Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

27
Informasi Teknis Tanaman Hias Pot Direktorat Budidaya Tanaman Hias Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian 2010

description

TANAMAN HIAS

Transcript of Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

Page 1: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

Direktorat Budidaya Tanaman Hias Direktorat Jenderal Hortikultura

Kementerian Pertanian 2010

Page 2: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

KATA PENGANTAR

Permintaan akan tanaman hias cenderung terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, sehingga memposisikan tanaman hias sebagai

komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar global. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan florikultura dunia yang mencapai lebih dari 90

milyar US$ pada tahun 2009, sedang Indonesia baru mencapai 15 juta US$ dengan

posisi urutan ke 51 dunia. Industri florikultura nasional kita akan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya minat dan permintaan tanaman hias oleh masyarakat.

Di Indonesia terdapat ratusan jenis tanaman tanaman hias yang tumbuh dan berkembang di daratan rendah hingga dataran tinggi. Namun demikian, sebagian

besar masyarakat kita, masih belum banyak mengenal dan memahami jenis maupun

varietas tanaman hias yang berkembang di Indonesia. Menurut SK Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/P.310/9/2006 tanggal 12 September 2006, terdapat 117 jenis

tanaman hias yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, akan dikenalkan beberapa jenis tanaman hias yang dikemas dalam buku informasi teknis tanaman hias. Buku informasi ini

menginformasikan 24 jenis tanaman hias mulai dari nomenklatur atau susunan

taksonomi, agroklimat sebagai syarat tumbuh, perbanyakan, dan sedikit pengenalan budidaya serta dilengkapi dengan gambar berwarna sehingga akan mudah dikenali

dan diingat bagi pembacanya.

Diharapkan dengan diterbitkan buku informasi ini dapat membantu masyarakat

terutama bagi pemula yang ingin mengenali tanaman hias, baik petugas pertanian,

pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum lainnya dalam mengenali tanaman hias.

Kami menyadari, buku ini masih belum sempurna, kritik dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan lebih lanjut

i

Page 3: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... i

Datfar isi .................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1

1. Dendrobium sp (Anggrek Dendrobium)............................................ 2

2. Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan) .................................................... 3

3. Vanda sp (Anggrek Vanda).............................................................. 4

4. Cattleya sp (Anggrek Cattleya)........................................................ 5

5. Aglaonema sp ................ ............................................................... 6

6. Anthurium sp (Anthurium daun)....................................................... 7

7. Anthurium andre.... ........................................................................ 8

8. Adenium sp (Kamboja Jepang)......................................................... 9

9. Euphorbia milii ….............................................................................. 10

10. Sansevieria sp (Lidah Mertua)............................................................ 11

11. Caladium sp (keladi) ........................................................................ 12

12. Dieffenbachia (belanceng) ............................................................... 13

13. Alocasia sp (Keladi). ......................................................................... 14

14. Raphis excelsa (Palem Waregu)......................................................... 15

15. Polyscias fruticosa (Kedondong Cina/Cikra-Cikri)................................. 16

16. Philodendron .................................................................................... 17

17. Crysan timun (Krisan pot) ................................................................. 18

18. Begonia sp........................................................................................ 19

19. Cactus sp ........................................................................................ 20

20. Asplenium sp.................................................................................... 21

21. Pachypodium …................................................................................ 22

22. Bromelia sp….................................................................................... 23

23. Euphorbia sp (Kastuba/painsetia)....................................................... 24

24. Dracaena sp (D. surculosa/bambu jepang, D Compacta....................... 25

ii

Page 4: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

1

2

1. Dendrobium sp (Anggrek Dendrobium)

Budidaya

Media tanam : arang kayu, pakis, sabut kelapa,

pecahan genting, daun kaliandra

Penanaman : pot tanah, plastik, atau ditempelkan di

batang pohon

Penyiraman : 2 x /hari dengan pengkabutan (pagi dan

sore hari)

Pemupukan : 1 - 2 x seminggu, dosis 1-2 gr/ liter atau sekitar 1 - 2 kg/ 1.000 m2 untuk sekali

pemupukan.

Stadia kompot - seedling menggunakan pupuk NPK

dengan kandungan N tinggi

Stadia remaja - berbunga menggukan pupuk NPK

seimbang

Stadia pembungaan menggunakan pupuk NPK dengan P

tinggi

Agroklimat : Anggrek Dendrobium tumbuh baik pada : Ketinggian tempat : dataran rendah antara 0 – 600 m

dpl Cahaya matahari : 3000 - 5000 Ft.c (± 35 - 45%

atau dengan net 55 - 65%). Untuk tanaman anakan ± 750 fc

Temperatur : siang hari ± 30° C, malam hari

21° C

Kelembaban udara : 50 - 60%. Sirkulasi udara : cukup lancar

Perbanyakan:

Generatif : biji hasil penyilangan bunga

Vegetatif : pemisahan bulb, kultur jaringan,

pemisahan keiki

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Gymnospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Epidendreae

Famili : Orchidaceae

Genus : Dendrobium

Spesies : D Jayakarta

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Pengendalian OPT

Melakukan budidaya sehat antara lain dengan peng-

gunaan bibit yang sehat dan menjaga kebersihan kebun

Memberikan fungisida dosis 2 gr/liter air pada saat-kelembaban tinggi/musim hujan, terutama pada pagi hari

1 x seminggu.

Memberiakn insektisida dosis 1ml/liter atau sesuai dosis,

pada sore hari bila terserang hama.

Page 5: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

2

3

2. Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan)

Agroklimat :

Anggrek Phalaenopsis tumbuh

baik pada :

Ketinggian tempat : 600–1.80 m

dpl

Intensitas cahaya : 30-40 % untuk merangsang pembungaan,20—30%untuk merangsang pertumbuhan vegetative (akar, batang,

daun)

Temperatur : siang 24 - 29°C, malam hari 21 - 24°

C

Kelembaban : 60 – 85%

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Gymnospermae

Kelas : Monocotyldone

Ordo : Orchidales (gynandeae)

Famili : Orchidaceae

Genus : Phalaenopsis

Spesies : Phalaenopsis amabilis

Perbanyakan :

Generatif : biji, hasil penyilangan bunga

Vegetatif : kultur jaringan

Budidaya

Media tanam : arang kayu, pakis, sabut kelapa, pecahan genting,

daun kaliandra

Penanaman : pot tanah, plastik, atau ditempelkan di

batang pohon

Penyiraman : 2 x /hari dengan pengkabutan (pagi dan

sore hari)

Pemupukan : 1 - 2 x seminggu, dosis 1-2 gr/ liter atau sekitar 1 - 2

kg/ 1.000 m2 untuk sekali pemupukan.

Stadia kompot - seedling menggunakan pupuk NPK dengan kandungan

N tinggi

Stadia remaja - berbunga menggukan pupuk NPK seimbang

Stadia pembungaan menggukanan pupuk NPK dengan P tinggi

Pengendalian OPT

Melakukan budidaya sehat antara lain dengan penggunaan bibit yang

sehat dan menjaga kebersihan kebun

Memberikan fungisida dosis 2 gr/liter air pada saat terjadi kelembaban

tinggi/musim hujan, terutama pada pagi hari 1 x seminggu.

Memberikan insektisida dosis 1ml/liter atau sesuai dosis, pada sore

hari bila terserang hama.

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 6: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

3

4

3. Vanda sp (Anggrek Vanda )

Budidaya :

Media tanam : tanpa media tanam (akar udara)

Penanaman : menggunakan pot kranjang, pot plastik

gantung

Penyiraman : 2 x 1 hari, pagi antara jam 6 - 8 dan

sore hari antara jam 4 - 5

Pemupukan : 1 - 2 x seminggu, dosis 1-2 gr/ liter atau sekitar 1 - 2 kg/ 1.000 m2 untuk sekali pemu-

pukan.

Stadia kompot - seedling menggunakan pupuk NPK dengan

kandungan N tinggi

Stadia remaja - berbunga menggukan pupuk NPK seimbang

Stadia pembungaan menggukanan pupuk NPK dengan P

tinggi

Agroklimat

Anggrek vanda tumbuh baik pada ketinggian

tempat : 0 - 500 m dpl

Intensitas cahaya : 75% ( menggunakan net

25%)

Kelembaban udara : tinggi

Temperatur : siang hari ± 28°C, ma

lam hari 21°C

Perbanyakan :

Generatif : biji hasil penyilangan

Vegetatif : pemisahan anakan, kultur

jaringan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Gymnospermae

Kelas : Monocotyldone

Ordo : Orchidales (gymondeal)

Famili : Vanda

Genus : Vanda

Spesies : Vanda tricolor

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Pengendalian OPT

Melakukan budidaya sehat antara lain dengan penggunaan

bibit yang sehat dan menjaga kebersihan kebun

Memberikan fungisida dosis 2 gr/liter air pada saatkelemba-ban tinggi/musim hujan, terutama pada pagi hari 1 x sem-

inggu.

Memberiakn insektisida dosis 1ml/liter atau sesuai dosis,

pada sore hari bila terserang hama.

Page 7: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

4

5

4. Cattleya (Anggrek Cattleya)

Agroklimat :

Anggrek Cattleya tumbuh baik pada :

Ketinggian tempat : > 650 m dpl

Sinar matahari : maksimal 60%

Intensitas cahaya : 3000 – 5000 fc (20 -

30%)

Kelembaban udara : 50 - 80%

Temperatur : siang hari 21 - 30°C,

malam hari 13 – 16°C

Budidaya :

Media tanam: Arang kayu, batu kapur, pakis, moss

Penyiraman : Dilakukan jika media benar-benar kering. Untuk meningkatkan kelembaban udara/humiditas, penyiraman dilakukan dalam bentuk spray ke arah medium pot. Volume penyiraman tergantung dari besarnya pot,umur tanaman, suhu

udara dan intensitas cahaya.

Pemupukan : Gunakan pupuk makro NPK lengkap dg unsur

mikro.

NPK (30-10-10), utk pembungaan pupuk NPK (10-30-20). Biasanya setiap 4 – 6 x aplikasi pupuk N dosis tinggi

diselingi dengan 1 x pupuk P dosis tinggi.

Pada saat masa aktif (biasanya musim semi – musim panas), pemberian pupuk 1 x dalam 2 minggu. Saat fase istirahat

(musim gugur, musim dingin), cukup dipupuk 1x dalam 1 bulan.

Pengendalian OPT :Dengan budidaya yang sehat antara lain dengan penggunaan bibit yang sehat, dan menjaga kebersihan

kebun

Berikan fungisida dosis 2 gr/liter air terutama pada pagi hari 1 x

seminggu.

Bila terjadi kelembaban tinggi/musim hujan, berikan Insektisida

dosis 1ml/liter atau sesuai dosis, pada sore hari

Perbanyakan :

Generati : biji hasil penyilangan Vegetatif : Memisahkan bulbs dan

kultur jaringan

Pembungaan

Umur pembungaan : 2 – 3 tahun setelah penanaman. Produksi bunga setiap bulb dapat menghasilkan 1 – 5 tangkai. Pertumbuhan bulb per pot tanaman dapat menghasilkan 3 bulb per tahun, sehingga diperkirakan dapat menghasilkan 3 – 15 tangkai bunga.

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Gymnospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Epidendreae

Famili : Orchidae ( Laelinae)

Genus : Cattleya

Spesies : Cattleya bicolor, C. dowiana, C. renceana

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 8: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

5

6

5. Aglaonema sp

Budidaya :

Media tanam : campuran cocopeat atau pakis, sekam, dan kompos dengan perbandingan

1:1:1.

Penyiraman : dilakukan 3 - 4 hari 1 x, diselingi dengan penyemprotan pupuk daun 2 - 3

minggu 1 x.

Pemupukan : pupuk NPK (2:1:1) diberikan 2 minggu

1x

Pupuk cair : Atonik 1 cc, Vitamin B1 1 gr, Hyponex 1 gr, dicampur dengan 3 liter air atau sesuai dosis anjuran, disemprotkan

dengan sprayer 2 hari 1x.

Pengendalian OPT : penyemprotan insektisida atau

fungisida secara sistemik.

Perbanyakan :

Generatif : dengan biji

Vegetatif : anakan, pemotongan tanaman induk, stekbatang, cangkok, dan kultur jaringan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Arecales

Famili : Araceae

Genus : Aglaonema

Spesies : Aglaonema sp

Agroklimat :

Aglaonema tumbuh baik pada :

Ketinggian : dataran sedang 300 - 400 m dpl

Temperatur : siang hari 23 - 27 °C, malam hari 18

- 24°C

Kelembaban udara : optimal 50 - 75% namun bisa

tahan terhadap perbedaan kelembaban.

Intensitas cahaya : 1000 - 2500 fc

Tumbuh optimal di bawah naungan.

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 9: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

6

7

6. Anthurium sp (Anthurium Daun)

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 600 - 1400 m dpl

Intensitas cahaya : 30 - 40%

Kelembaban udara : 80 - 90%

Temperatur : 14 - 28°C

pH tanah : 5,5 - 6,5

Budidaya :

Media tanam :campuran tanah, pasir dan bahan organik (pupuk k a n d a n g , kompos, cacahan batang pakis atauserutan kayu) dengan

perbandingan 1:1:1 atau 5:5:2.

Bibit : dipilih yang sudah berdaun 5 - 7

helai, tinggi 20 - 25 cm. Penanaman dilaksanakan pagi

atau sore hari.

Penyiraman: dilakukan saat media telah kering, bila cuaca panas dilakukan 2 kali penyiraman. cara m e n y i r a m tanaman dengan selang atau

gembor.

Sanitasi : dengan membuang gulma dan bagian tanaman (daun dan tangkai) yang kering atau

terserang OPT

Taksonomi : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Famili : Araceae Genus : Anthurium Spesies : Anthurium hookery, A. jari , A. jenmanii

Perbanyakan :

Generatif : biji hasil penyerbukan, biji dibiarkan sampai warnanya menjadi merah gelap atau orange.

Vegetatif : stek pucuk, stek batang, pencangkokan, dan pemisahan anakan.

Stadia Jenis

Waktu Pembe-

rian

Dosis Cara

Tanaman Muda

Pupuk den-gan kandun-gan N tinggi

3-5 bulan

500 cc/tanaman

Disiram disekitar tanaman

Pupuk kan-dang

1 tahun sekali

5-10 kg/m²

Campur ke media

Pupuk daun Seming-gu sekali

0,2 cc/tanaman

Disiram ke pot dan daun

Pupuk den-gan kandun-gan P dan K tinggi

3-5 bulan sekali

500 cc/tanaman

Disiram disekitar tanaman

Fase Generatif

Pupuk kan-dang

1 tahun sekali

5-10 kg/m²

Campur ke media

Pupuk daun Seming-gu sekali

0,2 cc/tanaman

Disiram ke pot dan daun

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 10: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

7

8

7. Anthurium andreanum (Anthurium Bunga)

Agroklimat :

Intensitas cahaya : 1.000 - 2.000 fc, atau menggunakan

net 75- 85%

Temperatur : siang hari 20 - 22,5°C,

malam hari 10 - 12,5°C

pH tanah : 5,5 - 6,5

Kelembaban udara : 60 - 80%

Budidaya :

Media tanam : cocopeat, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1

Pemupukan : NPK 3:4:3 dosis 50 gr/m2 setiap 3 bulan 1 x, Dekastar 15:15:15 dosis 5 gr/pot setiap 3 bulan 1 x,

Pupuk slow release 2 - 3 bulan 1 x

Penyiraman : 2 - 3 x sehari dengan alat semprot

Perbanyakan : Generatif : dengan biji Vegetatif : stek akar

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Arecales

Famili : Araceae

Genus : Anthurium

Spesies : Anthurium andreanum

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 11: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

8

9

8. Adenium sp (Kamboja Jepang)

Budidaya :

Media tanam : sekam bakar, pasir malang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Intensitas cahaya : Tanaman ditempatkan dilokasi terbuka atau terkena matahari langsung.

Penyiraman : dilakukan setiap hari pada musim kemarau, frekuensi dapat dikurangi pada musim hujan.

Penyiraman hanya pada media, jangan mengenai daun.

Pemupukan : menggunakan bahan organik atau kimia sesuai dosis anjuran. Tanaman dalam pot berukuran 15 cm, dapat dipupuk organik dengan takaran 4 sdm 2 - 3 bulan sekali. Pupuk NPK dapat diberikan sebulan sekali, 1 sendok teh. Pupuk lain yang dapat diberikan yaitu pupuk daun dan pupuk slow release. Pemakaian pupuk slow release lebih praktis dibanding pupuk lainnya, karena dalam 1 kali

aplikasi bisa bertahan hingga 3-6 bulan, tergantung kecepatan pelepasan pupuknya.

Pengendalian OPT : pemberian pestisida harus merata dan diulangi dengan interval 7 hari selama 3 kali penyemprotan. Alternatif pengendalian OPT dapat ditempuh melalui pemangkasan tanaman yang sakit atau terserang OPT. Sebelum pemangkasan, pastikan kondisi tanaman sehat dan media

tanamnya subur.

Repotting : Dilakukan pada umur 8-10 bulan setelah tanam.

Untuk menampilkan akar adenium dipilih tanaman yang sudah memiliki diameter akar antara 12 - 20 cm (makin besar, lebih baik), sehat atau akarnya tidak cacat. Selanjutnya, lakukan repotting dengan cara menyisakan sebagian akar tanaman berada diatas permukaan media tanam. Siram dan

tempatkan pada lokasi yang teduh.

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Apocynales

Famili : Apocynaceae

Genus : Adenium

Spesies : Adenium obesum

Perbanyakan: Generatif : dengan biji hasil persilangan Vegetatif : stek, okulasi, cangkok

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 0 - 700 m dpl

Temperatur : 25 - 30ºC

Intensitas cahaya : minimal 5 jam/hari terk-

ena sinar matahari langsung

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 12: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

9

10

9. Euphorbia milii (Euphorbia)

Agroklimat :

Tanaman ini tumbuh baik :

Di lahan terbuka (full sun) dan cukup toleran berada di

lokasi sedikit ternaung.

Temperatur : 4 - 40°C.

Kelembaban udara : 70%

Namun E. milii masih bisa ditanam di dataran tinggi

asal pencahayaan cukup dan curah hujan rendah.

Budidaya :

Media tanam : kering dan porous (tidak mengikat air terlalu lama), campuran cocopeat (serbuk kelapa), sekam

bakar, sekam biasa, pasir malang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1:1.

Penyiraman : dilakukan jika diperlukan saja. Lakukan pengabutan halus bila cuaca terlalu panas. Pengabutan bisa menjaga kelembaban nisbi udara tetap tinggi dan tidak membuat media tanam menjadi

basah sehingga menyebabkan pembusukan karena infeksi pathogen.

Perbanyakkan : Generatif : dengan biji Vegetatif : stek, penyambungan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Malpighiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Euphorbia

Spesies : Euphorbia milii

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 13: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

10

11

10. Sansevieria sp

Agroklimat :

Sansevieria tumbuh baik pada :

Ketinggian tempat : 0 - 1500 m dpl, tumbuh ideal pada ketinggian 400 - 500 m dpl

Kelembaban udara : siang hari ± 30% , malam hari 60%

Curah hujan : minimum 250 mm/tahun

Pencahayaan : ± 45% sinar matahari masuk ke lahan

Temperatur : siang hari 20 - 29°C, malam hari 15 - 21°C

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Liliales

Famili : Agaveceae

Genus : Sansevieria

Spesies :Sansevieria trifasciata

Budidaya :

Media tanam

a. Pasir malang, tanah, pupuk organik, dan bahan organik (arang sekam, cocopeat, atau cacahan pakis)

dengan perbandingan 2:1:1:1

b. Pasir malang dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1

c. Sekam bakar, pasir malang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 1 : 2 : 1

d. Sekam bakar, pasir malang, dan pakis dengan perbandingan 2:1:1

Penyiraman : disesuaikan dengan kelembaban media. Pada musim kemarau cukup 2-3 hari sekali.

Pemupukan : dengan pupuk slow release, aplikasi 2 - 3 bulan 1x

Pengendalian OPT : secara preventif, kuratif ataupun kimiawi tergantung intensitas serangan.

Perbanyakkan :

Generatif : biji hasil persilangan

Vegetatif : pemisahan anakan, stek daun, cacah daun, stek pucuk, stek rimpang, dan kultur jaringan

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 14: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

11

12

11. Caladium sp (Keladi)

Agroklimat :

Caladium dapat tumbuh dengan baik di 2 iklim berbeda yaitu tropis dan sub

tropis.

Temperatur : 21 - 32°C

Kelembaban : tinggi mencapai 100 %

pH tanah : 5,5 - 6,5

Pencahayaan : 2.500 - 5.000 fc

Budidaya : Media tanam : campuran cocopeat, sekam bakar, dan kompos dengan perbandingan: 2 : 2 : 1 Pemupukan : dengan pellet Crustaceae (udang-udangan) atau pupuk slow release dengan dosis sesuai

anjuran. Agar hasil lebih baik, pupuk dilengkapi dengan pupuk organik. Pengendalian OPT : dilakukan secara manual (mengambil hama atau membuang bagian tanaman yang sakit).

Jika sudah parah, dilakukan penyemprotan dengan insektisida setiap 10 hari 1 x.

Perbanyakan : Generatif : dengan biji

Vegetatif: pemisahan anakan pencacahan umbi, dan kultur jaringan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Arecales

Famili : Araceae

Genus : Caladium

Spesies : Caladium sp

C. batura

C. slynie

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 15: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

12

Perbanyakan : Vegetatif : stek batang, stek pucuk

13

12. Dieffenbachia (Balanceng) Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Arecales

Famili : Araceae

Genus : Diefenbachia

Spesies : Dieffenbachia amoena D.

bouwanii, D. bausei

Budidaya :

Media tanam : tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1

Penyiraman : dilakukan secukupnya ketika media hampir kering

Pemupukan : memberikan pupuk NPK minimal 1 bulan 1 x sekitar 2 - 5 gr /tanaman

Naungan : penggunaan net 60 - 80 %

Pengendalian OPT : memotong bagian yang terserang, jika serangan parah disemprot dengan insektisida/

fungisida dengan dosis sesuai anjuran

Agroklimat :

Dieffenbachia dapat hidup dengan baik pada :

Ketinggian tempat : 0 - 1200 m dpl.

Kelembaban : toleran pada udara kering maupun lembab

Intensitas cahaya : 20 % - 40 %

Diperlukan tempat yang tidak terkena matahari langsung.

Warna daun cenderung gelap bila ditempatkan dalam ruang atau dibawah naungan, namun menjadi terang cerah dibawah sinar matahari. Bila kena sinar matahari langsung, daun akan berwarna coklat atau terbakar.

Temperatur : siang hari 17,5 - 20°C, malam hari 22,5 - 27°C

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 16: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

13

14

13. Alocasia sp (Alokasia)

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 0 - 1400 m dpl

Intensitas cahaya : 30 - 45% Alocasia tumbuh baik pada tempat yang terlindung, tidak terkena matahari

langsung.

Kelembaban udara : tinggi

pH tanah : 6 - 7,5

Budidaya : Media tanam : campuran sekam bakar, kompos, pasir malang dengan perbandingan 2:1:1 atau bisa

dipadukan dengan bahan media tanam lainnya.

Penyiraman : 1 x pada pagi hari, namun jika cuaca panas dapat ditingkatkan menjadi 2 x per hari.

Pemupukan : menggunakan NPK slow release dengan dosis 1 sdm/pot setiap 3 - 6 bulan. Dapat ditambahkan dengan pupuk cair sebagai pupuk daun.

Perbanyakan :

Generatif : dengan biji

Vegetatif : dengan pemisahan anakan, umbi akar, cangkok, pemotongan batang, kultur jaringan.

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Alismatales

Familia : Araceae

Genus : Alocasia

Spesies : Alocasia plumbea K. Koch ek Van Hontte – metahic-

taro

A. Macrorrhizos

A. kuping

A. silver

Pengendalian OPT : memotong bagian yang terserang, jika serangan parah disemprot dengan insektisida/

fungisida dengan dosis sesuai anjuran

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 17: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

14

15

14. Raphis excelsa (Palem Waregu)

Agroklimat :

Ketinggian lokasi : 0 - 1000 m dpl

Intensitas cahaya : 15 - 30%, selama 12 jam penuh

Curah hujan : 2.000 mm/tahun (sedang)

Kelembaban udara : ± 50 - 80% (sedang)

Temperatur : siang hari 22 - 33° C, malam hari 15 - 22° C

Budidaya :

Media Tanam : Campuran tanah kering porous (tidak mengikat air terlalu lama) kompos, pasir malang

dengan perbandingan 2:1:1

Pengairan : berikan secukupnya dan tidak berlebihan

Pemupukan : Pemupukan NPK rata lengkap dengan unsur mikro dengan dosis sekitar 2 - 5 gram per

tanaman. Pemupukan dilakukan minimal 2—3 bulan sekali.

Pengendalian OPT

OPT yang menyerang umumnya, kutu putih dan embun jelaga. Pengendaliannya dilakukan dengan pemilihan bibit yang sehat, bebas OPT, jaga kebersihan kebun. Gunakan pestisida sesuai dosis untuk pemberantasan kutu putih. Untuk embun jelaga, lakukan dengan penyinaran cukup dan semprot dengan air larutan detergen serta dijaga lingkungan kebun

supaya tidak lembab

Perbanyakan Tanaman :

Generatif : dengan biji

Vegetatif : pemisahan anakan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas :Monocotyledoneae

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Raphis

Spesies : Raphis excelsa

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 18: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

15

16

15. Polyscias fruticosa (Kedondong Cina/cikra-cikri)

Agroklimat :

P. fruticosa tumbuh baik pada :

Ketinggian tempat : 0 - 1000 m dpl, ideal 200 - 500 m dpl

Curah hujan : tinggi

Kelembaban udara : ± 30 - 50% (sedang)

Temperatur : siang hari 25 - 33°C, malam hari 18 - 22°C.

Intensitas cahaya : 35 - 45%, menggunakan naungan net 45 - 55%

Tumbuh baik di bawah naungan.

pH tanah : 6 - 7

Perbanyakan :

Dengan stek batang, cangkok

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Apiales

Famili : Araliaceae

Genus : Polyscias

Spesies : Polyscias fruticosa

Budidaya :

Media tanam : campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1

Pemupukan : Pemupukan dengan pupuk butiransetelah tanaman berumur 2-3 bulan 2 –3 gram per

tanaman

Penyiraman : dilakukan pada pagi hari pukul 06.00—08.00 atau sore hari pukul 15.00—17.00 diaat

kemarau.

Pengendalian OPT : secara kimiawi dengan pestisida yang tepat sesuai dengan OPT yang akan dikendalikan, secara mekanis membuang bekicot atau siput, secara kultur teknis dengan

pemeliharaan tanaman yang baik

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 19: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

16

17

16. Philodendron sp

Perbanyakan :

Generatif : biji

Vegetatif : stek batang, stek pucuk, pemisahan anakan/rhizoma dan kultur

jaringan

Agroklimat :

Kentinggian : 0 - 300 m dpl,

Medium : 300 - 600 m dpl

Intensitas cahaya : 60 - 65%

Kelembaban udara : 50 - 75 %

Temperatur : 24 - 29° C

pH tanah : 6,5 - 7

Budidaya

Media Tanam : Campuran pakis, sekam bakar, kompos, pasir malang dengan perbandingan 2:1:1

Penyiraman : frekuensi 2 - 3 hari sekali tergantung kondisi cuaca.

Pemupukan :

Pupuk akar : NPK 3:2:1 dengan dosis ½ sdm.

Pupuk daun : yang mengandung N tinggi, dengan dosis 1 cc atau 1 g/l dan disemprotkan 1 minggu 1 x.

Pupuk minyak ikan : dosis 1 sdm dilarutkan dalam 1 liter air dan disiramkan ke media tanam dengan frekuensi 2 minggu sekali. Tujuan pemberian minyak ikan untuk menambah keindahan daun (tampak subur,

tebal dan mengkilap).

Pengendalian OPT : Tindakan preventif dengan melakukan budidaya tanaman sehat.

secara alami.Pengendalian responsif dengan cara-cara yang ramah lingkungan yaitu .

- Mekanik dengan memotong bagian tanaman yang sakit.

- Menggunakan agens hayati atau biopestisida.

- Menggunakan petisida sebagai alternatif terakhir dengan pestisida yang diperolehkan beredar.

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Arales

Famili : Araceae

Genus : Philodendron

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 20: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

17

18

17. Chrysantimum sp (Seruni/Krisan Pot)

Budidaya :

Media tanam : campuran gambut, cocopeat, dan arang sekam dengan perbandingan 4:4:1

Bibit : tinggi ≤ 5 cm

Bibit yang terlalu tinggi menyebabkan pertunasan yang kurang kompak, tunas yang terbentuk berjauhan

sehingga bagian bawah tanaman menjadi kurang rimbun.

Penyiraman : dengan cara manual atau menggunakan alat bantu sistem irigasi (sistem rendam atau sistem

irigasi tetes) penyiraman tidak kena daun, penyiraman dilakukan sekaligus dengan pupuk.

Pengendalian OPT, menggunakan : benih bebas OPT, tahan OPT, menjaga kebersihan lingkungan kebun,

pemupukan intensif sehingga tanaman sehat.

Perbanyakan : Generatif : dengan biji Vegetati : stek pucuk

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 600 – 1400 m dpl

Intensitas cahaya :

tidak menyukai sinar matahari langsung membutuhkan penyinaran 14,5 jam

memerlukan tambahan cahaya lampu 75 - 100 Watt pada malam hari antara pukul 22.00 - 02.00, 7,5 menit

terang, 22,5 menit gelap selama 8 periode siklus.

Temperatur : siang hari 20 - 28 °C, malam hari 15 - 20 °C

Kelembaban udara: masa perkecambahan 90 - 95%, tanaman muda dan dewasa 70 - 85 %.,

pH tanah : 5,5 - 6,7

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Spesies : Chrysanthemum sp

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 21: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

18

19

18. Begonia sp

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 900 - 2300 m dpl

Intensitas cahaya : tidak terkena sinar matahari secara langsung

Temperatur : 30 – 35°C

pH tanah : 6

Budidaya :

Media tanam : campuran kompos, tanah kebun dan pasir dengan perbandingan 1:1:1

Penyiraman : frekuensi 2 - 3 hari sekali tergantung kondisi cuaca.

Pemupukan :

Pupuk akar : NPK 3:2:1 dengan dosis ½ sdm.

Pupuk daun : yang mengandung N tinggi, dengan dosis 1 cc atau 1 g/l dan disemprotkan 1 minggu 1 x.

Pengendalian OPT

Tindakan preventif dengan melakukan budidaya tanaman sehat.

Pengendalian responsif dengan cara-cara yang ramah lingkungan yaitu:

Secara mekanik dengan memotong bagian tanaman yang sakit.

Menggunakan agens hayati atau biopestisida.

Perbanyakan :

Generatif : dengan biji

Vegetatif : stek daun dan batang,

pemisahan anakan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Begoniaceae

Genus : Begonia

Spesies : Begonia acerifolia, B. acetosa, B. auriculata, B. bow-

eri

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 22: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

19

20

19. Cactus sp (Kaktus)

Agroklimat :

Ketinggian tempat : dataran rendah s/d

1200 m dpl

Intensitas cahaya : perlu cahaya matahari

langsung

Temperatur : siang hari 24 - 27°C,

malam hari 12 - 18°C

Kelembaban : 30 - 90%

Budidaya :

Media tanam : campuran humus, pasir atau tanah, serbuk arang dengan perbandingan : 1 : 2 : 3

Penyiraman : jika diperlukan saja

Pemupukan : NPK, dosis 1 sdm dilarutkan dengan 20 L air, dapat diberikan saat penyiraman

Repotting : 2 tahun 1 x pada awal musim penghujan

Perbanyakan :

Generatif : dengan biji

Vegetatif : stek batang/cabang, anakan, grafting

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Cactales

Famili : Cactaceae

Genus : Cactus

Spesies : Cactus sp

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 23: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

20

21

20. Asplenium sp (Kadaka)

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 400 - 1.700 m dpl

Temperatur : siang hari 20 - 22°C, malam hari 15 - 18°C

Intensitas cahaya : 25 - 40 % (150 fc), membutuhkan naungan

Kelembaban udara : 100%

pH tanah : 6 - 7

Budidaya :

Media tanam : campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1

Pemupukan :

Pupuk kandang setiap 3 bulan 1x, pupuk organic setiap 6-9 bulan 1x, dosis 10 gr/tanaman

Pupuk cair, 1cc/5 liter air setiap 1 bulan 1x

Penyiraman : 2 x sehari, pagi dan sore hari

Repotting : dilakukan saat musim penghujan

Perbanyakan : Generatif : spora Vegetatif : pemisahan anakan

Taksonomi :

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Pteridopsida

Ordo : Polypodiales

Famili : Polypodiaceae

Genus : Asplenium

Spesies : Asplenium sp

OPT yang menyerang :

Hama : ulat Noctuidae

Penyakit : busuk batang dan daun

Pengendalian OPT : penyemprotan insektisida atau fungisida secara sistemik.

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 24: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

21

22

21. Pachypodium sp

Budidaya :

Media tanam :

Campuran pasir, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1

Campuran pasir malang, sekam setengah matang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 5:1:1

Pemupukan :

NPK 16:16:6 dengan dosis 1 sdm/5 L air

Pupuk daun 2 cc/L 1 minggu 1 x

Penyiraman : jika diperlukan, 4 - 5 hari 1 x

Repotting : 10 - 12 bulan 1 x

Inisiasi pembungaan :

Meletakkan tanaman di tempat-yang benar-benar terbuka secara penuh pada siang hari; Unsur hara tercukupi;

dan Kondisi tanaman sehat.

Taksonomi :

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Gentianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Pachypodium

Spesies : Pachypodium lamerei, P. saun-dersii, P. Densiflorum, P.

baronii, P. geayii

Perbanyakan :

Generatif : dengan biji

Vegetatif : stek, grafting

Agroklimat :

Ketinggian tempat : dataran rendah s/d

1.600 m dpl

Temperatur : 15 - 45°C

Curah hujan : 75 - 1.985 mm/tahun

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 25: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

22

23

22. Bromelia sp

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 0 - 800 m dpl

Intensitas cahaya : 500 - 750 fc

Temperatur : siang hari 18 - 24ºC, Malam hari

13 - 18ºC

Kelembaban : sedang (50%)

pH tanah : 6,5

Budidaya :

Media tanam : campuran tanah kebun, pakis, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1

Penyiraman : jika diperlukan, dilakukan jika media terlihat kering, 1 minggu 1 x

Pemupukan : pupuk daun, dosis 1,5 cc/liter, pemberian setiap bulan.

NPK 1:1:1 15 gr/tanaman setiap 3 - 4 bulan 1 x

NPK 1:2:3 (untuk dewasa) 1,5 gr/tanaman setiap 1 bulan 1 x

Repotting : dilakukan jika diperlukan (media telah mengeras)

Pengendalian OPT : secara mekanis, jika serangan parah disemprot pestisida dengan dosis sesuai anjuran

Hama : kutu perisai hitam dan putih

Perbanyakan :

Generatif : dengan biji yang disemai

dalam pasir dan moss

Vegetatif : anakan sampingan/bawah

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Monocotyledoneae

Kelas : Angiospermae

Ordo : Farinose

Famili : Bromeliaceae

Genus : Ananas

Spesies : Bromelia sp

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 26: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

23

24

23. Poinsettia (Kastuba)

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 100 - 700m dpl

pH tanah : 6—8

Kelembaban udara : sedang ,

Temperatur harian : tidak terlalu panas

Pengaruh fotoperiodisitas :

Saat musim hari pendek (malam hari lebih lama dibandingkan dengan siang hari) daun pelindung tanaman ini secara alami akan berwarna merah. Di dataran tinggi, daun pelindung poinsettia liar akan hampir selalu merah

sepanjang tahun. Untuk menghasilkan warna merah, tanaman perlu digelapkan selama 4 jam selama 1 bulan.

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Euphorbia

Spesies : Euphorbia Pulcherrima Willd. Ft. Klotzsh

Budidaya :

Media tanam : tanah dan pupuk kandang 1:1

Pengkabutan : saat berbunga

Penyiraman : Dianjurkan menggunakan system irigasi tetes.

Pemupukan : NPK 15 :15:15 dengan dosis 4 gram untuk media tanam pot berdiameter 15 cm

Pengendalian OPT :

Dilakukan secara kontinu, terutama dengan cara memonitor serangan awal yang kemungkinan terjadi dan dengan menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. Penyemprotan pestisida harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan jenis hama dan penyakit.

Repotting : 1 tahun1 x

Perbanyakan : Vegetatif : dengan stek pucuk

Direktorat Budidaya Tanaman Hias

Page 27: Informasi Teknis Tanaman Hias Pot

24

25

24. Dracaena sp

Budidaya :

Media tanam : campuran pupuk kandang, sekam, pasir, dan tanah kebun dengan perbandingan 1:1:2:2

Pemupukan : NPK (3:1:2) 3,5 gr/tanaman/6 bulan

Repotting : dilakukan jika diperlukan, seperti : akar tanaman telah memenuhi pot

Pengairan : Dilakukan pagi hari setiap hari atau tergantung cuaca

Pengendalian OPT

Memilih benih sehat, pemberian pupuk berimbang,membersihkan gulma di sekitar tanaman,

pemangkasan bagian yang terserang. Jika serangan parah,disemprot pestisida dengan dosis sesuai anjuran.

Hama : ulat tanah, belalang, kutu putih

Penyakit : busuk akar, bercak daun, busuk leher akar

Agroklimat :

Ketinggian tempat : 0 - 600 m dpl

Intensitas cahaya : 55 - 75%, 400 fc

Kelembaban : 75 - 85%

Temperatur : siang hari 25,5 - 27,5°C, malam

hari 17,5 - 20°C

pH tanah : 6 - 6,5

Perbanyakan :

Generatif : biji

Vegetatif : k u l t u r jaringan, stek batang,

pemisahan anakan

Taksonomi :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Famili : Lyliaceae

Genus : Dracaena

Spesies : Dracaena surculosa, D.

fragrant, D. compacta

D. surculosa D. fragrant D. compacta

Direktorat Budidaya Tanaman Hias