Network Analysis

18

Click here to load reader

description

Sistem Pakar dan Sistem Pengambilan Keputusan

Transcript of Network Analysis

Page 1: Network Analysis

PENERAPAN NETWORK ANALYSIS DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KELOMPOK 4

Wahyu Septiadi/19310919

Rudi Sutia Mijaya/19310912

Muhammad Adam Nurfadlillah/19310895

Devi Oktavia Sari/19310867

Dini Novianti Rahayu/19310873

Elsa Rati Hariza/19310875

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2014

Page 2: Network Analysis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proyek adalah suatu proses pembangunan fisik yang mempunyai waktu

terbatas (awal dan akhir proyek relatif pasti) dan hasil proyek yang bersifat unik

(hanya satu/terbatas) (Dannyanti, 2010).

Proyek merupakan gabungan dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan

dan harus diselesaikan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum seluruh tugas

dapat dilaksanakan secara tuntas. Dalam analisis jaringan kerja proyek

merupakan serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan menghasilkan produk

yang baru dan unik serta dilakukan dalam periode tertentu (Maharesi, 2002).

Dalam proses mencapai hasil akhir pada sebuah proyek, ada 3 hal yang

sangat berkaitan erat dan mempengaruhi kualitas suatu pengerjaan proyek (triple

constrainst), yaitu jadwal, mutu, dan anggaran biaya proyek. Adanya suatu

pengaturan yang tersusun secara sistematis dan terkonsep dengan baik akan

menjadikan ketiga hal tersebut dapat terpenuhi sehingga hasil yang diharapkan

sesuai dengan perencanaan awal proyek.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kegunaan Network Planning

dalam infrastruktur, bagaimana tahapan penggunaannya serta contoh kasus yang

menerapkan metode ini.

Page 3: Network Analysis

1.2 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui network planning dalam penerapannya di bidang infrastruktur.

2. Mengetahui hubungan antara network planning

3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem perencanaan jaringan

4. Mengetaui aplikasi dan contoh penerapan network planning berdasarkan

referensi beberapa jurnal

Page 4: Network Analysis

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ANALISIS JARINGAN (NETWORK ANALYSIS)

2.1.1 Pengertian Jaringan (Network)

Jaringan (Network) merupakan sebuah istilah untuk menandai model-

model yang secara visual bisa diidentifikasi sebagai sebuah sistem jaringan yang

terdiri dari rangkaian-rangkaian noda (node) dan kegiatan (activity).

Terdapat istilah dalam hubungan suatu jaringan yaitu terminologi jaringan

yang terdiri dari 2 (dua) buah noda yaitu noda awal dan noda akhir serta anak

panah yang menghubungkan antara noda awal dan noda akhir.

2.1.2 Pengertian Analisis Jaringan (Network analysis)

Analisis jaringan adalah suatu peralatan manajerial yang dikembangkan

untuk membantu manajemen dalam perencanaan, pengawasan dan penjadwalan

(scheduling) proyek-proyek yang relative kompleks dan tidak rutin. Di dalam

analisis jaringan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Contoh metode

analisis jaringan yang bisa digunakan adalah Critical Path Method (CPM) dan

Program Evaluation and Review Technique (PERT).

Kedua model tersebut sangat mirip, tetapi PERT banyak digunakan untuk

merencanakan dan mengawasi program-program penelitian dan pengembangan,

sedangkan CPM banyak digunakan untuk proyek-proyek konstruksi. Kedua

Page 5: Network Analysis

peralatan ini sangat membantu dalam meminimumkan penundaan, kemacetan dan

konflik pelaksanaan proyek.

Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama

dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa

PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan

event oriented. Pada activity oriented anak-panah menunjukkan activity atau

pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedang event oriented

pada peristiwalah yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas.

2.2 HUBUNGAN NETWORK ANALYSIS DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

2.2.1 Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja

1. Untuk mengkoordinir semua unsur (element) proyek kedalam suatu

rencana utama (master plan) dengan menciptakan suatu model kerja untuk

melengkapai proyek sehingga diperoleh data sebagai berikut :

a. Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan

b. Pengurangan/penekanan ongkos/biaya

c. Pengurangan resiko.

2. Mempelajari alternatif-alternatif yang terdapat didalam dan diluar proyek.

3. Untuk mendapatkan atau mengembangkan skedul yang optimum.

4. Penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.

5. Alat komunikasi antar pimpinan.

6. Pengawasan pembangunan proyek.

7. Memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi.

Page 6: Network Analysis

2.2.2 Manfaat Analisis Jaringan Kerja

1. Untuk melengkapi rancangan, untuk memperbaiki metode perencanaan

dan pengawasan, memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan

dan secara umum untuk mempertinggi effektivitas manajemen dalam

menyelesaikan proyek.

2. Untuk penghematan biaya, waktu dan mempertinggi daya guna (effisiensi)

kerja, baik manusia maupun peralatan serta menjamin ketepatan selesainya

suatu proyek.

2.2.3 Proses Langkah Pengambilan Keputusan

1. Pemahaman dan Perumusan Masalah

Para manager menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya

sulit diketemukan atau bahkan sering hanya mengidentifikasi gejala

masalah, bukan penyebab yang mendasar. Caranya, manajer secara

sistematis menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan atau

perubahan dari yang biasanya terjadi, dan berkonsultasi dengan pihak-

pihak yang mampu memberikan pandangan dan wawasan yang berbeda

tentang masalah atau kesempatan.

2. Pengumpulan dan Analisa Data

Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus

memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus

menentukan data-data apa yang akan dibutuhkan untuk membuat

keputusan yang tepat dan kemudian mendapatkan informasi tersebut. Para

Page 7: Network Analysis

manajer akan jarang memperoleh seluruh data yang dibutuhkan, padahal

mereka harus memiliki informasi cukup untuk merumuskan berbagai

macam penyelesaian.

3. Pengembangan Berbagai Alternatif

Disini dikenal istilah konsep pemuasan (satisfy concept) oleh Herbert

Simon, artinya bahwa pembuat keputusan memilih suatu alternatif yang

cukup baik, walaupun bukan sesuatu yang ideal atau sempurna.

4. Evaluasi Berbagai Alternatif

Setelah manajer mengembangkan berbagai alternatif, mereka harus

mengevaluasinya untuk menilai efektivitas yang ada di dalamnya.

Efektivitas dapat diukur dengan dua cara, yaitu apakah alternatif realistic

bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi, dan seberapa

baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.

5. Pemilihan Alternatif Terbaik

Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia

bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan jalan

pintas terbaik seringkali menjadi kompromi di antara berbagai faktor yang

telah dipertimbangkan. Disini, berbagai peralatan modern telah

dikembangkan untuk mengukur dan memilih bermacam-macam alternatif.

6. Implementasi Keputusan

Biasanya menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah, disini,

manajer harus menetapkan anggaran atau skedul kegiatan, mengadakan

dan mengalokasikan sumber daya alam yang diperlukan serta menugaskan

tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas-tugas tertentu. Hal ini

Page 8: Network Analysis

akan memudahkan manajer dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang

diperlukan untuk menanggulangi hambatan dan tantangan yang akan

terjadi.

7. Evaluasi Hasil-hasil Keputusan

Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi keputusan dilaukan

dengan lancar dan akan memberikan hasil-hasil yang diinginkan.

2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN NETWORK

ANALYSIS

Kegunaan Jaringan kerja atau network planning secara langsung dapat

dipetik adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengenali (identifity) jalur kritis (critical path) dalam hal ini adalah

jalur elemen-elemen kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian

proyek keseluruhan.

2. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan sumber daya

dan memperhitungkan efek terhadap waktu selesainya proyek.

3. Mempunyai kemampuan memeperkirakan efek-efek dari hasil yang

dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan rencana apabila

diimplementasikan/dilaksanakan.

Selain keuntungan secara langsung, didapat pula keuntungan secara tidak

langsung dari pemakaian network planning yaitu sebagai berikut:

Page 9: Network Analysis

1. Sebelum menyusun suatu network, seorang analis harus mengkaji rencana

secara keseluruhan, merinci dan mengurangi menjadi komponen-

komponen kegiatan yang terpisah-pisah.

2. Seorang analis harus memikirkan interelasi dari kegiatan-kegiatan.

3. Seorang analis harus memperhitungkan batas waktu untuk masing-masing

unsur kegiatan, sebab setiap kegiatan memerlukan sejumlah waktu tertentu

untuk penyelesaian.

2.4 CONTOH JURNAL MENGENAI NETWORK ANALYSIS DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Berikut disajikan beberapa jurnal yang berkaitan dengan penerapan

Network Planning dalam infrastuktur, yaitu:

1. Muhamamad Adam Nurfadlillah, 2011. Analisis waktu Pekerjaan Area

STP dengan menggunakan PERT pada Proyek Pembangunan Hotel double

3

Pada jurnal ini dibahas mengenai perhitungan waktu yang

digunakna untuk menyelesaikan pekerjaan di area STP dan berapa

prosentase kemungkinan terjadinya keterlambatan. Metode yang

digunakan dalam network analysis ini adalah dengan menggunakan PERT.

2. Yuliana Margretha, 2013. Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan

Metode Critical Path Methode (CPM). Studi kasus: Hotel All Season

Thamrin Jakarta.

Pada jurnal ini dibahas mengenai pemanfaatan network planning

dalam hal ini dengan menggunakan CPM untuk mempercepat waktu yang

terlambat dan menentukan waktu dan biaya yang dikuluarkan untuk

menyelesaikan proyek tersebut setelah dilakukan percepatan. CPM

merupakan analis jaringan kerja yang dapat mengoptimalkan biaya total

Page 10: Network Analysis

proyek melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian total

proyek yang bersangkutan.

3. Penilaian Kinerja Supplier Penilaian Kinerja Supplier Pakan Ternak

Menggunakan Metode Analytic Network Process (ANP) dan Rating Scale.

(Studi Kasus PT Dinamika Megatama Citra Malang-Jawa Timur), Helmi

Musyaffak, Retno Astuti , dan Mas’ud Effendi. Universitas Brawijaya.

JUrnal ini membahas mengenai bagaimana cara mendapatkan

bobot kriteria dan subkriteria kinerja supplier pakan ternak dengan metode

Analytic Network Process (ANP) dan mendapatkan urutan atau prioritas

supplier pakan ternak berdasarkan rating scale. Manfaat penelitian ini

diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan

dalam mengevaluasi kinerja supplier pakan.

Analytic Network Process (ANP) merupakan metode pembobotan

kriteria kinerja. ANP dapat melibatkan interaksi dan ketergantungan

elemen tingkat tinggi dalam hirarki pada elemen tingkat rendah.

Page 11: Network Analysis

DAFTAR PUSTAKA

Dannyanti, Eka. 2010. Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode PERT

dan CPM. FE Universitas Diponegoro: Semarang.

Hani T, Handoko. 2000. Dasar – dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.

Presna, Antonio. 2002. The Critical Path Method. Project Management Institute.

Puerto Rico. 19 Slides.

Rachman, Taufiqur. Teknik Analisa Jaringan: Project Evaluation and Review

Technique (PERT). Universitas Esa Unggul. 9 Slides.

Sutarni, Nani. 2010. Manajemen Operasional Lanjutan 2008. Penerbit dan Lokasi

tidak diketahui.

http://file2shared.wordpress.com/analisa-jaringankerja/

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=3139

http://www.cw.utwente.nl/theorieenoverzicht/Theory%20clusters/Communication

%20and%20Information%20Technology/Network%20Theory%20and

%20analysis_also_within_organizations.doc/

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ilmu-komputer/analisa-jaringan-wireless-

lan-di-lpmp-sumsel

http://grahacendikia.files.wordpress.com/2009/04/pert-dan-cpm.pdf