MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

80
MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1 PEKERJAAN PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK) MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR 2006

Transcript of MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Page 1: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1

PEKERJAAN

PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)

MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN

ESKALATOR

2006

Page 2: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -i-

KATA PENGANTAR

Eskalator adalah pesawat sarana bangunan modern yang sangat populer

terutama pada tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang. Sejak pesawat

eskalator banyak digunakan di Indonesia, sudah terjadi beberapa kali kecelakaan,

diantaranya ada anak yang terjatuh dari bulastrade dan railing, sepatu karet

terjepit diantara dua step dan sebagainya. Disamping itu banyak peristiwa “hampir

celaka” yang tidak pernah terungkap karena merasa tidak perlu dilaporkan.

Statistik di negara-negara maju mencatat incident per-unit pada instalasi eskalator

mencapai 10 kali lipat dibanding dengan instalasi lift.

Nampaknya sekarang sudah saatnya kita perlu mempunyai suatu pedoman atau

panduan yang baku untuk memeriksa dan menguji pesawat eskalator serta

menetapkan kriteria layak pakai. Itupun kalau kita tidak mau dikatakan terlambat.

Siapakah kiranya yang berhak menetapkan kriteria dan siapa pula yang

bertanggung jawab atas pemeriksaan dan pengujian tangga jalan otomatis yang

disebut eskalator. Penanggulangan keselamatan dan keamanan masyarakat dan

lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari segi

materi sistematika penulisan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari para peserta dan pembaca semua, dalam

rangka perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Page 3: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -ii-

Page 4: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -iii-

LEMBAR TUJUAN

MODUL PELATIHAN : Pelatihan Pengawas Lapangan (Site

Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan

Eskalator (SSLE)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :

Mampu melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan instalasi pesawat lift dan

ekskalator dalam gedung sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar perencanaan

dan mutu yang dipersyaratkan sampai diserah terimakan kepada pemilik.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Menerapkan sistem manajemen K3.

2. Menerapkan peraturan dan standar nasional.

3. Menjelaskan pengenalan sistem transportasi vertikal.

4. Mengawasi pemasangan komponen instalasi dan pengamanan.

5. Menjelaskan Instalasi Daya Kendali dan Proteksi

6. Menjelaskan dasar-dasar teknik kelistrikan dan mekanikal.

7. Menjelaskan metode pemasangan lift dan eskalator.

8. Menjelaskan teknik pemeriksaan dan uji coba lift dan eskalator.

9. Menjelaskan riksa uji lift dan eskalator.

10. Menjelaskan proyek dan karakteristiknya.

11. Mengendalikan proyek (PDCA).

12. Membuat teknik pelaporan.

Page 5: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -iv-

NO. DAN JUDUL MODUL : SSLE - 09 RIKSA UJI LIFT & ESKALATOR

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mempelajari modul, peserta mampu memahami riksa uji eskalator sesuai

ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan

pemasangan lift dan ekskalator sesuai peraturan yang berlaku sehingga layak

difungsikan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Menjelaskan pekerjaan persiapan lapangan

2. Menjelaskan penggunaan formulir

3. Menjelaskan prosedur riksa uji

4. Menjelaskan pemeriksaan alat-alat pengaman

Page 6: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -v-

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

LEMBAR TUJUAN ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN

MODUL PELATIHAN PENGAWAS

LAPANGAN (SITE SUPERVISOR)

PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN

ESKALATOR (SSLE) ....................................................................... vi

DAFTAR MODUL ............................................................................................. vii

PANDUAN INSTRUKTUR ................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

BAB II SYARAT-SYARAT RIKSA UJI ............................................................. 3

BAB III BENTUK DAFTAR ISIAN DAN HASIL PEMERIKSAAN...................... 5

BAB IV PROSEDUR RIKSA UJI ....................................................................... 6

BAB V ALAT-ALAT PENGAMAN .................................................................... 18

RANGKUMAN .................................................................................................... 21

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kasus Kecelakaan........................................................................ 22

Lampiran 2 : Daftar Kata Padanan dan Istilah teknis ........................................ 23

Lampiran 3 : Daftar Instrumen / Alat Pengujian ................................................ 25

Lampiran 4 : Daftar Kapasitas Nominal ............................................................. 26

Lampiran 5 : Contoh Perhitungan Tenaga Motor .............................................. 27

Lampiran 6 : Daftar Kemampuan Motor terhadap Tinggi Kerja ......................... 28

Lampiran 7 : Contoh Daftar Isian Pemeriksaan ................................................ 29

Lampiran 8 : Contoh Daftar Periksa oleh Konsultan ......................................... 32

Lampiran 9 : Grafik Tenaga Motor terhadap Tinggi Kerja (OTIS) ..................... 34

Lampiran 10 : Tanda Peringatan ASME 17.1 ...................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Page 7: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -vi-

Page 8: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -vii-

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (Site Supervisor)

PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR

(SSLE)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Pengawas

Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator

(SSLE)dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi

Lift dan Eskalator (SSLE)unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus

Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-

masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap

perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk

suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk

memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka

berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun

seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang

harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Pengawas Lapangan

(Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE).

Page 9: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -viii-

DAFTAR MODUL

Jabatan Kerja : Pengawas Lapangan (Site Supervisor)

Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE)

Nomor Modul

Kode Judul Modul

1 SSLE – 01 Sistem Manajemen (K3)

2 SSLE – 02 Peraturan dan Standar Nasional

3 SSLE – 03 Pengenalan Sistem Transportasi Vertikal

4 SSLE – 04 Komponen Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

5 SSLE – 05 Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi

6 SSLE – 06 Dasar-dasar Teknik Kelistrikan dan Mekanikal

7 SSLE – 07 Metode Pemasangan Lift dan Eskalator

8 SSLE – 08 Teknik Pemeriksaan dan Uji Coba Lift dan Eskalator

9 SSLE – 09 Riksa Uji Lift dan Eskalator

10 SSLE – 10 Proyek dan Karakteristiknya

11 SSLE – 11 Pengendalian Proyek (PDCA)

12 SSLE – 12 Teknik Pelaporan

Page 10: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -ix-

PANDUAN INSTRUKTUR

NAMA PELATIHAN : PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE

SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT

DAN ESKALATOR (SSLE)

KODE MODUL : SSLE - 09

JUDUL MODUL : RIKSA UJI ESKALATOR

DESKRIPSI : Materi ini membahas pengetahuan Pekerjaan

persiapan lapangan, Penggunaan formulir,

Prosedur riksa uji, Pemeriksaan alat-alat

pengaman untuk pelatihan Pelatihan Pengawas

Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi

Lift dan Eskalator (SSLE)

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Page 11: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -x-

RENCANA PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/

Bab I, Pendahuluan

Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)

Menjelaskan maksud dan tujuan riksa uji lift dan eskalator.

Menjelaskan pengertian riksa uji lift dan eskalator.

Waktu : 5 menit

Mengikuti penjelasan TIU

dan TIK dengan tekun dan aktif

Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan riksa uji lift dan eskalator.

Mengikuti penjelasan pengertian riksa uji lift dan eskalator.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

2. Ceramah : Bab II, Pekerjaan

persiapan lapangan

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Pekerjaan persiapan lapangan. Waktu : 25 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

3. Ceramah : Bab III, Penggunaan

formulir

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Penggunaan formulir. Waktu : 20 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

4. Ceramah : Bab IV, Prosedur

riksa uji

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Prosedur riksa uji Waktu : 20 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

Page 12: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -xi-

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

5. Ceramah : Bab V, Pemeriksaan

alat-alat pengaman

Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai : Pemeriksaan alat-alat pengaman. Waktu : 20 menit

Mengikuti penjelasan,

uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.

Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas.

OHT

Page 13: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-

BAB I

PENDAHULUAN

1. Menggunakan atau menaiki eskalator memang lebih nyaman dibanding dengan

menggunakan lift, dimana didalam lift kita terkesan masuk sangkar atau

kurungan. Tentu kedua sarana tersebut masing-masing mempunyai kelebihan

dan kelemahannya. Eskalator terbatas pada jumlah lantai yang dilayani, yaitu 2

lantai per unit, dan satu arah, sedangkan lift per unitnya boleh dikatakan

melayani berapa lantai pun, sesuai rencana, dan dua arah yaitu naik dan turun.

2. Eskalator mempunyai kemampuan memindahkan manusia 8000 orang per jam

terus menerus, sedangkan lift yang berkapasitas 20 orang dalam jangka waktu

yang sama maksimal hanya dapat memindahkan (naik dan turun) sebanyak 500

orang, atau 1 dibanding 16 terhadap eskalator.

3. Eskalator diproduksi secara masal dengan harga makin murah untuk toserba

atau pusat belanja, sehingga perlu kita waspada apakah cost reduction ini diikuti

dengan penurunan mutu atau penurunan standar keselamatan pengguna.

Faktanya dipasaran ada 2 jenis eskalator, yaitu “eskalator standar” dimana pabrik

pembuatnya menjamin atas dasar kerja rata-rata hanya 8 jam per hari, dan “high

duty escalator”, dengan kemampuan operasi rata-rata 20 jam per hari atau non

stop 24 jam per hari.

4. Kecelakaan oleh sebab tingkah laku pengguna lebih banyak terjadi pada pesawat

eskalator daripada pesawat lift. Pengguna eskalator langsung menghadapi

kemungkinan celaka sejak saat mulai menginjak anak tangga (step). Oleh karena

itu perlu/wajib diperhatikan petunjuk - petunjuk penggunaan eskalator.

Ada 4 instruksi atau peringatan penting bagi pengguna eskalator yang perlu

disebarluaskan atau dimasyarakatkan, yaitu :

a. Berpeganglah pada ban mulai saat menginjak step dan terus pegang selama

perjalanan.

Page 14: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -2-

b. Berdiri pada bagian yang aman, yaitu ditengah-tengah step. Hindari kaki

merapat pada plat pelindung kiri - kanan, ataupun melintansi garis kuning.

c. Anak-anak harus dibimbing oleh orang dewasa.

d. Jangan berjalan, berlari dan / atau duduk di step.

Statistik menunjukkan banyak sepatu anak-anak terjepit diantara step dan plat

pelindung (skirt guard panel).

Lihat lampiran - 1, Kasus Kecelakaan

5. Riksa uji eskalator tiap-tiap tahun adalah suatu keharusan, yaitu pengujian

terhadap alat-alat pengaman termasuk rem, relay, sekering (fuse) dan saklar.

Juga pemeriksaan terhadap kerusakan/cacat landas pendaratan, anak tangga

(retak), panel balustrade, sisir (combplate) dan cacat pada ban pegangan (hand

rail). Semua itu adalah sumber-sumber kecelakaan yang harus dicegah.

Page 15: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -3-

BAB II

SYARAT-SYARAT RIKSA UJI

1. Eskalator yang baru selesai dipasang harus mengalami pemeriksaan dan

pengujian dengan disaksikan oleh pihak-pihak yang berwenang. Kemudian

pemeriksaan dan pengujian diulang kembali tiap-tiap tahun (annual inspection

and testing).

2. Riksa uji harus dilaksanakan bersama-sama oleh dua orang teknisi, yaitu

seorang yang kompeten dan pengalaman dan seorang pembantu. Sebaiknya

pengurus bangunan ikut terlibat dalam pemeriksaan dari awal sampai akhir.

Catatan-1 : Prosedur pemeriksaan dan pengujian dapat saja berbeda diantara

perusahaan perusahaan jasa (PJK3) dan pabrikan - pabrikan.

Yaitu urutan-urutan pemeriksaan dan kriteria atau batasan-batasan

yang dianjurkan diantara pabrik - pabrik pembuat.

3. Persiapan pelaksanaan meliputi :

a. Mempelajari dokumen spesifikasi teknis gambar layout dan gambar kerja

untuk dibandingkan dengan SNI (03.6248.2000) dan peraturan lain yang

berlaku. Sekiranya ada penyimpangan perlu dicatat dan diberi komentar

dimana perlu untuk menjadi perhatian.

b. Memasang barikade dikedua ujung landas agar orang umum tidak

mengganggu pekerjaan teknisi pemeriksa.

c. Memeriksa besaran sekering pada pemutus sumber tenaga (main switch

breaker). Hal persiapan tersebut diatasperlu kerjasama dengan pengurus

bangunan.

4. Kedua tehnisi pemeriksa/penguji harus berpakaian baju lengan pendek, tidak

memakai jam tangan dan cicin, rambut sebaiknya pendek dan memakai sepatu

safety (sol tidak licin). Mereka harus siap dengan daftar atau formulir isisan atau

check list, dan lampu senter baterai model saku, palu karet, alat-alat perkakas

seperlunya, dan instrumen pengukur. Lihat lampiran - 3.

Page 16: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -4-

5. Kedua teknisi tersebut harus sudah menyadari atau paham dimana letak saklar-

saklar darurat sebagai tindakan waspada atas kemungkinan timbul insiden. Jika

perlu dipasang lockout dan tagout selama pemeriksaan yang dilakukan didalam

ruang mesin dan didalam jalur lintas anak tangga (step) untuk menghindari

kecelakaan.

6. Riksa uji ulang tahunan harus lebih banyak perhatian pada bagian yang sering

terjadi kontak langsung dengan pengguna, atas kemungkinan retak atau

rusak/cacat.

Catatan-2 :

Seorang pemeriksa (inspektur) yang telah mempunyai tugas jadwal pemeriksaan

jauh hari sebelumnya atas “unit baru terpasang”, meminta kepada instalator agar

tidak semua step dipasang dan juga skirt panel termasuk inner deck dibeberapa

tempat dibiarkan terbuka. Begitu pula cladding samping kiri dan kanan belum

dipasang. Dengan demikian inspektur lebih leluasa memeriksa dan mengamati

jalannya/operasi eskalator. Kemudian menyuruh step sisa dipasang sampai

lengkap, agar inspektur menguji step dengan menaikinya.

7. Pekerjaan riksa uji dilakukan oleh seorang ahli dan dibantu oleh seorang teknisi,

oleh karena banyak peralatan yang rumit dan tersembunyi serta memakan waktu

untuk memeriksa satu persatu. Umpama roda karet (stepwheel/roller) dan roda

tarik (chainwheel roller) pada unit-unit instalasi tua harus diperiksa semua. Oleh

karena itu seorang inspektur harus dibantu oleh seorang tehnisi yang kompeten,

dengan demikian lamanya pemeriksaan cukup satu atau maksimal 2 jam per-

unit. Dalam suatu bangunan pusat belanja, pemeriksaan seluruh unit eskalator

boleh jadi memakan waktu 4 hari. Kemudian perlu satu hari lagi untuk

mempersiapkan laporan dan diskusi dengan pengurus bangunan.

Page 17: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -5-

BAB III

BENTUK DAFTAR ISIAN UJI

dan

HASIL PEMERIKSAAN

1. Daftar isian riksa uji dan hasil pemeriksaannya mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Berupa data-data pesawat, syarat-syarat administrasi dan sumber material

serta safety code negara mana yang dianut. Juga peristiwa-peristiwa yang

dialami eskalator masa alu, seperti : pembongkaran relokasi/ pemasangan

ulang dengan penyimpangan-penyimpangannya.

b. Berupa syarat-syarat teknis dan penemuan selama pemeriksaan dan

rekomendasi jika memang perlu, dan pendapat/ evaluasi dan atau

kesimpulan/keputusan.

Contoh : formulir riksa uji seperti tercantum pada lampiran 7 : Bagian I & II

2. Cara pengisian sebaiknya berupa konsep lebih dulu (draft), kemudian

didiskusikan dengan atasan dan/atau pengurus bangunan, baru pengisian yang

betul-betul tanpa coretan-coretan. Hal penting pada laporan riska uji adalah

komentar atau pendapat akhir, bahwa eskalator yang telah diperiksa ada 3

macam kemungkinan keputusan, yaitu :

a. Layak dipakai untuk umum.

b. Layak dipakai dengan syarat-syarat tertentu (mengganti komponen).

c. Tidak layak pakai sama sekali.

3. Hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh seorang ahli profesional dapat

digunakan contoh formulir pada lampiran - 8 : “Inspection check list”, dimana tiap-

tiap komponen diperiksa dan dinilai.

Hasil penilaian terbagi menjadi 4 golongan, yaitu :

F/O Functional Order : Good, acceptable, bad.

A/A Adjustment / Alignment : needed

R/M Repair or Modification : needed

TR Total Replacement : recommended

Page 18: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -6-

BAB IV

PROSEDUR RIKSA UJI

1. Pertama-tama pengurus bangunan harus diberitahu bahwa pemeriksaan akan

dilaksanakan dan meminta bantuan dimana perlu, yaitu diantaranya memasang

barikade untuk membatasi orang ramai yang lalu lalang mendekat ketempat

pemeriksaan. Mintakan spesifikasi teknis, gambar lay out dan diagram

pengawatan untuk dipelajari.

2. Pemeriksaan dimulai dengan mencoba menaiki eskalator naik dan turun

beberapa kali sambil menggoyangkan berat badan kekiri dan kekanan.

Perhatikan kedudukan step yang tidak normal. Kemungkinan roda (step wheel

dan chain wheel) cacat, pecah atau retak dan sebagainya. Lihat Gambar-1, dan

2.

GAMBAR - 1

KONSTRUKSI STEP (ANAK TANGGA)

Page 19: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -7-

3. Angkat satu atau dua step yang berjejer yang mencurigakan, dan catat segera

penemuan-penemuan yang tidak normal.

Ulangi pembukaan/pengangkatan satu atau dua step berjejer di tempat lain yang

mencurigakan adanya suara-suara yang tidak normal. Tandai dengan kapur tulis

pada ban, sehingga kita yakin pemeriksaan telah lengkap seluruh putaran.

4. Periksa jarak step denga step berikutnya, maksimal 4 mm. Jika longgar berarti

pena-pena tertentu dari rantai telah aus. Toleransi maksimal 4 mm tersebut

seharusnya seragam dari sisi kiri sampai sisi kanan step. Jika tidak seragam

berarti step miring (kekiri / kekanan). Jika kemiringan tersebut dialami semua

step, berarti tegangan rantai penarik kiri dan kanan tidak sama. Periksa pegas

Page 20: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -8-

pada perangkat penegang (tension carriage). Jika kemiringan step hanya satu

dua buah berarti tidak betul pada yoke dan/atau shaft (axle) roda rantai.

Catatan - 3 :

Tidak perlu seluruh step dan rodanya diperiksa. Tergantung pada umur

eskalator. Pada eskalator yang tua, dan mencurigakan, perlu diperiksa paling

sedikit 10% dari jumlah step, secara acak. Pada eskalator dengan tinggi kerja

vertikal 4 meter, paling sedikit diperiksa 7 buah step yang paling dicurigai karena

suara, goyang, miring dan jarak step dengan step longgar (5 mm) akibat rantai

yang aus.

Eskalator “standar” dengan kerja 8 jam/hari dianggap tua jika telah mencapai 10

tahun. Eskalator “high duty” dapat mencapai 15 sampai dengan 20 tahun

tergantung jam kerja per hari.

5. Periksa dan coba tombol stop darurat (landing emergency switch, LES) dan kunci

kontak operasi (operating key switch) untuk naik dan turun.

6. Periksa pagar railing pada ujung atas (kiri dan kanan) pada ujung lengkung

balustrade, apakah cukup kuat dan aman bagi orang ramai serta jarak lubang

railing aman bagi anak-anak.

Catatan -4 :

Eskalator yang menuju ke mezzanine dan dilanjutkan oleh eskalator berikutnya

dari mezzanine ke lantai atas, harus disediakan cukup ruang pada bordes

mezzanine sebesar minimal 2 m x 2 kali lebar eskalator, untuk menampung

derasnya penumpang-penumpang mendarat sebelum pindah ke eskalator

berikutnya.

7. Periksa apakah tanda peringatan keamanan bagi pemakai masih menempel

pada panel balustrade atau pada deck cover.

8. Periksa gigi-gigi pada plat sisir, pada pertemuan step dengan bidang landas/plat

sisir harus lengkap dan sebaiknya berwarna kuning. Periksa toleransi step

terhadap sisir untuk masing-masing step, harus kurang lebih seragam. Celah

Page 21: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -9-

toleransi tersebut ialah dasar dari sisir terhadap dasar alur (slot) sebaiknya 3 mm

dan maksimal 4 mm (sisir tenggelam masuk kedalam slot). Gunakan feeler

gauge. Jika tidak seragam, berarti ada salah satu pena dari rantai yang aus luar

biasa. Lihat Gambar - 3 dan 9.

Catatan-5 :

Sisir yang dilengkapi saklar pengaman dipasang pada ujung atas dan ujung

bawah (dimana step masuk dan keluar) bertugas menyisir benda-benda lepas,

yang terbawa oleh step atau terdapat didalam alur step, dan sebagai pengaman

saat penumpang terlambat mengangkat kaki. Sisir direncanakan untuk mudah

patah jika ada benda keras yang memaksakan menekan (umpama sepatu). Hal

ini dimaksud untuk menghindari kerusakan/kecelakaan. Jika gigi sisir patah harus

cepat diganti dengan satu bagian plat yang baru.

Page 22: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -10-

Page 23: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -11-

9. Ulangi cara no. 8 diatas, pada sisi ujung lain dari eskalator.

10. Ban pegangan (hand rail) (lihat gambar 5 dan 6) harus bergerak dengan

kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan step. Jika kecepatan lebih

lambat 10% berarti terjadi slip pada roda penggeraknya, atau terlalu besar

tahanan pada daerah-daerah saat ban membuat putaran/lingkungan. Biasanya

cara yang mudah menguji slip ialah dengan memegang kencang ban (dengan

gaya 60 kgf) seolah-olah ditarik kearah berlawanan dengan jalannya ban. Bagi

tehnisi yang berpengalaman dia dapat memutuskan adanya slip yang diluar

batas slip yang diizinkan. Gunakan tachometer untuk mengukur kecepatan ban.

Catatan-6 :

Kecepatan eskalator ialah 0.5 m/detik (atau 30 m/menit). Maka toleransi 10%

berarti 0.05 m/detik lebih lambat dari kecepatan step. Tandai dengan kapur tulis

dan periksa ulang kecepatan step dan kecepatan ban pada eskalator yang baru

Page 24: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -12-

terpasang sebaiknya harus sama. Toleransi 10% biasanya untuk eskalator yang

telah berjalan 5000 jam kerja.

Page 25: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -13-

11. Ban pegangan boleh jadi cacat karena ulah orang-orang tak bertanggung jawab

atau digigit tikus dan sejenisnya, sehingga perlu diperiksa. Secara normal

kerusakan ban pada daerah sambungan. Biasanya disitu letak kelemahannya.

Catatan-7 :

Ekalator dengan ban pegangan yang mati sebelah sisi tetapi sebelah sisi lain

bergerak, sebaiknya jangan dioperasikan, mengingat pengguna eskalator

adakalanya orang-orang tua yang mudah hilang keseimbangan. Lebih lagi pada

eskalator arah turun dapat berakibat fatal.

12. Pemeriksaan fisik berikutnya ialah skirt panel, atas kemungkinan lepas dari

tempatnya, sehingga berbahaya bagi pemakai eskalator. Skirt panel harus

kencang disekrup pada badan rangka dan jarak toleransi dengan badan step

Page 26: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -14-

maksimal 4 mm, masing-masing sisi kiri dan kanan Lihat gambar-7 : Lokasi

skirt panel.

Page 27: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -15-

13. Saklar pengaman yang dipasang dibelakang plat skirt panel sangat sensitif atas

benturan yang terjadi jika ada sepatu karet atau benda lain yang terjepit antara

plat skirt panel dengan sisi badan step.

Pengujian dapat saja dengan cara memukul tempat-tempat tertentu dengan palu

karet yang telah siap dibawa pemeriksa. Eskalator seharusnya berhenti jika

terjadi pemukulan tersebut. Jika pemeriksa lupa membawa palu karet, maka skirt

panel biasanya ditendang dibeberapa tempat (tetapi hal ini mungkin

menyebabkan skirt panel cacat oleh tendangan sepatu).

Jika pabrik pembuat memasang 10 buah saklar pengaman tersebut (kiri kanan

masing-masing 5 buah), maka kesepuluh buah saklar tersebut harus diuji semua.

14. Berikutnya ialah pemeriksaan ruang mesin (gambar 4) yang berlokasi dibagian

atas rangka eskalator dibawah lantai landas.

Peringatan :

1. Sebelum bukaan lantai landas (trapdoor) dibuka harus ada barikade

penghalang keamanan terhadap orang yang lalu lalang.

2. Sebelum memasuki “ruang machine” (gambar 4) pastikan pengaman

terdekat dengan anda dapat berfungsi dengan baik guna mengantisipasi

kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat

pemeriksaan

Pada ruang mesin terdapat saklar utama dengan sekering, controller, motor

penggerak, roda gigi reduksi, rantai atau ban transmisi sproket. Perhatikan pada

alat-alat pengaman seperti rem dan speed governor. Periksa besaran power

rating dari motor. Periksa besaran sekering, apakah sesuai dengan tenaga

motor dan kapasitas eskalator. Periksa apakah controller dilengkapi dengan

overload circuit breaker. Ukur dengan voltmeter masing-masing kawat phase.

Check ampere saat naik dan turun kondisi kosong, saat naik dan turun dengan

beban nominal ( 50%) 45% dan 40% tergantung lebar step. Lihat lampiran - 4.

Page 28: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -16-

Catatan-8 :

a. Penentuan besarnya power rating dan motor adalah berdasar efisiensi sistim

sebesar 0.80, yaitu untuk motor 5%, hilang untuk reduction helical gear 10%

dan hilang untuk mechanical termasuk pemeriksaan ban (handrail) sebesar

5%.

Page 29: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -17-

b. Star delta control dapat dipasang. Jika beban kecil atau kosong, motor

bekerja dengan hubungan star. Jika beban penuh, motor otomatis memakai

hubungan delta melalui saklar yang mendeteksi kenaikan arus listrik.

c. Besarnya motor power berbanding lurus dengan beban, kecepatan dan tinggi

kerja vertikal. Lihat lampiran 4 daftar beban nominal dari 3 jenis eskalator.

Lihat lamipran 5 Contoh perhitungan tenaga motor. Lihat juga lampiran - 6

dan 9 Diagram Hubungan power rating terhadap tinggi kerja.

Page 30: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -18-

BAB V

PEMERIKSAAN ALAT PENGAMAN

Berikut ini adalah alat-alat pengaman standar yang harus diperiksa dan diuji untuk

keselamatan operasi eskalator. Eskalator mulai berhenti sesaat alat pengaman

bekerja. Perhentian tidak boleh mengejut. Lihat gambar 7 : Lokasi saklar-saklar

pengaman.

1. Pengaman terhadap peristiwa pada ban pegangan putus dan atau kendor

(optional). Lokasi saklar pada handrail tensioner.

2. Pengaman dipasang pada lubang masuk (hand rail entry) dan lubang keluar ban

pegangan. Eskalator akan berhenti, jika ada benda terbawa masuk.

3. Pengaman plat sisir dipasang masing-masing diatas dan dibawah daerah

langkah keluar dan daerah langkah masuk. Jika ada benda terjepit diantara sisir

dengan step maka eskalator berhenti. (Catatan - 9 : Eskalator model lama tidak

dilengkapi pengaman jenis ini )

4. Pengaman terhadap kemungkinan rantai (step chain) kendor (atau bahkan

putus), dipasang pada perangkat sproket balik (sension carriage) yang berfungsi

sebagai penegang rantai.

5. Pengaman terhadap arah phase terbalik (non reversal device) dan pengaman 3

phase dari sumber utama, akibat hilangnya satu phase.

6. Pengaman atas gangguan terhadap roda-roda anak tangga (step), yang tertahan

akibat benda asing.

7. Disamping rem mesin pada as gigi ulir, rem bantu dipasang pada as sproket

bekerja akan menghentikan gerakan eskalator, jika arus listrik ke motor telah

putus. Sisa luncuran turun max ¾ step (perlambatan 0.9 m/s2). Arus putus

tersebut adalah akibat pesawat-pesawat pengaman yang bekerja (actuated) dan

Page 31: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -19-

juga oleh tombol emergency stop yang ditekan (SNI. 03-6248-2000, pasal

5.35.c).

8. Skirt panel device (diuraikan pada BAB IV)

9. Jika eskalator menggunakan ban transmisi (untuk memutar sproket), maka perlu

dipasang saklar pengaman yang menghentikan eskalator, jika salah satu ban

transmisi tersebut kendor atau putus.

10. Sebagai tambahan atas pengaman-pengaman tersebut diatas, dibawah ini

adalah tindakan hati-hati (precoution) sebagai pendukung meningkatkan mutu,

yaitu :

a. Pemutus arus motor yang panas, oleh karena eskalator mengalami beban

lebih terus menerus (optional).

b. Pentanahan (arde) rangka eskalator, sebagai pengaman penumpang jika

terjadi hubungan pendek arus listrik.

c. Pengecatan warna kuning alur dan lidah (baji-baji) permukaan tangga (step

tread) pada daerah pinggiran, agar pemakai berdiri ditengah dan waspada

dengan batas tangga berikutnya. Warna kuning tersebut dapat digunakan

bahan plastik atau resin kuning, sehingga tidak perlu dicat.

d. Pemasangan lampu neon warna hijau dibawah anak tangga pada ujung

masuk dan keluar, guna membedakan batas tiap-tiap anak tangga (optional).

e. Plexiglass deflector dipasang pada pertemuan dua eskalator yang posisinya

saling silang (crisscross).

f. Flat step pada ujung atas pendaratan dan ujung bawah saat menginjak

masuk, minimal berjumlah 1,5. Dianjurkan berjumlah 2 atau 3 flat step, karena

lebih aman bagi orang-orang tertentu. Lihat gambar 8.

Catatan-9 :

Saklar-saklar pengaman tersebut diatas memutuskan arus, menghentikan kerja

motor, dan mengaktifkan rem pengaman. Saklar-saklar tersebut dapat direset

kembali secara manual.

Page 32: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -20-

Page 33: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Rangkuman

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-

RANGKUMAN

1. Tidak ada kesimpulan yang baik yang dapat ditarik dari tulisan mengenai riksa uji,

kecuali bahwa riksa uji itu suatu keharusan, kebutuhan dan bagian dari proses

melindungi masyarakat dan lingkungan atas penggunaan eskalator.

2. Pengurus bangunan harus menyediakan dana agar riksa uji terlaksana. Pihak

instansi pemerintah yang berwenang harus mensosialisasikan pentingnya

adanya peraturan dan pihak profesi dan ahli tidak boleh berhenti menemukan

cara-cara praktis dan efektif melaksanakan pemeliharaan dengan memanfaatkan

segala sumber ilmu yang ada.

3. Pemeliharaan lift dan eskalator serta riksa uji adalah bidang profesi yang khas,

yang tidak dapat dilakukan “asal-asalan” untuk mengejar pendapatan atau

imbalan yang tinggi, melainkan harus melalui proses belajar, membina SDM,

menguasai ilmu, dan mempunyai sikap peka terhadap sumber-sumber

kecelakaan, serta proaktif dan tanggap.

4. Pengurus bangunan tidak boleh segan-segan memanggil ahli K3 bidang lift dan

eskalator, jika ada gejala-gejala yang meragukan, meminta pendapatnya, jangan

sampai terjadi peristiwa yang orang sering sebut, “apa boleh buat, nasi telah

menjadi bubur”.

5. Pengurus bangunan harus memasang tanda peringatan yaitu :

a. Hati-hati (atau : Waspada).

b. Hindari berdiri dipinggir.

c. Harap berpegang pada ban.

d. Bimbinglah anak-anak.

Contoh tanda peringatan ASME/ANSI tercantum pada lampiran-10.

Page 34: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -1-

Lampiran - 1

Kasus Kecelakaan pada Eskalator

Kasus 1 : Arah Berlawanan

Seorang laki-laki berlari ingin mengejar bis yang hampir berangkat pada

lantai tanah (ground floor). Dia berlari dari peron KA bawah tanah langsung menaiki eskalator yang arahnya turun. Eskalator-eskalator lain dengan arah naik terlalu penuh dengan orang-orang yang mau naik ke arah ground floor. Dia terjatuh ditengah eskalator karena terpeleset.

Jumlah eskalator ada 6 buah berderet secara paralel dan bersifat reversible (dapat dipakai untuk turun maupun naik) dengan kunci kontak. Harap diskusikan diantara peserta agar kasus tersebut diatas tidak terulang.

Kasus 2 : Ban Pegangan

Kontrak pemeliharaan 8 eskalator pada gedung toserba di Jakarta tidak

mencakup ban (handrail). Entah apa sebabnya salah satu handrail tidak bekerja yaitu pada eskalator arah turun, dan hal ini telah berjalan beberapa minggu. Suatu tanda peringatan telah dipasang pada landas masuk, agar berpegang pada ban sebelah kiri karena ban kanan tidak bergerak. Seorang nenek terjatuh karena reaksinya kurang cepat, keseimbangan terganggu, oleh kaki yang terbawa step turun sedangkan tangan masih berpegang pada ban yang mati.

Kasus 3 : Tali Sepatu

Tali sepatu yang terurai terlepas/tidak diikat dengan baik menyangkut pada ujung luar step sehingga terbawa oleh step masuk kedalam plat sisir. Peristiwa-peristiwa sejenis, sepatu karet anak-anak yang terjepit pada dinding penutup(skirt panel).

Page 35: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -2-

Lampiran - 2

DAFTAR KATA-KATA PADANAN DAN PENJELASAN

A. Bagian-bagian Utama

1. Step

2. Truss

Page 36: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -3-

Page 37: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -4-

3. Handrail

4. Step chain

5. Step roller (wheel)

Page 38: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -5-

6. Chain roller (wheel)

Page 39: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -6-

Page 40: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -7-

7. Axle

Page 41: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -8-

8. Drive unit

Page 42: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -9-

Page 43: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -10-

9. Drive chain

Page 44: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -11-

10. Comb plate

11. Floor plate

Page 45: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -12-

12. Track

Page 46: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -13-

13. Drip pan

Page 47: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -14-

14. Sproket

Page 48: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -15-

B. Bagian Lain

1. Balustrade

Page 49: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -16-

2. Deck Cover

Page 50: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -17-

3. Skrit guard panel

Page 51: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -18-

4. Claddng panel

Page 52: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -19-

5. Demarcation line

Page 53: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -20-

6. Newel

Page 54: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -21-

Page 55: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -22-

Page 56: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -23-

7. Safety switch

Page 57: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -24-

Page 58: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -25-

C. Istilah Tehnis (sebagai penjelasan)

1. Inclination angle

2. Theoritrical capacity

Page 59: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -26-

3. Nominal capacity

4. Power output

Page 60: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -27-

5. Power input

6. Efficiency

Page 61: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -28-

7. Vertical rise

Page 62: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -29-

8. Safety device

Page 63: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -30-

9. Riser (step riser)

Page 64: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -31-

Page 65: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -32-

Page 66: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -33-

10. Step Tread

Page 67: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -34-

Page 68: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -35-

Lampiran - 3

DAFTAR INSTRUMEN / ALAT PENGUJIAN

1. Alat-alat ukur, feeler gauge dan sebagainya 2. Ampere meter 3. Volt meter 4. Tachometer dan stop watch 5. Testing tools : noise and vibration 6. Lockout dan tagout (untuk saklar start, berwarna merah).

Page 69: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -36-

Lampiran - 4

Beban nominal eskalator pada kecepatan 0.5 m/s atau 180 m/jam

dan sudut kemiringan 30

Escalator

lebar step

Kapasitas

teoritis

Beban/kapasitas

nominal

% kapasitas

teoritis

1000 mm

800 mm

600 mm

5100 P/j

6800 P/j

8160 P/j

2040 orang/jam

3060 orang/jam

4080 orang/jam

40%

45%

50%

Page 70: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -37-

Lampiran - 5

Contoh 1 :

Hitung motor power eskalator 1000 mm, sudut incl = 30, rise 4.0 m, kecepatan 0.5 m/s. P = C x S C = Capasitas nominal dalam kg

6120 x S = 30 m/m (0.5 m/s)

= 0.80 efisiensi sistem 6120 = angka konversi kgm/m/kw

Asumsi kapasitas effective 50% Berat penumpang 68 kg/orang x 2 orang C = 1.732 x 4.0 m / 0.4 m x 50% x 2 x 68 kg = 1178 kg

P = 1178 kg x 30 m/m = 7.2 kW

6120 x 0.80 Gunakan motor dengan rating 7.5 kw

(power rating + 50% diatas power output)

Contoh 2 :

Perhitungan motor power eskalator 600 mm, sudut incl = 30, rise 6.0 m, kecepatan 0.50 m/s (30 m/m) Asumsi kapasitas effective 50 % Satu orang per step (68 kg) C = 1.732 x 6.0 m / 0.4 m x 50% x 1 x 68 kg = 883 kg

P = 883 x 30 = 5.4 kW

6120 x 0.80 Gunakan motor dengan rating 5.7 kW (5% diatas 5.4 kW)

Catatan : 1.732 ialah tangens 30, yaitu jarak kerja horizontal 0.40 ialah panjang step horizontal Jumlah step yang bekerja = 1.732 x Rise/0.4 meter.

Page 71: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -38-

Lampiran - 6

KEMAMPUAN MOTOR

A. Eskalator : - dengan lebar anak tangga 1000 mm,

- kapasitas nominal 4080 orang/jam, - kecepatan 0.5 m/m,

- sudut kemiringan 30

Gunakan motor

Power Rating

Kemampuan

Maksimal

s/d tinggi vertikal

5.5 kW 7.5 kW 11.5 kW 15.0 kW

3.20 m 4.40 m 6.50 m 8.50 m

B. Eskalator : - dengan lebar anak tangga = 600 mm,

- kapasitas nominal 2040 orang/jam, - kecepatan 0.5 m/m

- sudut kemiringan 30

Gunakan motor

Power Rating

Kemampuan

Maksimal

s/d tinggi vertikal

3.7 kW 5.5 kW 7.5 kW

11.5 kW

4.0 m 6.0 m 8.0 m

12.0 m

Catatan : 1. Efisiensi sistem 0.80 dengan roda gigi helical dan synthetic oil 2. Jika digunakan roda gigi ulir (worm gear) kemampuan tinggi kerja

berkurang 12%.

Page 72: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -39-

Lampiran - 7

Daftar Isian Pemeriksaan Bagian I

Eskalator (Tangga Jalan)

Daftar ini hanya meliputi eskalator no : …………………………

1. Nama gedung/bangunan : ……………………………………………………

Jenis bangunan : ……………………………………………………

Alamat dan nomor telpon : ……………………………………………………

2. Pengelola bangunan : ……………………………………………………

Alamat dan nomor telpon : ……………………………………………………

3. Sumber tenaga listrik : PLN / ……Tegangan : ……Phase : ……Freq : …

4. Jenis eskalator/lebar step : Standar , Hoistay

Sudut kemiringan : …………………………………………….derajat

Kecepatan : ………………………………………….. m/detik

Tinggi kerja vertikal : ………………………………………………. mm

5. Mesin penarik : Letak : …………….. Jenis : ……………………..

Transmisi : Rantai Ban (V-belt)

: Gigi reduksi ulir Gigi reduksi helikal

6. Motor (jenis) : AC induksi , Variable Frequency , Lain jenis

: Penyambungan star , Delta , Star delta

Tenaga motor : ……………………………………………… kW

Temperatur naik : ……….. C, Operasi rating : ………………. Jam

7. Tombol darurat dipasang diatas , dan dibawah

8. Saklar kunci (pengubah arah) dipasang diatas , dan dibawah

9. Jumlah anak tangga keseluruhan : ……………………………………………………

10. Jml anak tangga datar (flat step) : ……… diatas , …………….dibawah

11. Lebar anak tangga diatas 41mm ………….. mm

Lebar anak tangga dibawah 41 mm ………..mm

12. Pertama eskalator digunakan : Bulan : ………………… Tahun : ……………….

Terakhir eskalator dioverhoul : Bulan : ………………… Tahun : ……………….

13. Terakhir eskalator dibongkar : Bulan : ……..Tahun : ……. Oleh : ……………..

14. Eskalator bekas dipasang ulang : Bulan : ……..Tahun : …….Penyimpangan :

a. Tinggi kerja : …..mm, b. Sudut miring : ….. %

15. Jenis rem bantu : Pasak (Wedge) , Cakram

16. Governor pengindra kecepatan lebih : Terpasang , Tidak terpasang

17. Pemeriksaan terakhir (sebelum ini) : Bulan : ………………… Tahun : ………………

Pemeriksaan oleh : …………………………………………………..

Disaksikan oleh : …………………………………………………..

18. Pemeriksaan (sekarang) oleh : …………………………………………………..

Pada tanggal : …………………………………………………..

Jabatan : …………………………………………………..

Nomor telpon : …………………………………………………..

Page 73: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -40-

Lampiran - 7 (lanjutan)

Laporan Isian Hasil Pemeriksaan Bagian II

Eskalator (Tangga Jalan)

Daftar ini hanya meliputi eskalator no :

1. Keadaan ban pegangan : Tegang , Kendor , Ragu-ragu

: Kotor , Bersih , Catat Kecepatan ban : ……… m/detik (gunakan tachometer) …. % terhadap kecepatan step, slip, ya , tidak

2. Keadaan balustrade (step) : baik , retak , pecah

3. Keadaan anak tangga : baik , goyang , miring kiri kanan , : tidak datar , penemuan lain : ………… : jarak-jarak longgar ……. mm

4. Keadaan plat sisir (comb plate) : bagian atas : patah , hilang , retah

dan sisir : bagian bawah : patah , hilang , retak

tidak ada sama sekali

5. Landas : baik , rusak/goyang , licin/kotor

6. Keadaan roda-roda : step roller : baik , jelek harap penjelasan (butir

15)

(wheel / roller) : chain roller : baik , jelek harap penjelasan (butir

15)

7. Panel pelindung (skirt panel) : baik , rusak , skrup hilang, bengkok

8. Toleransi skirt-step : maksimal 4 mm , lebih dari 4 mm

9. Toleransi sisir-step : maksimal 2 mm , lebih dari 2 mm ,

gunakan feeler gauge

terhadap dasar alur step, maksimal 3 mm

lebih dari 3 mm

10. Kecepatan anak tangga : beban 50% naik ……….

beban kosong ………

11. Pemeriksaan alat pengaman :

a. Saklar pengaman ban kendor : (optional), Ada ………………. tidak ada

b. Saklar pengaman lubang ban : atas : …………………bawah : ………………….

c. Saklar pengaman plat sisir : atas : …………………bawah : ………tidak ada

d. Saklar pengaman ban/rantai penarik : ……………………………………………..

e. Pengaman fase (reverse phase relay) : …………………………………………………

f. Saklar pengaman roda (roller) : …………………………………………………

Page 74: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -41-

12. Pemeriksaan rem motor saat putus arus : baik , tidak , harap penjelasan (butir 15)

13. Pemeriksaan & penemuan peralatan lain :

13.1

13.2

13.3

14. Pengukuran (gunakan instrumen) : getaran : …………………………………………

: suara : ……………………………………………

15. Pengukuran ampere sumber tenaga :

a. Saat turun kosong : …………………………………………….. Amp

b. Saat naik kosong : ………………………………………………Amp

c. Saat turun 50% kapasitas : ………………………………………………Amp

d. Saat naik 50% kapasitas : ………………………………………………Amp

16. Keterangan/Penjelasan :

16.1 ……………….

16.2 ……………….

16.3 ……………….

17. Kesimpulan & Pendapat :

17.1 …………………..

17.2 ………………….

17.3 …………………..

18. Pelaksanaan pemeriksaan oleh (nama) :

Jabatan dalam perusahaan PJK3 :

Nomor telpon PJK3 :

Page 75: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -42-

Lampiran – 8a

Page 76: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -43-

Lampiran – 8b

Page 77: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -44-

Lampiran – 9

Page 78: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Lampiran

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) -45-

Lampiran - 10

Page 79: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Daftar Pustaka

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -1-

DAFTAR PUSTAKA

1. SNI 1718.1989 Riksa uji lift

2. Installation Manual, page 401 by NEMI Inc.1970

3. Factory Manual, Puarsa, Spain

4. . Installation Manual by Puarsa, Spain

5. Installation Manual, NEMI, Inc, New York

6. Lift Installation Manual by Northern Sdn Berhad, Malaysia

7. SNI.03-7017-2004, Pemeriksaan dan Pengujian Lif Traksi Listrik.

8. SNI.03-2190-1999, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang

dijalankan dengan motor traksi.

9. SNI.03-2190.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif yang dijalankan

dengan transmisi hidrolik

10. SNI-03-2190.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pelayan

(dumbwaiter) yang dijalankan dengan tenaga listrik

11. SNI.03-6247.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pasien.

12. SNI.03-6247.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang

khusus untuk perumahan.

13. SNI.03-6248-2000, Syarat-syarat umum konstruksi eskalator yang

dijalan dengan tenaga listrik.

14. SNI.05-7052-2004, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang

dijalankan dengan motor traksi tanpa kamar mesin.

15. SNI.03-6573-2001, Tatacara rancangan sistem transportasi vertikal

dalam gedung.

16. SNI...... (Nomor masih dalam perancangan BSN), Syarat-syarat umum

Konstruksi dan Keselamatan lift barang (masih berupa usulan).

17. Pola Standar Kualifikasi Keterampilan KepMen No.146/MEN/1990,

Dep.Naker.

18. Pembinaan Operasi P2K3, 1998, Dep. Naker

19. PermenNakertrans No.03/MEN/1999, Syarat-syarat Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang.

20. Maintenance for Building Manager, oleh Elevator World, Inc. USA, 1990

21. Elevator Maintenance Manual, 1999, oleh Zack McCain

22. Installation Manual, oleh NEMI, Inc. New York, 1970

Page 80: MODUL SSLE – 09 : RIKSA UJI LIFT DAN ESKALATOR

Modul SSLE-09 : Riksa Uji Lift & Eskalator Daftar Pustaka

Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator -2-

23. Education Package, Volume-3, oleh Elevator World, Inc. New York.

24. The Guide of Elevatoring, oleh Elevator World, Inc. New York

25. Elevator Mechanical Design, 2nd detion, oleh Lubomir Janouvsky, 1993

26. Vertical Transportation: Elevator and Escalator, oleh George R.

Strackosch, ISBN 0-471-86733-0 (1982).