MONITORING EVALUASI PELATIHAN PBJ · 2018-11-07 · Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ...
Transcript of MONITORING EVALUASI PELATIHAN PBJ · 2018-11-07 · Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ...
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PBJ
PEDOMAN MONITORING – EVALUASI
PELATIHAN PBJ
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 1
1.3. Sasaran ............................................................................................................................ 2
1.4. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 2
1.5. Pengertian Umum ............................................................................................................ 2
1.6. Prinsip Dasar .................................................................................................................... 4
EVALUASI .................................................................................................................................. 5
2.1. Tinjauan Literatur ............................................................................................................. 5
2.2. Metode Pelaksanaan ........................................................................................................ 7
2.3.1. Evaluasi Pelatihan Level 1 ..................................................................................... 7
2.3.2. Evaluasi Pelatihan Level 2 ..................................................................................... 9
2.3.3. Evaluasi Pelatihan Level 3 ..................................................................................... 9
MONITORING .......................................................................................................................... 12
3.1. Unsur ............................................................................................................................. 12
3.2. Metode ........................................................................................................................... 12
3.3. Pelaksana ...................................................................................................................... 12
3.4. Tahapan Kegiatan .......................................................................................................... 14
3.4.1. Perencanaan ....................................................................................................... 14
3.4.2. Persiapan Monitoring ........................................................................................... 15
3.4.3. Pelaksanaan Monitoring ...................................................................................... 16
3.4.4. Pengolahan dan Analisa Data Hasil Monitoring ................................................... 16
3.4.5. Menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi ........................................................... 17
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT ....................................................................................... 18
4.1. Laporan Penyelenggaraan Pelatihan .............................................................................. 18
4.2. Laporan Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan Pusdiklat PBJ ................................... 20
4.3. Laporan Penilaian LPPBJ dan Fasilitator ........................................................................ 22
SANKSI .................................................................................................................................... 24
PENUTUP ................................................................................................................................ 25
1
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007
tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, salah satu tugas Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah penyusunan dan perumusan
strategi serta penentuan kebijakan pembinaan sumber daya manusia di bidang pengadaan
barang/jasa pemerintah. Oleh karena itu, LKPP terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui pelaksanaan program pelatihan.
Berdasarkan Peraturan Kepala LKPP Nomor 4 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Laksana LKPP dibentuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pengadaan Barang/Jasa
(PBJ) yang bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan
evaluasi, pelaporan pendidikan dan pelatihan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa, Kepala Pusdiklat PBJ memiliki Tugas dan Kewenangan untuk
menetapkan Pedoman Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ.
Pedoman Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ disusun untuk seluruh program Pelatihan
PBJ dalam rangka menjamin akuntabilitas dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
Pelatihan PBJ.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Maksud pelaksanaan Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ adalah untuk
menjamin akuntabilitas dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pelatihan PBJ.
1.2.2. Tujuan
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ, antara lain:
a. Menilai kesesuaian penyelenggaraan Pelatihan PBJ terhadap Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan PBJ.
b. Memberikan umpan balik sebagai upaya peningkatan profesionalitas Lembaga
Pelatihan PBJ dan kompetensi tenaga kediklatan dalam penyelenggaraan
Pelatihan PBJ.
c. Memberikan umpan balik terhadap hasil pembelajaran peserta pelatihan sebagai
upaya untuk meningkatkan efektivitas program Pelatihan PBJ.
2
1.3. Sasaran
Sasaran Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ dilakukan terhadap:
a. Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa (LPPBJ);
b. Fasilitator PBJ;
c. Peserta Pelatihan PBJ; dan
d. Asesor Akreditasi LPPB.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pedoman Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ adalah metode
pelaksanaan, pelaksana kegiatan, dan tindak lanjut hasil pelaksanaan. Kegiatan
Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ dilaksanakan pada seluruh program Pelatihan
PBJ, baik Pelatihan Tingkat Dasar, Pelatihan Berbasis Kompetensi, maupun Pelatihan
Teknis Lainnya.
1.5. Pengertian Umum
1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa (PBJ) adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang
prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil
pekerjaan.
2. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disingkat LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan
merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya
disingkat Pusdiklat PBJ adalah unit organisasi di bawah Kepala LKPP yang
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Pendidikan dan Pelatihan di bidang
Pengadaan Barang/Jasa.
4. Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat LPPBJ
adalah lembaga yang ditetapkan oleh Pusdiklat PBJ untuk menyelenggarakan
Pelatihan PBJ.
5. Fasilitator PBJ adalah seseorang yang ditetapkan oleh Pusdiklat PBJ untuk
melaksanakan tugas pengajaran sesuai kompetensinya.
6. Pelatihan PBJ adalah proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan
metode tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan/atau sikap peserta dalam melaksanakan tugas
sebagai pengelola pengadaan barang/jasa secara profesional di bidang PBJ.
3
7. Peserta Pelatihan PBJ adalah orang perseorangan atau kelompok yang mendaftar
dan ditetapkan oleh LPPBJ sebagai peserta Pelatihan PBJ serta mengikuti kegiatan
Pelatihan PBJ.
8. Asesor Akreditasi PBJ adalah seseorang yang memiliki Sertifikat Asesor Akreditasi
LPPBJ.
9. Akreditasi PBJ adalah pengakuan formal yang diberikan oleh LKPP terhadap
kapasitas LPPBJ dalam mengelola Pelatihan PBJ.
10. Komite Penjamin Mutu Pelatihan yang selanjutnya disebut komite adalah sejumlah
orang yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas tertentu dalam rangka menjaga
akuntabilitas penyelenggaraan Pelatihan PBJ.
11. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan SDM PBJ adalah panduan dalam
menyelenggarakan pelatihan PBJ.
12. Pengelola Pelatihan adalah pegawai LPPBJ yang bertugas merencanakan,
melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi program Pelatihan
PBJ dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Pusdiklat PBJ.
13. Penyelenggara Pelatihan adalah pegawai LPPBJ yang bertugas melaksanakan
dukungan pelaksanaan Pelatihan PBJ dengan mengacu pada pedoman yang
ditetapkan oleh Pusdiklat PBJ.
14. Monitoring Pelatihan PBJ yang selanjutnya disebut Monitoring Pelatihan adalah
kegiatan pengumpulan dan analisis data secara sistematis tentang
penyelenggaraan Pelatihan PBJ.
15. Evaluasi Pelatihan PBJ yang selanjutnya disebut Evaluasi Pelatihan adalah
pengukuran secara objektif terhadap kegiatan Pelatihan PBJ dalam rangka
penyempurnaan program Pelatihan PBJ.
16. Kalender Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa adalah rencana pelatihan setahun
yang disusun oleh LPPBJ (Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa).
17. Tim Monitoring adalah tim yang anggotanya dipilih dan ditetapkan oleh Pusdiklat
PBJ untuk melakukan monitoring pelatihan dengan peninjauan lapangan terhadap
LPPBJ.
18. Instrumen Monitoring Pelatihan adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengumpulan dan analisis data tentang penyelenggaraan Pelatihan PBJ.
19. Instrumen Evaluasi Pelatihan adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran secara objektif terhadap Pelatihan PBJ.
20. Self Assessment adalah metode Monitoring Pelatihan melalui penilaian mandiri
oleh masing-masing LPPBJ dalam rangka Monitoring Pelatihan PBJ.
21. Peninjauan Lapangan adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
kunjungan lapangan terhadap LPPBJ dalam rangka Monitoring Pelatihan PBJ.
4
1.6. Prinsip Dasar
Monitoring – Evaluasi Pelatihan menerapkan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
a. Obyektif dan profesional
Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan haruslah secara profesional
berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian
secara obyektif dan masukan yang tepat terhadap penyelenggaraan pelatihan.
b. Transparan
Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan dilakukan secara terbuka dan
dilaporkan secara luas kepada pihak-pihak terkait sehingga mereka dapat
mengakses dengan mudah tentang informasi dan hasil kegiatan evaluasi.
c. Partisipatif
Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan dilakukan dengan melibatkan secara
aktif dan interaktif para pihak dalam kegiatan pelatihan: peserta, fasilitator, LPPBJ,
dan LKPP.
d. Akuntabel
Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan harus dapat dipertanggungjawabkan.
e. Tepat Waktu
Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan harus dilakukan sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
f. Berkesinambungan
Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan dilakukan secara berkesinambungan
agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan.
5
BAGIAN II
EVALUASI
2.1. Tinjauan Literatur
Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
evaluasi pelatihan. Salah satu teori yang umum digunakan adalah Model Evaluasi
Pembelajaran Kirkpatrick. Dalam Model Evaluasi Pembelajaran Kirkpatrick, terdapat empat
level evaluasi yang menggambarkan sebuah alur evaluasi pelaksanaan pelatihan. Keempat
level evaluasi tersebut adalah:
a. Level 1 – Reaction (Reaksi)
Mengukur reaksi atau tingkat kepuasan peserta terhadap pelatihan yang diikuti (customer
satisfaction). Pada level ini pelatihan dianggap efektif apabila proses pelatihan berjalan
dengan menyenangkan dan/atau memuaskan peserta. Sebaliknya, pelatihan dianggap
tidak efektif apabila peserta merasa tidak puas. Hal yang perlu diperhatikan pada level ini
adalah tingkat kepuasan tidak menggambarkan hasil dari proses pembelajaran, sehingga
tingginya tingkat kepuasan belum tentu menandakan hasil pembelajaran yang baik.
Adapun aspek yang diukur dalam menentukan kepuasan peserta meliputi: tujuan
program, materi pelatihan, relevansi materi pelatihan dengan pekerjaan, pemahaman
trainer/fasilitator, cara penyampaian trainer/fasilitator, gaya fasilitator dalam
membawakan materi, evaluasi program, rehat, dan fasilitas.
b. Level 2 – Learning (Pembelajaran)
Mengukur proses pembelajaran dalam pelatihan yang berupa transfer pengetahuan
(transfer of learning). Beragam teknik dapat digunakan untuk menentukan ketercapaian
tujuan pembelajaran. Jenis-jenis penilaian level 2 dapat berupa penilaian kinerja,
simulasi, studi kasus, role-play, dan latihan-latihan. Selain itu, dimungkinkan untuk
mengembangkan pre-test dan post-test untuk mengukur penguasaan peserta terhadap
materi sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran.
c. Level 3 – Behaviour (Tingkah laku)
Mengukur tingkat penerapan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam
pelatihan yang diindikasikan dengan adanya perubahan perilaku setelah mengikuti
pelatihan. Evaluasi Pelatihan Level ini dilakukan setelah melakukan Evaluasi Pelatihan
Level 1 dan 2. Evaluasi Pelatihan Level 3 dapat dilakukan antara lain dengan melakukan
survei terhadap atasan alumni pelatihan dan/atau melakukan survei 360 derajat, yaitu
kepada alumni pelatihan, atasan alumni pelatihan, rekan kerja, dan bawahan (jika ada),
atau orang lain yang mengetahui perilaku alumni pelatihan. Hal yang perlu diperhatikan
6
adalah hasil dari Evaluasi Pelatihan Level 1 dan 2 dimungkinkan tidak mempengaruhi
hasil Evaluasi Pelatihan Level 3. Sebagai contoh, kepuasan peserta dan terjadinya
transfer of learning dalam pelatihan tidak selalu mengindikasikan bahwa peserta dapat
menerapkan dengan baik pengetahuan dan keterampilan dalam pekerjaannya. Evaluasi
Pelatihan Level 3 mengukur kompetensi peserta atau penerapan hasil pembelajaran
peserta pelatihan di lingkungan kerja, berdasarkan tujuan pembelajaran program
pelatihan tersebut.
Selain kompetensi, Evaluasi Pelatihan Level 3 dapat dilengkapi dengan pengumpulan
data mengenai faktor penunjang kinerja lain atau faktor non-training yang berpengaruh
terhadap penerapan hasil pembelajaran atau kinerja peserta di lapangan. Faktor non-
training yang dapat diukur pada Evaluasi Pelatihan Level 3 mencangkup namun tidak
terbatas pada:
1. Expectation and Feedback
a) Kejelasan deskripsi dan ekspektasi pekerjaan kepada peserta.
b) Dukungan atasan dalam bentuk feedback yang mengoreksi dan
membangun.
c) Dukungan dari rekan kerja dalam bentuk feedback yang mengoreksi dan
membangun.
2. Tools and Resources
Ketersediaan dan kesesuaian alat bantu dan fasilitas dalam pekerjaan.
3. Reward and Punishment
a) Pelaksanaan Reward dan Punishment di lingkungan kerja.
b) Efek dari Reward dan Punishment dalam memotivasi pegawai.
4. Capacity
Kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian dan kapasitas pegawai.
5. Motivation
Motivasi pegawai dalam melakukan pekerjaan.
e. Level 4 – Result (Hasil)
Mengukur hasil akhir setelah mengikuti pelatihan. Hasil akhir dapat diukur dengan
kuantitatif (dengan menggunakan satuan uang) dan/atau dengan kualitatif. Sebagai
contoh hasil akhir dapat berupa kenaikan produksi, peningkatan kualitas, penurunan
biaya, penurunan tingkat kesalahan, penurunan angka kecelakaan kerja, kenaikan
keuntungan, dan sebagainya. Sebelum melakukan evaluasi pada level ini, sebaiknya
7
telah ditetapkan target hasil akhir dari pelatihan agar evaluasi dapat dilakukan dengan
tepat.
2.2. Metode Pelaksanaan
Berikut metode pelaksanaan kegiatan evaluasi berdasarkan model evaluasi
pembelajaran Kirkpatrick:
2.3.1. Evaluasi Pelatihan Level 1
a. Sasaran
Sasaran dalam evaluasi pelatihan level 1 meliputi:
1. LPPBJ; dan
2. Fasilitator.
b. Waktu
Evaluasi Pelatihan Level 1 dilakukan pada setiap penyelenggaraan pelatihan.
c. Sumber Data
Sumber data dalam Evaluasi Pelatihan Level 1 dapat berupa namun tidak terbatas
pada berikut ini:
1. Indeks Kepuasan Peserta
Indeks kepuasan peserta (IKP) merupakan informasi mengenai tingkat
kepuasan pelanggan yang didapat dari hasil pengukuran kuantitatif dan
kualitatif atas pendapat pelanggan dalam memperoleh pelayanan.
2. Hasil Monitoring Pelatihan
Hasil Monitoring Pelatihan menggambarkan kesesuaian penyelenggaraan
pelatihan PBJ terhadap Pedoman Penyelenggaraan PBJ.
3. Sanksi yang telah ditetapkan kepada LPPBJ
Surat peringatan/teguran/hukuman yang dikenakan kepada LPPBJ akibat
pelanggaran yang dilakukan.
d. Metode Pelaksanaan
1. Indeks Kepuasan Peserta
Indeks Kepuasan Peserta diperoleh menggunakan Form Reaksi terhadap
Pelatihan yang dibagikan kepada peserta, fasilitator, dan Pengelola
Kelas/Training Oficer Course (TOC). Form Reaksi terhadap Pelatihan
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Form Reaksi terhadap Pelatihan A
8
Form Reaksi terhadap Pelatihan A digunakan untuk menilai aspek materi,
penyelenggaraan pelatihan, dan fasilitator.
2) Form Reaksi terhadap Pelatihan B
Form Reaksi terhadap Pelatihan B digunakan untuk menilai aspek sarana
dan prasarana.
Berikut matriks kategorisasi Form Reaksi terhadap Pelatihan berdasarkan
responden dan sasaran evaluasi:
Responden
Instrumen berdasarkan sasaran evaluasi
LPPBJ Fasilitator
Peserta
Form Reaksi terhadap Pelatihan A-Peserta
Form Reaksi terhadap Pelatihan A-Peserta
Form Reaksi terhadap Pelatihan B-Peserta
X
Fasilitator
Form Reaksi terhadap Pelatihan A-Fasilitator
Form Reaksi terhadap Pelatihan B-Fasilitator
X
Pengelola Kelas/TOC
Form Reaksi terhadap Pelatihan A-Pengelola Kelas
Form Reaksi terhadap Pelatihan A-Pengelola Kelas
Form Reaksi terhadap Pelatihan B-Pengelola Kelas
X
Pengadministrasian Form Reaksi terhadap Pelatihan dilaksanakan oleh
Pengelola kelas/TOC yang dapat dilihat pada Lampiran 1-1 Panduan Evaluasi
Pelatihan PBJ.
2. Monitoring Pelatihan
Kegiatan Monitoring Pelatihan dilakukan untuk menilai kesesuaian
penyelenggaraan pelatihan PBJ oleh LPPBJ terhadap Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan PBJ. Kegiatan monitoring dilakukan
menggunakan dua metode yaitu melalui kunjungan (visitasi) yang
diadministrasikan oleh Tim Monitoring Pusdiklat PBJ dan self-asessment yang
diadministrasikan oleh Pengelola kelas/TOC. Penjelasan lebih lanjut tentang
Monitoring Pelatihan dapat dilihat pada Bab III pedoman ini.
3. Sanksi yang ditetapkan kepada LPPBJ
Data sanksi didapatkan dari rekam dokumen pemberian sanksi yang dapat
berupa namun tidak terbatas pada surat peringatan yang diterbitkan oleh
Kepala Pusdiklat PBJ atau surat pemberlakuan sanksi yang ditetapkan oleh
Komite.
9
2.3.2. Evaluasi Pelatihan Level 2
a. Sasaran
Sasaran dalam evaluasi pelatihan level 1 meliputi:
1. LPPBJ;
2. Fasilitator; dan
3. Peserta.
b. Waktu
Evaluasi Pelatihan Level 2 dilaksanakan pada setiap penyelenggaraan pelatihan.
c. Sumber Data
Sumber data Evaluasi Pelatihan Level 2 dapat berasal dari hasil pre-test dan post-
test peserta pelatihan atau sumber data relevan lainnya yang ditentukan oleh
Pusdiklat PBJ sesuai dengan kurikulum program Pelatihan PBJ.
d. Metode Pelaksanaan
1. Data Evaluasi Pelatihan Level 2 berupa hasil pre-test dan post-test . Pre-test
dilaksanakan sebelum rangkaian pembelajaran dimulai, sedangkan post-test
dilaksanakan setelah rangkaian pembelajaran berakhir.
2. Instrumen evaluasi pelatihan level 2 berupa soal yang disusun berdasarkan
materi mengacu pada kurikulum program Pelatihan PBJ yang ditetapkan oleh
Pusdiklat PBJ.
3. Pengadministrasian instrumen evaluasi pelatihan level 2 dilaksanakan oleh
Pengelola kelas/TOC.
4. Evaluasi efektivitas pembelajaran dapat diukur dengan membandingkan
pencapaian selisih antara nilai (gain score) peserta pada pre-test dan post-test.
2.3.3. Evaluasi Pelatihan Level 3
a. Sasaran
Sasaran dalam evaluasi pelatihan level 3 meliputi:
1. Peserta yang mengikuti program pelatihan dan masih bekerja pada bidang
pengadaan barang/jasa; dan
2. LPPBJ .
b. Waktu
Evaluasi Pelatihan Level 3 dilakukan 6 bulan setelah program pelatihan selesai
dilakukan.
c. Sumber Data
10
Sumber data Evaluasi Pelatihan Level 3 berasal dari Kuesioner Peserta Pelatihan
(Self-assessment), survei atasan, dan Worksampling assessment.
d. Metode Pelaksanaan
1. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Evaluasi Pelatihan Level 3 dapat
berupa:
a) Kuesioner Peserta Pelatihan (Self-assessment)
Kuesioner Survei kepada peserta pelatihan. Peserta memberikan
penilaian atas kemampuannya dan faktor lain pada kuesioner.
b) Survei Atasan
Kuesioner survei kepada atasan langsung peserta pelatihan. Atasan
peserta memberikan penilaian atas kemampuan atau perilaku peserta dan
faktor lain dengan mengisikannya pada kuesioner.
c) Worksampling Assessment
Evaluator memberikan penilaian kemampuan berdasarkan hasil kerja yang
telah oleh peserta yang menjadi partisipan survei.
2. Self-assessment dan Survei Atasan diberikan ke seluruh peserta, sementara
worksampling dapat dilakukan secara selektif kepada sampel peserta sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya organisasi.
3. Pengadministrasian instrumen evaluasi pelatihan level 3 dilaksanakan oleh
Pusdiklat PBJ. Penyusunan dan contoh instrumen Evaluasi Pelatihan Level 3
dapat dilihat pada Lampiran 3-1, 3-2, 3-3 Panduan Evaluasi Pelatihan.
4. Kompetensi peserta di lingkungan kerja diukur berdasarkan hasil self-
assessment, survei atasan dan worksampling assessment, yang ditunjukkan
dalam bentuk:
a. Nilai Unit Kompetensi (NUK), yaitu nilai masing-masing unit kompetensi
yang dimiliki peserta.
b. Nilai Total Kompetensi (NTK), yaitu rata-rata nilai unit kompetensi yang
dimiliki peserta.
5. Target nilai yang diharapkan pada Evaluasi Pelatihan Level 3 yaitu:
a. Target NUK dan NTK adalah 3.00 .
b. Target Rata-rata NTK seluruh peserta pelatihan adalah 3.00.
c. Interpretasi untuk NUK, NTK, dan Rata-rata NTK adalah sebagai berikut:
NUK / NTK / Rata-rata NTK Interpretasi
3.50 ≤ Nilai ≤ 4.00 Sangat mampu
3.00 ≤ Nilai <3.50 Mampu
11
2.00 ≤ Nilai <3.00 Tidak mampu
1.00 ≤ Nilai <2.00 Sangat Tidak mampu
d. Jika Rata-rata NTK tidak mencapai target, maka tindak lanjut perbaikan
program pelatihan perlu disusun.
6. Faktor Penunjang Kinerja direkapitulasi dengan menghitung distribusi jawaban
responden terhadap faktor yang ditanyakan. Data distribusi jawaban
responden tersebut digunakan sebagai masukan untuk perbaikan faktor
penunjang kinerja terkait. Contoh rekapitulasi hasil Evaluasi Pelatihan Level 3
dapat dilihat pada Lampiran 3-4 Pedoman Evaluasi Pelatihan.
12
BAGIAN III
MONITORING
3.1. Unsur
Kegiatan Monitoring Pelatihan dilaksanakan oleh Pusdiklat PBJ terhadap Lembaga
Pelatihan PBJ (LPPBJ). Unsur yang dinilai dalam kegiatan Monitoring mencakup:
a. LPPBJ (Tata Kelola dan Sarana Prasarana)
b. Pengelola Kelas/TOC
c. Fasilitator
3.2. Metode
Kegiatan Monitoring Pelatihan dilakukan melalui dua metode pengumpulan data yaitu:
a. Peninjauan Lapangan (on site)
Kegiatan peninjauan lapangan dilakukan oleh Tim Monitoring dengan mendatangi
langsung lokasi penyelenggaraan Pelatihan PBJ oleh LPPBJ baik mencakup sebagian
atau seluruh agenda pelatihan.
b. Self Assessment
Kegiatan self asessment dilakukan oleh LPPBJ pada setiap penyelenggaraan mencakup
seluruh agenda pelatihan dan disampaikan kepada Pusdiklat PBJ sebagai bagian dalam
laporan.
3.3. Pelaksana
Kegiatan monitoring dilaksanakan oleh Tim Monitoring yang terdiri dari 2 orang yang
pembagian tugasnya meliputi:
a. Narasumber Monitoring Pelatihan
1. Tugas
a) Menyampaikan kebijakan tentang Monitoring Pelatihan oleh Pusdiklat PBJ;
b) Mengambil data Monitoring Pelatihan;
c) Menyampaikan hasil Monitoring dan Rekomendasi tidak lanjut penyelenggaraan
pelatihan untuk selanjutnya disepakati oleh LPPBJ;
d) Memantau tindak lanjut perbaikan oleh LPPBJ sesuai dengan hasil monitoring
dan rekomendasi yang telah diberikan.
2. Kriteria
a) Memiliki Sertifikat Keahlian PBJ Tingkat Dasar;
b) Memiliki Kemampuan mengoperasikan Microsoft Office;
13
c) Memiliki Sertifikat pelatihan Internal Audit di Pusdiklat PBJ LKPP;
d) Memiliki Sertifikat Pelatihan Training Officer Course (TOC);
e) Pengalaman di Bidang Monitoring - Evaluasi Pelatihan;
f) Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai yang memenuhi 3 dari 5 pada angka (i) sampai (v) ditambah kriteria (vi)
dapat ditugaskan sebagai Narasumber Monitoring Pelatihan.
3. Hak dan Kewajiban
Narasumber Monitoring Pelatihan memiliki Hak:
a) Mendapatkan Pedoman Monitoring - Evaluasi Pelatihan;
b) Mendapatkan pembinaan dalam rangka peningkatan kompetensi;
c) Mendapatkan honorarium dan biaya akomodasi yang diakibatkan dikeluarkannya
surat penugasan;
d) Menyampaikan sarat dan masukan pengembangan kepada Pusdiklat PBJ.
Narasumber Monitoring Pelatihan memiliki kewajiban
a) Menjaga integritas dalam setiap pelaksanaan tugas;
b) Menerapkan prinsip monitoring dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan tugas.
b. Petugas Monitoring Pelatihan PBJ
1. Tugas
a) Menyampaikan kebijakan tentang Monitoring Pelatihan oleh Pusdiklat PBJ;
b) Mengambil data Monitoring Pelatihan;
c) Memantau tindak lanjut perbaikan oleh LPPBJ sesuai dengan hasil monitoring dan
rekomendasi yang telah diberikan.
2. Kriteria
a) Memiliki Sertifikat Keahlian PBJ Tingkat Dasar;
b) Memiliki Kemampuan mengoperasikan Microsoft Office ;
c) Mengikuti Pelatihan Internal Audit di Pusdiklat PBJ LKPP;
d) Pelatihan Training Officer Course (TOC);
e) Pengalaman di Bidang Monitoring - Evaluasi Pelatihan;
f) Berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai yang memenuhi 3 dari 5 kriteria pada huruf (a) sampai (f) dapat ditugaskan
sebagai Petugas Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ.
3. Hak dan Kewajiban
Petugas Monitoring Pelatihan memiliki Hak:
a) Mendapatkan Pedoman Pelaksanaan Monitoring - Evaluasi Pelatihan;
14
b) Mendapatkan pembinaan dalam rangka peningkatan kompetensi;
c) Menyampaikan sarat dan masukan pengembangan kepada Pusdiklat PBJ.
Petugas Monitoring Pelatihan memiliki kewajiban:
a) Menjaga integritas dalam setiap pelaksanaan tugas;
b) Menerapkan prinsip monitoring dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan tugas.
3.4. Tahapan Kegiatan
3.4.1. Perencanaan
a. Penyusunan Instrumen Monitoring
Instrumen monitoring adalah Form Monitoring yang digunakan sebagai
panduan dan lembar pencatatan hasil peninjauan lapangan terhadap sampel
LPPBJ yang dikunjungi. Instrumen monitoring dapat dilihat pada Lampiran 2-1
Pedoman Monitoring Pelatihan PBJ.
Form Monitoring berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan kriteria yang
tercantum dalam Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah yang ditetapkan oleh LKPP. Pernyataan tersebut dikelompokkan
dalam tiga bagian, yaitu:
1. LPPBJ (Tata Kelola dan Sarana Prasarana)
2. Pengelolaan Kelas/TOC
3. Fasilitator
Instrumen monitoring tersebut disusun oleh Subbidang Pemantauan dan
Evaluasi di Pusdiklat PBJ secara periodik, instrumen tersebut di-review dan dapat
direvisi sesuai dengan kebutuhan monitoring.
b. Penentuan Sampel Lembaga Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa (LPPBJ)
Penentuan sampel LPPBJ yang akan dikunjungi untuk peninjauan
lapangan menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Sampel LPPBJ pernah menyelenggarakan sedikitnya satu kali pelatihan
PBJP dalam 6 bulan terakhir.
2. Sampel LPPBJ belum pernah dikunjungi pada pelaksanaan monitoring
sebelumnya, atau dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
3. Sampel LPPBJ yang dipilih mewakili sebaran LPPBJ yang ada di seluruh
Indonesia.
15
4. Sampel LPPBJ yang dipilih berdasarkan pertimbangan adanya indikasi
ketidaksesuaian dan/atau diperlukan pengawasan berulang untuk melihat
tindakan koreksi berdasarkan hasil monitoring terdahulu.
5. Efisiensi waktu, jarak tempuh, aksesibilitas dan ketersediaan alat transportasi
dari sampel LPPBJ.
c. Penyusunan Jadwal Monitoring
Pelaksanaan monitoring LPPBJ dilakukan secara reguler, minimal 2 kali dalam
satu tahun anggaran, yaitu pada semester 1 dan semester 2
3.4.2. Persiapan Monitoring
a. Penyiapan Instrumen Monitoring
Form Monitoring yang digunakan adalah form yang terbaru yang telah di-review
dan telah diujicobakan.
b. Pembentukan Tim Monitoring
1. Personil yang akan ikut dalam Tim Monitoring LKPP, merupakan personil
yang ditunjuk oleh Pusdiklat PBJ LKPP.
2. Tim Monitoring LKPP juga harus memiliki kejujuran, motivasi, dan
kesungguhan yang kuat, untuk memastikan hasil monitoring dapat
bermanfaat bagi perbaikan penyelenggaraan pelatihan PBJP.
3. Personil yang diikutsertakan dalam Tim Pelaksana Monitoring sejumlah
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dalam setiap pelaksanaan monitoring,
yang terdiri dari Narasumber dan staf monitoring
c. Penyiapan Administrasi Pendukung
1. Tim Monitoring mempersiapkan dokumen administrasi sehubungan dengan
rencana kunjungan lapangan untuk monitoring tersebut, yaitu berupa:
a) Surat Tugas Tim Monitoring;
b) Buku Pedoman Monitoring yang telah dilampiri dengan perangkat
monitoring (Form Monitoring) kepada Tim Monitoring yang akan berangkat
ke lapangan.
2. Tim Monitoring yang menerima Surat Tugas:
a) Berkomunikasi dengan LPPBJ yang dituju;
b) Membuat SPPD; dan
c) Memesan tiket dan penginapan.
3. Tim Monitoring juga harus mempersiapkan Daftar Hadir Peserta, Daftar Hadir
Instruktur, dan Tanda Pengenal (Name Tag) untuk Tim Pelaksana Monitoring
16
4. Tim Monitoring wajib membaca dan memahami pedoman Monitoring -
menggandakan perangkat monitoring sesuai kebutuhan
3.4.3. Pelaksanaan Monitoring
Setelah melalui tahapan perencanaan dan persiapan, dan semua kelengkapan
telah diperiksa dan tidak ada kekurangan, Tim Monitoring melakukan peninjauan
lapangan sesuai waktu dan tempat yang telah ditentukan, dengan ketentuan:
a. Peninjauan lapangan dapat dilakukan baik ketika LPPBJ sedang
menyelenggarakan pelatihan PBJP maupun ketika LPPBJ tidak sedang
menyelenggarakan pelatihan PBJP.
b. Peninjauan lapangan dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi dan
melalui wawancara dengan pengelola LPPBJ disertai dengan bukti dokumen yang
sesuai dengan poin-poin pernyataan pada Form Monitoring.
c. Hasil pengamatan maupun wawancara diisikan pada lembar Form Monitoring
sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada form tersebut.
d. Dalam pelaksanaan peninjauan lapangan, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Tim Pelaksana Monitoring LKPP melakukan peninjauan dan mengisi Form
Monitoring dengan sungguh-sungguh dan obyektif, karena kualitas data yang
diperoleh sangat dipengaruhi oleh pengamatan observer.
2. Setelah pengamatan selesai dilakukan, Tim Pelaksana Monitoring LKPP
membuat rekapitulasi data dan informasi yang berhasil dikumpulkan, dan
memberikan rekomendasi perbaikan pada LPPBJ yang diamati.
3.4.4. Pengolahan dan Analisa Data Hasil Monitoring
a. Pengolahan Data
Hasil isian pada Form Monitoring pada peninjauan lapangan diolah menjadi angka
Compliance Index sesuai dengan petunjuk yang tertera pada Form Monitoring,
untuk setiap sampel LPPBJ yang dikunjungi.
b. Penafsiran dan Analisa Data
Compliance Index (CI) adalah indikator yang menunjukkan sejauh mana
penyelenggaraan pelatihan PBJP oleh LPPBJ sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh LKPP. Rentang angka Compliance Index adalah 0 (nol) sampai
dengan 1 (satu). Angka Compliance Index yang semakin mendekati 1 (satu)
mengindikasikan penyelenggaraan pelatihan oleh LPPBJ tersebut semakin
mendekati standard yang ditentukan oleh LKPP. Jika dijumpai kriteria yang
17
mendapat nilai “Tidak Dilakukan”, maka rekomendasi tindak lanjut perbaikan
terkait kriteria atau pernyataan tersebut perlu disusun, didokumentasikan dalam
Form Monitoring, dan dikomunikasikan kepada LPPBJ yang bersangkutan.
Pusdiklat PBJ LKPP secara berkala me-review angka CI seluruh LPPBJ untuk
menyusun program perbaikan secara sistematis.
3.4.5. Menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi
a. Menyusun Kesimpulan
1. Kesimpulan dari hasil monitoring adalah seberapa jauh penyelenggaraan
pelatihan PBJP oleh LPPBJ telah mengikuti Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan yang telah ditetapkan oleh LKPP.
2. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil Monitoring - angka CI.
3. Kesimpulan harus akurat, obyektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh
karena itu, kesimpulan harus disusun berdasarkan data terkumpul, lengkap
dan valid, serta mengacu kepada kriteria yang telah ditetapkan.
b. Menyusun Rekomendasi
1. Rekomendasi tindak lanjut hasil monitoring disusun berdasarkan hasil
analisis terhadap temuan-temuan selama monitoring.
2. Substansi rekomendasi difokuskan pada upaya perbaikan dan pemecahan
masalah yang ditemukan dalam monitoring dan disusun dalam bentuk
program tindak lanjut.
3. Rekomendasi juga memuat sanksi terhadap LPPBJ yang mendapatkan
angka CI di bawah batas minimum yang telah ditetapkan.
4. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rekomendasi, yaitu:
a) Rekomendasi memuat tindakan yang harus dilakukan oleh LPPBJ untuk
perbaikan penyelenggaraan Pelatihan PBJ.
b) Penyusunan rekomendasi sebaiknya juga melibatkan penanggung jawab
LPPBJ agar menghasilkan rekomendasi yang layak dan dapat
dilaksanakan (feasible dan applicable).
c) Rekomendasi yang telah disepakati ditandatangani oleh Tim Monitoring
dan pihak LPPBJ untuk selanjutnya dilakukan pemantauan.
18
BAGIAN IV
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
Hasil Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan dituangkan dalam laporan Monitoring -
Evaluasi yang secara umum memuat tentang data atau informasi yang dikumpulkan mengacu
pada Instrumen Monitoring - Evaluasi, catatan ketidaksesuaian (apabila ditemukan), dan
rencana tindak lanjut perbaikan (apabila diperlukan). Laporan Monitoring - Evaluasi
mencakup:
a. Laporan yang disampaikan oleh LPPBJ kepada Pusdiklat PBJ berisi tentang
penyelenggaraan pelatihan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pelatihan PBJ pada umumnya dan khususnya penyelenggaraan
pelatihan oleh LPPBJ tersebut
b. Laporan yang disusun oleh Pusdiklat PBJ kepada Stakeholder berisi tentang kegiatan
Monitoring - Evaluasi terhadap Program Pelatihan PBJ
c. Laporan yang disusun oleh Pusdiklat PBJ kepada LPPBJ dan Fasilitator berupa rapor
penilaian unjuk kerja berdasarkan penyelenggaraan pelatihan selama satu tahun berjalan.
4.1. Laporan Penyelenggaraan Pelatihan
Laporan penyelenggaraan pelatihan disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksana
Laporan Penyelenggaraan Pelatihan disusun oleh LPPBJ selaku penyelenggara
pelatihan dan disetujui oleh Pengelola Pelatihan selaku penanggung jawab kegiatan
pelatihan. Setiap LPPBJ harus mendokumentasikan/mengarsipkan laporan sesuai
dengan jumlah penyelenggaraan pelatihan.
b. Waktu
Laporan Penyelenggaraan Pelatihan paling lambat diterima oleh Pusdiklat PBJ pada
14 hari kalender setelah tanggal berakhirnya pelatihan berdasarkan pengajuan
fasilitasi.
c. Format dan Ketentuan
Laporan penyelenggaraan pelatihan memuat paling kurang hal-hal yang telah
distandardisasi dalam Format Laporan Penyelenggaraan Pelatihan, yaitu:
1. Uraian singkat pelaksanaan pelatihan
a) Nama lembaga
b) Program pelatihan
19
c) Panitia pelatihan
d) Tanggal dan tempat pelatihan
e) Jumlah kelas dan peserta pelatihan
f) Jumlah peserta pelatihan yang hadir
g) Nama narasumber per materi
h) Hasil rata-rata pre-test dan post-test
i) Hasil evaluasi pelatihan secara ringkas
j) Tindak lanjut hasil evaluasi pelatihan
2. Sertifikasi
a) Lokasi ujian
b) Tanggal pelaksanaan ujian
c) Jam ujian
d) Jumlah peserta terdaftar
e) A. Jumlah peserta hadir
• Laki- laki
• Perempuan
B. Alasan peserta tidak hadir
f) A. Jumlah peserta lulus
• Laki- laki
• Perempuan
B. Alasan penyebab peserta tidak lulus
g) Nama petugas LKPP
h) Nama penanggung jawab pelaksana ujian
i) Catatan berita acara
j) Tindak lanjut hasil evaluasi catatan berita acara
3. Lampiran bukti dukung
a) Undangan pelatihan dan/atau ujian ke peserta
b) Jadwal pelatihan
c) Daftar hadir peserta
d) Dokumentasi kegiatan pelatihan
e) Dokumentasi training kit
f) Dokumentasi Pengajar
20
g) Form Monitoring - Evaluasi (Form Self Assesment, Form Reaksi terhadap
Pelatihan A dan B yang telah diisi oleh Peserta, Fasilitator, dan Pengelola
Kelas/TOC)
h) Hasil rata-rata pre-test dan post-test
i) Hasil rekap evaluasi pelatihan
j) Hasil rekap tes materi peserta
k) Surat tugas pengajar
l) Salin sertifikat pelatihan peserta
m) Hasil rata-rata ujian
n) Dokumentasi persiapan ujian
Format Laporan Penyelenggaraan Pelatihan dapat dilihat pada lampiran 1-1 Pedoman
Laporan Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ.
4.2. Laporan Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan Pusdiklat PBJ
Laporan Kegiatan Monitoring - Evaluasi Pelatihan Pusdiklat PBJ:
a. Laporan Triwulan
Laporan Triwulan disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pelaksana
Laporan Triwulan disusun oleh Subbidang Pemantauan dan Evaluasi, dan
disampaikan kepada unit-unit di Pusdiklat PBJ dan PPSDM.
2. Waktu
Laporan Triwulan disusun secara periodik setiap tiga bulan.
3. Format dan Ketentuan
a) Laporan disampaikan dalam bentuk presentasi pada rapat pembahasan
kegiatan Monitoring – Evaluasi Pelatihan per-triwulan.
b) Rekap hasil Monitoring Pelatihan seluruh penyelenggaraan pada triwulan
berjalan.
c) Rekap hasil Evaluasi Pelatihan level 1 berdasarkan seluruh
penyelenggaraan pada setiap program pelatihan yang terselenggara
selama periode triwulan berjalan.
d) Rekap hasil Evaluasi Pelatihan level 2 berdasarkan seluruh
penyelenggaraan pada setiap program pelatihan yang terselenggara
selama periode triwulan berjalan.
e) Saran dan masukan yang disampaikan oleh stakeholder.
f) Rekomendasi tindak lanjut untuk penyelenggaraan pelatihan selanjutnya.
21
b. Laporan Semester
Laporan Triwulan disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pelaksana
Laporan Triwulan disusun oleh Subbidang Pemantauan dan Evaluasi, dan
disampaikan kepada Fasilitator dan LPPBJ.
2. Waktu
Laporan Triwulan disusun secara periodik setiap enam bulan.
3. Format dan Ketentuan
a) Laporan disampaikan kepada Fasilitator dan LPPBJ dalam bentuk
presentasi pada rapat koordinasi LPPBJ dan Fasilitator.
b) Rekap analisa hasil Monitoring Pelatihan seluruh penyelenggaraan pada
semester berjalan
c) Rekap hasil Evaluasi Pelatihan level 1 berdasarkan seluruh
penyelenggaraan pada setiap program pelatihan yang terselenggara
selama periode semester berjalan.
d) Rekap hasil Evaluasi Pelatihan level 2 berdasarkan seluruh
penyelenggaraan pada setiap program pelatihan yang terselenggara
selama periode semester berjalan.
e) Saran dan masukan yang disampaikan oleh stakeholder.
f) Rekomendasi tindak lanjut untuk penyelenggaraan pelatihan selanjutnya.
c. Laporan Tahunan
Laporan Triwulan disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pelaksana
Laporan Tahunan disusun oleh Subbidang Pemantauan dan Evaluasi, dan
disampaikan kepada LPPBJ, Fasilitator, dan LKPP
2. Waktu
Laporan Tahunan disusun secara periodik pada akhir tahun.
3. Format dan Ketentuan
i. Laporan disampaikan kepada LPPBJ, Fasilitator, dan LKPP dalam bentuk
dokumen laporan.
a) Laporan yang disampaikan kepada LPPBJ berupa Rapor Kinerja
Penyelenggaraan Pelatihan dengan format yang dapat dilihat pada
Lampiran 4-2.
22
b) Laporan yang disampaikan kepada Fasilitator berupa Rapor Kinerja
Fasilitator dengan format yang dapat dilihat pada Lampiran XX.
c) Laporan yang disampaikan kepada LKPP berupa Laporan Tahunan
kegiatan yang mengacu pada peraturan tentang penyusunan laporan
tahunan kegiatan yang berlaku dilingkungan LKPP. Laporan tahunan
memuat:
1) Rekap dan analisis hasil Monitoring Pelatihan seluruh penyelenggaraan
pada tahun berjalan.
2) Rekap dan analisis hasil Evaluasi Pelatihan level 1 berdasarkan seluruh
penyelenggaraan pada setiap program pelatihan yang terselenggara
selama tahun berjalan.
3) Rekap dan analisis hasil Evaluasi Pelatihan level 2 berdasarkan seluruh
penyelenggaraan pada setiap program pelatihan yang terselenggara
selama periode tahun berjalan.
4) Kesimpulan, saran, dan rekomendasi tindak lanjut untuk perbaikan
program pelatihan.
4.3. Laporan Penilaian LPPBJ dan Fasilitator
Laporan penilaian yang disampaikan Pusdiklat PBJ kepada LPPBJ dan Fasilitator
merupakan laporan evaluasi yang menggambarkan kinerja LPPBJ dalam rangka
menjamin kualitas penyelenggaraan pelatihan dan fasilitator. Pusdiklat PBJ secara
berkala melakukan kegiatan Monitoring – Evaluasi Pelatihan. Kegiatan Monitoring –
Evaluasi Pelatihan yang dilakukan kepada fasilitator dan LPPBJ dimaksudkan sebagai
upaya pembinaan dan peningkatan kemampuan fasilitator dan optimalisasi pelayanan
LPPBJ dalam menyelenggarakan pelatihan. Laporan evaluasi disampaikan kepada
LPPBJ dan Fasilitator dalam bentuk rapor Fasilitator dan rapor LPPBJ yang dapat dilihat
pada Lampiran 2-1 dan 2-2 Panduan Laporan Monitoring - Evaluasi Pelatihan PBJ. Rapor
disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksana
Rapor disusun oleh Subbidang Pemantauan dan Evaluasi, dan disampaikan kepada
Fasilitator dan LPPBJ.
b. Waktu
Rapor disusun selama satu tahun berjalan.
c. Format dan Ketentuan
23
1. Laporan disampaikan kepada Fasilitator dan LPPBJ dalam bentuk rapor pada
rapat koordinasi LPPBJ dan Fasilitator satu kali setahun.
2. Rekap analisa hasil Monitoring Pelatihan seluruh penyelenggaraan pada satu
tahun berjalan.
3. Rekap hasil Evaluasi Pelatihan level 1 berdasarkan seluruh penyelenggaraan
pada setiap program pelatihan yang terselenggara selama satu tahun berjalan .
4. Rekap hasil Evaluasi Pelatihan level 2 berdasarkan seluruh penyelenggaraan
pada setiap program pelatihan yang terselenggara selama satu tahun berjalan.
5. Saran dan masukan yang disampaikan oleh stakeholder.
6. Rekomendasi tindak lanjut untuk penyelenggaraan pelatihan selanjutnya.
24
BAGIAN V
SANKSI
Pemberian sanksi terhadap pelanggaran berdasarkan kegiatan monitoring dan evaluasi
pelatihan mengacu pada peraturan tentang pemberian sanksi yang berlaku
25
BAGIAN VI
PENUTUP
1. Pedoman ini merupakan panduan dalam Pelaksanaan Monitoring – Evaluasi Pelatihan
PBJ;
2. Pedoman sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di atas, apabila dipandang perlu
akan diadakan penyempurnaan secara berkala;
3. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam pedoman ini akan diatur lanjut dalam keputusan
tersendiri.
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGADAAN BARANG/JASA
Suharti
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal