Modul Oseanografi Fisika

download Modul Oseanografi Fisika

of 18

description

cccc

Transcript of Modul Oseanografi Fisika

Modul Oseanografi FisikaPrediksi Pasang SurutMenggunakan Softare MATLAB Tide Model Driver

Disusun Oleh:Luthfi Fauzan Akuan230210130058Khairul Umami230210130055Juliano Gunawan230210130051

Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas PadjadjaranJatinagor2014

BAB IPENDAHULUAN

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar dari pada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar dari pada gaya tarik matahari (Triatmodjo, 1999). Pasang surut di perairan Indonesia adalah perambatan pasang surut dari Samudera Pasifik dan Hindia, walaupun ada pengaruh gravitasi bulan dan matahari, tetapi sangat kecil.Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan.Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.Perairan laut memberikan respon yang berbeda terhadap gaya pembangkit pasang surut,sehingga terjadi tipe pasut yang berlainan di sepanjang pesisir. Menurut Dronkers (1964), ada tiga tipe pasut yang dapat diketahui. Pasang surut diurnal bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali surut, biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa. Pasang surut semi diurnal bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang hampir sama tingginya. Pasang surut campuran gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.BAB IIPROSEDUR KERJA1. Download terlebih dahulu Software yang diperlukan seperti Matlab, Google Earth dan Data TPXO untuk menampilkan TMD. Sofware dan Data Tersebut dapat didowload pada:Matlab: http://www.mathworks.com/downloads/web_downloads

Google Earth: https://www.google.com/earth/

TPXO: http://volkov.oce.orst.edu/tides/global.html

2. Setelah berhasil di download dan di extract (jika perlu) tentukan Tempat Pelabuhan Perikanan Nusantara untuk prediksi pasang surut pada daerah yang ditentukan. Daftar PPN atau Pelabuhan Perikanan di Indonesia dapat dilihat dalam data Kementrian Kelautan dan Perikanan sebagai berikut:http://www.pipp.djpt.kkp.go.id/

3. Setelah memilih Pelabuhan Perikanan Nusantara. Tuliskan dan cari tempat tersebut dengan menggunakan google earth, dan catat Kordinatnya. (Contoh Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon). Kordinat dapat di ambil pada bagian pojok kanan bawah dengan Lat berarti Lintang dan Lon berarti Bujur.

4. Setelah mendapatkan kordinat yang akan di prediksi. Buka Software Matlab yang telah di install.

5. Akan muncul tampilan berikut.

6. Klik Browse for folder pada bagian atas yang ditunjukan dengan tanpa panah dan cari folder tmd_toolbox yang telah di download dan di extract sesuai dengan tempat folder tersebut.Klik

7. Setelah itu ketik tmd pada Command Window dan akan muncul seperti gambar berikut kemudian tunggu

8. Setelah itu akan muncul perintah open model, lalu buka folder tpxo yang di download lalu klik open pada filenya

9. Akan muncul tampilan sesuai dengan gambar berikut lalu rubah data tersebut sesuai gambar yang ada.

Isi semua variable yang ada di kolom sebelah kiri untuk menunjukan konstituen dan hanya isi variable z dengan memilih append file dan mengganti nama sesuai tempat yang diprediksi agar mudah tanpa mengubah format .out yang ada dalam kolom

Ganti kolom atas dengan predict tide agar dapat memprediksi pasang surut pada tempat yang di tentukan

Ubah kordinat sesuai kordinat tempat yang akan diprediksi sesuai dengan yang didapatkan sebelumnya pada google earth

Ubah kolom pertama dengan tahun yang akan diprediksi, kolom kedua dengan bulan, kolom ketiga dengan tanggal, kolom keempat dengan jam (UTC 00.00) , kolom kelima dengan menit dan kolom ke 6 dengan lama waktu. Jika data sudah sesua klik go pada kolom dan tunggu hasilnya.Keterangan:Data diatas menunjukan prediksi pasang surut bulan februari dengan lama waktu 28 hari yang dimulai dari jam 00.00 pada tanggal 1 februari sampai jam 23.00 pada tanggal 28 februari karena lama waktu yang di tentukan adalah 672 yaitu 24jam dikali dengan 28 hari.. Angka 17.00 yang menunjukan jam sama dengan angka 00.00 karena wilayah Indonesia mempunyai (UTC + 07.00) dan pada software matlab mempunyai (UTC 00.00), sehingga data jam yang dimasukan pada Matlab harus dikurangi 7 jam.

10. Setelah selesai predicting akan diperoleh gambar pasang surut sebagai berikut dan akan diolah memakai excel untuk menghasilkan grafik yang lebih jelas,

11. Buka Excel dan open data (.out) yang telah di save pada TMD pada folder tmd_toolbox

12. Akan muncul Text Import Wizard pada excel. Ganti type file dengan delimited, lalu next, ceklis kolom coma dan spacing lalu finish, untuk merapihkan dan memisahkan data pada kolom-kolom dalam excel.

13. Setelah muncul data yang di open, block angka hasil elevasi pasang surut dari awal sampai akhir dan klik tab insert pilih grafik scatter sesuai dengan gambar lalu akan muncul grafik dari pasang surut seperti yang ada di gambar.

14. Pertama ganti axis setting dengan mengklik sesuai dengan tanda panah ganti nilai sesuai dengan yang ada di gambar. 0 dan 672 menunjukan jumlah data minimum dan maximum. Garis major 168 menunjukan data elevasi per minggu (24jam x 7hari) dan garis minor 24 menunjukan data per hari (24jam x 1hari)Klik

15. Berikan judul dengan mengedit langsung judul grafik dan memberikan keterangan legend dengan add chart element lalu pilih axis title primary vertical sehingga diperoleh hasil dengan gambar yang ada di bawah.

16. Edit grafik sesuai dengan yang kalian inginkan agar visualisasi yang dihasilkan lebih mudah dilihat. Sehingga dihasilkan seperti contoh grafik dibawah ini.

17. Setelah dihasilkan grafik pasang surut tersebut kita belum dapat menyimpulkan secara kuantitatif, tipe pasang surut tersebut. Untuk mengetahuinya dapat ditentukan oleh nisbah bilangan Formzahl. Untuk menentukan bilangan Formzhal perlu pengolahan data kembali dengan TMD dengan menggantikan kolom kiri dengan Extract Tidal Constants (data yang lain tidak ada yang diubah) dan klik GO seperti yang dijelaskan oleh gambar dibawah

18. Buka Excel kembali dan open data (.out) yang telah di save pada TMD pada folder tmd_toolbox

19. Setelah dibuka dihasilkan data seperti pada gambar. Pada kolom f merupakan nilai Amplitudo dalam m dan pada kolom g merupakan nilai Deklinasi dalam derajat. Masukan nilai yang terdapat dalam kolom f kedalam rumus Fromzhal dengan rumus: F= (O1+K1)/(M2+S2) 20. Setelah dimasukan formula rumus fromzhal dihasilkan bilangan fronzhal yang tertera pada gambar.

Dengan melihat table dibawah dapat disimpulkan berdasarkan hasil pasang surut yang tertera pada grafik merupakan jenis pasang surut Campuran Ganda dengan fenomena 2x pasang sehari dengan perbedaan tinggi dan interval yang berbeda karena memiliki nilai F=0.56NILAI BENTUKJENISPASUTFENOMENA

O < F