Modul Psikiatri Trigger 2

download Modul Psikiatri Trigger 2

of 8

description

ssff

Transcript of Modul Psikiatri Trigger 2

Modul PsikiatriTrigger 2

Disusun oleh Tutorial G - XIX :Fasilitator: dr. Fionaliza MK.MKetua: Ayu Emilda (1210070100187) Sekretaris: - Nurul Hidayati Syarah (1210070100189)- Thantry Ovilia(1210070100190)Anggota: - Robby Sahputra (1210070100181) - Ariel Alhamda (1210070100182) - Irena Dwi Saputri (1210070100183) - Sarah Pertiwi Bahari (1210070100184) - Fouri Salci (1210070100185) - Intan Kumala Sari(1210070100186) - Satrya Edo Permana (1210070100188)

BAB I PENDAHULUAN

BAB IIISI

STEP 11. Kolik : nyeri mendadak yang bersifat tajam, rasa melilit hilang timbul tidak berkurang dengan perubahan posisi serta kadang disertai mual dan muntah.2. Koheren : gangguan arus pikir yang menyebabkan penderita memiliki jalan pikiran yang sukar atau tidak dapat dimengerti dan diikuti karena adanya asosiasi longgar yang berat.3. Waham : keyakinan yang berlawanan dengan kenyataan.

STEP 21. Apa yang menyebabkan pasien sudah direhabilitasi tapi kecanduan narkotika kumat lagi?2. Apa yang menyebabkan nyeri kolik dan badannya basah berkeringat ketika dia sedang marah?3. Apa yang menyebabkan kesadaran pasien apatis, inkoheren halusinasi dan waham curiga?4. Mengapa jika keinginan pasien tidak dipenuhi dia akan marah dan ngamuk dan berlanjut bicara ngaco?5. Apa diagnose dan bagaimana penatalaksanaannya?

STEP 31. Kemungkinan saat rawat jalan pasien kembali ke lingkungannya, teman-temannya dan kurangnya supporting dari keluarga.2. Side effect dari putus obat.3. Karean sudah terjadi kerusakan otak akibat narkoba.4. Karena ketergantungan dan kerusakan otak yang disebabkan oleh narkoba.5. Diagnose : Psikosa organic karena narkoba.Penatalaksanannya : Terapi isolasi Terapi social Terapi medika mentosa

STEP 4

Pergaulan Yang Buruk

Terjerat Narkoba

Ketergantungan

P`sikosa OrganikKerusakan Jaringan Otak

STEP 5Psikosa Organik :1. Definisi2. Klasifikasi3. Epidemiologi4. Etiologi 5. Gejala Klinis6. Diagnose Multi Axial7. Penatalaksanaan8. Diagnose Banding9. Prognosis

STEP 71. Definisi Psikosa Organik Penyakit jiwa yang disebabkan oleh factor-factor fisik/organic yaitu pada fungsi jaringan otak, sehingga penerita mengalami inkompeten secara social tidak mampu bertanggung jawab dan gagal dalam menguasai diri dalam realitas.

2. Klasifikasi Alcoholic Psikosis Terjadi karena jaringan otak terganggu atau rusak akibat terlalu banyak minum minuman keras. Drug Psikosis Akibat obat terlarang seperti marijuana, LSD, cocain, sabu-sabu dan seterusnya. Traumatik Psikosis Terjadi akibat luka traua karena kena pukul, tertembak atau kecelakaan. Dimensia Paralisis Psikosis yang terjadi akibat infeksi sifilis, yang kemudian menyebabkan kerusakaan sel-sel otak.

3. EpidemiologiDiseluruh dunia terdapat 1.100.000.000 orang yang mengalami ketergantungan nikotin, 250.000.000 orang yang mengalami ketergantungan alcohol dan 15.000.000 orang yang mengalami ketergantungan zat psikoaktif lain.Pengguna zat psikoaktif terdapat pada semua golongan umur, pada kedua gender, pada semua golongan etnik dan pada semua tingkat social ekonomi. Namun demikian terdapat kecendrungan seperti angka prevalensi yang berbeda-beda pada golongan umur atau zat psikoakif tertentu lebih banyak penggunaannya pada kelompok tertentu.

4. Etiologi Factor individu Factor longkingan Factor napta

5. Gambaran Utama Gangguan fungsi kognitifMisalnya daya ingat (memory), daya piker (intellect) dan belajar (learning). Gangguan SensoriumMisalnya gangguan kesadaran (consciolisness) dan perhatian (attention). Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang: Persepsi (halusinasi) Isi pikiran (waham/delusi) Suasana perasaan dan emosi (depresi) Gembira, cemas.

6. Diagnose Banding Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioide. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoid.

7. Diagnose Multi Axial Axis I : gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multiple dan penggunaan zat psikoaktif lainnya (F.19). Axis II : kepribadian premorbid imatur. Axis III : kerusakan sel otak. Axis IV : lingkungan sekitar (teman-teman sekolah). Axis V : GAF 50-41.

8. Terapi Isolasi Jenis obat : Risferidon Psikososial / terapi keluarga

9. Prognosis Buruk.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULANBerdasarkan kasus pada trigger, diagnose untuk Tn. Boyke adalah gangguan Psikosa Organik akibat penggunaan zat psikoaktif. Dengan gejala klinis kepribadian premorbid immature, kerusakan sel otak yang ditandai dengan kesadaran apatis, inkoheren, hallusinasi pendengaran, waham curiga dan kebesaran. Penatalaksanaan yang pertama kali dilakukan adalah dengan isolasi pasien, sedangkan untuk farmako terapi yang diberikan adalah risperidon dan psikoterapi berupa dukungan dan motivasi dari keluarga.

DAFTAR PUSTAKA Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dan PPDGJ III dan DSM -5. Puri. B.K, Laking. P.J, dkk. 2011. Buku Ajar Psikiatri. Edisi 2. Jakarta : EGC.