napza
-
Upload
hanik-firia -
Category
Documents
-
view
189 -
download
0
Transcript of napza
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 1/12
Nama : Hanik Fitria Cahyani
NIM : 109104000048
LAPORAN PENDAHULUAN
(PENYALAHGUNAAN GANJA)
1. KASUS (MASALAH UTAMA)
Gangguan penggunaan NAPZA ( Khususnya Ganja)
2. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus menerus bahkan sampai setelah
terjadi masalah. Ketergantungan zat menunjukkan kondisi yang parah dan sering dianggap
sebagai penyakit. Adiksi umumnya merujuk pada perilaku psikososial yang berhubungan
dengan ketergantungan zat. Gejala putus zat terjadi karena kebutuhan biologic terhadap
obat. Toleransi adalah peningkatan jumlah zat untuk memperoleh efek yang diharapkan.
Gejala putus zat dan toleransi merupakan tanda ketergantungan fisik (Stuart & Sundeen,
1998).
B. Rentang Respons Gangguan Penggunaan NAPZA
Rentang respons ganguan pengunaan NAPZA ini berfluktuasi dari kondisi yang ringan
sampai yang berat, indikator ini berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh pengguna
NAPZA.
Respon adaptif Respon Maladaptif
Eksperimental Rekreasional Situasional Peyalahgunaan Ketergantungan
(Sumber: Yosep, 2007)
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 2/12
Eksperimental: Kondisi pengguna taraf awal, yang disebabkan rasa ingin tahu dari remaja.
Sesuai kebutuan pada masa tumbuh kembangnya, klien biasanya ingin mencari pengalaman
yang baru atau sering dikatakan taraf coba-coba.
Rekreasional: Penggunaan zat adiktif pada waktu berkumpul dengan teman sebaya,
misalnya pada waktu pertemuan malam mingguan, acara ulang tahun. Penggunaan ini
mempunyai tujuan rekreasi bersama teman-temannya.
Situasional: Mempunyai tujuan secara individual, sudah merupakan kebutuhan bagi
dirinya sendiri. Seringkali penggunaan ini merupakan cara untuk melarikan diri atau
mengatasi masalah yang dihadapi. Misalnya individu menggunakan zat pada saat sedang
mempunyai masalah, stres, dan frustasi.
Penyalahgunaan: Penggunaan zat yang sudah cukup patologis, sudah mulai digunakan
secara rutin, minimal selama 1 bulan, sudah terjadi penyimpangan perilaku mengganggu
fungsi dalam peran di lingkungan sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Ketergantungan: Penggunaan zat yang sudah cukup berat, telah terjadi ketergantungan
fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik ditandai dengan adanya toleransi dan sindroma
putus zat (suatu kondisi dimana individu yang biasa menggunakan zat adiktif secara rutin
pada dosis tertentu menurunkan jumlah zat yang digunakan atau berhenti memakai,
sehingga menimbulkan kumpulan gejala sesuai dengan macam zat yang digunakan.
Sedangkan toleransi adalah suatu kondisi dari individu yang mengalami peningkatan dosis
(jumlah zat), untuk mencapai tujuan yang biasa diinginkannya.
C. Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Dan Zat Adiktif lainnya.
Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan
berbahaya lainnya).
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 3/12
NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral
(melalui mulut), dihirup (melalui hidung) Ada banyak istilah yang dipakai untuk
menunjukkan penyalahgunaan zatzat berbahaya. Dalam buku ini selanjutnya akan
digunakan istilah NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)
dengan catatan tidak semua jenis NAPZA tersebut akan dibahas secara khusus dan
terperinci, misalnya Alkohol dan Tembakau. maupun intravena (melalui jarum suntik)
sehingga dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
Penggunaan NAPZA berlanjut akan mengakibatkan ketergantungan secara fisik dan/atau
psikologis serta kerusakan pada sistem syaraf dan organ-organ otonom. NAPZA terdiri atas
bahan-bahan yang bersifat alamiah (natural) maupun yang sintetik (buatan). Bahan alamiah
terdiri atas tumbuh-tumbuhan dan tanaman, sedangkan yang buatan berasal dari bahan-
bahan kimiawi.
D. Jenis-Jenis NAPZA
NAPZA dapat dibagi ke dalam beberapa golongan yaitu:
1. NARKOTIKA
Pengertian umum
NARKOTIKA: zat-zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokaina atau
turunannya dan padanannya - digunakan secara medis atau disalahgunakan - yang
mempunyai efek psikoaktif.
Pengertian menurut UU
Menurut Undang-undang RI No. 22/1997 tentang narkotika, Narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan dalam 3 golongan sebagai
berikut:
y Narkotika golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 4/12
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : heroin, kokain dan
ganja.
y Narkotika golongan II: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : morfin, petidin, turunan/garam dalam
golongan tersebut.
y Narkotika golongan III: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan Contoh : kodein, garam-garam
narkotika dalam golongan tersebut.
2. ALKOHOL
ALKOHOL: zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsimenekan syaraf pusat
3. PSIKOTROPIKA
Pengertian umum
PSIKOTROPIKA: adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi
kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang). Menurut UU no.5/1997 Psikotropik meliputi : Ecxtacy,
shabu-shabu, LSD, obat penenang/tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Sementara
PSIKOAKTIVA adalah istilah yang secara umum digunakan untuk menyebut semua zat
yang mempunyai komposisi kimiawi berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan
perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, kesadaran.
Pengertian menurut UU
Menurut Undang-undang RI No. 5/1997 tentang Psikotropika : psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 5/12
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam 4 golongan sebagai berikut :
y Psikotropika golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan Contoh : MDMA, ekstasi, LSD, ST
y Psikotropika golongan II : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : amfetamin, fensiklidin,
sekobarbital, metakualon, metilfenidat (ritalin).
y Psikotropika golongan III : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh : fenobarbital,
flunitrazepam.
y Psikotropika golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh: diazepam,
klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxide, nitrazepam (BK,DUM,MG)
4. ZAT ADIKTIF
ZAT ADIKTIF lainnya yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat
solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat berbahaya
karena bisa mematikan sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau) dan kafein
(kopi).
E. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 6/12
Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara factor yang
terkait dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat (NAPZA). Tidak
terdapat adanya penyebab tunggal (single cause).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyalagunaan NAPZA adalah sebagai berikut:
1. Faktor individu :
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masaremaja, sebab
remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat
merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA.
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna NAPZA.
Ciri-ciri tersebut antara lain:
y Cenderung membrontak dan menolak otoritas
y Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti
y Depresi,cemas, Psikotik, Keperibadian dissosial.
y Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku
y Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki citra diri
negatif (low self-esteem)
y Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan destruktif
y Mudah murung,pemalu, pendiam
y Mudah mertsa bosan dan jenuh
y Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran
y Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun)
y Keinginan untuk mengikuti mode,karena dianggap sebagai lambang
y keperkasaan dan kehidupan modern.
y Keinginan untuk diterima dalam pergaulan.
y Identitas diri yang kabur, sehingga merasa diri kurang ³jantan´
y Tidak siap mental untuk menghadapi tekanan pergaulan sehingga sulit mengambil
keputusan untuk menolak tawaran NAPZA dengan tegas
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 7/12
y Kemampuan komunikasi rendah
y Melarikan diri sesuatu (kebosanan,kegagalan, kekecewaan,ketidakmampuan,
kesepian dan kegetiran hidup,malu dan lain-lain)
y Putus sekolah
y Kurang menghayati iman kepercayaannya
2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik disekitar
rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor keluarga,terutama faktor
orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna
NAPZA antara lain adalah:
a. Lingkungan Keluarga
y Kominikasi orang tua-anak kurang baik/efektif
y Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga
y Orang tua bercerai,berselingkuh atau kawin lagi
y Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh
y Orang tua otoriter atau serba melarang
y Orang tua yang serba membolehkan (permisif)
y Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan
y Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA
y Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang konsisten)
y Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga
y Orang tua atau anggota keluarga yang menjadi penyalahduna NAPZA
b. Lingkungan Sekolah
y Sekolah yang kurang disiplin
y Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA
y Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri
secara kreatif dan positif
y Adanya murid pengguna NAPZA
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 8/12
c. Lingkungan Teman Sebaya
y Berteman dengan penyalahguna
y Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar
d. Lingkungan masyarakat/sosial
y Lemahnya penegakan hukum
y Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung
3. Faktor Napza
Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga ³terjangkau´
Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba
Khasiat farakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri, menidur-kan,
membuat euforia/fly/stone/high/teler dan lain-lain.
F. GANJA (Cannabis sativa syn.Cannabis indica)
Pengertian
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang
yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium
juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan
negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah
dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan
dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Efek Pemakaian dari Ganja
Dari semua jenis narkoba, ganja dianggap sebagai narkotika yang aman dibandingkan dengan
putaw atau sabu. Namun pada kenyataanya sebagian besar pecandu narkoba bermula dengan
mencoba ganja. Ganja mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, bahkan seringkali para
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 9/12
pengguna ganja akan mencari obat-obatan yang lebih keras dan lebih mematikan.
Pemakai ganja mudah kehilangan konsentrasi, denyut nadi cenderung meningkat,
keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk, ketakutan, mudah panik, depresi,
kebingungan dan berhalusinasi.
Pemanfaatan Ganja
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber
minyak. Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan
ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah
varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada
sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja
menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Cara Penyalahgunaan Ganja
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanda dan Gejala Intoksikasi dan Putus Zat dari Ganja
Jenis ZatIntoksikasi
Putus Zat PenatalaksanaaTanda Gejala
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 10/12
KANABIS
(Ganja,
Gelek,Marijuana,
Hashish)
y Tremor
y Takhikardi
y Mulut Kering
y Nistagmus
y Keringat banyak y Gelisah
y Mata merah
y Ataksia sering
y kencing
y Fungsi
y sosial/pekerjaan
y terganggu
y Percaya dirimeningkat
y Perasaanmelambung
y Disorientasiy Depersonalisasi
y Gangguan dayaingat jangka pendek,
y Halusinasivisual atau
pendengaran
y Emosi
y labil/bingung
y Paham kerja dan
paranoid
y Ilusi cemas,depresi, panicserta takut
y Insomnia
y Mual
y Mialgia
y Cemas/gelisah
y Mudahtersinggung
y Demam
y Berkeringat
y Nafsu makanmenurun
y Fotofobia
y Depresif
y Bingung
y Menguap
y Diare
y Kehilangan berat badan
y Tremor
INTOKSIKASI:
y Ajaklah bicartenangkan pas
y Bila perlu
Diazepam mg oral
parenteral,Clobazam 3
mg.
PUTUS ZAT:
Bila timbul gang
waham beri Diaz20-40 mg.
3. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
a. Masalah Keperawatan
y Koping individu tidak efektif: belum mampu menahan keinginan menggunakan zatkembali
y Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
y Ketidakberdayaan
y Distress spiritual
y Perubahan identitas diri b. Data yang Perlu Dikaji
1. Situasi dan kondisi penggunaan zat
* Kapan zat digunakan* Kapan zat menjadi lebih sering digunakan/mulai menjadi masalah
* Kapan zat dikurangi/dihentikan, sekalipun hanya sementara2. Risiko yang berkaitan dengan penggunaan zat
* Berbagi peralatan suntik * Perilaku seks yang tidak nyaman
* Menyetir sambil mabuk * Riwayat over dosis
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 11/12
* Riwayat serangan (kejang) selama putus zat3. Pola penggunaan zat
* Waktu penggunaan dalam sehari* Penggunaan selama seminggu
* Tipe situasi
* Lokasi (timbul keinginan untuk menggunakan NAPZA setelah berjalan melaluirumah bandar)* Kehadiran atau bertemu dengan orang-orang tertentu (mantan pacar, teman pakai)
* Adanya pikiran-pikiran tertentu (³Ah, sekali nggak bakal ngerusak´ atau ³Saya udahnggak tahan lagi nih, saya harus make´)
* Adanya emosi-emosi tertentu (cemas atau bosan)* Adanya faktor-faktor pencetus (jika capek, labil, lapar, tidak dapat tidur atau stres
yang berkepanjangan)4. Hal baik/buruk tentang penggunaan zat maupun tentang kondisi bila tidak
menggunakan.5. Keinginan klien untuk berhenti menggunakan zat
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Koping individu tidak efektif: belum mampu menahan keinginan menggunakan zat kembali
5. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUK 1: Klien dapat mengatasi tanda dan gejala intoksikasi atau putus zat
1.1 kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala intoksikasi/putus zat1.2 beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan tanda dan gejala
intoksikasi/putus zat1.3 diskusikan bersama klien tentang tanda dan gejala intoksikasi/putus zat
1.4 diskusikan bersama klien bagaimana cara mengatasi jika muncul tanda dan
gejala intoksikasi/putus zatTUK 2: Klien dapat mengenali dampakpenggunaan zat2.1 diskusikan bersama klien tentang dampak penggunaan zat
2.2 diskusikan tentang kehidupan sebelum menggunakan zat2.3 diskusikan tentang harapan untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang
setelah tahu dampaknya
TUK 3: Klien dapat meningkatkan motivasi untuk berhenti mengggunakan zat3.1 kaji keinginan klien unutk berhenti
3.2 diskusikan bersama klien tentang hal-hal positif yang masih dimiliki klien3.3 latih klien unutk mensyukuri keadaannya
TUK 4: Klien dapat mengontrol keinginan menggunakan zat
4.1 diskusikan mengenai cara mengontrol keinginan menggunakan zat4.2 latih klien untuk mengontrol keinginan unutk menggunakan zat
TUK 5: Klien dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
5.1 beri kesempatan klien untuk mengungkapkan cara klien menyelesaikan masalah5.2 diskusikan bersama klien tentang keuntungan dan kerugian jika cara tersebut
5/13/2018 napza - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/napza-55a74f867b0e5 12/12
digunakan5.3 diskusikan bersama klien tentang cara yang sehat menyelesaikan masalah
5.4 latih klien menggunakan cara menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat
TUK 6: Klien dapat mengubah gaya hidup
6.1 diskusikan bersama klien tentang gaya hidup sehat6.2 latih klien mengubah gaya hidup
TUK 7: Klien dapat menggunakan terapi psikofarmaka secara tepat dan benar 7.1 diskusikan bersama klien tentang program terapi yang diberikan
7.2 diskusikan bersama klien tentang efek terapi dan efek samping terapi obat7.3 bantu klien mengenal akibat ketidakpatuhan terhadap terapi
7.4 diskusikan dengan klien mengenai manfaat obat yang digunakan7.5 latih klien minum obat sesuai terapi dokter dan tekankan pada prinsip benar obat