Musculus

17
Muskuloskeletal 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Osteology (Greek/Yunani): Ilmu yg mempelajari tentang tulang. Berasal dari osteon yang berarti tulang dan logos adalah ilmu, sedangkan istilah Latin, Os adalah tulang mis. Os coxae, Berdasarkan morphologinya, tulang dibedakan menjadi : - os longum (tulang panjang) - os breve (tulang pendek) - os pneumaticum (tulang berongga) - os planum (tulangt pipi ) - os irregulare (jenis tulang yang tidak dapat di golongkan dengan jenis tualang di atas) skeleton(rangka) adalah penyusun anggota tubuh, untuk, penegak,penggerak. Skeleton dapat dibedakan menjadi : - skeleton axiale : skeleton cranii(daerah kepala), skeleton trunci (daerah badan). - Skeleton appendiculare : skeleton extremitas atas(alat gerak atas),skeleton extremitas bawah(alat gerak bawah). Musculoskeletal adalah jaringan otot yang melekat pada alat gerak atau skeleton, Muskuloskeletal meliputi jaringan tulang dan jaringan otot, Dapat dilihat melalui berbagai macam sudut, bahwa masalah musculoskeletal ini penting untuk dilakukannya

description

Anatomi

Transcript of Musculus

Page 1: Musculus

Muskuloskeletal

1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN.

Osteology (Greek/Yunani): Ilmu yg mempelajari tentang tulang. Berasal dari osteon yang berarti tulang dan logos adalah ilmu, sedangkan istilah Latin, Os adalah tulang mis. Os coxae, Berdasarkan morphologinya, tulang dibedakan menjadi :

- os longum (tulang panjang)- os breve (tulang pendek)- os pneumaticum (tulang berongga)- os planum (tulangt pipi )- os irregulare (jenis tulang yang tidak dapat di golongkan dengan jenis tualang

di atas)skeleton(rangka) adalah penyusun anggota tubuh, untuk,

penegak,penggerak. Skeleton dapat dibedakan menjadi :- skeleton axiale : skeleton cranii(daerah kepala), skeleton trunci (daerah

badan).- Skeleton appendiculare : skeleton extremitas atas(alat gerak atas),skeleton

extremitas bawah(alat gerak bawah).

Musculoskeletal adalah jaringan otot yang melekat pada alat gerak atau skeleton, Muskuloskeletal meliputi jaringan tulang dan jaringan otot,

Dapat dilihat melalui berbagai macam sudut, bahwa masalah

musculoskeletal ini penting untuk dilakukannya pembahasan karena, di dalamnya

akan memuat begitu banyak materi, diantaranya ada ANATOMI, FISIOLOGI,

HISTOLOGI maupun BIOKIMIA.

Pentingnya masalah ini, sehingga dapat menguraikannya satu persatu pengetahuan, sehingga dari satu skenario yang panjang, dapat kita pecahkan bersama permasalahan yang ada melalui tutorial,dan mencari literature dari media elektronik maupun non elektronik.

Page 2: Musculus

2. TUJUAN PEMBELAJARAN.- Dapat mengetahui terminology dari scenario tersebut.- Dapat mengetahui mekanisme,pengobatan,pencegahan serta efek dari kram.- Dapat mengetahui secara anatomi.- Dapat mengetahui secara fisiologis.- Dapat mengetahui secara biokimia.- Dapat mengetahui secara histologi.

3. MANFAAT PEMBELAJARAN.Manfaat dari penulisan ini memberi kita pelajaran bahwa anatomi tubuh

manusia sangat komplek,bahkan tubuh kita dapat regenerasi sendiri tanpa kita suruh.sungguh ciptaan Allah SWT benar-benar luar biasa. Dengan ilmu anatomi,fisiologi,hostologi,dan biokimia kita dituntut harus mempelajarinya.

Page 3: Musculus

BAB II

PEMBAHASAN

Tinjauan pustaka TULANG1. Pengertian tulang

Tulang adalah salah satu jaringan terkeras didalam tubuh dan hanya di bawah tulang rawan dengan kemampuannya menahan stress (Junqueira,Luis C,MD, 1980).

Tulang terdiri dari bahan intersel yang mengalami klasifikasi,matriks tulang,dan berbagai jenis sel: osteosit,osteoblas,osteoklas. (Junqueira,Luis C,MD, 1980)

2. Jaringan TulangPerkembangan osteosit :

1. Sel-sel mesenkim berdeferensiasi disekitar kapiler darah menjadi Osteoblas.2. Osteoblas Mensekresi matriks organik tulang, berada dalam lakuna 3. Osteosit terbenam dalam matriks yang telah diendapi garam kalsium.

Perbedaan osteosit dan osteoblas

Osteosit osteoblas1. Osteoblas yang terbenam dalam

matriks (lakuna dan Kanalikuli)2. Sitoplasmanya kurang basofilik

mengandung butir lemak dan glikogen.

3. Prososes protoplasma dalam kanalikuli berhubungan (Gab Junction)

4. Intinya eksentris, rasio inti-sitoplasma besar.

1. Lokasi : permukaan bebas JT muda, tersusun epiteloid.

2. Inti besar :2 anak inti, eksentris.3. Sitoplasmanya basofilik 4. Tonjolan prtoplasma saling

berhubungan .5. Fungsi: mensekresi matriks

organis tulang.

Page 4: Musculus

Osteoklas

Sel raksasa deng inti multipel (6-50) . dalam Lakuna HowshipSitoplasma asidofilik, banyak lisosom mengandung fosfatase asam.Permukaan tidak teratur : Ruffled BorderMenskresi kolagenase dan enzim

proteolitik.

3. Osteogenesis Pertumbuhan dimulai pembentukan pusat ossifikasi primer dengan

kondrosit mengalami hipertrofi dan lakuna membesar.matriks tulang rawan mengecil sampai menjadi septum yang tipis, dan kemudian mengalami klasifikasi menjadi lebih basofilik dan kondrosit berdegenerasi dan mati. Bersaman dengan itu,sel dalam perikondrium mempunyai sifat osteogenik dan sekarang disebut periosteum.selanjutnya jaringan pembuluh pada bagian dalam periosteum tumbuh melalui periosteal collar ini melalui aktifitas osteoklastik membentuk tunas periosteal,bersamaan dengan itu sel mesenkim berdeferensiasi menjadi sumsum tulang atau disebut osteoblas,

Setelah pembentukan pusat ossifikasi primer dalam diafisis,rongga medulla primitive yang dibentuk oleh bersatunya lakuna-lakuna tulang rawan, mulai meluas ke arah epifisis. Nama-nama zona epifisis :

Zona cadangan tulang rawan. Zona proliferasi kondrosit. Zona maturasi dan hipertrofi kondrosit. Zona kalsifikasi tulang rawan. Zona hilangnya tulang rawan dan pengendapan tulang.

(Genester,Finn, 1994)4. Jaringan tulang rawan (kartilago)

Jaringan tulang rawan atau jaringan kartilago dibedakan beberapa macam yaitu :

Page 5: Musculus

Kartilago hialin : sistem respirasi,permukaan sendi. Kartlago elastic :daun telinga, tuba auditiva Kartilago fibrosa (fibrokartilago) : diskus intervertebrata,

insersio tendo-tulang. (Genester,Finn, 1994)5. Kelainan Tulang.

Frakturatau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang

dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Mansjoer,arif,dkk, 2000)

fraktur dapat terjadi jika : Fraktur akibat peristiwa trauma : kecelakaan hebat. Fraktur kelelahan atau tekanan : akibat tekanan berulang-

ulang. Fraktur patologik : tumor,penyakit paget.

(Apley, A Graham, 1995)Fraktur juga dibedakan menjadi 2 :

Patah tulang terbuka (Compound fraktur ) Dikatakanterbuka bila tulang yang patah menembus otot dan kulit yangmemungkinkan/potensial untuk terjadi infeksi dimana kuman dari luar dapat masuk ke dalam luka sampai ke tulang yang patah.

Patah tulang tertutup (Simple fraktur) adalah Frakturtidak meluas melewati kulit/jaringan kulit tidak robek.

Osteomielitis (radang tulang).

Osteoporosis (pengapuran tulang).

6. Bagian-bagian tulang skeleton

o Skeleton Trunci dibentuk 3 jenis :

A. Vertebrae menurut daerah dari badan dibagi menjadi :

Vertebrae cervicales : daerah leher.

Vertebrae thoracales : daerah dada.

Page 6: Musculus

Vertebrae lumbales : daerah pinggang.

Vertebrae sacrales : daerah kelangkang.

Vertebrae coccygeae : daerah ekor.(Indratni,Sri,dr, 2007)

B. Sternum terdiri dari 3 bagian :

Manubrium sterni

Corpus sterni

Processus Xiphoidues (Indratni,Sri,dr, 2007)

C. Costae (tulang Rusuk) dibedakan menjadi 3 :

Costa Vera (iga sejati)

Costa Spuria (iga palsu)

Costa Fluctuantes (iga melayang). (Indratni,Sri,dr, 2007)

o Skeleton Extremitatis

Terdiri dari :

Skeleton Extremitas Superioris. Skeleton Extremitas Inferioris.

OTOT

1. Pengertian

2. Jaringan otot

Jaringan otot terdiri dari 3 yaitu :

Otot lurik : multi inti,bentuk silindris,garis melintang jelas.

Page 7: Musculus

Otot jantung : inti ditengah,letak melintang jelas, ada diskus interkalaris,serabut otot beranastomose.

Otot polos : inti memanjang letak ditengah, tidak tampak garis melintang, bentuk fusiform.(kuliah pakar dr nanang, 2008)

3. Mekanisme umum kontraksi otot

Tahap-tahap kontraksi otot timbul dan berhenti :

Potensial aksi berjalan sepnajang saraf motorik sampai ke ujung serat otot.

Tiap ujung,saraf menyekresi substansi neurotrnamiter,yaitu asetilkolin.

Asetilkolin bekerja pada area membrane serat otot untuk membuka saluran asetilkolin melalui molekul protein.

Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan ion natrium mengalir, ke bagian membrane serat otot pada titik terminal saraf.peristiwa ini disebut potensial aksi.

Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membrane serat otot,menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan ion natrium yang telah disimpan di dalam reticulum, ke dalam myofibril.

ion kalsium menimbulkan kekuatan antara filament aktin dan myosin,menyebabkan bergerak bersama-sama.

Ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma, tempat ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru akan datang lagi, pengeluaran ion kalsium dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.(Guyton,Arthur C, 1997)

Analisis skenario Bermain tenis

Page 8: Musculus

Fabian dan Erik sedang bermain tenis di stadion olah raga.setelah bermain selama 45 menit tiba-tiba Fabian merasakan kram pada tungkai bawah kanannya. Oleh Erik, Fabian dibantu menuju tepi lapangan dan dibaringkan di atas bangku panjang. Setelah dipijat dan istirahat selama 5menit kramnya hilang. Kemudian Fabian teringat bahwa sebelum bermain ia tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu.

Ketika dalam perjalanan pulang, Fabian dan Erik melihat kecelakaan di depan stadion olah raga,sepeda motor bertabrakan dengan sepeda motor lain dari lain arah berlawanan. Korban pertama seorang remaja putra,mengeluh kesakitan dan tidak dapat menggerakkan lengan kirinya. Korban kedua, seorang lelaki paruh baya tampak luka-luka di tubuhnya. Fabian dan Erik menolong dengan membawa kedua korban ke RS terdekat. Setelah dilakukan foto rontgen, pada korban pertama didiagnosa fraktur radius distal sinistra komplit.sedangkan pada korban kedua,dokter menemukan vulnus laseratum pada region frontalis, palmar manus dextra serta regio hipochondriaca dextra.

Sesampainya dirumah Fabian langsung beristirahat.keesokan harinya Fabian menelpon Erik dan menceritakan bahwa pagi ini badannya terasa sakit dan pegal.

o Analisis hipotesis1. Apa faktor-faktor penyebab kram?

- Faktor penyebab kram bisa terjadi beberapa hal : Terjadinya penimbunan asam laktat. Tidak ada pemanasan,otot dipaksa kontraksi lebih. Kekurangan cairan tubuh. Kurang istirahat. Penyempitan pembuluh darah. Faktor cuaca terutama cuaca dingin.

2. Bagaimana cara pengobatan kram?- Pengobatan kram bisa dilakukan dengan cara :

Penekanan kearah berlawanan di sekitar terjadi kram setelah itu dipijat pelan-pelan.

Istirahat cukup. Menghentikan segera pada saat terjadi kram. Berdiri dan meluruskan kaki pada saat kram.

Page 9: Musculus

3. Bagaimana cara pencegahan kram?- Cara untuk mencegah kram bisa dilakukan:

Melakukan pemanasan yang cukup. Jangan terlalu menforsir kerja otot. Makan dan minum secukupnya sebelum melakukan olahraga

untuk menghindari dehidrasi. Setelah kerja otot berat.jangan menekukan kaki unuk

menghindari tertariknya otot.4. Apa manfaat dari pemanasan?

- Manfaat pemanasan: Untuk melenturkan dan melemaskan otot sebelum bekerja

keras,agar otot tidak kaget. Untuk menghindari kram setelah olahraga. Untuk memperlancar aliran darah ke otak.

5. Mengapa setelah bangun tidur,badan terasa sakit dan pegal?- Karena ada penimbunan asam laktat karena efek dari kram,dan

terjadi inflamasi,terjadi sekitar 12 – 24 jam setelah kram, dengan tanda :

Rubor ( merah ) Dolor ( sakit ) Kalor ( panas ) Tuor ( bengkak ) Functiolesa ( abnormal )

6. Mengapa setelah istirahat dan pemijatan selama 5 menit, kram bisa hilang?- Dengan pemijatan karena akan melongagarkan aliran yang

terhambat karena kram sehingga 02 ATP dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan relaksasi.

7. Mekanisme kram?- Terhambatnya ATP karena aliran darah terhambat sehingga kepala

miosin dengan aksin akan berkontraksi terus.8. Apa Pengertian fraktur?

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang danatau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Mansjoer,arif,dkk, 2000)

Page 10: Musculus

9. Bagaiman cara pengobatan fraktur?- Pengobatan dilakukan secara alami :

Patah Tulang Perdarahan periosteum dan endosteum Fibroblas membentuk jaringan granulasi (Prokalus) Jaringan Fibrouds padat Jaringan Kartilago (Kalus) Fibroblas dalam Perios dan Endosteum → osteoblas Osifikasi endokondral Tulang spongious → Kompakta dan resorbsi kalus

- Pengobatan dengan opersi digunakan gips dan platina agar tidak ada pergeseran tulang jika patah.

10. Bagaimana cara pengobatan vulnus laseratum?- Pengobatan dilakukan dengan cara:

Pertama dibersihkan dengan air bersih. Diberikan antiseptic( betadin ) Luka ditutup dengan kain kasa yang steril agar kuman bakteri

tidak masuk menginfeksi luka tersebut.11. Diagnosis lain selain dengan cara foto rontgen?

- Ada diagnosis lain seperti berikut : Memakai gelombang ultrasonografi.

Page 11: Musculus

Dengan anamnesis → untuk mengetahui daerah yang mengenai fraktur.

Pemeriksaan fisik → syok, pendarahan, kerusakan pada organ lain.

Pemeriksaan lokal → inspeksi ( melihat ),palpasi (meraba ), pergerakan,neurologis,radiologis.

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN1. Tulang adalah salah satu anggota badan terkeras.2. Jaringan tulang terdiri dari osteoblas, osteosit, osteoklas.3. Jaringan tulang rawan atau kartilago terdiri dari : Hialin, Elastis, fibrosa.4. Fraktur dapat dibagi menjadi 2 : fraktur terbuka, fraktur tertutup.5. Vulnus laseratum dapat disembuhan jika ada tindakan medis.6. Jaringan otot terdiri dari 3 : otot lurik, otot jantung, otot polos.7. Otot dapat berkontraksi dan terelaksasi tergantung dari aktifitas.8. Kram terjadi oleh karena berkontraksi berlebihan dari otot.9. Kram terjadi juga karena tidak adanya pemanasan.

SARAN1. Dokter tidak harus menghapal bagian-bagian dari tubuh tetapi harus

dimengerti.2. Fraktur harus diberi pengobatan medis secepatnya agar tulang-tulang

tersebut bisa cepat berregenerasi.3. Dokter harus tanggap jika terjadi peristiwa yang menganjurkan medis

menangani.

Page 12: Musculus

DAFTAR PUSTAKA

1. Apley, A Graham, 1995, Prinsip Fraktur dalam Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur system, Penerbit Widya Medika edisi 7 : Jakarta.

2. Genester,Finn, 1994, Ossifikasi dalam Buku Teks Histology, Binarupa Aksara jilid 1 : Jakarta,240-53.

3. Guyton,Arthur C, 1997, Kontraksi Otot rangka dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

4. Indratni,Sri,dr, 2007, Skeleton Humanium,UNS Press cetakan 1 : Surakarta. 5. Junqueira,Luis C,MD, 1980, Tulang Rawan dan Tulang dalam Histologi

Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC edisi 3 : Jakarta.6. Kadir Akmarawati,dr,M.kes,dkk, 2008, Kuliah Fisiologi musculoskeletal

PBL,www.google.com, filetype : PDF7. Mansjoer,arif,dkk, 2000, Bedah Ortopedi dalam Kapita Selekta Kedokteran,

Media Aesculapius edisi 3 jilid-2 : Jakarta.8. Murray, Robert K, 1999, Otot dalam Biokimia Harper, Penerbit Buku

Kedokteran EGC Edisi 24 : Jakarta.9. Scanlon, Valerie C, 2006, Serabut Otot-Struktur Mikroskopik dalam Buku

Ajar Anatomi dan Fisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.10. Sherwood,Lauralee, 2001, Aktivitas Jembatan Silang Miosin dalam

Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

11. Snell,Richard S, 1997, Abdomen : bagian dinding abdomen dalam Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Penerbitan Buku Kedokteran EGC-cetakan V : Jakarta,156-157

Page 13: Musculus