MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP...

15
Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..80 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONTRIBUSI PENDAPATAN KELUARGA ( Studi Kasus Di Kecamatan Taman Kota Madya Madiun ) ML Endang Edi Rahaju 1) Tatik Mulyati 2) Sumarlan 3) 1),2),3) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Abstract Woman have a role as a mother, wife and help make a living. It is encouraging woman to work harder. In addition she also wanted to show his true identity. The goal of this study was to determine the contribution of income to the income housewife family. This research was conducted in Kecamatan Taman Kodya Madiun by taking a sample of 50 working woman. Analysis used is multiple regressions. The results of this research are: 1) Most of the woman as a trader. 2) The Motivation to work is because of the encouragement of woman themselves and increase family income. Partially mother incomes, the allocation of working time have significant influence. Symultanly, mother income, the allocation of working time and the amount of family loading have significant influence. 76 % of mother income was influenced by mother income, the allocation of working time and the amount of family loading. Then the rest, such as 24 % was influenced by the other factor. Keyword: Work Motivation, Time Allocation, Family Loading Amount PENDAHULUAN Kelancaran pembangunan di Indonesia sangat memerlukan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia. Tentu saja wanita termasuk didalamnya. Dan ini sudah diakui oleh masyarakat pada umumnya. Jumlah penduduk wanita di Indonesia merupakan bagian yang cukup besar. Dan jumlah tersebut tentunya akan menjadi salah satu modal dasar pembangunan.Peran dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang dari golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran pembangunan. Jika diamati maka jumlah penduduk wanita mengalami peningkatan yang cukup besar dari tahun ke tahun. Dengan jumlah yang demikian besar tersebut tentu ini merupakan potensi kaum wanita sebagai salah satu unsur penunjang dalam pembangunan, yang tidak perlu lagi diragukan keberadaannya, dan berperan secara langsung maupun tidak langsung. Kedudukan dan peran wanita bagi pembangunan semakin kuat dengan dimasukkannya peranan wanita dalam Tap MPR No IV/MPR/1999 dalam GBHN yang berbunyi : (1) Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijaksanaan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. (2) Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai pemerataan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Pernyataan ini memberikan dasar yang sangat kokoh bagi wanita untuk berkiprah dalam rangka keikutsertaannya mengisi pembangunan. Oleh karena itu dalam GBHN dijelaskan bahwa pembangunan yang menyeluruh

Transcript of MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP...

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..80

MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONTRIBUSI PENDAPATAN KELUARGA

( Studi Kasus Di Kecamatan Taman Kota Madya Madiun )

ML Endang Edi Rahaju 1) Tatik Mulyati 2) Sumarlan 3)

1),2),3) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

Abstract

Woman have a role as a mother, wife and help make a living. It is encouraging woman to work harder. In addition she also wanted to show his true identity. The goal of this study was to determine the contribution of income to the income housewife family. This research was conducted in Kecamatan Taman Kodya Madiun by taking a sample of 50 working woman. Analysis used is multiple regressions. The results of this research are: 1) Most of the woman as a trader. 2) The Motivation to work is because of the encouragement of woman themselves and increase family income. Partially mother incomes, the allocation of working time have significant influence. Symultanly, mother income, the allocation of working time and the amount of family loading have significant influence. 76 % of mother income was influenced by mother income, the allocation of working time and the amount of family loading. Then the rest, such as 24 % was influenced by the other factor. Keyword: Work Motivation, Time Allocation, Family Loading Amount

PENDAHULUAN

Kelancaran pembangunan di Indonesia sangat memerlukan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia. Tentu saja wanita termasuk didalamnya. Dan ini sudah diakui oleh masyarakat pada umumnya. Jumlah penduduk wanita di Indonesia merupakan bagian yang cukup besar. Dan jumlah tersebut tentunya akan menjadi salah satu modal dasar pembangunan.Peran dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang dari golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran pembangunan.

Jika diamati maka jumlah penduduk wanita mengalami peningkatan yang cukup besar dari tahun ke tahun. Dengan jumlah yang demikian besar tersebut tentu ini merupakan potensi kaum wanita sebagai salah satu unsur penunjang dalam pembangunan, yang tidak perlu lagi diragukan keberadaannya, dan berperan secara langsung maupun tidak langsung. Kedudukan dan peran

wanita bagi pembangunan semakin kuat dengan dimasukkannya peranan wanita dalam Tap MPR No IV/MPR/1999 dalam GBHN yang berbunyi : (1) Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijaksanaan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. (2) Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai pemerataan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Pernyataan ini memberikan dasar yang sangat kokoh bagi wanita untuk berkiprah dalam rangka keikutsertaannya mengisi pembangunan. Oleh karena itu dalam GBHN dijelaskan bahwa pembangunan yang menyeluruh

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..81

mensyaratkan keikut sertaan wanita secara maksimal di segala bidang. Wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria untuk ikut serta berkiprah dalam pembangunan nasional.

Pada beberapa tahun terakhir ini, keterlibatan wanita pada sektor publik menunjukkan angka yang terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi wanita untuk bekerja di sektor publik semakin tinggi. Beberapa faktor yang melatar belakangi mengapa terjadi peningkatan tersebut antara lain : tingkat pendidikan yang dimiliki, desakan ekonomi keluarga, waktu luang yang dimiliki wanita. Keperluan akan peningkatan ekonomi rumah tangga merupakan salah satu alasan utama para wanita meninggalkan peran mereka hanya sebagai ibu rumah tangga dan masuk ke pasar kerja.

Begitu besarnya potensi penduduk wanita,maka tidak mengherankan jika pemerintah mulai memberikan perhatian bagaimana memberdayakan penduduk wanita yang ada.Pemberdayaan perempuan tersebut ditunjukkan pemerintah melalui BKKBN. Program BKKBN mempunyai tujuan untuk mengangkat status keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera. Ada beberapa alasan mengapa wanita perlu diberdayakan, yaitu : 1) Wanita memegang sejumlah fungsi sentral dalam keluarga dan sekaligus merupakan dumber daya ekonomi yang cukup penting. Tak bisa dipungkiri wanita acapkali memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan ekonomi keluarga. 2) Masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja wanita.

Keterlibatan wanita di lapangan kerja sering kali menimbulkan kontroversi. Pertama berkaitan dengan perbedaan persepsi tentang fungsi wanita. Tidak sedikit masyarakat yang berpendapat bahwa fungsi wanita adalah sebagai ibu

rumah tangga. Kedua berkaitan dengan hak-hak wanita dalam dunia kerja. Pekerja wanita sering dipandang berada pada posisi marginal, dibanding dengan kesejahteraan yang diterima laki-laki.

Pendapatan wanita bekerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bagian pendapatan keluarga. Hasil kerja yang didapat dan berapapun hasil yang dibawa pulang oleh wanita bekerja semuanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan keluarganya. Hal ini menunjukkan bahwa istri yang bekerja membantu suami mencari nafkah mengabdi secara total kepada keluarga dan rumah tangganya, dengan mengesampingkan kebutuhan dirinya sendiri.

Motif dan tujuan dalam bekerja akan berbeda antara pria dan wanita. Bagi pria, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalankan karena tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Sedangkan bagi wanita, khususnya yang berstatus nikah bekerja dapat diartikan untuk membantu perekonomian keluarga. Bagi wanita yang mampu/kaya, bekerja berarti dapat berfungsi sebagai pengisi waktu atau untuk menunjukkan identitas diri.

Bagi wanita, keterlibatannya didalam bekerja mempunyai arti tersendiri. Yakni sebagai individu, isteri, ibu rumah tangga dan anggota masyarakat. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sering dianggap sebagai indikasi adanya transformasi ekonomi.

Dalam kondisi perekonomian yang berkembang ini, maka semakin besar kebutuhan masyarakat terhadap fenomena yang berkembang. Adanya globalisasi menjadikan semakin tipisnya batas antar satu negara dengan negara lain. Kemajuan teknologi berkembang demikian pesat. Masyarakat mempunyai keinginan yang besar untuk bisa menikmati hasil-hasil teknologi. Hal inilah yang

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..82

menjadikan tingkat konsumsi dalam keluarga meningkat pesat. Untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga tersebut jika hanya mengandalkan satu sumber penghasilan saja, tentunya akan timbul banyak kesulitan. Untuk itulah maka sebagian wanita memutuskan untuk ikut membantu perekonomian keluarga dengan ikut bekerja. Dengan ikut bekerja berarti wanita ikut pula menopang ekonomi keluarga. Namum tetap diharapkan wanita tidak melupakan kodratnya sebagai wanita dan ibu rumah tangga. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka permasalahan dapat dirumuskan adalah faktor apa saja yang menjadi motivasi wanita dalam bekerja dan seberapa besar kontribusi pendapatan wanita bekerja terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi motivasi wanita dalam bekerja dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pendapatan wanita bekerja terhadap pendapatan keluarga. TINJAUAN PUSTAKAI Pengertian Motivasi

Banyak ahli yang memberikan batasan tentang motivasi. Jika dipandang dari arti katanya, motivasi berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. Jadi motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai tujuan dan motifnya. Motivasi merupakan keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis. Karakteristik pokok motivasi adalah sebagai berikut : a. Dirasakan tentang adanya

kebutuhan atau ketidak seimbangan.

b. Mampu memacu perilaku manusia

c. Ada suatu tenaga dalam diri manusia

d. Ada dorongan yang membuat manusia berperilaku

e. Lingkungan bisa memperbesar dorongan ini

f. Bisa mengarahkan perilaku dan perilaku yang ditimbulkan selalu terfokus pada tujuan.

g. Perilaku yang timbul selalu dijaga kekuatannya atau ditingkatkan.

Dorongan individu dalam bertingkah laku dapat dirasakan apabila individu tersebut mempunyai kebutuhan dan akhirnya kebutuhan tersebut mampu memacu individu untuk berperilaku. Dan lingkungan disekitar individu dapat memberikan semangat pada diri individu yang akan memperkuat intensitas dorongan. Teori Hirarkhi Kebutuhan dari A. Maslow

Ada banyak Teori Motivasi yang bisa dikemukakan. Namun yang menyangkut manusia pada umumnya (bukan spesifik dalam organisasi) dapat dikemukakan disini adalah Teori Kebutuhan A. Maslow. Beberapa pertimbangan adalah sebagai berikut: a. Teori Maslow merupakan salah

satu teori yang berbentuk hirarkhi kebutuhan secara individu.

b. Bersifat aplikatif yaitu bisa diterapkan pada setiap individu baik dalam organisasi formal maupun non formal.

Maslow menyatakan bahwa kebutuhan manusia berjenjang. Manusia memenuhi terlebih dahulu kebutuhan pada jenjang pertama, dan setelah kebutuhan tersebut terpenuhi maka kebutuhan tersebut tidak menjadi motivasi lagi dan kemudian manusia dimotivasi oleh kebutuhan pada jenjang berikutnya, demikian seterusnya.

Adapun jenjang kebutuhan Maslow tersebut adalah sebagai berikut : a. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pokok manusia yang bersifat fisik, seperti makan, minum

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..83

, pakaian, perumahan dsb. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat pokok, karena kebutuhan ini telah ada sejak manusia dilahirkan. Seorang karyawan bersedia bekerja apabila karyawan tersebut mempunyai harapan jika penghasilan yang didapatnya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup secara layak dari waktu ke waktu. Manusia akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memenuhi fisiologisnya, hingga manusia termotivasi untuk bekerja agar terpenuhi kebutuhan tersebut. Dengan bekerja maka orang akan mendapatkan gaji/upah.

b. Kebutuhan Keselamatan Kerja Keselamatan dan keamanan kerja merupakan kebutuhan yang fundamental pula. Keselamatan kerja dalam hal ini merupakan keselamatan selama bekerja, terbebas dari ancaman kecelakaan kerja. Para pekerja dalam melaksanakan pekerjaaannya perlu mendapatkan perlindungan agar pekerja merasa aman dalam menjalankan tugasnya. Selain hal tersebut, rasa aman juga aman dari pemecatan sewaktu-waktu. Pekerja akan merasa aman jika bekerja pada perusahaan atau bidang yang dapat terjamin kelangsungan kerja/usahanya.

c. Kebutuhan Sosial Pada dasarnya manusia adalah makhluk soaial, yang cenderung menjalin hubungan dengan orang lain. Yang termasuk kebutuhan sosial adalah :

1. Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana mereka hidup dan bekerja/berusaha.

2. Kebutuhan untuk memasuki organisasi tertentu, agar bisa berpartisipasi dalam masyarakat. Perilaku manusia seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial tertentu seperti kelompok referensi, keluarga, dan kelompok lain dalam masyarakat .

d. Kebutuhan Penghargaan Manusia memiliki kebutuhan untuk dihargai, misalnya rasa hormat, harga diri, pujian, dsb. Pemenuhan akan harga diri bisa membawa perasaan percaya pada diri sendiri, nilai, kekuatan, perasaan dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri Manusia ingin mengembangkan kemampuan mentalnya dan kemampuan kerjanya melalui pengembangan pribadi. Oleh sebab itu pada tingkatan kebutuhan ini orang cenderung untuk selalu siap mengembangkan diri dan berbuat yang paling baik. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan pemenuhan diri, untuk menggunakan potensi diri, mengembangkan diri dan melakukan apa yang paling cocok serta menyelesaikan pekerjaan itu sendiri

Tenaga Kerja Dan Angkatan Kerja Yang tergolong sebagai tenaga

kerja adalah penduduk yang mempunyai umur didalam batas usia kerja. Di Indonesia, batas usia minimum untuk tenaga kerja adalah 10 tahun tanpa batas maksimum. Maka penduduk yang telah berusia 10 tahun ke atas dapat digolongkan sebagai tenaga kerja.

Tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang dimaksud angkatan kerja yaitu tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang sudah bekerja, kelompok yang menganggur dan mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkatan kerja yaitu golongan yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan golongan lain atau penerima pendapatan.

Angkatan kerja dibedakan pula menjadi 2 sub kelompok yakni pekerja dan penganggur. Yang dimaksud pekerja adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan BPS mendifinisikan bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..84

untuk mendapatkan upah atau membantu memperoleh pendapatan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara kontinu dalam seminggu .Sebaliknya penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama

sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu dan berusaha untuk memperoleh pekerjaan. Adapun jumlah Angkatan Kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.Jumlah Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin (Ribu)

KEGIATAN 2006 2007 2008

L P L P L P

ANGKATAN KERJA 67.750 38.639 68.720 41.221 69.144 42.803

Bekerja 61.977 33.480 63.148 36.782 63.899 38.653

Pengangguran 5.773 5.159 5.572 4.439 5.245 4.149

BUKAN ANGKATAN KERJA

12.692 41.730 13.360 40.817 13.697 40.997

Sekolah 7.130 6.400 7.135 6.643 6.800 6.426

Mengurus RT 729 31.249 1.272 30.717 1.592 31.179

Lainnya 4.833 4.082 4.953 3.458 5.305 3.392

TOTAL 80.442 80.370 82.079 82.039 82.841 83.800

Sumber: Sakernas, 2006-2008

Dari tabel diatas nampak bahwa jumlah pekerja wanita menempati porsi lebih dari 50% pekerja laki-laki. Dan jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa partisipasi wanita dalam bekerja semakin meningkat. Jika diprosentasekan maka jumlah angkatan kerja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.Prosentase Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin 2006 2007 2008

Laki-laki 84,2 83,7 83,5

Perempuan 48,1 50,2 51,1

Total 66,2 67,0 67,2

Sumber: Sakernas Dari tabel diatas nampak bahwa prosentase angkatan kerja wanita semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ).

Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dinyatakan untuk seluruh penduduk dalan usia kerja dan dapat pula dinyatakan untuk satu kelompok penduduk tertentu seperti kelompok tenaga pendidik dsb. Faktor yang dapat mempengaruhi besarnya TPAK yaitu pertama jumlah penduduk yang masih bersekolah. Semakin besar jumlah penduduk yang bersekolah semakin kecil jumlah angkatan kerja

dan semakin kecil Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ). Kedua jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga. Semakin banyak anggota dalam tiaptiap keluarga yang mengurus rumah tangga maka semakin kecil TPAK-nya. Ketiga umur, penduduk berusia muda tidak memiliki tanggung jawab yang begitu besar untuk mencari nafkah, hal ini disebabkan mereka sebagian besar masih sekolah. Penduduk dalam kelompok umur 25 – 55 tahun dituntut untuk lebih banyak ikut mencari nafkah, sehingga TPAK-nya relatif besar. Penduduk usia diatas 55 tahun sudah mulai menurun kemampuannya untuk bekerja, sehingga TPAK-nya

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..85

rendah. Keempat tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah dalam masyarakat semakin banyak anggota keluarga yang tertarik untuk masuk pasar kerja. Kenaikan tingkat upah mempengaruhi penyediaan tenaga kerja. Tingkat upah akan meningkatkan pendapatan sehingga pekerjaan menjadi lebih menarik. Kelima tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin banyak waktu yang disediakan untuk bekerja. Terutama bagi wanita dengan semakin tinggi pendidikannya maka kecenderungan untuk bekerja semakin besar dengan kata lain TPAK semakin besar seoerti tertera pada tabel-tabel diatas. Keenam adanya kegiatan ekonomi. Program pembangunan menuntut keterlibatan semua pihak dan dapat menumbuhkan harapan baru, harapan untuk dapat ikut menikmati hasil pembangunan. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Dewasa Ini

Partisipasi wanita dalam perekonomian bukanlah suatu hal yang baru. Berbagai bidang telah dimasuki wanita. Kenyataan ini menunjukkan semakin besarnya TPAK wanita dalam pasar tenaga kerja. Aktifnya wanita dalam kegiatan ekonomi bukan hanya didorong oleh diri sendiri melainkan juga berasal dari orang di sekitarnya.

Meningkatnya peran serta wanita dalam pembangunan bangsa pada hakikatnya adalah upaya meningkatkan kedudukan, peranan, kemampuan, kemandirian dan ketahanan mental serta spiritual wanita sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Dalam kenyataan yang telah berkembang maka partisipasi wanita dalam perekonomian bukanlah hal yang baru. Wanita telah dapat memasuki berbagai bidang pekerjaan.Aktifnya wanita bekerja bukan hanya didorong oleh diri sendiri

melainkan juga oleh orang disekitarnya. Motivasi Wanita Bekerja

Motivasi wanita dalam bekerja tidaklah sama antara satu dengan yang lain. Ada yang didorong oleh faktor ekonomi misalnya bekerja guna menambah pendapatan keluarga. Atau didorong oleh mental spiritual misalnya mempraktekkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh, atau sekedar menghabiskan waktu senggang.

Ada beberapa pendorong mengapa wanita memasuki lapangan kerja. Latar belakang tersebut antara lain : tingkat pendidikan yang dimiliki, desakan ekonomi keluarga, waktu luang yang dimiliki wanita. Keperluan akan peningkatan ekonomi rumah tangga merupakan salah satu alasan utama para wanita meninggalkan peran mereka hanya sebagai ibu rumah tangga dan masuk ke pasar kerja.

Menurut Lewis (1996) yang tertera dalam bukunya berjudul “Developing Women’s Potential “ terjadinya perkembangan peranan wanita bekerja disebabkan antara lain 1. Perubahan yang terjadi di

kehidupan masyarakat tani di desa menjadi masyarakat modern. Keadaan sosial ekonomi yang kurang baik di daerah pedesaan menjadi alasan utama masyarakat desa mengadu nasib ke kota. Kehidupan yang sulit inilah yang juga membuat kaum wanita tidak dapat berpangku tangan saja di rumah. Mereka tergugah untuk bertanggung jawab atas kelanjutan hidup keluarga dan karena itulah mereka bekerja.

2. Sektor industri yang berkembang pesat, sehingga terjadi penyerapan besar-besaran terhadap tenaga kerja. Karena kekurangan tenaga kerja, maka tenaga kerja wanita diperbantukan terutama pekerjaan yang tidak menuntut kekuatan fisik.

3. Semakin majunya dunia kerja, sehingga waktu kerja dapat

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..86

dipersingkat, yang memungkinkan wanita dapat membagi waktu antara tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan dengan baik.

4. Kemajuan wanita di sektor pendidikan. Dengan semakin luasnya kesempatan bagi wanita untuk menuntut ilmu, maka banyak wanita tidak lagi merasa puas bila hanya menjalankan peranannya di rumah saja. Mereka butuh kesempatan berprestasi dan mewujudkan kemampuan dan ketrampilan diri yang telah dipelajarinya.

Hipotesa 1. Motivasi wanita bekerja

terutama adalah untuk membantu suami meningkatkan pendapatan keluarga.

2. Pendapatan wanita bekerja mempunyai kontribusi yang cukup berarti dalam menunjang pendapatan keluarga.

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Taman, Kota Madya Madiun. Pemilihan lokasi di kecamatan Taman berdasar alasan bahwa di kecamatan tersebut banyak terdapat wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga yang juga bekerja. Selain itu lokasi penelitian merupakan lokasi tempat tinggal peneliti. Hal ini memungkinkan bagi peneliti untuk mendapatkan data yang akurat sehingga lebih mendukung analisa yang sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah wanita ibu rumah tangga yang bekerja yang berdomisili di wilayah kecamatan Taman Kota Madya Madiun. Ragam pekerjaan wanita mungkin sebagai pegawai negeri sipil, karyawan swasta, pedagang, pekerja jasa, atau buruh pabrik/industri.

Jenis Data Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer, adalah data yang

diperoleh dari pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Data ini adalah sumber utama penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data primer yang diambil meliputi identitas responde, usia, tingkat pendidikan ibu, jumlah tanggungan keluarga, waktu bekerja, pendapatan , pendapatan suami, pendapatan lain-lain, pengeluaran dan lain-lain.

b. Data Sekunder, yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Data ini diambil dengan tujuan untuk melengkapi informasi yang akan disajikan pada laporan penelitian. Data diperoleh dari literatur-literatur yang ada serta organisasi lain yang terkait yang sesuai dengan tema penelitian.

Teknik Pengumpulan Data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Metode Wawancara, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden. Wawancara bertujuan untuk memperoleh data mengenai pendapat kepala keluarga, usia, tingkat pendidikan ibu, jumlah tanggungan keluarga dsb. Metode ini menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan lebih dahulu. 2. Metode Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung kepada obyek penelitian yakni ibu-ibu rumah tangga yang bekerja yang berdomisili di kecamatan Taman Kodya Madiun. Populasi Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Penelitian

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satu satuan atau individu yang menjadi subyek

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..87

penelitian. Dalam penelitian ini populasi terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang bersuami dan bekerja, berusia antara 15 – 60 tahun.

b. Teknik Pengambilan Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan dijadikan obyek penelitian.Penetapan besarnya sampel secara pasti belum ada keseragaman dari para ahli statistik. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 orang dengan asumsi bahwa tidak ada perbedaan probabilitas pada responden maka strata sampling bersifat homogen. Cara pengambilan sampel adalah secara Quota Sampling sedang pemilihan sampel dilakukan secara acak.

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel. Adapun variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Dependen ( Y ) :

Kontribusi ibu rumah tangga. Diukur dengan cara : Pendapatan ibu ditambah pendapatan suami ditambah pendapatan lain-lain dikurangi pengeluaran , dibagi pendapatan keluarga total, dikalikan 100 %. Satuan yang digunakan persen.

b. Variabel Independen ( X ) : 1. Tingkat Pendapatan Ibu ( X1)

adalah pendapatan yang diperoleh ibu bekerja dan diukur dalam satuan rupiah per bulan.

2. Alokasi Waktu bekerja ( X2) adalah banyaknya waktu yang dicurahkan untuk bekerja , diukur dalan jam per hari.

3. Jumlah Tanggungan Keluarga ( X3), merupakan banyaknya anggota rumah tangga yang tidak produktif maupun yang produktif, yang secara ekonomis menjadi tanggungan dalam keluarga. Satuan yang digunakan adalah orang (jiwa ).

Metode Analisa Data Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan model analisa linier berganda. Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y = kontribusi pendapatan ibu rumah

tangga terhadap pendapatan keluarga

X1 = pendapatan ibu X2 = alokasi waktu bekerja X3 = jumlah tanggungan keluarga bo = konstanta regresi b1, b2, b3 = koefisien regresi e = standart error Uji signifikansi yang digunakan untuk menguji hubungan masing-masing variabel adalah : uji t, uji F ,dan uji R2. Selanjutnya untuk menganalisa besarnya kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga digunakan rumus sebagai berikut :

KY = X 100 %

Dimana : KY = kontribusi pendapatan ibu Uji Statistik Uji statistik ini dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Beberapa tahap pengujian yang dilakukan adalah 1. Uji t ( uji statistik secara individual

)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara individual. Uji statistik t sebagai berikut : Ho: β = 0 (variabel bebas secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..88

Variabel terikat ) H1: β ≠ 0 (variabel bebas secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat) Sedangkan hipotesis diterima atau ditolak dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Ho akan ditolak atau H1 diterima jika t hitung > t tabel atau – t tabel > t

hitung

Ho akan diterima atau H1 ditolak jika – t tabel < t hitung < t tabel

2. Uji F ( uji statistik secara keseluruhan ) Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara bersama-sama. Uji statistik F sebagai berikut: Ho: β = 0 (variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat) H1: β ≠ 0 (variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat) Sedangkan hipotesis diterima atau ditolak dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel. Ho akan ditolak atau H1 diterima jika F hitung > F tabel Ho akan diterima atau H1 ditolak jika F hitung < F tabel

3. Uji Determinasi ( R2 ) Uji R2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. R2 mempunyai nilai antara 0 – 1 ( 0 < R2 < 1 ). Semakin tinggi nilai R2 maka akan semakin besar sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan di daerah Kecamatan Taman, maka dapat dikemukakan gambaran mengenai responden.

Tabel 3. Pekerjaan Responden

Jenis Pekerjaan Jumlah %

PNS 13 26

Pegawai Swasta 7 14

Pedagang 23 46

Lainnya 7 14

Sumber : Data Primer Diolah

Dari tabel diatas dapat diamati bahwa prosentase terbesar responden adalah pedagang atau wiraswasta yang mencapai 46 %. Sedang PNS mencapai jumlah 26 %, dan pegawai swasta dan lain-lain mencapai 14 %. Wanita memang

banyak yang membantu perekonomian rumah tangga dengan berwirausaha.Sektor wirausaha banyak membantu ibu rumah tangga dalam meningkatkan pendapatan keluarga.

Tabel 4. Lamanya Masa Kerja

Lamanya Masa Kerja Jumlah %

1 – 10 tahun 26 52

11 – 20 tahun 9 18

21 – 30 tahun 7 14

>30 tahun 8 16

Sumber : Data Primer Diolah

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..89

Dari tabel di atas, masa kerja responden sebagian besar berada pada rentang 1 – 10 tahun yakni 52 %. Mereka termasuk keluarga muda. Sedang masa kerja 11 – 20 tahun mencapai 18 % , lebih dari 30 tahun 16 % dan sisanya antara masa kerja

21 – 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki pengalaman bekerja yang sedang, belum terlalu lama. Lamanya masa kerja juga mempengaruhi tingkat pendapatan yang diterima kaum wanita.

Tabel 4. Tingkat Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Jumlah %

Tidak Tamat SD 2 04

SD 4 08

SMP 7 14

SMA 18 36

Sarjana Muda 4 08

Sarjana 14 28

Kursus 1 02

Sumber : Data Primer Diolah Dari hasil penelitian, bahwa

sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA yakni 36 %, disusul kemudian dengan sarjana mencapai 28 %, SMP 14 % dan selain itu berada di bawah 10 %. Dapat

disimpulkan bahwa tingkat pendidikan wanita bekerja yang tertinggi adalah SMA.Tingkat pendidikan akan mempengaruhi besarnya upah yang diterima.

Tabel 6. Jarak Rumah Dengan Tempat Kerja

Jarak Rumah – Tempat Kerja Jumlah %

<5 Km 32 64

5 – 10 Km 8 16

10 – 15 Km 4 08

15 – 20 Km 5 10

>20 Km 1 02

Sumber : Data Primer Diolah Dari hasil pengamatan

peneliti, bahwa sebagian besar responden bekerja pada jarak yang dekat, < 5 Km, yakni sebanyak 64 % . Mereka bekerja tidak jauh dari tempat

tinggal, bahkan di sekitar tempat tinggal. Yang bekerja pada jarak 5 – 10 km mencapai 16 %, sedang yang bekerja > 10 km mencapai < 10 %.

Tabel 7. Alokasi Waktu Kerja

Alokasi Waktu Kerja Jumlah %

4 jam 8 16

5 jam 21 42

6 jam 13 26

7 jam 3 6

8 jam 5 10

Sumber : Data Primer Diolah Dari hasil pengamatan di

lapangan terlihat bahwa sebagian besar responden mengalokasikan

waktu kerja sebanyak 5 jam dalam sehari untuk bekerja. Hal ini terlihat dari hasil pooling sebesar 42 %.

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..90

Karena memang kebanyakan responden adalah pedagang. Mereka kadang berbisnis didekat rumahnya sendiri. Jadi mereka bisa bekerja

sambil mengawasi rumah tangga. Disusul yang alokasi waktu 6 jam sebesar 26 %, 4 jam sebesar 16 % dan yang 8 jam sehari sebesar 10 %.

Tabel 8. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Keluarga Jumlah %

1 orang 2 04

2 orang 7 14

3 orang 9 18

4 orang 20 40

>4 orang 12 24

Sumber : Data Primer Diolah Setelah melakukan penelitian

diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden memiliki anggota keluarga cukup banyak yakni 4 orang sebanyak 40 %, > 4 orang = 24 %, 3 orang 18 %, 2 orang 14 % dan yang anggota keluarga hanya 1 orang sebanyak 4 %.Jumlah anggota keluarga akan

mempengaruhi besarnya tingkat konsumsi dan beban hidup yang ditanggung.Jika jumlah tanggungan keluarga cukup banyak maka beban hidup juga semakin besar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan perekonomian rumah tangga.

Tabel 9. Motivasi Ibu Bekerja

Motivasi Bekerja Jumlah %

Pemantapan Identitas 1 02

Mendapatkan relasi/teman/hubungan 5 10

Mempraktekkan Ilmu 6 12

Membantu suami 11 22

Meningkatkan pendapatan keluarga 27 54

Sumber : Data Primer Diolah Dari hasil observasi diperoleh

hasil bahwa motivasi sebagian besar wanita bekerja adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga yakni mencapai 54 %, untuk membantu suami 22 %, mempraktekkan ilmu 12 % dan lainnya mencapai 10 % atau

kurang.Hal ini berkaitan dengan jumlah tanggungan keluarga. Jika jumlah anggota keluarga yang ditanggung cukup banyak maka kebutuhan hidup semakin besar pula. Maka para ibu termotivasi bekerja untuk meningkatkan pendapatan keluarga

. Tabel 10. Yang Mendorong Ibu Bekerja

Faktor Pendorong Bekerja Jumlah %

Dorongan diri sendiri 43 86

Dorongan suami 3 06

Dorongan orang tua 1 02

Lainnya 3 06

Sumber : Data Primer Diolah Dari hasil penelitian diperoleh

data bahwa pihak yang mendorong ibu bekerja sebagian besar adalah diri sendiri yakni sebesar 86 %, dorongan

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..91

dari pihak lainnya dibawah 10 %. Hal ini sejalan dengan meningkatnya biaya hidup rumah tangga dan kesadaran wanita untuk ikut berperan dalam meringankan beban keluarga.

Analisa Regresi Linier Berganda Teknik yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah menggunakan analisa regresi linier berganda dengan program SPSS.

Sebagai Variabel terikat ( Y ) adalah kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga. Sebagai variabel bebasnya adalah pendapatan ibu ( X1), alokasi waktu kerja ( X2) dan jumlah tanggungan keluarga ( X3). Hasil estimasi regresi antara variabel bebas dengan variabel terikat digambarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Unstandardized Coefficiens ( B )

Standardized Coefisiens ( B )

Sig Keterangan

(Constanta) X1

X2

X3

-8.656 0.000006333

4.373 1.483

0.555 0.441 0.137

0.063 0.000 0.000 0.073

Signifikan Signifikan Signifikan

R = 0.872 R2 = 0.760 Fhitung = 2.84

Model persamaan regresi linier berganda berdasar analisis diatas adalah : Y = - 8,656 + 0,000006333 X1 + 4,373 X2 + 1,483 X3 Adapun interpretasi dari persamaan diatas adalah : 1. b0 = - 8,656

Nilai parameter ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel pendapatan ibu, alokasi waktu, jumlah tanggungan keluarga ( X1,

X2, X3 = 0 ), maka kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga akan menurun sebesar 8,656 kali.

2. b1 = 0,000006333 Nilai parameter atau koefisien regresi b1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel pendapatan ibu meningkat 1 kali, maka kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga akan meningkat rata-rata sebesar 0,000006333 kali, dengan asumsi variabel yang lain tetap ( X2 dan X3 = 0 ) atau ceteris paribus.

3. b2 = 4,373 Nilai koefisien parameter regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap

variabel alokasi waktu meningkat 1 kali, maka kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga akan meningkat sebesar 4,373 kali, dengan asumsi variabel yang lain tetap ( X1 dan X3 = 0 ) atau ceteris paribus.

4. b3 = 1,483 Nilai koefisien parameter regresi b3 ini menunjukkan bahwa setiap variabel jumlah tanggungan keluarga meningkat 1 kali, maka kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga akan meningkat sebesar 1,483 kali, dengan asumsi variabel yang lain tetap ( X1 dan X2 = 0 ) atau ceteris paribus.

Pengujian Hipotesa a. Uji F

Untuk membuktikan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh signifikan

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..92

secara simultan terhadap variabel terikat, digunakan uji F. Dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai F hitung = 48,606. Nilai ini lebih besar dari nilai F tabel = 2,76 ( 48,606 > 2,76 ). Dengan tingkat signifikansi F hitung sebesar 0,000; sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan ibu ( X1 ), alokasi waktu kerja ( X2 ), dan jumlah tanggungan keluarga ( X3 ), secara simultan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga ( Y ). b. Uji t

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dilakukan pengujian secara parsial yakni dengan menggunakan Uji t. Adapun hasil uji t dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 12 Hasil Uji Parsial

Variabel Koef. Regresi t - hitung t - tabel Sig

X1 0,000006333 6,929 1,96 0,000

X2 4,373 5,345 1,96 0,000

X3 1,483 1,832 1,96 0,073

Adapun hubungan antara

kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut :

1.Uji parsial antara pendapatan ibu

( X1 ) dengan kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga ( Y ) Variabel pendapatan ibu ( X1 )

memiliki nilai t hitung sebesar 6,929. Nilai ini lebih besar dari nilai t tabel ( 6,929 > 1,96 ). Dengan tingkat signifikansi t hitung sebesar 0,000, ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel pendapatan ibu berpengaruh signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga. Seberapa besar pengaruhnya ditunjukkan oleh nilai koefisien regresinya 0,000006333 yang berarti jika pendapatan ibu bertambah satu rupiah maka kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga bertambah rata-rata 0,000006333 persen dengan mengganggap tingkat alokasi waktu kerja dan jumlah tanggungan keluarga konstan selama

periode pengamatan dan dalam wilayah yang diamati.

2.Uji Parsial antara alokasi waktu

kerja ( X2 ) dengan kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga ( Y ). Variabel alokasi waktu kerja ( X2 )

memiliki nilai thitung sebesar 5,345. Nilai ini lebih besar dari ttabl 1,96 ( 5,345 > 1,96 ). Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel alokasi waktu kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga. Jika dilihat pada tabel 4.8 terlihat bahwa 42 % responden mengalokasikan waktu bekerja sebesar 5 jam sehari. Mereka bekerja tidak jauh dari rumah agar selain bisa bekerja mereka juga bisa mengawasi rumah tangga. Karena memang pekerjaan ibu sangat berperan dalam menambah pendapatan keluarga. Tetapi mereka juga tidak mau terlalu banyak mengalokasikan waktu mereka hanya untuk bekerja, karena bagaimanapun juga , mereka tetap menomor satukan keluarga.

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..93

3. Uji Parsial antara jumlah

anggota/tanggungan keluarga ( X3 ) dengan kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga ( Y ). Variabel jumlah anggota /

tanggungan keluarga memiliki nilai thitung sebesar 1,832. Nilai ini lebih kecil dari ttabl 1,96 ( 1,832 < 1,96 ). Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,073 ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga kurang berpengaruh secara signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga. Hal ini disebabkan karena jika anggota keluarga bertambah maka beban ekonomi rumah tangga akan lebih berat. Jadi jika anggota keluarga bertambah maka kontribusi ibu bekerja akan berkurang. Karena biaya hidup akan lebih besar pula.

4.Uji Determinasi ( R2 )

Dari hasil analisa regresi diatas dapat dijelaskan bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,760. Artinya bahwa variasi kontribusi pendapatan ibu terhadap pendapatan rumah tangga ( Y ) sebesar 76 % dijelaskan oleh faktor-faktor : pendapatan ibu bekerja ( X1 ), alokasi waktu kerja, ( X2 )dan jumlah tanggungan keluarga ( X3 ). Sedang sisanya, 24 % dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Variabel lain tersebut mungkin dapat dijelaskan misalnya : kondisi perekonomian, tingkat upah, persaingan perdagangan, dsb. KESIMPULAN

Dari hasil analisis, uraian-uraian yang telah dijelaskan sebelumnya akhirnya dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Motivasi ibu bekerja yang paling

besar adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga yakni sebesar 54 %. Mereka memang sangat termotivasi untuk meningkatkan

pendapatan keluarga. Hal ini disebabkan karena tuntutan hidup yang semakin kompleks.

2. Faktor yang mendorong ibu bekerja adalah karena diri sendiri yakni sebesar 86 %. Mereka dengan sadar dan sukarela ikut membantu perekonomian keluarga.

3. Secara parsial, faktor pendapatan ibu ( X1 ), alokasi waktu kerja ( X2 ), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga ( Y ) . Artinya t1 dan t2 > ttabel, atau 6,929 dan 5,345 > 1,96

4. Sedang faktor tanggungan keluarga ( X3 ) mempunyai pengaruh yang kurang signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu terhadap pendapatan rumah tangga, karena nilai t3 < dari 1,96.

5. Diantara ketiga faktor tersebut diatas maka faktor pendapatan ibu ( X1 ) mempunyai pengaruh yang paling dominan. Hal ini terlihat dari nilai partial corelation X 1 adalah yang paling tinggi yakni sebesar 0,715.

6. Secara simultan, maka faktor pendapatan ibu ( X1 ), alokasi waktu bekerja ( X2 ) dan jumlah tanggungan keluarga ( X3 ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kontribusi pendapatan ibu terhadap pendapatan rumah tangga. Hal ini bisa dilihat dari uji F dimana nilai F hitung adalah sebesar 48,606 yang mana nilai tersebut lebih besar dari nilai F tabel yakni sebesar 2,76.

7. Berdasar uji Determinasi maka variasi variabel kontribusi pendapatan ibu terhadap pendapatan keluarga ,76 % dijelaskan oleh variabel pendapatan ibu ( X1 ), alokasi waktu kerja ( X2 ) dan faktor jumlah tanggungan keluarga ( X3 ). Sedang sisanya yakni 24 % dijelaskan oleh faktor yang lain.

Ekomaks Volume 1 Nomor 2 September 2012 MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN..94

SARAN 1. Perlu kiranya memberikan

tambahan ilmu dan ketrampilan kepada ibu-ibu tersebut. Dengan bertambahnya ilmu dan ketrampilan ,maka akan menambah kemampuan berproduksi para wanita tersebut, sehingga akan menghasilkan nilai yang lebih besar lagi.

2. Para wanita tersebut juga diharapkan dapat nenggali potensi diri yang lebih mendalam dan jangan berhenti untuk selalu menambah pengetahuan tentang berwirausaha. Dengan meningkatkan wawasan dan kemampuan, maka wanita akan menjadi kreatif dan inovatif menciptakan peluang-peluang pendapatan bagi keluarga.

3. Kepada peneliti selanjutnya, kiranya masih banyak faktor lain yang dapat dikembangkan dari penelitian ini. Variabel penentu dapat dikembangkan lagi. Mungkin masih ada banyak variabel diluar variabel penelitian ini yang dapat diuji. Misalnya penelitian wanita di sektor usaha tertentu, buruh pabrik, dsb.

DAFTAR PUSTAKA Bainar, 1998, Wacana Perempuan

Dalam KeIndonesiaan Dan Kemodernan, PT Pustaka Cipesindo Co dan UII, Yogyakarta

Damodar Gujarati, 1999, Ekonometrika Dasar, Terjemahan, Sumarno Zain, Penerbit Erlangga , Jakarta

Don Belante dan Mark Jackson, 1990, Ekonomi Ketenaga Kerjaan, Terjemahan Winandjaja dan M Yasin, LPFE-UI, Jakarta

Ester Boserup, 1984, Peranan Wanita Dalam Perkembangan Ekonomi, Terjemahan Mien Joebhaar dan Sunarto, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Handewi Saliem, 1995, Potensi Dan Partisipasi Wanita Dalam

Kegiatan Ekonomi Pedesaan, Majalah Prisma, No 6 tahun 24

Hardjito Nopuro, 1984, Peranan Wanita Dalam Pembangunan Di Indonesia, Bina Cipta, Jakarta

Hidayat Mukmin, 1989, Beberapa Aspek Perjuangan Wanita Di Indonesia, Bina Cipta Jakarta

Ken Suratiyah, 1997, Wanita Karir Dalam Perbincangan, Gema Insani, Jakarta

Maria Ulfah dan TO Ihrom, 1993, Peranan Wanita Dalam kedudukan Wanita Indonesia, UGM University, Yogyakarta

Mulyaningsih Sumiati, Rofiaty, 2000, Wanita Dan Sektor Informal : Peran Dan Kedudukannya Dalam Rumah Tangga, Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, Volume 12 No. 2, Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya, Malang

Munandar, 1985, Emansipasi Dan Peran Ganda Wanita Indonesia: Suatu Tinjauan Psikologis, Penerbit UI, Jakarta

Payaman Simanjuntak, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, LPFE UI, Jakarta.

Sagir Soeharsono, 1982, Kesempatan Kerja, Ketahanan Nasional Dan Pembangunan Manusia Seutuhnya,Penerbit Alumni, Bandung.