MOTIVASI DAN ORIENTASI TUJUAN PENDIRI DALAM MEMBUKA ...repository.uinjambi.ac.id/1357/1/ELSA TIARA...
Transcript of MOTIVASI DAN ORIENTASI TUJUAN PENDIRI DALAM MEMBUKA ...repository.uinjambi.ac.id/1357/1/ELSA TIARA...
MOTIVASI DAN ORIENTASI TUJUAN PENDIRI
DALAM MEMBUKA KOPERASI SYARIAH 212
DI KOTA JAMBI
SKRIPSI
ELSA TIARA ARDIANTI
EES 150639
PEMBIMBING:
Drs. H. FATHUDDIN ABDI, SM. Hk., MM
G.W.I. AWAL HABIBAH, M.E.Sy.
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019 M/1441 H
ii
iii
iv
v
MOTTO
لنم خير لنم إن مىتم تعلمون ذ اوفروا خفافا وثقال وجاهدوا بأموالنم وأوفسنم في سبيل الله
Artinya:
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.1
1 Q.S. At-Taubah (9) : 41.
vi
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung.
Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan
bersabar. Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua tercinta,
Ayahanda (Dudi Haryanto) dan Bunda (Arida Royani), terimakasih atas kasih
sayang yang berlimpah juga atas limpahan doa dan motivasi yang terbaik untuk
saya. Semoga Rahmat Allah senantiasa tercurah untuk kalian.
Teruntuk adik-adikku (Debi Aris Irfani dan Adam Faiz Al Arkhan), jadilah anak
yang berbakti kepada orang tua. Gapailah cita-cita kalian setinggi mungkin.
Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:
Dosen pembimbing I (Bapak Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk.,MM) dan Dosen
Pembimbing II (Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.) yang senantiasa sabar
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah berikan
balasan terbaik baginya.
Untuk sahabat seperjuanganku, Lokal A Ekonomi Syariah terutama Pangestu
Juliyani, Yulia Desmayanti, Widiastuti, Nahdatul Khairiyah, Erva Avriana,
Wahidatul, dan Lilis Lestari. Kalian orang-orang baik dalam hidup saya.
Terimakasih untuk motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian karya ini.
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar,
untuk sebuah pengharapan agar hidup lebih bermakna, karena tragedi terbesar
dalam hidup bukanlah kematian tapi hidup tanpa tujuan. Untuk menjadi lebih
baik, teruslah belajar, berusaha, dan berdoa.
vii
ABSTRAK
Koperasi syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional yang didirikan oleh tokoh-
tokoh umat Islam sebagai implementasi semangat Aksi 212 yang penuh
persaudaraan dan kebersamaan. Semangat ini kemudian diwujudkan pada upaya
menjadikan Koperasi Syariah 212 sebagai wadah perjuangan ekonomi untuk
mencapai kemandirian ekonomi umat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
real motive dan real goal orientation dari pendirian Koperasi Syariah 212 di Kota
Jambi. Dengan metode penelitian adalah kualitatif, peneliti berupaya membangun
argumentasi rasional tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan real motive
dan real goal orientation pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212. Tempat
penelitian ini adalah Koperasi Syariah 212 Mayang. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa motivasi para pendiri Koperasi Syariah 212 Jambi
adalah motivasi sosial untuk menyatukan kekuatan umat, membantu
pengembangan UMKM, dan menjadikan umat mandiri di bidang ekonomi dengan
menciptakan produk sendiri, bahkan toko sendiri. Dengan orientasi tujuan untuk
mensejahterakan anggota maupun masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan baik
konsumsi, produksi dan distribusi.
Kata Kunci: Motivasi, Orientasi Tujuan, Koperasi Syariah 212.
ABSTRACT
Syariah cooperative 212 is a national primary cooperative founded by Muslim
leaders as an implementation of the spirit of 212 action which is full of
brotherhood and togetherness. This spirit was then manifested in the effort to
make Islamic cooperatives 212 as a vehicle for economic struggle to achieve the
economic independence of the people. This study aims to determine the real
motivation and real goal orientation of the establishment of 212 Islamic
cooperatives in the city of Jambi. The research method is qualitative, the
researcher seeks to build rational arguments about everything related to the real
motivation and objectives of the founder in opening a 212 Mayang syariah
cooperatives. Data collection techniques in this study used observation,
interviews, and documentation. The result of the study showed that the motivation
of the founders of the 212 Jambi cooperaative syariah was social motivation to
unite the strengths of the Ummah, help the development of Micro Small and
Medium Businessess, and make the people independent in the economic field by
creating their own products, even their own shops. With the aim of orientation to
the welfare of members and the community in meeting the needs of both
consumption, production, and distribution.
Keywords: Motivation, Goal Orientation, Syariah Cooperative 212
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.Sholawat selalu teriring kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam, beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya hingga
akhir zaman.
Skripsi ini dengan judul: Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri dalam
Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi, disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan untuk
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Prof. Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,
M.E selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Halimah Dja‟far, S. Ag, M.Fil.I. selaku
Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Sucipto, S.Ag., MA dan G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. selaku Ketua dan
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Drs. H. Fathuddin Abdi SM.Hk., MM selaku Pembimbing I dan G.W.I. Awal
Habibah, M.E.Sy. selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan
bimbingannya semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikannya.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR dan TABEL ................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Batasan Masalah............................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
F. Kerangka Teori............................................................................... 8
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 22
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 28
A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 28
B. Objek dan Waktu Penelitian........................................................... 28
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 29
D. Unit Analisis .................................................................................. 29
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 30
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... 35
A. Sejarah Singkat Koperasi Syariah 212 ........................................... 35
B. Alamat Koperasi Syariah 212 ........................................................ 36
C. Visi dan Misi Koperasi Syariah 212 .............................................. 37
xi
D. Tujuan Koperasi Syariah 212 ......................................................... 38
E. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah 212 ............................................ 39
F. AD/ART Koperasi Syariah 212 ..................................................... 39
G. Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 ..................................... 40
H. Produk-produk Layanan Jasa Koperasi Syariah 212 ..................... 41
a. Produk Pendanaan .................................................................... 41
b. Produk Pengembangan Usaha .................................................. 42
I. Manajemen Koperasi Syariah 212 ................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 47
A. Hasil (Temuan Penelitian) tentang Motivasi dan Orientasi
Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212
di Kota Jambi ................................................................................. 47
1. Real Motive Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah
212 di Kota Jambi .................................................................... 47
2. Real Goal OrientationPendiri dalam Membuka Koperasi
Syariah 212 di Kota Jambi ....................................................... 62
B. Pembahasan (Analisis Peneliti) tentang Motivasi dan Orientasi
Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212
di Kota Jambi ................................................................................. 73
1. Real Motive Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah
212 di Kota Jambi .................................................................... 73
2. Real Goal Orientation Pendiri dalam Membuka Koperasi
Syariah 212 di Kota Jambi ....................................................... 81
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 86
A. Kesimpulan .................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xii
DAFTAR GAMBAR dan TABEL
Gambar III.1 : Lokasi Kantor Koperasi Syariah dan Gerai 212 Mart ........ 37
Gambar III.2 : Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 Jambi .............. 40
Gambar III.3 : Produk-produk di Gerai 212 .............................................. 44
Tabel I.1 : Tinjauan Pustaka ............................................................... 23
Tabel IV.1 : Ringkasan Mengenai Orientasi Tujuan Para
Stakeholders ....................................................................... 64
Tabel IV.2 : Ringkasan Mengenai Motivasi dan Orientasi
Tujuan Pendiri .................................................................... 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 pasal 33 ayat 1,
mengungkapkan bahwa: “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan”.2 Dalam pasal ini tercantumnya dasar demokrasi
ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau
pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang lebih
diutamakan bukan kemakmuran perorangan (individu). Sebab, perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, perusahaan
yang sesuai dengan itu adalah koperasi.3
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
(Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1). Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
2Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Bab XIII tentang Perekonomian Nasional
dan Kesejahteraan Sosial, Pasal 33 ayat (1). jdih.pom.go.id/uud1945.pdf, akses pada 20 November
2018. 3 Suprianto, Skripsi Sarjana: Motivasi Anggota Dalam Melakukan Transaksi Simpan
Pinjam Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Lestari di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar
Utara Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Riau: UIN SUSKA Riau, 2013), hlm. 1.
http://repository.uin-suska.ac.id/9991/1 /2013_2013323EI.pdf diakses pada 20 Oktober 2018.
2
dan Undang-Undang Dasar 1945(Undang-Undang Koperasi Nomor 25
Tahun 1992 Pasal 3).4
Koperasi dibagi menjadi dua yaitu koperasi umum dan koperasi syariah.
Koperasi syariah memiliki pengertian dan peran yang sama dengan koperasi
umum. Namun koperasi syariah menggunakan konsep Syirkah Mufawadhoh yakni
sebuah usaha yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih,
masing-masing memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama besar dan
berpartisipasi dalam kerja. Maka masing-masing partner menanggung satu sama
lain dalam hak dan kewajiban.5
Koperasi syariah didirikan dengan sistem perekonomian koperasi yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yaitu dengan menjalankan koperasi yang
berasaskan demokrasi ekonomi serta kekeluargaan.6 Dengan keberadaan koperasi
diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip tolong
menolong. Orientasi ini perlu diaktualisasikan mengingat bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia mayoritas Muslim. Ini menjadi landasan kuat bagi
masyarakat akan pentingnya pendirian koperasi.7Sebagaimana firman Allah SWT
dalam Q.S. Al-Ma‟idah ayat 2 yang berbunyi:
... ا وووا علي البر و التهقوى . ول تعا و ووا علي ال ثم والعد ون وتع ...
Artinya:
4 Salmi Yuniar Bahri, Nova Hari Santhi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Koperasi Syariah di Kabupaten Lombok Timur, (STIA Muhammadiyah Selong), hlm. 17.
http://ejournal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jhm/issue/view/83 diakses pada 1 November 2018. 5 Ibid.
6https://uangteman.com/blog/blog/peran-penting-koperasi-syariah/, diakses pada 20
Oktober 2019. 7 Ropi Marlina, Yola Yunis a Pratami, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad
Syirkah Yang Sah, (Amwaluna, Vol. 1 No. 2, Juli 2017), hlm. 264.
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/download/2582/pdf diakses pada 1
November 2018.
3
...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...8
Sejarah jejak koperasi berdasarkan prinsip syariah telah ada dalam Islam,
hal itu dikenal sejak abad III Hijriyah di Timur Tengah dan Asia Tengah yang
secara teoritis dikemukakan oleh filsuf Islam.9 Inti dari kegiatan koperasi tersebut
adalah usaha bersama dengan penuh semangat saling tolong menolong dan
seirama kompak tidak ada penghianatan di antara para anggota koperasi. Para
anggota koperasi dalam melakukan pengelolaan koperasi bagaikan satu tubuh,
dimana satu anggota koperasi diibaratkan satu organ anggota tubuh manusia.
Setiap organ tubuh dengan organ tubuh yang lain terjalin hubungan yang
harmonis.10
Di kota Jambi, telah dibuka Koperasi Syariah 212 dalam bentuk usaha
yang diberi nama 212 Mart. Gerai ini merupakan usaha koperasi berbasis syariah
dan dibuka pertama kali pada 21 Februari 2018 di Jalan Sk Rd Syahbuddin
Nomor 14 A RT. 05 Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota
Jambi (36129) Telp: 0741-3601921. Anggota koperasi yang sudah bergabung
sekarang sudah mencapai 840 orang dan investor sebanyak 283 yang umumnya
berdomisili di Jambi dan ada pula yang di luar Jambi.11
. Orang tergabung dalam
organisasi karena terdorong adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
8 Q.S. Al- Ma‟idah (5) : 2.
9 Imam al-Farabi, Imam al-Syarakhsi dalam al-Mabsuth sebagaimana dinukil oleh M.
Nejatullah Siddiqi dalam Partnership and Profit Sharing in Islamic Law.
10
Nurhadi, Maqashid Koperasi Syariah, (I-Economic, Vol. 4, No. 2, Desember 2018),
hlm. 163. STAI Al-Azhar Pekanbaru. 11
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang jumlah anggota dan investor, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
4
hari. Sesuatu yang mendorong seseorang untuk tergabung dalam organisasi adalah
cerminan yang paling sederhana dari motivasi dasarnya.12
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.13
Motivasi berkoperasi
didasari oleh latar belakang kepentingan yang sama. Karena suatu aktivitas yang
sama akan membuahkan bentuk kerjasama yang harmonis. Sehingga pada
gilirannya akan memudahkan pencapaian tujuan bersama.14
Salah satu motivasi dari pendirian Koperasi Syariah 212 ini adalah adanya
motivasi sosial agar dapat menyatukan umat dalam kegiatan ekonomi. Dengan
orientasi tujuan adalah mensejahterakan anggota. Meskipun memang pada
awalnya koperasi ini berawal dari inisiasi para alumni 212, tidak menutup
kemungkinan bagi mereka yang tidak ikut aksi tersebut untuk menjadi anggota
koperasi ini. Karena banyak juga yang tertarik untuk mengembangkan bisnis
dengan sistem yang sesuai prinsip syariah.15
Jadi, Koperasi Syariah 212 ini bisa
menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat Islam di Kota Jambi sekaligus
menjadi bukti kekuatan umat Islam dalam segala aspek kehidupan.16
Sebagaimana
12
Jauhar Muammar, Skripsi: Pengaruh Motivasi Material dan Motivasi Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem, (Semarang: IAIN
Walisongo Semarang, 2014), hlm. 1.
13
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013), hlm. 143.
14
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 3.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019. 15
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3925780/siapa-sangka-minimarket-
ini-lahir-berkat-aksi-212 diakses pada 14 Juli 2019. 16
mysharing.co/koperasi-syariah-212-sejarah-bangkitnya-ekonomi-umat/ diakses pada 15
Juli 2019.
5
yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku Ketua Komunitas Koperasi
Syariah Jambi:
Koperasi Syariah ini didirikan dengan motivasi ini akan menjadi wadah untuk
membangkitkan ekonomi umat Islam. Selain itu, dengan adanya Koperasi Syariah
ini akan membuka peluang investasi halal bagi umat Islam dengan dibukanya
Gerai 212. Sehingga yang selama ini kita hanya menjadi konsumen saja, sekarang
kita bisa membuka toko sendiri. Karena Koperasi Syariah 212 ini adalah Koperasi
dari umat, oleh umat dan untuk umat.17
Namun, dalam kenyataannya pendirian Koperasi Syariah 212 ini belum
berjalan sebagaimana keinginan kuat di dalam hati setiap pendiri Koperasi
Syariah 212 tersebut. Indikasi ini muncul mengingat yang terjadi di lapangan,
tidak sedikit masyarakat yang menentang akan pendirian Koperasi Syariah 212
ini, terutama mereka yang kontra akan gerakan aksi bela Islam tiga tahun silam.
Berbagai macam tanggapan buruk yang muncul, karena memang sebenarnya
Koperasi Syariah 212 ini lahir dari semangat bersatunya umat Islam dalam hal
politik. Sehingga tanggapan masyarakat, menganggap mereka mendirikan
Koperasi Syariah 212 ini hanya untuk memperkuat kepentingan politik mereka
semata-mata. Bahkan berpikiran Koperasi Syariah 212 ini hanya untuk para
alumni Aksi 212 tersebut. Sehingga seolah-olah ada preseden keliru dalam
pandangan umum mengenai orientasi pendirian Koperasi Syariah 212 di seluruh
wilayah Indonesia, termasuk di kota Jambi.18
Seperti kata masyarakat setempat
yang sempat saya wawancarai dan dia bukan dari anggota koperasi tersebut:
212 Mart ini mematok satu pasar khusus. Jadi, dia tidak melepaskan konsep
ekonomi syariah secara terbuka. Jadi posisi konsumennya yang benar-benar suka,
senang, yang memang sepaham dengan aksi 212. Walau gak seluruhnya, tapi itu
17
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendirian 212, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
18
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendirian 212, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
6
semacam pembatas bagi pembeli lain yang memang gak suka, gak setuju dengan
aksi-aksi seperti itu. Selain menjadi penyedia perdagangan secara umum, secara
tidak langsung mereka ingin menunjukkan eksistensi mereka sebagai sebuah
organisasi.19
Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
menganalisis dan melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi yang
berjudul : Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi
Syariah 212 di Kota Jambi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana real motive pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 di kota
Jambi?
2. Bagaimana real goal orientation pendiri dalam membuka koperasi syariah
212 di kota Jambi?
C. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai. Maka objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah gerai 212 yang
berada di Mayang Mangurai saja. Karena di gerai itu merupakan Kantor Pusat
Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi yang mana data yang diperoleh nanti
akan lebih komprehensif.
19
Wawancara dengan Pak Nasrullah, selaku Masyarakat Umum tentang pandangan
mengenai 212 Mart, di Telanaipura, 1 Mei 2019.
7
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan pada
penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui real motive pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 di kota
Jambi.
2. Mengetahui real goal orientation pendiri dalam membuka koperasi syariah
212 di kota Jambi.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dapat dikategorikan kepada dua hal, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari segi teoritis, manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya baik yang tertarik
dengan penelitian sebidang maupun non-sebidang dengan objek penelitian
ini. Sehingga penelitian ini dapat dijadikan studi relevan bagi penelitian
tersebut.
2. Penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan bagi para akademisi, mahasiswa,
atau pelajar di bidang ekonomi terutama dalam bidang koperasi untuk
mengetahui motivasi dan orientasi tujuan pendiri dalam membuka koperasi
syariah 212.
Sedangkan manfaat penelitian ini secara praktisnya dapat dijelaskan
sebagai berikut:
8
1. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti pribadi sebagai bukti fisik telah
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca atau masyarakat sebagai bahan
pertimbangan untuk ikut memajukan Koperasi Syariah 212 Kota Jambi.
F. Kerangka Teori
1. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Melayu S.P. Hasibuan mendefinisikan motivasi sebagai
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala
daya upaya untuk mencapai kepuasan.20
Jadi, motivasi adalah kondisi psikologis dalam diri individu yang
menggerakkan individu untuk bertindak sehingga terjadi perubahan tingkah
laku yang disadari untuk mencap ai tujuan. Tindakan motivasi dapat berupa
kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai tujuan yang diharapkan.21
Berikut
ini akan dijelaskan mengenai fungsi motivasi, sumber motivasi dan teori
motivasi.
20
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2013), hlm. 143. 21
Badrudin, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 191.
9
a. Fungsi Motivasi
Hadari Nawawi mengemukakan fungsi motivasi bagi manusia yaitu:22
1) Sebagai energi atau penggerak bagi manusia, ibarat bahan bakar pada
kendaraan.
2) Pengatur memilih alternatif di antara dua atau lebih kegiatan yang
bertentangan. Dengan memperkuat satu motivasi, akan memperlemah
motivasi yang lain, maka seseorang hanya akan melakukan salah satu
aktivitas dan meninggalkan aktivitas yang lain.
3) Pengatur arah atau tujuan dalam melakukan aktivitas. Dengan kata lain
setiap orang hanya akan memilih dan berusaha untuk mencapai tujuan,
yaitu motivasinya tinggi dan bukan mewujudkan tujuan yang lemah
motivasinya.
Adapun fungsi motivasi adalah sebagai berikut:23
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
22
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008), hlm. 38. 23
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA, 2014), hlm. 85.
10
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
b. Sumber Motivasi
Teori motivasi yang sudah lazim dipakai untuk menjelaskan sumber
motivasi sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu smber motivasi dari
dalam diri atau motivasi intrinsik dan sumber motivasi dari luar atau motivasi
ekstrinsik.24
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik muncul karena motif yang timbul dari dalam diri
pegawai. Motif ini aktif atau berfungsi tanpa adanya rangsangan dari luar.
Faktor individual yang mendorong pegawai untuk melakukan sesuatu adalah:
a) Minat, pegawai akan merasa terdorong untuk melakukan suatu kegiatan
kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai dengan
minatnya.
b) Sikap positif, pegawai yang mempunyai sikap positif terhadap suatu
pekerjaan akan rela untuk ikut dan terlibat dalam kegiatan tersebut, serta
akan berupaya seoptimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya.
c) Kebutuhan, pegawai mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berupaya
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan melaksanakan serangkaian
aktivitas atau kegiatan.
24
Donni Juni Priansa, Perencanaan dan Pengembangan SDM, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 204-205.
11
Tidak semua pegawai memiliki motivasi intrinsik yang memadai
untuk mendukung kinerjanya dalam bekerja.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik muncul karena adanya rangsangan dari luar. Dua
faktor utama yang berkaitan dengan motivasi ekstrinsik pegawai dalam
organisasi diantaranya berkenaan dengan:
a) Motivator, berkaitan dengan prestasi kerja, penghargaan, tanggung jawab
yang diberikan, kesempatan untuk mengembangkan diri serta
pekerjaannya itu sendiri.
b) Kesehatan kerja, merupakan kebijakan dan administrasi organisasi yang
baik, supervisi teknisi yang memadai, gaji yang memuaskan, kondisi
kerja yang mendukung, serta keselamatan kerja.
Bagi pegawai dengan motivasi intrinsik yang lemah, maka motivasi
ekstrinsik perlu diberikan secara berkelanjutan.
c. Teori-teori Motivasi
Teori-teori tentang motivasi sangat banyak sekali dan tersebar dalam
arsiran berbagai bidang studi, misalnya dalam psikologi, manajemen, sosial,
dan lain sebagainya. Namun demikian, untuk menyederhanakan, berikut ini
disajikan beberapa teori motivasi yang pada umumnya dikenal, yaitu:
1) Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Teori motivasi Abraham Maslow dinamakan dengan “A Theory of
Human Motivation”. Teori ini mengikuti teori jamak, yakni seorang
berperilaku/bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-
12
macam kebutuhan.Teori ini menyatakan bahwa setiap diri manusia itu terdiri
dari atas lima tingkat atau hirarki kebutuhan, yaitu: 25
a) Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs), merupakan kebutuhan
tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.
Misalnya kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, dan
bernapas.
b) Kebutuhan rasa aman (Safety Needs), kebutuhan akan perlindungan dari
ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup, tidak dalam arti
fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal, dan intelektual.
c) Kebutuhan sosial (Social Needs), kebutuhan untuk merasa memiliki yaitu
kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
d) Kebutuhan akan harga diri atau pengakuan (Esteem Needs), kebutuhan
ini berkaitan dengan kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang
lain.
e) Kebutuhan aktualisasi diri (Self-Actualization Needs), kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat,
dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik
terhadap sesuatu.
2) Teori Kebutuhan Berprestasi McClelland
David Clarence McClelland memperkenalkan teori kebutuhan
berprestasi atau Need for Achievement (N.Ach), yang menyatakan bahwa
25
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (Motivasi dan Kepribadian),
Terjemah oleh Nurul Iman, (Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1984). hlm. 39-52.
13
motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan
prestasi. McClelland memperkenalkan tiga jenis motivasi, yang diidentifikasi
dalam buku “The Achieving Society”, yaitu motivasi berprestasi (N-Ach);
motivasi untuk berkuasa (N-Pow); dan motivasi untuk berafiliasi/bersahabat
(N-affil).
a) Kebutuhan Berprestasi (N-Ach)
Need for Achievement adalah kebutuhan untuk berprestasi yang
merupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan
masalah. Seseorang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi cenderung
untuk mengambil risiko. Kebutuhan akan berprestasi merupakan dorongan
untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar,
bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang
untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau
memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya
selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang
tinggi. Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah
pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang
timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya
imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari
masyarakat akan prestasinya yang berhasil dan diakui eksistensinya karena
prestasi yang diraihnya.26
26
David C. McClelland, Human Motivation, (Cambridge: Cambridge University Press,
1987), hlm. 223.
14
b) Kebutuhan Kekuatan (N-Pow)
Need for Power adalah kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan
refleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas, untuk memiliki pengaruh
kepada orang lain. Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk
membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu
tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari
individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.27
c) Kebutuhan Berafiliasi (N-Affil)
Need for Affiliation yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan
dorongan untk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain,
tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Kebutuhan akan
afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat,
kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang
mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam
pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.28
2. Orientasi Tujuan
Orientasi tujuan menurut Don Vandewalle terdiri dari Orientasi tujuan
pembelajaran (learning goal orientation), Orientasi tujuan pembuktian (prove
goal orientation), dan Orientasi tujuan penghindaran (avoiding goal
orientation). Vandewalle merincikan orientasi kinerja (performance goal
orientation) dari gagasan Carol S. Dweck menjadi dua dimensi yaitu
27
Ibid, hlm. 268.
28
Ibid, hlm. 333.
15
Orientasi tujuan pembuktian (prove goal orientation), dan Orientasi tujuan
penghindaran (avoiding goal orientation) sehingga Orientasi tujuan total
terbagi menjadi tiga dimensi. Orientasi tujuan pembelajaran adalah hasrat
individu untuk mengembangkan diri melalui usaha memperoleh keterampilan
baru, menguasai situasi baru dan meningkatkan kompetensi diri. Orientasi
tujuan pembuktian adalah hasrat individu untuk membuktikan kompetensi
diri dan mendapatkan penilaian yang baik tentang kompetensi yang dimiliki.
Orientasi penghindaran tujuan adalah hasrat untuk menghindari dalam
memperlihatkan tingkat kompetensi yang dirasa rendah dan untuk
menghindari penilaian buruk.29
Definisi orientasi tujuan secara konseptual dari sintesis uraian di atas
adalah sikap individu mengenai pencapaian sebuah keinginan yang
diungkapkan dalam bentuk respon terhadap kondisi yang berkaitan dengan
keberhasilan melaui indikator-indikator; sikap menginginkan tantangan untuk
pembelajaran (learning) dan sikap menginginkan penghargaan
(performance).30
Teori orientasi tujuan (goal orientation) merupakan bagian dari teori
motivasi yang dikemukakan oleh Edwin Locke. Teori ini menegaskan bahwa
individu dengan tujuan yang lebih spesifik dan menantang kinerjanya akan
lebih baik dibandingkan dengan tujuan yang tidak jelas seperti “melakukan
apa yang terbaik dari diri kita”, tujuan mudah yang spesifik atau tidak ada
tujuan sama sekali. Orientasi tujuan menentukan bagaimana seseorang
29
VandeWalle, D., Goal Orientation: Why Wanting to Look Successful Doesn’t Always
to Succes,. Organizational Dynamics, 30(2), 2001, hlm. 162. 30
Ibid.
16
berusaha untuk mencapai hasil yang diinginkannya. Orientasi tujuan adalah
konstruk yang menggambarkan bagaimana individu merespon, memberikan
reaksi dan menginterpretasikan situasi untuk mencapai suatu prestasi atau
kinerja tertentu.31
3. Koperasi Syariah
a. Pengertian Koperasi
Istilah koperasi berasal dari kata (co = bersama, operation =
usaha) yang secara bahasa berarti bekerja bersama dengan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu.32
Menurut Undang-Undang Nomor 12
tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia
adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.33
Menurut
Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
menyatakan bahwa, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi denganmelandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.34
31
E. A. Locke dan G. P. Latham, Building a Practically UsefulTheory of Goal Setting
and Task Motivation, (American Psychologist, 2002), hlm. 705. 32
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN-
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 1. 33
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967 Tentang Pokok-pokok
Perkoperasian Bab II Landasan-landasan Koperasi Pasal 3. Akses:
www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1967_12.pdf, diakses 12 Juli 2019. 34
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (1). Akses:
www.depkop.go.id/uploads/laporan/1566784877_uu_1992_25_perkoperasian.pdf, diakses pada 12
Juli 2019.
17
Menurut ILO (International Labor Organization) koperasi adalah
suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung secara sukarela
untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui suatu pembentukan
suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, melalui penyetoran
suatu kontribusi yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui
pembagian resiko dan manfaat yang wajar dar i usaha, di mana para
anggotanya berperan secara aktif.35
Koperasi dalam fiqh Islam dikenal dengan Syirkah atau semakna
dengan kata al-Syirkah atau semakna dengan al-Ikhtilat yaitu suatu
perserikatan/perkongsian. Adapun dari segi istilah, koperasi adalah akad
antara orang-orang untuk berserikat modal dan keuntungan.36
Menurut fatwa DSN MUI Nomor: 114/DSN-MUI/IX/2017
Tentang Akad Syirkah, bahwa Akad Syirkah adalah akad kerjasama
antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana setiap
pihak memberikan kontribusi dana/modal usaha (ra’s al-maal) dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau
secara proporsional, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak
secara proporsional. Syirkah ini merupakan salah satu bentuk syirkah
amwal dan dikenal dengan nama syirkah inan.37
35
Najibul Millah, Skripsi,2008, Strategi Koperasi Syariah dalam Upaya Pengembangan
Koperasi Primer Syariah. UIN Syarif Hidayatullah. Fakultas Syariah dan Hukum.
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7246/1/Najibul%20Millah-
FSH_NoRestriction.pdf. diakses pada 19 November 2018. 36
Ibid. 37
Fatwa DSN-MUI No: 114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad
Syirkah.https://ubico.id//wp-content/update/2019/02/114-Akad-Syirkah.pdf, akses pada 10
September 2019.
18
Pada umumnya, dalam kegiatan muamalah akad syirkah terbagi
menjadi beberapa macam sebagai berikut:
1) Syirkah al-Amlak adalah dua orang atau lebih memiliki harta
bersama tanpa melalui akad syirkah. Syirkah dalam kategori ini
terbagi menjadi beberapa yaitu:
a) Syirkah Ihtiyari (perserikatan dilandasi pilihan orang yang
berserikat), yaitu perserikatan yang muncul akibat keinginan dua
orang atau lebih untuk mengikatkan diri dalam satu kepemilikan.
Seperti dua orang bersepakat membeli suatu barang, atau mereka
menerima harta hibah dan wasiat.
b) Syirkah Jabr yaitu sesuatu yang ditetapkan menjadi milik dua orang
atau lebih tanpa kehendak mereka, seperti harta warisan yang
mereka terima dari orang yang wafat. Harta syirkah dari seorang
yang meninggal dunia secara otomatis menjadi milik bersama para
ahli warisnya.
c) Syirkah al-Uqud adalah syirkah yang akadnya disepakati dua orang
atau lebih untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dan
keuntungan. Fuqaha‟ membagi al-uqud ke dalam beberapa jenis:38
(1) Syirkah ‘Inan merupakan kerja sama antara dua orang atau lebih
yang melakukan suatu usaha dengan menyumbangkan modal
masing-masing pihak. Pengelolaan modal diatur dengan kesepakatan
38
Ropi Marlina, Yola Yunisa Pratami, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Penerapan Akad
Syirkah Yang Sah, (Amwaluna, Vol. 1 No. 2, Juli 2017), hlm. 266-267.
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/download/2582/pdf diakses pada 1
November 2018.
19
bersama dan laba yang didapat akan dibagi pada masing-masing
pihak secara proporsional berdasarkan besar kecilnya modal masing-
masing yang disetorkan.
(2) Syirkah Muwafadhah adalah kerja sama antara dua orang atau lebih
untuk melakukan suatu usaha dengan syarat modal, keahlian,
keuntungan, dan kerugian harus sama. Dengan kata lain, syirkah ini
merupakan perserikatan yang modal semua pihak dan bentuk
kerjasama yang mereka lakukan baik kualitas dan kuantitasnya harus
sama dan keuntungan dibagi rata.
(3) Syirkah Abdan adalah kerja sama dua orang atau lebih yang masing-
masing hanya menyumbang tenaga mereka tanpa melibatkan modal
berupa harta. Pembagian laba dalam syirkah ini tergantung pada
kesepakatan masing-masing pihak, karena pekerjaan yang dilakukan
dalam syirkah tersebut berbeda maka keuntungan yang diperoleh
pun berbeda.
(4) Syirkah Wujuh adalah kerja sama antara dua pihak yang sama-sama
melakukan kerja dengan pihak ketiga sebagai penyumbang modal,
baik sebagai pinjaman atau pun sumbangan. Dengan kata lain pihak
yang bersyirkah menjalankan suatu usaha tanpa menyumbangkan
mosal. Syirkah wujuh akan menghasilkan bagian yang jelas bagi
masing-masing pihak dari hutang modal tersebut, sehingga jumlah
laba atau rugi akan dibagi sesuai dengan tanggungan masing-masing.
20
Ketentuan kegiatan usaha menurut Fatwa DSN-MUI No:
114/DSN-MUI/IX/2017 yaitu:
1) Usaha yang dilakukan syarik (mitra) harus usaha yang halal dan
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Syarik (mitra) dalam melakukan usaha syirkah harus atas nama
entitas syirkah, tidak boleh atas nama diri sendiri.
3) Syarik (mitra) tidak boleh meminjam, meminjamkan,
menyumbangkan, atau menghalalkan ra’s al-maal dan keuntungan
kepada pihak lain kecuali atas dasar kesepakatan mitra-mitra.
4) Syarik (mitra) dalam melakukan usaha syirkah, tidak boleh
melakukan perbuatan yang termasuk at-ta’addi, al-taqshir, dan/atau
mukhalafat asy-syuruth.39
b. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah
Koperasi syariah menegakkan prinsip-prinsip ekonomi Islam,
sebagai berikut:
1) Kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat dimiliki oleh
siapapun secara mutlak.
2) Manusia diberi kebebasan bermu‟amalah selama bersama dengan
ketentuan syariah.
3) Manusia merupakan khalifah Allah dan pemakmur dimuka bumi.
39
Fatwa DSN-MUI No: 114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Syirkah.
https://ubico.id//wp-content/update/2019/02/114-Akad-Syirkah.pdf, akses pada 10 September
2019.
21
4) Menjunjung tinggi keadilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan
pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau
sekelompok orang saja.40
c. Ciri-ciri Koperasi Syariah
Sebagai lembaga keuangan mikro syariah, koperasi syariah juga
memiliki ciri-ciri yang merupakan identitas bagi koperasi itu sendiri.
Ciri-ciri yang dimiliki koperasi syariah dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Ciri-ciri Utama
a) Berorientasi bisnis, untuk mencari laba bersama, dan
meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk
anggota masyarakat.
b) Bukan lembaga sosial, tetapi koperasi syariah bermanfaat untuk
mengefektifkan pengumpulan serta penyaluran zakat, infaq, dan
shodaqoh yang berguna bagi kesejahteraan orang banyak.
c) Koperasi syariah ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran
serta masyarakat di sekitarnya.
d) Milik bersama masyarakat bawah dengan orang kaya di sekitar
koperasi syariah, bukan milik perorangan atau orang dari luar
masyarakat.
40
Abdullah Syafe‟i, Koperasi Syariah: Tinjauan terhadap Kedudukan dan Peranannya
dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, (Media Syariah, Vol. 14, No. 1, 2012), hlm. 53.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/view/1718, diakses pada 10 September
2019.
22
2) Ciri-ciri Khusus
a) Sifat dan karyawan koperasi syariah bertindak proaktif, tidak
menunggu tetapi menjemput bola bahkan berebut bola, baik
untuk menghimpun dana anggota maupun untuk pembiayaan.
b) Calon pengelola (manajer) yang dipilih harus memiliki aqidah
yang lurus, komitmen tinggi pada pengembangan ekonomi
ummat, amanah, jujur, dan jika memungkinkan minimal lulusan
D3 atau S1.
c) Kantor dibuka dalam waktu tertentu yang diterapkan sesuai
dengan kebutuhan pasar.
d) Koperasi syariah mengadakan pendampingan usaha anggota-
anggotanya.
e) Manajemen koperasi syariah adalah profesional Islami, misalkan
administrasi keuangan dilakukan dengan standar akuntansi
keuangan Indonesia yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi
syariah.41
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review)
merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai
literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya
terkait topik yang akan kita teliti. Berikut ini adalah tabel mengenai penelitian
41
Buchori, Nur S., Koperasi Syari’ah: Teori dan Praktek, (Tangerang Selatan: Pustaka
Aufa Media (PAM Press), 2012), hlm. 7.
23
terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti dalam menyusun penelitian ini.
Tabel penelitian terdahulu sebagai berikut:
Tabel I.1 Penelitian Terdahulu
N
o
Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan dan
Perbedaan
1.
Eca Tri
Luciana
, Yunus
Winoto
, dan
Rully
Khairul
Anwar
Jurnal
Univers
itas
Padjadj
aran
Tahun
2019
Motivasi
Pengelola
Dalam
Mendirika
n Taman
Baca
Masyaraka
t (TBM) di
Kabupaten
Bandung
Barat.
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah
pendekatan
kualitatif
dengan jenis
penelitian
fenomenologi.
Teknik
pengumpulan
data
menggunakan
observasi,
wawancara
dan melalui
studi
kepustakaan.
Motif tujuan
pengelola
mendirikan
TBM adalah
untuk
memfasilitasi
masyarakat
melalui
TBM,
meningkatka
n minat baca
masyarakat,
serta untuk
menyediakan
sarana yang
dapat
bermanfaat
bagi
masyarakat.
Sedangkan
motif alasan
pengelola
mendirikan
TBM yaitu
karena
kurangnya
informasi
atau
pengetahuan
masyarakat,
untuk
melestarikan
budaya
membaca,
menambah
pengetahuan
anak, untuk
membatasi
Persamaannya
membahas
motivasi
pendirian.
Perbedaannya,
penelitian ini
fokus pada
motivasi pendiri
membuka
Koperasi Syariah
212 bukan pada
Taman Baca
Masyarakat.
24
N
o
Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan dan
Perbedaan
pergaulan
yang tidak
terkontrol,
tingginya
angka buta
aksara, serta
kurangnya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
pendidikan.42
2. Dani
Rohmat
i dan
Imron
Mawar
di
Jurnal
Univers
itas
Airlang
ga
Tahun
2018
The
Empower
ment of
Economic
Communit
y After the
Action of
212
Metode
penelitian
menggunakan
metode
kualitatif.
Dengan teknik
sampling yang
digunakan
adalah
Purposive
Sampling yaitu
teknik
pengampilan
sampel sumber
data dengan
pertimbangan
tertentu.
Misalnya
memilih Ketua
Komunitas
Koperasi 212
di Jawa Timur.
The result
shows that
there are two
absolute
conditions,
whic must be
fulfilled to
build 212
mart. The
first
condition is
the owner of
212 mart
must be a
Moslem. The
second
condition is
the 212 mart
must be built
together in a
community-
based
development
becomes the
difference
between the
concepts of
212 mart
Persamaannya
terletak pada
objek yang diteliti
dan membahas
bagaimana
Koperasi Syariah
dengan gerai 212
sebagai usahanya
didirikan.
Perbedaannya
bahwa jurnal
tersebut lebih
mengungkap
tentang 212 mart,
sedangkan
peneliti lebih
terfokus pada
koperasi syariah
didirikan
sehingga bisa
terbentuk 212
mart.
42
Eca Tri Luciana, Yunus Winoto, dan Rully Khairul Anwar, Motivasi Pengelola Dalam
Mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bandung Barat. (Indonesian Journal of
Academic Librarianship, Volume 3, Issue 2, Juni 2019),
journals.apptisjatim.org/index.php/ijal/article/download/58/30, akses pada 3 November 2019.
25
N
o
Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan dan
Perbedaan
with the
general mart,
which is only
owned by
individuals.43
3. Veronic
a
Wulan
Dary
Skripsi
Institut
Agama
Islam
Negeri
Surakar
ta
Tahun
2018
Praktik
Waralaba
212 Mart
Menurut
Fatwa
DSN-MUI
No.
114/DSN-
MUI/IX/2
017
tentang
Akad
Syirkah
dan
Peraturan
Pemerinta
h No. 42
Tahun
2007
tentang
Waralaba
(Studi di
Komunitas
Koperasi
Syariah
212
Surakarta)
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah
kualitatif
deskriptif.
Metode
pengumpulan
data
menggunakan
wawancara,
observasi dan
dokumentasi.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
praktik
waralaba 212
mart yang
dilakukan
oleh
Komunitas
Koperasi
Syariah 212
di Surakarta
sesuai dengan
fatwa DSN-
MUI Nomor:
114/DSN-
MUI/IX/2017
tentang akad
syirkah dan
Peraturan
Pemerintah
Nomor: 42
Tahun 2007
tentang
waralaba.44
Persamaannya
terletak pada
objek yang diteliti
yaitu Koperasi
Syariah 212.
Perbedaannya
peneliti mengkaji
tentang motivasi
dan orientasi
pendiri dalam
membuka
Koperasi Syariah
212 bukan
meneliti tentang
penerapan akad
syirkahnya.
4. Fitria
Parlina
Skripsi
Univers
Motivasi
dan
Manajeme
n Modal
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
Persamaannya
membahas
motivasi
pendirian
43
Dani Rohmati, Imron Mawardi, The Empowerment of Economic Community After the
Action of 212, (Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 307, No. 1,
2018), hlm. 384. http://www.atlantis-press.com/proceedings/sores-18/55915359, diakses pada 11
September 2019. 44
Veronica Wulan Dary, Skripsi, 2018, Praktik Waralaba 212 Mart Menurut Fatwa
DSN-MUI No. 114/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Syirkah dan Peraturan Pemerintah No. 42
Tahun 2007 tentang Waralaba (Studi di Komunitas Koperasi Syariah 212 Surakarta), Institut
Agama Islam Negeri Surakarta. eprints.iain-surakarta.ac.id/2568/, diakses pada 10 Juli 2019.
26
N
o
Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan dan
Perbedaan
itas
Negeri
Malang
Tahun
2018
Kerja
Koperasi
(Studi
pada
Koperasi
Angkot
GLAM
Barokah
Mandiri,
Permitama
, dan Al
Setia
Kawan di
Malang)
kualitatif.
Analisis data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini
adalah analisis
content atau
analisis isi
yang
memfokuskan
pada hal
penting
terhadap isi
suatu data
yang diperoleh
melalui
wawancara,
observasi, dan
dokumentasi.
motivasi
berorganisasi
bagi anggota
koperasi
angkot
karena
dorongan
rasa sosial
dan dorongan
kebutuhan
berbisnis
mikrolet.
Perencanaan
modal kerja
disusun
melalui rapat
penyusunan
Rencana
Anggaran
Belanja
(RAB)
koperasi.45
koperasi.
Perbedaannya
penelitian ini
terfokus pada
motivasi dan
orientasi tujuan
Koperasi Syariah
212 di Kota
Jambi. Bukan
koperasi angkot
GLAM Barokah
Malang.
Penelitian ini juga
tidak membahas
manajemen modal
kerja koperasi.
5. Hasbull
ah
Jurnal
Univers
itas
Mercu
Buana
Jakarta
Tahun
2018
Konsep
Diri dan
Orientasi
Tujuan
sebagai
Faktor
Penting
dalam
Orientasi
Umpan
Balik
Manajer
dalam
Mendukun
g Proses
PDCA
(Plan Do
Check
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah
kuantitatif
asosiatif
melalui
metode survei.
Dengan
metode
pengumpulan
data berupa
kuesioner.
Hasil
penelitian
menyimpulka
n bahwa
konsep diri
dan orientasi
tujuan
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
orientasi
umpan balik.
Untuk
meningkatka
n orientasi
umpan balik
seorang
Persamaannya
membahas
orientasi tujuan.
Perbedaannya
penelitian ini
fokus membahas
orientasi tujuan
pendiri koperasi
syariah 212 bukan
orientasi tujuan
umpan balik
manajer.
45
Fitria Parlina, Skripsi, 2018, Motivasi dan Manajemen Modal Kerja Koperasi (Studi
pada Koperasi Angkot GLAM Barokah Mandiri, Permitama, dan Al Setia Kawan di Malang),
Universitas Negeri Malang, karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/69581,
akses pada 3 November 2019.
27
N
o
Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Persamaan dan
Perbedaan
Action) manajer,
maka perlu
ditingkatkan
konsep diri
dan orientasi
tujuannya.46
6. Suprian
to
Skripsi
Univers
itas
Negeri
Sultan
Syarif
Kasim
RIAU
Tahun
(2013)
Motivasi
Anggota
dalam
Simpan
Pinjam
dengan
Koperasi
Unit Desa
(KUD)
Mukti
Lestari di
Desa Kayu
Aro
Kecamata
n Kampar
Utara
Menurut
Perspektif
Ekonomi
Islam.
Metode
penelitian yang
digunakan
adalah
kualitatif.
Teknik
pengumpulan
data ialah
observasi,
wawancara,
dan angket.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
tinjauan
ekonomi
Islam
terhadap
motivasi
anggota
koperasi
dalam
melaksanaka
n transaksi
pinjam pada
umumnya
baik namun
belum
memakai
sistem
syariah.47
Persamaannya
yaitu sama-sama
meneliti motivasi
di Koperasi
Syariah.
Perbedaannya ini
membahas
motivasi anggota
dalam simpan
pinjam,
sedangkan
peneliti
membahas
tentang motivasi
pendirian KS 212.
46
Hasbullah, Konsep Diri dan Orientasi Tujuan sebagai Faktor Penting dalam Orientasi
Umpan Balik Manajer dalam Mendukung Proses PDCA (Plan Do Check Action), (Jurnal PASTI,
Vol. 10, No. 3, 2018), https://media.neliti.com/media/publications/182863-ID-konsep-diri-dan -
orientasi-tujuan-sebagai.pdf. diakses pada 29 Juni 2019. 47
Suprianto, Skripsi, 2013, Motivasi Anggota dalam Melaksanakan Transaksi Simpan
Pinjam dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Lestari di Desa Kayu Aro Kecamatan Kampar
Utara Menurut Perspektif Ekonomi Islam. UIN SUSKA Riau. repository.uin-
suska.ac.id/9991/1/2013_2013323EI.pdf, diakses 19 November 2018.
28
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian kualitatif.
Menurut Beni, penelitian kualitatif menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuan penelitiannya.48
Dengan pendekatan kualitatif, peneliti berupaya membangun argumentasi rasional
tentang segala macam hal yang berkaitan dengan motivasi dan orientasi tujuan
pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 ini.
B. Objek dan Waktu Penelitian
Objek penelitian ini adalah Koperasi Syariah 212 yang beralamat di Jalan
Sk Rd Syahbuddin Nomor 14 A RT 05, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan
Alam Barajo, Kota Jambi (36129) Telp: 0741-3601921. Dimana peneliti
memperoleh informasi dari Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi yang
berkaitan dengan motivasi dan orientasi tujuan pendiri dalam membuka koperasi,
yaitu Bapak Agus Setiawan Konoras. Selain itu, peneliti juga memperoleh
informasi dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) Koperasi Syariah 212 Jambi,
Admin Kantor Koperasi Syariah 212 Jambi, serta masyarakat umum. Penelitian
ini dilakukan dari tanggal 29 Juli 2019 s/d 19 Oktober 2019.
48
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 183-
184.
29
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer
dan sata sekunder.
1. Data primer adalah data yang diambil atau dihimpun langsung oleh peneliti.49
Pada penelitian ini sumber data primer diambil dan dihimpun langsung dari
Koperasi Syariah 212 Kota Jambi dengan mewawancarai pihak-pihak terkait
terutama pendiri Koperasi Syariah 212.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai
data pendukung yang diperoleh dari lapangan. Data sekunder merupakan
sumber data yang sudah tersedia baik melalui media cetak ataupun media
elektronik.50
Media cetak yang dapat dijadikan sumber pada penelitian ini
adalah laporan penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal yang telah diterbitkan,
baik itu paper atau makalah serta materi dalam bentuk slide show oleh
institusi, dan lain sebagainya. Sementara sumber dari media elektronik, yaitu
mengunjungi situs-situs tertentu terkait Koperasi Syariah 212 dan website
resmi Koperasi Syariah 212 yaitu https://www.koperasisyariah212.co.id atau
website resmi lainnya.
D. Unit Analisis
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang
49
Ridwan, Metodologi dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 24. 50
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta:
Gramedia Publishing, 2013), hlm. 94-95.
30
berintergrasi secara sinergis.51
Unit analisis dalam pengambilan sampel disebut
juga dengan teknik sampling. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel
untuk menentukan sampel yang akan digunakan pada penelitian. Adapun teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti memilih beberapa informan yang
diteliti berikut ini: Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi, Admin Kantor
Koperasi Syariah 212 Jambi, dan Dewan Pengawas Syariah 212 Jambi.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan, peneliti akan
menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
1. Pengamatan
Pengamatan atau observasi merupakan serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh peneliti terhadap suatu proses atau objek dengan tujuan untuk
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena atau perilaku berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.52
Teknik observasi
yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi partisipasi pasif,
dimana peneliti datang langsung ke Koperasi Syariah 212 untuk mengamati
kegiatan yang dilakukan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi
51
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm. 218. 52
Ibid, hlm. 73-74.
31
dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan
lain. Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi
atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam
(in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan,
dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama.53
Peneliti melakukan wawancara dengan Wakil Ketua Koperasi Syariah
Komunitas Jambi yaitu dengan Bapak Agus Setiawan di gerai 212 Mart Mayang
Lantai 2 yang merupakan kantor Koperasi Syariah 212 tersebut. Yang secara
langsung bertanya dengan detil tentang motivasi dan orientasi tujuan pendiri
membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi. Peneliti juga melakukan
wawancara dengan Pak Tarmidzi selaku Dewan Pengawas Syariah di Koperasi
212 tersebut serta wawancara dengan admin Kantor Koperasi Syariah 212.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiono, dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar, karya-karya
monumental dari seseorang.54
Hal-hal yang peneliti dokumentasikan adalah pada
saat meminta dokumen mengenai profil, sejarah dari Koperasi Syariah 212 di
dalam buku RAT Koperasi Syariah 212, dokumen akad syirkah Koperasi Syariah
212, manajemen Koperasi Syariah 212, dan segala sesuatu yang dapat
53
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
Edisi Pertama, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 138-139. 54
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm. 75.
32
menggambarkan keadaan lembaga Koperasi Syariah 212 tersebut. Kemudian
peneliti juga mengambil foto ketika melakukan wawancara dengan para informan.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam
hal ini Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, menyatakan bahwa analisis
telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke
lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.55
1. Analisis sebelum di lapangan
Peneliti kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di
lapangan.56
2. Analisis data di lapangan model Miles dan Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai
setelah dianalisis ternyata terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 245. 56
Ibid.
33
dianggap kredibel. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification, dijelaskan sebagai berikut:57
a) Data Reduction (Reduksi Data), adalah data yang diperoleh dari
lapangan yang jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin
lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya
bila diperlukan.
b) Data Display (Penyajian Data), setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini
Miles dan Huberman menyatakan yang paling sering digunakan
57
Ibid, hlm. 246.
34
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat naratif.
c) Conclusion Drawing/verification, langkah ketiga dalam analisis data
kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
kesimpulan dari verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Koperasi Syariah 212
Pembentukan Koperasi Syariah 212 ini untuk menjaga semangat aksi 212
yang mencerminkan perdamaian, persatuan, semangat kebangsaan, Ukhuwah
Islamiyah, menegakkan keadilan hukum di Negeri ini dan sebagai momen
kebangkitan Islam di Indonesia.58
Sejarah berdirinya Koperasi Syariah 212 Jambi
tidak terlepas dari sejarah berdirinya Koperasi Syariah 212 yang berpusat di
Bogor yang merupakan koperasi tingkat Nasional. Di Kota Jambi, mereka yang
bergabung menjadi anggota sudah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk
mengumpulkan 100 orang ini membutuhkan waktu tidak kurang dari satu tahun.
Yang mana ini nantinya akan didaftarkan ke Koperasi Syariah 212 Pusat secara
online. Mereka semua juga membayar iuran pokok dan wajibnya secara online.
Kemudian mendapatkan notifikasi berupa E-Mail. Setelah terdaftar, maka
resmilah terbentuk yang namanya Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi.
Setelah ada komunitas, maka Koperasi Syariah 212 Jambi mengadakan sosialisasi
untuk menarik lebih banyak orang agar bergabung menjadi anggota atau investor.
Sosialisasi itu giat dilakukan di masjid-masjid, melalui media sosial, menyebarkan
brosur-brosur dan lain sebagainya.
Tidak berhenti disitu saja, para pendiri Komunitas ini berpikir agar ada
kegiatan di dalam Komunitas itu, maka seluruh pendiri berkumpul dan berinisiatif
untuk membuka Koperasi Syariah 212 dengan jenis usaha yang dijalankan adalah
58
Ibid.
36
Mini Market 212. Para pendiri Koperasi Syariah 212 ini juga melihat potensi
ekonomi syariah yang ada di Kota Jambi cukup berkembang, memicu mereka
untuk menggiatkan berbagai kegiatan ekonomi melalui pembentukan Koperasi
Syariah 212 yang hingga sekarang masih terus beroperasi.
Para anggota Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi telah menunjukkan
kesungguhannya untuk mendirikan wadah yang cocok untuk umat. Koperasi
Syariah 212 Jambi telah mendirikan Mini Market dengan sistem kepemilikan
secara berjamaah melalui investasi dan keanggotaan untuk umat di Kota Jambi
yang dinamakan gerai 212 Mart yang menyediakan berbagai kebutuhan akan
barang untuk anggota dan masyarakat. Dengan tujuan memberdayakan dan
mengalihkan belanja muslim ke produk-produk saudara muslim sendiri dengan
cita-cita untuk membangun kemandirian umat.59
B. Alamat Koperasi Syariah 212
Koperasi Syariah 212 terletak di Jl. Sk Rd Syahbudin No. 14 A RT. 05
Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Jambi 36129.
Akan ditampilkan dalam gambar yang bersumber dari google map sebagai
berikut:60
59
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang sejarah pendirian Koperasi Syariah 212, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019. 60
Google Map, https://g.co/kgs/9xLMvt, akses 8 September 2019 Pukul 14.06 WIB.
37
Gambar III.1
Lokasi Kantor Koperasi Syariah dan Gerai 212 Mart
C. Visi dan Misi Koperasi Syariah 212
1. Visi Koperasi Syariah 212
Visi merupakan gambaran masa depan mengenai kondisi atau wujud
yang hendak dicapai. Dalam hal ini visi Koperasi Syariah 212 adalah
38
menjadi Koperasi Syariah yang besar dan tersebar luas di seluruh wilayah
Kota Jambi.61
2. Misi Koperasi Syariah 212
Misi adalah tujuan, sasaran, atau sesuatu yang hendak dicapai oleh
perusahaan. Misi Koperasi Syariah 212 adalah mengoptimalkan segenap
potensi ekonomi dan sumber daya ummat baik secara daya beli, produksi,
distribusi, pemupukan modal serta investasi dalam sektor-sektor produktif
pilihan yang dijalankan secara amanah, berjamaah, profesional yang mampu
mendatangkan kesejahteraan pada tataran individu/keluarga serta
mewujudkan izzah (kemuliaan) pada tataran keumatan.62
D. Tujuan Koperasi Syariah 212
Tujuan dibentuknya Koperasi Syariah 212 sebagai berikut:
1. Untuk menghimpun dan menggerakkan ekonomi anggota dengan menjalin
silaturahmi serta rasa gotong royong dalam mencapai tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya serta umat Muslim pada
umumnya.
2. Menyediakan barang dan jasa serta kebutuhan bahan pokok buat anggota dan
masyarakat sekitar.
3. Membantu pemerintah dalam pengembangan UMKM.
61
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang visi Koperasi Syariah di Mayang Mangurai, 19 Oktober 2019. 62
Situs Resmi Koperasi Syariah 212, akses: http://koperasisyariah212.co.id/ diakses pada
15 Juli 2019.
39
4. Membantu menyebarkan Syiar Islam, ikut serta membantu pembangunan
wilayah dan ikut membantu kesejahteraan anak yatim dan kaum dhu‟afa.63
E. Prinsip-prinsip Koperasi Syariah 212
Koperasi Syariah 212 ini dalam menjalankan kiprahnya memiliki prinsip-
prinsip yaitu Partnership: berjamaah bukan perorangan, Sharing: dimiliki
bersama, Giving: memberi bukan memanfaatkan, Competency: dijalankan oleh
Sumber Daya Manusia (SDM) ahlinya, Professional dalam pengelolaannya, Good
Governance dan tata kelola yang baik, dan Modern: koperasi dengan sistem
pengelolaan modern.64
F. AD/ART Koperasi Syariah 212
AD/ART Koperasi Syariah 212 disusun berdasarkan semangat
pengembangan usaha bersama secara syariah dengan menjunjung tinggi prinsip
berjamaah, amanah, izzah serta sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.65
Dalam pelaksanaannya Koperasi Syariah Komunitas Jambi telah
berbadan Hukum berdasarkan keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor: 006917/BH/M.KUKM.2/1/2018, dan Akta Nomor 01 yang
dibuat dan disampaikan oleh Notaris Artha Puspitasari SH.MKN dan diterima
pada tanggal 9 November 2017.66
63
Data sekunder: Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2018, Aula Rumah Dinas Wakil
Walikota Jambi, 25 Agustus 2019. 64
Ibid. 65
Situs Resmi Koperasi Syariah 212, akses: http://koperasisyariah212.co.id/ diakses pada
15 Juli 2019. 66
Data sekunder: Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2018, Aula Rumah Dinas Wakil
Walikota Jambi, 25 Agustus 2019.
40
G. Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212
Gambar III.2
Struktur Organisasi Koperasi Syariah 212 Jambi67
67
Data Sekunder: Dokumen dari Koperasi Syariah 212 Jambi
Dewan Syariah
1. Tarmizi Sibawaihi
2. Miftah
RAPAT ANGGOTA
Dewan Pengawas
Operasional
1. Amrie Ramli
2. Zulkifli Alamsyah
3. Zainul Arifin
4. Lely Indriani
2
Badan Pengurus
1. Rusli
2. Agus Setiawan
3. Carles Anri
4. Ilham Sudrajat
Badan Pengelola
212 Mart
Melayani Anggota dan Masyarakat
41
H. Produk-produk Layanan Jasa Koperasi Syariah 212
Dalam rangka menunjang pertumbuhan Koperasi Syariah 212,
dikembangkan beberapa produk antara lain produk pendanaan dan pengembangan
usaha.
1. Produk Pendanaan
Produk pendanaan terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan
tabungan investasi/simpanan sukarela.
a) Simpanan pokok merupakan modal awal anggota yang disetorkan
dimana besar simpanan pokok tersebut sama dan tidak boleh dibedakan
antara anggota.68
Simpanan pokok merupakan kontribusi al musahamah
atau saham yang dimiliki oleh anggota di Koperasi Syariah 212 , yakni
sebesar Rp 100.000.69
b) Simpanan wajib, masuk dalam kategori modal koperasi sebagaimana
simpanan pokok dimana besar kewajibannya diputuskan berdasarkan
hasil syura (musyawarah) anggota serta penyetorannya dilakukan secara
kontinyu.70
Simpanan wajib merupakan kontribusi al muhasamah atau
saham yang dimiliki oleh anggota di Koperasi Syariah 212 yang
68
Nur S. Buchori, Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah, (Mashlahah, Vol. 1, No.
1, Juli 2010), hlm. 101. jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/1203. Diakses
pada 27 Agustus 2019. 69
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
tentang iuran pokok, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019. 70
Nur S. Buchori, Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah, (Mashlahah, Vol. 1, No.
1, Juli 2010), hlm 102-103. jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/1203.
Diakses pada 27 Agustus 2019.
42
dibayarkan sekali sebulan sebesar Rp 10.000 atau sekali setahun sebesar
Rp 120.000 oleh anggota.71
c) Tabungan investasi/simpanan sukarela anggota merupakan bentuk
investasi dari anggota atau calon anggota yang memiliki kelebihan dana
kemudian menyimpannya di koperasi syariah.72
Tabungan investasi
merupakan kontribusi dana dengan akad mudharabah mutlaqoh yang
akan dikelola secara syariah oleh Koperasi Syariah 212.73
Tabungan
Investasi ini adalah suatu kekuatan koperasi yang sesungguhnya.
Tabungan ini ada batas maksimum setiap Investornya. Karena yang
diharapkan bukan seberapa besar investasi yang diberikan per orang tapi
seberapa banyak orang yang bisa berinvestasi. Sehingga ini akan kembali
pada prinsip dasar Koperasi Syariah yaitu dengan berjamaah kita kuat.74
2. Produk Pengembangan Usaha
Sampai saat ini telah berdiri dua gerai, yakni gerai Mayang dan Gerai
Kambang. Seiring berjalannya waktu untuk pengembangan usaha berupa
pendirian 212 Mart telah dilaksanakan dengan mendirikan 212 Mart Pattimura-
Simpang Rimbo yang tinggal menunggu waktu untuk pelaksanaan Soft Opening.
Sedangkan untuk pengembangan gerai 212 Mart Beringin masih dalam progress
dan akan lebih difokuskan pengurusannya setelah Soft Opening gerai 212 Mart
71
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
tentang iuran pokok, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019. 72
Nur S. Buchori, Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah, (Mashlahah, Vol. 1, No.
1, Juli 2010), hlm. 103. jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/1203. Diakses
pada 27 Agustus 2019. 73
Ibid. 74
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
tentang iuran wajib, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
43
Pattimura-Simpang Rimbo. Ada pula rencana pengembangan usaha berupa
pendirian Pabrik Air Mineral, namun saat ini masih menunggu progress dari
Divisi Pengembangan Usaha yang sampai saat ini belum ada laporannya.75
212 Mart adalah salah satu Mini Market yang menyediakan produk-produk
manufacture (industri) dan produk UMKM (home industry). 212 Mart juga
merupakan Mini Market yang berkomitmen dalam pemasaran produk-produk
UMKM Kota Jambi, tentunya produk tersebut diambil dari anggota yang sudah
memiliki usaha dan punya nama. Otomatis mereka sudah mengantongi labelisasi
halal MUI. Hanya ada beberapa saja dari produk UMKM yang belum ada label
halal MUI-nya. Namun, untuk semua produk industrinya sudah berlabelisasi halal
MUI. Para pendiri Koperasi Syariah 212 Jambi juga mengklaim bahwa 212 mart
adalah Mini Market tempat masyarakat untuk berbelanja bulanan. Semua produk
tersedia di 212 mart dengan berbagai macam ukuran. Sehingga membedakan 212
mart dengan mart yang lain yang ada di Kota Jambi.76
Berikut akan ditampilkan
beberapa produk-produk UMKM yang ada di gerai 212 Mart Mayang Mangurai:
75
Data sekunder: Rapat Anggota Tahunan, Tahun Buku 2018, Aula Rumah Dinas Wakil
Walikota Jambi, 25 Agustus 2019.
76 Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212,
tentang keiistimewaan 212 mart, di Mayang Mangurai, 19 Oktober 2019.
44
Gambar III.3
Produk-produk di Gerai 212
45
I. Manajemen Koperasi Syariah 212
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.77
Peter davis memformulasikan bahwa manajemen koperasi
diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola
koperasi.78
Manajemen Koperasi Syariah 212 mempunyai tiga unsur pokok, yaitu:
Rapat Anggota, Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Pengawas Operasional,
serta Badan Pengurus. Rapat Anggota memiliki kedudukan yang tertinggi. Rapat
Anggota mengangkat pengurus Koperasi Syariah 212. Kemudian pengurus
bertanggung jawab untuk mengelola koperasi seperti menerima calon anggota
untuk bergabung di koperasi, memberikan arahan tentang visi dan misi koperasi.
Calon anggota juga ditawarkan apakah ingin menanamkan sahamnya di Koperasi
Syariah 212. Setelah terkumpulnya dana dari anggota ini, maka akan didirikan
usaha toko modern di bawah naungan koperasi. Toko tersebut dinamakan gerai
212 Mart. Pengurus wajib mengangkat kepala bagian pengelola usaha yang akan
mengelola gerai 212. Kemudian dari hasil usaha inilah keuntungan yang akan
dibagikan kepada para anggota koperasi sesuai dengan sistem bagi hasil. Nisbah
bagi hasil dari Net Profit setelah pajak dan zakat akan dibagi sebagai berikut:
1. 20% untuk cadangan modal
2. 37% untuk anggota berdasarkan penyertaan modal
3. 25% untuk anggota berdasarkan aktivitas transaksi
77
Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2015), hlm. 8. 78
Manajemen Koperasi, https://lokasiinformasi.blogspot.com/2017/08/manajemen-
koperasi-pengertian-tugas.html?m=1, diakses pada 20 Oktober 2019.
46
4. 5% untuk pengurus, pengawas
5. 2,5% untuk pembangunan daerah (CSR)
6. 3% untuk yatim dan dhu‟afa
7. 2,5% ujroh ke KS 212 pusat
8. 5% untuk syiar Islam
Namun, untuk saat ini di Koperasi Syariah 212 Jambi belum dapat
membagikan SHU sesuai dengan sistem bagi hasil di atas, karena berdasarkan
keterangan pengurus bahwa omzet yang ada masih digunakan untuk berbagai
kebutuhan pembangunan gerai dan cadangan modal.
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil (Temuan Penelitian) tentang Motivasi dan Orientasi Tujuan
Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi
1. Motivasi Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota
Jambi
a) Motivasi Sosial yaitu Menyatukan Kekuatan Umat
Guay et.al. menyatakan bahwa motivasi mengacu pada alasan
yang mendasari perilaku. Armstrong menyatakan bahwa motif adalah
alasan untuk melakukan sesuatu. Motivasi berkaitan dengan kekuatan
dan arah perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk
berperilaku dengan cara tertentu.79
Motivasi berkoperasi seharusnya
didasari oleh latar belakang kepentingan yang sama. Karena suatu
aktivitas bersama yang didasari oleh kepentingan yang sama akan
membuahkan bentuk kerjasama yang harmonis, sehingga pada gilirannya
akan lebih memudahkan pencapaian tujuan bersama.80
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Agus Setiawan selaku
Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi tentang motivasi awal
pembukaan Koperasi Syariah 212, sebagai berikut:
Yang pasti kita pengen menyatukan kekuatan umat, selama ini kita
sebagai penonton, sebagai pemakai, istilahnya hanya jadi konsumen
tetapi tidak ada sebagai produsen atau penjual. Kita dilatarbelakangi
79
Donni Juni Priansa, Perencanaan & Pengembangan SDM, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hlm. 200. 80
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 3.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
48
kesamaan secara moral, ada ikatan batin, karena semua rata-rata
pengurus koperasi kita ini adalah pengurus Masjid. Ketuanya sebagai
bendahara Masjid. Bendaharanya waktu itu sebagai ketua Masjid dan
sekretarisnya juga pengurus Masjid. Memang semuanya diawali dari
Masjid. Berpolitik itu di Masjid, seperti Rosulullah. Pembentukan
kepengurusan juga dibahas di Masjid. Jadi memang ikatan moral itu ya
dilandasi dengan keikhlasan kita mengurus tanpa dibayar apa pun waktu
itu. Akhirnya berjalan, meskipun tertatih-tatih karena banyak kendala
terutama mencari kepercayaan masyarakat itu sangat sulit. Ada yang
mengatakan bahwa investasi tipu-tipulah, abal-abal, bohonglah. Itu yang
kita alami. Koperasi ini sebagai wadah yang cepat, akomodatif, dan bisa
melingkupi semua. Kalau mendirikan yang lain jelas lama dan mahal
seperti perbankan dan lain-lain. Jadi setiap orang bisa berjihad dengan
uang recehan, ribuan, ratusan dan jutaan. Memang iuran wajib dan
pokoknya itu kecil, namun tembakannya bukan disitu. Seperti yang saya
bilang tadi bahwa ada investasi (iuran sukarela) yang mana boleh setiap
orang untuk menjadi investor. Disini yang kita butuhkan bukan
banyaknya investasi yang diberikan oleh satu orang, tapi bagaimana bisa
menarik banyak orang untuk menjadi investor. Upaya-upaya yang
dilakukan oleh para pendiri koperasi dalam memotivasi masyarakat
untuk menanam modal di Koperasi Syariah 212 adalah dengan sosialisasi
yang dilakukan ke Masjid-masjid, dalam acara PHBI seperti Maulid Nabi
besar Muhammad SAW, Isra‟ Mi‟raj, sosialisasi ke jalan dan rumah
warga dengan menyebarkan brosur-brosur tentang Koperasi Syariah 212,
dan sosialisasi di Media Sosial agar masyarakat tahu dan digerakkan
hatinya untuk bergabung di KS 212.81
Jadi ide pendirian koperasi haruslah dari bawah, dari orang-orang
yang memiliki kepentingan sama dan bersepakat untuk berusaha dalam
wadah organisasi usaha bersama, bukan dari pihak tertentu yang
memiliki tujuan pribadi, atau juga bukan dari pemerintah atas sebagai
alat politik.82
Koperasi maksudnya melaksanakan kepentingan bersama
dengan jalan usaha bersama dalam persaudaraan. Koperasi adalah salah
satu jalan yang terpenting untuk melaksanakan cita-cita negara yakni
81
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendiri, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019. 82
Nety Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 12.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
49
mencapai kemakmuran rakyat. Koperasi dipilih sebagai tulang punggung
perekonomian nasional karena sangat cocok untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan
demokrasi ekonomi yang berciri demokratis, otonom, partisipatif,
terbuka, dan berwatak sosial (kebersamaan dan kekeluargaan).83
Dalam perspektif Islam, koperasi yang menjunjung asas
kebersamaan dan kekeluargaan dapat dipandang sebagai bentuk syirkah
ta’awuniyah yang bermakna bekerja sama dan tolong menolong dalam
kebaikan. Ketika koperasi bekerja dalam bingkai syariah Islam, seperti
tidak berhubungan dengan aktivitas riba, maysir (judi), dan gharar
(spekulan), maka lengkaplah keselarasan koperasi dengan nilai-nilai
Islam. Hal positif yang paling diperlukan adalah bagaimana agar kedua
institusi tersebut dapat lebih berkembang dan maju sehingga menjadi
kekuatan ekonomi yang sesungguhnya dan bisa berdampak pada tujuan
yang dicita-citakan masing-masing.84
b) Membantu Pengembangan UMKM
Dikarenakan jumlah UMKM yang menopang ekonomi rakyat
sangat besar, maka peran koperasi menjadi sangat vital dalam
mengakomodasi berbagai kepentingan UMKM, khususnya usaha mikro
83
H. Man S. Sastrawidjaja, Richard C. Adam, Langkah Menuju Konglomerasi Koperasi
di Indonesia, (PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum, Vol 2, No 2, Tahun 2015), hlm. 210-211.
https://www.researchgate.net/publication/308270850_Article_Kehormatan_Langkah_Menuju_Ko
nglomerasi_Koperasi_di_Indonesia, diakses 5 September 2019. 84
Sofyan Rizal, Titik Temu dan Sinergi Ekonomi Islam dan Ekonomi Kerakyatan, (Al-
Iqtishad, Vol. III, No. 1, Januari 2011). Hlm. 14.
https://media.neliti.com/media/publications/194964-ID-titik-temu-dan-sinergi-ekonomi-islam-
dan.pdf. Diakses pada 12 September 2019.
50
dan kecil yang umumnya bergerak pada sektor informal dan tidak
memiliki kemampuan dalam mengakses sumber-sumber ekonomi. Maka
sesungguhnya koperasi memegang peran yang cukup signifikan dalam
memperkuat bangunan ekonomi nasional. Dengan kenyataan tersebut,
negara sejatinya berkewajiban untuk memelihara dinamika
perekonomian nasional dengan melibatkan dan memberdayakan koperasi
secara positif sebagai salah satu institusi bisnis yang mampu menopang
kehidupan ekonomi rakyat.85
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan tentang
motivasi pembukaan Koperasi Syariah 212, yaitu:
Dilatarbelakangi kesamaan visi antar pengurus untuk membangkitkan
ekonomi umat, Koperasi Syariah 212 ini juga mempuyai gerai 212 yang
mana dapat membantu para UMKM agar bisa meningkatkan penjualan
mereka, dan mempromosikan produk-produk mereka. Rata-rata anggota
kami pelaku UKM, sudah banyak yang bergabung dan memasukkan
produknya disini. Kami menyediakan tempat sebagai sarana agar mereka
semangat menciptakan produk. Karena untuk ke depan yang diharapkan
adalah kita bisa menciptakan lebih banyak produk kita sendiri, sehingga
kita tidak harus menjual produk-produk dari luar lagi. Kalau sekarang
memang masih banyak produk yang dijual oleh kami seperti dari
Unilever dan lain-lainnya. Yang kami harapkan anggota dan investor
agar tetap aktif untuk menciptakan produk UKMnya. 86
Berdasarkan penjelasan Pak Agus Setiawan di atas, bahwa
Koperasi Syariah 212 Jambi ini berdiri karena adanya kesamaan visi
antar pendiri untuk membangkitkan perekonomian umat terutama di Kota
Jambi. Program yang dijalankan akan lebih banyak dari sisi bisnis.
Namun untuk saat ini hanya ada program jangka pendeknya yaitu mereka
85
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm. 17. 86
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang motivasi pendiri di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
51
merekrut anggota dahulu. Karena targetnya adalah merekrut anggota
sebanyak-banyaknya. Kemudian komunitas KS 212 Jambi ini sebagai
pusat informasi KS 212 pusat yang berkewajiban menyampaikan
informasi dari pusat ke daerah. Selanjutnya, baru ke program bisnis.
Salah satu program bisnis tersebut adalah mendirikan gerai 212 Mart
yang nantinya akan menjadi tempat untuk para anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk berbelanja. Selain itu para anggota
dapat memasarkan produk mereka di gerai 212 ini.87
Dilanjutkan penjelasan oleh Mbak Devi tentang manfaat gerai
untuk UMKM selaku Admin di Kantor Koperasi Syariah 212:
Dengan adanya gerai 212 ini masyarakat terutama anggota sangat
terbantu, karena mereka bisa sekali untuk memasarkan produknya.
Lumayan kan untuk meningkatkan hasil produksi dan penjualan mereka.
Nanti juga kan untungnya juga akan kembali pada para anggota. Namun,
untuk masalah kehalalan ya kami percayakan saja kepada mereka,
asalkan sebelum dipasarkan mereka harus menghadap kami dulu untuk
memperlihatkan produk apa yang mereka ingin pasarkan di gerai. Baik
berupa makanan atau pun yang lainnya, tetap harus di cek. Tetapi kami
juga sepenuhnya percaya kepada anggota kami yang insyaaAllah
menghasilkan produk yang baik, halal, dan bermanfaat.88
Jadi dengan penjelasan tadi memang para UKM dibolehkan untuk
memasarkan produknya di Gerai 212 dengan berbagai persyaratan
tertentu. Seperti yang diungkapkan Bapak Agus Setiawan mengenai siapa
yang boleh pemasaran produk di Gerai 212:
Yang pasti wajib anggota atau investor dahulu yang menjual produknya
disini. Masyarakat umum wajib jadi anggota terlebih dahulu untuk bisa
memasarkan produknya di gerai kami. Jadi memang tidak bisa
sembarangan semua bisa masuk. Kalau ada produk baru dalam bentuk
87
Telaah oleh Peneliti. 88
Wawancara dengan Mbak Devi selaku Admin Kantor Koperasi Syariah 212 Jambi
tentang manfaat gerai 212, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
52
makanan atau pun tidak, itu harus mendatangi kami dulu, dan kami cek
produknya apa halal atau tidak. Yang UKM juga begitu. Sejauh ini,
sebagian besar produk yang dijual di gerai kami ini berlabel halal dan
bisa di cek sendiri. Nah, untuk produk UKM semua dari anggota kami
yang barangnya itu sudah punya nama dan berlabel halal MUI. Hanya
ada beberapa dari produk itu yang belum memiliki label halal MUI.
Tentang UKM dengan produk yang belum memiliki label halal ini kami
serahkan kepada mereka, kami tak bisa membantu untuk pengurusannya.
Kami hanya membantu memasarkannya saja. Namun, kami juga tidak
sepenuhnya diam saja dan tidak bertindak. Kami sudah menghimbau
kepada UKM tersebut, namun kan kembali lagi kepada mereka bahwa
biaya yang dibutuhkan untuk pengurusan label halal ini tidaklah sedikit.89
Hal itu dibenarkan oleh Pak Tarmizi selaku Dewan Pengawas
Syariah di Koperasi 212 yang mengatakan bahwa tidak semua produk
yang diperjualbelikan itu sudah bersertifkasi halal MUI.
Tentang produk yang ada di gerai 212 itu, belum semua produknya itu
syariah. Karena mereka masih ada menjual produk-produk yang belum
memiliki label halal. Seharusnya itu semua produk yang dijual harus
punya label halal. Kemudian yang paling diutamakan adalah jika ada
produk dari masyarakat Muslim haruslah itu yang dipasarkan. Hal ini
bertujuan agar dapat membantu ekonomi masyarakat menengah ke
bawah. Terutama produk dari para anggota itu yang sangat bagus.90
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan untuk
kesejahteraan bersama. Khususnya koperasi syariah yang dibangun atas
dasar prinsip ketuhanan, persaudaraan dan keadilan harus memiliki peran
dan kepedulian yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan bagi
anggotanya yang menjalankan usaha.91
89
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang pemasaran produk di gerai 212 di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019. 90
Wawancara dengan Pak Tarmizi selaku Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah
212 Jambi tentang produk gerai 212 di Lorong Ibrahim, 27 September 2019. 91
Lindiawati, Dona Syahreza, Peran Koperasi Syariah BMT BUMI dalam Meningkatkan
Kualitas Usaha Mikro, (Al-Urban: Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol.2, No. 1,
Juni 2018), hlm. 4.
https://www.academia.edu/37367489/Peran_Koperasi_BMT_BUMI_Dalam_Meningkatkan_Kuali
tas_Usaha_Mikro, Diakses pada 5 September 2019.
53
Koperasi syariah memiliki peran strategis dalam menumbuhkan
sektor riil terutama pada usaha skala mikro dan dengan prinsip syariah.
Koperasi merupakan lembaga usaha yang memberdayakan rakyat kecil
dengan mengedepankan nilai-nilai mulia seperti keadilan, kebersamaan,
kekeluargaan, dan kesejahteraan bersama. Sementara itu dari sudut
pandang syariah, koperasi dapat dipandang sebagai bentuk syirkah yang
berarti berprinsip kemitraan atau kerjasama secara kekeluargaan dan
kebersamaan untuk mengelola usaha yang halal, sehat, dan baik. Prinsip
syirkah pada koperasi dengan demikian mengamanahi koperasi sebagai
wadah untuk mewujudkan transaksi syariah yang diikuti oleh
pertumbuhan di sektor riil.92
c) Kemandirian Umat
Salah satu bentuk syirkah adalah koperasi. Maqashid koperasi
syariah adalah berjamaah dalam usaha atau kegiatan usaha yang berbasis
komunitas. Filosofinya sendiri adalah kemandirian, mulai dari diri
kemudian menjadi kemandirian kelompok (umat). Ataupun sebaliknya,
kemandirian kelompok yang mendorong kemandirian individu di
dalamnya. Sumber daya yang terhimpun dari anggota adalah strategi
usaha jangka panjang yang mengamankan kepentingan bisnis setiap
anggota dari persaingan yang tidak sehat. Berkoperasi adalah
membangun benteng dari upaya-upaya penghancuran dan penjajahan
92
Fidiana, Tinjauan Kritis Kesyariahan Koperasi Syariah, (Iqtishadia, Vol. 4, No. 2,
Desember 2017), hlm. 141. ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/iqtishadia/article/view/1476.
Diakses pada 27 Agustus 2019.
54
yang dilakukan oleh para pemodal besar dan pemilik usaha yang lebih
mapan.93
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku
Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 tentang kemandirian koperasi.
Yang kita tahu saat ini adalah mereka-mereka yang kaya, modal besar,
ingin mematikan usaha-usaha kecil agar bisa menguasai perekonomian.
Lihat saja produksi di kota Jambi ini dikuasai oleh siapa kalau bukan
oleh aceng, aseng, dan sebagainya itu. Contoh saja dari toko-toko yang
ada di Jambi ini kalau bukan mereka yang berkuasa siapa lagi. Kita selalu
saja jadi konsumen. Hal inilah yang membuat kita bersemangat untuk
mandiri, meskipun barang-barang kita masih ambil dari mereka. Tetapi
setidaknya kita punya toko sendiri. Supaya umat ini berbelanja disini di
gerai 212 ini. Cukuplah sudah kita ini dijajah dari segi ekonomi. Maka
menurut kami para pendiri, koperasi inilah bentuk kemandirian ekonomi
umat. Kita bergerak perlahan dulu, kita sebarkan semangat ini. Kita ajak
sebanyak-banyaknya masyarakat Jambi untuk mandiri bersama.94
Kemandirian, mengandung pengertian bahwa koperasi harus
mampu berdiri sendiri, tanpa selalu bergantung pada pihak lain. Di
samping itu, kemandirian mengandung makna kebebasan yang
bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung
jawabkan perbuatan dan kehendak untuk mengelola diri sendiri. Prinsip
ini pada hakikatnya merupakan faktor pendorong (motivator) bagi
anggota koperasi untuk meningkatkan keyakinan akan kekuatan sendiri
dalam mencapai tujuannya. Karena itu agar koperasi mampu mencapai
93
Nurhadi, Maqashid Koperasi Syariah, (I-Economic, Vol. 4, No. 2, Desember 2018),
hlm. 176. jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/ieconomics/article/download/2562/2135/, diakses pada
27 Agustus 2019. 94
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang kemandirian koperasi, di Mayang Mangurai, 19 Oktober 2019.
55
kemandirian, peran serta anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna
jasa sangat menentukan.95
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Syafi‟i Antonio
selaku Ketua Umum Koperasi Syariah 212 pusat tentang ghirah ekonomi
umat.
Setelah 212 ini bergerak ghirah ingin mendirikan Mart, ingin mendirikan
Toserba, ingin mendirikan waralaba Retail, apakah itu berbasis
pesantren, berbasis pengajian, masyaaAllah semuanya ternyata produk
yang dijualnya Unilever. Kita berjamaah memperkaya kantor pusat yang
di Rotterdam. Kemudian kita semangat ternyata yang kita jual adalah
Danon yang kantor pusatnya di Paris. Sangat disayangkan sekarang ini
banyak sekali produk yang kita konsumsi bukan dikuasai oleh umat.
Maka dari itu, dengan adanya Koperasi Syariah 212 ini sesungguhnya
menjadi kekuatan besar yang harus kita kumpulkan dan satu padukan.
Sehingga menjadi satu jihad ekonomi yang terstruktur, sistematis, dan
berjamaah. Karena kita yakin, Koperasi 212 ini akan menjadi kekuatan
yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat secara luas.96
Berdasarkan penjelasan Pak Syafii Antonio, tentang produk yang
selama ini digunakan oleh kita yang kantor pusatnya ada di Luar Negeri.
Hal ini tidak berarti bahwa perputaran uang itu semata-mata hanya untuk
kantor pusatnya. Ada juga keuntungan yang bisa di dapat di dalam
Negeri. Namun bukan dari kacamata itu yang kita lihat. Jika memandang
jauh ke depan serta untuk jangka waktu yang panjang, hal ini akan
membahayakan produk-produk dalam negeri. Jika terlalu sering
mengonsmsi produk asing, maka produk-produk dalam negeri kita ini
95
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 15. 96
Dokumentasi: Video Dokumenter Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec: Inilah Alasan
Koperasi Syariah 212 didirikan, Dkm Andalusia, https://youtu.be?H0qj2aqsFew, akses 5
September 2019.
56
akan kalah saing. Justru inilah yang akan menyebabkan produk dalam
negeri tidak berkembang bahkan bisa gulung tikar.
Pernyataan Pak Syafii juga didukung oleh Ibu Eka selaku Ketua
Koordinator Koperasi Syariah 212 tentang ghirah ekonomi umat.
Ghirah untuk mengurangi penjualan produk-produk yang kantor pusatnya
di Luar Negeri itu ada. Buktinya sekarang KS 212 pusat lagi berusaha
untuk membuat Distribution Center KS 212. Kebijakannya sudah dibuat.
Sekarang dalam proses training karyawan yang mana DC ini akan
dikelola langsung oleh KS 212. Namun tidak bisa langsung bagus, karena
masih baru dan masih belajar. Paling tidak KS 212 akan mengambil alih
supply barang dan sebagainya. KS 212 akan mencoba memproduksi atau
membuat barang-barang yang bisa disalurkan ke gerai 212 mart yang
ada dan yang akan di handle oleh KS 212 pusat. Sekarang sudah disetujui
oleh pengurus dan ada 10 bahan pokok yang akan diberi merk 212
diantaranya telur, beras, kecap, tepung, gula, air minum sudah kontrak
dengan dua perusahaan, dan beras. Sehingga produknya nanti bisa
dinamakan beras 212.97
Ini juga diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku Wakil
Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi tentang ghirah ekonomi umat.
Motivasinya itu ya kita ingin membangkitkan perekonomian umat, itu
yang paling utama. Tapi memang selama ini kita hanya jadi penonton, ya
kan? Hanya jadi konsumen. Kita ingin memutus rantai bahwa kita ini
dulu produknya non muslim punya, tokonya non muslim punya, yang
belanja muslim. Sekarang kita ubah, bahwa produknya non muslim
punya sebagian rata-rata karena mereka yang kuasai. Jadi tidak menutup
kemungkinan kita tidak bisa lepas dari produk mereka, Unileverlah,
Indofoodlah. Sebagian juga ada produk muslim seperti HPAI, HNI, itu
muslim punya dan ada kita jual di Gerai. Terus produk UKM, kebutuhan
rumah tangga, apa pun kita jual disini. Sebagian kecil produk muslim,
kemudian tokonya punya muslim. Jadi produknya campuran. Tokonya
punya muslim, yang belanja muslim juga. Nah sudah berubah kan alur
konsumsinya, dan produksinya. Minimal muslim punya kebanggan
sendiri kalau kita juga bisa gitu kalau kita mau berjamaah. Karena
dengan berjamaah itu kita kuat.98
97
Dokumentasi: Video Dokumenter Tanya Jawab Komunitas Koperasi Syariah 212,
MySharing TV – Ekonomi Politik Islam, https://youtu.be/PH1RGjmxk5A, akses pada 15 Oktober
2019. 98
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
jambi tentang ghirah ekonomi umat, di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
57
Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Pak Tarmizi selaku
Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah 212 Jambi tentang eksistensi
KS 212 yaitu:
Jelas bahwa adanya Koperasi Syariah 212 ini dapat membangkitkan
perekonomian masyarakat, karena ini sangat bagus untuk umat. Tetapi
yang perlu diingat adalah bahwa yang namanya akad Musyarakah harus
adanya komitmen amanah masing-masing anggota koperasi. Kalau tidak
amanah ini rawan sekali terjadinya khianat di antara anggota, dan
pengurus. Jadi pada dasarnya memang koperasi ini pada dasarnya harus
ada sifat amanah yang mesti tertanam dalam diri setiap pendiri bahkan
pengurus koperasi. Sebab kalau tidak amanah akan rawan terjadi
kericuhan, kecemburuan, berburuk sangka dan lain-lain. Maka dari itu
dalam menjalankan koperasi ini harus meneladani sifat nabi yang shiddiq
dan amanah.99
Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Pak Tarmizi mengenai
bagusnya eksistensi Koperasi Syariah 212 Jambi ini, maka peneliti ingin
menjelaskan beberapa manfaat Koperasi Syariah 212 untuk Stakeholders,
sebagai berikut:
a) Bagi masyarakat umum: dengan pendirian Koperasi Syariah 212
yang usahanya berupa gerai 212 Mart, terus menyebar luas
pendiriannya di Kota Jambi. Hal ini akan membuka peluang emas
bagi masyarakat untuk menjadi anggota di KS 212 dan berpeluang
juga untuk bisa menjadi investor, menjadi pegawai bagian usahanya,
seperti menjadi kasir di gerainya. Tentunya masyarakat bisa
berbelanja juga di gerai 212 ini dengan pelayanan yang cukup ramah
dan barang juga cukup lengkap.
99
Wawancara dengan Pak Tarmizi selaku Dewan Pengawas Syariah Koperasi Syariah
212 Jambi tentang eksistensi KS 212, di Lorong Ibrahim, 27 September 2019.
58
b) Bagi yatim dan kaum dhu‟afa: dari keuntungan yang di dapatkan
nanti akan dibagi kepada kaum dhu‟afa sebesar 3%.
c) Untuk syiar Islam: karena pada saat pembentukan Komunitas
Koperasi Syariah 212 jambi ini banyak meminta pendapat dari para
ulama dan „alim-„alim di Kota Jambi, maka kita akan membagikan
keuntungan sebesar 5% untuk mereka. Sebagai penghargaan atas
jasa mereka. Kemudian jika ada Tabligh Akbar yang dilaksanakan di
Kota Jambi kita akan sumbangkan juga sebesar 5% tadi, entah itu
akan diberikan dalam bentuk uang atau produk untuk konsumsi acara
tersebut.
d) Untuk pembangunan daerah: seperti pembangunan masjid,
pesantren, yayasan dan lain sebagainya akan diberikan sebesar 2,5%
untuk membantu dalam pembelian material bangunan.
e) Bagi anggota/investor: dapat menjalin ukhuwah Islamiyah antar
sesama anggota, dapat menanamkan modal mereka di Koperasi
Syariah 212, dapat memasarkan produk bagi anggota/investor yang
memiliki usaha, dapat berbelanja di gerai 212 dengan harga yang
bisa dibilang lebih murah dari si Merah dan si Biru, dan memperoleh
keuntungan sebesar 37% untuk investor, dan 25% untuk anggota
dengan aktivitas transaksi.
f) Bagi supplier: bisa menitipkan produk yang mereka miliki di gerai
212 mart, agar produk itu juga tersebar luas. Hal ini tentunya akan
berujung kepada profit atau keuntungan.
59
g) Bagi pengurus dan pengawas: dapat menjalin Ukhuwah Islamiyah
antar sesama, menambah pengalaman karena jika ada event di pusat
akan di undang, juga akan menambah semangat juang untuk
membangkitkan ekonomi umat. Pengurus dan Pengawas ini akan
mendapatkan bagi hasil dari keuntungan sebesar 5% dari keuntungan
KS 212.
h) Bagi Koperasi Syariah 212 Pusat: dengan adanya Koperasi Syariah
212 yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia, maka hal ini
akan menghantarkan KS 212 untuk mencapai visinya menjadi 5
besar Koperasi di Indonesia.
i) Bagi Koperasi Syariah 212 Jambi: dapat menjadi Koperasi Syariah
pertama di Kota Jambi yang sangat bermanfaat untuk umat Islam.
Bukan hanya menguntungkan diri sendiri dan anggota, tetapi juga
keuntungan itu bisa dibagikan dengan kaffah atau menyeluruh ke
berbagai stakeholders.
Dari beberapa hal yang disampaikan oleh peneliti di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya Koperasi Syariah 212 ini akan
sangat membantu umat Islam dalam membangkitkan perekonomiannya.
Dengan didirikannya KS 212 ini akan menjadikan umat mandiri dalam
bidang ekonomi, karena bisa membuka toko sendiri untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat. Koperasi Syariah 212 yang
60
mengusung konsep berjamaah ini benar-benar bisa menjadi solusi untuk
permasalahan ekonomi di masa sekarang hingga masa depan.100
Menurut Edi Maszudi, berbicara tentang pemberdayaan ekonomi
umat tidak terlepas dari unsur pengembangan kegiatan ekonomi yang
lebih produktif. Pasar ekonomi umat harus dijalankan, dilakukan dan
dikonsumsi oleh umat. Makna umat Islam harus menggunakan produk
yang halal, diproduksi oleh pengusaha muslim dan bangga memakai
produk yang dibuat oleh umat, dari umat, dan untuk umat. Nasionalisme
ekonomi umat akan mengurangi kesenjangan ekonomi dan mampu
menjadi jembatan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.101
Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina golongan
ekonomi kecil. Kelompok ekonomi kecil adalah masalah makro, bukan
masalah yang terpisah dalam kerangka perekonomian negara, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Dalam hubungan ini koperasi memupuk
kekuatan ekonomi bersama antar yang lemah untuk menghadapi
kekuatan-kekuatan besar yang merugikan dan mematikan yang kecil-
kecil. Koperasi disini lebih daripada memupuk kemandirian dan
meningkatkan kemampuan produktif anggotanya melalui swakarsa
100
Telaah oleh Peneliti 101
Sri Deti, Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pembiayaan Mikro Syariah, (Jurnal
Ekonomi Islam, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2017), hlm. 155.
ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/eljizya/article/view/1629/1193. Diakses pada 27 Agustus
2019.
61
(kemauan sendiri) dan swadaya (kekuatan sendiri) saja, tetapi terutama
memupuk kesadaran ekonomi dan solidaritas.102
Sariah Cooperation 212 is a National Primary Cooperative
founded on January 6th
, 2017 by Muslim leaders as an implementation of
the action spirit 212, which is full of brotherhood and togetherness. This
enthusiasm was then realized in an effort to make Koperasi Syariah 212
as a forum for economic struggle to achieve people’s economic
independence. Koperasi Syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional
yang didirikan pada 6 Januari 2017 oleh para pemimpin-pemimpin
Muslim sebagai implementasi dari semangat Aksi 212, yang penuh
persaudaraan dan kebersamaan. Antusiasme ini, kemudian disadari dalam
upaya untuk membuat Koperasi Syariah 212 sebagai forum perjuangan
ekonomi untuk mencapai kemandirian ekonomi umat.103
Kemandirian merupakan identitas diri seorang muslim yang
berlandaskan tauhid yang kokoh, sehingga mampu untuk tampil sebagai
khalifah fi al-ardhi (divine vicegereny), bahkan harus tampil menjadi
syuhada ‘ala al-nas, menjadi pilar-pilar kebenaran yang kokoh. Maka
keyakinannya akan nilai tauhid menyebabkan setiap pribadi muslim akan
memiliki semangat jihad sebagai etos kerjanya. Semangat jihad ini
melahirkan keinginan untuk memperoleh hasil dan usaha atas karya dan
karsa yang dibuahkan dari dirinya sendiri. Kemandirian bagi seorang
muslim adalah lambang perjuangan semangat jihad yang sangat mahal
harganya.104
102
H. Man S. Sastrawidjaja, Richard C. Adam, Langkah Menuju Konglomerasi Koperasi
di Indonesia, (PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum, Vol 2, No 2, Tahun 2015), hlm. 225.
https://www.researchgate.net/publication/308270850_Artikel_Kehormatan_Langkah_Menuju_Ko
nglomerasi_Koperasi_di_Indonesia, diakses pada 27 Agustus 2019. 103
Dani Rohmati, Imron Mawardi, The Empowerment of Economic Community After the
Action of 212, (Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 307, No. 1,
2018), hlm. 384. http://www.atlantis-press.com/proceedings/sores-18/55915359, diakses pada 11
September 2019.
62
Bahwasanya berdasarkan pengamatan peneliti memang benar
motivasi mereka adalah untuk memandirikan umat, menjadikan umat
produktif. Mereka berusaha memutus mata rantai yang ada bahwa selama
ini kita hanyalah menjadi konsumen yang memperkaya pihak-pihak
asing. Sekarang kita bisa mendirikan Gerai Syariah agar Muslim belanja
di tokonya sendiri. Namun, memang tidak sepenuhnya kita bisa terlepas
dari yang namanya produk-produk asing. Tetapi, setidaknya kita sudah
punya pencapaian yang bagus karena sudah bisa membentuk kerjasama
ekonomi yang menggunakan prinsip Islami dengan harapan untuk
menentang individualisme dan kapitalisme penguasaan pasar yang terjadi
di Indonesia saat ini. Tidak hanya terbatas pada itu saja, sekarang
Koperasi Syariah 212 pusat sudah membuat Distribution Center untuk
produksi barang dengan merk 212 yang akan disalurkan ke gerai 212
Mart yang ada di seluruh wilayah Indonesia.105
2. Orientasi Tujuan Pendiri dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di
Kota Jambi
a) Kesejahteraan Anggota Koperasi
Berdasarkan pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992, tujuan koperasi
secara garis besar yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur
merupakan perekat kepentingan ekonomi masyarakat dengan menjadikan
koperasi sebagai wadah untuk mengakumulasikan individu sebagai
104
Rizal Muttaqin, Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren,
(Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 1. No. 2, Desember 2011), hlm. 68. Akses:
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/134/132, diakses pada 5 September
2019. 105
Telaah oleh peneliti
63
sebuah kekuatan guna menghadapi kekuatan kapital. Kekuatan orang-
orang yang dimaksud adalah kekuatan sosial untuk tolong-menolong
sehingga tercipta negara dan bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.106
Orientasi usaha koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,
dikenal dengan istilah Member Oriented Firm (perusahaan yang
berorientasi pada anggota). Sedangkan badan usaha lain lebih
berorientasi pada investasi untuk memperoleh keuntungan. Namun
demikian bukan berarti koperasi tidak mengejar keuntungan, karena
mana mungkin koperasi dapat mensejahterakan anggotanya tanpa
keuntungan yang diperoleh, akan tetapi keuntungan bukan semata-mata
tujuan utama koperasi.107
Adapun yang diungkapkan oleh Pak Agus
Setiawan tentang orientasi tujuan KS 212 adalah:
Kalau keuntungan yang namanya usaha itu untuk mengambil
keuntungan, tapi yang kita cari paling utama adalah keberkahan, karena
kalau kita ingin mencari keuntungan banyak yang ingin kita ambil,
banyak orang-orang yang memanfaatkan koperasi untuk kepentingan
pribadi itu banyak. Para anggota terutama ya atau masyarakat umum.
Produk-produk yang menurut kita ga layak dipaksakan masuk kita gak.
Kalau kita mau mencari keuntungan semata ya kita paling untung jual
rokok. Jual rokok itu paling untung. Minimart yang sejenisnya yang ada
di masyarakat itu kalian bisa lihat apa yang dia jual. Itu untung yang
paling besar yang menopang kelangsungan hidup mereka tu ya itu. Tapi
kita tidak takut untung atau tidak untung itu, karena memang itu urusan
Allah SWT. yang penting kita dapat berkah.108
106
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm. 80. 107
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 5.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019. 108
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang Orientasi Tujuan KS 212, di Mayang Mangurai, 10 Agustus 2019.
64
Berdasarkan wawancara di atas dengan Wakil Ketua Koperasi
Syariah 212 Jambi, peneliti akan memberikan keterangan mengenai
orientasi tujuan para pendiri/pengurus, anggota/investor, Dewan
Pengawas baik syariah maupun operasional bahkan supplier barang di
gerai 212 Mart.
Tabel IV.1
Ringkasan mengenai Orientasi Tujuan para Stakeholders
Pendiri/Pen
gurus
DPS Dewan
Operasion
al/Penasih
at
Anggota/Investo
r
Supplier
Orientasi
tujuan
pendiri yang
paling utama
bukanlah
keuntungan.
Tetapi
bagaimana
bisa
menjalankan
koperasi 212
dengan niat
ikhlas, ingin
mendukung
umat dalam
kegiatan
ekonominya.
Agar
mendapat
berkah.
Untung rugi
itu
belakangan.
Orientasi
tujuan
memang
lebih tepat
jika
ditanyakan
kepada
pendirinya.
Namun
dari sisi
Dewan
Pengawas
Syariah,
bahwa
Koperasi
Syariah
212 ini
berorientas
i
bagaimana
menjalanka
n
perekonom
ian dengan
berjamaah
dan
mengharap
kan ridho
Para
penasihat
ini
kebanyaka
n dari
ulama.
Orientasi
tujuan
mereka
melibatkan
diri untuk
membangu
n
perekonom
ian yang
kuat
dengan
berjamaah.
Membangu
n ekonomi
yang
mandiri
tentunya.
Keberkaha
n adalah
poin utama.
Keuntunga
n bisa
Anggota/investor
memiliki tujuan
yang beragam.
Yang pertama,
tujuan mereka
bergabung adalah
untuk membantu
pendirian gerai
212. Karena
manfaatnya untuk
umat juga. Kalau
misalnya ada
keuntungan
mereka
bersyukur. Kalau
belum untung,
setidaknya
menjalankan
kegiatan koperasi
ini dengan niat
lillah. Supaya
mendapat berkah.
Ada juga yang
hanya
menginginkan
keuntungan,
dengan bukti
mereka hanya
Tujuan
supplier
bergabung
ke koperasi
syariah 212
adalah
untuk
menyebark
an barang
yang
mereka
miliki di
perusahaan
mereka.
Kemudian
mereka
ingin
membantu
supaya
kebutuhan
masyarakat
ini
terpenuhi.
Karena hal
itu
nantinya
pasti akan
bermuara
65
Pendiri/Pen
gurus
DPS Dewan
Operasion
al/Penasih
at
Anggota/Investo
r
Supplier
Allah
SWT. Jadi
tidak hanya
untung rugi
yang
dipikirkan.
dicari.
Yang
terpenting
ukhuwahny
a.
berpartisipasi
dalam membayar
iuran per tahun.
Namun tidak aktif
memajukan
koperasi.
kepada
profit.
Koperasi bukan persekutuan yang didirikan untuk mencari
keuntungan, melainkan untuk membela keperluan bersama. Oleh karena
itu, koperasi sifatnya persekutuan cita-cita. Karena cita-cita yang sama,
orang mendirikan koperasi. Kalau tidak ada cita-cita tinggi, yang menjadi
pedoman berusaha, koperasi tidak akan bagus jalannya. Kepentingan diri
sendiri jauh daripada koperasi karena koperasi yang sebenarnya
berdasarkan cita-cita tolong-menolong serta akan bantu membantu dalam
kesukaran hidup.109
Tujuan koperasi syariah menurut Nur S. Buchori, yaitu
mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai norma dan moral Islam,
menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota, pendistribusian
pendapatan dan kekayaan yang merata sesama anggota berdasarkan
kontribusinya, kebebasan pribadi dalam kemashlahatan sosial yang
didasarkan pada pengertian bahwa manusia diciptakan hanya untuk
tunduk pada Allah, meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
109
Rustam Effendi, dkk., Konsep Koperasi Bung Hatta dalam Perspektif Ekonomi
Syariah, (Jurnal Al-Hikmah, Vol. 15, No. 1, April 2018), hlm. 125-126.
journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/view/1594/998, diakses pada 27 Agustus 2019.
66
dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan
perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.110
Tujuan kesejahteraan adalah untuk menjamin kebutuhan ekonomi
manusia, standar kesehatan dan kondisi kehidupan yang layak,
mendapatkan kesempatan yang sama dengan warga lainnya, peningkatan
derajat harga diri setinggi mungkin, kebebasan berpikir melakukan
kegiatan tanpa gangguan sesuai dengan hak asasi manusia. Menurut
Setiadi mengatakan bahwa pencapaian peningkatan kesejahteraan adalah
tujuan usaha yang bermanfaat dalam usaha koperasi serta merupakan
karya kegiatan dalam rangka tanggung jawab moril dan sosial. Serta yang
penting juga adalah mempertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan
produksi dan mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang
merata.111
Seperti yang dikatakan oleh Pak Agus Setiawan:
Karena pada hakikatnya, kita yang punya toko, kita yang beli, dan kita
juga yang akan mendapatkan keuntungan. Sehingga timbullah
semboyan, “Dari Umat, Oleh Umat dan Untuk Umat”. Dengan begitu,
kesejahteraan akan tercapai. Bukan kesejahteraan pribadi namun
kesejahteraan berjamaah atau anggota pada khususnya.112
Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para
anggota ikut berpartisipasi langsung memperbaiki kehidupan diri serta
110
Sofian, Koperasi Syariah Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara Religiusitas,
Trend, dan Kemudahan Layanan, (Polban), hlm. 753-754.
https://jurnal.polban.ac.id/index.php/proceeding/article/download/1146/941, diakses pada 27
Agustus 2019. 111
Muhammad Syaiful, dkk., Strategi Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota, (Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan, Vol. 1. No. 1, 2016), hlm. 99.
https://media.neliti.com/media/publication./210520-strategi-koperasi-dalam-meningkatkan-
kes.pdf, diakses pada 12 September 2019. 112
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang kesejahteraan di Mayang Mangurai, 12 November 2018.
67
masyarakat pada umumnya melalui karya yang disumbangkan. Dalam
usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen.
Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota
dibandingkan dengan pihak luar. Karenanya dalam berkoperasi anggota
selalu bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.113
Namun dalam praktik nyatanya para anggota yang sudah
mendaftar menjadi anggota, dan menanamkan modalnya di koperasi ini
tidak menunjukkan komitmen mereka sebagai anggota. karena mereka
hanya ingin menitipkan modalnya saja disana tanpa ingin berpartisipasi
mengembangkan koperasi tersebut. Sebagaimana yang kita tahu bahwa
koperasi itu berdiri karena kesamaan visi dan misi, kesamaan dalam
motivasi dan tujuan. Sehingga sangatlah dibutuhkan komitmen para
anggota agar koperasi yang dibangun ini dapat menjadi sebenarnya
kekuatan umat.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan selaku
Wakil Ketua Koperasi Syariah Komunitas Jambi, yaitu:
Kita optimis selama anggota dan investor komitmen untuk belanja di
gerai, maka koperasi kita pasti akan berkembang. Itu tergantung
anggotanya lagi, tapi kalau anggota sudah tidak punya komitmen apalagi
hanya menitipkan uang dan rezekinya disini dan berkeinginan untuk
mendapatkan kelebihan dari uang yang dititipkan. Kadang lebih banyak
masyarakat non anggota yang komitmen belanja di gerai, bukannya tidak
boleh namun ini juga bagus. Tetapi kan anggota juga harus memiliki
komitmen untuk memajukan koperasi ini. Untuk apa mereka bergabung
jika mereka sendiri tidak punya komitmen. Koperasi ada karena
113
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 11-12.
68
kerjasama para anggota bukan perorangan atau individu. Kita ini
mendirikan koperasi syariah dan gerai 212 Mart itu semangatnya adalah
untuk memajukan ekonomi umat bukan untuk mencari keuntungan
pribadi. Banyak yang punya uang lebih 10 juta, 20 juta, dengan harapan
untung juga lebih besar dari bunga deposito bank itu salah. Itu tempatnya
bukan disini, karena disini kita berjihad. Jadi kita tetap optimis selama
umat Islam itu berkeinginan untuk memajukan usaha yang ia miliki kita
bisa maju dan berkembang.114
Untuk mencapai tujuan pendirian koperasi, setiap anggota
mempunyai kewajiban yang harus dijalankan. Adapun yang merupakan
kewajiban anggota koperasi adalah: (a) Mematuhi anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam
rapat anggota; (b) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang
diselenggarakan oleh koperasi; (c) Mengembangkan dan memelihara
kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.115
Sebagai konsekuensi seseorang menjadi anggota koperasi
mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu mematuhi ketentuan
yang ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota. Mengingat semua
anggota adalah pemilik dan penggunaan jasa yang sangat berkepentingan
dalam usaha yang dijalankan oleh koperasi, maka partisipasi anggota
berarti pula untuk mengembangkan usaha koperasi itu sendiri.
Keberadaan anggota merupakan faktor penentu dalam kehidupan
koperasi, karena itu penting bagi anggota untuk mengembangkan dan
114 Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang kesejahteraan di Mayang Mangurai, 10 November 2018. 115
Burhanuddin, Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia, (Malang: UIN
MALIKI PRESS, 2013), hlm. 51.
69
memelihara kebersamaan.116
Di samping kewajiban, setiap anggota
koperasi juga mempunyai hak-hak sebagai berikut:
1) Mengahadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam
rapat anggota.
2) Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas.
3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran
dasar.
4) Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat
anggota baik diminta maupun tidak diminta.
5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antar
sesama anggota.
6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut
ketentuan dalam anggaran dasar.
Di samping hak-hak tersebut, anggota koperasi pun berhak
mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut Undang-Undang Nomor
25 tahun 1992 tentang perkoperasian, pembagian sisa hasil usaha bagi
anggota koperasi adalah (a) Sisa hasil usaha koperasi merupakan
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan; (b) Sisa hasil usaha setelah dikurangi
dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi serta
116
Ibid., hlm. 52.
70
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain
dari koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota; (c) Besarnya
pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
Usaha koperasi dijalankan untuk meraih keuntungan (profit) yang
dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Keuntungan
koperasi dihimpun dalam bentuk Sisa Hasil Usaha/SHU yang harus
dibagikan kepada semua anggotanya. Sebagai bentuk badan usaha,
pembagian SHU dalam koperasi harus mencerminkan semangat prinsip
bagi hasil seperti halnya dalam akad syirkah.117
Berdasarkan teori yang diungkapkan di atas dengan
membandingkan yang sudah peneliti amati di lapangan bahwa, Koperasi
Syariah 212 ini belum berjalan sebagaimana mestinya untuk
mensejahterakan anggotanya. Hal ini dikarenakan pihak pengelola belum
bisa membagikan SHU kepada anggota dan semua stakeholder yang
terkait di dalamnya. Dengan alasan bahwa masih banyak biaya-biaya
yang harus dibayarkan karena mengingat Koperasi 212 ini baru berdiri
hampir 2 tahun dan masih terkendala pada dana yang banyak dikeluarkan
untuk pendirian gerai 212 Martnya.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Pak Agus Setiawan
mengenai pembagian SHU:
Dari awal berdiri hingga sekarang ini kami belum bisa membagikan
SHU, dikarenakan banyak sekali dana yang harus dikeluarkan terkait
operasional gerai 212. Karena tidak sedikit biaya yang harus ditutupi
pasca pembangunan gerai ini. Memang cukup memakan dana. Apalagi
117
Ibid., hlm. 35.
71
gerai 212 Mart ini kita bangun dengan tipe C, yang memakan dana
sebesar Rp 750.000.000. Jadi, untuk saat ini kami hanya melayani
anggota sebatas menyediakan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan
sehari-hari oleh para anggota. Kalau untuk harga yang murah sekali,
belum bisa kami terapkan. Mengingat kalau harga yang murah itu tidak
mudah di dapat kecuali kita beli banyak, itu pun butuh biaya yang tidak
sedikit. Kalau kita beli banyak dana kita terbatas. Lalu mau dijual
kemana sedangkan kita hanya memasarkan produk itu cukup di gerai
saja. Barang yang banyak itu memerlukan tempat yang besar juga untuk
meletakkannya. Sedangkan anggota ini banyak mau harga yang murah
meriah, lalu produknya harus bervariasi. Ya untuk ke depan kami akan
usahakan itu, cuma untuk sekarang belum bisa. Setidaknya untuk saat ini
kami menyediakan barang-barang konsumsi kebutuhan sehari-hari
masyarakat dulu, diusahakan pendistribusiannya cepat sehingga
ketersediaan barang di toko selalu ada. Toh, yang namanya sejahtera juga
ga harus dari pembagian SHU saja kan, bisa kita sejahterakan anggota
melalui pemenuhan barang dulu.118
Kesejahteraan dalam pandangan Islam tidak hanya dinilai dengan
ukuran material saja melainkan juga dinilai dengan ukuran non-material
yang meliputi, terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-
nilai moral, dan terwujudnya keharmonisan sosial. Hal ini berarti terdapat
keseimbangan antara dunia dan akhirat.119
Allah berfirman dalam Q. S.
Al- Qasash (28) : 77 yang berbunyi:120
إليل الدهار الخرة ول تىس وصيبل مه الدويا وأحسه مما أحسه الله وابتغ فيما آتاك الله
ل يحب المفسديه ول تبغ الفساد في الرض إنه الله
Artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
118
Wawancara dengan Pak Agus Setiawan, selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212
Jambi tentang SHU, di Mayang Mangurai, 29 September 2019. 119
Muhammad Hidayatullah, Meri Indri Hapsari, Peran Pembiayaan Produktif BMT
Mandiri Mulia terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota Perspektif Maqashid Syariah,
(JESTT, Vol. 2, No. 10, Oktober 2015), hlm. 802. repository.unair.ac.id/4016/, diakses 30
September 2019. 120
Al-Qasash (28) : 77.
72
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
As-Syatibi menjelaskan bahwa kesejahteraan adalah terpenuhinya
masalah dasar bagi kehidupan manusia yaitu segala hal yang menjadi
sendi eksistensi kehidupan manusia yang harus ada demi kemashlahatan
manusia. Kemashlahatan Daruriat terdiri dari pemeliharaan lima hal,
yaitu: agama (dien), jiwa (nafs), keturunan (nasl), harta (mal), dan akal
(aql). Kelimanya merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi agar
manusia dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Jika salah satu dari
kelima hal tersebut tidak dapat terpenuhi, maka kebahagiaan hidup juga
tidak dapat tercapai dengan sempurna.121
Untuk memudahkan pembaca memahami hasil (temuan penelit
ian) ini, maka peneliti akan membuat tabel ringkasan mengenai motivasi
dan orientasi tujuan pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212 di
Kota jambi, sebagai berikut:
121
Abu Ishaq al-Syatibi, al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariat, (Beirut-Lebanon: Dar al-
Maarifat, t.t. Juz II), hlm. 8.
73
Tabel IV.2
Ringkasan mengenai Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri
Motivasi Orientasi Tujuan
1. Motivasi sosial yaitu menyatukan
kekuatan umat, dilatarbelakangi
oleh kesamaan visi dan misi ingin
menyatukan umat di bidang ekonomi
dengan mendirikan Koperasi Syariah
212 yang usahanya berupa gerai 212
Mart. Jadi ide pendirian koperasi
haruslah dari orang-orang yang
memiliki kepentingan yang sama
dan bersepakat untuk membangun
wadah usaha bersama.
2. Membantu pengembangan UMKM,
artinya dengan hadirnya Koperasi
Syariah 212 ini akan membantu
UMKM dalam memasarkan
produknya di gerai 212 Mart.
Dengan begitu akan menambah
penjualan UMKM tersebut.
3. Kemandirian ekonomi umat, dengan
adanya Koperasi Syariah 212
membuat umat bisa mandiri di
bidang ekonomi. Karena selama ini
hanya menjadi konsumen di toko
tetangga, tanpa bisa menciptakan
produk sendiri.
1. Kesejahteraan Anggota
Koperasi, orientasi usaha
koperasi adalah dari, oleh dan
untuk anggota. Artinya
kesejahteraan itu paling utama
memang diperuntukkan bagi
anggota. bukan berarti
koperasi tidak mengambil
keuntungan. Karena mana
mungkin koperasi dapat
mensejahterakan anggotanya
tanpa keuntungan yang
diperoleh. Akan tetapi,
keuntungan bukan semata-
mata tujuan utama Koperasi
Syariah 212. Melainkan
bagaimana menjalankan
kegiatan ini dengan penuh
ikhlas dulu agar mencapai
keberkahan dunia akhirat.
B. Pembahasan (Analisis) tentang Motivasi dan Orientasi Tujuan Pendiri
dalam Membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi
1. Analisis motivasi pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212 di Kota
Jambi
Berdasarkan teori:
Teori Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki
kebutuhan sosial (Social Needs), kebutuhan untuk merasa memiliki yaitu
74
kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Pada dasarnya manusia normal
tidak akan mau hidup menyendiri seorang diri di tempat terpencil. Ia
selalu membutuhkan kehidupan berkelompok, kehidupan sosial, karena
ia adalah makhluk sosial.122
Berdasarkan fenomena:
Koperasi Syariah 212 berdiri karena termotivasi ingin
menyatukan kekuatan umat di bidang ekonomi. Selama ini kita hanya
sebagai penonton, sebagai pemakai, istilahnya hanya jadi konsumen
tetapi tidak ada sebagai produsen atau penjual. Kita dilatarbelakangi
kesamaan secara moral, ada ikatan batin, karena semua rata-rata
pengurus koperasi kita ini adalah pengurus Masjid. Ketuanya sebagai
bendahara Masjid. Bendaharanya waktu itu sebagai ketua Masjid dan
sekretarisnya juga pengurus Masjid. Memang semuanya diawali dari
Masjid. Berpolitik itu di Masjid, seperti Rosulullah. Pembentukan
kepengurusan juga dibahas di Masjid. Jadi memang ikatan moral itu
dilandasi dengan keikhlasan kita yang mengurus tanpa dibayar apa pun
waktu itu. Akhirnya berjalan, meskipun tertatih-tatih karena banyak
kendala terutama mencari kepercayaan masyarakat itu sangat sulit.
Namun dengan berjamaah kita percaya bahwa sesuatu itu bisa tercapai.123
Pada dasarnya prinsip koperasi itu kerjasama seperti konsep
gotong royong dan saling membantu. Sama halnya dengan koperasi
122
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (Motivasi dan Kepribadian),
Terjemah oleh Nurul Iman, (Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1984), hlm. 48.
75
syariah yang didirikan dengan dilatarbelakangi ikatan moral yang kuat,
terlahir dari kesamaan visi misi para pendirinya. Koperasi Syariah 212 ini
merupakan gerakan kebersamaan, artinya didirikan dengan konsep
berjamaah. Jikalau komitmen kebersamaan atau jamaah ini dipegang
teguh, maka perkembangannya akan sangat bagus. Bahkan dengan
gerakan berjamaah ini akan menjadi lebih kuat, mampu, dan semangat
yang tinggi untuk bisa membangkitkan perekonomian umat Islam. Dalam
perspektif Islam, koperasi yang menjunjung asas kebersamaan dan
kekeluargaan dapat dipandang sebagai bentuk syirkah ta’awuniyah yang
bermakna bekerja sama dan tolong menolong dalam kebaikan. Ketika
koperasi dapat bekerja sesuai dengan aturan-aturan di dalam Islam seperti
tidak terikat dengan riba, maysir, gharar, serta tidak mementingkan
kepentingan individu semata, maka koperasi itu dapat berjalan selaras
seperti yang di cita-citakan masing-masing pendiri.124
Berdasarkan teori:
Menurut teori Abraham Maslow bahwa ada teori kebutuhan
aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri (Self-Actualization Needs),
kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan
untuk berpendapat, dengan mengemukakan ide-ide, memberikan
penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Kebutuhan ini merupakan
dorongan agar menjadi seseorang yang sesuai dengan ambisinya yang
124
Telaah oleh Peneliti
76
mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan
diri.125
Berdasarkan fenomena:
Dilatarbelakangi kesamaan visi antar pengurus untuk
membangkitkan ekonomi umat, Koperasi Syariah 212 ini juga mempuyai
gerai 212 yang mana dapat membantu para UMKM agar bisa
meningkatkan penjualan mereka, dan mempromosikan produk-produk
mereka. Rata-rata anggota kami pelaku UKM, sudah banyak yang
bergabung dan memasukkan produknya disini. Kami menyediakan
tempat sebagai sarana agar mereka semangat menciptakan produk.
Karena untuk ke depan yang diharapkan adalah kita bisa menciptakan
lebih banyak produk kita sendiri, sehingga kita tidak harus menjual
produk-produk dari luar lagi. Kalau sekarang memang masih banyak
produk yang dijual oleh kami seperti dari Unilever dan lain-lainnya.
Yang kami harapkan anggota dan investor agar tetap aktif untuk
menciptakan produk UKMnya. Dengan adanya gerai 212 ini masyarakat
terutama anggota sangat terbantu, karena mereka bisa sekali untuk
memasarkan produknya. Lumayan untuk meningkatkan hasil produksi
dan penjualan mereka. Nanti juga untungnya akan kembali pada para
anggota. Namun, untuk masalah kehalalan kami percayakan saja kepada
mereka, asalkan sebelum dipasarkan mereka harus menghadap kami dulu
untuk memperlihatkan produk apa yang mereka ingin pasarkan di gerai.
125
Abraham H. Maslow, Motivation and Personality (Motivasi dan Kepribadian),
Terjemah oleh Nurul Iman, (Jakarta: PT. Gramedia Jakarta, 1984), hlm. 51.
77
Baik berupa makanan atau pun yang lainnya, tetap harus di cek. Tetapi
kami juga sepenuhnya percaya kepada anggota kami yang insyaaAllah
menghasilkan produk yang baik, halal, dan bermanfaat.
Sesuai dengan teori Abraham Maslow tentang aktualisasi diri,
bahwa ketika seseorang memiliki skill atau kemampuan dalam
pengelolaan koperasi maka akan termotivasi untuk mendirikan sebuah
koperasi dengan motivasi untuk membantu dalam pengembangan
UMKM. Karena ekonomi rakyat itu ditopang oleh UMKM, maka peran
koperasi sangatlah penting dalam memberdayakan UMKM tersebut.
Motivasi para pendiri Koperasi Syariah 212 Jambi adalah untuk
membantu para UMKM terutama anggota mereka sendiri yang memiliki
sebuah usaha di Kota Jambi. Motivasi para pendiri ini sangat bagus
dengan niat memberdayakan produk UMKM karena bisa meningkatkan
produksi dan penjualan pada UMKM tersebut. Sehingga bisa menjadikan
UMKM tersebut produktif. Mereka bisa memasarkan produk UMKM itu
di gerai 212 Mart dengan catatan bahwa mereka adalah anggota/investor
di KS 212 Jambi. Barang yang masuk pun harus diperhatikan terlebih
dahulu, apakah sudah memiliki label halal atau belum. Berdasarkan bab
sebelumnya, dijelaskan bahwa di gerai 212 Mart terdapat dua jenis
produk. Yang pertama produk dari perusahaan industri yang kesemuanya
sudah mengantongi label halal MUI dan ada juga produk rumahan yaitu
UMKM yang sebagian besar produk UMKM itu sudah mengantongi
label halal MUI. Namun ada beberapa barang yang belum ada label halal
78
MUI. Seperti produk UMKM dengan merk Otila, Olis, Eldika, Kopi
Ikhwan, suplemen makanan Kratingdaeng RedBull. Solusi yang
dilakukan oleh para pendiri yaitu menghimbau kepada para pelaku
UMKM yang produknya belum memiliki labelisasi halal. Namun, yang
kita tahu bahwasanya hal ini tidak mudah. dibutuhkan biaya yang cukup
besar untuk bisa mendapatkan labelisasi halal tersebut. Tetapi, jika
memang UMKM itu tetap ingin memasarkan produknya harus dipastikan
dulu bahwa produk itu aman, halal, dan bermanfaat. Kemudian, konsep
212 mart ini masih pasif dalam membantu UMKM yaitu hanya terbatas
pada anggota saja. Para pendiri KS 212 ini belum memiliki program
untuk mengusulkan UMKM di seluruh Kota Jambi untuk bergabung
menjadi mitra di gerai 212 Mart. Mereka untuk saat ini hanya
mengutamakan anggota dulu. Jadi, terasa belum maksimal dalam
implementasinya untuk memberdayakan UMKM. Langkah baiknya, 212
Jambi ini harus bisa bencmarking dengan 212 yang sudah maju. Agar
dapat diimplementasikan program-program terbaik yang mereka
laksanakan di daerah mereka. Dengan cara mendata UMKM yang bagus
yang layak dan sudah bersertifikasi halal dan bisa diajak bergabung
menjadi anggota. Motivasinya ingin memberdayakan UMKM, jadi perlu
gebrakan yang lebih besar daripada sekedar menerima produk dari para
anggota.126
126
Telaah oleh peneliti
79
Berdasarkan teori:
Kebutuhan Berprestasi (N-Ach) dari McClelland disebut juga
denganNeed for Achievement adalah kebutuhan untuk berprestasi yang
merupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan
masalah. Seseorang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi
cenderung untuk mengambil risiko. Kebutuhan akan berprestasi
merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan
seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi
adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan,
menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang
yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan
baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi. Sebab-sebab seseorang
memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan
kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan
keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling
memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat akan
prestasinya yang berhasil dan diakui eksistensinya karena prestasi yang
diraihnya.127
Berdasarkan fenomena:
Yang kita tahu saat ini adalah mereka-mereka yang kaya, modal
besar, ingin mematikan usaha-usaha kecil agar bisa menguasai
perekonomian. Lihat saja produksi di kota Jambi ini dikuasai oleh siapa
127
David C. McClelland, Human Motivation, (Cambridge: Cambridge University Press,
1987), hlm. 223.
80
kalau bukan oleh aceng, aseng, dan sebagainya itu. Contoh saja dari
toko-toko yang ada di Jambi ini kalau bukan mereka yang berkuasa siapa
lagi. Kita selalu saja jadi konsumen. Hal inilah yang membuat kita
bersemangat untuk mandiri, meskipun barang-barang kita masih ambil
dari mereka. Tetapi setidaknya kita punya toko sendiri. Supaya umat ini
berbelanja disini di gerai 212 ini. Cukuplah sudah kita ini dijajah dari
segi ekonomi. Maka menurut kami para pendiri, koperasi inilah bentuk
kemandirian ekonomi umat. Kita bergerak perlahan dulu, kita sebarkan
semangat ini. Kita ajak sebanyak-banyaknya masyarakat Jambi untuk
mandiri bersama.
Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi memiliki potensi yang sangat
bagus untuk dikembangkan. Koperasi ini memiliki unit usaha yang
bergerak di bidang ritel yang diberi nama gerai 212 Mart. Ketika
mendengar istilah 212 Mart, langsung muncul di benak kita bahwa ini
sama halnya dengan Mart-Mart lain. Namun, ternyata berbeda. Mart lain
didirikan dengan sistem personal, sedangkan 212 Mart ini didirikan
dengan mengusung konsep berjamaah. Artinya dana yang terkumpul itu
dari umat, sehingga tidak ada yang bisa memonopoli dalam
kepemilikannya. Tentunya dengan adanya 212 Mart masyarakat bisa
berbelanja di gerai 212 Mart ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
rumah tangga seperti sembako dan lain-lain. Konsep yang muncul adalah
bahwa toko ini didirikan oleh umat, dari umat, dan untuk umat. Sampai
pada hal ini, kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa yang selama ini
81
kita hanya bisa menjadi konsumen sekarang tidak lagi. Karena kita
menyediakan barang sendiri meskipun belum bisa produksi dengan brand
sendiri. Kemudian, kita belanja di toko sendiri. Jadi, sejauh ini kita sudah
bisa mandiri dan terlepas dari ketergantungan kepada pihak lain. Hal
inilah yang menjadi motivasi pendiri dalam membuka Koperasi Syariah
212. Di dalam Islam, maqashid koperasi syariah adalah berjamaah dalam
usaha atau kegiatan yang berbasis komunitas. Filosofinya adalah suatu
kemandirian, mulai dari diri kemudian menjadi kemandirian kelompok
(umat). Dengan berkoperasi bisa membangun benteng dari upaya-upaya
penghancuran dan penjajahan yang dilakukan oleh para pemodal besar
dan pemilik usaha yang lebih mapan yang selama ini menguasai dunia
usaha. Kapan lagi bisa mandiri, kalau bukan dari kita yang melakukan
gerakan tersebut agar memotivasi masyarakat luas untuk membangun
ekonomi yang lebih baik.128
2. Analisis orientasi tujuan pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212
di Kota Jambi
Berdasarkan teori:
Teori orientasi tujuan (goal orientation) merupakan bagian dari
teori motivasi yang dikemukakan oleh Edwin Locke pada tahun 1978.
Teori ini menegaskan bahwa individu dengan tujuan yang lebih spesifik
dan menantang kinerjanya akan lebih baik dibandingkan dengan tujuan
yang tidak jelas seperti “melakukan apa yang terbaik dari diri kita”,
128
Telaah oleh peneliti
82
tujuan mudah yang spesifik atau tidak ada tujuan sama sekali. Orientasi
tujuan menentukan bagaimana seseorang berusaha untuk mencapai hasil
yang diinginkannya. Orientasi tujuan adalah konstruk yang
menggambarkan bagaimana individu merespon, memberikan reaksi dan
menginterpretasikan situasi untuk mencapai suatu prestasi atau kinerja
tertentu.129
Berdasarkan pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992, tujuan koperasi
secara garis besar yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur
merupakan perekat kepentingan ekonomi masyarakat dengan menjadikan
koperasi sebagai wadah untuk mengakumulasikan individu sebagai
sebuah kekuatan guna menghadapi kekuatan kapital. Kekuatan orang-
orang yang dimaksud adalah kekuatan sosial untuk tolong-menolong
sehingga tercipta negara dan bangsa yang adil, damai, dan sejahtera.130
Orientasi usaha koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,
dikenal dengan istilah Member Oriented Firm (perusahaan yang
berorientasi pada anggota). Sedangkan badan usaha lain lebih
berorientasi pada investasi untuk memperoleh keuntungan. Namun
demikian bukan berarti koperasi tidak mengejar keuntungan, karena
mana mungkin koperasi dapat mensejahterakan anggotanya tanpa
129
E. A. Locke dan G. P. Latham, Building a Practically UsefulTheory of Goal Setting
and Task Motivation, (American Psychologist, 2002), hlm. 705. 130
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia,
(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm. 80.
83
keuntungan yang diperoleh, akan tetapi keuntungan bukan semata-mata
tujuan utama koperasi.131
Berdasarkan fenomena:
Kalau keuntungan yang namanya usaha itu untuk mengambil
keuntungan, tapi yang kita cari paling utama adalah keberkahan, karena
kalau kita ingin mencari keuntungan banyak yang ingin kita ambil,
banyak orang-orang yang memanfaatkan koperasi untuk kepentingan
pribadi itu banyak. Para anggota terutama ya atau masyarakat umum.
Produk-produk yang menurut kita ga layak dipaksakan masuk kita gak.
Kalau kita mau mencari keuntungan semata ya kita paling untung jual
rokok. Tapi kita tidak begitu. Yang penting kita menjalankan kegiatan
ekonomi ini sesuai dengan prinsip syariah saja dahulu. Dengan begitu
kan bisa meraih keridhoan dari Allah SWT. Intinya berkah dulu yang
dicari. Karena pada hakikatnya, untung itu pasti dapat, kita yang punya
toko, kita yang beli, dan kita juga yang akan mendapatkan keuntungan.
Sehingga timbullah semboyan, “Dari Umat, Oleh Umat dan Untuk
Umat”. Dengan begitu, kesejahteraan akan tercapai. Bukan kesejahteraan
pribadi namun kesejahteraan berjamaah atau anggota pada khususnya.
Namun, sulit sekali untuk menanamkan konsistensi dalam diri individu
yang sudah bergabung ke KS 212 ini. Banyak dari mereka yang hanya
berorientasi profit semata. Awalnya saja semangat, sudah diujung
mulailah mereka semangatnya kendor.
131
Neti Budiwati, Mengapa Harus Koperasi, hlm. 5.
file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196302211987032-
NETI_BUDIWATI/Mengapa_harus_Koperasi.pdf, diakses pada 5 September 2019.
84
Koperasi syariah adalah koperasi yang kegiatannya dijalankan
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Di dalam Koperasi Syariah 212 ini
mereka telah menjalankan syariah compliance yang mana di dalamnya
itu ada sistem bagi hasil, proses transaksi yang sesuai dengan sistem
syariah, barang yang diperjualbelikan di unit usahanya adalah barang
yang baik serta halal untuk dikonsumsi, tentunya para pengurusnya
amanah. Koperasi itu didirikan dengan tujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Seperti dengan adanya koperasi mereka bisa terlibat di
dalam kegiatannya yaitu sebagai pemasok barang UMKM, bisa
berbelanja barang kebutuhan sehari-hari dan lain sebagainya. Hal ini pun
sudah bisa dikatakan bahwa para anggota akan sejahtera meskipun pada
praktiknya mereka belum membagikan SHUnya. Namun kesejahteraan
itu tidak hanya diukur dari segi materi saja. Kesejahteraan itu luas,
seperti yang Allah SWT jelaskan dalam Q.S. Al Qasash ayat 77 tentang
aspek non materi juga dikategorikan sebagai kesejahteraan seperti,
terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral, dan
terwujudnya keharmonisan sosial seperti saling membantu dalam
kebaikan yang mana sudah tercermin dalam kegiatan Koperasi Syariah
212.
Kesejahteraan yang disebutkan di atas itu sudah bisa terpenuhi di
Koperasi Syariah 212 Jambi. Masalah keanggotaan yang kurang aktif itu
alangkah baiknya para pendiri itu membuat sebuah program yang dapat
menunjang dan memperbaiki semangat juang mereka untuk aktif kembali
85
di KS 212. Program yang bisa dilakukan yaitu pembinaan anggota
koperasi mengenai motif dan tujuan pendirian KS 212 yang bisa
dilakukan di masjid seminggu sekali dengan membuat jadwal kehadiran
anggota. Jadi, koperasi syariah 212 ini pergerakannya itu tidak pasif.
Dengan program tersebut, akan terus berkelanjutan memberikan manfaat
untuk anggota dan masyarakat sekitarnya.
Jadi dari motif pendirian di masa lalu dan orientasi masa lalu serta
yang telah dijalani, telah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kota
Jambi tentang eksistensi Koperasi Syariah 212. Hal ini diungkapkan oleh
masyarakat dalam wawancara berikut ini:
Saya bukan alumni gerakan 212 beberapa tahun silam, jadi ketika 212 ini
hadir di Kota Jambi awal mulanya saya berpikir, wah ini aliran garis
keras, politik, dan yang buruk lainnya muncul di kepala saya. Namun, itu
hanya penilaian yang saya lakukan sebelum tau hakikat yang sebenarnya
212 ini. Nah ketika lewat gerai ini, entah kenapa hati saya tergerak untuk
mengetahui lebih dalam apa itu 212. Ternyata yang saya pikirkan selama
ini salah. 212 ini tidak mematok pasar khusus, ia menggaet dari semua
kalangan untuk bergabung. Kalau dikatakan bagus, iya ini bagus untuk
umat. Ini juga gebrakan besar, hal yang baru di Kota Jambi yang
mengusung pendirian gerai dengan konsep berjamaah.132
Alhamdulillah 212 ini sudah banyak memberikan manfaat untuk kami
masyarakat umum. Kami bisa menjadi anggota, investor, bahkan dapat
membuka lapangan pekerjaan. Dengan adanya 212, umat muslim di Kota
Jambi ini terlihat bersatunya untuk membangkitkan ekonomi umat. Satu
saja prinsipnya, kalau bukan kita siapa lagi kan. Jadi untuk yang pernah
menilai 212 ini garis keras, itu salah. Kenal dahulu sebelum
menghakimi.133
132 Wawancara dengan Bang Erki, selaku Masyarakat Umum tentang 212, di Mayang
Mangurai, 19 Oktober 2019.
133
Wawancara dengan Pak Irwan, selaku Masyarakat Umum tentang 212, di Mayang
Mangurai, 19 Oktober 2019.
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Motivasi pendiri dalam membuka Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi adalah
adanya motivasi sosial untuk menyatukan kekuatan umat, bahwasanya
dengan adanya koperasi ini maka umat dapat bersatu di bidang ekonomi.
Kemudian membantu pengembangan UMKM, dalam memasarkan produk
mereka di Gerai 212 sehingga dapat meningkatkan penjualan para UMKM
tersebut. Koperasi ini juga didirikan untuk kemandirian umat seperti di
bidang ekonomi, karena selama ini umat Islam hanya sebagai konsumen
tanpa bisa punya toko sendiri dan menjadi produsen.
2. Orientasi tujuan pendiri dalam membuka koperasi syariah 212 di Kota Jambi
adalah untuk mencapai kesejahteraan bagi setiap anggota pada khususnya.
Karena koperasi bukanlah organisasi bisnis yang dimiliki perorangan. Aspek
kebersamaan dibangun sedemikian rupa di dalam koperasi guna menciptakan
sikap tolong menolong dan memperkuat satu sama lain. Sehingga akan
tercapai kemashlahatan bersama bukan kemashlahatan individu.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran terhadap
apa yang menjadi permasalahan dalam pembahasan skripsi ini:
87
1. Kepada Pendiri sekaligus Pengurus Koperasi Syariah 212
a. Diharapkan agar dapat melakukan penyuluhan ke anggota masyarakat
mengenai real motive dan real goal orientation Koperasi 212 itu sendiri.
Agar mereka paham bahwasanya Koperasi 212 ini merupakan wadah
yang tepat dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Jadi
sosialisasi itu tidak hanya terbatas ketika ingin soft opening gerai saja.
Sebaiknya program sosialisasi ini berkelajutan, agar semua masyarakat
Jambi ini tahu bahwa 212 ini memang bagus untuk perekonian umat.
Sehingga tidak akan muncul preseden negatif dari masyarakat bahwa ini
hanyalah untuk memperkuat kepentingan politik, atau hanya untuk
eksistensi sebuah organisasi.
b. Diharapkan agar dapat mengelola Koperasi 212 ini lebih baik lagi, agar
ke depan anggota dapat memperoleh SHU sehingga kesejahteraan
mereka akan terjamin. Dengan mengutus staf yang profesional di
bidangnya, mengangkat manager untuk stay fokus dalam mengelola
Koperasi Syariah 212. Jadi para pengurus gerai tidak perlu merangkap
menjadi pengelola. Karena pengurus sendiri memiliki kesibukan di luar
operasi.
2. Untuk Anggota atau Investor
a. Jagalah komitmen untuk membangun ekonomi umat ini dengan
berjamaah. Karena di dalam koperasi itu yang paling terpenting adalah
komitmen dari setiap anggotanya. Koperasi bisa terbentuk berkat
kekuatan bersama. Dalam hal ini diharapkan agar anggota lebih aktif
88
untuk berbelanja di gerai atau dalam membuat produk UMKM yang bisa
dinikmati masyarakat umum juga. Agar kita mengurangi ketergantungan
dalam konsumsi produk pabrik asing.
3. Untuk Masyarakat
a. Diharapkan masyarakat dapat memandang sesuatu yang baru itu dengan
kacamata yang positif agar yang akan sampai juga positif. Perdalam
sesuatu dengan mencari tahu langsung. Sehingga tidak akan ada
prasangka yang timbul terhadap pendirian Koperasi Syariah 212. Karena
pada dasarnya Koperasi Syariah 212 ini bertujuan untuk mensejahterakan
umat di bidang ekonomi.
89
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-Qur‟an
Al-Syatibi, Abu Ishaq. al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariat. Beirut-Lebanon:
Dar al-Maarifat, t.t.
Badrudin. 2017. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Buchori, Nur S. 2012. Koperasi Syari’ah: Teori dan Praktek. Tangerang
Selatan: Pustaka Aufa Media (PAM Press).
Burhanuddin. 2013. Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia.
Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Hadari Nawawi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hasbi Umar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi). Jambi: Syariah
Press dan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Hani Handoko. 2015. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S. P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. (Jakarta: PT Bumi Aksara).
M. Azrul Tanjung. 2017. Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi
Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
McClelland, David. 1987. Human Motivation. Cambridge: Cambridge
University Press.
Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah, Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.
Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung:
Alfabeta.
Ridwan. 2009. Metodologi dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Saebani, Beni Ahmad. 2010. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Tanjung Hendri, Abrista Devi. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.
Jakarta: Gramedia Publishing.
90
B. Jurnal-jurnal
Buchori, S. Nur. 2010. Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah.
Mashlahah, Vol. 1, No. 1.
Budiwati, Neti. Mengapa Harus Koperasi (Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi
dan Koperasi UPI).
Effendi, Rustam. dkk. 2018. Konsep Koperasi Bung Hatta dalam Perspektif
Ekonomi Syariah. Jurnal Al-Hikmah, Vol. 15, No. 1.
Hasbullah. Konsep Diri dan Orientasi Tujuan sebagai Faktor Penting dalam
Orientasi Umpan Balik Manajer dalam Mendukung Proses PDCA
(Plan Do Check Action). Jurnal PASTI, Vol. 10. No. 3.
Hendra, Testru. 2016. Pembangunan Ekonomi Islam dengan Pengembangan
Koperasi Syariah. Jurnal Kajian Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 1.
Hidayatullah Muhammad, Meri Indri Hapsari. 2015. Peran Pembiayaan
Produktif BMT Mandiri Mulia terhadap Peningkatan Kesejahteraan
Anggota Perspektif Maqashid Syariah. JESTT, Vol. 2, No. 10.
Lindiawati. Dona Syahreza. 2018. Peran Koperasi Syariah BMT BUMI
dalam Meningkatkan Kualitas Usaha Mikro.Al-Urban: Jurnal
Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol.2, No. 1.
Marlina, Ropi. Yola Yunisa Pratami. 2017. Koperasi Syariah Sebagai Solusi
Penerapan Akad Syirkah Yang Sah. Amwaluna. Vol. 1, No. 2.
Nurhadi. 2018. Maqashid Koperasi Syariah. I-Economic, Vol. 4, No. 2.
Muttaqin, Rizal. 2011. Kemandirian dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis
Pesantren. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Vol. 1. No. 2.
Rizal, Sofyan. 2011. Titik Temu dan Sinergi Ekonomi Islam dan Ekonomi
Kerakyatan, Al-Iqtishad, Vol. III, No. 1.
Rohmati, Dani. Imron Mawardi. 2018. The Empowerment of Economic
Community After the Action of 212.Advances in Social Science,
Education and Humanities Research, Vol. 307, No. 1.
Safe‟i, Abdullah. 2012. Koperasi Syariah: Tinjauan Terhadap Kedudukan dan
Peranannya dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan. Media
Syariah, Vol. 14, No. 1.
Sastrawidjaja, H. Man S. Richard C. Adam. 2015. Langkah Menuju
Konglomerasi Koperasi di Indonesia, PADJADJARAN Jurnal Ilmu
Hukum, Vol 2, No 2.
Sofian. Koperasi Syariah Sebagai Solusi Keuangan Masyarakat: Antara
Religiusitas, Trend, dan Kemudahan Layanan. Polban.
Deti, Sri. 2017. Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pembiayaan Mikro
Syariah. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 5, No. 1.
91
Susila, Jaka. 2016. Fiduciary dalam Produk-produk Perbankan Syariah. Al-
Ahkam, Vol. 1. No. 2.
Syaiful, Muhammad. dkk. 2016. Strategi Koperasi dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Anggota. Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan, Vol.
1. No. 1.
Tri Luciana, Eca, Yunus Winoto, dan Rully Khairul Anwar. 2019. Motivasi
Pengelola Dalam Mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) di
Kabupaten Bandung Barat. Indonesian Journal of Academic
Librarianship, Volume 3, Issue 2.
Wandansari, Nini Dewi. 2013. Perlakuan Akuntansi atas PPH Pasal 21 pada
PT. Artha Prima Finance Kotamobagu. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 3.
C. Skripsi
Bahri, Salmi Yuniar. Nova Hari Santhi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Koperasi Syariah di Kabupaten Lombok Timur. STIA
Muhammadiyah Selong.
Jauhar Muammar. 2014. Pengaruh Motivasi Material dan Motivasi Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan pada BMT Bina Ummat Sejahtera
Lasem. IAIN Walisongo Semarang.
Najibul Millah. 2008. Strategi Koperasi Syariah dalam Upaya
Pengembangan Koperasi Primer Syariah. UIN Syarif Hidayatullah.
Nisa, Badrun. 2018. Persepsi Konsumen tentang Proses Transaksi Syariah di
212 Mart AR. Hakim Medan. UIN Sumatera Utara.
Parlina, Fitri. 2018. Motivasi dan Manajemen Modal Kerja Koperasi (Studi
pada Koperasi Angkot GLAM Barokah Mandiri, Permitama, dan Al
Setia Kawan di Malang). Universitas Negeri Malang.
Sari, Ranila. 2014. Orientasi Tujuan pada Mahasiswa Riau (Pendekatan
Indigenous Psychology). UIN SUSKA Riau.
Suprianto. 2013. Motivasi Anggota Dalam Melakukan Transaksi Simpan
Pinjam Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Lestari di Desa
Kayu Aro Kecamatan Kampar Utara Menurut Perspektif Ekonomi
Islam. UIN SUSKA Riau.
Wulan Dary, Veronica. 2018. Praktik Waralaba 212 Mart Menurut Fatwa
DSN-MUI No. 114/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Syirkah dan
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba (Studi di
Komunitas Koperasi Syariah 212 Surakarta). Institut Agama Islam
Negeri Surakarta.
92
D. Perundang-Undangan
Fatwa DSN-MUI No: 114/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Syirkah.
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Bab XIII tentang
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, Pasal 33 ayat (1).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (1).
www.depkop.go.id/uploads/laporan/1566784877_uu_1992_25_perko
perasian.pdf, akses 12 Juli 2019.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-
pokok Perkoperasian Bab II Landasan-landasan Koperasi, Pasal 3.
www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1967_12.pdf, akses 12 Juli
2019.
E. Wawancara
Wawancara 1 dengan Pak Agus Konoras (Wakil Ketua Koperasi Syariah
Komunitas Jambi). Pada 12 November 2018, 10 Agustus 2019, dan 29
September 2019, 19 Oktober 2019. Mayang, Kota Jambi.
Wawancara 2 dengan Mbak Devi (Admin Kantor Koperasi Syariah 212).
Pada 10 Agustus 2019. Mayang, Kota Jambi.
Wawancara 3 dengan Pak Tarmizi, (DPS Koperasi Syariah 212). Pada 27
September 2019. Lorong Ibrahim, Jambi.
Wawancara 4 dengan Pak Nasrullah (Masyarakat Umum). Pada 1 Mei 2019.
Telanaipura, Jambi.
Wawancara 5 dengan Bang Erki (Masyarakat Umum) Pada 19 Oktober 2019.
Mayang Mangurai, Jambi.
Wawancara 6 dengan Pak Irwan (Masyarakat Umum). Pada 19 Oktober 2019.
Mayang Mangurai, Jambi.
F. Internet
Dokumentasi: Video Dokumenter Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec:
Inilah Alasan Koperasi 212 Didirikan, Dkm Andalusia,
https://youtu.be/H0qj2aqsFew, akses 5 September 2019.
Dokumentasi: Video Dokumenter Tanya Jawab Komunitas Koperasi Syariah
212, MySharing TV – Ekonomi Politik Islam,
https://youtu.be/PH1RGjmxk5A, akses 15 Oktober 2019.
Google Map, https://g.co/kgs/9xLMvt, akses 8 September 2019.
http://koperasisyariah212.co.id/212mart-bisa-mencapai-167-gerai-tahun-ini/
diakses pada 26 November 2018.
https://www.kkeu212.com/file/Profile%20KS%20121%20edisi%200717.pdf
diakses pada 2 November 2018.
93
https://lokasiinformasi.blogspot.com/2017/08/manajemen-koperasi-
pengertian-tugas.html?m=1, diakses pada 20 Oktober 2019.
Siapa Sangka, Minimarket ini Lahir Berkat Aksi 212, akses:
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3925780/siapa-
sangka-minimarket-ini-lahir-berkat-aksi-212 diakses pada 14 Juli
2019.
Profil Koperasi Syariah 212, akses: koperasisyariah212.co.id/profil-koperasi-
syariah-212/ diakses pada 15 Juli 2019.
Koperasi Syariah 212, Sejarah Bangkitnya Ekonomi Umat, akses:
mysharing.co/koperasi-syariah-212-sejarah-bangkitnya-ekonomi-
umat/ diakses pada 15 Juli 2019.
94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Wawancara
Informan 1 : Agus Setiawan Konoras
Jabatan : Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi
Instansi : Kantor Koperasi Syariah 212 Kota Jambi
Tanggal : 10 Agustus 2019, 29 September 2019, dan 19 Oktober 2019.
Pertanyaan:
1. Kapan Koperasi Syariah 212 dibuka secara resmi di Kota Jambi?
2. Bagaimana sejarah pendirian Koperasi Syariah 212 di Kota Jambi?
3. Bagaimana AD/ART pendirian Koperasi Syariah 212 ini?
4. Berapa dana yang dibutuhkan untuk mendirikan Koperasi Syariah 212?
5. Berapa jumlah anggota Koperasi Syariah 212 sekarang?
6. Apakah yang menjadi anggota Koperasi Syariah 212 ini harus berdomisili di
Kota Jambi?
7. Apa hanya alumni dari aksi bela Islam yang boleh menjadi anggota Koperasi
Syariah 212?
8. Bolehkah masyarakat non muslim bergabung menjadi anggota Koperasi
Syariah 212?
9. Berapa iuran yang harus dibayar ketika menjadi anggota?
10. Bagaimana prinsip-prinsip yang dijalankan Koperasi Syariah 212?
11. Apa visi dan misi Koperasi Syariah 212?
12. Apa saja produk-produk layanan jasa dalam Koperasi Syariah 212?
13. Apa yang membedakan antara Koperasi Syariah 212 dengan Koperasi lainnya
yang ada di kota Jambi?
14. Apakah dalam Koperasi Syariah ada simpan pinjamnya?
15. Bagaimana pola bagi hasil Koperasi Syariah 212 ini, sudah sesuaikah dengan
akad-akad yang ada dalan ekonomi Islam?
16. Apa bedanya antara anggota dan investor yang ada di Koperasi Syariah 212?
95
17. Bagaimana sistem kerja di Koperasi ini, apakah setiap anggota wajib ikut
andil dalam pengelolaan Koperasi 212?
18. Apakah ada rapat yang diadakan tiap tahunnya?
19. Siapa saja yang boleh ikut dalam rapat tersebut?
20. Faktor apa saja yang mendorong para pengelola untuk mendirikan Koperasi
212?
21. Apa orientasi pengelola dalam membuka Koperasi Syariah 212?
22. Bagaimana tanggapan masyarakat umum ketika Koperasi ini didirikan?
23. Apa upaya yang harus dilakukan dalam menanggapi preseden keliru dari
masyarakat?
24. Dengan hadirnya Koperasi Syariah ditengah umat ini, apakah sudah bisa
menjadi solusi bagi perekonomian umat?
25. Kemana dana investor yang terkumpul di Koperasi Syariah 212 selain
dialokasikan ke Gerai 212 Mart?
26. Apakah 212 Mart sangat mendukung dalam pengembangan UKM di Kota
Jambi?
27. Apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi UKM pemasok di Gerai
212?
28. Apa saja tantangan yang telah dihadapi selama pendirian Koperasi 212?
29. Apakah ada peluang Koperasi Syariah 212 untuk berkembang?
30. Apa kelemahan dari Koperasi Syariah 212 ini?
31. Apa kelebihan dari Koperasi Syariah 212 ini?
32. Bagaimana upaya-upaya para pendiri 212 untuk memotivasi masyarakat agar
join untuk jadi anggota?
33. Apa proker-proker yang dicanangkan dalam komunitas koperasi Jambi baik
dalam jangka pendek, menengah, maupun, panjang?
34. Adakah keinginan untuk membantu pengurusan label halal produk UMKM?
35. Apakah sampai masa yang akan datang produk-produk ini tidak diberi label
halal?
36. Apakah tidak ada upaya dari 212 untuk mendatangi UMKM kota Jambi yang
punya produk bagus supaya diajak jadi mitra koperasi?
96
37. Bagaimana sistem bagi hasil ke supplier?
38. Biasanya di dalam Rapat Anggota Tahunan apa saja yang dibahas?
39. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi anggota/investor yang tidak aktif
berbelanja di gerai?
40. Apa produk spesial yang tidak bisa ditemukan di Mart lain?
Jawaban:
1. Koperasi Syariah dibentuk lebih dahulu kemudian diresmikan dengan Grand
Launching Gerai 212 di Mayang tepatnya tanggal 21 Februari 2018.
2. Sejarah berdirinya Koperasi Syariah 212 Jambi tidak terlepas dari sejarah
berdirinya Koperasi Syariah 212 yang berpusat di Bogor yang merupakan
koperasi tingkat Nasional. Di Kota Jambi, mereka yang bergabung menjadi
anggota sudah mencapai lebih dari 100 orang. Untuk mengumpulkan 100
orang ini membutuhkan waktu tidak kurang dari satu tahun. Yang mana ini
nantinya akan didaftarkan ke Koperasi Syariah 212 Pusat secara online.
Mereka semua juga membayar iuran pokok dan wajibnya secara online.
Kemudian mendapatkan notifikasi berupa E-Mail. Setelah terdaftar, maka
resmilah terbentuk yang namanya Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi.
Setelah ada komunitas, maka Koperasi Syariah 212 Jambi mengadakan
sosialisasi untuk menarik lebih banyak orang agar bergabung menjadi
anggota atau investor. Sosialisasi itu giat dilakukan di masjid-masjid, melalui
media sosial, menyebarkan brosur-brosur dan lain sebagainya. Tidak berhenti
disitu saja, para pendiri Komunitas ini berpikir agar ada kegiatan di dalam
Komunitas itu, maka seluruh pendiri berkumpul dan berinisiatif untuk
membuka Koperasi Syariah 212 dengan jenis usaha yang dijalankan adalah
Mini Market 212. Para pendiri Koperasi Syariah 212 ini juga melihat potensi
ekonomi syariah yang ada di Kota Jambi cukup berkembang, memicu mereka
untuk menggiatkan berbagai kegiatan ekonomi melalui pembentukan
Koperasi Syariah 212 yang hingga sekarang masih terus beroperasi. Para
anggota Komunitas Koperasi Syariah 212 Jambi telah menunjukkan
kesungguhannya untuk mendirikan wadah yang cocok untuk umat. Koperasi
Syariah 212 Jambi telah mendirikan Mini Market dengan sistem kepemilikan
97
secara berjamaah melalui investasi dan keanggotaan untuk umat di Kota
Jambi yang dinamakan gerai 212 Mart yang menyediakan berbagai kebutuhan
akan barang untuk anggota dan masyarakat. Dengan tujuan memberdayakan
dan mengalihkan belanja muslim ke produk-produk saudara muslim sendiri
dengan cita-cita untuk membangun kemandirian umat.
3. AD/ARTnya ada dan lengkap, sama seperti Koperasi Syariah dan Komunitas
yang ada di pusat.
4. Biaya pendirian Koperasi ini sekitar Rp 750.000.000 untuk tipe C. Tipe C ini
dua ruko.
5. Anggotanya sekarang sekitar kurang lebih 840 orang, dan investor sebanyak
283 orang.
6. Memang lebih diutamakan para anggota dan investor itu orang-orang Jambi
saja, namun ada juga yang dari kota lain seperti dari Palembang, Medan,
Bandung.
7. Semua bisa bergabung menjadi anggota dan investor tidak harus alumni 212.
Kita menamakan ini Koperasi Syariah 212 hanya sebagai wadah untuk
mengingatkan perjuangan umat Islam pada Desember 2016 silam. Bahkan
rata-rata yang bergabung menjadi anggota dan investor itu orang diluar
alumni dan yang alumni hanya sedikit saja. Bahkan pengurusnya juga bukan
alumni juga.
8. Ya ini kan Koperasi Syariah jadi non muslim tidak diperbolehkan untuk
bergabung.
9. Iuran pokok sebesar Rp 100.000, dan iuran wajib sebesar Rp 120.000 yang
dibayar sekali ketika mendaftar menjadi anggota dan pembayaran ini berlaku
pertahun.
10. Prinsip-prinsipnya sama seperti Koperasi Syariah 212 pusat, yang intinya
kekuatan kita dibangun oleh umat dalam artian berjamaah.
11. Visi Koperasi Syariah 212 adalah menjadi 5 besar Koperasi di Indonesia.
Dengan misi mengoptimalkan segenap potensi ekonomi yang dijalankan
secara amanah, izzah dan berjamaah.
98
12. Produknya berupa produk pendanaan yang didalamnya meliputi simpanan
pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela (investasi). Kemudian ada
produk pengembangan usaha, dalam hal ini Gerai 212 Mart.
13. Kalau koperasi pada umumnya itu dikenal dengan simpan pinjamnya. Kalau
Koperasi Syariah dikenal dengan kegiatan serba usahanya. Salah satunya
sekarang mendirikan Gerai 212/tempat belanja umat muslim yang persis
berada di bawah naungan Koperasi Syariah 212nya.
14. Untuk simpan pinjam memang tidak diperbolehkan di dalam Islam karena
mengandung riba. Dan Koperasi 212 ini pun tidak ada simpan pinjamnya.
15. InsyaaAllah sudah sesuai dengan sistem ekonomi syariah. Yang mana
dibuktikan dengan pembagian SHU dengan akad syirkah yang sah. Melalui
kesepakatan bersama, untung bagi bersama dan rugi bagi bersama. Misalnya
keuntungan kita Rp 100.000.000, kita bagi 25% untuk anggota yang aktif
belanja, kemudian 37% untuk para investor, 2,5% untuk infaq kaum du‟afa,
10% untuk CSR (Coorporate Social Responsibility), 5% untuk syiar Islam.
16. Kalau anggota itu ya mereka memang khusus mendaftar di Koperasi 212
Jambi ini, kalau dari mereka ada yang mau jadi investor juga bisa. Bedanya
dengan investor itu mereka harus jadi anggota Koperasi 212 pusat dan
menjadi anggota Komunitas Jambi. Kemudian menjadi anggota Koperasi 212
Jambi. Lalu dia juga menanam saham di Gerai 212, syarat minimal Rp
500.000 s/d Rp 10.000.000.
17. Kita memakai sistem perwakilan. Para pengurus ini ditunjuk karena memang
kompeten dalam bidangnya. Kalau anggota itu aktif, akan kita ajak untuk ikut
dalam kegiatan tertentu seperti dalam Komunitasnya saja. Diizinkan untuk
memberikan ide untuk kemajuan Gerai dan Koperasi 212. Kalau untuk
menjadi pengurus itu tidak bisa.
18. Tiap tahun ada Rapat Anggota Tahunan. Kita mengikuti prosedur seperti
koperasi pada umumnya yang wajib mengadakan RAT.
19. Para pengurus Koperasi Syariah 212, komunitasnya dan para Dewan
Pengawas Syariah.
99
20. Motivasinya untuk menyatukan kekuatan umat, membantu pengembangan
UMKM, dan untuk kemandirian umat.
21. Orientasinya adalah untuk kesejahteraan anggota koperasi.
22. Ada yang kontra dan ada yang pro. Yang kontra itu awalnya mereka tidak
percaya dan beranggapan investasi kami ini penipuan bahkan ada yang kontra
itu menganggap ini ada kaitan politiknya karena memang didasari oleh Aksi
bela Islam itu. Yang pro ya ikut bergabung menjadi anggota dan investor
yang mana para alumni 212 itu juga.
23. Namanya juga kehidupan, baik atau buruknya setiap yang kita lakukan pasti
ada yang setuju atau pun tidak. Terlepas dari itu semua, kita tetap semangat
untuk maju. Karena motivasi kita itu bukan untuk kepentingan pribadi namun
untuk kepentingan berjamaah.
24. Untuk menjadi solusi, itu kami optimis. Namun membutuhkan waktu yang
relatif panjang karena masyarakat masih perlu pemahaman yang lebih untuk
dapat menerima kehadiran Koperasi Syariah 212 ini.
25. Untuk saat ini dana yang terkumpul dari investor itu kita alihkan ke pendirian
dan penambahan Gerai 212. Belum ke bisnis lain karena masih fokus untuk
menggiatkan umat agar belanja di toko sendiri.
26. Sangat mendukung. Para UKM itu bisa memasarkan produknya di Gerai 212
sehingga meningkatkan penjualan mereka.
27. Syaratnya harus jadi anggota dahulu. Karena kita tidak sembarang
memasukkan semua UKM untuk meletakkan produknya pada kita. Yang
pastinya akan di cek dulu apa produk mereka itu benar-benar dibutuhkan dan
bisa dipasarkan di Gerai 212.
28. Kendalanya itu banyak, terutama dalam pemenuhan produk di Gerai itu kita
ditentukan oleh anggota dan masyarakat bagaimana harga bisa murah.
Sedangkan harga murah itu tidak mudah di dapat kecuali kita beli banyak
harganya juga pun mahal. Kalau kita beli banyak dana kita terbatas. Kedua
mau dijual kemana barang yang kalau kita beli banyak itu. Ketiga
memerlukan tempat yang besar juga untuk meletakkan produk yang banyak
itu. Keempat keaktifan belanja para anggota juga menjadi kendala, kadang
100
mereka tidak konsisten malah kadang-kadang banyak masyarakat umum
dibandingkan anggota sendiri yang belanja. Ini tantangan paling besar dan
menjadi Pr bagi kami.
29. Kita optimis selama anggota investor komitmen untuk belanja di gerai, kita
pasti akan berkembang. Itu tergantung anggotanya lagi, tetapi kalau anggota
sudah tidak punya komitmen apalagi hanya menitipkan uang dan rezekinya
disini dan berkeinginan untuk mendapatkan kelebihan dari uang yang
dititipkan. Itu yang keliru. Kami mendirikan koperasi syariah dan gerai 212
Mart itu semangatnya adalah untuk memajukan ekonomi umat bukan untuk
mencari keuntungan pribadi. Banyak yang punya uang lebih 10 Juta, 20 Juta
dengan harapan untung juga lebih besar dari bunga deposito bank, itu salah.
Jadi kita tetap optimis selama umat Islam itu berkeinginan untuk memajukan
usaha yang ia miliki kita bisa maju dan berkembang.
30. Kelebihan Koperasi Syariah 212 ini adalah kekuatan berjamaahnya. Dengan
semboyan, “Dari Umat, Oleh Umat dan Untuk Umat.”
31. Kelemahan Koperasi ini adalah belum membuka pembiayaan apa pun, karena
kita hanya fokus pada pengembangan di bidang retail yaitu Gerai 212 Mart
ini.
32. Upaya yang dilakukan adalah dari sosialisasi yang kami lakukan dari Masjid
ke Masjid. Dalam acara PHBI seperti maulid nabi, isra’ wal mi’raj,
sosialisasi dengan menyebarkan brosur, dan dari media sosial juga.
33. Prokernya hanya ada dalam jangka pendek, yaitu dengan menyampaikan
informasi dari Koperasi Pusat untuk mendirikan usaha berupa Gerai 212
Mart.
34. Kalau untuk pengurusan label halal kemungkinan untuk saat ini tidak ada.
Karena semua itu adalah tugas yang punya produk. Kami hanya menghimbau
supaya untuk mereka yang belum memiliki label halal pada produknya untuk
segera mengurus.
35. Kemungkinan untuk masa yang akan datang kami akan membantu. Karena
itu juga membutuhkan biaya yang besar dan tidak mudah dalam
pengurusannya.
101
36. Kami memang hanya terfokus pada UMKM yang sudah menjadi anggota
kami. Belum ada wacana untuk menjemput bola seperti mencari UMKM
kompeten di Kota Jambi.
37. Supplier menitipkan barangnya ke gerai 212 dengan harga yang sudah
mereka tentukan, lalu dari harga tersebut kami jual dengan harga yang lebih
tinggi ke konsumen sekitar 3%. Jadi ketika sudah dua minggu, supplier akan
datang dengan mengambil hasil penjualan dari barang yang mereka titipkan.
38. Dalam RAT itu banyak yang kami bahas, tidak terbatas pada apa yang akan
kami lakukan ke depan. Tapi kami juga membahas berbagai kendala dan
solusi apa yang tepat untuk dilakukan.
39. Kami peringatkan dengan mengajak mereka untuk kembali bersemangat
belanja dan mengembangkan gerai 212 ini. Karena anggotalah yang
seharusnya berperan memajukan koperasi. Maka dari itu, kami juga membuat
reward yang setiap tahunnya akan dibagikan kepada anggota yang aktif
belanja dengan poin tertinggi. Agar terpicu semangatnya.
40. Produk spesial kami adalah produk UMKM, dan produk industri yang kami
tawarkan itu tidak terbatas hanya pada satu ukuran saja. Jadi ukurannya
lengkap, konsumen pun bisa memilih barang sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Informan 2 : Drs. Tarmizi
Jabatan : Dewan Pengawas Koperasi Syariah 212 Jambi
Tanggal : 27 September 2019
Pertanyaan:
1. Bagaimana pandangan bapak sebagai Dewan Pengawas Syariah di Koperasi
Syariah 212 Jambi?
2. Apakah semua barang yang ada disana sudah megantongi label halal MUI?
Jawaban:
1. Menurut saya, hadirnya Koperasi Syariah 212 ini sangat bagus untuk
membangkitkan ekonomi umat. Tetapi yang namanya akad syirkah tentunya
102
yang menjalankan harus amanah. Kalau tidak, bisa menimbulkan konflik
antar sesama anggota koperasi. Makanya sangat diperlukan sifat-sifat
Rosulullah SAW yang amanah, shiddiq, fathanah, tabligh.
2. Untuk barang ada dua jenis. Yang pertama produk industri, sudah semuanya
memiliki label halal. Yang kedua produk UMKM, namun masih ada beberapa
yang belum punya label halal.
Informan 3 : Mbak Devi
Jabatan : Admin Kantor Koperasi Syariah 212 Jambi
Tanggal : 10 Agustus 2019
Pertanyaan:
1. Bagaimana pandangan Mbak Devi terhadap Koperasi Syariah 212 Jambi?
2. Bagaimana prosedur penitipan barang dari UMKM?
Jawaban:
1. Koperasi Syariah 212 Jambi motivasinya adalah motivasi sosial yang mana
mereka menggabungkan masyarakat Jambi untuk ikut membangun Koperasi
yang bisa menyatukan kekuatan umat.
2. Kami akan cek dulu barangnya, akan kami serahkan ke pengurus, jika
memenuhi standar seperti ada label halal dan baik untuk di konsumsi maka
kami akan masukkan barangnya ke gerai 212. Untuk barang yang belum
memiliki label halal akan kami usahakan nantinya membantu dalam
kepengurusan.
103
Lampiran 2
DOKUMENTASI MEDIA
DOKUMENTASI WAWANCARA
(Wawancara: Pak Agus Setiawan Konoras, Wakil Ketua Koperasi Syariah212
Jambi
104
(Bersama Pak Agus selaku Wakil Ketua Koperasi Syariah 212 Jambi dan
Mbak Devi selaku Admin Kantor Koperasi Syariah 212)
(Wawancara Pak Tarmizi Sibawaihi selaku Dewan Pengawas Syariah Koperasi
Syariah 212)
105
DOKUMENTASI RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KS 212
106
Bersama para anggota yang menghadiri RAT
Pemberian Reward kepada Anggota dan Investor yang aktif belanja dengan point
tertinggi
107
Bersama Pak Yudha Ketua Dinas Koperasi Kota Jambi saat Rapat Pertama
Pendirian Koperasi Syariah 212 Kota Jambi
108
109
Foto Para Karyawan 212 Mart Mayang bersama Wakil Ketua Koperasi Syariah
212
DOKUMENTASI KEADAAN KOPERASI DAN GERAI 212 MART
MAYANG
110
Gambar Produk-Produk 212 Mart
111
112
113
Pembayaran sejumlah uang kepada supplier
Pak Agus dan masyarakat umum saat menjelaskan tentang konsep 212
Masyarakat umum berpendapat mengenai 212
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
BIODATA PENULIS
IDENTITAS DIRI
Nama : Elsa Tiara Ardianti
NIM : EES 150639
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
TTL : Surulangun, 27 Oktober 1997
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Nomor 06, Kelurahan Pasar Surulangun,
Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi
Sumatera Selatan.
HP : 0822-8232-4786
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2003 – 2009 : SD Negeri 2 Surulangun Rawas
2. 2009 – 2012 : SMP Negeri Surulangun Rawas
3. 2012 – 2015 : SMA Negeri Surulangun Rawas Darussalam
4. 2015 – 2019 : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
PENGALAMAN
1. 2012 Juara Harapan 1 LCC 4 Pilar Kebangsaan di Musi Rawas
2. 2014 Juara 1 Olimpiade Ekonomi Akuntansi di Muratara
3. 2015 Juara 2 LCC Akuntansi di Musi Rawas
4. 2015 Juara 2 LCT Keagamaan di Muratara
5. 2016 Juara 2 LCC RUU KPK di Universitas Islam Negeri Jambi
6. 2018 Penerima Beasiswa Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi
7. 2018 5 Besar Duta Ekonomi Syariah Provinsi Jambi