Modul Praktikum Metoda GTJ

7
Modul Praktikum Metoda Geolistrik Tahanan Jenis MODUL PRAKTIKUM METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS A. PERALATAN LAPANGAN Peralatan lapangan yang diperlukan dalam pengukuran metoda geolistrik tahanan jenis terdiri dari : 1. Resistivitimeter Naniura Model NRD-22S 2. Elektroda potensial, 2 buah 3. Elektroda arus, 18 buah 4. Kabel elektroda, 4 gulung 5. Kabel konektor, 6 buah 6. Baterai basah/kering (12 V, 15 A), 1 buah 7. Palu elektroda, 2 buah 8. Meteran, 2 gulung @ 50 m 9. Kompas bidik, 1 buah 10. Alat tulis, 1 set B. PROSEDUR PENGGUNAAN RESISTIVITIMETER 11. Pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan. Gunakan palu untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah. 12. Hubungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1 dan C2 pada resistivitimeter (Gambar-1). Laboratorium Geofisika Universitas Hasanuddin 1

description

teknik geofisika

Transcript of Modul Praktikum Metoda GTJ

METODE AKUSISI LAPANGAN

Modul Praktikum

Metoda Geolistrik Tahanan Jenis

MODUL PRAKTIKUM

METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENISA. PERALATAN LAPANGAN

Peralatan lapangan yang diperlukan dalam pengukuran metoda geolistrik tahanan jenis terdiri dari :

1. Resistivitimeter Naniura Model NRD-22S

2. Elektroda potensial, 2 buah

3. Elektroda arus, 18 buah

4. Kabel elektroda, 4 gulung

5. Kabel konektor, 6 buah

6. Baterai basah/kering (12 V, 15 A), 1 buah

7. Palu elektroda, 2 buah

8. Meteran, 2 gulung @ 50 m

9. Kompas bidik, 1 buah

10. Alat tulis, 1 set

B. PROSEDUR PENGGUNAAN RESISTIVITIMETER

1. Pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan. Gunakan palu untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah.

2. Hubungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1 dan C2 pada resistivitimeter (Gambar-1).

3. Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke P1 dan P2 pada resistivitimeter.

4. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-) pada resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan baterai dalam keadaan penuh (tegangan memadai). Jika tidak, baterai perlu diisi (dicharge) hingga penuh, sebelum digunakan.

5. Putar tombol Power ke kanan dariOFF menjadi ON, maka resistivitimeter sudah dinyalakan. Lihat jarum indikator Current Loop hingga menunjuk ke bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan kontak elektroda arus dengan tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup memadai. Jika tidak, perbaiki koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam atau siram tanah di sekitar elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk memperbaiki kontak.

6. Putar tombol OUTPUT dari angka 0 ke angka yang dikehendaki. Makin besar angka yang dipilih (1 - 6), makin besar injeksi arus yang dihasilkan.

7. Putar Compensator Coarse, kemudian Fine hingga display tegangan V (Autorange) menunjuk angka nol atau mendekati nol.

8. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga display arus I (mA) menunjukkan angka yang stabil.

9. Tekan tombol HOLD dan baca harga arus pada display arus I (mA) serta harga tegangan/potensial pada display tegangan V (Autorange) sebagai data pengukuran.

10. Lakukan pengukuran beberapa kali (misal, 3 kali) untuk lebih meyakinkan data hasil pengukuran. Catat semua hasil pengukuran, termasuk jarak spasi elektroda (a, n) dalam tabel hasil pengukuran (Gambar-2).

11. Pindahkan posisi elektroda ke posisi pengukuran berikutnya. Lakukan prosedur pengukuran yang sama seperti di atas (1-10) untuk mendapatkan data dengan posisi elektroda yang berbeda.

12. Lakukan hal yang sama hingga seluruh data diperoleh sesuai rencana pengukuran.

Tabel Data Pengukuran

NoanVIV/Ik(semuKeterangan

1

2

3

.

.

.

n

Gambar-2. Tabel Data Hasil Pengukuran Lapangan

C. PROSEDUR PEMINDAHAN POSISI KONFIGURASI ELEKTRODA PENGUKURAN

1. Konfigurasi Elektroda Wenner

(1) Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk semua elektroda, seperti pada Gambar-3.

(2) Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi elektroda diperbesar menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na (Gambar-4).

(3) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D, dengan menjadikan ujung-ujung lintasan sebagai patokan.

(4) Pengubahan jarak spasi elektroda bisa diubah setiap kali pengukuran, atau diselesaikan sepanjang lintasan baru dilakukan pengukuran untuk jarak spasi elektroda yang berbeda.

Gambar-4. Pengubahan susunan elektroda konfigurasi Wenner

2. Konfigurasi Elektroda Dipol-dipol

(1) Pasang elektroda dengan jarak spasi elektroda yang sama (a) untuk semua elektroda (n=1), seperti pada Gambar-5.

(2) Setelah dilakukan pengukuran, jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan antar elektroda potensial (MN) tetap (a), jarak spasi antar elektroda arus dan potensial (BM) diperbesar menjadi kelipatannya yaitu 2a, 3a, hingga na (Gambar-4).

(3) Hal ini bisa dilakukan sepanjang lintasan pengukuran untuk data 2D, dengan menjadikan ujung-ujung lintasan sebagai patokan.

(4) Pengubahan jarak spasi antar elektroda arus (AB) dan antar elektroda potensial (MN) bisa diubah setiap kali pengukuran, atau diselesaikan sepanjang lintasan, baru dilakukan pengukuran untuk jarak spasi elektroda yang berbeda (Gambar-6).

Gambar-4. Pengubahan susunan elektroda konfigurasi dipol-dipol

D. PENGOLAHAN DATA DENGAN SOFTWARE RES2DINV

Tahap-tahap pengolahan data metoda geolistrik tahanan jenis menggunakan software Res2Dinv diuraikan seperti tahapan di bawah ini.

1. Data lapangan berupa arus (I), tegangan (V) dan jarak spasi elektroda (n, a).

2. Masukkan data lapangan dalam program Excel untuk menghitung faktor konfigurasi (k) dan nilai resistivitas semu ((). Save filenya dalam bentuk file text (*.txt).

3. Buat input untuk program Res2Dinv di program Notepad, dengan format, input sebagai berikut :

Nama lintasan survey.

Jarak elektroda terkecil (a).

Jenis konfigurasi (Wenner = 1, Schlumberger =7, pole-pole = 2, dipole-dipole = 3, pole-dipole = 6)

Jumlah total datum point.

Posisi datum pertama (tulis 0 jika pertama di elektroda pertama atau tulis 1 jika datum pertama berada di tengah lintasan elektoda).

Masukkan 0 untuk resistivitas atau 1 untuk IP.

Susunan data.

Posisi horizontal, spasi elektroda x n (lapisan ke-n), nilai resistivitas.

Ketik nol di akhir input data, 4 kali.

4. Setelah diperoleh data input dalam program Notepad, kemudian save as dalam bentuk *.dat (misal: data1.dat).

5. Keluar dari program Notepad .

6. Masuk ke program Res2Dinv.

7. Dari tampilan windows Res2Dinv, buka menu file untuk membaca data yang disimpan dalam program Notepad (file data1.dat).

8. Kemudian pilih menu inversi, lalu pilih least-squares invertion.9. Untuk melihat posisi datum point pilih menu lalu pilih splice data set.

10. Untuk mengedit data, pilih menu lalu pilih extermine datum point.

11. Untuk menghilangkan data yang jelek, pilih datum point yang ingin dihilangkan, lalu klik kanan pada mouse (sampai tanda merah), kemudian tekan Q.

Gambar-1. Tampilan Panel Resistivitimeter Naniura NRD 22S

HOLD

START

Compensator

Fine

Coarse

Power

ON

OFF

OUTPUT

3

6

0

Current Loop

-

+

INPUT

15 A

Batt

Autorange

I (mA)

V

C2 (B)

C1 (A)

P2 (N)

P1 (M)

NANIURA

Resistivity Meter

Model : NRD 22S

EMBED Equation.3

Gambar-5. Susunan elektroda metoda dipol-dipol

EMBED Equation.3

0

0

a

a

a

V

B

A

M

N

n.a

a

a

V

I

B

A

I

Gambar-3. Susunan elektroda konfigurasi Wenner

M

N

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

Laboratorium Geofisika Universitas Hasanuddin

5

_1143580555.unknown

_1143585425.unknown

_1143585424.unknown

_1143580554.unknown