasi meningkatkan peluang.

contoh:

Situasi ini menunjukkan adanya

peluang untuk melakukan perbaikan

lebih lanjut:

•Mengutamakan subway langsung di

bawah jalan

•Lampu lalu lintas khusus pejalan

kaki, atau

•Mengalihkan jalan sehingga daerah

terhindar dari lalu lintas

Dampak dan kelayakan harus dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan. Apapun tindakan yang diambil akan

mengubah konteks dan resiko.

2 What is “Risk-Base Thinking”

Dengan mempertimbangkan

keseluruhan risiko , organisasi

akan:

3 Why Use RBT (Risk-Base Thinking)

Meningkatkan pencapaian

tujuan yang telah

ditetapkan,

Pelanggan semakin yakin akan menerima produk

atau jasa yang diharapkan.

Output akan lebih

konsisten

Akan membangun basis pengetahuan yang kuat

Membiasakan budaya proaktif terhadap perbaikan

Menjamin konsistensi kualitas barang atau jasa

Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

3

Perusahaan yang sukses

secara intuitif selalu

menggunakan pendekatan

berbasis risiko

Dengan berpikir berbasis

resiko maka,:

Why Use RBT (Risk-Base Thinking)

DEFINISI

ISO 9001: 2015 mendefinisikan

resiko sebagai dampak dari

ketidakpastian pada hasil yang

diharapkan.

3 Where is risk addressed in ISO 9001:2015

Efek adalah penyimpangan dari yang

diharapkan bisa positif atau

negatif.

Resiko adalah tentang apa yang bisa

terjadi dan apakah efek ini mungkin

terjadi.

Resiko juga mempertimbangkan kemungkinan

tercapainya target dari sistem manajemen.

Penekanan pemikiran berbasis

resiko dalam ISO 9001:2015

sebagai berikut:

4

Klausul 5 (Kepemimpinan)

manajemen puncak diperlukan

untuk berkomitmen memastikan

Klausul 4 diikuti.

Klausul 4 (Konteks) organisasi diperlukan untuk

menentukan dan memberikan pengaruh terhadap

tingkat resiko.

Klausul 6 (Planning) organisasi wajib mengambil

tindakan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang.

Where is risk addressed in ISO 9001:2015

Klausul 10 (Improvement)

organisasi dituntut untuk

meningkatkan dengan menanggapi

perubahan resiko.

4 Klausul 8 (Operasi) organisasi

diperlukan untuk melaksanakan

proses untuk mengatasi resiko dan

memanfaatkan peluang.

Klausul 9 (Evaluasi kinerja) organisasi

diperlukan untuk memantau, mengukur, menganalisis dan

mengevaluasi resiko dan peluang.

Where is risk addressed in ISO 9001:2015

Menggunakan pendekatan faktor

resiko dalam proses organisasi Anda.

5 How do I do it

1. Identifikasi

Mengidentifikasi resiko dan peluang

setiap pilihan yang akan diambil

Mempertimbangkan hal-hal

seperti cuaca, keadaan

sekeliling dan faktor lain

yang bisa mengganggu.

Contoh

Resiko menyeberangi jalan pada waktu sibuk dengan

banyak mobil bergerak cepat, tidak sama jika

menyeberang pada jalan sepi dengan sedikit mobil

yang bergerak.

Analisa dan tentukan prioritas terhadap resiko dan

peluang apa yang dapat diterima, atau tidak diterima?

Apa keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari satu

pilihan yang diambil.

5

Contoh

Tujuan: Saya harus aman menyeberang jalan untuk

mencapai sebuah pertemuan pada waktu tertentu. Dengan

kondisi tidak terluka dan tidak terlambat.

Mungkin dapat diterima, jika terlambat tiba di

seberang jalan karena menggunakan jembatan daripada

kemungkinan cedera karena langsung menyeberang.

Kesempatan untuk sampai lebih

cepat tapi dengan kemungkinan

cedera.

2. Buat Prioritas

How do I do it

Jembatan penyeberangan 250 meter

akan menambah waktu perjalanan

saya. Maka Jika keadaan cuaca

baik, visibilitas baik, jalanan

sepi tidak banyak mobil lewat.

5

3. Analisa Kasus.

Maka saya putuskan untuk langsung menyeberang jalan

dengan tingkat resiko cedera yang rendah dan punya

kesempatan untuk mencapai pertemuan tepat waktu.

How do I do it

5

Bagaimana saya bisa mengurangi resiko yang

kemungkinan bisa terjadi?

4. Buat Rencana

Rencana tindakan untuk

mengatasi resiko yang bisa

terjadi adalah:

Bagaimana saya bisa

menghindari atau menghilangkan

resiko saat menyeberang?

How do I do it

Contoh Kasus:

Saya bisa menghilangkan risiko

cedera dengan menggunakan jembatan

tetapi saya telah memutuskan bahwa

resiko apapun yang terjadi saat

menyeberang jalan dapat diterima.

5

Rencana dan pertimbangan:

Mengurangi kemungkinan cedera

dan atau efek cedera, dengan

menyeberang pada saat tidak ada

mobil yang bergerak di dekat saya.

Menyeberang jalan di tempat yang memiliki visibilitas

yang baik dan bisa berhenti di tengah untuk melihat

kembali jumlah mobil yang bergerak.

How do I do it

contoh

Saya menyeberang jalan,

periksa tidak ada hambatan

untuk menyeberang dan ambil

tempat yang aman di tengah

lalu lintas yang bergerak.

5 5. Melaksanakan rencana -

mengambil tindakan

Saya cek tidak ada mobil datang. Saya menyeberang

setengah jalan dan berhenti di tengah pada tempat

yang aman. Saya periksa lagi situasi jalanan

kemudian melanjutkan penyeberangan.

How do I do it

5

6. Periksa efektivitas

tindakan dan cara kerjanya?

contoh

Saya tiba di seberang jalan

tanpa luka dan tepat waktu.

Rencana ini dijalankan dan

hasil yang tidak diinginkan

bisa dihindari.

How do I do it

7. Belajar dari pengalaman

dan perbaikan terus-menerus

5

contoh

Saya ulangi rencana selama beberapa hari, pada waktu yang

berbeda dan dalam kondisi cuaca yang berbeda.

Pengalaman mengajarkan, bahwa menyeberang jalan pada waktu

tertentu dalam sehari sangat sulit karena ada terlalu banyak

mobil.

Untuk membatasi resiko saya

merevisi dan memperbaiki proses

dengan menggunakan jembatan pada

kondisi tersebut.

Saya terus menganalisis efektivitas proses dan merevisinya

bila terjadi perubahan konteks.

How do I do it

5

Memindahkan tempat pertemuan

sehingga tidak harus

menyeberang jalan.

8. Beberapa pertimbangan

peluang inovatif:

Mengubah waktu pertemuan sehingga saya

menyeberang jalan ketika sepi dari

kendaraan.

Saya dapat melakukan pertemuan dengan

menggunakan peralatan elektronik.

How do I do it

Pemikiran berbasis risiko

bukanlah hal baru dan sesuatu

yang sudah anda lakukan dan

kontinue

5 Kesimpulan

Sumber bacaan:

….

31000 ISO: 2009 Prinsip dan pedoman Manajemen

Risiko –

PD ISO / TR 31004: 2013. Pedoman pelaksanaan

Manajemen risiko - ISO 31000

Pemikiran berbasis risiko:

Memastikan pengetahuan dan kesiapan lebih besar.

Meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan.

Membuat kebiasaan pencegahan

Mengurangi kemungkinan hasil buruk.