Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

30
JILID 2 (MASA MUDA) Judul ke-1: " PENUTURAN RASULULLAH " Saudaraku tercinta, setelah Muhammad diangkat menjadi Rasulullah, ia diminta para sahabat untuk menceritakan tentang dirinya. Inilah yang Rasulullah katakan tentang diri beliau. "Ketika ibuku mengandungku, ia melihat sinar keluar dari perutnya. Karena sinar tersebut, istana- istana di Syam bercahaya. " Aku disusui di Bani Sa'ad bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan membawa baskom emas yang penuh berisi salju. "Kedua orang tersebut mengambilku, lalu membelah dadaku, mengeluarkan jantungku, membelahnya, mengeluarkan gumpalan hitam dari jantungku, dan membuangnya, Setelah itu, keduanya mencuci jantungku dan dadaku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah seorang dari keduanya berkata kepada sahabat satunya. ' Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya.' " Dia menimbangku dengan sepuluh orang umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. " Orang pertama berkata. ' Timbanglah dia dengan seratus orang dari umatnya.' " Orang kedua itu menimbangku dengan seratus orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. ' Orang pertama berkata lagi, ' Timbanglah dia dengan seribu orang dari umatnya. ' Orang kedua menimbangku dengan seribu orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.' " Orang pertama berkata, ' Biarkan dia, Demi Allah, seandainya engkau menimbangnya dengan seluruh umatnya, ia lebih berat daripada mereka'." ----- to be continued------ Ensiklopedi mini TUJUAN PEMBELAHAN DADA Tujuan peristiwa ini adalah mempersiapkan diri Muhammad untuk mendapatkan pemeliharaan dan wahyu agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah dan membenarkan risalahnya. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 2 - 3. Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-2: PERCAKAPAN DENGAN AMINAH Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa heran. "Mengapa engkau mengantarkannya kepadaku, wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?" "Ya," jawab Halimah, "Allah SWT telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."

Transcript of Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Page 1: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

JILID 2 (MASA MUDA) Judul ke-1: " PENUTURAN RASULULLAH "

Saudaraku tercinta, setelah Muhammad diangkat menjadi Rasulullah, ia diminta para sahabat

untuk menceritakan tentang dirinya. Inilah yang Rasulullah katakan tentang diri beliau.

"Ketika ibuku mengandungku, ia melihat sinar keluar dari perutnya. Karena sinar tersebut, istana-

istana di Syam bercahaya.

" Aku disusui di Bani Sa'ad bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang

menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan

membawa baskom emas yang penuh berisi salju.

"Kedua orang tersebut mengambilku, lalu membelah dadaku, mengeluarkan jantungku,

membelahnya, mengeluarkan gumpalan hitam dari jantungku, dan membuangnya, Setelah itu,

keduanya mencuci jantungku dan dadaku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah seorang dari

keduanya berkata kepada sahabat satunya. ' Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya.'

" Dia menimbangku dengan sepuluh orang umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.

" Orang pertama berkata. ' Timbanglah dia dengan seratus orang dari umatnya.'

" Orang kedua itu menimbangku dengan seratus orang dari umatku, ternyata aku lebih berat

daripada mereka. ' Orang pertama berkata lagi, ' Timbanglah dia dengan seribu orang dari umatnya. '

Orang kedua menimbangku dengan seribu orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada

mereka.'

" Orang pertama berkata, ' Biarkan dia, Demi Allah, seandainya engkau menimbangnya dengan

seluruh umatnya, ia lebih berat daripada mereka'."

----- to be continued------

Ensiklopedi mini

TUJUAN PEMBELAHAN DADA

Tujuan peristiwa ini adalah mempersiapkan diri Muhammad untuk mendapatkan pemeliharaan dan

wahyu agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah dan membenarkan risalahnya.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 2 - 3.

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-2: PERCAKAPAN DENGAN AMINAH

Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya.

Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa heran. "Mengapa engkau mengantarkannya

kepadaku, wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"

"Ya," jawab Halimah, "Allah SWT telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa

yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku

kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."

Page 2: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

"Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku."

Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju

putihmembawanya ke puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam

dadanya."

Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut

melihat wajah Aminah demikian tenang.

"Apakah engkau takut setanlah yang mengganggunya?" Tanya Aminah.

Halimah mengangguk, "Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat

mengembalikannya kepadamu."

Aminah menarik nafas.

"Demi Allah," katanya, "setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa

Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar pada kemudian hari. Ketika aku

mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut, aku bisa melihat

istana-istana Busra di Syam menjadi terang benderang. Demi Allah, aku belum pernah melihat orang

mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya,

ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit."

Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata

lembut, "Biarkan dia bersamamu dan pulanglah dengan tenang."

Saudaraku tercinta, Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah

peristiwa yang akhirnya membuat Halimbenar-benar mengembalikan Muhammad kepada ibunya..

-------to be continued----------

Ensiklopedia mini:

*BURUNG PUTIH*

Dalam kitab Sunan Ad Darimi dan Kitab Imam Ahmad disebutkan, malaikat yang mendatangi

Muhammad pertama-tama bukan berbentuk manusia, melainkan menyerupai dua burung putih yag

menyambar dan membawa lari beliau.

Sumber:

Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 4-5. *Sygma Daya Insani-Jabar*

Judul ke-3: "ORANG-ORANG HABASYAH "

Saudaraku tercinta...

"Kak, tungguuu !" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat itu, usia Muhammad sudah

lima tahun. Ia sedang berlari mengejar saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang

mengembala kambing.

"Ayo, Muhammad ! Kejar kami kalau bisa!" ujar Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil

tertawa.

"Lihat, Kak itu datang lagi!" seru Muhammad.

Page 3: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Anak-anak menoleh. Mereka terpekik senang melihat Halimah datang menjemput. Namun wajah

Halimah tampak khawatir. Ia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-

bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa

memedulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad.

"Paman mau apa?" tanya Muhammad.

“Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat pundakmu!" perintah salah seorang.

Muhammad mengembalikan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah

terkejut.Tanpa berkata apa-apa lagi, meteka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik.

"Kalian bermain lagi, Ibu akan cari tahu apa yang mereka bicarakan", kata Halimah kepada

Muhammad dan saudara-saudaranya.

Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut mendengar

apa yang mereka katakan. "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di negeri

kita. Kita telah mengetahui seluk beluk tentang dia! Ada tanda dipunggungnya yang meramalkan

anak ini kelak akan menjadi orang besar."

Diam-diam, Halimah menjauh, "Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!"

Adik-adik berhasilkah Halimah menyelamatkan Muhammad ?

--------to be continued--------

Ensiklopedia mini :

TANDA-TANDA RASUL TERAKHIR PADA INJIL

Orang-orang nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan dibangkitkan dan mereka

diperintahkan mengikutinya seperti tertera pada Injil dibagian Kitab Ulangan (18): 15-22, "Bahwa

seorang nabi diantara kamu,dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini,yaitu akan

dibangkitkan olehTuhan Allah-mu bagi kamu,maka dia haruslah kamu dengar."

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 6-7.

Sygma Daya Insani-Jawa Barat

Judul ke-4: " MUHAMMAD MENGHILANG"

Halimah cepat - cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari kejauhan orang-orang Habasyah itu

terlihat bergegas mengikuti mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik sehingga

ia bisa melepaskan diri dari kejaran orang-orang Habasyah walaupun dengan susah payah.

Tidak berapa lama kemudian, Halimah menyiapkan Muhammad untuk segera kembali ke Mekah.

Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya: Syaima, Unaisah, dan

Abdullah.

"Muhammad, jangan lupakan kami, ya? " pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca.

Muhammad mengangguk sambil memeluk mereka satu per satu. Kemudian, berangkatlah

Muhammad meninggalkan Dusun Bani Sa'ad dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah

hilang dari benaknya seumur hidup.

Page 4: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Halimah mengelus kepala Muhammad penuh sayang, "Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan

berjumpa dengan Ibu dan kakekmu."

Mekah pada malam hari sangat ramai ketika mereka tiba. Saat melalui kerumunan orang itulah,

Muhammad terpisah dan menghilang. Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu

diam-diam masih mengikuti mereka dan mengambil kesempatan ini untuk menculik Muhammad.

Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul Muthalib, "Sungguh, pada malam ini, aku datang

dengan Muhammad, namun ketika aku melewati Mekah Atas, ia menghilang dariku. Demi Allah, aku

tidak tahu di mana kini ia berada."

Setelah memerintahkan orang untuk mencari, Abdul Muthalib berdiri di samping Ka'bah, lalu berdoa

kepada Allah agar Dia mengembalikan Muhammad kepadanya.

Saudaraku tercinta, dapatkah Muhammad ditemukan kembali?

---to be continued ---

Ensiklopedi Mini:

"GEMBALA KAMBING"

Mulai dari hidupnya di Dusun Bani Sa'ad sampai masa kecilnya di Mekah, hidup Nabi Muhammad

SAW dilalui sebagai seorang gembala. Ibnu Ishaq berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Tidak ada satu nabi pun melainkan ia (pernah) menggembala kambing." Ditanyakan pada beliau,

"Termasuk engkau, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW bersabda, "Ya, termasuk aku."

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku. Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 8 - 9. Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-5: "BERTEMU KAKEK DAN BUNDA"

Saudaraku, tidak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin Naufal dan seorang

temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul Muthalib. "Ini anakmu,

kami menemukannya di Mekah Atas."

Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib.

"Cucuku! katanya sambil mendekap Muhammad.

Abdul Muthalib memerhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri, "Apakah kamu mau kakek ajak

menunggangi unta yang hebat?"

"Mau. Tetapi, mana untanya, kek?"

Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu.

"Kau kini telah menduduki untanya, Nak! Ha...ha...ha...."

"Wah, unta hebatnya kok sudah tua ya, kek?"

"Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! lihat, unta ini mampu mengajakmu berthawaf

mengelilingi ka'bah."

Abdul Muthalib membawa Muhammad berthawaf di Ka'bah. Setelah itu, dia memintakan

perlindungan Tuhan untuk cucunya itu dan mendoakannya.

Page 5: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

" Mari kita menemui ibumu sekarang," ajak Abdul Muthalib.

Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika mereka saling bertemu. Walaupun demikian, tersisip

kesedihan di hati Muhammad ketika dia melepas Halimah As Sa'diyyah, ibu susu yang selama ini

telah merawatnya dengan limpahan kasih yang demikian besar.

"Selamat tinggal, Muhammad. Jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu, " kata

Halimah sambil berajak pergi.

Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan tali silaturahim dengan ibu susunya itu.

- to be continued -

Ensiklopedia Mini:

"Waraqah bin Naufal"

Waraqah bin Naufal adalah seorang paman Bunda Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad.

Waraqah tidak menyukai berhala. Dia tetap mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi

hamba Allah yang setia. Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia bermurah hati

terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongannya...

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal. 10-11. Sygma Daya Insani, Jabar

Judul ke - 6: " DI BAWAH ASUHAN KAKEK "

Saudaraku tercinta, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara

Muhammad dengan sungguh - sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya.

Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan

hamparan khusus tempatnya duduk dibawah naungan Ka'bah. Anak - anak beliau, paman - paman

Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai

penghormatan kepada ayah mereka.

Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman -

paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan.

Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut.

" Biarkan anakku itu, " katanya, " Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang

agung."

Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Muhammad.

Dielus - elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa pun

yang dilakukan cucunya itu.

Lebih - lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat

membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara - saudara ibunya dari

keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah

lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, ia akan

berangkat ditemani putranya seorang.

Saudaraku tercinta, bagaimana kisah perjalanan mereka ke Yatsrib yang jauh itu?

------to be continued-------

Page 6: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi mini

HALIMAH AS SA'DIYYAH

Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena ia berasal dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Muhammad

terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Muhammad

dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga

kehidupan di dusun menjadi susah. Muhammad menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah

pulang, ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan empat puluh ekor

kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasulullah selalu membentangkan pakaiannya yang paling

berharga untuk alas duduk Bunda Halimah.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ), halaman 12 - 13

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-7: " AMINAH WAFAT "

Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah.

Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad

diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninhgal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat

pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya

bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-

sama, kemudian meninggal dunia di tengah- tengah pamannya dari pihak ibu.

Saudaraku tercinta, sesudah hijrah, pernah juga Rasulullah SAW menceritakan kepada sahabat-

sahabatnya kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi

Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama bundanya itu, kisah perjalanan yang

penuh cinta pada Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya.

Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan

menggunakan dua ekor unta yang membawa mereka dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan,

di sebuah tempat bernama Abwa, bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di

tempat itu.

"Ibu! Ibu!" panggil Muhammad kepada ibunya yang kini membujur kaku.

Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya

dikuburkan di tempat itu.

Begitulah, pada usia enam tahun, Nabi Muhammad SAW telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah

yang kemudian mengasuh beliau?

---- to be continued-----

Ensiklopedia mini :

* ABWA *

Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km)

dari Madinah.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 14-15. Sygma Daya Insani-Jabar

Page 7: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Judul ke-8: "ABDUL MUTHALIB WAFAT"

Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menangis dengan hati pilu karena

kini sebatang kara.Muhammad makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak

yatim piatu. Terasa oleh hidupnya yang makin sunyi dan makin sedih.

Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa

ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi,

seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat,

yaitu sebagai yatim piatu.

Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang

dalam.Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Muhammad.

Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan apabila kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih

lama lagi. Namun Allah swt sudah menentukan lain. Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal

dunia. Saat itu Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil

menangis.

Sahabat-sahabat tercinta, kenangan sedih sebagai anak yatim piatu membekas begitu dalam pada di

Rasulullsh saw sehingga di dalam Al Qura'an pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullah

saw akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu,

"Bukankah engkau dalam keadaan yatim piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu?

Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukan-Nya jalan itu?"(Q.S. Ad Dhuha,

93: 6-7)

Ensiklopedia mini :

KELUARGA UMAYYAH

Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan berat bagi keluarga Hasyim, tak ada anak-anak Abdul

Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan

berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil

tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang

datang dari keluarga Hasyim.

Sumber Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) hal 16-17. Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke- 9: "DIASUH ABU THALIB"

Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah satu anaknya untuk mengasuh Muhammad. Dia

tidak menunjuk Abbas yang kaya, tapi agak kikir. Dia juga tidak menunjuk Harith, putra tertua karena

Harith adalah orang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh

Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan paling

terhormat di kalangan Quraisy.

Saudaraku tercinta, Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad

yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati sangat menyenangkan Abu Thalib. Dia bahkan lebih

mendahulukan kepentingan Muhammad dibandingkan anak-anaknya sendiri.

Begitupun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Dia tahu pamannya memiliki banyak

anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berutang kepada

orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras keringat untuk mengganjal perut

Page 8: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang

lain. Dia ikut membantu pekerjaan keluarga, mengembalakan kambing, dan mencari rumput.

Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang yang sangat bersih hatinya dan

dijauhkan dari dosa. Dia yakin, jika mengajak Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan

permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru, "Wahai Abu Thalib,

lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan."

Maka dari itu, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Dia menempelkan punggung Muhammad ke

dinding Ka'bah dan berdoa. Kemudian, mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan

hujan yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan ladang menjadi gembur.

Ensiklopedi Mini

ALI BIN ABU THALIB

Ali bin Abu Thalib adalah salah seorang anak Abu Thalib yang diasuh oleh Rasulullah Saw setelah

beliau menikah dengan Khadijah. Ali bin Abu Thalib kelak menjadi salah seorang sahabat Rasulullah

Saw yang utama. Ali bin Abu Thalib juga menjadi menantu beliau dengan menikahi Fatimah putri

beliau.

Sumber : Muhammad Teladanku Jilid 2 ( Masa Muda) hal 18-19. Sygma Daya Insani Jawa Barat.

Judul ke-10: "HENDAK DITINGGAL PAMAN"

Saudaraku tercinta, hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari,

dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa

malu.

Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam,

mereka berpesta-pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga

oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara

hidup dan mati.

Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan rumah-rumah kumuh. Pintu-

pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita.

Orang-orang itu ketakutan jika besok atau lusa terpaksa menggadaikan anak gadis, istri, atau ibunya

untuk dikumpulkan menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan utang.

Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi

impian tentang datangnya mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. Para

pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang bercerita tentang legenda-legenda indah

orang-orang terdahulu yang berjuang melawan raja yang sewenang-wenang.

Suatu saat, pada usia dua belas tahun, Abu Thalib berniat pergi berdagang ke Syam untuk mencari

nafkah.

"Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad.

" Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh!

Aku tidak tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan demikian berat!"

Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia merasa amat kesepian jika harus

menghadapi kehidupan Mekah seorang diri ini tanpa ada pamannya di sisinya.

Page 9: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

"Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri apabila Paman pergi nanti?" pinta

Muhammad begitu mengiba.

Abu Thalib sangat terharu, "Demi Allah, aku pasti pergi. Ia tidak boleh berpisah denganku dan aku

tidak boleh berpisah dengannya selama-lamanya."

Akhirnya, Muhammad pun diijinkan pergi menempuh perjalan musim panas yang begitu jauh.

---- to be continued ---

Ensiklopedi Mini

" LIHB SI PERAMAL "

Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa anak-anaknya untuk diramal. Suatu

hari, Lihb melihat Muhammad. " Kemarilah, hai anak muda!" serunya. Namun, Abu Thalib segera

menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb berteriak-teriak, "Celakalah

kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi! Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar

pada kemudian hari!"

Sumber : Buku Muhammad Teladanku. Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 20-21

Sygma Daya Insani Jawa Barat.

Judul ke – 11: " JAMUAN BUHAIRA "

Saudaraku tercinta, berangkatlah rombongan kafilah Quraisy menuju ke Syam. Ketika tiba di

Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah

pendeta yang pandai. Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang mendapatkan

ilmu dari Buhaira.

Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy yang setiap tahun lewat di tempat

itu. Namun, kali ini ada yang berubah pada diri Buhaira. Ketika rombonan Quraisy, termasuk Abu

Thalib dan Muhammad, singgah di dekat rumah ibadahnya, Buhaira memerintahkan para

pembantunya membuat masakan yang banyak.

Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia melihat hal yang aneh pada

rombongan Quraisy. Ada awan kecil yang bergerak pelan mengikuti ke manapun kafilah pergi. Ada

sesuatu atau seseorang didalam kafilah yang dilindungi awan itu dari terik matahari.

Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat dibawah pepohonan rindang dan

berkata, " Hai orang - orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Aku ingin

kalian semua, anak kecil, orang dewasa, budak, dan orang merdeka, ikut hadir. "

Salah seorang Quraisy bertanya, " Demi Allah, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau

perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempatmu ini. Apa yang sebenarnya

terjadi padamu kali ini? "

Engkau benar, " jawab Buhaira, " dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian

semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan dan

kalian semuanya harus ikut makan."

Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah Buhaira untuk memenuhi

undangannya. Hanya saja, Muhammad tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga

perbekalan kafilah.

Page 10: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi mini

NEGERI SYAM

Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang

wilayahnya sekarang meliputi Syria, Yordania, Palestina. Syam berada di bawah pemerintahan

Romawi Timur.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 22 - 23

Sygma Daya Insani-Jawa Barat

Judul ke-12: "BERDIALOG DENGAN BUHAIRA"

Namun, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka,

ia kembali mengulangi permintaannya, "Hai orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak

makan makananku ini."

Salah seorang dari Quraisy berkata, "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun yang layak datang

kepadamu tertinggal, kecuali anak muda yang paling kecil diantara kami. Ia berada di tempat

perbekalan rombongan."

Buhaira menggeleng-geleng kepala, "kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama

kalian."

Orang-orang Quraisy itu merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, "Demi Latta dan

Uzza, adalah aib bagi kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami."

Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukannya bersama rombongan

Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju

kepada Muhammad dengan seksama. Dan hasil pengamatannya itulah Buhaira mengambil

kesimpulan dalam hati, "Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian!"

Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terima kasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri

menuju tempat perkemahan mereka untuk beristirahat. Namun, Buhaira tidak membiarkan

Muhammad pergi. Diajaknya anak itu duduk dan bicara.

"Hai anak muda, "panggil Buhaira, "dengan menyebut Latta dan Uzza, aku akan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya."

Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, "Jangan bertanya tentang apapun kepadaku

sambil menyebut nama Latta dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan

keduanya."

Buhaira tersenyum dan mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya

kepadamu dengan menyebut nama Allah dan engkau harus menjawab pertanyaanku."

Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin

engkau tanyakan."

----to be continued----

Page 11: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi mini :

*KOTA BUSHRA*

Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah,

Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan kota Bushra. Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi

sebagai ibu kota wilayah Haran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. Di sini, Romawi

memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak dari kafilah. Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat

perdagangan paling ramai sebelum tiba di Syria yang terletak lebih ke Utara.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) halaman 24-25

Sygma Daya Insani-Jawa Barat

Judul ke – 13: " SARAN BUHAIRA KEPADA ABU THALIB "

Saudaraku tercinta, Buhaira pun menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad; tentang tidur

Muhammad, postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya. Muhammad menjawab

semuanya dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Bukhaira

melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian di antara kedua bahu Muhammad.

Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.

Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepadanya, "Apakah anak muda ini

anakmu? "

"Ya. Dia anakku, " jawab Abu Thalib. Buhaira menggeleng, " Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini

tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup."

Abu Thalib agak tercengang, lalu ia pun mengangguk. "Kau benar. Ia bukan anakku, ia anak

saudaraku."

Buhaira mengangguk-angguk puas, lalu bertanya lagi, " Apa yang dikerjakan ayahnya ? "

" Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya."

" Engkau benar, " kata Buhaira. Menghela napas dalam- dalam. Kemudian, sambil berbisik, ia

menyampaikan sebuah saran dengan sangat sungguh-sungguh, "Sekarang, dengar saranku baik-baik,

bawa anak saudaramu ini ke negeri asalmu sekarang juga ! Jaga dia dari orang-orang Yahudi! Demi

Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti membunuhnya.

Sesungguhnya, akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudaramu ini. Karena itu segera

bawa pulang dia ke negeri asalmu ! "

Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu, ia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira

itu benar. Maka, segera setelah urusan bisnisnya selesai, Abu Thalib segera membawa Muhammad

pulang. Sesulit apapun beban hudupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ke tempat

jauh demi melindungi keponakannya itu.

Page 12: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi mini

BUHAIRA, ADA ATAU TIDAK?

Ada juga ahli sejarah Islam yang meragukan kebenaran tentang adanya seorang pendeta bernama

Buhaira. Alasannya : tidak ada petunjuk yang kuat tentang adanya pertemuan Muhammad dengan

Buhaira. Akan tetapi, satu hal yang pasti, Muhammad memang melewati kota Bushra, tempat tinggal

Buhaira dan rumah ibadahnya, jika ia memang ada. Wallahu a'lam bishawab.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku halaman 26-27, jilid 2, ( Masa Muda )

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-14: " PERLINDUNGAN ALLAH SWT "

Saudaraku tercinta, untung Abu Thalib segera melaksanakan apa yang disarankan oleh Buhaira

karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang,

datanglah tiga orang Ahli Kitab bernama Zurair, Daris dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata

di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri-ciri

seperti ini dan itu.

Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar

tentang Muhammad. Buhaira memandang senjata-senjata yang mereka sandang dengan perasaan

ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya. Maka,

Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya Buhaira menasihati ketiganya

akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak

akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat

kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh

Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.

Demikianlah Ayah Bunda, Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliah.

Allah SWT membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik

akhlaknya, paling mulia asal-usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling

benar tutur katanya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang

mengotori kaum laki-laki sehingga semua orang menjulukinya "Al Amin" karena Allah SWT

mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik.

Kelak setelah menjadi seorang rasul. Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah SWT

kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah SAW bersabda, "Pada masa

kecilku , aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkat batu untuk satu permainan yang biasa

dilakukan anak-anak. Semua dari kami melepas baju dan meletakkan baju kami di atas pundak

(sebagai ganjalan) untuk memikul batu.

"Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat

sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata : 'kenakan

pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu

di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman-temanku."

--- to be continued---

Page 13: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi Mini

" MEMBANTU PAMAN "

Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekedar mencari uang saku, tetapi untuk

membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 28-29

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul Ke-15: "PERANG FIJAR"

Saudaraku tercinta, sebagai seorang remaja yang tumbuh di lingkungan Jazirah Arab, Muhammad

juga mengalami peperangan. Perang itu disebut Perang Fijar. Saat peperangan mulai, umur

Muhammad memasuki lima belas tahun.

Perang itu sendiri disebabkan sebuah pembunuhan. Barradz bin Qais dari Bani Kinanah

membunuh Urwa Ar Rahhal bin Utba dari Bani Hawazin hanya karena Barradz jengkel ketika Urwa

dipilih untuk memimpin kafilah dagang Nu'man bin Mundhir yang kaya. Diam-diam, Barradz

mengikuti kafilah Urwa dari belakang dan membunuh Urwa, padahal ketika itu adalah bulan suci,

bulan yang tidak diperkenankan bagi siapa pun untuk menumpahkan darah.

Karena Quraisy pelindung Barradz, Bani Hawazin mengumumkan perang terhadap Quraisy untuk

membalas kematian Urwa. Perang pun pecah pada bulan suci. Selama empat tahun berturut-turut,

kedua belah pihak saling berperang.

Dalam pertempuran itu, awalnya Muhammad bertugas memunguti anak-anak panah lawan yang

berjatuhan dan memberikannya kepada paman-pamannya untuk balas ditembakkan. Namun, pada

tahun-tahun berikutnya, ia juga ikut menembakkan panah itu ke arah lawan untuk melindungi

paman -pamannya. Setelah menjadi Rasulullah, Muhammad pernah bercerita tentang Perang Fijar

itu, "Aku mengikutinya bersama dengan paman-pamanku, juga ikut melemparkan panah dalam

perang itu sebab aku tidak suka kalau aku tidak ikut melaksanakannya juga."

Perang pun berakhir dengan perdamaian ala pedalaman: pihak yang menderita lebih sedikit

korban manusianya harus membayar ganti rugi kepada pihak lain sejumlah selisih kelebihan korban.

Dalam hal ini, pihak Quraisy yang lebih sedikit menderita korban harus membayar kelebihan korban

sebanyak dua puluh orang Hawazin.

------ to be continued ------

Ensiklopedia Mini :

"BARRADZ BIN QAIS "

Barradz bin Qais, penyebab Perang Fijar, adalah seorang pemabuk. Karena merusak citra sukunya, ia

diusir dan mendapat naungan suku lain. Namun, di sini pun ia mabuk berat dan membuat onar

sehingga diusir lagi. Akhirnya, Harb bin Muawiyah, ayah Abu Sufyan, menampungnya walaupun

hampir saja Barradz diusir lagi karena terus berbuat onar. Karena perlindungan Harb dari Quraisy

inilah, Bani Hawazin menyerang Quraisy ketika Barradz bin Qais membunuh Urwa bin Utba.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) Halaman 30 - 31

~ Sygma Daya Insani ~ *Jawa Barat *

Page 14: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Judul ke – 16: " HILFUL FUDHUL "

Saudaraku tercinta, selain mengikuti peperangan, Muhammad yang masih remaja juga mengikuti

sebuah perjanjian yang amat baik. Perjanjian itu kelak dikenal dengan nama Hilful Fudhul.

Perjanjian ini bertujuan untuk melindungi hak - hak para pedagang asing yang seringkali terzalimi.

Pencetus perjanjian ini adalah protes seorang pedagang asing dari Yaman. Saat itu, Ash bin Wa'il,

seorang saudagar Mekah, tidak mau membayar utang kepada si pedagang. Pedagang itu lalu

menggubah sebuah syair dan membacakannya di depan umum.

Syair ini amat menggugah perasaan para pemuka Quraisy. Mereka khawatir apabila dibiarkan

terus, para pedagang asing tidak mau lagi memasuki Mekah. Apalagi perang Fijar mengakibatkan

mulai terjadinya perpecahan di fihak Quraisy. Sepeninggal Abdul Muthalib, orang - orang Quraisy

dari keluarga yang lain sudah berani mencoba menantang kekuasaan pemerintahan Quraisy. Maka,

atas usul Zubair bin Abdul Muthalib, seorang paman Muhammad, orang - orang Quraisy dari

keluarga Hasyim, Zuhra, dan Taim berkumpul. Mereka bersepakat dan berjanji atas nama Tuhan

Maha Pembalas bahwa Tuhan akan berada di pihak yang terzalimi sampai orang itu tertolong.

Pertemuan itu sendiri berlangsung di rumah Abdullah bin Jud'an At Taimi yang megah. Perjanjian

Hilful Fudhul ini menjamin perlindungan terhadap hak - hak orang yang lemah. Muhammad ikut

menyaksikan perjanjian dan amat menyukainya. Setelah kelak diutus menjadi seorang Rasulullah,

Muhammad SAW bersabda, " Aku tidak suka mengganti perjanjian yang kuhadiri di rumah Ibn Jud'an

itu dengan jenis unta yang baik. Kalau sekarang aku diajak, pasti akan kukabulkan. "

Demikianlah, saudaraku tercinta, beberapa kejadian penting yang pernah diikuti Rasulullah SAW

pada masa remajanya. Namun, selain kejadian - kejadian itu, apa pekerjaan utama Rasulullah SAW

ketika remaja?

------to be continued--------

Ensiklopedi Mini

BESARNYA DIYAT

Diyat adalah pembayaran ganti rugi. Untuk kematian, ganti ruginya sebanyak 100 ekor unta. Kalau

satu kaki atau tangan hilang atau mata menjadi buta, diganti 50 ekor unta. Jika wajah cacat total,

nilai gantinya 100 unta. Luka sampai menembus otak, 33 ekor unta. Cacat kelopak mata, 25 ekor.

Satu jari hilang atau tulang retak, 15 ekor. Luka sampai tulang kelihatan, 10 ekor. Satu gigi copot,

diganti 5 ekor unta. Demikian seterusnya dalam ketetapan yang rinci.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 32 - 33

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-17: " MENGGEMBALAKAN KAMBING "

Saudaraku tercinta, Nabi Muhammad SAW melewati masa remajanya dengan mengembalakan

kambing. Beliau pernah berkata kepada para sahabatnya, "Musa diutus, dia mengembalakan

kambing. Daud diutus, dia mengembalakan kambing. Aku diutus, juga mengembalakan kambing

keluargaku di Ajyad."

Sambil mengembala, pikiran Muhammad menerawang, "Siapa yang menciptakan bintang-bintang

yang begitu kemilau? Siapa yang membuat udara untuk kuhirup? Siapa yang membuat jantungku

berdetak? Siapa yang membuat matahari mengejar bulan dan bulan mengejar matahari?"

Page 15: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ribuan pertanyaan seperti itu membuat Muhammad selalu sibuk berpikir. Hal itu membuat akhlaq

beliau terjaga demikian baik dari perbuatan-perbuatan buruk yang sering terjadi di Mekah. Saat itu,

orang menyembah patung di mana-mana, laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sering

pergi berduaan, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, pesta mabuk-mabukan setiap malam,

dan masih banyak keburukan lain.

Meski demikian, pernah juga Muhammad ingin pergi ke kota untuk melihat sebuah pesta

perkawinan.

"Tolong jaga kambing-kambingku," pinta Muhammad pada seorang teman Muhammad. "Selama ini,

kamu selalu ada di padang gembala seperti seorang pertapa."

Muhammad pun pergi memasuki Mekah.

Di ujung kota, ia melihat ada sebuah pesta perkawinan yang dipenuhi dengan berbagai hiburan dan

musik.

Namun, belum sempat Muhammad tiba di rumah itu, tubuhnya tiba-tiba disergap keletihan.

Muhammad duduk bersandar di dinding dan tertidur lelap sampai pagi. Ia tidak sempat melihat

tontonan di pesta sedikit pun.

Esok harinya, Muhammad datang lagi ke Mekah dengan maksud yang sama. Kali ini, sebelum ia tiba

si tempat pesta, telinganya mendengar musik indah yang turun dari langit, musik yang jauh lebih

indah dari pada semua musik di dunia ini. Musik itu membuai Muhammad dan ia pun kembali

tertidur.

Sejak itu, Muhammad tidak lagi berminat untuk melihat pertunjukan musik di pesta. Agar terhindar

dari kenakaln-kenakalan yang sering dibuat para pemuda seusianya, Muhammad memutuskan untuk

menikah saja.

Saudaraku tercinta, tahukah kalian, bahwa Muhammad kemudian berniat menikah dengan seorang

gadis?

-----bersambung-----

Ensiklopedia Mini:

🍃AL-AMIN🍃

Akhlak Muhammad yang demikian baik selagi muda membuatnya disayang dan dipercaya semua

orang hingga ia pun dijuluki Al Amin, artinya "Yang Dipercaya"

Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 34-35 "Sygma Daya Insani-Jabar"

Judul ke-18: 🌹GADIS TUNANGAN🌹

Saudaraku tercinta, berikut ini adalah kisah yang ditulis oleh sebagian ahli sejarah, tetapi tidak

ditemui dalam tulisan ahli sejarah lain.Suatu ketika, ketika sedang berthawaf, Muhammad melihat

seorang gadis yang juga sedang berthawaf. Gadis itu bernama Dhabaah binti Amir. Tingkah lakunya

anggun, pakaiannya bersih, indah dan rapi. Muhammad memutuskan untuk meminangnya.

Gayung bersambut, Dhabaah pun menyukai Muhammad. Kedua keluarga pun menyetujui pinangan

Muhammad, maka kedua remaja itu pun dipersiapkan untuk menikah dalam waktu dekat. Namun,

perjodohan itu benar-benar tidak berlangsung lama. Kembali, Allah memelihara kesucian

Page 16: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Muhammad dari hubungan dengan orang yang kurang layak. Allah telah menyiapkan calon istri yang

sepadan buat Muhammad kelak. Apa yang terjadi sebenarnya?

Awalnya adalah ketika Muhammad mendengar ucapan Dhabaah saat melakukan thawaf. Dhabaah

berthawaf sambil melantunkan syair-syair yang kurang pantas. Seketika itu, Muhammad

memutuskan pertunangannya.

Dhabaah amat terkejut. Ia sedih dan putus asa. Tidak disangkanya bahwa Muhammad memandang

jijik syair-syair yang biasa diucapkan para remaja ketika itu. Dhabaah begitu sedih sehingga jatuh

sakit dan meninggal.

Saudaraku tercinta, siapakah calon istri yang sudah disiapkan Allah untuk Muhammad?

---------- bersambung----------

Ensiklopedia Mini:

💝TUNANGAN 💝

Islam tidak mengenal istilah tunangan. Tunangan adalah kesepakatan antara pria dan wanita untuk

menjalin hubungan, tetapi tidak segera dilanjutkan dengan pernikahan. Dalam Islam, apabila

seorang pria menyukai seorang wanita, pria itu harus melamar sang wanita. Jika wanita itu

berkenan, mereka harus bersegera menikah.

Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 36-37

SYGMA DAYA INSANI Jawa Barat

Judul ke 19: " KHADIJAH "

Namanya Khadijah binti Khuwailid. Sosoknya cantik dan anggun. Setelah ayah dan ibunya

meninggal, saudara-saudara Khadijah saling membagi harta kekayaan peninggalan keduanya.

Namun, Khadijah sadar bahwa kekayaan dapat membuat orang hidup menganggur dan berfoya-

foya. Ia dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan kekuatan sikap untuk mengatasi godaan harta.

Maka, Khadijah pun memutuskan untuk membangun kekayaannya sendiri berbekal warisan

ayahnya. Tidak lama kemudian Khadijah telah membuktikan bahwa kalaupun tidak mendapat harta

warisan, ia pasti mampu mendapatkan kekayaan itu dari hasil jerih payahnya sendiri.

Dengan harta yang diperolehnya, Khadijah membantu orang-orang miskin, janda, anak-anak

yatim, dan orang-orang cacat. Jika ada seorang gadis yang tidak mampu, Khadijah menikahkannya

dan memberikan mas kawinnya. Khadijah lembut dan ramah.

Walau menjadi pemimpin tertinggi dalam menjalankan bisnis keluarga sepeninggal ayahnya, ia juga

mau menerima saran-saran orang lain. Khadijah tidak menyukai hubungan antara atasan dan

bawahan. Ia menganggap bawahannya sebagai rekan kerja yang pantas dihormati.

Saudaraku tercinta, Khadijah sendiri selalu tinggal di rumah. Karena itu, biasanya ia

mempekerjakan seorang agen jika sebuah kafilah sedang dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri.

Orang yang dipekerjakan itu bertanggung jawab membawa barang-barang dagangannya untuk dijual

ke pasar-pasar asing. Khadijah sangat teliti memilih seorang agen. Ia juga sangat lihai merencanakan

waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang akan terjual dengan cepat pada

waktu dan tempat yang cepat.

Page 17: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Begitu suksesnya Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai-sampai jika sebuah kafilah Quraisy

berangkat dari Mekah, bisa dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik

Khadijah. Ia seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika ia menyentuh debu, debu itu akan

berubah menjadi emas. Karena itu, penduduk Mekah menjulukinya "Ratu Quraisy" atau "Ratu

Mekah."

Namun, saudaraku tercinta, kalau cuma kekayaan yang menjadi ukuran, tentu Allah tidak akan

menjadikan Khadijah kelak sebagai istri seorang rasul. Pasti ada sifat lain yang lebih utama yang

membuatnya sepadan dengan Muhammad.

--- bersambung ---

Ensiklopedi Mini

KAFILAH

Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. Hewan beban berjumlah 1.000

sampai 2.500 ekor dan diiringi seratus sampai tiga ratus orang.

Kafilah perlu organisasi mantap, biaya besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok,

seluruh anggota kafilah harus berani menyabung nyawa untuk mempertahankan harta.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 38-39

Sygma Daya Insani Jabar

Judul ke-20: " WANITA SUCI "

Khadijah mempunyai seorang paman bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah sanak

saudara Khadijah yang paling tua. Dia sangat mengutuk kebiasaan bangsa arab yang menyembah

berhala sehingga menyimpang jauh dari yang telah diajarkan Nabi Ibrahim A.S. Waraqah sendiri

adalah hamba Allah yang setia dan lurus. Dia tidak pernah meminum minuman keras dan berjudi.

Dia murah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan.

Khadijah sangat terpengaruh dengan pemikiran Waraqah bin Naufal. Khadijah sangat membenci

berhala dan patung-patung sesembahan. Bersama beberapa keluarganya, Khadijah adalah pengikut

setia Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S. Jika mendengar ada anak perempuan akan dikubur

hidup-hidup, Waraqah dan Khadijah akan segera pergi menemui sang ayah dan mencegah

perbuatannya. Jika kemiskinan merupakan alasan rencana pembunuhan itu, Khadijah dan Waraqah

akan membeli anak itu dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri.

Sering kali beberapa waktu setelah itu, ayah si anak menyesali perbuatannya dan mengambil

putrinya kembali. Waraqah dan Khadijah akan memastikan dulu bahwa anak itu akan diasuh dengan

benar dan disayangi, setelah itu barulah dia mengizinkan sang ayah membawa anaknya kembali.

Budi pekerti Khadijah yang agung, santun, lembut, dan penuh keteladanan ini membuat semua

orang menjuluki Khadijah At Thahirah atau 'Khadijah yang suci'. Pertama kali dalam sejarah bangsa

arab seorang wanita dijuluki demikian, padahal orang arab pada masa jahiliah itu sangat

mengagungkan laki-laki dan merendahkan wanita.

Bagaimana kisah pertemuan Khadijah dengan Muhammad?

----bersambung----

Page 18: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedia mini

PARA SAUDAGAR WANITA

Selain Khadijah, ada pula beberapa saudagar wanita terkenal. Diantaranya adalah Hindun, istri Abu

Sufyan dan Asma binti Mukharribah, ibu Abu Jahl. Para saudagar wanita ini biasanya juga menjual

keperluan wanita seperti pakaian, parfum, perhiasan emas dan perak, permata, dan obat-obatan.

Barang-barang ini tidak memerlukan banyak ruang, ringan, dan laku keras dimana-mana.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 40-41

Sygma Daya Insani Jabar

Judul ke – 21: " PEMBICARAAN ABU THALIB "

Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah kembali pada menyusun kafilah

perdagangan musim panas mereka untuk membawa barang dagangan ke Syria. Khadijah juga sedang

mempersiapkan barang dagangannya, tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi

pemimpin kafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, namun tidak satu pun yang berkenan di

hatinya.

Mendengar ini, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan menawarkan kepadanya Muhammad,

keponakannya yang baru berusia dua puluh lima tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Thalib

tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad

lebih dari sekedar mampu. Seperti penduduk Mekah lain, Khadijah pun telah mendengar nama

Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah

menjulukinya " Al Amin " atau " Orang yang bisa dipercaya " ? Maka, Khadijah segera menyetujui

tawaran Abu Thalib. Bahkan ia hendak memberi Muhammad upah dua kali lipat daripada yang

diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu, Abu Thalib pulang dengan gembira.

Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah yang kemudian menerangkan tentang

seluk - beluk perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan tangkas. Ia segera

memahami semuanya. Tidak satu penjelasan pun yang ia minta diterangkan ulang.

Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah. Khadijah menyertakan seorang pembantu

laki - lakinya yang terpercaya, Maisarah, untuk mendampingi Muhammad diperjalanan. Diantar Abu

Thalib dan paman - pamannya yang lain, Muhammad datang pada hari yang telah ditentukan.

Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang menanti mereka dengan surat - surat

perdagangan.

Pemimpin kafilah membunyikan bel dan semuanya segera berangkat. Pada musim panas, kafilah

Mekah berangkat menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka beristirahat pada

siang hari karena perjalanan siang akan sangat melelahkan semua orang. Maka, berangkatlah

Muhammad menempuh jalur yang pernah ditempuh bersama pamannya tiga belas tahun yang lalu.

Nah , Saudaraku tercinta, berhasilkah Muhammad menjalankan tugasnya ?

------- bersambung---------

Page 19: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi Mini

UPAH UNTUK MUHAMMAD

Tadinya, upah yang diberikan Khadijah bagi seorang agen adalah dua ekor unta. Namun, Abu Thalib

menawarnya menjadi empat ekor unta. Maka, Khadijah pun menjawab, "Kalau permintaan itu bagi

orang yang jauh dan tidak kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan

kusukai."

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2, ( Masa Muda ) Halaman 42 - 43.

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

Judul ke-22: " BERDAGANG KE SYAM "

Di perjalanan, Muhammad mendapati bahwa Maisarah adalah teman yang baik. Dengan senang

hati, Maisarah menunjukkan dan menceritakan sejarah berbagai tempat menarik yang mereka

lewati. Muhammad juga menemui bahwa anggota kafilah yang lain sangat ramah dan akrab

terhadapnya. Setelah satu bulan berjalan, tibalah mereka di Syiria.

Setelah beristirahat beberapa hari, mulailah para pedagang menuju pasar. Walaupun ini adalah

pengalaman pertama, Muhammad sama sekali tidak bingung dengan tugasnya. Maisarah tercengang

melihat kelihaian Muhammad mengambil keputusan, pikirannya yang tajam, serta kejujurannya.

Semua barang yang mereka bawa laku terjual dengan jumlah keuntungan yang belum pernah di

dapatkan Khadijah sebelum itu. Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas yang

pasti akan terjual dengan harga tinggi di Mekah.

Di Syiria itu, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad pasti sangat terkesan olehnya.

Penampilan Muhammad sangat mempesona, ramah, dan sangat besar perhatiannya kepada setiap

orang. Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan

setiap waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir. Ini benar-benar tidak lazim bagi Maisarah. Ia

tidak menyadari bahwa tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan waktu untuk

memikirkan nasib ummat manusia.

Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai kelompok Nasrani di Syiria. Setiap

masing-masing dari mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri padahal seharusnya mereka

bergabung dalam satu kelompok. Manakah yang paling benar dari semuanya? Pikiran-pikiran seperti

ini membuat mata Muhammad selalu terbuka pada saat orang-orang lain terlelap tidur.

Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Oleh-oleh untuk handai tolan pun dibeli dan semua barang

dikemas. Waktu pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena mereka akan berjumpa

lagi dengan orang-orang tercinta di kampung halaman. Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa ria

anak-anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar jika waktu itu tiba, tidak akan kuat lagi

mereka menahan air mata.

----- bersambung-----

Page 20: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedia mini :

*HARI JUM'AT*

Hari Jum'at pada zaman jahiliyah adalah hari bersuka ria di seluruh jazirah. Semua orang sibuk di

pasar. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah khutbah Jum'at Rasulullah SAW hampir

terganggu karena saat itu datang kafilah membawa barang dagangan. Pada hari Jum'at, semangat

berdagang mengaliri darah semua orang pada kala itu.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 44-45 Sygma Daya Insani-Jabar

Judul ke-23: 💕 PERASAAN KHADIJAH 💕

Saudaraku tercinta, Beberapa bulan setelah kepergiannya, kafilah mereka pun datang kembali. Di

tempat pemberhentiaan Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Mekah, para agen biasanya

mendahului datang ke Mekah untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun demikian. Ia

lebih dulu tiba di Mekah. Namun, sebelum bertemu Khadijah, ia bertawaf tujuh keliling mengelilingi

Ka'bah.

Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun

melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan.

Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum

seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisarah menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap

Muhammad.

"Sungguh,belum pernah aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa

depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat

jujur dan sopan," demikian sebagian kisah Maisarah.

Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang

dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada diri Maisarah.

Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah-masalah bisnis. Akan tetapi, kini

persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan Maisarah kali ini melulu tentang

Muhammad, Muhammad dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat kali ini benar-

benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa Khadijah memiliki "Sentuhan Emas", tepatlah apabila

Muhammad disebut memiliki " Sentuhan penuh berkah".

Ketika Waraqah telah mendengar semua itu, ia tenggelam dalam pemikiran sungguh-sungguh.

Setelah cukup lama berdiam diri, ia berkata pada Khadijah, "Mendengar darimu dan dari Maisarah

mengenai Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aku berpendapat bahwa ia memiliki

semua sifat dan kemampuan sebagai seorang utusan Allah. Mungkin dialah yang ditakdirkan untuk

menjadi salah seorang diantara para Rasul pada masa yang akan datang.

Ensiklopedia mini :

STATUS KHADIJAH

Khadijah binti Khuwailid adalah janda dua kali. Suami pertamanya adalah 'Aitiq bin Aidh. Keduanya

bercerai setelah mempunyai seorang anak perempuan. Suami kedua Khadijah adalah Abu Halah

yang wafat dan meninggalkan seorang putra bernama Halah. Tidak banyak yang diketahui mengenai

Halah kecuali ia kemudian meninggal dalam Perang Shiffin membela Khalifah Ali bin Abu Thalib.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal 46-47 Sygma Daya Insani Jawa Barat

Page 21: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Judul ke-24: PERNIKAHAN AGUNG

Saudaraku tercinta, Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan bernama Nafisah binti

Munyah. Nafisah tahu setelah suami kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang

melamarnya, namun Khadijah menolak semua itu. Nafisah tahu bahwa Khadijah takut semua

lamaran itu hanya bertujuan mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa yang

diinginkan Khadijah adalah seorang laki-laki berakhlak agung. Nafisah juga tahu bahwa ada satu laki-

laki yang seperti itu di Mekah : Muhammad.

Karena itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya tentang Muhammad, Nafisah tidak

terkejut lagi. Khadijah meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana pandangan

Muhammad tentang diri Khadijah. Maka, ketika Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka'bah,

Nafisah menghentikannya. Nafisah pun bertanya, "Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang

pemuda. Banyak laki-laki yang lebih muda daripada Anda telah menikah dan beberapa di antaranya

bahkan telah mempunyai anak. Mengapa Anda tidak menikah?"

"Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk

menikah."

"Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan terhormat mau menikah dengan

Anda walaupun Anda miskin?"

Muhammad balik bertanya sedikit terperangah, "Siapakah wanita yang seperti itu?"

Nafisah tersenyum, "Wanita itu adalah Khadijah putri Khuwalid."

Alis Muhammad tambah terangkat, "Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah

denganku? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan kaya-raya dan kepala-kepala suku di

Arab ini yang telah melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?"

"Jika Anda mau menikahinya, katakan saja dan serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengurus

semuanya."

Ketika Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun

dilangsungkan. Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman-pamannya yang ikut

berbahagia.

Ensiklopedi mini :

" USIA KHADIJAH "

Pendapat yang populer mengatakan bahwa saat menikah, usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah

40 tahun. Namun, ada juga ahli sejarah yang mengatakan bahwa usia Khadijah saat itu 30 tahun atau

28 tahun. Pendapat ini muncul karena Khadijah mempunyai enam orang anak dari pernikahannya

dengan Muhammad. Jika Khadijah berusia 40 tahun, sudah sangat riskan untuk bisa melahirkan

putra sebanyak itu.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 48-49 Sygma Daya Insani Jabar

Page 22: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Judul ke-25: "PERAWAKAN MUHAMMAD"

Saudaraku tercinta, jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. Dalam acara itu, semua

pemimpin Quraisy dan pembesar Mekah diundang. Mempelai laki-laki menunggang kuda yang gagah

diiringi para pemuda Bani Hasyim yang menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani

Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah mempelai wanita.

Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya lilin dalam lampion-lampion yang

digantung dengan rantai-rantai emas. Setiap lampion terdiri atas tujuh batang lilin. Semua pembantu

Khadijah diberi seragam khusus untuk menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari.

Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutra dan brokat digantung begitu serasi. Lantainta

tertutup karpet putih dan diharumi dupa dari guci perak.

Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya seperti matahari terbit. Dia mengenakan

pakaian pengantin yang sangat indah dan tiada duanya saat itu. Abu Thalib adalah wakil mempelai

laki-laki dalam memberi sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil pengantin wanita.

Saudaraku tercinta, tidak ada laki-laki segagah Muhammad. Paras mukanya manis dan indah.

Perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan

bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung, lebat dan bertaut.

Sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak lebih menarik

dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata

dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya

lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak

tangan dan kaki yang tebal. Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat,

dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya

menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh kepadanya.

Ensiklopedi Mini

NABI YANG TAMPAN

Rasulullaah SAW, mengatakan bahwa Allah tidaklah mengutus seorang Nabi dan Rasul melainkan

mereka itu gagah dan berwajah tampan. Dan Nabi kita tercinta, Muhammad SAW, adalah salah satu

yang tertampan di antara mereka.

Sumber: buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke - 26: " SIFAT MUHAMMAD "

Saudaraku tercinta, Muhammad telah mendapat karunia Allah dengan pernikahan ini. Dari

seorang pemuda miskin, Allah telah mengangkatnya menjadi laki - laki berkedudukan tinggi dengan

harta yang mencukupi.

Seluruh penduduk Mekah memandang pernikahan ini dengan gembira dan penuh rasa hormat.

Semua undangan yang hadir berharap bahwa dari pasangan yang sangat ideal ini kelak lahir

keturunan yang akan mengharumkan nama Quraisy. Para sesepuh dari kedua keluarga tahu bahwa

Khadijah akan mendukung suaminya dengan kasih sayang dan harta berlimpah. Sebaliknya, mereka

juga berharap bahwa Muhammad yang bijak dan cerdas akan membimbing istrinya menuju

kebahagiaan hidup.

Kehidupan berlanjut dan keikutsertaan suami istri itu dalam pergaulan yang baik dengan

masyarakat membuat orang semakin menghormati mereka. Walau telah mendapat kehormatan

Page 23: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

demikian itu, Muhammad tetaplah seorang yang rendah hati. Itu adalah sifatnya yang sangat

menonjol. Jika ada yang mengajaknya bicara, tidak peduli siapapun itu, ia akan mendengarkan

dengan penuh perhatian tanpa menoleh kepada orang lain. Tidak saja mendengarkan dengan hati -

hati, Muhammad bahkan memutar badannya untuk menghadap orang mengajaknya bicara.

Semua orang tahu bahwa bicara Muhammad sedikit. Ia justru lebih banyak mendengarkan

pembicaraan orang lain. Sekali bicara, Muhammad selalu bersungguh - sungguh. Namun,

sungguhpun begitu, Muhammad bkanlah orang yang tidak bisa diajak bergurau. Ia sering juga

membuat humor dan mengajak orang lain tertawa, tetapi apa yang ia katakan dalam bergurau

sekalipun adalah sesuatu yang benar.

Orang mnyukai Muhammad yang apabila tertawa, tidak pernah sampai terlihat gerahamnya.

Apabila marah, tidak pernah sampai tampak kemarahannya. Orang tahu ia marah hanya dari

keringat yang tiba - tiba muncul dari keningnya. Muhammad selalu menahan marah dan tidak

menampakkan keluar.

Orang - orang menyayangi Muhammad karena ia lapang dada, berkemauan baik, dan menghargai

orang lain. Ia bijaksana, murah hati, dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja. Namun, di balik

semua kelembutan itu, ia mempunyai tujuan yang pasti, berkemauan keras, tegas, dan tidak pernah

ragu - ragu dalam tujuannya. Sifat - sifat demikian berpadu dalam dirinya sehingga menimbulkan

rasa hormat yang dalam bagi orang - orang yang bergaul dengan Muhammad.

------- bersambung------------

Ensiklopedi Mini

Mahar Pernikahan

" Saksikan para hadirin, " kata Waraqah bin Naufal dengan suara agak keras. " Saksikanlah bahwa

aku menikahkan Khadijah dengan Muhammad, dengan maskawin senilai dua belas ekor unta., "

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 52 – 53

Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke-27: " BAQUM SI PEDANG ROMAWI🀠"

Saudaraku tercinta, Muhammad bukanlah orang yang suka berpangku tangan, tetapi turut aktif

bergaul dengan masyarakat. Suatu hari, terjadilah sebuah peristiwa yang membuat nama

Muhammad menjadi semakin harum. Peristiwa itu didahului oleh banjir besar yang melanda Mekah.

Bukit-bukit di sekitar Mekah tanpa ampun menumpahkan air hujan yang jarang turun itu ke kota

yang tepat berada di bawah. Banjir itu menyebabkan dinding Ka'bah yang memang sudah lapuk jadi

retak dan terancam runtuh.

Sebenarnya, sebelum banjir tiba, sudah ada pemikiran untuk memperbaiki Ka'bah, tetapi orang-

orang takut apabila Tuhan Ka'bah marah. Setelah banjir, tidak bisa dielakkan lagi bahwa dinding

Ka'bah harus diperbaiki dan ditinggikan. Sudah menjadi taqdir Allah SWT bahwa waktu itu juga

tersiar berita ada sebuah kapal Romawi terdampar di Laut Merah, dekat dengan pelabuhan

Syu'aibah. Kapten kapal Romawi itu adalah seorang Nasrani yang berasal dari Mesir. Baqum,

namanya.

Page 24: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Orang-orang Mekah mengutus Walid bin Mughirah dan serombongan orang untuk membeli kapal

itu, membongkar kayu-kayunya, dan mengangkutnya untuk membangun kembali Ka'bah. Baqum

pun akhirnya juga dikontrak sebagai ahli kayu.

Pada mulanya, tidak seorang pun berani membongkar dinding Ka'bah walau secuil karena takut

dikutuk Tuhan. Mungkin mereka masih ingat dengan jelas apa yang menimpa Abrahah dan pasukan

gajahnya saat ingin menghancurkan Ka'bah. Namun akhirnya, Walid bin Mughirah memberanikan

diri merombak sudut bangunan bagian selatan. Setelah itu ia menunggu sampai besok. Ketika pagi

tiba dan ia tidak dikutuk, mereka pun mulai melakukan pembenahan Ka'bah.

------ bersambung ------

Ensiklopedia mini :

🐏KAMBING SEDEKAH🐏

Setelah upacara resmi pernikahan selesai, Muhammad memerintahkan agar seekor kambing

disembelih di depan pintu rumah Khadijah dan membagikan dagingnya kepada fakir-miskin. Itu

belum termasuk undangan untuk menghadiri jamuan yang akan diadakan pada malam harinya. Jadi,

selain diundang jamuan makan, fakir-miskin pun dapat membawa pulang ke rumah beberapa

kantung daging.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 54-55. Sygma Daya Insani-Jabar

Judul ke-28: " MEMBANGUN KA'BAH "

Saudaraku tercinta, pengerjaan sudut -sudut ka'bah dibagi dalam 4 bagian. Setiap kabilah masing-

masing mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Pemugaran ka'bah

dimulai dengan memindahkan patung Hubal dan patung kecil lainnya. Setelah itu, dilanjutkan

dengan membersihkan pelataran dan membongkar dinding serta fondasi. Muhammad ikut terlibat

dalam pekerjaan yang berlangsung berhari -hari itu.

Ada sebuah batu fondasi berwarna hijau yang tidak bisa dibongkar dengan cara apapun, batu itu

mereka biarkan. selanjutnya, didatangkanlah batu -batu granit biru dari bukit sekitar. sebuah bahan

pencampur semen bernama bitumen yang didatangkan dari Syria pun mulai digunakan .pemugaran

ka'bah ini sebenarnya lebih menyerupai perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim 'alaihisalam dan Nabi

Ismail 'alaihisalam.

Fondasi ka'bah ditinggikan sampai 4 hasta ditambah satu jengkal atau sekitar 2 meter.

Kedalamnya di urug tanah menjadi lantai yang sulit di capai air jika banjir datang kembali.

Bersamaan dengan itu ,pintu disisi timur lautpun diangkat setinggi fondasi, dinding dinaik kan

sampai delapan belas hasta. Saat itulah ka'bah mulai diberi atap dengan ditopang dua deret tiang

kayu yang masing-masing terdiri atas tiga buah tiang atas bekas kapal yang tandas itu. Sebuah

tangga naik turun juga disiapkan. Kini Ka'bah bebas dari banjir. Isinya terlindung dari hujan, panas

dan tangan jahil pencuri.

Pembagunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai dinding tembok mencapai tinggi satu

setengah meter dan tiba saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ditempat ketempat

semula disudut timur. Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan, berebutlah kabilah

untuk melaksankannya. Kabilah Abdu Dar merasa lebih berhak dari pada kabilah lain sehingga kedua

kelompok saling beradu mulut sampai suasana menjadi semakin panas.

Page 25: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Di tengah keadaan itu, muncul Abu Umayah bin Mughirah. Ia adalah orang tua yang dihormati

dan dipatuhi. Ia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua pihak, "Serahkannlah

putusan kamu ini ditangan orang yang pertama sekali memasuki pintu shafa."

Orang -orangpun menoleh dan menanti. siapakah yang kiranya akan datang pertama kali?

---bersambung---

Ensiklopedi mini

MINUMAN TIDAL BERALKOHOL

Ada sumber yang mengatakan bahwa dalam pernikahan Muhammad Dan Khadijah, minuman yang

dihidangkan adalah minuman temuan baru Abdullah bin Jud'an yang tidak beralkohol, penemuan

resep ini dari Persia.

Sumber:

Buku: Muhammad Teladanku (masa muda) jilid 2 hal 56-57 Sygma Daya Insani Jawa Barat

Judul ke 29: " HAJAR ASWAD "

Ayah Bunda, ternyata yang datang pertama kali sekali dari pintu Shafa adalah Muhammad. Orang-

orang pun bersorak lega.

"Ini dia Al Amin!" seru mereka. "Ia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa

memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima putusannya."

Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang mereka alami. Muhammad yang saat itu

belum berumur 30 tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan bijaksana.

Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan pada mata setiap orang dari masing-masing

kabilah Quraisy. Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil keputusan, akan terjadi

pertumpahan darah diantara kabilah-kabilah itu.

Muhammad berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Tolong bawakan sehelai kain."

Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan menghamparkan kain itu. Ia lalu mendekati

Hajar Aswad. Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah kain.

"Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini," kata beliau lagi.

Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan bersama-sama mengangkat Hajar Aswad.

Di tempat Hajar Aswad semula berada, Muhammad mengangkat dan meletakkannya kembali.

Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan Muhammad yang adil itu.

Demikianlah Ayah Bunda, pada waktu mudanya, Rasulullah SAW telah menjadi orang yang cerdas

dan bijaksana.

----bersambung----

Page 26: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi Mini :

" HAJAR ASWAD "

Tanggal 18 Januari 930 muncul 1.500 orang gerombolan Sekte Qaramithah yang menyusup dalam

rombongan jamaah haji. Enam hari kemudian, mereka mencuri dan menyandera Hajar Aswad. Lebih

dari dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 951Masehi, Khalifah Al Mansur dari Dinasti Fathimiyyah

menebusnya dengan harga luar biasa dan mengembalikannya ke Mekah.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 58-59 Sygma Daya Insani Jabar

Judul ke-30: " PUTRA PUTRI MUHAMMAD "

Saudaraku tercinta, Bunda Khadijah adalah wanita yang terbaik. Beliau wanita yang penuh kasih,

setia, dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk suami tercinta. Setelah 15 tahun berumah tangga,

beliau melahirkan 6 orang anak. Mereka adalah Ruqayyah, Zainab, Ummu Kalsum, Fatimah, Qasim,

dan Abdullah. Namun, Qasim dan Abdullah wafat ketika mereka masih bayi, sedangkan keempat

anak perempuan yang lain tetap hidup hingga dewasa. Kita dapat membayangkan betapa sedihnya

Muhammad dan Bunda Khadijah.

Ketika pulang ke rumah dan duduk di samping Bunda Khadijah, Muhammad sering melihat

kesedihan di wajah istrinya. Saat itu, mempunyai anak laki-laki bagi masyarakat jahiliyah adalah hal

yang penting dan dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Sebaliknya, mempunyai anak perempuan

adalah hal yang amat memalukan, bahkan banyak orang yang memilih mengubur bayi

perempuannya hidup-hidup daripada memeliharanya.

Tentu saja Muhammad dan Bunda Khadijah tidak merasa malu memiliki anak-anak perempuan.

Mereka menyayangi semua anak mereka tanpa pilih kasih. Apalagi putri bungsu mereka, Fatimah

yang saat itu baru berusia 5 tahun, adalah anak cantik dan sedang lucu-lucunya. Hanya saja,

kehilangan dua anak laki-laki yang masih bayi merupakan derita yang berat bagi orangtua manapun.

Untuk mengusir rasa sedih yang sering datang merundung itu, apa yang dilakukan Muhammad?

== to be continued ==

Ensiklopedi Mini:

"KEKAYAAN TERBESAR"

Rasulullah S.A.W. pernah berkata bahwa kekayaan terbesar adalah istri yang shalehah. Bunda

Khadijah adalah kekayaan terbesar Rasulullah, pada saat-saat paling sulit dalam hidupnya.

Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 hal. 60 – 61 Sygma Daya Insani Jabar

Judul ke 31: " RUMAH TANGGA MUHAMMAD"

Saudaraku tercinta, Muhammad selalu membuat suasana rumahnya menjadi hidup dengan canda

dan keramahan. Beliau suka berkelakar kepada siapa pun. Bukan hanya kepada istri dan putra -

putrinya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya.

Anas bin Malik adalah pembantu rumah tangga Muhammad setelah beliau diangkat menjadi

Rasulullah dan hijrah ke Madinah. Ia ernah ikut keluarga Rasulullah selama dua belas tahun.

Dengarlah apa yang Anas katakan, " Saya melayani Rasulullah sejak saya berusia delapan tahun.

Page 27: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Selama dua belas tahun, beliau belum pernah memarahi saya satu kali pun walau saya melakukan

kesalahan. "

Rasulullah paling suka makan sambil duduk bersila di lantai, " kata Anas bin Malik lagi. " Beliau

paling suka makan bersama. Beliau pernah berkata, " Sungguh malang orang yang makan sendirian."

Rasulullah gemar makan daging, tetapi beliau lebih sering menyantap kurma dan minum susu.

Kalau ada yang menyuguhinya semangkuk susu, beliau akan berkata, ' Allah memberi rahmat pada

susu. Mudah-mudahan masih ada lagi. "

Saudaraku tercinta, sejak muda, Rasulullah amat gemar mamakai parfum. Bau wewangian itu akan

membuat orang - orang di sekitar beliau merasa senang. Rasulullah tidak menyukai baju berwarna

merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih. Rasulullah juga gemar memakai surban

dengan salah satu ujungnya menggelantung diantara pundak. Beliau tidak pernah menggunakan

baju yang seluruhnya terbuat dari sutera.

Saudaraku tercinta, kemudian datanglah satu orang yang amat Muhammad sayangi. Begitu

sayangnya sampai beliau mengangkatnya sebagai anak. Siapakah orang yang beruntung itu,

------- bersambung-------

Ensiklopedi Mini

SIWAK

Rasulullah amat bersih, Beliau sangat sering berwudhu. Pakaiannya juga tidak pernah kotor. Beliau

selalu membawa siwak ke mana-mana. Siwak adalah batang semak gurun sebesar pensil. Siwak

digunakan untuk membersihkan gigi. " Kalau saya tidak ingin nanti memberatkan umat, saya akan

mewajibkan kegiatan membersihkan gigi, " sabda Rasulullah kemudian.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 62 - 63

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

Judul ke-32: " ZAID BIN HARITSAH "

Suatu hari, keponakan bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak

bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah bunda Khadijah dalam keadaan

mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda

Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya dengan baik.

Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan

cara diculik.

Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang dengan ibunya ketika datang para

perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai seorang budak yang

diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di Pasar Ukazh, Mekah,

tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullah SAW, orang yang amat Zaid cintai.

Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu.

Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya mengganggap Zaid seolah sebagai

pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun,

secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.

Page 28: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat

menyayangi dan merindukan Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid

pun amat menyayangi ayahnya.

"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid

memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya."

Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga

mengankat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad.

Kelak, ketika Islam datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah

wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Maha Adil Allah

Yang Agung.

-----bersambung-----

Ensiklopedia Mini :

🏇SYAHID PADA PERANG MU'TAH🏇

Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih

muda dari Rasulullah SAW. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, ia gugur sebagai

syuhada ketika menjadi panglima pasukan Muslim pada Perang Mu'tah melawan pasukan Romawi.

Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 64-65 Sygma Daya Insani – Jabar

Judul ke – 33: " ZAENAB "

Zainab adalah putri tertua Rasulullah. Ia menikah dengan sepupunya. Abu Al Ash bin Rabi. Ibu Abu

Al Ash bernama Halah. Ia adalah kakak perempuan Bunda Khadijah. Pernikahan itu berlangsung jauh

sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang Rasulullah. Saudaraku tercinta , kisah cinta Zainab

dan Abu Al Ash menjadi masyhur karena gelombang kesulitan yang kemudian mereka hadapi.

Abu Al Ash adalah orang yang jujur. Bisnisnya maju dan ia berpeluang menjadi seorang yang

sangat sukses dalam perdagangan. Namun , ketika Rasulullah mulai memperkenalkan islam, Abu Al

Ash tetap menyembah berhala. Sementara itu, Zainab bersegera memeluk agama baru itu. Ketika

Islam makin menyebar, perlawanan kaum Quraisy semakin kuat. Ummu Jamil ,Istri Abu Lahab,

menyerukan agar Abu Al Ash menceraikan istrinya. Namun, Abu Al Ash menolak.

Dalam perang Badar , Abu Al Ash menjadi prajurit Quraisy menghadapi pasukan Muslim. Abu Al

Ash ter tangkap dan dibawa sebagai tawanan . Zainab yang masih tinggal di Mekah mengirimkan

kalung ibunya untuk menebus Abu Al Ash .Rasulullah amat terharu melihat kalung Almarhum

Khadijah.

"Kalau kalian berpendapat tawanan ini sebaiknya dibebaskan tanpa uang tebusan, bebaskanlah dia,"

kata Rasulullah kepada para sahabat.

Para sahabat terdiam . Uang tebusan biasanya berjumlah sangat besar. Jika Abu Al Ash dibebaskan

tanpa uang tebusan , itu berarti mengurangi jatah uang untuk para sahabat Rasulullah. Padahal ,

mereka telah mempertaruhkan nyawa dalam perang. Apalagi saat itu banyak sahabat yang masih

hidup melarat karena kekayaan diambil kaum Quraisy ketika mereka berhijrah ke madinah. Namun ,

para sahabat mengerti bahwa uang bukanlah tujuan mereka berpegang . Terlebih , mereka tidak

ingin melihat Rasulullah berduka memikirkan perasaan putrinya. Para sahabatpun segera

membebaskan Abu Al Ash.

Page 29: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Allah kemudian melarang pernikahan antara wanita muslim dengan seorang kafir. Mengetahui

hal itu, Zainab pun meninggalkan Abu Al Ash dan pergi ke Madinah untuk bergabung dengan

ayahnya . Tentu , Zainab dan Abu Al Ash amat menderita karena harus berpisah. Namun bagi Zainab,

firman Allah berada di atas derita pribadi. Abu Al Ash pun melepas Zainab justru karena ia amat

mencintai istrinya.

-------bersambung---------

Ensiklopedi Mini

ABU AL ASH MASUK ISLAM

Suatu ketika, kafilah dagang Abu Al Ash memohon bantuan Zainab di Madinah. Saat itulah Abu Al

Ash kemudian memeluk Islam. Mereka dikaruniai seorang putra bernama Ali yang wafat ketika bayi

dan seorang putri bernama Umamah.

Sumber; Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) halaman 66-67

Sygma Daya Insani, Jawa Barat

Judul ke-34: " RUQAYYAH DAN UMMU KULTSUM"

Bagaimana kisah putra-putri Rasulullah SAW yang lain? Ruqayyah menikah dengan Utbah.

Sementara itu, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah. Utbah dan Utaibah adalah kakak-beradik.

Mereka adalah putra Abdul Uzza yang ketika Islam datang, sangat keras memusuhi Rasulullah SAW

dan para pengikutnya. Begitu kerasnya permusuhan mereka sampai kaum Muslimin menamai Abdul

Uzza sebagai "Abu Lahab". Lahab berarti 'gejolak api'.

Ayah Bunda, ketika Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam, Ruqayyah dan Ummu Kultsum jadi

amat menderita. Hampir setiap hari ibu mertua mereka, Ummu Jamil, mencaci maki Rasulullah SAW.

Ummu Jamil adalah adik Abu Sufyan yang memimpin penindasan terhadap kaum Muslimin.

Ummu Jamil semakin tidak kuasa menahan marahnya melihat kesabaran Ruqayyah dan Ummu

Kultsum walau ia selalu menyumpah serapahi Rasulullah SAW di depan mereka setiap ada

kesempatan. Kemarahan itu pun segera mencapai puncaknya.

"Ceraikan mereka!" teriak Ummu Jamil kepada kedua putranya, Utbah dan Utaibah. "Usir mereka

dari sini!"

Utbah dan Utaibahpun menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Sesuai dengan janji kaum kafir,

Utbah dan Utaibah dinikahkan dengan dua putri seorang jutawan Quraisy Abu Uhaihah. Sementara

itu, Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang diusir begitu saja, kembali ke rumah orangtua mereka sambil

menangis tersedu-sedu.

Sudah tentu kita dapat mengerti betapa hancurnya hati Rasulullah SAW dan Bunda Khadijah melihat

kedua putri mereka diperlakukan secara semena-mena. Namun, Mahasuci Allah yang kemudian

memberi jodoh yang lebih baik.

Ruqayyah kemudian menikah dengan Ustman bin Affan, salah seorang sahabat besar. Ruqayyah

sempat ikut hijrah ke Habasyah dan Madinah. Namun, ketika Rasulullah SAW baru pulang dari

perang Badar, beliau menemui Ruqayyah telah wafat. Beliau kemudian menikahkan Ustman bin

Affan dengan Ummu Kultsum. Namun, tidak lama kemudian, Ummu Kultsum pun wafat menyusul

kakaknya. Kedua putri Rasulullah SAW ini wafat tanpa meninggalkan keturunan .

Page 30: Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

Ensiklopedi Mini :

"KEPONAKAN UMMU JAMIL"

Ummu Jamil mempunyai seorang keponakan wanita bernama Ramlah. Ia adalah putri Abu Sufyan,

kakak Ummu Jamil. Ramlah, yang kelak lebih dikenal dengan nama Ummu Habibah, pun, memeluk

Islam. Bisa kalian bayangkan betapa murkanya Ummu Jamil mendapati banyak kaum Muslimin

berasal dari keluarganya sendiri.

Sumber :

Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 (Masa Muda), halaman 68-69. Sygma Daya Insani Jabar