Menulis naskah drama

21
Menulis Menulis Naskah Naskah Drama Drama PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSI KOMPETENSI harrydfauzi@ gmail .com

description

Petunjuk sederhana cara menulis naskah drama

Transcript of Menulis naskah drama

Page 1: Menulis naskah drama

Menulis Menulis Naskah Naskah DramaDrama

PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSIKOMPETENSI

[email protected]

Page 2: Menulis naskah drama

Unsur-unsur Drama sebagai Unsur-unsur Drama sebagai Karya SastraKarya Sastra

Medium Bahasa

Unsur Tematik

Penokohan dan Karakterisasi

Plot

Setting (Latar)[email protected]

Page 3: Menulis naskah drama

Ciri-ciri Naskah DramaCiri-ciri Naskah Drama Drama ditulis untuk dipentaskan, karena itu Drama ditulis untuk dipentaskan, karena itu

drama disusun berdasarkan persyaratan drama disusun berdasarkan persyaratan pentas.pentas.

1.1. Adanya bentuk-bentuk dialog, solilokui, Adanya bentuk-bentuk dialog, solilokui, kadang-kadang ada prolog dan epilog.kadang-kadang ada prolog dan epilog.

2.2. Adanya perintah laku yang ditulis secara Adanya perintah laku yang ditulis secara singkat dan dalam bentuk tulisan yang singkat dan dalam bentuk tulisan yang berbeda dari dialog.berbeda dari dialog.

3.3. Setting (latar) diungkapkan secara singkat Setting (latar) diungkapkan secara singkat dan hanya merupakan petunjuk global bagi dan hanya merupakan petunjuk global bagi pengguna naskah.pengguna naskah.

[email protected]

Page 4: Menulis naskah drama

Bentuk Drama mana yang Bentuk Drama mana yang akan Anda tulis?akan Anda tulis?

• Drama PanggungDrama Panggung• Drama RadioDrama Radio• Master SkenarioMaster Skenario• ScreenplayScreenplay• TV Play TV Play

[email protected]

Page 5: Menulis naskah drama

Jenis Drama:1. Tragedi2. Komedi3. Tragikomedi4. Melodrama5. Farce

Prosedur:1. Dramatisasi Puisi2. Menyadur dari karya drama asing3. Menulis Drama Sendiri

[email protected]

Page 6: Menulis naskah drama

Medium Bahasa dalam Drama

1.1. Bahasa Baku atau Bahasa Bahasa Baku atau Bahasa StandarStandar

2.2. Bahasa Dialek (Betawi, Jawa, Bahasa Dialek (Betawi, Jawa, Sunda, Batak, Padang, dsb.)Sunda, Batak, Padang, dsb.)

3.3. Bahasa Puisi dan Bahasa PuitisBahasa Puisi dan Bahasa Puitis

4.4. Bahasa KeseharianBahasa Keseharian

[email protected]

Page 7: Menulis naskah drama

Unsur Tematik dalam DramaUnsur Tematik dalam Drama

?Tema Tema Subject Master Drama Subject Master Drama

Tema Jasmani

Tema MoralTema SosialTema EgoikTema Ketuhanan

-perjuangan-sosial

-percintaan-kejiwaan-metafisik-dakwah

[email protected]

Page 8: Menulis naskah drama

Menciptakan TokohMenciptakan Tokoh1. Tokoh Tipikal (tokoh yang memiliki ciri-ciri khas tertentu

yang berbeda baik dari kehidupan manusia sehari-hari maupun tokoh lain dalam keseluruhan cerita)

2. Tokoh Netral (tokoh yang tidak digambarkan sebagai tokoh yang luar biasa, ia merupakan manusia kebanyakan yang digambarkan tidak memiliki ciri-ciri tertentu)

3. Tokoh Karikatural (tokoh yang digambarkan dari sisi kehidupan yang hampir tidak berkaitan dengan kenyataan hidup sehari-hari, berlebihan, kadang-kadang mewakili kelompok masyarakat tertentu)

4. Tokoh Berkembang (karakter tokoh ini berkembang secara terus-menerus sepanjang cerita)

5. Tokoh Bulat atau Tokoh Kompleks (tokoh yang digambarkan seluruh sisi kehidupannya)

6. Tokoh Sederhana atau Tokoh Simpel (tokoh yang hanya ditampilkan dari satu sisi kehidupannya atau bahkan tidak jelas asal-usulnya)

[email protected]

Page 9: Menulis naskah drama

Menciptakan Karakterisasi

berdasarkan ciri-ciri fisik berdasarkan ciri-ciri fisik berdasarkan kebiasaan/sifatberdasarkan kebiasaan/sifat berdasarkan pekerjaan/profesiberdasarkan pekerjaan/profesi bberdasarkan asal-usul daeraherdasarkan asal-usul daerah berdasarkan insiden tertentuberdasarkan insiden tertentu

Nama owe mah Pek Ci-

wit

Si Beton namaku, tapi aku lemah-

lembut, lho

[email protected]

Page 10: Menulis naskah drama

Plot DramaPlot Drama

Durasi (rolling time)Awal Akhir

Eksposisi Insiden Awal

KlimaksKlimaksAntiklimaks

Peleraian

Konflik

Konflik

Konflik

Konflik

Penurunan Penurunan LakuLaku

[email protected]

Page 11: Menulis naskah drama

Terjadinya Konflik

PROTAGONIS ANTAGONIS

KONFLIKMOTIF MOTIF

LAKU LAKU

[email protected]

Page 12: Menulis naskah drama

POLA DRAMAPERMULAAN

LAKU

KELANJUTAN LAKU

PENYUDAHAN LAKU

Tumbuhnya permasalahan yang terjadi di dunia atau yang menimpa pada diri protagonis

Pertumbuhan konflik yang menyebabkan munculnya alternatif pemecahan masalah

Berakhirnya segala kekalutan dengan akhir yang bahagia, atau berakhir dengan tragis

[email protected]

Page 13: Menulis naskah drama

Irama Tragis Religius Yunani KlasikIrama Tragis Religius Yunani Klasik

Awal (Hybris)

Protagonis menilai dirinya secara keliru berdasarkan norma yang berlaku. Karena kekeliruannya ini, ia kemudian bertindak di luar batas dan semena-mena.

Tengah (Tengah (NemesisNemesis))

Protagonis memperoleh peringatan dan tentangan atas perbuatannya yang semena-mena itu dari orang-orang sekitarnya, dari masyarakatnya, dan dari nilai-nilai yang diwakili oleh tokoh agama. Akibat tindakan semena-menanya, protagonis mendapat murka dewata.

Akhir (Dike) Karena murka dewata ini, protagonis mengalami nasib yang tragis dengan atau tanpa penyesalan.

Page 14: Menulis naskah drama

Irama Komis (Komedi)

Survival (penyelamatan)

Protagonis berkehendak atau menginginkan sesuatu. Karena keinginannya ini, ia memperoleh tantangan dan bahaya. Dengan cara yang tak diduga dan (bahkan) lucu, ia mengatasi masalah atau menyelamatkan diri dari keadaan bahaya yang dihadapinya.

Growth (pertumbuhan)

Protagonis memperoleh kedudukan dan status sosial yang lebih baik, biasanya digambarkan dengan pernikahan atau sejenisnya.

[email protected]

Page 15: Menulis naskah drama

Pola Mintaraga

Awal

Tengah

Akhir

Sang pahlawan (ksatria) memperoleh panggilan gaib atau panggilan dewata.

Sang pahlwan berangkat menuju dunia lain, dunia di luar kesehariannya. Di sana ia diuji dan setelah lulus ia memperoleh anugerah dewata.

Anugerah ini kemudian ia gunakan untuk menyejahterakan sesamanya.

[email protected]

Page 16: Menulis naskah drama

Pola Wishnu Nitis

Awal

Tengah

Akhir

Sang Wisnu turun ke dunia dan menitis pada satu tokoh dan bertugas untuk memerangi angkara murka.

Tokoh yang dititisi Wisnu mencari identitas dirinya secara metafisikal. Kemudian ia memerangi angkara murka yang mengancam dan akan merusak ketenteraman dunia dan kesejahteraan manusia.

Angkara murka dapat diberantas dan keadaan dunia kembali aman sejahtera.

[email protected]

Page 17: Menulis naskah drama

Pola Mencari Ayah

Awal

Tengah

Akhir

Salah seorang putra Arjuna di pertapaan kakeknya bertanya tentang siapa sebenarnya ayah kandungnya. Sang Kakek mengatakan bahwa ayahnya adalah Arjuna.

Sang ksatria pun pergi ke Amarta mencari ayahnya. Ia kemudian diuji melalui pelaksanaan dharmanya sebagai ksatria.

Setelah lulus, resmilah ia dakui sebagai putra Arjuna.

[email protected]

Page 18: Menulis naskah drama

Trilogi AristotelesTrilogi Aristoteles

Kesatuan Tempat (drama harus terjadi pada satu tempat tertentu)

Kesatuan Waktu (drama harus berlangsung pada waktu tertentu yang merupakan kesatuan utuh)

Kesatuan Kejadian (drama hanya menampilkan peristiwa yang saling berkaitan)

[email protected]

Page 19: Menulis naskah drama

Tiga Anasir yang Harus Ada dalam Drama

1.Anasir Kesatuan (kesatuan waktu, kesatuan tempat, dan kesatuan kejadian)

2.Anasir Keharusan Psikis (adanya Protagonis, Antagonis, Tritagonis)

3.Anasir Penghemat (drama hanya menampilkan hal-hal yang penting dari kehidupan manusia dan tidak menampikan seluruh sisi kehidupan manusia secara lengkap)

[email protected]

Page 20: Menulis naskah drama

Menciptakan Setting

Setting Waktu:

Setting Tempat:

Topografi (nama daerah, kota, desa, kampung, dsb)

Skeneri (interior dan eksterior)

Historis (zaman Sriwijaya, zaman revolusi, zaman dulu, dsb.)

Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, sianghari, malam hari

[email protected]

Page 21: Menulis naskah drama

Bagaimanapun juga ...

Tidak pernah ada teknik menulis karya drama yang paling baik, sebaik-baiknya karya drama yang ditulis adalah karya yang paling orisinal dari segala aspek.

Percayalah bahwa Anda mampu menulis sebaik dramawan dan sastrawan besar jika Anda menulis sesuai dengan hati nurani Anda sendiri.

Imajinasi yang berkembang merupakan modal utama dalam berkarya seni

Terima kasih atas segala perhatian Anda

[email protected]