naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

10
6 Naskah Drama Wewe Gombel Karakter : WEWE GOMBEL : RIDHA NURAHMA PUTRI XI IA 1/ 29 GENDERUWO : ROBAYTULLAH KUSUMA XI IA 1/ 31 BELLA : OKKY DHEVI SAFITRI XI IA 1/ 27 MAMA : ELVINA WULANDARI XI IA 1/ 10 PAK TUA : GINGGA MOLIDAN XI IA 1/ 13 ANAK : ANTONIA MEME XI IA 1/ 3 01. Senja hari, di atas pohon besar, mengerikan WEWE GOMBEL, GENDERUWO Dalam bayangan hitam, WEWE GOMBEL menangis sedih. GOMBEL : Ruwo... malam datang lagi. Malam datang lagi. RUWO : Malam akan selalu datang, Gombel... GOMBEL : Malam akan membuatku kesepian, tanpa anak. RUWO : Maafkan aku, Gombel. Aku tidak bisa memberi yang kau inginkan. GOMBEL : Ratusan tahun aku menunggu. Sampai kapan lagi aku sanggup menunggu seorang anak menghiburku. RUWO : Inilah nasib kita, Gombel. Ratusan tahun usia kita. Kita tidak perlu anak untuk melanjutkan hidup kita. Kitalah yang mendampingi sang waktu. Malam bukanlah kesedihan kalau kita bersabar. GOMBEL : Aku tidak bisa bersabar lagi, Ruwo. Setelah ratusan tahun kata sabar jadi tidak bermakna. Ayolah, kita akan dapatkan anak yang manis. WEWE GOMBEL terus merajuk. Kemudian percakapan terhenti karena sayup terdengar anak belqjar bernyanyi.

Transcript of naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

Page 1: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

Naskah Drama

Wewe Gombel

Karakter : WEWE GOMBEL : RIDHA NURAHMA PUTRI XI IA 1/ 29GENDERUWO : ROBAYTULLAH KUSUMA XI IA 1/ 31BELLA : OKKY DHEVI SAFITRI XI IA 1/ 27MAMA : ELVINA WULANDARI XI IA 1/ 10PAK TUA : GINGGA MOLIDAN XI IA 1/ 13ANAK : ANTONIA MEME XI IA 1/ 3

01. Senja hari, di atas pohon besar, mengerikanWEWE GOMBEL, GENDERUWO

Dalam bayangan hitam, WEWE GOMBEL menangis sedih.

GOMBEL : Ruwo... malam datang lagi. Malam datang lagi. RUWO : Malam akan selalu datang, Gombel...GOMBEL : Malam akan membuatku kesepian, tanpa anak.RUWO : Maafkan aku, Gombel. Aku tidak bisa memberi yang kau inginkan.GOMBEL : Ratusan tahun aku menunggu. Sampai kapan lagi aku sanggup menunggu

seorang anak menghiburku.RUWO : Inilah nasib kita, Gombel. Ratusan tahun usia kita. Kita tidak perlu anak

untuk melanjutkan hidup kita. Kitalah yang mendampingi sang waktu. Malam bukanlah kesedihan kalau kita bersabar.

GOMBEL : Aku tidak bisa bersabar lagi, Ruwo. Setelah ratusan tahun kata sabar jadi tidak bermakna. Ayolah, kita akan dapatkan anak yang manis.

WEWE GOMBEL terus merajuk. Kemudian percakapan terhenti karena sayup terdengar anak belqjar bernyanyi.

02. Malam hari, di dalam rumah terang dan bersih, pinggiran kota . BELLA, MAMA

BELLA sedang belajar di ruang tamu, MAMA lelah sepulang kerja.

BELLA : (Menyanyi) Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masahanya memberi tak harap kembalibagai sang surya menyinari dunia.

MAMA : Bella, berisik. Mana air untuk Mama?BELLA : Iya, Ma. Sebentar.

Page 2: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

MAMA berolah raga sekedarnya. BELLA turun membawakan air hangat. Mama menyentuh air langsung marah.

MAMA : Terlalu panas, Goblok. Kau mau merebus Mama! Kurang ajar!

MAMA memukuli BELLA dengan handuk. BELLA cepat-cepat mengambil air sambil menangis.

BELLA : Maaf, Ma. BELLA tambahkan air dingin dulu.

MAMA mengumpat seraya mengambil hp dan memencet-mencet tombolnya. BELLA memijat kaki Mama sambil terus menangis.

MAMA : BELLA, sudah. Diam. Kau tidak lihat Mama sedang membalas SMS?.

03. Malam yang sama, di halaman rumah. Gembira.ANAK, BELLA, MAMA

Anak bermain-main. Gembira sekali. BELLA mengintip dari jendela. Anak memanggilnya. BELLA takut dan ragu-ragu tetapi keluar juga.

Semua bermain lebih seru. Tiba-tiba MAMA keluar dan berteriak-teriak.

MAMA : Hei, bubar. Tidak punya rumah apa. Malam-malam begini ribut saja. Diculik Wewe Gombel, tahu rasa!

ANAK menyoraki.. ANAK bubar. BELLA sendirian.

BELLA : (Berbisik) Teman, kamu di mana? Aku ikut.

BELLA mencari-cari temannya. BELLA tersesat.

BELLA : (Berteriak) Kamu di mana! (Terkejut) Lho, aku sekarang di mana, ya?

04. Malam semakin larut. Di bawah pohon. Mistis . BELLA, WEWE GOMBEL

BELLA menangis sendiri. GOMBEL menari-nari menarik perhatian BELLA.

GOMBEL : (Mengeluarkan boneka cantik) BELLA... BELLA... Ini Ibu punya. Kamu mau boneka?

BELLA : Siapa k-kamu...GOMBEL : (Menyerahkan boneka) Terimalah. Jangan takut. Cantik, bukan? Ciumlah.

Setelah mencium boneka, BELLA pingsan. GOMBEL membawa BELLA sambil menari-nari gembira.

Page 3: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

05. Malam yang sama, di teras rumah, cemas.MAMA, ANAK, PAK TUA

ANAK memanggil-manggil BELLA.

ANAK-ANAK : BELLA... BELLA...

MAMA juga mencari BELLA.

MAMA : BELLA... BELLA... Kamu di mana?

MAMA bertanya kepada Anak melalui jendela.

MAMA : Kamu tahu di mana BELLA?

ANAK- kaget dan takut.

ANAK : T-tidak. Saya tidak tahu.MAMA : (Marah) Dasar.... (Kembali mencari BELLA)

BELLA... BELLA... Kamu di mana? (Menangis, cemas) Jangan kau tinggalkan Mama sendiri. (Kepada PAK TUA) Tolong. Tolong! BELLA hilang.

PAK TUA datang. MAMA cemas.

PAK TUA : Ada apa, Bu?MAMA : BELLA hilang. PAK TUA : BELLA pasti diculik Wewe Gombel. Ini saat Wewe Gombel mencari

mangsa.MAMA : Tidak, jangan mengada-ada, Pak Tua.PAK TUA : Tidak, ini benar. Kemarin malam aku mendengar tangisnya. Tapi jangan

khawatir, Wewe Gombel sangat senang mendengar bunyi-bunyian alat dapur. Wewe Gombel menganggap bunyi-bunyian itu adalah panggilan untuk menari-nari. Kalau dia sedang menari-nari, tentu pegangan kepada BELLA terlepas. Itu kesempatan kita mengambil BELLA kembali. Ayo, hancurkan Wewe Gombel!

PAK TUA PERGI. MAMA menangis sendiri. Udara bertiup kencang sekali.

MAMA : (Kedinginan) Udara dingin sekali. BELLA kau di mana? Mengapa kau pergi? Ya, ya. Tentu kau marah kepada Mama. Maafkan aku, BELLA. Mama menyesal. Mama tidak akan bersikap kasar lagi, BELLA. BELLA pulanglah. Di sinilah rumahmu.

Page 4: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

06. Malam, di atas pohon besar, mistis.WEWE GOMBEL, GENDERUWO, BELLA

GOMBEL : (Tertawa gembira) Ruwo, Ruwo... Lihatlah, kita dapat anak yang manis. Kemarilah....

RUWO : (Kaget dan sedih) Kau menculik anak lagi, Gombel?GOMBEL : Namanya BELLA. RUWO : (Melihat BELLA) GOMBEL : Dia sangat menderita. Ibunya kasar, suka membentak dan memukul.

Teman-temannya juga meninggalkannya.RUWO : Tapi dia manusia.GOMBEL : Kita bisa menyenangkannya. Kita tidak akan kesepian lagi, Ruwo.GOMBEL : (membangunkan BELLA) BELLA... bangun....RUWO : Rasanya hidup kita begitu cepat berubah, Gombel.BELLA : (Bangun) Siapakah Ibu ini?GOMBEL : (Tersenyum) Aku ibumu. BELLA : Ibu?GOMBEL : Ya, Ibu Gombel. Dan itu bapakmu. Bapak Ruwo.BELLA : Ini di mana?GOMBEL : Ini rumahmu sendiri. Ayo main.

Mereka bermain-main. Mereka menyanyi gembira sekali.

07. Malam, di bawah pohon besar, mistis.WEWE GOMBEL, GENDERUWO, BELLA, ORANG-ORANG, PAK TUA,ANAK, MAMA

Orang-orang membunyikan alat-alat dapur berkeliling kampung dipimpin PAK TUA. Mereka membawa obor dan senjata sambil memanggil-manggil BELLA. WEWE GOMBEL dan GENDERUWO ikut menari mengikuti orang-orang. BELLA tidak merasa kalau sudah ditinggalkan WEWE GOMBEL

BELLA : Ayo main, Ibu Gombel. Ibu di mana? (Setengah sadar) Aku ini di mana? Bapak Ruwo? Ibu? Ibu...

MAMA : (Datang dan memeluk BELLA) BELLA, anakku.BELLA : (Melepaskan pelukan) Siapa kamu?MAMA : BELLA, jangan katakan begitu, Anakku. Aku mamamu.BELLA : Mama? Mama itu jahat. Mama suka membentak dan memukul.MAMA : Tidak, Sayang. Mama sayang kamu. Mama akan bersikap lembut.BELLA : Mama lebih sayang HP daripada BELLA.MAMA : Tidak, Sayang. Lihatlah, Mama. Hanya kaulah yang Mama sayang.

Mama sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Ayo, peluk, Mama, Sayang. (berpelukan)

BELLA : Lepaskan... (Berlari pergi)MAMA : (Mengejar) BELLA, kembali. Mama akan berubah, BELLA.BELLA : (Kembali sambil menggendong boneka) Mama, BELLA pulang.MAMA : (Marah dan menjewer telinga BELLA) Bikin repot saja. Ayo, cepat!

BELLA menangis kesakitan. WEWE GOMBEL menangkap tangan BELLA. Terjadi tarik menarik antara WEWE GOMBEL dan MAMA.

Page 5: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

MAMA : Kau siapa? Ini anakku. GOMBEL : BELLA ini milikku. Dia sudah menjadi anakku.BELLA : (Menangis) Ibu...MAMA : Kau mengerikan. Lepaskan. Jangan sentuh.GOMBEL : Kau jahat. Kau menyia-nyiakannya.MAMA : Akulah mama yang melahirkannya. BELLA : (Menangis) Mama...GOMBEL : Akulah yang menyayanginya.MAMA : Kau berbohong. Kau menculiknya. (Berteriak) Tolong... Wewe Gombel

di sini! Wewe Gombel merebut anakku!

BELLA menangis. ORANG-ORANG datang. Mereka menyiapkan senjatanya masing-masing.

PAK TUA : Gombel, lepaskan. Sekarang enyahlah dari sini!

PAK TUA menusuk WEWE GOMBEL dengan keris. WEWE GOMBEL perutnya terluka. Pegangannya terlepas. BELLA terjatuh dan pingsan. ORANG-ORANG mengangkat BELLA. GENDERUWO menyerang ORANG-ORANG tetapi keris PAK TUA telah bersarang pula di dadanya.

ORANG-ORANG: (Bersorak) Enyahlah Wewe Gombel. Kita dapatkan BELLA! Kita dapatkan

BELLA! Hidup Pak Tua.

Orang-orang pergi dengan puas dan penuh kemenangan. ANAK-ANAK melempari WEWE GOMBEL dengan batu dan menusuk-nusuk dengan kayu. WEWE GOMBEL kesakitan dan sangat sedih.

ANAK : Gombel penculik anak.

Gombel tak punya anak. (Mengejek) Aduh, kasihan. (Tertawa-tawa)

GOMBEL : Anak-anak, aku mendambakan seorang anak. Mengapa kalian memusuhiku? Aku sayang kepada kalian, mengapa kalian jahat kepadaku.

Apakah yang kalian butuhkan melebihi kasih sayang?

ANAK itu meludahi WEWE GOMBEL. WEWE GOMBEL marah. Wajahnya dibuat sangat mengerikan.

GOMBEL : ANAK nakal!

WEWE GOMBEL terjatuh dan batuk-batuk. Tubuhnya terasa sakit.

Page 6: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

08. Malam yang sama, di depan rumah. Hidmat ORANG-ORANG, BELLA

ORANG-ORANG menyerahkan BELLA yang masih pingsan kepada MAMA. ORANG-ORANG sibuk menyadarkan BELLA.

PAK TUA : (Berpidato) Bapak Ibu sekalian. Telah terbukti bahwa BELLA telah diculik Wewe Gombel. Ini berarti bahwa anak-anak kita dalam keadaan tidak aman. Kita harus setiap saat menjaga dan melindungi anak-anak kita. Malam ini kita bersama bisa atasi. Kita harus waspada juga untuk malam- malam nanti. Hari ini seorang anak diculik Wewe Gombel, mungkin besok oleh yang lainnya. Atau bahkan, maaf, oleh diri kita sendiri karena kita kadang telah menculik dunia anak-anak menjadi dunia orang dewasa.

Tiba-tiba BELLA berteriak-teriak seperti kesurupan. ORANG-ORANG berlarian menolong.

BELLA : Mana jalannya? Siapa orang tuaku? Siapa guruku? Siapa aku?MAMA : BELLA kau berkata apa? Ini Mama, Sayang?BELLA : (Tertawa) Apa yang telah kau lakukan padaku? Apa kewajibanmu?

Menangis) Aku tidak mau dipaksa. MAMA : BELLA, sadarlah. Lihatlah, semua orang melihatmu.PAK TUA : (Mengucap mantra) Sss. Bumi berkata langit mendengar, udara mengingsut

pepohonan bergetar, air memercik cahaya terlempar. Tuangkan dalam darah, jerang dalam pikiran, seduh dalam hati.

BELLA langsung tertidur. PAK TUA memijit kening dan tengkuknya.

PAK TUA : Hatinya masih terguncang. Pikirannya tegang. Jiwanya terombang-ambing dalam gelombang besar yang membingungkan. Sekarang semua tenanglah. Pulanglah.

Semua pergi.

09. Malam kedua, di bawah pohon besar, mistisWEWE GOMBEL, GENDERUWO, BELLA, MAMA

GOMBEL : (Menangis) BELLA, engkau anak yang manis. Anakku.RUWO : BELLA telah pulang kepada mamanya. Relakanlah.GOMBEL : BELLA, kau tinggalkan Ibu, Sayang.RUWO : Sabarlah. Manusia perlu anak karena usia mereka singkat. Mereka

melanjutkan hidup mereka dengan beranak pinak. Kita melanjutkan hidup kita dengan umur kita yang panjang.

GOMBEL : Aku juga ingin punya anak. Aku ingin anak!

Terdengar suara BELLA membaca buku pelajaran.MAMA (VO) : (Memukul-mukul meja) Diam. Diam. Berisik. BELLA (VO) : Besok ada ulangan, Mama.MAMA (VO) : Cerewet. Kau dengar tidak, Mama FB-an!

Page 7: naskah drama: WeweGombel. M.S.Nugroho

6

MAMA melempar sesuatu. BELLA mengaduh kesakitan. Tangis WEWE GOMBEL makin keras. WEWE GOMBEL hendak mendatangi BELLA tetapi dicegah RUWO.

BELLA : (Datang) Ibu Gombel... Aku datang...RUWO : (Memberi isyarat kepada BELLA supaya pergi) Sssh...BELLA : (Malah tersenyum menggoda) Ibu Gombel, Bapak Ruwo, aku di sini!GOMBEL : (Membuka mata. Kaget dan senang. Memeluk BELLA) Anakku... Aku

merindukanmu.BELLA : Ibu, BELLA mau di sini saja. Aku takut. Mama jahat. Mama...GOMBEL : (Berusaha marah) Tidak. Pulanglah. Mamamu menunggumu. BELLA : Tidak. BELLA mau bersama Ibu Gombel saja.GOMBEL : (Mengubah wajahnya menjadi sangat mengerikan) Aku akan lebih jahat

lagi. Aku akan memukulimu. (Memukul dengan keras). Kembalilah kepada mamamu lagi! Pulang!

BELLA : (Kaget, tidak percaya) Ibu Gombel jahat. Ibu Gombel jahat!

BELLA melempar WEWE GOMBEL dengan boneka lalu menangis pergi. WEWE GOMBEL tertawa mengerikan, sebentar kemudian menangis sedih sekali. WEWE GOMBEL memungut boneka.

GOMBEL : (Kepada boneka) Maafkan aku BELLA. Aku terpaksa melakukan ini.RUWO : Sudahlah, kau telah melakukan yang seharusnya.

1 0 . Malam kedua, di dalam rumah, haru BELLA, MAMA

MAMA tertawa-tawa dengan HPnya. Tiba-tiba ada teriakan seorang anak. Mama kaget dan baru tersadar kalau BELLA tidak ada. MAMA mencari-cari BELLA di kamar atas. BELLA tidak ada di rumah, MAMA cemas.

MAMA : (Turun dari tangga) BELLA, kamu di mana?MAMA menangis, kecapekan, dan terduduk di lantai. Ia benar-benar merasa

sendiri.

MAMA : BELLA kau di mana? Pulanglah, anakku. Apa gunanya Mama bekerja setiap

hari, kalau tidak untuk kamu. (Menghamburkan tas berisi uang dan tertawa) Apa gunanya Mama melanjutkan hidup kalau Mama menyia- nyiakan kamu. Mama khilaf. Mama berdosa. Lihatlah wajah Mama sebenarnya. Mama sangat sayang kepadamu. Engkaulah hidup Mama. Pandanglah hari-hari akan datang. Mama akan selalu ada untuk kamu. Mama akan ada di sampingmu kalau kamu belajar. Waktu Mama hanya untuk kamu. BELLA, pulanglah. Mama menunggumu.

BELLA : (Muncul di pintu) Benarkah itu Mama?MAMA : BELLA? (Berpelukan) Mama sayang kamu.BELLA : BELLA juga sayang Mama.

-Selesai-