M.recording kmbg pot 13
-
Upload
bbppbatu -
Category
Data & Analytics
-
view
53 -
download
4
Transcript of M.recording kmbg pot 13
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan sektor pertanian dan usaha agribisnis yang berdaya
saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi, senantiasa didorong
untuk mewujudkan perekonomian nasional yang sehat, hal ini tercermin dari
visi yang telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian, sedangkan dalam misi
pembangunan peternakan antara lain adalah memfasilitasi penyediakan
pangan asal ternak yang cukup baik secara kuantitas maupun kualitasnya,
memberdayakan SDM agar menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi,
menciptakan peluang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan, membantu
menciptakan lapangan kerja, dan melestarikan serta memanfaatkan
sumberdaya alam pendukung peternakan (Departemen Pertanian, 2001). Salah
satu komoditas perternakan yang memenuhi kriteria seperti pada visi dan misi
di atas adalah kambing perah.
Sampai saat ini telah tercatat sebanyak 300 bangsa kambing, 81
bangsa kambing telah teridentifikasi dengan baik sehingga dari performa fisik
dapat dibedakan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya (Heriyadi, dkk.,
2002).
Secara umum komoditas kambing terdistribusi di berbagai pulau atau
provinsi di seluruh wilayah Indonesia atau minimum menyebar di 11 provinsi di
seluruh Indonesia. Luasnya penyebaran populasi komoditas kambing tersebut
membuktikan bahwa berbagai wilayah di tanah air memiliki tingkat kecocokan
2
yang baik untuk pengembangan, baik kecocokan dari segi vegetasi, topografi,
klimat, atau bahkan dari sisi sosial-budaya daerah setempat. Lokasi
penyebaran kambing sangat cocok bila dikembangkan di Provinsi Jawa Tengah,
pada provinsi tersebut populasi kambingnya adalah yang paling tinggi
dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia (3.033.952 ekor). (Statistik
Peternakan, 2006).
Kambing perah sangat strategis dalam pengembangannya karena
kambing perah selain penghasil susu, juga anak (cempe) sebagai calon bibit ,
perlu dilakukan recording dari sejak hingga ternak mati.
B. Deskripsi Singkat
Bahan ajar ini berisikan unit kompetemsi melakukang
recording/pencataan yang harus dimiliki oleh widyaiswara dan peternak dalam
melaksanakan pelatihan yang meliputi : pengertian recording, Tujuan
recording, manfaat recording, Melakukan pencatatan kartu recording.
C. Manfaat Bahan Ajar Bagi Peserta
Bahan ajar ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
ketrampilan kepada pembacanya. Khususnya bagi peserta pelatihan agribisnis
kambing perah bagi peternak di bidang melakukan recording. Sehingga
peternak dapat mengelola usaha kambing potong dengan recording yang baik
akan diperoleh keuntungan usaha yang lebih baik
3
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta pelatihan
diharapkan dapat menerapkan recording dalam hal pengertian recording,
Syarat – sayarat catatan recording, Hal –hal yang dilakukan dalam recording,
manfaat recording
2. Indikator keberhasilan
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran ini, peserta pelatihan
dapat.
a. Menjelaskan Pengertian Recording
b. Menjelaskan Tujuan Recording
c. Menjelaskan Manfaat
d. Menjelaskan Catatan alam Recording
e. Melakukan Pencatatan kartu cempe, reproduksi masa dara, kesehatan
dan kartu kambing.
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Bahan ajar ini terdiri dari 3 bab dengan perincian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini peserta dapat memperoleh informasi tentang
latar belakang, diskripsi singkat, manfaat modul, tujuan, materi dan
petunjuk belajar dalam proses pembelajaran.
4
Bab II Melakukan recording, dalam bab ini peserta dapat memperoleh
informasi tentang pengertian recording, tujuan recording dan manfaat
recording
Bab III Catatan Recording, dalam bab ini peserta dapat memperoleh informasi
tentang catatan dalam recording, pencatatan kartu cempe, pencatatan
reproduksi masa dara, pencatatan kesehatan dan pencatatan kartu
kambing.
F. Petunjuk Belajar
Bahan ajar ini merupakan pokok-pokok dasar mengenai pengelolan hijauan
pakan ternak sehingga diharapkan dengan mempelajarinya peserta diharapkan
dapat menjelaskan dan melakukannya dengan benar. Untuk mempelajari
bahan ajar ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Peserta hendaknya memiliki motivasi tentang pengelolaan hijauan pakan
ternak sehingga dapat menjelaskan, memahami dan melakukan.
2. Peserta selama proses pembelajaran mengikuti secara aktif, tanya jawab
dan praktek
3. Membaca dengan seksama dan berlatih menjawab semua pertanyaan
latihan dari setiap bab, yang belum dikuasai agar mengulang kembali
membaca materi yang belum dikuasai
4. Buat rangkuman sesuai dengan pemahaman anda sehingga memudahkan
dalam pemahaman materi tersebut
5. Usahakan banyak membaca literatur yang lain yang berkaitan dengan
pengelolaan HPT untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
5
BAB II
MELAKUKAN RECORDING
Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian recording 2. Menjelaskan Tujuan 3. Menjelaskan Manfaat
1. Pengertian Recording
Recording adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pancatatan terhadap ternak secara individu atau kelompok dimulai dari ternak
tersebut dilahirkan sampai kepada kematiannya atau dijual.
Kondisi dimasyarakat kegiatan pencatatan/recording belum berjalan
dengan baik, banyak faktor yang mempengaruhi ketidakmauan mancatat
antara lain : kesibukan, repot, malas dll, dan yang lebih penting lagi belum ada
program pemerintah yang melakukan gerakan pencatan/recording terhadap
ternak. Begitu juga catatan recording pada saat menjual diberikan kepada
pembelinnya.
Apabila program ini diluncurkan oleh pemerintah maka tidak hanya
manuasia yang memiliki identitas/KTT/Kartu Keluarga Ternak tetapi ternakpun
memiliki dan pengawasan akan lebih mudah. Hanya dengan program ini
peternak harus mengikat/mengkandangkan ternak dengan baik.
Recording harus dibiuat :
1. Sederhana : mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain
6
2. Mudah dikerjakan : orang lain dapat melakukan dengan mudah
3. Berkelanjutan : recording dapat dilanjutkan pelaksanaannya oleh orang lain
4. Rapi : kartu recording dibuat dengan susunan yang rapi dan indah.
2.Tujuan Recording
Adapun tujuan dari kegiatan recording adalah :
1. Ternak memiliki identitas yang jelas yaitu dengan pemberian nama ternak
yang baik disesuaikan dengan induk dan prjantanya
2. Ternak memiliki asal-usul keturunan induk dan pejantannya agar ternak
tidak terjadi perkawinan sedarah in breeding sehingga kaualitas akan lebiha
baik.
3. Mudah melakukan pengawasan yaitu ternak akan terkontrol kapan dewasa,
birahi, kawin, bunting dan beranak
4. Menghindari penyakit menular dari induk/pejantan yaitu dengan catatan
yang lengkap akan diketahui induk dan pejantan yang baru sakit
5. Mengetahui data akan kelahiran dan reproduksi yang jelas sehingga mudah
untuk melakukan perkawinan berikutnya
3. Manfaat recording
1. Mengetahui pertumbuhan kambing dari lahir, dewasa sampai mati agar
diketahui perkembangan dari pertumbuhan kambing, sebagai data
perkembangan dari ternak tersebut.
2. Mengetahui kebutuhan pakan kambing diberikan mulai dari sejak lahir
(susu) sampai lepas sapih, pakan lepas sapih, dewasa, bunting dan laktasi
7
3. Mengetahui dewasa kelamin kambing dengan diketahui dewasa kelamin
dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan perkawinan pertama atau
pejantan boleh mengawini dan selanjutnya sebagai pedoman untuk
reproduksi berikutnya.
4. Mengetahui produksi susu setiap laktasi dengan diketahui produksi susu dari
setiapa laktasi dapat sebagai pedoman pemilihan yang baik sebagai induk
dan penghasilan dari susu
5. Mengetahui penanganan kesehatan dan reproduksi sehingga dapat
memprogramkan penanganan kesehatan dan reproduksi yang akan datang
4. Rangkuman
- Recording adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pancatatan
terhadap ternak secara individu atau kelompok dimulai dari ternak tersebut
dilahirkan sampai kepada kematiannya atau dijual.
- Recording harus dibiuat :
1. Sederhana
2. Mudah dikerjakan
3. Berkelanjutan
4. Rapi
- Tujuan Recording
1. Ternak memiliki identitas yang jelas
2. Ternak memiliki asal-usul keturunan induk dan pejantannya
3. Mudah melakukan pengawasan
4. Menghindari penyakit menular dari induk/pejantan
5. Mengetahui data akan kelahiran dan reproduksi
8
- Manfaat recording
1. Mengetahui pertumbuhan kambing
2. Mengetahui kebutuhan pakan kambing
3. Mengetahui dewasa kelamin kambing
4. Mengetahui produksi susu
5. Mengetahui penanganan kesehatan dan reproduksi
5.Latihan
1. Jelaskan pengertian recording ?
2. Jelaskan recording harus dibuat ............?
3. Jelaskan tujuan recording ?
4. Jelaskan manfaat recording ?
9
BAB III
CATATAN RECORDING
Indikator keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : 1. Menjelaskan Catatan dalam Recording 2. Melakukan Pencatatan kartu cempe 3. Melakukan Pencatatan reproduksi masa dara 4. Melakukan Pencatatan Kesehatan 5. Melakukan Pencatatan Kartu kambing
1. Catatan dalam recording
Catatan dalam recording kambing perah ternak meliputi :
1. Saat kelahiran cempe meliputi : tanggal/bulan dan tahun, berat lahir, jenis
kelami, ciri istimewa, keturunan (induk/pejantan)
2. Kebutuhan pakan meliputi : pada umur sebelum sapi berapa susu yang
harus diberikan, pakan lepas sapih, pakan dewasa, pakan bunting, pakan
laktasi dan pakan pejantan.
3. Pertumbuhan cempe meliuti : pertumbuhan sebelum sapih, pertumbuhan
setelah sapih, dewasa.
4. Dewasa kelamin kambing (saat pertama kali kawin)/saat bisa mengawini
meliputi umur kapan ternak dapat dikawinkan dan pejantan dapat
mengawini tergantung dari keturunan, pakan dan pemeliharaan.
5. Produksi susu meliputi produksi susu per masa laktasi
10
6. Kesehatan kambing meliputi pemberian vaksin, obat cacaing, vitamin,
pencegahan penyakit.
2. KARTU CEMPE
Sisi kanan sisi kiri
Nama :
No. Telinga :
Breed :
Tgl Lahir :
Berat Lahir :
Kelamin :
Kelahiran :
Ciri Istimewa :
KETURUNAN :
Induk :
Pejantan :
PERTAMBAHAN BERAT BADAN
BULAN BERAT BADAN TGL MENIMBANG KETERANGAN
11
3. PENCATATAN REPRODUKSI MASA DARA
Tanggal Perkawinan Pertama
Umur Waktu Pertama Kawin .........................Hari
Berat Badan Waktu Perkawinan Pertama ......................... kg
Tanggal Birahi Berikutnya Tanggal Perkawinan Jarak Birahi (hari)
Tanggal Pemeriksaan Terjadinya Bunting
Tanggal Perkiraan Melahirkan
Tanggal Melahirkan
Berat Badan Waktu Melahirkan
12
4. PENCATATAN KESEHATAN
No Tanggal Diagnosa Penanganan Keterangan
KETERANGAN JUAL
TANGGAL DIJUAL KEPADA
13
SEBAB DIAFKIR : .................................................TANGGAL ..............................
SEBAB KEMATIAN ;..............................................TANGGAL...............................
5. KARTU KAMBING
Sisi kanan sisi kiri
Nama :
No. Telinga :
Breed :
Tgl Lahir :
Berat Lahir :
(Waktu lahir)
Ciri Istimewa :
KETURUNAN :
Induk :
Pejantan :
Umur pertama kali kawin : hari
Berat Badan pertama kali kawin : kg
Umur Pertama kali melahirkan : kg
HASIL SUSU PER BULAN
Tahun
Bulan
20...... 20...... 20...... 20...... 20...... 20...... 20...... 20......
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
14
Oktober
Nopember
Desember
PENCATATAN PRODUKSI
A B C D E F=C/D G=C/D+E Nomor
Laktasi
Umur Hasil Susu
(liter)
Penjang Laktasi
(hari)
Panjang Masa
Kering (hari)
Hasil Susu Per
Hari Perah
Hasil Susu Per Hari
Perah + Hari Kering
15
6.Rangkuman
a. Catatan dalam recording meliputi
1. Saat kelahiran cempe
2. Kebutuhan pakan
3. Pertumbuhan cempe
4. Dewasa kelamin kambing (saat pertama kali kawin
5. Produksi susu meliputi produksi susu per masa laktasi
6. Kesehatan kambing
b. Kartu cempe meliputi :
Gambar dari sisi kiri dan kanan
Nama, No. Telinga, Breed,Tgl Lahir, Berat Lahir, Kelamin, Kelahiran, Ciri
Istimewa , KETURUNAN, Induk/Pejantan dan pertumbuhan berat badan
c. Pencatatan reproduksi masa dara meliputi
-Tanggal perkawinan pertama
-Umur waktu pertama kali kawin ....... hari
- Berat badan waktu perkawinan pertama ........... kg
Tanggal berahi berikutnya
16
Tanggal perkawinan selanjutnya
Jarak birahi (hari)
Tanggal pemeriksaan terjadinya bunting
Tanggal perkiraan melahirkan
Berat badan waktu melahirkan
d. Pencatatan kesehatan meliputi : No, Tanggal, Diagnosa, Penanganan dan
keterangan
Keterangan jual : tanggal dan dijaual kepada...., sebab diapkir ...... tanggal,
sebab kematian ......... tanggal
e. Kartu kambing meliputi : Gambar dari sisi kiri dan kanan
Nama, No. Telinga, Breed,Tgl Lahir, Berat Lahir , KETURUNAN,
Induk/Pejantan,Umur pertama kali kawin.... hari, Berat Badan pertama kali
kawin ...kg,
Umur Pertama kali melahirkan ....kg , hasil susu perbulan dan catatan
produksi
7. Latihan
1. Jelaskan catatan dalam recording kambing perah ?
2. Jelaskan catatan dalam kartu cempe ?
3. Jelaskan catatan reproduksi masa dara kambing perah?
4. Jelaskan catatan kesehatan kambing perah ?
5. Jelaskan catatan dalam kartu kambing ?
17
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, A.E. dan D.H. Bade. 1994. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh Srigandono,B dan Soedarsosno)
Davendra, C. 1993. Kambing. Dalam Williamson, G dan W.J.A. Payne:
Pengantar Peternakan di daerah Tropis. Alih Bahasa S.G.N.D. Darmadja. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal : 578-605.
Murtidjo, B.A., 1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Ternak
Perah. Kanisius. Yogyakarta. Sarwono, B. 2008. Beternak Kambing Unggul. Cetakan ke XXVI. Penebar
Swadaya. Jakarta. Setiawan, T. dan A.Tanius. 2006. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa.
Cetakan ke III. Penebar Swadaya. Jakarta. Sodiq, A. dan Z. Abidin. 2002. Kambing Peranakan Etawa Penghasil Susu
Berkhasiat Obat. Cetakan I. PT Agro Media Pustaka. Tangerang. Syarief, M.Z. dan R.M. Sumoprastowo. 1985. Ternak Perah. CV. Yasaguna,
Jakarta.
18
BIODATA PENULIS
Ariffien, SP.M.Si. Lahir di Pasirian, 12 Oktober 1959.
Pendidikan Pendidikan yang pernah ditempuh SDN Lumajang,
SMP Muhammadiyah 1 Kepanjen, Malang, SnakMa Negeri Malang.
Penulis mulai mengabdikan diri sebagai pegawai honor di Balai Latihan
Pegawai Pertanian Batu pada Tahun 1978- 1980 dan diangkat sebagai PNS
1980. Tahun 1984 ditugaskan untuk mengikuti pendidikan kedinasan D3 KKP
(Kependidika Keahlian Pertanian) di Unibraw Malang. Tahun 1984 sampai
dengan 1987 dapat menyelesaikan pendidikan sarjana pertanian di STIPER
Tribhuwana Malang. Tahun 2000 mutasi ke Sekolah ertanian Pembangunan di
Bondowoso dan Lumajang sampai dengan tahun 1993. Tahun 1993 diangkat
sebagai widyaiswara Muda. Tahun 2005 juga ditugaskan untuk mengikuti
pendidikan Magister Ilmu Ternak di Universitas Diponegoro. Tahun 2007
kembali bertugas sebagai widyaiswara di Balai Besar Pelatihan Peternakan –
Batu. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Diklat Calon Instruktur dan
Staf, Dairy Management, Teknology Hasil Teranak, Kewirausahaan, PLI DPG,
Akta Mengajar, TOMT- PUAP, CBT, Seven Habist, LAKIP, Diklat Assesor, TOT
19
Kewidyaiswaraan berjenjang tingkat Madya, Pelatihan Manajemen Pelatihan
Teknik Agribisnis, Ternak Potong.