Modul 6 fisika

20
MODUL 6 HAMBATAN LISTRIK

Transcript of Modul 6 fisika

  1. 1. MODUL 6 HAMBATAN LISTRIK
  2. 2. LANDASAN TEORI
  3. 3. LANDASAN TEORI Pada tahun 1927, Georg Simon Ohm, ahli fisika berkebangsaan Jerman menentukan berdasarkan hasil eksperimennya bahwa arus listrik yang melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada ujung-ujung penghantar tersebut, yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik berikut: I = dimana: I = kuat arus listrik V = beda potensial R = hambatan penghantar Resistor pada suatu rangkaian, terutama alat-alat elektronik biasanya digunakan untuk mengendalikan besar arus listrik yang mengalir.
  4. 4. LANDASAN TEORI Hasil eksperimental ini dikenal sebagai Hukum Ohm. Banyak fisikawan yang akan mengatakan bahwa ini bukan merupakan hukum, tetapi lebih berupa definisi hambatan atau deskripsi empirik dari sifat yang dimiliki bahan (konduktor logam) tertentu. Penghantar yang sifat hambatannya mengikuti hukum Ohm disebut penghantar Ohmik, sedangkan penghantar yang tidak mengikuti hukum Ohm disebut penghantar non Ohmik Untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat seharusnya amperemeter harus mempunyai hambatan dalam diabaikan sedangkan voltmeter memiliki hambatan dalam ideal.
  5. 5. ALAT, BAHAN DAN TATA CARA PRAKTIKUM
  6. 6. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Saklar SPST 2. Kabel Penghubung 3. Resistor 50,8 W 4. Resistor 100,4 W 5. Multimeter Digital 6. Kawat Konstanta 0,2 mm 7. Kawat Tembaga 0,2 mm 8. Kotak penghubung 9. Jepit Buaya bersoket 10. Jepit Buaya bersteker Bahan 1. Catu daya
  7. 7. TATA CARA PRAKTIKUM
  8. 8. TATA CARA PRAKTIKUM Menyiapkanalatdanbahan Menyalakansaklardancatudaya Pilih2 V padacatudaya Lihathasilampere dan volt padamultimeterdigital Ganti volt padacatudaya Lihathasilampere dan voltmeter dalammultimeterdigital Hitungdenganmenggunakan untuksetiappasangan V dan I Catathasilnya Ulangisampai 12V
  9. 9. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
  10. 10. PENGUMPULAN DATA Percobaan 1 Resistor 100/4watt Tabel 6.3 Hambatan Listrik No V (volt) I (Ampere) 1 0,15 volt 1,5 x 10-3 ampere 2 1,91 volt 19,3 x 10-3 ampere 3 3,71 volt 37,2 x 10-3 ampere 4 5,60 volt 56,4 x 10-3 ampere 5 7,76 volt 77,7 x 10-3 ampere 6 9,54 volt 95,8 x 10-3 ampere 7 11,55 volt 116,4 x 10-3 ampere Percobaan 2 Resistor 50/8 watt Tabel 6.4 Hambatan Listrik No V (volt) I (Ampere) 1 0,07 volt 1,5 x 10-3 ampere 2 1,16 volt 22,3 x 10-3 ampere 3 3,92 volt 74,3 x 10-3 ampere 4 5,86 volt 110,3 x 10-3 ampere 5 5,88 volt 110,9 x 10-3 ampere 6 7,64 volt 144,5 x 10-3 ampere 7 11,35 volt 0,21 ampere
  11. 11. PENGOLAHAN DATA Percobaan 1 Resistor 100 /4watt Tabel 6.5 Hambatan Listrik = 0,15 0,0015 = 1,91 0,0193 = 3,71 0,0372 = 5,60 0,0564 = 7,76 0,0777 = 9,54 0.0958 = 100 = 98,96 = 99,73 = 99,29 = 99,87 = 99,58 No V (volt) I (Ampere) 1 0,15 volt 1,5 x 10-3 ampere 100 2 1,91 volt 19,3 x 10-3 ampere 98,96 3 3,71 volt 37,2 x 10-3 ampere 99,73 4 5,60 volt 56,4 x 10-3 ampere 99,29 5 7,76 volt 77,7 x 10-3 ampere 99,87 6 9,54 volt 95,8 x 10-3 ampere 99,58 7 11,55 volt 116,4 x 10-3 ampere 99,22 R2 R1 = R6= R3= R5= R4=
  12. 12. PENGOLAHAN DATA R7 = = 11,5 0,01164 = 99,22 Gambar 6.1 Grafik Hambatan Listrik 0.0015 0.0193 0.0372 0.0564 0.0777 0.0958 0.1164 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.15 1.19 3.71 5.6 7.76 9.54 11.55 I(A)
  13. 13. PENGOLAHAN DATA Percobaan 2: 50/8 watt Tabel 6.6 Hambatan Listrik R1 = R2 = R3 = R4 = R5 = R6 = R1 = 466,67 R2 = 52,01 R3 = 52,75 R4= 53, 12 R5= 53,02 R6= 52,87 R7 = = 11,35 0,21 = 54,04 No V (volt) I (Ampere) 1 0,07 volt 1,5 x 10-3 ampere 466,67 2 1,16 volt 22,3 x 10-3 ampere 52,01 3 3,92 volt 74,3 x 10-3 ampere 52,75 4 5,86 volt 110,3 x 10-3 ampere 53,12 5 5,88 volt 110,9 x 10-3 ampere 53,02 6 7,64 volt 144,5 x 10-3 ampere 52,87 7 11,35 volt 0,21 ampere 54,04
  14. 14. PENGOLAHAN DATAPercobaan 2 : Resistor 50/8 watt 0.0015 0.0223 0.0743 0.1103 0.1109 0.1445 0.21 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.07 1.16 3.92 5.86 5.88 7.64 11.35 I(A) Gambar 6.2 Grafik Hambata Listrik
  15. 15. ANALISA
  16. 16. ANALISA hambatan jadi hal tersebut sesuai dengan Dalam Percobaan 1 sesuai karena kuat arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hukum ohm dapat dilihat dari hasinya gerafiknya dipengolahan data. Dari praktik ini V naik dan I naik karena sesuai dengan hukum ohm yang berbunyi arus berbanding lurus dengan tengan dan berbanding terbalik dengan hambatan. Berbeda jauh karena nilai nilai V dan I mengalami kenaikan setiap rangkainya.
  17. 17. ANALISA Grafik percobaan 2 terdapat arus listrik rendah yaitu 0,0015 Amper dengan tegangan 0,07 Volt dan arus listrik yaitu 0.2 Amper dengan tegangan 11,35 volt. Pada grafik percobaan ke-2 berbanding lurus dan tidak terbalik dengan bunyi hukum Ohm, walaupun voltmeter 5,86 dan 5,88 pada saat pengujian arusnya hampir sama. Jadi tetap dianggap berbanding lurus karnan mengalami kenaikan.
  18. 18. KESIMPULAN DAN SARAN
  19. 19. KESIMPULAN 1.Nilai volt dan ampere yang kurang akurat menyebabkan percobaan ini tidak sesuai dengan hukum ohm. 2. semakin besar arus listrikk maka semakin besar tegangan yang di hasilkan. 3. Percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan hukum ohm.
  20. 20. SARAN Alat untuk praktikum ditambah, agar pratikan dapat menggunakan masiang-masing perkelompok