Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

download Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

of 55

Transcript of Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    1/55

    DRAFT 7

    NASKAH AKADEMIK

    PENGEMBANGAN KURIKULUM UPI 2012

    TIM PENGEMBANG KURIKULUMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    2012

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 1

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    2/55

    NASKAH AKADEMIK

    PENGEMBANGAN KURIKULUM UPI 2012

    I. RASIONAL

    Pengembangan kurikulum di lingkungan Pendidikan Tinggi (PT), khususnya

    Universitas Pendidikan Indonesia harus didasarkan pada pendekatan yang sistematis dan

    komprehensif. Hal ini menuntut adanya kajian dari sisi yuridis, akademis, empiris. dan

    historis khususnya yang menyangkut pendidikan guru di Indonesia. ari sisi kajian yuridis

    dan akademis, pengembangan kurikulum UPI untuk program studi!jurusan kependidikan

    didasarkan pada konsep "e#desain Pendidikan Profesional $uru (UPI, %&'') ditambah

    dengan kajian empiris#historis, kajian perkembangan pendidikan guru di Indonesia dan

    analisis kebutuhan edangkan untuk program studi nonkependidikan didasarkan pada kajian

    akademis, empiris melaluai analisis kebutuhan, dan kajian yuridis. alam prakteknya, ini

    menuntut penerjemahan model atau pendekatan pengembangan kurikulum yang digagas

    dalam "e#desain Pendidikan Profesional $uru dipadukan dengan model kurikulum yang

    dipandang tepat untuk program#program studi nonkependidikan.

    Pada hakikatnya, pengembangan kurikulum menakup prinsip dan prosedur yang

    berkenaan dengan perenanaan, penyajian (delivery), manajemen, dan evaluasi dari segenap

    proses belajar#mengajar ("ihards, %&&'). alam Permendiknas *o. +%+!U!%&&& ab I, Pasal

    ' butir (-) kurikulum pendidikan tinggi didefinisikan sebagai seperangkat renana dan

    pengatuiran mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta ara penyampaian dan

    penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar#mengajar di

    perguruanm tinggi. leh karena itu, dari sisi komponen, seara umum kurikulum merujuk

    kepada program pendidikan yang menakup (a) tujuan suatu program pendidikan, (b) isi

    program, () pengalaman belajar yang diperlukan guna menapai tujuan tersebut, dan (d)

    sarana atau alat untuk menilai apakah tujuan yang dianangkan tersebut terapai atau tidak.

    Pengembangan kurikulum di lingkungan UPI sebagai salah satu /embaga Pendidikan

    Tenaga 0ependidikan (/PT0) yang memiliki visi a leading and outstanding harus

    menerminkan visi tersebut. 0epeloporan dan keunggulan menjadi spirit yang mendasari

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 2

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    3/55

    kajian terhadap berbagai landasan pengembangan kurikulum, yang antara lain, menakup sisi

    landasan1 (') filosofis, akademis, pedagogis, sosiologis dan historis, serta yuridis yang

    termuat dalam konsep "e#desain Pendidikan Profesional $uru untuk program#progran studi

    kependidikan dan kajian akademis, yuridis2 serta (%) kajian empiris melalui analisis

    kebutuhan (need analysis) agar diperoleh hasil pengembangan kurikulum yang lebih relevan

    dengan kebutuihan masyarakat. ari perpaduan berbagai kajian tersebut diharapkan dapat

    melahirkan kerangka pikir dan kerja utuh tentang pendidikan tenaga pendidik dan

    kependidikan yang memiliki landasan filosofis#pedagogis, historis, akademis, dan empiris

    yang dapat 3menafsirkan4 UU dan peraturan pemerintah yang berkenaan dengan pendidikan

    profesional guru dan pendidikan akademik seara kontekstual.

    Pada sisi yang lain UPI sesuai dengan mandat yang diterimanya harus mengembangkan

    pula program#program studi nonkependidikan yang dihadapkan pada berbagai persoalan,

    antara lain, keukupan 5 dalam mengelola program#program tersebut, kurikulum yang

    ada relatif belum dikaji seara seksama mengingat kesejarahan pendirian program tersebut

    masih relatif muda, dan pengkajian terhadap bidang keilmuan yang disandang oleh program

    studi tersebut juga belum mengakar bila dibandingkan dengan program studi sejenis di PT

    nonkependidikan. 5eskipun demikian, sejalan dengan salah satu tujuan a6al pengembangan

    program studi nonkependidikan, diharapkan keberadaan program studi tersebut di lingkunganUPI dapat memberikan manfaat terhadap program studi kependidikan melalui, antara lain

    perabukan silang (cross vertilization) di antara kedua program studi tersebut sehingga

    ter6ujud persilangan yang dapat saling memperkuat perkembangan baik program studi

    kependidikan maupun nonkependidikan.

    ila tujuan pendidikan profesi guru adalah menghasilkan guru yang memiliki

    kompetensi utuh sebagaimana diamanatkan dalam UU *o. '7!%&&8 tentang $uru dan osen

    dan Permendiknas *o. '- tahun %&&9 tentang 0ualifikasi :kademik dan 0ompetensi $uru

    Profesional, tentu UPI sebagai /PT0 harus meninjau ulang esensi keilmuannya yang

    terermin dalam struktur kurikulumnya. egitu pula dengan tujuan pendidikan akademik

    yang di6adahi dalam berbagai program studi nonkependidikan perlu diarahkan pada upaya

    saling memperkuat di antara bidang keilmuan program studi kependidikan dan

    nonkependidikan. engan demikian keberadaan program studi tersebut dapat memperkokoh

    progran studi kependidikan terutama pada muatan content knowledge dalam struktur

    kurikulum progran studi kependidikan. isamping itu, tujuan pendidikan pada program studi

    nonkependidikan adalah mempersiapkan lulusan yang memiliki penguasaan terhadap bidang

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 3

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    4/55

    keilmuan berikut pengembangnya (hardskills) dan memiliki sifat#sifat sebagai akademisi

    yang ulet, kreatif, inovatif, profesional, peraya diri, santun yang dilandasi oleh nilai#nilai

    keimanan dan keta;6aan kepada Tuhan

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    5/55

    mata kuliah keahlian pilihan (elective curriculum). 0husus, untuk program studi di ekolah

    Pasasarjana yang memiliki progran yang linier dengan program sarjana (#') diperlukan

    penataan ulang baik pada kelompok landasan keahlian, mata kuliah keahlian utama (core

    curriculum), maupun kelompok mata kuliah keahlian utama pilihan (elective curriculum)

    yang lebih spesifik dan dapat memperkuat keahlian lulusan sejalan dengan kebutuhan

    masyarakat dan perkembangan Ipteks. elain itu, program pasasarjana perlu

    mempertimbangkan kembali keberadaan mata kuliah yang dapat memperkuat karakter dan

    keperibadian lulusan (sofskills) yang lebih unggul. "ambu#rambu pemgembangan kurikulum

    yang ada, antara lain Permendiknas *o. +%+!U!%&&& tentang Pengembangan 0urikulum PT

    dan Penilaian Hasil elajar 5ahasis6a dan ketentuan lain yang ada menunjukkan pentingnya

    penguatan pada aspek ini sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan kinerja

    profesional lulusan.

    0edua, TP0 UPI melakukan koordinasi dalam memvalidasi naskah usulan perubahan

    kurikulum baik pada kurikulum inti maupun pilihan yang diajukan oleh program studi

    kependidikan dan nonkependidikan untuk jenjang ', %, dan +. entuk dan teknis validasi

    naskah kurikulum akan ditentukan kemudian berdasarkan masukan dari tiap program

    studi!jurusan.

    II. TUJUAN DAN KEGUNAAN NASKAH AKADEMIK

    Penyusunan *askah :kademik ini dimaksudkan untuk perolehan sebagi berikut.

    '. 5emberi landasan dalam evaluasi dan revisi kurikulum seara komprehensif baik di

    lingkungan UPI khususnya pada penataan koherensi konten kelompok mata kuliah

    dalam struktur kurikulum UPI.

    %. 5emberi landasan dalam revisi kurikulum program studi atau jurusan agar memenuhi

    keutuhan dan keterpaduan diantara komponen kurikulumnya.

    +. 5emberi landasan dalam revisi kurikulum program studi atau jurusan berdasarkan

    kerangka deskripsi dokumen kurikulum yang terstandar.

    7. 5emberi kesempatan kepada program studi dalam penataan koherensi antara

    konten!materi ajar dalam silabus dengan rumusan kompetensi lulusan program studi

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 5

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    6/55

    atau jurusan sesuai dengan rambu#rambu yang dikembangkan dari standar nasional

    PT dan ketentuan pokok pengembangan kurikulum UPI.

    8. 5emberi panduan dalam pengembangan silabus dan atuan :ara Perkuliahan atau

    atuan :ara Praktikum (:P) agar ter6ujud standarisasi dalam perenanaan dan

    implementasi perkuliahan berdasarkan standar nasional PT dan ketentuan pokok

    pengembangan kurikulum UPI yang berlaku.

    -. 5emberi rambu#rambu manjemen implemetasi kurikulum program studi atau jurusan

    di lingkungan UPI.

    9. 5emberi rambu#rambu evaluasi terhadap implementasi kurikulum program studi

    atau jurusan di lingkungan UPI.

    >. 5emberi panduan revisi kurikulum program studi atau jurusan di lingkungan UPI

    seara periodik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada.

    Untuk menapai tujuan tersebut, beberapa langkah yang telah dan akan dilaksanakan

    dalam penyusunan *askah :kademik ini, yakni1 (') menyampaikan latar belakang

    perlunya perubahan kurikulum baik dari kajian seara yuridis, filosofis, akademis,

    pedagogis dan historis berdasarkan kajian dokumen dan auan konsep "e#desainPendidikan Profesional $uru2 (%) melakukan kajian terhadap usulan prubahan kurikulum

    yang diajukan tiap program studi atau jurusan2 (+) melakukan kajian seara empiris

    emelalui analisis kebutuhan agar kurikulum hasil perubahan lebih relevan dengan

    kebutuhan masyarakat2 (7) mengkoordinasikan validasi terhadap naskah kurikulum baru

    yang diajukan oleh tiap program studi dengan pemangku kepentingan (stake holders)

    termasuk asosiasi terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku2 dan (8) mengembangkan

    panduan manajemen implementasi kurikulum, evaluasi dan revisi kurikulum bersama#

    sama dengan program studi atau jurusan dan bagian terkait di lingkungan UPI.

    III. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKUKULUM UPI

    A. Landasan Yu!d!s

    Undang#Undang *o. %& tahun %&&+ tentang istem Pendidikan nasional

    menyatakan bah6a tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan keimanan,

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 6

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    7/55

    keta;6aan, ahlak mulia, potensi, keerdasan, minat peserta didik, keragaman potensi

    daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja,

    perkembangan Ipteks, agama, dinamika perkembangan global, dan persatuan nasional dan

    nilai#nilai kebangsaan.

    Untuk me6ujudkan tujuan pendidikan tersebut pada ab ?, Pasal +- ditegaskan

    bah6a kurikulum harus dikembangkan dengan mengau kepada standar nasional

    pendidikan dan potensi yang dimiliki oleh perguruang tinggi yang bersangkutan.

    elanjutnya, Peraturan Pemerintah *omor '@ Tahun %&&8 tentang tandar *asional

    Pendidikan, ab III berkaitan dengan tandar Isi pada agian 0edua tentang 0erangka

    asar dan truktur 0urikulum Pasal @ mendeskripsikan 3kurikulum tingkat satuan

    pendidikan dan kedalaman muatan kurikulum pendidikan tinggi diatur oleh perguruan

    tinggi masing#masing. 0erangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi

    dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap program studi.

    alam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, perguruan tinggi

    melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, dan kelompok ahli yang relevan.4

    Pada ayat (%) ditegaskan bah6a 3kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi 6ajib

    memuat mata kuliah P"nd!d!#an A$a%a& P"nd!d!#an K"'a$an"$aaan& Ba(asa

    Ind)n"s!a& dan Ba(asa In$$!s. Pendidikan agama, pendidikan ke6arganegaraan, danbahasa hanya diajarkan pada program sa*ana dan d!+,)%a. alam ayat selanjutnya,

    ayat (+) ditegaskan bah6a 3selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (%),

    kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi program arjana dan iploma 6ajib memuat

    mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah S-a-!s-!#a,

    dan!atau Ma-"%a-!#a. 5ata kuliah tatistika dan 5atemAtika dimaksudkan untuk

    memberikan dasar#dasar berpikir logis. Untuk program studi tertentu mata kuliah

    5atemAtika dapat diganti dengan mata kuliah logika.

    Permendiknas *o. %+%!U!%&&& ab IB Pasal 9, utir (') s.d. (7) menegaskan bah6a

    kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri

    atas 0urikulum Inti dan 0urikulum Institusional. Pada kurikulum inti harus menakup

    kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian, mata kuliah yang menirikan tujuan

    pendidikan dalam bentuk peniri ilmu pengetahuan dan keterampilan, keahlian berkarya,

    sikap berperilaku dalam berkarya dan ara berkehidupan bermasyarakat sebagai syarat

    minimal yang diapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. ementara

    itu, kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 7

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    8/55

    merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang terdiri atas tambahan dan

    kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang dikembangkan dengan memperhatikan

    keadaan dan kebutuhan lingkungan serta iri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.

    elanjutnya pada Permendiknas *o. &78!U!%&&% tentang 0urikulum Inti Perguruan

    Tinggi ditegaskan bah6a kurikulum inti setiap program studi ditetapkan oleh kalangan

    perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan (Pasal 7 butir %).

    alam pengembangnnya, kurikulum inti suatu program studi harus bersifat (a) dasar

    untuk menapai kompetensi utama2 (b) auan baku minimal mutu penyelenggaraan

    program studi2 () berlaku seara nasional dan internasional2 (d) lentur dan akomodatif

    terhadap perubahan yang terjadi di masa datang2 (e) kesepakatan antara kalangan

    perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan pengguna lulusan. 0urikulum inti perguruan

    tinggi dipilih dan diorganisasikan guna mengembangkan kompetensi utama dan

    kurikulum pilihan dipilih dan diorganisasikan untuk mengembangkan kompetensi

    pendukung dan kompetensi lain yang gayut dan dapat memperkuat kompetensi utama.

    Untuk program studi kependidikan, kompetensi utama yang dimaksud dalam

    Permendiknas tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada harus merujuk kepada

    Undang#Undang *o. '7 tahun %&&8 tentang $uru dan osen dan Peraturan pemerintah

    *o. '@ tahun %&&8 tentang tandar *asional Pendidikan yang menegaskan bah6a

    kompetensi tersebut merujuk kepada kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan

    profesional. esuai dengan konsep "e#desain Pendidikan Profesional $uru, keempat

    kompetensi ini dalam pengembangan kurikulum program studi dimaknai sebagai satu

    keutuhan yang termuat dalam struktur kurikulum inti program studi. edangkan untuk

    kurikulum pilihan difokuskan pada pembentukan kompetensi penunjang. Untuk itu,

    program studi!jurusan kependidikan dapat memilih dan mengembangkan mata kuliah

    yang dapat memperkuat kemampuan akademik mahasis6a. ementara itu, untuk

    program studi nonkependidikan, kurikulum inti dimaksudkan untuk membekali dan

    mengembangkan kompetensi utama yang merujuk kepada kedua Permendiknas di atas.

    0urikulum pilihan diarahkan pada penguatan kemampuan akademik mahasis6a dan

    pengetahuan dan keterampilan profesi yang sejalan dengan bidang keilmuan program

    studi yang bersangkutan. egitu pula untuk program studi di lingkungan ekolah

    Pasasarjana.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    9/55

    Untuk merumuskan kompetensi lulusan suatu program studi, Permendiknas di atas

    merumuskan pula hal#hal berikut1 (a) 0ompetensi adalah kemampuan berpikir,

    bersikap,dan bertindak seara konsisten sebagai per6ujudan dari pengetahuan, sikap, dan

    keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik2 (b). emua program studi 6ajib

    merumuskan kompetensi atau learning outcomes lulusan dengan mengau kepada

    0erangka 0ualifikasi *asional Indonesia (KKNI) dan rumusan kompetensi hasil

    kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku

    kepentingan2 ()0ompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi umum,

    kompetensi utama dan kompetensi khusus atau penunjang. 0ompetensi umum diapai

    melalui mata kuliah Umum, sedangkan kompetensi utama yang merupakan peniri suatu

    program studi, dan kompetensi penunjang yang merupakan peniri perguruan tinggi

    sesuai visi dan misinya, dapat diapai melalui mata kuliah keahlian2 dan (d)0ompetensi

    lulusan tersebut paling sedikit mengandung lima elemen kompetensi yaitu (') landasan

    kepribadian2 (%) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan!atau olahraga2 (+)

    kemampuan dan keterampilan berkarya2 (7) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut

    tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai2 (8) penguasaan kaidah

    berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

    elain merujuk kepada undang#undang dan peraturan pemerintah serta keputusan

    menteri pendidikan nasional sebagaimana disebutkan di atas, dalam pengembangan

    kurikulum program studi atau jurusan harus merujuk pula pada hal#hal sebagai berikut.

    (') 0eputusan enat :kademik UPI *o. % Tahun %&&@ tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga 0ependidikan (PTPT0) ab II berkaitan dengan

    asar#asar Pengembangan 0urikulum, agian 0etiga tentang 0arakteristik

    0urikulum UPI2

    (%) 0eputusan enat :kademik UPI *o.1&&%!enat :kd.!UPI#0!BIII!%&'& tentang

    0etentuan Pokok Pengembangan 0urikulum UPI, ab II, tentang asar#dasar

    Pengembangan 0urikulum, ab III tentang truktur 0urikulum dan ebaran mata

    0uliah, ab IB tentang tandar 5ata 0uliah, eskripsi dan ilabus, ab B tentang

    Implementasi 0urikulum, dan ab BIII tentang tandarisasi Program tudi2 dan

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page !

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    10/55

    (+) 0eputusan enat :kademik UPI *o.1 &&8!enat :kd.!UPI#0!?!%&'& tentang "e#

    desain Pendidikan Profesional $uru yang memberikan landasan bagi pengembangan

    kurikulum pendidikan guru seara utuh.

    B. Landasan F!,)s)/!s

    Pendidikan Profesi $uru (PP$) berlandaskan pada keperayaan bah6a tujuan yang

    ingin diapai melalui upaya pendidikan adalah diraihnya keberhasilan dan dapt

    dikembangkannya potensi setiap peserta didik. Untuk menapai tujuan pendidikan yang

    menyeluruh, sangat dibutuhkan kegiatan para peneliti dan para praktisi guna

    menghasilkan pengetahuan yang lebih produktif dan mengena pada sasarannya untuk

    meningkatkan produktivitas pendidikan. alam kerangka pemikiran inilah desain baru

    pendidikan guru yang dimaksud harus berusaha mengembangkan pengetahuan dan

    keahlian profesional para guru, sehingga para peserta didik dapat menapai tujuan

    belajarnya.

    PP$ mengau pada asumsi bah6a pengetahuan dan keterampilan peserta didik

    berkembang melalui belajar (learning), berbuat (doing), dan berefleksi (reflecting). elain

    itu, pendidikan merupakan suatu perbuatan yang seara moral memanusiakan manusia

    dalam membangun peradaban dan seara politik memperkuat integrasi sosial yang

    produktif dan konstruktif.

    alam praktiknya, model pembaharuan pendidikan seyogianya menerapkan metode

    penelitian dan pengkajian yang tertuju pada tantangan dalam berbagai konteks

    pembelajaran. leh sebab itu, esain Pendidikan Profesional $uru memiliki tujuan utama

    untuk menyiapkan dan mendukung alon guru yang mampu meniptakan kesetaraan di

    kelas dan sekolah, sehingga peserta didik dapat memenuhi standar yang tinggi dalam

    berbagai aspek perkembangannya.

    esain Pendidikan Profesional $uru ini merujuk pada pembelajaran yangmenekankan content-baseddan content-specific pedagogyuntuk menyiapkan alon guru

    agar mampu mengajar di lingkungan para peserta didik yang multikultural, termasuk di

    daerah#daerah pedesaan atau daerah terpenil. 0eseluruhan program harus mendukung

    penyiapan alon guru yang mampu merefleksi upaya pembelajarannya, bekerja sama

    dengan pendidik lain guna menari dan menemukan pemeahan masalah umum yang

    munul dalam pembelajaran.

    Perpaduan antara teori dan praktik profesional tidak akan terjadi manakala ada

    jurang pemisah antara suasana belajar di /PT0 dengan praktik pengajaran di sekolah.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 10

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    11/55

    leh karena itu, baik di lingkungan /PT0 maupun di sekolah, mahasis6a alon guru

    perlu diberi kesempatan untuk1 (a) meneliti dan mengkaji2 (b) menoba dan menguji2 ()

    berdiskusi2 dan (d) mengevaluasi hasil pembelajaran. 0eterkaitan antara teori dan praktik

    akan terjadi seara produktif apabila persoalan atau pertanyaan yang munul dari

    lingkungan kerja yang selalu berubah dapat diatasi.

    Prinsip tersebut di atas melandasi desain baru pendidikan guru yang mengarah pada

    pengembangan /PT0 dan sekolah berbasis kurikulum (university-school based

    curricula). esain ini memadukan berbagai bidang pengetahuan sebagai tuntunan bagi

    pembelajaran yang efektif dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan dan

    mempraktikkan prinsip#prinsip pedagogis dalam praktik pembelajaran di sekolah.

    0apasitas untuk memahami atau mengamati apa yang terjadi di dalam kelas sebagai

    pengalaman empiris, menganalisisnya, dan memadukan teori dan praktik menjadi

    sedemikian penting dan menentukan keberhasilan sebagai guru dan kepemimpinan

    persekolahan yang efektif. :gar diperoleh hasil yang lebih baik, maka refleksi perlu

    didukung oleh pengetahuan tentang pembelajaran dan berdasarkan budaya pembelajaran

    yang seharusnya dikembangkan di sekolah.

    esain Pendidikan Profesional $uru harus menerminkan gagasan bah6a

    learning to teachmelibatkan apa yang disebutpractice in practice. Teori yang diajarkan

    dalam perkuliahan hendaknya dioba dipraktikkan di lapangan dan praktik yang terjadi di

    lapangan dikaji dasar teoretiknya, sehingga terjadi hubungan saling menguatkan antara

    teori dan praktik lapangan. Perpaduan antara perkuliahan dan kerja lapangan ini memberi

    kesempatan untuk mengaitkan teori dan praktik. :rtinya, proses perkuliahan diisi dengan

    materi substansial dan penyampaiannya dipetik dari pengalaman praktik untuk

    selanjutnya dimanfaatkan guna memberikan tuntunan kepada para alon guru tentang

    bagaimana seharusnya bekerja di sekolah.

    Pengalaman praktik akan sangat efektif jika didukung oleh dosen pembimbing dan

    guru pamong yang berpengalaman sebagai model. 0erja sama antara para guru pamong

    dan dosen pembimbing sangat bermanfaat untuk membimbing mahasis6a alon guru,

    karena kepakaran mengajar itu diperoleh melalui 6aktu yang panjang.

    Pendekatan dalam esain Pendidikan Profesional $uru berdasarkan anggapan bah6a

    belajar itu efektif bila berlangsung di lingkungan komunitas profesional. Para peneliti dan

    praktisi seyogianya mengetahui bagaimana memperkuat praktik yang mereka jalankan

    melalui kolaborasi yang merupakan iri penting dari pengalaman belajar yang kelak

    sangat ditekankan dalam PP$. Untuk mendukung pembelajaran seara berlanjut, para

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 11

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    12/55

    pendidik bekerja sama dengan koleganya untuk menyusun renana, menghimpun

    informasi untuk mengevaluasi, merefleksi, dan meningkatkan praktik itu sendiri. Praktik

    pendidikan berlangsung dalam semangat perbaikan kualitas seara terus#menerus

    (continuous quality improvement).

    . Landasan T")"-!s

    1. Model Kurikulum Pendidikan Profesional Guru

    ari sisi model pendidikan profesi guru, terdapat beberapa model pendidikan

    profesi guru sebagaimana dikemukakan oleh Callae ('@@'2 -#'9)2 uff ('@@>)2

    "oberts ('@@>) yakni1 (') The craft model (5odel tukang)2 (%) ppliedied science

    model (5odel sains terapan)2 dan (+) The reflective model (5odel reflektif)2 (7)

    !omptence-"ased Teacher #ducation (!"T#), (8) !onstrutivist $odel of Teacher

    #ducation2 dan (-)#vidence "ased Teacher #ducation (#"T#)%

    alam model pendidikan guru yang pertama (the craft model) kompetensi

    profesional guru diperoleh melalui proses magang atau mentoring yang dilakukan

    oleh seorang guru berpengalaman dan berkemampuan yang disebut guru pamong

    atau master teacherbaik di dalam kelas mupun dalam suatu praktek pengenalan

    lapangan. 5odel ini, dalam beberapa hal, banyak diterapkan pada pendidikan guru.

    0elemahan model ini adalah pembentukan kompetensi profesional alon guru sangat

    bergantung pada guru pamong. ila guru pamong yang bersangkutan memiliki

    kompetensi sebagai guru profesional, yakni memiliki kompetensi guru professional,

    komptensi pedagogik, professional, sosial dan kompetensi kepribadian, maka alon

    guru akan beroleh model atau ontoh kompetensi#kompetensi dari guru pamong

    tersebut. 0elemahan lain sebagaimana diungkapkan berbagai ahli (tennhouse, '@982

    5orris, '@9%) adalah model tukang yang steril dari perkembangan yang ada di bidang

    ilmu yang berkaitan dengan bidang studi dan teori pembelajaran yang berkembang

    ukup pesat dari 6aktu ke 6aktu. ejauh tertentu, model ini masih me6arnai

    pelaksanaan pendidikan guru saat ini. erdasarkan pengamatan dalam pelaksanaan

    PP/ dalam pendidikan guru selama ini, guru pamong lebih banyak mendasarkan

    pembimbingannya pada keyakinan. Dara seperti ini oleh 5aingay (dalam uff, '@@>)

    sebagai guru yang mengajar hanya didasarkan pada rutinitas dan keyakinannya

    sendiri.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 12

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    13/55

    5odel kedua, model sains terapan dalam pendidikan profesi dapat dijelaskan

    sebagai berikut. 5odel ini seara garis besar mendasarkan pembentukan kompetensi

    guru profesional pada kajian dan temuan ilmu pengetahuan yang relevan dengan

    bidang studi. Hasil#hasil temuan diterapkan dan diperbaharui melalui penelitian dalam

    praktek pembelajaran dalam pendidikan dalam jabatan yang selanjutnya me6arnai

    praktek mengajar. leh karena itu, praktek mengajar sebagai bagian dari

    implementasi teori yang diberikan sangat di6arnai oleh hasil penelitian tersebut

    dalam rangka pembentukan kompetensi guru profesional bagi alon guru. 0elemahan

    model ini, khususnya dalam pendidikan profesi guru adalah kerap tidak selalu

    gampang menghubungkan antara hasil penelitian dalam bidang studi yang dilakukan

    oleh ahli dengan apa yang dilakukan dan diyakini oleh para praktisi. 0elemahan lain

    adalah apa yang dilakukan oleh peneliti di bidang studi kerap tidak seluruhnya

    berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh praktisi atau guru di kelas!sekolah. leh

    karena itu, tidak selalu ada hubungan antara apa yang diteliti oleh para akademisi

    dengan apa yang dilakukan oleh guru atau praktisi di kelas!sekolah. alam konteks di

    Indonesia, pengalaman selama ini menunjukkan kurang terdapat hubungan antara

    penelitian, misalnya yang dilakukan oleh dosen atau guru besar di bidang

    pembelajaran dengan praktek pembelajaran di sekolah. engan demikian,

    penggunaan model pendidikan profesi berdasarkan model sains terapan kurang

    sejalan dengan model pendidikan profesi yang menghendaki adanya kesinambungan

    dan kebersamaan antara penguasaan subtansi keilmuan dan keahlian dengan praktek

    pembelajaran sebagaima terermin dalam rumusan kompetensi guru profesional baik

    dalam Undang#Undang $uru dan osen maupun Permendiknas *o. '- tentang

    0ualifikasi :kademik dan 0ompetensi $uru mata pelajaran dan kelas.

    5odel ketiga, model reflektif dalam pendidikan professional guru, oleh Callae('@@') digambarkan sebagai berikut.

    .

    =.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 13

    Penge"ahuan

    #ang

    Penge"ahu

    an danPengalama

    n %ang

    Prak"ek di kelas

    &dan Prak"ek

    Pengalaman' '

    *e+eksi

    K,m)e"ensi

    -uru

    Pr,.esi,nal

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    14/55

    $ambar '1 5odel "eflektif Pendidikan Profesional $uru

    erdasarkan gambar di atas, pendidikan profesi guru harus menggabungkan

    antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta kepribadian yang dibentuk dan

    dikembangkan selama perkuliahan dipadukan dengan pengetahuan, keterampilan,

    serta sikap yang didapatnya dari pengalaman praktikan (alon guru professional)

    dalam Praktek Pengenalan /apangan (PP/). alam praktek ini, baik guru pamong

    dan dosen pembimbing melakukan pengamatan terhadap perilaku praktikan dalam

    interaksi pembelajaran di kelas yang didasarkan prinsip#prinsip pembelajaran yang

    baik menurut standar kompetensi guru professional (principled teaching behavior).

    Hasil pengamatan dilakukan kegiatan refleksi, melakukan pembahasan hasil

    pengamatan terhadap kinerja praktikan yang melibatkan guru pamong, dosen

    pembimbing dan praktikan (triadic conference) guna memperbaiki penampilan

    praktikan pada penampilan mengajar berikutnya.

    alam model di atas, pelaksanan praktek lapangan dilakukan dengan pendekatan

    on-in-on,yakni pertama pengamatan terhadap praktikan dalam penampilan

    pembelajaran di kelas diamati oleh guru pamong dan dosen pembimbing (on

    practicum), pembahasan dalam bentuk triadic conferenceatau bentuk workshopdi

    kelas atau laboratorium micro teaching (in classroom&micro teaching) untuk

    mendiskusikan hasil pengamatan (kegiatan refleksi), dan berikutnya hasil pembahasan

    pengamatan memberikan masukan bagi perbaikan dan pengembangan kemampuan

    mengajar praktikan pada penampilan berikutnya (on practicum). Proses di atas bila

    diterapkan seara konsisten akan menghasilkan pembentukan kompetensi guru

    professional dalam diri praktikan (alon guru profesional) dengan ara

    membandingkan hasil pengamatan terhadap penampilan mengajar praktikan dari

    siklus pengamatan yang satu dengan yang lainnya selama praktek pengalaman

    lapangan berlangsung. etiap siklus pengamatan selalu diikuti dengan kegiatan

    refleksi dalam bentuk baik triadic conferenceatau workshop.

    5odel keempat adalah model Pendidikan $uru erbasis 0ompetensi

    (!ompetency "ased Teacher #ducationatau DT=). 5odel ini dikembangkan dari

    pendekatan terhadap pendidikan berbasis komptensi yang memilah kompetensi(kemampuan) alon guru ke dalam komptensi guru seara spesifik dan terpilah.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 14

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    15/55

    Pendidikan ini lebih bermuara pada pandangan behavioris yang menegaskan, antara

    lain bah6a keberhasilan dalam pendidikan guru diukur dari adanya perubahan dalam

    perilaku alon guru. Perilaku ini dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang dapat

    diamati dan diukur seara diskrit (Posner, '@@%). Dhesholim dan onald ('@>8)

    menunjukkan bah6a P$0 yang berakar pada psikologi behavioris memiliki dua

    dimensi1 (') dimensi perilaku yang didasarkan pada perenanaan pembelajaran yang

    bermuara pada tujuan#tujuan bersifat behavioris yang dapat dibentuk dan

    dimodelkan!diontohkan2 (%) dimensi kinerja (performance) yang berkaitan dengan

    penentuan dan pengukuran kinerja menakup semua keterampilan dan pengalaman

    yang dibutuhkan bagi penapaian tugas#tugas guru professional. 0ompetensi

    professional yang dibangun dalam model ini menurut Eraser (%&&') menakup

    pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap (attitudes) dan nilai#nilai yang

    diharapkan dimiliki oleh alon guru profesional. ari rumusan ini tampak, model

    pendidikan guru yang akan dikembangkan dalam konteks pendidikan guru di

    Indonesia lebih ondong ke arah P$0.

    5odel kelima adalah pendidikan guru berdasarkan pandangan 0ontruktivisme.

    Pendidikan guru yang berlandaskan paradigma P$0 merujuk pada psikologi

    behaviorisme yang mengandalkan pada perubahan perilaku serba terukur. 5odelpenyelenggaraan pendidikan seperti ini memudahkan pembuatan keputusan dan

    kebijakan publik di bidang pendidikan.

    ejalan dengan perkembangan teori pendidikan, kehandalan aliran behaviorisme

    seara berangsur#angsur mengundang banyak kritik. 0alangan ahli pendidikan di

    Indonesia, sekalipun masih terombang#ambing untuk memperoleh rujukan teori,

    namun kurikulum berbasis kompetensi (00) tetap merupakan andalan, 6alaupun

    dalam pembelajaran, terutama dalam proses, prinsip pemanfaatan umpan balik, dan

    unsur penguat tidak sepenuhnya dapat diterapkan. emikian pula, penetapan standar

    penapaian kompetensi hasil belajar, tidak didasarkan pada kajian penelitian, sehingga

    terjadi ketidaksesuaian dalam konteks mikro proses pembelajaran antara tujuan,

    substansi, metode, dan asesmen.

    $ugatan terhadap aliran behaviorisme dilontarkan oleh Dhomsky 6alaupun tidak

    sepenuhnya mampu mengisi kelemahan dari aliran ini. 0emudian pada

    perkembangannya munul pemikiran dari Piaget, Bygostsky, dan von $lasserfeld yang

    menjelaskan bah6a proses belajar itu berlangsung melalui mekanisme menata sendiri

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 15

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    16/55

    (self-regulated) dan karenanya tak ada jaminan bah6a pemberian penghargaan dapat

    mengubah perilaku, sikap, dan kognisi. Para pendidik mulai menoba untuk

    mengemas pandangan menata sendiri (self-regulated) menjadi konsep yang lebih padu

    atau koheren, istilah konstruktivisme munul sebagai sebuah label deskriptif. alam

    perkembangannya sejak a6al tahun '@@an konstruktivisme ini menjelma menjadi

    rujukan filsafat pendidikan dan teori belajar yang berpengaruh, dan teori ini

    mempengaruhi pendidikan termasuk pendidikan profesi guru. 5enermati teori

    konstruktivisme tersebut, ada dua peranan penting dalam penyelenggaraan Pendidikan

    Profesi $uru, pertama, berkaitan dengan materi ajar dan kedua dengan desain program.

    $agasan utama dari konstruktivisme ini adalah mengubah aspek pedagogi Pendidikan

    Profesi $uru, yaitu1 (a) menghargai pengalaman sebelumnya dari peserta didik2 (b)

    memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan pengetahuan baru

    dari pengetahuan yang diberikan kepada mereka2 serta () menyemangati perlunya

    perluasan bentuk kolaborasi di antara peserta didik.

    Implikasi penting dari penghargaan terhadap pengetahuan sebelumnya dari

    peserta didik adalah memotivasi para guru pemula untuk memperhitungkan dan

    menghargai pengetahuan dan budaya yang telah ada di lingkungan peserta didiknya.

    alam paparan yang berbeda dengan makna serupa, dalam hal pembelajaran, baik

    pada tahap prajabatan maupun tahap dalam jabatan, dapat diterapkan strategi

    berlandaskan pada pengetahuan atau praktik yang laFim beredar di suatu kelompok

    atau komunitas.

    0onsep pengetahuan atau praktik yang laFim beredar di suatu kelompok atau

    komunitas (distributed cognition atau community practice) pada dasarnya sesuai

    dengan esensi budaya, yakni sebagai suatu ara yang laFim untuk memeahkan

    masalah, yang kemudian di6ariskan turun temurun. alam kaitan dengan hal ini, para

    guru dapat memutuskan praktik pengajarannya yang akan lebih efektif melalui proses

    saling bertukar pengalaman. Pengetahuan seperti halnya teori, dibangun berdasarkan

    kesepahaman dan kerja sama. leh karena itu, para guru akan memperoleh manfaat

    sebesar#besarnya melalui kerja sama atau kolaborasi dalam hal pemeahan masalah

    pengajaran, seperti halnya praktik 'esson tudy sebagai sebuah strategi

    pengembangan kemampuan profesional para guru bidang studi.

    5odel keenam adalah Pendidikan $uru erdasarkan ukti (P$) atau

    #vidence "ased Teacher #ducation (#"T#), 5odel ini menghubungkan antara teori#

    teori pendidikan!pembelajaran dengan praktek pembelajaran di sekolah melalui riset

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 16

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    17/55

    terhadap teori pembelajaran ( theory-driven research ) dan praktek pembelajaran

    (practice-driven research) seara timbal balik (reciprocal). Hasil#hasil riset yang

    berfokus pada pembelajaran di kelas dengan segenap aspeknya menjadi bahan

    masukan (feedback) bagi teori dan prinsip pembelajaran dalam implementasinya

    seara lebih kontekstual. engan demikian proses pembelajaran dalam perkuliahan

    baik yang menyangkut bidang studi (subject matter content knolwledge) maupun

    bidang pedagogi (pedagogical content knowledge) akan didasarkan pada sederet

    bukti ( evidence) yang relevan dan kontekstual.

    $ambar %1 5odel Pendidikan $uru erbasis ukti

    ari perbandingan model#model di atas, model gabungan, yakni berupa sintesa

    dari model "eflektif, P$0, dan P$ diyakini lebih baik daripada model tunggal.

    leh karena itu, dalam pengembangan kurikulum pendidikan guru di lingkungan

    /PT0 di Indonesia pada umumnya dan khususnya di UPI berdasarkan 0onsep "e#

    esain Pendidikan Profesional $uru model yuridis sebagaimana termaktub dalam

    UU$ dan Permendikas *o. '- tentang 0ualifiaksi :kademik dan 0ompetensi $uru

    professional mengindikasikan perlunya mengadopsi P$02 (%) 0onsep "e#esain

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 17

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    18/55

    Pendidikan Profesional $uru yang digagas oleh UPI sebagai salah satu alternatif

    landasan dalam pengembangan kurikulum pendidikan guru di Indonesia juga

    menunjukkan perlunya model pemodelan pendidikan guru yang mensitesakan

    berbagai keunggulan dari model#model pendidikan guru tersebut2 dan (+) prinsip#

    prinsip pendidikan guru yang disarikan dari kajian berbagai guru ahli dan

    pengalamannya (epert teachers) menyiratkan perlunya sintesa tersebut.

    ari telaah pokok pikiran keenam paradigma pendidikan guru di atas, sulit

    dibantah bah6a !"T#dengan segala kelebihan dan kekurangannya telah berlangsung

    di Indonesia. alam rangka menyiapkan guru profesional, proses pendidikan profesi

    guru dapat memanfaatkan keunggulannya dengan perubahan utama, yakni seperangkat

    kompetensi dikembangkan menjadi seperangkat standar yang harus diapai dengan

    ara mengelaborasi standar kompetensi yang sudah berlaku dalam konsep 00

    sekarang ini. alam proses perkuliahan di kampus, lebih#lebih pada tahap praktik

    mengajar, pendekatan reflektif diterapkan, baik sebagai landasan teori untuk

    memahami lebih mendalam seluk#beluk pendidikan maupun sebagai alat untuk

    perbaikan pengajaran seara berlanjut. 0eberhasilan pendidikan dan pengajaran pada

    gilirannya dipahami sebagai sebuah proses sirkular, yang memperlihatkan kaitan erat

    antara bekal perilaku peserta didik dengan pengajaran sehingga faktor kontekspengetahuan (contet of knowledge) dan faktor budaya yang melatarbelakangi

    kehidupan peserta didik (socio-cultural contet) perlu diperhitungkan. engan

    demikian, dalam pendidikan profesi guru diperlukan pergeseran paradigma !"T#

    dengan memberikan ruang yang lebih terbuka bagi pendekatan reflektif dan

    penghargaan terhadap konteks kemajemukan lingkungan, sesuatu yang sangat aktual di

    Indonesia.

    2. M)d", Ku!#u,u% P"nd!d!#an A#ad"%!# N)n#"+"nd!d!#an

    5odel kurikulum pendidikan akademik nonkependidikan yang dibahas

    dalam bagian ini adalah pengembangan 0urikulum erbasis 0ompetensi (00)

    seperti yang tertuang dalam Permendiknas *o. %+%!U!%&&& dan *o. &78!U!%&&%.

    0urikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang mempersiapkan lulusannya

    memperoleh kemampuan tertentu yang dapat berperan dan melaksanakan tugas#tugas

    di bidang pekerjaan tertentu. 5odel ini dikembangkan berdasarkan pandangan

    behaviorisme bah6a pendidikan adalah proses perubahan perilaku yang dapat

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 1

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    19/55

    teramati dan terukur melalui proses pengkondisian dalam bentuk pemberian

    penguatan. Perilaku dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang dapat diamati dan

    diukur seara diskrit (Posner, '@@%). Dhesholim dan onald ('@>8) menunjukkan

    bah6a 00 memiliki dua dimensi1 (') dimensi perilaku yang didasarkan pada

    perenanaan pembelajaran yang bermuara pada tujuan#tujuan bersifat behavioris yang

    dapat dibentuk dan dimodelkan2 (%) dimensi kinerja (performance) yang berkaitan

    dengan penentuan dan pengukuran kinerja menakup semua keterampilan dan

    pengalaman yang dibutuhkan bagi penapaian tugas#tugas guru professional.

    0ompetensi professional yang dibangun dalam model ini menurut Eraser (%&&')

    menakup pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap (attitudes) dan nilai#

    nilai yang diharapkan dimiliki oleh lulusan.

    alam 0etentuan Pokok Pengembangan 0urikulum UPI tahun %&'&, pendekatan

    atau model kurikulum yang disarankan adalah kombinasi pendekatan disiplin ilmu

    (subject matter) dan kompetensi. Pendekatan yang pertama memfokuskan pada

    seleksi dan organisasi isi!bahan berdasarkan struktur keilmuan yang berkaitan dengan

    disiplin ilmu yang ditangani oleh program studi. :spek#aspek substantif dari struktur

    keilmuan ini diturunkan dalam bentuk topik inti dan dikombinasikan dengan

    kemampuan yang bersumber dari kompetensi. leh karena itu, pengembangan topikinti bersumber pada kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan dan disiplin ilmu

    yang mendasari penguasaan kompetensi tersebut.

    D. S-u#-u Ku!#u,u% UPI

    ejalan dengan "e#esain Pendidikan Profesi $uru, pendekatan kurikulum yang

    dita6arkan bagi pembaharuan PP$ adalah kurikulum berbasis sekolah#universitas

    (school-university based curriculum), yang bermakna keterpaduan antara kepentingan

    penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu#ilmu pendukungnya

    dengan penguasaan keakapan lapangan terkait dengan situasi nyata dalam proses

    mendidik, termasuk kegiatan pembelajaran. Untuk program studi nonkependidikan

    prinsip keterpaduan atau kehorensi tersebut tetap menjadi pendekatan yang dianut

    dalam pengembangan kurikulumnya. 0oherensi ini harus terjadi baik di dalam satu

    kelompok mata kuliah, misalnya 5ata 0uliah 0eilmuan dan keterampilan (koherensi

    internal) atau keterpaduan antar kelompok mata kuliah, antara laian 5ata 0uliah

    Umum dan 5ata kuliah 0eahlian dalam membentuk komptensi utuh lulusan yang

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 1!

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    20/55

    sejalan dengan kebutuhan masyarakat!pengguna lulusan dan perkembangan Ipteks

    (koherensi eksternal).

    alam lingkungan UPI sejalan dengan kebijakan wider mandate pada a6al

    tranformasi I0IP andung menjadi Universitas telah berkembang dua jalur pendidikan

    yaitu pendidikan dan nonpendidikan. alam jalur pendidikan sekalipun, dijumpai

    variasi sesuai dengan misi dan tujuan program studi, apakah berupa pendidikan

    kejuruan, olah raga, pari6isata, pendidikan luar biasa, atau pendidikan usia dini.

    Perkembangan ini tentu menuntut adanya pengembangan kurikulum inti sebagiamana

    sudah dijelaskan di atas yang berlaku bagi semua program studi. truktur dan isi

    kurikulum merujuk pada batang tubuh ilmu pendidikan yang menakup unsur#unsur1

    (a) pengetahuan materi ajar (ontent knowledge)2 (b) pengetahuan tentang metode

    pembelajaran seara umum (general pedagogical knowledge), yang berlaku untuk

    semua bidang studi dan situasi, seperti Psikologi Pembelajaran, *roblem olving, dan

    osiologi Pendidikan2 () pengetahuan yang berkaitan pendekatan dan metode

    pembelajaran yang menyangkut bidang studi tertentu (ontent specific pedagogical

    knowledge)2 (d) pengetahuan tentang karakteristik peserta didik (knowledge of

    learners+ characteristics)2 (e) pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan

    kurikulum (urricular knowledge)2 (f) pengetahuan dan keterampilan pemilihan dan

    pengembangan alat penilaian baik proses maupun hasil belajar peserta didik dan

    kemampuan peserta didik menunjukkan apa yang biasa dilakukan berdasarkan apa

    yang diketahuinya (assessment and evaluation)2 (g) pengetahuan tentang konteks

    kependidikan (knowledge of contet of education)2 serta (h) pengetahuan dan

    keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran

    (information technology).

    Untuk program studi nonkependidikan kurikulum inti menakup mata kuliah

    umum(general subjects) yang memberikan landasan kepribadian dam pembentukan

    sikap dan perilaku dalam berkarya atau bekerja dan penguasaan bidang keilmuan dan

    keterampilan (content knowledge and skills) yang membentuk komptensi utama sesuai

    didang keilmuan dan peniri program studi. edangkan untuk struktur kurikulum

    pilhan dapat menakup bidang keilmuan dan keterampilan yang menunjang atau

    memperkuat komptensi utama (sebagai komptensi penujang) yang dapat membekali

    lulusan dengan kemampuan lain yang di butuhkan dalam dunia pekerjaan, termasuk

    bidang pendidikan melalui pena6aran sejumlah mata kuliah dalam kelompok pedagogi

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 20

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    21/55

    (pedagogical knowledge and skills) yang dapat diambil dari program studi

    kependidikan serumpun.

    PP$ yang bertujuan menghasilkan guru yang memiliki kompetensi utuh

    sebagaimana diamanatkan dalam Undang#Undang *omor '7 Tahun %&&8 tentang $uru

    dan osen dan Permendiknas *omor '- Tahun %&&9 tentang 0ualifikasi :kademik

    dan tandar 0ompetensi $uru Profesional, menghendaki /PT0 untuk merevitalisasi

    dan merekonstruksi keilmuan pendidikan guru yang harus terermin dalam struktur

    kurikulum pendidikan profesional guru. alam konteks pendidikan profesional guru,

    keberadaan program studi nonpendidikan perlu diarahkan pada upaya memperkuat

    keilmuan program studi pendidikan melalui strategi perabukan silang (cross

    fertilization strategy) di /PT0. engan demikian, program studi nonpendidikan dapat

    memperkokoh progran studi pendidikan terutama pada muatan materi ajar dalam

    struktur kurikulum program studi pendidikan.

    E. P!ns!+ P!ns!+ P"n$"%an$an Ku!#u,u% UPI

    Upaya UPI untuk melakukan perubahan, yang sebagian gagasannya

    dituangkan melalui konsep "e#esain Pendidikan Profesional $uru, bagaimanapun

    juga memba6a implikasi bagi penataan ulang kurikulum program studi

    nonkependidikan. erikut ini adalah sejumlah prinsip yang tertuang dalam konsep

    "e#esaian Pendidikan Profesional $uru dan kajian lain oleh ahli yang relevan (lihat

    Tom, '@@92 /oughran, %&'&).

    '. 0eutuhan Pendidikan Profesional $uru

    0eutuhan pendidikan profesional guru menegaskan bah6a keseluruhan proses

    penyiapan guru sejak rektrutmen, pelaksanaan, hingga penetapan kelulusan,

    menakup pendidikan akademik dan pendidikan profesi. alam konteks

    keutuhan ini, maka pendidikan profesi guru sebagaimana diamanatkan dalam

    UU$ dan ketetapan menteri pendiikan nasional terkait pendididkan ini harus

    membedakan jalur yang harus ditempuh (tracking) berdasarkan latar belakang

    pendidikan akademiknya ('), yakni pendidikan profesi guru berlatar '

    kependidikan dan berlatar pendidikan nonpendidikan agar amat yang

    dimandatkan dalam undang#undang tersebut terbentuknya keutuhan komptensi

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 21

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    22/55

    guru profesional dapat di6ujudkan. 0arena itu, perlu dibedakan alur pendidikan

    profesi guru untuk kedua latar belakang pendidikan ' tersebut sebagaimana

    tergambar berikut ini.

    $ambar +. 0erangka Utuh 5odel Pendidikan Profesional $uru

    0eutuhan pendidikan profesi tersebut tentu harus terermin dalam keutuhan

    diantara empat komptensi guru yang diamanatkan dalam UU$ dan

    Permendiknas *o. '8!%&&9 dan koherensi isi kurikulum pendidikan guru baik

    yang membekali dan mengembangkan keempat kompetensi guru

    propfesional, kompetensi pedagogik, profesional, komptensi keperibadian dan

    sosial dalam struktur kurikulum pendidikan akademik dan pendidikan profesi.

    0eutuhan dan koherensi ini penting mengingat pendidikan profesi yang

    ditegaskan dalam Permendiknas "I *o. > Tahun %&&@ tentang Program

    Pendidikan Profesi $uru Pra jabatan tidak mengatur pendidikan guru pada

    tingkat pendidikan akademik.

    %. 0eterkaitan 5engajar dan elajar

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 22

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    23/55

    Prinsip ini menunjukkan bah6a bagaimana ara guru mengajar harus

    didasarkan pada pemahaman bagaimana peserta didik sebenarnya belajar

    dalam lingkungannya. engan demikian penguasaan teori, metode, strategi

    pembelajaran yang mendidik yang dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan

    dan dipadukan dengan bagaimana peserta belajar di sekolah dengan segenap

    latar belakang sosial#kulturalnya, karena bagaimana ara guru mengenal dan

    merespon terhadap perilaku belajar peserta didik di kelas adalah penting

    karena akan membentuk hakikat lingkungan pembelajaran (shaping the

    nature of the teaching and learning environment). (/oughran, %&'&). leh

    karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk alon guru

    (program studi kependidikan) harus menempatkan pemajanan a6al terhadap

    praktek pembelajaran di berbagai sekolah mitra (early eposure) agar alon

    guru lebih memahami hakikat pembelajaran yang mendidik.

    0eterkaitan ini penting karena konsep tentangpedagogy, yang harus terakup

    dalam pedagogical contents),menurut /oughran ( %&'&) bah6a1

    *edagogy involves two aspects of learning% The first is associated with

    what and how students are learning the second is about the teacher as

    a learner learning about teaching and building epertise%

    Pedagogi harus dipahami sebagai konsep yang merujuk kepada dua aspek

    belajar. Pertama, berkaitan dengan apa dan bagaimana peserta didik belajar2

    kedua, berkaitan dengan bagaimana guru sebagai pembelajar belajar tentang

    mengajar dan membentuk keahliannya sebagai seorang profesional.

    +. 0oherensi diantara konten 0urikulum

    0oherensi mengandung arti kerpaduan (unity), keterkaitan

    connectedness), relevan (relevance) (lihat eane, '@@8). 0oherensi dalam

    konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitan diantara

    kelompok mata kuliah bidang studi (subject matter contents) dalam

    membentuk kompetensi profesional dan keterkaitan diantara kelompok mata

    kuliah pedagogi (pedagogical contents) serta keterkaitan antara kedua

    kelompok mata kuliah tersebut (interdiciplenary coherence) dalam

    membentuk keutuhan kompetensi guru profesional.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 23

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    24/55

    Untuk program studi nonkependidikan koherensi harus terjadi antara

    kelompok mata kuliah yang mengembangkan aspek kepribadian dan karakter

    (softskills) dan kelompok mata kuliah bidang studi dalam membentuk dan

    mengembangkan kemampuan (kompetensi) yang sejalan dengan keahliannya.

    7. 5ultikulturalisme dan 0earifan /okal

    5engingat alon guru harus mengenal sosok peserta didik yang beragam

    sosio#kulturalnya, maka multikulturalisme harus masuk ke dalam

    pengembangan kurikulum pendidikan guru. 5ultikulturalisme mengandung

    pengertian tentang budaya yang ter6ujud dalam pola pikir dan ara pandang,

    sikap serta perilaku seseorang yang unik dan berbeda dari orang lain.

    0eunikan dan keperbedaan ini dipengaruhi oleh nilai#nilai lokal yang dianut

    oleh sekelompok masyarakat tertentu dan darimana seseorang itu berasal, baik

    seara geografi, etnik, maupun rasnya. elain ini, perbedaan budaya

    seseorang dipengaruhi juga oleh identitasnya yang dapat ditinjau dari gender,

    agama yang dianut, orientasi seksual, kekhususan sis6a, bahasa yang

    digunakan, dan tingkat perkembangan usia. leh karena itu, sekelompok

    orang atau peserta didik memiliki keberagaman budaya yang mesti difahami

    dan dihargai, karena budaya individu sis6a ini akan mempengaruhi ara

    belajarnya.

    8. Pembaharuan dan berkesinambungan

    0onsep "e#esain Pendidikan Profesional $uru menegaskan bah6a

    pendidikan guru harus merupakan pendidikan yang mengikuti daur kehidupan

    seorang guru profesional dan perkembangan yang terjadi dalam lingkungan

    pendidikan, baik nasional maupun global. leh karena itu, kebijakan dan

    proses untuk melakukan pengkajian, reviu, dan pembaharuan dalam

    pengembangan kurikulum pendidikan guru harus merupakan bagian tak

    terpisahkan dalam tahapan pengembangan kurikulum pendidikan guru. Prinsip

    tersebut berlaku pula dalam pengembangan kurikulum program studi

    nonkependidikan agar kurikulum yang berlaku terus disesuaikan dengan

    kebutuhan pengguna lulusan dan perkembangan Ipteks. 0urikulum UPI

    menerminkan pula kesinambungan antara jenjang ', %, dan +, serta

    memperhatikan linearitas keilmuan dan keahlian. 5ata kuliah#mata kuliah di

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 24

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    25/55

    dalam setiap jenjang strata tersebut harus memperhatikan kesinambungan dan

    keterhubungan satu sama lain yang saling memperkuat untuk menapai

    kompetensi#kompetensi yang dirumuskan.

    -. Eleksibilitas

    0urikulum UPI menganut sifat fleksibilitas, baik seara horisontal maupun

    vertikal dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat mahasis6a dan

    perkembangan dalam bidang Itpteks dan budaya. Eleksibilitas vertikal

    kurikulum memungkinkan transfer kredit antar program studi (kependidikan

    dan nonkependidikan yang relevan), antar jenjang program di lingkungan UPI,

    dan antar program studi di UPI dengan program studi di perguruan tinggi lain

    di dalam dan di luar negeri. ementara itu, fleksibilitas kurikulum seara

    horisontal terermin dalam penataan mata kuliah pilihan untuk menampung

    keragaman minat, kemampuan dan mobilitas mahasis6a, dalam penyesuaian

    isi kurikulum dengan peningkatan standar mutu, kebutuhan dan tuntutan

    masyarakat2 serta dalam keragaman kemasan mata#mata kuliah untuk

    mena6arkan pendidikan akademik dan pendidikan profesi.

    9. 0esetaraan $ender

    0urikulum UPI memperhatikan prinsip kesetaraan gender. $ender berkaitandengan peran dan fungsi seseorang di dalam kehidupan sosialnya. elama ini,

    telah terjadi ketimpangan#ketimpangan pembangunan yang diakibatkan oleh

    ketidakadilan gender. 0etidakadilan ini diirikan oleh kuatnya pandangan

    patriarki yang didominasi kaum laki#laki, sementara kaum perempuan hanya

    dipandang sebagai subordinasi dan kadang menjadi objek yang tertindas.

    alam perubahan kurikulum UPI ini diharapkan ada mata kuliah yang

    responsif gender, yang isinya bermuatan pada pandangan#pandangan edukatif

    dan kemanusiaan dengan menempatkan peran dan fungsi manusia setara,

    karena keberhasilan pembangunan suatu bangsa mesti didukung oleh

    kesetaraan dan keadilan gender. i samping itu, kurikulum UPI dan dalam

    proses pembelajarannnya diharapkan juga mampu menyiapkan mahasis6anya

    memiliki sikap dan penghargaan terhadap la6an jenis atau yang berbeda jenis

    kelamin.

    >. Pendidikan Inklusi

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 25

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    26/55

    0urikulum UPI mesti memperhatikan pendidikan inklusif. Pendidikan Inklusif

    merupakan pendidikan umum baik di sekolah formal maupun nonformal yang

    menerima dan melayani sis6a#sis6a yang beragam kemampuan dan kondisi

    fisiknya. Pendidikan inklusif ini memperhatikan prinsip pendidikan untuk

    semua (#ducation for ll) yang menempatkan keadilan dan demokrasi dalam

    pendidikan. etiap 6arga negara bagaimanapun kondisinya berhak

    mendapatkan pelayanan dan akses terhadap pendidikan. leh karena itu,

    dalam kurikulum UPI mesti ada mata kuliah atau isi mata kuliah tertentu yang

    memperhatikan pelayanan terhadap keunikan dan keperbedaan bagi orang#

    orang yang memiliki kekhususan seara fisik dan mentalnya, seperti tuna

    netra, tuna rungu, tuna6iara, tuna grahita, tuna daksa, autis, dan sis6a yang

    memiliki kesulitan belajar. eperti halnya prinsip kesetaraan gender, untuk

    pendidikan inklusif, kurikulum UPI dan atau dalam proses pembelajaran mesti

    mampu menyiapkan mahasis6anya memiliki sikap dan penghargaan kepada

    orang#orang yang berbeda seara fisik dan mentalnya.

    @. 0esadaran /ingkungan (.reen living)

    0urikulum UPI mesti memperhatikan kesadaran akan lingkungan atau green

    living%/ingkungan tempat manusia berpijak memberi pengaruh besar terhadapkelangsungannya. leh karena itu, lingkungan harus dijaga

    keberlangsungannya dengan sikap yang bertanggungja6ab, mulai dari

    kebersihan diri sendiri, kebersihan dan pemeliharaan lingkungan di darat, air,

    dan udara. 0esadaran akan keberlangsungan lingkungan mesti ditumbuhkan

    dalam dunia pendidikan. leh karena itu, di dalam kurikulum UPI mesti ada

    mata kuliah yang responsif lingkungan atau proses pembelajaran yang

    bermuatan penyadaran terhadap lingkungan.

    '&. emokratisasi

    Prinsip demokrasi mesti terermin dalam 0urikulum UPI. Prinsip demokrasi

    mengandung pengertian keterbukaan, musya6arah, dan penghargaan terhadap

    individu dan keberagaman. 5ata kuliah#mata kuliah yang dikembangkan

    diharapkan dapat menerminkan prinsip demokrasi baik dalam proses

    pembelajaran maupun dalam ketersediaan mata kuliah. elain ini, 0urikulum

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 26

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    27/55

    UPI mampu membentuk peserta didik memiliki sikap dan perilaku yang

    demokratis.

    I3. TAHAPAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

    Tahapan pengembangan kurikukum program studi!jurusan di lingkungan UPI

    mengadopsisalah satu model pengembangan kurikulum yang banyak dianut, yaitu model

    Tyler (5odel "asional) yang dimodifikasi oleh ro6n ('@@-) sebagai ystemetic

    pproach to *rogram /evelopment ('@@8). 5odel ini kemudian diadaptasi sejalan

    dengan kelaFiman pengembangan kurikulum yang merujuk kepada aspek juridis yang

    telah dikemukakan pada bagian terdahulu, dan panduan penyusunan kurikulum yang

    disarankan I0TI (%&&>). Tahapan dan komponen pengembangan kurikulum tersebut

    menakup - komponen kurikulum yang antara satu komponen dengan komponen lainnya

    saling berkaitan. 5odel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 27

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    28/55

    $ambar 71 Tahapan Pengembangan 0urikulum Prodi!Gurusan

    erdasarkan gambar di atas tahapan pengembangan kurikulum program studi!jurusan baik

    untuk program kependidikan maupun nonkependidikan harus melalui tahapan berikut.

    '. 0ajian dokumen dan pustaka . 0egiatan ini dilakukan melalui berbagai kajian pustaka

    yang berkaitan landasan fisolofis, sosiologis, historis dan juridis yang relevan, antara lain,

    konsep "edesian Pendidikan $uru, Panduan Pengembangan 0urikulum Pendidikan Tinggi,

    kajian rambu#rambu penyelenggaraan pendidikan guru termasuk standar nasional pendidikan

    untuk perguruan tinggi seperti standar isi dan proses, kurikulum sekolah yang akan menjadi

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 2

    ANA(II KUTUAN&T $AN

    A*KT I-NA('

    isi dan isi

    urusan/Pr,gram "udi

    Tu8uan

    Penilaian/TesEntry level

    Isi/ahan Ka8ian

    A

    (

    U

    A

    I

    P

    *

    -

    KAIAN$KUN

    Pr,ses Pembela8aran

    Penilaian#it level(Penilaian

    0eakapan

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    29/55

    stakeholder, kaji banding dokumen kurikulum program studi sejenis baik dari perguruan

    tinggi di dalam negri maupun luar negri.

    %. :nalisis 0ebutuhan. alam analisis ini dilakukan1 Pertama, analisis situasi kajian

    berbagai aspek yang menyangkut 5, mahasis6a, sarana, prasarana, dan daya dukung

    kependidikan lainnya yang dimiliki oleh program studi!jurusan. 0edua, analisis kebutuhan

    mahasis6a ketika mereka memasuki dunia kerja dan mengembangkan pekerjaannya (market

    signal) menyangkut pengetahuan, keterampilan termasuk keterampilan berpikir, sikap dan

    kepribadian. Pendeknya menyangkut kajian aspek hardskills dansoftskillsyang dibutuhkan

    mereka ketika memasuki dunia kerja agar mampu beradaptasi dan mengembangkan

    profesinya.

    +. "umusan visi dan misi program studi!jurusan dikembangkan berdasarkan analisis di atas

    dan merujuk pula pada visi dan misi UPI.

    7. "umusan tujuan pendidikan baik pada program studi!jurusan pendidikan maupun

    nonkependidikan dalam bentuk rumusan Profile /ulusan (outcome) dan kompetensi lulusan

    (output) yang merupakaan pengeja6antahan dari hasil analisis kebutuhan dan kajian

    dokumen serta pustaka (lihat "ambu#rambu Pengembangan 0urikulum)

    8.#ntry level test(penilaian terhadap kemampuan akademik, pengetahuan dan keterampilan

    pedagogi, serta karakteristik lain alon peserta didik) dilakukan guna memetakan seara lebih

    a6al pengetahuan, keterampilan, dan keperibadian alon peserta didik!mahasis6a yang akan

    memasuki baik program studi kependidikan maupun nonkependidikan. Hasilnya dapat

    memberikan masukan bagi ranangan program penyatalaan (fine tuning program), dapat

    berupa matrikulasi atau program persiapan bersama agar terjadi 3penyamaan4 terhadap

    pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sejalan dengan tuntutan kurikulum program studi.

    -. Pemilihan dan pengorganisasian konten kurikulum program studi. Pengorganisasian

    konten ini juga didasarkan pada hasil analisis dan kajian di atas serta Profile dan kompetensi

    lulusan. ahan kajian tersebut dirumuskan dalam bentuk mata kuliah dan bahan ajar dengan

    menerapkan pendekatan koheren (konten kurikulum berupa mata kuliah dalam kelompok

    mata kuliah harus saling menunjang dalam membentuk dan menghasilkan kompetensi

    lulusan) dan proporsional (pemilihan dan pengorganisasian konten sesuai dengan keukupan

    dan kebutuhan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang diharapkan).

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 2!

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    30/55

    9. "anangan pembelajaran dan pengembangan pemberian pengalaman belajar kepada

    peserta didik. "anangan pembelajaran yang disusun dalam kurikulum didistribusikan ke

    dalam setiap semester yang didasarkan pada keterpaduan antara pembelajaran konsep,

    prinsip, dan teori kependidikan dan pembelajaran dengan hasil kajian terhadap praktek

    pembelajaran pada setting nyata di sekolah untuk program studi kependidikan. Untuk

    program studi nonkependidikan menekankan pada keterpaduan konsep, prinsip, teori, praktek

    di laboratorium dengan kebutuhan dan praktek nyata di dunia kerja.

    Untuk pengembangan pemberian pengalaman belajar kepada mahasis6a, program

    studi harus merujuk pula sekurang#kurangnya kepada prinsip#prinsip implementasi kurikulum

    yang tertuang dalam konsep "e#desaian Pendidikan Profesional $uru yang juga harus

    me6arnai proses pembelajaran untuk program studi nonkependidikan yang menakup

    sebagai berikut.

    a. elajar Dara 5engajar('earning (how) to teach)

    Penguasaan teori, metode, dan strategi pembelajaran harus dipadukan dalam perkuliahan

    dan kemudian dipadukan pula dalam praktik lapangan, baik dalam konteks pemajanan

    a6al terhadap praktik pembelajaran di berbagai sekolah mitra yang bermakna (early

    eposure) maupun dalam konteks PP/ pada pendidikan profesi.

    b. erlatih dalam /atihan(*ractice in practice)

    Penguasaan pengetahuan dalam bentuk prinsip, konsep, teori, pengalaman yang diperoleh

    dari pemajanan a6al (early eposure) terhadap praktik pembelajaran di sekolah yang

    diperoleh dari pendidikan akademik dipadukan seara bersamaan dalam perkuliahan dan

    kemudian dilanjutkan pula dalam praktik di lapangan (di sekolah mitra).

    . 0erja ersama(!ollaboration)

    Pembelajaran dilaksanankan seara kolaboratif berdasarkan hubungan keseja6atan

    (kolegialitas) antara dosen dan pendidik!guru di sekolah mitra, saling belajar di antara

    pendidik dan peserta didik untuk menapai keberhasilan bersama dalam menapai tujuan

    pendidikan profesi guru atau sering disebut dengan istilah 3collaborative learning and

    teaching4.

    d. ilih sih, ilih sah, ilih suh

    ilih sih, ilih sah, ilih suh merupakan nilai kearifan lokal (salah satu nilai dalam

    budaya unda) yang dipandang memiliki nilai universal. Prinsip ilih sih mengandung

    arti bah6a dalam proses pembelajaran di kelas dan praktik pengalaman lapangan

    dikembangkan sikap dan perilaku saling menyayangi sehingga malpraktik dalam

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 30

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    31/55

    pendidikan, seperti perilaku pendidik yang menggerus dan melukai konsep diri (self-

    concept) dan itra diri (self-esteem) 6arga belajar dapat diegah sejak dini. Prinsip ilih

    sahmengandung arti bah6a implementasi kurikulum dikembangkan atas dasar sikap

    dan perilaku saling belajar di antara 6arga belajar (community of learners) yakni dosen,

    guru, peserta didik!mahasis6a dalam proses pembelajaran. Prinsip ilih suh

    mengandung arti bah6a dalam proses pembelajaran (pemberian pengalaman belajar)

    kepada peserta didik dikembangkan sikap dan perilaku saling menjaga jati diri dan

    martabat masing#masing 6arga belajar.

    e. /evelopmentally ppropriate *ractice (/*)

    Proses pembelajaran didasarkan pada pengetahuan pendidik tentang karakteristik dan

    perkembangan peserta didik. engan demikian, pemilihan materi pembelajaran (content

    selection) dan pengembangan metode dan teknik pembelajaran didasarkan pada

    pemahaman karakteristik dan perkembangan, serta bagaimana ara peserta didik belajar.

    f. Pembelajaran dengan memanfaatkan masalah (*roblem-"ased 'earning).

    Proses pembelajaran ini beranjak dari penggalian informasi oleh peserta didik dalam

    memeahklan sebuah masalah atau kasus berdasarkan panduan yang diberikan (i;uiry).

    Urutan pemebelajaran ini dapat menakup1 (a) identifikasi masalah atau kasus yang

    relevan dengan salah satu topik dalam silabus2 (b) penggalian informasi dan data yang

    dibutuihkan bagi pemahan masalah atau kasus2 () menata atau mengorganisasikann

    informasi dan data sebagai landasan bagi pemeahan masalah atau kasus2 (d) analsis

    terhadap betrbagai strategi pemeahan masalah dan pentuan terhadap strategi pemeahan

    tersebut dengan ara membandingkkan berbagai strategi.

    >. Penilaian keakapan akademik dan profesi dilakukan untuk menentuka apakah peserta

    didik!mahasis6a telah atau belum memenuhi kerangka kualifikasi lulusan program studi

    masing#masing (eit level). Penilaian diarahkan baik proses maupun hasil belajar peserta

    didik. Untuk program studi kependidikan penilaian merujuk pada kompetensi

    profesional, padagogik, kepribadian, dan sosial serara terpadu. Untuk program studi

    nonkependidikan penilaian baik proses maupu hasil belajar mahasis6a diarahkan pada

    memetakan kemampuan!keakapan akademik, kepribadian, dan sosial untuk memastikan

    lulusan memiliki keakapan akademik (hadskills) maupun kepribadian ( softskills) yang

    dibutuhkan dalam dunia kerja atau masyarakat seara luas. :uan yang digunakan dalama

    melakukan penilaian

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 31

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    32/55

    @. =valuasi kurikulum , program studi kependidikan dan nonkependidikan didasarkan pada

    pendekatan !ontet, 0nput, *rocess, *roduct dan 1utcomes (!0*1). =valuasi ini

    dimaksudkan untuk memperoleh tingkat efisiensi dan efektivitas implementasi

    kurikulum. (harus dielaborasi dan dikaitkan pula pada pembinaan profesi berkelanjutan).

    ari sisi konteks, evaluasi ditujukkan pada identifikasi landasan yang digunaklan dalam

    merumuskan tujuan atau komptensi yang harus diapai oleh lulusan. /andasan ini

    menakup baik yuridis, akademis maupun empiris melalui analisis kebutuhan. ari sisi

    Input evaluasi dirahkan pada penggunaanm sumber daya baik manusia, biaya, dan sarana

    dalam me6ujudkan penapaian tujuan atau kompetensi lulusan. =valusi sisi proses

    diarahkan pada kajian semua prosedur operasi baku yang dikembangkan dalam menopang

    proses pembelajaran untuk memaksimalkan penapaian kompetensi atau tujuan yang

    hasilnya digunakan sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan baik pada tingkat

    prodi!jurusan, fakultas dan universitas dalam memperbaiki implementasi kurikulum. ari

    sisi prioduk, evaluasi difokuskan pada penilaian (baik keakapan akademik maupun

    profesi lulusan) dan penafsirannya pada akhir program sebagai salah satu bagian dalam

    mennetukan efsiensi dan efektivitas pengelolaan program. ari sisi outcomes, evaluasi

    diarahkan pada pnilaian kinerja lulusan di dunia kerja baik dibidang pendidikan maupun

    nonkependidikanyang hasilnya dapat digunakan bagi pennetuann kebijakan dalam pola

    pembinaan atau pengembangan priofesi berkelanjutan (continous professional

    development) dan masukan bagi perbaikan kurikulum seara berkesinambungan.

    3. MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

    0eberhasilan pendidikan profesi guru di universitas membutuhkan dukungan

    sistem manajemen yang rapi dan terkoordinasikan dengan baik, yang seara operasional

    dijabarkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi mulai dari tingkat universitas, fakultas,

    jurusan dan program studi. eara umum, rinian tugas dan fungsi masing#masing

    dijelaskan dalam uraian berikut ini.

    A. Mana*"%"n +ada T!n$#a- Un!4"s!-as

    esuai dengan posisinya, universitas berperan sebagai pembuat kebijakan

    (policy maker), organisator (organizer), dan fasilitator (facilitator) bagi

    terselenggaranya berbagai program dan aktivitas pendidikan guru(untuk program

    studi kependidikan) maupun nonguru (program studi nonkependidikan) oleh fakultas

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 32

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    33/55

    dan jurusan!program studi. ebagai pembuat kebijakan, universitas merumuskan dan

    menetapkan kebijakan#kebijakan yang memungkinkan dan mendukung

    terselenggaranya program dan sistem pendidikan guru yang berkualitas. ebagai

    organisator, unversitas mengorganisasikan dan mengkoordinasikan seluruh

    perenanaan dan penyelenggaraan program pendidikan guru dan nonguru oleh

    fakultas dan jurusan!program studi. ebagai fasilitator, universitas melakukan upaya#

    upaya bimbingan, motivasi, dan pemberian dukungan (termasuk dukungan finansial)

    sehingga memberdayakan fakultas dan jurusan!program studi untuk

    menyelenggarakan program pendidikan guru seara efektif sesuai dengan yang

    ditargetkan.

    Untuk mengoperasionalkan tugas dan fungsi di atas, universitas perlu

    meranang dan mengimplementasikan sejumlah kegiatan, yakni sebagai berikut1 (a)

    mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum untuk berbagai jenis program dan

    tingkat pendidikan guru dan nonguru yang diselenggarakan2 (b) mengevaluasi dan

    mengembangkan sistem akademik yang mendukung implementasi penyelenggaraan

    pendidikan guru yang berkualitas2 () 5engevaluasi dan mengembangkan sistem

    monitoring dan evaluasi serta sistem penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan

    guru yang menjamin teriptanya kinerja dan budaya akademik dosen dan mahasis6a

    yang mendukung terselenggaranya program pendidikan guru dan nonguru yang

    efsien dan efektif2 (d) memfasilitasi dan menyediakan dukungan, termasuk dukungan

    dana, terhadap aktivitas#aktivitas kajian inovatif dan penelitian pengembangan

    pendidikan gurudan nonguru yang diselenggarakan oleh dosen, kelompok dosen,

    jurusan!program studi, fakultas, dan!atau pusat kajian tertentu yang ada di lingkungan

    Universitas2 (e) menyediakan dan mengembangkan berbagai program pembinaan dan

    peningkatan mutu sumber daya manusia (5), khususnya dosen, melalui berbagai

    aktivitas yang relevan seperti program pendidikan gelar (degree training), pelatihan

    short course (non degree training), dan program recharging (f) menyediakan,

    mengembangkan, dan memelihara sarana dan prasarana fisik bangunan dan alat#

    perlengkapan pendidikan lainnya, khususnya perlengkapan ruang kelas, yang

    memungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang kreatif, inovatif,

    bermakna, dan menyenangkan bagi dosen dan mahasis6a2 serta (g) pengembangan

    jejaring dan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak dan lembaga lain terkait baik di

    dalam maupun di luar negeri dalam rangka pengembangan pendidikan guru dan

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 33

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    34/55

    nonguru serta pemantapan kinerja dan profesionalisme klulusan baik untuk tenag

    pendidik guru dan nonguru maupun tenaga nonkependidikan.

    Untuk mendukung implementasi kurikulum Universitas akan mengembangkan

    Pedoman :kademik, istem Informasi :kademik dan istem penunjang lainnya yang

    lebih fleksibel, akomodatif, dan terintegrasi sehingga memudahkan program studi

    atau jurusan dalam merespon tuntutan dinamika perubahan kurikulum sesuai dengan

    perkembangan Ipteks dan kebutuhan masyarakat pengguna lulusan.

    B. Mana*"%"n +ada T!n$#a- Fa#u,-as

    Terdapat empat peran utama yang perlu ditampilkan dalam pembenahan dan

    peningkatan kualitas program pendidikan guru, yakni peran sebagai mediator

    (mediator), koordinator (coordinator), fasilitator (facilitator), dan sebagai pemonitor

    (monitor). ebagai mediator, fakultas berupaya menjembatani komunikasi antara

    universitas dengan jurusan!program studi. ebagai koordinator, fakultas

    mengkoordinasikan penyelenggaraan program pendidikan guru dan nonguru oleh

    jurusan!program studi yang ada di lingkungannya. ebagai fasilitor, fakultas (bersama

    dengan universitas) memberikan berbagai dukungan dan bimbingan yang perlu dan

    dapat dilakukan terhadap jurusan!program studi dalam penyelenggaraan program

    pendidikan guru dan nonguru. Terakhir sebagai pemonitor dan evaluator sesuai

    dengan taraf ke6enangannya, fakultas berupaya memantau dan memberikan masukan

    sejak dini (early warning) terhadap penyelenggaraan program pendidikan guru dan

    nonguru yang diselenggarakan oleh jurusan!program studi yang ada di lingkungannya.

    esuai dengan peran#perannya di atas, ada sejumlah aktivitas yang perlu

    diranang dan diimplementasikan oleh fakultas berkenaan dengan program

    penyelenggaraan pendidikan guru, yakni sebagai berikut1 (a) menjembatani dan

    memfasilitasi komunikasi jurusan!program studi dengan universitas, khususnya

    berkenaan dengan usulan#usulan program yang diajukan oleh jurusan2 (b)

    5ensosialisasikan berbagai ketetapan dan kebijakan universitas berkenaan dengan

    program dan sistem pendidikan guru2 () mengkoordinasikan kegiatan jurusan#jurusan

    dalam melakukan evaluasi dan pengembangan kurikulum pendidikan guru dan

    nonguru2 (d) melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program dan

    sistem perkuliahan yang dilakukan oleh jurusan!program studi2 (e) memotivasi,

    memfasilitasi, dan mengkoordinasikan jurusan!program studi untuk melakukan

    kajian#kajian penelitian dan pengembangan tentang inovasi pendidikan guru dan

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 34

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    35/55

    nonguru2 serta (f) melaksanakan kerja sama dan kemitraan dengan pemangku

    kepentingan (stakeholders)untuk pelaksanaan PP/ baik untuk program studi!jurusan

    kependidikan maupun nonkependidikan.

    9: Mana*"%"n +ada T!n$#a- Juusan5P)$a% S-ud!

    ebagai lembaga eksekutor atau pelaksana kegiatan akademik terdepan dari

    kebijakan dan ketetapan universitas, jurusan!program studi memobilisasi dan meng#

    koordinasikan seluruh staf dosen dalam penyelenggaraan dan pengembangan

    program pendidikan guru. alam hal ini, ada sejumlah aktivitas yang perlu

    diranang dan direalisasikan oleh jurusan!program studi, yakni1 (a)

    mengkoordinasikan implementasi kurikulum yang berlaku dalam bentuk penjabaran

    ke dalam bentuk pemetaan 0erangka 0ualifikasi /ulusan (00/) (sebagaimana

    dirini dalam Panduan dan "ambu#rambu Pengembangan 0urikulum UPI) yang

    dinyatakan dalam rumusan gabungan antara kompetensi dengan substansi keilmuan

    peniri program studi yang bersangkutan, eskripsi, ilabus, satuan aara

    perkuliahan (:P) dan Perangkat =valuasi yang diperlukan seara komprehensif

    dan sinergis2 (b) sesuai dengan rambu#rambu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh

    universitas, jurusan!program studi segera melakukan evaluasi dan pengembangan

    kurikulum yang terintegrasi dan berkesinambungan antara program pendidikan ',

    %, +, dan program pendidikan profesi2 () melakukan kajian#kajian penelitian dan

    aktivitas pengembangan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan inovasi

    pendidikan guru dan nonguru pada jurusan!program studi masing#masing2 (d)

    meranang dan mengimplementasikan program pembinaan dan pengembangan

    5 yang mendukung terselenggaranya program pendidikan guru yang berkualitas.

    Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan seperti program pendidikan degree

    dan!ataushort courseyang relevan bagi para dosen, baik di dalam maupun di luar

    negeri, penerapan sistem penugasan yang rasional dan proporsional, penerapan

    sistem rewarddanpunishmentyang adil dan bijaksana, dan penganggaran kegiatan

    melalui renana kegiatan dan anggaran tahunan ("0:T) jurusan yang

    mengakomodasi keperluan aktivitas pengembangan diri dan profesionalisme dosen

    (penyediaan dana untuk pelatihan, seminar, penulisan buku, dan sebagainya)2 (e)

    menyelenggarakan program dan sistem pendidikan guru dan nonguru dengan

    sepenuhnya berpedoman pada sistem akademik yang berlaku dan dikembangkan

    sesuai dengan perubahan kurikulum2 (f) dengan koordinasi universitas,

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 35

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    36/55

    mengembangkan jejaring dan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak terkait di

    dalam dan di luar negeri dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan guru dan

    nonguru dan pemantapan kinerja dan profesionalisme guru di lapangan memlalui

    pola pem,binaan dalam model pengembangan profesi berkelanjutan (continous

    professional development) 2 dan (g) mengembangkan budaya akademis dan iklim

    kerja yang mendukung proses penyelenggaraan pendidikan guru yang berkualitas.

    Untuk menunjang manajemen implementasi kurikulum padfa tingkat program studi

    atau jurusan yang menekankan pada peningkatan mutu proses dan hasil

    pembelajaran berkelanjutan (continous quality improvement), standarisi semua

    kegiatan akademik atau implementasi kurikulum hasrus dilakukan. Ini dilakukan

    baik dengan mengadopsi standar yanagt berlaku di lingkungan UPI maupun standar

    internasional melalui I.

    3I. PENGUATAN KAPABILITAS DAN MANAJEMEN PENDUKUNG

    Untuk mengembangkan PP$ diperlukan sistem pendukung seperti

    ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan fasilitas, sistem keuangan, dan

    penjaminan mutu.

    A. K"-"s"d!aan dan P"n$"%an$an Ka+as!-as Su%" Da6a Manus!a SDM8

    :gar tersedia 5 yang memadai seara akademik dan profesional maka

    pengangkatan dosen berlatar belakang % harus diikuti dengan pembinaan (talent

    scouting) di program studi melalui1 (a) pembinaan oleh dosen senior dalam

    matakuliah bidang studi dan kependidikan2 (b) penugasan dosen yunior yang baru

    diangkat untuk mengajar di sekolah mitra (sekolah dasar atau sekolah menengah)

    matakuliah sesuai dengan bidang studi. Penugasan mengajar di sekolah mitra bisa

    dilakukan dengan penugasan penelitian kolaboratif dengan guru di sekolah bersama

    dengan dosen senior2 () setelah satu tahun diangkat segera yang bersangkutaan

    melanjutkan studi ke luar negeri atau melanjutkan pendidikan jenjang + di dalam

    negeri2 (d) pemilihan program di Pasasarjana harus mendapat persetujuan 0etua

    Gurusan dan sesuai dengan kebutuhan di program studi2 serta (e) pemilihan topik

    penelitian di Pasasarjana harus diketahui oleh 0etua Gurusan atau Program tudi

    berdasarkan kebutuhan aspek akademik dan keilmuan (matakuliah) pada program

    studi.

    elanjutnya, dosen di Program tudi mengadakan penelitian yang berkaitan

    dengan aspek pendidikan di sekolah yang meliputi aspek kurikulum dan

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 36

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    37/55

    pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi dan budaya belajar guru dan peserta

    didik. Penelitian dilakukan melalui1 (a) kerjasama atau kolaborasi antara dosen prodi

    dengan guru di sekolah mitra terutama melalui penelitian tindakan kelas (PT0) dan

    atau lesson study2 (b) kolaborasi dengan tim mahasis6a untuk menyelesaikan studi

    dan dilakukan saat berlangsungnya Program Pengenalan /apangan (PP/). Eokus

    penelitian adalah tentang pedagogi bidang studi (subject matter pedagogy) serta()

    keterlibatan dosen dalam penelitian tindakan (action redearch) di sekolah mitra

    diharapkan mampu membekali dosen di program studi dengan pemahaman praktik

    pendidikan guru di sekolah. Untuk progran kependidikan nonguru penelitaian dapat

    difokuskan pada manajemen pendidikan dan kepemimpinan sekolah (school

    leadership) dan kajian kebijakan dalam pendidikan.

    Pengembangan materi perkuliahan oleh dosen Prodi, terutama pada 5ata

    0uliah 0eahlian Profesi (500P) di program studi berdasarkan penelitian lapangan

    (research-based) serta praksis dalam pembelajaran di sekolah mitra, di samping

    berdasarkan aspek teoretis yang telah ada. Hal itu dapat dilakukan melalui1 (a)

    pengembangan silabus yang antara lain mengau atau menantumkan hasil penelitian

    dosen (sendiri) atau orang lain pada materi perkuliahan2 (b) pengembangan

    matakuliah dalam 500P berorientasi pada tindakan praktis di lapangan yang akan

    dikembangkan oleh mahasis6a alon guru2 () penugasan mahasis6a peserta

    perkuliahan 50PP untuk mengobservasi proses pembelajaran bidang studi di sekolah

    mitra dan hasilnya dilaporkan dan didiskusikan dalam perkuliahan2 serta (d)

    penugasan mahasis6a peserta kuliah 50P (5atakuliah asar Profesi) untuk

    mengobservasi proses pembelajaran di sekolah mitra dan hasilnya didiskusikan dalam

    proses perkuliahan.

    Pengembangan keahlian dan profesionalisme dosen di program studi

    mengau pada keahlian akademik dan profesional pendidikan guru di sekolah mitra.

    Hal itu dapat dilakukan melalui1 (a) pengembangan keahlian akademik dalam pangkat

    dan jabatan selalu dihubungkan dengan pengembangan profesionalisme keguruan2 (b)

    keterlibatan dosen#dosen pengampu matakuliah 500P di Program tudi sebagai

    dosen pembimbing P/P2 () pengembangan akademik dan profesionalisme keguruan

    harus berujung dengan penugasan dosen sebagai supervisor untuk PP$2 serta (d)

    penugasan dosen prodi untuk menulis buku teks pelajaran bidang studi di sekolah

    (, 5P, 5T, 5:, 5: dan 50) di samping buku#buku referensi untuk

    perkuliahan.

    Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum UPI/TPK/2012 Page 37

  • 7/25/2019 Naskah Akademik Pengembangan Kurikulum Upi 15 Januari 2012

    38/55

    Untuk program studi atau jurusan nonkependidikan, penembangan dan

    peningkatan kapasitas dosen dilakuklan melalui penilitian terapan dan pengembangan

    yang berkauiatan dengan bidang keilmuan yang dikelolal oleh program studi!jurusan.

    Ini dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan program studi kependidikan

    serumpun dalam rangka perabukan silang (ross vertiliFation) agar terbentuk salaing

    memperkuat bidang keilmuan dal2am kurikulum inti kedua program studi. 0olaborasi

    dalam penelitian dilakukan pula dengan berbagai program studi sejenis baik di dalam

    maupun di luar negri guna memperkuat tradisi keilmuan dan memperkuat bidang

    keilmuan!keahlian dan keterampilan (content knwledge and skills) baik pada

    kurikulum inti maupun pilihan program studi!jurusan. elain itu, kolaborasi ini juga

    untuk kepentingan benchmarking

    B. Saana dan Fas!,!-as

    :gar tersedia 5 yang memadai seara akademik dan profesional pada

    program studi, sarana yang tersedia harus difungsikan seara maksimal dan sarana

    yang belum tersedia harus disediakan di program studi melalui1 (') penggunaan

    laboratorium di setiap prodi sebagai sarana untuk menyiapkan alon guru yang

    profesional. Hal itu dapat dilakukan dengan ara1 (a) penggunaan laboratorium

    sebagai sarana diskusi pengembangan pendidikan akademik dan profesi guru2 (b)

    penggunaan laboratorium sebagai sarana diskusi pengembangan media dan bahan

    ajar2 dan () melatih alon guru dalam menyiapkan renana program pembelajaran,

    mengembangkan media dan bahan pe