Neurologi

40
KELOMPOK 2 Fasilitator : dr.Donna Novina Kahanjak, M.Biomed

description

pleno pemicu 3

Transcript of Neurologi

PEMICU 3

KELOMPOK 2

Fasilitator : dr.Donna Novina Kahanjak, M.Biomed

1Nama Anggota :Farin Limanda MuliaFAA 114 002Adams Sophiano FAA 114 004Ika NathaliaFAA 114 007Theresia Bornok BintangFAA 114 017AndrionaldyFAA 114 029Dody Indra AtmajaFAA 114 036 Desy Pustika SariFAA 114 048Novia PranitaFAA 114 049Sri RejekiFAA 112 020Dina WulandariFAA 111 0062PEMICU IIIBpk. Iwan, seorang laki-laki berusia 30 tahun dengan riwayat ketergantungan obat terlarang, di bawa ke IGD karena mengalami kecelakaan motor dan kehilangan kesadaran. Menurut saksi mata, Iwan tidak memakai helm saat kecelakaan dan kepalanya terbentur trotoar. Ketika sadar, Iwan tidak dapat mengingat kehidupannya sebelum kecelakaan tersebut, dan ia juga memiliki kesulitan dalam mempelajari hal-hal baru. Dokter berharap gejala Bpk. Iwan akan membaik setelah beberapa waktu.KATA SULITIGD salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat memberikan playanan darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar.Obat TerlarangObat yang tergolong dalam narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnyaKesadaranKondisi terjaga atau mampu mengerti apa yang sedang terjadi

KATA KUNCILaki-laki 30 TahunKetergantungan obat terlarangKecelakaan motorKehilangan kesadaranTidak memakai helmTidak dapat mengingat kehidupan sebelum kecelakaanKesulitan mempelajari hal-hal baruIDENTIFIKASI MASALAHLaki-laki 30 Tahun memiliki riwayat ketergantungan obat terlarang Bpk. Iwan mengalami kecelakaan motor dan kehilangan kesadaran Bpk. Iwan tidak memakai helm saat kecelakaan dan kepalanya terbentur trotoarBpk. Iwan tidak dapat mengingat kehidupan sebelum kecelakaan dan sulit mempelajari hal baruANALISIS MASALAHKETERGANTUNGAN OTLAKI-LAKI 30 TAHUNMENGALAMI KECELAKAAN MOTOR (KEPALA TERBENTUR)TIDAK MEMAKAI HELMTRAUMA KEPALAGANGGUAN MEMORIGANGUAN KESADARANSPIDER WEBPENGARUH OBATTRAUMA KEPALAFUNGSI LUHURMEMORIKESADARANDEFINISIETIOLOGIMEKANISMEDAMPAKPENATALAKSANAANHIPOTESISLaki-laki 30 Tahun yang mengalami hilang ingatan kehidupan sebelum kecelakaan dan sulit mempelajari hal baru disebabkan kepala yang terbentur benda keras dan dipengaruhi oleh ketergantungan obat terlarang. PERTANYAAN TERJARINGDefinisi kata sulitApa hubungan ketergantungan obat terhadap fungsi neuron?Bagaimana etiologi kesadaran dan memori ?Bagaimana mekanisme kerja memori dan kesadaran ?Apa saja dampak penurunan memori dan kesadaran ?Bagaimana penatalaksanaan memori dan kesadaran ?Bagaimana mekanisme degenerasi sel neuron?8. Jelaskan jenis-jenis tingkat kesadaran !9. Jelaskan jenis-jenis memori !10. Apa saja jenis dan klasifikasi obat terlarang ?11. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesadaran ?12. Apa saja bagian sel neuron yang rusak karena obat terlarang?13. Apa saja sel-sel yang bekerja dalam memori dan bagaimana mekanismenya?

14. Bagian otak mana yang mengatur sistem neuron?15. Apakah penyebab kehilangan ingatan, apakah akibat terbentur atau obat terlarang?16. Apa saja akibat dari cranial injury?17. Apa fisiologi pembentukan memori?Jenis-jenis memori/ingatanIngatan atau memori adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat kembali kemudian. Ingatan atau memori itu terbagi atas dua yaitu :Ingatan jangka pendek berlangsung beberapa detik sampai jam.Ingatan jangka panjang dipertahankan dalam hitungan harian sampai tahunan.

Fisiologi pembentukan memori (1)Jejak ingatan terdapat dibanyak bagian otak. Bagian-bagian otak yang diperkirakan paling berperan dalam ingatan adalah hipokampus dan struktur terkait dilobus temporalis medial (dalam), sistem limbik, serebelum, korteks prafrontalis, dan bagian-bagian lain korteks sendiri.Hipokampus dan ingatan deklaratifSerebelum dan ingatan prosedural Korteks prafontal dan ingatan sementara

Fisiologi pembentukan memori (2)Ingatan jangka pendek melibatkan modifikasi transien fungsi sinaps-sinaps yang sudah ada.Mekanisme HabituasiMekanisme SensitisasiIngatan jangka panjang melibatkan pembentukan hubungan sinaps baru yang permanen Memerlukan pengaktifan gen-gen spesifikJenis-jenis tingkat kesadaran a. secara kualitatif 1. Compos Mentis2. Apatis3. Delirium4. Somnolen ( Letargi)5. Stupor6. Coma (comatose)

b. Secara Kuantitatif Dengan GCS ( Glasgow Coma Scale ) 1. Menilai respon membuka mata (E) 2. Menilai respon Verbal/respon Bicara (V) 3. Menilai respon motorik (M)

faktor faktor yang mempengaruhi kesadaran

S : Sirkulasi E : Ensefalitis M : Metabolik E : Elektrolit N : Neoplasma I : Intoksikasi T : Trauma E : Epilepsi

Etiologi gangguan memori dan kesadaran Penurunan fungsi memori disebut Demensia bentuk terseringnya yaitu Alzheimer (AD). AD merusak saraf-saraf pada bagian otak yang mengatur memori, khususnya pada hipokampus. Penuruna fungsi kesadaran disebabkan oleh cedera otak akibat cedera ringan dan sering disebut konkusio.Fisiologi Kesadaran dan MemoriFisiologi KesadaranPusat kesadaran terletak pada serabut transversal retikularis dari batang otak sampai thalamus dan korteks serebri. Fisiologi Kesadaran dan Memori (2)Studi Scheibels menggambarkan inervasi luas formatio retikularis oleh akson-akson cabang dan kolateral dari sistem sensorik asenden, mengimplikasikan daerah ini supaya berada dalam keadaan aktif.talamus medial, memproyeksikan dirinya secara luas ke dalam hemisfer serebri

sistem aktivasi retikular.

Gambaran skematis sistem RAAS. 22Fisiologi Kesadaran dan Memori (3)Masukan utama kepada nukleus pemancar dan retikular talamus (jalur kuning) berasal dari kelompok sel kolinergik di pons bagian atas, pedunkulopontine dan nukleus tegmental laterodorsal yang memfasilitasi transmisi talamokortikal.

Fisiologi Kesadaran dan Memori (4)Jalur kedua (merah) mengaktivasi korteks serebri untuk memfasilitasi pengolahan masukan talamus dan berasal dari neuron-neuron kelompok sel monoaminergik, menerima masukan dari neuron peptidergik di hipotalamus lateral dan otak depan bagian basal.

Fisiologi Kesadaran dan Memori (4)B. Fisiologi Memori

a. Proses penyandian informasi (encoding)Suatu proses mengubah sifat suatu informasi kedalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme.b. Proses penyimpanan informasi (storage)Kapasitas penyimpanan dalam memori jangka pendek sangat terbatas, sedangkan pada memori jangka panjang lebih besar.c. Proses mengingat kembali (retrieval)suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali.

Dampak Penurunan Memori dan Kesadaran Dampak Penurunan memori (Demensia) : banyak sel saraf yang tidak berfungsi, kehilangan kontak dengan sel-sel saraf lain dan mati.Dampak Penurunan kesadaran : Pasien merasa kebingungan secara menetap setelah cederaPemeriksaan KesadaranAnamnesisDalam melakukan anamnesis perlu dicantumkan dari siapa anamnesa tersebut didapat. Diperlukan perjalan penyakit, riwayat trauma, riwayat penggunaan obat-obatan.Pemeriksaan fisik UmumTanda vitalBau NafasPemeriksaan kulitPemeriksaan NeurologisTentukan Derajat kesadaranPeriksa mataPeriksa motorikPemeriksaan Penunjang Pemeriksaan gas darahPemeriksaan darah lengkapBagian Otak yang Mengatur Sistem Neurona) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSPdalam saraf perifer.c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.

Mekanisme Degenerasi Sel Neuron Sel schwann memandu regenerasi akson perifer yang putus, pada kasus terpotongnya akson di susunan saraf tepi, bagian akson yang terletak lebih jauh dari badan sel mengalami degenerasi, dan sel Schwann sekitar memfagosit debrisnya. Sel Schwann itu sendiri menetap dan membentuk tabung regenerasi untuk menuntun serat saraf melaksanakan regenerasi dalam arah yang benar. Bagian akson sisanya yang terhubung kebadan sel mulai tumbuh dan maju didalam kolom sel Schwann dengan gerakan amuboid. Klasifikasi Obat terlarangNarkotikaPsikotropikaZat adiktif

Bagian-bagian otak yang di rusak NAPZAAkibat terhadap Movement Gerakan menjadi lamban akibat gangguan otak Disorientasi DisplacementDisorder IndirectlyAkibat terhadap SensationsKhayalan semuAbstrak Intangible IncredibleAkibat terhadap Visions Jangka pendek Jangka menengahJangka panjangBagian-bagian otak yang di rusak NAPZA (2)Akibat terhadap CoordinationsIsolationRejection (Menarik diri) Ramai sendiriSepi dalam keramaianAkibat terhadap Memory Otak besar lebih dominan (temporary amnesia=hilang ingatan sementara)Penggunaan otak sedangPenggunaan otak kecilSumber: E-jurnal: Budhi, Esther. KONSELING NARKOBA. Web: http://e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/P114.pdf; Diakses: Minggu, 3 Mei 2015; Pukul: 13:19 Wib. Patofisiologi Cranial Injury (1)Proses primer Proses primer merupakan kerusakan otak yang diakibatkan oleh benturan/proses mekanik yang membentur kepala. Derajat kerusakan tergantung pada kuatnya benturan dan arahnya, kondisi kepala yang bergerak/diam, dan percepatan/perlambatan gerak kepala. Proses primer ini mengakibatkan fraktur tengkorak, perdarahan dalam rongga tengkorak/otak, robekan selaput saraf dan kematian langsung neuron pada daerah yang terkena Patofisiologi Cranial Injury (2)Proses sekunder Proses sekunder merupakan tahap lanjutan dari kerusakan otak primer dan timbul karena berubahnya struktur anatomi maupun fungsional dari otak, misalnya: meluasnya perdarahan, edema otak, kerusakan neuron berlanjut, iskemia lokal/global otak, dan hiperterm

Hubungan Ketergantungan Obat Terlarang dgn Fungsi MemoriPengaruh pengunaan Narkoba pd tiap-tiap orang berbeda, tergantung:Berapa takaran yg digunakanCara pemakaian (brpa sering mggunakan jenis obat yg di konsumsi)Kondisi badan pemakai.

Sementara pengaruh yg bisa ditimbulkan dlm jangka pendek, hanya mrpkan kenikmatan sesaat seperti dpt:Menghilangkan stressPerasaan gembiraMerasa bebasMenghilangkan rasa sakit.

Hubungan Ketergantungan Obat Terlarang dgn Fungsi Memori (2)Pengaruh buruknya: sulit bernafas, tekanan darah melemah, pupil mata mengecil dan sering merasa ngantuk.Secara khusus, penggunaan narkoba dlm dosis tinggi, tdk sesuai dgn resep dokter beresiko pd kerusakan susunan syaraf otak secara permanen.Narkoba/obat terlarang disebut sbg zat psikoaktif, krn,Mempengaruhi kerja otak yg berfungsi (pusat pengendalian tubuh, mempengaruhi seluruh fungsi tubuh).KetergantunganSemacam pembelahan sel-sel otak pd pusat kenikmatan.Jika merasa aman, otak mengeluarkan neotransmiter (zat2 kimia) dopain dn akn memberikan kesan menyenangkan.Jika memakai narkoba kembali orang akan merasa nikmat seolah2 kebutuhan batinnya terpuaskan.Otak akan merekamnya sbg sstu yg harus dicari sebagai prioritas sebab menyenangkan.Akibatnya otak membuat program salah, seolah2 orang itu memerlukannya sbg kebutuhan pokok (terjadi kecanduan atau ketergantungan).Sumber: digilib.unila.ac.id//585/7/BABII.pdf; Diakses: Rabu, 29 April 2015; Pukul: 20:48 Wib.Obat terlarang dan Trauma Kepala Apakah kedua dapat menyebabkan gangguan ingatan ?Keduanya dapat menyebabkan hilang ingatan penggunaan obat terlarang yang berlebihan dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan perilaku dan mental seseorang sehingga orang tersebut dapat lupa akan masa lalunya.

Terbentur keras juga dapat menyebabkan hilang ingatan karena luka otak yang berhubungan dengan trauma eksternal, seperti suatu pukulan keras di kepala, trauma yang internal, seperti stroke, terpapar suatu zat beracun seperti karbon monoksida atau alkohol, diet yang tidak tepat atau malnutrisi, tumor otak, penyakit otak dan herpes, infeksi/peradangan serta benturan akibat benda keras.RujukanAmnesia.pdf//repository.maranatha.edu.Id_wwhnd_2011_28.pdf/Hesperian.orgLumbantobing,S.M. (2012). Neurologi klinik : Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta. Badan Penerbit FKUIBahan Ajar Penatalaksanaan Cedera Kepala Akut dr. ISKANDAR JAPARDI Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utaradigilib.unila.ac.id//585/7/BABII.pdf; Diakses: Rabu, 29 April 2015; Pukul: 20:48 Wib.Guyton, Arthur C, Fisiologi Kedokteran, 148 168, Edisi ke 5, EGC, Jakarta, 1987. Price, A. Silvia; Wilson, M. Lorraine, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses proses Penyakit, 901 929, 1021 1022, EGC, Jakarta, 1995. Chung, KW, Gross Anatomy, Binarupa Aksara, Jakarta, 1993, p. 7-8Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992) Harsono, Buku Ajar Neurologi Klinis, Yokyakarta, Gajah Mada University Press, 1996)Dr. Darwin Amir. Sp. S. Bagian Ilmu Penyakit Syaraf Fakultas Kedokteran Unandhttp://internist.weebly.com/uploads/1/6/7/2/16728952/pendekatan_diagnostik_dan_tatalaksana_penurunan_kesadaran.pdf (Diakses pada 28 April 2015, pukul 19.15 WIB)Huwae, F. J. 2006. (Tesis) HUBUNGAN ANTARA KADAR SENG (Zn) DENGAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA ANAK SEKOLAH DASAR. Semarang: UNDIP. eprints.undip.ac.id (diakses pada 28 April 2015, pukul 20.05 WIB)Sherwood, lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC. 2009