N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para...

8
2 3 7 N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN REKONSTRUKSI ACEH http://e-aceh-nias.org/ceureumen/ PANTON Potret Pendidikan di Aceh Jaya Ketika Para Tukang Dipungli Cut Darnita, Jeumpa di Antara Tenda Rincoeng meupucoek tampok suasa Atra pusaka endatu keubah Nyoe RUU-PA mantong jeut dakwa Aceh mulia sabee roe darah Meutan gogajoe keupeu teuma kiki Meunyoe tan campli kupeu teuh sira Menyoe RUU-PA jeut dakwa-dakwi Kupeu Helsinki duek saboh meja Cempala paki nari coeng tingkap Lam pade leukat ulat meusarang Aceh jitaki bak dali adat Pakon di pusat sabe lam curang SULAIMAN A. GANI OTA Calang yang merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Jaya, akan dipindah sejauh 8 kilome- ter dari letak semula, sebelum terjadi ben- cana tsunami. Pemerintah daerah kabupten Aceh Jaya sendiri, saat ini telah membuka jalan untuk pemindahan kota tersebut. Semen- tara itu, Kota Calang yang lama akan di- jadikan pelabuhan dan kawasan nela- yan, jelas Marwan Supi Sekertaris Dae- rah Pemerintah Aceh Jaya. Pemindahan itu adalah untuk me- mekarkan Kota Calang. Selain nanti ada Kota Pelabuhan, juga ada Kota Nelayan dan Kota Pariwisata. akan Pindah 8 Kilometer Mulai membangun Kondisi Kota Calang yang dihantam gelombang tsunami tahun 2004 lalu itu memang sudah lumayan ketimbang se- tahun lalu. Pasar mulai ramai dan ba- ngunan darurat terlihat disana-sini. Kendati demikian sarana dan prasa- ran publik masih jauh tertinggal. Jan- gankan fasilitas komunikasi dan per- hubungan, fasilitas air dan listrik saja masih belum terpenuhi seluruhnya di Kota Calang ini. Kondisi tersebut juga didukung mu- lai dijangkaunya Calang melalui jalan darat dari Banda Aceh. Jalan alternatif dibangun. Diantaranya melalui Gunung Macang Kecamatan Sampoinit Aceh Jaya. Jalan yang dibangun oleh TNI saat musibah tsunami kini sudah bisa dilalui meskipun masih licin bila hujan turun. Sehingga yang masih bisa lewat ha- nyalah jenis motor atau mobil yang ber- jenis Four Wheel Drive alias 4X4. Buat jalan tembus Selain memindahkan Kota Calang, Pemerintah Aceh Jaya juga berhasrat untuk kembali meneruskan jalan tembus ke luar Kota Calang ke Jantho dan ke Tangse Pidie. Rencana ini sebelumnya sudah diren- canakan jauh sebelum bencana tsunami. Namun sebelum dijalankan, bencana tsu- nami terlanjur datang. Akibatnya Calang terisolir karena jalan satu-satunya han- cur terkena tsunami. Memang tidak mudah untuk me- ngembalikan Kota Calang seperti yang dulu, karena membutuhkan dana yang besar dan dalam waktu yang lama pula. K Muhammad Darwinsyah Calang, Aceh Jaya [email protected] MANTOBING Risiko kematian ibu dan bayi lebih tinggi jika tinggal di barak dan tenda pengungsian. Baca halaman 4 Ketika Para Tukang Dipungli KOTA CALANG Ketika Para Tukang Dipungli

Transcript of N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para...

Page 1: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

2

3

7

N0. 15 ■ 18 FEBRUARI 2006 ■ DUA MINGGUAN

REKONSTRUKSI ACEH

http://e-aceh-nias.org/ceureumen/

PANTON

Potret Pendidikandi Aceh Jaya

Ketika Para TukangDipungli

Cut Darnita, Jeumpadi Antara Tenda

Rincoeng meupucoektampok suasaAtra pusaka endatukeubahNyoe RUU-PA mantongjeut dakwaAceh mulia sabee roedarah

Meutan gogajoe keupeuteuma kikiMeunyoe tan camplikupeu teuh siraMenyoe RUU-PA jeutdakwa-dakwiKupeu Helsinki dueksaboh meja

Cempala paki nari coengtingkapLam pade leukat ulatmeusarangAceh jitaki bak dali adatPakon di pusat sabe lamcurang

SULAIMAN A. GANI

OTA Calang yang merupakanIbukota Kabupaten Aceh Jaya,akan dipindah sejauh 8 kilome-

ter dari letak semula, sebelum terjadi ben-cana tsunami.

Pemerintah daerah kabupten AcehJaya sendiri, saat ini telah membuka jalanuntuk pemindahan kota tersebut. Semen-tara itu, Kota Calang yang lama akan di-jadikan pelabuhan dan kawasan nela-yan, jelas Marwan Supi Sekertaris Dae-rah Pemerintah Aceh Jaya.

Pemindahan itu adalah untuk me-mekarkan Kota Calang. Selain nanti adaKota Pelabuhan, juga ada Kota Nelayandan Kota Pariwisata.

akan Pindah 8 KilometerMulai membangun

Kondisi Kota Calang yang dihantamgelombang tsunami tahun 2004 lalu itumemang sudah lumayan ketimbang se-tahun lalu. Pasar mulai ramai dan ba-ngunan darurat terlihat disana-sini.

Kendati demikian sarana dan prasa-ran publik masih jauh tertinggal. Jan-gankan fasilitas komunikasi dan per-hubungan, fasilitas air dan listrik sajamasih belum terpenuhi seluruhnya diKota Calang ini.

Kondisi tersebut juga didukung mu-lai dijangkaunya Calang melalui jalandarat dari Banda Aceh. Jalan alternatifdibangun.

Diantaranya melalui Gunung MacangKecamatan Sampoinit Aceh Jaya. Jalanyang dibangun oleh TNI saat musibahtsunami kini sudah bisa dilalui meskipun

masih licin bila hujan turun.Sehingga yang masih bisa lewat ha-

nyalah jenis motor atau mobil yang ber-jenis Four Wheel Drive alias 4X4.

Buat jalan tembusSelain memindahkan Kota Calang,

Pemerintah Aceh Jaya juga berhasratuntuk kembali meneruskan jalan tembuske luar Kota Calang ke Jantho dan keTangse Pidie.

Rencana ini sebelumnya sudah diren-canakan jauh sebelum bencana tsunami.Namun sebelum dijalankan, bencana tsu-nami terlanjur datang. Akibatnya Calangterisolir karena jalan satu-satunya han-cur terkena tsunami.

Memang tidak mudah untuk me-ngembalikan Kota Calang seperti yangdulu, karena membutuhkan dana yangbesar dan dalam waktu yang lama pula. ■

K

Muhammad DarwinsyahCalang, Aceh Jaya

[email protected]

■ M

AN

TO

BIN

G

Risiko kematian ibudan bayi lebih tinggijika tinggal di barakdan tenda pengungsian.Baca halaman 4

Ketika ParaTukang Dipungli

KOTA CALANG

Ketika ParaTukang Dipungli

Page 2: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

■ REDAKSI CEUREUMeN ■Pemimpin Redaksi: Sim Kok Eng Amy ■ Sekretaris Redaksi: Siti Rahmah ■ Redaktur: Nani Afrida ■ Wartawan: Mounaward Ismail, Muhammad Azami ■

Koordinator Artistik: Mahdi Abdullah ■ Fotografer: Hotli Simanjuntak ■ Dengan kontribusi wartawan lepas di Aceh ■ Alamat: PO BOX 061 Banda Aceh 23001.Email: [email protected] ■ Percetakan dan distribusi oleh Serambi Indonesia.CEUREUMeN merupakan media dwi-mingguan yang didanai dan dikeluarkan oleh Decentralization Support Facility (DSF atau Fasilitas PendukungDesentralisasi). DSF merupakan inisiatif multi-donor yang dirancang untuk mendukung kebijakan desentralisasi pemerintah dengan meningkatkankeselarasan dan efektifitas dukungan dari para donor pada setiap tingkatan pemerintahan. Misi dari CEUREUMeN adalah untuk memberikan informasidi Aceh tentang rekonstruksi dan berita yang bersifat kemanusiaan. Selain itu CEUREUMeN diharap bisa memfasilitasi informasi antara komunitasnegara donor atau LSM dengan masyarakat lokal.

CEUREUMeN2 KORUPSI

Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui, terutama mengenai masalah rekonstruksi dan rehabilitasi. Re-daksi akan mencarikan jawaban untuk pertanyaan Anda. Kirimkanke PO BOX 061 Banda Aceh 23001 atau email [email protected] mencantumkan “Rubrik Tanya Jawab”

T:

J:

T:

J:

J:

EBERAPA waktu lalu,BP.SuAK (Badan PekerjaSolidaritas untuk Antiko-

rupsi) menerima pengaduan dariwarga Desa Cot Darat, Kemuki-man Suak Timah, Kecamatan Sa-matiga Aceh Barat.

Isi pengaduan berupa adanyapungutan yang tak bisa dipertang-gungjawabkan yang dilakukanoleh Kepala Posko atau KepalaDesa setempat. Pungutan inidikutip dari tukang yang memeraskeringat membangun rumah.

Seperti diketahui, LembagaSwadaya Masyarakat Habitat forHumanity International memban-gun rumah untuk warga korbangempa dan tsunami di Desa CotDarat, Kecamatan Suak Timah,Kabupaten Aceh Barat. Jumlahseluruhnya mencapai 161 unit.

Pemotongan upahPengerjaan rumah sebanyak 90

unit dengan tipe-45 dikerjakanoleh tukang gampong, alias tukanglokal dari seputaran desa setem-pat. Jumlah tukang sebanyak 26 o-rang. Mereka diberi upah Rp7.000.000 per unit oleh UN-Habitat.

Namun, upah yang diterimatukang untuk pembuatan rumahwarga tersebut tidak sepenuhnyadapat dibawa pulang. Sebagian-nya harus dikeluarkan kembaliuntuk disumbangkan kepadaposko desa, yaitu sebanyak Rp

Ketika Para Tukang DipungliMuhammad Azami

Banda Aceh- Aceh [email protected]

350.000 per unit rumah.Sebenarnya, pihak tukang

merasa keberatan dengan pungu-tan yang lumayan besar ini. Na-mun, para tukang tidak beraniprotes. Mereka takut jika peker-jaan pembuatan rumah tidakdiberikan kepada mereka lagi.

“Setoran yang diambil darikami ini tidak ada kesepakatanatau musyawarah sebelumnya.Juga tidak jelas uang yang dikutipitu digunakan buat apa. Ini meru-pakan keputusan sepihak daripetugas posko Desa Cot Darat,”kata seorang tukang.

Per-unit rumahSetoran yang terpaksa disetor

oleh tukang kepada petugas pos-ko desa dihitung per unit rumahyang dikerjakan. Karena ada 90unit rumah yang sedang dikerja-kan, total uang yang akan diteri-ma dari tukang sebesar (90 x Rp350.000) = Rp 31.500.000.

Dari sekian tukang yang terpak-sa menyetor, ada juga yang diberi-kan “kemudahan”. Mereka dibole-hkan menyicil jika tidak mampumembayar cash kepada posko desa.

Di sisi lain, petugas posko yangdiwawancarai SuAK juga men-gakui apa yang dikeluhkan olehpara tukang.

“Benar kami mengutipnya, se-hingga biaya tersebut tidak kamibebankan kepada pemilik rumah.Uang tersebut digunakan untukkeperluan operasional posko desaseperti uang minum, transportasidan lain-lain, “ aku seorang petu-gas posko.

Itu berarti sebanyak Rp 31,5 jutadiambil dari keringat dan jerihpayah para tukang, lalu di-gunakan hanya untuk operasio-nal posko desa. Hanya untuk mi-num dan transportasi.

Minta kasus diperhatikanBerhubungan dengan per-

masalahan di atas, pada tanggal2 Januari 2006 SuAK telah men-

girimkan surat bernomor 104/SuAK/AB-NR/I/mbo2006 yangditujukan kepada KapolresCq.Kasat Serse Aceh Barat, CamatKecamatan Samatiga, KapolsekSamatiga, Habitat for Humanity danUN-OCHA.

“Supaya kasus tersebut dapatdiperhatikan dan diproses secarahukum oleh pihak kepolisian,”kata Koordinator Badan PekerjaSuAK untuk Aceh Barat dan Na-gan Raya, Teuku Neta Firdaus. ■

B

Rumah sederhana tipe 36 yang di peruntukkan bagi korban tsunami di Aceh jaya belum lagi di tempati. Masyarakat belummau menempati, akibat bentuk rumah tidak sesuai dengan desain awal.

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

■ ■ ■ TANYA JAWAB

Bagaimana Dapatkan BeasiswaSeperti diketahui, beberapa waktu lalu BRR mem-buat pengumuman memberikan beasiswa. Sayaingin bertanya, bagaimana caranya memperoleh

beasiswa tersebut dan persyaratannya apa saja?Muslim

Banda Aceh

Muslim yang baik, seperti diumumkan di koranbeberapa waktu lalu, Kepala Satker Agama BRRNAD dan Nias Taufiq Sag menegaskan, pihaknya

membantu beasiswa untuk mahasiswa program S1, S2,dan S3 di Aceh.

Untuk mahasiswa S1 diberikan kepada 1.000 orang de-ngan jumlah bantuan yang diplotkan Rp 5 juta/org, pro-gram S2 sebanyak 200 orang dengan bantuan Rp 7 juta/org, serta S3 sebanyak 50 orang dengan jumlah bantuanRp 10 juta/org.

Khusus untuk bantuan beasiswa, Satker sudah mem-bentuk satu tim yang secara khusus menerima danmenyeleksi berkas-berkas yang masuk. Buat surat permo-honan dan lampirkan foto kopi KTM, KTP dan pas photoberwarna ukuran 4x6 cm sebanyak dua lembar.

Alamatkan ke Jl Teungku Abu Lam U No. 9 Kanwil DepagNAD, Banda Aceh.

Perampokan MenggilaSecara umum kondisi Aceh sudah membaik,khususnya setelah diteken kesekatan damai (MoU)antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Ge-

rakan Aceh Merdeka (GAM), beberapa waktu lalu. Na-mun, di sisi lain, aksi pencurian semakin menggila di Aceh.Di daerah saya beberapa waktu lalu, malah ada yang tu-kang ojek-nya digorok, lalu sepedamotornya diambil. Apatidak ada langkah konkret dari pihak kepolisian dan GAM?

Muhammad IkhsanKecamatan Mutiara, Pidie

Dalam beberapa kasus setelah penekenan MoU,mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) jutrumenangkap sejumlah pelaku kriminal untuk dise-

rahkan kepada aparat kepolisian. Kapolda NAD bebera-pa waktu lalu mengatakan, pihaknya akan meningkatkanrazia dan patroli guna meningkatkan rasa keamananmasyarakat.

Berobat GratisDalam sejumlah pemberitaan, Rumah SakitUmum Zainoel Abidin (RSUZA) dikatakan tidakgratis lagi. Lalu, bagaimana caranya kami yang ter-

golong miskin ini dapat memperoleh pelayanan gratis?Muhammad Nur

[email protected]

Beberapa pekan lalu memang sempat mau dihen-tikan subsidi untuk RSUZA, namun kemudian te-rus diperpanjang. Hingga pekan lalu, rumah sakit

milik pemerintah ini masih memberikan pelayanan gratis.Menurut Kepala Badan Pelayanan RSUZA Rus Munan-

dar, mereka sedang menunggu instruksi lebih lanjut darigubernur.

Jika pun tak lagi disubsidi total,masyarakat miskinmasih bisa berobat gratis lewat Kartu Sehat.

T:

Setoran yang diambildari kami ini tidak ada

kesepakatan ataumusyawarah sebelum-nya. Juga tidak jelasuang yang dikutip itu

digunakan buat apa. Inimerupakan keputusansepihak dari petugas

posko Desa Cot Darat.SEORANG TUKANG

Page 3: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

Jumlah Sekolah HancurKecamatan Jaya 34 20Kecamatan Sampoinet 30 16Kecamatan Setiabakti 18 9Kecamatan Krueng Sabee 29 21Kecamatan Panga 15 10Kecamatan Teunom 33 19

JUMLAH SEKOLAH RUSAK DI ACEH JAYA

■ Sumber: Dinas Pendidikan Aceh Jaya 2006

M Y KC

3CEUREUMeNFOKUS

ENDA bertuliskan Unicef itu war-nanya sudah berubah menjadi hijaulusuh. Di sana sini terlihat lubang,

yang akan memasukkan cahaya mataharibila siang, dan air bila hujan turun. InilahSekolah Dasar (SD) no 1 Keude TeunomKabupaten Aceh Jaya.

Letaknya di dalam Desa Keude Teunom.Tertutup dengan rumah kayu sederhanamilik warga. Bila Anda tidak teliti, Andapasti tidak tahu kalau ada sekolah tenda disana.

Ada dua tenda dan satu bangunan kayuyang baru dibangun. Tidak ada kantor ke-pala sekolah. Yang ada ruangan tempat se-mua guru berkumpul.

Dalam satu tenda ada dua kelas denganpapan tulis yang berjejer. Para guru terpak-sa mengajar bergantian untuk tidak me-mecah konsentrasi murid.

Sesekali suara debur ombak terdengar be-gitu dekat karena pantai kebetulan memangjaraknya hanya 50 meter dari “sekolah”.

Belum banyak bantuanDan, seperti kemarin, hari ini proses be-

lajar mengajar tetap berjalan. Bedanya hariini para murid sudah dibagikan susu cairmerek Bendera rasa coklat dan strawberry.Kini mereka duduk dengan rapi di depanmeja. Siap menerima pelajaran.

“Inilah sekolah kami, sudah sejak Feb-ruari 2005 kami pindah kesini. Jadi sudahsetahun,” kata Syamsuddin, sang kepalasekolah kepada Ceureumén yang kebetulanmampir.

Menurut Syamsuddin belum ada bantu-an kongkret untuk membantu sekolah ke-cuali dari lembaga Internasional yang ber-nama ADDRA Tsunami Response. Bantuanyang diberikan berupa buku cetak dan ban-gunan kayu.

Lainnya?“Belum, kami sedang menunggu Palang

Merah Jerman. Mereka berjanji akan mem-bangun sekolah Februari ini,” kata Syam-suddin sambil tersenyum.

Mutu turunAda 79 murid yang bersekolah di SD No

1 Keude Teunom. Jumlah ini sudahberkurang setengahnya dari 140 murid se-belum tsunami.

Tsunami telah memakan korban 30 mu-rid, sementara 40 orang murid lainnya pin-dah keluar Aceh atau masih mengungsijauh dari “sekolah”.

Bersekolah di tenda yang sederhana ten-tu saja tidak bisa berharap murid akan sa-ngat berprestasi. Setidaknya itu yang disa-dari betul oleh para guru. Mereka lebihsering menahan emosi dan kejengkelan bilaada murid yang tidak mengerjakan pekerjaanrumah (PR) atau tidak mengerti pelajaran.

Selain fasilitas sekolah yang menyedih-kan, daya serap murid juga berkurang aki-bat kurangnya makanan bergizi.

“Mereka (murid,red) saja banyak yangmasih tinggal di barak atau tenda. Tentu saja

UPATI Aceh Jaya Ir Zulfan Ah-mad mengakui kalau fasilitaspendidikan Kabupaten Aceh Jaya

hancur mencapai 80 persen.“Lima kecamatan kami mengalami

kerusakan yang cukup dasyat,” ujarBupati Zulfian kepada Ceureumén.

Selain itu sangat sulit membangundi Aceh Jaya, terutama karena ba-nyaknya jalan yang rusak. Banyak trukmembawa material yang sulit lewat,sehingga pembangunan agak terham-bat.

Fasilitas Pendidikan 80 Persen HancurNani Afrida

Aceh [email protected]

Khusus masalah pendidikan, dia me-ngakui sebanyak 98 gedung sekolah han-cur, dari 161 jumlah gedung sekolah lain-nya (lihat box).

Sekolah tendaKini hanya Kecamatan Sampoinet yang

tidak memiliki sekolah tenda lagi.“Para murid sudah bersekolah di ba-

ngunan darurat atau bangunan sementara,”kata bupati lagi.

Lembaga-lembaga yang membangunsekolah di Aceh Jaya seperti LSM Samari-tan Purse dan Palang Merah Jerman sudahberkomitmen membangun sekolah.

“Kita harap bisa langsung kongkrit,” kataBupati lagi. ■

B

Potret Pendidikan di Aceh JayaMasih Mengais Ilmu di Tenda

Nani AfridaAceh Jaya

[email protected]

mereka tidak bisa belajar dengan baik,” kataYusriani, salah seorang guru di SD No 1Keude Teunom serius.

Masih traumaSelain daya serap yang menurun, para

murid ternyata masih banyak yang trauma.Bila tiba-tiba terjadi gempa atau angin yangkencang, sontak semua murid akan meng-hambur keluar. Dan sekolah bubar.

“Mereka sangat trauma, untuk pernahada program pemulihan trauma di sini, se-hingga sudah lumayan berkurang,” kataYusriani dengan wajah masgul.

Soal trauma ini diakui sendiri oleh Sri-kandi, murid kelas IV kepada Ceureumén.

“Saya jadi ingat tsunami datang. Ngerisekali. Apalagi sekolah kami ini dekat laut,”kata Srikandi.

Juga di PangaKondisi yang sama juga dialami oleh

siswa-siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta(MTSS) Panga Kecamatan Panga. Kondisimereka jauh lebih menyedihkan karena be-lum pernah memperoleh janji dibangunkansekolah seperti yang lain.

“Mungkin karena kami sekolahnyaswasta,” kata Abubakar Arhas, kepalaSekolah MTSS Panga.

Hingga kini mereka bersekolah di tenda.Suasananya begitu ramai karena terletak dipinggir jalan.

“Yah, namanya saja musibah tsunamiUntung masih bisa sekolah,”ujar AbubakarArhas sambil tersenyum. ■

T

Beberapa anak SD 1 Keude Teunom sedang belajar di dalam tenda yang sudah robek-robek akibat cuaca dan sudah terlalu tua.

■ N

AN

I A

FR

IDA

Bersekolah di tenda yang sederhana tentu saja tidak bisa berharap murid akan sangat berprestasi.Setidaknya itu yang disadari betul oleh para guru. Mereka lebih sering menahan emosi dan kejengkelan

bila ada murid yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau tidak mengerti pelajaran.

Page 4: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

CEUREUMeN CERITA SAMPUL

Buat Anda yang ingin menyampaikan Suara Rakyat kecilberupa ide, saran, dan kritik tentang rekonstruksi

bisa melalui surat ke

Tabloid CEUREUMéNPO Box 061 Banda Aceh 23001email: [email protected]

Nasib Korban Tsunami Tak BertanahMembaca Tabloid Ceureumén Edisi 14 tanggal 4 Februari

2006, saya ingin protes kepada pemerintah dan mengucap-kan terima kasih dengan lahirnya tulisan “Dilema Korban Tsu-nami Tak Punya Tanah jangan Harap Rumah”.

Saya pribadi merasa sangat sedih ketika membacanya.Mungkin karena saya salah seorang korban tsunami yang takpunya tanah yang hanya menempati rumah sewa atau kon-trakan. Sebelum tsunami saya tinggal di rumah sewa di ka-wasan Lampaseh kota.

Setelah tsunami itu terjadi, saya harus menumpang ting-gal di rumah saudara. Ini dikarenakan kondisi saya yang takmungkin untuk menetap di tenda karena saya dalam keadaansakit. Kaki saya patah dalam musibah dahsyat itu.

Sayangnya, selama menjalani pengobatan saya tak adabantuan dari donor-donor dan lembaga yang membantu kor-ban tsunami. Dan setelah setahun lebih musibah tsunami sayajuga belum mendapat rumah bantuan.

Jangankan rumah permanen, rumah tenda saja saya takdiberikan karena saya tak punya tanah atau tempat untukdibangun rumah itu. Kasihan memang. Mungkin hal ini jugadialami warga lainnya.

Lalu, kepada pemerintah daerah dan lembaga lainnya jugaBRR saya berharap untuk memperhatikan orang seperti saya.Karena saya tidak hanya kehilangan rumah sewa tempat ting-gal, tapi juga saya sudah kehilangan semuanya yaitu kehi-langan suami dan dua orang anak-anak tercinta, orang tuajuga sudah tiada dibawa musibah dahsyat itu.

SalihatiWarga Kelurahan Lampaseh Kota

Lingkungan MujahidinKota Banda Aceh.

Mana Janji Palang Merah Kanada?Kami para pengungsi di Dusun Kuala Meurisi Kecamatan

Krueng Sabee Aceh Jaya hingga kini seperti terlupakan. Pas-catsunami kami semua mengungsi ke Desa Keutapang Keca-matan Krueng Sabe Aceh Jaya.

Dan sejak bulan November 2005 kami sudah kembali kebekas kampung dan tinggal di tenda-tenda.

Palang Merah Kanada pernah berjanji akan membangun-kan rumah untuk kami. Malah mereka sudah memiliki sket-sa rumah. Kami sendiri sangat senang karena kami tidak pu-nya apa-apa.

Tetapi hingga saat ini janji itu tidak terealisir. Malah mere-ka tidak pernah ke tempat kami lagi.

Kami bertanya-tanya, apakah Palang Merah Kanada seri-us untuk membantu kami?

Sekarang kami hanya bisa menanti dan menanti. Kamisudah pasrah.

AmiruddinDusun Kuala Meurisi

Kecamatan Krueng SabeeAceh Jaya

Kadang aku merasa menyesalPada cerita usangYang memburu hatikuKutaut senandung cinta yangputusDiparas gadis impian masa lalu

Aku terlukaDi atas kerinduan yangmenghampirikuDan membikinku bimbangTuk mengantarkanSetangkai bunga

Tatapan mata redupMengatup mimpi-mimpi be-sarku

Mereka telah memburai se-galanyaHatiku terpencil jauhUntuk pahami dunia baru

Nanda UtariSiswi Kelas II

SMP Neg 3 JayaLamno Aceh Jaya

LAYU

ALIMAH (35) terkulailemah di bangsal Ru-mah Sakit Umum Zai-

nal Abidin (RSUZA). Sudah tigahari ini pengungsi asal KampungJawa mendekam di sana karenakeguguran setelah lima bulanmengandung.

Keguguran?“Iya, saya tidak punya firasat

apa-apa, tiba-tiba saja harus ke-hilangan bayi saya,” katanya de-ngan muka sedih kepadaCeureumén.

Menurutnya, dia selama inisehat-sehat saja. Bahkan sehariandia sibuk mencari tiram, danhasilnya yaitu Rp 20.000 diserah-kan sepada suaminya untuk me-

“Gugurnya” Generasi Anambah belanja mereka.

“Malam itu saya diantarkansuami dengan becak ke rumahsakit,” kata wanita ini lagi.

Banyak yang keguguranHalimah adalah potret wanita

pengungsian yang mengalamikeguguran kandungan. Tetapibukan hanya Halimah. Karenahal yang serupa juga terjadi dipengungsian tenda di kawasanPengungsian Aceh Jaya.

Menurut Rahmawati, seorangpengungsi perempuan, banyakpengungsi di pengungsian AcehJaya yang mengalami keguguran.

“Ada sekitar 5 sampai 7 orangdi sini yang keguguran,” kataRahmawati yang dikunjungiCeureumén beberapa waktu lalu.

Gizi kurangPara perempuan yang kini

hamil di pengungsian mengaku

jarang mendapat bantuan terma-suk gizi yang cukup. Halimahmisalnya tidak pernah mendapat-kan bantuan susu dan vitamin. Yangada hanyalah beras 12 kilogram.

Kondisi itu tidak berbeda de-ngan pengungsi hamil di kamppengungsian Aceh Jaya.

“Kalau mau minum susu yamereka pergi ke warung kopi ter-dekat, tidak pernah beli susukhusus untuk kehamilan,” kataRahmawati.

Selain gizi yang kurang, paraibu yang keguguran juga men-gaku kesulitan dengan kondisitenda yang jauh dari bersih.

“Juga keadaan tenda yangpanas dan stres saya pikir jugamenyebabkan kami keguguran,”kata seorang ibu muda yang per-nah mengalami keguguran sam-bil tersenyum. ■

Asri ZaidirBanda Aceh

[email protected]

H

ETELAH tsunami menghantam Aceh,kesehatan ibu-ibu hamil sangat mengkha-watirkan. Hancurnya semua prasarana

kesehatan dan tingginya tekanan psikologis se-makin menambah risiko bagi ibu yang melahir-kan.

Apalagi sebagian ibu-ibu hamil yang tinggaldi barak atau tenda, mereka masih harus me-nguras keringat membantu sang suami dikalasudah waktunya istirahat. Mulai dari memasakdan menjaga anak. Kondisi itulah yang terlihatdi barak-barak dan tenda pengungsian BandaAceh dan sekitarnya, pekan lalu.

Enam Bulan, 200-anBayi dan Ibu Meninggal

S

Data keguguran belum adaData dari Dinas Kesehatan NAD menunjuk-

kan, sekitar 134 bayi dan 59 ibu telah meninggaldunia saat kelahiran. Itu baru data yang dida-pat untuk kurun waktu enam bulan, yaitu sejakJanuari 2005 hingga Juli 2005.

Sedangkan yang mengalami keguguran hing-ga kini belum didapatkan datanya. “Data ke-guguran belum tercover,“ kata seorang staf dariDinas Kesehatan NAD kepada Ceureumén, pekanlalu.

Diperkirakan, setiap tahun di seluruh Acehada ratusan ibu-ibu yang mengalami kematiansaat melahirkan. Juga bayi-bayi yang lahir pre-matur atau cacat anggota tubuhnya. Semua iniakan sangat berpengaruh terhadap kualitassumber daya manusia Aceh masa depan. ■

Muhammad AzamiBanda Aceh

Muhammad @yahoo.com

■ M

AN

TO

BIN

G

Berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia

Page 5: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

5CEUREUMeNCERITA SAMPUL

ISYAH (25) senang bukan kepalang ketika menge-tahui usia kehamilannya mencapai dua bulan. Inilahhasil “peras keringat” setelah berijab kabul di depan

penghulu, enam bulan yang lalu.Sang suami pun tak mau jauh-jauh lagi, begitu mengetahui

kandungan Aisyah terisi. Namun di suatu pagi, sebulan yanglalu, mendadak darah keluar dari rahimnya.

Singkat cerita, sang suami kemudian membawanya ke ru-mah sakit. Dan ternyata, ia mengalami keguguran. KepadaCeureumén, Aisyah mengaku tidak dapat memastikan apapenyebabnya.

“Saya tidak tahu persis apa penyebabnya,” katanya .Bukan sanitasi

Setelah menikah ia memang tidak lagi tinggal di barak, me-lainkan menyewa rumah di tempat lain, kawasan UleeKareng, Banda Aceh. Lantaran fasilitas dasar sangat terbatas,barak dinilainya tidak cukup untuk memulai kehidupan baru.

Rumah yang ditinggalinya kini layak untuk hidup seder-hana bagi pengantin baru. Pendek kata, kehidupannya serbaberkecukupan untuk ukuran pengungsi.

TraumaItu sebabnya ia menduga-duga, kalau saja penyebab ke-

gugurannya adalah akibat trauma, alias kenangan pahit yangpernah dialaminya saat tsunami 26 Desember 2004. Aisyahmemang korban tsunami. Kala itu, ia pernah dibawa air kelaut lepas berhari-hari lamanya, sebelum akhirnya ditemu-kan selamat.

Berbulan-bulan kemudian psikologisnya terganggu: tidurmenggigau, mimpi buruk, dan sulit berkonsentrasi. Bahkankadangkala menangis disaat dalam kesendirian.

“Mungkin ini karena stres dan perasaan trauma terhadapmasa lalu,” duganya.

Memang belum ada penelitian memastikan apa penyebabkeguguran ibu-ibu hamil, termasuk yang dialami Aisyah.Namun, ia mengatakan bahwa kenangan pahit tsunami masihmewarnai hari-hari dalam hidupnya.

gurnya” Generasi Aceh

Serba Serbi Imunisasi

● Imunisasi itu amanMemilih tidak diimunisasi berarti memilih risiko un-tuk mendapatkan penyakit. Anak yang tidak diimu-nisasi berarti akan mendapatkan penyakit polio,meningitis, campak, radang paru, tuli dan kankerhati.

● Imunisasi akan mencegah Berjangkitnya penyakit.Penyakit dapat menyebar di masyarakat melalui o-rang-orang yang tidak diimunikasi

Imunisasi Polio akan kembali dilakukan tanggal 27Februari 2006 ini. Kunjungi pos kesehatan terdekat.

■ M

AN

TO

BIN

G

Seorang perawat RSU Zainul Abidin sedang memeriksa kandungan pasiennya.

ISIKO kematian ibu dan bayi lebih tinggilagi jika tinggal di barak dan tenda pe-ngungsian. Kondisi barak yang serba keku-

rangan bukan hanya berpengaruh ke fisik, tapi jugapsikologis. Akibatnya bisa terjadi kelahiran prema-tur ataupun keguguran.

Demikian pernyataan Spesialis Kebidanan danKandungan dr Andalas Sp.OG kepada Ceureumén.Menurutnya angka kematian ibu yang melahirkanpascatsunami di Aceh begitu tinggi.

Masyarakat enggan melaporKondisi barak yang serba kekurangan, beraki-

bat kadar prostaglandin meninggi, sehinggamemicu terjadinya kontraksi rahim. Terjadilah kela-hiran prematur,” jelasnya.

Bayi disebut lahir prematur jika usia kehamilanibu kurang dari 37 minggu, sedangkan kelahiran

dianggap normal jika usia kehamilan mencapai 37-40 minggu.

Andalas menduga, tingginya risiko bagi ibuhamil pascatsunami, antara lain karena meninggal-nya sejumlah bidan, hancurnya sejumlah prasara-na kesehatan, dan kesadaran masyarakat yang di-nilainya juga masih rendah. Semua itu mempe-ngaruhi risiko bagi ibu yang hamil.

Cuma, seperti halnya laporan resmi dari sejum-lah instansi, hingga kini pun dirinya belum menda-patkan jumlah yang pasti. “Masyarakat engganmelaporkan kalau ada bayi atau ibu yang mening-gal, karena sudah dianggap mati syahid,” kataPembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Unsyiahini.

Dan ini tak berbeda dengan data dari RSUZA.Dr Zainal Bakri dari Rumah Sakit Zainal Abidin(RSUZA) mengatakan bahwa hingga sekarang be-lum ada laporan yang mencolok tentang jumlahibu-ibu yang mengalami keguguran di RSUZA. ■

RMuhammad Azami dan Asri Zaidir

Banda [email protected], [email protected]

Gugur Akibat Trauma?

1. Efektifkan pos-pos keseha-tan di barak-barak

2. Memeriksa kehamilan se-cara rutin

3. Ber-KB. Dengan memper-jarak masa hamil, akan men-gurangi kelahiran yangberisiko.

4. Nutrisi yang cukup bagi ibuyang hamil

5. Harus cukup istirahat.6. Hindari pekerjaan yang

menguras energi banyak.7. Jauhkan dari binatang-bina-

tang yang bisa mempen-garuhi seperti kucing

Tips Menjaga KehamilanMuhammad Azami dan Asri Zaidir

Banda [email protected], [email protected]

Muhammad AzamiBanda Aceh

[email protected]

A

Hidup di Barak dan TendaRisiko Kematian Bayi dan Ibu Tinggi

Page 6: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

TEKA TEKI SILANG CEUREUMÉN NO. 15

Bagi Anda yang memiliki resepunik yang bisa dimasak denganmudah dan enak, bisa mengirimsurat ke PO BOX 061 BandaAceh 23001. Email: [email protected]. Cantumkanalamat lengkap. Ceureumen akanmengunjungi Anda dan melihatAnda memasak. Disediakanbingkisan kecil untuk Anda.

CEUREUMeN6CEK BANUN

AKRAB BERSAMA LSMTak kenal maka tak sayang. Peribahasa itu juga berlaku untukrubrik “Akrab bersama LSM”. Kami akan membahas profil LSMdan organisasi yang terlibat dalam proses rekonstruksi Aceh.

TIPS KESEHATAN

1

8

14

2

5

3

6

4

7 9

10

Mengatasi JerawatADA pameo yang bilang, bila muka tidak berjerawat sep-

erti langit tak berbintang. Masalahnya bila jerawat bertam-bah banyak, bahkan sudah infeksi, pameo ini tidak bisa di-terapkan lagi.

Berikut beberapa tips mengurangi dan menyembuhkanjerawat:

◆ Harus rajin membersihkan wajah. Cuci wajah Anda 3 kalisehari dengan sabun khusus untuk wajah

◆ Hindari makanan berlemak dan pedas◆ Oleskan obat jerawat◆ Minum jamu anti jerawat untuk mempercepat penyem-

buhan dari dalam◆ Jangan memakai krim pemutih bila jerawat belum sem-

buh◆ Bekas jerawat bisa dihilangkan dengan menggunakan

masker bengkoang satu kali seminggu (dbs)

Palang Merah Norwegia (NORCROSS)PALANG Merah Norwegia atau Norwegian Red Cross meru-

pakan salah satu anggota dari International Red Cross and Red Cre-sent (IFRC). Lembaga ini memiliki program penguatan di bidangkesehatan.

Di Aceh, Norcross telah membangun Sekolah Akademi Pe-rawat Ibnu Sina yang terletak di Sabang. Selain mentraining pe-rawat yang lebih profesional, sekolah ini juga akan melakukanpertukaran guru di akademi ini dengan sekolah-sekolah pera-wat luar negeri.

Selain kesehatan, Norcross juga berperan dalam hal tersedi-anya air bersih di Simeulue, memberi bantuan ambulan, dan pen-galian sumur.

Pohon Pepaya banyak gunanya. Mulai dari buah, daun hinggabunganya. Semuanya bisa dioleh menjadi menu hidangan yanglezat dan bergizi. Kali ini Ceureumén menyajikan menu yang cuk-up sederhana dari bahan bunga pepaya.

Bahan:● ½ kilo bunga pepaya, rebus● 5 ikat kangkung, potong kecil● 1 ons udang● 1 sendok teh garam● Penyedap masakan secuku-

pnya.● Minyak untuk menumis

Haluskan● 1 ons cabe merah● 1 ons bawang merah● 1 ons kemiri● 1 ons jahe● 1 ons kemiri● 2 butir tomat● 3 lembar daun jeruk

● ½ ons cabe rawit● 2 batang serai, memarkan

Cara Membuat● Tumis bumbu yang dihaluskan

sampai harum● Masukkan bunga pepaya,

kangkung, dan udang● Tambahkan penyedap rasa dan

garam● Aduk rata● Angkat dan sajikan hangat

■ MAHDI ABDULLAH

PemenangCeureumén Edisi 14:

◆ Wida AstutiLangsa, Aceh Timur

◆ BuchariJl. Medan-Banda Aceh

◆ Alissa MaulidaKembang TanjongPidie

◆ MirzayanaSMUN 1 SeulimeumJl. Medan-Banda AcehKm 40.5

◆ Basri IbrahimDesa Payah BarohPidie

Palang Merah KanadaPROGRAM kesehatan Palang Merah Kanada (Canadian Red

Cross) adalah pemenuhan kesehatan dasar dan merespon isukesehatan ketika teridentifikasi. Palang Merah Kanada telah ber-partisipasi dalam vaksinasi Polio dengan berkordinasi bersamaUNICEF dan WHO.

Saat ini Palang Merah Kanada sedang membangun fasilitaspuskesmas di Aceh Jaya. Dan juga menjalankan tiga buah klinikkesehatan bergerak untuk membantu para pengungsi Aceh Jaya.

Tumis Bunga Pepaya

■ R

EP

RO

: JE

LITA

11 12 13

Mendatar:1. Pita cukai5. Kebangsaan6. Surat (Inggris)7. Masa akil balig, masa re-

maja10. Tulis Gara12. Laboratorium14. Alat pendingin mesin mobil

Menurun:1. Karet yang melingkar pada

roda2. Peruntungan3. Gembira4. Berhasil dalam ujian6. Pasangan baut7. Memperbaiki kembali

8. Zaman9. Terlambat11. Merah (Inggris)13. Badan Rekonstruksi dan

REhabilitasi

JawabanTTS Ceureumén No. 14

Mendatar:1. Uang, 3.Mas, 5. Asa, 6. Near,8. Koruptor, 12. Laik, 14. Ala, 15.Nuh, 16. Rain

Menurun:1. Uan, 2. Gardu, 3. Madat, 4.Sonar, 7. Ego, 8. Kokoh, 9. Ru-mah, 10 Pilar, 11. Obi, 13. Kan

Page 7: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

7CEUREUMeNSOSOK

BUDAYA

EBERAPA hari terakhir ini, kita dihebohkan olehgambar karikatur Nabi Muhammad, pertama kaliditerbitkan oleh surat kabar Denmark, Jyllands

Posten, dan selanjutnya dimuat oleh beberapa media diEropa. Sontak, berjuta-juta umat Islam di dunia mengge-lar aksi demo dan memprotes media yang menyebarkankarikatur satir tersebut.

Tidak hanya itu, negara yang “memayungi” penerbitterimbas kerugian yang sangat besar oleh pemboikotanproduk-produk asal negerinya di pasaran dunia, danancaman pembunuhan berhadiah bagi kartunisnya pundatang dari negara yang mayoritas beragama Islam.

Di media Jyllands Posten tersebut, tepatnya di halamantiga, layout kartunnya ditata sedemikian rupa hingga me-menuhi sehalaman penuh, dan sedikit narasi di tengah-tengahnya. Kartun mengenai Nabi Muhammad sepertigambar wajah Nabi Muhammad yang berjenggot de-ngan surban bom, Nabi Muhammad menghunus pedangbersama dua wanita berjubah hitam dengan mata mela-lak di belakangnya, terkesan sebagai penghinaan.

Karena pelecehan tersebut, aksi protes pun bermun-culan, bukan saja oleh pimpinan dan umat Islam, tetapijuga dari pimpinan agama lain termasuk dari Vatikan.PBB juga mengambil sikap mengecam karikatur itu.

Menteri Agama, Maftuh Basyuni mengatakan, karika-tur Nabi Muhammad SAW yang di tampilkan di suratkabar Denmark Jyllands Posten merupakan perbuatantangan-tangan kotor yang tidak bertanggung jawab. “Ka-lau saya bisa berontak, saya juga berontak. Perbuatanitu tidak benar,” katanya ketika dimintai komentarnyaoleh pers di Jakarta, Jumat (3/2).

Pemred Jyllands Posten, Carsten Juste, telah menyata-kan meminta maaf karena telah membuat umat Islam

Karikatur dan Kebebasan Berekspresimerasa tersinggung dengan pemuatan karikatur terse-but dan menjelaskan bahwa pihaknya tidak bermaksuduntuk melakukan penghinaan.

Bahasa karikaturAda yang mengatakan bahwa karikatur atau kartun

dapat menggantikan seribu kata. Kata kartun sebenar-nya berasal dari bahasa Italia, cartone yang berarti kertas.Ada yang membedakan keduanya, tapi perbedaan itusangat tipis.

Biasanya karikatur membawa/memberitakan pesansosial politik, dan kerap disebut dengan editorial kartun,atau jurnal gambar. Dalam layout atau penataan halamanpun, ia sering di letakkan bersamaan dengan rubrik opi-ni atau halaman pertama karena keseriusannya. Sedang-kan kartun lebih kepada ha, ha, hi, hi, hanya sebagai hibu-ran belaka. Perlakuan keduanya pun kerap dibubuhikata-kata atau hanya dengan gambar saja.

Ada beberapa macam jenis kartun atau karikatur ini,antara lain editorial kartun, komik kartun, animasi, dan

sebagainya. Lalu apa arti kata karikatur atau kartun itusendiri? Sebuah gambar atau serangkaian gambar yangmemuat cerita atau pesan dalam wujud sindiran atau hu-mor, tulis The World Book Encyclopedia, 1992.

EkspresiHonore Daumier (1830-1870) seniman lukis Perancis,

dikenal sebagai bapak kartun modern. Daumier banyakmelahirkan karya karikatur yang memerahkan kupingpara pemimpin di masanya. Misalnya, ia mengkarikatur-kan para pemimpin Perancis untuk koran dan majalahpada zamannya, hingga Daumier sempat dijebloskan kehotel prodeo tahun 1832 gara-gara mengkarikaturkanRaja Louis Philippe.

Penonjolan bagian tertentu biasa dibikin untuk men-guatkan karakter gambar. Proporsi manusia didistorsisedemikian rupa hingga kelihatan aneh dan lucu. Kepa-la yang sebenarnya cuma seperdelapan dari tinggi tu-buh manusia, dalam kartun kepala bisa muncul menjadisepertiga atau setengahnya. Memperbesar ukuran badanseperti kepala, kartunis leluasa menciptakan ekspresiwajah seperti senyuman, ejekan, atau kerdipan kelopakmata menjadi lebih berarti.

Nah, bebaskah kita membuat kartun atau karikaturseenaknya? Sebuah pertanyaan yang butuh perenungandi tengah-tengah memperjuangkan kebebasan pers ditanah air.

Karikaturis atau kartunis bisa saja mengembangkanpendapat, melakukan pengawasan, kritik, mengejek, me-nertawakan, koreksi, dan memberi saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Tapi, kasus karikatur satir Nabi Muhammad ditang-gapi oleh jutaan umat Islam sedunia sebagai penghinaanagama.

Lantas, muncul pertanyaan, kebebasan berekspresi yangdiusung itu bagaimana, dan untuk siapa? Butuh jawab-nya melalui kartun dengan nyali dan tanggung jawab. ■

B

■ R

EP

RO

Mahdi AbdullahBanda Aceh

[email protected]

UKAN karena persoalan kesetaraanjika Cut Darnita kerap bercuap-cuap. Akan tetapi memang itu. “ho-

bi”-nya. Jadi tak heran, kendati dia bukanpolitisi kawakan namun suaranya kerapterdengar di media elektonik dan dikutipmedia cetak.

Namun, kiprah kelahiran Lhokseumawe,23 April 1968 ini cukup kentara di tenda.Terutama, tenda kamp pengungsian TVRIBanda Aceh. “Banyak warga yang mengaduberbagai persoalan ke saya,” kata wanita 38tahun ini kepada Ceureumén belum lama ini.

Istri Karman yang sudah dikaruniai tigaputra putri ini kerap menampung keluhandan cerita pribadi selama mengungsi kekompleks televisi milik pemerintah itu. Pundemikian, dia merasa enjoy dan terbiasamenghadapinya.

Sudah aktif sejak duluBagaimana tidak, sebelum tsunami pen-

gagum istri pejuang HAM Munir, Suciwatiini sejak di desanya, Lamdingin, Kecama-tan Kuta Alam cukup aktif berorganisasi.Mulai jadi ketua pengajian sampai anggotaPKK di kecamatan.

Karena itu tak heran, jika kemudian diajuga menjadi “primadona” dalam acara“Panel Diskusi IDP’s Talk, Bukan Berpesta TapiBerkaca” yang dibuat Aceh Recovery Forum

Cut Darnita, Jeumpa di Antara TendaMounaward D. Ismail

Banda [email protected]

(ARF) di Darussalam belum lama ini.Ternyata wanita yang hobi membaca dan

berdiskusi ini memang “primadona” di ka-wasan perkampungan tenda. Sejumlahwarga tenda yang ditanyai langsung kenaldengan Cut Darnita.

Cari modal usahaPun demikian, tak ada beda dengan war-

ga yang lain. Dia tetap tinggal di sebuah ten-da usang di sana. Tak ada perabotan me-wah. “Kami saja masih sewa rumah sebe-lum tsunami, jadi sekarang tak tahu bagaim-ana nasib kami,” ujarnya.

Makanya dia juga tak habis pikir kena-pa masih banyak korban yang terkatung-katung padahal, “Jangankan orang buta,orang tuli juga tahu kalau bantuan ke Acehcukup banyak, Kemana dana itu?” gugat-nya.

Bukan itu saja, dia juga sedang berusahakeras buat mencari peluang usaha. Karenabagaimana pun, tidak sedikit warga yangmenanyakan masalah itu padanya. Tapi apadaya, alumnus FKIP Unsyiah ini tak bisaberbuat banyak.

“Saya sedang mencari info di mana adayang memberi pelatihan untuk bisa digelartrainning di kamp kami,” kata Cut Darnitayang pernah menjadi juragan kain.

Kini, ibunda dari Bunga (11 tahun), Rah-mat (9) dan Syahnal (5) ini bak bungoengjeumpa. Meski digulung lumpur tsunami,wanginya selalu terasa. Ya, keharumannyamenyeruak di antara tenda. ■

B

CUT DARNITA

■ J

AK

A R

AS

HID

Tentang perang di Irak.

Page 8: N0. 15 18 FEBRUARI 2006 DUA MINGGUAN Ketika Para …siteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · negara donor atau LSM dengan masyarakat lokal. ... Isi pengaduan

8CEUREUMeNDAMAI

AKARTA kembali menelikung Aceh.Itu bukan cerita baru. Naga-naganyasudah terlihat. Kali ini, Jakarta (baca:

pemerintah pusat), kembali membuka“topeng” menunjukkan wajah aslinya. Pa-ling tidak itu yang dirasa para ulama, aka-demisi, legislator, elemen sipil, mahasiswahingga rakyat jelata.

Makanya tak heran jika dalam beberapapekan ke depan, atmosfer politik di TanahRencong dipastikan panas dingin. Tapi,bukan karena hujan badai. Konon peruba-han suhu ini meleset dari prakiraan BadanMetereologi dan Geofika (BMG). Lho kok?

Jangan cemas dulu, sebab -–Insya Allah-– suasana damai akan tetap bertahta.Bagaimana pun, bukankah tak ada lagi sen-jata yang menyalak? “Permusuhan tak per-lu dipelihara,” kata Nafi, mantan gerilya-wan di Pidie.

Bukan tanpa alasan. Sebab rujukannyaadalah Nota kesepakatan damai yang ditek-en di Helsinki, 15 Agustus lalu. “MoU men-gamanatkan begitu,” ujarnya singkat. “Kitasekarang menuju proses demokrasi lewatundang-undang baru.”

Pasal Jakarta Menelikung Aceh

Mounaward D. IsmailBanda Aceh

[email protected]

Jakarta Distorsi RUU-PAKini setelah proses decommissioning usai.

Tentara Neugara Aceh (TNA) sudah mem-bubarkan pasukannya pada 27 Desember.Lalu, 840 pucuk senjatanya dilucuti danbelasan ribu TNI/Polri non organik sudahditarik. Nyatanya problema belum reda.

Masalah yang dimaksud tak lain man-dat Nota Helsinki yakni pada poin; 1.1.1,Undang-undang baru tentang Penyeleng-garaan Pemerintahan di Aceh akan diun-dangkan dan akan mulai berlaku sesegeramungkin dan selambat-lambatnya tanggal31 Maret 2006.

Lantas, Rakyat Aceh yang diwakili ber-bagai elemen yang disebut pada awal tu-lisan ini menyerahkan draf Rancangan Un-dang-undang Pemerintahan Aceh (RUU-PA) kepada pemerintah melalui Departe-men Dalam Negeri (Depdagri).

Di sinilah punca problema. Pemerintahmendistorsi draf RUU-PA versi RakyatAceh sehingga mendegradasikan substan-si dari isi MoU itu sendiri. Sialnya, selainmenstipo aspirasi Aceh, Pusat juga mene-likung dengan menyusupkan dua pasalyang “membunuh” substansi UU-PA se-perti diamanatkan MoU.

Pasal yang dimaksud yakni Pasal 7 ayat(3) dan Pasal 12 ayat (1). (lihat box 1). Selainitu mengutip Teuku Kamaruzzaman, TimPerumus draf RUU-PA dari GAM, pusatsudah menghapus 37 pasal.

Substansi MoU HilangAkibatnya fatal, sebut pria yang disapa

Ampon Man, esensi dari RUU-PA itu men-jadi kabur. “Karena bagaimana pun, ke-wenangan pemerintahan Aceh harus lebihbesar dari pemerintah pusat, itu yang dia-manatkan MoU,” tukasnya.

Begitu pula dengan Mawardi Ismail, ak-ademi Unsyiah. Menurut Dekan FakultasHukum ini, kecuali 37 pasal seperti yangdisebut Ampon Man, penambahan duapasal oleh pemerintah juga menghilangkanesensi dari MoU RI-GAM.

“Intinya dari MoU adalah pemerintah-an sendiri dengan kewenangan, selain enamyang ditangani pusat yaitu,politik luarnegeri, pertahanan, keamanan, yustisi,moneter dan fisikal. Tapi kini direduksi,”katanya.

Menyikapi itu, pola pikir komponenmahasiswa di Tanah Rencong bergolak. “Inibisa mengancam perdamaian. Pemerintahpusat tidak ikhlas. Pemerintah pusat lang-gar MoU,” begitu teriak mereka kecewa.Lalu, unjukrasa pun digelar.

Kecewa Pasal JakartaBukan cuma mahasiswa kecewa. Abdul-

lah Saleh SH, anggota DPRD yang jugawakil ketua panitia khusus RUU-PA men-

gutarakan hal serupa. “Saya kecewa sekalisetelah membaca rumusan draf RUU-PAversi pemerintah,” keluhnya.

Entah karena kecewa itu, lantas Salehpun cabut dari Tim Pengawal RUU-PAyang dibentuk pemerintah daerah. “Kalauterjadi sesuatu di Jakarta, itu bukan ke-hendak kita. Itu karena terjadi distorsi dankehendak Jakarta terhadap kita,” timpalWakil Ketua DPRD NAD, Waisul QaranyAli.

Begitu pula dengan Ketua Pansus RUU-PA DPRD NAD, Azhari Basyar yangmenuding Depdagri sudah mengingkariaspirasi rakyat Aceh. “Depdagri-lah yangmenyebabkan semua ini. Kita akan sama-sama menolak!” katanya. “Kalau tidak se-suai dengan isi MoU, mengkhianati MoUnamanya.”

Mengkritik cara Jakarta itu, lalu Aceh CivilSociety Task Force (ACSTF) melalui jurubi-caranya Rufriadi mendesak DPR-RI agarmenggunakan naskah draf RUU-PA versiDPRD Aceh sebagai acuan dan materi uta-ma pembahasannya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Hu-kum dan HAM, Hamid Awaluddin danMekominfo Sofyan Djalil dalam kunjunga-nnya ke Aceh beberapa waktu silam sudahmemberi garansi. Dia berupaya menenang-kan hati rakyat Aceh yang kecewa denganpasal Jakarta.

Menurut mereka, draf tersebut katan-ya masih rancangan, jadi kemungkinanuntuk berubah tetap terbuka. “Hanya se-lama ini ditanggapi berlebihan,” kataSofyan Djalil, yang juga ikut terlibatdalam perundingan di Helsinki. Benar-kah? Kita lihat saja nanti. ■

J■

HO

TLI

SIM

AN

JUN

TAK

Sejumlah mahasiswasedang melakukan aksiprotes soal penghapu-san pasal dalamrancangan undang-undang pemerintahanAceh di gedung DPRDAceh.

PASAL KEWENANGANYANG DITELIKUNG JAKARTA

Pasal 7 ayat (3):Di samping kewenangan se-

bagaimana dimaksud pada ayat(2) terdapat urusan pemerintah-an lain yang oleh peraturan pe-rundangan-undangan ditertap-kan sebagai kewenangan Pemer-intah.

Pasal 12 ayat (1):Pembagian urusan pemerin-

tahan antara Pemerintah dan Pe-merintahan Aceh sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 yangbelum diatur dalam undang-un-dang ini, akan diatur lebih lanjutdengan Peraturan Pemerintah

■ Sumber: Komite Persiapan Organisasi Persaudaraan Aceh

MASALAH TRANSFER DAN DESENTRALISASIKEKUASAAN POLITIK DAN KEUANGAN

◆ Pembatasan kewenangan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan Aceh◆ Pembatasan kewenangan Parlemen Aceh◆ Pembatasan hak dan kewenangan untuk mengelola sumberdaya alam◆ Pembagian hasil dari pendapatan Aceh tidak menjadi kewenangan peme-

rintahan Aceh◆ Tidak adanya jaminan terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang ber-

sih dari KKN◆ Tidak diaturnya upaya pemberantasan korupsi dalam proses penyeleng-

garaan pemerintahan Aceh.

MASALAH JAMINAN KESEJAHTERAAN/KEMAKMURANBAGI MASYARAKAT ACEH DAN HAK MASYARAKAT KORBAN

◆ Tidak diaturnya jaminan penyelenggaraan pendidikan gratis dan berku-alitas

◆ Tidak diaturnya jaminan penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis danberkualitas

◆ Tidak diaturnya jaminan terhadap akses untuk mendapatkan perumahanmurah dan layak bagi masyarakat Aceh

◆ Tidak diaturnya jaminan terhadap akses sumber daya energi murah bagimasyarakat Aceh.

MASALAH HAK ASASI MANUSIA DAN REKONSILIASI

◆ Tidak diaturnya jaminan terhadap proses reparaso terhadap masyarakatkorban konflik

◆ Dihilangkannya jaminan terhadap upaya rehabilitasi dan kompensasi bagimasyarakat korban konflik

◆ Tidak adanya kepastiaan hukum tentang waktu penyelesaian kasus-ka-sus pelanggaran HAM

◆ Tidak diaturnya jaminan terhadap proses politik dalam upaya pengungka-pan kebenaran terhadap kewenangan bagi peradilan sipil untuk menga-dili anggota TNI yang melakukan kejahatan sipil.