Mulok (25 4-2014)

76
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PANDUAN PELAKSANAAN MUATAN LOKAL

Transcript of Mulok (25 4-2014)

Page 1: Mulok (25 4-2014)

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PANDUAN PELAKSANAAN

MUATAN LOKAL

Page 2: Mulok (25 4-2014)

PEMERINTAH DAERAH MULOK

JENIS MULOK

BAHAN KAJIAN

MAPEL MULOK DIPADUKAN KEL. B PENGEMBANGAN DIRI

• Pemetaan KD• Pengemb KD• Silabus• RPP• Bahan Ajar

Program Ekstrakurikuler

KONSEP, PENGEMBANGAN, DAN PENGELOLAAN MUATAN LOKALBAB II

BAB III

BAB IV

SATUAN PENDIDIKAN

PELAKSANAAN

Tahap Menentuan

Tahap Pelaksanaan

• Kompetensi Dasar• Silabus• Buku Teks &

Panduan Guru• RPP

Page 3: Mulok (25 4-2014)

ANALISISCore And Content

TPK DAERAH

REKOMENDASI KE PEMDA

MENENTUKAN PELAKSANAAN

MULOK

IMPLEMENTASI

SEKOLAHANALISIS :- Daerah- Satdik

JENIS MULOK

BAHAN KAJIAN

MAPEL MULOK

DIPADUKAN-B

EKSTRAKUR

KEBIJAKAN JENIS MULOK

SEKOLAHANALISIS :- Daerah- Satdik

JENIS MULOK

BAHAN KAJIAN

MAPEL MULOK

DIPADUKAN-B

EKSTRAKUR

SEKOLAHANALISIS :- Daerah- Satdik

JENIS MULOK

BAHAN KAJIAN

MAPEL MULOK

DIPADUKAN-B

EKSTRAKUR

BOTTOM UP TOP DOWN

Page 4: Mulok (25 4-2014)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

Kondisi yang terjadi didaerah menunjukkan bahwa, ada daerah yang sudah menetapkan muatan lokal melalui peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, ada juga daerah yang belum menetapkan muatan lokal. Di tingkat satuan pendidikan, masih ada satuan pendidikan yang belum menetapkan dan melaksanakan muatan lokal. Kondisi lainnya terjadi bahwa dalam menetapkan muatan lokal belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

• Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar SKL;• Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi;• Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses;• Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;• Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum;• Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013;

Page 5: Mulok (25 4-2014)

C. Tujuan

D. Hasil Yang Diharapkan

Memberikan pemahaman yang sama tentang Pengembangan Mulok;Sebagai acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal.

1. Adanya pemahaman yang sama tentang Pengembangan Muatan Lokal;2. Terwujudnya acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam

pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal.

E. Sasaran

1. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dan Daerah2. Kepala Sekolah3. Pendidik4. Pengawas Sekolah5. Komite sekolah6. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota7. Pemangku kepentingan lainnya.

Page 6: Mulok (25 4-2014)

BAB II KONSEP MUATAN LOKAL

A. Pengertian

Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar:1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan

budayanya;2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan

mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan

3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Page 7: Mulok (25 4-2014)

B. Pengembangan dan Pengelolaan

Dalam struktur kurikulum 2013 disebutkan bahwa matapelajaran kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran kelompok B adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu setiap daerah perlu mengembangkan muatan lokal. Pasal 77N PP 32 th 2013 dinyatakan bahwa muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, muatan lokal tersebut dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.

Berdasarkan ketentuan diatas maka setiap daerah dan satuan pendidikan berkewajiban mengembangkan dan melaksanakan muatan lokal yang ada didaerahnya melalui pembekalan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik tentang potensi daerahnya untuk dikembangkan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Page 8: Mulok (25 4-2014)

Dua Strategi Pengembangan Muatan Lokal

1. Dari bawah ke atas (bottom up)

Analisis Potensi Daerah dan Satdik

 

Menetapkan Jenis Mulok

 

Menetapkan Bahan Kajian

Pelaksanaan Mulok

Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal yang dibangun secara bertahap dan tumbuh pada satuan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa satuan pendidikan mempunyai kewenangan untuk menentukan sendiri jenis muatan lokal yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis konteks identifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendukung .

Alur pengembangan muatan lokal dari bawah ke atas

Page 9: Mulok (25 4-2014)

2. Dari atas ke bawah (top down)

Tim Pengembang Kurikulum Daerah Mengidentifikasi Jenis Mulok di Satuan-

Satuan Pendidikan di Daerahnya

 

Menganalisis Core and Content Jenis

Mulok 

Merumuskan Rekomendasi ke

Pemerintah Daerah (Pemda)

 

Kebijakan Pemda Tentang Jenis Mulok yang

Diselenggarakan

 

Merumuskan Bahan Kajian

Mulok 

 

Menentukan Pelaksanaan

Mulok 

 

Implementasi di Satuan Pendidikan

Daerahnya 

Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal dimana pemerintah daerah sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan oleh satuan-satuan pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal mengidentifikasi dan menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang kurikulum daerah merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya.

Alur pengembangan muatan lokal dari atas ke bawah

Page 10: Mulok (25 4-2014)

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup muatan lokal adalah:1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: a. bahasa daerah; b. bahasa Inggris; c. kesenian daerah; d. keterampilan dan kerajinan daerah; e. adat istiadat; f. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar; g. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.

Page 11: Mulok (25 4-2014)

D. Daya Dukung

Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah:1. Kebijakan Muatan Lokal2. Pendidik3. Sarana dan Prasarana Sekolah4. Manajemen Sekolah

Untuk mendukung pengembangan muatan lokal di sekolah, tim pengembang muatan lokal perlu menjalin kerjasama dengan unsur-unsur lain, seperti Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Instansi/Lembaga lain misalnya Dunia Usaha/Industri, dan Dinas lain yang terkait.

Page 12: Mulok (25 4-2014)

Peran Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam:

a. mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah;b. mengidentifikasi potensi sumber daya yang ada di satuan pendidikan;c. mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;d. menentukan jenis dan prioritas muatan lokal yang akan dilaksanakan;e. menentukan pelaksanaan muatan lokal;f. menyusun KD, dan silabus muatan lokal;g. menyusun buku teks pelajaran muatan lokal dan buku panduan guru;h. memilih alternatif metode pembelajaran muatan lokal;i. mengembangkan RPP dan penilaian yang tepat untuk muatan lokal

yang dilaksanakan.

1. Peran TPK tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota

Page 13: Mulok (25 4-2014)

Peran LPMP dan Perguruan Tinggi secara umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam:

a. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan lokal;

b. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian;c. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik dan jenis bahan kajian.

2. Peran LPMP, dan Perguruan Tinggi

Page 14: Mulok (25 4-2014)

3. Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota

Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum adalah:a. memberi informasi mengenai potensi daerah, serta prioritas

pembangunan daerah di berbagai sektor yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan;

b. memberi gambaran mengenai kemampuan dan keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor tertentu;

c. memberi sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan bantuan dalam menentukan prioritas muatan lokal sesuai dengan nilai-nilai dan norma setempat;

d. Melakukan supervisi keterlaksanaan muatan lokal di daerahnya.

Page 15: Mulok (25 4-2014)

4. Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait

Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait secara umum adalah:

a. memberi informasi mengenai kompetensi yang harus dikuasai peserta didik untuk muatan lokal tertentu;

b. memberi masukan dan atau contoh kompetensi yang dapat diadaptasi untuk kompetensi muatan lokal;

c. memberi fasilitas kepada peserta didik untuk berkunjung/belajar/praktik di tempat tersebut guna memantapkan kemampuan/keterampilan yang didapat dalam muatan lokal.

Page 16: Mulok (25 4-2014)

Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut

Alur tahap penentuan dan pelaksanaan muatan lokal

BAB III TAHAP PENENTUAN MUATAN LOKAL

Potensi dan Kebutuhan Daerah

Potensi Satuan Pendidikan

 Jenis

Mulok

 

Bahan kajian Mulok

Mata Pelajaran Tersendiri

Dipadukan ke Mata Pelajaran Lain

Pengembangan Diri

Identifikasi & Analisis Penentuan Mulok Pelaksanaan Mulok 

TAHAP PENENTUAN MULOK PELAKSANAAN MULOK

Page 17: Mulok (25 4-2014)

A. Melakukan Identifikasi dan Analisis Muatan Lokal

Pengembangan muatan lokal perlu memperhatikan potensi daerah yang meliputi (1) Sumber Daya Alam; (2) Sumber Daya Manusia; (3) Geografis; (4) Budaya; dan (5) Historis.

Pengumpulan data untuk identifikasi dan analisis kebutuhan daerah dapat dilakukan melalui wawancara atau pemberian kuesioner kepada responden

1. Identifikasi dan analisis potensi dan kebutuhan daerah

Format 1 : Contoh Format Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

Identifikasi dan analisis muatan lokal dilakukan melalui tahapan mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan kebutuhan daerah serta mengidentifikasi dan menganalisis potensi satuan pendidikan.

Page 18: Mulok (25 4-2014)

2. Identifikasi dan analisis potensi satuan pendidikan

Format 2 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)

Format 3 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)

Kegiatan ini dilakukan untuk mendata dan menganalisis daya dukung yang dimiliki satuan pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ditekankan pada kebutuhan peserta didik.

Page 19: Mulok (25 4-2014)

B. Menentukan Jenis Muatan Lokal

Jenis muatan lokal yang dapat dikembangkan meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik).

Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa:1. bahasa daerah;2. kesenian daerah;3. adat istiadat;4. keterampilan dan kerajinan daerah;5. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar;6. bahasa Inggris (yang tdk termasuk dlm struktur kur mapel Bhs. Inggris);7. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah

yang bersangkutan.

Format 4 : Contoh Format Penentuan Jenis Muatan Lokal

Page 20: Mulok (25 4-2014)

C. Menentukan Bahan Kajian Muatan Lokal

Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:1. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik; 2. kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan; 3. tersedianya sarana dan prasarana; 4. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa; 5. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan; 6. kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan; 7. karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah; 8. komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan,

dan kebutuhan/tuntutan); 9. mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti;10. menyusun silabus muatan lokal.

Bahan kajian/pelajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu:1. bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak;2. dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui;3. dari pengalaman lama ke pengalaman baru;4. dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit

Page 21: Mulok (25 4-2014)

Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester, atau satu tahun ajaran.

Format 5 : Contoh Format Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal

Page 22: Mulok (25 4-2014)

BAB IV TAHAP PELAKSANAAN MUATAN LOKAL

A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal

1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.

2. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan lokal.

3. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.

4. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action).

5. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.

6. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran muatan lokal.

7. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan pendidikan.

8. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.

Page 23: Mulok (25 4-2014)

B. Pelaksanaan Muatan Lokal

Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan dapat dilakukan melalui 3 cara:1. Berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, dan/atau2. Bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain; dan/atau3. Melalui pengembangan diri (Ekstrakurikuler).

Ketentuan penentuan pelaksanaan muatan lokal adalah:1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri apabila bahan kajian

muatan lokal berupa materi pembelajaran yang tidak terkait dengan ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B (Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, atau Prakarya dan Kewirausahaan).

2. Muatan lokal berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain apabila bahan kajian muatan lokal berupa bagian/pengembangan dari ruang lingkup materi pelajaran pada kelompok B, maka muatan lokal tersebut berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran kelompok B. Namun apabila bahan kajian muatan lokal tersebut terlalu luas maka dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal.

3. Muatan lokal dilaksanakan melalui pengembangan diri apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan pada kegiatan ekstrakurikuler.

Page 24: Mulok (25 4-2014)

Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B tersebut sangat penting dalan rangka menetapkan pelaksanaan muatan lokal berdasarkan jenis dan bahan kajian muatan lokal yang telah ditetapkan

Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B adalah:1. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran seni budaya SMA2. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan SMA3. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

SMA

Format 6 : Contoh Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal

Permendikbud 64 th 2013: SI

Page 25: Mulok (25 4-2014)

C. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Tersendiri

  TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN

Penyusunan Kompetensi Dasar

Penyusunan Silabus

Penyusunan Buku Teks & Buku

Panduan Guru

Penyusunan RPP

 Kegiatan Pendahuluan

 Kegiatan Inti:Pendekatan saintifik. Aspek proses pembelajaran:Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Action

Kegiatan Penutup 

 Penilaian Autentik

 Mengutamakan:

Unjuk kerjaProduk

Portofolio 

Alur pelaksanaan muatan lokal melalui mata pelajaran tersendiri

Page 26: Mulok (25 4-2014)

1. Perencanaana. Menyusun Kompetensi Dasar

Penyusunan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran muatan lokal harus memperhatikan tingkat kompetensi. Seperti yang tertuang dalam Permendikbud 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.

Pengembangan kompetensi dasar pada mata pelajaran muatan lokal dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran muatan lokal.

Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti.

Format 7 : Contoh Format Penentuan Kompetensi Dasar

Page 27: Mulok (25 4-2014)

Format 8 : Contoh Format Penyusunan KD Mata Pelajaran Mulok Kelas X

Page 28: Mulok (25 4-2014)

b. Menyusun Silabus

Penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran lainnya, namun pada proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan action .

Format 11 : Contoh Format Silabus

Satuan Pendidikan : SMAMata Pelajaran : ……………………………………….Kelas : XKompetensi Inti :

1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. ………………………………….. 4. …………………………………..

Page 29: Mulok (25 4-2014)

c. Menyusun Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru

Buku Teks Pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23). Buku Panduan Guru adalah pedoman yang memuat strategi Pembelajaran, metode Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema Pembelajaran (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 22). Buku teks pelajaran muatan lokal pada pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan standar nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan pakai buku teks muatan lokal ditetapkan oleh Gubernur. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4 Ayat 3 dan 4).

Kriteria standar buku teks pelajaran dan buku panduan guru adalah:1. Kelayakan Isi/materi2. Kelayakan penyajian3. Kelayakan bahasa4. Kelayakan kegrafikan

Page 30: Mulok (25 4-2014)

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan RPP mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan mata pelajaran lainnya. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian

Format 12 : Contoh Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA ………………..Mata Pelajaran : ………………………..Kelas/Semester : ………………………..Materi Pokok : ………………………..Alokasi Waktu : ....…………………....

Page 31: Mulok (25 4-2014)

A. Kompetensi Inti 1. _______________ 2. _______________ 3. _______________ 4. _______________B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. _____________ (KD pada KI-1) 2. _____________ (KD pada KI-2) 3. _____________ (KD pada KI-3) Indikator: __________________ 4. _____________ (KD pada KI-4) Indikator: __________________ Catatan:KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung. C. Tujuan PembelajaranD. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)E. Metode Pembelajaran (rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

Page 32: Mulok (25 4-2014)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber BelajarG. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit) 2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit), dan seterusnya.H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran Mengetahui

………., ………………… Kepala SMA ……..

Guru Mata Pelajaran

__________________ __________________

NIP. …. NIP. ….

Page 33: Mulok (25 4-2014)

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action)

3. Penilaian

Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.

Page 34: Mulok (25 4-2014)

D. Pelaksanaan Muatan Lokal Dipadukan Kedalam Mata Pelajaran Lain

 TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN

Pengembangan Kompetensi Dasar

Pengembangan Silabus

Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan RPP

 Kegiatan Pendahuluan

 Kegiatan Inti:Pendekatan saintifik. Aspek proses pembelajaran:Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Action

Kegiatan Penutup

 Penilaian Autentik

 Mengutamakan:

Unjuk kerjaProduk

Portofolio  

Pemetaan Kompetensi Dasar

Alur pelaksanaan muatan lokal dipadukan ke dalam mata pelajaran lain

Page 35: Mulok (25 4-2014)

1. Perencanaan a. Pemetaan KD

Format 12 : Contoh Format pemetaan KD Mapel Kel. B dengan Bahan kajian Mulok.

b. Pengembangan Silabus

Sistematika penulisannya sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran mulok

b. Pengembangan RPPPengembangan RPP muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan pengembangan RPP pada mata pelajaran muatan lokal

b. Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar tersebut dapat berupa bahan ajar cetak dan atau bahan ajar berbasis TIK. Komponen bahan ajar sebagai berikut: judul, petunjuk belajar, KD, informasi pendukung, latihan, tugas/langkah kerja dan penilaian

Page 36: Mulok (25 4-2014)

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran mulok. Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action)

3. Penilaian

Penilaian muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan penilaian yang dilakukan pada mata pelajaran muatan lainnya. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.

Page 37: Mulok (25 4-2014)

E. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Pengembangan Diri

apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan melalui pengembangan diri pada program ekstrakurikuler.

Pada lampiran 1 Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum disebutkan bahwa pengembangan diri merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

Format 13 : Contoh Format penentuan program ekstrakurikuler

Page 38: Mulok (25 4-2014)

Alur pelaksanaan muatan lokal melalui program ekstrakurikuler

  TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN

 Pelaksanaan Ektrakurikuler:- Ekstrakurikuler Pilihan- Diluar jam belajar kurikulum Standar- Dilakukan tiap hari atau waktu tertentu (Blok Waktu) 

 

 Penilaian Kualitatif

 

 

Jenis Muatan Lokal

 

Bahan Kajian Muatan Lokal

 

Program Kegiatan Ekstrakurikuler

Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Program Ekstrakurikuler

Page 39: Mulok (25 4-2014)

1. Perencanaan

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan menjadi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Muatan lokal yang dilaksanakan melalui pengembangan diri dilaksanakan melalui ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat berbentuk kelompok atau klub yang kegiatannya dikembangkan atau berkenaan bahan kajian muatan lokal, misalnya klub penghijauan, klub composting, klup teater, dll

2. Pelaksanaan

Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu).

3. Penilaian

Penilaian dilakukan secara kualitatif dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.

Page 40: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 1 : Contoh Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

Page 41: Mulok (25 4-2014)
Page 42: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 2 : Contoh Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)

Page 43: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 3 : Contoh Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)

Page 44: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 4 : Contoh Penentuan Jenis Muatan Lokal

Page 45: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 5 : Contoh Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal

Page 46: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 6 : Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal

Page 47: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 7 : Contoh Penentuan Kompetensi Dasar

Page 48: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 8 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas X

Page 49: Mulok (25 4-2014)
Page 50: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 9 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas XI

Page 51: Mulok (25 4-2014)
Page 52: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 10 : Contoh pemetaan KD Mapel Kel. B (Prakarya dan Kewirausahaan) dengan Bahan kajian Mulok (Kewirausahaan).

Page 53: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 11 : Contoh penentuan program ekstrakurikuler

Page 54: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 12 : Contoh Silabus Matapelajaran Muatan Lokal

Page 55: Mulok (25 4-2014)
Page 56: Mulok (25 4-2014)

Lampiran 13 : Contoh RPP Matapelajaran Muatan Lokal

Page 57: Mulok (25 4-2014)
Page 58: Mulok (25 4-2014)
Page 59: Mulok (25 4-2014)
Page 60: Mulok (25 4-2014)
Page 61: Mulok (25 4-2014)
Page 62: Mulok (25 4-2014)
Page 63: Mulok (25 4-2014)
Page 64: Mulok (25 4-2014)
Page 65: Mulok (25 4-2014)
Page 66: Mulok (25 4-2014)
Page 67: Mulok (25 4-2014)
Page 68: Mulok (25 4-2014)
Page 69: Mulok (25 4-2014)
Page 70: Mulok (25 4-2014)
Page 71: Mulok (25 4-2014)
Page 72: Mulok (25 4-2014)
Page 73: Mulok (25 4-2014)
Page 74: Mulok (25 4-2014)
Page 75: Mulok (25 4-2014)
Page 76: Mulok (25 4-2014)

Terima Kasih