Mpm

2
Peran MPM sebagai lembaga legislative Majelis Permusyawaratan Mahasiswa atau lebih dikenal dengan MPM merupakan suatu lembaga legislative di dalam suatu universitas. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) merupakan organisasi tertinggi mahasiswa ditingkat Universitas yang memiliki fungsi sebagai perwakilan dari semua mahasiswa . Anggota Majelis permusyawaratan mahasiswa terdiri dari delegasi himpunan mahasiswa jurusan. Tugas utama dari anggota Majelis permusyawaratan rakyat adalah Menyalurkan aspirasi mahasiswa, menjembatani antara mahasiswa dan lembaga, membuat kebijakan di level-level ormawa, menetapkan AD/ART ormawa. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya memiliki beberapa wakil ketua yang merupakan perwakilan dari setiap jurusan. Setelah itu, MPM POLSRI juga memiliki 6 komisi yaitu Komisi A, komisi B,komisi C, komisi C, komisi D, komisi E, dan komisi F. Komisi A merupakan komisi kesekretariatan yang merupakan komisi yang mengatur mengenai peraturan- peraturan dalam pembuatan surat-surat, proposal,dll. Komisi B atau yang lebih dikenal dengan komisi keuangan logistic merupakan komisi yang mengontrol masalah keuangan setiap Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpuanan Mahasiswa Jurusan. Pada Komisi B menentukan seberapa besar dana yang layak didapat oleh setiap UKM dan HMJ. Komisi C atau lebih dikenal dengan PTKP (Perguruan Tinggi dan Kepemudaan) merupakan komisi yang mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan mahasiswa. Komisi D

description

zx

Transcript of Mpm

Page 1: Mpm

Peran MPM sebagai lembaga legislative

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa atau lebih dikenal dengan MPM merupakan suatu lembaga legislative di dalam suatu universitas. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) merupakan organisasi tertinggi mahasiswa ditingkat Universitas yang memiliki fungsi sebagai perwakilan dari semua mahasiswa . Anggota Majelis permusyawaratan mahasiswa terdiri dari  delegasi himpunan mahasiswa jurusan. Tugas utama dari anggota Majelis permusyawaratan rakyat adalah Menyalurkan aspirasi mahasiswa, menjembatani antara mahasiswa dan lembaga, membuat kebijakan di level-level ormawa, menetapkan AD/ART ormawa.

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya memiliki beberapa wakil ketua yang merupakan perwakilan dari setiap jurusan. Setelah itu, MPM POLSRI juga memiliki 6 komisi yaitu Komisi A, komisi B,komisi C, komisi C, komisi D, komisi E, dan komisi F. Komisi A merupakan komisi kesekretariatan yang merupakan komisi yang mengatur mengenai peraturan-peraturan dalam pembuatan surat-surat, proposal,dll. Komisi B atau yang lebih dikenal dengan komisi keuangan logistic merupakan komisi yang mengontrol masalah keuangan setiap Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpuanan Mahasiswa Jurusan. Pada Komisi B menentukan seberapa besar dana yang layak didapat oleh setiap UKM dan HMJ.

Komisi C atau lebih dikenal dengan PTKP (Perguruan Tinggi dan Kepemudaan) merupakan komisi yang mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan mahasiswa. Komisi D atau lebih dikenal komisi kekaryaan memiliki tugas yang hampir sama dengan komisi C dimana komisi D berkoordinasi dengan komisi C. Komisi E atau lebih dikenal dengan Kesejahteraan Mahasiswa merupakan komisi yang menampung aspirasi mahasiswa yang berhubungan dengan kesejahteraan sehingga menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan lembaga atas. Komisi terakhir yaitu komisi F merupakan komisi Hubungan Masyarakat dan Publikasi yang bertugas untuk mempublikasikan informasi-informasi mengenai peraturan-peraturan terkait sehingga dapat diketahui para mahasiswa.

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa juga memiliki bendahara umum dan sekretaris umum. Selain itu terdapat juga badan pekerja ( BP) yang bertugas mengatur semua kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Majelis permusyawaratan Mahasiswa seperti siding umum, rapat paripurna, rapat anggaran dll.