MOTIVASI 'hunaepi'

26
Apakah Motivasi Motivasi merupakan suatu unsur paling penting dari pengajaran efektif pengajaran yang berhasil (hal. 2) Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses internal (dari dalam diri seseorang) yang mengaktifkan, membimbing dan mempertahankan prilaku dalam rentang waktu tertentu (Baron, 1992; Schunk,1990). (hal. 2-3) dalam bahasa sederhana, motivasi adalah apa yang membuat anda berbuat, membuat anda tetap berbuat, dan menentukan kearah mana yang hendak anda perbuat (hal 3) Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik (Garner, Alexander, Gillingham, Kulikowich & Brown, 1991; Graham & Golan, 1991). (hal 3.4)

description

motivasi belajar

Transcript of MOTIVASI 'hunaepi'

Page 1: MOTIVASI 'hunaepi'

Apakah Motivasi Motivasi merupakan suatu unsur paling penting dari

pengajaran efektif pengajaran yang berhasil (hal. 2) Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai suatu

proses internal (dari dalam diri seseorang) yang mengaktifkan, membimbing dan mempertahankan prilaku dalam rentang waktu tertentu (Baron, 1992; Schunk,1990). (hal. 2-3)

dalam bahasa sederhana, motivasi adalah apa yang membuat anda berbuat, membuat anda tetap berbuat, dan menentukan kearah mana yang hendak anda perbuat (hal 3)

Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik (Garner, Alexander, Gillingham, Kulikowich & Brown, 1991; Graham & Golan, 1991). (hal 3.4)

Page 2: MOTIVASI 'hunaepi'

SOAL 1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?

jawaban :

Motivasi adalah sutu komponen paling penting dari pembelajaran dan satu komponen yang paling sukar untuk diukur. Kotivasi juga diartikan oleh ahli psikologis sebagai proses internal (dalam diri seseorang) yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu.

2. Jika ditinjau pada saat proses belajar mengajar pada saat kapankah guru membagkitkan motivasi siswa ?

Jawaban :

Dalam membangkitkan motivasi belajar siswa hendaknya guru memberikan motivasi dan penguatan pada saat guru mulai membuka pelajaran. Dalam membagkitkan motivasi ini guru dapat menggukan media, atau menceritakan sesuatu hal yang baru bagi siswa tersebut.

Page 3: MOTIVASI 'hunaepi'

Teori Motivasi1. Motivasi dan Teori Pembelajaran Perilaku

Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip bahwa prilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau prilaku yang terkena hukuman (hal 5)

Penghargaan dan penguatan, satu alasan mengapa penguatan yang pernah diterima merupakan penjelasan yang tidak memadai untuk motivasi karena motivasi manusia itu sangat kompleks dan tidak bebas dari konteks (situasi yang berhubungan) (hal 6)

Penentuan nilai dari suatu insentif, nilai motivasi dari suatu insentif tidak dapat diasumsikan, karena nilai itu dapat bergantung kepada banyak faktor (Chance, 1992) (hal 6).

2. Motivasi dan kebutuhan manusia

Bandura, 1986; Skinner, 1953, berbicara prihal motivasi untuk mendapatkan penguatan dan menghindari hukuman (hal 7).

Page 4: MOTIVASI 'hunaepi'

Hirarki kebutuhan maslow, menurut teori maslow kebutuhan yang berda pada hirarkhi lebih bawah paling tidak harus dipenuhi sebagain sebelum seseorang akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatnya (hal. 8)

Perbedaan kebutuhan dasar dan kebutuhan tumbuh

a. Kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, cinta dan penghargaan) adalah kebutuhan yang penting untuk kesehatan fisik dan psikologis (hal 8)

b. Kebutuhan tumbuh (kebutuhan untuk mengetahui, menghargai keindahan dan memahami, yang diupayakan untuk dipenuhi oleh seseorang setelah orang itu terpenuhi kebutuhan dasar (hal 8)

Aktualisasi diri, merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk menjadi apapun yang seseorang mampu untuk mencapainya (Maslow, 1954), (hal, 10)

Implikasi teori maslow dalam pendidikan, pentingnya teori Maslow dalam pendidikan terletak dalam hubungan antara kebutuhan dasar dan kebutuhan tumbuh (hal 10)

Page 5: MOTIVASI 'hunaepi'

3. Motivasi dan Teori disonan KognitifKebutuhan untuk mempertahankan gamabaran diri positif merupakan suatu motivator yang kuat (Covington, 1984), (hal 11)Festingger, 1957. Disonan kognitif adalah orang akan mengalami ketegangan atau ketidak nyamanan apabila nilai atau keyakinan yang dipegang secara kuat tidak cocok dengan atau tentang oleh keyakinan atau prilaku yang tidak konsisten secara psikologis (hal 12). Implikasi teori dison kognitif dalam pendidikan. Didalam tatanan pendidikan, teori disonam kognitif sering berlaku pada saat siswa menerima umpan-balik yang tidak menyenangkan atas kinerja akademik mereka (hal 13).

4. Motivasi dan teori kepribadian, Kata motivasi digunakan untuk memberikan suatu dorongan, kebutuhan, atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Motivasi juga dapat dikenakan pada prilaku dalam suatu ragam atau rentang situasi yang luas (hal 14)McCombs, 1991, ciri keperibadian ini merupakan hasil sejarah panjang dari motivasi situasionla untuk belajar (hal 15).

5. Motivasi dan teori atribusiteori atribusi (Graham, 1991; Hunter & Barker, 1989; Weiner, 1992, 1994) menyatakan bahwa sebagain besar penjelasan untuk berhasil dan gagal memiliki tiga karakteristik.

Page 6: MOTIVASI 'hunaepi'

(a) Apakah penyebab itu dipandang sebagai internal (berada dalam diri orang itu sendiri) atau external. (b) apakah penyebab itu dipandang sebagai stabil atau tidak stabil. (c) apakah penyebab itu dipersepsi sebagai dapat dikontrol tau tidak (hal 16)Atribusi untuk berhasil dan gagal. Teori atribusi terutama berkenaan dengan empat penjelasan untuk berhasil dan gagal dalam situasi pencapaian prestasi; kemampuan, upaya, kesukaran tugas, dan keberuntungan (hal 17)

Lokus kendali dan keyakinan kendali-diri. satu konsep penting dalam teori atribusi adalah lokus kendali atau lokus of control (Rotter, 1954). Lokus kendali merupakan suatu konsep kepribadian yang menaruh perhatian pada apakah seseorang menghubungkan tanggung jawab atas kegagalan atau keberhasilan mereka pada faktor-faktor internal atrau faktor-faktor eksternal (hal 19)

lokus kendali terbagai menjadi dua yaitu

a. Kendali diri internal adalah orang yang percaya bahwa berhasil atau gagal dikarenakan upaya atau kemampuannya sendiri.

b. Kendalai diri eksternal adalah cendrung lebih yakin bahwa faktor lain, seperti mujur, kesulitan tugas, atau tindakan orang lain, yang menyebabkan berhasil atau gagal (hal 19)

Page 7: MOTIVASI 'hunaepi'

Implikasi dari atribusi dan keyakinan kendali diri pada pendidikan, di kelas, siswa terus-menerus menerima informasi prihal tingkat kinerja mereka pada tugas-tugas akademik, baik relatif terhadap yang lain atau relatif terhadap sejumlah norma yang digunakan untuk menentukan apakh kinerja mereka dapat diterima. Umpan balik ini akhirnya mempengaruhi persepsi diri siswa (Pintrich & Blumentafeld, 1985). (hal 22)

6. Motivasi dan teori harapan.

Edwards (1954) dan Atkinson (1964) mengembangkan teori motivasi berdasarkan pada rumus berikut:

rumus ini disebut model harapan atau model valensi-harapan. Model valensi harapan merupakan suatu teori yang menghubungkan peluang dan insentif atas keberhasilan dengan motivasi (hal 23)

Motivasi (M) = peluang untuk berhasil yang dipersepsi

(Ps) x Nilai insentif keberhasilan (Is)

Page 8: MOTIVASI 'hunaepi'

Wigfield (1995), menemukan bahwa sumbangan bersama dua faktor, yaitu keyakinan siswa bahwa mereka mampu dan nilai yang mereka berikan terhadap sukses akademik, lebih besar daripada kemampuan mereka sebenarnya dalam meramalkan hasil belajar mereka (hal 24)

Teori harapan (expectancy theory) dengan menyatakan bahwa di bawah kondisi tertentu suatu peluang berhasil yang terlampau tinggi dapat merusak motivasi (hal 25).

Implikasi teori harapan pada pendidikan. Implikasi paling penting dari teori harapan adalah logika akal sehat bahwa tugas-tugas untuk siswa seharusnya jangan terlalu sulit atau terlampau mudah (hal 26).

Page 9: MOTIVASI 'hunaepi'

SOAL1. Apakah perbedaan kebutuhan dasar dan kebutuhan

tumbuh jika ditinjau dari segi pendidikan ?

Jawaban :

Kebutuhan dasar adalah kebutuhan akan rasa ama, cinta dan pengharagaan, kebutuhan dasar ini sangat penting untuk kesehatan fisik dan psikologis, kebutuhan dasar ini harus dipenuhi karan kebutuhan dasar ini sangat menunjang motivasi dalam belajar.

Kebutuhan Tumbuh adalah kebutuhan untuk megetahui, menghargai, dan memahami, yang diupayakan untuk dipenuhi oleh seseorang setelah orang itu terpenuhi kebutuhan dasarnya.

2. Apakah maksud dari M = Ps X Is ?

Jawaban:

M = Ps x Is merupakan bentuk perkalian dua faktor yang artinya bahwa apabila orang yakin bahwa peluang mereka untuk berhasil adalah nol atau apabila mereka memandang keberhasilan itu tidak memiliki nilai bagi mereka, maka motivasi mereka akan sama dengan nol.

Page 10: MOTIVASI 'hunaepi'

Cara Peningkatan Motivasi Berprestasi

Motivasi yang paling penting dalam psikologis pemdidikan adalah motivasi berprestasi atau achievement motivation (McClelland & Aktison, 1948) (hal 27)

Motivasi berprestasi adalah keinginan untuk mengalami keberhasilan dan berperan serta dalam kegiatan di mana keberhasilan bergantung pada upaya dan kemampuan seseorang ( hal 27)

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi ingin dan mengharapkan berhasil, apabila mereka gagal, mereka akan melipatgandakan upaya mereka sampai mereka benar-benar berhasil (Weiner, 1992) (hal 28)

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cendrung berhasil dalam tugas-tugas sekolah (Stipek, 1993) (hal 28)

1. Motivasi dan orientasi tujuan

Tujuan-tujuan belajar, orientasi motivasi dari siswa yang menempatkan penekanan utama pada pencapaian pengetahuan dan perbaikan diri. Hal ini juga disebut tujuan-tujuan ketuntasan

Page 11: MOTIVASI 'hunaepi'

Tujuan-tujuan Penampilan, orientasi motivasi dari siswa yang menempatkan penekanan utama pada perolehan pengakuan dari orang lain dan mendapatkan nilai bagus (hal 29)

Strategi metakongnitif atau belajar mendiri startegi ini melibatkan kegitan memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkan dan memonitor proses kongnitif sendiri (hal 30)

Implikasi atau secara tidak lansung maksud paling penting dari penelitian tetang tujuan-tujuan belajar lawan tujuan-tujuan penampilan adalah bahwa guru hendaknya berusaha untuk meyakinkan siswa bahwa guru hendaknya berusaha untuk menyakinkan siswa bahwa maksud dari kerja akademik adalah lebih terletak pada belajar bukan pada penampilan atau nilai (Hal 30- 31)

Berusaha untuk berhasil lawan menghindari kegagalan Aktinson (1964) mencatata bahwa individu dapat dimotivasi untuk berprestasi dengan salah satu dari dua cara yaitu ; (1) berusaha untuk berhasil atau menghindari kegagalan (2) berusaha untuk berhasil dari pada menghindari kegagalan ( pencari keberhasilan) (hal 35)

Page 12: MOTIVASI 'hunaepi'

2. Kertakberdayaan Belajar dan pelatihan atribusi

Suatu bentuk ekstrim dari motivasi untuk menghindari kegagalan disebut ketakberdayaan belajar (learned helplessness) yang merupakan persepsi atau pandangan bahwa apa pun yang dilakukan oleh seseorang, orang itu telah ditakdirkan untuk gagal atau tidak berhasil (Maier, Selgman, & Solomon, 1969) (hal 36).

3. Teori ke dalam Praktik

Membantu siswa mengatasi ketakberdayaan belajar. Konsep ketakberdayaan belajar diturunkan dari teori bahwa siswa dapat menjadi gagal akademik melalui proses pengkodisian berdasarkan pada umpan balik negatif dari guru, pengalaman sekolah, teman sejawat, dan siswa itu sendiri (hal 37)

Gutu dapat menetralkan sindrom melalui dua tingkatan yaitu elementer dan sekonder, meliputi latihan atribusi, restruktrurisasi tujuan, program percaya diri, pendekatan berjaminan keberhasilan, dan sistem umpan balik positif (hal 37)

a. Menonjolkan hal positif

Page 13: MOTIVASI 'hunaepi'

b. Singkirkanlah hal negatif

c. Mulailah dari yang dikenal menuju ke yang baru

d. Menciptakan tantangan dalam mana siswa secara aktif menciptkana masalah dan memecahkannya dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan mereka sendiri (hal 38).

4. Harapan guru dan hasil belajar

Bagaimana guru mengkomunikasikan harapan-harapan positif, merupakan hal yang penting bagi guru untuk mengkomunikasikan kepada siswa mereka harapan yang mereka dapat pelajari (babad, 1993) (hal 40).

a. Menunggu siswa untuk merespon atau memberikan jawaban

b. Menghindari pembedaan prestasi belajar di antara siswa yang tidak perlu (hal 40)

5. Kecemasan dan prestasi belajar

Kecemasan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan.

Page 14: MOTIVASI 'hunaepi'

Setiap siswa merasakan sejumlah kecemasan pada suatu waktu pada saat disekolah, dan untuk siswa tertentu, kecemasan menghambat belajar atau kinerja mereka secara serius, khususnya pada saat tes (king & Ollendick, 1989) (hal 41)

Sumber utama kecemasan diskolah adalah ketakutan akan gagal, disamping ketakutan akan, kehilangan harga diri (Hill & Wigfield, 1984) (hal 42)

Tes yang mulai dari soal mudah dan secara bertahap memasukkan soal yang lebih sulit lebih baik bagi siswa cemas, dan tes dengan standar, format jawaban singkat membantu siswa cemas itu (phillip, pitcher, worsham, & Miller, 1980) (hal 42)

Page 15: MOTIVASI 'hunaepi'

SOAL1. Apakah yang dimaksud dengan strategi metakongnitif ?

Jawaban :

Strategi belajar kingnitif atau belajar mandiri adalah strategi belajar yang melibatkan kegitan memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkan dan memonitor proses kongnitifnya sendiri

2. Bagaimanakah strategi guru untuk mengurangi dampak negatif kecemasan terhadap belajar dan kinerja siswa ?

Jawaban :

a. Menciptakan iklim kelas yang menerima, nyaman, dan nonkompetitif

b. Memberikan kesempatan siswa untuk membenarkan kekeliruan atau memperbaiki pekerjaan mereka sebelum mengumpulkan pekerjaan itu.

c. Guru dapat meniadakan tekanan waktu

d. Tes yang mulai dari soal mudah dan secara bertahap masuk soal yang lebih sulit.

e. Bentuk tes standar dengan format jawaban singkat.

Page 16: MOTIVASI 'hunaepi'

Bagaimana guru dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar

1. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

Motivasi intrinsik siswa umumnya mulai menurun mulai dari kelas-kelas awal sekolah dasar sampai sekolah menengah (Sethi, Drake, Dialdin, & Lepper, 1995).

Insentif Intrinsik, satu aspek dari sutu kegitan dimana orang yang terkait menikmatinya dan oleh karena itu memberikan motivasi (hal 44)

insentif Ekstrinsik, suatu ganjaran yang berada di luar kegitan terkait , sebagai misal penghargaan atau nilai bagus (hal 44)

Experimen Lepper tentang dampak ganjaran terhadap motivasi. Kesimpulan experimen Lepper dkk. (1973) bahwa menjanjikan ganjaran ekstrinsik untuk suatu kegitan yangs ecra intrinsik menarik dapat merusak minat intrinsik dengan membuat siswa mengharapkan suatu hadiah untuk melakukan apa yang pada mulanya dilakukan untuk tidak menerima sesuatu (hal 45).

Page 17: MOTIVASI 'hunaepi'

Apakah ganjaran merusak motivasi intrinsik ?. Penggunaan ganjaran sering meningkatakan motivasi

intrinsik, khususnya apabila ganjaran itu lebih ditentukan oleh kualitas kinerja daripada sekedar peranserta dalam sutu aktivitas (Deci & Ryan, 1985, 1987, Lepper, 1983) (hal 47)

Apabila ganjaran itu dipandang sebagai pengakuan atas kompetensi (Rosenfield, Folger, & Adelman, 1980) (hal 47)

Apabila tugas yang dikerjakan tidak amat menarik (Morgan, 1984)

Apabila ganjaran itu lebih berciri sosial (misalnya, medali) dari pada material (Cameron & Pierce, 1994; Cahnce, 1992; Miller & Hom, 1990; Ryan & Stiller)

Guru hendaknya berupaya membuat segala sesuatu yang mereka ajarkan semenarik mungkin secara intrinsik dan hendaknya menghindari pemberian ganjaran material apabila tidak diperlukan, namun guru hendaknya jangan menghentikan pemberian ganjaran ekstrinsik apabila diperlukan (Lepper, 1983).

Page 18: MOTIVASI 'hunaepi'

Seringkali hadiah ekstrinsik mungkin diperlukan untuk memicu siswa memulai aktivitas belajar namun dapat dihapus setahap demi setahap pada saat siswa sudah mulai menikmati aktivitas tersebut dan berhasil menyelesaikannya (Stipek, 1993) (hal 47).

2. Bagaimana guru dapat m eningkatkan motivasi intrinsik ?

a. Membangkitkan minat

b. Mempertahankan rasa ingin tahu

Berlyne (1965), membahas ras ingin tahu epistemik yaitu perilaku yang tertuju kepad perolehan pengetahuan, menguasai dan memahami lingkungan. Hipotesis bahwa ras ingin tahu epistemik berasal dari komflik konsep, yang terjadi pada saat informasi baru dirasakan bertentangan dengan dengan pemahaman sebelumnya (hal 49- 50).

c. Menggunkan berbagai macam model presentasi yang menarik, motivasi intrinsik untuk mempelajari sesuatu dapat ditingkatkan dengan menggunkan materi yang menarik, disamping dengan berbagai macam metode presentase (Shirley & Reynolds, 1988) (hal 50)

Page 19: MOTIVASI 'hunaepi'

c. Membantu siswa menetapkan tujuan mereka sendiri.

Prinsip mendasar dari motivasi adalah bahwa orang akan berkerja lebih keras untuk tujuan-tujuan yang mereka tetapkan sendiri dari pada tujuan-tujuan yang diperuntuhkan bagi mereka namun ditetapkan oleh orang lian (hal 50).

3. Prinsip- prinsip dalam pemberian intensif untuk belajar

Guru seharusnya selalu mencoba untuk memperkuat motivasi intrinsik siswa untuk beljar materi-materi akademik (Brophy, 1987) (hal 52).

a. Menyatakan harapan dengan jelas

Sering kali, kegagalan siswa untuk tugas tertentu disebabkan oleh kebingungan tentang apa yang diminta untuk mereka kerjakan (Anderson, Brubaker, Alleman-Brooks, & Duffy, 1985; Brophy, 1982). Pengkomunikasikan harapan dengan jelas merupakan suatu hal yang penting pada saat memberikan tugas kepada siswa (hal 52).

Page 20: MOTIVASI 'hunaepi'

b. Pemberian balikan yang jelas

Kata umpan balik atau balikan berarati informasi atas hasil-hasil dari upaya seseorang. Atau dapat juga dikatakan sebagai informasi ysng diterima siswa atas kinerja mereka dan informasi yang diterima guru atas akibat dari pengajaran mereka (hal 55).

c. Pemberian balikan segera

Kesegeraan balikan juga sangat penting (kulik & kulik, 1988)

d. Pemberian balikana sering

Balikan seharusnya sering diberikan kepada siswa untuk mempertahankan upaya terbaik mereka.

e. Penigkatan nilai dan adanya motivasi intrinsik

motivasi ditentukan oleh hasil kali antara nilai intensif suatu keberhasilan menurut persepsi individu dan peluang untuk berhasil menurut taksiran individu (Aktinson & Birch, 1978) (hal 58).

Page 21: MOTIVASI 'hunaepi'

SOAL1. Apakah perbedaan antara insentif intrinsik dan

insentif ekstrinsik ?

Jawaban :

Insentif intrinsik adalah satu aspek dari suatu kegiatan dimana orang yang terkait menikmatinya dan oleh karena itu memberikan motivasi.

Insentif ektrinsik adalah suatu ganjaran yang berada di luar kegiatan terkait, sebagai misal penghargaan atau nilai bagus.

2. Bagaimanakah bentuk implikasi dari teori harapan ?

Jawaban :

bentuk implikasi dari teori harapan adalah seluruh siswa harus memiliki kesempatan memperoleh ganjaran apabila mereka melakukan yang terbaik, namun seharusnya jangan ada stu orang siswa pun memperoleh kemudahan mencapai ganjaran maksimum.

Page 22: MOTIVASI 'hunaepi'

Bagaiman guru dapat memberikan ganjaran atas kinerja, upaya dan perbaikan

Sistem intensif yang diterapkan dikelas seharusnya memfokuskan pada upaya siswa, bukan kemampuan (hal 59)

1. Penggunaan pujian secara efektif Pujian berguna bagi bayak maksud dalam pengajaran

di kelas dan terutama digunakan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan memberikan balikan kepada siswa atas apa yang mereka lakukan dengan baik.

Tetapi bagaimanapun juga apa yang lebih penting dari pada besar pujian yang diberikan adalah cara bagaimana pujian itu diberikan (Nafpaktitis, Mayer, & Butterworth, 1985).

Pujian akan efektif sebagai motivator kelas sepanjang pujian itu lansung mengacu pada kinerja yang jelas, spesifik dan dapat dipecaya.

Pujian kontigen pujian yang mengacu pada kinerja yang jelas pemberiannya ditentukan oleh kinerja siswa disamping juga prilaku yang terdefinisikan dengan baik (hal 60)

Page 23: MOTIVASI 'hunaepi'

2. Penggunaan nilai sebagai insentif

Sistem penilaian yang digunakan kebanyakan sekolah melayani tiga fungsi yang berbeda pada waktu yang sama: evaluasi, balikan, dan insentif. Fungsi campuran ini membuat nilai menjadi kurang ideal bila haya melayani tiap-tiap fungsi (hal 63)

3. Harapan-harapan belajar individual

Cara lain dari pemberian insentif untuk belajar adalah dengan menghargai peningkatan yang berhasil dicapai siswa melalui rekornya sendiri yang lalu.

Salavin (1980; Beady, Salavin, & Fennessey, 1981) mengembangkan dan mengevaluasi suatu meode pengajaran siswa untuk peningkatan prestasi yang disebut harapan belajar individual atau Individual Learning Expectations (ILE). Ide dibalik ILE adalah menghargai siswa yang bekerja lebih baik dari pada yang mereka lakukan diwaktu lampau, agar tetap meningkatkan kinerjanya sampai mereka dapat menunjukkan prestasi sempurna sepanjang waktu (hal 65)

4. Penerapan teori di dalam praktek: perhitungan skor dasar ILE dan poin peningkatan.

Page 24: MOTIVASI 'hunaepi'

Dalam penerapan ILE, siswa seharusnya paling sedikit mendapat satu kuis pendek tiap minggu untuk tiap mata pelajaran. Kuis ini cukup terdiri dari 10 butir soal (hal 66)

a. Skor dasar awal

b. Poin peningkatan

c. Balikan kepada siswa

d. Perhitungan kembali skor dasar

e. Poin peningkatan dan nilai

5. Sistem insentif yang didasarkan pada struktur tujuan Salah satu aspeksistem insentif kelas yang telah mendapatkan

perhatian penelitian yang besar akhir-akhir ini adalah struktur tujuan (goal structure) kelas (hal 70)

Struktur tujuan, derajat suasana dimana siswa berada dalam hubungan kooperatif dalam mendapatkan ganjaran dikelas (hal 70)

Struktur tujuan kompetitif telah dikeritik karena tidak mendorong siswa saling membantu dalam belajar (Jhonson & Jhonson, 1987). Cendrung menumbuhkan iklim saling menjatuhkan di kelas ( Ames, 1986). Menciptakan sitwasi dimana siswa yang kurang panadai memiliki kesempatan kecil untuk berhasil (Slavin, 1995a) (hal 71).

Page 25: MOTIVASI 'hunaepi'

SOAL

1. Sebutkan manfaat penggunaan pujian secara efektif pada saat prose belajar mengajar di dalam kelas ?

Jawaban :

a. Memperkuat prilaku yang diinginkan dan memberikan balikan kepada siswa atas apa yang mereka lakukan dengan baik.

b. Sebagai motivator dalam proses belajar siswa

2. Sebutkan alasan kenapa Struktur tujuan kompetitif di kritik oleh para ilmuan (jhonson, Ames dan Salavin)

Jawaban :

a. Tidak mendoring siswa saling membantu dalam belajar

b. Cendrung menumbuhkan iklim saling menjatuhkan di kelas

c. Menciptakan situasi di mana siswa kurang pandai memiliki kesempatan kecil untuk berhasil

Page 26: MOTIVASI 'hunaepi'

SOAL KESELURUHAN1. Apakah pemberian pujian pada saat proses belajar mengajar

selalu efektif dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara keseluruhan ?

2. Apakah pemberian hadiah atau penghargaan kepada siswa pada saat proses belajar mengajar selalu berdampak positif ?

3. Apakah perbedaan membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dan bagaiman cara membangkitkan minat siswa dalam proses belejar-mengajar ?

4. Bagaimanakah cara mengetahui bahwa siswa itu termotivasi dalam prose belajar mengajar dan bagaiman cara mengukur motivasi siswa tersebut ?

5. Apakah maksud dari motivasi dapat berbeda dalam intensitas (kekuatan) dan arah ?

6. Apakah kita dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam waktu yang bersamaan dan bagaimanakah caranaya ?

7. Strategi pembelajaran apakah yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ?