MODUL PRAKTIKUM SISTEM KENDALI DIGITAL - dengan sistem kendali konvensional, ... Berikut beberapa...
date post
06-Feb-2018Category
Documents
view
242download
8
Embed Size (px)
Transcript of MODUL PRAKTIKUM SISTEM KENDALI DIGITAL - dengan sistem kendali konvensional, ... Berikut beberapa...
MODUL PRAKTIKUM SISTEM KENDALI DIGITAL
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKAPROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI
MODUL P1
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
I. Tujuan Praktikum : 1. Praktikan diharapkan dapat emahami dasar-dasar dan pemrograman PLC 2. Praktikan diharapkan dapat memahamai Bahasa pemrograman PLC
II. Dasar Teori ;
Pada dasarnya Programmable Logic Controller (PLC) itu merupakan suatu peralatan
elektronika yang berbasis mikroprocessor, yang dirancang khusus untuk menggantikan
kinerja peralatan peralatan elektronik seperti counter, relay elektronik, timer dalam suatu
proses pengendalian (controller).
PLC mempunyai kelebihan yang kemungkinan tidak dimiliki oleh peralatan kontrol
konvensional yaitu bahwa PLC dapat bekerja pada industri dengan kondisi yang cukup berat,
dengan tingkat polusi tinggi, fluktuasi temperatur antara 0 sampai 60 dan kelembaban
relatif antara 0% sampai 95%. Dibandingkan dengan sistem kendali konvensional, PLC
mempunyai kelebihan antara lain :
a. Bekerja handal dan aman, serta fleksible. b. Hemat dalam jumlah pengawatan. c. Pemrogramannya sederhana dan mudah dirancang dalam bahasa atau instruksi yang
mudah dimengerti.
d. Pemasangan atau instalasinya mudah.
PLC dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan-peralatan, mesin-mesin pada
proses produksi diberbagai industri logam, perusahaan perakitan, industri semen, industri
otomotif, pengolahan dikilang minyak, industri makanan dan minuman serta masih banyak di
bidang industri lain
PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat instrument yang mempunyai
kemampuan menyimpan instruksi-instruksi yang berfungsi sebagai kendali atau
melaksanakan fungsi suatu perintah kerja yang sekuensial, perhitungan aritmatik, pemrosesan
numerik, sarana komunikasi dari suatu proses yang jenis input atau outputnya berupa sinyal
logic on-off. PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
keperluan lingkungan industri, PLC digunakan untuk menggantukan fungsi relay-relay yang
banyak digunakan.
Gambar 3.1 Kontrol Proses Closed Loop di Industri
PLC menerima sinyal input dari perlatan sensor berupa sinyal on off. Apabila input
berupa sinyal analog, maka dibutuhkan input analog modul yang menkonversikan sinyal
AKTUATOR
SENSOR
LOGIC
CONTROLLER DISPLAY PLANT
analog menjadi sinyal digital. Sinyal tersebut langsung dikirim ke cental Central Processing
Unit (CPU) untuk diproses sesuai program yang dibuat. Hasil pemrosesan berupa sinyal
keluaran digital yang dikirim ke modul output untuk menjalankan aktuator.
Pabrikan yang membuat produk PLC diantaranya Allan Bradley, Omron, Mitshubishi,
General Electric-Klocker Moler, Festo, Texas Instrument, Siemens, Toshiba, dan Scheneider.
PLC yang dipakai dalam praktikum kali ini adalah PLC Siemens S7-200 dan Allen Bradley
(logixpro).
Gambar 3.2 Diagram Block PLC
3.1 Dasar Pemroraman PLC Kontrol program adalah komponen utama dalam sistem yang bekerja secara otomatis.
Kontrol program harus didesain secara sistematis, terstruktur dengan baik dan harus
terdokumentasi agar bebas dari kesalahan, pemeliharaan mudah, dan efektif dalam biaya.
Untuk memrogram PLC dapat digunakan prosedur berikut untuk menyelesaikan
permasalahan mengenai kontrol. Langkah-langkah dalam membuat program sebagai berikut :
a. Identifikasi Masalah Definisi permasalahan untuk menjabarkan problem kontrol dalam bentuk detail.
Informasi yang diperlukan yaitu skema posisi, skema sekuensial, dan table kebenaran
untuk menerangkan hubungan I/O.
b. Allocation List Allocation list berisi kondisi-kondisi program atau alamat yang dipakai oleh keluaran
atau masukan.
c. Pembuatan Program Terdapat dua cara untuk membuat program, yaitu dengan menggunakan ladder
diagram atau statement list.
Berikut beberapa contoh program dasar PLC Allen Bradley (software logixpro) dengan
menggunakan ladder diagram.
Logika AND, OR, dan NOT
Gambar 3.3 AND, OR, NOT
TON (Timer On Delay) dan TOF (Timer Off Delay)
Gambar 3.4 TON dan TOF
Counter Up/Down
Gambar 3.5 Counter
3.2 Prosedur Percobaan
Alat dan Bahan 1. Modul PLC Siemens S7-200 2. Kabel Downlader MPI 3. Modul Mixing tank 4. PC yang terinstall Step 7 Micro
Langkah Percobaan 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Wiring dan tentukan I/O Mixing tank ke input dan output PLC Siemens S7-200.
Tabel 3.1 Input dan Output PCT 17 to PLC Siemens S7-200
Modul Mixing Tank I/O PLC Siemens S7-200
Sensor 3 (bawah)
Sensor 2 (tengah)
Sensor 1 (atas)
Pompa 1
Pompa 2
Mixer
Indikator Pompa 1
Indikator Mixer
Indikator Pompa 2
MODUL P2
Simulasi Pengendalian Suhu Pada PCT 13 Dengan LABVIEW 2012
I. Tujuan:
1. Praktikan dapat mengetahui konfigurasi hardware National Instrument Field Point yang digunakan untuk mengendalikan besarnya suhu pada PCT 13.
2. Praktikan dapat mengetahui cara pemrogramman Labview 2012. 3. Praktikan dapat mengetahui peran mode Kontrol PID secara Real Time.
II. Dasar teori :
Pada modul praktium ini praktikan akan mengendalikan suhu Aliran fluida dengan
menggunakan software LABVIEW 2012 yang terintergrasi dengan hardware National
Instrument Field Point yang digunakan sebagai interface antara LABVIEW 2012 dengan
plant yang akan dikendalikan yaitu PCT 13. Diagram block dari sistem pengendalian laju
aliran (flow) dengan menggunakan LABVIEW 2012 dapat dilihat pada dibawah ini:
Gambar 1. blok diagram sistem pengendalian suhu
untuk konfigurasi antara hardware field point, LABVIEW 2012, dan modul Flow
Control
LABVIEW 2012
Labview adalah sebuah software pemrograman buatan national instrument dengan
konsep yang berbeda seperti bahasa pemrograman lainnya yaitu: C++, Matlab, atau visual
basic, tetapi mempunyai fungi yang sama. Bahasa pemrograman labview berbasis pada grafis
atau blok diagram sementara yang lain menggunakan basis text. Labview bekerja mempunyai
dua bagian yaitu: front panel digunakan sebagai user interface yang akan mensimulasikan
panel untuk instrument dan block diagram digunakan sebagai source code dibuat dan
berfungsi sebagai instruksi untuk front panel.
Gambar 2. front panel dan block diagram
LABVIEW PCT 13
Pompa
T ref T out
Menu bar pada front panel labview.
run
Gambar 3. menu bar pada front panel
fungsi dari masing-masing bagian adalah:
1. Run : mengeksekusi VI sampai process selesai 2. Run continuously : mengeksekusi VI secara kontinu, setelah satu proses selesai maka
VI kembali dieksekusi sampai abort ditekan.
3. Abort : menghentikan eksekusi. 4. Pause : menghentikan eksekusi sementara 5. Highlight : melihat alur dari jalan program secara berlahan pada front panel. 6. Start single stepping: mengeksekusi VI per step 7. Align object : mengatur tampilan obejk 8. Distribute objek : mengatur tampilan beberapa objek 9. Recorder : mengatur tampilan beberapa objek yang saling bertumpukan 10. Icon : gambar yang ditampilkan VI tersebut bila dijadikan sub VI
Tool Pallete
Dalam membuat suatu VI ada beberapa tools yang harus dipakai dan masing mempunyai
kegunaannya:
Gambar 4. Tool pallete
1. Operate value: mengubah nilai parameter dari suatu objek 2. Connect wire : menghubungkan beberapa objek dengan kabel 3. Set/clear breakpoint : membuat atau menghilangkan sebuah breakpoint 4. Probe data : membuat sebuah probe yang berfungsi untuk monitoring data 5. Object Pop Up: menu yang berhubungkan dengan objek tersebut tersebut atau
memunculkan daftar objek
6. Position /size/select: memindahkan, mengubahkan ukuran atau memilih suatu objek
7. Edit text : mengedit atau membuat tulisan. 8. Scroll window : memindahkan sudut pandangan pada layar
recorde
r
Start single stepping
abort Align object Run continues
highlight pause
icon
Distribute object
6
5
4
7
1
2
9
8
3
10
9. Get color : mengambil sampel warna 10. Set color : mengubah warna dan suatu objek.
Control palette
Dalam pemrograman berbasis grafis, hal yang perlu dilakukan untuk membuat
suata program adalah menaruh beberapa fungsi dan kemudian menghubungkan
dengan kabel pada bagian diagram. Fungsi-fungsi tersebut terletak pada control
palette. Banyak fungsi yang terletak dalam control palette bervariasi tergantung pada
seberapa lengkap LABVIEW yang diinstall. Pada praktikum ini menggunakan control
& simulation, PID palette yang digunakan untuk membuat kontrol PID pada front
panel LABVIEW.
Gambar 5. Control panel PID labview
Dalam praktikum ini hanya menggunakan PID advanced, sebagai kontroler
Fungsi PID lanjut (PID Advanced) menerapkan sebuah fungsi kontroller PID dalam bentuk
penjumlahan, contohnya adalah P, I dan D dijumlahkan, dengan parameter pengendalian Kc,
Ti dan Td. (Lebih tepatnya, bentuk penjumlahan akan membentuk sebuah fungsi pengendali
PID ideal. Bentuk penjumlahan lain adalah betuk parallel dengan parameter pengendali Kc,
Ki = Kc/Ti dan Kd = Kc*Td). Fungsi pengendali PID ini menerapkan anti-wind up dan dapat
dipasang pada modus manual. Pilihan yang tersedia ad