napza

12
  Nama : Hanik Fitria Cahyani  NIM : 109104000048 LAPORAN PENDAHULUAN (PENYALAHGUNAAN GANJA) 1. KASUS (MASALAH UTAMA) Gangguan penggunaan NAPZA ( Khususnya Ganja) 2. PROSES TERJADINYA MASALAH A. Pengertian Penyalahgunaan Zat Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dan sering dianggap sebagai penyakit. Adiksi umumnya merujuk pada perilaku psikososial yang berhubungan dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi karena kebutuhan biologic terhadap obat. Toleransi adalah peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efek yang diharapkan. Gejala putus zat dan toleransi merupakan tanda ketergantungan fisik (Stuart & Sundeen, 1998). B. Rentang Respons Gangguan Penggunaan NAPZA Rentang respons ganguan pengunaan NAPZA ini berfluktuasi dari kondisi yang ringan sampai yang berat, indikator ini berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh pengguna  NAPZA. Respon adaptif Respon Maladaptif Eksperimental Rekreasional Situasional Peyalahgunaan Ketergantungan (Sumber: Yosep, 2007)

Transcript of napza

Page 1: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 1/12

 Nama : Hanik Fitria Cahyani

  NIM : 109104000048

LAPORAN PENDAHULUAN

(PENYALAHGUNAAN GANJA)

1. KASUS (MASALAH UTAMA)

Gangguan penggunaan NAPZA ( Khususnya Ganja)

2. PROSES TERJADINYA MASALAH

A. Pengertian Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus menerus bahkan sampai setelah

terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dan sering dianggap

sebagai penyakit. Adiksi umumnya merujuk pada perilaku psikososial yang berhubungan

dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi karena kebutuhan biologic terhadap

obat. Toleransi adalah peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efek yang diharapkan.

Gejala putus zat dan toleransi merupakan tanda ketergantungan fisik (Stuart & Sundeen,

1998).

B. Rentang Respons Gangguan Penggunaan NAPZA

Rentang respons ganguan pengunaan NAPZA ini berfluktuasi dari kondisi yang ringan

sampai yang berat, indikator ini berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh pengguna

 NAPZA.

Respon adaptif Respon Maladaptif 

Eksperimental Rekreasional Situasional Peyalahgunaan Ketergantungan

(Sumber: Yosep, 2007)

Page 2: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 2/12

 Eksperimental: Kondisi pengguna taraf awal, yang disebabkan rasa ingin tahu dari remaja.

Sesuai kebutuan pada masa tumbuh kembangnya, klien biasanya ingin mencari pengalaman

yang baru atau sering dikatakan taraf coba-coba.

Rekreasional: Penggunaan zat adiktif pada waktu berkumpul dengan teman sebaya,

misalnya pada waktu pertemuan malam mingguan, acara ulang tahun. Penggunaan ini

mempunyai tujuan rekreasi bersama teman-temannya.

Situasional: Mempunyai tujuan secara individual, sudah merupakan kebutuhan bagi

dirinya sendiri. Seringkali penggunaan ini merupakan cara untuk melarikan diri atau

mengatasi masalah yang dihadapi. Misalnya individu menggunakan zat pada saat sedang

mempunyai masalah, stres, dan frustasi.

Penyalahgunaan: Penggunaan zat yang sudah cukup patologis, sudah mulai digunakan

secara rutin, minimal selama 1 bulan, sudah terjadi penyimpangan perilaku mengganggu

fungsi dalam peran di lingkungan sosial, pendidikan, dan pekerjaan.

Ketergantungan: Penggunaan zat yang sudah cukup berat, telah terjadi ketergantungan

fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik ditandai dengan adanya toleransi dan sindroma

 putus zat (suatu kondisi dimana individu yang biasa menggunakan zat adiktif secara rutin

  pada dosis tertentu menurunkan jumlah zat yang digunakan atau berhenti memakai,

sehingga menimbulkan kumpulan gejala sesuai dengan macam zat yang digunakan.

Sedangkan toleransi adalah suatu kondisi dari individu yang mengalami peningkatan dosis

(jumlah zat), untuk mencapai tujuan yang biasa diinginkannya.

C. Pengertian NAPZA

 NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Dan Zat Adiktif lainnya.

Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan

 berbahaya lainnya). 

Page 3: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 3/12

   NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral

(melalui mulut), dihirup (melalui hidung) Ada banyak istilah yang dipakai untuk 

menunjukkan penyalahgunaan zatzat berbahaya. Dalam buku ini selanjutnya akan

digunakan istilah NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)

dengan catatan tidak semua jenis NAPZA tersebut akan dibahas secara khusus dan

terperinci, misalnya Alkohol dan Tembakau. maupun intravena (melalui jarum suntik)

sehingga dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. 

Penggunaan NAPZA berlanjut akan mengakibatkan ketergantungan secara fisik dan/atau

 psikologis serta kerusakan pada sistem syaraf dan organ-organ otonom. NAPZA terdiri atas

 bahan-bahan yang bersifat alamiah (natural) maupun yang sintetik (buatan). Bahan alamiah

terdiri atas tumbuh-tumbuhan dan tanaman, sedangkan yang buatan berasal dari bahan-

 bahan kimiawi. 

D. Jenis-Jenis NAPZA

 NAPZA dapat dibagi ke dalam beberapa golongan yaitu:

1.   NARKOTIKA

Pengertian umum

 NARKOTIKA: zat-zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokaina atau

turunannya dan padanannya - digunakan secara medis atau disalahgunakan - yang

mempunyai efek psikoaktif.

Pengertian menurut UU

Menurut Undang-undang RI No. 22/1997 tentang narkotika, Narkotika adalah zat atau

obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan

dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan dalam 3 golongan sebagai

 berikut:

y  Narkotika golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

 pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai

Page 4: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 4/12

  potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : heroin, kokain dan

ganja.

y  Narkotika golongan II: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam

terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : morfin, petidin, turunan/garam dalam

golongan tersebut.

y  Narkotika golongan III: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak 

digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan Contoh : kodein, garam-garam

narkotika dalam golongan tersebut.

2.  ALKOHOL

ALKOHOL: zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsimenekan syaraf pusat

3.  PSIKOTROPIKA

Pengertian umum 

PSIKOTROPIKA: adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi

kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat

(otak dan sumsum tulang belakang). Menurut UU no.5/1997 Psikotropik meliputi : Ecxtacy,

shabu-shabu, LSD, obat penenang/tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Sementara

PSIKOAKTIVA adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menyebut semua zat

yang mempunyai komposisi kimiawi berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan

 perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.

Pengertian menurut UU 

Menurut Undang-undang RI No. 5/1997 tentang Psikotropika : psikotropika adalah zat atau

obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui

Page 5: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 5/12

 pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas

mental dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam 4 golongan sebagai berikut :

y  Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat

mengakibatkan sindrom ketergantungan Contoh : MDMA, ekstasi, LSD, ST

y  Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan

dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai

  potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : amfetamin, fensiklidin,

sekobarbital, metakualon, metilfenidat (ritalin).

y  Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan

 banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai

  potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : fenobarbital,

flunitrazepam.

y  Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan

sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: diazepam,

klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxide, nitrazepam (BK,DUM,MG)

4.  ZAT ADIKTIF

ZAT ADIKTIF lainnya yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat

solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat berbahaya

karena bisa mematikan sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau) dan kafein

(kopi).

E.  Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Page 6: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 6/12

Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara factor yang

terkait dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat (NAPZA). Tidak 

terdapat adanya penyebab tunggal (single cause).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyalagunaan NAPZA adalah sebagai berikut:

1.  Faktor individu :

Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masaremaja, sebab

remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat

merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA.

Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi

 penyalahguna NAPZA.

Ciri-ciri tersebut antara lain:

y  Cenderung membrontak dan menolak otoritas

y  Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti

y  Depresi,cemas, Psikotik, Keperibadian dissosial.

y  Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku

y  Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki citra diri

negatif (low self-esteem)

y  Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan destruktif 

y  Mudah murung,pemalu, pendiam

y  Mudah mertsa bosan dan jenuh

y  Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran

y  Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun)

y  Keinginan untuk mengikuti mode,karena dianggap sebagai lambang

y  keperkasaan dan kehidupan modern.

y  Keinginan untuk diterima dalam pergaulan.

y  Identitas diri yang kabur, sehingga merasa diri kurang ³jantan´

y  Tidak siap mental untuk menghadapi tekanan pergaulan sehingga sulit mengambil

keputusan untuk menolak tawaran NAPZA dengan tegas

Page 7: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 7/12

y  Kemampuan komunikasi rendah

y  Melarikan diri sesuatu (kebosanan,kegagalan, kekecewaan,ketidakmampuan,

kesepian dan kegetiran hidup,malu dan lain-lain)

y  Putus sekolah

y  Kurang menghayati iman kepercayaannya

2.  Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik disekitar 

rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor keluarga,terutama faktor 

orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna

 NAPZA antara lain adalah:

a. Lingkungan Keluarga

y Kominikasi orang tua-anak kurang baik/efektif 

y Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga

y Orang tua bercerai,berselingkuh atau kawin lagi

y Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh

y Orang tua otoriter atau serba melarang

y Orang tua yang serba membolehkan (permisif)

y Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan

y Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA

y Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang konsisten)

y Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga

y Orang tua atau anggota keluarga yang menjadi penyalahduna NAPZA

b. Lingkungan Sekolah

y Sekolah yang kurang disiplin

y Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA

y Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri

secara kreatif dan positif 

y Adanya murid pengguna NAPZA

Page 8: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 8/12

c. Lingkungan Teman Sebaya

y Berteman dengan penyalahguna

y Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar 

d. Lingkungan masyarakat/sosial

y Lemahnya penegakan hukum

y Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung

3. Faktor Napza

Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga ³terjangkau´

Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba

Khasiat farakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri, menidur-kan,

membuat euforia/fly/stone/high/teler dan lain-lain.

F.  GANJA (Cannabis sativa syn.Cannabis indica)

Pengertian 

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,

namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,

tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang

yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini

 biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium

  juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan

negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah

dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan

dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

Efek Pemakaian dari Ganja

Dari semua jenis narkoba, ganja dianggap sebagai narkotika yang aman dibandingkan dengan

 putaw atau sabu. Namun pada kenyataanya sebagian besar pecandu narkoba bermula dengan

mencoba ganja. Ganja mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, bahkan seringkali para

Page 9: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 9/12

  pengguna ganja akan mencari obat-obatan yang lebih keras dan lebih mematikan.

Pemakai ganja mudah kehilangan konsentrasi, denyut nadi cenderung meningkat,

keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk, ketakutan, mudah panik, depresi,

kebingungan dan berhalusinasi.

Pemanfaatan Ganja 

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat

kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber 

minyak. Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan

ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat

disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,

 penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah

varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada

sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja

menjadi komponen sayur dan umum disajikan.

Cara Penyalahgunaan Ganja

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga

dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

Tanda dan Gejala Intoksikasi dan Putus Zat dari Ganja

Jenis ZatIntoksikasi

Putus Zat PenatalaksanaaTanda Gejala

Page 10: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 10/12

 

KANABIS

(Ganja,

Gelek,Marijuana,

Hashish)

y  Tremor 

y  Takhikardi

y  Mulut Kering

y   Nistagmus

y  Keringat banyak y  Gelisah

y  Mata merah

y  Ataksia sering

y  kencing

y  Fungsi

y  sosial/pekerjaan

y  terganggu

y  Percaya dirimeningkat

y  Perasaanmelambung

y  Disorientasiy  Depersonalisasi

y  Gangguan dayaingat jangka pendek,

y  Halusinasivisual atau

 pendengaran

y  Emosi

y  labil/bingung

y  Paham kerja dan

 paranoid

y  Ilusi cemas,depresi, panicserta takut

y  Insomnia

y  Mual

y  Mialgia

y  Cemas/gelisah

y  Mudahtersinggung

y  Demam

y  Berkeringat

y   Nafsu makanmenurun

y  Fotofobia

y  Depresif 

y  Bingung

y  Menguap

y  Diare

y  Kehilangan berat badan

y  Tremor 

INTOKSIKASI:

y  Ajaklah bicartenangkan pas

y  Bila perlu

Diazepam mg oral

 parenteral,Clobazam 3

mg.

PUTUS ZAT:

Bila timbul gang

waham beri Diaz20-40 mg.

3.  MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

a.  Masalah Keperawatan

y  Koping individu tidak efektif: belum mampu menahan keinginan menggunakan zatkembali

y  Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif 

y  Ketidakberdayaan

y  Distress spiritual

y  Perubahan identitas diri b.  Data yang Perlu Dikaji

1. Situasi dan kondisi penggunaan zat

* Kapan zat digunakan* Kapan zat menjadi lebih sering digunakan/mulai menjadi masalah

* Kapan zat dikurangi/dihentikan, sekalipun hanya sementara2. Risiko yang berkaitan dengan penggunaan zat

* Berbagi peralatan suntik * Perilaku seks yang tidak nyaman

* Menyetir sambil mabuk * Riwayat over dosis

Page 11: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 11/12

* Riwayat serangan (kejang) selama putus zat3. Pola penggunaan zat

* Waktu penggunaan dalam sehari* Penggunaan selama seminggu

* Tipe situasi

* Lokasi (timbul keinginan untuk menggunakan NAPZA setelah berjalan melaluirumah bandar)* Kehadiran atau bertemu dengan orang-orang tertentu (mantan pacar, teman pakai)

* Adanya pikiran-pikiran tertentu (³Ah, sekali nggak bakal ngerusak´ atau ³Saya udahnggak tahan lagi nih, saya harus make´)

* Adanya emosi-emosi tertentu (cemas atau bosan)* Adanya faktor-faktor pencetus (jika capek, labil, lapar, tidak dapat tidur atau stres

yang berkepanjangan)4. Hal baik/buruk tentang penggunaan zat maupun tentang kondisi bila tidak 

menggunakan.5. Keinginan klien untuk berhenti menggunakan zat

4.  DIAGNOSA KEPERAWATAN

Koping individu tidak efektif: belum mampu menahan keinginan menggunakan zat kembali

5.  RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

TUK 1: Klien dapat mengatasi tanda dan gejala intoksikasi atau putus zat

1.1 kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala intoksikasi/putus zat1.2   beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan tanda dan gejala

intoksikasi/putus zat1.3 diskusikan bersama klien tentang tanda dan gejala intoksikasi/putus zat

1.4 diskusikan bersama klien bagaimana cara mengatasi jika muncul tanda dan

gejala intoksikasi/putus zatTUK 2: Klien dapat mengenali dampakpenggunaan zat2.1 diskusikan bersama klien tentang dampak penggunaan zat

2.2 diskusikan tentang kehidupan sebelum menggunakan zat2.3 diskusikan tentang harapan untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang

setelah tahu dampaknya

TUK 3: Klien dapat meningkatkan motivasi untuk berhenti mengggunakan zat3.1 kaji keinginan klien unutk berhenti

3.2 diskusikan bersama klien tentang hal-hal positif yang masih dimiliki klien3.3 latih klien unutk mensyukuri keadaannya

TUK 4: Klien dapat mengontrol keinginan menggunakan zat

4.1 diskusikan mengenai cara mengontrol keinginan menggunakan zat4.2 latih klien untuk mengontrol keinginan unutk menggunakan zat

TUK 5: Klien dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah

5.1  beri kesempatan klien untuk mengungkapkan cara klien menyelesaikan masalah5.2 diskusikan bersama klien tentang keuntungan dan kerugian jika cara tersebut

Page 12: napza

5/13/2018 napza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 12/12

digunakan5.3 diskusikan bersama klien tentang cara yang sehat menyelesaikan masalah

5.4 latih klien menggunakan cara menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat

TUK 6: Klien dapat mengubah gaya hidup

6.1 diskusikan bersama klien tentang gaya hidup sehat6.2 latih klien mengubah gaya hidup

TUK 7: Klien dapat menggunakan terapi psikofarmaka secara tepat dan benar 7.1 diskusikan bersama klien tentang program terapi yang diberikan

7.2 diskusikan bersama klien tentang efek terapi dan efek samping terapi obat7.3 bantu klien mengenal akibat ketidakpatuhan terhadap terapi

7.4 diskusikan dengan klien mengenai manfaat obat yang digunakan7.5 latih klien minum obat sesuai terapi dokter dan tekankan pada prinsip benar obat