makalah napza

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) adalah zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu merubah fungsi mental dan perilaku seseorang, yang dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik melalui mulut, dihirup maupun disuntikkan. Sebetulnya penggunaan Narkotik, Psikotropika, Dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak zaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan Obat-obatan ini digunakan secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut substance abuse). Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi suatu bangsa.Banyak upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memberantas opnum-opnum yang telah menyalahgunakan Narkoba dan Obat-obatan terlarang 1

description

pengertian dan mekanisme napza

Transcript of makalah napza

Page 1: makalah napza

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)

adalah zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu merubah fungsi

mental dan perilaku seseorang, yang dimasukkan kedalam tubuh manusia,

baik melalui mulut, dihirup maupun disuntikkan. Sebetulnya penggunaan

Narkotik, Psikotropika, Dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai

tujuan telah ada sejak zaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan

Obat-obatan ini digunakan secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan

kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut substance abuse).

Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola

hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi

semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah

remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan

NAPZA ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi

suatu bangsa.Banyak upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memberantas

opnum-opnum yang telah menyalahgunakan Narkoba dan Obat-obatan

terlarang lainnya. Namun, semakin hari jumlah pemakai Narkoba dan Obat-

obat terlarang lainnya terus bertambah. Oleh karena itu perlu adanya

pengertian dari masing-masing individu untuk menyadari betul dampak dari

penggunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya

(NAPZA).

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi pada masyarakat

tentang bahaya pemakaian narkotika dan Obat-obatan terlarang yang

digunakan secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan kecanduan atau

bahkan kematian.

1

Page 2: makalah napza

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimanakah pengertian dan jenis-jenisNAPZA?

1.2.2 Bagaimanakanh Penyalahgunaan dan Ketergantungan Mengkonsumsi

NAPZA?

1.2.3 Bagaimanakah pengaruh dan efek dari penggunaan NAPZA?

1.2.4 Bagaimanakah pencegahan dan solusi dari penyalahgunaan NAPZA?

1.2.5 Bagaimanakah prosedur pemeriksaan penyalahgunaan NAPZA?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan permaslahan di atas, tujuan yang dicapai dasar

penulisan ini adalah :

1.3.1 Mengetahui pengertian dan jenis-jenis NAPZA

1.3.2 Mengetahui Penyalahgunaan dan Ketergantungan Mengkonsumsi

NAPZA.

1.3.3 Mengetahui pengaruh dan efek dari penggunaan NAPZA

1.3.4 Mengetahui pencegahan dan solusi dari penyalahgunaan NAPZA

1.3.5 Mengetahui prosedur pemeriksaan penyalahgunaan obat terlarang /

NAPZA

1.4 Manfaat

Penulisan memiliki manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Untuk memberikan informasi tentang pengertian, jenis-jenis NAPZA

Beserta Penjelasannya Penyalahgunaan dan Ketergantungan

Mengkonsumsi NAPZA, pengaruh dan efek dari penggunaan

narkoba,pencegahan dan solusi dari penyalahgunaan NAPZA dan

prosedur pemeriksaan penyalahgunaan NAPZA.

2

Page 3: makalah napza

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Jenis-jenisNAPZA

2.1.1 Pengertian NAPZA

Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya

(NAPZA). Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya

(NAPZA) adalah zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu

merubah fungsi mental dan perilaku seseorang, yang dimasukkan

kedalam tubuh manusia, baik melalui mulut, dihirup maupun

disuntikkan. Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga

apabila dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dapat mengubah fungsi

fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap

sistem pusat saraf (otak dan tulang belakang) yang dapat

mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang.

Perbedaan NAPZA dan NARKOBA yaitu Narkoba merupakan

kepanjangan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. NAPZA

sendiri merupakan kepanjangan dari narkotika, alkohol, psikotropika,

dan zat adiktif lainnya. NARKOBA merupakan istilah yang biasa

dipakai oleh orang awam dan hanya mencakup luas yang sempit,

sementara NAPZA adalah istilah medis atau kedokteran yang

mencakup jangkauan lebih luas, tidak hanya narkotika sebatas obat-

obatan melainkan semua zat yang mengakibatkan ketergantungan

seperti alkohol, rokok, bahkan kafein.

Secara umum pengertian Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan

Zat adiktif lainnya (NAPZA) masing-masing adalah :

2.1.1.1 Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran dan dapat menyebabkan

hilangnya rasa atau mengurangi nyeri dan dapat

menimbulkan rasa ketergantungan.

3

Page 4: makalah napza

2.1.1.2 Alkohol

Alkohol adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi atau

peragian dan mengandung etanol. Cairan yang mengandung

etanol yang tinggi disebut minuman keras dan bila diminum

memabukkan dan merusak tubuh.

2.1.1.3 Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif

melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat.

2.1.1.4 Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan

rasa ketergantungan.

2.1.2 Jenis-jenisNAPZA

Jenis-jenis NAPZA dapat dikelompokkan menjadi 4:

- Berdasarkan bahan (natural dan sintesis)

- Berdasarkan efek kerja (merangsang, menekan dan mengacaukan

sistem saraf pusat)

- Berdasarkan cara penggunaan (oral, injeksi, melalui luka,

menghirup dan insersi anal)

- Berdasarkan bentuk (cairan, pasta, pil/kapsul, kristal/block, bubuk,

gas dan lapisankertas)

Secara umum, NAPZA dibedakan dari efek yang dihasilkannya, yaitu:

- Stimulan (Perangsang).

Obat jenis ini meningkatkan aktifitas dalam sistem syaraf pusat dan

otonom. Obat perangsang bekerja mengurangi kantuk karena

kelelahan, mengurangi waktu makan dan menghasilkan insomnia,

mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pemapasan, serta

mengerutkan urat nadi, membesarkan biji mata. Obat perangsang

yang paling banyak dipakai adalah: nikotin (dari nikotin

tembakau), kafein (terdapat dalam kopi, teh, coklat, minuman

4

Page 5: makalah napza

ringan), amfetanium, kokain (dari erythroxylum pohon koka), dan

crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).

- Anti Depresan.

yaitu sejenis obat yang mempunyai kemampuan untuk

memperIambat fungsi sistem syaraf pusat dan otonom. Obat anti

depresan memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan

rasa bahagia semu, pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa),

pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit), penghilang rasa tegang

dan kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernafasan serta

dapat berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Obat anti

depresan yang sering dipakai meliputi: obat penenang hipnotis,

alkohol, benzodiazepines, obat tidur (dengan nama dagang seperti

Valium dan Rohypnol), analgesik narkotika (opium, morfin,

heroin, kodein), analgesik non-narkotika (aspirin, parasetamol),

serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.

- Halusinogen. 

Sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi

spektrum pengubah rangsangan indera yang jelas dan pengubah

perasaan serta pikiran. Akibat yang disebabkan oleh halusinogen

dan reaksi subyektif terhadap pengaruh-pengaruh tersebut bisa

bebeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai yang ragamnya

mulai dari perasaan gembira yang luar biasa sampai perasaan ngeri

yang luar biasa. Contohnya: LSD, psilocybin, jamur (juga dikenal

sebagai jamur sakti), dan DMD atau detura yang berasal dari bunga

terompet.

- Klasifikasi NAPZA yang lain.

Jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap

sistem syaraf pusat dan otonom, namun jenis-jenis obat tersebut

berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang

spesifik (neurotransmitter). Ketika sedang aktif, neurotransmitter

5

Page 6: makalah napza

itu diyakini mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat dan

keterampilan motorik.

2.1.2.1 Narkotika

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat

yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis

maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan :

- Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk

tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan

dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi

mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain,

Ganja.

- Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan,

digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan

dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan

ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.

- Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan

banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan

pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

2.1.2.2 Psikotropika

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat,

baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat

yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan

perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

6

Page 7: makalah napza

- Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk

tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,

serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma

ketergantungan. Contoh : Ekstasi.

- Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan

dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan

sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.

- Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan

banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan

sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.

- Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan

sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan

ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan

mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :

Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

2.1.2.3 Zat Adiktif dan Alkohol

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan atau zat yang

berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika,

meliputi :

- Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang

berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering

menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam

kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan

Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat

atau zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman

beralkohol :

Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).

7

Page 8: makalah napza

Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman

anggur )

Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca,

Manson House, Johny Walker ).

- Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah

menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada

berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai

pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem,

Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

- Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin

sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan

NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol

terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya

pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu

masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

2.2 Penyalahgunaan dan Ketergantungan Mengkonsumsi NAPZA

Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis

NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga

menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.

Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan

fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin

bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan

akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).

2.2.1 Penyebab penyalahgunaan NAPZA

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

2.2.1.1 Faktor individual :

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja

sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun

8

Page 9: makalah napza

sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko

lebih besar menggunakan NAPZA :

- Cenderung memberontak

- Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

- Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang

ada

- Kurang percaya diri

- Mudah kecewa, agresif dan destruktif

- Murung, pemalu, pendiam

- Merasa bosan dan jenuh

- Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan

- Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode

- Identitas diri kabur

- Kemampuan komunikasi yang rendah

- Putus sekolah

- Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2.2.1.2 Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan

pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya,

maupun masyarakat.

Lingkungan Keluarga :

- Komunikasi orang tua dan anak kurang baik

- Hubungan kurang harmonis

- Orang tua yang bercerai, kawin lagi

- Orang tua terlampau sibuk, acuh

- Orang tua otoriter

- Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya

- Kurangnya kehidupan beragama.

9

Page 10: makalah napza

Lingkungan Sekolah :

- Sekolah yang kurang disiplin

- Sekolah terletak dekat tempat hiburan

- Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa

untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif

- Adanya murid pengguna NAPZA.

Lingkungan Teman Sebaya :

- Berteman dengan penyalahguna

- Tekanan atau ancaman dari teman.

Lingkungan Masyrakat / Sosial :

- Lemahnya penegak hukum

- Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang

mendukung.

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat

seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin

banyak faktor – faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang

menjadi penyalahguna NAPZA.

2.3 Pengaruh dan Efek dari Penyalahgunaan NAPZA

2.3.1 Gejala Klinis Penyalahgunaan NAPZA

Perubahan Fisik :

- Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara

pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.

– Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut

jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.

– Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair,

menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi,

kejang, kesadaran menurun.

– Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli

terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan

pada lengan.

10

Page 11: makalah napza

Perubahan sikap dan perilaku :

- Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah,

sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.

– Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari,

mengantuk di kelas atau tempat kerja.

– Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang

tanpa ijin.

– Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi,

menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.

– Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal

oleh anggota keluarga yang lain.

– Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan

tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang

berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan

dan sering berurusan dengan polisi.

– Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar,

bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

2.3.2 Pengaruh Penyalahgunaan NAPZA

NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :

Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak

dan cukup lama. Pengaruhnya pada :

Otak dan susunan saraf pusat :

- gangguan daya ingat

- gangguan perhatian / konsentrasi

- gangguan bertindak rasional

- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi

- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja

- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik /

buruk.

11

Page 12: makalah napza

Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru (Bronchopnemonia).

pembengkakan paru ( Oedema Paru )

Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah

jantung.

Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik,

hubungan seksual.

Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.Para pengguna

NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau

melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang

untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah :

kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna

NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara bersama – sama

membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat.

Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan

seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke

janin.

Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.

Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan

jarum suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan

panjang.

Komplikasi pada kehamilan :

- Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS

- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati

- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

Dampak Sosial

Di Lingkungan Keluarga :

- Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering

terjadi pertengkaran, mudah tersinggung.

- Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.

12

Page 13: makalah napza

- Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak

tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.

- Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah

atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan

keuangan.

- Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang

meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.

Di Lingkungan Sekolah :

- Merusak disiplin dan motivasi belajar.

- Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.

- Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama

teman sebaya.

Di Lingkungan Masyarakat :

- Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari

pengguna / mangsanya.

- Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa

yang telah menjadi ketergantungan.

- Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan,

pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.

- Meningkatnya kecelakaan.

2.4 Pencegahan dan Solusi dari Penyalahgunaan NAPZA

2.4.1 Pencegahan (Preventif)

Dengan mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi

permintaan (Demand Reduction), Mengurangi dampak buruk (Harm

Reduction)

2.4.2 Pengobatan (Kuratif)

Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya

yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini

biasanya meliputi : Fase penerimaan awal (inisial intake), Fase

detoksifikasi, Terapi komplikasi medik

13

Page 14: makalah napza

2.4.3 Pemulihan (Rehabilitatif)

Tahap ini biasanya terdiri atas : Fase Stabilisasi dan Fase Sosialisasi

dalam Masyarakat. Bagi para penyalah guna napza/narkotik ini

diperlukan penanganan khusus termasuk rehabilitasi medis maupun

sosial. Rehabilitasi medis diperlukan untuk proses pemulihan secara

terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan.

Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara

terpadu baik fisik, mental, maupun sosial agar mereka dapat kembali

melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2.5 Prosedur Pemeriksaan Penyalahgunaan NAPZA

DETEKSI NARKOTIKA JENIS CANNABINOL DAN MORFINDARI SAMPEL URINE PENGGUNA NARKOTIKA

Alat dan bahan.Alat. Alat-alat yang digunakan meliputi alat-alat gelas yang biasa

digunakan untuk untuk keperluan untuk preparasi, Ultrasonic bath,

Instrumentasi GCMS.

Bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini

adalah bahan kimia dengan derajat kemurnian pro analisis. Sementara

untuk keperluan kromatografi digunakan bahan kimia berderajat

kromatografi, antara lain 2 Propoanol, Kloroform, metanol.

Prosedur Penelitian Pengumpulan Sampel. Sampel urine pengguna narkotika diambil

sebanyak 50 ml, dimasukkan ke dalam wadah kaca dengan tutup baik,

kemudian disimpan dalam termos es (temperatur ±150C).

Preparasi Sampel a. Sampel urine diekstraksi dengan pelarut 2 propanol dan kloroform 1:1 .

b. Disonifikasi selama 2 jam, kemudian disentrifugasi selama 10 menit.

14

Page 15: makalah napza

c. Fase pelarut dibagian bawah dipindahkan ke dalam cawan penguap

kemudian dibiarkan selama 60 menit sampai pelarut menguap dan dibilas

dengan methanol untuk dianalisa.

d. Sampel diuji Pendahuluan.

e. Analisis dilanjutkan dengan Instrument GCMS 5890 Agilent.

f. Uji Pendahuluan dan Lanjutan dilakukan terhadap sampel Urine

pengguna dan pembanding (bukan pengguna).

Hasil dan Pembahasan Penelitian merupakan penelitian pendahuluan dalam rangka deteksi

Morfin dan cannabinol secara cepat dan akurat. Metode sederhana sangat

perlu untuk dikembangkan sehingga akan menyederhanakan proses

penyidikan yang lebih mudah. Sampel urine diambil dan dikumpulkan dari

pengguna morfin dan ganja. Preparasi dilakukan secara simultan dengan

menggunakan pelarut 2 – propanol dan kloroform dengan perbandingan

1 : 1. Pelarut ini dipilih berdasarkan data optimal dari observasi yang telah

dilakukan dengan mempergunakan berbagai pelarut yang sesuai.

15

Page 16: makalah napza

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada

remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya

dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik

dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya.

Masalah pencegahan penyalahgunaan NAPZA bukanlah menjadi

tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama.

Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan sejak dini

sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang

penanggulangan tersebut.

Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah

sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap NAPZA.

3.2. Saran

Karena daya kerjanya obat-obatan tersebu sangatlah keras, sehingga

penggunaannyapun harus melalui resep dokter dan harus dalam pengawasan

dokter. Obat-obatan yang diaksud tersebut jika disalah gunakan akan

berpengaruh dan merusak psikis maupun fisik dari si pemakai dan

engakibatkan ketergantungan, jadi hindari penyalah gunaan obat-obatan jenis

hipnotok sedatif dan psikotropika karena termasuk obat-obatan narkotik.

16

Page 17: makalah napza

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdi, dkk., 2004, Detection of Morphine in Opioid Abusers Hair by GC/MS, DARU Journal, Volume 12 No. 2 Hal. 71 – 75.

2. Baumgartner, A, dkk. , 1979, Radioimmunoassay of Hair for Determining Opiate – Abuse Histories, The Journal of Nuclear Medicine, Hal. 748 – 752.

3. BVDA. 2004. Preparation Of Suspect Material. diunduh dari website http://www. bvda.com/EN/prdctinf/pf_en_np.html.

4. Darmansjah dan Metta. 2007. dikutip dari Sulistia Gan Gunawan. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta

5. DanceSafe. 2011. Marquist Reagent. diunduh dari website http://en.wikipedia. org/wiki/Marquis_reagent.

6. DepKes. 2001. dikutip dari Purba dkk. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Masalah Psikososial dan gangguan Jiwa Edisi Kedua. USU Press. Medan

7. EcstasyData. 2011. Test Types. diunduh dari website http://www.ecstasydata.org/ about_data_test_types.php.

8. Fowlis, Ian A.,1998. Gas Chromatography Analytical Chemistry by Open Learning. John Wiley & Sons Ltd: Chichester.

9. Hegstd, S, dkk., 2008, Drug Screening of Hair br Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometry, Journal of Analytical Toxicology, Vol. 32 Hal. 364 – 372.

10. Iversen, L. (2006), Speed, Ecstasy, Ritalin: the science of amphetamines, Oxford University Press, Oxford.

11. King, L. A. and McDermott, S. (2004), ‘Drugs of abuse’, in: Moffat, A. C., Osselton, M. D. and Widdop, B. (eds.) (2004), Clarke's analysis of drugs and poisons, 3rd edn, Vol. 1, pp. 37–52, Pharmaceutical Press, London.

12. Moffat, A. C., Osselton, M, D. and Widdop, B, (eds.) (2004), Clarke's analysis of drugs and poisons, 3rd edn, Vol. 2, Pharmaceutical Press, London.

17

Page 18: makalah napza

13. Shulgin, A and Shulgin, A, (1992), PIHKAL: A chemical love story, Transform Press, Berkeley, CA.

14. United Nations (2006), Multilingual Dictionary of Narcotic Drugs and Psychotropic Substances under International Control, United Nations, New York.

15. United Nations (2006), Recommended Methods for the Identification and analysis of amphetamine, methamphetamine and their ring-substituted analogues in seized materials (revised and updated), Manual for Use by National Drug Testing Laboratories, United Nations, New York.

16. United Nations Office on Drugs and Crime (2003), Ecstasy and Amphetamines Global Survey 2003, United Nations Office on Drugs and Crime, Vienna (http://www.unodc.org/pdf/publications/report_ats_2003-09-23_1.pdf).

17. United Nations Office on Drugs and Crime (2004), World Drug Report 2004, Vol. 1: Analysis, United Nations Office on Drugs and Crime, Vienna (http://www.unodc.org/pdf/WDR_2004/volume_1.pdf).

18