MULOK XI_Budidaya Pertanian

download MULOK XI_Budidaya Pertanian

of 49

description

Agro file

Transcript of MULOK XI_Budidaya Pertanian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami budidaya pertanian.

Kompetensi Dasar : 1.1.Memahami sistem pertanian.

Indikator: 1. Menyebutkan arti tanaman pertanian.

2. Menjelaskan sistem pertanian

Tujuan : Siswa mampu memahami pengertian tanaman pertanian dan sistem pertanian.

====================================================================

I. Materi Ajar Tanaman Pertanian Sistem PertanianII. Metode Pembelajaran Diskusi

PenugasanIII. Rangkuman Materi

Tanaman pertanian adalah segala tanaman yang digunakan manusia untuk tujuan apa pun. Agronomi adalah ilmu tentang cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimal.

Sistem pertanian :

Mesopotamia di Mesir merupakan kebudayaan yang mempengaruhi sistem pertanian kuno. Penciptaan surplus sosial menyebabkan terjadinya lembaga ekonomi berdasar peperangan dan perbudakan. Tulang punggung pertanian terdiri dari dari tanaman-tanaman yang sekarang masih penting untuk persedian pangan dunia : gandum dan barlai, kurma dan ara, zaitun dan anggur. Taman, kebun dan teras telah beririgasi. Areal seluar 10.000 mil persegi tetap ditanami untuk memberi pangan 15 juta jiwa. Pada tahun 700 SM sudah dikenal 900 tanaman.Orang mesir ahli dalam mengembangkan teknik drainase dan irigasi. Drainase adalah pembuangan air, merupakan tuntutan di daerah seperti Lembah Nil, hal ini meminta pengembangan lereng-lereng tanah dan pembuatan sistem pengangkutan serta salurain air yang efisien. Irigasi yaitu pemberian air pada tanaman secara buatan, menyangkut penadahan, pengantaran dan pemberian air.. maka dengan membangun serentetan parit untuk menyimpan air dan saluran yang melayani kedua tujuan tersebut. Orang Mesir mengembangkan teknik menaikkan air, yang masih dipakai sekarang, Penemuan yang utama adalah shaduf, yang memungkinkan menaikkan 2.250 liter air setinggi 1,8 m tiap hari kerja pria.

Teknik pengolahan tanah dengan cangkul yang asalnya berupa suatu tongkat bercabang yang lancip dan digunakan dengan gerakan memotong. Bajak kuno dengan tenaga manusia dan arit alat untuk panen.

Teknologi masak dengan mengembangkan industri keramin, pemanggangan, pembuatan anggur dan penyimpanan pangan. Cara-cara penyimpanan termasuk fermentasi, pembuatan acar, pengeringan, pengasapan dan pemberian garam. Di Yunani dikenal dengan Ilmu Botani yang pertama pada abad 12.. Dua buah tulisan yang cukup terkenal yaitu History of Plants dan Causes of Plants oleh Theophratus murid Aristoteles. Tulisan tersebut mencakup morfologi, klasifikasi, pembiakan dengan biji dan vegetatif, geografi tumbuhan, kehutanan, hortikultura, parmakologi, hama dan bau serta rasa tanaman. Juga membedakan tanaman Angiospermae dan Gymnospermae, Monokotil dan Dikotil, lingkaran tahun dan cara mengumpulkan damar dan ter. Praktek pertanian Romawi dibukukan dengan baik yaitu Dr agricultura karangan Marcus Porceus Cato (234-149 SM) tentang aspek-aspek praktis dari pengelolaan tanaman dan ternak. De re rustica libri III oleh Marcus Terentius Varro (116 - 28 SM), Gerogica oleh Vergilius (70 19 SM) dan Historia naturalis oleh Plinius (tahun 23 -29) adalah buku-buku tentang pertanian Roma.Dalam tulisan-tulisan pertanian dicata adanya penyambungan tanaman (grafting dan budding) , penggunaan berjenis-jenis varietas buah dan sayuran, rotasi pupuk hijau, penggunaan pupuk kandang, pengembalian kesuburan tanah, bahkan penyimpanan dingin untuk buah-buahan. Ada Specularium yaitu rumah kaca dari mika untuk menanam sayuran pada musim dingin, dan perkembangan tanaman hias yang berkembang sampai tingkatan tinggi.

Abad Pertengahan. Dengan runtuhnya Romawi dan Negara Barat, kemajuan teknologi pertanian merambat ke arah Timur Dekat dan Timur Jauh. Tumbuhnya Kebudayaan Islam setelah tahun 700 menggantikan kebudayan kuno dan pemeliharanya. Kain sutera, pembuatan kertas, kompas, dan angka-angka Arab masuk ke Eropa dari Timur. Begitu juga dengan tanaman tebu, kedelai dan penggunaan tenaga kuda untuk pertanian. Suatu maor atau estate merupakan satuan dasar dari produksi pertanian dan merupakan komponen terkecil dari negara feodal, dicirkan dengan keswasembadaan yang tinggi. Pada zaman ini munculnya disiplin ilmu Agronomi, yaitu dari kebiasaan menanami areal secara ektensif dengan serealia (grains) dan makanan ternak (forages).

Dunia baru menimbulkan harapan-harapan besar di Eropa seperti kekayaan dalam emas, rempah-rempah dan bahan pangan baru seperti jagung, kentang, tomat, ubi jalar, labu, kacang tanah, buncis, apokat, jambu mete, nenas, coklat, panili, cabai, kina, coca, karet dan tembakau. Perkembangan pertanian sejajar dengan di Dunia Lama, kecuali ada perbedaan penting, roda tidak dikenal, zaman besi tidak ditemui, alat pertanian yang pokok adalah tongkat penggali.IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-1 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud dengan pertanian?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru :

Menjelaskan arti tanaman pertanian.

Menggali informasi melalui perpustakaan/ Internet tentang sistem pertanian.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang arti tanaman pertanian dan sistem pertanian dengan memberikan uji kompetensi 1.

Mencari data tentang sistem pertanian.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati harrjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

LCD, Power point, Spidol, Whiteboard.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 1

UJI KOMPETENSI 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan tanaman pertanian?

2. Agronomi adalah imu tentang apa?

3. Apa yang kamu ketahui tentang sistem pertanian?

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :

1. Tanaman pertanian adalah segala tanaman yang digunakan manusia untuk tujuan apa pun. (score :2)

2. Agronomi adalah ilmu tentang cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimal. (score : 3)

3. Sistem pertanian : Mesopotamia di Mesir merupakan kebudayaan yang mempengaruhi sistem pertanian kuno. Orang mesir ahli dalam mengembangkan teknik drainase dan irigasi. Orang Mesir mengembangkan teknik menaikkan air, yang masih dipakai sekarang. Teknik pengolahan tanah dengan cangkul yang asalnya berupa suatu tongkat bercabang yang lancip dan digunakan dengan gerakan memotong. Bajak kuno dengan tenaga manusia dan arit alat untuk panen.(score: 3)

Di Yunani banyak ilmnuwan yang menulis tentang mencakup morfologi, klasifikasi, pembiakan dengan biji dan vegetatif, geografi tumbuhan, kehutanan, hortikultura, parmakologi, hama dan bau serta rasa tanaman. Juga membedakan tanaman Angiospermae dan Gymnospermae, Monokotil dan Dikotil, lingkaran tahun dan cara mengumpulkan damar dan ter. (score :3)

Praktek pertanian Romawi dicatat adanya penyambungan tanaman (grafting dan budding) penggunaan berjenis-jenis varietas buah dan sayuran, rotasi pupuk hijau, penggunaan pupuk kandang, pengembalian kesuburan tanah, bahkan penyimpanan dingin untuk buah-buahan. Ada Specularium yaitu rumah kaca dari mika untuk menanam sayuran pada musim dingin, dan perkembangan tanaman hias yang berkembang sampai tingkatan tinggi.(score : 3)

Abad Pertengahan. Pada zaman ini munculnya disiplin ilmu Agronomi, yaitu dari kebiasaan menanami areal secara ektensif dengan serealia (grains) dan makanan ternak (forages).(score : 3) Dunia baru menimbulkan harapan-harapan besar di Eropa seperti kekayaan dalam emas, rempah-rempah dan bahan pangan baru seperti jagung, kentang, tomat, ubi jalar, labu, kacang tanah, buncis, apokat, jambu mete, nenas, coklat, panili, cabai, kina, coca, karet dan tembakau. Perkembangan pertanian sejajar dengan di Dunia Lama,kecuali ada perbedaan penting, roda tidak dikenal, zaman besi tidak ditemui, alat pertanian yang pokok adalah tongkat penggali. (score : 3)

Nilai = score X 10

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami budidaya pertanian.

Kompetensi Dasar : 1.2. Memahami keadaan pertanian di Indonesia.

Indikator: 1. Menyebutkan macam-macam sistem pertanian di Indonesia. 2. Menjelaskan macam-macam sistem pertanian di Indonesia.Tujuan : Siswa mampu menjelaskan macam-macam sistem pertanian di Indonesia. ====================================================================

I. Materi Ajar Keadaan Pertanian di IndonesiaII. Metode Pembelajaran Diskusi

PenugasanIII. Rangkuman Materi

Sistem pertanian di Indonesia terdapat berbagai sistem yang berbeda baik tingkat efisiensi teknologinya maupun tanaman yang diusahakan.

Terdapat 4 macam sistem pertanian di Indonesia, yaitu :

1. Sistem Ladang merupakan yang paling belum berkembang, suatu peralihan dari tahap pengumpul ke tahap penanam. Pengolahan tanah mininum sekali, produktivitas berdasarkan pada lapisan humus yang terbentuk pada sistem hutan. Sistem ini hanya akan bertahan di daerah yang berpenduduk jarang, dan sumber tanah tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, baik padi, jagung maupun umbi-umbian.

2. Sistem Tegal Pekarangan berkembang di tanah-tanah kering, yang jauh dari sumber-sumber air, yang sinambung. Sistem ini diusahakan setelah menetap lama, tetapi tingkat pengusahaan juga rendah, untuk tegal pada umumnya tenaga kurang intensif dan pada keduanya tenaga hewan jarang digunakan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.

3. Sistem Sawah merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang lambat. Sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija, di beberapa daerah tanaman tebu dan tembakau sangat bergantung padanya.

4. Sistem Perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu dimiliki swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, teh, kopi dan coklat yang merupakan hasil utama. Dalam taraf tertentu, pengelolaannya merupakan yang terbaik. Akan tetapi dibandingkan dengan kemajuan di dunia berkembang masih jauh tertinggal.

IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-2 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana kondisi pertanian di Indonesia?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Menggali informasi di perpustakaan/internet tentang macam-macam Sistem Pertanian di Indonesia.

Mendiskusikan macam-macam Sistem Pertanian di Indonesia.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang sistem pertanian di Indonesia dengan memberikan uji kompetensi 2. Mencari informasi tentang macam-macam sistem pertanian di Indonesia. Berdiskusi dengan teman sebangku tentang hasil yang didapat.

Laporan hasil diskusi tentang macam-macam sistem pertanian di Indonesia.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

LCD, Power point, Spidol, Whiteboard.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 2UJI KOMPETENSI 2Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Bagaimana keadaan sistem pertanian di Indonesia?

2. Sebutkan macam-macam sistem pertanian di Indonesia!

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :

1. Sistem pertanian di Indonesia terdapat sistem yang berbeda baik tingkat efisiensi teknologinya maupun tanaman yang diusahakan. (score: 2)

2. Yaitu

a. Sistem Ladang merupakan yang paling belum berkembang, suatu peralihan dari tahap pengumpul ke tahap penanam.. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, baik padi, jagung maupun umbi-umbian. (score: 2)

b. Sistem Tegal Pekarangan berkembang di tanah-tanah kering, yang jauh dari sumber-sumber air, yang sinambung. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan. (score: 2)

c. Sistem Sawah merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. (score: 2)

d. Sistem Perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu dimiliki swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. (score: 2)

Nilai = score X 10

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 3Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami budidaya pertanian.

Kompetensi Dasar : 1.2. Memahami teknik budidaya.

Indikator: 1. Menyebutkan Panca Usaha Tani.

2.. Menyebutkan pengertian bibit unggul

3. Menyebutkan contoh-contoh bibit unggul.

4. Menjelaskan faktor-faktor yang diperlukan dalam bercocok tanam. 5. Menyebutkan jarak tanam tanaman.

Tujuan : Siswa mampu memahami prinsip dasar panca usaha tani dan menjelaskan faktor-faktor yang diperlukan dalam bercocok tanam.=====================================================================

I. Materi Ajar Bibit Unggul Tanam dan Jarak TanamII. Metode Pembelajaran Diskusi

PenugasanIII. Rangkuman Materi

Panca Usaha Tani adalah lima tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan produksi maksimum padi, yaitu :1. Tanamlah bibit unggul.

2. Tanamlah dengan jarak tanam teratur (tandur jajar).

3. Berikan pengairan yang baik.

4. Gunakan pupuk yang tepat.

5. Berantaslah hama penyakit dengan baik (proteksi tanaman).

Bibit unggul adalah varietas unggul, memiliki banyak sifat unggul.

Beberapa varietas unggul yang sekarang populer di Indonesia untuk beberapa tanaman pertanian, adalah :

TanamanVarietas Unggul

Padi

Padi Gogo

Jagung

Kedelai

Tomat

Kubis

Tebu

Karet

Teh IRRI : PB-5, PB-8, IR-20, IR-22, IR-26 Nasional : Syntha, Dewi, Ratih, Pelita, Bengawan

Lokal : Rojolele, Cianjur, Pandanwangi, dll

Kewal

Harapan, metro, Wonosobo, Pandu, dll

Dari Philipina : DMR-5 dan H-6 No.29, Gondol, Slawi, Orba, Americana

Apel Belgia, Moneymaker, 827, Venus, Saturnus

RVE, Pujon, Syanghai, KK Cross, KJ Cross

POJ No.3016, POJ No. 3667, Ps 8, Ps 41

LCB 1320, Ciranji

Pasir Sarongge, PS-1

Tipe modern pertama IR 8 (PB-8), varietas ini diciptakan dengan menyilangakan Peta (varietas tinggi dari Indonesia yang terkenal kekuatan pertumbuhannya dan sifat-sifat lain yang diinginkan) dengan Dee-geo Woo-geo (varietas kerdil dari Taiwan).

Dalam varietas unggul, perlu diperhatikan cara-cara mempertahankan kemurnian varietas (dengan isolasi waktu dan isolasi tempat untuk varietas-varietas yang menyerbuk silang atau dengan isolasi fisk)..

Dalam bercocok tanam, perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu :

1. Faktor Tanah

Tanah merupakan bagian-bagian bumi dimana akar tanaman tumbuh. Ada 3 fungsi tanah, yaitu memberikan unbsur-unsur mineral, memberikan air dan melayani tanamn sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak. Pembagian tanah berdasarkan lapisan ada 5 yaitu horizon O (sampah/humus), horizon A (partikel mineral dan organik/top soil), horizon B (partikel halus), horizon C (padat lapuk) dan horizon D (padat).

Budidaya tanaman hidroponik tidak digunakan tanah, melainkan lapisan larutan hara yang lewat secara terus menerus.

2. Faktor SuhuProses-proses fisik dan kimiawi, kelarutan berbagai zat, kecepatan reaksi dikendalikan oleh suhu.

3. Faktor Cahaya

Tanaman yang ditanam tanpa cahaya tetapi diberi sumber pangan dari tempat-tempat cadangan (misalnya biji, umbi) akan menjadi kuning dan mempunia batang yang sangat panjang dan kurus. Tanaman bila diberi cahaya, akan membentuk warna hijau yang bertalian dengan pembentukan klorofil dan perangsangan fotosintesis dan menjadikan strukturnya normal.

Dalam hal bertanam, yang paling penting adalah waktu tanam dan persiapan tanah. Di musim hujan air berlebihan dan di tanah-tanah sawah tidak banyak tanaman yang baik ditanam, kecuali padi. Sedang pada musim ini, di tanah-tanah kering walaupun suplai air tanah baik untuk banyak tanaman, akan tetapi cuaca yang lembab dan matahari jarang bersinar menyebabkan banyak serangan penyakit. Di musim kemarau, serangan hama lebih banyak mengancam, di samping terlalu sedikitnya suplai air, bahkan kadang-kadang kekeringan mengancam.

Bila pemilihan saat tanam telah tepat dan persiapan tanah telah dilakukan sebaik-baiknya (telah mengalami pembajakan, penggaruan dan pencangkulan dengan intensitas sesuai dengan sifat-sifat tanah), maka hal yang perlu ditentukan adalah jarak tanam.

Tandur jajar adalah tanam dengan jarak yang teratur dan barisan teratur. Hal ini dimaksudkan agar penyiangan dan pemberian pupuk nantinya gampang dilaksanakan. Demikian dengan proteksi terhadap hama penyakit lebih mudah dilakukan.Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya, juga mempengaruhi kompetisi antara tanaman, dalam menggunakan air dan zat hara. Distribusi tanaman, yaitu pengaturan letak tanamn pada sebidang tanah, mempengaruhi keefisienan penggunaan cahaya yaitu dibariskan dengan arah Timur-Barat.

IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-3 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud bibit?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Menjelaskan Panca Usaha Tani.

Menjelaskan pengertian bibit unggul.

Menggali informasi melalui buku referensi di perpustakaan/ internet mengenai contoh-contoh bibit unggul.

Mendiskusikan faktor-faktor yang diperlukan dalam bercocok tanam.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang panca usaha tani, bibit unggul dan faktor-faktor yang diperlukan dalam bercocok tanam.dengan memberikan uji kompetensi 3. Mencari informasi tentang Panca Usaha Tani, Bibit Unggul beserta contohnya, faktor-faktor yang diperlukan dalam bercocok tanam dan jarak tanam.

Laporan hasil diskusi tentang Panca Usaha Tani, contoh bibit unggul dan faktor-faktor dalam bercocok tanam.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

LCD, Power point, Spidol, Whiteboard.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 3UJI KOMPETENSI 3Jawablah pertanyaan-pertnyaan berikut ini dengan benar!

1. Sebutkan Panca Usaha Tani!

2. Apa arti bibit unggul?

3. Sebutkan jenis tanaman yang merupakan bibit unggul!

4. Jelaskan faktor-faktor yang diperlukan dalam bercocok tanam!5. Apa yang dimaksud dengan tandur jajar?Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :

1. Panca Usaha Tani adalah lima tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan produksi maksimum padi, yaitu :1. Tanamlah bibit unggul.

2. Tanamlah dengan jarak tanam teratur (tandur jajar).

3. Berikan pengairan yang baik.

4. Gunakan pupuk yang tepat.

5. Berantaslah hama penyakit dengan baik (proteksi tanaman). (score : 4)

2. Bibit unggul adalah varietas unggul, memiliki banyak sifat unggul. (score : 1)

3. Padi Cianjur, Jagung Harapan, Karet LCB 1320,.(score :2)4. Dalam bercocok tanam, perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu :

1. Faktor Tanah

2. Faktor Suhu

3. Faktor Cahaya (score : 2)5. Tandur jajar adalah tanam dengan jarak yang teratur dan barisan teratur. (score:1)Nilai = score X 10

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 4Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami budidaya pertanian.

Kompetensi Dasar : 1.2. Memahami teknik budidaya.

Indikator: 1. Mengklasifikasikan tanaman menurut kebutuhan air.

2. Menjelaskan pengelolaan air.

3. Menjelaskan cara-cara pemupukan yang tepat.

4. Menjelaskan penempatan pupuk.

Tujuan :Siswa mampu memahami tentang pengairan dan pemupukan. ===================================================================== I. Materi Ajar Pengairan PemupukanII. Metode Pembelajaran Diskusi

PenugasanIII. Rangkuman Materi

Pengairan yang baik akan meningkatkan daya produksi tanaman dan menaikkan keuntungan dari bidang tanah pertanian. Terdapat klasifikasi tanaman menurut kebutuhan airnya. Pada salah satu keadaan ekstrem, adalah : Hidrofit adalah tanaman-tanaman yang hidup dalam air. Cirinya kebutuhan akan oksigen rendah dan sistem perakaran yang berkembang buruk.

Mesofit adalah tanaman yang kebutuhan airnya sedang, memiliki sistem perakaran yang berkembang baik dan didapati khas pada tanah-tanah yang telah berkembang dan matang.

Xerofit adalah tanaman yang tumbuh pada habitat kering dan telah melalui berbagai adaptasi yang menyebabkannya tumbuh dan membiak di tanah-tanah yang sangat kering.

Pada umumnya tanaman banyak membutuhkan air pada awal tumbuhnya (seedling stage) dimana fase vegetatif dominan. Pada saat tanaman menjelang pembungaan, air perlu dikurangi. Kekeringan (drought) adalah suatu perioda dimana keadaan tanah membatasi pertumbuhan; suatu perioda dimana tanah berisi sedikit air atau sama sekali tidak ada air; suatu periodaselama 14 hari berturut-turut tidak ada hujan; suatu perioda selama 21 hari atau lebih dimana hujan hanya 30 persen hujan normal selma perioda tersebut.Tanggapan tanaman terhadap kekeringan beranekar ragam. Ketahanan terhadap kekeringan tergantung pada beberapa faktor yang saling bertautan : jumlah luas permukaan sistem perakaran, potensi pertumbuhan akar, ada tidaknya cendawan micorhiza, modifikasi daun dan sikap stomata.

Dalam hubungan dengan produksi tanaman, air harus dikelola secara baik dan ekonomik. Ini menyangkut : Irigasi yaitu penambahan suplemen air, drainase yaitu pembuangan kelebihan air dan konservasi yaitu perlindungan sumber-sumber air.

Suatu pupuk adalah bahan yang memberikan zat hara pada tanaman.Pupuk bisa diberikan pada tanah, dan atau batang sebagai larutan. CO2 yang diberikan ke udara ke dalam rumah kaca dapat pula dianggap sebagai pupuk. Pupuk yang memberikan N, P, dan K disebut pupuk lengkap. Terdapat berbagai cara penempatan pupuk :a. Broadcast, menunjuk pada penebaran terserak dari bahan secara merat pada permukaan tanah, biasanya dilakukan sebelum penanaman.b. Top dressing yaitu penempatan pupuk langsung di atas tanaman tumbuh.

c. Side dressing, untuk tanaman yang peka terhadap kerusakan (kebakaran pupuk), dilakukan bersama dengan penyiangan, jadi tercampur dengan tanah.

d. Band placement yaitu penempatan pupuk dalam jalur tak terputus diantara barisan.

e. Plow-sole placement yaitu penempatan pupuk dijatuhkan di belakang bajak di dasar saluran.

IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-4 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud dengan irigasi?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Menjelaskan klasifikasi tanaman menurut kebutuhan air.

Mendiskusikan tentang pengelolaan air.

Mendiskusikan cara-cara pemupukan yang tepat.

Mendiskusikan tentang penempatan pupuk

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang klasifikasi tanaman menurut kebutuhnan air, pengelolaan air, cara-cara pemupukan yang tepat dan penempatan pupuk.dengan memberikan uji kompetensi 4. Mencari informasi tentang klasifikasi tanaman berdasarkan kebutuhan iar, pengelolaan air, pemupukan yang tepat dan penempatan pupuk.

Menyusun hasil diskusi.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

LCD, Power point, Spidol, Whiteboard.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 4.UJI KOMPETENSI 4Jawablah pertanyan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Klasifikasikan tanaman menurut kebutuhan air!2. Jelaskan tentang pengelolaan air!3. Jelaskan tentang cara-cara pemupukan yang tepat!4. Bagaimana cara-cara penempatan pupuk?

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :.

1. Berdasarkan kebutuhan air, tanaman diklasifikasikan sebagai berikut :a. Hidrofit adalah tanaman-tanaman yang hidup dalam air. Cirinya kebutuhan akan oksigen rendah dan sistem perakaran yang berkembang buruk.

b. Mesofit adalah tanaman yang kebutuhan airnya sedang, memiliki sistem perakaran yang berkembang baik dan didapati khas pada tanah-tanah yang telah berkembang dan matang.

c. Xerofit adalah tanaman yang tumbuh pada habitat kering dan telah melalui berbagai adaptasi yang menyebabkannya tumbuh dan membiak di tanah-tanah yang sangat kering.

(score:3)

2. Pada umumnya tanaman banyak membutuhkan air pada awal tumbuhnya (seedling stage)

dimana fase vegetatif dominan. Pada saat tanaman menjelang pembungaan, air perlu

dikurangi. (score:2)

3. Pupuk bisa diberikan pada tanah, dan atau batang sebagai larutan.(score:1)4. Cara-cara penempatan pupuk :

a. Broadcast, menunjuk pada penebaran terserak dari bahan secara merat pada permukaan tanah, biasanya dilakukan sebelum penanaman.

b. Top dressing yaitu penempatan pupuk langsung di atas tanaman tumbuh.

c. Side dressing, untuk tanaman yang peka terhadap kerusakan (kebakaran pupuk), dilakukan bersama dengan penyiangan, jadi tercampur dengan tanah.

d. Band placement yaitu penempatan pupuk dalam jalur tak terputus diantara barisan.

e. Plow-sole placement yaitu penempatan pupuk dijatuhkan di belakang bajak di dasar saluran. (score: 4)

Nilai = score x 10

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 5Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami budidaya pertanian.

Kompetensi Dasar : 1.2. Memahami teknik budidaya.

Indikator: 1. Menyebutkan pengganggu tanaman.

2. Menjelaskan cara-cara proteksi tanaman.Tujuan :Siswa mampu memahami tentang proteksi tanaman. ===================================================================== I. Materi Ajar Proteksi tanaman.II. Metode Pembelajaran Diskusi

PenugasanIII. Rangkuman Materi

Pengganggu tanaman (pest) mencakup semua bentuk hidup yang merusak tanaman, merupakan spektrum biologi yang sangt luas, dari virus yang sukar dilihat samapi tikus dan babi hutan. Pengganggu dapat dikelompokkan dalam istilah-istilah yang lebih luas yaitu patogen, predator dan gulma; efek merugikannya adalah penyakit, kerusakan dan persaingan. Perkiraan kerugian akibat penganggu untuk pertanian dunia sampai mencapai 33 persen.

Pemberantasan pengganggu tanaman merupakan disiplin dalam pertanian yang disebut proteksi tanaman. Suatu teknologi yang telah sangat terspesialisasi dan selalu berubah dengan cepat, telah dikembangkan dalam pemberantasan pengganggu tertentu (mikrorganisme, nematoda, serangga dan gulma)

Pencegahan bertujuan menahan; mencegah kerusakan dan bukannya menyembuhkan tanaman-tanaman yang telah terserang. Cara-cara pemberantasan ada 4, yaitu sebagai berikut :1. Cara teknik budidaya, digunakan untuk mengurangi populasi pengganggu yang efektif, mencakup pembuangan tanaman-tanaman atau benih sakit atau terserang (roguing), pemotongan bagian-bagian tanaman yang terserang (surgery) atau pembuangan sisa-sisa tanaman yang dapat merupakan biakan pengganggu (sanitation).

2. Cara fisik, dapat digunakan untuk melindungi tanaman dalam melewati gangguan atau menghilangkan pengganggu seluruhnya. Mendirikan barier-barier fisik untuk melindungi tanman merupakan perlakuan yang telah berlangsung sejak kuno.

3. Cara kimia, untuk memberanstas pengganggu, bersifat toksik.

4. Cara biologi, dengan mengarahkan kompetisi alami antara organisme.

IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-5 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud dengan proteksi?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Menggali informasi melalui buku di perpustakaan/ Internet tentang cara-cara proteksi tanaman.

Mendiskusikan cara-cara proteksi tanaman.

Mengambil kesimpulan tentang cara-cara proteksi tanaman.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang proteksi tanaman dengan memberikan uji kompetensi 5. Mencari informasi proteksi tanaman.

Berdiskusi dengan teman sebangku tentang hasil yang didapat. Menyusun hasil diskusi.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

LCD, Power point, Spidol, Whiteboard.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 5.

UJI KOMPETENSI 5

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!1. Sebutkan cara-cara proteksi tanaman!2. Jelaskan cara-cara proteksi tanaman!

Kunci Jalwban dan Pedoman Penilaian :

1. Pengganggu tanaman dibagi menjadi kelompok patogen, predator dan gulma. (score :3)

2. Cara-cara proteksi tanaman dalah : 1. Cara teknik budidaya, digunakan untuk mengurangi populasi pengganggu yang efektif.

2. Cara fisik, dapat digunakan untuk melindungi tanaman dalam melewati gangguan atau menghilangkan pengganggu seluruhnya.

3. Cara kimia, untuk memberanstas pengganggu, bersifat toksik.

4. Cara biologi, dengan mengarahkan kompetisi alami antara organisme. (score : 7)

Nilai = score x 10 Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 6Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 2. Mempraktekkan pembuatan kompos.Kompetensi Dasar : 2.1. Memahami pengertian kompos.Indikator: 1. Menjyebutkan pengertian kompos. 2. Menjelaskan cara-cara pembuatan kompos.

Tujuan :Siswa memahami arti kompos. ===================================================================== I. Materi Ajar Pengertian Kompos

Cara Membuat KomposII. Metode Pembelajaran Diskusi

PenugasanIII. Rangkuman Materi

Salah satu pola hijau adalah mengelola sampah organik rumah tangga dengan membuatnya menjadi kompos.

Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik. Fungsi kompos untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia.. Mikroba yang ada di dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur.

Kompos organik secara alami akan mengalami penguraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses ini memerlukan kondisi tertentu, seperti suhu, udara dan kelembaban. Minimal 4 6 minggu kompos dapat jadi. Suhu optimal untuk pengomposan adalah 45 65oC. Jika terlalu panas hasrus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.

Cara membuat kompos :

Sediakan 2 tempat sampah, yaitu untuk sampah organik dan sampah anorganik. Dapat disimpan di ruang keluarga, kamar makan dan dapur. Di bagian dasarnya dilubangi untuk mengelurakan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban dapat ditutp dengan karung goni atau anyaman bambu. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehinggakelebihan air dapat merembes keluar. Bak pengoposan tidak boleh terkena hujan, harus di bawah atap.

1. Campur bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.

2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan diaduk rata. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kototran ternak )ayam atau sapi) dapat pula dicampurkan.

3. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selpais misalnya setiap 2 hari ditamabah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.

4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2, mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40oC. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhuh kembali normal, kompos sudah jadi.5. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai aktivator.

Keberhasilan pengomposan terletak pada bagiaman kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah makanan cukup (bahan organik), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.

Sampah organik sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective mikroorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.

IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-6 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa saja yang dapat dimaksud dengan kompos?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Mendiskusikan pengertian kompos.

Menggali informasi ke perpustakaan/ Internet tentang cara-cara pembuatan kompos.

Mengambil kesimpulan tentang pembuatan kompos.

Membentuk kelompok kerja yang terdiri dari 5 orang siswa.

Mempersiapkan observasi ke tempat pembuatan kompos di daerah Cadasari Kabupaten Pandeglang.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang pengertian kompos dan macam-macam cara peembuatan kompos dengan mengajukan uji kompetensi 6.

Membuat laporan diskusi tentang pengertian kompos dan cara-cara pembuatan kompos.

Membuat laporan hasil observasi ke tempat pembuatan kompos di daerah Cadasari Kabupaten Pandeglang.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

LCD, Power point, Spidol, Whiteboard.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 6.

UJI KOMPETENSI 6Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan kompos?

2. Apa fungsi kompos?

3. Kondisi apa yang dibutuhkan saat membuat kompos?

4. Bagaimana cara membuat kompos?

5. Apa manfaat pembuatan kompos bagi lingkungan?

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :

1. Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik. (score :1)2. Fungsi kompos untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia.. (score : 2)3. Suhu, udara dan kelembaban. (score :1)4. Cara membuat kompos :

a. Campur bagian sampah hijau dan 1 bagian sampah coklat.

b. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan diaduk rata. Tanah atau kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kototran ternak )ayam atau sapi) dapat pula dicampurkan.

c. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selpais misalnya setiap 2 hari ditamabah sampah baru. Setiap 7 hari diaduk.

d. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2, mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar 40oC. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhuh kembali normal, kompos sudah jadi. (score : 4)5. Manfaat pembuatan kompos bagi lingkungan adalah dengan adanya pemilahan antara sampah organik dan anorganik, lingkungan menjadi bersih, mudah untuk didaur ulang, bagi bahan anorganik dapat direuse, hidup lebih sehat dengan banyaknya tanaman yang menghasilkan oksigen. (score: 2)Nilai = Jumlah score x 10

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 7, 8, 9, 10, 11 dan 12Alokasi Waktu: 12 45 menit

Standar Kompetensi : 2. Mempraktekkan pembuatan kompos.Kompetensi Dasar : 2.1. Pembuatan kompos.Indikator: 1. Mempraktekkan pembuatan kompos.Tujuan :Siswa mampu membuat kompos. ===================================================================== I. Materi Ajar Praktek membuat kompos.II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III. Rangkuman Materi

Mendaur Ulang Sampah Dapur Rumah Tangga

Alternatif 1 :

Siapkan :

1. Kardus2. Bantalan yang dibuat dari sabut kelapa yang dibungkus dengan kasa nyamuk plastik

3. 5 6 kg kompos yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan

4. Sampah yang telah dipotong-potong ukuran 3 4 cm

5. Alat pengaduk

6. Karung plastik yang berpori-pori (untuk membungkus kardus) atau keranjang tempat cucian baju kotor (takakura)

Cara Membuat :

1. Letakkan bantalan sabut kelapa di atas adukan kompos + sampah

2. lakukan lapis demi lapis sampai kardua penuh. Kardus disimpan di dalam keranjang (takakura) atau bungkus dengan karung plastik yang berpori. Letakkan di tempat yang tidak terkena hujan dan terik matahari. Setiap 3 4 hari dibuka dan diaduk-aduk, lakukan terus sampai seluruh sampah menjadi hitam dan hancur.3. Sampah telah berubah menjadi kompos siap pakai/dijual. (Untuk dijual, diayak terlebih dahulu). Jika kardus pertama penuh, buatlah kardus kedua, dst.

Alternatif 2 :Siapkan :

1. Wadah drum, ember plastik atau gentong2. Wadah diberi luvang di dasarnya untuk pertukaran udara

3. Bahan sampah yang dipotong 2 4 cm

4. Mikroorganisme pengurai sebagai aktivator. Contohnya EM-4, Starbio, Temban. Bahan-bahan ini bisa diganti dengan kompos dari tumbuh-tumbuhan.

5. Air

6. Alat pengaduk

Cara Membuat :

1. Bahan sampah dimasukkan di dalam wadaj selapis, kemudian ditambahkan kompos atau mikroorganisme pengurai.

2. Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh

3. Disiram dengan air secara merata

4. Pada hari ke-5 sampai ke-7 , media dapat diaduk-aduk. Pengadukan diulang setiap hari dan dihentikan samapi sampah menjadi hitam dan hancur.

Sumber : kebonkembang.com

IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-7 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa saja yang dapat dibuat kompos?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Siswa bekerja secara berkelompok dengan membawa alat dan bahan yang sudah ditentukan.

Membuat kompos dengan teknik yang sudah disepakati setiap kelompoknya.

Guru membimbing siswa mengerjakan pembuatan kompos. Kompos disiram setiap hari atau sesuai dengan kondisi, kemudian setiap minggu kompos dibalikkan. Kompos yang sudah jadi disimpan di tempat yang telah disediakan di sekolah.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang pembuatan kompos dengan memberikan uji lisan.Pertemuan ke-8 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana cara menggunakan kompos?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok siswa diberi materi tentang bagaimana cara agar masyarakat mau membuat kompos dari limbah rumah tangga, bagaimana cara menggunakan kompos dengan takaran yang baik, bagaimana cara menyimpan kompos yang baik, apa keuntungan dan kerugian menggunakan kompos dari limbah organik, dan apa keuntungan dan kerugian dari penggunaan kompos anorganik (urea, TSP, KCl)?. Pemilihan materi dapat dilakukan dengan cara seperti mengambil undian. Mencari informasi dari perpustakaan/internet.

Dibuat makalah secara tertulis.

Setiap kelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru menguji pemahaman siswa tentang cara menngunakan kompos dengan memberikan uji kompetensi 7.Pertemuan ke-9 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana cara menyimpan kompos?

B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Kelas diatur untuk diadakan diskusi. Kelompok mempresentasikan makalahnya dengan bergantian sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

Siswa memberi pertanyaan, tanggapan atau saran

Guru menilai pelaksanaan diskusi.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi hari ini.Pertemuan ke-10 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud dengan pupuk urea?

B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Kelas diatur untuk diadakan diskusi.

Kelompok mempresentasikan makalahnya dengan bergantian sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

Siswa memberi pertanyaan, tanggapan atau saran

Guru menilai pelaksanaan diskusi.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi hari ini.

Pertemuan ke-11 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud dengan eutrofikasi?

B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Kelas diatur untuk diadakan diskusi.

Kelompok mempresentasikan makalahnya dengan bergantian sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

Siswa memberi pertanyaan, tanggapan atau saran

Guru menilai pelaksanaan diskusi.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi hari ini.

Pertemuan ke-12 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana cara mengemas kompos agar mudah dipakai?

B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Kelas diatur untuk diadakan diskusi.

Kelompok mempresentasikan makalahnya dengan bergantian sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

Siswa memberi pertanyaan, tanggapan atau saran

Guru menilai pelaksanaan diskusi.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi hari ini. Mengambil data fisik kompos dan mendokemunetasikannya,

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. Perpustakaan.

VI. Penilaian

Uji Lisan. Penilaian sikap siswa.

UJI KOMPETENSI 7

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!Tuliskan salah satu alternatif membuat kompos dari limah rumah tangga!

Nilai maksimal 100. Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 13

Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan budidaya tanaman cabe rawit.Kompetensi Dasar : 3.1. Memahami budidaya cabe rawit.Indikator: 1. Menyebutkan ciri-ciri tanaman cabe rawit.

2. Menjelaskan syarat tumbuh tanaman cabe rawit.

3. Menjelaskan cara-cara bercocok tanam tanaman cabe rawit.

4. Menjelaskan manfaat cabe rawit.Tujuan :Siswa dapat mendeskripsikan tanaman cabe rawit. ===================================================================== I. Materi Ajar Ciri-ciri tanaman cabe rawit.

Syarat tumbuh.

Cara-cara bercocok tanam cabe rawit.

Manfaat cabe rawit.II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III. Rangkuman Materi

Cabe rawit termasuk kelompok tanaman sayuran buah. Jenis cabe rawit yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :

1. Cabe kecil atau cabai jemprit : buahnya kecil dan pendek, lebiih pedas dibandingkan cabe lainnya.

2. Cabe putih atau cabai domba : buahnya lebih besar dari cabe kecil, dan rasanya kurang enak.

3. Cabe celepik : buahnya lebih besar daripada cabe kecil dan lebih kecil dari cabe putih. Rasanya ridak sepesdas cabe kecil, sewaktu muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah.

Cabe rawit dapat tumbuh baik di daratan tinggi, maupun di dataran rendah. Bertanam cabe rawit dapat memberikan nilai ekonomi tinggi apabila kita usahakan dengan sungguh-sungguh. Satu hektare tanaman cabe rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabe rawit karena tanaman cabe rawit dapat kita usahakan selama 2 2,5 tahun selama musim tanam.

Syarat tumbuh :

1. Tanah : gembur, subur atau banyak mengandung zat hara, pembuangan airnya baik (tidak tergenang) dan banyak mengandung humus.2. Tempat tumbuh (daerah) : dataran tinggi dan dataran rendah.

3. Iklim : tanaman cabe rawit dapat tumbuh baik pada daerah yang kurang hujan mupun yang sering hujan, suhu udara yang diperlukan tanaman ini nadalah berkisar antara 25oC 31oC.

Alat untuk menanam cabe rawit :

1. Cangkul

2. Garpu tanah

3. Kored

4. Gembor ember

5. Sprayer

6. Ember

7. Meteran

8. Keranjang

9. Timbangan

10. Tali kenca (pelurus)

Cara tanam :1. Pengolahan tanah : dapat dilakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam 25 30 cm hingga tanah menjadi gembur setelah itu biarkan selama 7 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.

Pembuatan bedeng : Lebar bedeng 100 -120 cm

Tinggi bedeng 20 30 cm

Jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 45 cm, arah bedeng memanjang ke utara selatan.

Syarat pupuk kadang yang baik :

Tidak berbau

Tidak panas

Berwarna kehitam-hitaman

Benar-benar sudah matang

Jarak tanaman cabe rawit :

50 x 100 cm 60 x 70 cm

50 x 90 cm

Cara pembuatan jarak tanam : Pasang tali kenca (pelurus) sejajar dengan panjang bedeng, kira-kira 10 cm dari tepi bedeng.

Ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kenca tersebut.

Buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut, kemudian beri pupuk besar yaitu :

a. Pupuk kandang = 1 kg / lubang

b. Pupuk TSP

c. Pupuk urea

d. Pupuk KCl

Campurkan ketiga pupuk buatan hingga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat.

2. Persemaian : merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik, adapun tahapan persemaian adalah sebagai berikut :a. Membuat bedeng atau tempat persemaian, ukuran bedeng persemaian sebagai berikut : Lebar bedeng 1 1,2 m

Panjang bedeng 3 5 m

Tinggi bedeng 15 20 cm

b. Penyemaian benih : kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antara 300 500 benih, sebelum benih disemai atau ditabur, tempat persemaian disiram merata. Beberapa cara menyemai benih cabe rawit sebagai berikut : Semai bebas atau ditabur merata

Semai dalam baris

Semai berkelompok

3. Penanaman : bibit tanaman cabe rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam. Penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu. Ciri-ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :

Telah berumur satu bulan

Tidak terserang hama dagan penyakit

Pertumbuhan tanaman seram

Cara penanaman :

Siram bibit yang akan ditanam

Pilih bibit yang akan ditanam

Lepaskan bumbung atau plastik dari bibit

Padatkan tanah di sekeliling tanamn bibit yang telah dimasukkan ke lubang agar tidak rebah.

4. Pemeliharaan tanaman

a. Penyiraman : penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah.

b. Penyiangan : rumput liar tumbuh di sekitar tanaman harus dicabut atau disiang dengan kored atau sabit.

c. Pemupukan : jumlah pupuk yang dibuthkan dalam satu hektar adalah :

Urea = 200 kg

TSP = 200 kg

KCl = 150 kg

d. Hama dan penyakit : hama yang sering menyerang tanaman cabe rawit adalah sebagai berikut : tungau merah

kutu daun berwarna kuning

kutu gurem atau thrips

Tanda-tanda tanaman yang terserang ada;ah :

tanaman berwarna seperti perak

tanaman tampak pucat

daun menjadi layu

Pengendalian :

cabut tanaman yang terserang berat

kumpulkan bagian tanaman yang terserang, lalu dibakar.

PANEN

Panen merupakan kegiatan yang dinanti-nantikan untuk menikmati jerih payah selama penanaman. Produksi cabe rawit berumur 2 3 tahun, sehingga produksi cabe rawit lebih tinggi daripada cabe besar. Cabe rawit dapat dipanen hijau (muda) dan dipanen merah atau sudah masak. Bila cabe rawit di panen hijau, cabe kelihatan berisi. Pemanenan dapat dilakukan 4 7 hari sekali atau tergantung dari harga pasar.IV. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-13 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana morfologi dari tanaman cabe rawit?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Menggali informasi melalui perpustakaan/ Internet tentang deskripsi tanaman cabe rawit.

Mendiskusikan syarat tumbuh bagi tanaman cabe rawit

Mendiskusikan bahan dan alat yang diperlukan bagi budidaya tanaman cabe rawit.

Mendiskusikan cara bercocok tanam tanaman cabe rawit.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan tentang tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang ciri-ciri tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji kompetensi 7. Menghimpun laporan hasil diskusi tentang tanaman cabe rawit.

V. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. Anonymous. 1992. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Tetiadi. 1992. Bertanam Cabai. Jakarta:Penerbit Swadaya.

Soeseno, Selamet. 1966. Kebun sayur Di Pekarangan Anda. Jakarta:Penerbit Kinta.

Soewito, M.D.S. 1987. Memanfaatkan Lahan 1, Bercocok Tanam Tomat. Jakarta: Penerbit CV Titik terang.

Soewito, M.D.S. 198. Memanfaatkan Lahan 2, Bercocok Tanam Cabai. Jakarta: Penerbit CV Titik Terang.

Sunaryono, Hendro. 1988. Pengantar Dasar Horticultural. Bandung: Penerbit Sinar Baru.

Sunaryono, Hendro. 1992. Budi Haya Cabai Nerah. Bandung:Penerbit Sinar Baru. Perpustakaan.

VI. Penilaian

- Uji Kompetensi 7.

UJI KOMPETENSI 7Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Sebutkan ciri-ciri tanaman cabe rawit!2. Jelaskan syarat tumbuh tanaman cabe rawit!3. Jelaskan cara-cara bercocok tanam tanaman cabe rawit!4. Jelaskan manfaat cabe rawit!

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :

1. Cabe rawit termasuk kelompok tanaman sayuran buah. Berdasarkan ukuran terdapat 3 jenis dari yang terkecil adalah yaitu cabe rawit, cabe putih dan cabe celepik. (score : 2)2. Syarat tumbuh tanaman cabe rawit :a. Tanah : gembur, subur atau banyak mengandung zat hara, pembuangan airnya baik (tidak tergenang) dan banyak mengandung humus.

b. Tempat tumbuh (daerah) : dataran tinggi dan dataran rendah.

c. Iklim : tanaman cabe rawit dapat tumbuh baik pada daerah yang kurang hujan mupun yang sering hujan, suhu udara yang diperlukan tanaman ini nadalah berkisar antara 25oC 31oC. (score : 3)3. Cara bercocok tanam cabe rawit :Pengolahan tanah : dapat dilakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam 25 30 cm hingga tanah menjadi gembur setelah itu biarkan selama 7 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.

Pembuatan bedeng :

Syarat pupuk kadang yang baik :

Jarak tanaman cabe rawit :

Cara pembuatan jarak tanam (score : 3)

4. Manfaat cabe rawit : menambah penghasilan dan menambah cita rasa masakan. (score : 2)

Nilai = Jumlah score x 10

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 14

Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan budidaya tanaman cabe rawit.Kompetensi Dasar : 3.2. Mempraktekkan cara-cara menanam tanaman cabe rawit.Indikator: 1. Membuat bedeng.Tujuan : Siswa memahami pembuatan bedeng sebagai persiapan lahan dalam

budidaya cabe rawit. ===================================================================== I. Materi Ajar Membuat bedeng.

II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-14 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana morfologi dari tanaman cabe rawit?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Menggali informasi melalui perpustakaan/ Internet tentang deskripsi tanaman cabe rawit.

Mendiskusikan sarat tumbuh bagi tanaman cabe rawit

Mendiskusikan bahan dan alat yang diperlukan bagi budidaya tanaman cabe rawit.

Mendiskusikan cara bercocok tanam tanaman cabe rawit.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan tentang tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang vara bercocok tanam tanaman cabe rawit.. Menghimpun laporan hasil diskusi tentang tanaman cabe rawit.

IV. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

Bedeng, cangkul, kored.

V. Penilaian

- Penilaian sikap siswa..

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 15, 16, 17 dan 18Alokasi Waktu: 8 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan budidaya tanaman cabe rawit.Kompetensi Dasar : 3.2. Mempraktekkan cara-cara menanam tanaman cabe rawit.Indikator: 2. Melakukan persemaian.Tujuan : Siswa melakukan persemaian tanaman cabe rawit. ===================================================================== I. Materi Ajar Persemaian

II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-15 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa artinya persemaian?B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan persemaian dilakukan untuk menghasilkan bibit.

Membuat bedeng persemaian.

Melakukan penyemaian benih.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan tentang penyemaian tanaman cabe rawit.Pertemuan ke-16 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa hambatan dari persemaian dari tanaman cabe rawit?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Mendiskusikan tentang hambatan yang dialami dalam melakukan persemaian tanaman cabe rawit.

Setiap kelompok melakukan pengamatan dan pemeliharaan terhadap persemaian yang sedang dilakukan..

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan tentang hambatan dalam penyemaian tanaman cabe rawit.Pertemuan ke-17 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana ciri-ciri hasil persemaian yang baik?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan pengamatan persemaian yang telah dilakukan untuk menghasilkan bibit. Mencatat data pengamatan.

Mengambil gambar dengan kamera sebagai dokumentasi.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri hasil penyemaian yang baik.Pertemuan ke-18 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana penyimpanan bibit yang baik agar tahan lama?B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok mengumpulkan hasil persemaian berupa bibit.

Dilakukan pemisahan bibit yang baik dan yang tidak baik.

Disimpan untuk dilakukan penanaman pada pertemuan berikutnya.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan tentang hasil penyemaian tanaman cabe rawit yang berupa benih yang siap ditanam. Menghimpun laporan hasil praktek tentang persemaian tanaman cabe rawit. Menghimpun data pengamatan tentang hambatan pada persemaian tanaman cabe rawit. Mengumpulkan data pengamatan di setiap kelompok. Mengumpulkan bibit yang telah jadi. Bibit disimpan untuk ditanam. Laporan hasil praktek tentang persemaian tanaman cabe rawit. Bibit dikemas per kelompok.

IV. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

Bedeng, cabe rawit, wafah.

V. Penilaian

Uji lisan.

Penilaian sikap siswa.

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 19Alokasi Waktu: 2 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan budidaya tanaman cabe rawit.Kompetensi Dasar : 3.2. Mempraktekkan cara-cara menanam tanaman cabe rawit.Indikator: 3. Menanam cabe rawit.Tujuan : Siswa dapat melakukan penanaman bibit cabe rawit. ===================================================================== I. Materi Ajar Penanaman.II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-19 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Kapan waktu yang baik untuk menanam bibit cabe rawit?B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok menanam bibit cabe rawit yang telah berumur 1 bulan.

Menanam benihnya di sore hari.

Disiram secukupnya.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa merapikan bibit yang telah ditanam. Setiap kelompok menanam bibit cabe rawit dengan menggunakan polybag yang ditempatkan pada plot yang telah disediakan di lingkungan sekolah.

IV. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

Bibit cabe rawit, polybag, air, tongkat.V. Penilaian

Uji lisan.

Penilaian sikap siswa.

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 20 - 32Alokasi Waktu: 26 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan budidaya tanaman cabe rawit.Kompetensi Dasar : 3.3. Melakukan pemeliharaan dan proteksi tanaman cabe rawit.Indikator: 1. Melakukan pemeliharaan dan proteksi tanaman cabe rawit.Tujuan : Siswa mampu melakukan pemeliharaan dan proteksi tanaman cabe

rawit. ===================================================================== I. Materi Ajar Pemeliharaan dan Proteksi Tanaman Cabe Rawit

II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III.Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-20 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana pertumbuhan tanaman cabe rawit selama seminggu?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit.

Pemberian pupuk urea/kompos seminggu setelah cabe rawit ditanam.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang ciri-ciri tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.

Pertemuan ke-21 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apa yang dimaksud dengan gulma?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Menggali informasi mengenai gulma dan macam-macam gulma di perpustakaan/internet, lalu mendiskusikannya di kelas.

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang hama yang sering menyerang tanaman cabe rawit.Pertemuan ke-22 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Hama apa yang sering menyerang pertumbuhan tanaman cabe rawit?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Menggali informasi mengenai hama yang sering menyerang tanaman cabe rawit di perpustakaan/Internet.

Mendiskusikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

Menyimpulkan hasil diskusi kelas.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang hama yang sering menyerang tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.

Pertemuan ke-23 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Kapan sebaiknya waktu tanam cabe rawit agar di pasaran harga sedang tinggi?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Memprediksi kapan waktu yang tepat untuk menamam cabe rawit dipandang dari sudut agribisnis.

Setiap kelompok memberikan pendapatnya di depan kelas. C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang agribisnis tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.

Pertemuan ke-24 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Berapa harga sekilo cabe rawit di pasar?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit.

Pemberian pupuk urea/kompos. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang bisnis tanaman budidaya dengan mengajukan uji lisan.Pertemuan ke-25 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana memasarkan cabe rawit yang baik?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Mendiskusikan mengenai keuntungan dan kerugian berbisnis tanaman budidaya

C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang keuntungan dan kerugian berbisnis tanaman budidaya.Pertemuan ke-26 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apakah setiap orang membutuhkan cabe rawit dalam setiap masakannya?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Mendiskusikan masakan yang memerlukan cabe rawit.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang masakan yang memerlukan cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.Pertemuan ke-27 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana pertumbuhan tanaman cabe rawit selama ini?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit.

Pemberian pupuk urea/kompos terakhir. Karena maksimal sebulan sebelum panen tanaman tidak boleh diberi pupuk. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Mengambil data tentang pon cabe, seperti mengukur tinggi tanaman, memperhatikan letak daun, letak buah cabe, termasuk monokotil atau dikotil, dll.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang ciri-ciri tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.Pertemuan ke-28 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Apakah musim berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Diberi LKS berupa puzzle gambar tanaman cabe untuk disusun kembali.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang morfologi tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.Pertemuan ke-29 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana pertumbuhan tanaman cabe rawit selama seminggu?

B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Ulangan harian tentang budidaya tanaman cabe rawit.C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit.

Pertemuan ke-30 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana bila tanaman cabe rawit tidak diberi pupuk, apakah akan baik pertumbuhannya?B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Mengambil gambar dengan kamera untuk mendokumentasikan tanaman cabe rawit.

C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit.Pertemuan ke-31 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Mengapa setelah mendekati panen, tanaman cabe rawit tidak boleh diberi pupuk satu bulan sebelumnya?B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Setiap kelompok melakukan proteksi tanaman terhadap hama dan penyakit dengan cara mengenali tanda-tanda tanaman diserang. Mendiskusikan tentang kelemahan dan kekurangan pelaksanaan budidaya tanaman cabe rawit yang telah dilakukan.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa memelihara tanaman cabe rawit, lalu menguji pemahaman siswa tentang budidaya tanaman cabe rawit dengan mengajukan uji lisan.Pertemuan ke-32 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Bagaimana pertumbuhan tanaman cabe rawit selama seminggu?

B. Kegiatan inti (60 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok melakukan penyiraman 2 kali sehari atau disesuaikan dengan keadaan tanah..

Penyiangan dilakukan apabila terdapat rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman cabe rawit. Persiapan panen minggu depan, setiap kelompok mendiskusikan cara-cara memanen yang baik sehingga bermanfaat.C. Kegiatan akhir (20 menit)

Guru dan siswa menguji pemahaman siswa tentang tanaman cabe rawit dengan uji lisan. Melakukan pemeliharaan pada tanaman cabe rawit. Melakukan pemeliharaan pada tanaman cabe rawit. Mengumpulkan data tentang gulma di perpustakaan/ internet. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Mengumpulkan data mengenai hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Mencatat hasil diskusi kelas mengenai agribisnis cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Mencatat hasil diskusi kelas mengenai keuntungan dan kerugian berbisnis tanaman budidaya. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Mendata masakan yang menggunakan cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Mengumpulkan data tentang morfologi tanaman cabe rawit. Menyusun gambar tanaman cabe rawit untuk setiap kelompok. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Memfoto tanaman cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit. Berbagi pendapat mengenai pelaksanaan budidaya tanaman cabe rawit. Melakukan pemeliharaan dan proteksi pada tanaman cabe rawit.

Laporan data tentang gulma dan macam-macam gulma. Laporan data tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabe rawit. Melakukan observasi ke pasar terdekat mengenai harga cabe rawit. Laporan hasil diskusi tentang keuntungan dan kerugian berbisnis tanaman budidaya. Laporan hasil pengamatan pada tanaman cabe rawit berupa gambar tanaman cabe rawit. Belajar mandiri untuk ulangan harian tentang budidaya tanaman cabe rawit pada pertemuan berikutnya. Foto tanaman cabe rawit. Mempersiapkan alat dan bahan untuk memanen tanaman cabe rawit pada pertemuan berikutnya.

IV. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

V. Penilaian

Uji Lisan

Penilaian sikap siswa

Ulangan Harian.

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran: Mulok Pertanian

Kelas/ Semester: XI Inti/ 1

Pertemuan ke- : 33 dan 34

Alokasi Waktu: 4 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan budidaya tanaman cabe rawit.Kompetensi Dasar : 3.4. Melakukan pemanenan tanaman cabe rawit.Indikator: 1. Melakukan pemanenan tanaman cabe rawit.Tujuan : Siswa dapat melakukan pemanenan tanaman cabe rawit. ===================================================================== I. Materi Ajar Panen.

II. Metode Pembelajaran Diskusi

Penugasan Praktikum

III. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Pembelajaran

Tatap MukaTugas TerstrukturTugas Mandiri

Pertemuan ke-33 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Kapan waktu yang baik untuk panen tanaman cabe rawit?

B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok memanen tanaman cabe rawit hanya memetik cabe rawit yang sudah berwarna merah/ masak.

Panen dapat dilakukan 3 - 4 kali dalam satu minggu.

Tanaman cabe rawit dapat bertahan hidup selama 2 3 tahun.

Hasil panen dapat dijual sesuai dengan harga pasaran di lingkungan sekolah.C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa mengumpulkan hasil panen.

Pertemuan ke-34 (2 45 menit)A. Kegiatan awal (10 menit)

Berdoa dan mengabsen siswa.

Apersepsi : Berapa banyak dalam satu tanaman yang dapat dipanen?B. Kegiatan inti (70 menit)

Siswa bersama guru : Setiap kelompok memanen tanaman cabe rawit hanya memetik cabe rawit yang sudah berwarna merah/ masak.

Panen dapat dilakukan 3 - 4 kali dalam satu minggu.

Tanaman cabe rawit dapat bertahan hidup selama 2 3 tahun.

Hasil panen dapat dijual sesuai dengan harga pasaran di lingkungan sekolah.C. Kegiatan akhir (10 menit)

Guru dan siswa mengemas hasil panen tanaman cabe rawit. Setiap kelompok memanen tanaman cabe rawit.

Setiap kelompok memanen tanaman cabe rawit.

IV. Sumber/Alat/Bahan

M.M. Sri Setyati Harjadi. 1993. PENGANTAR AGRONOMI. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Perpustakaan.

V. Penilaian

Uji lisan.

Penilaian sikap siswa.

Mengetahui, Pandeglang, 12 Juli 2010

Kepala SMAN 2 Pandeglang Guru Mulok,

Drs. H. Supriadi, M.Pd. Hj. Diny Hendrawati, S.Si. NIP 195804011984031010 NIP 197006042000122003