Informasi Teknis Tanaman Hias Pot
-
Upload
galuhrahmaprandinyputri -
Category
Documents
-
view
81 -
download
8
description
Transcript of Informasi Teknis Tanaman Hias Pot
Informasi Teknis Tanaman Hias Pot
Direktorat Budidaya Tanaman Hias Direktorat Jenderal Hortikultura
Kementerian Pertanian 2010
KATA PENGANTAR
Permintaan akan tanaman hias cenderung terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, sehingga memposisikan tanaman hias sebagai
komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar global. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan florikultura dunia yang mencapai lebih dari 90
milyar US$ pada tahun 2009, sedang Indonesia baru mencapai 15 juta US$ dengan
posisi urutan ke 51 dunia. Industri florikultura nasional kita akan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya minat dan permintaan tanaman hias oleh masyarakat.
Di Indonesia terdapat ratusan jenis tanaman tanaman hias yang tumbuh dan berkembang di daratan rendah hingga dataran tinggi. Namun demikian, sebagian
besar masyarakat kita, masih belum banyak mengenal dan memahami jenis maupun
varietas tanaman hias yang berkembang di Indonesia. Menurut SK Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/P.310/9/2006 tanggal 12 September 2006, terdapat 117 jenis
tanaman hias yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut, akan dikenalkan beberapa jenis tanaman hias yang dikemas dalam buku informasi teknis tanaman hias. Buku informasi ini
menginformasikan 24 jenis tanaman hias mulai dari nomenklatur atau susunan
taksonomi, agroklimat sebagai syarat tumbuh, perbanyakan, dan sedikit pengenalan budidaya serta dilengkapi dengan gambar berwarna sehingga akan mudah dikenali
dan diingat bagi pembacanya.
Diharapkan dengan diterbitkan buku informasi ini dapat membantu masyarakat
terutama bagi pemula yang ingin mengenali tanaman hias, baik petugas pertanian,
pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum lainnya dalam mengenali tanaman hias.
Kami menyadari, buku ini masih belum sempurna, kritik dan masukan dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan lebih lanjut
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... i
Datfar isi .................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1
1. Dendrobium sp (Anggrek Dendrobium)............................................ 2
2. Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan) .................................................... 3
3. Vanda sp (Anggrek Vanda).............................................................. 4
4. Cattleya sp (Anggrek Cattleya)........................................................ 5
5. Aglaonema sp ................ ............................................................... 6
6. Anthurium sp (Anthurium daun)....................................................... 7
7. Anthurium andre.... ........................................................................ 8
8. Adenium sp (Kamboja Jepang)......................................................... 9
9. Euphorbia milii ….............................................................................. 10
10. Sansevieria sp (Lidah Mertua)............................................................ 11
11. Caladium sp (keladi) ........................................................................ 12
12. Dieffenbachia (belanceng) ............................................................... 13
13. Alocasia sp (Keladi). ......................................................................... 14
14. Raphis excelsa (Palem Waregu)......................................................... 15
15. Polyscias fruticosa (Kedondong Cina/Cikra-Cikri)................................. 16
16. Philodendron .................................................................................... 17
17. Crysan timun (Krisan pot) ................................................................. 18
18. Begonia sp........................................................................................ 19
19. Cactus sp ........................................................................................ 20
20. Asplenium sp.................................................................................... 21
21. Pachypodium …................................................................................ 22
22. Bromelia sp….................................................................................... 23
23. Euphorbia sp (Kastuba/painsetia)....................................................... 24
24. Dracaena sp (D. surculosa/bambu jepang, D Compacta....................... 25
ii
1
2
1. Dendrobium sp (Anggrek Dendrobium)
Budidaya
Media tanam : arang kayu, pakis, sabut kelapa,
pecahan genting, daun kaliandra
Penanaman : pot tanah, plastik, atau ditempelkan di
batang pohon
Penyiraman : 2 x /hari dengan pengkabutan (pagi dan
sore hari)
Pemupukan : 1 - 2 x seminggu, dosis 1-2 gr/ liter atau sekitar 1 - 2 kg/ 1.000 m2 untuk sekali
pemupukan.
Stadia kompot - seedling menggunakan pupuk NPK
dengan kandungan N tinggi
Stadia remaja - berbunga menggukan pupuk NPK
seimbang
Stadia pembungaan menggunakan pupuk NPK dengan P
tinggi
Agroklimat : Anggrek Dendrobium tumbuh baik pada : Ketinggian tempat : dataran rendah antara 0 – 600 m
dpl Cahaya matahari : 3000 - 5000 Ft.c (± 35 - 45%
atau dengan net 55 - 65%). Untuk tanaman anakan ± 750 fc
Temperatur : siang hari ± 30° C, malam hari
21° C
Kelembaban udara : 50 - 60%. Sirkulasi udara : cukup lancar
Perbanyakan:
Generatif : biji hasil penyilangan bunga
Vegetatif : pemisahan bulb, kultur jaringan,
pemisahan keiki
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Epidendreae
Famili : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Spesies : D Jayakarta
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
Pengendalian OPT
Melakukan budidaya sehat antara lain dengan peng-
gunaan bibit yang sehat dan menjaga kebersihan kebun
Memberikan fungisida dosis 2 gr/liter air pada saat-kelembaban tinggi/musim hujan, terutama pada pagi hari
1 x seminggu.
Memberiakn insektisida dosis 1ml/liter atau sesuai dosis,
pada sore hari bila terserang hama.
2
3
2. Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan)
Agroklimat :
Anggrek Phalaenopsis tumbuh
baik pada :
Ketinggian tempat : 600–1.80 m
dpl
Intensitas cahaya : 30-40 % untuk merangsang pembungaan,20—30%untuk merangsang pertumbuhan vegetative (akar, batang,
daun)
Temperatur : siang 24 - 29°C, malam hari 21 - 24°
C
Kelembaban : 60 – 85%
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Monocotyldone
Ordo : Orchidales (gynandeae)
Famili : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Perbanyakan :
Generatif : biji, hasil penyilangan bunga
Vegetatif : kultur jaringan
Budidaya
Media tanam : arang kayu, pakis, sabut kelapa, pecahan genting,
daun kaliandra
Penanaman : pot tanah, plastik, atau ditempelkan di
batang pohon
Penyiraman : 2 x /hari dengan pengkabutan (pagi dan
sore hari)
Pemupukan : 1 - 2 x seminggu, dosis 1-2 gr/ liter atau sekitar 1 - 2
kg/ 1.000 m2 untuk sekali pemupukan.
Stadia kompot - seedling menggunakan pupuk NPK dengan kandungan
N tinggi
Stadia remaja - berbunga menggukan pupuk NPK seimbang
Stadia pembungaan menggukanan pupuk NPK dengan P tinggi
Pengendalian OPT
Melakukan budidaya sehat antara lain dengan penggunaan bibit yang
sehat dan menjaga kebersihan kebun
Memberikan fungisida dosis 2 gr/liter air pada saat terjadi kelembaban
tinggi/musim hujan, terutama pada pagi hari 1 x seminggu.
Memberikan insektisida dosis 1ml/liter atau sesuai dosis, pada sore
hari bila terserang hama.
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
3
4
3. Vanda sp (Anggrek Vanda )
Budidaya :
Media tanam : tanpa media tanam (akar udara)
Penanaman : menggunakan pot kranjang, pot plastik
gantung
Penyiraman : 2 x 1 hari, pagi antara jam 6 - 8 dan
sore hari antara jam 4 - 5
Pemupukan : 1 - 2 x seminggu, dosis 1-2 gr/ liter atau sekitar 1 - 2 kg/ 1.000 m2 untuk sekali pemu-
pukan.
Stadia kompot - seedling menggunakan pupuk NPK dengan
kandungan N tinggi
Stadia remaja - berbunga menggukan pupuk NPK seimbang
Stadia pembungaan menggukanan pupuk NPK dengan P
tinggi
Agroklimat
Anggrek vanda tumbuh baik pada ketinggian
tempat : 0 - 500 m dpl
Intensitas cahaya : 75% ( menggunakan net
25%)
Kelembaban udara : tinggi
Temperatur : siang hari ± 28°C, ma
lam hari 21°C
Perbanyakan :
Generatif : biji hasil penyilangan
Vegetatif : pemisahan anakan, kultur
jaringan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Monocotyldone
Ordo : Orchidales (gymondeal)
Famili : Vanda
Genus : Vanda
Spesies : Vanda tricolor
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
Pengendalian OPT
Melakukan budidaya sehat antara lain dengan penggunaan
bibit yang sehat dan menjaga kebersihan kebun
Memberikan fungisida dosis 2 gr/liter air pada saatkelemba-ban tinggi/musim hujan, terutama pada pagi hari 1 x sem-
inggu.
Memberiakn insektisida dosis 1ml/liter atau sesuai dosis,
pada sore hari bila terserang hama.
4
5
4. Cattleya (Anggrek Cattleya)
Agroklimat :
Anggrek Cattleya tumbuh baik pada :
Ketinggian tempat : > 650 m dpl
Sinar matahari : maksimal 60%
Intensitas cahaya : 3000 – 5000 fc (20 -
30%)
Kelembaban udara : 50 - 80%
Temperatur : siang hari 21 - 30°C,
malam hari 13 – 16°C
Budidaya :
Media tanam: Arang kayu, batu kapur, pakis, moss
Penyiraman : Dilakukan jika media benar-benar kering. Untuk meningkatkan kelembaban udara/humiditas, penyiraman dilakukan dalam bentuk spray ke arah medium pot. Volume penyiraman tergantung dari besarnya pot,umur tanaman, suhu
udara dan intensitas cahaya.
Pemupukan : Gunakan pupuk makro NPK lengkap dg unsur
mikro.
NPK (30-10-10), utk pembungaan pupuk NPK (10-30-20). Biasanya setiap 4 – 6 x aplikasi pupuk N dosis tinggi
diselingi dengan 1 x pupuk P dosis tinggi.
Pada saat masa aktif (biasanya musim semi – musim panas), pemberian pupuk 1 x dalam 2 minggu. Saat fase istirahat
(musim gugur, musim dingin), cukup dipupuk 1x dalam 1 bulan.
Pengendalian OPT :Dengan budidaya yang sehat antara lain dengan penggunaan bibit yang sehat, dan menjaga kebersihan
kebun
Berikan fungisida dosis 2 gr/liter air terutama pada pagi hari 1 x
seminggu.
Bila terjadi kelembaban tinggi/musim hujan, berikan Insektisida
dosis 1ml/liter atau sesuai dosis, pada sore hari
Perbanyakan :
Generati : biji hasil penyilangan Vegetatif : Memisahkan bulbs dan
kultur jaringan
Pembungaan
Umur pembungaan : 2 – 3 tahun setelah penanaman. Produksi bunga setiap bulb dapat menghasilkan 1 – 5 tangkai. Pertumbuhan bulb per pot tanaman dapat menghasilkan 3 bulb per tahun, sehingga diperkirakan dapat menghasilkan 3 – 15 tangkai bunga.
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Epidendreae
Famili : Orchidae ( Laelinae)
Genus : Cattleya
Spesies : Cattleya bicolor, C. dowiana, C. renceana
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
5
6
5. Aglaonema sp
Budidaya :
Media tanam : campuran cocopeat atau pakis, sekam, dan kompos dengan perbandingan
1:1:1.
Penyiraman : dilakukan 3 - 4 hari 1 x, diselingi dengan penyemprotan pupuk daun 2 - 3
minggu 1 x.
Pemupukan : pupuk NPK (2:1:1) diberikan 2 minggu
1x
Pupuk cair : Atonik 1 cc, Vitamin B1 1 gr, Hyponex 1 gr, dicampur dengan 3 liter air atau sesuai dosis anjuran, disemprotkan
dengan sprayer 2 hari 1x.
Pengendalian OPT : penyemprotan insektisida atau
fungisida secara sistemik.
Perbanyakan :
Generatif : dengan biji
Vegetatif : anakan, pemotongan tanaman induk, stekbatang, cangkok, dan kultur jaringan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Araceae
Genus : Aglaonema
Spesies : Aglaonema sp
Agroklimat :
Aglaonema tumbuh baik pada :
Ketinggian : dataran sedang 300 - 400 m dpl
Temperatur : siang hari 23 - 27 °C, malam hari 18
- 24°C
Kelembaban udara : optimal 50 - 75% namun bisa
tahan terhadap perbedaan kelembaban.
Intensitas cahaya : 1000 - 2500 fc
Tumbuh optimal di bawah naungan.
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
6
7
6. Anthurium sp (Anthurium Daun)
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 600 - 1400 m dpl
Intensitas cahaya : 30 - 40%
Kelembaban udara : 80 - 90%
Temperatur : 14 - 28°C
pH tanah : 5,5 - 6,5
Budidaya :
Media tanam :campuran tanah, pasir dan bahan organik (pupuk k a n d a n g , kompos, cacahan batang pakis atauserutan kayu) dengan
perbandingan 1:1:1 atau 5:5:2.
Bibit : dipilih yang sudah berdaun 5 - 7
helai, tinggi 20 - 25 cm. Penanaman dilaksanakan pagi
atau sore hari.
Penyiraman: dilakukan saat media telah kering, bila cuaca panas dilakukan 2 kali penyiraman. cara m e n y i r a m tanaman dengan selang atau
gembor.
Sanitasi : dengan membuang gulma dan bagian tanaman (daun dan tangkai) yang kering atau
terserang OPT
Taksonomi : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Famili : Araceae Genus : Anthurium Spesies : Anthurium hookery, A. jari , A. jenmanii
Perbanyakan :
Generatif : biji hasil penyerbukan, biji dibiarkan sampai warnanya menjadi merah gelap atau orange.
Vegetatif : stek pucuk, stek batang, pencangkokan, dan pemisahan anakan.
Stadia Jenis
Waktu Pembe-
rian
Dosis Cara
Tanaman Muda
Pupuk den-gan kandun-gan N tinggi
3-5 bulan
500 cc/tanaman
Disiram disekitar tanaman
Pupuk kan-dang
1 tahun sekali
5-10 kg/m²
Campur ke media
Pupuk daun Seming-gu sekali
0,2 cc/tanaman
Disiram ke pot dan daun
Pupuk den-gan kandun-gan P dan K tinggi
3-5 bulan sekali
500 cc/tanaman
Disiram disekitar tanaman
Fase Generatif
Pupuk kan-dang
1 tahun sekali
5-10 kg/m²
Campur ke media
Pupuk daun Seming-gu sekali
0,2 cc/tanaman
Disiram ke pot dan daun
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
7
8
7. Anthurium andreanum (Anthurium Bunga)
Agroklimat :
Intensitas cahaya : 1.000 - 2.000 fc, atau menggunakan
net 75- 85%
Temperatur : siang hari 20 - 22,5°C,
malam hari 10 - 12,5°C
pH tanah : 5,5 - 6,5
Kelembaban udara : 60 - 80%
Budidaya :
Media tanam : cocopeat, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1
Pemupukan : NPK 3:4:3 dosis 50 gr/m2 setiap 3 bulan 1 x, Dekastar 15:15:15 dosis 5 gr/pot setiap 3 bulan 1 x,
Pupuk slow release 2 - 3 bulan 1 x
Penyiraman : 2 - 3 x sehari dengan alat semprot
Perbanyakan : Generatif : dengan biji Vegetatif : stek akar
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium andreanum
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
8
9
8. Adenium sp (Kamboja Jepang)
Budidaya :
Media tanam : sekam bakar, pasir malang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Intensitas cahaya : Tanaman ditempatkan dilokasi terbuka atau terkena matahari langsung.
Penyiraman : dilakukan setiap hari pada musim kemarau, frekuensi dapat dikurangi pada musim hujan.
Penyiraman hanya pada media, jangan mengenai daun.
Pemupukan : menggunakan bahan organik atau kimia sesuai dosis anjuran. Tanaman dalam pot berukuran 15 cm, dapat dipupuk organik dengan takaran 4 sdm 2 - 3 bulan sekali. Pupuk NPK dapat diberikan sebulan sekali, 1 sendok teh. Pupuk lain yang dapat diberikan yaitu pupuk daun dan pupuk slow release. Pemakaian pupuk slow release lebih praktis dibanding pupuk lainnya, karena dalam 1 kali
aplikasi bisa bertahan hingga 3-6 bulan, tergantung kecepatan pelepasan pupuknya.
Pengendalian OPT : pemberian pestisida harus merata dan diulangi dengan interval 7 hari selama 3 kali penyemprotan. Alternatif pengendalian OPT dapat ditempuh melalui pemangkasan tanaman yang sakit atau terserang OPT. Sebelum pemangkasan, pastikan kondisi tanaman sehat dan media
tanamnya subur.
Repotting : Dilakukan pada umur 8-10 bulan setelah tanam.
Untuk menampilkan akar adenium dipilih tanaman yang sudah memiliki diameter akar antara 12 - 20 cm (makin besar, lebih baik), sehat atau akarnya tidak cacat. Selanjutnya, lakukan repotting dengan cara menyisakan sebagian akar tanaman berada diatas permukaan media tanam. Siram dan
tempatkan pada lokasi yang teduh.
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apocynales
Famili : Apocynaceae
Genus : Adenium
Spesies : Adenium obesum
Perbanyakan: Generatif : dengan biji hasil persilangan Vegetatif : stek, okulasi, cangkok
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 0 - 700 m dpl
Temperatur : 25 - 30ºC
Intensitas cahaya : minimal 5 jam/hari terk-
ena sinar matahari langsung
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
9
10
9. Euphorbia milii (Euphorbia)
Agroklimat :
Tanaman ini tumbuh baik :
Di lahan terbuka (full sun) dan cukup toleran berada di
lokasi sedikit ternaung.
Temperatur : 4 - 40°C.
Kelembaban udara : 70%
Namun E. milii masih bisa ditanam di dataran tinggi
asal pencahayaan cukup dan curah hujan rendah.
Budidaya :
Media tanam : kering dan porous (tidak mengikat air terlalu lama), campuran cocopeat (serbuk kelapa), sekam
bakar, sekam biasa, pasir malang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1:1.
Penyiraman : dilakukan jika diperlukan saja. Lakukan pengabutan halus bila cuaca terlalu panas. Pengabutan bisa menjaga kelembaban nisbi udara tetap tinggi dan tidak membuat media tanam menjadi
basah sehingga menyebabkan pembusukan karena infeksi pathogen.
Perbanyakkan : Generatif : dengan biji Vegetatif : stek, penyambungan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia milii
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
10
11
10. Sansevieria sp
Agroklimat :
Sansevieria tumbuh baik pada :
Ketinggian tempat : 0 - 1500 m dpl, tumbuh ideal pada ketinggian 400 - 500 m dpl
Kelembaban udara : siang hari ± 30% , malam hari 60%
Curah hujan : minimum 250 mm/tahun
Pencahayaan : ± 45% sinar matahari masuk ke lahan
Temperatur : siang hari 20 - 29°C, malam hari 15 - 21°C
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Agaveceae
Genus : Sansevieria
Spesies :Sansevieria trifasciata
Budidaya :
Media tanam
a. Pasir malang, tanah, pupuk organik, dan bahan organik (arang sekam, cocopeat, atau cacahan pakis)
dengan perbandingan 2:1:1:1
b. Pasir malang dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1
c. Sekam bakar, pasir malang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 1 : 2 : 1
d. Sekam bakar, pasir malang, dan pakis dengan perbandingan 2:1:1
Penyiraman : disesuaikan dengan kelembaban media. Pada musim kemarau cukup 2-3 hari sekali.
Pemupukan : dengan pupuk slow release, aplikasi 2 - 3 bulan 1x
Pengendalian OPT : secara preventif, kuratif ataupun kimiawi tergantung intensitas serangan.
Perbanyakkan :
Generatif : biji hasil persilangan
Vegetatif : pemisahan anakan, stek daun, cacah daun, stek pucuk, stek rimpang, dan kultur jaringan
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
11
12
11. Caladium sp (Keladi)
Agroklimat :
Caladium dapat tumbuh dengan baik di 2 iklim berbeda yaitu tropis dan sub
tropis.
Temperatur : 21 - 32°C
Kelembaban : tinggi mencapai 100 %
pH tanah : 5,5 - 6,5
Pencahayaan : 2.500 - 5.000 fc
Budidaya : Media tanam : campuran cocopeat, sekam bakar, dan kompos dengan perbandingan: 2 : 2 : 1 Pemupukan : dengan pellet Crustaceae (udang-udangan) atau pupuk slow release dengan dosis sesuai
anjuran. Agar hasil lebih baik, pupuk dilengkapi dengan pupuk organik. Pengendalian OPT : dilakukan secara manual (mengambil hama atau membuang bagian tanaman yang sakit).
Jika sudah parah, dilakukan penyemprotan dengan insektisida setiap 10 hari 1 x.
Perbanyakan : Generatif : dengan biji
Vegetatif: pemisahan anakan pencacahan umbi, dan kultur jaringan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Araceae
Genus : Caladium
Spesies : Caladium sp
C. batura
C. slynie
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
12
Perbanyakan : Vegetatif : stek batang, stek pucuk
13
12. Dieffenbachia (Balanceng) Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Araceae
Genus : Diefenbachia
Spesies : Dieffenbachia amoena D.
bouwanii, D. bausei
Budidaya :
Media tanam : tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1
Penyiraman : dilakukan secukupnya ketika media hampir kering
Pemupukan : memberikan pupuk NPK minimal 1 bulan 1 x sekitar 2 - 5 gr /tanaman
Naungan : penggunaan net 60 - 80 %
Pengendalian OPT : memotong bagian yang terserang, jika serangan parah disemprot dengan insektisida/
fungisida dengan dosis sesuai anjuran
Agroklimat :
Dieffenbachia dapat hidup dengan baik pada :
Ketinggian tempat : 0 - 1200 m dpl.
Kelembaban : toleran pada udara kering maupun lembab
Intensitas cahaya : 20 % - 40 %
Diperlukan tempat yang tidak terkena matahari langsung.
Warna daun cenderung gelap bila ditempatkan dalam ruang atau dibawah naungan, namun menjadi terang cerah dibawah sinar matahari. Bila kena sinar matahari langsung, daun akan berwarna coklat atau terbakar.
Temperatur : siang hari 17,5 - 20°C, malam hari 22,5 - 27°C
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
13
14
13. Alocasia sp (Alokasia)
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 0 - 1400 m dpl
Intensitas cahaya : 30 - 45% Alocasia tumbuh baik pada tempat yang terlindung, tidak terkena matahari
langsung.
Kelembaban udara : tinggi
pH tanah : 6 - 7,5
Budidaya : Media tanam : campuran sekam bakar, kompos, pasir malang dengan perbandingan 2:1:1 atau bisa
dipadukan dengan bahan media tanam lainnya.
Penyiraman : 1 x pada pagi hari, namun jika cuaca panas dapat ditingkatkan menjadi 2 x per hari.
Pemupukan : menggunakan NPK slow release dengan dosis 1 sdm/pot setiap 3 - 6 bulan. Dapat ditambahkan dengan pupuk cair sebagai pupuk daun.
Perbanyakan :
Generatif : dengan biji
Vegetatif : dengan pemisahan anakan, umbi akar, cangkok, pemotongan batang, kultur jaringan.
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Alismatales
Familia : Araceae
Genus : Alocasia
Spesies : Alocasia plumbea K. Koch ek Van Hontte – metahic-
taro
A. Macrorrhizos
A. kuping
A. silver
Pengendalian OPT : memotong bagian yang terserang, jika serangan parah disemprot dengan insektisida/
fungisida dengan dosis sesuai anjuran
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
14
15
14. Raphis excelsa (Palem Waregu)
Agroklimat :
Ketinggian lokasi : 0 - 1000 m dpl
Intensitas cahaya : 15 - 30%, selama 12 jam penuh
Curah hujan : 2.000 mm/tahun (sedang)
Kelembaban udara : ± 50 - 80% (sedang)
Temperatur : siang hari 22 - 33° C, malam hari 15 - 22° C
Budidaya :
Media Tanam : Campuran tanah kering porous (tidak mengikat air terlalu lama) kompos, pasir malang
dengan perbandingan 2:1:1
Pengairan : berikan secukupnya dan tidak berlebihan
Pemupukan : Pemupukan NPK rata lengkap dengan unsur mikro dengan dosis sekitar 2 - 5 gram per
tanaman. Pemupukan dilakukan minimal 2—3 bulan sekali.
Pengendalian OPT
OPT yang menyerang umumnya, kutu putih dan embun jelaga. Pengendaliannya dilakukan dengan pemilihan bibit yang sehat, bebas OPT, jaga kebersihan kebun. Gunakan pestisida sesuai dosis untuk pemberantasan kutu putih. Untuk embun jelaga, lakukan dengan penyinaran cukup dan semprot dengan air larutan detergen serta dijaga lingkungan kebun
supaya tidak lembab
Perbanyakan Tanaman :
Generatif : dengan biji
Vegetatif : pemisahan anakan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Raphis
Spesies : Raphis excelsa
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
15
16
15. Polyscias fruticosa (Kedondong Cina/cikra-cikri)
Agroklimat :
P. fruticosa tumbuh baik pada :
Ketinggian tempat : 0 - 1000 m dpl, ideal 200 - 500 m dpl
Curah hujan : tinggi
Kelembaban udara : ± 30 - 50% (sedang)
Temperatur : siang hari 25 - 33°C, malam hari 18 - 22°C.
Intensitas cahaya : 35 - 45%, menggunakan naungan net 45 - 55%
Tumbuh baik di bawah naungan.
pH tanah : 6 - 7
Perbanyakan :
Dengan stek batang, cangkok
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Famili : Araliaceae
Genus : Polyscias
Spesies : Polyscias fruticosa
Budidaya :
Media tanam : campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1
Pemupukan : Pemupukan dengan pupuk butiransetelah tanaman berumur 2-3 bulan 2 –3 gram per
tanaman
Penyiraman : dilakukan pada pagi hari pukul 06.00—08.00 atau sore hari pukul 15.00—17.00 diaat
kemarau.
Pengendalian OPT : secara kimiawi dengan pestisida yang tepat sesuai dengan OPT yang akan dikendalikan, secara mekanis membuang bekicot atau siput, secara kultur teknis dengan
pemeliharaan tanaman yang baik
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
16
17
16. Philodendron sp
Perbanyakan :
Generatif : biji
Vegetatif : stek batang, stek pucuk, pemisahan anakan/rhizoma dan kultur
jaringan
Agroklimat :
Kentinggian : 0 - 300 m dpl,
Medium : 300 - 600 m dpl
Intensitas cahaya : 60 - 65%
Kelembaban udara : 50 - 75 %
Temperatur : 24 - 29° C
pH tanah : 6,5 - 7
Budidaya
Media Tanam : Campuran pakis, sekam bakar, kompos, pasir malang dengan perbandingan 2:1:1
Penyiraman : frekuensi 2 - 3 hari sekali tergantung kondisi cuaca.
Pemupukan :
Pupuk akar : NPK 3:2:1 dengan dosis ½ sdm.
Pupuk daun : yang mengandung N tinggi, dengan dosis 1 cc atau 1 g/l dan disemprotkan 1 minggu 1 x.
Pupuk minyak ikan : dosis 1 sdm dilarutkan dalam 1 liter air dan disiramkan ke media tanam dengan frekuensi 2 minggu sekali. Tujuan pemberian minyak ikan untuk menambah keindahan daun (tampak subur,
tebal dan mengkilap).
Pengendalian OPT : Tindakan preventif dengan melakukan budidaya tanaman sehat.
secara alami.Pengendalian responsif dengan cara-cara yang ramah lingkungan yaitu .
- Mekanik dengan memotong bagian tanaman yang sakit.
- Menggunakan agens hayati atau biopestisida.
- Menggunakan petisida sebagai alternatif terakhir dengan pestisida yang diperolehkan beredar.
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Philodendron
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
17
18
17. Chrysantimum sp (Seruni/Krisan Pot)
Budidaya :
Media tanam : campuran gambut, cocopeat, dan arang sekam dengan perbandingan 4:4:1
Bibit : tinggi ≤ 5 cm
Bibit yang terlalu tinggi menyebabkan pertunasan yang kurang kompak, tunas yang terbentuk berjauhan
sehingga bagian bawah tanaman menjadi kurang rimbun.
Penyiraman : dengan cara manual atau menggunakan alat bantu sistem irigasi (sistem rendam atau sistem
irigasi tetes) penyiraman tidak kena daun, penyiraman dilakukan sekaligus dengan pupuk.
Pengendalian OPT, menggunakan : benih bebas OPT, tahan OPT, menjaga kebersihan lingkungan kebun,
pemupukan intensif sehingga tanaman sehat.
Perbanyakan : Generatif : dengan biji Vegetati : stek pucuk
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 600 – 1400 m dpl
Intensitas cahaya :
tidak menyukai sinar matahari langsung membutuhkan penyinaran 14,5 jam
memerlukan tambahan cahaya lampu 75 - 100 Watt pada malam hari antara pukul 22.00 - 02.00, 7,5 menit
terang, 22,5 menit gelap selama 8 periode siklus.
Temperatur : siang hari 20 - 28 °C, malam hari 15 - 20 °C
Kelembaban udara: masa perkecambahan 90 - 95%, tanaman muda dan dewasa 70 - 85 %.,
pH tanah : 5,5 - 6,7
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
Spesies : Chrysanthemum sp
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
18
19
18. Begonia sp
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 900 - 2300 m dpl
Intensitas cahaya : tidak terkena sinar matahari secara langsung
Temperatur : 30 – 35°C
pH tanah : 6
Budidaya :
Media tanam : campuran kompos, tanah kebun dan pasir dengan perbandingan 1:1:1
Penyiraman : frekuensi 2 - 3 hari sekali tergantung kondisi cuaca.
Pemupukan :
Pupuk akar : NPK 3:2:1 dengan dosis ½ sdm.
Pupuk daun : yang mengandung N tinggi, dengan dosis 1 cc atau 1 g/l dan disemprotkan 1 minggu 1 x.
Pengendalian OPT
Tindakan preventif dengan melakukan budidaya tanaman sehat.
Pengendalian responsif dengan cara-cara yang ramah lingkungan yaitu:
Secara mekanik dengan memotong bagian tanaman yang sakit.
Menggunakan agens hayati atau biopestisida.
Perbanyakan :
Generatif : dengan biji
Vegetatif : stek daun dan batang,
pemisahan anakan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia acerifolia, B. acetosa, B. auriculata, B. bow-
eri
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
19
20
19. Cactus sp (Kaktus)
Agroklimat :
Ketinggian tempat : dataran rendah s/d
1200 m dpl
Intensitas cahaya : perlu cahaya matahari
langsung
Temperatur : siang hari 24 - 27°C,
malam hari 12 - 18°C
Kelembaban : 30 - 90%
Budidaya :
Media tanam : campuran humus, pasir atau tanah, serbuk arang dengan perbandingan : 1 : 2 : 3
Penyiraman : jika diperlukan saja
Pemupukan : NPK, dosis 1 sdm dilarutkan dengan 20 L air, dapat diberikan saat penyiraman
Repotting : 2 tahun 1 x pada awal musim penghujan
Perbanyakan :
Generatif : dengan biji
Vegetatif : stek batang/cabang, anakan, grafting
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Genus : Cactus
Spesies : Cactus sp
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
20
21
20. Asplenium sp (Kadaka)
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 400 - 1.700 m dpl
Temperatur : siang hari 20 - 22°C, malam hari 15 - 18°C
Intensitas cahaya : 25 - 40 % (150 fc), membutuhkan naungan
Kelembaban udara : 100%
pH tanah : 6 - 7
Budidaya :
Media tanam : campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1
Pemupukan :
Pupuk kandang setiap 3 bulan 1x, pupuk organic setiap 6-9 bulan 1x, dosis 10 gr/tanaman
Pupuk cair, 1cc/5 liter air setiap 1 bulan 1x
Penyiraman : 2 x sehari, pagi dan sore hari
Repotting : dilakukan saat musim penghujan
Perbanyakan : Generatif : spora Vegetatif : pemisahan anakan
Taksonomi :
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Asplenium
Spesies : Asplenium sp
OPT yang menyerang :
Hama : ulat Noctuidae
Penyakit : busuk batang dan daun
Pengendalian OPT : penyemprotan insektisida atau fungisida secara sistemik.
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
21
22
21. Pachypodium sp
Budidaya :
Media tanam :
Campuran pasir, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1
Campuran pasir malang, sekam setengah matang, dan pupuk kandang dengan perbandingan 5:1:1
Pemupukan :
NPK 16:16:6 dengan dosis 1 sdm/5 L air
Pupuk daun 2 cc/L 1 minggu 1 x
Penyiraman : jika diperlukan, 4 - 5 hari 1 x
Repotting : 10 - 12 bulan 1 x
Inisiasi pembungaan :
Meletakkan tanaman di tempat-yang benar-benar terbuka secara penuh pada siang hari; Unsur hara tercukupi;
dan Kondisi tanaman sehat.
Taksonomi :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Pachypodium
Spesies : Pachypodium lamerei, P. saun-dersii, P. Densiflorum, P.
baronii, P. geayii
Perbanyakan :
Generatif : dengan biji
Vegetatif : stek, grafting
Agroklimat :
Ketinggian tempat : dataran rendah s/d
1.600 m dpl
Temperatur : 15 - 45°C
Curah hujan : 75 - 1.985 mm/tahun
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
22
23
22. Bromelia sp
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 0 - 800 m dpl
Intensitas cahaya : 500 - 750 fc
Temperatur : siang hari 18 - 24ºC, Malam hari
13 - 18ºC
Kelembaban : sedang (50%)
pH tanah : 6,5
Budidaya :
Media tanam : campuran tanah kebun, pakis, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1
Penyiraman : jika diperlukan, dilakukan jika media terlihat kering, 1 minggu 1 x
Pemupukan : pupuk daun, dosis 1,5 cc/liter, pemberian setiap bulan.
NPK 1:1:1 15 gr/tanaman setiap 3 - 4 bulan 1 x
NPK 1:2:3 (untuk dewasa) 1,5 gr/tanaman setiap 1 bulan 1 x
Repotting : dilakukan jika diperlukan (media telah mengeras)
Pengendalian OPT : secara mekanis, jika serangan parah disemprot pestisida dengan dosis sesuai anjuran
Hama : kutu perisai hitam dan putih
Perbanyakan :
Generatif : dengan biji yang disemai
dalam pasir dan moss
Vegetatif : anakan sampingan/bawah
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Monocotyledoneae
Kelas : Angiospermae
Ordo : Farinose
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Bromelia sp
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
23
24
23. Poinsettia (Kastuba)
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 100 - 700m dpl
pH tanah : 6—8
Kelembaban udara : sedang ,
Temperatur harian : tidak terlalu panas
Pengaruh fotoperiodisitas :
Saat musim hari pendek (malam hari lebih lama dibandingkan dengan siang hari) daun pelindung tanaman ini secara alami akan berwarna merah. Di dataran tinggi, daun pelindung poinsettia liar akan hampir selalu merah
sepanjang tahun. Untuk menghasilkan warna merah, tanaman perlu digelapkan selama 4 jam selama 1 bulan.
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia Pulcherrima Willd. Ft. Klotzsh
Budidaya :
Media tanam : tanah dan pupuk kandang 1:1
Pengkabutan : saat berbunga
Penyiraman : Dianjurkan menggunakan system irigasi tetes.
Pemupukan : NPK 15 :15:15 dengan dosis 4 gram untuk media tanam pot berdiameter 15 cm
Pengendalian OPT :
Dilakukan secara kontinu, terutama dengan cara memonitor serangan awal yang kemungkinan terjadi dan dengan menjaga sanitasi lingkungan dengan baik. Penyemprotan pestisida harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan jenis hama dan penyakit.
Repotting : 1 tahun1 x
Perbanyakan : Vegetatif : dengan stek pucuk
Direktorat Budidaya Tanaman Hias
24
25
24. Dracaena sp
Budidaya :
Media tanam : campuran pupuk kandang, sekam, pasir, dan tanah kebun dengan perbandingan 1:1:2:2
Pemupukan : NPK (3:1:2) 3,5 gr/tanaman/6 bulan
Repotting : dilakukan jika diperlukan, seperti : akar tanaman telah memenuhi pot
Pengairan : Dilakukan pagi hari setiap hari atau tergantung cuaca
Pengendalian OPT
Memilih benih sehat, pemberian pupuk berimbang,membersihkan gulma di sekitar tanaman,
pemangkasan bagian yang terserang. Jika serangan parah,disemprot pestisida dengan dosis sesuai anjuran.
Hama : ulat tanah, belalang, kutu putih
Penyakit : busuk akar, bercak daun, busuk leher akar
Agroklimat :
Ketinggian tempat : 0 - 600 m dpl
Intensitas cahaya : 55 - 75%, 400 fc
Kelembaban : 75 - 85%
Temperatur : siang hari 25,5 - 27,5°C, malam
hari 17,5 - 20°C
pH tanah : 6 - 6,5
Perbanyakan :
Generatif : biji
Vegetatif : k u l t u r jaringan, stek batang,
pemisahan anakan
Taksonomi :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Lyliaceae
Genus : Dracaena
Spesies : Dracaena surculosa, D.
fragrant, D. compacta
D. surculosa D. fragrant D. compacta
Direktorat Budidaya Tanaman Hias