Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

47
JILID 3 (MENJADI RASUL) Judul ke-1: " ALI BIN ABU THALIB " Saudaraku tercinta , selain Zaid bin Haritsah, ada penghuni laki-laki lagi di dalam rumah tangga Muhammad yang penuh berkah itu. Ia adalah Ali bin Abu Thalib. Mulanya, Ali tinggal di rumah ayahnya. Namun, suatu saat, Mekah dilanda musim paceklik. Kekeringan yang mengganas itu membuat kehidupan menjadi bertambah sulit. Abu Thalib yang hidup sederhana sangat merasakan keadaan ini. Apalagi, Abu Thalib memiliki banyak putra yang harus diberi makan. Melihat hal itu, Muhammad mengajak Abbas dan Hamzah, adik - adik Abu Thalib, untuk memelihara putra - putra Abu Thalib. Abbas dan Hamzah setuju dengan usul yang mulia ini. Mereka bertiga pun menemui Abu Thalib. Abu Thalib hanya pasrah bercampur lega. Ia memperbolehkan kedua adiknya dan Muhammad untuk mengasuh anak - anaknya. Abbas mengambil Thalib, Hamzah memelihara Ja'far, dan Muhammad mengasuh Ali. Hanya Aqil, sang putra bungsu, yang masih dipelihara Abu Thalib. Saat tinggal di rumah Muhammad, Ali berumur lima atau enam tahun. Ia anak yang sehat. Kulitnya agak kecokelatan. Tubuhnya gempal dan tegap. Sorot matanya tajam. Kalau tersenyum, giginya tampak. Tindakan Muhammad ini dilakukan untuk membalas budi Abu Thalib yang tidak terhingga, yakni telah memelihara beliau sejak kakeknya, Abdul Muthalib, wafat. Selain itu, Muhammad juga ingin mencurahkan kasih sayang kepada seorang anak laki-laki sebagai pengganti kedua putra beliau, Qasim dan Abdullah Di bawah asuhan Muhammad, Ali bin Abu Thalib tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian luhur. Kemudian, ia menjadi menantu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan mempunyai dua orang putra yang terkenal dalam sejarah Islam, Hasan dan Husain. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam amat menyayangi kedua cucunya ini. ----- to be continued ----- Ensiklopedi Mini: "PEMIMPIN YANG ADIL "

Transcript of Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Page 1: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

JILID 3 (MENJADI RASUL)Judul ke-1: " ALI BIN ABU THALIB "

Saudaraku tercinta , selain Zaid bin Haritsah, ada penghuni laki-laki lagi di dalam rumah tangga Muhammad yang penuh berkah itu. Ia adalah Ali bin Abu Thalib. Mulanya, Ali tinggal di rumah ayahnya. Namun, suatu saat, Mekah dilanda musim paceklik. Kekeringan yang mengganas itu membuat kehidupan menjadi bertambah sulit. Abu Thalib yang hidup sederhana sangat merasakan keadaan ini. Apalagi, Abu Thalib memiliki banyak putra yang harus diberi makan.

Melihat hal itu, Muhammad mengajak Abbas dan Hamzah, adik - adik Abu Thalib, untuk memelihara putra - putra Abu Thalib. Abbas dan Hamzah setuju dengan usul yang mulia ini. Mereka bertiga pun menemui Abu Thalib.

Abu Thalib hanya pasrah bercampur lega. Ia memperbolehkan kedua adiknya dan Muhammad untuk mengasuh anak - anaknya. Abbas mengambil Thalib, Hamzah memelihara Ja'far, dan Muhammad mengasuh Ali. Hanya Aqil, sang putra bungsu, yang masih dipelihara Abu Thalib.

Saat tinggal di rumah Muhammad, Ali berumur lima atau enam tahun. Ia anak yang sehat. Kulitnya agak kecokelatan. Tubuhnya gempal dan tegap. Sorot matanya tajam. Kalau tersenyum, giginya tampak.

Tindakan Muhammad ini dilakukan untuk membalas budi Abu Thalib yang tidak terhingga, yakni telah memelihara beliau sejak kakeknya, Abdul Muthalib, wafat. Selain itu, Muhammad juga ingin mencurahkan kasih sayang kepada seorang anak laki-laki sebagai pengganti kedua putra beliau, Qasim dan Abdullah

Di bawah asuhan Muhammad, Ali bin Abu Thalib tumbuh menjadi seorang yang berkepribadian luhur. Kemudian, ia menjadi menantu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan mempunyai dua orang putra yang terkenal dalam sejarah Islam, Hasan dan Husain. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam amat menyayangi kedua cucunya ini.

----- to be continued -----

Ensiklopedi Mini:

"PEMIMPIN YANG ADIL "

Berkat gemblengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Ali bin Abu Thalib kelak menjadi pemimpin yang adil. Ali pernah berkata bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada pemimpin - pemimpin yang adil supaya mengukur ( kekayaan ) dirinya dengan orang yang paling lemah diantara rakyatnya agar orang - orang yang fakir tidak merasa menderita dengan kefakirannya.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 ( Menjadi Rasul ) hal. 2 - 3

Sygma Daya Insani Jabar

Page 2: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke - 2: " MENCINTAI ANAK-ANAK "

Sejak masa mudanya, Rasulullah amat mencintai anak - anak. Sewaktu pulang dari perang Badar, beliau mengajak Usamah, putra Zaid bin Haritsah, naik unta bersama. Saat itu, Usamah berusia sepuluh tahun.

Rasulullah adalah kakek yang penyayang. Beliau sangat sering bermain dengan cucu - cucunya. Beliau membiarkan Umamah, putri Zainab dan Abu Al Ash, menarik - narik jubah saat beliau sedang shalat. Bahkan, Rasulullah membiarkan Umamah menunggangi punggung ketika beliau juga sedang shalat.

Suatu hari, Rasulullah pernah berkumpul dengan para istrinya, Beliau menggendong Umamah sambil mengeluarkan seuntai kalung.

" Kalung ini akan kuberikan kepada orang yang paling aku cintai, " kata Rasulullah sambil memandang istrinya satu per satu.

Para istri Rasulullah saling memandang dengan memendam rasa berdebar. Siapakah di antara mereka yang akan mendapatkan kalung itu? Ketika Rasulullah melihat candanya mengena, sambil tersenyum, beliau memberikan kalung itu kepada Umamah.

Pada saat itu, Rasulullah pernah dikencingi seorang bayi sampai baju beliau basah. Ibu sang anak merenggut anaknya dari gendongan Rasulullah dengan keras. Melihat hal itu, Rasulullah langsung berkata, " Air kencing ini bisa dibersihkan, tetapi hati seorang anak yang dipikul akan tetap terluka."

Setelah itu, beliau pun melaksanakan shalat tanpa berwudhu lagi. Beliau hanya mencipratkan air pada pakaian yang terkena kencing.

Saudaraku tercinta, ada seorang anak yang sering dikunjungi Rasulullah. Suatu saat, anak itu tampak murung karena burung peliharaannya lepas. Rasulullah pun segera datang dan membuat anak itu tersenyum kembali. Rasulullah juga banyak menghabiskan waktu bermain dengan anak - anak kaum Muslimin yang lahir di negeri hitam Habasyah. Beliau tersenyum melihat mereka mengucapkan kata - kata dalam bahasa Habasah yang terdengar lucu.

------ bersambung ---------

Ensiklopedi Mini

KUDA KESAYANGAN RASULULLAH

Tahukah kamu bahwa Rasulullah punya kuda kesayangan ? Kuda kesayangan Rasulullah cokelat dengan belang putih di dahi. Keempat kakinya pun berwarna putih dari lutut ke bawah.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, halaman 4 - 5, jilid 3 ( Menjadi Rasul ).

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

Page 3: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-3: ✨PANDAI BERGAUL✨

Saudaraku tercinta, Rasulullah SAW sangat pandai bergaul dengan siapa saja. Beliau mempunyai banyak kenalan baik, mulai dari budak sampai ke para pembesar. Rasulullah SAW sangat menghormati sahabat-sahabatnya. Bahkan, banyak diantara mereka yang beliau beri julukan "kesayangan". Sebaliknya, para sahabat pun amat menyayangi Rasulullah SAW. Sebagian mereka memberi Rasulullah SAW dengan julukan "kesayangan" juga. Abu Dzar memberi julukan "khalil" kepada Rasulullah SAW. Khalil berarti 'teman' atau 'kekasih'.

Rasulullah SAW tidak pernah menolak undangan. Sesibuk apapun, Rasulullah SAW selalu bisa membagi waktu dengan baik untuk memenuhi sebuah undangan. Hal-hal seperti ini membuat beliau amat dihormati dan dihargai lawan ataupun kawan.

Rasulullah SAW menjadi orang yang disayangi dengan tidak mengumbar banyak bicara. Sebaliknya, beliau malah lebih suka mendengar dari pada berbicara. Rasulullah SAW selalu berkata seperlunya. Kalau bicara, kata-katanya mengalir lancar dari celah giginya. Rasulullah SAW selalu bicara ke pokok masalah, jelas, tanpa bertele-tele.

Jika sedang marah, wajah beliau berubah, tetapi beliau selalu menyembunyikannya dari orang lain. Kalau disakiti, beliau membuang wajahnya ke samping. Kalau gembira, Rasulullah SAW menundukkan kepala. Canda beliau selalu sopan dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Tertawa beliau hanya senyum.

Saudaraku tercinta, selain amat menyayangi manusia, beliau adalah penyayang binatang. Tahun 630 Masehi, beliau pernah berjalan memimpin sepuluh ribu tentara muslim. Saat itu, Rasulullah SAW melihat seekor anjing bersama anak-anaknya menghalangi jalan. Beliau memerintahkan agar pasukan tidak mengganggu sang induk anjing dan anak-anaknya. Rasulullah SAW bahkan memerintahkan seorang prajurit menjaga anjing itu sampai semua pasukan lewat.

Mungkin kalian bertanya, dengan pribadi sehebat itu, apakah Muhammad juga tahu tentang Allah sebelum beliau diangkat menjadi utusannya?

----- bersambung-----

Ensiklopedia Mini :

⭐ALLAH TELAH DIKENAL SEBELUM ISLAM DATANG⭐

Orang-orang jahiliyah telah mengenal Allah. Hal itu adalah bekas dari ajaran Nabi Ibrahim. Namun, mereka menggunakan berhala sebagai peranrata kepada Allah. Mereka bahkan mempunyai banyak berhala yang akhirnya dianggap tuhan selain Allah.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul), halaman 6-7

Sygma Daya Insani, Jabar

Page 4: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-4: "PARA PENCINTA KEBENARAN"

Saudaraku tecinta, selain para penyembah berhala, orang Nasrani, dan orang Yahudi, masih ada satu kelompok yang lain. Mereka adalah penganut ajaran Nabi Ibrahim As. Jumlah mereka sangat sedikit. Hati mereka sangat gelisah menyaksikan orang menyembah batu.

"Kalian harus mempunyai agama," kata mereka kepada para penyembah berhala, "sebab kalian belum mempunyai Tuhan."

Namun, orang-orang tidak menggubris nasihat itu dan menganggapnya sebagai angin lalu. Satu di antara penganut ajaran Nabi Ibrahim As yang gigih adalah Zaid bin Amir. Ia adalah paman Umar bin Khattab.

"Tidak seorang pun di antara kalian yang menganut agama Ibrahim selain saya," demikian kata Zaid kepada keluarganya. "Kalian menyembah batu yang tidak bisa berbuat apa-apa. Sungguh, kalian telah berada dalam kesesatan!"

Zaid bin Amir, mengatakan hal itu berkali-kali sehingga orang-orang pun marah kepadanya. Bahkan, keluarganya sendiri menjadi geram dan gelisah. Mereka pun beramai-ramai mengusir Zaid dari Mekah. Zaid terusir dari negerinya sendiri. Ia terlunta-lunta mencari kebenaran. Dalam perjalanan menuju Syam, ia pun terbunuh di tangan para perampok.

Saudaraku tercinta, kita tahu bahwa Muhammad sangat membenci berhala. Beliau lebih dekat kepada ajaran Nabi Ibrahim As ini. Namun, hal tersebut tidaklah cukup memuaskan hatinya. Bagaimana cara menyembah ALLAH? Bagaimana ALLAH menuntun manusia agar keluar dari kesesatan seperti sekarang ini?

Hati Muhammad semakin gundah karena kemaksiatan tambah merajalela. Tahukah saudaraku tercinta, apa yang kemudian beliau lakukan untuk menenangkan hati?

--- to be continued ---

Ensiklopedia mini :

* KAUM HANIF *

Para ahli sejarah menamakan para pengikut ajaran Nabi Ibrahim ini sebagai kaum hanif. Abu Dzar Al Ghiffari, Ubaidillah bin Jahsy, serta beberapa orang lain termasuk golongan ini. Mereka amat membenci berhala dan pantang meminum. minuman.

Sumber : Buku 'Muhammad Teladanku' jilid 3. ( Menjadi Rasul ) hal 8-9.

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 5: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-5: " GUA HIRA"

Berhala-berhala yang bernama Hubal, Lata, dan Uzza itu tidak pernah menciptakan seekor lalat sekalipun, bagaimana mungkin mereka akan mendatangkan kebaikan bagi manusia?" demikian pikir Muhammad. "Siapakah yang berada di balik semua ini? Siapakah yang berada di balik luasnya langit dan tebaran bintang? Siapa yang berada di balik padang pasir yang panas terbakar kilauan sinar matahari? Siapa pencipta langit yang jernih dan indah, langit yang bermandi cahaya bulan dan bintang yang begitu lembut, begitu sejuk? Siapa pembuat ombak yang berdebur dan penggali laut yang begitu dalam? Siapa yang berada di balik semua keindahan ini?"

Demikianlah, Muhammad tidak mencari kebenaran dalam kisah-kisah lama atau tulisan para pendeta. Ia mencari kebenaran lewat alam. Ia mengasingkan dirinya dari keramaian dan pergi ke Gua Hira.

"Betapa sia-sianya hidup manusia, waktu terus berlalu sementara jiwa-jiwa rusak karena dikuasai khayal tentang berhala-berhala yang mampu melakukan ini dan itu. Betapa sia-sianya hidup manusia karena mereka tertipu dengan segala macam kemewahan yang tiada berguna," demikian renung Muhammad.

Saudaraku tercinta, beliau mengasingkan diri seperti itu beberapa hari setiap bulan dan sepanjang bulan Ramadhan. Semakin lama, jiwanya semakin matang dan semakin terisi penuh. Sampai suatu ketika, saat usia Muhammad menginjak 40 tahun, datanglah seseorang yang bukan dari dunia ini menemui beliau di Gua Hira. Muhammad yang pemberani dan tenang itu amat terkejut melihatnya. Tahukah kalian siapa yang datang itu?

----bersambung----

Ensiklopedi Mini :

"TAHANNUTS"

Apa yang dilakukan Muhammad di Gua Hira itu dinamakan tahannuts. Tahannuts adalah menyendiri dalam rangka beribadah kepada Allah. Dalam bertahannuts, orang menjelajahi hati dan memikirkan perjalanan hidupnya yang timpang. Dalam tahannuts, orang menyatukan kembali jiwa dan fisiknya. Sebab dalam kehidupan, orang sering lebih memikirkan fisik dan melupakan jiwanya.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 (Menjadi Rasul) Halaman : 10 -11

Sygma Daya Insani Jabar

Page 6: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul Ke-6: "DIANGKAT MENJADI UTUSAN ALLAH "

Makhluk yang datang itu adalah Malaikat Jibril. Ia datang membangunkan Muhammad yang sedang tidur karena kelelahan. Jibril membawan sehelai lembaran dan berkata kepada Muhammad "Iqro (bacalah)!"

Dengan hati yang masih dipenuhi rasa terkejut, Muhammad menjawab, "Saya tidak dapat membaca."

Kemudian Malaikat Jibril mendekap sehingga Muhammad merasa lemas. Jibril melepaskan dekapannya, lalu berkata lagi, "Bacalah!"

Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Kemudian, setelah Muhammad berkata, "Apa yang harus saya baca?", barulah Jibril membacakan surat Al-A'laq ayat pertama hingga ayat ke 5.

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Mulia yang mengajarkan manusia melalui perantaraan qalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Setelah mengucapkan bacaan itu, Malaikat Jibril pun pergi meninggalkan Muhammad dengan hati yang terhujam firman Allah tadi.

Muhammad mendadak tersentak sadar. Beliau terbangun dari ketakutan sambil bertanya tanya dalam hati "Gerangan siapa yang kulihat tadi? apakah aku telah diganggu jin?"

Beliau menoleh kekiri kekanan tetapi tidak ada siapapun. Muhammad diam sebentar dengan tubuh gemetar. Beliau lalu berlari keluar gua menyusuri celah celah gunung sambil mengulang pertanyaan dalam hati. "Siapa gerangan yang tadi menyuruhku membaca?"

Mendadak Muhammad mendengar namanya dipanggil. Panggilan tersebut terasa dahsyat sekali. Beliau memandang ke cakrawala dan melihat malaikat dalam bentuk manusia. Muhammad tertegun ketakutan dan terpaku di tempatnya. Ia memalingkan wajah tetapi di seluruh cakrawala kemana pun beliau memandang rupa malaikat yang indah itu tidak juga berlalu.

Saudaraku tercinta, dalam keguncangan hebat seperti itu siapakah yang mampu menenangkan hati Muhammad?

------ to be continued -----

Ensiklopedi mini :

"BUKIT NUR"

Bukit Nur adalah tempat gua hira berada. Di bukit ini sekitar 200 meter. Minimal diperlukan waktu setengah jam untuk mendaki jalan yang melilit menuju puncak nya. Jika sore tiba dan kota mekkah mulai menggelap, bukit nur tampak berkilau sesaat menjelang malam.

Sumber: MUHAMMAD TELADANKU (Masa Muda) jilid 3 Halaman 12-13 Sygma daya insani Jabar

Page 7: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke – 7: KETULUSAN BUNDA KHADIJAH

Di rumah, Bunda Khadijah tiba-tiba merasa khawatir dengan nasib suaminya. Beliau mengutus orang untuk mencari suaminya itu, tetapi tidak berhasil menemukannya.

Sementara itu, setelah rupa malaikat menghilang, Muhammad pulang dengan hati yang sudah dipenuhi wahyu Allah. Dengan jantung yang terus berdenyut keras dan hati berdebar ketakutan, beliau pulang ke rumah.

" Selimuti aku," pinta Muhammad kepada Khadijah.

Khadijah segera menyelimuti suaminya yang menggigil kedinginan seperti terkena demam. Setelah rasa takutnya mereda, beliau memandang Khadijah dengan tatapan mata meminta kekuatan dan perlindungan.

" Khadijah, kenapa aku? " Kata Muhammad.

Kemudian, Muhammad menceritakan semua yang telah terjadi. Beliau juga berkata bahwa ia takut semua itu bukan datang dari Allah, melainkan gangguan jin.

" Wahai, putra pamanku," jawab Khadijah penuh sayang, " bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia yang memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya engkau akan menjadi nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan mencemoohkanmu sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan dan jujur dalam berkata-kata. Engkau selalu mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar."

Saudaraku tercinta, kata-kata Bunda Khadijah itu menuangkan rasa damai dan tenteram ke dalam hati suaminya yang sedang gelisah. Bunda Khadijah benar-benar yakin bahwa suaminya itu bukan diganggu jin. Beliau malah memandang suaminya itu dengan penuh rasa hormat.

Muhammad pun segera tenang kembali. Beliau memandang Bunda Khadijah dengan penuh kasih dan rasa terima kasih. Tiba-tiba, sekujur badannya terasa amat letih dan beliau pun tertidur lelap.

Saudaraku tercinta, sejak saat itu, berakhirlah kehidupan tenang seorang Muhammad. Mulai saat itu, kehidupan penuh perjuangan keras dan pahit akan dilaluinya sebagai seorang Rasulullah, utusan Allah.

-------- bersambung -----------

Ensiklopedi Mini

PENGORBANAN SEORANG ISTRI

Bunda Khadijah yang berasal dari kalangan bangsawan Mekah sadar betul bahwa suaminya kelak akan dibenci orang-orang kafir. Beliau berjuang di sisi suaminya, memilih Islam, dan menjadi pengikut pertama. Bunda Khadijah menukar segala miliknya dengan kejayaan Islam yang tidak pernah beliau cicipi.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 3 ( Menjadi Rasul ) halaman, 14 – 15

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 8: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-8: 🔹KABAR DARI WARAQAH BIN NAUFALl🔹

Bunda Khadijah menatap suaminya yang tertidur pulas itu. Dilihatnya suaminya tertidur dengan nyenyak dan tenang sekali. Bunda Khadijah membayangkan apa yang baru saja dituturkan suaminya. Firman Allah dan malaikat yang indah. Luar biasa!

"Semoga kekasihku ini memang akan menjadi seorang nabi untuk menuntun ummat ini keluar dari kegelapan," demikian pikir Bunda Khadijah.

Saat berpikir demikian, senyumnya mengembang. Namun, senyum itu segera menghilang, berganti rasa takut memenuhi hati tatkala dibayangkan nasib yang bakal menimpa suaminya itu apabila orang-orang ramai menentang.

Demikianlah, pikiran bahagia dan sedih terus berganti-ganti dalam benak Bunda Khadijah. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menceritakan hal ini kepada seseorang bijak yang dipercayanya. Bunda Khadijah pun pergi menemui pamanya, Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani yang jujur, dan menceritakan semua yang didengarnya dari Muhammad.

Waraqah menekur sebentar, lalu berkata, " Mahasuci Ia, Mahasuci. Demi Dia yang memegang hidup Waraqah. Khadijah, percayalah, suamimu telah menerima 'namus besar' seperti yang pernah diterima Musa. Sungguh, dia adalah nabi ummat ini. Katakan kepadanya supaya tetap tabah."

Bunda Khadijah pulang. Dilihatnya suminya masih tertidur. Dipandangnya suaminya itu dengan rasa kasih dan penuh ikhlas, bercampur harap dan cemas. Tiba-tiba, tubuh suaminya menggigil. Nafasnya terlihat sesak dengan keringat memenuhi wajah. Apa yang terjadi?

------ bersambung ------

Ensiklopedia Mini:

📖NAMUS BESAR📖

Namus besar yang dimaksud Waraqah bin Naufal berasal dari bahasa Yunani, noms, artinya kitab undang-undang atau kitab suci yang diwahyukan. Namus bukan istilah Al-Qur'an sebab Al-Qur'an menyebut istilah Taurat untuk kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul) halaman 16-17

Sygma Daya Insani Jabar

Page 9: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-9: ORANG YANG BERSELIMUT

Muhammad yang kini telah menjadi Rasulullah terbangun karena melihat Malaikat Jibril datang membawa wahyu kepadanya,

"Hai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji. Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud)memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah." (Q.S. Al Muddatsir, 74:1-7)

Bunda Khadijah memandang Rasulullah SAW dengan kasih yang bertambah besar.Beliau perlahan mendekati suaminya. Bunda Khadijah dengan lembut memintanya agar kembali tidur.

"Waktu tidur dan istirahat sudah tidak ada lg, Khadijah," demikian jawab Rasulullah SAW." Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka hanya beribadah hanya kepada Allah. Namun,Siapa yang akan kuajak? Siapa pula yang akan mendengarkan?"

Bunda Khadijah cepat-cepat menentramkan hati suaminya. Diceritakannya apa yang tadi dikatakan Waraqah. Dengan penuh semangat, Bunda Khadijah menyatakan diri sebagai orang yang mengimani Rasulullah SAW.

Saudaraku tercinta, dengan demikian, tercatat dalam sejarah bahwa orang yang pertama kali memeluk islam adalah Bunda Khadijah.

Untuk lebih menentramkan Rasulullah SAW, Bunda Khadijah meminta suami tercintanya itu memberi tahu dirinya apabila malaikat datang.

Saudaraku tercinta, kemudian Jibril memang datang, namun hanya Rasulullah SAW yang dapat melihatnya. Bunda Khadijah mendudukan Rasulullah SAW dipangkuan sebelah kiri, lalu kepangkuan sebelah kanan. Malaikat Jibril, masih terlihat oleh Rasulullah SAW. Namun ketika Bunda Khadijah melepas penutup wajahnya, Rasulullah SAW melihat Sang Malaikat menghilang.

Dari kejadian itu, Bunda Khadijah merasa yakin bahwa yang datang itu benar-benar malaikat bukan jin.

------ to be continued --------

Ensiklopedia mini :

MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW

Saudara sekalian, tidak seperti Nabi Musa yang dapat membelah laut atau Nabi Shalih yang dapat mengeluarkan unta dari batu, mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur'an. Oleh karena itu, cara Nabi Muhammad SAW berdakwah agak berbeda dengan nabi yang lain. Jika nabi yang lain bisa membuat orang yakin dengan melihat mukjizat, Nabi Muhammad SAW harus mengajak orang lain berpikir dan mengambil kesimpulan yang benar.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 ( Menjadi Rasul ) hal 18-19

Sygma Daya Insani Jawa Barat.

Page 10: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke – 10: "BERTEMU WARAQAH"

Saudaraku tercinta, tidak lama kemudian, Rasulullah SAW bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Saat itu, Rasulullah SAW sedang melaksanakan thawaf. Sesudah Rasulullah SAW menceritakan keadaannya, Waraqah berkata, "Demi Dia yang memegang hidup Waraqah, engkau adalah nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan, disiksa, diusir, dan diperangi orang. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula."

Kemudian, Waraqah mendekat dan mencium ubun-ubun Rasulullah SAW.

Saudaraku tercinta, kini Rasulullah SAW memalingkan wajah ke sekitarnya, melihat orang-orang yang menyembah patung-patung batu. Orang-orang ini juga menjalankan riba dan memakan harta anak yatim. Mereka jelas-jelas berada dalam kesesatan. Kepada orang-orang inilah Rasulullah SAW diperintahkan untuk menyeru agar mereka menghentikan perbuatan-perbuatan itu.

Namun, apakah mereka mau berhenti begitu saja? Orang-orang Quraisy itu benar-benar amat kuat dalam memegang keyakinan mereka.

Orang-orang itu bahkan siap berperang dan mati untuk mempertahankan keyakinan mereka. Untuk itu, Rasulullah SAW memerlukan datangnya wahyu penuntun lagi.

Namun, wahyu yang dinanti Rasulullah SAW ternyata tidak juga turun. Jibril tidak pernah datang lagi untuk waktu yang lama. Rasulullah SAW merasa amat terasing. Rasa takutnya kembali muncul. Beliau takut jika Allah telah melupakan bahkan tidak menyukainya. Rasulullah SAW kembali pergi ke bukit dan menyendiri lagi di Gua Hira. Ingin rasanya beliau membubung tinggi dengan sepenuh jiwa, menghadap Allah, dan bertanya mengapa dirinya seolah ditinggalkan?

Apa gunanya hidup ini kalau harapan besar Rasulullah SAW untuk menuntun umat ternyata menjadi kering? Saudaraku tercinta, , saat itu, Rasulullah SAW benar-benar hampir merasa putus asa.

----Bersambung----

Ensiklopedi Mini :

"RIBA"

Riba terjadi apabila seseorang meminjamkan sejumlah uang kepada orang lain dan meminta agar orang yang meminjam mengembalikan uangnya lebih banyak dari uang yang dipinjam. Misalnya, jika kamu meminjamkan uang 1.000 rupiah dan menentukan agar uang itu kelak dikembalikan sebesar 1.200 rupiah, uang 200 rupiah itulah yang disebut riba. Riba sangat menyengsarakan orang yang meminjam uang.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 (Menjadi Rasul) Halaman : 20-21

Sygma Daya Insani Jabar

Page 11: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-11: SURAT ADH DHUHA

Tiba-tiba, wahyu itu turun : "Demi waktu Dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan. Dan sungguh kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi (mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim, janganlah Engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik (nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (Q.S. Adh Dhuha, 93: 1-11)

Saudaraku tecintar, rasa cemas dan takut di hati Rasulullah SAW kini hilang sudah. Betapa damainya firman Allah SWT itu terasa di hati beliau. Rasulullah SAW harus menjauhi setiap perbuatan mungkar dan membersihkan pakaian. Beliau harus mengajak orang mengingat Allah. Beliau harus tabah mengahadapi gangguan, tidak boleh menolak orang yang meminta bantuan, dan berlaku lemah lembut kepada anak yatim.

Allah juga mengingatkan bahwa dulu Rasulullah SAW yatim, lalu Allah melindunginya lewat asuhan kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib. Dulu Rasulullah SAW hidup miskin, lalu Allah memberinya kekayaan. Allah pula yang telah menyandingkan beliau dengan Bunda Khadijah, yang menjadi kawan semasa muda, kawan semasa beliau ber-tahannuts, kawan semasa kerasulan, kawan yang penuh cinta kasih, yang memberi nasihat dengan rasa kasih sayang. Allah telah mendapati Rasulullah tidak tahu jalan, lalu diberi-Nya beliau petunjuk kenabian. Cukuplah semua itu. Hendaklah mulai sekarang, Rasulullah SAW mengajak orang kepada kebenaran, sedapat mungkin, sekuat mungkin.

Saudaraku tercinta, lalu Allah mengajarkan Rasulullah SAW ibadah yang pertama. Tahukah kalian ibadah apakah itu?

Ensiklopedi Mini:

"Asbabun Nuzul"

Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Quran. Contohnya surah Al Lahab karena perlakuan buruk Abu Lahab kepada Rasulullah SAW dan kaum muslimin.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 ( Menjadi Rasul ), Hal. 22-23

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 12: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-12: " SHALAT "

Shalat adalah satu di antara ibadah pertama yang diajarkan Allah kepada Rasulullah SAW. Suatu saat, ketika Rasulullah dan Bunda Khadijah sedang melaksanakan shalat, datanglah Ali bin Abu Thalib. Ali yang saat itu masih anak-anak tertegun melihat Rasulullah dan Bunda Khadijah rukuk, sujud, serta membaca ayat-ayat Al Qur'an.

" Kepada siapa kalian sujud? ", tanya Ali ketika Rasulullah dan Bunda Khadijah selesai shalat.

" Kami sujud kepada Allah," jawab Rasulullah, " Allah telah mengutusku dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Allah."

Kemudian, Rasulullah mengajak sepupunya itu untuk beribadah kepada Allah semata serta meninggalkan berhala-berhala semacam Lata dan Uzza. Rasulullah pun membacakan beberapa ayat Al Qur'an yang membuat Ali bin Abu Thalib terpesona karena ayat-ayat itu demikian indah.

Ali meminta waktu untuk berunding dengan ayahnya terlebih dahulu, Semalaman itu, Ali merasa gelisah. Esoknya, ia memberitahukan kepada Rasulullah dan Bunda Khadijah bahwa ia akan mengikuti mereka berdua, tidak perlu meminta pendapat Abu Thalib.

" Allah menjadikan saya tanpa saya perlu berunding dulu dengan Abu Thalib." Demikian kata Ali, " Apa gunanya saya harus berunding dengan dia untuk menyembah Allah? "

Jadi, Ali adalah anak pertama yang memeluk Islam, Kemudian, Zaid Bin Haritsah, bekas budak Rasulullah, ikut masuk Islam juga. Sampai di situ, Islam masih terbatas pada keluarga Rasulullah, istri beliau, sepupu beliau, serta bekas budak beliau. Apa yang harus beliau lakukan untuk menyebarkan Islam lebih luas lagi? Beliau tahu betul betapa kerasnya dan betapa kuatnya orang-orang Quraisy menyembah berhala yang diwarisi dari nenek moyang mereka.

Walau demikian, Islam ini harus disebarkan, betapapun kerasnya perlawanan orang. Tahukah kalian siapa orang dewasa berikut yang menjadi pemeluk Islam?

-------- bersambung--------

Ensiklopedi Mini

*SHOLAT*

Sholat adalah ibadah yang terdiri atas perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan memberi salam. Menurut bahasa, shalat berarti 'doa untuk kebaikan'.

Sumber; Buku Muhammad Teladanku, jilid 3 ( Menjadi Rasul ), halaman 24 - 25

Sygma Daya Insani Jawa Barat.

Page 13: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke – 13: KEISLAMAN ABU BAKAR

Abu Bakar bin Abu Quhafa dari Kabilah Bani Taim adalah teman akrab Rasulullah SAW sejak zaman sebelum Islam. Rasulullah SAW amat menyukai sahabatnya itu karena Abu Bakar adalah orang yang bersi, jujur, dan dapat dipercaya.

Suatu hari, Abu Bakar mendengar desas-desus tentang Rasulullah SAW. Beliau segera keluar mencari sahabatnya itu. Ketika mereka bertemu, Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Abu Qasim (salah satu panggilan Rasulullah SAW), ada apa denganmu? Kini engkau tidak lagi terlihat lagi di majelis kaummu dan kudengar orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan masih banyak lagi yang mereka katakan."

"Sesungguhnya aku adalah utusan Allah," sabda Rasulullah SAW, "Allah mengutusku untuk menyampaikan risalah-Nya. Sekarang, aku mengajak kamu kepada agama Allah dengan keyakinan yang benar. Demi Allah sesungguhnya, apa yang kusampaikan adalah kebenaran. Wahai Abu Bakar, aku mengajak kamu untuk menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan janganlah menyembah kepada selain-Nya, dan untuk selamanya kamu ta'at kepada-Nya."

Saudaraku tercinta, Rasulullah SAW memperdengarkan beberapa ayat Al-Qur'an. Selesai Rasulullah SAW bicara, Abu Bakar langsung memeluk Islam. Melihat keislaman sayabatnya itu, Rasulullah SAW amat gembira. Tidak seorang pun yang ada diantara dua gunung di Mekah yang kegembiraanya melebihi kegembiraan Rasulullah SAW saat itu.

Abu Bakar segera mengumumkan keislamannya itu kepada teman-temannya. Beliau juga mengajak mereka mengikuti Rasulullah SAW. Dalam waktu singkat, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abu Waqash pun menemui Rasulullah SAW dan masuk Islam

Bagaimana Utsman bin Affan masuk Islam?

------ bersambung------

Ensiklopedia mini :

Abu Bakar yang Tidak Pernah Ragu

Salah satu kelebihan utama Abu Bakar adalah beliau tidak pernah ragu atas apa yang dikatakan Rasulullah SAW. Suatu ketika, Rasulullah SAW mendengar Abu Bakar dan Umar berselisish pendapat. Rasulullah SAW berkata kepada Umar, "Sesungguhnya, ketika aku mengutus ini kepadamu, kamu berkata kepadaku, "Engkau berdusta." Tetapi Abu Bakar berkata " Engkau berkata benar." Dia juga telah menolong aku dengan jiwa dan hartanya. Sekarang, apa kamu akan mnyakiti sahabatku ini?" Rasulullah SAW mengucapkan itu dua kali dan sejak itu, tidak seorang pun berani mnyakiti Abu Bakar.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul) halaman 26-27

Sygma Daya Insani-Jawa Barat

Page 14: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-14: KEISLAMAN UTSMAN BIN AFFAN

Saudaraku tersayang, kita dengarkan penuturan Utsman bin Affan sendiri tentang keislaman beliau.

"Aku datang kepada bibiku yang bernama Urwah binti Abdul Muthalib untuk melayatnya karena ia sakit. Tidak lama kemudian, Rasulullah SAW datang ketempat itu dan aku perhatikan beliau. Waktu itu, tampak jelas olehku kebesarannya. Beliau pun menghampiriku dan berkata,"Wahai Utsman, mengapa engkau memerhatikan aku begitu rupa?"

"Aku menjawab, 'aku merasa kagum terhadap engkau dan terhadap kedudukan engkau diantara kami. Aku juga kagum terhadap apa yang dibicarakan oleh orang-orang mengenai dirimu.'

Kemudian Utsman melanjutkan,"Kemudian, Rasulullah SAW mengucapkan 'Laa ilaaha illallah ' Demi Allah,mendengar kalimat itu aku langsung bergetar. Kemudian, Rasulullah SAW langsung membacakan ayat,

"Dan dilangit terdapat ( sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. Maka, demi Tuhan langit dan bumi,sungguh apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan." ( Q.S Adz Dzariyat, 51:22-23 ).

Kemudian, Rasulullah SAW berdiri dan pergi keluar. Aku pun mengikuti beliau dari belakang, kemudian, aku menghadap beliau dan aku masuk islam."

Bagaimanakah keadaan kaum muslim yang mula-mula masuk islam itu?

-------- to be continued ----------

Ensiklopedia mini

Ketika menjadi Khalifah, jasa terbesar Utsman bin Affan adalah mengumpulkan ayat-ayat Al Qur 'an menjadi satu kitab yang disebut Mushaf Utsman.Kitab ini mengacu pada naskah Al Qur'an yang ada ditangan seorang istri nabi, Bunda Hafshah. Kitab ini disusun dengan sangat cermat oleh Zaid bin Tsabit dibantu oleh 3 sahabat yang lain. Mushaf Utsmani kemudian diperbanyak sehingga kaum muslimin diseluruh penjuru dunia dapat membaca Al Qur'an yang sama persis penulisannya.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku jilid 3 ( Menjadi Rasul ) hal 28-29

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 15: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-15: 💐 KAUM MUSLIMIN AWAL 💐

Saudaraku tercinta, Karena mengetahui betapa kerasnya kebencian orang-orang Quraisy, kaum Muslimin yang mula-mula ( Assaabiquunal Awwaluun), melaksanakan ibadah mereka secara sembunyi-sembunyi. Jika hendak shalat, mereka pergi ke celah-celah gunung di Mekah. Keadaan ini berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, sedikit demi sedikit, Islam semakin meluas. Firman Allah yang turun satu demi satu semakin memperkuat keyakinan kaum muslimin.

Saudaraku tercinta, ada satu hal yang membuat dakwah Islam berkembang, yaitu keteladanan Rasulullah S.A.W yang beliau contohkan dengan sangat baik. Bayangkan saja, beliau adalah orang yang penuh bakti dan penuh kasih sayang. Beliau juga sangat rendah hati sekaligus gagah berani. Tutur kata beliau lembut dan selalu berlaku adil. Hak setiap orang pasti ditunaikan sebagai mana mestinya. Perlakuan Rasulullah S.A.W terhadap orang-orang lemah, yatim piatu, orang sengsara, dan orang miskin adalah perlakuan yang penuh kasih, lemah lembut, dan mesra.

Pada malam hari, beliau tidak cepat tertidur. Beliau bertahajud dan membaca wahyu yang disampaikan Allah kepadanya. Beliau selalu merenung tentang nasib umatnya. Beliau juga merenungkan betapa luar biasanya penciptaan langit, bumi, dan segala isinya. Seluruh permohonannya dihadapkan kepada Allah. Hal-hal seperti itu membuat orang yang sudah beriman semakin bertambah cintanya kepada Islam dan semakin kokoh keimanannya. Mereka sudah berketetapan hati meninggalkan sesembahan nenek moyang mereka dan tidak takut siksaan orang-orang kafir yang membenci.

Kalau orang lain telah Rasulullah SAW dakwahi, bagaimana dengan keluarga beliau? Apakah beliau juga berdakwah kepada paman-paman beliau yang sebagiannya merupakan para pembesar Quraisy yang disegani? Apa yang mereka lakukan ketika mereka tahu Rasulullah S.A.W mengajak meninggalkan sesembahan berhala yang telah begitu lama diwariskan oleh nenek moyang mereka?

---- to be continued----

Ensiklopedia Mini :

~PENDUDUK MEKAH TIDAK HIRAU~

Meski ajaran Rasulullah S.A.W meluas dengan cepat, penduduk Mekah masih berhati-hati dan tidak terlalu hirau. Mereka menduga ajakan Rasulullah S.A.W akan hilang dengan sendirinya dan orang akan kembali menyembah kepercayaan nenek moyang mereka. Yang akhirnya menang pasti Hubal, Lata, Uzza, pikir mereka tidak sadar bahwa keimanan murni yang diajarkan Rasulullah S.A.W tidak dapat dikalahkan.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 (Menjadi Rasul) hal 30-31 Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 16: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul-16: "JAMUAN MAKAN UNTUK KERABAT"

Saudaraku tersayang, tidak ada yang lebih dicintai Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam daripada kaum kerabatnya sendiri. Setelah tiga tahun, turunlah firman Allah yang memerintahkan agar beliau berdakwah kepada kerabatnya.

"Dan berilah peringatan kepada kerabat - kerabatmu terdekat. Dan rendahkanlah dirimu kepada mereka yang mengikutimu, yaitu orang - orang yang beriman. Kalaupun mereka tidak mau juga mengikutimu, katakanlah, 'Aku lepas tangan dari segala perbuatan kàmu. Dan bertakwalah kepada Allah Yang Maha perkasa lagi Maha Penyayang." ( QS Asy Syu'ara, 26; 214-217 )

Rosulullah mengundàng makan keluarga besar beliau. Mereka pun datang. " Muhammad beri aku arak !" Seru seorang paman beliau yang bernama Zubair.

Nàmun, Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam hanya menyuguhkan susu. Setelah mereka makan, Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam berdiri dan berkata, " Saya tidak melihat ada seorang manusia di kalangan Arab yang dapat membawa sesuatu ke tengah - tengah masyarakat lebih baik dari yang saya bawakan kepada kamu sekalian ini. Kubawakan kepada kamu dunia dan akhirat yàng terbaik. Allah telah menyuruhku mengajak kamu sekalian. Siapa di antara kamu yang mau mendukungku?"

Setelah sesaat terpesona, semua orang menggerutu dan bangkit hendak pulang. Namun mereka kembali terperangah ketika Ali Bin Abu Thalib yang masih remaja bangkit seraya berseru lantang, " Rosulullah, saya akan membantumu! Saya adalah lawan siapa saja yang engkau tentang!"

Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam menepuk bahu Ali sambil berkata kepada yang lain, " Inilah saudara saya, pembantu, dan pengganti saya. Ikuti dan patuhilah dia ! "

Mendadak tawa hadirin meledak. Seseorang berkata kepada Abu Thalib, " Ia memerintahkan engkau supaya mendengar dan mematuhi perintah anak mu sendiri! "

Kemudian, semua orang bubar begitu sajà. Tidak seorang pun di antara mereka akan di tebas Ali dalam pertempuran Badar, empat belas tahun kemudian, sebagai bukti bahwa Ali memang bersungguh - sungguh dengan kata - katanya itu.

Setelah kerabat nya sendiri menolak, apa yang akan Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam lakukan selanjutnya?

=====bersambung====

Eñsiklopedia mini

WALID BIN MUGHIRAH

Pada awal kenabian, ada seorang bernama Walid bin Mughirah. Ia mempunyai dua Sahabat yang merupakan penyair hebat. Dengan syair -syair nya, mereka berusaha menjelek - jelekan Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Dengan syair, Walid mempengaruhi orañg banyak seperti menggunakan koran, televisi, dan radio layaknya pada zàman sekarang.

Sumber:

Buku Muhammad Teladanku jilid 3 ( menjadi Rasul ) hal 31-32 Sygma Daya Insani JABAR

Page 17: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke – 17: SERUAN DARI BUKIT SHAFA "

Rasulullah menaiki Bukit Shafa. Kemudian, dengan suara lantang, beliau memanggil-manggil, " Wahai orang-orang Quraisy ! Wahai orang-orang Quraisy ! "

Penduduk Mekah yang sedang sibuk dengan urusannya terkejut dan menoleh. " Muhammad berseru dari atas Shafa ! " Seru mereka. Seketika orang-orang datang berduyun sambil bertanya-tanya khawatir, " Ada apa? Ada apa? "

Rasulullah memandang kerumunan orang di bawah yang menatapnya dengan wajah penuh tanda tanya.

" Bagaimana pendapat kalian kalau kuberitahu bahwa di balik bukit ini ada pasukan berkuda yang siap menyerbu. Percayakah kamu kepadaku? " tanya Rasulullah.

" Kami percaya! " Jawab orang-orang di kerumunan itu. " Kami tidak akan meragukan kata-katamu. Tidak pernah kami dengar engkau berdusta."

Rasulullah menarik napas dan menyampaikan seruannya, "Aku mengingatkan kalian sebelum datang siksa yang amat berat ! Wahai orang-orang Quraisy, Allah memerintahkan aku untuk memberi peringatan kepada kalian bahwa yang terbaik bagi kehidupan dunia dan akherat adalah mengucapkan kalimat ' Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasulullah'. "

Saudaraku tercinta, sejenak, orang-orang tampak terpesona. Namun, Abu Lahab yang juga hadir di situ, dengan cepat naik darah. Ia berseru keras-keras mencaci Rasulullah, " Celaka engkau, Muhammad ! Binasalah engkau ! Binasa dan celakalah seluruh hari-harimu ! Hanya untuk omong kosong itukah kamu mengumpulkan kami? "

Saudaraku tercinta, Rasulullah tidak berkata apa-apa dihina sekeras itu. Beliau hanya menatap tajam wajah Abu Lahab. Setelah teriakan Abu Lahab itu, orang-orang Quraisy seperti kembali disadarkan dari rasa terpesonanya. Mereka bubar dengan bermacam tingkah. Ada yang mengerutkan kening, ada yan berbisik-bisik, ada juga yang melirik Rasulullah sambil tersenyum mencibir.

Hinaan Abu Lahab itu tidak dibiarkan Allah. Turunlah firman yang mengutuk perbuatan itu.

---------- bersambung---------

Ensiklopedi Mini

ABU LAHAB

Bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Rasulullah dihina Abu Lahab. Abu Lahab adalah paman Rasulullah, namun lebih dari itu, Rasulullah menikahkan kedua putrinya, Ruqayyah dan Ummu Kultsum, dengan kedua putra Abu Lahab, Utbah dan Utaibah.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 3 ( Menjadi Rasul ), halaman 34-35.

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 18: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-18: "TURUNNYA SURAT AL-LAHAB "

Saudaraku tercinta, firman Allah yang turun mengenai Abu Lahab adalah, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). Dan (begitu pula) isterinya, adalah pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya, ada tali dari sabut yang dipintal." (QS. Al Lahab, 111: 1-5)

Wahai Abu Lahab, sekarang apa yang akan engkau katakan? Dengarlah, keponakanmu Muhammad, tidak akan pernah lagi bungkam terhadap orang yang menentangnya. Keponakanmu, Muhammad, tidak akan pernah lagi menerima caci maki dan penghinaan dari siapa pun sekalipun dari pamannya sendiri jika caci maki itu ditujukan pada ajaran Allah yang dibawanya. Keponakanmu, Muhammad, bahkan siap terjun ke medan laga untuk menghadapi orang-orang yang sombong dan congkak seperti dirimu.

Wahai Abu Lahab, dengarkanlah! Dengarkan firman Allah yang baru turun itu! Bukankah firman itu seperti gelegar petir yang menyambar dirimu?

Dirimulah yang binasa, wahai Abu Lahab! Seluruh hari-harimulah yang binasa! Binasalah kedua tanganmu dan sungguh engkau akan benar-benar binasa!

---------bersambung----------

Ensiklopedia Mini:

BINASANYA ABU LAHAB

Nama Asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza. Abu Lahab artinya 'si umpan Api'. Ada riwayat yang mengatakan bahwa matinya Abu Lahab karena tidak sanggup menahan derita mendengar pasukan Quraisy dikalahkan kaum muslimin di Perang Badar. Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa Abu Lahab mati karena cacar dan baru berhari-hari kemudian mayatnya ditemukan.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (menjadi Rasul), halaman 36-37

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 19: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-19: " UMMUL. JAMIL "

Selain Abu Lahab, ada lagi yang amat murka dengan turunnya surat Al Lahab. Dapatkah saudara-saudara menerka siapakah orang itu?

Ya, dia adalah Ummu Jamil, istri Abu Lahab. Begitu mendengar bunyi surat Al lahab yang disampaikan orang kepadanya, hati Ummu Jamil menggelegak marah. Ia keluar rumah dan berjalan kesana kemari mencari sasaran pelampiasan kemarahan. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan Abu Bakar. Amarahnya naik ke ubun-ubun.

"Apa maksud temanmu melantunkan syair tentang diriku?" Bentak Ummu Jamil kepada Abu Bakar.

Abu Bakar mengerti bahwa yang dimaksud Ummu Jamil adalah Rasulullah SAW.Sebenarnya, saat itu Rasulullah SAW ada di sisi Abu Bakar, tetapi Allah menutupi beliau dari pandangan Ummu Jamil.

"Demi Allah, temanku itu tidak pandai bersyair!" Sanggah Abu Bakar.

"Bukankah temanmu itu mengatakan bahwa dileherku ada tali dari sabut yang dipintal?"

Ummu Jamil meraba-raba lehernya. Di leher itu ada untaian kalung yang amat indah. Ia mempertontonkan perhiasan itu kepada Abu Bakar sampai Abu Bakar merasa jengah dan memalingkan wajah.

"Inikah tali sabut yang dimaksudkan temanmu itu?" Ejek Ummu Jamil sambil tersenyum.

"Tidakkah ini merupakan tali sabut yang paling indah di dunia?"

Ummu Jamil kemudian berlenggak-lenggok genit sambil mempermainkan kalungnya. Ia tertawa dengan congkak. Abu Bakar tidak membalas,beliau hanya memejamkan mata.

Melihat Abu Bakar yang tetap tenang. Ummu Jamil melengos pergi sambil mengomel, "Semua orang Quraisy tahu bahwa aku adalah putri kebanggan mereka"

------- to be continued -------

Ensiklopedia mini :

UMMU JAMIL

Ummu Jamil adalah wanita yang sangat cantik. Ummu Jamil berarti "Ibu Kecantikan". Namun, seperti suaminya, Ummu Jamil sangat membenci Rasulullah SAW dan kaum muslimin. Begitu bencinya sampai ia menyuruh budak-budaknya melemparkan kotoran dan batu kepada Rasulullah SAW setiap kali beliau lewat.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku jilid ke-3 ( Menjadi Rasul ) hal 38-39

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 20: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-20: " MINTA MUKJIZAT "

Saudaraku tercinta, entah bersungguh-sungguh atau hanya sekedar mengejek, orang-orang Quraisy sering meminta mukjizat kepada Rasulullah SAW.

"Kalau Tuhanmu bisa menurunkan mukjizat, kami pasti akan beriman kepadamu!" demikian seru salah seorang dari mereka kepada Rasulullah SAW.

"Muhammad! Kalau engkau benar-benar Rasulullah, mintalah Tuhan agar menyulap Bukit Shafa dan Marwa menjadi bukit-bukit emas!" seru yang lain.

"Ya itu benar! Tetapi kalau Tuhanmu tidak sanggup membuat bukit emas, cobalah turunkan ayat-ayat Allah itu dalam sebuah kitab yang diturunkan langsung dari langit! Itu pun sudah akan membuat kami beriman!"

Rasulullah SAW tidak menanggapi permintaan-permintaan aneh itu. Melihat Rasulullah SAW yang tetap diam dan tenang. Orang-orang Quraisy jadi semakin kesal. Dari waktu ke waktu, sering di muka umum dan disaksikan orang banyak, mereka meminta permintaan-permintaan lain yang lebih mustahil.

"Muhammad, kami dengar engkau sering membicarakan Jibril. Mengapa engkau tidak menampakkan Jibril di hadapan kami agar kami yakin?"

"Muhammad, kalau Tuhanmu memang sehebat yang engkau katakan, mintalah Ia menghidupkan orang-orang tua kami yang sudah mati!"

"Muhammad, katamu engkau membawa agama kasih sayang buat seluruh alam! Kalau begitu, mintalah Tuhanmu agar memunculkan mata air yang lebih sedap dari Sumur Zamzam! Bukankah engkau tahu bahwa penduduk Mekah sangat memerlukan air?"

"Ya, setidaknya mintalah Tuhanmu melenyapkan bukit-bukit yang mengurung Mekah agar kota kita ini lebih mudah dicapai orang dari arah mana pun!"

Saudaraku tercinta,, apakah yang akan dikatakan Rasulullah SAW untuk menjawab semua permintaan itu? Betulkah Allah akan menunjukkan semua mukjizat-Nya? Bukankah mudah saja bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi ini untuk mengabulkan semua permintaan mereka?

Ensiklopedi Mini

"MUKJIZAT"

Menurut para ulama, mukjizat haruslah

1. hanya Allah yang mampu melakukannya;

2. menyimpang dari hukum alam;

3. terjadi seperti apa yang dikatakan Rasulullah SAW;

4. tidak ada orang lain yang dapat melakukan perbuatan sejenis itu.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, Jilid 3 (Menjadi Rasul) Halaman : 40-41 Sygma Daya Insani

Jawa Barat

Page 21: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul Ke-21: " JAWABAN UNTUK KAUM QURAISY "

Allah sendirilah yang menjawab permintaan-permintaan itu melalui firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad), 'Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (Q.S Al A'raf, 7 : 188)

Saudaraku tercinta, melalui ayat ini, Allah menyuruh Rasulullah SAW mengatakan, "Wahai orang Quraisy, aku hanyalah seorang pemberi peringatan. Bukankah aku tidak meminta kepadamu hal-hal di luar kemampuan akal? Mengapa kamu justru meminta menunjukkan hal-hal yang tidak masuk akal?

"Wahai orang Quraisy, bukanlah Al Qur'an itu sendiri merupakan sebuah mukjizat? Kemudian, mengapa kamu masih meminta mukjizat yang lain? Apakah jika mukjizat itu benar-benar diturunkan, kamu akan beriman kepadaku? Bukankah jika mukjizat itu turun, kamu akan mengatakan bahwa aku hanyalah seorang penyihir yang mengada-ada?

"Wahai orang Quraisy, kalau kamu tidak mau menyembah Allah dan terus menyembah berhala, mengapa tidak kamu minta saja mukjizat-mukjizat tadi kepada para berhala itu? Bukankah kamu tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat mendatangkan kebaikan? Bukankah mereka tidak bergerak, tidak hidup, dan hanya terbuat dari batu dan kayu? Bukankah mereka tidak dapat membela diri jika ada orang yang datang dan menghancurkannya?"

Demikian saudaraku tercinta, Rasulullah SAW menjawab dengan kata-kata yang tidak dapat lagi dibantah kebenarannya. Namun, apakah orang-orang kafir itu seketika mau menerima Islam? Tidak, mereka bahkan melakukan hal-hal lain untuk menyingkirkan Rasulullah SAW.

----Bersambung----

Ensiklopedi Mini

"BATU SESEMBAHAN"

Pada zaman jahiliyah, sebelum datangnya Islam, setiap pengembara biasa membawa batu untuk disembah. Bukhari melaporkan cerita seorang pengembara, "Kami menyembah batu. Kalau kami temukan batu yang bagus, batu yang jelek kami buang. Kalau kami tidak menemukan batu, kami mengambil seonggok pasir, kami tuang susu kambing di atasnya, lalu kami sembah dia."

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, Jilid 3 (Menjadi Rasul) Halaman : 42-43

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 22: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-22: AMMARAH BIN AL WALID

Saudaraku tercinta, sekalipun tidak memeluk Islam, Abu Thalib adalah pelindung Rasulullah SAW. Jika ada orang yang membahayakan Rasulullah SAW, Abu Thalib dan kabilahnya siap membela beliau sampai titik darah penghabisan. Tidak ada musuh Rasulullah SAW yang berani membunuh beliau tanpa menghadapi Abu Thalib dan kabilahnya. Karena mengetahui kokohnya perlindungan Abu Thalib ini, para pemuka Quraisy mendatangi orang tua itu di rumahnya.

"Abu Thalib," demikian mereka mengajak bicara, "keponakanmu itu sudah memaki berhala-berhala kita, mencaci agama kita, dan menganggap sesat nenek moyang kita. Engkau harus menghentikan dia sekarang. Jika tidak, biarlah kami yang akan menghadapinya. Kalau kamu mau melindunginya juga, biar kabilah-kabilah kami akan menghadapi kabilahmu.

Abu Thalib menghela nafas berat, "Demi Tuhan Ka'bah, biar seluruh Mekah menghalangi jalanku, aku akan tetap melindungi kemenakanku itu."

Para pemimpin Quraisy itu saling berpandangan, lalu pergi tanpa berkata apa apa. Biar bagaimana, mereka belum sanggup menghadapi perang saudara yang akan menghancurkan kota Mekah. Mereka memutar akal dan menemukan muslihat lain.

Para pemimpin Quraisy itu kembali mendatangi Abu Thalib sambil membawa serta Ammarah bin Al Walid bin Al Mughirah.

"Abu Thalib, ini Ammarah bin Al Walid. Ia adalah pemuda Quraisy yang gagah perkasa dan paling tampan wajahnya. Ambillah dia! Jadikanlah ia sebagai anak. Ia jadi milikmu. Namun, serahkanlah keponakanmu yang menyalahi agama kita dan agama nenek moyang kita, yang memecah belah persatuan kita itu untuk kami bunuh!"

"Bagaimana, Abu Thalib? Bukankah ini pertukaran yang adil? Seorang laki-laki ditukar pula dengan seorang laki-laki!"

Saudaraku tercinta, wajah Abu Thalib berubah murka. Dengan mata menyala, ditatapinya para bangsawan itu satu demi satu.

"Betapa buruknya tawaran kalian kepadaku ini!" geram Abu Thalib. "Bayangkan, kalian memberikan anakmu kepadaku untuk aku beri makan, sedangkan aku harus menyerahkan anakku untuk kalian bunuh! Demi Allah, ini adalah hal yang tidak boleh terjadi selamanya!"

-----Bersambung--------

Ensiklopedi Mini

'BANI HASYIM'

Abu Thalib adalah pemimpin kabilah Bani Hasyim. Kini, Bani Hasyim terpecah dua. Kaum miskinnya membela Abu Thalib, sedangkan kaum kayanya membela Abu Lahab.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 (Menjadi Rasul), Halaman 44-45

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

Page 23: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul-23: " DAHSYATNYA IMAN "

Abu Thalib memanggil Rasulullah saw dan berkata perlahan,"Muhammad, orang-orang Quraisy kembali datang kepadaku dan mengatakan, 'Wahai Abu Thalib, engkau adalah orang terhormat dan terpandang di kalangan kami. Oleh karena itu,kami meminta baik-baik kepadamu untuk menghentikan keponakanmu itu,tetapi tidak juga engkau lakukan. Ingatlah,kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek moyang kita,tidak menghargai harapan-harapan kita, dan mencela berhala-berhala kita. Suruh diam dia atau kami lawan dia hingga salahbsatu pihak nanti binasa!' "

Abu Thalib memandang wajah keponakannya lekat-lekat, hampir seperti memohon, lalu katanya, "Jagalah aku, Nak. Jaga juga dirimu. Jangan aku dibebani dengan hal-hal yang tidak dapat kupikul."

Saudaraku, Rasulullah saw tertegun. Beliau tahu, pamannya seolah sudah tidak lagi berdaya membelanya. Pamannya sudah hendak meninggalkan dan melepasnya. Sementara iu, kaum muslimin masih lemahdan belum mampu membela diri. Namun, semua diserahkan pada kehendak Allah. Rasulullah saw bertekad untuk terus berdakwah. Lebih baik mati membawa iman daripada menyerah atau ragu-ragu.

Oleh karena itu,dengan seluruh kekuatan jiwa, Rasulullah saw berkata, "Paman, demi Allah, kalau pun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan. Biar nanti Allah yang akan membuktikan apakah kemenangan itu ada di tanganku atau aku binasa karenanya."

Begitulah kedahsyatan iman Rasulullah saw. Abu Thalib sampai tertegun dan gemetar mendengar tekad keponakannya itu. Rasulullah saw pergi sambil menitikan air mata, tetapi Abu Thalib memanggilnya kembali sambil berkata, "Anakku, katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau apa pun yang akan terjadi."

------to be continued------

📖 Ensiklopedia mini :

👉Khali

Khali adalah orang yang terusir dari kabilahnya. Jika Abu Thalib menerima tawaran Quraisy, Abu Thalib akan membuat Rasulullah saw menjadi seorang Khali. Seorang Khali sama dengan penjahat buronan; ia boleh dianiaya bukan dibunuh tanpa dibela siapa pun. Ammarah bin Al Walid, laki-laki tampan yang hendak diukar dengan Rasulullah saw,akhirnya mati secara menyedihkan sebagai seorang Khali di Gurun Habasyah.

Sumber :

Buku "Muhammad Teladanku" Jilid 3 hal.46-47

Sygma Daya Insani-Jabar

Page 24: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-24: 💕 Utsman dan Ruqayyah 💕

Sore itu, Rasulullah SAW pulang ke rumah dengan hati yang sedih. Seharian, beliau melihat para pengikutnya disiksa. Betapa berat penderitaan orang-orang Muslim saat itu. Bunda Khadijah menghampiri suaminya tercinta. Dihibur dan dikuatkannya kembali diri Rasulullah SAW.

Tiba-tiba pintu terbuka. Ruqayyah, putri kedua Rasulullah SAW, tiba-tiba masuk sambil menangis. Ruqayyah menghambur ke pangkuan ibunya sambil menangis tersedu-sedu.

"Ada apa sayang?" tanya Bunda Khadijah begitu lembut, menutupi kekhawatirannya sendiri akan berita buruk yang dibawa putrinya itu.

"Suamiku menceraikan aku bunda," isak Ruqayyah. "Ayah mertuaku, Abu Lahab, menyuruh suamiku menceraikan aku dan suamiku menurut. Ia dijanjikan akan dinikahkan dengan putri bangsawan."

Rasulullah SAW dan Bunda Khadijah bertatapan sedih. Sudah sekejam itukah Abu Lahab bertindak untuk menyakiti Rasulullah SAW dan keluarganya?

"Ummu Jamil, ibu mertuaku merobek-robek bajuku," lanjut Ruqayyah pilu. "Abu Lahab memukuliku. Abu Lahab, Ummu Jamil dan suamiku Utbah, bersumpah tidak akan menerima lagi kehadiranku selama ayah masih tetap mendakwahkan Islam."

Seberapa pun tabahnya Bunda Khadijah, air matanya meniti melihat putrinya yang kini jadi orang terusir. Dengan lembut, Rasulullah SAW memeluk putrinya itu dan menghapus air mata di pipinya.

"Aku lebih sayang ayah dan bunda daripada siapapun di dunia ini," bisik Ruqayyah kepada Rasulullah SAW.

Dengan hati pilu, Rasulullah SAW pergi menemui Abu Bakar. Rasulullah SAW menceritrakan kesusahan yang menimpa Ruqayyah.

"Ya Rasulullah," kata Abu Bakar dengan lembut. "Sebenarnya dari dulu, Utsman bin Affan sudah menaruh hati pada Ruqayyah, tetapi Utbah mendahuluinya. Utsman sangat menyesal tidak dapat menyunting putri anda."

Mendengar itu, Rasulullah SAW menikahkan Utsman dengan Ruqayyah. Untuk sementara, berakhir satu kesedihan.

Namun, Saudaraku tersayang, masih sangat banyak cobaan dan ujian lain yang akan mendera Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya.

******** to be continued ********

Ensiklopedia mini :

DZUN NURAIN

Kelak ketika Ruqayyah wafat, Utsman menikahi adik Ruqayyah. Ummu Kultsum. Ummu Kultsum juga diusir oleh kedua mertuanya. Abu Lahab dan Ummu Jamil serta suaminya Utaibah, adik Utbah. Karena menikahi dua putri nabi inilah Utsman digelari Dzun Nurain, 'si pemilik dua cahaya'.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 (Menjadi Rasul) hal 48-49 🇮🇩 Sygma Daya Insani 🇮🇩 Jawa Barat

Page 25: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke – 25: "DURI-DURI DI JALAN"

Gangguan Ummu Jamil dan Abu Lahab semakin menjadi-jadi. Setiap kali Rasulullah SAW berjalan untuk menemui para pengikutnya, setiap kali itu pula beliau menemukan duri-duri bertebaran di jalan. Perlahan dan berhati-hati, Rasulullah SAW melangkah agar duri tidak menembus alas kakinya. Namun, hampir setiap kali pula dalam keadaan itu, kotoran dan batu melayang ke arah beliau.

Suara tawa melengking terdengar jika Rasulullah SAW tengah sibuk menghindari lemparan batu dan kotoran. Sambil menghapus kotoran yang melekati pakaian, Rasulullah menoleh ke arah suara tawa. Ummu Jamil dan Abu Lahab kelihatan begitu menikmati penderitaan Rasulullah SAW. Ummu Jamil berpakaian mencolok dan selalu menatap Rasulullah SAW dengan tatapan menghina.

"Lihat!" dengking Ummu Jamil, "inilah Muhammad, anak gembel yang berani membawa agama baru! Agama yang dikiranya dapat menyamakan kedudukan para bangsawan dengan para budak!"

Rasulullah SAW tidak berkata apa-apa untuk membalas. Beliau hanya balik menatap dengan tatapan yang tajam.

"Percuma kamu banyak berkata, istriku! Telinganya sudah tuli!" sembur Abu Lahab. "Hai, para budak! Lanjutkan kesenangan kalian!"

Seketika itu juga, budak-budak kuat bertubuh besar milik Abu Lahab dan Ummu Jamil kembali melempari Rasulullah SAW dengan batu, kotoran, dan pasir. Diperlakukan begitu, Rasulullah SAW tidak membalas sedikit pun. Beliau hanya menghindar, menahan sakit, seraya bersabar dan terus bersabar.

Saudaraku tercinta, tidak cuma Rasulullah SAW, penderitaan berat juga dialami para sahabat beliau.

----bersambung----

Ensiklopedi Mini

"Abdullah Bin Mas'ud"

Abdullah bin Mas'ud merupakan salah seorang pengikut pertama. Ialah yang pertama kali melantunkan ayat Al Qur'an di hadapan sekumpulan orang Quraisy. Seketika, orang-orang itu memukulinya sampai babak belur.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 3 (Menjadi Rasul) Halaman 50-51

Sygma Daya Insani Jabar

Page 26: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-26: "BILAL BIN RABAH"

Saudaraku tercinta,, beberapa pengikut Rasulullah SAW yang pertama berasal dari kalangan miskin dan lemah. Ajaran islam yang melarang penindasan membuat banyak budak dengan segera menjadi seorang Muslim. Namun, jika tuan mereka tahu akan hal ini, para budak itu dipaksa harus memilih: kembali menyembah berhala atau disiksa habis-habisan.

"Lemparkan dia dan baringkan tubuhnya di atas pasir!" raung Umayah bin Khalaf Al Juhmi. Rupanya ia sangat murka mengetahui seorang budaknya, Bilal bin Rabah, menjadi pengikut Rasulullah SAW. Lebih murka lagi ia ketika tahu bahwa Bilal, si pemuda hitam itu, lebih memilih menghadapi siksa dan membangkang kehendaknya daripada harus keluar dari agama barunya itu.

Orang-orang suruhan Umayah membuka seluruh baju Bilal. Kemudian, budak malang itu ditelentangkan di atas pasir yang panasnya begitu menyengat saat matahari berada di atas kepala.

"Budak jelek, engkau akan diperlakukan seperti ini hingga engkau mati atau engkau mengingkari Muhammad dan kembali menyembah Latta dan Uzza."

Saudaraku tercinta,, menghadapi ancaman itu, Bilal hanya berkata, "Ahad! Ahad!" Artinya, "Maha Esa Allah! Maha Esa Allah!"

Suara cambuk memerihkan telinga ketika Bilal disiksa. "Ahad! Ahad!"

"Letakan batu besar di atas dadanya!" raung Umayah.

Bilal merasa dadanya hampir remuk dan terasa begitu sesak. hingga nyaris tidak dapat lagi bernapas atau bersuara, tetapi ia tetap melantunkan kalimat juangnya, "Ahad! Ahad! Ahad!"

Ibu Bilal, Hamamah, juga disiksa tuannya. Menurut satu riwayat, ia gugur dalam penyiksaan itu dan wafat sebagai syuhada. Dalam riwayat lain, Hamamah dimerdekakan oleh Rasulullah SAW.

--- bersambung ---

Ensiklopedia Mini

💐 KHALID BIN SA'ID

Seperti Bilal, Khalid bin Sa'id termasuk orang-orang pertama yang beriman. Khalid adalah orang keempat atau kelima yang memeluk islam. Ia bermimpi akan jatuh ke jurang api, tapi diselamatkan oleh seseorang yang ternyata adalah Rasulullah SAW.

Sumber, buku muhammad teladanku, jilid 3 ( menjadi Rasul ) halaman 52-53

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 27: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke -27: " SIKSAAN DEMI SIKSAAN "

Saudaraku tercinta, setelah melihat Ummayah menyiksa Bilal sedemikian kejam, para pemilik budak dan pembesar Quraisy yang lain ikut menyiksa para budak mereka yang ketahuan memeluk Islam. Beragam siksaan sangat kejam ditimpakan kepada para pemeluk Islam pertama itu.

"Hukuman apa yang harus kutimpakan kepada budak pembangkang ini, Tuan? " tanya algojo.

Sang tuan tersenyum sinis, " Cambuk dia sampai tanganmu tidak mampu lagi ! "

Algojo melaksanakan tugasnya dengan patuh. Suara lecutan cambuk disertai erangan orang terdengar dari detik ke detik. Setiap lecutan membuat rasa sakit yang lebih perih dari lecutan sebelumnya. Sebagian orang yang kuat bertahan hingga pingsan. Sebagian orang yang lain gugur karena tidak kuat menahan derita.

Lebih dari itu, ternyata bukan hanya cambuk yang bicara, " Buka pakaiannya ! " Perintah seorang bangsawan kepada para tukang pukulnya.

Beberapa budak Muslim yang malang itu segera saja menjadi tidak berbaju.

" Pakaikan mereka pakaian besi yang ketat menempel di kulit ! " Seringai sang bangsawan.

Para tukang pukul segera menurut.

" Sekarang, bakar baju besi yang telah dikenakan itu ! " Seru bangsawan dengan buas.

Saudaraku tercinta, jerit kesakitan budak-budak Muslim itu amat memilukan karena baju besi yang dibakar itu menghanguskan seluruh kulit tubuh mereka.

Apa yang dilakukan Rasulullah ketika melihat para pengikutnya disiksa sedemikian kejam ?

------- bersambung-------

Ensiklopedi Mini

UMMU UBAIS DAN ZINNIRAH

Ummu ubais dan Zinnirah adalah dua perempuan Muslim yang disiksa sampai jadi buta. Orang-orang Quraisy mengejek dengan mengatakan bahwa kebutaan itu disebabkan mereka dikutuk berhala. Namun, dengan izin Allah, keduanya kemudian dapat melihat lagi sehingga orang-orang Muslim dapat membalas ejekan orang-orang kafir.

Sumber, Buku Muhammad Teladanku, jilid 3 ( Menjadi Rasul ) halaman, 54-55

Sygma Daya Insani Jawa Barat.

Page 28: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Judul ke-28: 🍂SYAHIDAH PERTAMA🍂

Sabar, demikian sabda Rasulullah SAW setiap kali para pengikutnya mengafukan penderitaan mereka. Saat itu memang tidak ada lagi yang dapat diperbuat selain sabar sampai mati. Sabar yang demikian mbuat para pemeluk muslim pertama sanggup menanggung derita siksa di luar batas kemampuan fisik manusia.

Khabbab bin Al Arat pernah meminta agar Rasulullah SAW berdo'a kepada Allah dalam menghadapi penindasan ini. Mendengar ini, Rasulullah SAW duduk dengan wajah merah padam seraya bersabda, "Sungguh telah terjadi sebelum kamu, ada orang yang disisir badannya dengan sisir besi hingga dagingnya mengelupas dan terlihat tulang-tulangnya. Akan tetapi, ia tetap teguh memegang keyakinannya. Allah SWT akan menyempurnakan utusan ini sampai seorang penunggang kuda berjalan dari Shan'a ke Hadramaut dan ia tidak takut kepada Allah. Ingatlah, serigala akan tetap ada di tengah-tengah gembalaan, hanya saja kalian lengah."

Sumayyah adalah ibu Ammar bin Yasir. Beserta suami dan anaknya, Sumayyah disiksa karena mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Ia diseret di jalan Kota Mekah, lalu dilempar ke padang pasir.

"Pukuli dia! Pukuli dia sekuat-kuatnya!" perintah Abu Jahal.

Sumayyah pun dipukuli sampai pingsan. Kejadian ini dilakukan berulang-ulang selama berhari-hari. Namun, semakin sakit tubuhnya, iman Sumayyah malah semakin tinggi.

"Engkau mengikuti Muhammad karena tertarik pada ketampanannya!" ejek Abu Jahal.

"Tidak," geleng Sumayyah, "aku mengikuti Rasulullah karena percaya pada apa yang beliau sampaikan. Aku mengikuti Rasulullah karena beliau mengajarkan ada Tuhan yang lebih patut disembah dari pada berhala-berhala kalian!"

Akhirnya, kesabaran Abu Jahal pun habis. Dia mengambil tombak dan menusuk Sumayyah.

Saudaraku tercinta, Sumayyah tercatat dalam sejarah sebagai perempuan Muslim pertama yang syahid (syahidah) karena membela Islam.

----- bersambung -----

Ensiklopedia Mini:

🌷SYURGA UNTUK KELUARGA YASIR🌷

Ketika Rasulullah SAW menyaksikan Yasir, Sumayyah, dan putra Yasir yang bernama Ammar disiksa habis-habisan, beliau bersabda, "Sabar wahai keluarga Yasir, tempay yang telah dijanjikan bagi kalian adalah syurga."

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul) halaman 56-57

🇮🇩Sygma Daya Insani Jabar🇮🇩

Judul ke-29: PENEBUSAN

Page 29: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Melihat saudara-saudara baru mereka disiksa demikian kejam, Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan semua orang kaya yang beriman segera bertindak. Abu Bakar mendatangi Umayyah yang sedang menyiksa Bilal.

"Bebaskan dia," pinta Abu Bakar.

"Tidak!" cibir Umayyah. "Engkau dan temanmu, Muhammad,, telah meracuni pikirannya! Justru aku yang minta agar kamu menghentikan pengaruh jahatmu terhadap budakku ini!"

Abu Bakar merasa bahwa hati Umayyah tidak mungkin lagi dibujuk, maka ia segera mengajukan penawaran, "Kubeli Bilal darimu! Lihat, ini lima uqiyah emas! Ambil uang itu dan berikan Bilal kepadaku!"

Dengan seringai penuh kemenangan, Umayyah menyambar uang-uang emas itu.

"Wahai Abu Bakar! Andaikata engkau menawarkan satu uqiyah saja, sudah tentu aku menjualnya! Dia sudah tidak berharga lagi bagiku!"

Wajah Abu Bakar memerah, bukan karena marah, melainkan karena dipenuhi rasa bahagia bisa menolong saudaranya yang tertindas.

"Jangankan hanya lima uqiyah," ujar Abu Bakar sepenuh hatinya, "andaikan engkau menjual seratus uqiyah sekalipun, aku akan tetap membelinya!"

Kini giliran wajah Umayyah yang memerah. Terbayang keuntungan yang akan didapatnya seandainya ia menawar lebih tinggi lagi.

Demikianlah saudara-saudaraku tersayang, Abu Bakar yang baik hati kemudian membebaskan Bilal. Tidak berhenti sampai di situ, beliau pun terus menggunakan hartanya untuk membebaskan lima orang lagi kaum Muslimin lain yang tengah disiksa. Budak terakhir yang dibebaskan adalah budak milik Umar bin Khattab.

Orang-orang Quraisy mengejek Abu Bakar, "Alangkah sia-sianya Abu Bakar itu! Dia membuang-buang uang untuk membebaskan orang!"

Namun semangat Abu Bakar justru membakar kaum Muslimin lain untuk turut berusaha keras membebaskan saudara-saudara mereka.

Ensiklopedia mini:

*AMMAR bin YASSIR*

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, Ammar bin Yassir diangkat menjadi Gubernur di Kufah. Walau demikian, Ammar bin Yassir membeli sendiri sayuran di pasar dan memanggulnya pulang di atas punggung.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul) halaman 58-59

🇮🇩Sygma Daya Insani-Jabar 🇮🇩

Judul ke-30: DARUL ARQAM

Page 30: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Saudara-saudaraku, waktu terus berjalan. Kegigihan dakwah Rasulullah SAW mulai berbuah. Sedikit demi sedikit, para pemeluk Islam mulai bertambah. Rumah Rasulullah SAW yang kecil itu mulai terasa sempit.

"Ya Rasulullah, alangkah baiknya jika kita memindahkan tempat pertemuan ke rumahku," usul Arqam. "Rumahku cukup luas untuk menampung jumlah kita yang sudah puluhan orang. Lagi pula, letaknya ada di puncak bukit. Orang-orang jahat tidak mudah mencapai tempat itu untuk mengganggu kita."

Rasulullah SAW pun setuju. Oleh karena itu, pertemuan setiap malam pun pindah ke rumah Arqam. Sebagian pemeluk Islam waktu itu adalah orang-orang lemah: para budak, buruh, orang miskin, perempuan-perempuan fakir, serta orang tertindas lain. Sisanya adalah golongan orang terpelajar dan pedagang kaya.

Sebenarnya, kebanyakan pedagang mulanya agak ragu. "Bagaimana kalau nanti ajaran baru ini menutup Mekah dari rombongan saudagar dari tempat-tempat lain? Kalau demikian yang terjadi, kita akan bangkrut." ujar seorang pedagang.

Namun, keraguan itu ditepis Rasulullah SAW . Islam tidak akan menutup Mekah, Islam juga tidak akan mengubah musim haji ketika justru banyak pedagang mancanegara berdatangan ke Mekah . Islam tidak melarang semua itu. Hal yang dilarang adalah, pertama, menyembah berhala; kedua, menyerahkan persembahan dan korban kepada bangsawan Quraisy; ketiga, bertelanjang ketika thawaf di Ka'bah; keempat, menyelenggarakan pelacuran; kelima, mengeluarkan kata-kata kotor dan tindakan buruk lain saat melaksanakan haji.

Mendengar itu, para pedagang pun lega. Kebanyakan mereka bukan pedagang budak dan tidak menarik untung dari korban yang dipersembahkan untuk bangsawan-bangsawan Quraisy. Iman mereka pun semakin kuat.

Melihat Islam semakin dicintai para pengikutnya, para pembesar Quraisy pun menyusun rencana lain...

----Bersambung----

Ensiklopedi Mini :

AL ARQAM BIN ABIL ARQAM

Nama aslinya adalah Arqam bin Abdu Manaf bin Asad. Ia adalah keluarga muda yang kaya raya. Di rumah Arqam, Rasulullah SAW mengajar siang dan malam hingga umat Islam mencapai jumlah 40 orang. Dua ratus tahun kemudian, Khaizuran, seorang pemimpin perempuan dari Dinasti Abasyiyah, membeli rumah Arqam. Kemudian, ia memugarnya dan menamakannya Wisma Arqam. Arqam ikut dalam setiap dakwah dan peperangan bersama Rasulullah SAW. Beliau terkenal alim.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul), Halaman 60-61.

Sygma Daya Insani

Judul ke-31: RENCANA PARA PEMUKA QURAISY

Page 31: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Apa yang harus kita lakukan? teriak seorang pemuka Quraisy. " Abu Bakar dan teman-temanny terus membebaskan budak-budak kita! Tidak ada jalan lain, bunuh budak-budak itu agar yang lain ketakutan!"

" Tidak " geleng Abu Jahal lemah. " Sumayyah telah kubunuh, tapi itu tidak membuat yang lain takut. Cari saja cara lain !"

Seorang pemuka Quraisy berdiri cepat, " Pukuli Muhammad sampai remuk! Dengan demikian wibawanya akan hancur dan pengikutnya pun bubar ketakutan!"

" Namun, keluarga Muhammad dari Bani Hasyim akan membelanya!" lengking yang lain.

"Siapa? Abu Thalib sudah terlalu tua! Yang harus kita takuti dari Bani Hasyim adalah Hamzah! Namun, engkau lihat sendiri, Hamzah sibuk berfoya-foya sendiri! Ia tidak peduli pada nasib keponakannya itu! Pilihlah dua orang yang paling ditakuti di Mekah untuk melaksanakan tugas ini !"

Sejenak, orang-orang terdiam sambil memandang berkeliling. Kemudian, seorang dari mereka menunjukkan jarinya kepada pemuda bertubuh tinggi besar. " Engkau, Umar bin Khattab! Engkau dan Abu Jahal tidak ada orang lain yang berani melawan kalau kalian memukuli Muhammad!"

Orang - orang berseru setuju.

"Sabar," tiba-tiba seseorang berseru "langkah awal bukanlah dengan serangan fisik! Hancurkan dulu wibawanya! Kuusulkan agar kita suruh para budak melempari Muhammad dan meneriakinya sebagai pembohong, orang gila dan tukang sihir! "

Saudaraku pecinta Rosulullah, usul itu disetujui. Mulai hari itu, setiap kali Rasuullah Shalallahu 'Alihi Wasallam melewati jalan-jalan di Mekah, para budak, para wanita yang nasibnya justru sedang diperjuangkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam meneriaki beliau, " Pembohong besar! Orang gila! Tukang Sihir !'

Suara mereka keras dan tajam layaknya orang sedang mengusir kucing yang masuk dapur. Kemudia, apa yang terjadi jika Abu Jahal atau Umar mulai memukuli Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam?

----- bersambung--------

📚Ensiklopedia Mini

Sahir

Sahir atau juru tenung adalah julukan yang diberikan orang-orang kafir Quraisy kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk menjatuhkan citra beliau. Tadinya, mereka akan menjuluki Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai kahin atau tukang ramal yang mendapat ilham dari jin, orang yang kerasukan setan, atau penyair. Walid bi Al-Magirah_lah yang mengusulkan agar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dijuluki Sahir.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 3 ( menjadi Rasul ) halaman 62 - 63

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-32: 🐴🐴KUDA JANTAN🐴🐴

Page 32: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Saat itu merupakan masa yang berat bagi Rasulullah saw. Beliau pergi ke sebuah tempat yang teduh, berbaring di atas batu, dan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding cacian dan celaan dari orang-orang yang justru sedang diperjuangkan Rasulullah saw mati-matian.

Sementara itu, di depan Ka'bah, Abu Jahal berkoar di depan teman-temannya, "Aku bersumpah untuk menghantam kepala Muhammad dengan sebuah batu ketika ia sedang sujud kepada Tuhannya!"

Beberapa orang bersorak memberi semangat, sedangkan yang lain saling pandang dengan terkejut. Itu adalah sebuah tindakan kejam yang dapat menimbulkan kematian. Jika Muhammad meninggal, Bani Hasyim pasti akan menuntut balas dan Mekah akan terpecah oleh Perang Saudara. Namun, Abu Jahal, telah mengucapkan sumpah yang tidak dapat ditarik lagi tanpa mencoreng mukanya sendiri. Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengamati apa yang terjadi dengan dada berdebar-debar.

Adik-adik tersayang,

kesempatan yang ditunggu Abu Jahal pun tiba. Saat itu, Rasulullah saw sedang shalat di depan Ka'bah. Ketika beliau sujud, Abu Jahal dengan cepat melangkah mendekat. Kedua tangannya yang menggenggam batu terangkat tinggi-tinggi, matanya menyala buas...

Namun, ketika batu akan dihunjamkan sekuat tenaga, mendadak Abu Jahal berbalik pergi. Batu di tangannya terlepas dan wajahnya pucat ketakutan.

"Ada apa? Ada apa?", semua temannya bertanya bingung.

Dengan napas tersendat-sendat, Abu Jahal berkata, "Demi Tuhan, di depanku tadi berdiri seekor kuda jantan. Belum pernah aku menyaksikan seekor kuda jantan serupa itu. Kepala, tengkuk, dan giginya sungguh mengerikan. Aku yakin dia akan menelanku seandainya batu tadi kuhantamkan!"

Abu Jahal pergi cepat-cepat untuk menenangkan diri.

Orang-orang memandang Rasulullah saw dengan heran dan takjub. Sementara itu, Rasulullah saw tetap melanjutkan shalat dengan khusyuk. Wajah beliau begitu teduh, tenang, dan tentram.

📖📕Ensiklopedi Mini

🔍 AYAH ABU BAKAR

Abu Quhafah adalah ayah Abu Bakar. Melihat Abu Bakar selalu membebaskan budak yang lemah, Abu Quhafah mengejek, "Kenapa tidak digunakan uangnya untuk membayar orang kuat yang dapat membayar dan mengawalmu?". Abu Bakar menjawab, "Ayah, semua itu kulakukan karena Allah semata."

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 3 hal 64-65 (Menjadi Rasul)

Judul ke-33: SINGA PADANG PASIR?

Page 33: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Saudaraku tercinta, orang-orang terus menertawakan Rasulullah SAW setiap kali beliau lewat. "Pembohong besar! Orang gila! Tukang sihir!"

Abu Jahal terus menyemangati orang-orang yang mengejek sambil kerap kali melontarkan caci maki juga.

Rasulullah SAW mendadak berhenti melangkah. Beliau berpaling dengan tenang menghadap Abu Jahal, tetapi sorot matanya tajam. Abu Jahal berhenti dan terdiam. Dengan wajah sayu penuh belas kasihan, Rasulullah SAW memandang orang-orang kecil yang mengejeknya. Seketika, sorak-sorai pun mereda. Semua orang yang berada di sekitar tempat itu terpesona melihat keadaan Rasulullah SAW. Baru kali ini mereka seolah disadarkan, betapa menyakitkannya ejekan mereka itu diterima Rasulullah SAW. Sorot mata Rasulullah SAW seolah berkata, "Mengapa kalian mengejekku? Bukankah aku sedang berjuang menyelamatkan kalian dari kekejaman bangsawan Quraisy dengan membawa Islam yang mulia? Seandainya kalian tahu, ejekan Abu Jahal itu tidak begitu menyakitkan dibanding kata-kata kalian sebab kepada kepada kalianlah Allah menyuruhku menebar kasih sayang."

Tanpa sepatah kata pun, Rasulullah SAW berlalu. Orang-orang bubar dengan membawa perasaan masing-masing. Tatapan Rasulullah SAW tadi sangat berkesan di hati seorang budak perempuan. Ketika budak itu berjalan pulang, ia melihat Hamzah bin Abdul Muthalib datang. Hamzah berjalan gagah dan bangga memasuki Mekkah. Ia betul-betul laki-laki perkasa dengan perawakan tinggi dan kekar. Dengan wajah angkuh, Hamzah melangkah sambil menyandang busurnya. Ia habis berburu.

Orang-orang yang melihatnya pun berbisik kagum. Namun, budak perempuan tadi merasa ada yang janggal, mengapa orang segagah ini tidak membela Muhammad, keponakannya sendiri? Mengapa ia bisa setenang itu? Tahukah ia bahwa Muhammad, keponakannya, dicaci maki orang? Muhammad dihina pemimpin kabilah lain yang menjadi saingan Bani Hasyim! Pantaskah ia disebut sebagai pemuda perkasa yang pantang menyerah pada lawan, sedangkan ia tidak berbuat apa pun ketika seorang keluarga Bani Hasyim dicaci maki orang? Dengan dada hampir meluap, budak perempuan itu menegur Hamzah, "Tuan, tidak tahukah Anda apa yang menimpa kemenakanmu itu?"

Hamzah berhenti dan budak perempuan itu pun menceritakan apa yang dilihatnya. Dalam sekejap saja, wajah Hamzah memerah. Tanpa berkata apapun, ia berbalik menuju Ka'bah dengan langkah bergegas. Ia mencari Abu Jahal.

Saudaraku tercinta, tahukah kalian apa yang akan terjadi?

------bersambung-----

Ensiklopedia Mini :

SAHABAT MASA KECIL

Meski Hamzah adalah paman Nabi, usia mereka hampir sebaya. Dari kecil, Rasulullah SAW dan Hamzah dibesarkan bersama, bermain bersama, dan menjadi sahabat karib. Itulah yang menyebabkan Hamzah begitu menyayangi Rasulullah SAW.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul) halaman 66-67

🇮🇩Sygma Daya Insani-Jabar🇮🇩

Judul ke-34: 👳 KEBIMBANGAN HAMZAH 👳

Page 34: Muhammad teladanku jilid 3 (Menjadi Rasul)

Di depan Ka'bah Abu Jahal berceritra kepada temannya. "Puas rasanya melihat Muhammad dicaci begitu banyak orang,"ujar Abu Jahal," kalau kuberi semangat sedikit lagi, bukan tidak mungkin mereka akan memukulinya."

Teman-temannya terlihat ikut bersemangat. Beberapa orang terlihat mulai ikut berbicara, tetapi mendadak semuanya terdiam dan memandang ke satu arah. Abu Jahal ikut menoleh dan seketika kerongkongannya tercekat. Hamzah bin Abdul Muthalib, sang pahlawan Bani Hasyim, menjulang dibelakangnya dengan mata menyala tanpa ampun.

"Beraninya engkau mencaci -maki Muhammad, padahal aku telah memeluk agamanya? Coba lakukan penghinaanmu kepadaku jika engkau benar-benar jantan!"

Setelah berkata begitu, Hamzah melayangkan busurnya. Bunyinya mendecit, cepat dan keras sehingga kepala Abu Jahal pun terluka.

Beberapa teman Abu Jahal serempak berdiri. Tampaknya perkelahian tidak terhindarkan lagi. Ketika Abu Jahal melihat ini, ia mengangkat tangan untuk mencegah teman-temannya. Abu Jahal yakin, dalam keadaan seperti itu , Hamzah tidak akan segan-segan membunuh orang.

Dengan nafas tersengal, Abu Jahal memegangi kepalanya. Ia berkata sambil menahan marah, "Kita tinggalkan saja dia! Aku memang telah mencaci maki kemenakannya."

Mereka pun pergi dengan geram dan murung. Namun hati Hamzah belum lagi lega. Ia pulang dengan bimbang, "Mengapa begitu mudah kutinggalkan agama nenek moyangku?"

Setelah melewati malam yang gelisah, Hamzah akhirnya berdo 'a, "Ya Tuhan, jika memang Muhammad benar teguhkanlah hatiku. Jika memang Muhammad salah jauhkanlah aku darinya.!"

Hamzah menemui Rasulullah SAW dengan sedih dan menceritrakan semua kegelisahan hatinya. Rasulullah SAW lalu membacakan ayat Al qur'an. Perlahan hati Hamzah dipenuhi rasa tenang, haru dan kagum. Dengan bulat hati ia pun berkata, " Aku menyaksikan bahwa engkau itu sungguh benar, maka itu tampakkanlah agamamu, hai anak saudaraku.!"

Bukan main bersyukurnya Rasulullah SAW. Kini islam telah memiliki benteng yang kuat dalam menghadapi kekerasan Quraisy. Hamzah memeluk islam pada tahun keenam kenabian ( nubuwah )

Saudaraku tercinta, apakah orang-orang Quraisy lalu berputus asa? Tidak, mereka mempunyai cara lain untuk menekan perjuangan Rasulullah SAW.

******** to be continued ********

Ensiklopedia mini :

SINGA ALLAH DAN SINGA RASULNYA

Seluruh kegagahan Hamzah dibaktikannya untuk membela Allah dan agama-Nya sehingga Rasulullah SAW memberi Hamzah julukan istimewa Singa Allah dan Singa Rasul-Nya. Hamzah adalah komandan sariyah yang pertama. Sariyah adalah pasukan muslim yang berangkat tanpa disertai Rasulullah SAW.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 3 ( Menjadi Rasul ) hal 68-69

🇮🇩 Sygma Daya Insani-JABAR 🇮🇩