KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB...

54
KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) (Skripsi) Oleh Eka Ratna Susmala Dewi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PEPAYA

(Carica papaya L.)

(Skripsi)

Oleh

Eka Ratna Susmala Dewi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

ABSTRAK

KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PEPAYA

(Carica papaya L.)

Oleh

Eka Ratna Susmala Dewi

Di Indonesia berbagai cara kontrasepsi telah diterapkan untuk mensukseskan

program KB. Salah satunya dengan memperbaiki bahan baku obat antifertilitas

yang memiliki efek samping seminimal mungkin. Pepaya (Carica papaya L.)

merupakan tanaman yang hampir setiap bagiannya memiliki manfaat sebagai

obat-obatan termasuk bijinya, yang diduga memiliki kandungan senyawa aktif

sebagai antifertilitas. Pria merupakan fokus baruuntuk program KB yang selama

ini belum banyak diperhatikan. Kontrasepsipria yang selama ini digunakan adalah

kondom dan vasektomi. Keduanya memiliki efek samping yaitu penggunaan

kondom dapat menimbulkan keluhan psikologis sedangkan vasektomi dapat

menimbulkan efek samping yang permanen. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji papaya (Carica papaya L.)

terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) yang meliputi motilitas,

viabilitas dan morfologi spermatozoa. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan

menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan yaitu

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan

dan 1 kelompok Kontrol dengan lima kali ulangan. Dosis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 2 mg/kgBB, 4 mg/kgBB, dan 8 mg/kgBB. Data yang

diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Of Varian (ANOVA) untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan. Apabila terdapat perbedaan

yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf

5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ektrak biji pepaya terhadap

spermatozoa mencit dapat mengakibatkan penurunan motilitas, viabilitas dan

morfologi spermatozoa.

Kata kunci :Biji Pepaya, Alat Kontrasepsi, Spermatozoa

Page 3: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PEPAYA

(Carica papaya L.)

Oleh

EKA RATNA SUSMALA DEWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan
Page 5: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan
Page 6: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

iv

RIWAYAT HIDUP

Eka Ratna Susmala Dewi dilahirkan di Rawa Bening,

Sumatera Selatan, pada tanggal 17 Juli 1996. Penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Rino dan Ibu Khususiah.

Penulis menempuh pendidikan pertama Sekolah

Dasar di SD N Tebat Jaya, Sumatera Selatan dan

tamat pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah

Pertama di SMP NU Tebat Jaya, Sumatera Selata, lulus pada tahun 2011.Dan

melanjutkan kembali pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA N 3 Martapura,

Sumatera Selatan dan selesai pada tahun 2014.

Padatahun 2014, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas

Lampung (UNILA) pada Program Studi Biologi, Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melalui jalur Seleksi Ujian

Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah menjadi asisten

praktikum matakuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan (SPT), Biologi Umum

dan Bryologi

Penulis terdaftar sebagai anggota muda HIMBIO dibidang Komunikasi dan

Informasi periode 2015-2016 serta pengurus Himpunan Mahasiswa Biologi

Page 7: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

v

(HIMBIO) dan terdaftar sebagai anggota bidang Komunikasi dan Informasi pada

tahun 2016-2017.

Penulis melaksanakan Kerja Praktik di Laboratorium Pengendalian dan Pengujian

Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Lampung padaJanuari – Maret 2017

dengan judul “Uji Keberadaan Bakteri Escherichia coli pada Produk

Calamari di Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (LPPMHP) Provinsi Lampung”.Dan melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Raja Basa, Kabupaten

Lampung Selatan pada Juli – Agustus 2017.

Dengan segala rasa syukur dan penuh perjuangan dalam proses pembelajaran

yang ditempuh, akhirnya penulis dapa tmenyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) di

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung.

Page 8: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,Karya kecil ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku TercintaRino S.Pd dan Khususiah

AdikkuTersayangUswatun khasanah

Dosen Pembimbing dan Dosen PembahasBapakDr. Hendri Busman, M. Biomed., Ibu Dr. Nuning

Nurcahyani, M.Sc dan Bapak Prof. Dr. Sutyarso, M. Biomed

Kawan-kawan SeperjuangankuBiologi 2014

AlmamaterkuKeluarga Besar Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Lampung

Dan semua orang-orang baik dan terkasih yang sudah membantu penulishinggasa mpai tahap sekarang ini

Page 9: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

MOTTO

Buku adalah jendela dunia “Cerdas dalam Berfikir, Cermat dalamBertindak”

Man sara ala darbiwashala“Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan”

Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada Kudan Aku bersamanya apabila ia memohon kapada-Ku”

(H.R. Muslim)

Ketika kita yakin pasti kita bisaDan

Ketika kita percaya semuanya akan menjadi nyataTiada hasil tanpa perjuangan

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelummereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)

Visi tanpa eksekusi adalah halusinasi(Henry Ford)

Jadilah kalah karena mengalah, bukan kalah karena menyerah

ALLAH DULU, ALLAH LAGI ALLAH TERUS

Page 10: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

viii

SANWACANA

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik,

sholawat serta salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW yang senantiasa dinantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah.

Skripsi dengan judul “Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)

Setelah Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.)” yang

dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2018. Penulis menyadari selama

penyelesaian tugas akhir (skripsi) tidak terlepas dari bantuan, dukungan, do’a,

bimbingan serta kritik dan saran dari berbagai pihak. Dengan ini penulis

mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada :

1. Bapak dan ibu, yang selalu memberi dukungan, do’a serta berjuang penuh

untuk pendidikan dan keberhasilan eka, nasihat dan motivasi yang selalu

membangkitkan semangat eka, cinta kasih sayang yang tak terhingga sehingga

eka bisa menyelesaikan salah satu tugas studi yang sesuai harapan.

2. Dek ana yang selalu memberikan do’a, dan selalu jadi pengingat ketika mba

lalai, menjadi teman dikos ketika kos sudah sepi, serta memberi semangat

sehingga eka dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Page 11: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

ix

3. Bapak Dr. Hendri Busman, M.Biomed., selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan banyak ilmu, motivasi, kritik dan

saran, membimbing dengan penuh kesabaran, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir dengan baik.

4. Ibu Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Pembimbing II sekaligus Ketua

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Lampung yang dengan sabar

membimbing,mengajarkan, memberi perhatian, dan membagi ilmu, serta

membantu penulis menyelesaikan tugas akhir dengan baik

5. Bapak Prof. Dr. Sutyarso, M. Biomed., selaku penguji utama yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan, kritik dan

saran serta motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir.

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., selaku rektor Universitas

Lampung.

7. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

8. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si., selaku sekretaris jurusan biologi yang telah

memberi saran dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan baik.

9. Ibu Dra. Elli Lestari Rustiati, M.Sc., selaku pembimbing akademik yang telah

memberi motivasi, bimbingan, kritik, dan saran kepada penulis.

Page 12: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

x

10. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staff Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, khususnya di Jurusan Biologi.

11. Sahabat setia ku Pratami Dwi Rahmawati yang telah berjuang bersama dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Sahabat terkasih Nana Nurkhasanah, Milsa Solvadiana, Puput Dian Anggraini,

Suminta Frida K.H, Mesy Hervista, M. Rizki Ramadhan, Nur Isfa’ni, Rizki

Fitri Ramadhani, Dian Neli Pratiwi, Muhamad Afan Efendi, Elen Fitria dan

Rachma Aulia,seluruh teman-teman terdekat yang telah berperan serta

memberi motivasi, rasa kasih sayang, kebersamaan, dan dukungan kepada

penulis.

13. Tim penelitian dengan hewan uji mencit yaitu Dian Anggraini, Siti Umairoh,

Kamiliah Tsany, Nida Nurhanifah, Adelea Tasya Putri, Febrina Ramadhani,

Tunggul Vandroy, dan Oksa Trinanda yang selalu membantu, memberi kritik,

dan saran, kebersamaan selama penelitian dan penyelesaian tugas akhir.

14. Teman seperjuangan Biologi 2014 dan adik-adik Biologi yang telah

membersamai dalam berjuang dan menjadi bagian dari keluarga.

15. M. Taslim Khoirul Azhar yang selalu memberi semangat, motivasi, kritik serta

saran kepada penulis.

16. Mba Riya Febriani, Suwarda Gadis Notria, Mas Hendra Wijaya, M. Agung

Danang Prabowo, Rini Anjar Sari, Mba Suwarda Dua Imatudela, Nurul

Hikmah, Siti Asyiah dan Dewi Sri maryati sebagai keluarga, sahabat, teman

Page 13: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

xi

dan orang terkasih yang telah menemani penulis hingga saat ini, memberikan

banyak tenaga, dukungan, do’a dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

17. Keluarga kecil KKN periode 2 desa tejang pulau sebesi,Nur Indriani, Arif

Fauzi, I Ketut Sadha Gunce Yana, Popiyana Siburian, Synthia Adelina, Tia

Hotma, Riza Umami, Berliana A Purba, Yogi Jentrapolta, Dimas Ardyasa,

Widia Paramita, Muhammad Aswan, Okta Dwi Andika K, Bastian D. Julian,

Juniko, Fani Fatimah, Ikhsan.

18. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikantugas akhir

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.

Namun, besar harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun yang

membacanya. Semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan mereka yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Amiin.

Bandar Lampung, 03 Juli 2018

Penulis,

Eka Ratna Susmala Dewi

Page 14: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

RIWAYAT HIDUP .............................................................................. iv

PERSEMBAHAN ................................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................ vii

SANWACANA ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xv

I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian .................................................................. 3

C. Manfaat Penelitian ................................................................ 3

D. Kerangka Pikir ..................................................................... 3

E. Hipotesis ............................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTKA ............................................................... 5

A. Pepaya (Carica papaya L.) ................................................... 5

1. Biologi Pepaya ................................................................ 5

2. Kandungan Biji Pepaya ................................................. 6

3. Manfaat Biji Pepaya ....................................................... 8

Page 15: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

xiii

B. Mencit (Mus musculus L.) .................................................... 9

1. Biologi Mencit ................................................................ 9

2. Sistem Reproduksi Mencit ............................................. 11

III. METODE PENELITIAN ......................................................... 22

A. Waktu dan Tempat ............................................................... 22

B. Alat dan Bahan ...................................................................... 22

C. Prosedur Kerja ..................................................................... 23

1. Pembuatan Ekstrak ......................................................... 23

2. Pemeliharaan Mencit ...................................................... 24

3. Perhitungan Penetapan Dosis .......................................... 24

4. Pemberian Perlakuan ...................................................... 25

5. Parameter yang Diamati .................................................. 26

6. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................... 26

7. Pengambilan Data ........................................................... 28

8. Analisis Data .................................................................. 30

9. Diagram Alir Metode Penelitian ..................................... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 32

A. Hasil Penelitian .................................................................... 32

1. Motilitas Spermatozoa ................................................... 32

2. Viabilitas Spermatozoa .................................................. 34

3. Morfologi Spermatozoa ................................................. 35

B. Pembahasan .......................................................................... 39

1. Motilitas Spermatozoa ................................................... 39

2. Viabilitas Spermatozoa ................................................... 41

3. Morfologi Spermatozoa .................................................. 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 44

A. Kesimpulan ........................................................................... 44

B. Saran ..................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 45

LAMPIRAN ........................................................................................... 50

Page 16: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rata-rata Motilitas Spermatozoa Mencit (%) Setelah Perlakuandengan Ekstrak Biji Pepaya ...................................................... 32

Tabel 2. Rata-rata Viabilitas Spermatozoa Mencit (%) Setelah Perlakuandengan Ekstrak Biji Pepaya ...................................................... 34

Tabel 3. Rata-rata Morfologi Spermatozoa Mencit (%) Setelah Perlakuandengan Ekstrak Biji Pepaya ...................................................... 36

Tabel 4. Hasil analisis uji statistik One Way ANOVA pengaruh ekstrak bijipepaya terhadap motilitas spermatozoa mencit......................... 51

Tabel 5. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pengaruh ekstrak bijipepaya terhadap motilitas spermatozoa mencit......................... 51

Tabel 6. Hasil analisis uji statistik One Way ANOVA pengaruh ekstrak bijipepaya terhadap viabilitas spermatozoa mencit ........................ 52

Tabel 7. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pengaruh ekstrak bijipepaya terhadap viabilitas spermatozoa mencit ........................ 53

Tabel 8. Hasil analisis uji statistik One Way ANOVA pengaruh ekstrak bijipepaya terhadap morfologi spermatozoa mencit....................... 54

Tabael 9. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pengaruh ekstrak bijipepaya terhadap morfologi spermatozoa mencit....................... 55

Page 17: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Morfologi Pepaya (Carica papaya L.) .................................. 5Gambar 2. Morfologi Mencit (Mus musculus L.) ................................... 9Gambar 3. Organ Reproduksi Mencit Jantan.......................................... 12Gambar 4. Organ Reproduksi Manusia .................................................. 16Gambar 5. Morfologi Normal Spermatozoa pada Mamalia.................... 18Gambar 6. Diagram Alir Metode Penelitian ........................................... 31Gambar 7. Pengaruh pemberian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)

terhadap rata-rata persentase motilitas spermatozoa mencit(Mus musculus L.)................................................................. 33

Gambar 8. Pengaruh pemberian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)terhadap rata-rata persentase viabilitas spermatozoa mencit(Mus musculus L.)................................................................. 35

Gambar 9. Pengaruh pemberian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)terhadap rata-rata persentase morfologi spermatozoa mencit(Mus musculus L.)................................................................. 37

Gambar 10. Morfologi spermatozoa mencit setelah perlakuan denganekstrak biji pepaya............................................................... 38

Gambar 11. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian......................... 57Gambar 12. Proses pembuatan ekstrak biji pepaya................................. 58Gambar 13. Ekstrak murni biji pepaya setelah dievaporasi .................... 59Gambar 14. Larutan stock yang telah diencerkan dalam aquabides ....... 59Gambar 15. Pemeliharaan mencit ........................................................... 60Gambar 16. Proses Pencekokan Ekstrak Biji Pepaya Pada Mencit ........ 60Gambar 17. Proses pembiusan mencit .................................................... 61Gambar 18. Proses pembedahan mencit ................................................. 61Gambar 19. Organ testis mencit dan cauda epididimis........................... 62Gambar 20. Pengamatan morfologi spermatozoa mencit ...................... 62

Page 18: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu

sekitar 238 juta jiwa ditahun 2010. Di tahun 2017 jumlah penduduknya yaitu

mencapai 261 juta jiwa. Sehingga menimbulkan masalah utama yang dihadapi

di Indonesia adalah dibidang kependudukan yang terus meningkat

pertumbuhan penduduknya. Sehingga dapat mempersulit usaha peningkatan

dan pemerataan kesejateraan rakyat. Pemerintah terus berupaya untuk

menekan laju pertumbuhan dengan program Keluarga Berencana (KB). Untuk

mencapai sasaran dan tujuan dari kebijakan dalam sektor kependudukan telah

dirumuskan berbagai kebijakasanaan, antara lain meliputi peningkatan

kualitas penduduk, pengendalian pertumbuhan, dan kualitas penduduk dalam

rangka menekan dan mengendalikan pertambahan jumlah penduduk (BPS dan

BKKBN, 2011).

Sebagai upaya untuk mensukseskan program KB berbagai cara kontrasepsi

telah diterapkan, salah satunya dengan memperbaiki bahan baku obat

antifertilitas yang mempunyai efek samping seminimal mungkin dan memberi

khasiat maksimum, diantaranya obat antifertilitas yang berasal dari tanaman,

mengingat Indonesia kaya akan berbagai macam tanaman yang dapat

Page 19: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

2

dimanfaatkan sebagai bahan obat antifertilitas. Pemanfaatan tanaman sebagai

bahan baku obat di Indonesia telah dilakukan sejak dahulu, terutama sebagai

bahan baku obat tradisional menunjukkan kecenderungan untuk meningkat

pemanfaatannya (Udin, 2004).

Pria merupakan fokus baru untuk program KB yang selama ini belum banyak

diperhatikan. Sampai sekarang kontrasepsi untuk pria yang dianggap sudah

mantap adalah kondom dan vasektomi. Namun penggunaan kondom sebagai

alat kontrasepsi menimbulkan keluhan psikologis, sedangkan vasektomi

walaupun merupakan kontrasepsi yang dapat diandalkan, seringkali

menimbulkan efek samping yang permanen (Yurnadi, dkk, 2002).

Di Indonesia banyak tanaman yang dibudidayakan. Salah satu tanaman yang

dibudidayakan adalah pepaya (Carica papaya L.), yang hampir setiap

bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan termasuk bijinya. Biji

pepaya (Carica papaya L.) sudah diketahui sejak tahun 1970, sesuai dengan

penelitian dari Udoh (1998) bahwa biji pepaya mengandung saponin sebagai

senyawa yang berpotensi antifertilitas. Hasil penelitian Lohiya et al.,(2002)

menunjukkan bahwa efek dari ekstrak biji pepaya dapat menurunkan tingkat

kesuburan tikus pada epididimis secara signifikan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka harus dilakukan penelitian mengenai

pengaruh pemberian ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap kualitas

spermatozoa mencit (Mus musculus L.).

Page 20: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

3

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji

pepaya (Carica papaya L.) terhadap motilitas, viabilitas dan morfologi

spermatozoa mencit (Mus musculus L.).

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh pemberian ekstrakbiji pepaya (Carica papaya L.) terhadap kualitas

spermatozoa, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kontrasepsi alami bagi

pria.

D. Kerangka Pikir

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu sekitar

261 juta jiwa ditahun 2017. Keadaan penduduk yang demikian telah

mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Oleh

karena itu pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan

Keluarga Berencana (KB). Tanaman merupakan sumber utama yang

digunakan sebagai obat-obat baru, termasuk obat kontrasepsi. Berbagai jenis

tumbuhan di Indonesia dapat dijadikan bahan alami untuk membuat obat

kontrasepsi. Obat-obat alami tersebut diharapkan aman jika dikonsumsi oleh

masyarakat tanpa menimbulkan bahaya efek samping yang merugikan.

Diantara berbagai jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat

tradisional yang penting untuk diteliti adalah tanaman pepaya

Page 21: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

4

(Carica papaya L.). Pada pepaya terdapat senyawa kimia yang memiliki

spektrum yang luas dari phytochemical termasuk, alkaloid, saponin, flavonoid

dan sterol. Tanaman pepaya memiliki kandungan kimia yang berbeda-beda

pada daun, akar maupun biji. Seperti pada daun terkandung alkaloid,

dehidrokarpain,flavonol, psedokarpain, benzilglukosinolat, papain dan tannin.

Sedangkan pada biji pepaya berdasarkan hasil uji fitokimia, ekstrak kental

metanol biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia seperti golongan

fenaol, alkaloid seperti triterpenoid, flavonoid dan saponin (Sukadana, et

al,2008).

Biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai antifertilitas sudah diketahui sejak

tahun 1970, menyebabkan kuantitas dan kualitas sperma menurun. Potensi

antifertilitas ini diperkuat oleh adanya penelitian yang menunjukkan bahwa

didalam biji pepaya terkandung senyawa antifertilitas yaitu saponin.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak biji

pepaya (Carica papaya L.) pada mencit (Mus musculus L.) secara oral dapat

menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa yaitu motilitas, viabilitas, dan

morfologi spermatozoa..

Page 22: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pepaya (Carica papaya L.)

1. Biologi Pepaya

Gambar 1. Morfologi PepayaSumber : Barus (2008)

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tumbuhan yang berbatang

tegak dan basah. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau

bercabang sedikit, tumbuh hingga 5-10 meter dengan daun-daunan

yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas.

Permukaan batang pepaya terlihat bekas pelekatan daun, batang tidak

memiliki cabang, dan arah tumbuh tegak. Daunnya berbentuk

bulat/bundar dengan pertulangan daun menjari dengan tangkai yang

Page 23: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

6

panjang dan berlubang dibagian tengah. Bagian tepi daunnya

bercangap menjari, dengan permukaan agak licin, dan berdaging

(Kalie, 1996).

Morfologi tanaman pepaya (Carica papaya L.) dapat dilihat pada

Gambar 1.

Klasifikasi pepaya (Carica papaya L.) menurut Itis (2011) adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridiplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Superdivision : Embryophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision : Spermatophytina

Class : Magnoliopsida

Superorder : Rosanae

Order : Brassicales

Family : Caricaceae

Genus : Carica

Species : Carica papaya L.

2. Kandungan Biji pepaya

Menurut Udoh (1998) biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai antifertilitas

sudah diketahui sejak tahun 1970, menyebabkan kuantitas dan kualitas

Page 24: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

7

sperma menurun. Potensi antifertilitas ini diperkuat oleh adanya penelitian

yang menunjukkan bahwa didalam biji pepaya terkandung senyawa

antifertilitas yaitu saponin. Bahan aktif pepaya yaitu triterpenoid dan

saponin yang merupakan salah satu turunan steroid dan diduga sebagai

bahan aktif yang bekerja sebagai faktor antifertilitas. Kedua bahan aktif

tersebut diduga mampu mengakibatkan gangguan pada jalur hipotalamus

hipofise yang selanjutnya mengakibatkan gangguan sekresi GnRH yang

kemudian akan berpengaruh terhadap pembentukan, perkembangan dan

pematangan folikel (Limbong, 2007; Garor et al., 2009; Borrow et al.,

2001).

Menurut Francis et al., (2002) saponin mempunyai pengaruh negatif

terhadap reproduski ternak seperti aborsi atau kematian, menyebabkan

steril dan penghentian proses kebuntingan. Saponin berperan penting

dalam pengeluaran hormon luteinizing. Saponin dan steroid secara

langsung menghambat kerja gen yang bertanggung jawab dalam proses

steroidogenesis dan menekan perkembangan sel granula yang diatur oleh

hormon perangsang folikel dalam ovarium.

Diantara berbagai jenis tumbuhan liar yang dapat digunakan sebagai obat

tradisional yang penting untuk diteliti adalah tanaman pepaya (Carica

papaya L.). Kandungan kimia yang terdapat pada pepaya adalah

mengandung spektrum yang luas dari phytochemical termasuk,

polisakarida, vitamin, mineral, enzim, protein, alkaloid, glikosida, lemak

dan minyak, lektin, saponin, flavonoid, sterol (Krisna et al., 2008).

Page 25: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

8

Biji pepaya mengandung beberapa senyawa yang diduga berpotensi

sebagai senyawa antifertilitas. Yurnadi et al., (2002), menyatakan terdapat

beberapa senyawa pada biji pepaya yang tidak dapat larut dalam air yaitu,

saponin, tanin, flavonol, glikosida, terpenoid, alkaloid, pereduksi gula,

asam amino, lemak, protein, fenol, vitamin, sterol dan triterpen.

3. Manfaat Biji Pepaya

Pemberian ekstrak biji pepaya dapat menyebabkan terjadinya penurunan

secara signifikan sel spermatosit, kehilangan organel-organel sitoplasma

dan terjadi kerusakan membran sel. Bila sel-sel spermatosit mengalami

kerusakan dan mengalami degenerasi maka sel spermatosit ini akan

difagositosis oleh sel sertoli sehingga menyebabkan jumlah sel spermatosit

berkurang (Lohiya et al., 2002).

Pemberian MCP 1 dan ECP 1 (biji pepaya yang telah dimurnikan) selama

90 hari didapatkan terjadinya vakuolisasi dari spermatosit dan hilangnya

sel spermatosit. Dilaporkan bahwa kedua bahan tersebut (MCP 1 dan ECP

1) yang berasal dari biji pepaya efektif sebagai kontrasepsi pada rat jantan

karena bersifat reversibel dan tanpa efek samping (Lohiya et al., 2005).

Zat-zat aktif yang terkandung dalam biji pepaya tersebut bisa berefek

sitotoksik, anti androgen atau berefek estrogenik. Efek sitotoksik ini akan

menyebabkan matabolisme sel spermatogenik terganggu (Lohiya et al.,

2002).

Page 26: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

9

Kandungan kimia yang terdapat pada biji pepaya yaitu golongan fenol,

triterpenoid, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Adanya kandungan senyawa

aktif tersebut, biji pepaya memiliki sifat antifertilitas dan dapat digunakan

sebagai bahan kontrasepsi pria Basha et al., (2013) menyatakan biji

pepaya dapat mempengaruhi susunan tubulus seminiferus yaitu kerusakan

pada epitel germinal, degenerasi spermatosid dan spermatid.

B. Mencit (Mus musculus L.)

1. Biologi Mencit

Gambar 2. Morfologi mencit (Mus musculus L.)Sumber : Anonim (2016)

Mencit (Mus musculus L.) merupakan salah satu hewan percobaan yang

sering digunakan dalam penelitian. Mencit termasuk hewan pengerat yang

cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, dan

variasi genetiknya cukup besar. Mencit merupakan hewan percobaan yang

efisien karena mudah dipelihara, tidak memerlukan tempat yang luas,

waktu kehamilan yang singkat, dan memiliki banyak anak per kelahiran

(Somala, 2006).

Page 27: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

10

Mencit secara biologis memiliki ciri umum, yaitu berupa rambut berwarna

putih atau keabu-abuan dengan warna perut sedikit lebih pucat. Mencit

merupakan hewan nokturnal yang sering melakukan aktivitasnya pada

malam hari. Perilaku mencit dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor internal seperti seks, perbedaan umur, hormon,

kehamilan, dan penyakit, faktor eksternal seperti makanan, minuman, dan

lingkungan disekitarnya. Mencit dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun

dan dapat juga mencapai umur 3 tahun. Lama bunting 19-21 hari

sedangkan umur untuk siap dikawinkan 8 minggu. Perkawinan mencit

terjadi pada saat mencit betina mengalami estrus.Satu induk dapat

menghasilkan 6-15 ekor anak (Smith dan Mangkoewidjojo, 1998).

Morfologi mencit (Mus musculus L.) dapat dilihat pada Gambar 2.

Sistem taksonomi mencit menurut Mangkoewidjojo dan Smith (1988)

adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Bangsa : Rodentia

Suku : Muridae

Marga : Mus

Jenis : Mus musculus L.

Mencit hidup di berbagai daerah mulai dari iklim dingin, sedang maupun

panas dan dapat hidup dalam kandang atau hidup bebas sebagai hewan

Page 28: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

11

liar. Rambut mencit liar berwarna putih dan warna perut sedikit lebih

pucat, mata berwarna hitam dan kulit berpigmen (Smith dan

Mangkoewidjojo, 1998).

2. Sistem Reproduksi Mencit

Alat reproduksi mencit jantan terdiri dari testis, penis, kelenjar kelamin,

dan saluran reproduksi. Saluran kelamin berpangkal pada testis dan

bersambung ke uretra kemudian menjadi bagian dari penis dan merupakan

saluran bersama bagi urin, sekresi kelenjar-kelenjar pelengkap dan sel-sel

kelamin jantan ( Kusumawati,2004) .

Sistem reproduksi mencit jantan terdiri atas testis dan kantong skrotum,

epididimis dan vas deferens, sisa sistem ekskretori pada masa embrio yang

berfungsi untuk transport sperma, kelenjar aksesoris, uretra dan

penis.Selain uretra dan penis, semua struktur ini berpasangan. Epididimis

adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4 m sampai 6 m).

Epididimis terletak pada bagian dorsolateral testis, merupakan suatu

struktur memanjang dari bagian atas sampai bagian bawah testis. Organ

ini terdiri dari bagian kaput, korpus dan kauda epididimis. Bagian ini

menerima sperma dari duktus eferen (Rugh, 1968., Kusumawati, 2004).

Organ reproduksi mencit jantan (Mus musculus L.) dapat dilihat pada

Gambar 3.

Mencit (Mus musculus L.) merupakan hewan yang aktif pada malam hari

(Nokturnal) dan bersifat omnivorus, memiliki kebiasaan memanajat, dan

Page 29: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

12

kadang-kadang menggali lubang. Berat badan mencit mencapai 18-40

gram, dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun, lama bunting 19-21 hari,

kawin sesudah beranak 1-2 jam, umur siap untuk dikawinkan 8 minggu

(jantan dan betina), dengan siklus birahi atau estrus 4-5 hari, fase estrus

dimulai antara jam 4 sore dan jam 10 malam, dan biasanya betina kawin

dalam 3 jam pertama periode estrus (Smith dan Mangkoewidjojo, 1998).

Sistem reproduksi mencit jantan terdiri atas testis yang memproduksi

spermatozoa, saluran sekretori spermatozoa, kelenjar aksesori, dan penis.

Gambar 3. Organ Reproduksi MencitSumber : Radiopoetra (1998)

1. Testis

Testis merupakan organ kelamin primer yang mempunyai dua fungsi

yaitu sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan spermatozoa dan

kelenjar endokrin menghasilkan hormon androgen (Kimball, 1994).

Testis dilapisi oleh jaringan ikat tipis yang disebut tunika albugenia

dan terdiri dari dua struktur yang disebut sel Leydig yang

menghasilkan hormon testosteron dan tubulus seminiferus yang

Page 30: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

13

memproduksi spermatozoa. Sel lain adalah sel Sertoli yang berperan

penting dalam pelepasan spermatozoa ke dalam lumen tubulus

seminiferus dan menghasilkan Androgen Binding Protein (ABP)

(Adnan, 2001).

Kedua fungsi tersebut dibutuhkan dalam produksi sperma baik secara

kuantitatif maupun kualitatif. Fungsi testis dan kedua bagian diatas

dipengaruhi oleh sistem pengaturan hormon melalui poros

hipotalamus-hipofisis dan pengaturan lokal fungsi testis (Wuryantari

dan Moeloek, 2000).

a. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang

terjadi di epitelium (tubul) seminiferi dibawah kontrol hormon

gonadotropin dari hipofisis (pituitari bagian depan). Tubuli

seminiferi terdiri atas sel sertoli dan sel germinalis.

Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogonial,

fase meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu

13-14 hari (Yuwanta, 2004).

Spermatozoa mencit adalah sel kelamin (gamet) yang diproduksi di

dalam tubulus seminiferus melalui proses spermatogenesis, dan

bersama-sama dengan plasma semen akan dikeluarkan melalui sel

kelamin jantan. Menurut Rugh (1968), spermatozoa mencit yang

normal terbagi atas bagian kepala yang bentuknya bengkok seperti

kait, bagian tengah yang pendek (middle piece), dan bagian ekor

Page 31: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

14

yang sangat panjang. Panjang bagian kepala kurang lebih 0,0080

mm, sedangkan panjang spermatozoa seluruhnya sekitar 0,1226

mm (122,6 mikron).

Menurut Turner et al(1988) untuk menghasilkan spermatozoa

memerlukan waktu lama dari proses spermatogenesis. Waktu yang

diperlukan mencit untuk menghasilkan speramtogenesis yaitu

selama 35,5 hari setelah menempuh empat kali siklus epitel

seminiferus. Mencit jantan mencapai dewasa kelamin pada umur

5-7 minggu (Junqueira, 1988 dalam Kusumaningrum, 2008)

Spermatogenesis adalah rangkaian peristiwa sitologi yang

bertujuan menghasilkan spermatozoa masal dari spermatogonia

pada mamalia, spermatogenesis berlangsung didalam tubulus

seminiferus testis dan berlangsung secara berkesinambungan

sepanjang masa produksi (Soeradi dan Nugroho, 2002).

Menurut Wuryantari dan Moeloek (2000), didalam proses

spermatogenesis terdiri dari tahapan spermatogonia, sel gamet

tetraploid, dan spermatid, sebagai berikut:

Spermatogonia

Berada di bagian dasar epitelium tubulus seminiferus dan

diklasifikasikan tipe A dan B. Dua tipe spermatogonia A: Ad

(dark) dan Ap (pale). Spermatogonia Ad tidak mempunyai

aktifitas proliferasi dan merupakan sel muda (stem cell) selama

spermatogenesis. Selanjutnya spermatogonia Ap membelah

Page 32: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

15

dan berdiferensiasi menjadi dua spermatogonia B (Wuryantari

dan Moeloek, 2000)

Sel Gamet Tetrapoid

Sel gamet tetrapoid dikenal dengan spermatosit, dan memasuki

fase pembelahan meiosis yang berbeda (pakiten). Fase pakiten

ditandai dengan sintesis RNA yang intensif. Selama

pembelahan meiosis II spermatosit dibagi ke dalam spermatid

yang haploid. Proses meiosis merupakan fase kritis selama

gametogenesis, karensa terjadi rekombinasi material genetik,

reduksi jumlah kromosom, dan perkembangan spermatid.

Spermatosit sekunder dihasilkan dari pembelahan meiosis I

yang berisi kromosom yang haploid. Pada meiosis II

spermatosit dibagi menjadi spermatid yang haploid

(Wuryantari dan Moeloek, 2000)

Spermatid

Spermatid dihasilkan dari pembelahan meiosis II yang

kemudian mengalami transformasi (spermiogenesis) dan

berubah menjadi produk akhir dari proses spermatogenesis,

yaitu sperma. Proses spermiogenesis dibagi menjadi 4 fase

yaitu, golgi, cap, akrosom, dan maturasi. Fase golgi, ditandai

dengan adanya gelembung akrosom dan kraniokaudal yang

simetris. Fase cap, spermatid memanjang dan kromosom

tampak lebih berkembang dan menutup setengah bgian kranial

Page 33: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

16

sampai dua sepertiga spermatid. Fase akrosom, nukleus sel

lebih terkondensasi, sel lebih memanjang, sebagian besar

histon hilang selama proses kondensasi, penurunan transkripsi

gen, dan flagellum menjadi matang. Fase maturasi, maturasi

spermatid ditandai dengan ekstrusi sisa sitoplasma yang

disebut sebagai residual body. Residualbody tersebut

difagositosis oleh sel sertoli. Setelah melalui ke empat fase

tersebut sperma matang siap ditransformasikan ke lumen

tubular sebagai suatu spermiasi (Wuryantari dan Moeloek,

2000).

Berikut adalah gambar organ reproduksi manusia

Gambar 4. Organ raeproduksi manusiaSumber : Barnes (1973)

b. Morfologi Spermatozoa

Menurut Guyton dan Hall (1996), spermatozoa terdiri atas kepala

dan ekor. Kepala terdiri atas sel berinti padat dengan hanya sedikit

sitoplasma dan lapisan membran sel di sekitar permukaanya. Di

bagian luar, dua pertiga anterior kepala terdapat selubung tebal

Page 34: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

17

yang disebut akrosom yang terbentuk dari alat golgi. Selubung ini

mengandung sejumlah enzim yang serupa yang ditemukan pada

lisosom dari sel-sel khusus, termasuk hialuronidase yang dapat

mencerna filamen proteoglikan dari jaringan, dan enzim proteolitik

yang sangat kuat yang dapat mencerna protein.

Ekor sperma, yang disebut flagellum memiliki tiga komponen

utama, yaitu:

1. Rangka pusat yang terbentuk dari 11 mikrotubulus, yang secara

keseluruhan disebut aksonema.

2. Membran sel tipis yang menutupi aksonema.

3. Sekelompok mitokondria yang mengelilingi aksenoma pada

bagian proksimal ekor disebut badan ekor (Guyton dan Hall,

1996)

Morfologi abnormal spermatozoa mencit meliputi kepala raksasa,

kelapa kecil, kepala ganda, ekor pendek, ekor ganda, dan kepala

bulat karena ada sisi sitoplasma melekat. Spermatozoa dapat

abnormal, baik pada fertil atau infertil. Hanya saja pada fertil

jumlah spermatozoa yang abnormal lebih sedikit dibanding pada

infertil. Adanya spermatozoa yang abnormal disebabkan gangguan

dalam proses pembentukan sperma, terutama pada waktu

spermiogenesis. Gangguan ini bisa disebabkan karena faktor

nutrisi, hormonal obat, radiasi, dan penyakit (Yatim, 1994).

Page 35: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

18

Morfologi spermatozoa normal dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Morfologi Normal Spermatozoa MamaliaSumber : Anonim (2013)

c. Motilitas Spermatozoa

Gerakan ekor mendekati dan menjauh (gerakan flagela)

memberikan pergerakan pada sperma. Energi yang digunakan oleh

sperma untuk bergerak disuplai dalam bentuk Adenosine

Triposphat yang disintesis oleh mitokondria pada badan ekor

(Guyton dan Hall, 1996).

Menurut WHO (1988), ada beberapa kategori motilitas sperma,

yaitu:

1. Sperma bergerak cepat dan lurus ke muka

2. Gerakan lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus

3. Tidak bergerak maju

4. Sperma tidak bisa bergerak

Page 36: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

19

d. Viabilitas Spermatozoa

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya

beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopii.Spermatozoa yang

masuk kedalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari,

sehinnga cukup waktu untukmengadakan konspsei, yaitu

pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa atau disebut juga

fertilisasi dan membentuk zigot (Manuba, 1998).

2. Saluran Sekretori

Saluran ini terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra.

Epididimis adalah saluran panjang berkelok-kelok yang keluar dari

testis. Setiap testis memiliki satu epididimis. Epididimis berfungsi

sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai menjadi

matang sehingga sperma dapat bergerak menuju sel telur (Sutyarso,

1992).

Vas deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Bagian

ujung dari saluran tersebut terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi

vas deferens adalah untuk mengangkut sperma dari epididimis ke

kantong mani (Sutyarso, 1992). Vas deferens berlumen lebih besar,

berdinding lebih tebal daripada saluran sebelumnya. Lapisan terdalam

merupakan lapisan mukosa yang membentuk lipatan longitudinal.

Terdiri sel epitel bebrapa lapis yang paling dalam, ke lumen,

bentuknya batang, dan berstereocilia. Lamina propria, jaringan ikat

dibawah, mukosa mengandung jalinan elastis (Yatim, 1994).

Page 37: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

20

Uretra adalah saluran yang mengosongkan isi sistem ekskresi dan

sistem reproduksi. Uretra terdapat di sepanjang penis dan membuka

keluar pada ujung penis (Campbell, dkk, 2004).

3. Kelenjar Aksesori

Kelenjar ini meliputi kelenjar vesikular, prostat, bulbourethralis.

Kelenjar vesicularis merupakan tubulus berlokus dan berkelok, yang

tersusun oleh lapisan mukosa. Kelenjar ini berasal dari evaginasi vas

deverens yaitu semacam kantong yang memiliki percabangan berupa

kantong kecil ke samping. Lapisan epitel mukosa terdiri atas beberapa

lapis sel yang mengandung butir-butir getah. Cairan yang digetahkan

ikut membina semen. Cairan kelenjar ini mengandung globulin dan

kaya akan vitamin, prostaglandin, dan fruktosa. Pembentukan kadar

fruktosa dalam semen yang sangat penting untuk mengetahui keadaan

vesicular seminalis (Yatim, 1994).

Kelenjar prostat merupakan kelenjar penghasil getah yang dialirkan ke

saluran sperma. Kelenjar prostat hanya ada satu, berbentuk bulat, dan

terletak pada bagian atas uretra di bawah kandung urin (Sutyarso,

1992).

Kelenjar bulbourethralis atau cowper terletak dibelakang uretra,

sebelum penis. Lapisan mukosa mengandung kelenjar tubuloalveolar

yang diselaputi jaringan otot polos, lurik, dan jaringan ikat (Yatim,

1994).

Page 38: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

21

4. Penis

Penis adalah genitalia luar jantan untuk menyalurkan semen ke dalam

tubuh betina. Terdiri dari 3 batang silindir jaringan yang erektif (dapat

berereksi), 2 batang corpora cavernosa sebelah atas, dan 1 batang

corpus spongiosum di bawah. Korpus spongiosum menyelaputi uretra.

Batang yang erektif terdiri dari ruangan-ruangan banyak yang saling

berhubungan, disebut trabekula. Sekat trabekula ini terdiri dari serat

jaringan ikat, dilapisi sel-sel endothelium. Kalau penis berereksi,

darah memenuhi batang yang tiga buah itu sehingga penis menjadi

keras (Yatim, 1994)

Di sebelah luar corpora terdapat jaringan ikat yang keras dan liat,

disebut tunika albugenia. Terdiri dari banyak serat kolagen. Sebelah

luar terdapat kulit dan lapisan subkutis (subkutan). Subkutis tidak

mengandung jaringan adiposum tetapi banyak serat otot polos. Kulit

pembungkus gland penis disebut prepuce. Pembuluh darah yang

keluar masuk penis berhubungan langsung dengan trabekulae dalam

corpora (Yatim, 1994).

Page 39: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

22

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2018 di

Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi untuk pemeliharaan dan pemberian

perlakuan hewan uji. Pembuatan ekstrak biji pepaya dilakukan di

Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pisau yang berfungsi

untuk membelah buah pepaya, nampan yang berfungsi untuk menampung biji

pepaya, oven yang berfungsi untuk mengeringkan biji pepaya, alat penumbuk

yang berfungsi untuk menghaluskan biji pepaya, penyaring dan pompa vacum

yang berfungsi untuk menyaring filtrat, timbangan yang berfungsi untuk

menimbang biji pepaya, gelas ukur yang berfungsi untuk mengukur

banyaknya etanol yang dibutuhkan, tabung reaksi yang berfungsi untuk

menampung filtrat hasil reaksi , botol film yang berfungsi untuk menampung

ekstrak biji pepaya, pipet tetes yang berfungsi untuk mengambil ekstrak biji

pepaya, jarum suntik yang berfungsi untuk alat pencekok ekstrak biji pepaya,

Page 40: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

23

alat bedah yang berfungsi untuk membedahhewan uji, mikroskop yang

berfungsi untuk mengamati preparat histologi, rak kandang mencit yang

berfungsi untuk meletakkan kandang mencit, kandang mencit (sekam padi,

tempat makan dan minum serta pakan mencit) yang berfungsi untuk tempat

tinggal mencit, label yang berfungsi untuk memberi label pada objek

pengamatan, tisu yang berfungsi untuk membersihkan sisa zat warna pada

objek gelas, dan alat tulis yang berfungsi untuk mencatat data hasil penelitian.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji pepaya yang berfungsi

untuk bahan utama yang akan di uji efeknya , alkohol yang berfungsi untuk

setrilisasi, aquabides yang berfungsi untuk larutan pada perlakuan kontrol,

mencit jantan (Mus musculus L.) yang berfungsi untuk hewan uji dan larutan

kloroform yang berfungsi untuk larutan pembius saat pembedahan.

C. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Ekstrak

Biji pepaya dibersihkan. Setelah dibersihkan,biji pepaya kemudian

dikeringkan dibawah sinar matahari dan dikeringkan menggunakan oven

sampai benar-benar kering. Biji pepaya yang sudah kering dihaluskan

dengan cara ditumbuk sehingga berbentuk serbuk kering atau seperti

tepung. Kemudian tepung biji pepaya direndam dengan alkohol untuk

dimaserasi. Cairan yang diperoleh kemudian disaring dengan bantuan

pompa vacum sehingga menghasilkan filtrat. Filtrat kemudian dievaporasi

menggunakan rotary evaporator hingga terbentuk ekstrak. Pada saat akan

digunakan, ekstrak biji pepaya ditimbang sesuai dengan dosis perlakuan

Page 41: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

24

lalu disuspensi dengan larutan Carboxymethyl Cellulose (CMC) 1%.

Ekstrak yang didapatkan disimpan dalam botol film di tiap-tiap dosis.

2. Pemeliharaan Mencit

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan

sebanyak 20 ekor berumur 3 bulan, fertil, dengan berat 30-40 gram yang

dibagi dalam 4 kelompok yaitu satu kelompok kontrol, dan tiga kelompok

perlakuan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Sebelum diberi

perlakuan, semua mencit diaklimatisasi terlebih dahulu selama satu

minggu. Mencit diberi makan pellet dan air minum yang dilakukan dua

kali setiap harinya, perlakuan dilakukan selama 35 hari.

3. Perhitungan Penetapan Dosis

1 ml = 0,86 g

0,4 ml = ekstrak yang diperlukan dalam satu kali pencekokan

Contoh

Perlakuan C : Dosis 45mg/40gBB dalam 0,4 ml aquabides

45 mg = ...... ml

45 mg/ 0,86 g = 0,045 g/ 0,86 g x 1 ml

= 0,052 ml x 14 x 50

= 36,4 ml

Keterangan : 14 = lama waktu pemberian ekstrak

50 = jumlah atau banyaknya mencit (Agustina, 2008).

Sehingga dalam penelitian ini, banyaknya ekstrak biji pepaya yang akan

disediakan untuk 20 ekor mencit selama 35 hari pemberian ekstrak adalah:

Page 42: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

25

1. Kelompok K= Kontrol Aquabides

2. Kelompok P1= 2 mg/40gBB0,35ml

3. Kelompok P2= 4 mg/40gBB0,87 ml

4. Kelompok P3= 8 mg/40gBB 1,23 ml

4. Pemberian Perlakuan

Sebelum perlakuan, dilakukan penimbangan berat badan mencit. Mencit

jantan dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 5

ekor. Pada penelitian ini ekstrak biji pepaya diberikan secara oral atau

dicekok dengan menggunakan aquabides sebagai kontrol sehingga

menurut Yorijuly (2012) presentase yang digunakan adalah 1%. Hewan

uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan dengan berat

sekitar 40 gram, sehingga rumus perhitungan volume penggunaan

aquabides yaitu sebagai berikut.

Volume pemberian = Berat x Persen Pemberian

= 40 gram x 1%

= 40 gram x (1 ml/100 gram)

= 0,4 ml

Menurut Chirstijanti (2009), dosis ekstrak biji pepaya yang diberikan

adalah sebagai berikut :

A. Kolompok K(Kontrol)

B. Kolompok P1 : 10 mg/200 gr BB

C. Kolompok P2 : 20 mg/200 gr BB

D. KolompokP3 : 40 mg/200 gr BB

Page 43: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

26

Dosis tersebut diberikan pada hewan uji Tikus Putih yang beratnya 5 x

dari berat mencit (Mus musculus L) sehingga dosis ekstrak biji pepaya

yang digunakan adalah :

A. Kelompok K dengan diberi aquabides.

B. Kelompok P1diberi dosis 2 mg/40 g BB dalam 0,4 ml aquabides .

C. Kelompok P2diberi dosis 4 mg/40 g BB dalam 0,4 ml aquabides.

D. Kelompok P3 diberi dosis 8 mg/40 g BB dalam 0,4 ml aquabides.

Pencekokan dilakukan setiap pagipada pukul 08.00 WIB selama 35 hari.

5. Parameter yang diamati

Parameter yang diamati pada penelitian ini diantaranya yaitu motilitas,

viabilitas, dan morfologi spermatozoa.

Pengamatan spermatozoa dilakukan di bawah mikroskop cahaya dengan

perbesaran 40 x 10 dengan menghitung spermatozoa yang tidak bergerak

untuk parameter motilitas, spermatozoa yang tidak terwarnai untuk

parameter viabilitas, dan spermatozoa abnormal untuk parameter

morfologi.

6. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan mencit jantan

sebagai hewan uji.Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Digunakan metode RAL karena unit eksperimen

dianggap bersifat homogen dan perlakuan dilakukan secara acak.

Page 44: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

27

Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol

dengan lima kali ulangan.

1. Kelompok Kontrol (K) : Perlakuan dengan aquabides

2. Kelompok Perlakuan I (P1) : Kelompok perlakuan 1, mencit

diberiektrak biji pepaya sebanyak

2 mg/gBB.

3. Kelompok PerlakuanII (P2) :Kelompok perlakuan 2, mencit

diberiekstrak biji pepaya sebanyak

4 mg/gBB.

4. Kelompok Perlakuan III (P3) : Kelompok perlakuan 3, mencit

diberi ekstrak biji papaya sebanyak

8 mg/gBB.

Page 45: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

28

Adapun rancangan penelitian yang diguanakan adalah sebagai berikut.

Keterangan :

K : Perlakuan Kontrol

P1 : Perlakuan 1

P2 : Perlakuan 2

P3 : Perlakuan 3

U1 : Ulangan 1

U2 : Ulangan 2

U3 : Ulangan 3

U4 : Ulangan 4

U5 : Ulangan 5

7. Pengambilan Data

Pada hari ke-36 mencit dibedah. Dipisahkan bagian kiri dan kanan vas

deferens. Untuk memperoleh spermatozoa, bagian vas deferens diambil

kemudian dipijat searah di dalam kaca arloji didalam kaca arlojiyang telah

diisi dengan NaCl 0,85% sebanyak 25 ml, kemudian spermatozoa yang

telah diperoleh diaduk secara perlahan dengan kaca pengaduk agar

homogen.

KU1 P3U5 P2U3

P2U2 P1U1 P3U1

P1U3 P2U1 KU2

P3U3 KU5 P1U2

KU4 P3U2 P1U5

KU5

P2U4

P3U4

KU3

P1U4

Page 46: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

29

1. Motilitas Spermatozoa

Suatu volume semen tertentu (15-20 mikroliter), diletakkan dengan

bantuan mikropipet diatas kaca objek yang bersih kemudian ditutup

dengan kaca penutup. Siapan kemudian diperiksa dengan perbesaran

400X dan 600X. pemeriksaan harus dilakukan pada suhu kamar.

Biasanya empat sampai enam lapang pandangan yang harus diperiksa

untuk mendapat seratus sperma secara barurutan yang kemudian

diklasifikasi sehingga menghasilakn persentase setiap kategori

motilitas (WHO, 1988).

%motilitas = x 100%

a= Jumlah spermatozoa yang dihitung (100)

b= spermatozoa yang tidak bergerak

2. Viabilitas

Satu tetes (15-20 mikroliter) semen dicampur dengan satu tetes larutan

eosin 0,5% pada kaca objek kemudian ditutup dengan kaca penutup.

Setelah 1-2 menit siapan diamati melalui mikroskop biasa dengan

perbesaran 400X. Dihitung sperma yang tidak terwarnai (hidup) dan

yang terwarnai (mati) (WHO, 1988).

%viabilitas = x 100%

a= Jumlah spermatozoa yang dihitung (100)

b= spermatozoa yang terwarnai (mati).

Page 47: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

30

3. Morfologi Spermatozoa Normal

Setetes semen yang telah homogen diteteskan pada kaca obyek.

Kemudian dengan menggunakan kaca obyek yang lainnya dan

diletakkan di bagian depan kaca obyek awal (membentuk sudut 300)

ditarik kebelakang sampai menyinggung tetesan semen. Setelah tetesan

semen menyebar, dengan hati-hati tanpa mengangkat kaca obyek

(sudut tetap 300), kaca obyek didorong kedepan, dan terbentuk preparat

tipis. Setelah preparat kering dimasukkan kedalam metil alkohol

(fiksasi) 5 menit lalu diangkat dan dimasukkan dalam larutan zat warna

giemsa ± 20 - 30 menit preparat diangkat, dicuci dengan air kran

mengalir. Selanjutnya dilakukan pengamatan menggunakan

mikroskop cahaya untuk melihat abnormalitas sperma yang terjadi

pada ekor dan kepala (WHO, 1988).

% normalitas = x 100%

a = Jumlah spermatozoa yang dihitung (100)

b = Spermatozoa yang abnormal

8. Analisis Data

Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalahmotilitas, viabilitas,

dan morfologi spermatozoa mencit jantan. Data dianalisis dengan

menggunakan Analisis Ragam (ANARA) untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan antar perlakuan.Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%.

Page 48: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

31

9. Diagram Alir Metode Penelitian

Gambar 6.Diagram Alir Metode Penelitian

Mulai

Pelaksaan Penelitian

Persiapan Penelitian:

Persiapan Hewan Uji Persiapan Bahan Persiaan Alat

Perlakuan Dengan Pemberian EkstrakBiji pepaya

Analisis motilitas, viabilitas dan morfologispermatozoa

Interpretasi Data

Penyususnan Laporan

Selesai

Page 49: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian

ekstrak biji pepaya(Carica papaya L.)terhadap mencit (Mus musculus L.)

dapat :

1. Menurunkan motilitas spermatozoa mencit.

2. Menurunkan viabilitas spermatozoa pada mencit.

3. Menurunkan morfologi spermatozoa normal mencit dengan dosis yang

paling efektif yaitu pada perlakuan P3 (8 mg/40grBB).

B. Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pemberian

ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap libido mencit jantan (Mus

musculus L.)

Page 50: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

45

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, I. 2008. Aktivitas Folikulogenesis Mencit (Mus musculus L.) SetelahPemberian Ekstrak Rimpang Rumput Teki (Cyperus rotundus L.). Srikpsi.Jurusan Biologi FMIPA.Unila. Lampung

Anonim.2016. http:// lifestyles.blogspot.com.tikus sebagai hewan percobaan.dikutip pada tanggal 07 juni 2018 pukul 20.00 WIB

Anonim .2013.http:// Abisjatuhbangunlagi.wordpress.com sistem reproduksijantan. dikutip pada tanggal 05 november 2017 pukul 09.20 WIB

Anonim. 2013.http://www.Embrioone.blogspot.com. diakses pada tanggal 05November 2017 pukul 09.30 WIB

Adnan, S. 2001. Pengaruh Pajanan Timbal terhadap Kesehatan dan Kualitassemen pekerja laki-laki.Majalah Kedokteran Indonesia. Vol.51. No.5hlm168-174

Barnes, R.M. 1973. Motion Study and Time Study Van Nostrand Reinhold Co.New York

Barus, A. 2008.Agroteknologi Tanaman Buah-buahan. USU-Press. Medan.

Basha H, A. Lalithamma, N.A. Govardhan, C. Changamma .2013. Evaluation ofantifertilityefficacy of Carica papaya seed extract through histologicalindices in male albinorats. International Journal of Chemical andPharmaceutical Sciences.4(3).

Biro Pusat Statistik, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2011.Depkes,Macro International Inc, Survey Demografi dan KesehatanIndonesia,: XXIV+228

Borrow, M.E., S.M. Bone, B.M. Coelin, L.I. Meinik, B.N. Duana, S.W. Canter,T.E. Wiese, T.E. Cleveland and J.A. Mc. Lachlan. 2001. PhytochemicalGliceolins Isolated from Soy Medicine Antihormonal Effect ThroughEsterogen Receptor Alpha and Beta. J. Clin. Endocrinol.Metab.Apr. 86(4). P; 1750-1758.

Page 51: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

46

Campbell, N.A., J.B. Reece,&L.G. Mitchell,.(2004). Biologi Jilid 3.EdisiKelima. Alih Bahasa : Wasmen. Erlangga. Jakarta

Christijanti, W. 2009. Penurunan Jumlah dan Motilitas Spermatozoa SetelahPemberian Ekstrak Biji Pepaya (Kajian Potensi Biji Papaya sebagai BahanKontrasepsi Alternatif). Biosaintifika.Vol.1(1). Halaman 19 - 26

Francis, G., Z. Kerem, H.P.S. Makkar and K. Becker. 2002. The Biological actionof saponins in animal system: review. BRITISH JOURNAL OFNUTRITION 88:587-605.

Garor R, R. Abir, A. Erman, C. Felz, Nitke and B. Fish , 2009. Effect of BasicFibroblast Grotwh Factor on In Vitro Development of Human OvarianPrimordial Follicles. Fertility and Sterility 91(5): 1967-1975.

Guyton and Hall. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. EGC. Jakarta

Hafy, Z dan Moeloek, N. 2001. Tinjauan ultrastruktur dan molekulaer selspermatozoa pada kelainan PrimaryCiliany Dyskeria (PCD) sebagai salahsatu penyebab infertilitas laki-laki serta peranan teknik IVF sebagaialternatif utama penanggulangannya. Majalah Kedokteran Indonesia.Vol.51. No.11. hlm. 401-406

Integrated Taxonomic Information System (ITIS). 2011.Klasification of Caricapapaya L. www.ITIS.com. 02/06/2018 Pukul20.31

Junquiera, L. C. dan Cameriro. 1988. Basic Hitology. 3rd Edition.Terjemahan: H.Dharma. ECG Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.

Kalie, M. B. 1996. Bertanam Pepaya. Edisi Revisi. PenerbitSwadaya. Jakarta

Kimball, J.W. 1994. Biologi Edisi kelima : Jilid 2. Erlangga. Jakarta

Krishna, K.L., M. Paridhavi, J.A.Patel, 2008. Review on Nutritional, medicinaland Pharmacological Properties of Papaya (Carica papaya Linn).Institute of Pharmacy.Nirma University of Science & Technology.Gujarat. India

Komala, S.S. 2004. Efek Pemberian Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphonspicatus B.B.S) Terhadap Uji Kualitas Spermatozoa Mencit (Musmusculus LINN). Skripsi FMIPA UNILA. Bandar Lampung.

Kusumaningrum, E. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pepaya(CaricapapayaL) terhadap Spermatogenesis Mencit (Mus musculus)UniversitasAirlangga. Surabaya

Kusumawati, D. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba.Gadjah MadaUniversity Press.Yogyakarta.

Page 52: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

47

Limbong, T. 2007. Pengaruh Ekstrak Ethanol Kulit Batang Pakettu (Ficussuperba Miq) Terhadap Folikulogenesis Ovarium Mencit (Mus musculus).Dalam Abstrak Jurnal Penelitian. Surabaya: Universitas Airlangga

Lohiya, N.K, B. Manivannan, P.K. Mishra, N. Pathak, S. Sriram, S.S. Bhande, S.Panerdoss.2002.Chloroformextract of Carica papaya seeds induceslong-term reversibleazoospermiain Langur monkey. Asian J Androl.4(1): 17-26.

Lohiya, N.K, P.K. Mishra, N. Pathak , B. Manivannan, S.S Bhande, S. Penerdoss,S. Sriram. 2005.Efficay trial of purified compounds of the seeds of Caricapapaya for male contraception in albino rat.Reprod Toxicol.20n(1):135-48

Mangkoewidjojo dan Smith. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan, dan PenggunaanHewan Percobaanmdi Daerah Tropis. UI Press. Jakarta

Manuba , I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC.Jakarta

Purnomo, B.B. 2008.Dasar-dasar Urologi.Fakultas Kedokteran UniversitasBrawijaya. Malang.

Radiopoetra. 1998. Zoology. Erlangga. Jakarta

Rugh, R. 1968. The Mouse its Reproduction and Development. BurgessPublishing Company.

Santoso, H &K.L.Wibisono. 2000. Pengaruh Pemberian Ekstrak Total AkarBaikat (Gnetum gnemonoidesBrongn) Terhadap Jumlah SelSpermatogenik Mencit Jantan Galur Swiss Webster. Majalah Kedokteran.Vol. 50.No. 50.

Smith,B.J.B dan S. Mangkoewidjojo. 1998. Pemeliharaan Pembiakan danPenggunaan Hewan Percobaan di Dearah Tropis.Universitas Indonesia.Jakarta

Soehadi K dan K.M. Arsyad. 1983. Analisis Sperma. Surabaya: AirlanggaUniversity press. Hlm 16 – 24

Soeradi, O dan Y.A. Nugroho.2002. Toksisitas Akut dan Efek Pemberian EkatrakEtanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Struktur AnatomiTubulus Seminiferus Testis Tikus Putih. Jurnal Bahan Alam Indonesia .Vol. 1.No.1. hlm.35-37.

Somala, L. 2006. Sifat Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina yang MendapatPakan Tambahan Kemangi (Ocimum basilicum) kering.Skripsi. ProgramStudi Teknologi Produksi Ternak Fakultas Peternakan, Institut PertanianBogor.

Page 53: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

48

Sukadana,I.M., S.R. Santi, dan N. K. Juliarti. 2008. Aktivitas AntibakteriSenyawa Golongan Triterpenoid Dari Biji Pepaya (Carica papaya L.).Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.Bali.

Sutyarso.1992. Pengaruh Pemberian Ekstrak Pare (Momordica charantia)TerhadapFertilitas Mencit Jantan (Mus musculus L. STRAIN LMR).Testis. Program PascaSarjana Biomedik. Universitas Indonesia. Jakarta

Sutyarso. 1997. Pengaruh pemberian pakan berkadar protein, lemak dankarbohidarat berbeda terhadap timbulnya Azoospermia pada monyetjantan (Macaca fascularis) yang disuntik kombinasi Testosteron Enantat(TE) dan Depot Medroksi Progesteron Asetat (DMPA). Disertasi. ProgramPascasarjana. Universitas Indonesia

Tjitrosopoemo. 1994. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM Press.Yogyakarta

Tjokronegoro, A. 2002. Oxidative Stress and Male Infertily: Phatophisiologyband Clinical Implication. Jurnal Kedokteran Yarsi. Vol.10.No.1. hlm,5059

Turner, C. Donnel, T. Joseph dan Bagnara. 1988. Endokrinologi Umum.Penerjemah : Harsojo. Airlangga Universiti Press. Surabaya

Uddin, M. 2004. Pengaruh Pemberian Ekstrak daun Jarong (Achyranthes asperaLinn) Per Oral terhadap Jumlah embrio Mencit.Skripsi.FakultasKedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Udoh, P. 1998. Studies on Anfertility Effect of Pawpaw Seeds (Carica papaya) onthe Gonads of Male Albino Rats.Pub.Med. Departement of BiologicalSciences.University of Calabar. Nigeria.

WHO (World Health Organization). 1988. Pemeriksaan Semen Manusia danGetah Servik. Penerjemah Tadjudin, M.K. Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. Jakarta

Winarno M.W dan D. Sundari, 2001.Informasi Tanaman Obat Untuk KontrasepsiTradisional. Cermin Dunia Kedokteran no.120 hal 25-28

Wuryantari dan N. Moeloek. 2000. Perkembangan Mutakhir Fisiologi FungsiTestis : dari Organ Sampai Gen. Majalah Kedokteran. Vol : 50 No.8.

Yatim, W. 1994.Reproduksi dan Embriologi. Penerbit Tarsito. Bandung

Yurnadi, S. P., D. P. Ari, dan O. Soeradi. 2002. Pengaruh Penyuntikan Ekstrakbiji pepaya (Carica papaya.) terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan

Page 54: KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L. …digilib.unila.ac.id/32126/10/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menggunakan mencit jantan sebagai hewan uji. Rancangan yang digunakan

49

Keadaan Sel Spermatogenik Tikus jantan (Rattus norvegicus L.) strainLMR. Makara, Kedokteran dan Kesehatan.5(1): 19-25.

Yuwanta.T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta

Yorijuly. 2012. Perhitungan dosis untuk hewan percobaan. http:/yorijuly14.Wordpress.com/2017/11/01/perhitungan-dosis-untuk-hewan-percobaan.Diakses tanggal 1 November 2017 pukul 10.23 WIB