Multifinance Akrobat Pendanaan -...

1

Transcript of Multifinance Akrobat Pendanaan -...

F I N A N S I A L22 Senin, 6 Juni 2016

Anggara [email protected]

Salah satunya seperti yang di lakukan PT Adira Dinamika Mul ti fi nance Tbk. Perry B Slangor, Head of Corporate Sec-re tary & Investor Relation Adi ra Di na mika Multifinance (ADMF), me ngatakan dengan mo del ini pihaknya melakukan ba nyak peng hematan. Bahkan pa da tri-wu lan I/2016 persero an ber hasil menekan beban pen da na an hing ga 13%.

"Perusahaan mendiversifikasi sumber pendanaan untuk mem-per oleh biaya pendanaan (cost of funds) yang paling optimal," ka ta Perry, pekan lalu.

Dia mengatakan selain me la-kukan pengelolaan cost of funds perseroan juga melakukan ber-bagai upaya untuk me ning kat-kan efektivitas dan pro duk tivitas agar dapat menurunkan beban.

Perry mengatakan perseroan me ningkatkan pengelolaan

piutang bermasalah. Dia men-je laskan hingga pelaporan ke Bursa Efek Indonesia untuk pe -riode triwulan I/2016, per usa-han berhasil menurunkan pe -nyi sihan kerugian.

"Penurunan nilai pembiayaan yang dicatatkan oleh perusahaan pada periode terkait sebesar 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," katanya.

Dia mengatakan sebagai per-usahaan pembiayaan yang se -bagian besar bisnisnya ber ada di lini pembiayaan ken da ra an,

perseroan harus mem per tim-bangkan prediksi dari ber bagai pe mangku kepentingan. Dia me ngatakan hingga saat ini, Bank Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi In donesia tahun ini akan berada pada kisaran 5,0%-5,4%.

Pada saat yang sama, aso-siasi industri kendaraan ber mo-tor, baik roda dua maupun roda empat, pun masih mem per k i-rakan pertumbuhan penjualan kendaraan baru cenderung datar atau maksimal tumbuh 5%.

"Kami akan berupaya terus meningkatkan pembiayaan ba ru dengan tetap berhati-hati da lam memberikan penya luran pem-bia yaan untuk men ja ga ke se-imbangan antara per tum buh an dan kualitas aset," kata Perry.

LINDUNG NILAISementara itu, Roni Haslimm,

Presiden Direktur PT BCA Fi -nance, menjelaskan perseroan akan berhitung terlebih dahulu untuk diversifikasi pendanaan. Me nurutnya, mahalnya biaya lindung nilai atau hedging ma sih menjadi kendala bagi pe laku industri dalam menyerap pen-da naan dari luar negeri atau off shore.

Cross currency swap berpotensi mem bebani multifinance di tengah tidak stabilnya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah. “Sekarang [off shore] kurang menarik karena swap rate-nya tinggi, jadi total cost tidak lebih murah dari sumber lokal,” kat-anya.

Ketimbang pendanaan dari luar negeri, Roni menjelaskan surat utang korporasi masih men jadi instrumen yang akan lebih menarik bagi multifinance. Apalagi, Bank Indonesia telah merealisasikan penurunan suku bunga acuan.

BCA Finance pun, kata Roni, berencana menerbitkan obligasi. Namun, dia mengungkapkan pi -

hak nya masih menjajaki nilai surat utang dan waktu yang tepat untuk mengelarkan ins tru-men tersebut.

“Obligasi masih merupakan sumber yang cukup bagus. Apa-lagi antisipasi turunnya suku bunga BI akan membuat ku pon-nya semakin menarik,” ujarnya.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, laporan kinerja yang disampaikan emiten pembiayaan ke Bursa Efek Indonesia me -nun jukkan pendapatan rata-rata industri masih tumbuh 6,94% di awal tahun. Namun, dari 14 perusahaan yang telah me nyam-paikan laporan ha nya lima per-usahaan yang men catatkan per-tum buhan laba.

KELESUAN INDUSTRI

Multifinance Akrobat Pendanaan

ADMF mengklaim telah melakukan banyak penghematan melalui diversifi kasi pendanaan.

Cross currency swap berpotensi membebani multifi nance di tengah tidak stabilnya nilai tukar dolar AS

JAKARTA — Sejumlah perusahaan pembiaya-an mendiversifikasi sumber pendanaan guna menekan beban usaha yang terus meningkat.

TEMANGGUNG — PT Bank Pembangunan Dae-rah Jawa Tengah atau Bank jat eng berupaya menjaga per tumbuhan dana pihak ketiga pada kisaran 20% hingga akhir tahun ini.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menga-ta kan kinerja perseroan hing ga akhir Mei 2016 ber-ada di atas rata-rata per-tum buhan industri secara na sional. "Semua indikator kinerja positif, termasuk DPK (dana pihak ketiga). Kami berupaya menjaga pe rtumbuhan agar bisa di atas pertumbuhan indus-tri," katanya kepada Bisnis, Jumat (3/6).

Per Mei 2016, jumlah DPK Bank Jateng tercatat senilai Rp47,54 triliun. Realisasi itu tercatat tumbuh 20,5% di bandingkan de ngan posisi Mei 2015 se ni lai Rp39,44 triliun. Ada pun DPK Bank Jateng se pan jang 5 bulan per tama ta hun ini masih di dominasi d e posito yakni sebesar Rp20,01 triliun, se dangkan ta bungan dan giro masing-ma sing senilai Rp10,59 tri liun dan Rp16,94 triliun.

Supriyatno mengatakan per seroan berupaya me -ning katkan komposisi dana murah khususnya ta bungan untuk menekan biaya dana. "Kami yakin ta bungan pasarnya masih besar. Bank Jateng sudah me nyiapkan sejumlah stra-tegi, antara lain gencar me -masarkan tabungan Sim-pan an Pelajar (Simpel)."

Pada Jumat (2/6), Bank Jateng menggelar kegiatan pembukaan rekening Sim-pel secara serempak di sejumlah kota dan ka bu-paten di Jawa Tengah. Jum-lah rekening yang di buka dalam kegiatan itu ter catat sebanyak 59.644 re kening.

"Dengan realisasi se ba-nyak itu, Bank Ja teng se ca ra otomatis me me cah kan rekor Muri ka tegori pem bukaan re ke ning ter ba nyak," kata Su pri yatno.

Deputi Komisioner Oto-ritas Jasa Keuangan Anggar B. Nuraini mengatakan res-pons bank dalam meng-ga rap tabungan Simpel cu kup bagus. "Bank Jateng me rupakan bank ke-64 yang menjual tabungan Sim pel." (Roberto Purba)

DANA PIHAK KETIGA

Bank Jateng Ingin Tumbuh 20%

Keterangan Apr-15 Des-15 Apr-16

Pinjaman Yang Diterima 253,762 244,909 232,481

a. Dalam Negeri 132,483 137,703 133,632

i. Bank 128,831 133,938 130,458

ii. Lainnya 3,652 3,766 3,175

b. Luar Negeri 121,279 107,206 98,849

i. Bank 110,764 99,180 91,818

ii. Lainnya 10,515 8,026 7,031

Posisi Keuangan Perusahaan Pembiayaan (Triliun Rp)

Sumber : OJK, diolah

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 06 Juni 2016