repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/5306/5/Aris Mundandar edit 2.doc · Web...
Transcript of repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/5306/5/Aris Mundandar edit 2.doc · Web...
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Pada hakikatnya IPA di bangun atas produk ilmiah,proses
ilmiah,dan sikap ilmiah,selain itu,IPA di pandang pula sebagai
proses,sebagai produk, dan sebagai prosedur sebagai proses diartikan semua
kegiatan ilmiah yang menyempurnakan penegtahuan tentang alam maupun
untuk menenukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartiakn sebagai
proses,berupa pengetahuan yang diajarkan disekolah atau yang di luar
sekolah ataupun bacaan untuk penyebaran atau disimanasi pengetahuan10.
IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan alam, sebagaimana
makhluk hidup dimuka bumi ini, manusia memiliki derajat yang lebih tinggi
dibandingkan makhluk hidup lain. Manusia pada dasarnya memiliki sifat
ingin tahu, atau memiliki nafsu dalam mencari pengetahuan. Dengan
dorongan sifat ingin tahu atau nafsu ingin tahu manusia terdorong untuk
melakukan penelitian.
10 Trianto, Model pembelajaran terpadu ,(Jakarta,Bumi angkasa 2012)h 135
16
Dengan melakukan penelitian manusia dapat mengetahui
ketidaktahuan mereka serta mampu memecahkan permasalahan yang
dihapadi dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran IPA diharapakan
sebagai dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan
keadaan pada zaman sekarang.
2. Karakteristik Pembelajaran IPA di SMP/MTs
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan mencari tahu tentang
alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
saja tetapi juga merupakan sustu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetisi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
Secara umum ilmu pengetahuan alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi
bidang kajian energi dan perubahannya, bumi anatriksa, makhluk hidup dan
proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan
dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam. Ilmu
pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang
17
telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri : objektif,
metodik, sistematis, univervasl, dan tetntaif. Ilmu pengetahuan alam
merupakn ilmu yang pokok bahasanya adalah alam dan segala isinya.
Carin dan Sund (1993) dalam Puskur (2007:3), mendefinisakn IPA
sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku
umum (universal), berupa kumpulan data hasil obeservasi dan eskperimen”.
Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat dapat disimpulkan bahwa
hakikat IPA meliputi empat unsur utama, yaitu pertama, Sikap: rasa ingin
tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab
akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar; IPA bersifat open ended; kedua, proses: prosedur
pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi
penyusunan hipotetsis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan; ketiga produk: berupa fakta,
prinsip, teori, dan hukum; dan keempat, aplikasi: penerapan metode ilmiah
dan kosnep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Keempat unsur ini merupakan
ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain
(Puskur, 2007:6).11
3. Konsep Dasar Pembelajaran IPA Terpadu di SMP/MTs
Pada dasarnya tujuan pembelajaran IPA terpadu sebagai sesuatu
kerangka proses pembelajaran, tidak jauh berbeda dengan tujuan pokok
pembelajaran terpadu itu sendiri, yaitu (1) Meningkatkan efisiensi dan
11Ibid, hal 153
18
efektivitas pembelajaran; (2) meningkatkan minat dan motivasi; (3)
beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus (Puskur, 2007:7)12.
4. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang merupakan bagian yang tidak
dipisahkan dari semua kegiatan dalam menuntut ilmu baik di lembaga
pendidikan formal maupun nonformal. Belajar adalah proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya13.
Belajar adalah Aktifitas atau usaha untuk mengetahui seseuatu atau
berusaha memperoleh ilmu pengetahuan14. Belajar juga merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya.15
Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya
terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:
a. Bertambahnya jumlah pengetahuan.b. Adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi.c. Ada penerapan pengetahuan.d. Menyimpulkan makna.e. Menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, danf. Adanya perubahan sebagai pribadi.16
12Ibid, hal. 15513Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya,(Jakarta,Bina Aksara,2003), h, 214Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta, Dep. Pendidikan Nasional, 2003), h, 4815Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, Cet. 1, 2011), h 20.16Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar Dan Pembelajaran (Bogor Gralia Indonesia,, 2010) h.4.
19
Jika hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.
5. Pengertian Media
Kata Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “Perantara” atau “Pengantar”. Dalam bahasa Arab, Media
adalah perantara atau pengantar dari pengirim kepada penerima pesan .
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi dan visual atau verbal17.
Istilah “Media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan
kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art ) dan
logos (bahasa Indonesia “ilmu”). Menurut Webster (1983: 105), “art” adalah
keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan obsevasi.
Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas
tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan
Observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka
teknologi mempunyai pengertian sebagai :
17Prof. Dr. Azhar A., M.A, Media Pembelajaran ,(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 17, 2014), h.3
20
Peluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetpai tersimpul pula sikap, perbuatan, organisisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu. (Achsin, 1986:10)18.
Berikut ini dikemukaan ciri-ciri umum yang terkandung pada media :
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pacaindera
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai media software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audiod. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
didalam maupun diluar kelase. Meida pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaranf. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya radio,
televisi), kelompok besar dan kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder)
g. Sikap, perbuatan organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu19.
6. Komik
Komik adalah medium bercerita atau berekspresi dengan bahasa-
gambar yang tersusun. Punya cerita, dan menguasai bahasa gambar, lebih
penting dari pada sekedar menguasai keterampilan menggambar yang
mencengangkan20.
Komik dapat juga didefiniskan sebagai bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang
erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan
18Ibid,hal 5.19Ibid, hal 620Darmawan, Hikmat, How To Make Comic Menurut Para Master Komik Dunia, (Jakarta, PT. Bentang Pustaka, 2012), h 5
21
kepada pembaca. Pada awalnya komik diciptakan bukan untuk kegiatan
pembelajaran, namum untuk kepentingan hiburan semata21.
7. Komik dalam Pembelajaran
Begitu maraknya komik dimasyarakat dan begitu tingginya kesukaan
terhadap komik hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai
media pembelajaran. Salah satu kelebihan dari komik seperti seperti
penelitian yang dilakukan oleh Thorndike, diketahui bahwa anak yang
membaca komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah
buku komik maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap
tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan
penguasaan kosa kata lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik22.
Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung
unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat
pembaca terlibat secara emosioanal sehingga membuat pembaca untuk terus
membacanya hingga selesai. Hal inilah yang juga menginspirasi komik yang
isi nya materi materi pelajaran. Kecenderungan yang ada siswa tidak begitu
menyukai buku-buku teks apalagi tidak disertai gambar dan ilustrasi
menarik. Padahal secara empirik siswa cenderung lebih menyukai buku
bergambar, yang penuh dengan warna dan visualisasikan dalam bentuk
realistis maupun kartun. Komik pembelajaran diharapkan mampu
meningkatkan minat siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya mampu
meningkatkan hasil belajar siswa23.21Drs. Daryanto, Meida Pembelajaran, (Jogjakarta, Gava Media, 2013), h12722 Zaki Ghufron “Penggunaan Media Komik didalam Pembelajaran Qiro’ah (Eksperimen di MTsN Ngemplak Yogyakarta)”,(Skirpsi Program Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012), hal 1223Ibid, hal 128
22
8. Hakikat Motivasi Belajar
Guru dapat memilih dan menggunakan beberapa metode
pembelajaran, dimana metode pembelajaran yangdipakai dapat menarik
perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan motivasibelajar biologi siswa,
ditunjukkan dengan siswa-siswa terlibat aktif dalam prosespembelajaran
dikelas.
Salah satu metode pembelajaran untuk mengantisipasi kelemahan
metode pembelajaran yang sering dipakai oleh seorang guru adalahdengan
menerapkan metode pembelajaran Picture and Picture Metode tersebut
Menggunakan gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa
sehinggadapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas
serta proseskooperatif pada metode tersebut dapat memacu siswa dalam
belajar biologi dalamsuatu kelompok.
Menurut Suprijono (2010: 110) metode Picture and Picture adalah metode pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkanmenjadi urutan logis. Dalam hal ini guru menyampaikan kompetensi yang ingindicapai, menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukkanatau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Siswa tidakhanya mendengar dan membuat catatan, guru memanggil siswa secara bergantianmemasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasanatau urutan gambar, guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengankompetensi yang ingin dicapai24.
Menurut John M. Keller dalam Driscoll (1994: 314), guru perlu
memberikan motivasi kepada peserta didik. Hal ini dikarenakan munculnya
24Rahmat Fauzi “Penerapan Metode Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas Viii D Smp Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” (Skripsi Program Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012) h. 5
23
motivasi belajar dalam diri peserta didik bukan hanya menjadi tanggung
jawab mereka, tetapi juga menjadi tanggung jawab guru25.
Model ARCS dikenal dengan empat komponen strategis yang
penting dalam memberikan motivasi, antara lain :
a) Attention (perhatian) yaitu strategi untuk merangsang dan menimbulkan
rasa ingin tahu dan minat.
b) Relevance (kegunaan) yaitu strategi untuk menghubungkan keperluan,
minat, dan motif peserta didik.
c) Confidence (percaya diri) yaitu strategi untuk membantu peserta didik
dalam membangun pemikiran positif untuk mencapai keberhasilan
belajar.
d) Satisfaction (kepuasan) yaitu strategi untuk memberikan penghargaan
ekstrinsik dan intrinsik. (Keller: 1983)
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai model ARCS, maka penulis
uraikan sebagai berikut:
1. Attention (Perhatian)
a) Pengertian Attention (Perhatian)
Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan pada sesuatu
objek, baik di dalam maupun di luar dirinya. Perhatian juga dapat
didefinisikan sebagai suatu strategi kognitif yang mencakup empat
keterampilan, yaitu: 1) berorientasi ke suatu masalah, 2) meninjau
sepintas masalah, 3) memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan,
25 Trisnawati “Implementasi Model Arcs (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)Dalam Pembelajaran PAI Di sma n 1 brebes” (Skripsi Program Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo, Semarang, 2008) h.11
24
4) mengabaikan stimuli yang tidak relevan26. Perhatian itu merupakan
reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan
bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran
terhadap satu objek27.
Perhatian (attention) adalah pemusatan atau pemfokusan usaha
mental. Perhatian juga bersifat selektif dan beralih28. Maksud dari
bersifat selektif adalah memusatkan perhatian kepada stimuli tertentu
yang dianggapnya penting dan mengabaikan stimuli yang lain yang
dianggap tidak penting. Sedangkan dapat beralih adalah pada saat
memperhatikan suatu hal tertentu, perhatian dapat beralih ke hal yang
lain. Peserta didik dapat kapan saja mengalihkan perhatiannya dari
materi atau satu hal ke hal lain atas kemauannya sendiri tanpa perlu
ada perangsangan eksternal untuk mengalihkan perhatiannya. Yang
dimaksud perhatian (attention) dalam motivasi ARCS adalah strategi
untuk merangsang dan menimbulkan rasa ingin tahu dan minat29.
Motivasi adalah unsur utama dalam belajar dan belajar tidak akan
berlangsung tanpa perhatian30. Anak memperhatikan sesuatu secara
spontan segera setelah diberi perangsang. Hal ini dikarenakan peserta
didik tertarik terhadap hal tersebut.
26 Toeti Soekamto, dan Udin Saripudin Winataputra, Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PAU-PPAI, cet. 2, 1996), hlm. 4727 Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: Mandar Maju, 1996), hlm. 11128 John W. Santrock, Adolescence (Perkembangan Remaja), (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm. 13729 Dikutip dari http://www.teachersrock.net/09032000/1pini.phtml. Diakses pada tanggal
07 Januari 2016 (Pukul 13:22 WIB)30 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 142
25
Di dalam proses belajar-mengajar perhatian merupakan faktor
utama yang jelas besar pengaruhnya. Artinya, peserta didik yang mau
belajar harus memiliki atensi atau perhatian terhadap materi yang akan
dipelajari31. Dengan adanya perhatian yang besar, maka peserta didik
dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses
lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari luar.
Intensitas perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran berbeda-
beda antara yang satu dengan yang lain. Ada yang dapat
mempertahankan perhatian itu dari awal pelajaran sampai berakhirnya
pelajaran. Ada yang hanya memperhatikan pada saat awal pelajaran,
bahkan ada pula yang sama sekali tidak memusatkan perhatian dari
awal sampai akhir. Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin,
maka perhatian dibagi dua, yaitu; 1) perhatian intensif, dan 2)
perhatian tidak intensif32. Semakin banyak kesadaran yang menyertai
suatu aktivitas atau pengalaman batin berarti semakin intensif
perhatiannya, sedangkan jika makin intensif perhatian yang menyertai
suatu aktivitas maka akan semakin sukseslah aktivitas tersebut.
Perhatian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
dibagi dalam dua golongan besar, yaitu faktor luar dan faktor dalam.
Termasuk dalam faktor luar adalah faktor-faktor yang terdapat pada
objek yang diamati itu sendiri, yaitu intensitas atau ukuran, kontras,
31 R. Angkowo, dan A. Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 3932 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), hlm. 14
26
pengulangan dan gerakan. Sedangkan termasuk dalam faktor dalam
adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri individu si
pengamat, yaitu motif, kesediaan, dan harapan33.
Perhatian merupakan faktor penting dalam pembelajaran.
Menurut Woodruff seperti dikutip oleh Callahan (1996: 23) bahwa
sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa ada minat atau perhatian.
Keller seperti dikutip Reigeluth (1987: 383-430) menyatakan bahwa
dalam kegiatan pembelajaran minat atau perhatian tidak hanya harus
dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama kegiatan
pembelajaran berlangsung34.Oleh karena itu, guru harus
membangkitkan dan memelihara minat atau perhatian peserta didik
guna menumbuhkan keingintahuan peserta didik dalam setiap
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Perhatian peserta didik dapat bangkit antara lain karena
dorongan ingin tahu. Oleh sebab itu rasa ingin tahu peserta didik perlu
dirangsang. Dalam diri peserta didik perlu ditumbuhkan pertanyaan-
pertanyaan reflektif seperti "mengapa saya harus belajar tentang ini?".
Dengan demikian perhatian akan terpelihara selam proses
pembelajaran berlangsung atau bahkan lebih lama lagi.17 Rasa ingin
tahu peserta didik dapat dirangsang melalui cara-cara baru, unik, atau
cara yang sudah ada.
b) Strategi Untuk Meningkatkan Perhatian Peserta didik33 Singgih Dirgagunarso, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1996),
hlm. 1434 dikutip dari http://www.depdiknas.com/11012007 . Diakses pada tanggal 07 Januari 2016
(Pukul 13:44 WIB)
27
Perhatian merupakan alat yang berguna dalam usaha
mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Strategi untuk merangsang
minat dan perhatian peserta didik dapat dilakukan dengan seperti di
bawah ini35:
1) Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, contoh:
ceramah, diskusi, bermain peran, simulasi, curah pendapat,
demonstrasi, studi kasus, dan lain sebagainya.
2) Menggunakan media untuk melengkapi penyampaian bahan kajian,
contoh: transparansi, film, video, tape, dan sebagainya.
3) Menggunakan humor dalam pembelajaran.
4) Menggunakan peristiwa nyata (anekdot dan contoh-contoh) untuk
memperjelas konsep yang diutarakan.
5) Menggunakan teknik bertanya guna melibatkan peserta didik.
2. Relevance (kegunaan)
a) Pengertian relevance (kegunaan)
Relevance merupakan adanya hubungan antara kebutuhan
dengan motivasi, yaitu berhubungan dengan kehidupan peserta didik
baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun
yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan
datang (Keller, 1987: 2-9)36. Sebagai peserta didik yang mulai belajar
di kelas, mereka membawa sikap dan kebutuhan-kebutuhan.
Keduanya, sikap dan kebutuhan mempengaruhi motivasi dan
35 R. Angkowo, dan A. Kosasih, op. cit. hlm. 3936 dikutip dari http://www.depdiknas.com/11012007 . Diakses pada tanggal 07 Januari 2016 (Pukul 13:59 WIB)
28
partisipasi di dalamnya37. Jika peserta didik merasa kegiatan
pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat dan
berguna bagi kehidupan mereka, maka akan terdorong
mempelajarinya karena memilik relevansi dengan kebutuhan mereka,
dan memiliki tujuan yang jelas.
Artinya, motivasi belajar akan tumbuh bila peserta didik
mengakui bahwa materi belajar mempunyai manfaat langsung secara
pribadi. Kata relevansi menunjukkan adanya hubungan materi
pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi
peserta didik akan bangkit dan berkembang apabila mereka merasakan
bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi,
bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya38.
Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas
serta ada manfaat yang relevan dengan kehidupan akan mendorong
individu untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan tujuan yang jelas
mereka akan mengetahui kemampuan apa yang akan dimiliki dan
pengalaman apa yang akan didapat. Mereka juga akan mengetahui
kesenjangan antara kemampuan baru itu sehingga kesenjangan tadi
dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali39.
Kebutuhan pribadi (basic needs) dikelompokkan ke dalam tiga
kategori sebagai berikut40:
37 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2002), hlm.361-36238 R. Angkowo, dan A. Kosasih, op. cit., hlm. 4039 Ibid. Hal 4040 Ibid. Hal 40
29
1) Nilai motif pribadi (personal motive value) mencakup kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement), kebutuhan untuk berkuasa (needs for power), dan kebutuhan untuk berafiliasi atau berteman (needs for affiliation).
2) Nilai motif instrumental, berarti bahwa keberhasilan dalam mengerjakan tugas dianggap sebagai indikasi atau sebagai langkah untuk mencapai keberhasilan berikutnya.
3) Nilai motif kultural, berarti tujuan yang ingin dicapai itu sesuai dengan nilai yang diyakini dan dipegang oleh kelompok yang menjadi acuan peserta didik.
b) Strategi untuk menunjukkan relevansi
Suciati mengemukakan bahwa strategi untuk menunjukkan
relevansi adalah sebagai berikut41:
1) Sampaikan kepada peserta didik apa yang dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran. Ini berarti guru harus menjelaskan instruksional.
2) Jelaskan manfaat pengetahuan, keterampilan atau sikap serta nilai yang akan dipelajari, dan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam pekerjaan dan kehidupan nanti.
3) Berikan contoh, latihan, atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi peserta didik atau profesi tertentu.
3. Confidence (percaya diri)
a) Pengertian confidence (percaya diri)
Rasa percaya diri (self-esteem) adalah dimensi evaluatif
yang menyeluruh dari diri. Rasa percaya diri juga disebut harga diri
atau gambaran diri42. Secara terminologi percaya diri adalah
41Suciati, et. al., Teori Belajar, motivasi dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta: PAU-PPAI, 1996), hlm. 542 John. W. Santrock, op.cit., hlm. 336.
30
keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu
menangani segala situasi dengan tenang43.
Menurut Tarsis Tarmuji Percaya diri adalah kemampuan
untuk memecahkan problem secara kreatif, membuat orang lain
merasa lega, melenyapkan rasa takut dan bimbang yang dapat
memojokkanya jika membiarkanya44. Orang yang percaya pada
dirinya sendiri akan merasa yakin terhadap kemampuan dirinya
sehingga dapat menyelesaikan masalahnya karena mereka tahu apa
yang di butuhkan dalam hidupnya serta mempunyai sikap positif
yang didasari keyakinan dan kemampuannya.
Menurut Norman Vincent Peale dalam bukunya The Power Of
Positive Thinking,
"seseorang pastilah tidak mungkin menjadi sungguh-sungguh berbahagia atau sukses tanpa memiliki rasa percaya diri yang mendasar. Rasa diri memang mutlak dibutuhkan agar bisa merasa bahagia dalam menjalani kehidupan."45
Kepercayaan diri merupakan suatu konsep yang menarik. Rasa diri
yang sejati berarti memiliki beberapa hal yang meliputi integritas diri,
wawasan pengetahuan, keberanian, sudut pandang yang luas dan harga diri
yang positif46.
Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat
berinterelasi dengan lingkungan. Bandura (1977) mengembangkan lebih
43 Hambly K., Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri, (Jakarta: Arcan, 1995), hlm44 Tarsis Tarmuji, Pengembangan Diri, (Yogyakarta: Liberty, 1998), hlm.4745 Aaron Lumpkin, You Can be Positive, Confidence and Courageous, (Jakarta: Erlangga, 2005), hlm. 8246 Ibid. Hal 82
31
lanjut konsep tersebut dengan mengajukan "self-efficacy". Konsep tersebut
berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya memiliki kemampuan
untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan47.
Setiap orang bisa menjadi lebih percaya diri. Alasan utama kurang
percaya diri adalah karena tidak mengetahui apa sebenarnya yang bisa
dilakukan dan tidak mempunyai cukup pengalaman.
Untuk memperjelas pengertian percaya diri, Zakiah Daradjat memberi
gambaran tentang timbulnya percaya diri, yaitu apabila setiap rintangan dan
halangan dapat dihadapi dengan sukses, sukses yang dicapai itu akan
membawa kegembiraan, dan kegembiraan akan membawa kepercayaan diri
selanjutnya kepercayaan pada diri akan dihadapi dengan hati yang tenang
sehingga penganalisaan problem itu dapat dilakukan48.
Percaya diri banyak kaitannya berhubungan dengan orang lain,
kepercayaan pada diri sendiri itu ditentukan oleh pengalaman-pengalaman
sejak kecil, sukses dan suasana menggembirakan akan menambah
kepercayaan pada diri dan akan mempengaruhi pula sukses-sukses di masa
yang akan datang, sebaiknya situasi dan kegagalan yang mengecewakan akan
mempengaruhi kepercayaan pada diri dan akan mengakibatkan pula
kegagalan-kegagalan yang berikutnya. Ada pun lawan dari percaya diri
adalah rendah diri49.
47 Suciati, dkk., op.cit., hlm. 4648 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Haji Masagung, 1990), hlm. 25.49 Ibid. hlm. 26
32
Kepercayaan diri berbanding lurus dengan konsep diri. Semakin baik
konsep diri, maka akan semakin kuat percaya diri. Demikian sebaliknya,
semakin buruk konsep diri, maka akan semakin lemah rasa percaya diri.
Kepercayaan diri ini selanjutnya akan menentukan seberapa besar potensi
atau kemampuan diri yang digunakan, seberapa baik dan efektifnya sebuah
tindakan dan tentu saja akhirnya akan menentukan hasil yang didapatkan50.
Menurut Bandura seperti dikutip oleh Gagne dan Driscoll (1988: 70)
seseorang yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung akan berhasil
bagaimanapun kemampuan yang ia miliki. Sikap di mana seorang merasa
yakin, percaya dapat berhasil mencapai sesuatu akan mempengaruhi mereka
bertingkah laku untuk mencapai keberhasilan tersebut. Sikap ini akan
mempengaruhi kinerja aktual seseorang, sehingga perbedaan dalam sikap ini
menimbulkan perbedaan dalam kinerja. Sikap percaya, yakin atau harapan
akan berhasil mendorong individu bertingkah laku untuk mencapai suatu
keberhasilan.51
Sikap percaya diri, yakin akan berhasil ini perlu ditanamkan pada
peserta didik untuk mendorong mereka agar berusaha dengan maksimal guna
mencapai keberhasilan yang optimal.
Artinya untuk belajar secara efektif, perlu dihilangkan rasa
kekhawatiran dan rasa ketidakmampuan dalam diri peserta didik. Peserta
didik perlu percaya bahwa ia mampu dan bisa berhasil dalam mempelajari
50 Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategi, Petunjuk Praktis Untuk Menerapkan Accelerated Learning, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet. 2, 2004), hlm. 4751 dikutip dari http://www.depdiknas.com/11012007 . Diakses pada tanggal 07 Januari 2016 (Pukul 14:24 WIB)
33
sesuatu. Oleh sebab itu, pada diri peserta didik perlu ditumbuhkan harapan
positif untuk berhasil52. Prinsip yang perlu dikembangkan adalah bahwa
motivasi itu akan tumbuh, berkembang, dan meningkat sejalan dengan
tumbuh, berkembang, dan meningkatnya harapan atau cita-cita untuk
berhasil. Harapan atau cita-cita ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman
keberhasilan masa sebelumnya. Dengan demikian ada korelasi antara
pengalaman berhasil dan motivasi. Motivasi dapat memacu dan menghasilkan
ketekunan yang membawa serta mengarahkan keberhasilan (prestasi).
Selanjutnya, pengalaman berhasil akan memotivasi seseorang untuk
melaksanakan tugas berikutnya.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap percaya diri
merupakan sikap yakin bahwa dirinya benar, kuat dan mampu dalam
menghadapi masalah yang datang. Mengingat betapa pentingnya rasa percaya
diri, tugas bagi guru untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta
didik, sehingga mereka merasa mampu dalam setiap pelajaran apa pun.
b) Strategi untuk meningkatkan rasa percaya diri
Strategi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kepercayaan
diri antara lain53:
1) Meningkatkan harapan peserta didik untuk berhasil, dengan memperbanyak pengalaman keberhasilan peserta didik. Misalnya, mempersiapkan pembelajaran agar dengan mudah dipahami peserta didik, diurutkan dari materi yang mudah ke materi yang sukar.
52 R. Angkowo, dan A. Kosasih, op.cit., hlm. 4153 Ibid. hlm. 41-42
34
2) Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga peserta didik tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus.
3) Meningkatkan harapan peserta didik untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kriteria tes atau ujian pada awal proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar membantu peserta didik mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang diharapkan.
4) Meningkatkan harapan peserta didik untuk sukses dengan menggunakan strategi kontrol. Keberhasilan terletak pada diri peserta didik sendiri. Misalnya, dengan mencantumkan strategi pembelajaran dan kriteria untuk menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam silabus atau rencana pembelajaran.
5) Menumbuhkembangkan kepercayaan diri peserta didik dengan mengatakan "nampaknya kalian telah memahami konsep yang saya ajarkan dengan baik", serta menyebutkan kelemahan peserta didik sebagai "hal yang masih perlu diperbaiki".
6) Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran, agar peserta didik mengetahui serta memahami bagaimana kepribadiannya selama masa pendidikan mereka dan memperbaiki kelemahan mereka.
4. Satisfaction (kepuasan)
a) Pengertian satisfaction (kepuasan)
Menurut Arthur S. Reber, dan Emiliy Reber dalam The Penguin
Dictionary Of Psychology, "satisfaction an emotional state produced by
achieving some goal"."kepuasan adalah suatu perasaan yang dihasilkan dari
tercapainya cita-cita / tujuan"54.
Sedangkan menurut J. P. Chaplin dalam kamus lengkap psikologi
satisfaction (satisfaksi) merupakan keadaan kesenangan dan kesejahteraan,
disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran55.
Kepuasan adalah perasaan gembira, perasaan ini dapat positif timbul kalau
54 Arthur S. Reber, dan Emily Reber, The Penguin Dictionary of Psychology, (England: Penguin Books, 2001), p. 64455 Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 444
35
orang mendapatkan penghargaan terhadap dirinya56. Perasaan ini akan
meningkat pada harga diri kelak.
Keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan, dan peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai
tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam, maupun yang
berasal dari luar peserta didik. Untuk meningkatkan dan memelihara
motivasi peserta didik guru dapat menggunakan penguatan (reinforcement)
berupa pujian, pemberian kesempatan, dan sebagainya.57
9. Kajian MateriTabel 2
Berdasarkan Kajian Materi EkosistemPada Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
Kompentisi Inti Kompetensi Dasar Indikator Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
Mampu menyebutkan & memahami Satuan Ekosistem
menggambarkan dalambentuk diagram rantaimakanan dan jaringjaring kehidupanberdasar hasilpengamatan suatuekosistem
mendefinisikan makhlukhidup yang tergolonglangka.
menyebutkan contohmakhluk hidup yang tergolong makhluk hiduplangka di suatu lokasi.
membuat tulisan untukmengenalkan jenis,bentuk, dan manfaattumbuhan,
56 Bimo Walgito, Psikologi Umum, (Jogjakarta: FPSI-UGM, 1981), hlm. 140.57 Suciati, dkk., op.cit., hlm. 48
36
pergaulan dunia. Memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan alat dan bahan untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan
Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan penanggulangan masalah
hewanlangka yang dilindungi.
37
38
Ekosistem
a. Pengertian Ekosistem
Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem58.
b. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
Bayangkan jika di bumi ini tanpa tumbuhan,tentu manusia dan
hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan,bahkan mati.Bayangkan
pula,jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja,tentu jumlah hewan di
bumi ini akan semakin berkurang.Hal ini di karenakan mereka tidak dapat
memperbanyak diri.Jadi,semua makhluk hidup saling membutuhkan dan
saling mempengaruhiSatuan-satuan makhluk hidup penyusun ekosistem.
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup
yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer59.
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;
Gambar 1. Bagian Bagian Satuan Makhluk Hidup Penyusun Ekosistem
Sumber : Biology, 2001
58 Suhardi, dkk.”Pembelajaran Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam terpadu & Kontekstual VII untuk menengah pertama dan Madrasah Tsanawiyah “ (Jakarta : Pusat Pembukuan, Dep. Pendidikan Nasional, 2009) h 32659 Ibid, h 328
39
1. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak
dan dividus yang berarti dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk
hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau
tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya.Individu juga disebut
satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi.
Populasi berasal ari bahasa latin,yaitu populus yang berarti semua
orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat.Dalam
ekosistem,populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki
spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
3. Komunitas
Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di
suatu daerah yang sama, misalnya halaman sekolah.
4. Biosfer
Biosfer adalah semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.
c. Komponen-komponen ekosistem.
Gambar 2. Bagian Bagian Satuan Makhluk Hidup Penyusun EkosistemSumber : Biology, 2001
40
Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang
membangunnya. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang
saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen.Pada suatu ekosistem
terdapat komponen yang hidup[biotik] dan komponen tak hidup[abiotik].
1. Komponen Biotic
Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk komponen biotik yaang
terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi
3golongan yaitu: produsen, konsumen dan dekomposer.
Gambar 3. Bagian Bagian Satuan Makhluk Hidup Penyusun Ekosistem
Sumber : Biology, 2001
2. Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga
disebut organisme autotrof. Sebagai produsen,tumbuhan hijau mnghasilkan
makanan[karbohidrat] melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan
oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian
41
produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain,yaitu
konsumen.
3. Konsumen.
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam
tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik
yang telah di bentuk oleh produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi
mangsanya.
Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai
berikut :
a. Pemakan tumbuhan [herbivora], misalnya kambing, kerbau, kelini dan
sapi.
b. Pemakan daging[karnivora], misalnya harimau,burung elang, dan serigala.
c. Pemakan tmbuhan dan daging[omnivora], misalnya ayam,itik, dan orang
hutan.
d. Pengurai [dekomposer].Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem.
Jika kelompok ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung
dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan
sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat organik [dari bangkai]
menjadi zat-zat organik penyusunnya.
Autotrof terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya
sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari
(fotoautotrof) dan bahan kimia (kemoautotrof) dan berperan sebagai
produsen, contohnya : tumbuhan berklorofil
42
Heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organik yang disediakan organisme lain sebagai makanannya, bertindak
sebagai konsumen. Contohnya : manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Pengurai atau Dekomposer merupakan organisme yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati, misalnya: bakteri, jamur, kutu
kayu.
2. Komponen Abiotik.
Bagian dari komponen abiotik adalah :
Gambar 4. Bagian Bagian Satuan Makhluk Hidup Penyusun EkosistemSumber : Biology, 2001
a. Tanah.
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi
tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.
b. Air.
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup
adalah suhu air,kadar mineral air,salinitas,arus air,penguapan,dan
kedalaman air.
43
c. Udara.
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon
dioksida,dan nitrogen merupakan gas yang paling pentung bagi
kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi ini. Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum
merata.Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan
metabolisme dan perkembangbiakannya.
3. Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem
Makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri di alam dan lingkungan
sekitar tempat tinggalnya, dibutuhkan suatu interaksi timbal balik yang
juga menjadi dasar dalam ekosistem.Interaksi antar organisme dan
lingkungan ini memunculkan saling kebergantungan antar keduanya60.
a. Antar Komponen Biotik
Kebergantungan biotik ini terjadi antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup lainnya, jika tidak akan menyebabkan salah satu
kelompok organisme/makhluk hidup tersebut tidak dapat bertahan
hidup Kebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui;
60 Ibid, H 332
44
Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses
makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Jaring- jaring makanan
yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Gambar 5. Bagian Bagian Satuan Makhluk Hidup Penyusun EkosistemSumber : Biology, 2001
Gambar 6. Bagian Bagian Satuan Makhluk Hidup Penyusun EkosistemSumber : Biology, 2001
45
b. Antar Komponen Biotik dan Abiotik
Kebergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat
terjadi melalui siklus materi.Siklus ini terus mengalir memunculkan
suatu perpindahan energi dari komponen-komponennya yang disebut
aliran energi. Contoh siklus ini antara lain :
a. siklus karbon
b. siklus air
c. siklus nitrogen
d. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi
menumpuk pada suatu tempat. Aliran energi merupakan rangkaian
urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain
dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer
(herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba,
disebut juga perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah
energi setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Perubahan bentuk
energi menjadi bentuk lain dinamakan transformasi energi.
c. Ketergantungan antara Produsen,
Konsumen, dan Pengurai. Rantai makanan dan jaring-jaring
makanan.Ulat sebagai konsumen makanan daun padi [produsen]. Ulat
menjadi sumber.makanan bagi burung. Setelah burung tersebut
mati,pengurai akan menguraikanhewan yang mati tersebut menjadi
mineral dan humus di dalam tanah. Selanjutnya, mineral dan humus
46
tersebut di gunakan sebagai pupuk oleh tumbuhan hijau.Dari contoh
tersebut dapat di simpulkan bahwa diantara produsen, konsumen dan
pengurai, terjadi ketergantungan. Rantai makanan adalah perpindahan
materi dan energi dari makhluk hidup satu ke makhluk hidup lain
melalui proses makan di makan dengan urutan tertentu. Kumpulan
rantai makanan yang saling berhubungan disebut jarring jaring
makanan.
a. Piramida makanan.
Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi
produsen sampai konsumen tertinggi, akan membentuk gambaran
seperti piramida. Gambaran seperti ini disebut piramida makanan.
Supaya piramida makanan tersusun dengan baik, populasi dalam
suatu ekosistem harus seimbang.Oleh karena itu, populasi produsen
harus lebih banyak dari pada populasi konsumen tingkat 1.
Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tingkat
2. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan suatu konsumen,
jumlahnya semakin sedikit
b. Aliran energy
Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan di makan
yang di lakukan organisme untuk memperoleh tenaga atau energi.
Jadi,proses makan dan di makan dalam suatu rantai makanan dan
jaring-jaring makanan dapat di katakan sebagai proses aliran
energi.
47
Di antara produsen, konsumen dan pengurai adalah saling
ketergantungan.Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk
lainnya.Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya
untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak
langsung.Hubungan saling ketergantungan antar produsen, konsumen
dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa makan dan memakan melalui
peristiwa sebagai berikut:
a. Rantai makanan merupakan perstiwa makan dan dimakan dalam
suatu ekosistem dengan urutan tertentu.
Keterangan :
1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan
makanan dalam bentuk gula, dan disimpan dalam dalam biji,
batang, dan bagian lainnya.
2. Tikus makan tumbuhan. Tubuh tikus mengubah sejumlah
makanan menjadi energi untuk lri, makan, dan bereproduksi
3. Ular makan tikus. Tikus merupakan sumber energi untuk ular
agar tetap hidup.
4. Burung Elang makan ular. Tubuh elang menggunakan energy
yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses kehidupan.
jaring-jaring makanan
b. Jaring-jaring makanan
Hubungan makan dan dimakan pada satu rantai makanan
seperti di atas tergolong sederhana.Namun demikian banyak
organisme memperoleh makanan lebih dari satu sumber.
48
Sebagai contoh beruang makan ikan, buah beri, madu dan
serangga.Burung hantu makan bermacam macam hewan mengerat
dan ular. Kadang-kadang satu jenis makanan dapat menjadi sumber
makanan untuk beberapa organisme yang berbeda.
Sebagai contoh rumput dimakan oleh kelinci, lembu, kijang
dan kuda.Sebagai akibatnya satu organisme dapat menjadi bagian
dari beberapa rantai makanan yang berbeda. Bila rantai-rantai
makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung maka
terbentuklah jaring makanan.
Jaring makanan adalah gabungan dari rantairantai makanan
yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pelajarilah perpindahan
energi di daerah tersebut terjadi antara orgaisme apa saja?
Perpindahan energi terjadi antara organisme tertentu, sesuai dengan
tempat hidupnya.Konsumen dengan beberapa macam makanan,
memiliki kesempatan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan
konsumen yang sumber makanannya terbatas. Bila terjadi sesuatu
yang memusnahkan salah satu jenis persediaan makanan, konsumen
dapat memilih makanan lain dari rantai makanannya dalam jaring
makanan.
Pada rantai makanan telah kita ketahui bahwa tingkat tropik
yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II,
dan seterusnya.Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati
tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua,
karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya.
49
Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat
tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa
panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat
tropik yang semakin tinggi, jumlahnya semakin sedikit. Maka
terbentuklah piramida ekologi/piramida makanan.
Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida jumlah yang
dilukiskan dengan jumlah individu. Piramida jumlah pada suatu
ekosistem menunjukkan bahwa produsen mempunyai jumlah paling
besar dan konsumen tingkat II jumlah lebih sedikit dan jumlah
paling sedikit terdapat pada konsumen tingkat terakhir.Sehingga
piramida energy merupakan gambaran perbandingan antara
produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam
piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
c. Arus Energi
Setiap kegiatan memerlukan energi.Dari mana makhluk hidup
memperoleh energi?Sumber energi untuk organisme adalah energy
kimia yang terdapat di dalam makanan. Makhluk hidup tidak
mampu menciptakan energi, melainkan hanya memindahkan dan
memanfaatkannya untuk beraktivitas.
Sehingga arus energi merupakan perpindahan energi dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari
lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai
pengurai.
50
Sedangkan mineral membentuk siklus.Energi yang dilepas
sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam
memenuhi kebutuhannya.
d. Macam Ekosistem
Ekosistem yang terdapat di alam dibagi menjadi berbagai
macam bergantung pada karakteristik daerah tersebut. Secara umum,
ekosistem terbagi maenjadi tiga bagian, yaitu :
1. Ekosistem Akuatik
Ekosistem akuatik adalah jenis ekosistem yang
berhubungan dengan air, yang berada pada daerah dengan
wilayah air yang luas. Ekosistem ini memiliki karakeristik
pembeda seperti kadar garam, wilayah yang tertembus cahaya
maupun arus airnya. Contohnya ekosistem air laut, air tawar, laut
dalam, sungai, estuari, dan terumbu karang.
2. Ekosistem Terestrial
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh
temperatur dan curah hujan.Ekosistem terestrial dapat dikontrol
oleh iklim dan gangguan.Iklim sangat penting untuk menentukan
mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat
tertentu.Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti
petir, kebakaran, atau aktivitas manusia. Contoh ekosistem ini
antara lain padang rumput, hutan hujan tropis, sabana, gurun, dan
hutan gugur.
51
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.Ekosistem buatan
mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki
keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah
bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus,
agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi,
perkebunan sawit, dan ekosistem pemukiman seperti kota dan
desa.
e. Fungsi Ekosistem
Ekosistem yang terjaga mempunyai peranan penting bagi
kehidupan di alam, seperti:
1. Habitat makhluk hidup
2. Menjaga aliran energy
3. Melaksanakan proses fotosintesis, proses dekomposisi, dan proses
daur biogeokimiawi
4. Mencegah global warming
5. Mencegah kepunahan makhluk hidup tertentu
6. Menjaga keseimbangan energi baik antara komponen biotik
dengan biotik maupun komponen biotik dengan abiotik
52
f. Keseimbangan Ekosistem.
Ekostem di katakan seimbang apabila komposisi di antara
komponen-komponen tersebut dalam keadaan seimbang.Ekosistem
yang seimbang, keberadaannya dapat bertahan lama atau
kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan ekosistem dapat
mempengaruhi keseimbangannya.Perubahan ekosistem dapat terjadi
secara alamiserta dapat pula karena aktivitas dan tindakan manusia.
1. Perubahan Ekosistem secara Alami
Perubahan ekosistem secara alami dapat terjadi karena
adanya gangguan alam.Misalnya gunung meletus,kebakaran
hutan, dan perubahan musim. Bencana alam dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem.
2. Perubahan Ekosistem karena Tindakan Manusia.
Perubahan ekosistem dapat terjadi karena tindakan
manusia. Manusia merupakan salah satu komponen biotik dalam
suatu ekosistem. Manusia mempunyai peranan dan tanggung
jawab terhadap pengelolaan ekosistem.Akan tetapi, manusia juga
dapat merusak ekosistem.
B. Kerangka Berfikir
Menurut Made Wirarta kerangka pemikiran dapat dibuat berupa skema
sederhana yang menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah
yang dikemukakan dalam penelitian. Skema tersebut menjelaskan mekanisme
kerja faktor-faktor yang timbul secara singkat. Dengan demikian gambaran
53
jalannya penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui secara terarah dan
jelas. 61
Sedangkan menurut Sugiyono, kerangka berfikir adalah sintesa tentang
hubungan antar variabel yang disusun berdasarkan teori yang telah
dideskripsikan selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti untuk
merumuskan hipotesis.62
IPA sebagai salah satu pelajaran kelompok sains yang mempunyai
karakteristik berbeda, dengan mata pelajaran lainnya. Biologi memiliki struktur
keilmuan dengan metode tersendiri dan terdapat produk-produk keilmuan
tersendiri seperti, konsep, teori, dan sebagainya.
IPA juga berkaitan tentang cara mencari tau dan memahami secara
sistematis, berarti biologi bukan hanya penguasaan kumpulan materi-materi,
fakta-fakta, konsep-konsep,prinsip-prinsip akan tetapi juga merupakan proses
penemuan.
Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan prubahan tingkah
laku seseorang, diantaranya adalah cara berfikir siswa. Sekolah merupakan
lembaga yang sangat formal dan sangat diharapkan bimbingannya untuk
membentuk manusia yang berguna bagi agama, bangsa , dan negara.
Pembelajajaran pemecahan masalah merupakan pembelajaran yang
menggunakan pemikiran sitematis, teratur dan teliti. Tujuannya adalah untuk
61 Made Wirarta, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis, Andi, Yogyakarta, 2005, h.24.
62 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung, cet. 8, 2009, h. 60.
54
memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah
secara rasional, lugas dan tuntas.
Fenomena pendidikan di negara ini, banyak siswa yang belum
menguasai konsep karena kurangnya motivasi belajar, dan media nya pun
kurang memumpuni dalam kegiatan belajar mengajar. Peserta didik SMP
sangat lah menyukai membaca komik yang menampilkan banyak gambar,
sedang kan di buku pelajaran hanya sedikit ilustrasi yang ditampilkan dan bisa
mempengaruhi motivasi belajar dan mengurangi kemampuan penguasaan
konsep mereka. Salah satu media yang bisa meningkatkan motivasi belajar
mereka yaitu adalah media komik, yang didalam alur ceritanya banyak materi
yang dituangkan didalam nya, agar tujuan materi IPA bisa disalurkan secara
sempurna Melalui media komik peserta didik diharapkan termotivasi dalam
belajar dan mampu menguasai konsep belajar
C. Hipotesis
Sebelum hipotesis dirumuskan, kiranya perlu dijelaskan terlebih dahulu
mengenai pengertian hipotesis. Hipotesis berasal dari dua kata “hypo” yang
artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran. Berdasarkan arti
penggalan kata tersebut, kata hipotesis dapat diartikan dengan pernyataan atau
dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris.63 Berdasarkan
uraian diatas, maka hiposkripsi dalam penelitian ini adalah
Ha1 : Terdapat Pengaruh Media Komik Terhadap Motivasi Belajar Peserta
Didik Pada Materi Ekosistem Kelas VII SMP Dwi Warna Panjang
63 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004, h. 31.
55
Ho1: Tidak Terdapat Pengaruh Media Komik terhadap Motivasi Belajar
Peserta Didik Pada Materi Ekosistem Kelas VII SMP Dwi Warna
Panjang
Ha2 : Rata-rata Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Materi Ekosistem lebih
tinggi siswa yang menggunakan media komik
Ho2: Rata-rata Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Materi Ekosistem lebih
rendah siswa yang menggunakan media komik