NERACA EKONOMI & SDA TERPADU

14
NERACA EKONOMI & SDA TERPADU SUBDIT NERACA BARANG

description

NERACA EKONOMI & SDA TERPADU. SUBDIT NERACA BARANG. PENDAHULUAN. Neraca ekonomi yang disusun dan disajikan dalam bentuk neraca fisik dan moneter memberikan gambaran pemanfaatan berbagai bahan baku alam seperti hasil hutan dan mineral guna memenuhi kebutuhan ekonomi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of NERACA EKONOMI & SDA TERPADU

Page 1: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

NERACA EKONOMI & SDA TERPADU

SUBDIT NERACA BARANG

Page 2: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

PENDAHULUAN

Neraca ekonomi yang disusun dan disajikan dalam bentuk neraca fisik dan moneter memberikan gambaran pemanfaatan berbagai bahan baku alam seperti hasil hutan dan mineral guna memenuhi kebutuhan ekonomi

Penyusunan neraca nasional dengan mempertimbangkan penyusutan (deplesi) SDA & kerusakan lingkungan (degradasi) ini akan menghasilkan estimasi PDB Hijau (Environmentally Adjusted Domestic Product)

Page 3: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

PENYUSUNAN NERACA TERPADU

Kelemahan:

Pada studi pengembangan neraca nasional yang memasukkan unsur lingkungan, penghitungan baru dapat dilakukan sampai dengan PDN1, yaitu PDN dikurangi deplesi SDA

SDA Hutan & mineral (minyak bumi, gas bumi, batubara, bauksit, timah, emas, perak & nikel)

Page 4: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA TERPADU

A. Tabel Penyediaan & Penggunaan Produksi

Perincian

Kegiatan Ekonomi

Produksi

Perdagangan

Luar Negeri

Konsumsi

Akhir

Kapital yang

diproduksi

(1) (2) (3) (4) (5)

1.Total penyediaan 2.Total penggunaan 3.Produk Domestik

Bruto

PCi

Y

ME

C I

Page 5: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

1. P + M = Ci + C + I + EP = ProduksiM = ImporCi =Produksi yang digunakan sebagai biaya antaraC = konsumsi akhirI = Pembentukan modal brutoE = Ekspor

2. Y = P – Ci (Produk Domestik/Nilai tambah = Produksi – biaya antara)Dari persamaan (1) & (2) diperoleh:

• Y = C + I + (E-M)C = RT + GovI = PMTB + perubahan stok

TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA TERPADU

Page 6: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA TERPADU

B. Total Penyediaan/Penggunaan & Stok Kapital

Perluasan dari tabel penyediaan/penggunaan produksi, yaitu pada baris ditambah dengan rincian: stok awal, penyusutan, PDN, Revaluasi & stok akhir

Page 7: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

Tabel Total Penyediaan/Penggunaan & Stok Kapital

Perincian

Kegiatan Ekonomi

ProduksiPerdaganga

n Luar Negeri

Konsumsi akhir

Kapital yang diproduks

i

(1) (2) (3) (4) (5)

2008**

1. Stok Awal        

- Barang Modal       6,433,934.8

2. Total penyediaan 9,795,254.6 1,418,105.5    

3. Total Penggunaan 4,841,225.7 1,474,507.9 3,436,325.4 1,461,300.4

4. Produk Domestik Bruto 4,954,028.9      

5. Penyusutan 247,701.4     (247,701.4)

6. Produksi Domestik Neto 4,706,327.5     1,213,599.0

7. Revaluasi       155,984.1

8. Stok Akhir        

- Barang Modal       7,803,517.9

Page 8: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA TERPADU

C. Neraca Terpadu Dalam neraca terpadu konsep pembentukan

modal diperluas menjadi akumulasi modal yang mempertimbangkan juga kapital yg diproduksi oleh alam

Dalam penyajiannya, tabel penyediaan / penggunaan dan stok kapital ditambah dengan kolom kapital yang diproduksi alam & kolom kapital lingkungan yang tidak diproduksi. Pada baris juga ditambah dengan rincian deplesi, PDN1 & penambahan/penemuan

Page 9: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA TERPADU

C. Neraca Terpadu Dalam studi ini cadangan mineral & hutan

diperlakukan sebagai kapital buatan alam, karenanya perlu dihitung biaya penggunaan/pengurangan kapital alam deplesi

Nilai deplesi u/ SD Mineral Nilai pengambilannya Nilai deplesi u/ SD Hutan Penebangan &

kerusakannya

Page 10: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA TERPADU

C. Neraca Terpadu

PDN1 = PDN – deplesi

atau dari sudut penggunaan :PDN1 = C + (X-M) + Kapital buatan (manusia & alam) neto – kapital lingkungan

PDN = (X-M) + C + (Ig-CFC)= Ekspor neto + final consumption + Investasi neto

Page 11: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

PEMBAHASAN HASIL STUDI

Komponen Penggunaan

PDN PDN1

Nilai (Milliar

RP)

Distribusi (%)

Nilai (Milliar

RP)

Distribusi (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Akhir 3,436,325 73.02 3,436,32

5 76.87

2. Akumulasi Kapital, neto

1,213,599 25.79 977,351 21.86

3. Ekspor Neto 56,402 1.20 56,402 1.26

4. Jumlah 4,706,327 100.00 4,470,07

9 100.00 Akumulasi kapital neto merupakan komponen penggunaan PDN yang menyerap nilai sebesar 1,213,599 miliar rupiah (25,79 persen dari total PDN).

Tabel PDN dan PDN 1 Menurut Penggunaan Tahun 2008

Page 12: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

PEMBAHASAN HASIL STUDI

Jika nilai deplesi diperhitungkan, maka nilai akumulasi kapital neto mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu hanya sebesar 977,351 miliar rupiah (21,86 persen dari total PDN1). Hal tersebut berarti terjadi penurunan akumulasi kapital neto sebesar 3,9 persen.

Berkurangnya nilai akumulasi kapital neto tersebut disebabkan oleh susutnya nilai aset manusia dan nilai aset alam yang bersifat ekonomis.

Page 13: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

Tabel Perbandingan PDB, PDN dan PDN1, Tahun 2004-2008 (Miliar Rp)

Perincian 2 004 2 005 2 006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PDB 2,295,826 2,774,281 3,339,480 3,949,321 4,954,029

           

2. PDN 2,181,035 2,635,567 3,172,506 3,751,855 4,706,327

           

3. PDN1 2,082,068 2,487,210 3,017,051 3,580,785 4,470,079

           

4. PDN x 100 95.00 95.00 95.00 95.00 95.00

PDB          

5. PDN1 x 100

90.69 89.65 90.34 90.67 90.23

PDB          

6. PDN1 x 100

95.46 94.37 95.10 95.44 94.98

PDN

Page 14: NERACA EKONOMI &  SDA TERPADU

• Rasio PDN terhadap PDB persentase penyusutan (depresiasi) pada masing-masing tahun, dimana persentase penyusutan masing2 tahun adalah sama sebesar 95 persen per tahunnya.

• Rasio PDN1 terhadap PDB Pola penipisan SDA, penurunan rasio PDN1 terhadap PDB di tahun 2005 dan 2008 menunjukkan bahwa deplesi (penipisan) sumber daya alam menunjukkan kecenderungan semakin meningkat di tahun 2005 dan 2008