MODUL NO 1-5

7

Click here to load reader

Transcript of MODUL NO 1-5

Page 1: MODUL NO 1-5

1. Jelaskan pengertian filsafat, cirri-ciri persoalan filsafat, dan cirri berpikir kefilsafatan !Jawaban : A.pengertian filsafat1.Secara EtimologiFilsafah merupakan bentuk kata falsafat, yang semula berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philosphia” yang terdiri dari 2 kata, yaitu :philos / philein berarti suka, cinta, mencintaishophia berarti kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu.Jadi philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu filsafat dalam bahasa Belanda yaitu wijsbegeerte berarti keinginan untuk ilmu Lwijs : pandai, berilmu; Begerte : keinginan.Dalam arti praktis filsafat mengandung arti alam berfikir / alam pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berfikir secara mendalam atau radikal atau dengan sungguh – sungguh sampai keakar-akarnya terhadap suatu kebenaran atau dengan kata lain berfilsafat mengandung arti mencari kebenaran atas sesuatu.2.Menurut Para Sarjana dan Para Filsufa.Para filsuf Yunani / RomawiPlato (427 – 348 SM)Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli.Aristoteles (382 – 322 SM)Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, seperti ilmu Metafisika, Logika, Retorika, Etika Ekonomi, Politik & Sastetika.Cicero (106 – 043 SM)Filsafat adalah ibu dari semua pengetahuan lainnya.Filsafat adalah ilmu pengetahuan leluhur dan keinginan untuk mendapatkannya.b.Para filsuf abad pertengahanDescartes (1596 – 1650)Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.Immanuel Kant (1724 – 1804)Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal segala pengetahuan.c.Para pakar IndonesiaDarji DarmodihardjoFilsafat adalah pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal)IR. PutjowijatnoFilsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran belaka.Kesimpulan :1.Filsafat adalah queen of knowledge (ibu/induk dari segala ilmu pengetahuan).2.Ilmu pengetahuan :

Page 2: MODUL NO 1-5

Ilmu : bagian dari pengetahuan: pengetahuan yang mempunyai objek, metode & sistematika tertentu.Pengetahuan : segala sesuatu kebenaran yang diterima oleh manusia baik yang telah teruji menjadi ilmu maupun yang belum teruji.Jadi ilmu pengetahuan mempelajari gejala alam sebagaimana adanya ilmu pengetahuan bersifat netral / independen, yakni tidak mengharuskan atau melarang sesuatu

b. cirri-ciri persoalan filsafat• Bersifat sangat umum (tak bersangkutan dg objek2 khusus)• Spekulatif, tak langsung menyangkut fakta (non-faktawi)• Bersangkutan dg nilai-nilai (kualitas abstrak yg ada pd suatu hal)• Bersifat kritis à thd konsep dan arti2 yg biasanya diterima bgt saja oleh ilmu • Besifat sinoptik: mencakup struktur kenyataan scr keseluruhan• Bersifat implikatif: jawaban suatu persoalan memunculkan persoalan baru yg saling

berhubungan.• Bersifat teoritik: lebih pada tindak reflektif, non-praktis.

C. ciri berpikir secara filsafat• Bersifat radikal (sampai ke akar-akarnya, sampai pd hakikat/esensi)• Sistematis (adanya hub. fungsional antara unsur2 utk mencapai tujuan ttt)• Berpikir ttg hal/proses umum, universal, ide2 besar, bukan ttg peristiwa tunggal • Konsisten/runtut (tak terdapat pertentangan di dalamnya) dan koheren (sesuai dg kaidah2

berpikir, logis)• Secara bebas, tak cenderung bias prasangka, emosi. Kebebasan ini berdisiplin (berpegang pd

prinsip2 pemikiran logis serta tanggung jawab pd hati nurani sendiri)• Berusaha memperolah pandangan komprehensif/menyeluruh. • Secara konseptual à hasil generalisir (perumuman) dan abstraksi dr pengalaman ttg hal2 serta

proses2 individual à melampaui batas pengalaman hidup sehari2

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara pengetahuan dan ilmu?Jawaban :

Persamaan :

Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya

Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya

Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan Keduanya mempunyai metode dan sistem Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari

hasrat manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.

Page 3: MODUL NO 1-5

Perbedaan :

Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentuObyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita

Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya

Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu

Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]

3. Jelaskan cirri-ciri dan perbedaan perkembangan ilmu pada zaman pra yunani kuno dengan zaman yunani kuno, zaman modern dengan zaman kontemporer?Jawaban :

a. Ciri-cirii. Zaman pra yunani kuno (abad XV-VII SM) : pengetahuan ilmiah bercampur

dengan mitos/gaib.ii. Zaman yunani kuno (abad VII-II SM) : tokohny jelas mulai dipergunakan logika.

iii. Zaman modern : kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan eksakta menjadi basis perkembangan ilmu.

iv. Zaman kontemporer : kompleksitas pengetahuan , saling ketergantungan antar ilmu, dan teknologi perkembangan pesat.

b. Perbedaan i. Zaman pra yunani kuno dengan masa yunani kuno : pada zaman pra yunani

belum berpikir secara logis, hanya pengetahuan sederhana tentang mitos dan kegaiban yang masih bersifat tradisional sedangkan pada masa yunani kuno sudah mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersifat logis. Pada zaman pra yunani kuno tokoh atau pencetus sebuah ilmu masih belum jelas alias anonym sedangkan pada masa yunani kuno sudah jelas tokohnya.

Page 4: MODUL NO 1-5

ii. Zaman modern dan kontemporer : di zaman modern belum ada saling ketergantungan antarilmu sedangkan kompleksitas pengetahuan dan saling ketergantungan antar ilmu sudah sangat terlihat di zaman kontemporer.

4. Jelaskan hubungan landasan ontology , epistemology dan aksiologi dalam eksistensi sebuah ilmu ? dan berikan contohnya sesuai bidang ilmu saudara masing-masing!Jawaban :

a. Hubungan i. Landasan ontology : landasan ontology dalam eksistensi sebuah ilmu

mengajarkan kita untuk mempelajari objek apa yang ditelaah oleh sebuah ilmu, bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut,dan bagaimana hubungan objek tadi dengan daya tangkap manusia meliputi penginderaan manusia dalam hubungannya dengan eksistensi ilmu itu sendiri.

ii. Landasan epistemology : Bagaimana proses yg memungkinkan ditimbanya pengetahuan yg berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yg harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yg benar?Apa yg disebut kebenaran itu sendiri?Apakah kriterianya?Cara/teknik/sarana apa yg membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan tersebut?

iii. Landasan aksiologi : Untuk apa pengetahuan yg berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yg akan ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yg merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?

b. Contohnya i. Landasan ontology dalam ilmu kedokteran umum, kita mempelajari tentang

manusia dan keseluruhan seluk beluk manusia dapat ditangkap oleh penginderaan kita.

ii. Landasan epistemology dalam ilmu kedokteran umum : kita dapat mempelajari ilmu kedokteran umum manusia dengan mengikuti kuliah dan co-ass di rumah sakit, dan untuk mendapat pengetahuan yang benar kita harus memperhatikan dosen saat memberikan kuliah. Saraa kita untuk lebih mengetahuinya adalah dengan mengulang-ulangi pelajarannya di rumah, serta mempraktikkannya.

iii. Landasan aksiologi : ilmu kedokteran hakikatnya digunakan untuk menolong sesama di bidang kesehatan, dan harus sesuai dengan etika kedokteran serta berdasarkan SOP (standard operational procedure) yang berlaku di tiap-tiap sarana kesehatan.

5. Jelaskan macam-macam dan kegunaan dari sarana berpikir ilmiah ?Jawaban :

a. Bahasa ilmiah : bahasa adalah pernyataan pikiran atau perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa pada dasarnya terdiri atas kata-kata atau istilah dan sintaksis. Kata atau istilah merupakan symbol dari arti sesuatu dapat juga berupa benda-benda, kejadian-kejadian , proses-proses, atau juga hubungan-hubungan, sedangkan sintaksis

Page 5: MODUL NO 1-5

ialah cara untuk menyusun kata-kata atau istilah di dalam kalimat untuk menyatakan arti yang bermakna. Kegunaan dari bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah ialah untuk mengekspresikan berbagai pemikiran, emosi , dan sikap, serta sebagai sarana berkomunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain sehingga ilmu dapat dengan mudah disampaikan.

b. Matematika : merupakan alat yang memungkinkan ditemukannya serta dikomunikasikanya kebenaran ilmiah lewat berbagai disiplin keilmuan. Bahasa matematika adalah bahasa numerik dilambangkan dengan berbagai symbol matematika yang merupakan kesepakatan-kesepakatan. Kegunaannya adalah untuk menerjemahkan bahasa ilmiah yang bersifat kualitatif menjadi pernyataan matematika yang bersifat kuantitatif yang pasti.

c. Statistika : ilmu yang berhubungan dengan cara pengumpulan fakta, pengolahan dan penganalisisan , penarikan kesimpulan , dan pembuatan keputusan. Semula statistika hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan mengenai persoalan seperti pencatatan banyaknya penduduk, penarikan pajak dan sebagainya mengenai penyelesaiannya. Kegunaannya adalah untuk mencatat data penelitian dengan eksak, mamandu peneliti untuk menganut tata pikir dan tata kerja yang definit dan eksak, untuk menyajikan cara-cara yang meringkas data ke dalam bentuk yang bermakna lebih banyak dan lebih mudah mengerjakannya , dll.

d. Logika : ilmu berpikir tepat yang dapat menunjukkan adanya kekeliruan-kekeliruan di dalam rantai proses berpikir. Dengan batasan itu, logika pada hakikatnya adalah teknik berpikir. Kegunaan teknik berpikir adalah untuk memberkan penalaran yang lebih baik dalam berilmu.