Penantian Panjang Bocah Aiyub -...

8
N0. 25 8 JULI 2006 DUA MINGGUAN REKONSTRUKSI ACEH http://e-aceh-nias.org/ceureumen/ 7 Yudi, Korban dari Lhoknga Mengabdi ke Lamno PANTON 2 Kuitansi Diteken, Bantuan tak Datang 3 “Hilangnya” Penyimpanan Dokumen Sejarah ocah Aiyub terlihat riang gembira. Dia bermain men- gelilingi tenda, yang dibangun orang tuanya, yang letaknya ber- dampingan dengan 50 rumah bantu- an Badan Rehabilitasi dan Rekon- struksi (BRR). Orang tua Aiyub ad- alah pengungsi asal Desa Ulee Re- ubek, Kecamatan Seuneuddon, Aceh Utara. Tenda mereka terletak di pinggi- ran jalan di bawah rindangnya pep- ohonan Desa Ulee Reubek. Di gubuk itu keluarga Aiyub berbagi tenda dengan keluarga lain, yaitu keluar- ga Abdullah. Belajar di tenda Sejak usia 1,5 tahun, Aiyub ting- gal di tenda. Dia bahkan belajar ber- jalan di tenda. Ibu Aiyub, Rohamah, sering sedih melihat anaknya. “Keti- Penantian Panjang Bocah Aiyub ka gelombang itu datang menghan- tam, Aiyub masih berusia 1,5 tahun. Seusia itulah hingga umur Aiyub mencapai 3 tahun, ia dalam keseng- saraan,” kata Rohamah. Selama setahun, sudah tiga kali Rohamah mengganti tenda. “Bila hujan deras mengguyur tenda ini, saya bersama Aiyub tidak tidur, apalagi saat petir menyambar, Aiyub sangat ketakutan, dan sering menangis di tengah malam,” kata Rohamah. Suami Rohamah adalah seorang nelayan. Hanya pulang seminggu sekali ke tenda. Sehingga Rohamah hanya berduaan dengan Aiyub dan keluarga Abdullah. “Kalau malam kami tidur ber- empat dalam tenda ini, sementara anak-anak kami menumpang tidur di rumah-rumah tetangga, begitu- lah se tiap malamnya,” kata Ro- hamah. Terlupakan Kedua keluarga itu ternyata belum mendapatkan bantuan dari pemerin- tah. Padahal rumah mereka sudah rata dengan tanah. Diakui oleh Rohamah, desa yang ditempatinya sangatlah ter- pencil sehingga mungkin pemerintah “lupa’ bahwa di sana masih ada yang membutuhkan tempat berteduh. “Kami sangat mengharapkan un- tuk segera dibangun rumah karena warga lainnya yang sama nasibnya, sudah duluan mendapatkan bantu- an itu. Mengapa kami terlupakan?” kata Rohamah berulangkali. Rohamah juga cemas dengan kondisi Aiyub jika terus-terusan di ten- da. “Saya takut terus-terusan tinggal di tenda, bisa mempengaruhi kondisin- ya,” katanya. Namun, ia mengaku tidak tahu, sampai kapan hari-hari su- lit ini akan berakhir. Aiyub mungkin harus menghabiskan sebagian masa kecilnya di tenda. Rahmad YD Aceh Utara [email protected] B Bukonle dhiet nanggroe Aceh Leubeh-leubeh dalam dame Peue ta peubuet rijang bereh Tanle cungkeh ngon rammeune Tajak u blang tabu bijeh Hanle soe preh lakee “rune” Jak lam paya mita leubeh Tan soe cukeh lakee “beureune” Tajak u laot eungkot ka teupreh Buya ka jiweh lam umpung sane Tajak u kanto meu-ato bereh Peulom tatem peh deungon on “mane” Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got that meupa-e Cit beule saba mangat bek stres Doa beugigeh usaha beurame Membangun kembali Aceh setelah musibah gempa dan tsunami, kayu menjadi ma- terial yang sangat penting. Baca halaman 4-5 HOTLI SIMANJUNTAK

Transcript of Penantian Panjang Bocah Aiyub -...

Page 1: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

N0. 25 ■ 8 JULI 2006 ■ DUA MINGGUAN

REKONSTRUKSI ACEH

http://e-aceh-nias.org/ceureumen/

7

Yudi, Korban dari LhokngaMengabdi ke Lamno

PANTON

2

Kuitansi Diteken,Bantuan tak Datang

3

“Hilangnya” PenyimpananDokumen Sejarah

ocah Aiyub terlihat rianggembira. Dia bermain men-gelilingi tenda, yang dibangun

orang tuanya, yang letaknya ber-dampingan dengan 50 rumah bantu-an Badan Rehabilitasi dan Rekon-struksi (BRR). Orang tua Aiyub ad-alah pengungsi asal Desa Ulee Re-ubek, Kecamatan Seuneuddon, AcehUtara.

Tenda mereka terletak di pinggi-ran jalan di bawah rindangnya pep-ohonan Desa Ulee Reubek. Di gubukitu keluarga Aiyub berbagi tendadengan keluarga lain, yaitu keluar-ga Abdullah.

Belajar di tendaSejak usia 1,5 tahun, Aiyub ting-

gal di tenda. Dia bahkan belajar ber-jalan di tenda. Ibu Aiyub, Rohamah,sering sedih melihat anaknya. “Keti-

Penantian Panjang Bocah Aiyubka gelombang itu datang menghan-tam, Aiyub masih berusia 1,5 tahun.Seusia itulah hingga umur Aiyubmencapai 3 tahun, ia dalam keseng-saraan,” kata Rohamah.

Selama setahun, sudah tiga kaliRohamah mengganti tenda. “Bilahujan deras mengguyur tenda ini,saya bersama Aiyub tidak tidur,apalagi saat petir menyambar, Aiyubsangat ketakutan, dan seringmenangis di tengah malam,” kataRohamah.

Suami Rohamah adalah seorangnelayan. Hanya pulang seminggusekali ke tenda. Sehingga Rohamahhanya berduaan dengan Aiyub dankeluarga Abdullah.

“Kalau malam kami tidur ber-empat dalam tenda ini, sementaraanak-anak kami menumpang tidurdi rumah-rumah tetangga, begitu-lah se tiap malamnya,” kata Ro-hamah.

TerlupakanKedua keluarga itu ternyata belum

mendapatkan bantuan dari pemerin-tah. Padahal rumah mereka sudah ratadengan tanah. Diakui oleh Rohamah,desa yang ditempatinya sangatlah ter-pencil sehingga mungkin pemerintah“lupa’ bahwa di sana masih ada yangmembutuhkan tempat berteduh.

“Kami sangat mengharapkan un-tuk segera dibangun rumah karenawarga lainnya yang sama nasibnya,sudah duluan mendapatkan bantu-an itu. Mengapa kami terlupakan?”kata Rohamah berulangkali.

Rohamah juga cemas dengankondisi Aiyub jika terus-terusan di ten-da. “Saya takut terus-terusan tinggal ditenda, bisa mempengaruhi kondisin-ya,” katanya. Namun, ia mengakutidak tahu, sampai kapan hari-hari su-lit ini akan berakhir. Aiyub mungkinharus menghabiskan sebagian masakecilnya di tenda. ■

Rahmad YDAceh Utara

[email protected]

B

Bukonle dhiet nanggroe AcehLeubeh-leubeh dalam damePeue ta peubuet rijang berehTanle cungkeh ngon rammeune

Tajak u blang tabu bijehHanle soe preh lakee “rune”Jak lam paya mita leubehTan soe cukeh lakee “beureune”

Tajak u laot eungkot ka teuprehBuya ka jiweh lam umpung saneTajak u kanto meu-ato berehPeulom tatem peh deungon on “mane”

Korban tsunami karom gohlom cehBereh han bereh got that meupa-eCit beule saba mangat bek stresDoa beugigeh usaha beurame

Membangun kembali Acehsetelah musibah gempa dantsunami, kayu menjadi ma-terial yang sangat penting.Baca halaman 4-5

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Page 2: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

■ REDAKSI CEUREUMeN ■Pemimpin Redaksi: Sim Kok Eng Amy ■ Sekretaris Redaksi: Siti Rahmah ■ Redaktur: Nani Afrida ■ Wartawan: Mohammad Avicenna, Muhammad Azami ■Koordinator Artistik: Maha Studio ■ Fotografer: Hotli Simanjuntak ■ Dengan kontribusi wartawan lepas di Aceh ■ Alamat: PO BOX 061 Banda Aceh 23001.Email: [email protected] ■ Percetakan dan distribusi oleh Serambi Indonesia.CEUREUMeN merupakan media dwi-mingguan yang didanai dan dikeluarkan oleh Decentralization Support Facility (DSF atau Fasilitas PendukungDesentralisasi). DSF merupakan inisiatif multi-donor yang dirancang untuk mendukung kebijakan desentralisasi pemerintah dengan meningkatkankeselarasan dan efektifitas dukungan dari para donor pada setiap tingkatan pemerintahan. Misi dari CEUREUMeN adalah untuk memberikan informasidi Aceh tentang rekonstruksi dan berita yang bersifat kemanusiaan. Selain itu CEUREUMeN diharap bisa memfasilitasi informasi antara komunitasnegara donor atau LSM dengan masyarakat lokal.

CEUREUMeN2 KORUPSI

Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Andake-tahui, terutama mengenai masalah rekonstruksi dan rehabi-litasi. Redaksi akan mencarikan jawaban untuk pertanyaan Anda.Kirimkan ke PO BOX 061 Banda Aceh 23001 atau [email protected] dengan mencantumkan “Rubrik Ta-nya Jawab”

eorang keuchik di se-buah desa dalam Keca-matan Lhoong, Aceh

Besar, mengaku sudah berbu-lan-bulan merasa tidak enakdengan warganya. Pasalnya,apalagi kalau bukan soal ban-tuan. Masalahnya, dirinyasudah sejak November 2005mengumumkan kepada wargadesanya bahwa akan datangbantuan untuk desa sebanyakRp 10 juta. Namun, hinggaakhir Juni 2006, bantuan itu takkunjung datang. “Warga mu-ngkin menilai saya yangmenggelapkannya,” kata priayang enggan dipublikasikannamanya itu.

Yang lebih mengherankansang keuchik, prosesi rencanapemberian bantuan itu sangatlengkap. Ikut disaksikan olehunsur Muspika setempat seg-ala pada November 2005 lalu.Warga sekitar pun banyakyang sempat menyaksikan.Para keuchik memang tak di-minta meneken kuitansi tandaterima saat itu juga. Baru be-berapa hari kemudian sang ca-mat memanggil keuchikkembali untuk menekenkuitansi penerimaan. Jumlahyang tertera di atas kuitansiyang diteken adalah Rp 10 juta.

Karena bantuan itu tak kun-jung datang, setidaknya sudahempat orang keuchik yangmengeluh. Mereka bahkan te-lah membuat surat pernyataantertulis di atas materai danmenyerahkannya kepada GeR-AK (Gerakan Antikorupsi)Aceh Besar. Isi surat pern-yataan itu adalah: Merekasudah meneken kuitansi pen-erimaan bantuan sejumlah Rp10 juta pada November 2005,namun hingga kini bantuantersebut belum diberikan.

Menyikapi kondisi tersebut,Koordinator GeRAK Aceh Be-sar Helman Madewa SH men-gatakan, pihaknya sudah me-lapor kasus ini kepada PolresAceh Besar pada 4 Juli lalu.

Helman Madewa berharap,aparat penegak hukum harussesegera mungkin menyikapikasus ini. Penegak hukum jugaharus menindaklanjutinya,

baik dengan upaya penyelidi-kan, penyidikan, penuntutan,hingga melimpahkan ke pen-gadilan. “Ini harus diusut den-gan tuntas,” katanya. Helmanmenduga, kemungkinan danayang dijanjikan itu masuk kedalam dana tanggap daruratpascatsunami.

Kuitansi Diteken,Bantuan tak Datang

Muhammad AzamiBanda Aceh

[email protected]

S

erlepas benar atau tidaknya laporan bebera-pa keuchik di Lhoong, Aceh Besar, penyalu-ran dana di masa tanggap darurat pasca-

tsunami memang sangat amburadul. Ketua BPK(Badan Pemeriksa Keuangan) Prof Dr Anwar Nasu-tion yang mengaudit dana itu pernah mengatakan bah-wa laporan pertanggungjawaban dana tanggap daru-rat pascatsunami Aceh sangat amburadul. Dia bah-kan mengasosiasikan bahwa pertanggungjawabandana tanggap darurat untuk Aceh sangat jelek, bah-kan jika dibandingkan dengan laporan panitia pen-gurus masjid sekalipun.

Menurut Koordinator GeRAK AkhiruddinMahyuddin, jumlah bantuan yang diterima pada ta-hap darurat untuk dana kemanusian Aceh-Nias sebe-sar Rp 5,6 triliun, yang terbagi dalam dua kategori,yaitu bantuan dalam negeri dan bantuan luar negeri.

Jumlah bantuan dalam negeri berupa uang sebesarRp 1,2 triliun. Bantuan ini terdiri dari masyarakatumum sebesar Rp 13,26 miliar, instansi pemerintahpusat sebesar Rp 227,6 miliar, instansi pemerintahdaerah sebesar Rp 196,8 miliar, BUMN sebesar Rp262,77 miliar, BUMD sebesar Rp 16,8 miliar, badanlainnya sebesar Rp 23,49 miliar, perusahaan swastasebesar Rp 419,51 miliar, organisasi politik sebesar Rp15,27 miliar, organisasi kemasyarakatan sebesar Rp9,74 miliar, dan lainnya sebesar Rp 24,91 miliar.

Selain dalam bentuk uang, bantuan dalam negerijuga dalam bentuk barang, yaitu sebanyak 463.572.970unit, termasuk di antaranya barang yang dapat dinilaisebesar Rp 33,49 miliar.

Sedangkan jumlah bantuan yang diterima dari luarnegeri di masa tanggap darurat jika dirupiahkan se-kitar Rp 4,6 triliun. ■

Sedangkan Camat Lhoongyang dihubungi Ceureumenberkali-kali melalui nomoryang biasa digunakannya,tidak berhasil hingga deadlinetiba. Meski terdengar deringantelepon seluluernya beru-langkali, ia tidak mengangkat-nya. ■

Dana Tanggap Daruratyang Amburadul

T

T

J

T

J

Apa Beda BRA dengan BRDA?Halo pengurus Ceureumen. Assalamu’alaikum Wr. Wb.Saya baru terima Ceureumen edisi terakhir. Isinya seperti

biasa, sangat informatif dan menarik. Keep up the good work!Di salah satu rubrik ada berita mengenai bantuan BRDA

untuk korban konflik, tapi tidak jelas apakah BRDA itu samadengan BRA. Sepertinya sih demikian, tapi please confirm.Takutnya dengan banyaknya organisasi dan lembaga yangbekerja di NAD terkesan ada dua lembaga yang menanganihal tersebut. Terima kasih dan salam untuk semua.

Wassalam.Faisal Siddik <[email protected]>

BRA dan BRDA sama. Dua-duanya merupakan kepende-kan dari Badan Reintegrasi Damai Aceh. Dulu, Badan Reinte-grasi Damai Aceh ini disingkat dengan BRA. Oleh karena se-cara tata bahasa terasa janggal, karena BRA sering dikonota-sikan negatif, maka akhirnya singkatan yang disetujui adalahBRDA.

Menentukan Makanan KedaluwarsaSebagai seorang pengungsi, saya memang membutuhkan

bantuan apa saja. Saya mengucapkan terima kasih yang takterhingga kepada para pemberi bantuan. Akan tetapi, adakalanya bantuan yang diberikan kadang sudah kedaluwar-sa. Biasanya bantuan yang seperti itu dalam bentuk makan-an. Akibatnya, kami sering waswas untuk memakannya.Kadang-kadang, bantuan yang diberikan juga tidak jelas,apakah sudah kedaluwarsa atau belum. Pertanyaan saya,bagaimana cara mengetahui bahwa suatu makananan sudahkedaluwarsa dan ke mana kami harus melapor untukmengecek makanan itu sudah kedaluwarsa atau belum. Ada-kah lembaga yang dapat memeriksa suatu makanan, apakahmasih layak dikonsumsi atau tidak?

Siti Fajriah, Lhoknga, Aceh Besar.

Menurut Prof. Dr. Ir. Dedi Fardiaz M.Sc., Direktur PusatAntar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor,penurunan mutu produk bisa dicerminkan oleh ketengikanakibat oksidasi oleh O2, tumbuhnya mikroba karena kondisilingkungan yang memungkinkan perubahan citarasa, pe-rubahan wujud dari cair menjadi kristal akibat penguapan ataububuk menjadi gumpalan akibat penyerapan uap air, dan pe-rubahan mencoklat sebagai dampak reaksi kimia yang terjadipada produk itu selama masa penyimpanan.

Sementara untuk indikator yang tak tampak atau dirasa-kan bisa diperlihatkan dari penurunan kandungan vitaminatau penurunan mutu protein karena proses denaturasi.

Atas dasar itu, umumnya produk pangan/makanan dalamkemasan disertai tanggal kedaluwarsa pada kemasannya.Dalam bahasa kerennya disebut Expired Date atau Best UsedBefore. Artinya, produk itu memiliki mutu terbaik hanya sam-pai batas waktu tersebut. Tapi, bukan berarti setelah tanggalkedaluwarsa produk itu langsung beracun, tetapi produk itusudah tidak layak dikonsumsi. Jadi, penggunaan yang ter-baik hanya sebelum tanggal kedaluwarsa. Namun, kalau adayang ragu-ragu dengan bantuan yang disalurkan untuk Anda,bisa dikonsultasikan dengan balai POM (Pusat PengawasanObat dan Makanan). Di Banda Aceh alamat balai POM ad-alah Jalan Tgk Daud Beureueh, telepon (0651) 22735.

>>>TANYA JAWAB

■ T

EM

PO

/ M

AH

DI

AB

DU

LLA

H

Page 3: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

3CEUREUMeNFOKUS

angan sekali-kali Anda melupa-kan sejarah. Demikian bunyi orasidari salah satu proklamator kita,

Ir Soekarno, yang kemudian per-kataannya tersebut dikenal denganistilah Jas Merah. Bila suatu bangsa me-lupakan sejarahnya, maka bangsa itu te-lah berada di ambang kehancuran.

Banyak yang musnahAceh, negeri yang kemudian dike-

nal dengan julukan Serambi Mekkahdan masih banyak sebu-

tan lainnya, mempun-yai perjalanan sejarahyang panjang. Sejakberdirinya hinggamasa setelah kemer-dekaan, arsip kese-jarahan itu tertatarapi di sebuah ge-dung perpustakaan.Ini adalah bukti bah-

wa Aceh merupakan bangsa yang be-sar dulunya. Sangat disayangkan, be-berapa lokasi sejarah, bahkan tempatpenyimpanan berbagai macam naskahdan dokumen sejarah Aceh, kini raibdiamuk tsunami 2004 silam.

“Seluruh arsip dan dokumen pent-ing yang tersimpan di PDIA (Pusat

endati banyak dokumen yang lenyap, Perpustakaandan Museum Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy sela-mat dari tsunami. Luasnya 3.000 meter persegi. Dan

terletak di Jln. Jenderal Sudirman No.20 Banda Aceh.1.500 buah buku

Sedikitnya ada 1.500 buah buku tersimpan di dalam per-pustakaan. Buku-buku tersebut tertulis dalam bahasa Aceh,Indonesia, Inggris, Belanda, dan bahasa lainnya. Kebanyakandari buku itu berupa dokumen, naskah tua, album foto, sertabenda budaya Aceh. Museum itu merupakan museum priba-di pertama di Aceh yang kemudian diwakafkan kepada war-ga Aceh.

Banyak buku sejarahProf. Ali Hasjmy terakhir dikenang warga Aceh sebagai

salah seorang mantan Gubernur Aceh. Semasa hidupnya, ia

“Hilangnya” TempatPenyimpanan Dokumen Sejarah

Dokumentasidan InformasiAceh) telahmusnah olehtsunami. Kinihanya tersisabeberapa ratusbuku yangutuh. Itu pun

yang sudah dicetak ulang oleh PDIAsendiri,” ungkap Drs Rusdi Sufi, keti-ka ditemui oleh Ceureumen di kampusFKIP Unsyiah, pekan lalu.

Mau dibantu, asal...Bak sebuah ungkapan pepatah,

sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kan-tor administrasi yang menyimpan ribuannaskah lama dan dokumen kesejarahanAceh kini harus terlunta-lunta tanpa kan-tor yang jelas. Untung saja pihak pengelo-la museum Aceh memberikan satu ru-ang kecil sebagai tempat menjalankanaktivitas karyawan PDIA yang umum-nya honorer ini sebagai tempat peny-impanan buku yang tersisa.

Dari puluhan ribu arsip dan naskahmengenai Aceh, kini hanya beberaparatus buku lagi yang tinggal. Sepertisalinan Patra Sulthan-sulthan Atjeh,stanboom keturunan Alwa suhubillahdan beberapa buku klasik yang harg-anya ratusan juta itu.

Menurut pengamatan Ceureumen,

pekan lalu, arsip yang tersisa itu sudahtidak mendapat perhatian penuh daristaf pengelolanya yang diakibatkansempitnya ruang gerak mereka.

Banyak yang ingin membantuAceh, terutama untuk mengembalikanidentitas Aceh pascamusibah Desem-ber setahun silam. Belanda melaluilembaga-lembaga institutnya bersediamenyumbangkan foto copy arsip dannaskah yang hilang. Sebagai negarayang pernah menjajah Indonesia,negeri Kincir Angin ini banyak meny-impan salinan dokumentasi dan ar-sip kesejarahan bangsa Aceh.

Koninglijk Instituut Voor Taal Landen Volkenkunde (KITLV) Leiden danKoningklijk Instituut voor Tropen(KIT), misalnya, bersedia mengirim-kan kembali salinan arsip dan naskahserta buku-buku sejarah Aceh. Cuma,syaratnya, lembaga ini harus mempun-yai kantor untuk menyimpan pemberi-an dokumen ini agar tidak hilang lagi.

Untuk pendopo walikotaApakah tidak ada bantuan sama

sekali dari pihak Pemerintah Daerahataupun lembaga yang berkompetenuntuk merelokasi ulang bangunan ini?

“Tentu saja ada, BRR sudah men-galokasikan dana untuk pemban-gunan gedung PDIA, tapi masalahnya

sekarang tanah bekas bangunan itumau diambil alih oleh PemerintahanKota untuk dibuat Pendopo Waliko-ta,” terang Dr Darni M Daud MA se-laku Pembantu Rektor Bidang Aka-demik Universitas Syiah Kuala.

Selain BRR, beberapa lembaga jugabersedia membantu pembangunanulang kantor PDIA, seperti halnyaStichting Putjut-Fonds yang telah lamamembantu Aceh. Senada dengannya,Prof Dr Abdi A Wahab, Rektor Unsyi-ah, berharap agar tidak menghilang-kan sejarah hanya untuk membanguntempat tinggal Walikota.

Diurus UnsyiahSedikit melihat ke belakang untuk

melihat catatan dan kesepakatan yangmulai terlupakan. Tanah PDIA dulu-nya milik eks-rumah Asisten ResidenHdno KPUT/A.927 dan telah dialih-kan/diserahkan rumah beserta pe-karangannya yang terletak di JalanSudirman Banda Aceh— Kini menja-di jalan Prof. A. Madjid Ibrahim I—kepada Rektor Unsyiah guna dijadi-kan gedung Perpustakaan Induk Uni-versitas Syiah Kuala.

Untuk seterusnya tempat ini dikel-ola oleh Unsyiah setelah diresmikanpada tanggal 26 Maret 1977. Penyera-han rumah beserta tanah milik Assis-ten Residen Hdno ini dicantumkandalam surat Gubernur Kepala DaerahProvinsi Daerah Istimewa Aceh, den-gan nomor surat : 4/ST/1974 dan tu-rut disaksikan oleh Menteri P&K, DrSyarif Thayeb dan A. Rivai Harahapselaku Pangdam Iskandar Muda den-gan pangkat Brigjen TNI.

“Kami sangat kecewa dengan tin-dakan yang diambil oleh Pemkot terse-but. Seharusnya adalah tugas kita ber-sama untuk menjaga dan melestarikansejarah Aceh,” kata Amiruddin, Ket-ua Umum Mahasiswa Sejarah.

Dikatakan, pihaknya akan melaku-kan protes kepada Pemkot denganmelakukan aksi turun ke jalan apabilamasalah ini tidak diselesaikan dengancepat. “Walau bagaimanapun tanahmilik PDIA itu harus dikembalikankepada Unsyiah untuk dikelolakembali menjadi pusat arsip informa-si dan dokumentasi Aceh.” ■

Boy Nashruddin AgusBanda Aceh

[email protected]

J

Museum Ali Hasjmy yang Terselamatkanjuga dikenal sebagai mantan Ketua MUI Aceh, budayawan,dan seniman. Aneka koleksi museum Ali Hasjmy ini meliputikitab suci Alquran di atas kulit kambing terbitan awal abadXX dan buku-buku tentang Aceh termasuk sejarah Cut NyakDhien.

Juga karya HasjmySelain sisa sejarah, di museum itu juga terdapat buku-buku

hasil karya Ali Hasjmy. Misalnya sajak Kisah Seorang Pengem-bara yang diterbitkan Pustaka Islam Medan (1936), SayapTerkulai berupa roman perjuangan terbitan Balai Pustaka, sertasetumpuk catatan sejarah Aceh.

Berdasarkan catatan, tak kurang dari 56 buku yang telahia karang dan semua itu belum termasuk beberapa artikelyang ia tulis di berbagai media massa serta seminar di ber-bagai tempat. ■

K

Rusdi Sufi

■ B

OY

NA

Buku yang tersisa.

■ B

OY

NA

■ B

OY

NA

SH

RU

DD

IN A

Bekas tapak bangunan PDIA ini, mau diambil alih oleh Pemerintahan Kota untuk dibuatPendopo Walikota Banda Aceh.

Page 4: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

CEUREUMeN CERITA SAMPUL

Buat Anda yang ingin menyampaikan Suara Rakyat kecilberupa ide, saran, dan kritik tentang rekonstruksi

bisa melalui surat ke

Tabloid CEUREUMéNPO Box 061 Banda Aceh 23001email: [email protected]

Kemana Dana Reintegrasi?Sudah beberapa bulan kami masyarakat kecil yang sudah

lama hidup dalam konflik menunggu cairnya dana reintegrasi.Sayang sampai hari ini belum ada kabarnya. Sebaiknya pe-merintah segera mencari solusi baru.

Memang kami akui seperti diberitakan media massa, ada40 ribu lebih proposal yang masuk ke BRA.

Tentu ini bukan soal gampang. Di tengah ketidakgampan-gan itulah, perlu tindakan arif lagi bijaksana untuk segara mencair-kannya. Wahai para pengambil kebijakan di BRA, jangan sam-pai kamoe preh boh ara hanyot, atau preh timoh gigoe manok.

Oleh sebab itu, saya mewakili sejumlah korban konflikyang sudah lama menunggu dana yang tak pasti itu berharapkasus dana PER jangan terulang lagi. Kami khawatir, nantiyang terima atau diutamakan dalam penyalurannya adalah pe-jabat-pejabat yang mengaku hartanya dirampas saat konflik.

Dalihnya mereka korban konflik juga. Apalagi ada oknum-oknum yang tak malu-malu. Alasan mereka cukup kok, ru-mah dibakar lah, mobil ditembak lah dan sebagainya. Ini ka-bar terbaru yang muncul. Jika ini benar, maka kami yakin,cupo-cupo yang tinggal toe jen boh aneuk tak akan menerimadana reintegrasi itu. Padahal dana tersebut dikhususkan buatmereka. Makanya harapan kami segera cairkan dana itu un-tuk korban konflik.

Terima kasih kepada Ceureumen yang sudah memuat su-rat saya ini.

WassalamSyarifuddin

Peureulak Kota, Kabupaten Aceh Timur

Jangan Lupakan Korban TsunamiMenurut hemat saya, akhir-akhir ini pemberitaan media

massa sudah kembali ke masalah umum yang terjadi dimasyarakat. Sehingga saya menangkap kesan, berita rekon-struksi tidak seksi lagi untuk diberitakan. Kalau sudah seper-ti ini, siapa peduli dengan kualitas bangunan yang sedangdikerjakan para kontraktor dan BRR tentu saja.

Oleh karena itu, besar harapan kepada Ceureumen untukterus melakukan pemantauannya. Sehingga pada saat mediapada umumnya bersemangat dengan berita politik dan pilka-da, setidaknya ada koran lain yang senantiasa memberitakankeluh kesah korban tsunami.

Ini saja keluhan saya, semoga mendapat tanggapan daripihak-pihak yang konsisten memperhatikan rakyat jelata.Terima kasih atas dimuatnya komentar ini.

RusliSuak Timah, Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat

Awasi Broker Politik Jelang PilkadaPenggantian KTP baru di Aceh, khususnya untuk Kota

Banda Aceh ternyata bisa meninggalkan masalah di kemudi-an hari. Masalah yang bakal muncul itu sudah dimulai sejakpemberian KTP kepada warga Aceh. Yang menarik perhatiansaya, bagaimana memaksimalkan pemberian KTP sehinggatepat sasaran.

Artinya, jangan sampai yang tidak berhak menyandangKTP Aceh dengan gampangnya mengganti KTP di sini. Un-tuk kepentingan Pilkada, tentu akan banyak bergentayangancalo-calo KTP. Tujuannya untuk diserahkan kepada merekayang ingin maju menjadi pemimpin di daerah ini.

Dengan banyaknya pendatang yang masuk ke Aceh, bu-kan tidak mungkin masalah itu benar-benar terjadi belakangan ini. Oleh karena itu, kami hanya mengingatkan agaraparat terkait benar-benar selektif dalam memberikan KTP.Apalagi jika mengacu kepada UU-PA, tidak gampang menda-patkan KTP Aceh, karena setidaknya harus sudah dihidup diAceh 20 tahun baru bisa disebut orang Aceh.

YuliPunge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru

Banda Aceh

ntuk membangun kem-bali Aceh setelah mu-sibah gempa dan tsuna-

mi, kayu menjadi material yangsangat penting, baik untukpembangunan rumah-rumahbantuan maupun untuk pen-dukung konstruksi lainnya.

Sayangnya, warga, LSM atauorganisasi yang terlibat dalamrekonstruksi merasa kesulitanmendapatkan kayu yangberkualitas. Akibatnya, pem-bangunan pun menjadi sedikitterhambat.

Menurut Husaini Syamaun,Kasubdin Bina PemanfaatanHutan Produksi Dinas Kehutan-an Provinsi Nanggroe AcehDarussalam, sangat sulit mem-peroleh kayu keras berkualitasbaik di Aceh saat ini. Kalaulahada kayu-kayu yang dijual dipanglong-panglong kayu, ke-banyakan bukan kayu berkualitasbaik. Sebagian besar kayu itu bah-kan diambil dari hutan lindungyang tentu saja ilegal. “Kebanya-kan berkualitas tidak baik danilegal,” katanya, pekan lalu.

Husaini Syamaun memberi-kan beberapa tips bagi siapapun yang membutuhkan kayudi Aceh untuk keperluan rekon-struksi, seperti berikut ini:

Pengusaha, kontraktor, ataupihak mana pun yang membu-tuhkan kayu dapat meng-hubungi Dinas Kehutanan dimasing-masing kabupaten/kota di seluruh Aceh.

Mereka akan memberikaninformasi tentang kayu, mulaidari kemungkinan stok persedi-aan hingga kualitasnya.

Di Aceh, Kayu DapatDiperoleh:● Panglong-panglong kayu.● Bisa juga memesan ke beber-

apa perusahan HTI (HutanTanaman Industri). Misaln-ya saja kayu hasil produksiPT Tusam Hutani Lestari diAceh Tengah dan Bener Me-riah.

● Untuk kawasan Bireuendan sekitarnya bisa ke PTNajmussalam. PerusahaanHPH ini sudah mulai aktifkembali.

Sesuai dengan Inpres no 4 tahun 2005 tentang pember-antasan penebangan kayu secara ilegal di kawasan hutandan peredarannya di seluruh wilayah Indonesia, illegal log-ging adalah:● Menebang pohon atau memanen atau memungut hasil

hutan kayu yang berasal dari kawasan hutan tanpa me-miliki hak atau izin dari pejabat yang berwenang.

● Menerima, membeli atau menjual, menerima tukar, me-nerima titipan, menyimpan, atau memiliki dan meng-gunakan hasil hutan kayu yang diketahui atau patutdiduga berasal dari kawasan hutan yang diambil ataudipungut secara tidak sah.

● Mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayuyang tidak dilengkapi bersama-sama dengan surat ket-erangan sahnya hasil hutan kayu.

● Membawa alat-alat berat dan atau alat-alat lainnya yanglazim atau patut diduga akan digunakan untuk menga-ngkut hasil hutan di dalam kawasan hutan tanpa izinpejabat yang berwenang.

● Membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk me-nebang, memotong atau membelah pohon di dalam ka-wasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang.

Mendapatkan KayuBerkualitas dan Legal

Saat ini harga kayu di pasaran sangat bervariasi, tergan-tung kepada persediaan yang ada dan tingkat permintaan.Misalnya saja kayu seumantok, yang harga normalnya se-kitar Rp 3 juta per meter kubik, kini laku terjual hingga Rp 6juta per meter kubik. Semakin sulit jenis kayu tersebut diper-oleh, semakin tinggi nilai jualnya.

Berikut beberapa contoh harga normal produk kayu kerasdi pasaran.

Pengertian Illegal Logging

Meurante : Rp 2 juta per meter kubik.Cengal : Rp 2 juta per meter kubik.Kruing : Rp 2 juta per meter kubik.Semantok/damar : Rp 3 juta per meter kubik.Jati : Rp 4-8 juta.

U

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Harga KayuMuhammad Azami

Banda [email protected]

Page 5: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

KETERANGAN UNIT VOL. KAYU OLAHAN

Kebutuan bangunan rumah baru 83.799 unit 670.392 m3Perbaikan rumah: 119.984 unitTotal kebutuhan kayu untuk rumah 1.270.312 m3Kebutuhan kayu untuk pembuatan kapal 2.415 kapal 29.295 m3Kebutuhan sarana dan prasarana 159.645 m3Total kebutuhan kayu gergajian atau 1.459.252 M3Equivalent dg total kebutuhan kayu bulat: 2.918.504 m3

■ Sumber: Rancangan rencana induk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias, Sumatra Utara, buku II Rancangan bidangsumber daya alam dan lingkungan hidup, Maret 2005.

CERITA SAMPUL

● Menurut Manajer Timber Help Desk di BRR, Saodah Lubis, BRR sudah me-neken MoU dengan Departemen Kehutanan, Maret lalu. MoU ini isinyaBRR akan bekerjasama dengan Departemen Kehutanan untuk memfasilita-si antara pihak yang membutuhkan kayu dan penyuplai kayu.

● Memberi izin kepada sejumlah perusahaan HPH di Aceh agar aktif kembali.● Puluhan perusahaan yang menyediakan kayu untuk berbagai kebutuhan

telah dipertemukan oleh BRR dengan sejumlah LSM/organisasi yang mem-butuhkan kayu untuk rekonstruksi Aceh.

● BRR meminta LSM atau organisasi apa pun yang membutuhkan kayu un-tuk kebutuhan rekonstruksi Aceh menyediakan data lengkap, berupa jeniskayu yang dibutuhkan, ukuran, maupun spesifikasi lainnya. Dengan begi-tu, memudahkan perusahaan pemasok menyuplai kayu sesuai dengan ke-butuhan. ■

Mengatasi Kelangkaan Kayu

Mengimpor dari Luar NegeriK

AY

U

BE

RK

UA

LI

TA

S

DA

N

LE

GA

L

Di luar Aceh, banyak sekali perusahaan yang mampu memasok kayuberkualitas baik dan tentu saja memiliki izin yang sah dari pemerintah. BRRtelah memfasilitasi pertemuan antara LSM yang membutuhkan kayu denganperusahaan tersebut, bulan lalu. Sebagian perusahaan tersebut berasal dariKalimantan dan Sulawesi. Ada juga yang dari Sumatera. Berikut sebagian namadan nomor kontak perusahaan itu.1. PT. Suryamas Lestari Prima : (061)79405462. PT. Irmasulindo : (0411)5100153. PT Mura sawit Cipta Persada : (021)7395524. PT Tusam Hutani Lestari : (021)837932505. PT Riau Citra Mandiri : 0811763676

Memasok dari Luar Aceh:

Perhitungan Kebutuhan Kayu untuk Pembangunan

Sebuah rumah contoh yang terbuat dari kayu diperuntukkan bagi korban gempa Nias.Ribuan ton kayu dibutuhkan untuk pelaksanaan rekontruksi dah rehabilitasi di Acehdan Nias

Seorang pengendara sepeda melintas di depan hunian sementara yang terbuat dari besi dan kayu. Untuk pembuatan huntara ini, ribuan ton kayu terpaksa di impor dari luar Aceh.

■ F

OTO

-FO

TO

: H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Selama ini, beberapa organisasiatau LSM mengimpor dari luarnegeri sebagian kecil kayu untuk ke-butuhan rekonstruksi. Akan tetapi,kayu impor dari luar negeri ituberkualitas rendah. Kekurangan

kayu impor, antara lain:● Jenis kayunya tergolong soft

wood.● Tak cocok untuk daerah tro-

pis.● Mudah sekali diserang rayap.

Ceureumen 5

Page 6: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

CEUREUMeN6CEK BANUN TIPS KESEHATAN

TEKA TEKI SILANG CEUREUMÉN NO. 25

ernyata obat kecantikan juga bisa ditemukan di da-pur. Buat ibu-ibu dan remaja, ada beberapa benda didapur yang bisa membuat cantik tanpa harus ke salon.

1. TimunTimun biasa dibuat sayur atau pun acar. Tetapi ada man-

faat timun lainnya untuk kecantikan.Bila kelopak mata Andaterasa lelah, kehitaman, dan sembab karena terlalu lama be-raktifitas, obatnya seiris timun. Letakkan irisan timun di atasmata Anda yang terpejam. Timun dapat dijadikan obat pend-ingin karena mengandung anti imflammatory.

2. Daun kemangiBiasanya daun ini digunakan untuk lalapan. Plus sambal

dan timun, lalapan Anda akan lebih yahud. Tetapi ternyatadaun kemangi punya kelebihan untuk mengurangi bau mu-lut dan bau badan. Tidak percaya? Coba saja.

3. Putih telurJangan sepelekan putih telur. Kendati sering tidak di-

gunakan, putih telur sangat baik untuk masker wajah. Us-apkan putih telur di muka Anda, biarkan mengering, danbasuh dengan air hangat. Masker ini dapat membuat kulitmuka lebih kencang dan halus. Manfaat lainnya? Bisa meng-hilangkan bekas jerawat.

4. KemiriSelain untuk bumbu, kemiri sangat besar manfaatnya

untuk kehitaman dankesuburan rambut.Rambut juga akanlebih berkilau. Caran-ya, bakar kemirihingga hangus, dandan tumbuk dengansedikit air. Gunakandi rambut Anda. Bi-arkan sebentar sebe-lum keramas denganshampoo.

5. Santan kelapaIni juga untuk

rambut bagi yangtidak tahan dengankemiri.Gunakan santan kelapa di rambut sambil dipijit-pijit.Perlu diketahui, santan kelapa sangat baik untuk rambut je-nis kering.

6. Bubuk kopiBukan hanya untuk teman ngobrol di sore hari, bubuk

kopi ternyata punya fungsi lain yaitu menghaluskan tumitatau tangan yang kasar. Campurkan bubuk kopi kasar den-gan sedikit air. Kemudian usapkan di tempat yang kasar.

7. Uap NasiSambil menanak nasi, tidak ada salahnya sambil mem-

percantik diri. Ibarat mendayung sampan dua pulau terla-lui. Buka tutup panci dan nikmati uap nasi yang sedang Andatanak. Sangat berguna untuk membuka pori-pori wajah danmembuat wajah lebih segar (dbs)

Cantik dengan Bahan Dapur

T

Mendatar:1. Sebelum waktunya, Belum

cukup umur5. Racun,6. Berkurang karena gesekan7. Kata ganti milik, Ia8. Organ pencernaan9. Jarum penyemat, Peniti10. Atom yang bermuatan listrik12. Perkakas14. Kesedihan yang mendalam

Menurun:1. Patron2. Memorandum of Under-

standing3. Tempat singgah4. Bunga

5. Gelombang dahsyat yangterjadi karena gempa atauletusan gunung api di dasarlaut

9. Pompa ( Inggris)11. Lampu TL13. Harapan

Jawaban TTS Ceureumén NO. 23Mendatar1. Motivasi, 5. Kram, 7. Ala, 8.Ari, 9. Buat, 10. Kiu, 11. And,13. Read, 15. Pangeran.

Menurun1. Mata, 2. Takabur, 3. Via, 4.Inti, 6. Matador, 10. Klop, 12.Dian, 14. Egg.

Mulai edisi ini, pengumuman pemenang TTS akan diumumkan setiap dua edisi berikutnya. Jawaban di kirim ke Po.Box 061 Banda Aceh. Kepada 5 (lima)pemenang akan mendapatkan kamus Bahasa Indonesia-Inggris.

Bahan:● 1 klg sarden, pisahkan ikan

dengan kuahnya● Tepung terigu secukupnya.● Saus● 2 butir bawang putih, cincang

halus● 2 butir bawang merah iris

halus● 1 bauh tomat● 1 batang daun bawang, poteng

serong● 2 sendok makan saus tomat● 1 sendok makan kecap asin.● 1 sendok makan kecap manis.● Garam dan merica bubuk

secukupnya.● 150 cc air● 2 sendok makan minyak sayur● 1 sendok makan maizena,

larutkan dengan sedikit air.

Cara membuat:1. ◆ Bersihkan ikan sarden dari

sisa kuah yang masih men-empel.

◆ Gulingkan ikan pada tepungterigu, lalu goreng hinggakecoklatan.

◆ Angkat dan sisihnya.

2. Buat saus.◆ Tumis bawang merah dan

bawang putih hinggaharum.

◆ Masukkkan daun bawang,aduk hingga layu.

◆ Masukkan tomat, tekan-te-kan hingga tomat sedikithancur.

◆ Lalu bubuhi saus tomat, ke-cap asin, kecap manis, ga-ram dan merica.

◆ Aduk-aduk hingga mendidih.

Sarden Goreng Tepung Bersaus

■ M

ULY

AN

I

Bagi Anda yangmemiliki resep unikyang bisa dimasakdengan mudah danenak, bisa mengirimsurat ke PO BOX 061Banda Aceh 23001.E m a i l :[email protected] alamatlengkap. Ceureumenakan mengunjungiAnda dan melihatAnda memasak. Dise-diakan bingkisan keciluntuk Anda.

◆ Kentalkan dengan laru-tan maizena, lalu angkat.

3. Tata ikan sarden di atas pir-ing, siram dengan sausnyadan hidangkan.

■ R

EP

RO

■ MAHDI ABDULLAH

Page 7: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

7CEUREUMeNKAMPUNGKU

unyi dan sepi. Kicauan burungpun tak lagi terdengar nyaring.Hanya bekas-bekas bangunan

yang telah rata dengan tanah yang ter-sisa. Begitulah pemandangan pulaumungil nan indah, Pulau Kla, yang le-taknya di kawasan teluk Sabang.Sejumlah fasilitas wisata pulau ini han-cur diterjang tsunami pada 26 Desem-ber 2004.

Namun, semangat untuk bangkittampaknya masih tersisa. Kini, sudahberdiri tiga buah pondok kecil baru,yang dibangun oleh penjaga lokasibekas tempat wisata itu. Tapi, masihsangat jauh untuk bisa kembali men-jadi lokasi wisata seperti dulu.

Letak pulau Kla itu sendiri sangatstrategis. Berada tidak jauh dari KotaSabang. Lokasinya pun mudah dijan-gkau. Berjarak tempuh hanya sekitar10 menit dari Desa Krueng Raya, den-gan menggunakan boat nelayan. Pu-lau Kla ini, berada dalam wilayah ad-ministratif Kelurahan Krueng Raya,Kecamatan Suka Jaya, Sabang.

Dulunya, di pulau seluas sekitar 300

Hancurnya Pulau Kla di Teluk Sabanghektar itu terdapat lokasi penyelamanatau diving. Kondisi airnya pun cuk-up tenang dan bening. Biota laut danterumbu karang banyak hidup di loka-si ini. Dengan kondisi yang masih asridan terjaga, jelas Jafar, seorang pen-duduk Krueng Raya, menjadi dayatarik tersendiri bagi para turis. Takmengherankan, kalau pulau ini pernahmembangkitkan perekonomian Sa-bang di sektor pariwisata.

“Sebelum tsunami, pulau mungilini ramai dikunjungi wisatawan.Khususnya pada hari akhir pekan,

baik wisatawan lokal maupun man-canegara. Di pulau ini juga tersediafasilitas pendukung lainnya,” kata Ja-far, yang dulunya merupakan penye-lam. Fasilitas itu antara lain restoranmini dan puluhan kamar penginapan,layaknya sebuah daerah wisata.

Sejumlah wisatawan asing yangkembali mengunjungi pulau ini pas-catsunami, menyarankan agar pulauini ditata kembali. Kata Jafar yangmengutip bule, pulau tersebut mem-punyai panorama yang sangat menge-sankan, terutama lokasi penyelaman-

nya.Kini, belum ada tanda-tanda Pulau

Kla dibenahi kembali sebagai lokasiwisata oleh Pemerintah Kota Sabang.Padahal, menurut Jafar, masyarakatKota Sabang berharap agar aset wisa-ta ini dikembangkan lagi. Pemda set-empat pun akan mendapatkan Penda-patan Asli daerah (PAD). “Sangat lay-ak untuk dikembangkan, apalagi kon-disi masyarakat setelah tsunami yangkesulitan mendapatkan pekerjaan,”kata Jafar yang Panglima Laot KruengRaya ini. ■

Firman HadiSabang

[email protected]

S

■ F

IRM

AN

HA

DI

■ F

IRM

AN

HA

DI

YUDI, Korban dari Lhoknga Mengabdi ke Lamno

ertubuh kurus dengan berbal-ut kaus putih, penampilanYudi (24) begitu bersahaja. Be-

gitu juga saat dia berhadapan denganmasyarakat dalam tugasnya sebagaiProject Officer (PO) International Med-ical Corps (IMC) Lamno, Aceh Jaya.

“Saya korban tsunami juga,” kataYudi kepada Ceureumen.

Yudi tidak mengada-ada. Ketigarumah yang dimilikinya di Lhoknga,Aceh Besar, rata diterjang gelombangtsunami pada Desember 2004 lalu.Untung keluarganya selamat.

Bekerja di LSMPascatsunami , Yudi memutuskan

untuk bekerja di Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM). “Saat itu sayatidak tahu mesti berbuat apa, tetapiakhirnya saya melamar kerja di IMC,”ujar Yudi yang lulusan D3 FakultasEkonomi Unsyiah tahun 1999 ini serius.

Yudi diterima di IMC. Dan dia lang-sung ditempatkan ke Lamno, AcehJaya, sebagai assistant logistic. Kok bu-

kan di Banda Aceh?“Saya harus siap ditempatkan di

mana saja,” ujar Yudi tertawa. Sekarang dia menjabat sebagai

Project Officer IMC di Lamno dan sibukmengurusi banyak program untuk kor-ban tsunami di Lamno dan sekitarnya.

“Tetapi saya tetap menyempatkandiri menjenguk keluarga, apalagi Lam-no dan Lhoknga kan tidak terlalujauh,” katanya.

Jangan berjanjiSebagai pekerja LSM, sudah tentu

Yudi menghadapi banyak masyara-kat, terutama yang menjadi konsenIMC. Apalagi IMC tidak hanya beker-ja di bagian medis, tetapi juga di bagi-

Nani AfridaAceh Jaya

[email protected]

an ekonomi, di antaranya pember-dayaan ekonomi.

Yudi menyadari banyak masyara-kat yang tidak sreg lagi terhadap LSM,karena dianggap banyak menebar janji.

“Saya tahu itu. Makanya, IMC tidakpernah berjanji macam-macam,” kataYudi sambil tersenyum.

Menurut Yudi, pendekatanlah yangpaling utama. Apalagi dirinya sangatmengerti karena juga korban tsunami.

“Semua tergantung pendekatan,”kata lelaki yang masih kelihatan amatmuda ini.

KerasanKendati berasal dari Lhoknga, Yudi

mengaku sangat betah tinggal di Lam-no. Bahkan dia merasa sudah berbaurdengan masyarakat Lamno.

“Saya mulai kerasan di sini. Apala-gi saya sangat menyukai pekerjaan-nya,” kata Yudi lagi.

Yudi sangat senang bertemu den-gan masyarakat dan langsung kelapangan. “Mau di Lamno atau diLhoknga, yang penting saya bisa ber-buat untuk korban tsunami,” kata Yudisambil tersenyum lebar. ■

B

Yudi

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Pendekatanlah yangpaling utama. Apalagi

dirinya sangat mengertikarena juga korban

tsunami.YUDI

Page 8: Penantian Panjang Bocah Aiyub - siteresources.worldbank.orgsiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · Korban tsunami karom gohlom ceh Bereh han bereh got

8CEUREUMeNDAMAI

embaca yang budiman. Per-jalanan panjang kisah damaitidak berhenti pada usainya

draf Rancangan Undang-undang Pe-merintahan Aceh dan kemudian pem-bentukan Pengadilan Hak AsasiManusia. Amanat perdamaian yangtersisa adalah perlu dibentuknya Ko-misi Kebenaran dan Rekonsiliasi atauKKR.

Nah, jika kita ditanya orang, “bina-tang” apa KKR itu? Maka jawablahbahwa KKR adalah pengungkapankebenaran, yang merupakan prasyar-at rekonsiliasi.

Rekonsiliasi berarti mengungkapkebenaran, mengakui kesalahan, danmemaafkan semua itu. Dengan begi-tu, omong kosong terjadi rekonsiliasitanpa mengungkap kebenaran.

Fuad Mardatillah UY Tiba, akade-misi IAIN Ar-Raniry di Banda Acehdalam sebuah seminar beberapa bu-lan silam mengatakan bahwa KKRmerupakan langkah lanjut dariketidakmampuan kita dalam prosesperadilan pelanggaran HAM di masalalu.

Lantas, katanya, KKR dianggapperlu dalam konteks penyelesaiankonflik Aceh, karena cukup banyakn-ya pelanggaran HAM di Serambi Mek-kah ini. KKR juga dapat menjadi tero-bosan baru, seperti halnya pernah di-lakukan di Negara Afrika Selatan jugaGuatemala.

“Untuk ukuran nasional telahdibuat draf retroaktif, dalam pen-gungkapan kasus HAM,” sebut diadalam sebuah workshop di Wisma

Bintara Pineung, Banda Aceh.Direktur Eksekutif Yayasan HAMBanda Aceh, Saifuddin Bantasyam,juga hadir di sana.

Agar dendam tak berlanjutKhusus untuk Aceh, sambung

Saifuddin, dengan berakhirnya konf-lik, KKR dibutuhkan sebagai alterna-tif penyelesaian kasus pelanggaranHAM bagi

pihak korban. Urgensinya, untukmerapatkan kembali elemenmasyarakat agar tidak ada dendamberkepanjangan.

Agar dendam tak berlanjut, padadasarnya korban perlu diberi sebuahwadah. Ya, forum untuk mengetahuiproses pelurusan sejarah, apabila ka-sus-kasus yang dialami tidak mene-mukan keadilan saat menjalani pros-es pengadilan HAM. “KKR juga dap-at dimungkinkan sebagai salah satuimplementasi Syariat Islam di Aceh,”katanya.

omisi Kebenaran mempunyai keistime-waan dalam cakupan, ukuran, dan man-datnya. Meskipun begitu, banyak Komi-

si berupaya untuk mencapai beberapa atau kese-luruhan dari tujuan-tujuan di bawah ini:

1. Memberi arti kepada suara korban secara in-dividu.

Komisi Kebenaran (KKR) berupaya untukmendapatkan pengetahuan yang resmi dari kor-ban individu dengan mengizinkan mereka untukmemberikan, pernyataan kepada Komisi, ataumemberikan kesaksian di hadapan Komisi dalamsebuah dengar-pendapat (public dengar pendap-at) berkaitan dengan pelanggaran Hak AsasiManusia (HAM) yang mereka derita.

2. Pelurusan sejarah berkaitan dengan peristi-wa-peristiwa besar pelanggaran HAM. KKR da-pat memusatkan perhatiannya pada peristiwa-peristiwa tertentu, pada saat mana pelanggaranHAM terjadi dalam upaya melakukan pelurusansejarah tentang apa yang sebenarnya terjadi. Peris-tiwa-peristiwa ini biasanya disanggah oleh pen-guasa atau merupakan sebuah subyek dari perti-kaian atau kontroversi. KKR dapat membantumenyelesaikan masalah dengan membeberkanperistiwa masa lalu secara kredibel dan penuh per-hitungan data.

3. Pendidikan dan pengetahuan publikKKR memusatkan perhatian publik pada pel-

anggaran HAM, dengan begitu meningkatkan ke-waspadaan umum berkaitan dengan kerugian so-sial dan individual akibat pelanggaran hak asasi.Proses pendidikan publik ini juga memberikansumbangan pada pengetahuan masyarakat ten-

Apa Itu KKR?Mohammad Avicena

Jakarta-Banda [email protected]

Tujuan Penting Komisi Kebenarantang penderitaan korban dan membantu mengger-akkan masyarakat untuk mencegah peristiwa se-rupa terjadi di masa depan.

4. Memeriksa pelanggaran HAM sistematismenuju reformasi kelembagaan.

KKR dapat memeriksa akibat dan sifat dari ben-tuk pelanggaran HAM yang melembaga dansistemik. Sekali komisi berhasil mengidentifikasi-kan pola pelanggaran HAM, atau lembaga yangbertanggung jawab terhadap pelanggaran ini,maka komisi dapat merekomendasikan serangka-ian program sosial atau kelembagaan dan refor-masi legislatif yang dirancang untuk mencegahtimbulnya kembali pelanggaran HAM.

5. Memberikan assesment tentang akibat pelang-garan HAM terhadap korban.

Komisi mengumpulkan informasi yang men-dalam tentang pelanggaran HAM dan akibatnyaterhadap diri korban. Komisi kemudian bisamerekomendasikan beberapa cara untuk memban-tu korban menghadapi dan mengatasinya.

6. Pertanggungjawaban para pelaku kejahatanKomisi bisa juga mengumpulkan informasi

yang berkaitan dengan identitas individu pelakukejahatan yang melanggar HAM. Komisi mungkinbisa juga mempromosikan sebuah sense of account-ability untuk penyalahgunaan oleh individu-indi-vidu yang secara publik terindikasi dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas penyalah-gunaan itu,memberi rekomendasi bahwa para pel-aku kejahatan perlu diberhentikan dari jabatan-ja-batan publik, atau memberikan fakta-fakta bukti-bukti untuk pengajuan tuntutan ke pengadilan.

■ Sumber: http://www.elsam.or.id/kkr

K

1.500 lebih masyarakat Aceh sedang mengikuti sumpah setia kepada Indonesia di lapangan Blang Padang, Banda Aceh, 17Mei 2003. Sekitar 1.500 masyarakat Banda Aceh mengadakan aksi sumpah setia kepada Indonesia menyusul pemberlakuandarurat militer di Aceh kala itu.

Sumpah Cina. Beberapa warga Indonesia keturunan cina sedangmemegang spanduk yang berisi dukungan terhadap operasi militeruntuk menumpas GAM ketika berlangsung upacara sumpah setiakepada RI oleh warga keturunan cina di Banda Aceh 4 Agustus2003. Konflik di Aceh tidak berpengaruh terhadap kehidupan se-hari-hari mereka di tengah-tengah masyarakat Aceh.

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

P

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K