Potret Yesus Kisah Rasul

84

Click here to load reader

Transcript of Potret Yesus Kisah Rasul

Page 1: Potret Yesus Kisah Rasul

POTRET YESUS MENURUT KISAH PARA RASUL

 JUDULAslinya, judul yang diberikan kepada bagian kedua dari karangan Lukas ini adalah praxeis (“perbuatan;” “acts”). Kata ini menyatakan suatu genre atau subgenre di dalam literatur purba untuk kitab-kitab sejarah yang mengisahkan perbuatan besar orang tertentu atau kota tertentu. Judul ini boleh dikatakan sesuai untuk Kis, yang menceritakan peristiwa-peristiwa seputar kelahiran dan berkembangnya gereja melalui kesaksian (perbuatan) para rasul. Namun, jika ditinjau dari cara Lukas menekankannya, maka judul yang mungkin lebih tepat adalah “Kisah (Perbuatan) Roh Kudus” atau “Apa yang Yesus Terus Kerjakan dan Ajarkan” (1:1). 

Page 2: Potret Yesus Kisah Rasul

 

PENULISBaik Injil Lukas maupun KPR sesungguhnya adalah karya

yang anonim. Dari Injil Lukas, yang sebenarnya dimaksudkan

sebagai pengantar untuk Luk dan KPR, dapat disimpulkan bahwa penulisnya:

- berpendidikan tinggi (bahasa Yunani Luk 1:1-4 adalah bahasa Yun yang baik dan bernilai sastra);

- bukan rasul atau murid Yesus semasa hidup-Nya (ia menulis tentang hal-hal “yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman”),

- tetapi mungkin ikut berpartisipasi dalam beberapa peristiwa yang diceritakannya (“peristiwa2 yang telah terjadi/digenapi di antara kita”);

- mengenal PL versi Septuaginta, memiliki pengetahuan yang baik sekali tentang kondisi politik dan sosial pada pertengahan abad pertama, dan menaruh perhatian besar terhadap Paulus.

Page 3: Potret Yesus Kisah Rasul

Bukti internal lainnya dijumpai dalam ayat-ayat : “kami” dalam Kis (16:10-17; 20:5-15; 21:1-18; 27:1-28:16). Dalam ayat-ayat ini penulis memakai kata ganti orang pertama (“kami”) sedangkan sebelum atau sesudahnya ia memakai kata ganti orang ketiga (“mereka”) dalam narasinya. Perubahan gaya narasi ini menunjukkan bahwa penulis Kis berada bersama Paulus dalam pelayanannya pada waktu itu.

Page 4: Potret Yesus Kisah Rasul

Ia menemani Paulus dalam perjalanan dari Troas ke Filipi dan selama penginjilan di Filipi pada perjalanan misi pertama (16:10-17). Kemudian ia bergabung lagi dengan Paulus ketika Paulus singgah di Filipi pada akhir perjalanan misi ketiga, dan mengikuti Paulus ke Miletus, lalu dari Miletus ke Yerusalem (20:5-15; 21:1-18). Akhirnya, ia bersama Paulus dalam perjalanan ke Roma (27:1-28:16).

Page 5: Potret Yesus Kisah Rasul

Karena penulis menemani Paulus ke Roma dan mungkin menetap di sana selama dua tahun Paulus dalam tahanan rumah, besar kemungkinan namanya disebut oleh Paulus dalam surat-surat yang ia tulis pada masa itu: Kolose, Filemon, Efesus, dan, barangkali, Filipi.

Page 6: Potret Yesus Kisah Rasul

Rekan2 Paulus yang disebut namanya dalam surat2 ini ialah Markus, Yesus Yustus, Epafras, Demas, Lukas, Tichikus, Timotius, Aristarkhus, dan Epafroditus. Namun sekali lagi, pemikiran ini tidak menjamin sepenuhnya ketepatan data tentang penulis. Tetapi paling tidak inilah informasi yang dapat kita ketahui dari Injil dan Kis.

Page 7: Potret Yesus Kisah Rasul

Bukti eksternal didasarkan pada tradisi gereja yang sudah beredar sejak awal dan tidak pernah ditentang. Tradisi tersebut, yang menyatakan bahwa Lukas, rekan seperjalanan Paulus, adalah penulis Injil Luk dan Kis, dijumpai antara lain dalam: Kanon Muratori (190 M), Ireneus (Adversus haereses 3.1; 3.14.1-4; akhir abad 2)

kata pengantar anti-Marcion (akhir abad 2), Tertullian (Adversus Marcionem 4.2.2; ca. 207-208), Eusebius (Historia ecclesiastica 3.4,6-7; 3.24.15; ca. 303). Tradisi ini baru ditentang pada akhir abad 18 ketika pendekatan kritikal terhadap PB mulai berkembang.

Page 8: Potret Yesus Kisah Rasul

Kesimpulan: Meskipun pendapat tradisi di atas ditentang

oleh studi modern terhadap PB, namun sampai sekarang belum ada bukti yang meyakinkan bahwa penulis Kis bukan rekan seperjalanan Paulus. Bahwa ia menemani Paulus merupakan implikasi logis dari ayat-ayat “kami.”

Bahwa rekan seperjalanan ini adalah Lukas, “tabib yang dikasihi,” ini merupakan pendapat gereja mula-mula yang disetujui oleh semua pihak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Lukas adalah penulis Kisah Rasul. Semua teori yang mengulas lebih rinci siapa Lukas dan bagaimana latar belakangnya tidak didukung oleh bukti-bukti yang pasti.

Page 9: Potret Yesus Kisah Rasul

TEMPAT, WAKTU PENULISAN, PEMBACA: Lihat “Latar Belakang Injil Lukas” 

TUJUAN PENULISAN 

I Membangun iman jemaat ; dengan menceritakan pertumbuhan gereja serta kemenangan Injil. Tujuan ini tercermin dari penekanan Luk-Kis dalam hal-hal berikut. 

A. Pengajaran1.Tujuan kedua kitab dinyatakan oleh klausa iJvna dalam Luk 1:4, “(agar) supaya engkau dapat mengetahui

bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.”

2.Lukas menggambarkan fondasi historis dari iman Kristen (Lk 3:1, dll).

Page 10: Potret Yesus Kisah Rasul

B. Kemenangan Injil/kekristenan1. Di dalam Injil Luk: (a) melalui karya mujizat Yesus, yang berpuncak pada kebangkitan-Nya; (b) Kenaikan Yesus ke surga dan bertakhta sebagai Raja

mempersatukan Luk-Kis.2. Di dalam Kis Ras: (a) Kemenangan atas Yudaisme: 26:29; 28:25-28 (b) Kemenangan atas aniaya, ancaman, dan tuduhan:

Paulus berjuang untuk Injil dan para penguasa Romawi bersimpati terhadap orang Kristen (c) Kemenangan atas bidat dan perpecahan: 5:1-11;

15:1-31 (d) Kemenangan atas kuasa gelap (magic): 8:9-24; 13:8-

12; 16:16-18; 19:13-20; 28:4-6 (e) Kemenangan atas agama2 kafir: 14:11-18; 19:23-41;

17:16 (f) Kemenangan atas situasi2 sulit: 9:25; Paulus yang menganiaya orang Kristen menjadi pejuang bagi Injil/kekristenan.

Page 11: Potret Yesus Kisah Rasul

 C. Kisah Rasul adalah kisah karya Allah, bukan manusia, yang mengubah sejarah1.Tekanan bukan pada apa yang Paulus kerjakan, melainkan pada Allah: 15:4,12; 14:27; 21:192.Tekanan pada karya Roh Kudus (mis 4:31; 8:7;

10:46; 19:6) dan doa (mis 1:24; 6:6; 8:15; ; 13:3; 16:25;

20:36; 21:5) 3. Wahyu ilahi yang menjadikan gereja bertumbuh

(a) Nubuat untuk pengutusan misi oleh gereja Antiokhia: 13:2-3 (b) Penglihatan Paulus tentang panggilan ke

Eropa (16:6-10)4. Mujizat2: mis. 3:1-10; 13:6-12; 16:25-345. Peristiwa2 yang telah “ditetapkan sebelumnya” oleh Allah: 9:15-16; 21:10-11

Page 12: Potret Yesus Kisah Rasul

II Menggalang kesatuan gereja1.Hubungan yang baik antara Paulus dan umat Kristen di Palestina: 21:17-26; Gal 2:11-142.Rasul2 di Yerusalem menyetujui segala

sesuatu yang terjadi dalam penginjilan sehingga tercipta kesatuan: 8:14-19; 11:1-4; 15:1-353.Gambaran yang ideal dari gereja mula2 di Yerusalem: 2:42-47; 4:32-354. Bidat2 belum terlalu merajalela: 20:28-30

Page 13: Potret Yesus Kisah Rasul

III Apologetika kepada Roma agar mengakui kekristenan sebagai agama yang dapat ditolerir 1. Penguasa Romawi tidak perlu takut terhadap kekristenan (a) Nasihat Gamaliel agar para rasul dilepaskan (5:38); Paulus bisa saja dibebaskan (26:31-32) (b) Paulus dinyatakan tidak bersalah oleh Lysias (23:29), Festus (25:25), Agrippa dan orang banyak (26:31-32) (c) Paulus tiba dengan selamat di Roma dengan kapal yang berlambang dewa kembar (Dioskuri) Castor dan

Pollux, dewa pelindung orang2 yang tidak bersalah, dewa pengawal kebenaran, dan penghukum orang yang bersumpah dusta (28:11).

Page 14: Potret Yesus Kisah Rasul

2. Orang Kristen digambarkan dalam Luk-Kis sebagai

orang-orang yang taat kepada Roma (a) Orang tua Yesus menaati dekrit kaisar

untuk pencatatan pajak (Lk 2:1-4) dan ketetapan agama Yahudi (2:21-24, 39) (b) Paulus adalah warga negara Roma dan

menaati hukum2nya (25:8) (c) Yang menimbulkan kerusuhan adalah

lawan2 kekristenan: di Tesalonika (17:5); di

Korintus (18:12); di Efesus (19:24-33); di Filipi

(16:19-21)

Page 15: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Kekristenan dimusuhi bukan untuk alasan politik tetapi

religius dan ekonomi (a) Tuduhan orang Yahudi bahwa Kristen melawan negara tidak benar: 17:6-7; 24:5 (b) Penganiayaan semata2 karena konflik religius: 25:19; 23:29; 18:15; 19:27 (c) Paulus diadili karena mengajarkan

kebangkitan; 23:6; 24:21 (d) Kerusuhan dimotivasi oleh ekonomi, bukan

politik: 16:19; 19:25 (e) Adegan pengadilan Paulus dalam 25:13-26:32 menunjukkan bahwa negara tidak dapat memahami atau mengambil putusan dalam masalah2 agama

Page 16: Potret Yesus Kisah Rasul

4. Kekristenan seharusnya ditolerir karena merupakan sekte Yudaisme seperti halnya Farisi (15:5; 26:5) dan Saduki

(5:17), bukan suatu agama baru (24:5,14; 28:22) (a) Orang Kristen menyembah Allah dari bapa2 leluhur Yahudi: 24:14; 3:13; 5:30; 22:14 (b) Kekristenan disebut sekte (24:5,14; 28:22) dengan memakai kata yang sama (aiJvresi) yang mencirikan kelompok Farisi (15:5; 26:5) (c) Saksi2 palsulah yang menuduh Stefanus mengatakan bahwa Yesus mengubah adat-istiadat Musa (6:14) (d) Paulus digambarkan sebagai orang Yahudi yang hidup saleh (25:8; 24:14; 26:22) (e) Dalam pembelaannya Paulus menegaskan bahwa kebangkitan Yesus merupakan jaminan bagi kepercayaan orang Farisi/Yahudi akan kebangkitan orang mati (26:23; 23:6; 28:20)

Page 17: Potret Yesus Kisah Rasul

5. Para penguasa Romawi tertarik kepada Injil (a) Kornelius, orang kafir pertama yang

percaya kepada Injil, adalah perwira Roma

dalam resimen Italia (10:1) (b) Sergius Paulus, seorang yang cerdas,

adalah gubernur Roma pertama yang bertobat

dalam perjalanan misi Paulus (13:7,12) (c) Orang-orang terkemuka percaya akan pemberitaan Paulus dan Silas (17:4,

Page 18: Potret Yesus Kisah Rasul

6. Orang-orang Romawi digambarkan secara positif sebagai pelindung orang Kristen (a) Kewarganegaraan Paulus menyelamatkan dia dari hukuman cambuk: 16:37; 22:23-29 (b) Komandan Romawi di Yerusalem dua kali menyelamatkan hidup Paulus: 21:31-32,35; 23:24 (c) Felix digambarkan sebagai tidak memihak (23:24;

25:16), murah hati, dan memperlakukan Paulus dengan baik (24:23), sedangkan Tacitus dan

Josephus menggambarkannya berbeda. (d) Pidato Festus (25:14-21) memberi kesan bahwa dia

seorang yang adil.

Page 19: Potret Yesus Kisah Rasul

IV Apologetika kepada gereja asal Yahudi yang

mencurigai Paulus, agar mereka menerima Paulus

sebagai model kekristenan ortodoks yang mempersatukan gereja 1.Hubungan ideal antara Paulus dan kekristenan

Palestina: Yakobus membela Paulus (21:17-26); sengketa Paulus dengan Petrus (Gal 2:11-14) tidak ada dalam Kis.

2.Paulus memulai pelayanan kepada orang kafir melalui

panggilan ilahi: kisah pertobatan Paulus diulang tiga kali (Kis 9; 22; 26); penglihatan Paulus di Bait Allah (22:17,21)

Page 20: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Paulus adalah orang Yahudi yang saleh dan selalu taat kepada

hukum Taurat (a) Paulus menyunatkan Timotius: 16:4 (b) Selalu masuk lebih dahulu ke sinagoge: 13:5; 13:14;

14:1; 17:1-2; 17:10; 18:4; 18:19 (c) Menaati peraturan Bait Allah (21:29) (d) Menaati hukum Taurat (21:24) (e) Terdidik dengan ketat dalam hukum nenek moyang

kita (22:3) (f) Merayakan hari2 raya Yahudi (27:9 puasa Hari Pendamaian; 20:6 hari raya roti tidak beragi di Filipi; 20:16 Pentakosta) (g) Menghormati Imam besar (23:4-5) (h) Memenuhi nazar (18:18; 21:26) (i) Paulus masih menyatakan diri sebagai Farisi: 23:6;

26:5

Page 21: Potret Yesus Kisah Rasul

4. Paulus mempersatukan gereja (a) Paulus mewakili gereja di hadapan

kaisar di Roma. (b) “Setiap tuduhan bahwa Paulus seorang

murtad karena menolak hukum Taurat akan menjadi ancaman utama bagi kesatuan

gereja.” (Brevard Childs, NT as Canon, 237)

Page 22: Potret Yesus Kisah Rasul

STRUKTUR KISAH PARA RASUL • Di dalam Kis, Lukas membawa pembaca

mengikuti perjalanan keliling selama tiga puluh tahun pertama dari sejarah gereja. Pembaca mengunjungi Yerusalem, Yudea, Samaria, Syria, Siprus, banyak kota di Asia Kecil, Makedonia, Yunani, dan akhirnya Roma. Pembaca menyaksikan segala sesuatu, mulai dari khotbah dan berbagai mujizat, sampai terbukanya pintu-pintu penjara dan kapal karam. Dalam perjalanan ini pembaca ditemani oleh banyak orang silih berganti, tetapi ada dua orang kawan tetap, yakni Petrus, dalam perjalanan di Yerusalem, Yudea, dan Samaria, dan Paulus, dalam perjalanan dari Syria sampai ke Roma

Page 23: Potret Yesus Kisah Rasul

• Berdasarkan kedua tokoh utama ini, Kis dapat dibagi dalam dua bagian besar: pasal 1-12 dan 13-28. Kedua bagian ini masing-masing terbagi lagi dalam tiga bagian, dan setiap bagian diakhiri oleh pernyataan kunci tentang perkembangan Injil, yakni tersebarnya Firman Allah dan pertumbuhan gereja (6:7; 9:31; 12:24; 16:5; 19:20). Setiap bagian membawa kita kepada lokasi geografis atau budaya yang baru dalam gerakan penyebaran Injil, yang merupakan pelaksanaan amanat Yesus kepada murid-murid-Nya agar menjadi saksi bagi-Nya “di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi” (1:8).

Page 24: Potret Yesus Kisah Rasul

Setiap rangkuman perkembangan Injil didahului oleh berbagai masalah yang memperlihatkan pimpinan Roh Allah dalam memberi kemenangan kepada gereja dalam pergumulan atau kesulitan.

1. Pertikaian intern (6:1-6) 2. Aniaya (8:1-9:30) 3. Aniaya oleh pemerintah yang kejam (12:1-

23) 4. Perpecahan dalam tim rasul2 (15:37-41) 5. Konfrontasi dengan okultisme (19:13-19)

Page 25: Potret Yesus Kisah Rasul

A. Gereja di Yerusalem 1:1-6:7 1. Kehidupan bersama 1:1-26 2. Pelayanan ke luar (outreach) 2:1-41 3. Kehidupan bersama 2:42-47 4. Pelayanan ke luar 3:1-4:22 5. Kehidupan bersama 4:23-5:11 6. Pelayanan ke luar 5:12-42 7. Kehidupan bersama 6:1-6 (Gambaran

kepemimpinan gereja mula2 di Yerusalem) 8. Rangkuman perkembangan Injil 6:7

Page 26: Potret Yesus Kisah Rasul

B. Peluasan Injil ke seluruh Palestina 6:8-9:31

(menjangkau orang Yahudi Helenis dan orang

Samaria; aniaya di seluruh jemaat) 1. Aniaya terhadap Stefanus mengakibatkan

diaspora (6:8-8:3) 2. Pelayanan Filipus 8:4-40 3. Aniaya oleh Saulus mengakibatkan

pertobatan dan pelayanannya (9:1-30) 4. Rangkuman perkembangan Injil (9:31)

Page 27: Potret Yesus Kisah Rasul

C. Peluasan Injil kepada orang non-Yahudi melalui pelayanan Petrus 9:32-12:24 1. Perjalanan Petrus, mujizat di Lida dan Yoppe 9:32-

43 2. Pertobatan Kornelius dan orang kafir di Kaisarea 10:1-48 3. Laporan pertobatan Kornelius kepada gereja Yerusalem 11:1-18 4. Antiokhia menjadi pusat penginjilan kepada orang kafir melalui Barnabas dan Paulus 11:19-30 5. Mujizat keluarnya Petrus dari penjara; kematian Herodes 12:1-23 6. Rangkuman perkembangan Injil 12:24

Page 28: Potret Yesus Kisah Rasul

D. Peluasan Injil ke Asia Kecil (dari sinagoge kepada orang kafir) 12:25-16:5

1. Gereja Antiokhia sebagai pengutus misionaris

12:25-13:3 2. Perjalanan misi Paulus I di Asia Kecil 13:4-

14:28 3. Sidang sinode di Yerusalem 15:1-35 4. Perjalanan misi terpisah antara Paulus dan

Barnabas 15:36-16:4 5. Rangkuman perkembangan Injil 16:5

Page 29: Potret Yesus Kisah Rasul

E. Peluasan Injil ke daratan Eropa 16:6-19:20 1. Perjalanan misi Paulus II di Eropa 16:6-18:22 2. Perjalanan misi Paulus III (Asia Kecil – Yunani

– Yerusalem) 18:23-19:19 3. Rangkuman perkembangan Injil 19:20F. . Peluasan Injil ke Roma 19:21-28:30 1. Keputusan Paulus untuk pergi ke Yerusalem lalu ke Roma 19:21-22 2. Selesainya perjalanan misi III 19:23-21:19 3. Paulus ditangkap di Yerusalem 21:20-21:29 4. Pembelaan Paulus 21:30-26:32 5. Perjalanan ke Roma 27:1-28:16 6. Percakapan Paulus dengan orang Yahudi di

Roma 28:17-31

Page 30: Potret Yesus Kisah Rasul

KESEJARAHAN KISAH PARA RASUL

• Tujuan utama Kis adalah menguatkan iman orang percaya dengan mengisahkan bagaimana rencana Allah, yang digenapi di dalam Yesus, terus dibukakan kelanjutannya di dalam sejarah gereja mula-mula. Tujuan ini disampaikan melalui narasi peristiwa-peristiwa sejarah, yakni awal berdirinya dan bertumbuhnya gereja, dengan tekanan utama pada pelayanan Paulus. Masalah dengan Kis ialah bahwa kitab ini merupakan satu-satunya sumber untuk sebagian besar dari sejarah yang diceritakan. Oleh karena itu para ahli telah lama mempertanyakan keakuratan Kis sebagai dokumen sejarah. Keakuratan yang dipersoalkan itu berkisar pada tiga masalah utama: (1) Lukas dan standar penulisan sejarah kuno;

(2) Membandingkan Kis dengan sumber-sumber informasi lainnya; dan (3) Khotbah2/pidato di dalam Kis.

Page 31: Potret Yesus Kisah Rasul

Standar penulisan sejarah kuno• Pada umumnya penulisan sejarah kuno tidak

terlalu mementingkan keakuratan fakta yang disampaikan. Para sejarawan menulis lebih banyak fiksi daripada fakta.

• Tetapi beberapa sejarawan kuno yang reputasinya baik ternyata sangat memperhatikan fakta serta keakuratannya, sama seperti sejarawan modern. Beberapa contoh:

• Polybius menegaskan bahwa seorang sejarawan seharusnya “hanya menuliskan apa yang benar2 terjadi dan apa yang benar2 diucapkan, sekalipun itu sangat biasa dan umum” (2.56.10).

• Lucian dalam eseinya, “Tentang Menuliskan Sejarah,” menegaskan hal yang sama.

Page 32: Potret Yesus Kisah Rasul

• Thucydides, sejarawan Yunani yang terkenal dengan kisah sejarahnya “Perang Peloponnesia,” berpendapat agak lain, seperti terungkap dari tulisannya yang sering dikutip ini:

  Tentang pidato-pidato yang disampaikan orang-orang

tertentu, baik menjelang dimulainya perang atau selama masa peperangan, sulit sekali bagiku mengingat dengan sangat tepat kata-kata yang benar-benar diucapkan, baik yang kudengar sendiri maupun yang kuterima sebagai laporan dari sumber-sumber lain. Oleh karena itu, pidato-pidato di sini diberikan dalam gaya bahasa yang, pada hematku, dipakai oleh para pembicara itu dalam pembahasan mereka (jika pidato mereka didengar) sesuai dengan situasi ketika mereka menyampaikannya, sementara aku berusaha sedapat mungkin mempertahankan pengertian keseluruhan dari apa yang sesungguhnya dikatakan. (1.22)

Tentang Thucydides lihat Colin J. Hemer, The Book of Acts in the Setting of Hellenistic History, Wissenschaftliche Untersuchungen zum Neuen Testament 2.49 (Tübingen: Mohr, 1989), 421-26.

Page 33: Potret Yesus Kisah Rasul

Sekalipun bereputasi tinggi sebagai sejarawan, Thucydides mengakui bahwa tidak semua pidato yang ditulisnya merupakan laporan verbatim. Tetapi dua hal perlu diperhatikan: Pertama, ia hanya memberikan pengertian yang umum “sesuai dengan situasi penyampaian” jika ia tidak memiliki data langsung. Kedua, tulisannya bukan direka-reka untuk memenuhi tujuan atau maksud pribadinya tetapi berusaha mempertahankan apa yang sesuai dengan situasi yang sebenarnya.

Page 34: Potret Yesus Kisah Rasul

Terbukti di sini, bahwa para penulis kuno juga menetapkan standar yang tinggi untuk penulisan laporan sejarah, standar yang tidak terlalu berbeda dengan tuntutan penulisan sejarah modern.

Membandingkan Kisah dengan sumber-sumber lain

Apakah Lukas memenuhi standar historiografi yang tinggi? Untuk menjawab pertanyaan ini, tulisan Lukas dapat diuji dalam tiga hal: pengetahuan Lukas tentang masyarakat, politik, dan geografi abad pertama; laporannya tentang peristiwa2 yang dicatat oleh sejarawan kuno lainnya; dan keakuratan Lukas dalam menggambarkan riwayat hidup dan teologi Paulus.

Page 35: Potret Yesus Kisah Rasul

• Karangan2 William Ramsay, A.N. Sherwin-White, dan Colin Hemer membuktikan keakuratan pengetahuan Lukas dalam setiap detil tentang pemerintahan provinsi2 Romawi, batas2 wilayah geografi abad pertama, adat-istiadat sosial dan religius, prosedur pelayaran, dan sebagainya. Ketepatannya menunjukkan bahwa Lukas bukan hanya tahu tentang dunia Romawi abad pertama, tetapi ia mengenal dengan baik wilayah2 tertentu yang menjadi lokasi narasinya.

• William Ramsay, The Bearing of Recent Discovery on the Trustworthiness of the New Testament, reprint ed. (Grand Rapids: Baker, 1983); idem, St. Paul, the Traveller and the Roman Citizen (London: Hodder and Stoughton, 1897).

• A. N. Sherwin-White, Roman Society and Roman Law in the New Testament (London: Oxford, 1963).

Page 36: Potret Yesus Kisah Rasul

• Dalam Kis, laporan tentang kematian Herodes Agrippa I (Kis 12:19-23), terjadinya bala kelaparan yang besar sekitar tahun 40-an (11:27-30), dekrit Klaudius yang mengusir semua orang Yahudi dari Roma (18:2), penggantian Feliks dengan Festus sebagai gubernur Yudea, dan teroris Mesir yang membuat kekacauan pada tahun 50-an (Kis 21:38), semuanya dikonfirmasikan oleh sumber-sumber sejarah sekuler. Hanya di dua tempat laporan Lukas tidak tepat. Josephus menyebut tentang pemberontakan Theudas (bdk Kis 5:36-37) yang terjadi paling sedikit 10 tahun sesudah latar cerita dalam Kis 5 (Ant. 20.5.1). Tetapi besar kemungkinan bahwa Gamaliel berbicara tentang seorang Theudas yang lain dari yang disebutkan Josephus. Masalah yang lain ialah tentang “empat ribu orang pengacau bersenjata” yang dipimpin oleh orang Mesir (Kis 21:38). Josephus menyebut 30.000 orang (Ant. 20.8.6), namun ia dikenal sering menyebut jumlah yang terlalu besar, yang diragukan kebenarannya.

Page 37: Potret Yesus Kisah Rasul

• Tantangan yang paling serius terhadap keakuratan Lukas ialah perbandingan antara ceritanya tentang Paulus dan cerita Paulus sendiri tentang dirinya. Salah satu yang paling terkenal ialah jumlah kunjungan Paulus ke Yerusalem sesudah pertobatannya. Dalam surat2nya Paulus menyebut tiga kunjungan: tiga tahun sesudah ia bertobat (Gal 1:18); 14 tahun sesudah pertobatan atau mungkin sesudah kunjungan pertama (Gal 2:1); dan rencana kunjungan ketika ia menulis surat Roma (Ro 15:24). Tetapi di dalam Kis dicatat empat kunjungan: sesudah pertobatan (Kis 9:26), bersama Barnabas mengantar sumbangan untuk mengatasi kelaparan (11:27-30), sidang sinode (Kis 15), dan kunjungan pada akhir perjalanan misi ketiga (21:17).

Page 38: Potret Yesus Kisah Rasul

• Jelas bahwa kunjungan sesudah pertobatan dalam Kis 9:26 sama dengan Gal 1:18, dan kunjungan terakhir dalam Kis 21:17 sama dengan Ro 15:24. Kunjungan dalam Gal 2:1 sering dikaitkan dengan sidang sinode, tetapi Carson et al membuktikan bahwa kunjungan ini lebih sesuai dengan kunjungan kedua, dalam Kis 11:27-30. Karena surat Gal tidak membicarakan hasil sidang sinode, itu berarti kunjungan Paulus terjadi sebelum sidang sinode. Dengan demikian tidak ada pertentangan antara Paulus dan Kisah, hanya perbedaan tentang jumlah kunjungan. Tidak ada alasan bahwa Paulus harus menceritakan tentang semua perjalanannya ke Yerusalem, sehingga masalah ini teratasi dengan sendirinya. Penjelasan serupa dapat diberikan berdasarkan sifat dan tujuan surat2 Paulus, yang tentunya tidak dapat diharapkan memberi detil historis untuk membuktikan apa yang disebutkan di dalam Kis.

Page 39: Potret Yesus Kisah Rasul

Khotbah/pidato di dalam Kisah Para RasulMasalah: khotbah/pidato di dalam Kis

semuanya ditulis dalam gaya bahasa yang sama dan isi yang konsisten dengan isi narasi. Teologinya jelas mencerminkan teologi Lukas, bukan teologi khas Petrus atau Paulus atau yang lain. Oleh karena itu disimpulkan bahwa Lukas mengikuti model penulisan Thucydides dan menaruh di bibir para pembicaranya hal-hal yang ia anggap sesuai untuk situasi ketika khotbah itu disampaikan.

Page 40: Potret Yesus Kisah Rasul

Keseragaman gaya bahasa di dalam khotbah2 berarti bahwa Lukas tidak memberikan laporan verbatim, melainkan suatu parafrase dalam kata2nya sendiri. Juga ada kemungkinan, bahwa khotbah2 yang dilaporkan Lukas jauh lebih panjang daripada rangkuman yang diberikannya kepada kita. Namun parafrase dan rangkuman khotbah tetap dapat menyampaikan isi khotbah dengan akurat.

Page 41: Potret Yesus Kisah Rasul

• Tidak dapat dibuktikan bahwa teologi atau pemikiran dalam khotbah2 itu tidak sesuai dengan situasi penyampaiannya atau tidak sesuai dengan pembicaranya. Kesetiaan Lukas dalam mengutip sumber-sumbernya di dalam Injil Lk (Mk, Q) menjamin bahwa ia juga menerapkan prinsip kesetiaan yang sama terhadap sumber-sumbernya ketika menulis Kis. Tujuan Lukas ialah agar pembaca mengetahui bahwa “segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar” (Lk 1:4). Tidak diragukan bahwa Lukas mengusahakan keakuratan dalam melaporkan apa yang benar2 diucapkan, baik dalam Kis maupun Injil.

Page 42: Potret Yesus Kisah Rasul

TEMA-TEMA UTAMA KISAH PARA RASULI SEJARAH KESELAMATAN

A. Struktur kitab (Lk-Kis)1.Penolakan terhadap Yesus di Galilea, Samaria

dan Yerusalem di dalam Injil Lk kini dibalik

dengan pemberitaan Injil di Yerusalem, Yudea dan Samaria, hingga ke ujung bumi di dalam Kis (1:8).

2.Lukas memulai dengan Kaisar Agustus (Lk 2:1; 3:1) dan

mengakhiri dengan Paulus di hadapan Kaisar (Kis 28).

Page 43: Potret Yesus Kisah Rasul

B. Eskatologi dan Sejarah Keselamatan (pandangan Conzelmann)1. Kedatangan Yesus kembali “dalam waktu dekat” digantikan

oleh perintah untuk misi penginjilan dunia (Kis 1:8).2. Pemaparan Lk tentang Roh Kudus dilihat sebagai pengganti kedatangan kerajaan Allah “dalam waktu dekat” a. Kerajaan Allah disebut 46x dalam Injil Lk tetapi hanya 8x

di dalam Kis b. Kis 2:17 mengganti teks LXX untuk Yoel 3:1 (“akan terjadi sesudah hal-hal itu”) dengan “akan terjadi pada hari-hari terakhir,” sehingga masa Roh Kudus menjadi periode sejarah yang disebut “hari-hari terakhir” (the last days).

Page 44: Potret Yesus Kisah Rasul

C. Sejarah keselamatan dikaitkan dengan sejarah sekuler

1. Kisah Rasul nyaris menjadi biografi Paulus; klimaks perjalanan Paulus menempatkan dia di Roma di hadapan kaisar.

2. Detil politik maupun sejarah disebutkan berulang kali:a. nama2 Imam Besar: Hanas, Kayafas, termasuk Yohanes dan

Aleksander (Kis 4:6; bdk Lk 3:2); Ananias (24:1) b. nama2 resimen tentara Roma: pasukan Italia (10:1); pasukan Kaisar (27:1) c. nama2 gubernur (proconsul): Sergius Paulus di Siprus (13:7);

Galio di Akhaya (18:12) d. jumlah prajurit yang mengawal Paulus dari Yerusalem ke

Kaisarea (23:23) e. surat yang ditulis komandan Klaudius Lysias (23:26-30) f. nama pengacara Tertulus yang mendakwa Paulus (24:1) g. nama tokoh2 seperti Bernike yang menjadi istri raja Agripa

(25:13) h. berbagai detil di dalam “ayat-ayat kami”, mis. 276 orang penumpang kapal (27:37)

Page 45: Potret Yesus Kisah Rasul

D. Makna teologis dari sejarah

1. Berbagai peristiwa terjadi di bawah pimpinan langsung dari Roh Kudus: 1:8; 10:19f; 11:12; 13:2,4; 15:28f; 16:6f; 20:23; 21:4,11.

2. Sifat universal dari sejarah keselamatan:

a. Kis mengaitkan peristiwa Kristus dengan orang-orang,

institusi, dan zaman tertentu dalam sejarah (lih C-2 di

atas)

b. Sejarah keselamatan tidak berlangsung “di tempat

yang terpencil” (Kis 26:26).

Page 46: Potret Yesus Kisah Rasul

E. Keakuratan historiografi1. Pengetahuan Lukas yang mendetil dan akurat

tentang masyarakat, politik dan geografi abad pertama, antara lain dalam pemerintahan provinsial Romawi, batas2 wilayah geografis, adat-istiadat sosial dan religius, dan prosedur pelayaran dibuktikan oleh ;

William Ramsay, A. N. Sherwin-White, dan Colin J. Hemer. ,William Ramsay, The Bearing of Recent Discovery on the Trustworthiness of the New Testament, reprint ed. (Grand Rapids: Baker, 1983); idem, St. Paul, the Traveller and the Roman Citizen (London: Hodder and Stoughton, 1897)., A. N. Sherwin-White, Roman Society and Roman Law in the New Testament (London: Oxford, 1963).

Colin J. Hemer, The Book of Acts in the Setting of Hellenistic History, WUNT 2.49 (Tübingen: Mohr, 1989).

Page 47: Potret Yesus Kisah Rasul

2. Data peristiwa yang didukung oleh catatan sejarawan

kuno lainnya: a. Pasukan Italia ditempatkan di Syria dan dapat ditugaskan di Kaisarea (10:1) b. Bala kelaparan hebat pada pertengahan tahun 40-

an (11:27-30) c. Kematian Herodes Agrippa I (12:19-23) d. Teroris Mesir yang mengacau pada pertengahan

tahun 50-an (21:38) e. Penggantian wali negeri (procurator) Feliks

dengan Festus (24:27)

Page 48: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Data peristiwa yang tidak dapat dipastikan: a. Gamaliel (c. 36 M) menyebut pemberontakan

Teudas dan “sesudah dia,” pemberontakan Yudas orang Galilea (Kis 5:36,37). Menurut Josephus (Antiquities, 20.5.1), pemberontakan Teudas terjadi tahun 44-46 M sedangkan Yudas tahun 6 M.

b.Kis menyebut 4000 pasukan pengacau dari Mesir (21:38), sedangkan Josephus menyebut 30.000 (Ant. 20.8.6). Tetapi Josephus terkenal sering melebihkan jumlah.

c.Kematian Yudas dalam Kis 1:18-19 diceritakan berbeda

dari Mt 27:3-10.

Page 49: Potret Yesus Kisah Rasul

4. Keakuratan dalam mengisahkan peristiwa2 dalam

kehidupan Paulus• Kehidupan Paulus seperti yang disampaikan

dalam Kis sering dianggap berbeda dari apa yang Paulus tuliskan dalam surat-suratnya. Perbedaan yang paling terkenal ialah tentang jumlah kunjungan Paulus ke Yerusalem. Surat2 Paulus mencatat tiga kunjungan (Gal 1:18; 2:1; Ro 15:24), sedangkan Kis mencatat empat kunjungan: sesudah pertobatannya (9:26); mengantar sumbangan bala kelaparan bersama Barnabas (11:27-30); menghadiri

sidang para rasul di Yerusalem (15:1-29); pada akhir perjalanan misi ketiga (21:17).

Page 50: Potret Yesus Kisah Rasul

Jelas bahwa kunjungan pertama di Kis dan Gal 1:18 adalah kunjungan yang sama,demikian pula kunjungan terakhir di Kis dan Ro 15:24. Carson et al (An Introduction to the New Testament, 1992) membuktikan bahwa kunjungan kedua di Kis (mengantar sumbangan) adalah kunjungan yang dimaksudkan dalam Gal 2:1, karena surat Gal tidak berbicara tentang keputusan sidang di Yerusalem, dan pertikaian Petrus dengan Paulus tidak akan terjadi seandainya sidang itu telah berlangsung.

Page 51: Potret Yesus Kisah Rasul

Dengan demikian sesungguhnya tidak ada perbedaan antara Kis dan Paulus, selain selisih jumlah kunjungan saja. Lagi pula, apa yang Paulus sebut dalam surat-suratnya adalah sesuai dengan tujuan penulisannya, dan ia tidak dapat diharapkan untuk menyebutkan semua detil perjalanannya agar sesuai dengan laporan Lk dalam Kis. Itu berarti bahwa perbedaan yang dituduhkan itu sebenarnya tidak perlu ada.

Page 52: Potret Yesus Kisah Rasul

5. Keakuratan khotbah2/pidato di dalam Kis

a. Keseragaman gaya bahasa dan isi teologis khotbah Petrus, Stefanus, dan Paulus dengan narasi Lk berarti bahwa Lk menuliskan parafrase dari khotbah2 itu dan bukan laporan verbatim. Metode penulisan karya sejarah seperti ini juga dilakukan oleh beberapa sejarawan kuno yang karyanya diakui bermutu tinggi (mis. Thucydides

dalam Perang Peloponnesia, Polybius, Lucian dalam Tentang Menulis Sejarah)

Page 53: Potret Yesus Kisah Rasul

b. Keakuratan isi1) Khotbah Petrus dalam Kis 2 dan 3 berisi

formulasi Kristologis (2:36) dan eskatologis (3:19-20) yang sesuai dengan pemberitaan gereja mula2 dan berbeda dari

formulasi2 dalam khotbah Paulus dalam Kis 13 dan 17.

2) Sejarah PL disampaikan kepada pendengar Yahudi dalam Kis 7 dan 13, sekalipun beberapa detil historis dalam khotbah Stefanus dipertanyakan ketepatannya

(7:2,16,30/35) atau diambil dari LXX (7:6,14).

Page 54: Potret Yesus Kisah Rasul

II PENGGENAPAN RENCANA ALLAH

A. Tahap kedua dari rencana ilahi 1.Tahap kedua dari rencana ilahi yang telah

dinubuatkan oleh para nabi, yaitu bahwa jalan pertobatan dan pengampunan atas dosa harus diberitakan kepada semua bangsa, mulai dari Yerusalem (Lk 24:47), digenapi dalam Kis.

2. Di bawah pimpinan Roh Kudus, rencana Allah untuk memiliki “suatu umat bagi nama-Nya” (Kis 15:14), yang mencakup orang Yahudi dan bukan-Yahudi, telah diwujudkan. Rencana ini tidak bermaksud mengucilkan bangsa Yahudi dari antara umat Allah, melainkan mencakup juga orang2 Yahudi yang percaya akan Injil

Page 55: Potret Yesus Kisah Rasul

B. Transisi dan persiapanBagian awal Kis mengemukakan beberapa pokok teologis yang menentukan

bagi seluruh gerakan misi: 1. Untuk sementara, tugas para pengikut Yesus adalah menjadi saksi bagi-

Nya sampai ke ujung bumi. Apa pun yang dimaksudkan dengan “memulihkan kerajaan bagi Israel,” waktunya “belum tiba,” dan sementara itu kesaksian harus diberikan tentang Yesus (1:6-8).

2. Para murid memerlukan kuasa Roh Kudus untuk melaksanakan tugas mereka, sama seperti Yesus diberi kuasa oleh Roh, dan tokoh2 lain dalam Lk 1-2 dipenuhi oleh Roh yang memungkinkan mereka bernubuat tentang kedatangan Yesus.

3. Pengharapan tentang pemulihan kerajaan itu sekarang digantikan oleh pengharapan akan kedatangan Yesus kembali.

4. Jumlah rasul2 yang menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus harus dikembalikan kepada asalnya, yakni dua belas; nilai simbolik dari angka ini penting karena mengacu kepada dua belas suku Israel (bdk. Lk 22:30).

5. Tugas para rasul mencakup tugas “pemimpin” atau “penilik” (episkope), “pelayanan” (diakonia), “kerasulan,” dan “saksi.” Tugas episkope diambil dari Mz 109:8 (“jabatan” = episkopein), dan penggunaannya mungkin dimaksudkan oleh Lukas seperti “penilik” (Kis 20:28), yang dijumpai dalam gereja kemudian.

Page 56: Potret Yesus Kisah Rasul

C. Jangkauan penyelamatan Allah 1. Turunnya Roh Kudus ke atas para murid dilihat

oleh Lk sebagai penggenapan nubuat Yoel tentang “hari2 terakhir,” ketika tindakan penyelamatan Allah diperluas jangkauannya dan mencapai semua manusia, tua muda, laki2 perempuan.

2. Keselamatan diberikan kepada semua orang yang memanggil nama Tuhan. Orang yang berhimpun di Yerusalem pada waktu itu berasal dari berbagai negara, tetapi sebagian besar dari mereka adalah bangsa Yahudi. Hanya bahasa2 yang digunakan yang mungkin mengacu kepada simbolisme dari bangsa2 di dunia.

Page 57: Potret Yesus Kisah Rasul

D. Unsur determinisme? 1. Di dalam Kis, Allah adalah tokoh sentral yang

menjadi pemrakarsa seluruh kegiatan penyebaran Injil dan pertumbuhan gereja. Kegiatan ini telah dinubuatkan secara garis besar di dalam PL, dan sedang digenapi di dalam Kis. Bagi sebagian ahli, hal ini diartikan sebagai adanya unsur determinisme: apa yang terjadi sudah ditetapkan lebih dahulu, seolah-olah “nasib” yang tak dapat ditolak, dan konsep ini tampak lebih menonjol di dalam Kis daripada dalam kitab2 PB lainnya.

2. Dalam beberapa kasus, respon positif terhadap Injil tampak seolah-olah telah “ditentukan sebelumnya” oleh Allah (Kis 13:48; 16:14; bdk Lk 24:45). Tetapi di pihak lain, Paulus dengan gaya bahasa litotes, “Kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat” (26:19-20), mengungkapkan adanya “kemungkinan” untuk tidak menaati panggilan Allah (bdk. 9:13-16). Dalam beberapa kasus lain, ada pula pernyataan yang sangat jelas bahwa respon orang terhadap Injil tidak lain adalah keputusan mereka sendiri (mis. 2:37).

Page 58: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Para penguasa bertindak terhadap Yesus “untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula (prowrisen = predestined) oleh kuasa dan kehendak-Mu” (4:28), dan apa yang mereka lakukan adalah tindakan yang jahat (2:23). Namun ini tidak harus diartikan bahwa semua perbuatan jahat direncanakan sebelumnya, apalagi diprakarsai, oleh Allah.

4. Seringkali di dalam Kis orang melakukan sesuatu atas inisiatif mereka sendiri (mis. 1:15- 26), tetapi ada kalanya mereka bertindak di bawah pimpinan ilahi seolah-olah suatu keharusan yang tak dapat ditolak (mis. 20:22; bdk. 16:6-7). Dan ada kalanya hal2 tertentu terjadi (misalnya, topan di laut) yang tidak dapat mereka kendalikan.

5. Berbagai motivasi ini menunjukkan bahwa motif determinisme bukan sesuatu yang konsisten di dalam seluruh kitab Kis, sehingga menghasilkan determinisme absolut. Perlu kita bedakan antara determinisme, di mana Allah sepenuhnya mengontrol segala sesuatu yang terjadi, dengan pimpinan ilahi, di mana Allah menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu atau memberi dorongan dalam ia mengerjakan sesuatu. Juga perlu dibedakan antara determinisme secara detil dalam berbagai tindakan dengan prediksi umum tentang apa yang mungkin terjadi.

6. Di dalam Kis, Lukas memang menonjolkan fakta bahwa rencana dan tujuan Allah sedang dilaksanakan dan diwujudkan melalui para utusan-Nya. Hal ini berfungsi untuk menyadarkan pembaca bahwa tujuan Allah pasti akan terlaksana, sekalipun di tengah perlawanan dan penderitaan

Page 59: Potret Yesus Kisah Rasul

III “MENURUT KITAB SUCI”

A. Fungsi apologetis1. Terutama dalam khotbah2 para rasul terdapat

banyak sekali kutipan dari Kitab Suci yang menubuatkan berdirinya gereja serta misi gereja sebagai hasil dari kedatangan Mesias menurut rencana Allah.

2. Fungsi utama kutipan2 tersebut ialah sebagai pologetika, untuk membuktikan dari Kitab Suci bahwa hanya Yesus yang memenuhi deskripsi tentang pribadi Mesias dan tugas yang diemban-Nya (17:2-3,11).

Page 60: Potret Yesus Kisah Rasul

B. Umat Allah yang baru

1. Lukas menekankan bahwa berdasarkan nubuatan PL, umat Allah yang baru akan terdiri atas orang Yahudi dan bukan-Yahudi (13:47; 15:16-18).

2. Pencurahan Roh Kudus yang merupakan awal terbentuknya gereja dinubuatkan dengan jelas di dalam PL, di dalam teks yang mengantisipasi orang berseru kepada nama Tuhan untuk diselamatkan (Kis 2:17-21; Yoel 2:28-32).

Page 61: Potret Yesus Kisah Rasul

IV PERISTIWA KRISTUS (“the Christ event”)

A. Signifikansi kebangkitan dan kenaikan Yesus1. Di dalam periode penggenapan nubuat PL terdapat

tiga peristiwa utama, yakni “peristiwa Kristus” (istilah ini mencakup kedatangan Kristus dan segala sesuatu yang dilakukan-Nya), kedatangan Roh Kudus, dan misi gereja.

2. Lk menyebut Yesus secara unik sebagai “Mesias [Yang Diurapi] dari Allah” (Lk 2:26; 9:20; Kis 4:26; istilah ini sejajar dengan istilah “Hamba Allah” yang lebih dikenal, Kis 3:13,26; 4:27,30). Lk adalah satu-satunya penulis Injil yang menceritakan kenaikan Yesus secara rinci sebagai kelanjutan dari kebangkitan-Nya, dan kedua peristiwa ini sama2 penting. Di dalam Kis, kebangkitan, kenaikan, serta pemuliaan Yesus memiliki signifikansi khusus.

Page 62: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Peristiwa kebangkitan penting karena menetapkan kemenangan Kristus atas maut dan memberi fondasi yang kokoh bagi pengharapan akan kebangkitan orang percaya (yang juga diyakini oleh orang Farisi). Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Dialah Yang Kudus yang tidak mungkin dikuasai oleh maut (2:24).

4. Peristiwa kenaikan penting karena menetapkan posisi Yesus sebagai Tuhan dan Kristus/Mesias (2:33-36). Bagi Lukas, Mesias adalah raja yang memiliki otoritas di dalam kerajaan Allah. Oleh karena itu, gelar “Tuhan” (kyrios, Lord) untuk Yesus yang ditinggikan sering dijumpai dalam Kis; paling sedikit 20x gelar ini dipakai dalam gabungan kata “Tuhan Yesus,” “Tuhan Yesus Kristus,” dan “Tuhan kita Yesus Kristus” (mis. 1:6,21,24; 4:33; 5:14; 7:59,60; 8:16).

Page 63: Potret Yesus Kisah Rasul

5. Akan tetapi, gelar ini di dalam Kis juga dipakai untuk Allah. Dengan demikian Yesus, seperti Allah, adalah kyrios, dan gelar ini dipakai untuk Allah maupun Yesus dalam konteks yang sama. Fakta bahwa Yesus, seperti Allah, adalah Tuhan, dan penyebutan nama Allah dalam kaitan dengan Yesus (9:20; 13:33), menunjukkan kesetaraan antara Yesus dan Allah, di mana Yesus juga diakui sebagai Anak Allah.

6. Bagi Lk, kebangkitan dan kenaikan Yesus menetapkan posisi-Nya sebagai sumber keselamatan yang emungkinkan pertobatan dan pengampunan dosa (5:30-31). Tersirat dalam pernyataan ini kondisi manusia sebagai orang berdosa.

Page 64: Potret Yesus Kisah Rasul

Dalam hal para pemimpin Yahudi, keberdosaan itu terungkap dalam penolakan mereka terhadap Yesus, dengan implikasi bahwa orang banyak ikut ambil bagian dalam dosa ini, kecuali mereka secara aktif menolak apa yang dilakukan terhadap Yesus dan menerima Dia sebagai Mesias dan Tuhan. Dalam hal orang non-Yahudi, mereka dianggap hidup tanpa mengenal Allah dan mereka akan diselamatkan jika berpaling kepada-Nya serta bertobat dari penyembahan berhala.

Page 65: Potret Yesus Kisah Rasul

V KESELAMATAN DAN ROH KUDUS A. Pengampunan dosa1. Salah satu berkat keselamatan yang sangat besar

adalah pengampunan dosa, atau dalam bahasa Paulus, pembenaran (dikaiwqh`nai = to be justified; Kis 13:38-39 LAI “pembebasan dari segala dosa”), yang memungkinkan orang untuk menerima hidup kekal (13:46). Dengan kata lain, orang dibawa keluar dari kegelapan menuju terang (26:18). Mengampuni dosa adalah otoritas Allah, yang Ia berikan kepada Yesus. Allah bekerja melalui Yesus, utusan-Nya. Akan tetapi, Kis tidak berbicara tentang fungsi kematian Yesus dalam pengampunan ini, meskipun kita tahu dari seluruh PB bahwa “Kristus mati karena dosa2 kita” (bdk Ro 5:8).

Page 66: Potret Yesus Kisah Rasul

pengalaman keselamatan (2:38). Fungsinya ialah memberikan keyakinan keselamatan. Dalam dua episode, “ketidakhadiran” Roh Kudus

dinilai sebagai situasi yang perlu dikoreksi, yaitu dalam hal rang2 percaya di Samaria yang telah menerima baptisan kristiani, dan murid2 di Efesus yang telah menerima baptisan Yohanes (8:14-17; 19:1-7). Dalam episode lain, arunia Roh Kudus mendahului baptisan kristiani (10:44- 48). Penumpangan tangan kepada orang percaya untuk menerima Roh Kudus hanya disebutkan dalam kedua pisode di atas. (Penumpangan tangan juga dilakukan dalam peneguhan jabatan dan pengutusan misi, 6:6; 13:3.)

Page 67: Potret Yesus Kisah Rasul

2. Penerimaan Roh Kudus dalam “dua tahap” diartikan oleh sebagian penafsir sebagai pengalaman sesudah pertobatan dan pengampunan dosa; juga bahwa karunia itu bukan merupakan aspek dari keselamatan, melainkan untuk memperlengkapi orang percaya bagi pelayanan kristiani. Akan tetapi, meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit bahwa mereka yang bertobat pada hari Pentakosta menerima Roh Kudus pada saat itu juga, namun hal ini merupakan kesimpulan yang wajar dari Kis 2:38 (bdk. 6:5; 7:55).

Page 68: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Roh Kudus di dalam Kis terutama dihubungkan dengan pemberian pimpinan dan kuasa untuk pelayanan misi serta pemberitaan Injil. Orang2 percaya dipenuhi Roh Kudus ketika mereka akan berbicara dalam nama Kristus (4:31), sama seperti Paulus meyakini bahwa kuasa Roh membuat kata2 para penginjil bekerja efektif dalam hati pendengarnya (1Tes 1:5; 1 Kor 2:4). Lk tidak berbicara tentang efek Roh Kudus dalam pertumbuhan iman Kristen (bdk. Ro 8:1-17), atau tentang fenomena manifestasinya, seperti bahasa roh atau bernubuat, tetapi ia menghubungkan penerimaan karunia Roh dengan sukacita (13:52).

Page 69: Potret Yesus Kisah Rasul

VI PENUNDAAN PAROUSIA 1. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Lukas

mengembangkan penjelasan tentang misi sebagai respon terhadap “tertundanya parousia.” Dikatakan bahwa jemaat kristen mula2 menganggap kedatangan Kristus sebagai peresmian (inaugurasi) tibanya “hari-hari terakhir,” dan mereka menantikan kedatangan Anak Manusia (diidentifikasi sebagai Yesus) serta tibanya zaman baru dalam waktu dekat. Bagi mereka, kedatangan Yesus menandai berakhirnya sejarah. Namun waktu terus berlalu, dan klimaks yang dinanti-nantikan tak kunjung tiba.

Page 70: Potret Yesus Kisah Rasul

Karena itu, teologi Gereja tentang dua zaman, yang dipisahkan oleh peristiwa kedatangan Kristus, perlu ditinjau kembali, dan Lukas menafsirkan sejarah keselamatan itu sebagai sejarah yang masih terus berlanjut, sampai parousia yang masih jauh itu tiba. Zaman gereja dan misinya kini mengisi kesenjangan antara kedatangan Kristus yang kedua dan akhir zaman, dan kehadiran Roh Kudus serta aktivitas-Nya berfungsi secara teologis sebagai semacam pengganti parousia. Maka, kedatangan Roh Kudus merupakan solusi Lukas bagi kekecewaan yang disebabkan oleh tertundanya parousia. Parousia itu sendiri, yang sekarang digeser ke masa depan yang masih jauh, kehilangan peranan pentingnya yang semula sebagai faktor dominan di dalam teologi Kristen.

Page 71: Potret Yesus Kisah Rasul

2. Pendapat ini mengandung banyak kelemahan, antara lain: apakah benar gereja mula2 begitu dikuasai oleh pengharapan akan parousia? Satu hal yang pasti ialah, pencurahan Roh Kudus sebagai bukti yang menentukan tentang realita zaman baru telah lama dinubuatkan dalam PL. Sejarah keselamatan harus kita pahami lebih dalam pengertian dua zaman, yakni zaman Israel (yang bercirikan realisasi sebagian dan janji) dan zaman Kristus serta gereja (yang bercirikan penggenapan dan kelanjutan janji). Ada perbedaan antara masa sebelum kebangkitan Yesus dan masa sesudah kebangkitan serta Pentakosta, tetapi keduanya merupakan dua tahap dalam periode penggenapan. Dari Injil Lukas jelas bahwa parousia tidak kehilangan signifikansinya bagi umat Kristen mula2 karena ditunda

“tanpa batas waktu.”

Page 72: Potret Yesus Kisah Rasul

VII GEREJA, ISRAEL, DAN NON-YAHUDI

1. Pertanyaan teologis yang fundamental dalam Kis menyangkut hubungan antara gereja dengan Israel dan orang non-yahudi. Secara signifikan Lk menyebut orang percaya sebagai “murid2” (maqhtaiv, disciples); ini berarti ada kontinuitas yang mendasar antara para pengikut Yesus sebelum Paskah dan orang2 percaya sesudah Paskah.

2.Lk juga menunjukkan bahwa ada suatu entitas yang

dinamakan Israel, yang terdiri atas Yahudi dan proselit. Kepada mereka Allah telah mengirimkan Mesias, dan keselamatan terletak pada penerimaan mereka akan Mesias. Tidak menerima Mesias menentukan “pemurtadan” Israel.

Page 73: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Pada saat yang sama, orang non-Yahudi menjadi anggota umat Allah melalui iman terhadap Mesias, dan oleh karena itu bangkitlah situasi baru di mana umat Allah terdiri atas orang Yahudi yang bersunat dan orang non-Yahudi yang tidak bersunat. Bagi gereja mula-mula, situasi ini merupakan pergumulan yang tidak mudah, baik secara terminologi maupun secara praktis.

4. Penggunaan istilah Israel untuk gereja sebagai “Israel baru” berkembang perlahan-lahan, dan kecenderungan yang ada ialah memakai “Israel” sebagai istilah untuk bangsa Yahudi (Kis 2:22; 4:10; 5:21). Juga ada pertanyaan, apakah orang non-Yahudi diterima ke dalam umat Allah yang telah ada, atau apakah orang Yahudi dan non-yahudi yang percaya kepada Yesus membentuk suatu umat Allah yang baru, yang masih mempunyai kontinuitas dengan umat yang lama.

Page 74: Potret Yesus Kisah Rasul

5. Untuk Lk, orang Yahudi yang percaya terus mengikuti hukum Musa dalam hal sunat dan hal-hal lain, termasuk membuat sumpah (janji) dan mempersembahkan korban. Paulus tidak menganjurkan orang Yahudi untuk menempuh cara hidup yang tidak mengikuti tradisi Yahudi (Kis 21:24).

6. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya gereja di antara orang non-Yahudi, sikap ke-Yahudi-an semakin melemah, terutama dalam aturan mengenai makanan dan pergaulan dengan orang non-Yahudi. Pihak non-Yahudi diminta untuk memenuhi beberapa persyaratan agar kemudahkan orang Yahudi bersekutu dengan mereka (15:20). Ada yang mengatakan bahwa di dalam hal2 ini Lk bersikap pragmatis dan tidak menetapkan prinsip2 yang didefinisikan dengan jelas. Namun yang benar ialah, Lk menggambarkan suatu gereja yang sedang menggumuli masalah2 praktis dan bergerak secara pragmatis dengan kecepatan yang berbeda dalam hal2 yang berbeda, dan kita tidak seharusnya berharap untuk menemukan uraian Lk tentang hal ini sebagai sesuatu yang sepenuhnya konsisten dan bebas dari konflik.

Page 75: Potret Yesus Kisah Rasul

VIII PARA PEMIMPIN DAN PENGINJIL

1. Teologi Lk bersifat selektif dalam interes-interesnya. Ia tidak terlalu memusatkan perhatian pada struktur gereja. Namun penting baginya bahwa gereja mula2 memiliki lengkap dua belas rasul, dan mereka menjadi tokoh simbolik yang misinya adalah menyaksikan kepada Israel tentang Mesias.

2. Pertanyaan tentang pemerintahan mereka atas Israel (Lk 22:30) tidak muncul lagi, kecuali mungkin dalam Kis 1:6, dan fungsi mereka adalah sebagai saksi. Sesudah Kis 15 mereka tidak lagi disebut dalam narasi. Ini disebabkan karena interes Lk bergeser kepada misi non-Yahudi dan kepada penginjil terpenting dalam misi ini, yaitu Paulus.

Page 76: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Paulus dan Barnabas disebut “rasul” dalam Kis 14:4,13, dan khususnya dalam ay 13, penggunaan gelar ini tampaknya disengaja. Inilah satu-satunya indikasi bahwa Lk tahu (dan semestinya demikian) bahwa ini adalah gelar yang dipilih Paulus; di bagian lain, Lk memakai gelar ini hanya untuk ke-12 rasul. Tampaknya Lukas memusatkan perhatian pada fungsi ke-12 rasul untuk mengokohkan kontinuitas antara gereja dengan periode pra-Paskah. Bagi Lk cukup jelas bahwa kepemimpinan gereja di Yerusalem berada di tangan ke-12 rasul bersama-sama dengan sekelompok orang yang disebut “penatua2,” yang tiba2 muncul dalam Kis 11:30 tanpa penjelasan sedikit pun.

Page 77: Potret Yesus Kisah Rasul

4. Kita harus mengingat juga adanya perkembangan lain. Pada awalnya, wajar bahwa orang Kristen di Yerusalem memandang dirinya sebagai “gereja” yang memiliki semacam yurisdiksi atau otoritas di atas kelompok Kristen lainnya. Tetapi semakin gereja tersebar, semakin meningkat pula pertumbuhan jemaat2 baru yang melihat diri mereka lebih terkait kepada para misionaris yang mendirikan gereja mereka, atau sebagai kelompok2 independen dalam persekutuan dengan jemaat2 Kristen lainnya. Jelas bahwa Paulus tidak menganggap gereja2 yang didirikannya berada di bawah kontrol gereja Yerusalem. Hubungan2 dan pertanyaan2 inilah yang tidak dibicarakan oleh Lk, namun semuanya itu merupakan bagian dari kisah yang ia gambarkan dan tafsirkan.

Page 78: Potret Yesus Kisah Rasul

5. Apa yang penting bagi Lk adalah fungsi para rasul sebagai saksi2 bagi Kristus dan peristiwa keselamatan. Di dalam Lk jelas bahwa istilah “saksi” dipakai untuk orang2 yang tidak semuanya saksi mata dari hidup Yesus, namun yang telah mengalami realita keselamatan. Paulus jelas tidak memenuhi syarat sebagai rasul (dia tidak bersama-sama dengan Yesus selama hidup-Nya di bumi), dan dengan demikian istilah “saksi” dalam kasus ini telah dipakai dalam arti yang lebih luas (Kis 22:15).

Page 79: Potret Yesus Kisah Rasul

IX KESIMPULAN

Tema utama Kis ialah bahwa Allah membangkitkan dan meninggikan Yesus yang tersalib sebagai Mesias dan Tuhan, melalui siapa pengampunan dosa dan Roh Kudus ditawarkan kepada semua orang yang memanggil nama-Nya. Dengan cara ini umat Allah sedang dibentuk dan terdiri atas orang Yahudi maupun non-Yahudi yang percaya kepada Yesus, yang berdiri dalam kontinuitas dengan Israel tetapi yang sekarang dibentuk kembali di sekeliling Mesias. Para pengikut Yesus memiliki komitmen untuk melaksanakan rencana Allah agar keselamatan diberitakan ke seluruh dunia. Tema utama ini mencakup unsur2 penting berikut ini.

Page 80: Potret Yesus Kisah Rasul

1. Semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, menerima keselamatan hanya di dalam nama Yesus. Hal ini berlaku baik untuk orang Yahudi, yang dianggap bersalah karena keterlibatan mereka bersama para pemimpin bangsanya dalam hal kematian Yesus, maupun untuk orang non-Yahudi, yang dianggap sebagai orang berdosa.

2. Injil Lk adalah berita tentang “apa yang Yesus mulai kerjakan dan ajarkan.” Dalam Kis, Yesus terus aktif sebagai Tuhan yang mempunyai kuasa untuk menyelamatkan dan untuk menganugerahkan Roh kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Pertobatan dan iman yang diungkapkan dalam baptisan adalah respon yang tepat terhadap pemberitaan ini.

Page 81: Potret Yesus Kisah Rasul

3. Pemuliaan Yesus menyatakan Dia sebagai Mesias dan Tuhan, yang diutus oleh Allah untuk mencurahkan Roh serta melaksanakan tugas2 yang diserahkan Allah kepada-Nya (a.l. menghakimi), sehingga di dalam Kis, baik Yesus maupun Allah Bapa disapa dengan gelar “Tuhan” (Kyrios).

4. Kontinuitas dengan misi Yesus di dunia terlihat dalam penggunaan istilah murid2 bagi semua orang percaya. Misi penginjilan terutama berada dalam tangan ke-12 rasul, tetapi mereka didukung dengan berbagai cara oleh ketujuh diaken dan oleh Paulus serta rekan-rekannya

Page 82: Potret Yesus Kisah Rasul

5. Misi penginjilan dimulai dengan orang Yahudi, tetapi segera menyebar kepada orang non-Yahudi; mereka membentuk satu umat Allah, walaupun orang non-Yahudi tidak dituntut untuk disunat.

6. Orang Kristen Yahudi terus mempraktikkan hukum Taurat serta adat-istiadat mereka, tetapi orang Kristen non-Yahudi tidak dituntut untuk berbuat lebih dari apa yang diharapkan dari orang non-Yahudi yang hidup berdampingan dengan orang Yahudi.

Page 83: Potret Yesus Kisah Rasul

7. Tidak banyak yang dikatakan tentang fungsi kematian Yesus untuk memperoleh keselamatan, dan lebih banyak tekanan diberikan pada posisinya yang otoritatif sebagai Tuhan yang ditinggikan.

8. Pengharapan akan parousia tidak ditinggalkan, tetapi seluruh penekanan di dalam Kis terletak pada tanggung jawab misioner gereja pada masa sekarang

Page 84: Potret Yesus Kisah Rasul

KUIS :

BAGAIMANA SDR. MEYAKINI PENGGENAPAN FIRMAN TUHAN DALAM KIS. 16:31 DALAM KEHIDUPAN SAUDARA?