makan siang

30
1 LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI PUSAT PENDIDIKAN LALU LINTAS KATA PENGANTAR Puju syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kekuatan dan kecerdasan kepada kita sekalian sehingg kita dapat menyelesaikan Bahan Ajar Patroli Lalu Lintas yang disusun oleh Tim Pusdik Lantas Lemdikpol. Sesuai dengan misi Polantas yaitu menciptakan Kamseltibcar Lantas, Registrasi dan Identifikasi Lalu lintas, situasi dan kondisi lalu lintas terutama di kota besar mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat, demikian juga dengan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis, demikian juga dengan tindak kejahatan yang meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas, yang menuntut polisi bekerja lebih professional dan transparan. Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat harus pula diikuti oleh polantas, perubahan inilah yang mengharuskan seorang Polantas untuk selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan untuk menjawab tantangan tugas tersebut. Buku ini disusun untuk memberikan penjelasan teknis tentang salah satu tugas Polantas yang bertugas di lapangan yaitu “Patroli Lalu Lintas Keselamatan pelanggar atau tersangka, keselamatan pengguna jalan lain dan petugas menjadi prioritas utama. Buku ini juga menjelaskan tindakan petugas selanjutnya, ketika tersangka atau pelanggar telah ditangkap. Dalam penyusunan Hanjar ini tentu masih banyak kekurangan dan kami berhapap kritik dan saran dari pembaca demi kesempuraan buku ini. Jakarta, April 2011 KALEMDIKPOL Drs. OEGROSENO KOMISARIS JENDERAL POLISI

description

dr

Transcript of makan siang

Page 1: makan siang

1

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI PUSAT PENDIDIKAN LALU LINTAS

KATA PENGANTAR Puju syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kekuatan dan kecerdasan kepada kita sekalian sehingg kita dapat menyelesaikan Bahan Ajar Patroli Lalu Lintas yang disusun oleh Tim Pusdik Lantas Lemdikpol. Sesuai dengan misi Polantas yaitu menciptakan Kamseltibcar Lantas, Registrasi dan Identifikasi Lalu lintas, situasi dan kondisi lalu lintas terutama di kota besar mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat, demikian juga dengan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis, demikian juga dengan tindak kejahatan yang meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas, yang menuntut polisi bekerja lebih professional dan transparan. Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat harus pula diikuti oleh polantas, perubahan inilah yang mengharuskan seorang Polantas untuk selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan untuk menjawab tantangan tugas tersebut. Buku ini disusun untuk memberikan penjelasan teknis tentang salah satu tugas Polantas yang bertugas di lapangan yaitu “Patroli Lalu Lintas ” Keselamatan pelanggar atau tersangka, keselamatan pengguna jalan lain dan petugas menjadi prioritas utama. Buku ini juga menjelaskan tindakan petugas selanjutnya, ketika tersangka atau pelanggar telah ditangkap. Dalam penyusunan Hanjar ini tentu masih banyak kekurangan dan kami berhapap kritik dan saran dari pembaca demi kesempuraan buku ini.

Jakarta, April 2011

KALEMDIKPOL

Drs. OEGROSENO KOMISARIS JENDERAL POLISI

Page 2: makan siang

2

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI PUSAT PENDIDIKAN LALU LINTAS

PATROLI LALU LINTAS

I. Pengantar

Petugas Polisi lalu lintas di jalan raya mengemban fungsi preemtif, preventif dan represif dalam pelaksanaan tugas pokok kepolisian yaitu menjaga Kamseltibcarlantas, menegakkan hukum dan melayani serta mengayomi masyarakat khususnya di jalan raya.

Salah satu tugas Polisi lalu lintas yaitu melakukan patroli lalu lintas yang bertujuan untuk mengawasi kelancaran lalu lintas, menindak pelanggaran lalu lintas, melakukan pengejaran terhadap pelanggar hukum dan memberikan bantuan komunikasi tekhnis dan pelayanan bagi pemakai jalan.

Ketika seorang petugas Polantas malalukan patroli, tidak tertutup kemungkinan akan menemukan kejadian berupa tindak pidana atau pelanggaran lalu lintas baik menemukan langsung atau mendapat laporan dari masyarakat. Hal ini memerlukan tindakan kepolisian dengan cepat, tepat dan memperhatikan aspek keselamatan baik untuk petugas itu sendiri maupun masyarakat pengguna jalan .

Terkadang pelanggar ataupun pelaku tindak kejahatan akan melarikan diri atau menghindar dari petugas yang akan memberhentikannya, dengan tujuan untuk menghindari sanksi hukum yang akan diterima setelah melalui proses pemeriksaan. Hal ini diperlukan kesiap siagaan dan ketrampilan petugas dalam melakukan pengejaran dan penangkapan baik dengan menggunakan kendaraan roda 2 ( dua ) atau roda 4 ( empat ).

Dalam buku ini akan dijelaskan pula bagaimana tekhnik dan taktik patroli lalu lintas dengan menggunakan kendaraan roda 2 ( dua ) atau sepeda motor maupun dengan kendaraan roda 4 ( empat ) atau mobil. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengejaran dan penangkapan adalah KESELAMATAN baik keselamatan petugas, dan pengguna jalan lainnya.

Page 3: makan siang

3

2. Standard Kompetensi

Memahami dan terampil dalam melakukan Patroli Lalu Lintas di jalan raya.

Page 4: makan siang

4

BAB I

DASAR HUKUM PATROLI LALU LINTAS

Kompetensi Dasar Memahami dasar hukum dan terampil dalam tugas patroli lalu lintas.

Indikator Hasil Belajar 1. Menyebutkan dasar-dasar hukum patroli lalu lintas. 2. Menjelaskan fungsi patroli lalu lintas. 3. Menjelaskan peranan patroli lalu lintas. 4. Menyebutkan sasaran patroli lalu lintas. 5. Menyebutkan jenis patroli lalu lintas. 6. Menjelaskan tehnik patroli lalu lintas.

Page 5: makan siang

5

1. Dasar hukum patroli lalu lintas

a. Undang - undang No.1 tahun 1946 tentang KUHP. b. Undang - undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP.

c. Undang - undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, pasal 104 dan 134.

d. Undang – undang No.38 tahun 2004 tentang jalan. e. Peraturan Pemerintah No.5 tahun 2005 tentang Jalan

Tol. f. Undang – undang No.22 tahun 2009 tentang UULAJ. g. Undang – undang No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik.

2. Tugas,fungsi, peranan dan sasaran .

a. Tugas patroli lalu lintas. Patroli lalu lintas dilaksanakan dalam rangka : 1) Menghilangkan atau mengurangi terjadinya

potensi gangguan keamanan, ambang gangguan keamanan, gangguan keamanan nyata atau masalah kamseltibcar Lantas pada suatu ruas jalan tertentu.

2) Melaksanakan : (a) Pengawasan dan pengendalian lalu lintas (b) Penyuluhan lalu lintas (c) Pencegahan dan penindakan pelanggaran

lalu lintas (d) Penanganan TPTKP Lalu Lintas, serta (e) Perlindungan dan pelayanan kepada

masyarakat b. Tindakan dalam patroli lalu lintas untuk mencapai tujuan

patroli lalu lintas disebut tugas patroli lalu lintas yaitu :

1) Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kamseltibcar Lantas.

2) Melakukan penyuluhan lalu lintas kepada para pemakai jalan.

Page 6: makan siang

6

3) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap semua bentuk pelanggaran lalu lintas.

4) Melakukan tindakan pertama terhadap setiap kejadian / peristiwa yang timbul di jalan.

5) Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan Polisi.

c. Fungsi patroli lalu lintas.

1) Fungsi Preemtif adalah suatu upaya untuk menghilangkan potensi gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

2) Fungsi Preventif adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas pada lokasi-lokasi rawan. Yang merupakan ambang gangguan.

3) Fungsi Represif adalah suatu upaya untuk melakukan tindakan Kepolisian terhadap masalah atau gangguan nyata keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

d. Peranan patroli lalu lintas.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi patroli lalu lintas maka patroli lalu lintas mempunyai peranan sebagai berikut : 1) POS Polisi Mobil, yaitu setiap petugas / Unit

Patroli lalu lintas harus dapat melaksanakan tugas Polisi umum umtuk menerima setiap laporan dan pengaduan dari masyarakat serta menindak lanjuti sesuai batas kewenangannya.

2) Kesiap siagaan Polisi, yaitu setiap petugas / Unit patroli lalu lintas harus memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga akan selalu ada pada saat masyarakat membutuhkan bantuan Polisi dan atau seakan-akan disetiap tempat dan waktu. Terlihat adanya petugas Polisi.

Page 7: makan siang

7

Penyuluh lalu lintas, yaitu setiap petugas / Unit patrol lalu lintas harus memiliki kemampuankomunikasi agar dapat menyampaikan pesan-pesan Kamseltibcarlantas secara jelas kepada masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan ketaatan hukum dibidang lalu lintas.

3) Sumber Informasi, yaitu setiap petugas / unit patroli lalu lintas harus mampu menguasai situasi kondisi lingkungan tugasnya, mampu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, mampu mengidentifikasi kejadian yang ditemukan, memiliki wawasan yang cukup tentang tugas Kepolisian, selalu menyampaikan laporan-laporan situasi secara rutin dan perkembangan situasi.

4) Pengamat, yaitu setiap petugas / unit patroli lalu lintas harus memiliki kemampuan untuk mengamati situasi kondisi yang ditemukan, menganalisa faktor - faktor apa yang menjadi laporan sebagai saran / rekomendasi kepada pihak yang berwenang untuk menangani.

e. Sasaran patroli lalu lintas.

1) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kemacetan lalu

lintas. 2) Ruas jalan atau yang sering terdapat pelanggaran

lalu lintas. 3) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kecelakaan lalu

lintas. 4) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kriminalitas.

f. Bentuk patroli lalu lintas.

1) Patroli sepeda motor, yaitu patroli lalu lintas yang

dilakukan petugas Polantas dengan menggunakan kendaraan bermotor R 2 (sepeda motor).

Page 8: makan siang

8

Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan pada blok (zone) tertentu dalam kota terutama untuk jalur-jalur jalan yang arus lalu lintas yang padat.

2) Patroli mobil, yaitu patroli lalu lintas dengan menggunakan kendaraan bermotor R4. Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan protokol didalam kota, jalur-jalur jalan antar daerah, jalur jalan Tol.

3) Patroli udara, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan petugas Polantas dengan menggunakan Helikopter atau Pesawat Udara Kecil. Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan antar daerah, pengamatan situasi lalu lintas pada suatu daerah dari atas ( dari udara ).

g. Jenis patroli lalu lintas.

1) Patroli lalu lintas dalam kota, yaitu disekitar jalur-jalur jalan dalam kota.

2) Patroli lalu lintas antar kota, yaitu disekitar luar kota ataupun jalur-jalur jalan antar kota tetapi masih dalam satu Polda.

3) Patroli lalu lintas antar daerah, yaitu pada jalur-jalur jalan yang melintasi 2 ( dua ) wilayah Polda dan bisa dilakukan lebih dari 1 ( satu ) hari.

4) Patroli lalu lintas jalan Tol, yaitu pada jalur-jalur Tol baik dalam kota dan antar daerah.

h. Sifat patroli lalu lintas.

1) Patroli mandiri, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan oleh kesatuan Polantas itu sendiri.

2) Patroli terpadu / gabungan, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara bersama antara kesatuan Polantas dengan intern fungsi Kepolisian maupun dengan instansi terkait lain diluar Polri.

3) Patroli rutin, yaitu patroli lalu lintas secara rutin setiap hari sesuai dengan rencana kegiatan dan jadwal patroli yang telah disusun.

Page 9: makan siang

9

4) Patroli selektif, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara selektif terhadap sasaran khusus karena berdasarkan penilaian bahwa situasi kondisi Kamseltibcar Lantas berpotensi akan terjadi gangguan.

i. Tehnik patroli lalu lintas. 1) Patroli Estafet, yaitu patroli lalu lintas yang

dilaksanakan secara saling mengisi / mendorong atau bergantian. Petugas /Unit patroli lalu lintas belum bisa berpindah jalur sebelum petugas / Unit patroli lalu lintas yang lain datang.

Gb.1.Kendaraan Patroli beat 2 pergi setelah kendaraan patroli beat 1 datang untuk menggantikan posisi.

batas beat 1 batas beat 2

Page 10: makan siang

10

2) Patroli Blok / Zone, yaitu patroli lalu lintas yang

dilakukan pada satu daerah tertentu dan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada petugas / Unit patroli lalu lintas yang ditunjuk.

Gb.2. Kendaraan Patroli melaksanakan patroli blok/zone.

3) Patroli Garis / Strip, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara terus menerus pada satu jalur jalan dan kembali ke kesatuannya tidak melalui jalur jalan yang sama.

Page 11: makan siang

11

Gb.3. Kendaraan Patroli melaksanakan patroli garis/strip.

4) Patroli stasioner, yaitu patroli yang pelaksanaannya berhenti disuatu tempat kurang lebih 10 s/d 15 menit dan bergeser atau berpindah - pindah dari suatu tempat ke tempat

Page 12: makan siang

12

lainnya secara terpadu dan terkendali sesuai dengan rencana dan jadwal patroli. Pelaksanaannya antara lain : a). Pengamanan arus lalu intas Dalam pengamatan ini didasarkan atas

volume / kepadatan lalu lintas / intensitas kendaraan pada jalur jalan yang diamati, kecepatan rata – rata dan pelanggaran lalu lintas yang ada.

b). Mengatur posisi kendaraan patroli Kendaraan patroli ditempatkan pada posisi

yang strategis dan aman, sehingga dapat memonitor segala arah lalu lintas terhadap kemungkinan pelanggaran lalu lintas yang terjadi, misalnya pada bahu jalan atau pada chevron dipersimpangan jalan.

c). Adakan evaluasi arus lalu lintas Evaluasi lalu lintas yang terjadi dan

tentukan langkah tindak lanjutnya. d). Menyeleksi pelanggaran Adakan seleksi terhadap pelanggaran baik

ringan, sedang maupun berat. Upayakan menindak setiap pelanggar yang memiliki potensi kecelakaan dan kemacetan. Pada prinsipnya setiap penindakan tidak harus dengan tilang, melainkan secara edukatif persuasif ataupun petunjuk arahan bagi pelanggar bilamana dianggap efektif dan efisien.

e). Berpindah tempat Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 10 s/d

15 menit secara berlanjut sesuai rencana dan kebutuhan dihadapkan pada perkembangan arus lalu lintas ( waktu tersebut tidak mutlak ).

f). Personil yang bertugas dalam mobil patroli 3 ( tiga ) orang.

g). Pada jam rawan maka patroli dilaksanakan dengan menggerakkan seluruh kendaraan patroli dengan tehnik patroli beranting.

Page 13: makan siang

13

Gb.4. Kendaraan patroli sedang melakukan Tehnik patroli stationer.

5). Tehnik patroli bergerak membuntuti , yaitu tehnik pelaksanaan patroli jika ditemukan suatu pelanggaran lalu lintas atau kendaraan yang dicurigai melakukan kejahatan maka petugas patroli membuntuti. Bila posisi siap maka langsung mengadakan penghentian dan penindakan terhadap pelanggar tersebut. Mekanisme pelaksanaannya antara lain : a). Posisi penempatan kendaraan dibelakang

kendaraan yang dibuntuti dengan jarak yang cukup.

b). Adakan pengamatan terhadap kendaraan yang ada di depan, disamping kiri / kanan ( kendaraan yang diamati ).

c). Menyeleksi dan memeriksa pelanggaran ( ringan, sedang dan berat ).

d). Bilamana ada pelanggaran ringan, hentikan dan berikan tindakan atau pembinaan.

Page 14: makan siang

14

e). Berpindah lajur, untuk membuntuti

kendaraan pelanggar / kendaraan yang dicurigai.

f). personil yang mengawaki 3 ( tiga ) orang untuk kendaraan patroli roda 4 ( empat ).

g). Pilih daerah / lokasi yang memiliki kerawanan lalu lintas.

h). Pilih dan fokuskan terhadap masalah kamtibselcarlantas.

Gb.5. Kendaraan patroli sedang melaksanakan tehnik patroli membuntuti.

Ket :

• Ran Patroli mengawasi pemakai

Jalan di depan.

• Pengawasan di sekitar Ran

Patroli.

• Monitor kecepatan pemakai

jalan

Page 15: makan siang

15

BAB II

PATROLI RODA 2 ( DUA ) DAN RODA 4 ( EMPAT )

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil cara melakukan patroli dengan menggunakan roda 2 (dua) dan roda (empat).

Indikator Hasil Belajar

1. Mengemudikan kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata.

2. Mengidentifikasi situasi daerah patroli yang dilalui (orang,benda,kendaraan) dengan cara pengamatan,pendengaran dan penciuman.

3. Membuat laporan hasil pengamatan saat patroli lalu lintas 4. Menempatkan kendaraan Roda 2 (dua) dan Roda 4 (

empat ) pada posisi strategis pada saat patroli. 5. Memberi penerangan melalui public addres pada saat

patroli. 6. Memperagakan cara penggunaan sirine dan rotator. 7. Melaporkan situasi dan kondisi patroli pada kesatuan . 8. Berkomunikasi melalui alat komunikasi dengan

menggunakan sandi. 9. Memperagakan cara berkoordinasi dengan satuan wilayah. 10. Mempraktekkan cara bertindak terhadap pelanggar 11. Memperagakan sikap/perilaku(attitude) petugas patroli.

Page 16: makan siang

16

Pelaksanaan patroli lalu lintas.

1. Mengemudikan kendaraan bermotor patroli dalam kecepatan rata-rata sehingga mudah mengawasi situasi dan lingkungan yang dilalui. Dalam keadaan tertentu, kecepatan kendaraan patroli dapat diatas atau dibawah rata-rata sesuai kebutuhan / kepentingan.

2. Mengidentifikasi situasi daerah / rute patroli yang dilalui ( orang, benda, kendaraan ) dengan cara pengamatan, pendengaran dan penciuman.

3. Mencatat hal-hal yang menonjol atau mencurigakan dan apabila ragu-ragu untuk mendapatkan kejelasan segera meminta informasi kepada Piket lalu lintas atau kesatuan yang berwenang,seperti :

a. Kondisi jalan, jembatan, rambu - rambu yang perlu segera mendapatkan perhatian untuk perbaikan termasuk juga pasar tumpah dan pedagang kaki lima yang turun ke jalan.

b. Kepadatan arus lalu lintas yang ditemui. c. Terdapat orang atau kendaraan bermotor yang

dicurigai. d. Situasi yang diperkirakan dapat menimbulkan

Ancaman Faktual.

4. Pada lokasi yang mencurigakan tersebut agar menghentikan kendaraan patroli, mengambil posisi strategis untuk pengamatan lebih tajam. Apabila diperlukan untuk mendapatkan informasi lebih jelas maka 1 (satu) anggota patroli keluar dari kendaraan patroli sedangkan anggota lain siap dikendaraan patroli sambil mengawasi anggota yang turun dan situasinya.

5. Pada sasaran tertentu upayakan melakukan kunjungan rutin dalam rangka kegiatan-kegiatan pendidikan masyarakat dibidang lalu lintas :

a. Penerangan melalui public addres dalam upaya menyampaikan pesan-pesan Kamseltibcarlantas.

Page 17: makan siang

17

b. Adakan pendekatan dengan potensi masyarakat yang terdapat di daerah tersebut untuk menumbuhkan peran sertanya dalam upaya pembinaan Kamseltibcar Lantas.

6. Penggunaan sirene dan Rotator agar disesuaikan dengan aturan yang ada ataupun situasi yang membutuhkan penggunaan sirene dan rotator.

7. Melaporkan posisi atau keberadaannya kepada Induk Kesatuan : Nama tempat / daerah, arah yang dituju, situasi pada tempat tersebut.

8. Komunikasi melalui alat komunikasi yang ada agar menggunakan sandi perhubungan yang ditentukan guna kecepatan dan ketepatan serta kejelasan informasi.

9. Selalu berkoordinasi dengan satuan-satuan kewilayahan yang dilalui dengan cara datang ke Pos penjagaan Satwil setempat untuk meminta cap dan tanda tangan petugas setempat.

10. Melakukan tindakan-tindakan :

a. Penindakan pelanggaran lalu lintas. b. Tindakan pertama ditempat kejadian perkara:

1) Kecelakaan lalu lintas. 2) Kriminalitas di jalan. 3) Bencana alam. 4) Gangguan ketertiban umum lainnya.

c. Mengatasi kemacetan lalu lintas. d. Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada

masyarakat yang membutuhkan. e. Apabila menemukan peristiwa yang besar dan

tidak mungkin ditangani ( unjuk rasa, kerusuhan ) segera meminta bantuan dan menjaga keamanan diri sambil mengawasi berdasarkan situasi dan kondisi yang ada.

Page 18: makan siang

18

11. Sikap perilaku anggota dalam pelaksanaan patroli lalu lintas.

a. Dilarang merokok, tidak minum serta makan berlebihan.

b. Duduk tegak tetapi tidak kaku. c. Memakai tutup kepala. d. Membatasi pembicaraan yang tidak penting atau

tidak berhubungan dengan tugas. e. Tidak membawa orang atau barang di luar

kepentingan tugas. f. Pada waktu kendaraan berhenti dilarang anggota

beristirahat seenaknya seperti : tidur dalam mobil, kaki diatas jok.

g. Dalam berbicara menggunakan kata-kata yang baik, tegas, jelas, singkat dan selalu didahului dengan ucapan selamat jalan.

h. Melakukan Evaluasi Patroli yang telah dilaksanakan.

Page 19: makan siang

19

BAB III

TEHNIK DAN TAKTIK PATROLI LALU LINTAS

KOMPETENSI DASAR

Memahami dan terampil dalam melaksanakan tehnik dan taktik patroli lalu lintas

INDIKATOR HASIL BELAJAR

1. Memahami cara menghentikan kendaraan di jalan 2. Memahami dan terampil membuntuti kendaraan

bermotor bergerak 3. Terampil melakukan pengejaran dengan kendaraan

bermotor 4. Dapat memperagakan penindakan terhadap

pelanggaran lalu lintas 5. Terampil dalam menangani kemacetan lalu lintas 6. Memahami cara menangani kecelakaan lalu lintas 7. Terampil dalam menangani tindak pidana kejahatan di

jalan 8. Memahami cara menangani orang mabuk di jalan 9. Memahami cara menangani orang yang mengamuk di

jalan 10. Terampil dalam menangani perkelahian di jalan 11. Memahami dalam menangani kejadian kebakaran

bangunan/lokasi 12. Memahami dalam menangani bencana alam 13. Memahami dalam menangani kecelakaan lalu lintas

pada jalur Kereta Api.

Page 20: makan siang

20

Teknik dan taktik a. Menghentikan kendaraan di jalan.

1) Menghentikan kendaraan bermotor di jalan dengan maksud untuk : a) Menindak pengemudi kendaraan karena

melakukan pelanggaran lalu lintas baik secara Yustisiil maupun Non Yustisiil.

b) Memeriksa pengemudi yang dicurigai atau diperkirakan telah melakukan pelanggaran atau kejahatan.

c) Memeriksa kendaraan bermotor yang dicurigai atau diperkirakan tersangkut pelanggaran / kejahatan.

2) Teknik menghentikan kendaraan bermotor pada saat anggota patroli berada di luar kendaraan bermotor patroli a) Menggunakan gerakan tangan, ialah dengan

cara mengulurkan salah satu lengannya ke depan ke arah kendaraan yang akan diberhentikan dengan telapak tangan tegak lurus.

b) Menggunakan sempritan, ialah dengan tiuoan disertai gerakan lengan sambil menunjuk kendaraan yang akan diberhentikan kearah mana kendaraan tersebut menepi dan berhenti.

c) Menggunakan lampu senter terselubung merah pada waktu malam hari. Gerakan tangan dengan memegang lampu senter ataupun tiupan peluit sama seperti butir a) dan b) di atas.

d) Menggunakan gabungan dua atau tiga cara tersebut di atas pada butir a),b), dan c).

3) Teknik menghentikan kendaraan bermotor pada saat anggota sedang melaksanakan patroli (bergerak ). a) Kendaraan bermotor yang akan dihentikan

berada dibelakang kendaraan patroli lalu lintas. (1) Untuk menarik perhatian kendaraan yang

akan dihentikan, pertama-tama nyalakan rotator terutama pada waktu malam hari.

(2) Berikan isyarat dengan gerakan lengan dijulurkan keluar dan diayunkan keatas

Page 21: makan siang

21

kebawah beberapa kali supaya kendaraan yang akan dihentikan tidak mendahului kendaraan patroli dan kecepatan kendaraan tersebut bergerak pelan.

(3) Kecepatan kendaraan patrol dipelankan, semakin lama semakin pelan dan akhirnya menepi kemudian berhenti di sebelah kiri jalan. Kendaraan yang akan diberhentikan akan mengikuti dan kemudian berhenti pula.

(4) Dalam hal seperti ini diperkirakan bahwa pengemudi kendaraan tersebut kurang mengerti isyarat ataupun maksud petugas, harus pula diberikan perhatian atau perintah yang jelas, singkat dan tegas melalui pengeras suara yang maksudnya agar kendaraan tersebut berhenti.

(5) 1(satu) anggota patroli lalu lintas mendekati kendaraan yang diberhentikan dengan sikap waspada, sedangkan anggota patroli lalu lintas lainnya mengawasi dari dalam kendaraan patroli.

b) Kendaraan bermotor yang akan dihentikan berada di depan kendaraan patrol lalu lintas : (1) Untuk menarik perhatian kendaraan yang

akan diberhentikan, pertama-tama nyalakan rotator terutama pada waktu malam hari, kalau perlu nyalakan sirene.

(2) Dahului kendaraan yang akan diberhentikan itu dan pada waktu kendaraan tersebut dalam kedudukan berdampingan dengan kendaraan patroli, berikan isyarat menggunakan sempritan panjnag satu kali dan gerakan tangan dengan menunjuk kendaraan tersebut supaya menepi dan berhenti.

(3) Setelah kendaraan itu berhenti, kendaraan petugas patrol menepi dan berhenti pula dibelakang atau di depan kendaraan tersebut sesuai perkiraan petugas.

Page 22: makan siang

22

(4) Dalam hal seperti ini apabila diperkirakan bahwa pengemudi kendaraan yang akan diberhentikan tersebut kurang mengerti isyarat ataupun maksud petugas, harus pula diberikan petunjuk melalui pengeras suara yang maksudnya agar kendaraan tersebut berhenti.

(5) 1 (satu) anggota patroli lalu lintas mendekati kendaraan yang dihentikan dengan sikap waspada, sedangkan anggota patroli yang lain mengawasi dari dalam kendaraan patroli.

b. Membuntuti kendaraan bermotor bergerak : 1) Unit patroli mengamati arus lalu lintas dan mengikuti

dari belakang terhadap kendaraan bermotor yang menjadi sasaran pengintaian dengan mengambil jarak yang aman.

2) Mengamati sasaran dari belakang untuk diidentifikasi. 3) Mendahului sasaran dan mengambil posisi sejajar

disebelah kanan untuk melakukan identifikasi dari samping kanan.

4) Mendahului sasaran dan mengamati posisi di depan sasaran untuk melakukan identifikasi dari depan denagn memperhatikan jarak dan kecepatan yang aman.

5) Memperlambat kendaraan patrol dan memberikan kesempatan kepada sasaran untuk mendahului dan pada saat sasaran berada di sebelah kanan petugas patroli berupaya melakukan identifikasi sasaran dari sebelah kiri.

6) Apabila hasil pengamatan memerlukan pemeriksaan yang lebih jelas terhadap sasaran dapat dihentikan dengan tehnik patroli menghentikan kendaraan pad saat bergerak.

c. Pengejaran kendaraan bermotor oleh unit patroli lalu lintas

1) Sasaran pengejaran adalah pengemudi dan atau kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan melarikan diri serta pelaku pencurian kendaraan bermotor atau pelaku tindak pidana kejahatan yang

Page 23: makan siang

23

melarikan diri dengan menggunakan kendaraan bermotor.

2) Untuk mendapat prioritas jalan, unit patroli harus menggunakan rotator dan sirene serta memberikan kejelasan-kejelasan/perhatian melalui public address kepada pemakai jalan.

3) Melalui public address perintahkan agar pelaku/pengemudi menghentikan kendaraannya.

4) Melaporkan secara terus menerus untuk disebar luaskan kepada petugas yang ada di lapangan tentang tindakan yang sedang dilakukan serta meminta bantuan untuk perlengkapan terutama kepada Unit-Unit patrol lainnya.

5) Apabila pelaku / pengemudi tetap tidak mau menghentikan kendaraan dapat dilakukan : a) Mengikuti terus pelaku/pengemudi sampai

berhenti karena tidak ada jalan lagi atau habis bahan bakar.

b) Menghentikan kendaraan pelaku dengan cara paksa memepet/mendorong kendaraan pelaku ke tepi jalan, mendahului secara aman menahan laju kendaraan pelaku, (Blokir kecepatan mengemudi ).

c) Melakukan pengejaran dengan tehnk –tehnik : (1) Penggiringan kesisi bahu jalan dengan

tehnik jepit sisi kanan depan atau belakang kendaraan dan sebaliknya.

(2) Melakukan penjepitan dengan kode B. (3) Melakukan penjepitan dengan kode A. (4) Melakukan cutik sudut bumper kiri ataub

kanan belakang kendaraan tersangka. (5) Melakukan penebaran paku/kawat berduri

disalah satu akses jalan yang telah di blokir untuk dilewati tersangka.

(6) Melakukan kode tabrak pada sisi kendaraan yang diperkirakan tidak menimbulkan korban.

d. Penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Setiap pelanggaran lalu lintas perlu dilakukan penindakan,

namun diprioritaskan yang potensial sebagai gangguan Kamseltibcar Lantas untuk dilakukan penindakan berupa

Page 24: makan siang

24

teguran atau peringatan secara simpatik maupun penindakan secara Yustisiil dengan menggunakan blanko Tilang atau BAP Tipiring Lantas. Dalam mengambil tindakan perlu diperhatikan : 1) Unit patroli lalu lintas harus ditempatkan / berhenti di

belakang atau di depan sasaran dengan memperhatikan arus lalu lintas yang ada .

2) Menyalakan rotator, satu petugas mendatangi pelanggar, satu petugas mengatur lalu lintas dan satu petugas tetap siaga dalam kendaraan patroli.

3) Pengemudi ranmor yang melanggar tidak perlu turun, oleh karenanya petugas yang mendatangi dengan tetap menjaga keamanan petugas dan waspada terhadap pengemudi.

4) Memberi penghormatan, mengucapkan salam (selamat pagi/siang/sore/malam atau assalamualaikum), menjelaskan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan dan memeriksa surat-surat serta menindak dengan menggunakan blanko Tilang, BAP Tipiring atau Teguran Tertulis atau peringatan dengan lisan yang pelaksanaannya dilakukan secara simpatik dan bertanggung jawab.

5) Prosedur penyitaan surat-surat dan kendaraan tetap berpedoman kepada ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

6) Khusus penindakan jalan Tol, pelaku pelanggaran digiring ke pintu gerbang, tempat istirahat atau bahu jalan yang dianggap aman untuk dilakukan penindakan dengan memperhatikan aspek Kamseltibcar Lantas.

7) Setelah melakukan penindakan agar disampaikan ucapan terima kasih dan memberi penghormatan.

e. Menangani kemacetan lalu lintas. 1) Menempatkan kendaraan patroli pada tempat yang

aman dan tidak mengganggu arus lalu lintas. 2) Mencari titik simpul kemacetan dan berupaya pada

titik simpul terdapat ruang gerak kendaraan. 3) Mencari jalan alternatif untuk mengalihkan arus lalu

lintas. 4) Mengatur gerak kendaraan pada titik simpul.

Page 25: makan siang

25

5) Memanfaatkan potensi masyarakat yang ada disekitar lokasi kemacetan lalu lintas.

f. Menangani kecelakaan lalu lintas.

1) Segera mendatangi TKP, menghubungi Kesatuan Wilayah untuk meminta bantuan mobil Ambulance atau mobil Derek.

2) Mencatat identitas korban dan segera membawa ke Rumah Sakit terdekat, sedapat mungkin memberitahu keluarga korban.

3) Bila pengemudi dalam keadaan kritis selain mencatat identitas upayakan mendapatkan keterangan atau petunjuk tentang kejadiannya.

4) Melakukan pengamanan TKP agar tidak rusak, dan member tanda letak posisi korban dan barang bukti yang ada.

5) Mengatur arus lalu lintas. 6) Melakukan pemotretan TKP untuk pembuatan Berita

Acara Pemotretan TKP serta melakukan pengukuran untuk pembuatan sketsa TKP dan Berita Acara Pemeriksaan TKP.

7) Mengumpulkan dan memindahkan barang bukti setelah diberi tanda, untuk pembuatan Berita Acara Pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditemukan atau disita.

8) Mencari dan menangkap tersangka apabila ada di TKP.

9) Meminta bantuan masyarakat untuk membantu mengamankan TKP dan tidak mengganggu arus lalu lintas.

10) Mencari informasi/ keterangan saksi atau keterangan dari masyarakt yang melihat kejadian.

11) Membuat Laporan Polisi. 12) Menyerahkan proses selanjutnya kepada Satuan

Kewilayahan setempat.

g. Menangani tindak pidana kejahatan di jalan. Tindakan pertama ditempat kejadian perkara (TPTKP) : 1) Memberikan perlindungan dan pertolongan kepada

korban : a) Dalam hal situasi TKP membahayakan kemanan

baik terhadap korban maupun masyarakat

Page 26: makan siang

26

disekitarnya, maka petugas Polri wajib mengambil tindakan memberikan perlindungan dan pertolongan.

b) Dalam hal terdapat korban luka besar/ringan/pingsan, diberikan pertolongan sesuai ketentuan PPPK atau kirim ke Rumah Sakit terdekat, setelah terlebih dahulu mencatat identitas korban dan menandai letak korban.

c) Apabila terdapat korban dalam keadaan kritis (gawat), selain dicatat identitasnya, usahakan untuk mendapatkan keterangan, petunjuk serta identitas pelaku dan lain-lain.]

d) Dalam hal terdapat korban mati, dijaga agar tetap pada posisi semula dan jangan sekali-kali menyentuh korban, kecuali untuk mengetahui apakah korban sudah benar-benar meninggal, dan menunggu sampai datangnya petugas Polri dari kesatuan terdekat.

e) Dalam hal korban mati yang dapat mengganggu lalu lintas umum, korban (mayat) dapat dipindahkan dengan memberi tanda pada letak/posisi mayat terlebih dahulu.

2) Menutup dan mengamankan TKP (mempertahankan status quo) dengan : a) Membuat batas/ tanda garis polisi (Police Line) di

TKP dengan tali khusus atau alat lain dimulai dari jalur yang diperkirakan merupakan arah masuknya pelaku, melingkar kesekitar letak korban atau tempat yang dapat diperkirakan merupakan arah keluarnya pelaku meninggalkan TKP dan memberikan tanda arah masuknya pelaku.

b) Memerintahkan orang yang berada di TKP pada waktu terjadinya tindak pidana untuk tidak (dilarang) meninggalkan TKP dan mengumpulkannya diluar batas yang telah dibuat.

c) Melarang menangkap pelaku yang diperkirakan masih berada si sekitar TKP.

d) Meminta bantuan masyarakat setempat antara lain (RT,RW, dan Pamong Desa) dalam

Page 27: makan siang

27

melakukan pengamanan TKP dan membubarkan massa yang berkerumun.

e) Mengamankan Barang Bukti dan jangan sekali-kali menambahkan/ mengurangi barang bukti yang ada di TKP.

f) Mencari dan mengumpulkan barang bukti, saksi dan keterangan lain tentang peristiwa yang terjadi.

3) Menghubungi atau memberitahukan kepada kesatuan Polri dengan cara mempergunakan alat komunikasi yang antara lain telepon dan caraka, tanpa mengabaikan keamanan TKP dan apabila petugas kesatuan Polri tiba di TKP harus melaporkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.

4) Menutup jalan bila diperlukan, alihkan arus lalu lintas bila memungkinkan, bila tidak memungkinkan pengalihan maka diadakan pengaturan arus lalu lintas.

5) Menyerahkan proses selanjutnya kepada satuan kewilayahan yang berwenang.

6) Membuat Laporan Polisi.

h. Menangani orang mabuk di jalan. 1) Melakukan penangkapan dan pemborgolan, jangan

sekali-kali menggunakan senjata api. 2) Memasukkan kedalam kendaraan patroli. 3) Menyerahkan ke kantor Polisi terdekat. 4) Membuat Laporan Polisi.

i. Menangani orang yang mengamuk di jalan.

1) Memberikan peringatan keras dan tegas agar pelaku menghentikan mengamuknya.

2) Memperingatkan untuk tidak mengamuk atau menyerahkan diri.

3) Apabila pelaku melarikan diri atau menggunakan senjata tajam dan membahayakan petugas/ orang lain gunakan tembakan peringatan, apabila petugas

Page 28: makan siang

28

mampu jangan menggunakan senjata api kecuali keadaan terpaksa.

j. Menangani perkelahian di jalan.

1) Mengusahakan melerai pelakunya. 2) Mengalihkan perhatian pada pelaku. 3) Apabila ada yang menggunakan senjata tajam

berikan peringatan khususnya kepadanya. 4) Jangan bertindak gegabah sehingga membahayakan

diri sendiri. 5) Mengetahui kejadian perkelahian massa, segera

menghubungi atau melapor ke kesatuan kewilayahan terdekat.

6) Penggunaan senjata api dengan tujuan melindungi diri atau orang lain dilakukan bila dalam keadaan terpaksa.

k. Menangani kejadian kebakaran bangunan/lokasi.

1) Segera menghubungi petugas kebakaran, Kesatuan Wilayah.

2) Sementara petugas kebakaran belum datang, mengatur masyarakat sekitarnya untuk melakukan pemadaman dan pengamanan.

3) Melakukan pengaturan lalu lintas. 4) Melakukan penutupan pada tempat-tempat tertentu

supaya tidak terjadi gangguan Kamtibmas. 5) Memberikan pertolongan terhadap korban. 6) Memberikan peringatan krpada penduduk sekitar

kejadian. 7) Menjaga keamanan harta benda yang masih dapat

diselamatkan, pastikan yang mengambil barang tersebut adalah pemiliknya.

8) Meminta masyarakat untuk mengamankan TKP. 9) Membuat Laporan Polisi.

l. Menangani kebakaran kendaraan bermotor di jalan.

1) kendaraan yang ada tanda akan terjadi kebakaran. a) Membantu membuka pintu kendaraan. b) Membuka kap/ tutup mesin dan mencabut kabel

accu/ bateray. c) Memadamkan api dengan alat pemadaman yang

ada.

Page 29: makan siang

29

d) Meminggirkan kendaraan ketempat yang aman agar tidak menggagu arus lalu lintas.

2) Kendaraan sudah terbakar.

a) Menggunakan palu atau pemukul untuk memecahkan kaca mobil sebagai pintu keluar dari kendaraan.

b) Bilamana masih memungkinkan segera membantu untuk memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran yang ada.

c) Mencegah agar api tidak meluas dengan cara melokalisir TKP.

d) Mengalihkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.

e) Mengeluarkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari kendaraan dan mengamankan agar tidak kehilangan.

f) Bila api tidak bisa di kuasai segera menghubungi mobil kebakaran melalui alat komunikasi yang ada.

g) Mengamankan barang-barang penumpang yang masih bisa diselamatkan dari tangan-tangan jahil.

m. Menangani bencana alam.

1) Segera mendatangi lokasi kejadian dengan cepat dan aman serta laporkan setiap perkembangan ke Markas / Posko melalui sarana komunikasi.

2) Memberikan pertolongan dan penyelamatan serta mengamankan korban jiwa dan harta benda.

3) Menutup arus lalu lintas yang menuju ke lokasi dengan menempatkan rambu-rambu yang tersedia.

4) Mengalihkan arus lalu lintas yang menuju ke lokasi dengan menempatkan rambu-rambu sementara dan selalu diawasi oleh petugas.

5) Memperlancar dan memprioritaskan para petugas penanggulangan bencana alam yang menuju kedalam dan dari lokasi.

n. Menangani kecelakaan lalu lintas pada jalur Kereta

Api.

Page 30: makan siang

30

1) Mengamankan TKP dan melakukan peraturan darurat guna pengaturan arus lalu lintas.

2) Melakukan tindakan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) pada korban serta membantu mengevakuasi korban Rumah Sakit terdekat.

3) Melakukan identifikasi korban. 4) Melakukan pengukuran untuk membuat sketsa

TKP untuk keperluan penyidikan. 5) Mengumpulkan dan mengamankan barang bukti

maupun harta benda milik korban. 6) Mencari dan mengumpulkan keterangan di TKP

untuk keperluan penyidikan. 7) Meminta dukungan bantuan teknis ( Derek.

Buldoser, Mobil Pemadam Kebakaran, Ambulance, Kereta Jenazah) melalui Markas Satuan.