SIG untuk SDA

138
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Untuk pengelolaan sumberdaya alam 1/8/2004, 7:31 AM

Transcript of SIG untuk SDA

Page 1: SIG untuk SDA

Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam (SDA) yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestarian fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan semakin rumitnya proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek pengelolaan SDA kebutuhan akan informasi semakin mendesak.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem pengelolaan informasi yang juga menyediakan berbagai fasilitas analisa data. Sistem ini sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pengelolaan SDA, antara lain untuk aplikasi inventarisasi dan monitoring hutan, kebakaran hutan, perencanaan penebangan hutan, rehabilitasi hutan, konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan konservasi keragaman hayati.

Untuk SIG bisa dipakai secara efektif dalam membantu perencanaan dan pengelolaan SDA diperlukan sumberdaya manusia (SDM) dengan ketrampilan yang memadai. Kami berharap buku ini bisa bermanfaat bagi peningkatan SDM yang mendorong peningkatan pemakaian SIG untuk pengelolaan SDA.

Buku ini sangat relevan untuk berbagai kalangan yang ingin mengenal SIG lebih jauh, baik praktisi pengelola SDA, dari teknisi lapangan hingga tingkat manajerial, baik di instansi pemerintah, LSM, maupun swasta. Disamping itu buku ini juga dapat digunakan oleh kalangan mahasiswa, di tingkat universitas maupun politeknik. Pada akhirnya kami berharap, dengan dukungan data, informasi dan SIG, kelestarian SDA sekaligus kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah sekitar hutan bisa meningkat.

SISTE

M IN

FOR

MA

SI GE

OG

RA

FIS Untuk pengelolaan sum

berdaya alam

Kelompok

Ketrampilan

Jenis Buku

SIG

Tingkat Pemula

Tingkat Menengah

Tingkat Mahir

Referensi

Tutorial

Latihan

cover.p65 1/8/2004, 7:31 AM1

Page 2: SIG untuk SDA

Sistem Informasi GeografisUntuk pengelolaan sumberdaya alam

Disusun oleh:Atie PuntodewoSonya DewiJusupta Tarigan

Page 3: SIG untuk SDA

ii

© 2003 oleh Center for International Forestry ResearchHak cipta dilindungi Undang-undang. Desember 2003

Center for International Forestry ResearchAlamat Surat: P.O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, IndonesiaAlamat Kantor: Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor Barat 16680, IndonesiaTel.: +62 (251) 622622; Fax: +62 (251) 622100E-mail: [email protected] site: http://www.cifor.cgiar.org

ISBN 979-3361-33-6

Tentang CIFORCenter for International Forestry Research (CIFOR) didirikan pada tahun1993 sebagai bagian dari sistem CGIAR, sebagai tanggapan ataskeprihatinan dunia akan konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi yangdisebabkan oleh kerusakan dan kehilangan hutan. Penelitian CIFORmenghasilkan pengetahuan dan berbagai metode yang dibutuhkan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidupnya mengandalkanhutan, dan untuk membantu negara-negara di kawasan tropis dalammengelola hutannya secara bijaksana demi manfaat yang berkelanjutan.Berbagai penelitian ini dilakukan di lebih dari 24 negara, melalui kerja samadengan banyak mitra. Sejak didirikan, CIFOR telah memberikan dampakpositif dalam penyusunan kebijakan kehutanan nasional dan global.

Page 4: SIG untuk SDA

iii

Daftar Isi Kata Pengantar vii

Aplikasi SIG untuk Kehutanan Tropis 1

Pengelolaan Data Geospasial 7

SIG dan Data Geospasial 8

Sistem Pemasukan Data 10Digitasi 10

Pre-digitasi 11Mengoperasikan PC ARC/INFO 13Digitasi dengan ARCEDIT 16Apa yang dimaksud dengan topology? 26Transformasi ke koordinat bumi 30

Pemasukan data dengan GPS 31Apakah GPS? 31Alat penerima GPS 32Menggunakan alat penerima GPS 33

Konversi dari sistem lain 34Mengolah data dengan spreadsheet 34

Sistem Tampilan Data 37Pendahuluan 37

Konsep layer data dan atribut 37Terminologi yang digunakan pada ArcView 37

Menyajikan data 37Membuka project baru 38Membuat sebuah View 38Mengatur properties dari View 39Menambahkan Theme 40

Menampilkan data 40Data Spasial 40Data Atribut 43Mengubah pengaturan theme 44Mengubah tampilan View 45

Page 5: SIG untuk SDA

iv

Sistem Pembuatan Peta 45Dasar-dasar kartografi 45

Apa yang dimaksud dengan kartografi? 45Hal-hal penting dalam pembuatan peta 46

Membuat layout peta 46Menggunakan template 46Membuat layout secara manual 47Mengkonversi layout peta ke dalam format desktop publishing 48

Analisa Data Geospasial dan Non-Spasial 49

Sistem Penelusuran Data Vektor 50Operasi dasar query 50

Menelusur pada satu theme 51Query yang melibatkan lebih dari satu theme 51

Analisa Data Raster dan Vektor 52Spatial Analyst 53

Apa saja yang bisa anda kerjakan dengan Spatial Analyst? 53

Fungsi-fungsi Spatial Analyst 53Memetakan jarak 53Fungsi analisa permukaan 55Fungsi penelusur 57Operator-operator matematis 58Fungsi-fungsi matematis 58Fungsi-fungsi local statistics 59Fungsi zonal 60Fungsi pengubah resolusi dan agregasi 61Fungsi transformasi geometrik dan mosaicking 63Fungsi data clean-up 63Fungsi-fungsi hydrologic 64

Analisa Jaringan 66Pendahuluan 66

Konsep analisa jaringan 66Mempersiapkan suatu jaringan 66Sumber data jaringan 67Menyiapkan View untuk Netrork Analyst 67

Page 6: SIG untuk SDA

v

Menggunakan Network Analyst 67Menentukan prosedur pemakaian jaringan 67Aturan-aturan umum 68Menentukan biaya tempuh 68Menentukan biaya tempuh pada belokan 71

Aturan-aturan pada Network Analyst 72Jalan-satu-arah 72Aturan dilarang membelok 73Jalan atas dan jalan bawah 73Jalan tertutup dan jalan yang harus dihindari 75Panduan tujuan (routing) 75Nama kolom standar 76

Direktori indeks jaringan 76Memperbaharui direktori 76Mengoptimalkan kinerja 76

Contoh penggunaan Network Analyst 77Identifikasi fasilitas 77Penghitungan rute yang paling efisien 78Penentu daerah cakupan fasilitas 79

Analisa visual 3-dimensi 80Pendahuluan 80

Konsep 3-dimensi 80Ruang lingkup pembahasan 81

Menggunakan 3D Analyst 81Mengaktifkan modul 3D analyst 81Menambahkan theme dan menetapkan propertinya 81Melakukan navigasi 84Mengenal dan memilih fitur 86Mengelola tampilan 87Melakukan pemotretan dan pencetakan layar 88

Penginderaan Jauh 89Pendahuluan 90

Konsep dasar 90Definisi PJ 90

Page 7: SIG untuk SDA

vi

Komponen dasar 90Beberapa contoh teknologi PJ 90

Teknologi PJ 91Resolusi sensor 91Platform 92Komunikasi dan pengumpulan data 92Pembahasan mengenai kelompok energi 93Interaksi energi 95

Pengantar Pengolahan Citra 97Mengubah data menjadi citra 97Karakteristik citra 97

Analisa Citra 101Memperbaiki kenampakan sebuah citra 102Mengelompokkan area dengan karakter yang sama 105Merektifikasi citra menggunakan data vektor 105Membuat klasifikasi citra 107Mencari area yang mengalami perubahan 108Menggunakan Image Difference 108Menggunakan Thematic Change 109Menggunakan Summarize Areas 110Mosaik citra 111

Aplikasi SIG dalam Pengelolaan SDA 113

Prioritas Area Reboisasi Hutan dan Lahan (RHL) 114Formulasi Permasalahan 114Metodologi 115Hasil proses data dasar 118Hasil akhir 119

Estimasi Potensi Rotan di DAS Kedangpahu 121Formulasi Permasalahan 121Metodologi 121Hasil proses data dasar 123Hasil akhir 125

Referensi 127

Page 8: SIG untuk SDA

vii

Kata Pengantar

Keinginan kami untuk menyusun serangkaian bahan SistemInformasi Geografis (SIG) ke dalam sebuah buku yangringkas, padat dan mudah dimengerti dilatarbelakangi olehbeberapa faktor. Sebagai peneliti, kami merasakanketiadaan sebuah buku pegangan yang memudahkan kitauntuk mencari fungsi-fungsi yang sering dipakai besertalangkah langkah praktis dan sederhana untuk melakukanoperasi tertentu. Tidak jarang kami harus merujuk kepadabeberapa buku sebelum merangkai langkah-langkah yangharus diambil. Selain itu, bagian dari tugas kami sebagaipeneliti adalah mengadakan pelatihan aplikasi SIG di bidangpengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), khususnya untukstaf Dinas Kehutanan dan BAPPEDA Kutai Barat, KalimantanTimur, yang merupakan mitra penelitian kami. Pada saatmempersiapkan bahan pelatihan, kami merasakan adanyakesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan bahan-bahan yang memadai. Bahan yang dimaksud adalahmeliputi: (i) alur pemrosesan data SIG secara utuh, darimulai pemasukan data digital dari berbagai sumber, analisissampai dengan pembuatan laporan, (ii) contoh-contohdata lokal berikut permasalahan yang dekat dengankeseharian kita, dan (iii) aplikasi SIG untuk pengelolaanSDA yang relevan dengan konteks Indonesia. Lebih jauhlagi, bahan-bahan dalam bahasa Indonesia sulit diperoleh,dimana hal ini merupakan kendala besar bagi banyak pihakyang memerlukan ketrampilan di bidang ini. Hal serupadirasakan juga oleh mitra penelitian kami dari PerguruanTinggi, pemerintahan dan rekan-rekan lain yang bergerak dibidang pengelolaan SDA di negeri ini.

Buku ini dimaksudkan untuk memenuhi beberapakebutuhan, yaitu menyediakan bahan yang bisa dipakaisebagai materi pelatihan SIG untuk pengelolaan SDA,sebagai bahan pembelajaran penggunaan SIG secara

mandiri, ataupun sebagai buku pegangan yangmemuat fungsi dasar dan fungsi lainnya yang umumdipakai dalam SIG untuk pengelolaan SDA. Buku inisangat relevan untuk berbagai kalangan yang inginmengenal SIG lebih jauh, baik praktisi pengelola SDA,dari teknisi lapangan hingga tingkat manajerial, baik diinstansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat,maupun perusahaan swasta. Disamping itu buku inijuga dapat digunakan oleh kalangan mahasiswa,ditingkat universitas maupun politeknik. Prasyaratketrampilan yang harus dimiliki untuk menggunakanbuku ini adalah dasar penggunaan komputer, sepertisistem operasi, word processor dan spreadsheet. Selainitu pengetahuan dasar geografi dan kartografi akansangat membantu.

Sebagian materi ini dipilih dan diambil dari beberapa bukudan bahan lain, serta sebagian lagi ditulis berdasarkanpengalaman penelitian kami selama ini. Materi tersebutkemudian digabung dan disusun secara komprehensif dansistematis sehingga pembaca dapat belajar sesuaikebutuhannya. Buku pelatihan ini tidak dimaksudkansebagai referensi terhadap perangkat lunak tertentuataupun pengganti dari buku-buku yang sudah ada.Perangkat lunak SIG yang digunakan dalam buku ini dipilihkarena kemudahan pemakaiannya dan luas jaringanpemakainya di negeri ini. Perangkat lunak tersebut adalahPC ARC/INFO dan ArcView beserta ekstension SpasialAnalyst, Network Analyst, 3D Analyst, serta ekstension lainyang bisa diambil dari situs ESRI. Kami juga merujuk padaekstension Image Analysis, yang merupakan ekstensiondari ArcView produksi ERDAS, untuk pengolahan dataraster maupun citra secara cepat dan mudah.

Kami juga melengkapi buku ini dengan sebuah CD-ROMyang berisi data-data Kabupaten Kutai Barat, yang bisadigunakan sebagai latihan dalam mempelajari isi buku

Page 9: SIG untuk SDA

viii

ini. Data-data ini dikumpulkan oleh CIFOR, PusatPerhutanan Sosial (CSF) Universitas Mulawarman, danDinas Kehutanan Kutai Barat dalam periode 1998sampai sekarang. Contoh aplikasi yang disajikandiambil dari bahan pelatihan, yang dirancangberdasarkan kombinasi antara relevansinya denganmandat Dinas Kehutanan Kutai Barat dan ketersediaandata. Kesederhanaan dan kekurangan pada contohtersebut bukan disebabkan oleh keterbatasanteknologi ataupun perangkat lunak.

Kegiatan pelatihan yang mendasari penulisan buku inimerupakan sebagian kecil dari kegiatan CIFOR diKabupaten Kutai Barat. Kegiatan penelitian ini didanai olehthe Canadian International Development Assistance(CIDA) melalui CCLF (CIDA-CGIAR Linkage Fund) dan theEuropean Union (EU) yang mendampingi dana CIFOR.Untuk itu kami sangat berterimakasih pada lembaga donortersebut dan kami berharap diterbitkannya buku ini sejalandengan program peningkatan kapasitas, yang merupakansalah satu prioritas donor.

Bantuan dan dorongan, baik secara langsung maupuntidak, dari mitra penelitian kami merupakan faktor utamaterselesaikannya buku ini. Kami ingin mengucapkanterimakasih kami kepada para pimpinan Kabupaten KutaiBarat terutama bapak Bupati, Ir. Rama A. Asia, bapakkepala Dinas Kehutanan, Ir. Ary Yasir Pilipus MSc, bapakkepala BAPPEDA, Ir. Frederick Gugkang MA, dan stafpengajar sekaligus peneliti di Pusat Perhutanan SosialUniversitas Mulawarman, Dr. Fadjar Pambudhi. Tidak lupakami mengucapkan terimakasih kepada Ir. Makmur Widodoyang pada awalnya ikut serta menyusun materi danmelakukan pelatihan di Kutai Barat. Kami mengucapkanbanyak terima kasih kepada para peserta pelatihan yangtelah memberikan masukan yang sangat berharga dalampeningkatan mutu dan penyederhanaan penyajian materi.

Secara khusus kami ingin mengucapkan terima kasihkepada bapak Florensius Stephen, staf Dinas KehutananKutai Barat, yang dengan ketekunan luar biasa mengelolalaboratorium SIG di Dinas Kehutanan sekaligusmengorganisir seri pelatihan yang kami lakukan. Tidak lupakami mengucapkan terima kasih kepada staf UnitKomunikasi CIFOR, yaitu Gideon Suharyanto, JeffersonLestari dan Catur Wahyu atas segala dukungan, kesabarandan kerja kerasnya. Akhirnya kami juga mengucapkanterima kasih kepada Dr. Brian Belcher, sebagai supervisorkami di CIFOR, atas kepercayaan dan dukungannya padakegiatan kami untuk penerbitan buku ini pada khususnyadan kegiatan penelitian kami pada umumnya.

Kami berharap sumbangan kecil ini bisa bermanfaat bagipeningkatan sumber daya manusia yang mendorongpeningkatan pemakaian SIG untuk pengelolaan SDA dinegeri ini. Pada akhirnya kami berharap, dengan dukungandata, informasi dan SIG, kelestarian SDA sekaliguskesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah sekitarhutan di Kutai Barat, di Kalimantan Timur, dan di Indonesiabisa meningkat.

Bogor, Desember 2003.

Page 10: SIG untuk SDA

1Aplikasi SIG untukKehutanan Tropis

Page 11: SIG untuk SDA

2

Aplikasi SIG untukkehutanan tropisHutan tropis merupakan ekosistem dan juga sumber dayaalam yang penting, baik secara lokal maupun global.Beberapa fungsi dari hutan tropis adalah: produktif(ekonomis), perlindungan (ekologis), psikologis dankeagamaan, serta wisata dan pendidikan. Luas hutan tropisberkurang dengan sangat cepat selama tiga dekadebelakangan ini dan laju kerusakan hutan tropis adalahtertinggi di dunia. Faktor-faktor pendorong kerusakan hutantropis berbeda dari negara ke negara, tetapi pada dasarnyabisa dikelompokkan menjadi tiga: faktor sosial-ekonomi,meliputi pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi,kemiskinan; faktor fisik dan lingkungan, meliputi kedekatandari sungai dan jalan, jarak ke pusat kota, topografi,kesuburan tanah; dan kebijakan pemerintah, meliputikebijakan di bidang pertanian, kehutanan, dan lain-lain.

Perencanaan dan pengelolaan sumber daya hutan yangbaik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestariannya.Untuk itu, diperlukan informasi yang memadai yang bisadipakai oleh pengambil keputusan, termasukdiantaranya informasi spasial. Sistem Informasi Geografis(SIG), Penginderaan Jauh (PJ) dan Global PositioningSystem (GPS) merupakan tiga teknologi spasial yangsangat berguna. Sebagian besar aplikasi SIG untukkehutanan belum mencakup hutan tropis, meskipundalam sepuluh tahun ini aplikasi SIG untuk hutan tropissudah mulai berkembang.

Hal ini sejalan dengan perubahan tren dalamperencanaan dan pengelolaan hutan tropis. Secaratradisional, kebanyakan tujuan perencanaan adalahuntuk keperluan produksi, terutama kayu. Kemudian dengan

semakin meningkatnya kesadaran akan nilai lingkunganhidup disamping keuntungan ekonomi yang ditawarkannya,hutan semakin banyak dikelola sebagai suatu sistemekologis. Beberapa hal yang semakin dipandang pentingadalah: (i) kehutanan sosial/kehutanan berbasiskankemasyarakatan, yang melibatkan masyarakat lokal dalampengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan, danmempromosikan kesetaraan sosial, (ii) reforestasi danrehabilitasi dari lahan-lahan yang rusak atau terdeforestasi,terutama melalui pengembangan perkebunan tanamanindustri, (iii) penunjukkan dan pengelolaan area perlindungandan suaka margasatwa; dan (iv) penggunaan danpelestarian hasil hutan bukan kayu.

Perubahan tujuan pengelolaan hutan tersebut diiringioleh perubahan dalam proses perencanaan.Kecenderungan proses perencanaan adalah perubahanpendekatan dari top down dan centralized menjadi bot-tom-up dan decentralized. Bersamaan dengan itumasyarakat yang tinggal di sekitar hutan, LSM danmasyarakat umum mempunyai kesempatan memberikanpartisipasi yang lebih tinggi dalam proses perencanaandan pengambilan keputusan. Oleh karena itutransparansi dan keterbukaan dalam pengambilankeputusan meningkat. Selain itu koordinasi dankooperasi inter dan intra organisasi menjadi lebih efektifserta semakin banyak sektor dan disiplin yang terlibat.Seiring dengan kecenderungan tersebut, penggunaaninformasi, termasuk indigenous knowledge, dalampengambilan keputusan meningkat.

Pada khususnya, kita akan mendiskusikan point yangterakhir, yaitu makin meningkatnya penggunaan dankebutuhan informasi kehutanan, baik secara kuantitasmaupun kualitas. Semakin rumitnya proses pengambilankeputusan dalam berbagai aspek pengelolaan hutanmembuat kebutuhan akan informasi semakin esensial.

Page 12: SIG untuk SDA

3

Informasi bisa dilihat sebagai input dasar dari perumusankebijakan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasandan evaluasi. Tidak adanya dan tidak layaknya informasi bisaberakibat fatal pada program dan proyek kehutanan tropis.

scanner, plotter, printer, sedangkan perangkat lunak bisadipilih baik yang komersial maupun yang tersedia denganbebas. Contoh perangkat lunak yang banyak dipakai adalahARC/INFO, ArcView, IDRISI, ER Mapper, GRASS, MapInfo.Format-format data akan dibahas secara khusus pada babselanjutnya. Beberapa cara memasukkan data ke dalam SIGadalah melalui keyboard, digitizer, scanner, sistempenginderaan jauh, survei lapangan, GPS. Sumber dayamanusia sebagai komponen SIG bukan hanya meliputi stafteknikal, yaitu yang bertugas dalam hal pemasukan datamaupun pemrosesan dan penganalisaan data, tetapi jugakoordinator yang bertugas untuk mengontrol kualitas dariSIG. Adapun elemen fungsional SIG meliputi pengambilandata, pemrosesan awal, pengelolaan data, manipulasi dananalisa data, dan pembuatan output akhir.

Penggunaan SIG untuk kehutanan tropis di negaraberkembang belum lama dimulai, dan cukup bervariasiantar negara, yaitu dalam hal tujuan, aplikasi, skalaoperasional, kesinambungan, dan pembiayaan. Prosesdimulainya penggunaan SIG di negara berkembang padaumumnya adalah dari proyek percontohan, dan bukansistem yang berjalan secara operasional. Oleh karena ituSIG sebagian besar dikembangkan tanpa sebuahobyektif jangka panjang untuk mengintegrasikannyadengan SIG atau basisdata lain. SIG sebagian besarbukan dimaksudkan untuk digunakan oleh banyak orangdan biasanya dirancang untuk keperluan khusus. Selain ituSIG lebih banyak dikembangkan pada level regional daripadalevel nasional dan urban. Dataset kebanyakan terdiri daridata biofisik, sedangkan data sosial-ekonomi jarangtercakup. Karena pendanaan dari pengembangan SIGkebanyakan dari bantuan internasional, proyek SIGcenderung dikelola oleh ahli yang biasanya masakerjanya pendek, dan bukan oleh staf lokal. Selainkendala yang berkaitan dengan proses dimulainyapengembangan SIG di atas, beberapa faktor lain yang

Informasi (Spasial, dan non-spasial)

Kebijakan, rencana, pelaksanaan

PerumusanKebijakan

Perencanaan PelaksanaanPengawasan

Evaluasi

Sumber : Apan, 1999

Memperbaiki kekurangan dalam penggunaan danpengelolaan informasi seharusnya merupakan prioritasutama pada negara berkembang. Kapasitas untukmengumpulkan dan memproses data yang relevanseharusnya terus dikembangkan. Karena kebanyakandata yang relevan untuk pengelolaan hutan merujukkepada penyebaran spasial, SIG merupakan alat yangsangat membantu.

SIG di negara berkembang

Aplikasi dan pengembangan SIG dimulai di negara maju,terutama Amerika Utara. Komponen utama SIG meliputiperangkat keras, perangkat lunak, data dan sumberdaya manusia. Perangkat keras meliputi komputer, digitizer,

Page 13: SIG untuk SDA

4

menghambat pemakaian dan pengembangan SIG di negaraberkembang adalah kurangnya sumber dana, kurangnyapendidikan di bidang ini, kurangnya komunikasi antara parabirokrat dengan teknokrat, rendahnya alur informasi, faktorpolitis yang berubah dengan cepat, kurangnya keleluasaanuntuk memilih dan mengembangkan SIG karena bantuanasing yang biasanya cukup mengikat.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, pelatihanmerupakan langkah penting untuk mengembangkankapasitas sumber daya manusia. Selain itu komitmendari lembaga pemerintah untuk pemakaian SIG,terutama dalam hal perencanaan, akan sangat berguna.Juga dengan melibatkan instansi lain seperti industri danlembaga internasional, kemungkinan keberhasilanpengembangan SIG akan meningkat.

SIG untuk kehutanan tropis

Berbagai kendala yang sudah dibahas di atas berlaku bagipengembangan dan pemakaian SIG secara umum di negaraberkembang, dan juga secara khusus bagi sektorkehutanan. Berikut secara singkat kita akan membahaspotensi aplikasi SIG bagi kehutanan tropis. Beberapa aplikasisudah dilakukan di beberapa tempat di negara tropis, akantetapi pada dasarnya secara operasional aplikasi SIG masihjauh dari optimal bila dibandingkan kemampuan SIG untukmendukung perencanaan dan pengelolaan hutan tropis.

Sebagaimana diketahui, inventori dan monitoring merupakandasar dari pengelolalaan hutan yang baik. Kendala utamadalam inventori dan monitoring adalah keterbatasan dalampengambilan data, karena luasnya area, sulitnya mencapaiarea, panjangnya waktu yang diperlukan dan keterbatasansumber daya manusia. SIG, terutama dengan sistem PJ,yang bisa menjangkau area yang luas dengan dukunganfrekuensi yang cukup tinggi merupakan sebuah terobosandalam aspek inventori dan monitoring. Akan tetapi di negara

berkembang praktek inventori dan monitoring denganmenggunakan SIG masih sangat jauh dari optimal.Perlindungan hutan dari akibat kegiatan manusia, api, gulmadan penyakit adalah aspek penting dalam kehutanan tropis.Aplikasi SIG dalam aspek ini terutama adalah untukmempelajari kebakaran hutan. Akan tetapi sebagian besarproyek ini adalah proyek penelitian dan bukan perencanaandan pengelolaan yang operasional.

Secara komersial, hasil hutan yang paling utama adalahkayu. Penebangan hutan yang mempertimbangkandampak negatif terhadap lingkungan memerlukanperencanaan yang baik. Pemodelan hutan secara spasialmenggunakan SIG sangat membantu dalamperencanaan dan strategi penebangan, akan tetapiaplikasi ini kebanyakan dipakai di negara maju, dan padaumumnya masih dalam tahap penelitian.

Rehabilitasi hutan, terutama mengingat besarnya luasanhutan yang rusak, adalah aspek yang sangatmemerlukan perhatian sekaligus sangat kompleksdengan tingkat kesuksesan yang rendah. SIG bisamembantu masalah rehabilitasi hutan dalam tahappenelitian dan pemetaan lokasi, pemilihan species yangcocok, lokasi pembibitan dan infrastruktur lain dan jugadalam tahap monitoring dan evaluasi. Akan tetapi proyekatau penelitian yang berkaitan dengan aplikasi SIGuntuk rehabilitasi hutan sangat sedikit, meskipun dinegara maju sekalipun.

Seperti telah disinggung di atas, dalam beberapadekade ini ada kecenderungan bergesernya fokuskehutanan dari industri ke arah perlindungan lingkungandan kegunaannya untuk masyarakat lokal. Informasisebenarnya merupakan syarat untuk menentukan arahdari pelaksanaan pengelolaan hutan berbasismasyarakat. Informasi sosial-ekonomi terutama

Page 14: SIG untuk SDA

5

merupakan informasi yang sangat penting. PenggunaanSIG dalam aspek ini, baik di negara berkembang maupundi negara maju, masih sangat minimal.

Dalam aspek konservasi hutan dan keragaman hayati,menentukan area prioritas dan hotspot dari keragamanhayati adalah hal paling mendasar. Aplikasi SIG untuk ini,baik di negara maju maupun di negara berkembang,sudah cukup banyak

Hutan tropis mempunyai peranan yang signifikan dalamperubahan iklim global. SIG merupakan alat yang sangatberguna dalam penelitian perubahan iklim, yaitu dalamhal pengorganisasian data, dalam bentuk basisdataglobal, dan kemampuan analisa spasial untukpemodelan. Aplikasi SIG untuk penelitian perubahan iklimberkembang pesat, tetapi untuk negara berkembangmasih sangat terbatas.

Basisdata spasial akan semakin penting dalam halmendukung pengambilan keputusan yang berkaitandengan pengelolaan hutan. Beberapa basisdata globalyang mencakup area hutan tropis sudah tersedia, yaitumeliputi basisdata topografi, hutan tropis basah, iklimglobal, perubahan iklim global, citra satelit, konservasidan tanah.

Page 15: SIG untuk SDA

2PengelolaanData Geospasial

Page 16: SIG untuk SDA

8

Pengelolaan DataGeospasial

SIG dan Data Geospasial

Apakah SIG itu?

SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan denganberkembangnya perangkat komputer, baik perangkatlunak maupun perangkat keras, SIG berkembangsangat pesat pada era 1990-an.

Secara harafiah, SIG dapat diartikan sebagai :

”suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras,perangkat lunak, data geografis dan sumberdayamanusia yang bekerja bersama secara efektif untukmenangkap, menyimpan, memperbaiki,memperbaharui, mengelola, memanipulasi,mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkandata dalam suatu informasi berbasis geografis”

Informasi spasial memakai lokasi, dalam suatu sistemkoordinat tertentu, sebagai dasar referensinya.Karenanya SIG mempunyai kemampuan untukmenghubungkan berbagai data pada suatu titiktertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisadan akhirnya memetakan hasilnya. Aplikasi SIGmenjawab beberapa pertanyaan seperti: lokasi,kondisi, trend, pola, dan pemodelan. Kemampuan inilahyang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

Dilihat dari definisinya, SIG adalah suatu sistem yangterdiri dari berbagai komponen yang tidak dapat berdiri

sendiri-sendiri. Memiliki perangkat keras komputer besertadengan perangkat lunaknya belum berarti bahwa kitasudah memiliki SIG apabila data geografis dan sumberdayamanusia yang mengoperasikannya belum ada.Sebagaimana sistem komputer pada umumnya, SIGhanyalah sebuah ‘alat’ yang mempunyai kemampuankhusus. Kemampuan sumberdaya manusia untukmemformulasikan persoalan dan menganalisa hasil akhirsangat berperan dalam keberhasilan sistem SIG.

Data spasial

Data spasial mempunyai dua bagian penting yangmembuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasilokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskansebagai berikut:• Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh yang

umum adalah informasi lintang dan bujur, termasukdiantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh laindari informasi spasial yang bisa digunakan untukmengidentifikasikan lokasi misalnya adalah KodePos.

• Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapaatribut atau properti yang berkaitan dengannya;contohnya jenis vegetasi, populasi, pendapatan pertahun, dsb.

Sistem Koordinat

Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat,yang di antaranya mencakup datum dan proyeksi peta.Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yanghubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuranatau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi petaadalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikanpermukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid(misalnya bumi) pada suatu bidang datar. Prosesrepresentasi ini menyebabkan distorsi yang perlu

Page 17: SIG untuk SDA

9

diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapamacam properti, seperti jarak, sudut, atau luasan.

Format data spasial

Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam duaformat, yaitu:

1. VektorDalam data format vektor, bumi kita direpresentasikansebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon(daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal danberakhir pada titik yang sama), titik/point (node yangmempunyai label), dan nodes (merupakan titikperpotongan antara dua buah garis).

2. RasterData raster (atau disebut juga dengan sel grid)adalah data yang dihasilkan dari sistemPenginderaan Jauh. Pada data raster, obyekgeografis direpresentasikan sebagai struktur selgrid yang disebut dengan pixel (picture element).Pada data raster, resolusi (definisi visual)tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan katalain, resolusi pixel menggambarkan ukuransebenarnya di permukaan bumi yang diwakili olehsetiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuranpermukaan bumi yang direpresentasikan oleh satusel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangatbaik untuk merepresentasikan batas-batas yangberubah secara gradual, seperti jenis tanah,kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb.Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnyaukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakinbesar pula ukuran filenya.

Keuntungan utama dari format data vektor adalahketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasandan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisayang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya padabasisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaanlainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasialdari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utamaadalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasiperubahan gradual.

Masing-masing format data mempunyai kelebihan dankekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangattergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia,

Data vektor

Data raster

Page 18: SIG untuk SDA

10

volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan,serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebihekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi,tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasimatematik. Sebaliknya, data raster biasanyamembutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar danpresisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakansecara matematis.

Sumber data spasial

Sebagaimana telah kita ketahui, SIG membutuhkanmasukan data yang bersifat spasial maupun deskriptif.Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah:1. Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah,

dsb.)Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan.Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknikkartografi, sehingga sudah mempunyai referensispasial seperti koordinat, skala, arah mata angindsb. Peta analog dikonversi menjadi peta digitaldengan berbagai cara yang akan dibahas pada babselanjutnya. Referensi spasial dari peta analogmemberikan koordinat sebenarnya di permukaanbumi pada peta digital yang dihasilkan. Biasanya petaanalog direpresentasikan dalam format vektor.

2. Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citrasatelit, foto-udara, dsb.)Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagaisumber data yang terpenting bagi SIG karenaketersediaanya secara berkala. Dengan adanyabermacam-macam satelit di ruang angkasa denganspesifikasinya masing-masing, kita bisa menerimaberbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuanpemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalamformat raster.

3. Data hasil pengukuran lapangan.Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas

administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil,batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkanberdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Padaumumnya data ini merupakan sumber data atribut.

4. Data GPS.Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalammenyediakan data bagi SIG. Keakuratanpengukuran GPS semakin tinggi denganberkembangnya teknologi. Data ini biasanyadirepresentasikan dalam format vektor.

Sistem Pemasukan DataPada bagian ini kita akan mempelajari teknik memasukkandata spasial dari sumber-sumber di atas ke dalam SIG,antara lain:1. Digitasi2. Penggunaan GPS3. Konversi dari sistem lain

DigitasiKita akan membahas proses konversi dari peta analogmenjadi peta digital dengan mempergunakan mejadigitasi. Cara kerjanya adalah dengan mengkonversifitur-fitur spasial yang ada pada peta menjadikumpulan koordinat x,y. Untuk menghasilkan data yangakurat, dibutuhkan sumber peta analog dengankualitas tinggi. Dan untuk proses digitasi, diperlukanketelitian dan konsentrasi tinggi dari operator. Dalammempelajari digitasi, kita menggunakan perangkatlunak PC ARC/INFO. Prosedur dan tata carapengerjaannya akan diberikan secara detail denganmaksud untuk memberikan garis besar dari konsep GISdan melatih cara mendigitasi peta dengan menggunakanPC ARC/INFO.

Page 19: SIG untuk SDA

11

Pre-digitasiSebelum melakukan digitasi pada komputer, sangatdianjurkan untuk melaksanakan persiapan sebelumnya.Persiapan tersebut akan sangat membantu padawaktu pelaksanaan digitasi dengan menggunakanmeja digitasi.

Gunakan peta dasar yang baik

Ketelitian hasil digitasi anda ditentukan oleh sumberdata yang ada. Sedapat mungkin, gunakan peta yangpaling baik dan paling mutakhir.• Peta harus selalu dalam keadaan bersih, dapat

terbaca dan dalam kondisi baik, untuk memastikanbahwa lokasi yang ada dapat didigitasi seteliti mungkin.

• Kondisi peta mudah berubah oleh keadaan cuaca. Untukmeminimalkan distorsi, sebaiknya peta digandakankedalam suatu material yang stabil, misalnya mylar,untuk meminimalkan pemekaran dan pengkerutan.Meskipun cara ini adalah ideal tapi membutuhkan biayatinggi. Cara lain yang lebih praktis adalah denganmeletakkan mylar di atas peta yang akan didigitasi.Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan peta hasilfotocopy.

Tentukan prosedur yang akan dijalankan

Untuk menjaga konsistensi dalam pelaksanaan digitasi,sebaiknya lakukan hal-hal sebagai berikut:• Tetapkan suatu urut-urutan prosedur standar untuk

memastikan tata cara pemasukan data yang konsisten.Misalnya, anda akan melakukan digitasi fitur jalan, yangdalam hal ini direpresentasikan dengan garis. Sebuahgaris pada peta biasanya lebih tebal daripada benangsilang (crosshair) yang ada pada alat penunjuk digitasi.Pastikan sebelumnya apakah digitasi akan dilakukanpada tengah-tengah garis atau pada salah satu tepigaris tersebut. Apapun pilihan anda, selama digitasi

pilihan ini harus dilakukan secara konsisten dansebaiknya buatlah catatan mengenai hal ini.

• Berilah tanda untuk mengetahui bagian mana pada petayang sudah didigitasi. Hal ini dilakukan untukmenghindari pengulangan dalam mendigitasi suatu garis.

Persiapkan peta sebelum digitasi dilakukan

Persiapan peta akan menolong anda dalam meminimalisasipermasalahan pada proses digitasi dan editing; hal-haltersebut antara lain:• Temukan minimal 4 titik registrasi TIC dan beri nomor

urut menurut arah jarum jam, atau arah berlawanandengan jarum jam asal dalam urut-urutan yangkonsisten. Titik registrasi yang baik adalah titik-titikdengan koordinat yang jelas dan letaknya menyebarke empat penjuru. Hal ini penting karena titik-titik iniadalah referensi anda untuk menempatkan petahasil digitasi pada koordinat sebenarnya. Sebaiknyagunakan titik-titik yang sama jika anda mendigitasisatu peta analog menjadi lebih dari satu themepeta.

• Tempatkan peta dengan baik pada meja digitasi.Usahakan peta terbentang datar pada meja digitasi danlekatkan keempat ujungnya dengan plester gambar.

Memilih titik registrasi

Page 20: SIG untuk SDA

12

Menempatkan peta pada meja digitasi

Memberi tanda pada garis yang panjang

• Beri tanda pada titik awal saat mendigitasi polygonuntuk memastikan bahwa digitasi berawal dan berakhirpada titik yang sama.

• Letakkan selembar mylar di atas peta yang akandidigitasi agar peta tidak rusak atau kotor. Kegunaan laindari mylar adalah supaya pemberian tanda pada petasaat melakukan digitasi tidak mengotori peta.

• Jika garis yang akan didigitasi cukup panjang, buatlahtanda-tanda pada peta dengan interval jarak tertentuuntuk memudahkan pelaksanaannya.

• Pastikan bahwa semua polygon tertutup dan dilengkapidengan sebuah label dengan identifikasi yang unik.Polygon bisa terdiri dari beberapa garis tapi pastikanbahwa titik labelnya hanya satu. Label akan dibuatketika topology sudah selesai dilakukan.

Memberi tanda awal

Memberi tanda label

Page 21: SIG untuk SDA

13

Apakah PC ARC/INFO

Di atas telah dijelaskan bahwa kita akan menggunakanperangkat lunak PC ARC/INFO dalam melakukan digitasi.Sebaiknya lakukan pengenalan pada perangkat lunaktersebut sebelum memulai digitasi dengan cara:• Aktifkan program PC ARC/INFO dari menu Start – All

Programs – PC ARC/INFO sehingga muncul tampilanseperti di bawah ini. Ingat bahwa program PC ARC/INFOmasih bekerja di bawah sistem operasi DOS dananda tidak dapat menggunakan mouse.

Mengoperasikan PC ARC/INFOSebelum kita mulai menggunakan perangkat lunak PCARC/INFO, sebaiknya kita mengetahui arti tanda-tandabaca komputer yang lazim digunakan. Tanda-tandatersebut antara lain:

<C:\> artinya anda berada pada prompt root C padakomputer; pada posisi ini yang berlaku adalahperintah-perintah di bawah DOS

[ARC] artinya anda sudah masuk kedalamlingkungan ARC pada PC ARC/INFO;perintah yang berlaku adalah perintahpada ARC

: artinya anda berada di lingkungan ARCEDIT,dan perintah yang berlaku adalah perintahyang ada pada ARCEDIT

[...] pada perintah ARCEDIT berarti bahwapilihan tersebut harus diisi

(...) pada perintah ARCEDIT artinya pilihantersebut bisa dikosongkan

berlaku pada semua perintah, artinyatekan tombol [ENTER] pada papan ketik

Untuk memudahkan pemakaian, akan diberikan perintahsingkat di samping perintah lengkapnya denganmenggunakan font italic. Jadi sebuah perintah yang diikutidengan perintah lain yang lebih singkat menandakan bahwakeduanya adalah perintah yang sama.

• Bawa kursor ke direktori yang diinginkan misalnya padaC:\TRAINING. Jika anda telah berada pada direktoriyang dituju maka layar anda akan terlihat sepertiberikut:

<C:\> [ARC]CD TRAINING <C:\TRAINING> [ARC]

Page 22: SIG untuk SDA

14

• Tanda [ARC] menunjukkan bahwa anda berada padamodul ARC dari program PC ARC/INFO anda. Untukmengetahui perintah-perintah apa saja yang ada padaPC ARC/INFO ketik perintah COMMANDS pada promptARC sehingga muncul di layar. (lihat tabel di atas).

[ARC] COMMANDS

Daftar perintah pada PC ARC/INFO

[ARC] COMMANDS STANDARD ARC (PTOOL) COMMANDS——————————————-ABUILD ACREATE ADDBACK ADDFIX ADDITEM ADDXY ADSAERROR AGFSHAPE ALLOCATE ALLOCATW AMATCH APARSE APPENDARCATLAS ARCDIME ARCDLG ARCDLGN ARCDXF ARCEDIT ARCEDITWARCIGES ARCMIF ARCMOSS ARCPLOT ARCPLOTW ARCSHAPE ATLASARCBMP BUFFER BUILD CGITEST CLEAN CLIP COMMANDCOMMANDS CON-CGI CON-DIG COPYCOV COPYINFO COUNT CREATECREATELA DBASE DELETEI DESCRIBE DIGITIZE DIGTEST DIGTESTWDIMEARC DISSOLVE DLGOARC DLGSARC DRAWW DROPITEM DUALMODEDXFARC DXFINFO EDGEMATC EDIT EDITPLOT ELIMINAT ERASECOVETAKARC EXPORT EXTRACT FONTEDIT FREQUENC GENERALI GENERATEGRIDCONV GRIDDESC GRIDDISP GRIDPOLY HELP IDEDIT IDENTITYIGESARC IMPORT INDEX INDEXINF INDEXITE INDEXLIS INFODBINTERSEC JOINITEM KILL KILLINFO LABELERR LINEEDIT LINEGRIDLISTCOVS LISTINT LOADANNO LOG MAPJOIN MIADSARC MIFSHAPEMNODE MODITEM MOSSARC NEAR NODEERRO NODEPOIN PACKPCX PLOTINFO POINTDIS POINTGRI POLYGRID PRJDEF PROJECTPULLITEM PULLPLOT REBOX RENAMECOV RENODE RESELECT ROTPLOTROUTE ROUTEW SHAPEAGF SHAPEARC SIZEITEM SORTFILE SORTPLOTSPLIT TABLES TABLESW TIGERARC TOLERANC TRANSFOR TURNTABLUNGEN UNION UNLOADAN UNPACK UPDATE

Press any key to continue . . . .

• Untuk mengetahui penjelasan rinci dari masing-masingperintah, gunakan perintah HELP diikuti dengan namaperintahnya. Sebagai contoh adalah gunakan perintahHELP BUILD untuk mengetahui penjelasan perintahBUILD, maka di layar komputer anda akan munculsebagai berikut:

[ARC] HELP BUILD

Page 23: SIG untuk SDA

maka pada layar komputer akan muncul:

BUILD [cover] [POLY / LINE / POINT]

creates or updates a feature attribute tablefor a coverage and defines polygon and arc-node topology.

arguments[POLY / LINE / POINT] - the feature

class to be built.

POLY - defines polygon topology and creates a PAT.

LINE - defines arc-node topology and creates an AAT for arcs.

POINT - creates a PAT for label points.

Continue?

Menghubungkan meja digitasi dengan komputer

Meja digitasi memerlukan proses inisialisasi pada saatpertama kali dihubungkan dengan komputer. Untukmelaksanakan proses tersebut, ikuti instruksi berikut:• Untuk memilih driver, gunakan perintah:

[ARC] CON-CGI

maka di layar komputer akan muncul dialog sebagaiberikut:

Choose the type of driver to selectDISPLAY Current selection=NONE

PRINTER Current selection=NONE PLOTTER Current selection=NONE METAFIL Current selection=NONE

Other choicesABORT Leave program, make NO

changes.RESTART Throw out all selections.

Start over again.EXIT Done selecting drivers.

Make changes.

Letakkan kursor pada pilihan DISPLAY lalu tekanENTER. Di layar anda akan tampak daftar drivertampilan seperti ini:

IBMEGA.SYS IBM EGA display driverIBMVGA11.SYS IBM VGA mode 11

monochrome display driverIBMVGA12.SYS IBM VGA mode 12 color

display driver(640x480, 16 color)

IBMVGA13.SYS IBM MGA/VGA mode 13 colordisplay driver(320x200,256 color)

T3100.SYS Toshiba T3100 Laptopdisplay driver (640x400)

T5100.SYS Toshiba T5100 Laptopdisplay driver (640x400)

V7HREGA.SYS Video 7 VEGA Deluxedisplay driver

V7HRVGA.SYS Video 7 VGA display driverV7VGA256.SYS Video 7 256 Color VGA

display driverEXIT DO NOT change current

selection options

Letakkan kursor pada jenis display yang anda miliki dankemudian tekan ENTER. Pilih EXIT setelah layar andaterlihat sebagai berikut:

15

Page 24: SIG untuk SDA

16

Choose the type of driver to selectDISPLAY Current selection=NONEPRINTER Current selection=NONEPLOTTER Current selection=NONEMETAFIL Current selection=NONE

Other choicesABORT Leave program, make NO

changes.RESTART Throw out all selections.

Start over again.EXIT Done selecting drivers.

Make changes.

• Untuk memberikan spesifikasi meja digitasi anda,gunakan perintah sebagai berikut:

[ARC] CON-DIG Usage:CON-DIG[digitizer](port)(baud)(parity)(data_bits)(stop_bits).

[ARC] CON-DIG CAL9500 1 9600 N 8 1

[digitizer] CALCOMP 9500(port) #1 di bagian belakang

komputer(baud) 600 bits per detik(parity) One(data_bits) 8(stop_bits) 1 bit long

• Perintah berikut ini berfungsi untuk memeriksaapakah meja dan alat pendigit berkomunikasidengan baik. Untuk selanjutnya ikuti perintah yang

ada pada layar secara interaktif.

[ARC] DIGTEST

Digitasi dengan ARCEDITSetelah mengenal perintah-perintah pada PC ARC/INFO,menginisiasikan meja digitasi, dan meletakkan peta padatempatnya, maka pekerjaan digitasi bisa segera dimulai.Untuk latihan digitasi peta, kita akan menggunakan peta-peta yang sudah disertakan dalam CD yang dilampirkandalam manual ini. Pada direktoriTRAINING\DATA_INPUT\BITMAP ada beberapa peta yangbisa digunakan dalam latihan, yaitu:

Nama File Deskripsi

KUBAR.BMP Peta ini merupakan peta berwarnayang terdiri dari 4 theme, yaitu SUNGAI(garis biru), JALAN (garis merah),ADMINISTRASI (garis hitam) danPEMUKIMAN (polygon merah mudadengan outline coklat). Selain itu, peta inidi lengkapi dengan 4 buah titik-titikregistrasi atau TIC dan label point warnahitam untuk atribut NAMA KECAMATAN.

SUNGAI.BMP Peta ini merupakan peta satu warnayang menggambarkan jaringansungai. Juga di lengkapi dengan 4 buahtitik-titik registrasi.

JALAN.BMP Peta ini merupakan peta satu warnayang menggambarkan jaringan jalan.Peta ini juga dilengkapi 4 buah titikregistrasi yang sama dengan petasebelumnya.

Page 25: SIG untuk SDA

17

Catatan:Jika anda mempunyai plotter berwarna, anda cukupmencetak peta yang pertama dan melakukan digitasiberdasarkan warna-warna yang ditampilkan. Tetapi jikatidak, sebaiknya anda menggunakan peta-peta yang berisitheme tunggal.

Tahapan dalam proses digitasi

Diagram alur di sebelah kanan menjelaskan proses digitasisecara rinci dari awal hingga data siap untuk digunakan.

Latihan pemasukan data

Setelah kita mengetahui seluruh tahapan yang harusdijalankan jika melakukan digitasi dengan PC ARC/INFO,maka kita sudah bisa memulai latihan pemasukan data.Latihan ini dilakukan guna mengenal seluk beluk prosesdigitasi dan memberikan pengalaman dalam melakukandigitasi berbagai jenis fitur.

Digitasi peta dengan fitur garis

• Sebelum digitasi dimulai, sebaiknya kenali dulukarakteristik peta yang akan didigitasi. Kita akanmendigitasi peta SUNGAI, yaitu suatu peta jaringansungai untuk daerah Melak dan sekitarnya yangmempunyai fitur garis. Peta sebagian besar terdiri darigaris tunggal, tetapi ada juga yang terdiri dari garisganda. Arti garis ganda pada sungai adalah gambarantepi kiri dan tepi kanannya. Juga perlu diperiksa apakahpeta ini telah mempunyai titik registrasi. Setelah itupersiapkan peta seperti yang telah dijelaskan pada babsebelumnya.

Proses konversi peta analog ke peta digital

Nama File Deskripsi

MUKIM.BMP Peta ini merupakan peta satu warnayang menggambarkan distribusipemukiman dalam bentuk polygon yangjuga dilengkapi dengan titik-titikregistrasi.

ADMIN.BMP Peta ini menggambarkan polygonbatas kecamatan yang tercakup dalamluasan peta. Selain itu, peta ini dilengkapidengan label point yang berisi NAMAKECAMATAN

Page 26: SIG untuk SDA

18

Tombol-tombol pada alat pendigit

Pilih titik-titik registrasi yang menyebar

• Setelah semua siap, tempatkan kursor padadirektori TRAINING. Aktifkan modul PC ARC/INFO danmasuklah ke dalam moda ARCEDIT dengan perintah:

<C:\CD TRAINING <C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC] ARCEDIT

• Perhatikan bahwa setelah berada dalam ARCEDIT,perintah didahului dengan tanda ‘:’. Perintahselanjutnya secara berurutan adalah untukmenampilkan layar grafis, mengubah moda pemasukandata dari mouse (yang merupakan default) ke digitizer;lalu diikuti dengan perintah untuk membuat suatucoverage baru

:DISPLAY 4 :DISP 4:COORDINATE DIGITIZER:CREATECOVERAGE SUNGAI :CREATECOV SUNGAI

• Jika moda pemasukan data adalah dari meja digitasi,maka selalu muncul perintah untuk memasukkan titik-titik registrasi yang minimum berjumlah 4 buah sepertidi bawah ini.

TIC-ID: _

• Kemudian masukkan TIC nomor satu dan diikutidengan titik-titik selanjutnya yang sudahdipersiapkan dengan menggunakan alat pendigitseperti di bawah ini.

• Tempatkan kursor pendigit pada lokasi titik registrasiyang pertama, dengan posisi seperti pada gambar dibawah ini.

Page 27: SIG untuk SDA

19

• Pastikan bahwa benang silang (crosshair) alatpendigit berada tepat pada lokasi titik registrasipertama lalu tekan angka 1. Titik tersebut akanterekam oleh komputer jika prompt berubah menjadiangka 1. Ikuti dengan menekan tombol A, yang akanmengubah prompt menjadi simbol * sehinggatampilan pada layar menjadi seperti berikut:

TIC-ID: 1*TIC-ID: _

• Lanjutkan dengan memasukkan TIC yang keduadengan perintah sama seperti di atas, tetapi angkayang ditekan adalah tombol 2 dan diikuti tombol A.Lakukan untuk setiap TIC yang sudah dipersiapkan -dengan jumlah minimum 4 buah - secara berurutan.Jika sudah selesai seluruhnya, pada prompt yangterakhir tekan tombol 0 di sembarang tempat dandiikuti dengan A. Jika anda membuat kesalahanmenekan tombol dan ingin menghapus isian, tekan Bkemudian isi dengan nilai yang benar.

• Selanjutnya program akan meminta andamemasukkan batas (boundary), yaitu sampaibatasan mana dari peta yang akan direkam olehkomputer. Caranya adalah dengan memilih dua titikdiagonal sedikit di luar dari lokasi TIC yang telahdimasukkan. Gunakan tombol A untuk memasukkantitik tersebut. Tekan titik pertama dan lanjutkandengan titik yang kedua, secara diagonal dari titikyang pertama.

Batas kanan bawah

Batas kiri atas

Page 28: SIG untuk SDA

20

• Jika sudah selesai, ada baiknya anda segeramenyimpan informasi yang baru saja dimasukkanpada file SUNGAI dengan perintah:

:SAVE

• Untuk menampilkan titik-titik registrasi tersebut padalayar, gunakan perintah-perintah di bawah ini. Yangpertama untuk menetapkan fitur apa yang akanditampilkan; yang berikutnya untuk memerintahkankomputer untuk melaksanakan aksi penggambaran:

:DRAWENVIRONMENT TIC :DRAWE TIC :DRAW

• Sedangkan perintah untuk memunculkan tidakhanya TIC tetapi seluruh fitur yang ada pada coverage,anda bisa mengganti TIC menjadi ALL. Pada ARCEDIT,jika ingin mengetahui kelengkapan suatu perintah, andatinggal mengetik perintah tanpa disertai argumentapapun.

:DRAWENVIRONMENT :DRAWE

• Untuk selanjutnya, anda akan memasukkan datapada coverage SUNGAI yang mempunyai fitur garis.Sebelumnya beritahukan pada komputer fitur apayang akan dimasukkan dengan menggunakanperintah berikut:

:EDITFEATURE ARC :EF ARC :ADD :ADD

• Untuk mendigit suatu garis, anda harusmengawalinya dengan suatu node (yangdirepresentasikan dengan tombol 2), kemudiandiikuti dengan mendigit titik-titik dengan mengikuti

bentuk garis pada peta yang disebut vertex(direpresentasikan dengan tombol 1), kemudianpada akhir dari garis tersebut kembali masukkannode. Usahakan agar jarak antara dua node tidakterlalu jauh. Lakukan hal yang sama berulang-kalisampai semua garis yang ada pada peta analogselesai didigitasi. Jika anda lupa memasukkan nodepada akhir mendigitasi suatu garis, maka yangdisimpan oleh komputer adalah garis sampai dengannode yang terakhir.

• Untuk mengakhiri perintah ADD tekan angka 9, yangberarti proses pemasukan data selesai. Setelah digitasiselesai dilakukan untuk seluruh peta, anda dapatmengakhiri proses pemasukan data dan keluar dariARCEDIT dengan perintah:

:QUIT

Proses mendigitasi

1 = vertex2 = node

Page 29: SIG untuk SDA

21

• Jika anda harus keluar dari proses digitasi sebelumseluruh pekerjaan selesai, maka ada suatu proses yangperlu dijalankan untuk mengembalikan anda padakeadaan sebelumnya. Proses tersebut adalah inisialisasititik-titik registrasi. Setelah anda memasukkan titik-titikregistrasi, komputer akan menghitung nilai kesalahanRMS (Root Mean Square) yang menunjukkan ragamantara lokasi-lokasi TIC yang anda masukkandibandingkan dengan lokasi TIC sebelumnya. Untukmenjaga ketelitian, usahakan untuk mendapatkan nilaiRMS <= 0.003. Jika belum didapatkan nilai yangdiinginkan, proses ini bisa diulangi.

• Jika seluruh fitur yang diinginkan sudah didigit, makaterbentuk suatu coverage baru dengan namaSUNGAI. Namun, sebelum data ini bisa digunakanmasih ada beberapa proses yang harus dilakukan.

Digitasi peta dengan fitur polygon

• Pada digitasi kali ini, kita akan mendigitasi peta MUKIMyang merupakan peta distribusi pemukiman di daerahMelak dan sekitarnya. Karakteristik peta ini sebagianbesar terdiri dari fitur polygon. Karena peta inimencakup daerah yang sama dengan peta sebelumnya,maka akan lebih mudah bagi kita untuk menggunakantitik-titik registrasi dari peta SUNGAI. Selain itu,perhatikan pula garis-garis mana yang juga merupakangaris pada coverage SUNGAI. Untuk yang terakhir ini,jika garis tersebut merupakan garis yang panjang danrumit, cara yang paling mudah adalah menggandakandari coverage SUNGAI dan masukkan ke dalam petaMUKIM. Tetapi jika garis yang berimpit tidak begitupanjang, anda dapat menampilkan coverage SUNGAIpada latar belakang pada saat melakukan digitasicoverage MUKIM sehingga bisa dilihat dengan jelasdimana seharusnya garis tersebut berimpit.

• Kita akan membuat suatu coverage kosong dengannama MUKIM yang mengambil titik-titik registrasi dariSUNGAI, dengan perintah sebagai berikut:

<C:\CD TRAINING <C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC] CREATE MUKIM SUNGAI <C:\TRAINING>[ARC] ARCEDIT

• Setelah masuk dalam ARCEDIT, tampilkan layargrafis, atur fitur yang akan ditampilkan denganperintah seperti yang telah dipelajari sebelumnya.Penjelasan perintah yang ada di bawah ini adalah, yangpertama untuk mengaktifkan digitasi sebagai modapemasukan data; yang kedua untuk mengaktifkancoverage yang akan didigit:

:COORDINATE DIGITIZER:EDITCOVERAGE MUKIM :EDITCOV MUKIM

• Kemudian muncul perintah untuk memasukkan titik-titik registrasi seperti pada coverage sebelumnyakarena moda pemasukan data adalah dari meja digitasi.Selanjutnya ikuti titik-titik registrasi seperti yangdimasukkan pada coverage SUNGAI. Masukkan titik-titiktersebut dengan seteliti mungkin, karena kita perlumelakukan inisialisasi titik-titik registrasi. Untuk menjagaketelitian, selalu usahakan untuk mendapatkan nilai RMS<= 0.003 atau lebih baik.

• Anda siap untuk memulai digitasi MUKIM yangmempunyai fitur polygon. Perintah di bawah ini yangpertama adalah untuk menjadikan coverage SUNGAIsebagai latar belakang dengan warna merah(1=putih; 2=merah; 3=hijau, 4=biru, dst.); yangkedua untuk mengatur jenis fitur yang akan didigit;yang terakhir adalah untuk memulai pemasukan data

Page 30: SIG untuk SDA

22

:BACKCOVERAGE SUNGAI 2 :BACKCOV SUNGAI 2:EDITFEATURE ARC :EF ARC:ADD :ADD

• Fitur polygon didigitasi dengan menggunakan unsurgaris. Perbedaannya dengan fitur grafis adalah padaketertutupan fitur garis, yaitu garis akhir fitur yangdidigit bertumpu satu dengan lainnya. Perlu diketahuibahwa memperbaiki overshoot jauh lebih mudahdaripada memperbaiki undershoot (dijelaskan lebih jauhpada bab ’Mengenal Jenis-jenis Kesalahan’). Denganmelakukan hal tersebut proses editing akan jauh lebihmudah.

• Proses melaksanakan digitasi sama persis denganproses yang dilaksanakan sebelumnya. Jangan lupabahwa selama proses digitasi simpanlah hasil pekerjaananda secara berkala dengan perintah SAVE. Jika seluruhfitur yang diinginkan sudah didigit, maka terbentuk suatucoverage baru dengan nama MUKIM.

Digitasi untuk fitur ganda yaitu garis dan polygon

• Kita akan mendigitasi peta ADMIN yang merupakanpeta batas administrasi di daerah Melak dansekitarnya. Karakteristik peta ini terdiri dari fiturpolygon yang menggambarkan luasan suatukecamatan, selain itu fitur garis yang membentukpolygon tersebut juga dimaksudkan untukmenggambarkan batas kecamatan (kode= 4) danbatas kabupaten (kode=3). Sebagaimanasebelumnya, perhatikan pula garis-garis mana yangjuga merupakan garis pada coverage SUNGAI.Keterbatasan PC ARC/INFO adalah, anda hanya bisamenggunakan 1 coverage sebagai latar belakang,tetapi anda bisa menggunakan secara bergantiandengan coverage lain yang relevan.

• Kali ini, kita akan mengulang proses awal latihankedua, yaitu membuat coverage baru dengan namaADMIN dengan titik-titik registrasi dari coverageSUNGAI.

• Langkah-langkah pemasukan data untuk fitur garis danpolygon juga sama dengan cara-cara sebelumnya. Yangakan kita lakukan sekarang adalah memasukkanseluruh data dengan fitur garis. Saat ini kita barumempelajari tahapan yang pertama, sedangkantahapan kedua dan ketiga akan kita pelajari kemudian.

• Pemasukan data dengan fitur garis, tidak akan dipelajaridisini tapi anda bisa melihat dari pelajaran sebelumnya,sekarang kita langsung mempelajari pemasukan datauntuk fitur point. Data dengan fitur point, bisa berupadata itu sendiri (misalkan data distribusi kota-kota disuatu kecamatan) atau bisa merupakan label datauntuk suatu polygon. Memasukkan data ini bisadilakukan secara otomatis atau dengan cara manual.

• Kalau memasukkan data label secara otomatismisalnya untuk memasukkan label untuk polygonbatas kecamatan, akan menghasilkan titik labelyang merupakan titik berat dari polygon yangdimaksud. Tetapi jika diinginkan bahwa titik labelsuatu kecamatan juga merupakan lokasi dariibukota kecamatannya, maka harus dilakukansecara manual.

• Untuk melakukan pemasukan data secara manual,gunakan perintah di bawah ini. Baris 1 sampai dengan 5mengaktifkan perangkat lunak PC ARC/INFO danmengatur moda pemasukan data. Baris ke-6memastikan jenis coverage yang akan didigit. Baris

Page 31: SIG untuk SDA

23

berikutnya mengatur latar belakang, lalumenetapkan jenis fitur yang akan dimasukkan. Kitasiap untuk mulai memasukkan data.

<C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC] CREATE MUKIM SUNGAI <C:\TRAINING>[ARC] ARCEDIT :DISPLAY 4 :COORDINATE DIGITIZER :EDITCOVERAGE ADMIN :EDITCOV ADMIN :BACKCOVERAGE MUKIM 3 :BACKCOV MUKIM 3 :EDITFEATURE LABEL :EF LABEL :ADD :ADD

• Letakkan benang silang (cross-hair) pada setiaplokasi label (dalam hal ini letak ibukota kecamatan);secara otomatis titik-titik tersebut akan disimpansecara berurutan. Untuk menghentikan prosespemasukan data label, tekan tombol nomor 9kemudian diikuti dengan perintah:

:SAVE :QUIT

Mengenal jenis-jenis kesalahan

Sebelum melakukan digitasi ada baiknya kita mengetahuijenis-jenis kesalahan dalam digitasi. Gunanya adalahmenghindari kesalahan-kesalahan tersebut sehinggaproses selanjutnya akan jauh lebih mudah. Sebelum hasildigitasi digunakan dalam suatu SIG, harus dipastikankesalahan sintaks sudah diperbaiki.

Kesalahan-kesalahan yang umum ditemukan padaproses digitasi adalah:

• Node semu (Pseudo Nodes)Node semu adalah perpotonganantara 2 arc atau perpotongansuatu arc dengan arc itu sendiri.Node semu dapat digunakan untukmembagi fitur linier menjadisegmen-segmen yang lebih kecil,yang masing-masing mempunyainilai atribut yang berbeda. Nodesemu tidak selamanya merupakankesalahan atau masalah. Nodesemu digambarkan dengan simbolwajik. Perintah NODEERROR dapatmembaca node semu yangterdapat pada coverage

• Node menggantung (Dangling nodes)Node menggantung adalah nodedari arc yang tidak berhubungandengan arc lain. Ini biasanyamengindikasikan adanya polygontidak tertutup dengan benar (un-dershoot), atau ada arc yangdidigitasi melebihi perpotongannyadengan arc lainnya (overshoot);atau memang seharusnya ada.Sebagai contoh, pada jalurpembatas tengah jalan, cul-de-sacs sering disajikan dengan arcmenggantung. Node inidigambarkan dengan simbol kotakpersegi panjang. PerintahNODEERROR dapat juga mencarinode dangling yang terdapatpada coverage.

Page 32: SIG untuk SDA

24

• Terlalu banyak titik labelSetiap polygon diidentifikasikandengan menempatkan label tunggaldi dalamnya. Jika sebuah polygonberisi lebih dari satu titik label,maka terjadi ketidakpastianmengenai User-ID yang digunakan.Label ganda juga bisa merupakanindikasi dari adanya polygon yangtidak tertutup. Gunakan perintahLABELERROR untuk membuatdaftar dari polygon yangmempunyai label ganda. Andaharus menggunakan CLEAN atauBUILD untuk membersihkan danmembangun topology polygonsebelum anda dapatmengidentifikasi kesalahan label.

• Kurangnya titik labelPolygon yang berisi titik label akanmendapatkan User-ID = 0; tanpaadanya titik label, User-ID polygontidak akan bisa diubah. Jika polygontidak mempunyai User-ID, maka iatidak termasuk dalam PAT. Polygontanpa titik label dapat ditampilkanpada EDITPLOT. Batas polygonnyaselalu digambarkan, dan simbolbintang ditempatkan didalamnya. Perintah LABELERRORdapat digunakan untuk membacapolygon yang tidak mempunyai titiklabel.

Menggunakan CLEAN untuk mengkoreksi kesalahan

Perintah CLEAN digunakan untuk membersihkan cover-age hasil digitasi dari kesalahan sintaks. Di bawah iniada pengaturan-pengaturan (settings) yang jikadigunakan akan dapat mempengaruhi keakuratanpemasukan data dan meningkatkan efisiensipendigitasian.

• Panjang dangle (dangle length)Pada CLEAN panjang dangle menentukan panjangminimum yang diperbolehkan untuk adanya arcdangling pada coverage. Arc dangling yang lebihpendek dari toleransi panjang dangle akan dihapusoleh perintah CLEAN.

Sebelum proses CLEAN Sesudah proses CLEAN

• Toleransi fuzzy (fuzzy tolerance)Jarak minimum antar vertex satu dengan vertexlainnya. Toleransi fuzzy merupakan karakteristik pentingdari coverage PC ARC/INFO yang menentukan resolusipeta. Toleransi fuzzy ditentukan sebagai jarak minimumyang memisahkan semua koordinat arc pada coverage.Pada waktu CLEAN, dua atau lebih koordinat arc yangsatu sama lainnya berada dalam toleransi fuzzy akandigabungkan menjadi titik koordinat yang sama. Tidakada perbedaan yang dibuat antara koordinat arc interiordengan node atau antara arc. Hal ini sangat pentinguntuk dipahami, karena secara aktual toleransi fuzzymemindahkan vertex-vertex arc.

Page 33: SIG untuk SDA

25

Apa yang dilakukan oleh perintah CLEAN

Berikut dijelaskan penggunaan command yang telahdipelajari di atas dalam perintah CLEAN

<C:\CD TRAINING <C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC] CLEAN Usage: CLEAN [in_cover] (out_cover)(dangle_length) (fuzzy tolerance) (POLY/LINE)

[in_cover] nama coverage yang akandibersihkan. Isian ini tidakboleh dikosongkan

(out_cover) nama coverage setelahdibersihkan. Kosongkan isianini bila ingin mengganticoverage lama dengan yangbaru secara otomatis. Akantetapi dianjurkan untukmemisahkan coverage aslidengan coverage hasil prosesCLEAN untuk menghindarikehilangan data.

(dangle_length) batas minimum panjang danglepada coverage. Jika tidakdiisi, default (ketetapanyang baku) akan dijalankan.

(fuzzy_tolerance) menunjukkan resolusi coverageyang dihasilkan. Jika tidakdiisi, default akandijalankan.

(POLY | LINE) jenis coverage. Jika tidakdiisi, komputer akan memakaiPOLY.

Penggunaan CLEAN untuk mengolah data hasildigitasi

Kita telah melakukan digitasi untuk coverage SUNGAI,MUKIM dan ADMIN, dan sekarang akan memproses semuacoverage tersebut dengan CLEAN.

• Contoh perintah untuk melakukan CLEAN pada cover-age SUNGAI adalah sebagai berikut:

C:\ARC C:\[ARC] CLEAN SUNGAI SUNGAI1 0.0001

0.0001 LINE

• Perintah yang sama dapat diterapkan untuk coverageMUKIM dan ADMIN.

• Setelah proses ini diterapkan pada coverage, secaraotomatis komputer akan menghilangkan garis-garisovershoot jika masuk dalam toleransi panjangdangle yang ditetapkan. Selain itu node pada garisundershoot yang masuk dalam toleransi fuzzy yangditetapkan akan digabungkan dengan nodeterdekat. Untuk fitur yang tidak memenuhi

Sesudah CLEANSebelum CLEAN

Page 34: SIG untuk SDA

26

:EDITFEATURE ARC:DRAWE ARC NODE DANGLE:DRAW

• Proses editing memperbaiki kesalahan yang tidaksecara otomatis diperbaiki oleh proses CLEAN, yaituhal-hal yang berhubungan dengan kesalahan sintaks.Sebagai contoh adalah garis yang semestinyaterhubung dengan garis lainnya tetapi tidak, polygonyang tidak menutup, polygon yang tidak mempunyaititik label, USER-ID yang tidak unik, dsb. Biasanyakomputer memberi tanda tertentu di layar untukmenunjukkan kesalahan tersebut. Tanda kesalahanakan dihapus bila kesalahan telah diperbaiki. Akan tetapiada kalanya garis yang diberi tanda kesalahan olehkomputer menunjuk kepada data yang sudah benar,oleh karena itu diperlukan interaksi antara komputerdan personel yang melaksanakan digitasi.

• Apabila semua kesalahan telah diperbaiki, simpanlah filetersebut, keluar dari ARCEDIT dan kembali lakukanproses CLEAN. Proses editing ini dilakukan berulang-ulang sampai tidak ditemukan kesalahan sama sekali.

Apa yang dimaksud dengan topology?Setelah coverage hasil digitasi bebas dari kesalahansintaks, selanjutnya kita akan mendefinisikan topology.Topology pada peta digital adalah hubungan spasial antaramasing-masing fitur pada peta. Adanya topology antaralain membuat penyimpanan data lebih efisien, sehinggapemrosesan data lebih cepat. Konsep dasar topologyadalah:1. Konektivitas (topology arc-node)

Arc dihubungkan satu dan lainnya dengan node.2. Luasan (topology polygon-arc)

Arc yang terhubung awal dan akhirnyamenghasilkan suatu polygon.

ketetapan yang ada, kesalahan harus dikoreksisecara manual.

• Proses CLEAN dilakukan pada prompt [ARC],sedangkan proses perbaikan kesalahan (editing)dilakukan di dalam ARCEDIT. Perintah-perintah yangdigunakan adalah seperti di bawah ini:

<C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC]CLEAN SUNGAI SUNGAI1 0.001

0.001 LINE Cleaning SUNGAI.Copying SUNGAI to SUNGAI1Sorting..Intersecting..Assembling polygons..

Sorting input file..Sorting label file..Processing..Assigning final ISs..Writing ARC file..Generating polygon report..

Creating PAT..<C:\TRAINING>[ARC]

Catatan: Jika moda pemasukan data adalah dari mouseataupun keyboard, tidak ada kewajiban memasukkandata titik registrasi.

• Untuk menampilkan fitur garis, node dan dangle daricoverage SUNGAI yang sudah dibersihkan, yaituSUNGAI1, gunakan perintah berikut:

<C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC]CLEAN ARCEDIT :DISPLAY 4:EDITCOVERAGE SUNGAI1

Page 35: SIG untuk SDA

27

Topology arc - node

3. Kontiguitas (topology kiri-kanan)Arc mempunyai arah dan sisi kiri dan kanan.

PC ARC/INFO menyajikan fitur peta dengan sekumpulangaris (arc) dan titik label serta hubungan antara garis dantitik yang bersambungan atau bersebelahan. Sebagaicontoh, area atau polygon ditentukan oleh sekumpulan arcyang membentuk batasannya. Arc juga bisa membatasidua polygon.

Hubungan yang digunakan untuk mendefinisikankonektivitas atau kontiguitas dari fitur ini disebut topology.Dengan menyimpan informasi mengenai lokasi fitur relatifterhadap fitur lainnya, topology memberikan basis absolutuntuk menangani file koordinat (misalnya konektivitas,pencarian rute, kontiguitas, dsb).

Topology arc - node

Garis disusun oleh titik-titik yang disebut vertex. Titik awaldan akhir suatu garis disebut node-awal dan node-akhir.Dengan menghubungkan setiap titik yang ada di suatugaris, PC ARC/INFO mengetahui garis mana yangberhubungan dengan garis yang lain secara berurutan.Hubungan konektivitas tersebut disajikan menggunakantopology arc-node, yang menyimpan informasi mengenai

hal-hal berikut:• Semua arc mempunyai arah, yaitu dari node-awal

(from-node) ke node-akhir (to-node).• Setiap garis dibentuk oleh titik-titik koordinat (x,y)

Hubungan antara sebuah arc dengan arc lainnya hanyabisa diformulasikan melalui sebuah node.

Topology polygon-arc

Secara umum polygon direpresentasikan sebagaisekumpulan koordinat x,y yang saling berhubungan hinggamembentuk suatu luasan. Selain daftar koordinat x,y, PCARC/INFO juga menyimpan informasi mengenai garis-garismana yang membentuk polygon. Implementasi konsep inipada ARC/INFO sebagai berikut :• Arc disimpan sebagai rangkaian koordinat x,y secara

berurutan yang menentukan garis (misalnya, x1y1,x2y2, x3y3, dst.). Urutan koordinat tersebutmenentukan arah arc.

• Semua arc pada coverage diberi nomor internal.• Polygon didefinisikan oleh sejumlah arc dan daftar arc

yang menyusun batasnya. Polygon 3 pada contohberikut dibatasi oleh empat buah arc, termasuk yangmembentuk ‘island’. Arah arc ditentukan dengan tandaarc yang terdapat pada daftar. Tanda ‘-’ berarti bahwa

Topology polygon - arc

Page 36: SIG untuk SDA

28

arc tersebut harus diputar untuk membuat simpul(loop) polygon tertutup.

Topology kiri-kanan

Setiap garis mempunyai node-awal dan node-akhir,sehingga arah garis dapat diketahui. Dapat pula diketahuibahwa polygon yang menggunakan satu garis bersama-sama merupakan polygon yang bertetangga atau berdekatan.PC ARC/INFO menyimpan informasi mengenai setiappolygon disertai informasi mengenai polygon-polygon disebelah kiri kanannya. Hal tersebut terdapat dalam topol-ogy kiri-kanan, yang menyimpan informasi berikut:• Setiap garis dibentuk oleh titik-titik koordinat x,y yang

membentuknya• Setiap garis mempunyai informasi mengenai polygon

mana yang ada di sisi kiri dan di sisi kanannya• Polygon yang menggunakan garis yang sama adalah

polygon yang bersebelahan

• Topology dibangun dengan menggunakan perintah:

<C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC]BUILD Usage: BUILD [cover] [POLY / LINE / POINT]

[cover] nama dari coverage[POLY / LINE / POINT] jenis dari coverage

• Untuk membangun topology peta dengan fitur polygon,gunakan pilihan POLY pada perintah BUILD. Demikianpula untuk garis, gunakan pilihan LINE dan titik, gunakanpilihan POINT. Masing-masing pilihan menghasilkan jenisfile dan perlakuan yang berbeda.

• Pada coverage SUNGAI yang sudah dibersihkan darikesalahan-kesalahannya, topology dapat dibangun.Karena terdiri dari arc, maka gunakan pilihan LINE untukmenghasilkan tabel AAT (Arc Attribute Table).

<C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC]BUILD SUNGAI LINE Building lines..Creating attribute file for SUNGAI[ARC] LIST SUNGAI.AAT$RECNO = 1FNODE_ = 0TNODE_ = 0LPOLY_ = 0RPOLY_ = 0LENGTH = 124.636SUNGAI_ = 1SUNGAI_ID = 21

$RECNO = 1FNODE_ = 0TNODE_ = 0

Topology kiri - kanan

Membangun topology

• Topology dibangun untuk mengukuhkan hubunganspasial antara fitur-fitur yang ada pada coverage.Nomor internal dari tiap fitur menentukankonektivitas dan kontiguitas polygon. Selama prosesmembangun topology ini, nilai-nilai yang adadisimpan dalam suatu tabel atribut.

Page 37: SIG untuk SDA

29

LPOLY_ = 0RPOLY_ = 0LENGTH = 325.732SUNGAI_ = 2SUNGAI_ID = 21

Continue? N

• Coverage MUKIM dibangun topologynya denganmenggunakan pilihan POLY untuk menghasilkan suatuPAT (Polygon Attribute Table).

<C:\TRAINING> ARC <C:\TRAINING>[ARC]BUILD MUKIM POLY Building polygons..

Sorting input file..Sorting label file..Processing..Assigning final IDs..Writing ARC file..Generating polygon report..

Creating attribute file for MUKIM. <C:\TRAINING>[ARC] LIST MUKIM.PAT

$RECNO = 1AREA = -1543.933PERIMETER = 17256.541MUKIM_ = 1MUKIM_ID = 2

$RECNO = 2AREA = 2350.867PERIMETER = 25987.506MUKIM_ = 2MUKIM_ID = 2

Continue? N

• Topology pada coverage ADMIN, yang mempunyai fiturpolygon dan fitur garis dibuat dalam dua tahap, yaitudengan pilihan ARC dan POLY.

Komponen dari suatu coverage

Coverage adalah unit dasar penyimpanan ARC/INFO, yangmerupakan peta tunggal yang biasanya terdiri atas satu ciri(contoh jalan, persil, dsb.). Sebuah coverage adalah sebuahlayer peta dalam ARC/INFO, yang berasosiasi denganbeberapa file kelas fitur (misalnya titik, garis atau polygon)dan atribut dari coverage tersebut. File-file ini disimpan dibawah satu direktori dengan nama yang sama dengancoverage. Untuk mengetahui file-file apa saja yang adapada coverage tertentu, misalnya SUNGAI, pergi kedirektori yang dimaksud dan lihat file di dalamnya.

C:\TRAINING\CD SUNGAI C:\TRAINING\SUNGAI\LIST

maka akan tampil

AAT Arc Attribute Table (table atribut garis)ARC Koordinat dan topology garisARF File garis referensi silangBND Koordinat minimum dan maksimum dari

coverageCNT Tabel tengah polygonLAB Titik label koordinat dan topologyLOG File sejarah coveragePAL Topology polygonPAT Tabel atribut titik/polygonPFF File filter polygonPRF File referensi silang polygon/titikTIC ID TIC dan koordinatnyaTOL Toleransi proses coverageTXT Ciri anotasi coverage

Page 38: SIG untuk SDA

30

• AAT.DBF adalah file basis data yang berisi informasidari fitur garis beserta atribut yang menyertainya.File ini dihasilkan oleh perintah BUILD LINE.

• PAT.DBF adalah file basis data yang berisi informasidari fitur polygon atau fitur point beserta atribut yangmenyertainya. File ini dihasilkan oleh perintah BUILDPOLY atau BUILD POINT. Perbedaan file PAT untuk pointdan polygon terletak pada nilai isian 0 pada kolom ARCdan PERIMETER.

• Suatu coverage bisa sekaligus menyimpan fitur polygondan fitur arc, tetapi tidak dapat sekaligus menyimpanfitur polygon dan point.

Transformasi ke koordinat bumiKita telah melakukan digitasi dengan menggunakanmeja digitasi, memperbaiki kesalahan-kesalahannyadan membangun topology sesuai dengan fitur datanya.Sampai pada tahap ini, hasil coverage masih ada dalamsistem koordinat meja. Agar peta tersebut bisadigabungkan dengan peta-peta lainnya untuk lokasiyang sama maka peta tersebut harusditransformasikan kedalam sistem koordinat bumi.Untuk keperluan itu kita menggunakan titik-titikregistrasi (TIC) yang kita buat pada awal digitasi.

Cara melakukan transformasi koordinat

1. Siapkan koordinat bumi untuk setiap titik registrasiyang telah kita tentukan. Jika koordinat kita adalahlintang dan bujur, maka harus dalam format derajatdesimal.Contoh:Mengubah sistem koordinat derajat, menit, detikmenjadi sistem derajat desimal:DMS = DD106°54’30" = 106 + (54/60) + (30/3600)

= 106.8750

Setelah itu, catat semua nilai titik-titik registrasiberurutan menurut ID TIC nya

2. Buat coverage sementara dengan cara:

<C:\CD TRAINING <C:\TRAINING> ARC [ARC]CREATE {nama-coverage-baru}{nama-coverage-hasil digitasi}[ARC]CREATE SUNGAI_G SUNGAI

Perhatikan bahwa TIC pada coverage baru harus samaurutannya dengan TIC pada coverage lama; periksadengan menggunakan perintah:

[ARC] LIST SUNGAI.TIC [ARC] LIST SUNGAI_G.TIC

3. Setelah itu, ganti nilai titik-titik registrasi yang ada padacoverage baru dengan nilai titik-titik yangsebenarnya. Caranya adalah dengan mengaktifkanmodul TABLES di PC ARC/INFO, dan mengikutiperintah-perintah di bawah ini:

Coverage hasildigitasi dalam

koordinat meja

Coverage dalamsatuan derajat(Lat/Long) atau

meter (UTM)

Prosestransformasi kedalam sistem

koordinat bumi

Page 39: SIG untuk SDA

31

[ARC] TABLES Enter command: SEL SUNGAI_G.TIC (pilih coverage)

Enter command: LIST (melihat daftar TIC)

Enter command. UPDATE (mengedit TIC)

Record number: (1) (pilih TIC yang pertama)

XTIC = .. (isikan nilai X dari peta)

YTIC = .. (isikan nilai Y dari peta)

Record number: (2) XTIC = ..YTIC = ..Record number: (3) XTIC = ..YTIC = ..Record number: (4) XTIC = ..YTIC = ..Record number: (mengakhiri UPDATE)

LIST (memeriksa hasil akhir)

Q STOP (keluar dari TABLES)

4. Laksanakan proses transformasi dari coverage hasildigitasi menjadi coverage baru dalam koordinat bumidengan perintah TRANSFORM dan catat hasil RMSerror (ketelitian transformasi) yang muncul di layar.

[ARC] TRANSFOR [ARC] TRANSFOR [in_cover] [out_cover](AFFINE|PROJECTIVE|SIMILARITY)[ARC] TRANSFOR SUNGAI SUNGAI_G

5. Gunakan ArcView atau PC ARCEDIT untukmenampilkan coverage baru.

Pemasukan data dengan GPSData spasial lain dalam bentuk digital seperti data hasilpengukuran lapang dan data dari GPS bisa dimasukkandalam sistem SIG. Pada intinya SIG membutuhkan data

spasial dalam format tertentu untuk membedakanapakah data tersebut berupa point, line atau polygon.

Sumber: Garmin web-page

Apakah GPS?GPS, singkatan dari Global Positioning System (SistemPencari Posisi Global), adalah suatu jaringan satelit yangsecara terus menerus memancarkan sinyal radio denganfrekuensi yang sangat rendah. Alat penerima GPS secarapasif menerima sinyal ini, dengan syarat bahwa pandanganke langit tidak boleh terhalang, sehingga biasanya alat inihanya bekerja di ruang terbuka. Satelit GPS bekerja padareferensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan datayang menunjukkan lokasi dan waktu pada saat itu. Operasidari seluruh satelit GPS yang ada disinkronisasi sehinggamemancarkan sinyal yang sama. Alat penerima GPS akanbekerja jika ia menerima sinyal dari sedikitnya 4 buahsatelit GPS, sehingga posisinya dalam tiga dimensi bisadihitung. Pada saat ini sedikitnya ada 24 satelit GPS yangberoperasi setiap waktu dan dilengkapi dengan beberapacadangan. Satelit tersebut dioperasikan oleh DepartemenPertahanan Amerika Serikat, mengorbit selama 12 jam(dua orbit per hari) pada ketinggian sekitar 11.500 miledan bergerak dengan kecepatan 2000 mil per jam. Adastasiun penerima di bumi yang menghitung lintasan orbitsetiap satelit dengan teliti.

Page 40: SIG untuk SDA

32

Alat penerima GPSSebetulnya GPS adalah suatu sistem yang dapatmembantu kita mengetahui posisi koordinat dimana kitaberada. Sedangkan untuk menerima sinyal yangdipancarkan oleh GPS, kita membutuhkan suatu alat yangdapat membaca sinyal tersebut. Yang biasa kita sebutsebagai GPS adalah sebenarnya merupakan alat penerima.Karena alat ini dapat memberikan nilai koordinat dimana iadigunakan maka keberadaan GPS merupakan terobosanbesar bagi SIG.

Untuk mempelajari cara-cara pengambilan dan pemasukandata GPS, kita akan menggunakan alat penerima GPSGARMIN 12 CX. Tentunya alat yang berbeda mempunyaitata cara penggunaan yang berbeda, tetapi pada dasarnyakonsepnya sama. Sebelum kita mulai, sebaiknya kitapelajari dulu komponen-komponen pokok yang ada padaalat tersebut.

Tombol-tombol yang penting

GPS Garmin 12CX terdiri dari 8 tombol utama yaitu:• POWER untuk menghidupkan dan mematikan GPS.• PAGE untuk menampilkan menu GPS.• MARK untuk menandai koordinat dari posisi yang

diinginkan.• GOTO untuk menuju ke titik titik yang sudah kita tandai/

waypoint yang diinginkan.• ENTER untuk konfirmasi pemasukan data.• QUIT untuk kembali ke menu sebelumnya.• IN dan OUT untuk menaikkan/menurunkan skala peta.• ROCKER untuk memilih menu, posisi dan memasukkan

data.

Halaman-halaman utama

GPS Garmin 12CX mempunyai lima halaman informasiutama. Untuk menuju ke halaman yang diinginkan, kitamenekan tombol PAGE dan/atau QUIT.

Halaman-halaman informasi tersebut adalah:1. Halaman satelit menunjukkan posisi dan kekuatan sinyal

satelit yang tertangkap.2. Halaman posisi menunjukkan posisi dimana anda berada,

arah mana yang anda tuju dan kecepatan gerak andadalam bentuk angka.

3. Halaman peta menunjukkan posisi anda, jejak yangsudah anda lalui dan waypoint sekitar anda dalam bentukroute.

4. Halaman navigasi menuntun anda menuju waypointyang anda inginkan.

5. Halaman menu untuk melakukan pengaturan padasistem.

Tombol utama pada GPS Garmin 12CX

Page 41: SIG untuk SDA

33

Menggunakan alat penerima GPS

Menentukan posisi

Kegunaan alat penerima GPS yang utama adalah untukmengambil posisi koordinat dari suatu titik di bumi ini danmenyimpannya sebagai waypoint. Caranya penggunaannyaadalah:• Aktifkan GPS dan tunggu sampai halaman satelit 3D

muncul. Untuk dapat menggunakan alat penerima GPSdengan sempurna, alat tersebut harus menerima sinyaldari minimum 4 satelit.

• Setelah memperoleh sinyal yang diinginkan, tekantombol MARK, sehingga layar akan berubah menjadiMARK POSITION.

• Nilai koordinat dimana kita berada akan muncul di layar.Untuk menyimpan nilai koordinat, pindahkan kursorke SAVE dan diikuti dengan menekan tombol ENTER.

• Untuk memberi nama file pada titik tersebut, tekanENTER lalu gunakan tombol ROCKER, Ada dua caramenggunakan tombol ROCKER: (i) arah ke atas/ke

1 2 3 54

Lima halaman utama

bawah untuk memilih huruf atau angka, dan (ii) arah kekiri/kanan untuk memindahkan ke huruf atau angkasebelumnya/berikutnya. Akhiri dengan menekan EN-TER.

• Untuk menyimpan nama yang baru saja kita buat padaalat, tekan sekali lagi tombol ROCKER, arahkan menujupilihan SAVE. Jangan lupa untuk kemudian menekantombol ENTER. GPS Garmin 12CX dapat menyimpansampai dengan 1000 waypoint.

Melihat waypoint yang ada

Selain memasukkan data, kadang-kadang kita perlumelihat kembali waypoint yang sudah kita rekam. Untukitu, gunakan cara di bawah ini:• Hidupkan alat GPS, tunggu beberapa saat sampai layar

konfigurasi satelit terlihat. Tekan tombol PAGEbeberapa kali sampai muncul layar menu utama.

• Untuk melihat daftar waypoint yang ada, kita pilihWAYPOINT LIST. Setelah itu di layar akan muncul daftardari waypoint yang telah direkam.

Page 42: SIG untuk SDA

34

Menggunakan GPS sebagai alat pemandu

GPS dapat juga dipakai sebagai alat pemandu menujusemua titik yang sudah direkam. Untuk menjalankan fungsiini ikuti langkah-langkah berikut:

• Aktifkan GPS.• Tekan tombol PAGE, sampai

muncul halaman menu utama.• Pindahkan kursor ke menu Find

City, kemudian tekan ENTER.• Pada kotak dialog REF yang

muncul, isi titik/nama tempatyang ingin dilihat rute danposisinya, kemudian tekanENTER.

• Pindahkan kursor ke menuSHOW MAP? kemudian tekanENTER. GPS akan menampilkantitik/posisi yang ingin dilihatbeserta rute menuju ke titiktersebut.

Konversi dari sistem lain

Mengolah data dengan spreadsheetKita akan mempelajari teknik pemasukan data ke dalamSIG dengan menggunakan lajur elektronik (spreadsheet)yang umum dipakai. Pada latihan ini, kita menggunakanperangkat lunak Microsoft Excel untuk mengolah datadari survei lapangan yang berupa training sample, yangakan digunakan sebagai referensi bagi klasifikasi citrasatelit. Formulir survei lapangan untuk pengumpulantraining sample bisa dilihat pada halaman 35.

Aktifkan program Excel dan buka worksheet kosong.Masukkan isian yang ada pada formulir ke dalam lajurelektronik tersebut. Setelah selesai, simpan dalam file

• Untuk mengetahui informasi detail dari waypointtersebut, arahkan kursor menuju waypoint yangdiinginkan kemudian tekan ENTER. Maka pada layarmuncul informasi mengenai rekaman nilai titikkoordinat, dan kapan waypoint tersebut diambil.

• Pada layar akan muncul pertanyaan mengenai apakahtitik tersebut akan dihapus atau diganti namanya.

Melihat jarak datar dari 2 buah waypoint

• Pastikan bahwa alat dalam keadaan aktif. Pilih 2 buahwaypoint dari daftar waypoint dengan cara memilih titikyang pertama dan menekan tombol ENTER, kemudianmemilih titik yang kedua dan menekan tombol ENTER.

• Setelah itu, pilih NEAREST WPTS dari menu utama. GPSakan menghitung jarak kedua titik tersebut danmenyajikan hasilnya pada layar

Merekam jejak (Track)

Untuk menjalankan fungsi merekam jejak terhadap semuatitik yang sudah direkam, langkah-langkah yang harusdijalankan adalah:

• Aktifkan GPS.• Tekan tombol PAGE sampai

muncul halaman Main Menu.• Pindahkan kursor dengan

menggunakan ROCKER ke menuROUTES, kemudian tekanENTER.

• Dari kotak dialog yang munculketikkan nama rute sesuaidengan yang diinginkan dan pilihtitik-titik yang inginditampilkan.

• Pindahkan kursor ke menu ACTdan tekan ENTER. GPS akanmenampilkan rute titik-titik yangkita pilih.

Page 43: SIG untuk SDA

35

dengan nama TRAINING_SAMPLE.XLS’ (xls adalahformat file Excel dan extension ini diberikan secaraotomatis oleh Excel). Beri nama worksheet yangpertama itu dengan nama ‘FORMULIR’.

Pengisian data dengan Excel

Formulir pengamatan data lapangan

Mempersiapkan data untuk masukan SIG

• Pilih semua kolom yang berisi data dengan mengklik ctrl-A, kemudian pada menu utama klik EDIT -COPY.

• Pada menu utama masukkan INSERT - WORKSHEET,maka muncul worksheet baru yang kosong. Dari menuutama pada worksheet yang baru pilih EDIT - PASTESPECIAL dan klik kolom TRANSPOSE. Semua datayang terpilih akan diletakkan ke dalam worksheetyang baru dengan pertukaran posisi antara baris dankolom. Beri nama worksheet yang baru ‘PORTRAIT’.

Page 44: SIG untuk SDA

36

Worksheet koordinat

Data disimpan dalam bentuk teks

Worksheet portrait

• Pilih 3 kolom yang berisi informasi lokasi koordinat,yaitu kolom ‘NO’, ‘UTM NORTHING’ dan ‘UTM EASTING’.

• Dari menu utama pilih EDIT - COPY, diikuti denganperintah INSERT - WORKSHEET seperti di atas. Padaworksheet yang baru masukkan perintah EDIT -PASTE. Informasi dari ke 3 kolom yang dipilih tadiakan masuk ke dalam worksheet baru. Beri namaworksheet tersebut ‘KOORDINAT’.

• Pada worksheet ‘KOORDINAT’, simpan file tersebutdengan mengklik SAVE AS, ke dalam tipe file TEXT(TAB DELIMITED) (*.TXT). Beri nama‘TRAINING_SAMPLE.TXT’.

• Lakukan hal yang sama dengan worksheet ‘POR-TRAIT’; beri nama ‘ATRIBUT.TXT’

Page 45: SIG untuk SDA

37

Sistem Tampilan Data

PendahuluanKita telah mempelajari berbagai cara memasukkan datadan sekarang kita akan mempelajari bagaimanamenampilkan data spasial. Untuk mempelajari hal tersebutkita akan menggunakan perangkat lunak ArcView versi 3.2.

Konsep layer data dan atributYang dimaksud dengan konsep layer data adalah,representasi data spasial menjadi sekumpulan petathematik yang berdiri sendiri-sendiri sesuai dengan temamasing-masing, tetapi terikat dalam suatu kesamaanlokasi. Keuntungan dari konsep data layer adalahmudahnya proses penelusuran dan analisa spasial sertaefisiensi pengelolaan data.

Theme: Sebuah layer grafis yang memuat kumpulanfitur geografis dan informasi atributnya.Sebuah theme biasanya memuat informasigeografis dengan tema tertentu untuksebuah tipe fitur tunggal. Bisa berupavektor ataupun citra (contoh: SUNGAI.SHP,LCOVER_GRD, etc.).

Table: Sebuah file data yang berisi informasi atributdari suatu fitur geografis dalam bentuk tabel.Kolom memuat atribut dan baris memuatrecord. Table adalah file dalam format TXTatau DBF yang mempunyai kolom yang bisadigabungkan dengan theme (contoh:KOORDINAT.TXT, PENDUDUK.DBF).

View: Sebuah wadah dimana theme ditampilkan. BilaView memuat lebih dari satu theme makatheme-theme tersebut akan ditampilkansecara berurutan dari bawah ke atas.Komposisi peta yang ditampilkan merupakanhasil overlay dari beberapa theme.

Layout: Sebuah wadah untuk merancang output petayang akan dibuat. Anda bisa menyusun viewdan mengatur letak obyek (legend, scale bar,etc.) sesuai dengan yang anda inginkansebelum mencetaknya.

Project: Sebuah file ArcView yang menyimpan data(theme dan table) dan output (view, layout)yang dibuat oleh user untuk suatu aplikasitertentu.

Menyajikan dataHal-hal awal yang perlu dilakukan dalam menggunakanArcView adalah mengaktifkannya dan melakukanlangkah-langkah dasar. Klik pada Windows,kemudian pilih Programs - ESRI – ARCVIEW. Klik padanomor versi yang terpampang (pada umumnya adalahversi 3.2). Akan muncul tampilan berikut di layar anda.

Terminologi yang digunakan pada ArcViewSebelum kita menggunakan ArcView 3.2 ada beberapaterminologi dan fungsi yang perlu dipelajari.

Konsep layer

Page 46: SIG untuk SDA

38

tutorial kita. Kalau anda telah menyimpan filetersebut dengan benar, window kecil dalam windowprogram utama seharusnya sekarang menampilkantitle bar dengan nama project yang anda simpan(yaitu TUTORIAL.APR). Window ini disebut projectwindow dan mengelola area project (contoh: views,tables, layouts, dll) yang digunakan dalam ArcView.Project window anda akan nampak seperti gambardi atas.

Langkah berikutnya adalah menambahkan sebuah viewbaru dan melakukan pengaturan propertinya.

Membuat sebuah ViewUntuk menambahkan fitur geografis ke layar anda,mulailah dengan membuat sebuah view kosong. View inikemudian bisa diisi dengan theme yang akandigunakan untuk membuat peta thematik dan untukmenjalankan beberapa operasi penelusuran/query.

Window dialog kecil digunakan untuk memilih apakahkita akan memulai sebuah project baru atau membukaproject yang sudah ada.

Membuka project baru• Pada Windows dialog kecil, aktifkan tombol as a

blank project kemudian klik OK. Window dialog kecilakan hilang dan hanya window ArcView besar yangterlihat di layar.

• Pilih File - Save Project As untuk menyimpan fileproject baru. Simpanlah file ini dengan nama‘TUTORIAL.APR’ di bawah direktori TRAINING dan sub-direktori PROJECT. File ini akan menyimpan semua yanganda buat selama tutorial ini dikerjakan. Sebelumkeluar dari tutorial, atau secara berkala, simpanlahfile dengan mengklik tombol atau memilih File -Save Project dari menu bar untuk memastikanbahwa seluruh kegiatan yang anda lakukandisimpan oleh komputer.

• Pilih File - Open Project dan pilih ‘TUTORIAL.APR’dari direktori TRAINING/PROJECTS untuk melanjutkan

Tampilan layar pada saat AcrView dibuka

Window proyek tutorial

Page 47: SIG untuk SDA

39

• Aktifkan ikon Views dalam project window, jika belumaktif. Klik tombol New, yang terletak persis di atasnya.Sebuah view kosong akan muncul, yang secaraotomatis, diberi nama ‘VIEW-1’. Perhatikan bahwajumlah ikon dan menu item pada window utama akanbertambah banyak. Tombol-tombol ini berguna untukmelakukan manipulasi dan analisa data yang termuatdalam view. Karena pada saat ini tidak ada data yangditampilkan pada view anda, sebagian besar dari fungsiini tidak bisa digunakan. Window view dapatdipindahkan dan diubah ukurannya dengan cara yangsama seperti window-window yang lain. Area di bagiankiri dari window menunjukkan daftar isi, yaitu data-datayang ada dalam window view. Area di sebelah kananadalah area dimana theme yang dipilih akan ditampilkan.

• Beri nama View sesuai dengan isi data yang ditampilkandengan mengklik project window untuk mengaktifkannya(title bar akan berubah menjadi biru). Dari menu utamaklik Project - Rename ‘View 1’... Sebuah kotak dialogakan terbuka. Ketiklah sebuah nama baru untuk view.Karena kita akan menampilkan kumpulan peta untukdaerah Kabupaten Kutai Barat maka kita beri nama viewtersebut dengan ‘Kutai Barat’ dan klik tombol OK. Namaview yang baru akan terlihat pada title bar dari windowview. View kosong anda akan terlihat seperti berikut:

Mengatur properties dari ViewUntuk penghitungan skala yang tepat dari fiturgeografis yang ditampilkan, anda perlu menentukanunit satuan peta (map units) dari theme yangditampilkan. Selain itu, satuan jarak (distance units)untuk view juga sebaiknya ditentukan. Hal inimerupakan unit-unit yang digunakan ArcView dalammelakukan pengukuran jarak dan area. Jika andabekerja menggunakan data dengan skala global,sebaiknya gunakan unit pengukuran besar seperti mileatau kilometer, bila menggunakan skala lokal gunakanunit seperti feet dan meter.

• Klik window view untuk mengaktifkannya (title barakan berubah menjadi biru) kemudian pilih View -Properties ... dari menu bar utama. Window dialogdari view properties akan muncul di layar berikut:

View yang sudah diberi namaWindow dialog properti view

Page 48: SIG untuk SDA

40

• Pada window ini anda bisa memasukkan informasimengenai koordinat geografis yang anda inginkan.Theme yang akan kita gunakan disimpan dalam decimaldegrees, jadi ubahlah Map Units mengikuti satuan yangada. Ubahlah Distance Units ke dalam kilometers.Dalam text box Creator, ketiklah nama anda.

• Pada dialog ini anda juga bisa menentukan informasimengenai Projection. Untuk tutorial ini kita hanya akanmenggunakan default ArcView untuk proyeksigeografis, jadi anda tidak perlu mengubah settingapapun saat ini. Anda juga bisa mengetik komentar/catatan dalam text box besar yang terletak padabagian bawah layar untuk membantu anda mengingatapa yang termuat dalam view ini.

• Setelah anda mengatur property sesuai dengan yangdiinginkan tekanlah tombol OK.

• Simpanlah project anda dengan mengklik tombol atau memilih File - Save Project dari menu utama.Biasakanlah untuk menyimpan project anda secaraberkala, sehingga apabila terjadi sesuatu, sepertimisalnya listrik padam, pekerjaan yang sudah diperbaikiatau diperbaharui tidak akan hilang.

Menambahkan ThemeKita akan menambahkan beberapa theme ke dalamview yang kosong.• Aktifkan window view anda, kemudian klik tombol

Add Theme . Dialog box untuk add theme akanmuncul di layar.

• Bawalah kursor ke direktori TRAINING dan sub-direktori SHAPEFILE . Pada kolom sebelah kiri dariwindow dialog akan terlihat daftar dari shape fileyang ada di bawah direktori SHAPEFILE tersebut. Pilih‘ADMIN.SHP’ dari daftar yang ada dengan caramengklik kemudian data tersebut masuk dalam View.

• Untuk menampilkan ’ADMIN.SHP’ pada View, klik checkbox yang terletak di sampingnya. Sebuah peta batasadministrasi Kutai Barat akan terlihat di window view.

Tampilan pada Arcview

• Untuk memilih beberapa theme sekaligus, tekantombol <SHIFT>. Aktifkan semua theme yang andainginkan dan klik tombol OK. Maka pada daftar isipada View theme yang dipilih akan masuk. Sebelumcheck box diaktifkan, gambar tidak terlihat pada layar.Jika anda akan bekerja pada satu theme tertentu,aktifkan theme tersebut terlebih dahulu denganmengklik theme tersebut pada daftar isi. Pada waktutheme aktif, nama theme pada daftar isi terlihatseperti timbul ke atas (menggelembung). Theme yangaktif menandakan kepada ArcView bahwa anda bisabekerja dengan theme tersebut.

Menampilkan data

Data spasial

Hasil digitasi

Pada bab sebelumnya, kita telah melakukan digitasicoverage SUNGAI, MUKIM dan ADMIN. Data-data tersebutsekarang berada dalam format ARC/INFO yang berbedadengan format data yang digunakan oleh ArcView. Akantetapi ESRI sebagai pembuat kedua produk perangkat

Page 49: SIG untuk SDA

41

• Beri nama ‘Administrasi’ pada file hasil konversi dantempatkan pada direktori TRAINING dan sub-direktori SHAPEFILE, klik OK dan jawab Yes padapertanyaan apakah data akan ditampilkan padaview. Data yang sama, tetapi dalam format berbedaakan tampil pada layar dengan nama ‘Administrasi.shp’

lunak tersebut telah menyediakan fasilitas sehingga datayang dihasilkan oleh ARC/INFO bisa langsung dibacamenggunakan perangkat lunak ArcView 3.2.• Buka project anda dan buka coverage ADMIN dengan

fitur polygon yang telah anda digitasi sebelumnya dandisimpan di bawah direktori TRAINING. Karena datatersebut dalam format ARC/INFO, tidak ada extensionshp pada nama filenya.

Data format ARC/INFO

Proses konversi ke shapefile

• Kalau kita ingin mengubahnya menjadi format shapefileyang ada pada ArcView, klik Theme - Convert toShapefile dari menu utama.

Data dalam format shapefile

Pengukuran GPS

Untuk memasukkan data hasil pengambilan dari GPS kedalam ArcView, kita dapat menggunakan program DNRGarmin yang bisa didownload secara bebas darihomepage GARMIN, yaitu http://www.c-nav.com

Program DNR Garmin

Page 50: SIG untuk SDA

42

TEXT dan pilih file dengan bentuk delimited, dan pilihtabel dengan nama ‘KOORDINAT.TXT’.

• Aktifkan view tersebut dan dari menu utama klikVIEW - ADD EVEN THEME. Akan muncul displaymenu kedua seperti ini.

DNR Garmin sebagai ekstension dari Arcview

DNR Garmin bisa digunakan sebagai extension dariprogram ArcView 3.2.• Instal DNR Garmin, lalu pindahkan file dengan nama

‘DNRGARMIN.AVX’ yang ada pada file C:\ProgramFiles\dnrgarmin ke sub-direktori EXT32 di bawahdirektory ArcView anda. Biasanya file tersebut ada didirektori C:\ESRI\AV_GIS30\ARCVIEW\EXT32.

• Aktifkan ArcView lalu klik menu File - Extension.Aktifkan pilihan DNR Garmin – ArcView. Maka padamenu utama ArcView akan ada tambahan pilihanDNR Garmin dengan sub-menu.

Konversi dari teks ke data geospasial

Distribusi lokasi training sample

• Pilih ‘KOORDINAT.TXT’ sebagai tabel yang diinginkan,kolom ‘EASTING’ sebagai X-field dan ‘NORTHING’sebagai Y-field. Kemudian tekan tombol OK. Makapada view ‘Training Sample’ akan muncul layerdengan bentuk point bernama ‘KOORDINAT.TXT’.

• Waypoint yang sudah anda simpan pada alat GPSdapat langsung didownload dengan menggunakanprogram ini dan ditampilkan pada program ArcView.

Konversi teks menjadi data spasial

Kita telah membuat file ‘KOORDINAT.TXT’ dan‘ATRIBUT.TXT’ pada waktu kita mempelajari carapemasukan data dengan Microsoft Excel.• Aktifkan program ArcView, buka View baru dan beri

nama ‘Training Sample’.• Klik TABLES - ADD dari project menu, dan buka

daftar file dari direktori TRAINING dan sub-direktori

Page 51: SIG untuk SDA

43

• Untuk menggabungkan data spasial dengan dataatribut, bukalah tabel ’ATRIBUT.TXT’ dengan caraseperti pada saat kita membuka ’KOORDINAT.TXT’.Aktifkan theme ‘KOORDINAT.TXT’ lalu klik menuTHEME - TABLE maka akan muncul tabel themetersebut. Buka tabel ‘ATRIBUT.TXT’ dari daftar isiproyek dengan mengklik TABLE dan kemudian‘ATRIBUT.TXT’. Klik tombol OPEN atau klik dua kali.

Menggabungkan data spasial dengan data atribut dengan join

Data atribut setelah tergabung ke dalam tabel

• Klik tombol untuk membuka tabel. Seluruh atributyang ada pada theme ’PEMUKIMAN’ (seperti Shape,Area, Perimeter, Pemukiman #, Pemukiman –ID, Nama)akan terlihat.

• Anda bisa membuka banyak tabel sekaligus, akan tetapijika daftar anda penuh, maka anda perlu membuangtabel-tabel yang sudah tidak diperlukan dari daftar.Untuk itu pilih nama tabel yang dituju, klik menuProject-Delete. Akan ada dialog menanyakanapakah anda yakin mau menghapus tabel tersebut.Pada saat ini pilih No karena kita masih akanmenggunakan tabel tersebut.

• Untuk memilih fitur pada data spasial melalui dataatribut, klik pada baris/record yang dimaksud. Fituryang berhubungan dengan record tersebut padaview akan berubah warna menjadi kuning. Sebagaicontoh klik pemukiman dengan nama‘BARONGTONGKOK’, dan perhatikan bahwa padaview warna titik ‘BARONGTONGKOK’ juga berubahmenjadi kuning.

• Jika anda tidak bisa menemukan titik yang berwarnakuning, tekan tombol , yang akan membawa andadan sekaligus men-‘zoom-in’ tampilan ke titik terpilih,yaitu dalam hal ini lokasi ‘BARONGTONGKOK’.

• Pilih kolom ‘No’ pada kedua tabel tersebut, sepertiterlihat pada gambar atas. Letakkan posisi kursorpada tabel ‘Attribute of koordinat.txt’, kemudian klikmenu TABLES - JOIN. Klik tombol , maka isianpada tabel ‘ATRIBUT.TXT’ akan pindah danbergabung ke dalam tabel KOORDINAT.TXT’ sepertiterlihat gambar di samping.

Data atributData atribut dari setiap theme disimpan dalam bentuktabel.

• Buka dan aktifkan theme ‘MUKIM’ dari direktori TRAIN-ING dan sub-direktori SHAPEFILE dan ganti namanyamenjadi ‘PEMUKIMAN’.

Page 52: SIG untuk SDA

44

Sebagai latihan cobalah mencari beberapa namakota yang anda ketahui.

• Klik tombol ini untuk kembali kepada tampilansebelumnya, dan lakukanlah sebelum anda meneruskanlatihan.

• Untuk memilih beberapa fitur sekaligus langsung padadata spasialnya, gunakan tombol , klik beberapa fituruntuk memilih. Fitur-fitur yang terpilih akan bergantiwarna menjadi kuning baik pada tampilannya maupunpada tabelnya. Gunakan tool ini untuk memilih beberapapemukiman yang berada di kecamatan Barongtongkok.Tutup tabel ’Pemukiman’ sebelum anda melanjutkan.

• Untuk mendapatkan informasi atribut dari fitur tertentuklik tombol identitas . Letakkan kursor di atas fituryang anda inginkan dan klik tombol kiri mouse. Sebuahwindow akan muncul yang berisi informasi atribut darifitur terpilih. Klik pada beberapa lokasi pemukiman untukmendapatkan informasinya. Kalau sudah selesai tutuptabel dan lanjutkan.

• Jika anda ingin mengidentifikasi suatu fitur dari beberapatheme sekaligus aktifkan beberapa theme tersebutdengan menekan tombol <SHIFT> dan klik namatheme tersebut satu per satu pada daftar isi. Untuklatihan, aktifkan theme ’Pemukiman’ dan ’Admin’. Klikpada suatu lokasi pemukiman. Window hasil dari toolidentity akan muncul kembali dengan informasi ganda,yaitu nama pemukiman dan kecamatan.

• Untuk menampilkan seluruh cakupan dari semuatheme klik .

• Simpan project anda , dengan mengklik tombol atau klik menu File – Save Project.

Mengubah pengaturan themeAnda bisa mengubah nama theme dari nama shapefilemenjadi nama yang lebih mudah untuk dimengerti.

• Aktifkan theme ‘ADMIN’. Kemudian klik menu Theme

– Properties. Dalam text box Theme Name, ketikkan“Batas Administrasi” kemudian klik tombol OK. Namatheme ‘ADMIN’ pada window view berubah menjadi“Batas Administrasi”.

• Anda bisa mengubah warna theme sesuai dengan yangdiinginkan. Sebagai contoh untuk mengubah warna daritheme ‘ADMIN’, klik dua kali pada theme ‘ADMIN’.Kotak dialog dari Legend Editor akan muncul. Klikdua kali pada symbol yang ingin diubah. Kotakdialog Fill Palette akan muncul. Klik ikon kemudianpilihlah warna hijau muda. Setelah selesai tutuplahColor Palette atau klik tombol dan klik tombolApply, kemudian klik tombol window LegendEditor.

• Sebagai latihan, buat view baru dan tambahkantheme ‘ADMIN.shp’ dan ‘PEMUKIMAN_PNT.shp’ didalamnya. Ganti nama theme menjadi “BatasAdministrasi” dan “Pemukiman”. Ubah warna “BatasAdministrasi” menjadi hijau muda dan “Pemukiman”menjadi merah. Ubah ukuran symbol pada theme“Pemukiman” menjadi 4, yaitu dengan mengkliktombol . Pada kotak dialog Legend Editor kliktombol Apply dan kemudian klik tombol . Windowview anda seharusnya terlihat seperti gambar ini.

View dengan contoh theme polygon dan point

Page 53: SIG untuk SDA

45

kotak itu mencakup luasan yang diinginkan, lepastombol mouse.

• Tombol untuk melakukan yang sebaliknya yaituzoom-out. Cara kerjanya sama dengan di atas.

• Tombol untuk menggeser tampilan kearah yangdiinginkan. Tekan tombol kiri mouse lalu gerakkan.Setelah sampai, lepas tombol kiri mouse dan viewakan menampilkan lokasi yang anda inginkan.

• Pastikan bahwa tombol ini terpilih, jika andatidak bermaksud mengganti tampilan. Sebagailatihan tampilkan peta seperti gambar di bawah ini.

• ArcView menempatkan theme yang terakhirditambahkan pada urutan paling atas dari daftar theme.Hal ini bisa menjadi masalah apabila beberapa thememenutupi sama sekali theme lain bila ditampilkan. Untukmengubah urutan theme, klik dan tekan terus tombolmouse sebelah kiri pada nama theme, kemudianletakkan pada posisi yang diinginkan. Sebagai contoh,pindahkan theme “Batas Administrasi” ke atas theme“Pemukiman” dalam daftar isi. Perhatikan bahwagambar kota menjadi tidak kelihatan. Sekarangkembalikan theme pada urutan sebelumnya sehinggaanda bisa melihat kembali kota-kota tersebut.

Mengubah Tampilan ViewDi bawah ini terdapat beberapa tombol yang digunakanuntuk memanipulasi tampilan pada windows danketerangan singkat mengenai penggunaannya.

• Tombol untuk menampilkan cakupan terluas dariseluruh theme yang ada pada View.

• Tombol untuk menampilkan cakupan dari themeyang sedang aktif. Dengan tombol ini anda bisamemfokuskan tampilan pada daerah tertentu.

• Tombol untuk memperluas tampilan yang berpusatpada titik tengah View yang ada.

• Tombol untuk mempersempit tampilan yangberpusat pada titik tengah View yang ada.

• Tombol untuk membawa anda kembali kepadatampilan View satu langkah sebelumnya. Denganmenekan tombol ini berkali-kali kita bisa mundursampai maksimal lima langkah terakhir.

• Tombol untuk melakukan zoom-in pada suatulokasi yang diinginkan pada view. Untuk melakukanzoom-in pada suatu luasan pada View, tekan tombolsebelah kiri dari mouse anda dan gerakkan mousetersebut untuk membentuk suatu kotak. Setelah

Tampilan hasil manipulasi

Sistem Pembuatan Peta

Dasar-dasar kartografi

Apa yang dimaksud dengan kartografi?Kartografi adalah ilmu pengetahuan dan seni untukmembuat peta dan grafik atau ilmu yang mempelajaritentang peta, dokumen ilmiah dan karya seni.Termasuk di dalamnya adalah kartografi digital.

Page 54: SIG untuk SDA

46

Hal-hal yang penting dalam pembuatan petaDengan banyaknya kemudahan yang diberikan olehperangkat lunak SIG, proses pembuatan peta menjadisangat mudah, termasuk di dalamnya kemudahan untukmemenuhi standard yang ada. Untuk itu, berikutdisampaikan standard peta yang baik:1. Menampilkan suatu lokasi dan/atau atribut.2. Menampilkan suatu hubungan, baik antar lokasi

(jarak), antar atribut (suhu vs vegetasi), antara lokasidan atribut (produksi dan distribusi), dan antar atributhasil penghitungan (income per capita).

3. Mempunyai skala atau referensi untuk orientasi jarakatau lokasi.

4. Mempunyai informasi mengenai koordinat atau sistemproyeksi yang digunakan.

5. Menggunakan tanda-tanda atau simbologi yangsistematik.

6. Mempunyai informasi tekstual seperti judul ataulegenda.

Membuat layout petaPada pelajaran sebelumnya, anda sudah dapatmembuat tampilan peta pada view denganmenggunakan kemudahan yang dimiliki oleh ArcView.Sekarang kita akan mempelajari cara membuat petasebagai output yang dilengkapi dengan judul, garisskala, legenda, arah utara dan beberapa teksketerangan. Pada ArcView, kegiatan ini dikenal sebagaimerancang layout. Sebuah layout berlaku sebagaikanvas pada pelukis, dimana hal ini memungkinkananda untuk merancang bagaimana menempatkankomponen dari peta, mengaturnya sesuai dengan yanganda inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan dua carayaitu dengan menggunakan template yang ada ataudengan melakukannya sendiri satu per satu. Anda akanmempelajari kedua cara tersebut.

Menggunakan template• Pastikan view yang mana dari hasil latihan di atas

yang akan anda tampilkan pada peta, lalu pilih View- Layout dari menu utama. Lalu manager templateakan muncul.

• Pilih use template. Dengan cara ini, anda dapatmembuat layout peta secara otomatis dari viewyang telah anda pilih. Pilih template dengan bentuklandscape lalu tekan tombol OK. ArcView secaraotomatis membuat layout yang berisi peta dari viewyang sudah anda pilih, dilengkapi dengan legenda, judul,arah utara dan garis skala. Pada layout anda bisamenggunakan tombol dan tool seperti yang andagunakan pada View.

• ArcView mengambil nama view sebagai judul peta;anda dapat menggunakan judul tersebut ataumenggantinya dengan judul yang anda inginkan.Untuk menggantinya klik tool ini, klik dua kali diatas judul.

Layout menggunakan template

Page 55: SIG untuk SDA

47

Membuat layout secara manualMenggunakan template, meskipun cepat dan mudah,tidak memberikan keleluasaan bagi kita untuk mengatursendiri sesuai keperluan, misalnya format tertentu ataulayout yang terdiri dari beberapa peta. Untuk keperluanini anda bisa membuat layout sendiri. Sebagai latihan,kita akan membuat layout yang hampir sama dengantemplate, tetapi secara manual.

Mempersiapkan layout dalam ukuran yangsebenarnya

• Aktifkan window project dan pilih ikon Layout, danklik New. Layout kosong akan muncul di layar.

• Untuk mengatur ukuran kertas yang akan digunakan,pilih Layout – Page Setup dari menu utama. Dari daftarukuran kertas, pilih ukuran yang anda inginkan, dalamhal ini pilih A4. Dengan sendirinya unit ukuran akanberganti menjadi cm. Anda juga bisa mengatur margindari layout, yang digambarkan dengan garis biru yangmengelilingi layout; garis ini hanya berfungsi sebagaitanda di layar dan tidak akan dicetak. Ganti orientasikertas menjadi Landscape dan klik tombol OK.

• Ada baiknya grid layout ditampilkan untuk menolonganda dalam merancang layout. Untuk menambahkangrid Lat/Lon maupun lainnya, aktifkan modul Grati-cule and Measured Grid melalui File – Extension, pilihyang diinginkan dan klik OK. Extension ini hanya bisadigunakan jika peta dalam proyeksi Lat/Lon.

• Untuk mengganti jarak dan sifat grid lainnya, pilihLayout – Properties dari menu utama. Seperti halnyamargin, titik-titik grid juga tidak akan muncul pada saatdicetak.

Menambahkan komponen utama peta

• Kalau kita hendak membuat peta yang baik, adabeberapa komponen utama yang harus ada padasetiap peta: peta itu sendiri (yang ditampilkan oleh

View), legenda (yang ada pada daftar isi), skala, danarah mata-angin. Berikut akan kita pelajari bagaimanamenambahkan komponen-komponen tersebut padalayout yang telah kita persiapkan di atas.

• Tambahkan komponen grafis peta dengan caramengaktifkan window Layout dan klik tombol yangterdapat pada ikon di bagian View Frame. Letakkankursor di tempat yang diinginkan dan drag mousesampai pada ukuran yang dikehendaki. Pada dialogView Frame Properties yang muncul, isikan informasiyang diinginkan. Tuliskan nama View yang akanditampilkan pada peta dan informasi lain.

• Tambahkan komponen legenda, dengan mengkliktombol yang berada View Frame ikon. Letakkan ditempat yang diinginkan dan muncul dialog LegendFrame Properties dan isikan nama View Frame yangdiinginkan.

• Tambahkan komponen skala dengan mengklik tombol yang berada pada View Frane ikon juga. Letakkan

di tempat yang diinginkan dan isikan informasi padadialog Scale Bar Properties yang muncul.

• Tambahkan komponen arah mata angin. Kilk tombol dan letakkan di tempat yang diinginkan.

Layout manual

Page 56: SIG untuk SDA

48

Menambahkan komponen lain

• Selain komponen utama di atas, ArcView jugamenyediakan beberapa informasi yang dapat ditampilkan dalam layout yang akan dibuat. Fasilitasuntuk menambahkan komponen-komponen ini tersediapada ikon di bawah View Frame.

• Untuk menambahkan Chart, gunakan tombol dengan cara yang sama seperti di atas.

• Untuk menambahkan Tabel, gunakan tombol jugadengan cara yang sama.

• Yang terakhir adalah fasilitas yang disediakan untukmenambahkan komponen gambar atau grafis lainnyadengan menggunakan tombol .

• Jika diinginkan untuk mengubah layout yang sudahada, pastikan bahwa hal tersebut dikerjakan pada saatikon aktif.

• Untuk membuat batas di sekeliling peta, gunakantombol yang akan menghasilkan kotak empatpanjang. Jika anda ingin melengkapi pembatas dengangraticule, anda memerlukan extension tambahan padaArcView yaitu Graticule and Measured Grids.

• Anda bisa menyimpan layout ini sebagai templatereferensi dengan memilih Layout – Store As Template,dan beri nama sesuai dengan yang dikehendaki.

• Jika tampilan peta pada layout sudah sesuai denganyang diinginkan, peta siap untuk dicetak. Klik File, laluPrint Setup. Pilih printer dan tekan OK (lihat gambar dipojok kanan atas).

• Simpan hasil kerja anda dengan mengklik tombol atau dengan memilih dari menu utama File – SaveProject.

Mengkonversi layout peta ke dalam formatdesktop publishingSeringkali peta yang sudah kita siapkan akan dipakai untukkepentingan lain seperti presentasi dan poster. Untuk itu,kita bisa mengkonversikan layout peta yang sudah kitabuat kedalam format Desktop Publishing dengan cara:

• Pilih File - Export dari menu utama. Jenis-jenis file desk-top publishing yang didukung oleh ArcView adalah Win-dows Meta File (WMF), Bitmap (BMP), PostScript, AdobeIllustrator dan Joint Photographic Expert Group (JPEG).

Layout peta yang siap dicetak

Layout untuk diekspor

Page 57: SIG untuk SDA

3Analisa Data Geospasialdan Non-Spasial

Page 58: SIG untuk SDA

50

Analisa Data Geospasialdan Non-Spasial

Sistem Penelusuran DataVektor

Operasi dasar queryAnda telah mempelajari cara memilih dan menampilkanfitur tertentu di dalam sebuah theme. Cara yang lebih baikuntuk mendapatkan informasi pada satu atau beberapatheme adalah dengan menggunakan ekspresi penelusuranquery. Ekspresi query adalah suatu cara untukmendefinisikan secara akurat mengenai fitur yang akandicari. Ekspresi ini bisa meliputi lebih dari satu atribut,operator dan kalkulasi. ArcView mempunyai sarana untukmembangun query, yang dinamakan dengan Query Builder.

Menelusur pada satu themeCara yang paling mudah untuk mempelajari sistempenelusuran adalah dengan mempelajari contohkonkrit. Sebagai latihan, anda akan mencaripemukiman-pemukiman di sekitar Melak yangmempunyai penduduk lebih dari 1000 orang.

• Aktifkan ArcView, buka View kosong kemudiantampilkan ‘pemukiman’ dari direktoriTRAINING\DATA_ANALISA.

• Aktifkan theme ’Pemukiman’. Selanjutnya klik tombol yang merupakan tombol Query Builder; sebuah

dialog window akan muncul di layar. Denganmenggunakan window tersebut anda akanmembangun perintah query.

• Di bawah kolom Fields yang ada pada dialog windowtersebut, klik dua kali pada atribut 'Jlh-penduduk',yang memuat data jumlah penduduk dari setiapdesa dalam satuan orang. Dengan sendirinya namaatribut tersebut akan muncul pada kotak ekspresi dibawahnya. Perhatikan bahwa ketika sebuah atributdipilih, semua nilai yang ada pada atribut tersebutmuncul di bawah kolom Values pada window yangsama. Klik tombol , lalu ketik 1000.

• Tekan tombol . Dengan ini anda memberitahukanArcView bahwa fitur yang anda inginkan harusmemenuhi dua buah argumen. Perhatikan jugabahwa sepasang tanda baca kurung buka dankurung tutup, ditempatkan melingkupi argumenyang pertama.

• Sekarang pilihlah atribut 'Desa', yang memuat datamengenai ada tidaknya Nomor Identifikasi desa dariBadan Pusat Statistik (BPS); Y berarti ada dan Nberarti tidak ada. Kita hanya akan memilih desayang mempunyai Nomor Identifikasi desa. Kliktombol ini, lalu ketik Y dari keyboard atau klik duakali Y yang ada di bagian Values. Langkah ini merupakanbagian pertama dari query yang kita bangun.

• Kalau anda telah melaksanakan petunjuk tersebut diatas dengan baik, ekspresi yang ada seharusnya tampilseperti: ([Jlh-penduduk] > 1000) and ([Desa] = 'Y').Kalau sudah tidak ada kesalahan, klik tombol New Setagar ArcView mencari fitur yang memenuhi keduaargumen di atas.

• Tutup window dialog Query Builder. Pada View,desa-desa yang terpilih berubah warna menjadikuning. Klik tombol , perhatikan pada tabel bahwarecord-record yang memenuhi query tersebut jugaakan terpilih dan berwarna kuning. Jumlah fitur yangterpilih ditampilkan pada pojok kiri atas di bawahmenu utama; dalam contoh kita ada 8 desa yangterpilih. Latihan ini adalah query sederhana yang

Page 59: SIG untuk SDA

51

hanya melibatkan satu theme.• Sebelum anda melangkah kepada pelajaran

selanjutnya, tutup tabel atribut, aktifkan window Viewdan hilangkan atribut yang terpilih dengan menggunakantombol .

Query yang melibatkan lebih dari satu themeAnda diminta untuk mencari pemukiman dari data statistikBPS (Badan Pusat Statistik) dengan penduduk lebih dari1000 orang. Desa-desa tersebut harus berada dalam jarak2 km dari sarana jalan utama. Langkah-langkah yangharus dilakukan:

• Aktifkan theme 'Pemukiman', lalu buat ekspresi queryseperti pada contoh sebelumnya.

• Anda harus mengenal dengan baik data anda.Disinilah fungsinya metadata. Untuk contoh kita,sarana jalan utama di daerah tersebut adalah kelasjalan (kolom atribut 'Class' = 2) dari Theme 'Jalan'.

• Tambahkan theme 'Jalan' ke dalam View, kemudianbuat ekspresi query seperti contoh sebelumnyauntuk memilih 'Jalan' kelas 2.

• Kemudian kita perlu membuat area cakupan yangmengelilingi Jalan kelas 2 dalam jarak 2 km, yaitudengan membuat buffer.

• Buatlah buffer dengan mengklik ikon Theme -Create Buffers dari menu utama. Dari windowdialog yang muncul, aktifkan The features of atheme dan pilih theme 'Jalan' sehingga windowdialog akan terlihat seperti gambar di atas.

• Klik Next. Dalam window dialog berikutnya, aktifkanAt a specified distance, kemudian ketikkan 2000(pastikan sebelumnya bahwa properti Map units danDistance units dari View sudah diatur dalam satuanmeter).

• Selanjutnya klik Next dan ketikkan 'buff-trans.shp'sebagai nama file hasil di bawah direktoriC:\TRAINING\SHAPEFILE. Proses ini mungkinmemakan waktu yang agak lama.

• Tahap selanjutnya adalah mengambil desa-desayang lokasinya ada di dalam area cakupan 2 km darijalan utama. Untuk itu kita akan menggunakansebuah ArcView extension yang bernamaGeoProcessing Wizard.

• Aktifkan extension 'Geoprocessing' dengan mengklikFile – Extensions, lalu beri tanda centang disamping GeoProcessing.

Page 60: SIG untuk SDA

52

• Klik View – GeoProcessing Wizard. Dari windowyang akan muncul, pilih operasi ‘Clip one themebased on another’ dan tekan tombol Next.

• Setelah mengklik Finish, dan proses sudah selesaitheme 'Hasil Akhir.shp' akan ditampilkan secaraotomatis pada View. Aktifkan theme ini dan anda akanmelihat bahwa sebanyak 2 desa memenuhi kriteriayang diberikan.

• Klik Next kemudian pilih theme 'Pemukiman' sebagaitheme yang akan diklip dan pilih theme 'Buff_trans'sebagai theme yang digunakan untuk mengklip.Kemudian simpan hasilnya diC:\TRAINING\SHAPEFILE\Hasilakhir.shp.

Tampilan hasil query

• Klik tombol atau pilih option File – Save Projectdari menu utama untuk menyimpan project anda.

Analisa Data Raster dan VektorDalam sesi ini kita akan mempelajari cara menggabungkandata raster dan vektor. Hal ini adalah sangat pentingmengingat sumber data utama SIG adalah data rasteryang dihasilkan dari Penginderaan Jauh. Kita akanmenggunakan modul Spatial Analyst yang merupakanextension dari ArcView untuk menganalisa data raster dandata vektor sekaligus.

Dengan asumsi bahwa anda sudah mampumengoperasikan fungsi-fungsi dasar ArcView sepertitelah dibahas pada sesi sebelumnya, maka pada sesiini instruksi tidak akan diberikan langkah demi langkah.Yang harus diingat adalah anda harus mengaktifkan SpatialAnalyst dari daftar Extension sebelum memulai

Page 61: SIG untuk SDA

53

menggunakan Spatial Analyst. Tombol yang harusditekan untuk setiap fungsi akan diberikan pada bagianakhir masing-masing bahasan fungsi, yaitu dalambentuk Menu Choice.

Spatial Analyst

Apa saja yang bisa anda kerjakan denganSpatial Analyst?ArcView Spatial Analyst membantu anda untukmenemukan dan mengerti lebih baik hubungan spasial daridata anda. Anda bisa menampilkan dan menjalankanquery untuk menghasilkan suatu aplikasi yang diinginkan.Spatial Analyst sangat berguna terutama karenakemampuannya untuk menggabungkan data raster dandata vektor. Spatial Analyst menyediakan alat untukmembuat surface (penampakan 3-dimensi) danmenganalisa karakteristik seperti slope. Di bawah ini adalahbeberapa contoh masalah yang bisa dipecahkan denganmenggunakan Spatial Analyst:• Menemukan lokasi yang paling baik untuk sebuah

tempat penggergajian kayu (sawmill). Anda akanmempertimbangkan beberapa variabel sepertipotensi kayu, lokasi serta fasilitas transport danlokasi sawmill yang sudah ada.

• Menentukan prioritas lahan yang akan direhabilitasi.Variabel yang harus diperhitungkan diantaranyaadalah slope, tutupan lahan, lokasi jalan utama.

• Menentukan area penyangga; harus dipertimbangkanantara lain lokasi dan sungai.

• Mengalokasikan lahan untuk perkebunan.

Fungsi-fungsi Spatial AnalystDi sini anda akan belajar mengenai:• Fungsi-fungsi yang bisa dijalankan oleh Spatial Analyst.• Jenis-jenis permasalahan yang bisa dipecahkan oleh

masing-masing fungsi tersebut.• Cara masing-masing fungsi tersebut memecahkan

permasalahan

Memetakan JarakPemetaan jarak adalah menghitung berapa jauhmasing-masing sel dari obyek terdekat yang anda pilih,misalnya jalan, sawmill, rumah sakit. Jarak bisa diukurberdasarkan Euclidean (jarak dari satu obyek ke obyeklain) atau berdasarkan usaha yang diperlukan untukmencapai satu titik dari titik lain (biaya).

Dua fungsi utama yang disediakan oleh Spatial Analystmenggunakan system Euclidean untuk menentukanjarak adalah: pemetaan jarak (distance mapping) danpemetaan kedekatan (proximity mapping). Sedangkandua fungsi penting yang bisa dilakukan menggunakanbiaya sebagai sistem pengukuran adalah: pemetaanjarak dengan pembobotan (weighted-distance mapping)dan analisa path (path analysis).

Pemetaan jarak (Distance mapping)

Fungsi distance mapping adalah menghitung berapajauh masing-masing sel dari obyek terdekat. Dalamanalisa jaringan sosial (social network) berikut ini,dihitung jarak masing-masing sel ke desa terdekat.Dengan mengasumsikan bahwa desa yang berjarak 3km penduduknya berinteraksi satu sama lain, anda bisamembuat peta kontur (contour map) dengan interval 3km dari peta jarak di halaman berikut.Beberapa penggunaan pemetaan jarak:

Page 62: SIG untuk SDA

54

• Menentukan jarak ke pasar terdekat untukpemasaran hasil pertanian atau hasil hutan.

• Menentukan apakah letak rumah sakit yang akandibangun paling optimum dalam melayanisebagian besar penduduk di area tersebut.

• Memperkirakan daerah-daerah yang rawan banjir.

Menu Choice: Find Distance

Pemetaan kedekatan (Proximity mapping)

Dalam proximity mapping, masing-masing sel diisi/diberinilai dengan obyek terdekatnya. Obyek terdekat ditentukanberdasarkan jarak Euclidean. Pada contoh di bawah inimengenai pembagian wilayah desa, proximity mappingmenentukan pemukiman mana yang paling dekat denganmasing-masing sel.Beberapa penggunaan proximity mapping:• Memetakan teritori dari Kesatuan Resor

Pemangkuan Hutan (KRPH).• Mengalokasikan pelayanan kesehatan terdekat

untuk masing-masing desa.

Menu Choice: Assign Proximity

Jarak (dalam meter) dari masing-masing sel ke desa terdekat.(Sel-sel yang berwarna kuning adalah sel terdekat ke desasedang yang berwarna biru adalah yang terjauh)

Desa-desa terkelompok dalam 3 jaringan sosial yaitu apabiladiasumsikan pada jarak 3 Km penduduk tidak berinteraksisosial dengan erat

Page 63: SIG untuk SDA

55

• Hitung iluminasi matahari untuk masing-masinglokasi pada lokasi penelitian untuk menentukankeragamanhayati pada lokasi tersebut.

Menu Choice: Derive Aspect

Peta aspect yang dihasilkan dari theme grid elevasi. Kalaudibandingkan dengan model elevasi pada peta aspect sel-sel disebelah kanan puncak bukit (dengan warna kuning hijau)menghadap ke arah timur dan sel-sel di sebelah kiri puncakbukit (dengan warna biru dan ungu) menghadap ke arah baratdan barat laut

Fungsi analisa permukaan(Surface-analysis function)Dengan menggunakan fungsi ini, informasi tambahan untukmenghasilkan data baru bisa diperoleh dan pola yang adapada surface bisa dikenali.

Aspect

Fungsi aspect mencari arah dari penurunan yang palingtajam (steepest down-slope direction) dari masing-masing sel ke sel-sel tetangganya. Nilai output adalaharah aspect: ‘0’° adalah tepat ke utara, ‘90’° adalahtimur, dst.Beberapa aplikasi aspect:• Cari semua slope yang menghadap ke selatan pada

sebuah landscape sebagai salah satu kriteria untukmencari lokasi paling baik untuk membangun sebuahrumah.

Pengalokasian wilayah berdasarkan pemukiman terdekat.Mohon diperhatikan bahwa ini adalah sekedar contoh teknis,bukan pembagian wilayah secara politis

Slope

Fungsi slope menentukan slope atau laju perubahanmaksimum dari setiap sel dengan tetangganya. Fungsi inimenghasilkan theme slope grid berupa nilai slope dalampersentasi (contoh: slope 10%) atau dalam derajat(contoh: slope 45°).Beberapa aplikasi slope:• Tunjukkan semua area datar yang cocok untuk

lahan-lahan pertanian/perkebunan.

Page 64: SIG untuk SDA

56

• Tentukan area-area yang mempunyai risiko erosi palingtinggi.

Menu choice: Derive Slope

Anda juga bisa mencari sebuah garis kontur denganmemilih tool CONTOUR dan kemudian memilih lokasiyang diinginkan pada View tersebut. Fungsi ini mencarikontur dengan besaran yang diwakili oleh titik yangdipilih. Hasil garis kontur akan melewati lokasi yangdipilih menggunakan benang silang (crosshairs).

Menu Choice: Create Contours

Peta slope yang dihasilkan dari theme grid elevasi. Perhatikanbahwa slope yang tajam (sel-sel yang berwarna oranye) terletakpada lokasi di mana warna abu-abu berubah paling banyak padamodel elevasi. Juga kalau anda bandingkan peta slope denganpeta kontur dari model elevasi yang sama, garis-garis padapeta kontur lebih rapat pada daerah yang slopenya tajam

Kontur (Contours)

Fungsi contour menghasilkan sebuah theme line. Nilaidari masing-masing garis adalah semua lokasi yangbersebelahan dengan tinggi, besaran atau konsentrasinilai apapun yang sama pada theme grid input. Fungsiini tidak menghubungkan pusat-pusat sel melainkanmenginterpolasi sebuah garis yang menghubungkanlokasi-lokasi dengan besaran yang sama. Garis-garis iniakan dihaluskan sehingga sebuah surface contoursyang realistik akan dihasilkan.

Peta kontur yang dihasilkan dari theme grid elevasi.Bandingkan dengan hasil kontur dengan elevasi dan petaslope. Semakin rapat garis-garis kontur, slope semakin tajam

Hillshade

Fungsi hillshade digunakan untuk memprediksi iluminasisebuah surface untuk kegunaan analisa ataupunvisualisasi. Untuk analisis, hillshade dapat digunakanuntuk menentukan panjangnya waktu dan intensitasmatahari pada lokasi tertentu. Untuk visualisasi, hillshademampu menonjolkan relief dari surface. Contohpenggunaan analisis hillshade menggunakan input

Page 65: SIG untuk SDA

57

theme grid elevasi.Beberapa aplikasi hillshade• Eksplorasi bagaimana korelasi antara laju pertumbuhan

tanaman dengan posisi matahari.• Membuat visualisasi yang menarik untuk

menunjukkan distribusi beragam penggunaan lahanpada terrain.

Fungsi penelusurFungsi-fungsi ini memungkinkan anda untuk mencarisebuah subset yang terdiri dari sel-sel dalam sebuahinput theme grid. Ada dua cara untuk mencari subset:dengan atribut atau dengan bentuk geometrik. Dalampemilihan atribut, ada dua macam pemilihan: sebuahpemilihan (select) dan sebuah uji (test). Pemilihanatribut ini mengevaluasi sebuah ekspresi matematisuntuk menghasilkan subset. Dengan select, pada sel-sel yang memenuhi kriteria diberikan nilai asli mereka,sedangkan pada semua sel lain diberikan ‘No Data’.Dengan test, pada sel-sel yang memenuhi kriteria ekspresiatribut yang ditentukan akan diberikan nilai 1, sedangkanpada semua sel lain diberikan nilai 0. Sebagai contoh untukseleksi atribut, cari semua sel dengan elevasi 10000 meteratau lebih, tunjukkan semua sel yang mempunyai populasi50 orang atau kurang, dan tunjukkan semua sel yang lebihjauh dari 500 meter dari jalan.

Beberapa aplikasi fungsi pemilihan:• Tunjukkan semua aspect yang menghadap ke

selatan.• Cari semua sel dalam radius 2000 meter dari sungai.• Tunjukkan nilai dari sel tertentu yang sudah dipilih

secara interaktif.

Menu Choice: Map Query

Input theme grid elevasi yang akan dianalisis dengan hillshade

Hasil peta hillshade, Azimuth (lokasi sumber iluminasi relatifkepada input theme grid) dan ketinggian (slope atau sudutsumber iluminasi di atas garis horizontal dapat diubah untukmenghasilkan efek yang berbeda

Page 66: SIG untuk SDA

58

Operator-operator matematisOperator matematis menerapkan sebuah operasimatematis pada nilai-nilai dalam dua atau lebih inputtheme grid; fungsi matematis menerapkan sebuahfungsi matematis pada nilai-nilai dalam sebuah inputtheme grid.

Ada empat kelompok operator matematis: Arithmetic,Boolean, Relational, dan Bitwise.

• ArithmeticOperator matematis menjalankan operasipenambahan (addition), pengurangan (subtraction),perkalian (multiplication), dan pembagian (division) daridua theme grid atau angka atau sebuah kombinasidari keduanya.

Menu Choice: Map Calculator.

• BooleanOperator Boolean menggunakan Boolean logic (TRUEatau FALSE) pada nilai-nilai input. Nilai output dariTRUE akan ditulis sebagai 1 dan FALSE sebagai 0.

Menu Choice: Map Calculator.

• RelationalOperator relational mengevaluasi kondisi relationaltertentu. Jika sebuah kondisi adalah TRUE, output-nya adalah 1; jika kondisinya adalah FALSE, output-nya adalah 0. Dalam sebuah studi erosi, sebuahoperator relational bisa digunakan untukmenunjukkan area dengan risiko erosi tertinggi denganmencari semua sel dengan slope lebih dari 70%.

Menu Choices: Map Query dan Map Calculator.

• BitwiseOperator bitwise menghitung berdasarkan representasibinary dari nilai input. Operator ini bisa digunakan untukmenentukan bagaimana air mengalir pada sebuahsurface. Operator ini hanya bisa digunakanmenggunakan Avenue Request.

Beberapa aplikasi operator matematis

Operator bisa memecahkan beragam problem, tetapiyang lebih penting adalah mereka merupakan bagiandari building blocks dalam model-model yang lebihkompleks.

• Hitung sedimen yang tertimbun di sungai selamaperiode 5 tahun.

• Tentukan lokasi yang ideal untuk sebuah sawmill,bank, konservasi atau kompleks perkantorandengan menggunakan beberapa theme grid danmengoptimalkan biaya dan preference.

• Perkirakan potensi kayu pada luasan hutan yangdihitung dengan mengalikan factor yang diperoleh dariplot contoh dengan tipe vegetasi yang berbeda.

Fungsi-fungsi matematisAda empat kelompok fungsi matematis: Logarithm,Arithmetic, Trigonometric, dan Powers.

• LogarithmFungsi logarithm menghitung nilai eksponensial danlogarithm dari input theme grid dan angka. Fungsipenghitungan eksponensial dengan basis e (Exp),basis 10 (Exp10) dan basis 2 (Exp2), dan logarithmnatural (Log), basis 10 (Log10), dan basis 2 (Log2)sudah tersedia.

Menu Choice: Map Calculator

Page 67: SIG untuk SDA

59

• ArithmeticAda enam fungsi arithmetic. Fungsi Abs menghitung nilaiabsolute dari sebuah input theme grid. Dua fungsipembulatan, Ceil dan Floor, mengubah nilai desimalmenjadi angka bulat. Int dan Float mengubah nilai daridan ke integer dan floating-point. Dan fungsi IsNullmenghasilkan 1 jika nilai pada theme input adalah NoData, dan 0 jika tidak.

Menu Choice: Map Calculator

• TrigonometricFungsi trigonometric menjalankan beberapapenghitungan trigonometric pada sebuah inputtheme grid. Pada Map Calculator, tersedia fungsisinus (Sin), cosinus (Cos), tangent (Tan), invers sinus(Asin), inverse cosinus (Acos), dan inverse tangent(Atan).

Menu Choice: Map Calculator

• PowersTiga fungsi Power disediakan oleh Spatial Analyst,yaitu akar kuadrat (Sqrt), kuadrat (Sqr), ataupangkat yang lain (Pow).

Menu Choice: Map Calculator

Beberapa aplikasi fungsi matematis

• Perkiraan pertambahan penduduk dengan lajupertumbuhan eksponensial.

• Hitung dimensi fraktal dari sebuah seri pengukuran.

Fungsi-fungsi local statisticsAda dua macam fungsi local statistics, yaitu fungsi yangditerapkan pada beberapa theme grid (between-gridthemes) dan fungsi yang diterapkan pada beberapa

theme grid relative terhadap sebuah angka atau terhadapsebuah input theme grid lain (relative-to-grid themes).Fungsi between-grid themes memerlukan beberapa themegrid sebagai input untuk menghitung sebuah statistics darimasing-masing sel, berdasarkan pada nilai-nilai untuk lokasiyang sama diantara input theme grid. Sebagai contoh, nilairata-rata hasil pertanian untuk masing-masing sel antaratahun 1980 dan 1990 pada sebuah desa pertanian dapatdihitung menggunakan fungsi between-grid themes. Nilaistatistik yang bisa dihitung menggunakan fungsi ‘between-grid-themes’ adalah majority, mean, median, minimum,minority, range, standard deviation, sum dan variety.

Nilai rata-rata kepadatan penduduk dari tahun 1980 dan1985 (Dihitung berdasarkan 2 theme grid yang masing-masing memuat angka kepadatan penduduk pada masing-masing tahun)

Fungsi relative-to-grid-themes memerlukan beberapatheme grid sebagai input dan sebuah tambahan inputberupa theme grid atau angka sebagai perbandingandengan nilai-nilai input theme grid. Dalam contoh di atas,untuk menentukan area mana pada daerah pertanian

Page 68: SIG untuk SDA

60

tersebut yang membutuhkan tambahan pupuk, sebuahfungsi relative-to-grid-themes bisa menemukan semua selyang menghasilkan 250 tongkol jagung atau kurang per selper tahun selama periode 10 tahun. Fungsi-fungsi yang adaadalah kurang dari, sama dengan dan lebih besar dari. Akantetapi fungsi relative-to-grid-themes tidak tersedia padainterface ArcView dan untuk menggunakannya harusmenggunakan Avenue Requests.

Beberapa aplikasi local statistics:

• Cari semua area dalam lokasi penelitian denganpendapatan perkapita lebih dari Rp 10 juta/tahunselama periode 15 tahun.

• Tentukan keragaman hayati pada masing-masingarea di hutan.

Menu Choice: Cell Statistics

Fungsi zonalFungsi-fungsi ini menghasilkan sebuah theme grid atautabel dengan nilai output yang merupakan sebuah fungsidari nilai sel dalam input theme value-grid dan hubunganmereka dengan sel-sel lain dalam zona kartografik yangsama. Nilai-nilai dalam input theme grid bisa berupa spesiesyang langka, vaksinasi, harga tanah, dsb. Sebagai contohdari zone kartografik adalah RT atau RW di kota, kategoripenggunaan lahan, tipe hutan, atau zone penyangga. Ada4 macam fungsi zonal: statistics, geometry, cross tabula-tion, dan zonal fill.

• Fungsi statistik zonalMenghitung sebuah nilai statistik dalam masing-masingzone. Fungsi ini memerlukan dua input theme. Yangpertama, sebuah theme grid, yang mendefinisikan nilai-nilai yang akan digunakan dalam penghitungan. Yangkedua menentukan dalam zone mana masing-masing

sel terdapat. Nilai statistics yang dapat dihitungadalah majority, maximum, mean, median, minimum,minority, range, standard deviation, sum dan variety.

Menu Choices: Summarize Zone

• Fungsi geometrik untuk zonalMenghitung sebuah atribut geometrik tertentu untukmasing-masing zone dalam sebuah input theme grid.Atribut geometrik yang bisa dihitung adalah area,perimeter, thickness, dan lokasi centroid. Akan tetapifungsi-fungsi ini harus dipanggil dengan menggunakanAvenue Request: ZonalGeometry.

Histogram dan tabel hasil penghitungan rata-rata elevasi dimasing-masing kecamatan

Page 69: SIG untuk SDA

61

• Fungsi tabulasi areaMenghasilkan sebuah tabulasi silang (cross tabulation)dari masing-masing zona antara dua input theme.Zona-zona dalam theme pertama akan ditampilkandalam baris pada tabel yang dihasilkan sedangkan zona-zona dalam theme kedua akan menjadi kolom. Untukmenghasilkan sebuah diagram dari cross tabulation,pilihlah fungsi histogram zonal. Batang-batang padahistogram yang dihasilkan menunjukkan area darimasing-masing zone pada input theme yang kedua(menghasilkan hitungan kolom) yang tercakup adalahmasing-masing zone pada input theme pertama (axisx).

Menu Choices: Tabulate Areas(untuk menghasilkan sebuah tabel) dan

Histogram By Zones(untuk menghasilkan sebuah diagram).

Histogram dan tabel yang menunjukkan berapa luas masing-masingtipe vegetasi (input theme 2) yang berada pada masing-masingkecamatan (input theme 1)

• Fungsi zonal fillMemakai nilai-nilai dari satu input theme grid untukmengisi masing-masing zone yang ditunjukkan padainput theme grid kedua. Ketika mendelinieasi sebuahdaerah aliran sungai DAS (watershed) denganmenggunakan fungsi hidrologik dari Spatial Analyst,fungsi zonal fill digunakan untuk mengisi lubang-lubangpada surface elevasi untuk menghasilkan DEM yangutuh.

Avenue Request: ZonalFill

Beberapa aplikasi fungsi zonal:• Cari bagian-bagian di daerah penelitian yang

mempunyai species langka sehingga sebuahorganisasi perlindungan alam bisamemprioritaskan daerah-daerah yang harusdiselamatkan.

• Hitung area dari masing-masing tipe penggunaanlahan pada DAS yang berbeda di sebuahkabupaten.

Fungsi pengubah resolusi (resolution-altering)dan agregasi (aggregation)Sebagai contoh untuk fungsi yang mengubah resolusidari theme grid yang sudah ada, kita mengambil themegrid tutupan lahan yang mempunyai resolusi 30 meter;sedangkan semua theme yang lain mempunyai resolusi50 meter. Untuk membuat semua theme gridmempunyai resolusi yang sama, mempercepatpemrosesan, dan untuk menurunkan ukuran data,resolusi dari theme grid tutupan lahan akan kita ubahmenjadi 100 meter.

Sebuah theme Grid biasanya diubah dari sel berukurankecil menjadi sel berukuran besar. Sebaliknyamengubah ukuran sel menjadi kecil tidak meningkatkanakurasi data karena Spatial Analyst hanyamengestimasi nilainya.

Menu Choice: RESAMPLE

Dua prinsip utama untuk menentukan nilai ketikamengubah resolusi dari sebuah theme grid adalahinterpolasi (interpolation) dan agregasi (aggregation).Fungsi-fungsi ini tidak tersedia melalui interface SpatialAnalyst, akan tetapi extension Spatial Tools yang bisa didownload dari ESRI website menyediakan fasilitas agregasi.

Page 70: SIG untuk SDA

62

Menu Choice : Aggregate tool pada menuTransformation dan Resample pada menu Analysis.

Proses mengagregasi grid dengan resolusi 30 metermenjadi grid dengan resolusi 90 meter dengan merata-ratakan nilai slope pada masing-masing slope

Menu Choice : Aggregate

Beberapa aplikasi dari fungsi pengubah resolusi danagregasi:• Ubahlah resolusi dari theme grid elevasi dari 50

meter menjadi 100 meter (menggunakan metodekubik).

• Ubahlah resolusi dari theme grid penggunaan lahan dari200 meter menjadi 700 meter berdasarkan nilaimayoritas yang muncul dalam blok berukuran 700meter.Theme grid tutupan lahan dengan resolusi 30 meter

Theme grid tutupan lahan dengan resolusi 50 meter Input theme grid slope dengan resolusi 30 meter

Page 71: SIG untuk SDA

63

Fungsi transformasi geometrik danmosaickingFungsi transformasi geometrik bisa mengubah lokasi darimasing-masing sel pada sebuah theme grid ataumengubah penyebaran geometrik dari sel-sel dalamsebuah theme grid untuk menghilangkan distorsi.Fungsi mosaicking mengkombinasikan beberapa themegrid dari beberapa area yang bersebelahan ke dalamsebuah theme grid.

Menu Choice: Mosaic, Warp

Input theme grid slope dengan resolusi 90 meter (Prosesmengaggregasi grid dengan resolusi 30 meter menjadi griddengan resolusi 90 meter dengan merata-ratakan nilai slopepada masing-masing blok)

Beberapa aplikasi fungsi transformasi geometrik danmosaciking:• Gabungkan 6 citra satelit yang sudah diklasifikasikan

menjadi satu theme grid.• Hilangkan distorsi pada theme grid.

Fungsi data clean-upKadang-kadang sebuah theme grid mengandung data yangsalah atau tidak relevan untuk analisa yang akan kitalakukan. Sebagai contoh, pada sebuah theme grid yangdihasilkan dari pengklasifikasian citra satelit, area-area yangsangat kecil dan terisolasi dapat dianggap sebagaikesalahan pengklasifikasian. Fungsi ini membersihkan datadengan membantu mengidentifikasi area-area tersebutserta mengotomatisasi pengubahan nilai menjadi nilai yanglebih bisa dipercaya. Fungsi ini juga tidak tersedia melaluiinterface, akan tetapi tersedia dalam bentuk extensionSpatial Tools.Beberapa aplikasi fungsi data-clean-up:• Buanglah semua zone yang kurang dari 25 meter

persegi dalam sebuah model pemanasan globalkarena area kecil vegetasi tidak mempengaruhioutput karbon dioksida.

• Haluskan sisi-sisi tajam dari zone vegetasi yangdihasilkan dari sebuah potret udara.

Page 72: SIG untuk SDA

64

Fungsi-fungsi hydrologicBentuk surface menentukan bagaimana air mengalirpada permukaan tersebut. Fungsi hydrologic modeling didalam Spatial Analyst menyediakan metode untukmendeskripsikan sifat-sifat fisik dari sebuah surface.Dengan menggunakan grid elevasi atau DEM sebagai input,kita bisa secara otomatis mendeliniasi sebuah DAS dankemudian mengkuantifikasi sifat-sifat dari sistem tersebut.Akan tetapi karena fungsi-fungsi ini tidak tersedia melaluiinterface Spatial Analyst, kita akan menggunakan exten-sion Hydrologic Modeling, yang bisa kita download dariESRI website secara gratis. Extension ini merupakan scriptyang ditulis dalam bahasa pemrograman Avenue

Hasil boundary clean function pada output di atas, yangmenghaluskan daerah pada tepi region

Hasil klasifikasi citra satelit

Citra hasil proses

Page 73: SIG untuk SDA

65

Grafik-grafik di bawah ini memperlihatkan langkah-langkah dalam menghitung sebuah DAS dan jaringansungai dari sebuah DEM.

Identifikasi Sinks dari Flow Direction

DEM yang akan dianalisa

• Langkah pertama. Menggunakan DEM sebagai input,jarak mengalirnya air dari masing-masing selditentukan (lihat gambar di samping kanan atas).

Menu Choice: Flow Direction.

• Langkah kedua. Dengan sink, lubang-lubang padaDEM ditemukan. (Sebuah sink biasanya adalah sebuahnilai yang salah, yang lebih rendah dari nilai sekelilingnya.Lubang yang terlihat pada grafik (titik-titik tersebar yangberwarna) adalah problematik karena air yang mengalirke dalamnya tidak bisa mengalir keluar. Untukmeyakinkan bahwa pemetaan drainage sudah benar,lubang-lubang ini harus diisi).

Menu Choice: Identify Sinks, Fill Sinks.

Proses DEM menjadi Flow Direction

Page 74: SIG untuk SDA

66

• Langkah ketiga. Daerah Aliran Sungai bisa dideliniasiuntuk lokasi yang sudah ditentukan.

Menu Choice: Watershed.

• Cari lokasi-lokasi penimbunan air yang akanterpengaruh dengan adanya polusi kimia dari industritertentu.

• Hitung jaringan sungai sehingga perencanaan areapenyangga berdasarkan ordo sungai bisa dibuat.

• Perkirakan volume dan kecepatan air yang mengalirdi lokasi penelitian untuk mengawasi bahaya banjir.

Analisa Jaringan

Pendahuluan

Konsep analisa jaringanAnalisa jaringan digunakan untuk memecahkanpersoalan-persoalan penggunaan jaringan geografis.Jaringan adalah bentuk garis-garis yang salingberhubungan. Contoh dari jaringan geografis adalahjaringan jalan, jaringan sungai, jaringan pipa ataujaringan kabel listrik. Adapun contoh masalah yang bisadipecahkan dengan analisa jaringan adalah pencarianrute perjalanan yang efisien, pembuatan petunjukperjalanan, pencarian fasilitas terdekat ataupendefinisian area pelayanan berdasarkan pada waktutempuh.

Kita akan menggunakan extension Network Analyst(NA), yang merupakan sebuah modul dari ArcView yangkhusus diciptakan untuk mempelajari analisa jaringan.

Mempersiapkan suatu jaringanAnda akan mempelajari hal-hal mengenai:• Cara mendapatkan atau mempersiapkan data jaringan.• Menambahkan theme garis untuk digunakan dengan

NA.• Membuat atau mengelola aturan main pada jaringan

Mendeliniasi Daerah Aliran Sungai

Akan tetapi apabila anda hanya ingin menghitungjaringan sungai, langkah ini bisa dihilangkan.Beberapa aplikasi fungsi hydrologic ialah mendeliniasi DASdan menentukan jaringan sungai pada sebuah surface.

Dengan menggunakan data DEM yang terdapat dalamCD pada direktori TRAINING/DATA_ANALISA, lakukanlatihan pengolahan fungsi-fungsi hydrologic untukmemecahkan masalah seperti di bawah ini:• Tentukan DAS dalam daerah penelitian sehingga unit

pengelolaan bisa ditentukan.

Page 75: SIG untuk SDA

67

transportasi pada theme garis.• Mempersiapkan suatu theme garis untuk digunakan

sebagai panduan arah.• Mengenal direktori indeks jaringan yang dihasilkan oleh

NA.• Memaksimalkan penampilan.

Sumber data jaringanUntuk bisa menggunakan extension NA, sebelumnya andaharus mempunyai suatu theme garis yang merupakan datajaringan. Data jaringan dapat diperoleh dari salah satu ataubeberapa sumber di bawah ini:• Shapefile garis dari ArcView.• Coverage jaringan dari ARC/INFO yaitu coverage

yang pernah digunakan oleh perangkat lunakArcNetwork sebelumnya.

• Coverage garis biasa dari ARC/INFO yaitu coveragegaris yang sudah mempunyai AAT (Arc Attribute Table).

• Suatu file gambar CAD (Computer Aided Drawing)seperti DGN, DWG atau DXF.

• Suatu file MIF (Map Interchange Format) yangdihasilkan oleh perangkat lunak MapInfo.

• Data-data dari sumber lainnya yang dihasilkan dariproses digitasi.

Untuk mempelajari aplikasi jaringan kita akan membuatsuatu file jaringan transportasi di daerah KabupatenKutai Barat. Sebagaimana diketahui di Kabupaten KutaiBarat sampai saat ini fasilitas transportasi terdiri darijaringan sungai dan jaringan jalan. Oleh karena itu kitaharus menggabungkan jaringan sungai dan jaringan jalanke dalam satu file garis.

Menyiapkan View untuk Network Analyst• Mengaktifkan NA dari pilihan extension dari ArcView.• Setelah membuka View baru, atur Map units dan

Distance units dari menu View-Properties ke dalamsatuan unit yang anda inginkan seperti kilometer, meteratau miles. Hal ini akan memudahkan anda mempelajarihasil yang ditampilkan.

• Tidak ada prosedur tertentu untuk ini dalam NA.Untuk contoh Kutai Barat, tambahkan theme 'Sungai'dan 'Jalan' dengan cara seperti biasanya.

• Gabungkan kedua theme ini menjadi satu themedengan menggunakan extension GeoProcessingWizard- Merge. Beri nama gabungan file tersebut'Transport'.

Menggunakan Network Analyst

Menentukan prosedur pemakaian jaringanSuatu jaringan seyogyanya mempunyai peraturanmengenai bagaimana suatu obyek bergerak melintasi-nya. Sebagai contoh, pada suatu jaringan transportasi,ada perempatan dimana belok kiri dilarang atau suatujembatan tidak bisa dilalui karena ada dalamperbaikan. Suatu jaringan jalan seringkali merupakansuatu kombinasi dari jalan-satu-arah dan jalan-dua-arah. Waktu tempuhpun akan berkorelasi tinggi denganlaju kecepatan obyek ketika melewatinya. Tuangkanaturan-aturan tersebut ke dalam jaringan andasebelum menggunakan NA.

Berikut ini adalah aturan-aturan yang bisa andaterapkan pada jaringan yang anda punyai. Meskipunterminologi yang digunakan adalah untuk jaringan jalan,tetapi aturan-aturan ini dapat juga diterapkan padajaringan lainnya, misalnya sungai.

Page 76: SIG untuk SDA

68

Aturan-aturan umum• Biaya tempuh: biaya tempuh rata-rata atau jarak

yang diperlukan untuk melewati suatu rangkaianjalan. Contoh: untuk melewati 1 kilometer padazona kecepatan tinggi akan memakan waktu rata-rata 1 menit, sedangkan pada zona kecepatanrendah hal tersebut bisa memakan waktu 2 menit.Pada suatu perempatan, dibutuhkan waktu 5 detikuntuk belok kanan, sedangkan untuk belok kirimemerlukan 15 detik.

• Meskipun suatu jaringan jalan meskipun secara fisikdapat dilalui 2 arah, kadang-kadang peraturanmenerapkan bahwa jalan tersebut hanya bisadilewati dari satu arah saja.

• Aturan yang tidak memperbolehkan untuk belok kearah tertentu.

• Suatu jalan yang berada di atas (overpass) atau dibawah jalan lain (underpass).

• Jalan tertutup atau jalan yang harus dihindari.Contohnya, truk pengangkut kayu harusmenghindari jalan pemukiman.

Untuk mengakomodasi aturan-aturan tersebut, NAmencari kolom/kolom dengan penamaan yang telahditentukan pada tabel atribut garis dan pada tabelterkait lainnya yang dikenal dengan nama tabelbelokan. Anda harus mengetahui nama dan nilai darisetiap kolom untuk membuat atau memperbaharuiaturan yang ada.

Pelajaran berikut akan menunjukkan bagaimana caramenerapkan aturan-aturan tersebut.

Menentukan biaya tempuhBiaya yang diperlukan untuk melewati setiap fitur garisharus dalam bentuk numerik. Nilai-nilai biaya tersebut

digunakan untuk mendapatkan biaya termurah ataurute terbaik dalam melewati jaringan. Contoh nilaibiaya adalah: panjang dari fitur garis dan waktu yangdiperlukan untuk melewatinya.

Banyak perangkat lunak yang hanya memperbolehkananda untuk menggunakan kecepatan rata-rata gunamenghitung biaya tempuh. NA tidak menerapkanrestriksi ini. Contoh penentuan biaya tempuh: jarak,formula, biaya khusus untuk belokan dan biaya yangberbeda untuk setiap jurusan.

Jika kedua arah membutuhkan waktu yang sama

Penghitungan biaya untuk kasus dimana kedua arahmembutuhkan waktu yang sama disebut bi-directionalcolumn cost. Untuk menuangkan aturan ini ke dalamtabel atribut garis, gunakan nama-nama kolom defaultdi sebelah kanan ini.

Biaya tempuh (TravelTime) bisa dihitung dari kolombiaya yang sudah ditambahkan pada tabel fitur themegaris anda. Langkah-langkah dalam menghitung biayatempuh dalam satuan detik:

• Bukalah tabel dari theme 'Transport' denganmengklik ikon .

• Tambahkan satu kolom biaya pada tabel tersebutdengan cara mengklik menu Table-Start Editing,kemudian klik menu Edit-Add Field. Ketikkan‘TRAVELTIME’ pada kolom name dari ikon FieldDefinition. Selanjutnya klik OK. Untuk mengakhiriproses ini klik kembali menu Table dan pilih StopEditing dan diakhiri dengan mengklik ikon Yes.Sekarang anda sudah mempunyai tambahan kolompada tabel fitur tema garis anda.

• Klik ikon Field- Calculate untuk membuka kotakdialog Field Calculator. Pada saat ini pastikan

Page 77: SIG untuk SDA

69

Unit biaya tempuh yang diinginkan Nama Kolom

Detik SECONDS

Menit MINUTES atauDRIVETIME atauIMPEDANCE atauTRAVELTIME

Jam HOURS

Milimeter MILLIMETERS

Centimeter CENTIMETERS

Meters METERS

kilometer KILOMETERS

Inchi INCHES

Yards YARDS

Feet FEET

Mile MILES

Nautical miles NAUTICAL MILES

Unit yang tidak merupakan waktu COST atau UNITSdan/atau yang tidakmerupakan jarak.Contohnya unit moneter

Sistem penamaan yang digunakan pada NA

• Pada contoh di atas, satuan peta pada View adalahdalam meter, kolom yang berisi informasi bataskecepatan disebut SPEED_LIMIT, dan isiannya dalamkilometer per detik. Request ’NetUnits.VelocityToTime’selalu menghasilkan output waktu dalam detik, jadiketika anda mengerjakan langkah di atas, pastikan ia ’/60’ untuk merubah satuan detik ke menit.

• Tekan OK, maka kolom biaya yang anda tambahkanpada langkah pertama akan diisikan dengan nilaiwaktu tempuh dalam satuan MENIT.

Jika anda menginginkan waktu tempuh dalam satuandetik, tambahkan kolom biaya dengan nama SECONDSpada langkah pertama. Untuk informasi tambahan padakelas ’NetUnit’ dan request ’VelocityToTime’ dapat dilihatpada menu Help yang ada.

bahwa kolom ‘TRAVELTIME’ pada tabel fitur dalamkeadaan aktif.

• Kemudian ketikkan ’NetUnits.VelocityToTime’ diikutidengan parameter yang diperlukan, pada kotak[Traveltime]= seperti contoh di bawah ini.

Page 78: SIG untuk SDA

70

Unit biaya tempuh Nama Kolom

Detik FT_SECONDS danTF_SECONDS

Menit FT_MINUTES danTF_MINUTES atauFT_DRIVETIME danTF_DRIVETIME atauFT_IMPEDANCE danTF_IMPEDANCE atauFT_TRAVELTIME danTF_TRAVELTIME

Jam FT_HOURS danTF_HOURS

Milimeter FT_MILLIMETERSdan TF_MILLIMETERS

Centimeter FT_CENTIMETERSdan TF_CENTIMETERS

Meters FT_METERS danTF_METERS

Kilometer FT_KILOMETERSdan TF_KILOMETERS

Inchi FT_INCHES danTF_INCHES

Yards FT_YARDS danTF_YARDS

Feet FT_FEET dan TF_FEET

Mile FT_MILES danTF_MILES

Nautical miles FT_NAUTICALMILESdan TF_NAUTICALMILES

Unit yang tidak berhubungan FT_COST dandengan waktu dan/atau TF_COST atauyang tidak berhubungan FT_UNITS dandengan jarak. TF_UNITSContohnya unit moneter.

Sistem penamaan yang ditentukan oleh NA

Catatan: Tanda kurang ‘-’ bisa digunakanmenggantikan tanda garis bawah ‘_’

Waktu tempuh tergantung pada arah

Jika waktu yang dibutuhkan berbeda pada suatusegmen tertentu menurut arahnya, maka tambahkanlahdua kolom numerik pada tabel fitur garis atau padatabel yang berhubungan dengannya. Kolom ini dikenaldengan directional cost colums karena setiap kolommenggambarkan biaya tempuh hanya untuk satu arahsaja.

Gunakan satu kolom untuk menyimpan biaya tempuhdari awal garis sampai dengan akhir garis menurut arahdimana garis tersebut didigitasi. Nama dari kolom ini harusdiberi awalan FT atau FT-. Gunakan kolom lainnya untuk

Biaya (dalam hal ini waktu tempuh) yang dibutuhkan untukmelampaui segmen garis di atas dimodelkan pada tabel fiturtheme garis. (Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk melewatisegmen garis tersebut untuk kedua arah adalah 53 menitdengan batas kecepatan 70 kilometer per jam)

Page 79: SIG untuk SDA

71

menyimpan biaya tempuh dari akhir garis ke awal, arahyang berlawanan dari arah digitasinya. Selalu beri awalanTF_ atau TF- untuk nama kolomnya.

Anda juga dapat menggunakan nama yang tidak standaruntuk kolom biaya dengan menerapkan alias untuknyapada tabel dialog properti. Sebagai contoh, apabila andamempunyai nama kolom FT_TIME dan TF_TIME, andadapat menggunakannya sebagai kolom biaya denganmenerapkan alias FT_MINUTES dan TF_MINUTES padanya.(lihat kolom di sebelah kiri)

Cara menetapkan biaya tempuh:• Pilih ’Find Best Route’, atau ’Find Closest Facility’,

atau ’Find Service Area’ dari menu Network untukmenampilkan dialog definisi masalah yang akananda gunakan untuk memecahkan masalah anda.

• Klik tombol ’Properties’ untuk menampilkan dialogproperti.

• Pilih suatu kolom biaya dari suatu daftar ‘drop-down’. Kolom defaultnya adalah <Line Length>

• Tekan ‘OK’.

Menentukan biaya tempuh pada belokanMenempuh belokan memerlukan waktu tambahan,karena anda harus menunggu lalu lintas menjadilengang atau menunggu lampu lalu lintas menjadihijau. Perhitungan ini diatur dalam tabel yang dikenalsebagai tabel belokan (turntable).

Tabel belokan terdiri dari satu record untuk setiapbelokan yang dapat dilakukan pada suatu jaringan,tidak kecuali belokan yang tidak memerlukan waktukhusus, sehingga tidak memerlukan biaya tambahantidak perlu dimasukkan ke dalam tabel belokan.

Kalau arah garis yang anda gunakan merupakan coverage

ARC/INFO yang mempunyai suatu kolom tabel belokan,maka secara otomatis kolom itu akan digunakan oleh NA.Kalau theme garis anda tidak mempunyai tabel belokan,anda dapat membuatnya secara manual.

Langkah Membuat tabel belokan

• Buat nomor nodes.• Copy nomor nodes yang ada pada tabel fitur theme

yang ada.• Buat sebuah tabel belokan kosong dan tambahkan

record padanya.Untuk informasi lanjutan mengenai bagaimanamembuat sebuah tabel belokan, antara lain denganmenggunakan skrip Avenue, lihat topik ‘Network Turnta-bles’ pada on-line help.

Hal-hal yang harus ada pada tabel belokan

Sebelum menggunakan tabel belokan, pastikan bahwatabel tersebut memuat kolom berikut:• Kolom node yang berisi nomor identifikasi dari node

yang ada pada theme garis anda dimana belokan ituberada. Untuk coverage, kolom ini berhubungandengan kolom ‘from-node’ dan ‘to-node’ yang adapada tabel fitur theme. Kolom ‘from-node’ dan ‘to-node’menyimpan nomor identifikasi dari node awal danakhir dari setiap garis. Ada 3 (tiga) nama kolom yangdikenal, yaitu NODE_ atau NODE# atau JUNCTION.

• Kolom ‘from’ dan ‘to’ garis yang menyimpan nomorrecord dari garis yang ada pada theme garis yangterdapat belokan diantaranya. Suatu belokan dibuatdari garis pada kolom pertama sampai dengan garispada kolom kedua. Ada 4 (empat) cara penamaankolom yang diakui, yaitu F_EDGE dan T_EDGE, atauF-EDGE dan T-EDGE, atau ARC1_ dan ARC2_, atauARC1# dan ARC2#.

• Suatu kolom biaya yang menyimpan nilai non-negatifatau 0 yang menggambarkan biaya untuk membuat

Page 80: SIG untuk SDA

72

belokan. Nilai negatif menandakan larangan belok.Kolom harus diberi nama sesuai dengan kolom biayayang ada pada tabel fitur theme. Sebagai contoh,kalau anda menggunakan kolom biaya dengan namaSECONDS atau dua kolom biaya dengan namaFT_SECONDS dan TF_SECONDS, maka kolom biayayang ada tabel belokan harus diberi namaSECONDS.

Setelah tabel belokan siap, anda bisa menentukanbiaya tempuh untuk setiap belokan.

Cara menghitung biaya tempuh untuk belokan

• Jika menggunakan shapefile, anda dapatmenentukan tabel belokan dengan perintah requestAvenue NetDef.SetTurnVTab. Untuk ini anda perlumenjalankan skrip Avenue sederhana yang adapada on-line help. Anda dapat mengakses skrippada indeks dengan menuliskan keyword ’turn-tables’. Hal ini akan membawa anda kepada topik’Network Turntables’. Anda tidak perlu menggunakanrequest NetDef.SetTurnVtab jika theme garis andaadalah coverage ARC/INFO dan tabel belokan yangada dibuat dengan menggunakan ARC NETWORK.Tabel belokan akan secara otomatis dikenal oleh NA.

• Pilih kolom biaya pada kotak dialog properti (lihatbagian di atas yang membicarakan tentang ‘Caramenentukan biaya tempuh’), kemudian tetapkanbiaya untuk menempuh satu garis dan membuatbelokan dari dua arah yang berlawanan. Kolombiaya untuk membuat belokan akan ditentukan,dengan anggapan bahwa anda mempunyai namakolom yang sesuai dengan yang ada pada turntableanda, atau jika anda memilih biaya dengan <LineLength>, maka turntable anda akan diabaikan.

Aturan-aturan pada Network Analyst

Jalan-satu-arahGambarkan jalan satu arah dengan menambahkan kolomstring dengan ONEWAY atau ONE_WAY pada tabel themegaris anda. Ikuti petunjuk berikut untuk membatasi aturanpemakaian jalan menuju arah tertentu.Anda tidak perlu secara eksplisit menentukan jalan-satu-arah, karena hal itu akan secara otomatis dikenal. Jikaanda telah menyelesaikan penambahan atau editing kolomONEWAY atau ONE_WAY, NA akan secara otomatismengenali pergantian ini untuk digunakan ketika anda akanmemecahkan problem berikutnya.

Biaya yang dibutuhkan untuk berbelok ke arah kanan dari jalanraya Melak-Barong Tongkok ke arah jalan raya Barong Tongkok-Asa, dimodelkan dengan tabel belokan. Belokan dilakukan padarekord 376 ke rekord 380 pada tabel fitur theme garis. Rata-ratawaktu yang dibutuhkan untuk berbelok adalah 30 detik

Page 81: SIG untuk SDA

73

Menentukan aturan-aturan Gunakan nilai

Perjalanan hanya dapat dilakukan FT, ftdari garis awal menuju garis akhir,yaitu sama dengan arah pada waktugaris tersebut didigitasi

Perjalanan hanya dapat dilakukan TF, tfdari garis akhir menuju garis awal,yaitu berlawanan dengan arah padawaktu garis tersebut didigitasi

Perjalanan tidak dapat dilakukan N, npada kedua arah, dengan kata laingaris ini tidak boleh dilalui

Perjalanan dapat dilakukan Nilai lainnyapada kedua arah atau no data

Menentukan aturan-aturan Gunakan nilai

Dilarang belok < 0 (nilai berapapun asallebih kecil dari nol)

Diperbolehkan belok 0, >0 (nilai berapapun yangsama atau lebih besardari nol)

Aturan dilarang membelokAnda tidak perlu menggambarkan aturan dilarangmembelok pada jalan-satu-arah jika anda menggunakankolom ONEWAY. Rute anda tidak akan pernah melewatijalan-satu-arah pada arah yang berlawanan. Cara lainuntuk menggambarkan aturan dilarang membelok adalahdengan cara memberikan nilai negatif pada kolom biayapada turntables. Ikuti petunjuk berikut untuk membatasiaturan membelok.

Ikuti petunjuk di atas mengenai ‘Cara menetapkan biayauntuk berbelok’ untuk menetapkan kolom biaya padaturntables anda.

Jalan atas (Overpass) dan jalan bawah(Underpass)Theme garis bisa memuat perpotongan dua garis ataulebih. Perpotongan tersebut bisa menghasilkan suatuperempatan dengan belokan ke kiri atau ke kanan darijalan satu ke jalan lainnya. Perpotongan bisa jugamenggambarkan jalan atas atau jalan bawah, yangtidak berhubungan satu sama lain. NA menyediakanfasilitas untuk mendefinisikan apakah jalan secara fisikberhubungan.

Ada 2 cara untuk melakukan hal ini, cara yang pertamaadalah dengan menggunakan fitur garis non-planar.Metoda ini meliputi penggunaan dua buah garis tak-terputus; masing-masing untuk jalan atas dan jalanbawah. Jalan atas dan jalan bawah tidak berpotonganpada lokasi mereka bertumpangan. Cara ini adalah yangpaling ideal untuk menggambarkan jalan atas ataupunjalan bawah.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan fitur garisplanar. Metoda ini meliputi penggunaan 4 buah garisuntuk memodelkan lokasi jalan atas ataupun jalanbawah, seperti halnya pada perempatan. Yangmembatasi hubungan pada metoda ini adalah atributyang ada pada tabel theme garisnya.

Jika theme garis anda adalah coverage ARC/INFO, andaharus menggunakan fitur garis non-planar untukmemodelkan jalan atas dan jalan bawah, ataumenggunakan kombinasi antara keduanya.

Page 82: SIG untuk SDA

74

Menggunakan Fitur garis non-planar

Jika theme garis anda berisi jalan atas dan jalan bawahyang digambarkan dengan garis non-planar, anda tidakperlu secara eksplisit menentukan jalan atas maupun jalanbawah; secara otomatis akan dikenal oleh NA. Jika themegaris anda adalah sebuah shapefile dan anda telah selesaimembuat atau menghilangkan jalan atas atau jalan bawah,NA juga akan secara otomatis mengenal perubahan ini.Informasi lebih lengkap mengenai bagaimana caramengedit garis dapat dilihat pada manual ArcView tentang‘Membuat dan Mengedit Data Spasial’ atau pada on-linehelp.

Catatan: Jika theme garis yang anda gunakan berupacoverage ARC/INFO, anda tidak bisa mengeditnyadengan menggunakan Arcview. Anda bisa mengeditnyadengan ARC/INFO atau mengkonversikannya keshapefile terlebih dahulu, lalu mengeditnya denganArcview.

Menggunakan fitur garis planar

Jika theme garis terdiri dari jalan atas dan jalan bawahyang digambarkan dengan garis planar, lokasi dapatdibedakan dengan perempatan menggunakanperbedaan ketinggian. Buat dua kolom ketinggian padatabel theme garis anda dengan nama FNODE_ELEV danTNODE_ELEV, atau F_ELEV dan T_ELEV, atau F_ZLEVdan T_ZLEV.

Isikan kolom ketinggian dengan memilih seluruh garispada theme garis anda dan masukkan nilai yang samapada kolom ketinggian untuk mengidentifikasikan akhirdari setiap garis yang berhubungan. Nilai yang digunakantidak harus nilai ketinggian yang sebenarnya, melainkannilai relatif. Sebagai contoh, jika akhir dari keempat garistersebut bertemu pada sebuah jalan atas dapat diberi

nilai 1, sedangkan 2 lainnya diberi nilai 0. Jika akhir darikeempat garis bertemu pada perempatan yang tidakada jalan-atas, mereka harus diberi nilai ketinggianyang sama.

Anda tidak harus secara eksplisit menetapkan jalanatas dan jalan bawah jika menggunakan fitur planar,kolom ketinggian akan dikenal secara otomatis oleh NAdan dapat digunakan dalam pemecahan masalahsesudahnya.

Jembatan antara Damai Kota-Kamai Seberang dengan sungaiKedang Pahu yang berada di bawahnya, dimodelkan denganmenggunakan kolom elevasi. Nilai elevasi sama dengan 1 padaF_elev pada segmen kedua digunakan untuk menunjukkanbahwa sungai tersebut berhubungan satu sama lain, tetapitidak dengan jembatan di atasnya

Page 83: SIG untuk SDA

75

secara permanen tertutup untuk umum, pilihan terbaikadalah menggunakan kolom ONEWAY atau ONE_WAY.Jika anda hanya akan menghindari daerah pemukimanuntuk rute truk pengangkut kayu pada saat-saattertentu, cara paling mudah adalah menggunakan alatpemilih pada ArcView atau dengan mendefinisikannyadengan menggunakan dialog Theme Properties.

Catatan: Cara lain untuk memilih fitur yang secarapermanen tertutup untuk dilewati adalah denganmeng-copy fitur-fitur lain yang tidak anda inginkan danmenyimpannya dalam suatu theme garis baru. Pilihan inimenggunakan cara-cara yang ada pada sesi ‘caramengekstrak hanya fitur garis yang diinginkan’.

Panduan tujuan (routing)Sebelum membuat daftar petunjuk arah, fitur garis andaharus memiliki nama-nama jalan pada tabel theme garisatau tabel lain yang terhubung dengannya. Kolom namajalan menyimpan nama-nama jalan dari setiap fitur garis.Sebagai contoh, jika fitur garis anda memiliki nama jalanseperti ‘Diponegoro’ and ‘Imam Bonjol’, maka fitur garisyang menggambarkan hal ini mengharapkan masukkanseperti ‘DIPONEGORO’ atau ‘IMAM BONJOL’ pada kolomnama-jalan. Jalan-jalan ini perlu diberi nama jika andahendak menggunakan fasilitas geocoding untuk alamat.

Pemberian nama kolom jalan, di NA harus mengikutisalah satu dari beberapa petunjuk di bawah ini. Tandakurang ’-’ bisa digunakan untuk mengganti tanda garisbawah ’_’. Nama-nama tersebut adalah STREET_NAME,STREETNAME, STREET_NAM, ST_NAME, STR_NAME,ROAD_NAME, ROADNAME, EDGENAME, FNAME, NAME.NA bisa mengidentifikasikan suatu kolom nama jalandengan format yang tidak baku jika anda menetapkan aliaspada dialog Table Properties. Sebagai contoh, jika andamempunyai kolom dengan nama JALAN, ia akan dikenal

Jalan tertutup dan jalan yang harus dihindariDalam suatu jaringan transportasi, kadang-kadang adajalan yang harus ditutup karena ada perbaikan atau adakecelakaan. Atau anda barangkali mempunyai fitur khususdalam theme garis seperti jalan khusus pejalan kaki yangtidak dapat dilalui oleh kendaraan.

Ada 4 cara untuk memodelkan skenario mengenai halini.• Gunakan kolom jalan satu arah pada tabel theme garis

anda. Nilai N pada kolom ONEWAY atau ONE_WAYmengidentifikasikan bahwa sebuah garis tidak bolehdilewati. Informasi mengenai bagaimana menetapkanjalan satu arah, dapat dilihat pada bagian’Menetapkan jalan-satu-arah’ yang sudah dibahassebelumnya.

• Gunakan kolom biaya pada tabel theme garis anda. Nilainegatif pada kolom biaya mengidentifikasikan bahwasebuah fitur garis tertutup untuk umum. Informasimengenai bagaimana menetapkan jalan satu arah dapatdilihat pada bagian ’Menetapkan kolom biaya’sebelumnya.

• Pilih fitur yang menggambarkan jalan tertutup padatheme garis anda. Ketika NA memecahkan suatumasalah, ia akan mempertimbangkan fitur garisyang pada saat ini terpilih yang tertutup untukumum. Gunakan alat pemilih pada ArcView untukmemilih garis-garis yang anda inginkan.

• Definisikan suatu fitur pemilih untuk theme garisanda dengan menggunakan dialog Theme Properties.Anda dapat secara khusus memilih jalan-jalan yangdiinginkan dengan memasukkan perintah querypada kotak definisi.

Metoda terbaik tergantung pada skenario yang inginanda modelkan. Sebagai contoh, untuk fitur yang

Page 84: SIG untuk SDA

76

sebagai kolom nama-jalan jika anda menetapkan namaSTR_NAME untuknya. Jika anda mempunyai nama-jalanyang tidak baku dan NA tidak dapat mengenalnya secaraotomatis, anda dapat memilih dengan menggunakan dialogDirections Properties.

Anda juga dapat mempunyai sejumlah kolom tambahanpada tabel theme garis yang akan gunakan sebagaipetunjuk arah. Contoh, anda dapat menggunakankolom yang berisi jenis jalan sebagai acuan dalamgeocoding alamat. Kolom ini dapat digunakan untukmenggambarkan jalan-jalan yang dilalui. Tidak adaaturan tertentu mengenai bagaimana kolom-kolom inidiberi nama atau isiannya.

Nama kolom standarKita sudah pelajari bagaimana NA menetapkan aturan padajaringan jalan yaitu dengan mencari nama kolom tertentupada theme garis atau pada tabel belokan yang berkaitandengannya. NA juga mencari kolom nama standar ketikakolom nama jalan diaktifkan. Anda bisa menambahkannama dalam daftar kolom standar dengan menggunakanskrip NETWORK.AVE, yang berada pada direktori Network.Informasi detail bisa dilihat pada direktori ini.

Direktori indeks jaringanDirektori indeks jaringan berisi indeks dari data jaringanyang akan anda gunakan dalam analisa, termasuk biayatempuh dan konektivitas jaringan anda. Direktori ini dibuatsecara otomatis oleh NA dan disimpan dalam direktoridimana data jaringan berada, dengan nama yang samadengan nama data jaringan. Apabila jenis data adalahshapefile akan ditambahkan akhiran ’nws’, untuk ARC/INFO’nwc’ dan untuk CAD ’nwo’. Dengan menyimpannya dalamdirektori umum, direktori indeks ini dapat diakses oleh

proyek ArcView lainnya yang menggunakan data yangsama.

Memperbaharui direktoriJika anda membuat perbaikan pada data jaringan atautabel belokan, NA akan memperbaharui indeks jaringan. NAakan memperbaharui secara otomatis indeks tersebut jikasalah satu dari kondisi di bawah ini terpenuhi.• Suatu direktori indeks jaringan untuk data jaringan

tersebut belum ada.• Data jaringan atau turntable telah diperbaharui. Hal ini

termasuk pembaharuan dari data spasial ataupun datatabular. NA mendeteksi adanya pembaharuanberdasarkan tanggal atau waktu dari data jaringan yangterbaru pada direktori indeks jaringan.

• Suatu kolom yang berisi informasi jaringan, sepertikolom biaya, dibuatkan aliasnya. Hal ini bisa berupakolom pada tabel fitur theme garis atau turntable.

• Request NetDef.SetSchema atau NetDef.SetTurnVtabtelah digunakan.

Pada waktu indeks sedang dibuat atau diperbaharui,ada pesan ’Building network...’ akan muncul pada statusbar.

Mengoptimalkan kinerjaNA secara otomatis mengelola indeks pada direktoriindeks jaringan sehingga anda tidak perlu membuatindeks spasial untuk theme garis untuk meningkatkankinerja. Anda bisa membantu meningkatkan kinerja denganmempertimbangkan hal-hal berikut:• Proses kerja NA jauh lebih cepat pada disk lokal. Jika

anda menggunakan data jaringan yang tidaktersimpan pada disk lokal, atur sehingga direktori

Page 85: SIG untuk SDA

77

data jaringan hanya bisa dibaca (read only). Ini akanmemaksa direktori indeks jaringan ditulis pada disklokal. Kekurangannya adalah NA harus selalu membuatdirektori indeks jaringan untuk setiap proyek yangmenggunakan data tersebut.

• Akan dihasilkan dua theme dalam proses memecahkanpersoalan daerah pelayanan, yaitu theme daerahpelayanan dan theme jaringan. Jika anda tidakmembutuhkan theme daerah pelayanan, hapus themetersebut dari View anda sebelum anda menekan tombolSolve, NA tidak akan memproses penghitungan daerahpelayanan.

• Proses pencarian fasilitas terdekat yang melibatkanbanyak fasilitas akan lebih cepat jika anda memilihfasilitas yang dekat dengan tempat kejadiansebelum menekan tombol Solve

• Jangan membiarkan hasil tabel theme fitur terbukaketika memecahkan suatu masalah; hal ini akanmemperlambat penampilan.

Contoh penggunaan Network Analyst

Identifikasi fasilitasKita sudah mempunyai suatu data jaringan dengan nama’TRANSPORT’ dengan segala aturannya. Kita akanmenggunakannya pada pemakaian ’Fungsi FasilitasTerdekat’ atau Find Closest Facility pada menu Net-work Analyst.

Sebagai contoh, Dinas Kehutanan Kabupaten KutaiBarat ingin mengidentifikasi hutan primer yang ada diKabupaten Kutai Barat yang dapat ditempuh dengan waktukurang dari 1 jam perjalanan dari kantor. Kita akanmenggunakan NA untuk memilih 3 hutan primer terdekat.Langkah-langkah yang harus dilakukan:

• Aktifkan program ArcView dengan extensionNA, dan buat sebuah View kosong. Masukkan file’TRANSPORT.SHP’, setelah itu masukkan lokasikantor Dishut ( Dinas kehutanan) dalam bentuk point,yaitu ’DISHUT.SHP’ dan file distribusi lokasi hutanprimer yaitu ’HUTAN.SHP’. Aktifkan View ’TRANSPORT’, lalu klik ’Network’ dari menu utamakemudian klik Find Closest Facility...

• Akan muncul di layar file ’Fac1’ disertai denganmenu kecilnya. Pilih file yang menunjukkanfasilitas yaitu HUTAN.SHP untuk isian kolom’Facilities:’. Isikan 5 ke dalam kolom ’Number offacilities to find:’ dan 150 menit ke ’Cutoff cost:’.Pilih pilihan travel from event dan masukkanevent dengan tombol ’Load event’ yaituDISHUT.SHP. Setelah semuanya terisi, kliktombol di sebelah kanan atas.

Page 86: SIG untuk SDA

78

• Hutan primer yang bisa dicapai dengan waktukurang dari 150 menit adalah 3 pilihan seperti ini.

• Akan muncul file Route1 pada View ’Fungsi PencarianRute yang Efisien’ dan menu kecil ’Route1’.Masukkan lokasi yang akan anda kunjungi, pertamamasukkan ’DISHUT.SHP’, kemudian’PERMANENT_PLOT.SHP’. Tetapkan ’TravelTime’ sebagaicost field dengan menggunakan tombol Proper-ties.. - Return to origin.

• Daftar hasil tempat-tempat dan waktu yang dikunjungiakan muncul dan kita bisa mencetaknya denganmenekan tombol ’Direction’. Waktu yang dibutuhkanuntuk mengunjungi seluruh tempat adalah 782.98menit. Kalau diperkirakan di setiap plot dibutuhkanwaktu 30 menit maka secara total dibutuhkan waktu:782.98 + 450.00 = 1232.98 menit yaitu sama dengan20.55 jam atau 21 jam. Jika 1 hari kerja dihitung 12jam, maka dibutuhkan 2 hari kerja.

Penghitungan rute yang paling efisienSebagai contoh, anda diminta untuk menghitung waktuyang dibutuhkan untuk melakukan survey kunjunganterhadap beberapa plot permanen yang ada. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:• Aktifkan jaringan transportasi dan klik ’Network’ dan

Find Best Route pada menu utama ArcView.

Page 87: SIG untuk SDA

79

Penentu daerah cakupan fasilitasFungsi penentu daerah cakupan fasilitas adalah untukmelihat cakupan daerah layanan dengan mengacu padajaringan transportasi yang dimiliki. Sebagai contoh, kitaakan melihat lokasi daerah cakupan layanan dengan waktu30 menit dari rumah sakit pemerintah daerah KabupatenKutai Barat. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:• Pilih file jaringan transportasi ’TRANSPORT.SHP’, file

pemukiman ’SETTLE.SHP’ dan file lokasi rumah sakit’RUMAHSAKIT.SHP’ dari menu utama ’Network’ diikutidengan Find Service Area.

• File Snet1 dan Sarea1 akan muncul pada View. Lalu

masukkan lokasi rumah sakit dengan menggunakantombol ’Load Site’. Setelah itu klik ikon ’Travel to site’,masukkan ’TravelTime’ sebagai ’cost field’ denganmengklik ’Properties’. Pada tabel, masukkan angka 30kedalam kolom ’minutes’. Setelah selesai tekan tomboldi pojok kanan atas.

• Jika ingin dilihat berapa jumlah penduduk yangtercakup dengan pelayanan tersebut, maka pilih darimenu utama View - Geoprocessing Wizard.Gunakan pilihan Assign data by location untukmencari desa-desa yang tercakup pada area servicerumah sakit di atas. Pilih tabel ’Attributes of Settle.shp’dan jumlahkan kolom ‘POPULATION’, maka didapatjumlah 20783.00 jiwa.

Page 88: SIG untuk SDA

80

Analisa visual 3-dimensi

PendahuluanKeunggulan menampilkan data spasial dan non spasialdalam 3-dimensi adalah bidang-bidang yang tidakterlihat dalam tampilan 2-dimensi bisa diperlihatkanbahkan didramatisir. Selain itu kita tidak perlumengartikan garis-garis kontur atau bayangan, karenasecara aktual kita dapat melihat seberapa curam slopeyang ada.

Pada pelajaran ini anda akan mempelajari:

• Membuat layar 3-dimensi.• Menambahkan theme pada layar 3-dimensi dan

menetapkan propertinya.• Melakukan navigasi pada tampilan perspektif.• Mengenal dan memilih fitur.• Mengubah properti pada layar 3-dimensi.• Mengambil gambar citra, mencetak dan mengekspor

suatu layar 3-dimensi.

Konsep 3-dimensiSejauh ini sistem koordinat kita hanya membahas bentuk2-dimensi yaitu penggambaran lokasi pada peta dengankoordinat X (lintang) dan koordinat Y (bujur). Sebenarnyaada satu lagi aspek lokasi yang kita abaikan, yaitukoordinat Z atau informasi ketinggian. Dengan bertambahmajunya teknologi SIG kita sekarang bisa menyimpan danmenampilkan ke-3 unsur tadi pada setiap titik yang adapada peta digital di komputer menjadi tampilan yang lebihmendekati kenyataan.

Pada perangkat lunak SIG saat ini, suatu bidang 3-dimensi bisa dihasilkan dari berbagai macam data dandengan berbagai cara. Data DEM (Digital ElevationModel) adalah salah satu data 3-dimensi yang kita kenal,yang merupakan data yang menampilkan informasiketinggian. Data tersebut dapat dihasilkan dari data-datavektor yang berupa point, line dan polygon denganmenggunakan fungsi-fungsi analisa permukaan (surface).Fungsi-fungsi tersebut tersedia dalam modul TIN atau GRIDpada ArcInfo ataupun pada perangkat lunak yang khususuntuk itu seperti Surfer dan ANUDEM. Informasi baru dalambentuk 3-dimensi, bisa digunakan langsung oleh SIG ataudigunakan bersama data spasial dan operator lainnyadalam pemodelan.

Page 89: SIG untuk SDA

81

Ruang lingkup pembahasanKeberadaan data 3-dimensi merupakan terobosanyang sangat berguna bagi SIG karena dapat digunakandalam analisa permukaan maupun dalam visualisasi.Pada pembahasan kali ini, kita hanya membatasi dalammenggunakan data 3-dimensi dalam visualisasi. Selain itu,kita juga membatasi pembahasan kita denganmenggunakan perangkat lunak 3D Analyst yangmerupakan extension dari ArcView meskipun perangkatlunak ini bukan satu-satunya perangkat lunak yang bisadigunakan dalam analisa 3-dimensi.

3D Analyst adalah modul yang mempunyai kemampuanyang tinggi dalam menghasilkan tampilan perspektif. Lebihbanyak informasi yang dapat disajikan dan juga lebihmudah bagi orang awam untuk menginterpretasi data yangditampilkan. Perangkat lunak tersebut bisa digunakanuntuk membuat tampilan 3-dimensi meskipun datayang kita miliki hanya mempunyai 2-dimensi.

Menggunakan 3D Analyst

Mengaktifkan modul 3D AnalystSebagai modul extension dari ArcView, 3D Analyst hanyabiasa dipergunakan dari program ArcView. Adapun caramengaktifkan modul tersebut adalah:

• Aktifkan perangkat lunak ArcView. Setelah itu dari menuutama pilih File - Extension. Beri tanda centangdisebelah tulisan 3D Analyst.

• Segera setelah modul 3D Analyst aktif, pada baris palingbawah di window proyek akan muncul ikon 3D Scenes.

• Ada 2 cara untuk memunculkan layer 3-dimensi, yaitu:

1. Melalui View yang ada.- Buka View kosong, dan tambahkan kedalamnya

shapefiles yang diambil dari direktori SHAPEFILESdari CD Data, yaitu SUNGAI.SHP, JALAN.SHP,MUKIM.SHP; dan dari direktori GRIDFILES ambildata DEM_GRD. Perhatikan bahwa untukmembuka file GRID anda harus jugamengaktifkan extension Spatial Analyst. Aturwarna dan kenampakan file-file tersebut padaView sehingga menampilkan suatu peta 2-dimensi yang jelas dilihat.

- Setelah itu, dari menu utama pilih View - 3DScenes.., maka peta pada View akan ditampilkanpada layer baru yang akan muncul dalam 3-dimensi

2. Melalui layer 3-dimensi.- Aktifkan proyek window, lalu cari ikon 3D Scenes.

Kemudian klik dua kali ikon tersebut sehinggamuncul layar 3-dimensi kosong yang baru.

- Dari menu utama pilih 3D Scene - Add Theme,masukkan file peta yang diinginkan satu-persatu.

Menambahkan theme dan menetapkanpropertinyaSuatu layar 3-dimensi terdiri dari daftar isi, theme danwindow tampilan yang dapat menampilkan,mempelajari, menelusuri dan menganalisa datageografis. Viewer merupakan window yang bergerakbebas di luar aplikasi ArcView. Viewer terdiri darisekumpulan tool, tombol dan daerah tampilan, yangdigunakan untuk menampilkan lebih dari satu window.Untuk membuat satu layar 3-dimensi, langkah-langkahyang harus dilakukan adalah:• Aktifkan 3D-Analyst pada extension ArcView. Kemudian

dari window project klik dua kali ikon layar 3-dimensi.

Page 90: SIG untuk SDA

82

bawah menu theme. Akan muncul suatu dialog untuktheme yang sedang aktif. Gunakan tool untuk mengatursejumlah properti tampilan 3-dimensi seperti ketinggiandasar, ketinggian offset, tonjolan, bayangan dantransparansi.Cara mendefinisikan properti theme 3-dimensi• Aktifkan sebuah theme dengan mengklik pada menu

legend yang terdapat pada Daftar Isi pada layar.• Pilih properti 3-dimensi dari menu theme.• Tetapkan ketinggian dasar, pergeseran ketinggian,

ekstrusi, dan properti bayangan.

• Untuk menambahkan suatu theme pada layar 3-dimensi, klik tombol Add theme dan pilih jenis data daripilihan yang diberikan pada menu drop-down. Themeakan ditambahkan pada Daftar Isi untuk layar.

Mendefinisikan properti theme

Untuk menampilkan suatu theme dalam perspektif 3-dimensi anda dapat menggunakan Triangulated IrregularNetwork (TIN) yang sudah memiliki informasi ketinggian.

Untuk mengganti ketinggian baku dari 0.0 pada theme2-dimensi, klik menu properti 3-dimensi yang ada di

Page 91: SIG untuk SDA

83

• Klik tombol Advance untuk mendefinisikan propertitransparansi

• Klik OK untuk mengaktifkan ketetapan danmenghilangkan dialog, atau klik Apply untukmengaktifkan ketetapan tanpa menghilangkan dialog.Dengan cara ini anda dapat melihat perubahan sebelumtampilan dialog menghilang. Jika menekan tombolCancel, dialog akan hilang dan perubahan yang dibuatsebelum menekan tombol Apply yang terakhir akandiabaikan.

Menetapkan ketinggian dasar

Ketinggian dasar adalah referensi ketinggian yangdidefinisikan dengan suatu pernyataan, suatu bidang, ataubentuk 3-dimensi itu sendiri. Semua jenis thememembutuhkan definisi ketinggian dasar.

Tetapkan ketinggian dasar sebuah theme, melalui pilihanpada Assign base height by - Value of expression.Anda dapat memasukkan suatu konstanta numerik atauekspresi penghitungan terhadap fitur atribut.

Ketinggian dasar kemudian akan dikalikan denganangka yang ada dalam kolom faktor Z. Gunakan nilaiselain 1.0 untuk faktor Z jika satuan ketinggian dasar tidaksama dengan satuan x,y dari theme. Jika satuan ketinggiandasar dalam ukuran kaki, sebagai contoh, dan satuan x,ydalam meter, spesifikasi faktor Z adalah 0.3048. Faktor inimengkonversi satuan kaki (feet) ke dalam satuan meter.

Menggeser ketinggian dasar

Pergeseran biasanya terjadi ketika memisahkan themedengan ketinggian dasar yang sama, atau ketikaatribut ketinggian untuk suatu theme relatif pada suatubidang yang digunakan untuk menopang ketinggiandasar tersebut (misalnya ketinggian dari bentangan kabellistrik terhadap bidang di bawahnya). Nilai lebih besar

dari 0.0 yang menghasilkan suatu ketinggian di atasketinggian dasar; nilai lebih kecil dari 0.0 di bawahketinggian dasar.

Untuk menetapkan pergeseran pada suatu theme,gunakan panel Offset height by value or expression.Masukkan konstanta numerik atau ekspresi penghitunganterhadap fitur atribut.

Fitur berbentuk menjulang

Suatu fitur dengan bentuk menjulang akan berubahtampilannya: titik menjadi garis vertikal, garis menjaditembok vertikal, dan polygon menjadi blok 3-dimensi. Halitu hanya bisa diaplikasikan pada theme fitur. Ada duaproperti bagi theme fitur seperti ini, suatu pernyataan ataunilai yang menggambarkan seberapa jauh suatu fitur harusditonjolkan, dan metodologi yang mendefinisikanbagaimana fitur akan menonjol. Satu atau beberapametoda dapat digunakan.• Menambahkan pada nilai Z minimum: pernyataan

tonjolan ditambahkan pada ketinggian minimum darisetiap theme fitur. Pilihan ini hanya ada ketika themeterdiri dari garis-garis atau polygon, dan sumberketinggian dasar adalah suatu bidang atau bentuk3-dimensi yang sudah ada.

• Menambahkan pada nilai Z maksimum: pernyataantonjolan ditambahkan pada ketinggian maksimumdari setiap theme fitur. Pilihan ini hanya ada ketikatheme terdiri dari garis-garis atau polygon, dansumber ketinggian dasar adalah suatu bidang ataubentuk 3-dimensi yang sudah ada.

• Menambahkan pada ketinggian dasar: pernyataantonjolan ditambahkan pada ketinggian dasar darisetiap theme fitur.

• Menggunakan ketinggian absolut: tonjolandiaplikasikan sebagai suatu nilai absolut, yaitu suatunilai yang tidak relatif pada ketinggian dasar.

Page 92: SIG untuk SDA

84

Catat bahwa pernyataan tonjolan bisa menghasilkansuatu ketinggian yang relatif positif atau negatif padaketinggian dasar.

Theme bayangan

Bayangan memberi penerangan pada suatu themedengan menambahkan kesan kedalaman dan tampilanyang nyata. Anda dapat mengganti posisi sumbercahaya pada dialog properti layar 3-dimensi. Bayangandapat dinyalakan atau dimatikan juga melalui propertilayar 3-dimensi.

pandang. Suatu theme yang tembus pandang bisamemperlihatkan theme di bawahnya.

Untuk mengatur transparansi, masukkan nilai pada kolomPercent transparent yang ada di bawah tombol Ad-vance.. pada dialog properti theme 3-dimensi.

Mengganti simbol pada theme

Seperti halnya View, simbolisasi pada layar 3-dimensidikontrol oleh editor legenda dari suatu thema. Untukmengaktifkannya, klik dua kali pada legenda themelayar pada Daftar Isi atau dengan memilih Edit Legend dibawah menu Theme untuk mengaktifkan editornya. Layar3-dimensi tidak mempunyai simbolisasi yang rumit. Markerhanya mempunyai warna dan ukuran; Garis hanyamempunyai warna dan ketebalan; dan Polygonmempunyai warna.

Melakukan navigasiNavigasi pada layar 3-dimensi adalah melihat data daribeberapa perspektif yang berbeda. Setiap viewerdilengkapi oleh kamera, dan anda melihatnya melaluilayar-intip. Anda dapat mengatur dimana kamera akandiletakkan, mana arah yang ingin ditampilkan, danseberapa besar cakupan gambarnya. Viewfield bekerjaseperti layaknya panjang fokus pada kamera, yaitumelakukan kontrol seberapa jauh gambar diperbesaratau diperkecil.

Melakukan panning

• Untuk menggerakkan, pilih alat navigasi yang adapada batang pengontrol viewer atau klik ikon .Tempatkan kursor di atas daerah tampilan, tekantombol mouse dan tarik kearah yang diinginkan.

• Untuk memutarkannya, tekan tombol mouse sebelahkiri ketika menggerakkan mouse.

Kedua buah grid di atas adalah dihasilkan dari data yang sama.Penampilannya menjadi berbeda karena, bayangan dalam grid yangbawah dalam posisi off sedangkan yang atas on.

Transparansi

Anda dapat mengontrol transparansi dari suatu theme,dari sesuatu yang padat sampai kepada yang tembus

Page 93: SIG untuk SDA

85

berada diluar pada arah tenggara.• Zoom ke arah mendekat – menggerakkan target

mendekat, mengurangi jarak pandang kamerasebanyak 5 derajat.

• Zoom ke arah menjauh – menggerakkan targetmenjauh, menambah jarak pandang kamera sebanyak5 derajat.

Mengontrol kecepatan penggambaran kembali suatutheme

Pada saat melakukan navigasi, theme harus melakukanpenggambaran kembali terhadap gerakan yangdilakukan. Melakukan navigasi pada layar dengan themesangat detil, atau yang sederhana tetapi banyak akanmenjadi lambat. Untuk mempercepat waktupenggambaran, 3-D Analyst menyediakan tampilantheme secara sederhana. Untuk mengontrol kapantheme berganti, klik Advance ... pada properti dialogtheme 3-D dan isikan kolom teratas.

• Untuk men-zoom, klik mouse sebelah kanan,kemudian gerakkan kearah anda atau sebaliknyauntuk melihat tampilan apakah mendekati ataumenjauhi target.

• Untuk menggeser, tekan kedua tombol bila andamenggunakan mouse dengan dua tombol atau tekantombol tengah jika anda menggunakan mouse dengantiga tombol. Teknik ini menggerakan observer dantarget secara bersamaan.

• Untuk menerbangkan ke depan atau ke belakang,tekan tombol CTRL dan tekan tombol panah-ke atasatau ke bawah.

• Untuk mengembalikan posisi target, gerakkan kursor kesebuah fitur, tekan tombol CTRL, lalu klik tombol kirimouse.

• Untuk men-zoom suatu fitur, gerakkan mouse kearahfitur yang dimaksud, tekan tombol CTRL, lalu kliktombol kanan mouse.

Melakukan zoom dengan tombol-tombol zoom

Anda mempunyai beberapa tombol pilihan untukmengontrol zoom, keduanya baik pada window aplikasiArcView atau pada Viewers. Tombol-tombol zoom padawindow aplikasi ArcView akan mengontrol semuatampilan pada layar tersebut. Tombol-tombol zoompada Viewer hanya akan mengontrol tampilan tersebut.• Zoom pada Cakupan Keseluruhan – mengatur layar

untuk menampilkan semua fitur pada semua theme.Target ditetapkan pada titik tengah data denganobserver berada diluar pada arah tenggara.

• Zoom pada theme – mengatur layar untukmenampilkan semua fitur pada theme yang aktif.Target ditetapkan pada titik tengah data denganobserver berada diluar pada arah tenggara.

• Zoom terpilih – mengatur layar untuk menampilkanfitur terpilih untuk theme yang aktif. Targetditetapkan pada titik tengah data dengan observer

Theme-theme fitur dan Triangulated Irregular Network(TIN) yang melampaui waktu yang ditetapkan akandiubah menjadi kubus yang mencakup seluruh cakupan

Page 94: SIG untuk SDA

86

theme. Theme grid akan diubah menjadi grid yangkasar. Jika grid kasar masih melampaui waktu yangada, juga akan diubah menjadi suatu kubus. Citra akanmenampilkan garis-garis yang digambar di atasnya. Jikamasih melampaui waktu, juga akan diubah menjadikubus.

Waktu yang ditetapkan menunjukkan seberapa banyakwaktu suatu theme menggambar kembali sebelum diubahmenjadi versi yang lebih sederhana. Menampilkan sebuahlayar dapat memakan waktu yang merupakanpenambahan dari semua waktu yang ditetapkan.Anda bisa memperlambat atau mempercepatpenggambaran theme yang aktif pada saat melakukannavigasi. Hal ini memberikan sesuatu yang lebih berartiuntuk dilihat dari pada hanya sebuah kubus. Ketika andamemberhentikan mouse, layar akan kembali padatheme yang lebih detil. Pada kotak dialog Advance...,yang pertama tidak diaktifkan (Draw theme wheninteracting) untuk theme detail, dan aktifkan kotak yangkedua. Untuk theme yang tidak terlalu detail, kotakkedua tidak diaktifkan.

Mengenal dan memilih fiturMelakukan identifikasi dan memilih fitur dalam layar 3-dimensi mempunyai keunggulan daripadamelakukannya pada View. Sebagai contoh, mendeteksijurang, mengidentifikasi jalan dan berjalan di atasnyalebih mudah dilakukan dalam 3-dimensi dimana hal initidak dapat dilakukan dengan tampilan 2-dimensi.

Identifikasi fitur

Untuk mendapatkan informasi tentang fitur, gunakanalat identifikasi . Letakkan kursor di atas sebuahfitur dan klik tombol kiri mouse. Theme yang berisi fiturterpilih harus dalam keadaan aktif.

Pada saat alat identifikasi aktif, anda tidak dapatmenggerakkan atau mengganti perspektif. Tetapi andabisa mengidentifikasi dalam mode navigasi denganmenggunakan perintah dengan keyboard. Kalau alatnavigasi sudah terpilih, tempatkan kursor di atas fitur,tekan tombol SHIFT lalu klik tombol kanan mouse.

Memilih fitur

Untuk memilih suatu fitur, pastikan alat pemilih fitur aktif, lalu tempatkan kursor pada suatu fitur dan kliktombol kiri mouse. Fitur akan terpilih pada seluruhtampilan dan tergambar kembali pada warna yangdigunakan untuk menonjolkan pilihan. Jika andamemilih fitur yang lain, secara otomatis pilihan yangpertama akan diganti oleh yang baru. Untukmenambahkan pilihan, tekan tombol SHIFT sambilmengklik tombol kiri mouse. Ketika tool Select Fitur aktif,anda tidak dapat melakukan navigasi ataupunmengganti perspektif.

Pada layar, sebagaimana juga pada Views, anda jugadapat memilih fitur dengan menghighlight record padatabel atribut fitur atau dengan membuat suatu query.Fitur yang memenuhi kriteria pilihan akan tergambardengan sendirinya pada warna highlight yang berlaku.

Memilih grafik

Untuk memilih suatu grafik, aktifkan menu SelectGraphics, lalu tempatkan kursor di atas suatu grafik laluklik tombol kiri mouse. Grafik akan terpilih pada semuatampilan dan suatu kubus akan tergambar menyelimutigrafik tersebut. Jika anda memilih grafik lain, grafik baruakan mengganti yang pertama. Untuk menambah pilihan,tekan tombol <SHIFT> sambil klik tombol kiri mouse.

Ketika tool Select Graphics aktif, anda tidak dapatmelakukan navigasi ataupun mengganti perspektif.

Page 95: SIG untuk SDA

87

Mengelola tampilan

Mengubah properti layar

Anda dapat mengubah nama layar, nama pencipta,vertical exaggeration, warna dasar layar, posisi cahaya,dan menuliskan komentar. Klik menu Properties darimenu utama layar 3-dimensi untuk memunculkan dialogProperti Layar 3-dimensi seperti gambar berikut.

Mengubah nama layar dan nama pembuat

Layar dan Viewer diciptakan dengan nama default yangditampilkan pada window judul. Adalah biasa untukmenambahkan ketinggian permukaan dari model dimanacakupan horizontal lebih besar dari cakupan vertikal. Nilaiyang anda tetapkan untuk exaggeration akan dikalikandengan nilai ketinggian untuk semua theme.Perbesaran (exaggeration) default adalah <none>. Andadapat mengubahnya dengan nilai yang tertera padadaftar atau dengan mengisi suatu nilai pada kolominput. Anda dapat menggunakan nilai pecahan ataudesimal. Nilai negatif digunakan untuk memperbesarkedalaman.

Tombol Calculate memperkirakan nilai perbesaran yangmasuk akal. Hal tersebut akan sangat berguna ketikanilai ketinggian di layar tidak berhubungan dengansatuan x,y.

Mengganti warna dasar layar

• Pada dialog properti layar 3-dimensi, klik tombol Back-ground color Select. Kemudian pilih warna yang sudahditetapkan sebelumnya atau memilih warna sesuaikeinginan anda dengan mengklik tombol Custom color.Setelah memilih suatu warna, tekan OK pada windowpemilih warna. Warna yang anda pilih akan ditampilkanpada bagian kanan menu Background color Select.Kemudian klik OK atau Apply, maka warna dasarlayar pada setiap tampilan akan berubah.

• Jika anda memutuskan untuk mendefinisikan suatuwarna khusus anda akan diminta untuk mengisi nilaiuntuk hue, saturation dan intensity.

Menetapkan posisi datangnya cahaya

Posisi matahari akan ditentukan oleh 2 parameter, yaituazimuth dan altitude, keduanya dalam satuan derajat.Azimuth mewakilkan arah kompas dari matahari,Pada gambar di atas nilai perbesaran pada layar kedua adalah 10 kali

lebih besar dari layar pertama

Page 96: SIG untuk SDA

88

operasi Windows.4. Tetapkan ukuran citra output. Hal ini ditentukan

dalam pixel. Anda memberikan suatu nilai, yaitulebar dalam pixel. Perangkat lunak dengansendirinya akan mencari besaran tinggi secaraotomatis sesuai dengan rasionya dengan lebaryang anda inginkan.

5. Beri nama citra output. Jika nama sudah ada, andaakan ditanya apakah akan ditimpakan pada namayang baru atau tidak.

Mencetak suatu layar

1. Gunakan tombol Save As Image untuk mengambilgambar dari citra.

2. Buka suatu layout dan tambahkan suatu PictureFrame.

3. Tetapkan nama citra yang akan disimpan dalampicture frame.

4. Ubah tampilan layout sesuai keinginan.5. Cetak layout tersebut.

Mengekspor layar ke Virtual Reality ModellingLanguage (VRML)

Untuk dapat mengekspor layar 3-dimensi dalam suatuformat untuk 3-dimensi digunakan VRML. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:• Aktifkan tampilan theme yang akan diekspor, dari

menu file klik Export to VRML 2.0 …, dan isikannama file output. 3D Analyst akan membuat fileVRML versi 2.0.

sedangkan altitude mewakilkan ketinggiannya. Andadapat menetapkan properti dengan memilih dari daftardeskripsi atau dengan mengetikkan suatu nilai. Jikaanda memilih dari deskripsi yang ada, nilai numeriknyaakan ditampilkan sehingga anda bisa mengetahuisudut yang digunakan sesuai pilihan anda.

Membuka layar baru

Ketika anda membuat layar 3-dimensi baru, suatu layarakan dengan sendirinya tampil dihadapan anda. Untukmenampilkan perspektif kedua, aktifkan layar 3-dimensi,buka tampilan baru dengan memilih New Viewer darimenu layar 3-dimensi.

Anda dapat menghilangkan tampilan kedua untukselamanya dengan menutup window tersebut. Atauanda dapat untuk sementara menutup semua tampilandengan satu ketika dengan menutup Daftar Isi layar 3-dimensi. Ketika anda membuka backup Daftar Isi,tampilan-tampilan tersebut akan muncul lagi.

Melakukan pemotretan dan pencetakan layarAnda dapat menyimpan gambar yang tampil padatampilan sebagai suatu citra dan memasukkannya dalamperangkat lunak word-processor, atau menerbitkannyadalam suatu web-page. Untuk mencetak suatu layar adadua langkah yang harus dilakukan. Pertama, simpan isidari tampilan yang ada pada sebuah citra, lalumasukkan citra tadi pada suatu layout.

Mengambil gambar dari citra

1. Pilih gambar yang diinginkan dari suatu tampilan.2. Dari menu utama pilih 3D Scene - Save As Image.3. Tetapkan format citra yang diinginkan dari daftar

yang tersedia (JPEG, Windows Bitmap, dan GIF).Format Windows Bitmap dan GIF hanya tersediaketika perangkat lunak ini dijalankan pada sistem

Page 97: SIG untuk SDA

4Penginderaan Jauh

Page 98: SIG untuk SDA

90

Penginderaan Jauh

Pendahuluan

Konsep dasarBab ini akan membahas konsep dasar Penginderaan Jauh(PJ) yang akan memberi anda bekal yang cukup untukmemulai memakai data Landsat dan mengeksplorasi lebihlanjut bidang PJ. Topik utama yang akan disajikan adalah:• Pengantar PJ• Teknologi PJ• Radiasi elektromagnetik• Sensor• Pengantar pengolahan citra

Bagi anda yang berminat untuk memperdalam lebih jauhpengetahuan di bidang ini, kami anjurkan untuk mencariberbagai pustaka yang tersedia, baik dari buku maupunbahan on-line yang memberikan bahasan yang lebih dalamdan luas mengenai PJ. Bekerja hands-on dengan softwarepengolahan citra tertentu mutlak diperlukan.

Definisi PJPJ adalah “Pengambilan atau pengukuran data /informasi mengenai sifat dari sebuah fenomena,obyek atau benda dengan menggunakan sebuah alatperekam tanpa berhubungan langsung dengan bahanstudy.“ (http:/rst.gsfc.nasa.gov/Intro/Part2_1.html)

Komponen dasarEmpat komponen dasar dari sistem PJ adalah target,sumber energi, alur transmisi, dan sensor. Komponendalam sistem ini berkerja bersama untuk mengukur danmencatat informasi mengenai target tanpa menyentuh

obyek tersebut. Sumber energi yang menyinari ataumemancarkan energi elektromagnetik pada target mutlakdiperlukan. Energi berinteraksi dengan target dan sekaligusberfungsi sebagai media untuk meneruskan informasi daritarget kepada sensor. Sensor adalah sebuah alat yangmengumpulkan dan mencatat radiasi elektromagnetik.Setelah dicatat, data akan dikirimkan ke stasiun penerimadan diproses menjadi format yang siap pakai, diantaranyaberupa citra. Citra ini kemudian diinterpretasi untukmenyarikan informasi mengenai target. Proses interpretasibiasanya berupa gabungan antara visual dan automaticdengan bantuan computer dan perangkat lunak pengolahcitra.

Beberapa contoh teknologi PJContoh sistem PJ yang paling dikenal adalah satelitpemantauan cuaca bumi. Dalam hal ini, target adalahpermukaan bumi, yang melepaskan energi dalam bentukradiasi infrared (atau energi panas). Energi merambatmelalui atmosfir dan ruang angkasa untuk mencapaisensor, yang berada pada platform satelit. Beberapa levelenergi kemudian dicatat, dikirimkan ke stasiun penerima dibumi, dan diubah menjadi citra yang menunjukkanperbedaan suhu pada permukaan bumi. Dengan cara yangsama, sensor cuaca yang berada pada satelit mengukurenergi cahaya yang nampak dari matahari ketika

Komponen dasar

Penginderaan Jauh

Page 99: SIG untuk SDA

91

dipantulkan oleh permukaan bumi, dikirimkan melalui ruangangkasa kepada sensor, dicatat dan dikirim ke bumi untukpemrosesan.

Bentuk lain PJ yang banyak dikenal pada skala yang jauhlebih kecil adalah teknologi citra untuk kedokteran sepertiMagnetic Resonance Imaging (MRI), sonogram, dan X-RayImaging. Semua teknologi ini menggunakan beberapabentuk energi untuk menghasilkan citra dari bagian dalamtubuh manusia. Berbagai macam bentuk energi yangdihasilkan dari sebuah mesin ditembakkan kepada target.Sensor kemudian mengukur bagaimana energi ini diserap,dipantulkan atau dikirimkan ke arah lain oleh target, danhasilnya akan dikumpulkan dalam bentuk sebuah citra.Teknologi ini sangat membantu dalam hal memeriksasistem internal dalam tubuh manusia tanpa melakukanpembedahan.

Lebih jauh lagi, PJ memungkinkan kita untuk mempelajarihal-hal di luar planet bumi. Berbagai bentuk astronomiadalah contoh dari PJ, karena target yang diteliti beradadalam jarak yang sangat jauh dari bumi sehingga kontakfisik tidak dimungkinkan. Astronomer menggunakanteleskop and alat sensor lain. Informasi dicatat dandigunakan untuk mengambil kesimpulan mengenai ruangangkasa dan alam semesta.

PJ untuk lingkungan hidup adalah penelitian mengenaiinteraksi antara sistem alam di bumi menggunakanteknologi PJ. Beberapa keuntungan menggunakan teknikPJ dalam hal ini adalah:• Lebih luasnya ruang lingkup yang bisa dipelajari.• Lebih seringnya sesuatu fenomena bisa diamati.• Dimungkinkannya penelitian di tempat-tempat yang

susah atau berbahaya untuk dijangkau manusia, sepertidaerah kutub, kebakaran hutan, aktivitas gunung berapi.

Teknologi PJSebuah platform PJ dirancang sesuai dengan beberapatujuan khusus. Tipe sensor dan kemampuannya, platform,penerima data, pengiriman dan pemrosesan harus dipilihdan dirancang sesuai dengan tujuan tersebut dan beberapafaktor lain seperti biaya, waktu dsb.

Resolusi sensorRancangan dan penempatan sebuah sensor terutamaditentukan oleh karakteristik khusus dari target yang ingindipelajari dan informasi yang diinginkan dari targettersebut. Setiap aplikasi PJ mempunyai kebutuhan khususmengenai luas cakupan area, frekuensi pengukuran damtipe energi yang akan dideteksi. Oleh karena itu, sebuahsensor harus mampu memberikan resolusi spasial, spectraldan temporal yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Resolusi spasial menunjukkan level dari detail yangditangkap oleh sensor. Semakin detail sebuah studysemakin tinggi resolusi spasial yang diperlukan. Sebagaiilustrasi, pemetaan penggunaan lahan memerlukan resolusispasial lebih tinggi daripada sistem pengamatan cuacaberskala besar.

Resolusi spektral menunjukkan lebar kisaran darimasing-masing band spektral yang diukur oleh sensor.Untuk mendeteksi kerusakan tanaman dibutuhkan sensordengan kisaran band yang sempit pada bagian merah.

Resolusi temporal menunjukkan interval waktu antarpengukuran. Untuk memonitor perkembangan badai,diperlukan pengukuran setiap beberapa menit. Produksitanaman membutuhkan pengukuran setiap musim,sedangkan pemetaan geologi hanya membutuhkan sekalipengukuran.

Page 100: SIG untuk SDA

92

PlatformGround-Based Platforms: sensor diletakkan di ataspermukaan bumi dan tidak berpindah-pindah. Sensornyabiasanya sudah baku seperti pengukur suhu, angin, pH air,intensitas gempa dll. Biasanya sensor ini diletakkan di atasbangunan tinggi seperti menara.

Aerial platforms: biasanya diletakkan pada sayappesawat terbang, meskipun platform airborne lain sepertibalon udara, helikopter dan roket juga bisa digunakan.Digunakan untuk mengumpulkan citra yang sangat detaildari permukaan bumi dan hanya ditargetkan ke lokasitertentu. Dimulai sejak awal 1900-an.

Satellite Platforms: sejak awal 1960 an sensor mulaidiletakkan pada satelit yang diposisikan pada orbit bumidan teknologinya berkembang pesat sampai sekarang.Banyak studi yang dulunya tidak mungkin menjadi mungkin.

Komunikasi dan pengumpulan dataPengiriman data yang dikumpulkan dari sebuah sistem RSkepada pemakai kadang-kadang harus dilakukan dengansangat cepat. Oleh karena itu, pengiriman, penerimaan,pemrosesan dan penyebaran data dari sebuah sensorsatelit harus dirancang dengan teliti untuk memenuhikebutuhan pemakai.

Pada ground-based platforms, pengiriman menggunakansistem komunikasi ground-based seperti radio, transmisimicrowave atau computer network. Bisa juga datadisimpan pada platform untuk kemudian diambil secaramanual. Pada aerial Platforms, data biasanya disimpan onboard dan diambil setelah pesawat mendarat. Dalam halsatellite Platforms, data dikirim ke bumi yaitu kepadasebuah stasiun penerima. Berbagai cara transmisi yangdilakukan:

(i) langsung kepada stasiun penerima yang ada dalamjangkauan,

(ii) disimpan on board dan dikirimkan pada saat stasiunpenerima ada dalam jangkauan,

(iii) terus menerus, yaitu pengiriman ke stasiun penerimamelalui komunikasi satelit berantai pada orbit bumi, atau

(iv) kombinasi dari cara-cara tersebut.

Data diterima oleh stasiun penerima dalam bentuk formatdigital mentah. Kemudian data tersebut akan diprosesuntuk pengkoreksian sistematik, geometrik dan atmosferikdan dikonversi menjadi format standard. Data kemudiandisimpan dalam tape, disk atau CD. Data biasanyadisimpan di stasiun penerima dan pemproses, sedangkanperpustakaan lengkap dari data biasanya dikelola olehpemerintah ataupun perusahaan komersial yangberkepentingan.

Radiasi Elektromagnetik

Berangkat dari bahasan kita di atas mengenai komponensistem PJ, energi elektromagnetik adalah sebuahkomponen utama dari kebanyakan sistem PJ untuklingkungan hidup, yaitu sebagai medium untuk pengirimaninformasi dari target kepada sensor.Energi elektromagnetik merambat dalam gelombangdengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjanggelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude,kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkanpanjang gelombang adalah jarak antara dua puncak.Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titikdalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung darikecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatanenergi elektromagnetik adalah konstan (kecepatancahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbandingterbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakinrendah frekuensinya, dan semakin pendek suatugelombang semakin tinggi frekuensinya.

Page 101: SIG untuk SDA

93

Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, olehsemua masa di alam semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumberenergi, semakin rendah panjang gelombang dari energiyang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untukmengelompokkan energi elektromagnetik.

Spektrum Elektromagnetik

Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetikberdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebutspectrum elektromagnetik.

Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusunberdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan �m)mencakup kisaran energi yang sangat rendah, denganpanjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, sepertigelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi,dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggiseperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.

Pembahasan Mengenai Kelompok Energi

Radio

Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetikterendah, dengan kisaran panjang gelombang dari ribuankilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaanpaling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luarangkasa dan sistem radar. Radar berguna untukmempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3Dpermukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es didaerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjanggelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.

Microwave

Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3– 300 cm. Penggunaannya terutama dalam bidangkomunikasi dan pengiriman informasi melalui ruangterbuka, memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJaktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah targetdan refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristiktarget. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical RainfallMeasuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI),yang mengukur radiasi microwave yang dipancarkan dari

Spektrum elektromagnetikEnergi elektromagnetik

Page 102: SIG untuk SDA

94

atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan airdi awan dan intensitas hujan.

Infrared

Radiasi infrared (IR) bisa dipancarkan dari sebuah obyekataupun dipantulkan dari sebuah permukaan. Pancaraninfrared dideteksi sebagai energi panas dan disebut thermalinfrared. Energi yang dipantulkan hampir sama denganenergi sinar nampak dan disebut dengan reflected IR ataunear IR karena posisinya pada spektrum elektromagnetikberada di dekat sinar nampak. Panjang gelombang radiasiinfrared berkisar antara 0.7 – 300 �m, dengan spesifikasi:near IR atau reflected IR: 0.7 – 3 �m, dan thermal IR: 3 –15 �m

Untuk aplikasi PJ untuk lingkungan hidup menggunakancitra Landsat, Reflected IR pada band 4 (near IR), band 5,7 (Mid IR) dan thermal IR pada band 6, merupakankarakteristik utama untuk interpretasi citra. Sebagaicontoh, gambar berikut menunjukkan suhu permukaanlaut global (dengan thermal IR) dan sebaran vegetasi(dengan near IR).

Infrared

Citra landsat komposit

Visible

Posisi sinar nampak pada spectrum elektromagnetik adalahdi tengah. Tipe energi ini bisa dideteksi oleh mata manusia,film dan detektor elektronik. Panjang gelombang berkisarantara 0.4 to 0.7 �m. Perbedaan panjang gelombangdalam kisaran ini dideteksi oleh mata manusia dan olehotak diterjemahkan menjadi warna. Di bawah adalahcontoh komposit dari citra Landsat 7.

Ultraviolet, X-Ray, Gamma Ray

Radiasi ultraviolet, X-Ray dan Gamma Ray berada dalamurutan paling kiri pada spectrum elektromagnetik. Tiperadiasinya berasosiasi dengan energi tinggi, sepertipembentukan bintang, reaksi nuklir, ledakan bintang.Panjang gelombang radiasi ultraviolet berkisar antara3 nm-0.4 �m, sedangkan X-Ray 0.03 – 3 nm, dan Gammaray < 0.003nm. Radiasi UV bisa dideteksi oleh film dandetektor elektronik, sedangkan X-ray dan Gamma-raydiserap sepenuhnya oleh atmosfer, sehingga tidak bisadiukur dengan PJ.

Page 103: SIG untuk SDA

95

Interaksi EnergiGelombang elektromagnetik (EM) yang dihasilkan mataharidipancarkan (radiated) dan masuk ke dalam atmosferbumi. Interaksi antara radiasi dengan partikel atmosfer bisaberupa penyerapan (absorption), pemencaran (scattering)atau pemantulan kembali (reflectance).Sebagian besarradiasi dengan energi tinggi diserap oleh atmosfer dan tidakpernah mencapai permukaan bumi. Bagian energi yang bisamenembus atmosfer adalah yang ‘transmitted’. Semuamasa dengan suhu lebih tinggi dari 0 Kelvin (-273 C)mengeluarkan (emit) radiasi EM.

Sensor

Radiometer adalah alat pengukur level energi dalam kisaranpanjang gelombang tertentu, yang disebut channel. PJmultispectral menggunakan sebuah radiometer yangberupa deretan dari banyak sensor, yang masing masingpeka terhadap sebuah channel atau band dari panjanggelombang tertentu. Data spectral yang dihasilkan darisuatu target berada dalam kisaran level energi yangditentukan.

Radiometer yang dibawa oleh pesawat terbang atau satelitmengamati bumi dan mengukur level radiasi yangdipantulkan atau dipancarkan dari benda-benda yang ada dipermukaan bumi atau pada atmosfer. Karena masingmasing jenis permukaan bumi dan tipe partikel padaatmosfer mempunyai karakteristik spectral yang khusus(atau spectral signature) maka data ini bisa dipakai untukmenyediakan informasi mengenai sifat target. Padapermukaan yang rata, hampir semua energi dipantulkandari permukaan pada suatu arah, sedangkan padapermukaan kasar, energi dipantulkan hampir merata kesemua arah.

Pada umumnya permukaan bumi berkisar diantara ke duaekstrim tersebut, tergantung pada kekasaran permukaan.Contoh yang lebih spesifik adalah pemantulan radiasi EMdari daun dan air. Sifat klorofil adalah menyerap sebagianbesar radiasi dengan panjang gelombang merah dan birudan memantulkan panjang gelombang hijau dan near IR.Sedangkan air menyerap radiasi dengan panjanggelombang nampak tinggi dan near IR lebih banyakdaripada radiasi nampak dengan panjang gelombangpendek (biru).

Interaksi energi

Page 104: SIG untuk SDA

96

Pengetahuan mengenai perbedaan spectral signature dariberbagai bentuk di permukaan bumi memungkinkan kitauntuk menginterpretasi citra. Tabel di sebelah kanan sangatberguna dalam menginterpretasi vegetasi dari citra LandsatTM.

Ada dua tipe deteksi yang dilakukan oleh sensor: deteksipasif dan aktif. Banyak bentuk PJ yang menggunakandeteksi pasif, dimana sensor mengukur level energi yangsecara alami dipancarkan, dipantulkan, atau dikirimkan olehtarget. Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapatsumber energi yang alami, pada umumnya sumber radiasiadalah matahari, sedangkan pada malam hari atau apabilapermukaan bumi tertutup awan, debu, asap dan partikelatmosfer lain, pengambilan data dengan cara deteksi pasiftidak bisa dilakukan dengan baik. Contoh sensor pasif yangpaling dikenal adalah sensor utama pada satelit Landsat,Thematic Mapper, yang mempunyai 7 band atau channel.

Sedangkan pada deteksi aktif, PJ menyediakan sendirisumber energi untuk menyinari target dan menggunakan

Karakteristik signal

Sumber: Sabins 1986:86; Jensen 1986:34

Band 1 (0.45-0.52 �m; biru) - berguna untukmembedakan kejernihan air dan juga membedakanantara tanah dengan tanaman.

Band 2 (0.52-0.60 �m; hijau) - berguna untukmendeteksi tanaman.

Band 3 (0.63-0.69 �m; merah) - band yang palingberguna untuk membedakan tipe tanaman, lebihdaripada band 1 dan 2.

Band 4 (0.76-0.90 �m; reflected IR) - berguna untukmeneliti biomas tanaman, dan juga membedakan batastanah-tanaman dan daratan-air.

Band 5 (1.55-1.75 �m; reflected IR) - menunjukkankandungan air tanaman dan tanah, berguna untukmembedakan tipe tanaman dan kesehatan tanaman.Juga digunakan untuk membedakan antara awan, saljudan es.

Band 7 (2.08-2.35 �m; reflected IR) - berhubungandengan mineral; ration antara band 5 dan 7 bergunauntuk mendeteksi batuan dan deposit mineral.

Band 6 (10.4-12.5 �m; thermal IR) - berguna untukmencari lokasi kegiatan geothermal, mengukur tingkatstress tanaman, kebakaran, dan kelembaban tanah.

sensor untuk mengukur refleksi energi oleh target denganmenghitung sudut refleksi atau waktu yang diperlukanuntuk mengembalikan energi. Keuntungan menggunakandeteksi pasif adalah pengukuran bisa dilakukan kapan saja.Akan tetapi sistem aktif ini memerlukan energi yang cukup

Page 105: SIG untuk SDA

97

besar untuk menyinari target. Sebagai contoh adalah radarDopler, sebuah sistem ground-based, radar presipitasi padasatellite Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), yangmerupakan spaceborne pertama yang menghasilkan peta3-D dari struktur badai.

Pengantar Pengolahan CitraBerikut akan disampaikan dengan singkat pengantarpengolahan citra, yang terdiri dari pengenalan terminologidasar bagi pengolahan citra serta konsep dari beberapalangkah yang paling umum dilalui dalam pengolahan citra.Setelah data dikumpulkan dan dikirimkan ke stasiunpenerima, data tersebut harus diproses dan diubah kedalam format yang bisa diinterpretasi oleh peneliti. Untukitu data harus diproses, ditajamkan dan dimanipulasi.Teknik-teknik tersebut disebut pengolahan citra.

Mengubah data menjadi citraData citra satelit dikirim ke stasiun penerima dalam bentukformat digital mentah merupakan sekumpulan datanumerik. Unit terkecil dari data digital adalah bit, yaituangka biner, 0 atau 1. Kumpulan dari data sejumlah 8 bitdata adalah sebuah unit data yang disebut byte, dengannilai dari 0 – 255. Dalam hal citra digital nilai level energidituliskan dalam satuan byte. Kumpulan byte ini denganstruktur tertentu bisa dibaca oleh software dan disebutcitra digital 8-bit.

Karakteristik citra

Pixel

(picture element) adalah sebuah titik yang merupakanelemen paling kecil pada citra satelit. Angka numerik (1byte) dari pixel disebut digital number (DN). DN bisaditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih danhitam (gray scale), tergantung level energi yang

terdeteksi. Pixel yang disusun dalam order yang benarakan membentuk sebuah citra.

Kebanyakan citra satelit yang belum diproses disimpandalam bentuk gray scale, yang merupakan skala warnadari hitam ke putih dengan derajat keabuan yangbervariasi. Untuk PJ, skala yang dipakai adalah 256 shadegray scale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255putih. Dua gambar di bawah ini menunjukkan derajatkeabuan dan hubungan antara DN dan derajat keabuanyang menyusun sebuah citra.

Page 106: SIG untuk SDA

98

Untuk citra multispectral, masing masing pixel mempunyaibeberapa DN, sesuai dengan jumlah band yang dimiliki.Sebagai contoh, untuk Landsat 7, masing-masing pixelmempunyai 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisaditampilkan untuk masing-masing band dalam bentukhitam dan putih maupun kombinasi 3 band sekaligus, yangdisebut color composites. Gambar di bawah inimenunjukkan composite dari beberapa band dari potonganLandat 7 dan pixel yang menyusunnya.

composite dari beberapa dataset. Produk data ini, disebutderived products, bisa dihasilkan dengan beberapapenghitungan matematis atas data numerik mentah (DN).

Resolusi

Resolusi dari sebuah citra adalah karakteristik yangmenunjukkan level kedetailan yang dimiliki oleh sebuahcitra. Resolusi didefinisikan sebagai area dari permukaanbumi yang diwakili oleh sebuah pixel sebagai elementerkecil dari sebuah citra. Pada citra satelit pemantau cuacayang mempunyai resolusi 1 km, masing-masing pixelmewakili rata-rata nilai brightness dari sebuah areaberukuran 1x1 km. Bentuk yang lebih kecil dari 1 km susahdikenali melalui image dengan resolusi 1 km. Landsat 7menghasilkan citra dengan resolusi 30 meter, sehinggajauh lebih banyak detail yang bisa dilihat dibandingkan padacitra satelit dengan resolusi 1 km. Resolusi adalah halpenting yang perlu dipertimbangkan dalam rangkapemilihan citra yang akan digunakan terutama dalam halaplikasi, waktu, biaya, ketersediaan citra dan fasilitaskomputasi. Gambar berikut menunjukkan perbandingandari 3 resolusi citra yang berbeda.

Resolusi citra

Contrast

Contrast adalah perbedaan antara brightness relatif antarasebuah benda dengan sekelilingnya pada citra. Sebuahbentuk tertentu mudah terdeteksi apabila pada sebuahcitra contrast antara bentuk tersebut dengan background-nya tinggi. Teknik pengolahan citra bisa dipakai untukmempertajam contrast.

Citra, sebagai dataset, bisa dimanipulasi menggunakanalgorithm (persamaan matematis). Manipulasi bisamerupakan pengkoreksian error, pemetaan kembali dataterhadap suatu referensi geografi tertentu, ataupunmengekstrak informasi yang tidak langsung terlihat daridata. Data dari dua citra atau lebih pada lokasi yang samabisa dikombinasikan secara matematis untuk membuat

Page 107: SIG untuk SDA

99

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas citradalam hal hambatan-hambatan untuk melakukaninterpretasi dan klasifikasi yang diperlukan. Beberapa faktorpenting, terutama untuk aplikasi kehutanan tropis adalah:• Tutupan awan. Terutama untuk sensor pasif, awan bisa

menutupi bentuk-bentuk yang berada di bawah atau didekatnya, sehingga interpretasi tidak dimungkinkan,Masalah ini sangat sering dijumpai di daerah tropis, danmungkin diatasi dengan mengkombinasikan citra darisensor pasif (misalnya Landsat) dengan citra dari sensoraktif (misalnya Radarsat) untuk keduanya salingmelengkapi.

• Bayangan topografis. Metode pengkoreksian yang adauntuk menghilangkan pengaruh topografi pada radiometribelum terlalu maju perkembangannya.

• Pengaruh atmosferik. Pengaruh atmosferik, terutamaozon, uap air dan aerosol sangat mengganggu pada bandnampak dan infrared. Penelitian akademis untukmengatasi hal ini masih aktif dilakukan.

• Derajat kedetailan dari peta tutupan lahan yang ingindihasilkan. Semakin detail peta yang ingin dihasilkan,semakin rendah akurasi dari klasifikasi. Hal ini salahsatunya bisa diperbaiki dengan adanya resolusi spectraldan spasial dari citra komersial yang tersedia.

Setelah citra dipilih dan diperoleh, langkah-langkahpemrosesan tidak terlalu tergantung sistem sensor danjuga software pengolahan citra yang dipakai. Berikut iniakan kami sampaikan dengan singkat beberapa langkahyang umum dilakukan, akan tetapi detail dari teknik danketrampilan menggunakan hanya bisa diperoleh denganpraktek langsung dengan menggunakan sebuah citra dansoftware pengolahan citra tertentu.

Langkah-langkah dalam pengolahan citra:• Mengukur kualitas data dengan descriptive statistics atau

dengan tampilan citra.

• Mengkoreksi kesalahan, baik radiometric (atmosphericatau sensor) maupun geometric.

• Menajamkan citra baik untuk analisa digital maupunvisual.

• Melakukan survei lapangan.• Mengambil sifat tertentu dari citra dengan proses

klasifikasi dan pengukuran akurasi dari hasil klasifikasi.• Memasukkan hasil olahan ke dalam SIG sebagai input

data.• Menginterpretasikan hasil.

Mengamati citra pada layar adalah proses yang palingefektif dalam mengidentifikasi masalah yang ada padacitra, misalnya tutupan awan, kabut, dan kesalahan sensor.Citra bisa ditampilkan oleh sebuah komputer, baik per satuband dalam hitam dan putih maupun dalam kombinasi tigaband, yang disebut komposit warna. Mata manusia hanyabisa membedakan 16 derajat keabuan dalam sebuah citra,tetapi bisa membedakan berjuta juta warna yang berbeda.Oleh karena itu, teknik perbaikan/enhancement citra yangpaling sering digunakan adalah memberi warna tertentukepada nilai DN tertentu (atau kisaran dari DN tertentu)

Citra true color dari landsat 7

Page 108: SIG untuk SDA

100

sehingga meningkatkan kontras antara nilai DN tertentudengan pixel di sekelilingnya pada suatu citra.

Sebuah citra true color adalah citra dimana warna yangdiberikan kepada nilai-nilai DN mewakili kisaran spektralsebenarnya dari warna-warna yang digunakan pada citra.Contoh dari sebuah citra true color seperti terlihat dihalaman 99.

False color adalah teknik dimana warna-warna yangdiberikan kepada DN tidak sama dengan kisaran spektraldari warna-warna yang dipilih. Teknik ini memungkinkankita untuk memberi penekanan pada bentuk-bentuktertentu yang ingin kita pelajari menggunakan skemapewarnaan tertentu. Pada contoh dari false color di bawahini yang dibuat dengan komposit 432 dari citra Landsat 7,vegetasi muda, yang memantulkan near IR, terlihat merahterang. Kegiatan pertanian yang terkonsentrasi akanmudah dideteksi dengan adanya warna merah terang.

hubungan antara keduanya. Hubungan linier (seperticontoh di bawah ini) menunjukkan bahwa DN dan jugakeabuan tersebar merata dalam kisaran nilai 0-255 padacitra.

Citra false color

Kalau kita buat plot antara DN dan derajat keabuan untuksetiap pixel, garis yang terbentuk menggambarkan bentuk

Permasalahan dengan hubungan linier seperti ini adalahbahwa nilai DN dari bentuk-bentuk yang ingin kita tonjolkanmungkin terkonsentrasi pada kisaran kecil, sehinggaderajat keabuan yang diberikan kepada nilai DN di luardaerah yang ingin kita tonjolkan sebenarnya tidak terpakai.Untuk memperbaiki kontras dari bagian citra yang kita

Page 109: SIG untuk SDA

101

untuk diolah dan diinterpretasi bersama layer-layer datayang lain.

Analisa CitraPengolahan citra PJ akan diperkenalkan denganmenggunakan Image Analysis (IA) yang merupakansebuah ekstension ArcView yang dibuat oleh ERDAS (de-veloper dari perangkat lunak pengolahan citra PJ yangbanyak dipakai). Hasil pengolahan citra PJ nantinya bisadianalisa bersama sama dengan data SIG lainmenggunakan ekstension Spatial Analyst seperti dibahaspada bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa IA bukanmerupakan sebuah perangkat lunak yang dirancang khususuntuk pengolahan citra melainkan hanya untukmemudahkan pengolahan citra sederhana denganmengunakan platform ArcView. Untuk pengolahan citralanjutan, pembaca disarankan untuk memakai danmenggunakan perangkat lunak yang khusus dirancanguntuk hal tersebut.

Adapun hal-hal yang bisa dikerjakan oleh IA diantaranyaadalah:• Mengimpor citra (dalam bentuk data raster) untuk

digunakan dalam ArcView.• Mengklasifikasi sebuah citra menjadi beberapa kelas tipe

penutupan lahan seperti vegetasi dll.• Mempelajari beberapa citra dari periode pengambilan

yang berbeda untuk menentukan area yang mengalamiperubahan.

• Mencari daerah dengan tingkat kerapatan vegetasitertentu dari sebuah citra.

• Menajamkan kenampakan sebuah citra dengan caramenyesuaikan kontras dan tingkat kecerahan ataudengan merentangkan histogram.

• Merektifikasi sebuah citra terhadap sebuah peta acuansupaya posisi koordinat lebih akurat.

inginkan kita bisa memakai kurva perbaikan yangdidefinisikan secara matematis. Kurva ini akanmenyebarkan ulang nilai derajat keabuan yang paling seringdipakai sehingga menonjolkan kisaran DN tertentu.

Pemakaian kurva untuk menonjolkan bentuk tertentu danjuga pemilihan 3 band dari sebuah citra multispektral untukdikombinasikan dalam sebuah citra komposit memerlukanpengalaman dan ‘trial and error’, karena setiap aplikasiperlu menekankan bentuk yang berbeda dalam sebuahcitra.

Sebelum sebuah citra bisa dianalisa, biasanya diperlukanbeberapa langkah pemrosesan awal. Koreksi radiometricadalah salah satu dari langkah awal ini, dimana efekkesalahan sensor dan faktor lingkungan dihilangkan.Biasanya koreksi ini mengubah nilai DN yang terkena efekatmosferik. Data tambahan yang dikumpulkan pada waktuyang bersamaan dengan diambilnya citra bisa dipakaisebagai alat kalibrasi dalam melakukan koreksi radiometric.Selain itu koreksi geometric juga sangat penting dalamlangkah awal pemrosesan. Metode ini mengkoreksikesalahan yang disebabkan oleh geometri darikelengkungan permukaan bumi dan pergerakan satelit.Koreksi geometric adalah proses dimana titik-titik padacitra diletakkan pada titik-titik yang sama pada peta ataucitra lain yang sudah dikoreksi. Tujuan dari koreksigeometri adalah untuk meletakkan elemen citra padaposisi planimetric (x dan y) yang seharusnya.

Satu langkah pemrosesan penting yang paling seringdilakukan pada pengolahan citra adalah klasifikasi, dimanasekumpulan pixel dikelompokkan menjadi kelas-kelasberdasarkan karakteristik tertentu dari masing-masingkelas. Terutama untuk proses klasifikasi, survei lapangansangat diperlukan. Pada umumnya hasil klasifikasi inilahyang akan menjadi input yang sangat berharga bagi SIG

Page 110: SIG untuk SDA

102

Kita hanya akan membahas sebagian dari kapasitas IA, yaitu:• visualisasi citra• rektifikasi citra• pencarian daerah dengan karakter yang sama pada citra• analisa perubahan pada beberapa citra dari periode yang

berbeda• mosaic beberapa citra dari area yang berbeda.

Memperbaiki kenampakan sebuah citraSeperti dibahas sebelumnya, apabila sebuah citraditampilkan berdasarkan hubungan linier antara digitalnumber dengan derajat keabuan (untuk hitam putih) ataunilai display (apabila kita memakai pewarnaan), citratersebut mungkin akan tampak terlalu terang atau terlalugelap sehingga sulit untuk dianalisa. Hal ini bisa diperbaikidengan mengubah hubungan linier tersebut. IA mempunyaicara yang agak berbeda dalam menggambarkan kurvahubungan antara digital number dengan nilai display dariyang dipaparkan di atas, yaitu dengan menggunakanhistogram. Dalam hal ini axis x menggambarkan digitalnumber dan nilai display sekaligus, sedangkan axis ymenggambarkan frekuensi dari munculnya masing-masingdigital number pada citra. Pada awalnya, dengan hubunganlinier antara digital number dan nilai display, histogramantara keduanya berhimpit. Kemudian apabila kitamengubah hubungan ini, histogram dari nilai display akanberubah, sehingga keduanya tidak lagi berhimpit. Praktekyang paling sering dilakukan untuk memperbaiki tampilancitra adalah dengan merentangkan histogram nilai display.Sebagai contoh kita akan melakukan Histogram Equali-zation, yaitu mendistribusikan nilai display sehinggafrekuensinya kira-kira sama pada citra.

Langkah-langkah yang diambil:• Aktifkan perangkat lunak ArcView. Dari menu utama pilih

File diikuti dengan Extension, klik Image Analysisdiikuti dengan OK.

• Lanjutkan dengan membuka view baru, dan tekan tombolAdd Theme. Supaya bisa menggunakan fasilitas pada IA,file harus dibaca sebagai file IA. Caranya, pada kotak dialogAdd Theme, pada list Data Source Types, pilih ImageAnalysis Data Source. Buka file\Training\Data_Citra\Melak2000_rec.ers (ers sebagaiekstension file menandakan bahwa file tersebut merupakanfile yang dihasilkan oleh perangkat lunak ER Mapper, yangmerupakan salah satu dari banyak format yang bisa dibukaoleh IA) dari CD anda dan klik OK. Akan muncul kotakdialog yang menanyakan apakah anda ingin IA menghitungpyramid layers untuk citra tersebut. Anda tidak harusmenjawab YES, akan tetapi pyramid layer ini akan sangatberguna dalam mempercepat proses pergantian layerapabila citra yang ditampilkan berukuran besar dan andabanyak melakukan zoom in dan zoom out sertamenggeser citra. Untuk latihan ini anda bisa menjawab NOkarena citra yang dipakai berukuran cukup kecil.

• Citra Melak2000_rec akan muncul pada layar. Aktifkantheme tersebut, kemudian klik dua kali sampai muncul

Page 111: SIG untuk SDA

103

window kecil Legend Editor, lalu klik tombol Infrareduntuk memilih kombinasi RGB pada band 432 (falsecolor composite). Klik tombol Advanced di bagianbawah Legend Editor. Akan muncul histogram untukmasing- masing warna. Sebagai contoh, perhatikanhistogram paling kiri untuk warna merah. Dalam halini kita melihat dua histogram yaitu histogram yangberwarna hitam untuk digital number dan warnamerah untuk nilai display. Perhatikan bahwa nilaidisplay jauh lebih menyebar dibandingkan displaynumber. Dalam IA, sebelum kita melakukantransformasi histogram, default penajaman tampilanyang dilakukan oleh IA adalah dengan menggunakanstretch Standard Deviations dengan jumlah stan-dard deviation sama dengan dua. Dengan stretch in,nilai display dari digital number yang besarnya lebihatau kurang dari mean ditambah atau dikurangi 2 kalistandard deviasi akan menjadi 255 atau 0.

Tampilan citra dengan false color composite dan stretchStandard Deviation yang merupakan default dari IA

Histogram dari digital number dan display number citra Landsatdan hasil stretch Standard Deviation

Dialog untuk mengatur prosedur stretching dan tampilan citra

Page 112: SIG untuk SDA

104

• Anda bisa memilih cara perentangan yang lain. DariLegend Editor, klik pada daftar pilihan Stretch danpilihlah None, kemudian klik Apply. Perhatikan tampilan

citra sekarang dan juga histogram yang berhimpituntuk mempelajari bagaimana perentangan histo-gram nilai display ini memberikan efek kepadatampilan citra.

• Cobalah bereksplorasi dengan Histogram Equalize.Perhatikan tampilan citra dan histogram baru yangmenunjukkan distribusi nilai display yang lebih merata.

Apabila kita menginginkan kecerahan terbalik, kita bisamenggunakan Invert Stretch. Areal yang tadinya tampakcerah akan menjadi gelap dan sebaliknya.• Kembalikan tampilan dengan stretch Standard Devia-

tion.• Pada Legend Editor dialog, aktifkan Invert Stretch.

Kemudian klik Apply.

Histogram dari digital number dan display numbercitra Landsat tanpa stretch

Tampilan citra dengan false color composite tanpa menggunakan histogram stretch

Tampilan citra dengan false color composite denganInvert Stretch dari Standard Deviation

Page 113: SIG untuk SDA

105

• Perhatikan perubahan pada citra dan histogram.Anda bisa mengklik Undo pada Advanced dialog untukmengembalikan display citra seperti sebelumnya. TekanClose untuk menutup Legend Editor dialog.

Mengelompokkan area dengankarakter yang samaIA dapat dengan cepat mengidentifikasi daerah dengankarakteristik yang sama dari sebuah citra denganmenggunakan fasilitas Seed tool. Fasilitas ini sangatberguna untuk proses identifikasi cepat seperti bekaskebakaran hutan, atau daerah terbuka. Polygon hasilproses identifikasi ini dapat langsung disimpan ke dalamformat shapefile ArcView. Perlu diingat bahwa fasilitas inibukanlah pengganti klasifikasi otomatis pada pengolahancitra, tetapi lebih merupakan alternatif dari digitasi secaramanual pada layar monitor yang berketelitian sangatrendah.

• Aktifkan theme Melak2000.ers di dalam View.• Zoom daerah yang diinginkan, misalnya hutan rawa

seberang Melak.

• Dari menu Image Analysis, pilih Seed Tool Properties.• Di dalam kotak isian Seed Radius, ketikkan 5 pixels,

kemudian pastikan kotak Include Islands Polygon tidakterpilih. Seed Radius menentukan jumlah pixel di sekelilingpixel target.

• Klik OK dalam dialog Seed Tool Properties.• Klik ikon yang ada pada menu utama kemudian klik di

tengah-tengah daerah yang diinginkan. Seed Tool akanbekerja beberapa saat untuk membuat polygon yangmencakup pixel-pixel dengan karakter yang serupadengan pixel seed.

Histogram dari digital number dan display number citra Landsatdengan Invert Stretch dari Standard Deviation

Merektifikasi citra menggunakan data vektorMerektifikasi citra menggunakan peta vektor sebagaiacuan sangat penting untuk mendapatkan akurasikoordinat geografi yang tinggi, sehinggamemungkinkan overlay antara citra dan peta

Hasil identifikasi area dengan karakter yang sama

Page 114: SIG untuk SDA

106

vektoruntuk keperluan analisa. Hal ini juga disebutsebagai koreksi geometrik. IA memberikan suatufasilitas yang cepat dan mudah untuk melakukan haltersebut akan tetapi untuk keperluan rektifikasi yang lebihakurat lebih baik gunakan perangkat lunak lain yang khususdirancang untuk mengolah citra digital. Kita akanmempelajari cara merektifikasi citra dengan menggunakanAlign tool.

• Buka file citra dari \Training\Data_Citra\Melak2000.ersdan file vektor jalan pada direktori\Training\Data_Citra\roads. Jangan lupa untuk mengubahpilihan Data Source Types menjadi Feature DataSource pada kotak dialog Add Theme untuk membukadata vektor dalam bentuk shape maupun ARC INFO.Apabila anda tidak mengubah pilihan ini, file denganformat shape dan ARC INFO tidak akan muncul padadaftar.

• Klik tombol Zoom to Full Extent. View akan terlihatseperti layar kosong, meskipun ada 2 theme yang aktif.Hal ini disebabkan oleh sistem koordinat yang berbedaantara theme roads yaitu peta vektor, dengan sistemkoordinat UTM Zone 50S dan Datum WGS84, dan themeMelak2000.ers (citra yang belum mempunyai sistemkoordinat).

• Klik ikon yang menandakan Align tool. Maka Viewakan berubah dan menampilkan baik citra maupun vektorpada sistem koordinat vektor. Ini menandakan bahwa IAtelah berusaha menyatukan kedua data tersebut akantetapi apabila anda melihat dengan teliti View anda, akanterlihat bahwa hasil pekerjaan IA belum sempurna. Lihatmisalnya pada bagian bawah View, garis jalan padacitra(berwarna hijau) dan garis jalan pada vektor(berwarna kuning) belum berhimpit. Untuk itu kita harusmemperbaikinya dengan cara menghimpitkanbeberapa titik control yang menyebar di kedua petatersebut.

• Buat titik kontrol pertama antara citra dan vektoryaitu dengan cara men-zoom in citra di daerahpersimpangan jalan Damai – Samarinda, dan klik .

• Pindahkan posisi kursor dari persimpangan jalan padacitra ke persimpangan jalan pada vector. Ulangi langkahtersebut untuk titik kontrol kedua dan seterusnya sepertiterlihat pada gambar di bawah ini.

Overlay antara data citra Landsat dan vektor jalan

Titik kontrol 2(Muara Nilik)

Titik kontrol 1(Damai-Samarinda)

Page 115: SIG untuk SDA

107

• Setelah rektifikasi titik kontrol 4 selesai, periksakembali secara visual pada skala penampilan yangbesar apakah titik-titik yang seharusnya berada padalokasi yang sama antara citra dan vektor sudahberhimpit. Jika belum, tambahkan titik kontrol kelimadan seterusnya sampai citra terektifikasi oleh vektor.

• Untuk menyimpan hasil rektifikasi sebagai file baru, klikmenu utama Theme, kemudian pilih Save Image As ….Akan muncul pertanyaan Do you wish to save thecontrol point links in a shape file? Klik Yes untukmenyimpan titik kontrol ke dalam format shape file.

• Simpan file baru citra hasil rektifikasi dengan nama\Training\Data_Citra\Melak2000rec.img.

Membuat klasifikasi citraIA menyediakan fasilitas klasifikasi tak terbimbing (unsu-pervised classification) untuk mengkategorikan sebuahcitra kontinyu menjadi klas tematik yang berguna. Andaharus menentukan jumlah kelas yang diinginkan. IAkemudian akan melakukan proses penghitungan yangmenempatkan masing-masing pixel ke dalam kelas yangsesuai tergantung pada digital number. Dari pengkategorianini anda bisa menghitung area dengan tutupan lahanyang berbeda pada citra anda. Anda bisa menamakankelas- kelas tersebut dengan hutan, air dan lahan

terbuka. Teknik ini digunakan sebagai cara yang cepatuntuk memperoleh klasifikasi yang cukup umum dantidak terlalu akurat. Untuk klasifikasi yang memerlukanketelitian tinggi disarankan untuk menggunakanperangkat lunak yang khusus dirancang untukpengolahan citra digital. Data citra Kutai Barat,dikarenakan adanya tutupan awan yang menyebar,akan membuat proses pembelajaran lebih sulit, olehkarena itu pada tahap tahap berikut kita akanmenggunakan data yang diberikan oleh IA. Data yangakan digunakan merupakan citra dari sebuah area didekat Hagan Landing, Kalifornia Selatan, AS. Citra inidiambil pada tahun 1987 dan 1989, yaitu sebelum dansetelah badai Hugo. IA akan dipakai untuk menganalisaarea hutan yang rusak karena badai tersebut.

• Tambahkan dan aktifkan theme Tm_oct87.img yang bisadiambil dari Image Analysis Data Source (apabila andatidak bisa menemukan kedua file tersebut, pakailahfasilitas Search atau Find yang disediakan oleh Win-dows). Dari menu Image Analysis, pilih Categorize ….Pada kotak isian Desired number of classes, ketiklah 3untuk mengklasifikasikan citra ke dalam air, hutan danlahan terbuka. Kemudian klik OK.

• Setelah proses klasifikasi selesai, aktifkan theme Catego-rization of Tm_oct87.img yang merupakan citra hasilklasifikasi menjadi 3 kelas tutupan lahan. Double klik padatheme Categorization of Tm_oct87.img untukmengaktifkan Legend Editor.

• Double klik pada kolom Symbol pada dialog LegendEditor untuk memunculkan Color Palette. Klik warnahitam untuk Value 0 (yang merupakan kelas yang tidakterklasifikasikan). Kemudian lakukan hal yang sama untukValue 1, 2, 3 dengan warna biru, hijau tua dan coklatserta ubah labelnya menjadi ‘Air’, ’Hutan’, dan ‘LahanTerbuka’. Kemudian klik Apply.

• Tutup Color Palette dan Legend Editor.

Titik kontrol 4(HTI Inhutani I, S.lotoq)

Titik kontrol 3(Linggang Bigung)

Page 116: SIG untuk SDA

108

• Lakukan langkah yang sama untuk citra Tm_oct89.img.

Mencari area yang mengalami perubahanIA menyediakan fasilitas untuk mendeteksi perbedaanantara beberapa citra yang diambil dalam periode yangberbeda sehingga bisa digunakan untuk mempelajariperubahan dari waktu ke waktu. Untuk data yang sifatnyakontinyu, disediakan fasilitas Image Differencing,sedangkan untuk data yang sifatnya tematik disediakanfasilitas Thematic Change.

Menggunakan Image DifferenceImage Difference sangat berguna untuk menganalisacitra pada area yang sama untuk mempelajari tipe-tipetutupan lahan yang mungkin berubah dengan waktu. Carabekerjanya adalah dengan mengurangkan satu theme daritheme lain. Perubahan ini bisa ditonjolkan denganperbedaan warna: warna hijau dan merahmenggambarkan peningkatan dan penurunan nilai.

Kita akan melihat perubahan tutupan vegetasi antara duacitra Landsat TM yang diambil dalam jarak dua tahun(1987 dan 1989). Seperti telah dipelajari sebelumnya, datacitra Landsat merupakan data kontinyu diperoleh dari nilaireflektransi permukaan bumi. Sebagai catatan untukmendapatkan hasil yang valid pada kedua citra tersebutharus dilakukan pengkoreksian radiometrik. Jugadisarankan untuk memakai citra dari bulan yang samauntuk mengurangi perbedaan atmosferik musiman.

• Aktifkan theme Tm_oct87.img dan Tm_oct89.img.• Klik menu Image Analysis dan pilih Image Difference.

Dalam dialog Image Difference …, pada daftar pilihanuntuk Before Theme pilihlah Tm_oct87.img serta pilihlayer_4 untuk Select Before layer (ingat dalampelajaran sebelumnya untuk Landsat TM, band 4merupakan band yang penting dalam mempelajaritutupan vegetasi).

Hasil Klasifikasi tak terbimbing dari Tm_oct87.img

Hasil Klasifikasi tak terbimbing dari Tm_oct89.img

Page 117: SIG untuk SDA

109

• Klik After Theme dan pilihlah Tm_oct89.img danlayer_4 untuk Select After layer, lalu klik tombol AsPercent.

• Ketik 15 pada kotak Increase more than dan ketik15 pada kotak Decrease more than. Kemudian klikOK. Maka dalam beberapa saat ArcView ImageAnalysis akan menganalisa perbedaan digital number(yang merupakan reflektansi spektral) dari keduacitra ini dan akan membuat 2 file yaitu Difference danHighlight Difference. Kedua citra baru ini akanditambahkan secara otomatis ke dalam view anda.

• Aktifkan theme Difference yang akan menampilkan hasilpengurangan After Theme dengan Before Theme.

Menggunakan Thematic ChangeIA menyediakan fasilitas Thematic Change untukmembuat perbandingan tematik antar citra tematikhasil klasifikasi.

• Aktifkan kedua citra Categorization of Tm_oct87.img danCategorization of Tm_oct89.img.

• Dari menu Image Analysis, pilih Thematic Change.• Pastikan bahwa yang tertera pada list Before Theme

adalah citra Categorization of Tm_oct87.img dan padaAfter Theme adalah citra Categorization ofTm_oct89.img. Klik OK pada dialog Thematic Change.

• Klik kotak theme Thematic Change pada daftar isi Viewuntuk menampilkan hasil proses pada layer.

• Klik dua kali pada judul theme Thematic Changeuntuk membuka Legend Editor.

• Aktifkan theme Highlight Difference. Apabila param-eter diset menjadi 15%, Image Difference akanmencari pixel yang digital numbernya meningkatminimum 15% dari sebelumnya (indikasi daripeningkatan vegetasi) dan mewarnainya denganhijau. Dengan cara yang sama penurunan vegetasidiidentifikasi dan diwarnai dengan merah.

Hasil pengurangan dari Tm_oct89.img oleh Tm_oct87.img

Hasil pengurangan dari Tm_oct89.img oleh Tm_oct87.img yangdiklasifikasikan berdasarkan 15% persentase perubahan

Page 118: SIG untuk SDA

110

• Klik dua kali pada Symbol untuk was: Hutan, Is:Lahan Terbuka untuk membuka Color Palette.

• Klik warna merah pada Color Palette, kemudian klikApply pada Legend Editor. Sekarang anda bisa melihatdengan mudah area yang mengalami perubahan darihutan menjadi lahan terbuka. Anda bisa mengeksplorasiperubahan perubahan yang lain secara visual denganmengubah warna masing-masing perubahan. Padacontoh ini.

• Tutup Color Palette dan Legend Editor.

• Buka dan aktifkan file Property.shp yang merupakan datavektor polygon area milik pabrik kertas. File ini disediakanoleh IA sebagai bahan tutorial. Jangan lupa untukmengubah tipe data pada daftar Data Source Typesmenjadi Feature Data Source karena kita akanmembuka data polygon dalam format shape file.

• Untuk membuat peta polygon ini transparans sehinggakita bisa melihat theme Thematic Change di bawahnya,klik dua kali pada judul Property.shp untuk membukaLegend Editor dan klik dua kali pada Symbol untukmembuka Fill Palette. Klik pada kotak transparans padapojok kiri atas pada Fill Palette. Klik Outline dan pilih 3.Pada Legend Editor, klik Apply untuk melihat outlinebatas area pabrik kertas. Tutup Fill Palette dan LegendEditor bila anda sudah mendapatkan warna danketebalan garis outline seperti yang anda inginkan.

Menggunakan Summarize AreasDengan menggunakan cara di atas, kita bisa melihatdengan jelas area yang rusak karena badai Hugo, akantetapi secara kuantitatif luas hutan yang rusak di dalamsuatu area tertentu, dalam hal ini sebuah pabrik kertas,tidak diketahui. Area tersebut bisa dihitung denganmenggunakan fasilitas Summarize Areas.

Overlay antara area pabrik kertas dan perubahan thematicsebelum dan setelah badai Hugo

Perubahan tutupan lahan dari klasifikasi citraTm_oct87.img dan Tm_oct89.img

Page 119: SIG untuk SDA

111

• Aktifkan theme Thematic Change dan Property.shpsekaligus dengan menekan tombol Shift and mengkliktheme yang tidak aktif.

• Dari menu Image Analysis pilih Summarize Areas.• Klik Zone Theme untuk memilih Property.shp.• Klik Zone Attribute untuk memilih Property.• Klik Class Theme untuk memilih Thematic Change. Klik

OK pada dialog Summarize Areas. Dialog Summa-rize Areas Results akan terbuka. Ubahlah Area unitsmenjadi Hectares.

text dengan mengklik Export to Table dan mengisinama file yang anda inginkan pada box dialog yangmuncul. Tutup dialog bila sudah selesai.

Mosaik citraIA menawarkan fasilitas untuk membuat mosaik ataumenggabungkan beberapa citra ke dalam satu citra yangmeliputi keseluruhan area. Untuk melakukan mosaik citra ,terlebih dulu tampilkan semua citra yang akan dimosaikdalam satu View dan pastikan mereka mempunyai jumlahband yang sama. Untuk latihan ini, kita akan kembalimenggunakan data citra Melak.

• Aktifkan kedua citra\Training\Data_Citra\Melak2000_rec.ers danMelak2000_rec_part2.ers

Tabel hasil perhitungan luas area dari pabrik kertasyang berubah sebelum dan setelah badai Hugo

• Anda bisa melihat bahwa 32.75% area hutan rusakatau 1423.53 hektar hutan berubah menjadi lahanterbuka. Anda bisa mengexpor tabel ini ke dalam file

Tampilan 2 citra

Page 120: SIG untuk SDA

112

• Klik Image Analysis menu, kemudian pilih Mosaic.Image Analysis akan langsung menjalankan prosesmosaik begitu anda klik Image Analysis kemudianMosaic. Perhatikan bahwa sebuah theme baru akandihasilkan oleh IA, yang merupakan mosaic dari duatheme. Anda bisa menyimpan hasil mosaic ini kedalam file baru untuk penggunaan selanjutnya.

Citra yang telah dimosaic

Page 121: SIG untuk SDA

5Aplikasi SIG dalamPengelolaan SDA

Page 122: SIG untuk SDA

114

Aplikasi SIG dalamPengelolaan SDAPada bab-bab sebelumnya kita telah mempelajari konsepSIG. Untuk memberi gambaran penggunaannya, kita akanmengulas dua contoh aplikasi yang diambil dari pelatihanSIG untuk Dinas Kehutanan dan Bappeda Kutai Barat.Contoh ini dibuat berdasarkan relevansinya dengan KutaiBarat, yang disesuaikan dengan data yang dimiliki padasaat ini. Tahapan dan langkah-langkah yang diterapkanmerupakan hasil diskusi peserta. Perlu diketahui bahwacontoh sederhana ini tidak menggambarkan kurangnyakemampuan SIG untuk menganalisa permasalahanyang lebih kompleks.

Prioritas Area RehabilitasiHutan dan Lahan (RHL)

Formulasi permasalahan

Upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) sangat pentinguntuk memulihkan kembali fungsi lahan yang kritis. Yangdimaksud dengan lahan kritis adalah lahan yang telahmengalami kerusakan sehingga kehilangan atau berkurangfungsinya sampai pada batas toleransi. Sasaran kegiatanRHL adalah lahan-lahan dengan fungsi lahan yang adakaitannya dengan kegiatan rehabilitasi dan penghijauan,yaitu fungsi kawasan hutan lindung, fungsi kawasan hutanlindung di luar kawasan hutan dan fungsi kawasan budidayauntuk usaha pertanian.

Kriteria yang digunakan

Kriteria kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan mengacukepada dokumen ’Standar dan Kriteria Rehabilitasi Hutan

dan Lahan’, yang merupakan Lampiran dari SK MenteriKehutanan No. 20/Kpts-II/2001 tentang Pola Umum danStandar serta Kriteria Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Dari peta Kabupaten Kutai Barat diatas, daerah yangkeberadaan data yang relatif lengkap adalah daerah didalam kotak merah. Oleh karena itu, upaya pelaksanaankegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan akan difokuskanpada daerah tersebut. Jika data untuk daerah lainnyasudah terkumpul, langkah-langkah yang sama bisaditerapkan untuk seluruh luasan Kutai Barat.

Aplikasi SIG dalamPengelolaan SDA

Page 123: SIG untuk SDA

115

Konsep Dasar

• RHL adalah segala upaya untuk memulihkan danmempertahankan fungsi sumberdaya hutan dan lahan.

• RHL diselenggarakan pada semua kawasan hutan danlahan yang kritis dan tidak produktif.

• RHL dilaksanakan berdasarkan kondisi spesifikbiofisik dan potensi masyarakat setempat.

• RHL dilaksanakan dengan pendekatan partisipatifdalam rangka pengembangan kapasitas masyarakat.

MetodologiSebelum kita bisa menentukan langkah-langkah yangdiperlukan, kita harus memformulasikan permasalahan,menyesuaikan dengan data yang ada dan memilihoperasi yang perlu diambil untuk menjawabpermasalahan. Langkah-langkah yang perlu dijalankanadalah identifikasi data dasar, pemrosesan data dasarmenjadi data yang dapat menentukan tingkatkekritisan suatu area, dan yang terakhir adalah analisahasil.

Identifikasi data dasar

Dalam hal pembuatan peta Lahan Kritis (LHK), kitamengidentifikasi data-data dasar yang berkaitan dengankekritisan lahan sebagai berikut:• DEM (Digital Elevation Model) dari peta kontur yang

diambil dari Peta Rupabumi Indonesia, skala1:50.000 produksi Bakosurtanal. DEM adalah suatucitra yang secara akurat memetakan ketinggian daripermukaan bumi. DEM ini dibuat dari peta kontur,peta aliran sungai dan peta titik tinggi denganresolusi 30 meter.

• Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan, diperoleh dariDepartemen Kehutanan.

• Peta Rencana Tata Ruang dan Wilayah Propinsi,diperoleh dari Bappeda Tk I.

• Peta Penutupan Lahan 1996 hasil klasifikasi citraLandsat TM.

• Peta Kebakaran Hutan 1997/1998 produksi GTZ/IFFM.• Peta Kesesuaian Lahan 1:250.000 produksi RePPProT.

Proses pengolahan data dasar

Dari data dasar yang ada, kemudian kita prosesmenjadi data yang dapat digunakan untuk menentukantingkat kekritisan suatu area. Proses yang dijalankanadalah:• Kelas kelerengan dibuat dari data dasar DEM

dengan cara membuat peta lereng, kemudiandiklasifikasikan (1:0-8%, 3:8-15%, 5:15-25%, 7:25-40%, 10:>40%).

• Kelas fungsi dibuat dari peta TGHK (1:perairan,2:area penggunaan lain, 4:hutan produksi yang bisakonversi, 6:hutan produksi, 6:hutan produksiterbatas, 10:hutan lindung, hutan suaka alam danwisata).

• Kelas peruntukkan dibuat dari peta RTRWP(1:kawasan lindung dan perairan, 7:kawasan budidaya kehutanan, 10:kawasan budi daya non-kehutanan).

• Kelas kerusakan dibuat dari peta Kebakaran hutan(1:no data, 5:tingkat kerusakan rendah, 7: tingkatkerusakan sedang, 10: tingkat kerusakan tinggi).

• Dari peta kesesuaian lahan dibuat peta jenis tanahuntuk menghasilkan kelas erosi (1:gambut, 3:allu-vium, 5:balsa tuff, 7:limestone, 10:sandstone).

• Kelas vegetasi dibuat dari peta penutupan lahan(1:hutan, 2:karet, 3:belukar tua, 8:belukar muda dansemak, 10:alang-alang dan daerah terbuka).

Pelaksanaan pemodelan

Untuk keperluan pemodelan, kelas-kelas yang di dapatkanini kemudian di-overlay berdasarkan skema pembobotanyang dibuat berdasarkan pengalaman pemodel sebagai

Page 124: SIG untuk SDA

116

berikut:• kelas lereng (15).• kelas fungsi (5).• kelas peruntukkan (5).• kelas kerusakan (10).• kelas vegetasi (50).• kelas erosi (15).

Berikut disajikan urut-urutan proses di atas dalambentuk diagram alur:

yang lebih baru). Langkah-langkah yang diperlukan jikamenggunakan ModelBuilder:

• Aktifkan perangkat lunak ArcView dan buka sebuahview kosong. Masukkan kedalam view tersebut,seluruh data dasar yang akan digunakan dalamproses seperti yang terdapat pada diagram alurdiatas.

• Setelah itu, aktifkan ekstension ModelBuilderdengan cara memilih File - Extensions. Beri tandacentang pada ModelBuilder. Perhatikan bahwa adatambahan ikon ’Model’ pada menu utama, klik ikontersebut dan pilih ’Start Model Builder’ yang akanmembuka satu windows tersendiri.

• Kemudian, pada window tersebut masukkan datadasar yang akan diproses dengan mengklik tombol

yang merupakan tombol input akan muncul kotakdengan nama Data. Misalkan kita akan mulaidengan memasukkan data DEM, maka klik kotakdata tadi, dan ganti dengan Theme. Isi propertiesnya seperti nama, berasal dari data yang mana, fieldapa yang akan dijadikan acuan dan diakhiri oleh OK.

• Tahap kedua adalah memasukkan proses apa yangakan dikenakan pada data kita tadi, dengan mengkliktombol yaitu tombol proses. Sekarang munculelipse bertuliskan Function untuk menginformasikanfungsi apa yang akan kita lakukan terhadap data dan

Perangkat lunak untuk pemodelan

Anda bisa menggunakan beberapa perangkat lunak yangmempunyai fasilitas pengolahan data raster seperti IDRISI,ArcView Spasial Analyst dan sebagainya. Dalam pelatihan,kami menggunakan ekstension ModelBuilder yangmerupakan bagian dari Spasial Analyst (untuk versi 2 atau

Page 125: SIG untuk SDA

117

kotak bertuliskan Derived Data yang merupakantempat data baru yang dihasilkan.

• Hubungkan kota Theme yang berisi data DEM kitadengan elipse Function dengan menggunakantombol . Kemudian klik Function dan pilih Terrainyang berisi fungsi untuk membuat Slope, Aspect,Hillshade, Contour. Untuk data kita memilih Slope.Sekarang windows ModelBuilder akan tergambarseperti berikut.

• Tahap selanjutnya adalah proses overlay dariseluruh data, pilih Add Process – Overlay –Weighted Overlay.. seperti gambar berikut

• Kemudian muncul menu selanjutnya, dan masukkannilai bobot, seperti yang sudah ditentukan, yaitukelas lereng (15), kelas fungsi (5), kelasperuntukkan (5), kelas kerusakan (10), kelasvegetasi (50), kelas erosi (15). Jumlah bobot harussama dengan 100. Maka pada layar tampaksebagai berikut:

• Setelah dilakukan overlay, kita mendapatkan hasil akhirberupa Peta Lahan Kritis, seperti terlihat padahalaman 119.

• Lakukan hal yang sama untuk semua data dasar yangakan digunakan pada proses pemodelan dengan fungsiyang disesuaikan dengan tujuan seperti yang telahdijabarkan dalam metodologi. Setelah seluruh datadasar yang kita inginkan masuk kedalam ModelBuilderdan di proses maka hasilnya seperti terlihat padahalaman 118.

Page 126: SIG untuk SDA

118

Peta Kelas Kerusakan Peta Kelas Vegetasi Peta Kelas Erosi

Peta Kelas Lereng Peta Kelas Fungsi Hutan Peta Kelas Zoning

Hasil proses data dasar

Page 127: SIG untuk SDA

119

Peta Lahan kritis

Peta Lahan Kritis dioverlay denganpeta penyebaran proyek-proyekbesar

Hasil akhir

Page 128: SIG untuk SDA

120

Tabel luas lahan (ha) berdasarkan prioritas rehabilitasi per kecamatan

*)Tidak ada data karena tertutup awan pada saat pengambilan citra dan tidak tercakup dalam peta Bakosurtanal

Catatan:• Untuk data yang masih berbentuk vektor, anda bisa

mengubahnya menjadi raster di dalam ModelBuilder,sebelum anda bisa mengoperasikannya.

• Hasil yang diperoleh sangat tergantung kepadaasumsi yang dipakai; semakin dekat asumsi yangdipakai dengan kenyataan, semakin akurat estimasiyang dihasilkan.

• Keterbatasan data juga mempengaruhi hasilestimasi, contoh: citra yang tertutup awan danketiadaan peta kontur untuk sebagian area menjadifaktor penghambat dalam mendapatkan estimasidari seluruh area.

• Dalam menginterpretasi hasil estimasi untukperencanaan, kita harus mempertimbangkan banyakfaktor lain seperti kebijakan, masyarakat lokal,perusahaan yang terkait, ketidaktersediaan data,dsb.

Kecamatan No data* Prioritas rendah Prioritas sedang Prioritas tinggi

Barong Tongkok 27962,19 16490,43 6479,91 0Bentian Besar 5218,65 45900,45 70743,06 254,23Bongan 34996,68 45765,18 104754,96 15179,04Damai 58461,12 37885,5 22587,21 119,61Jempang 29329,92 45047,25 33239,88 156,33Linggang Bigung 13898,52 1381,77 1575,81 0Long Iram 34,29 1,26 1,17 0Melak 16222,86 11275,29 23700,06 516,6Muara Lawa 18370,98 28181,34 23451,21 1569,96Muara Pahu 79596,99 59122,89 106877,79 2809,44Penyinggahan 18332,91 11930,67 13218,57 0

Page 129: SIG untuk SDA

121

Identifikasi data dasar

Data-data dasar yang dapat dikumpulkan adalah:• Peta Jaringan Sungai.

Data tersebut diambil dari peta topografi skala1:50.000 dari BAKOSURTANAL.

• Peta Jaringan Jalan.Diambil dari peta topografi skala 1:50.000 produksiBakosurtanal dan delineasi dari Landsat TM.

• Peta Pemukiman.Diambil dari peta topografi skala 1:50.000 produksiBakosurtanal.

• Peta Penutupan Lahan 1996.Merupakan hasil klasifikasi citra Landsat TM.

• Peta Kebakaran Hutan 1997/1998 produksi GTZ/IFFM.

• Peta Kesesuaian Lahan 1:250.000 produksiRePPProT.

• Peta DEM

Proses pengolahan data dasar.

• Dari data jaringan sungai dilihat dari dua aspekyaitu aspek biofisik dan aspek aksesibilitas.o Aspek biofisik

Potensi rotan dihitung berdasarkan estimasimengenai tempat dimana dia dapat tumbuh yangdirepresentasikan menurut jaraknya dari sungai.Kemudian dari jarak yang didapat diberi skormenurut prioritas ditemukannya (1:0-0.5 km, 3: >5.0 km, 8:3.0-5.0 km, 10:0.5-3.0).

o Aspek aksesibilitasPotensi rotan dihitung berdasarkan tingkatkemudahannya dicapai melalui sungai. Darijarak yang didapat diberi skor (2:>4 km, 5:2-3km, 8:1-2 km, 10:0-1 km).

• Sama halnya dengan jaringan sungai, data jaringanjalan juga dilihat dari dua aspek:o Aspek biofisik

Estimasi Potensi Rotan di DASKedang Pahu

Formulasi permasalahanAplikasi selanjutnya adalah aplikasi untukmenggunakan SIG untuk mengestimasi potensi rotanyang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedang Pahu.Pada aplikasi ini, kita melihat potensi rotan dariberbagai aspek, berdasarkan data penunjang danpengalaman lapang yang kita miliki. Dalam aplikasi ini,suatu daerah dikategorikan berpotensi rotan tinggiapabila secara biofisik rotan bisa tumbuh dengan baik,dan secara infrastruktur dan secara legal bisadijangkau oleh masyarakat untuk pemanenan.

Asumsi yang digunakan

• Rotan yang bisa dipanen ada di daerah dengantutupan lahan belukar tua (di atas 10 tahun) danhutan.

• Berjarak kurang dari 4 km dari pemukiman atau kurangdari 4 km dari sungai yang bisa dicapai kurang dari 8jam perjalanan menggunakan ketinting dari pemukiman.

• Secara biofisik areal tersebut cocok untuk tumbuhnyarotan.

• Seandainya terkena kebakaran pada tahun 1997hanya sampai tingkat 0-1.

• Tidak terdapat pada area di sekitar jalan logging,HTI, perkebunan dan pertambangan.

MetodologiSetelah memformulasikan permasalahan yang ada danmenyesuaikannya dengan data yang ada, maka kitadapat menentukan langkah-langkah yang akandijalankan.

Page 130: SIG untuk SDA

122

Potensi rotan dihitung berdasarkan kemungkinantumbuhnya di sekitar jalan. Mula-mula buat buffer5 km untuk masing-masing kelas jalan denganasumsi bahwa lebih dari 5 km sudah tidak adapengaruh jalan terhadap kemungkinantumbuhnya rotan. Kemudian beri skorberdasarkan kelas jalan (1:Jalan PU, 3: Jalanaspal, 5: Jalan tambang, 7:Jalan logging, 10:Jalanswadaya).

o Aspek aksesibilitasPotensi rotan dihitung berdasarkan kemudahandicapai dari lokasi pemukiman. Pertama-tamabuat buffer sebesar 30 km dari pemukiman,kemudian ekstrak hanya jalan kelas 1, 3 dan 4yang tercakup dalam buffer. Beri skorberdasarkan jarak tempuh (1:>6 km, 5:4-6 km,10:0-4 km).

• Berdasarkan aksesibilitasnya dari pemukiman,potensi rotan dihitung berdasarkan kemauan petaniberjalan kaki dari pemukiman untuk mencapai areadimana rotan ditemukan. Skor dibuat berdasarkanwaktu tempuh (1:>10 jam, 4:7-10 jam, 8:4-7 jam,10:0-4 jam).

• Berdasarkan penutupan lahan yang ada dicarikemungkinan daerah tumbuhnya rotan, lalu diberiskor berdasarkan potensinya (1:daerah terbuka,alang-alang, karet, 2:semak, 6:hutan, 8:belukarmuda, 10:belukar tua).

• Dari peta kebakaran hutan dicari tingkat kerusakankarena kebakaran, lalu diberi skor potensikemungkinan tumbuhnya rotan (1:tingkat kerusakansedang dan tinggi, 10: tidak terbakar dan tingkatkerusakan rendah).

• Berdasarkan peta Kesesuaian Lahan untuk agro-forest,beri skor potensi rotan (1:tidak sesuai, 10:sesuai).

• Dari peta DEM dibuat peta kelerengan, kemudianberi skor potensi rotan (1:>40%, 4:25-40%, 6:15-25%, 8:8-15%, 10:0-8%).

Pelaksanaan pemodelan

Overlay-kan hasil yang didapat berdasarkan skemapembobotan yang dibuat berdasarkan pengalamanpemodel, sebagai berikut:

Overlay multiple layer potensi rotan berdasarkanmasing-masing variabel dengan skema pembobotanyang disesuaikan dengan expert judgement,menggunakan ArcView/Model Builder.

Adapun hasil proses data dasar yang dijalankan untukmengestimasi potensi rotan yang ada adalah sebagaiberikut:

Page 131: SIG untuk SDA

123

BIO-jalanAKSES-sungaiBIO-sungai

BIO-kebakaranAKSES-jalan AKSES-pemukiman

Hasil proses data dasar

Page 132: SIG untuk SDA

124

BIO-lereng BIO-kesesuaianBIO-vegetasi

Page 133: SIG untuk SDA

125

Peta Potensi Rotan

Peta ini dihasilkan dari overlay yangdilakukan terhadap data sepertidiatas. Hasil akhir yang didapatadalah daerah yang merah yaitu yangmempunyai potensi rotan tinggi.

Hasil akhir: Peta Potensi Rotan

Page 134: SIG untuk SDA

126

Catatan:• Hasil estimasi yang diperoleh sangat tergantung kepada

asumsi yang dipakai; semakin dekat asumsi yangdipakai dengan kenyataan, semakin akurat estimasiyang dihasilkan.

• Keterbatasan data juga mempengaruhi hasilestimasi, contoh: citra yang tertutup awan danketiadaan peta kontur untuk sebagian area menjadifaktor penghambat dalam mendapatkan estimasidari seluruh area.

• Dalam menginterpretasi hasil estimasi untukperencanaan business dan management terutamayang berbasiskan masyarakat lokal, kita harusmempertimbangkan banyak faktor lain sepertikebijakan, institusi, pasar, persepsi masyarakat,mata pencaharian lain, dsb.

Kecamatan Tidak ada data* (ha) Rendah (ha, %**) Sedang (ha, %**) Tinggi (ha, %**)

Damai 69010,02 3060,63 (4,55) 15432,12 (24,01) 48834,9 (99,94)Muara Lawa 7741,62 29,97 (0,09) 3989,97 (13,32) 25979,22 (99,95)Bentian Besar 20690,55 2183,94 (2,46) 12956,85 (14,94) 73782,72 (99,98)Muara Pahu 68988,87 26633,79 (13,79) 75184,29 (45,14) 91356,12 (99,94)

Tabel estimasi potensi rotan per kecamatan per kelompok potensi

Page 135: SIG untuk SDA

127

Referensi1. ESRI, 1997. ArcView. Environmental Systems Re-

search Institute, Inc., Redlands, USA.2. ESRI, 1997. PC ArcInfo. Environmental Systems

Research Institute, Inc., Redlands, USA.3. ESRI, 1997. ArcView Spatial Analyst. Environmental

Systems Research Institute, Inc., Redlands, USA.4. ESRI, 1997. ArcView 3D Analyst. Environmental

Systems Research Institute, Inc., Redlands, USA.5. ESRI, 1997. ArcView Network Analyst. Environmental

Systems Research Institute, Inc., Redlands, USA.6. ESRI, 1998. ArcView Image Analysis. Environmental

Systems Research Institute, Inc., Redlands, USA.7. Manual GARMIN 12CX8. http://www.kingston.ac.uk/geog/gis/intro.htm.

Introduction to GIS and Geospatial data.9. http://chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp.

Introduction to Satellite and Orbits.10. Apan, Armanado. 1999. GIS Applications in Tropical

Forestry. Faculty of Engineering and Surveying,University of Southern Queensland, Towoomba,Queensland, Australia.

11. Wilkie, David. S. dan Finn, John T. 1996. RemoteSensing Imagery for Natural Resources Monitoring:A Guide for First-Time Users. Columbia UniversityPress, New York.

Page 136: SIG untuk SDA

Isi CDStruktur direktori dalam CD lampiran dari buku ”Sistem InformasiGeografis: Untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam“

TRAININGAdalah direktori yang berisi file-file yang diperlukan untukdigunakan dalam pelatihan. Terdiri dari beberapasubdirektori yaitu:• BITMAP

Berisi gambar-gambar yang diperlukan pada proses digitasi.Tersedia dalam format BMP. Gambar-gambar tersebut harusdicetak sebelum proses digitasi dimulai.

• DATA_INPUTBerisi data-data yang diperlukan pada proses pemasukandata. Terdiri dari beberapa sub-sub-direktori, yaitu:- AI_file

Berisi dataset dalam format PC ARC/INFO. Jikadataset ini tidak bisa terbaca pada PC ARC/INFO yanganda pergunakan, gunakan data yang ada dalamformat export file.

- Export_fileBerisi dataset yang sama dengan yang ada padaAI_file, tetapi dalam bentuk export file. Export file inidiperlukan bila perangkat lunak yang digunakandalam pelatihan berbeda versi dari perangkat lunakyang digunakan dalam buku ini. Gunakan perintahIMPORT untuk mengkonversi export file menjadicoverage ARC/INFO.

- ShapefileBerisi data dalam format shapefile, yaitu format yangdigunakan oleh ArcView. Untuk mengkonversi datadalam format shapefile menjadi coverage ARC/INFO,gunakan perintah SHAPEARC. Detailnya dapat dilihatpada file HELP.

- TextBerisi data dalam bentuk delimited text (*.TXT) yang

akan digunakan sebagai input pada ArcView. Untukmengkonversi data dari text ke shapefile atauARC/INFO file, data tersebut harus disiapkan denganformat tertentu. Jenis-jenis format yang ada dapatdilihat pada help yang digunakan untuk perintahGENERATE.

• DATA_ANALISABerisi data-data yang digunakan pada proses analisa.Terdiri dari beberapa file dalam format shapefile dan grid.

• DATA_CITRABerisi data-data yang digunakan pada proses analisa citra.Terdiri dari beberapa file dalam format ARC/INFO,shapefile, export file dan ER-Mapper (*.ers).

APLIKASIAdalah direktori yang berisi file-file data yang disediakanuntuk digunakan dalam proses aplikasi. Terdiri dari 2 sub-direktori, yaitu:• RHL

Berisi data-data yang digunakan pada aplikasi PrioritasArea Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

• Potensi RotanBerisi data-data yang digunakan pada aplikasi EstimasiPotensi Rotan di DAS Kedang Pahu.

EXTENTIONSAdalah direktori yang berisi program kecil yang merupakanextention dari ArcView yang digunakan untuk mempermudahproses pengolahan data pada manual ini. Program-programextention sejenis untuk keperluan lain dapat di downloaddengan bebas pada situs http://support.esri.com/

Catatan:Sangat dianjurkan untuk meng-copy isi CD ini ke dalamharddisk dari komputer yang akan digunakan pada pelatihandengan struktur file yang sama, untuk memudahkan andamengikuti perintah-perintah yang disajikan dalam manual.

Page 137: SIG untuk SDA

Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam (SDA) yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestarian fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring dengan semakin rumitnya proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek pengelolaan SDA kebutuhan akan informasi semakin mendesak.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem pengelolaan informasi yang juga menyediakan berbagai fasilitas analisa data. Sistem ini sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pengelolaan SDA, antara lain untuk aplikasi inventarisasi dan monitoring hutan, kebakaran hutan, perencanaan penebangan hutan, rehabilitasi hutan, konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan konservasi keragaman hayati.

Untuk SIG bisa dipakai secara efektif dalam membantu perencanaan dan pengelolaan SDA diperlukan sumberdaya manusia (SDM) dengan ketrampilan yang memadai. Kami berharap buku ini bisa bermanfaat bagi peningkatan SDM yang mendorong peningkatan pemakaian SIG untuk pengelolaan SDA.

Buku ini sangat relevan untuk berbagai kalangan yang ingin mengenal SIG lebih jauh, baik praktisi pengelola SDA, dari teknisi lapangan hingga tingkat manajerial, baik di instansi pemerintah, LSM, maupun swasta. Disamping itu buku ini juga dapat digunakan oleh kalangan mahasiswa, di tingkat universitas maupun politeknik. Pada akhirnya kami berharap, dengan dukungan data, informasi dan SIG, kelestarian SDA sekaligus kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah sekitar hutan bisa meningkat.

SISTE

M IN

FOR

MA

SI GE

OG

RA

FIS Untuk pengelolaan sum

berdaya alam

Kelompok

Ketrampilan

Jenis Buku

SIG

Tingkat Pemula

Tingkat Menengah

Tingkat Mahir

Referensi

Tutorial

Latihan

cover.p65 1/8/2004, 7:31 AM1

Page 138: SIG untuk SDA