Modul Mekanika Fluida I
-
Upload
sendi-aryadi -
Category
Documents
-
view
41 -
download
8
Transcript of Modul Mekanika Fluida I
Praktikum Mekanika Fluida I
1
PEDOMAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA I 1. Tujuan dari praktikum mekanika fluida I ini adalah untuk memberikan pemahaman
kepada praktikan mengenai materi perkuliahan, khususnya mengenai aliran saluran tertutup.
2. Lingkup kegiatan dari praktikum mekanika fluida I ini antara lain pengambilan data di
laboratorium, mengolah data, menganalisa hasil, dan menyampaikan dalam bentuk laporan secara baik dan benar.
3. Selama praktikum praktikan wajib menggunakan jas praktikum lengan panjang,
name tag, sepatu tertutup, dan pakaian yang rapi dan sopan. 4. Jurnal praktikum wajib dibawa selama kegiatan praktikum dan digunakan untuk
menuliskan data selama kegiatan praktikum (data dibuat rangkap untuk asisten yang bertugas).
5. Kehadiran tepat waktu (toleransi keterlambatan 15 menit), ketidakhadiran wajib
disertai surat keterangan. 6. Asisten dan praktikan bertanggung jawab atas keutuhan alat-alat yang digunakan
dan ikut memelihara kebersihan laboratorium. 7. Laporan dibuat secara berkelompok, diketik dengan menggunakan komputer.
FORMAT LAPORAN NILAI I. TUJUAN 5 II. PRINSIP DASAR 10 III.TEORI DASAR 15 IV. DATA DAN PERHITUNGAN 20 V. ANALISIS 30 VI. APLIKASI BIDANG TL 10 VII. KESIMPULAN 10 VIII. DAFTAR PUSTAKA Jika tidak ada nilai
dikurang 5 point 8. Pengumpulan laporan satu minggu setelah praktikum atau sesuai tanggal yang telah
ditetapan kepada asisten yang bertugas sesuai jadwal praktikum masing-masing kelompok (tidak ada toleransi keterlambatan)
9. Nilai praktikum terdiri atas nilai laporan dan tes akhir praktikum. 10. Setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi, tidak diperbolehkan ikut praktikum
dan nilai praktikum nol.
Koordinator Asisten Mekanika Fluida
Praktikum Mekanika Fluida I
2
MODUL 01 HYDRAULIC BENCH
A. SASARAN Menentukan debit aktual (Q aktual)
B. TEORI 1. M air = ρ air x Volume air 2. Volume air = Q aktual x t rata-rata
C. CARA KERJA 1. Hubungkan bench ke sumber listrik. 2. Tutup valve bench, lalu tekan start pompa. 3. Periksa apakan terjadi kebocoran di perpompaan, perpipaan, atau bagian lain. 4. Tutup drain di bak dalam weight tank dengan memutar cam lever. 5. Buka valve di bench (air akan mengalir ke alat percobaan dan kembali ke
bench). 6. Jalankan stopwatch tepat saat lengan (yang menghubungkan bak dan tempat
beban) bergerak ke atas. 7. Pasang beban segera, maka lengan akan turun ke bawah. Setelah beberapa
saat lengan akan naik kembali ke atas. 8. Matikan stopwatch tepat saat lengan bergerak ke atas. Catat berat beban yang
digunakan (berat air adalah 3 kali berat beban yang digunakan). Catat waktu yang tertera pada stopwatch.
9. Ulangi percobaan sesuai kebutuhan, dengan membuang air dalam bak melalui pengaturan cam lever.
Catatan : untuk Standar Praktikum, percobaan dengan beban yang sama diulang dengan 3 kali (3 kali pencatatan waktu tiap satu jenis beban). Beban yang sama dapat digunakan, asalkan besar pembukaan valve bervariasi.
10. Tutup valve di bench. Matikan pompa. Cabut fitting stop kontak sumber listrik.
D. TABEL DATA Variasi T air
(oC) ρ air
(kg/m3) m beban
(kg) t (s)
1 2 3 1 2 3 4 5
E. TABEL HASIL
Variasi M air (kg)
t rata-
rata (s) Q aktual (m3/s)
1 2 3 4 5
Praktikum Mekanika Fluida I
3
MODUL 02 ALIRAN DALAM PIPA
A. SASARAN
1. Mengukur perbedaan tinggi tekan pada pipa piezometer Water Manometer dan U-tube Mercury Manometer.
2. Menghitung koefisien friksi (f), koefisien Hazen-Williams (C), dan koefisien kekasaran Manning (n) dalam perpipaan.
B. CARA KERJA
1. Susun alat seperti pada Gambar. 2. Ukur suhu fluida sebelum percobaan. 3. Hubungkan outlet hydraulic bench ke alat dan outlet alat ke gelas ukur. 4. Alirkan air ke alat dan atur debitnya dengan needle valve. 5. Catat beda tinggi manometer. 6. Ukur waktu dari air pertama kali masuk ke gelas ukur sampai volume yang
ditentukan. 7. Langkah 1-6 dilakukan dengan 10 variasi debit dan tiap debit yang sama dilakukan 3
kali. Volume pada gelas ukur harus selalu sama dan selama percobaan valve pada hydraulic bench jangan diubah-ubah.
8. Ukur suhu fluida sesudah percobaan. 9. Ukur diameter dan panjang pipa yang digunakan sebagai saluran air.
C. TABEL DATA
Suhu awal dan akhir
= Panjang pipa =
Diameter pipa = Volume gelas ukur
=
Massa jenis air = Kekentalan kinematis
=
Variasi h Piezometer (mm) h U-Tube (mm) T (s)
A B X Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Praktikum Mekanika Fluida I
4
A B
P1 P2
A B
AIR
RAKSA
P1 P2
D. TABEL HASIL
Variasi Δh Piezometer
(m)
Δh U-Tube (m)
T (s) Q actual (m3/s)
V (m/s)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
E. GRAFIK
1. Kecepatan (V) – headloss (hL) [untuk piezometer dan U-Tube] 2. Kuadrat kecepatan (V2) – gradient hidrolis (S) [untuk piezometer dan U-Tube] 3. Kecepatan (V) – S0.54 [untuk piezometer dan U-Tube] 4. Kecepatan (V) – akar gradient hidrolis (S0.5) [untuk piezometer dan U-Tube]
F. ILUSTRASI 1. Ilustrasi Piezometer Water Manometer
P1 > P2
2. Ilustrasi U-tube Mercury Manometer
P1 > P2
Praktikum Mekanika Fluida I
5
MODUL 03 ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERTUTUP
I. Venturimeter
a. Sasaran 1. Menentukan debit teoretis (Qteoretis) dari venturimeter. 2. Menentukan nilai koefisien discharge (Cd) dari venturimeter.
b. Teori
1. Qteoretis =AB X vB
5.0
2
1
2
g
Pg
P
AA
gv BA
A
B
B
1. Data-data yang tersedia yaitu dA=26 mm dan dB=16mm. 2. Data-data yang dicari adalah:
gP
gP BA
3. Yang merupakan beda tinggi (Δh)muka air di tabung peizometrik A dan B.
2. teoretis
aktuald Q
QC
Dari grafik Qaktual (absis) terhadap Qteoretis (ordinat) tentukan nilai gradien (m) dari persamaan yang didapat.
Qaktual = Cd X Qteoretis dan y = m x + , maka mCd
1
c. Cara Kerja
1. Ukur temperatur fluida di awal percobaan. 2. Aktifkan hydraulic bench. 3. Keluarkan udara yang terjebak di dalam peizometer dan posisi muka air di
peizometer berada pada ketinggian kira-kira 280 mm. 4. Pengukuran debit dilakukan dalam 5 variasi dengan cara mengatur valve di
hydraulic bench. Untuk satu variasi debit dilakukan pengukuran waktu 3 kali. 5. Catat Pembacaan tinggi muka air di tabung peizometer A dan B. 6. Ukur temperatur fluida di akhir percobaan.
d. Tabel Data
T awal = T akhir = Massa Beban =
Praktikum Mekanika Fluida I
6
Variasi hA hB ΔhAB t(detik)
1
2
3
4
e. Tabel Hasil
Variasi Qaktual (m3/s)
ΔhAB rata-rata (mm)
vB (m/s)
Qhitung (m3/s)
1 2 3 4 5
f. Grafik-Grafik
1. Qaktual (absis) terhadap Δh (ordinat) 2. Qaktual (absis) terhadap Qteoretis (ordinat)
Keterangan: Untuk grafik linear gunakan regresi linear dengan set intercept = 0. Tampilkan nilai persamaan garisnya dan nilai koefisien korelasi (R2).
II. Orificemeter
a. Sasaran 1. Menentukan debit teoretis (Qteoretis) dari orificemeter. 2. Menentukan nilai koefisien discharge (Cd) dari orificemeter.
b. Teori
1. Qteoretis =AF X vF
5.0
2
1
2
g
Pg
P
AA
gv FE
E
F
F
Data-data yang tersedia yaitu dA=51 mm dan dB=20mm.
Praktikum Mekanika Fluida I
7
Data-data yang dicari adalah:
gP
gP FE
Yang merupakan beda tinggi (Δh) muka air di tabung peizometrik E dan F.
2. teoretis
aktuald Q
QC
Dari grafik Qaktual (absis) terhadap Qteoretis (ordinat) tentukan nilai gradien (m) dari persamaan yang didapat.
Qaktual = Cd X Qteoretis dan y = m x + , maka mCd
1
c. Cara Kerja
1. Ukur temperatur fluida di awal percobaan. 2. Aktifkan hydraulic bench. 3. zzzKeluarkan udara yang terjebak di dalam peizometer dan posisi muka air di
peizometer berada pada ketinggian kira-kira 280 mm. 4. Pengukuran debit dilakukan dalam 5 variasi dengan cara mengatur valve di
hydraulic bench. Untuk satu variasi debit dilakukan pengukuran waktu 3 kali. 5. Catat Pembacaan tinggi muka air di tabung peizometer E dan F. 6. Ukur temperatur fluida di akhir percobaan
d. Tabel Data
Variasi hE hF ΔhEF t(detik)
1
2
3
4
5
Praktikum Mekanika Fluida I
8
e. Tabel hasil
Variasi Qaktual (m3/s)
ΔhEF rata-rata (mm)
vF (m/s)
Qhitung (m3/s)
1 2 3 4 5
f. Grafik-Grafik 1. Qaktual (absis) terhadap Δh (ordinat) 2. Qaktual (absis) terhadap Qteoretis (ordinat)
Keterangan: Untuk grafik linear gunakan regresi linear dengan set intercept = 0. Tampilkan nilai persamaan garisnya dan nilai koefisien korelasi (R2)
Praktikum Mekanika Fluida I
9
MODUL 04 KEHILANGAN ENERGI DALAM SISTEM PERPIPAAN
A. Sasaran praktikum :
1. Menghitung headloss pada sistem perpipaan 2. Menghitung Qaktual
B. Cara Kerja
1. Masukkan outlet hydraulic bench ke inlet alat, sedangkan outlet alat ke hydraulic bench.
2. Tutup globe valve, buka gate valve. 3. Start pompa (ingat valve di hydraulic bench harus ditutup sebelum pompa
dinyalakan, seperti prosedur praktikum sebelumnya), buka valve di hydraulic bench.
4. Biarkan air mengalir 2-3 menit. 5. Tutup gate valve, keluarkan udara yang terjebak dalam piezometer, perhatikan
bahwa piezometer di sistem tidak menunjukkan kehilangan energi. 6. Buka gate valve, keluarkan udara yang terjebak dalam U-Tube (seluruh tabung
tidak boleh ada udara). 7. Tutup gate valve, dan ulangi cara di atas dengan mengatur globe valve.
Setelah selesai, tutup kembali globe valve. 8. Buka penuh valve di hydraulic bench. 9. Buka gate valve penuh akan didabatkan debit maksimum melalui sistem
perpipaan warna biru tua. 10. Ukur debit yang mengalir sampai 3 kali. 11. Ukur temperatur air. 12. Catat pembacaan piezometer dan U-Tube Manometer. 13. Percobaan dilakukan minimum untuk 5 debit yang berbeda, dengan
pengukuran tiap debit minimum 3 kali. 14. Tutup gate valve. Buka globe valve, ulangi ara dan percobaan di perpipaan biru
muda seperti yang telah dilakukan di atas. 15. Tutup globe valve. 16. Tutup valve di hydraulic bench. 17. Matikan pompa.
C.Tabel Data 1. Data yang diketahui
a. Diameter pipa Pipa besar = 26.4 mm Pipa kecil = 13.7 mm
b. Jarak antar taping 1-2 (standar elbow) = 79 cm 3-4 (pipa lurus biru tua) = 88 cm 5-6 (90o sharp bend) = 81 cm 7-8 (pelebaran) = 18.5 cm 8-9 (pipa lurus biru muda) = 85 cm 9-10 (penyempitan) = 8.5 cm 11-12 (bend 4”) = 81 cm 13-14 (bend 6”) = 93 cm 15-16 (bend 2”) = 91 cm
Praktikum Mekanika Fluida I
10
2. Data yang diukur Massa beban = Takhir = Massa air = Tawal = Pair = a. Perpipaan biru tua
No Waktu (t) Tinggi kolom air (mm)
t1 t2 t3 tr Gate valve
Standar Elbow
Pipa lurus
90o Sharp bend
1 2 3 4 5 b. Perpipaan biru muda
No Waktu (t) Tinggi kolom air (mm)
t1 t2 t3 tr Globe valve Bend 2" Bend 4" Bend 6" Pipa
lurus Pelebaran tiba-tiba
Penyempitan tiba-tiba
1 2 3 4 5 D. Tabel hasil
No Waktu (t)
Qaktual (m3/s)
Apipa lurus
biru muda (m2)
Vpipa lurus
biru muda (m/s)
Vpipa diameter
kecil (m/s) Vpipa diameter
besar (m/s) (Vk -
Vb)2/2g t1 t2 t3 tr
1 2 3 4 5
Praktikum Mekanika Fluida I
11
1. Sistem Perpipaan Biru Tua
No
Waktu (t)
Qaktual (m3/s)
Apipa lurus
biru tua (m2)
Vpipa lurus
biru tua (m/s)
Headloss (m) S0.54 pipa lurus
biru tua t1 t2 t3 tr
Pipa lurus biru tua
Gate valve
Standar elbow
90o sharp bend
1 2 3 4 5
2. Sistem Perpipaan Biru Muda
No
Waktu (t)
Qaktual (m3/s)
Headloss (m) S0.54 pipa lurus biru
muda t1 t2 t3 tr Pipa
lurus Globe valve
Bend 2"
Bend 4"
Bend 6"
Pelebaran tiba-tiba
Penyempitan tiba-tiba
1
2 3 4 5
E. Grafik
1. Q-HLgate valve dan Q-HLglobe valve 2. v2-HLgate valve dan V2-HLglobe valve 3. v2-Hlbend 4. (vk-vb)2-HLpelebaran dan (vk-vb)2-HLpenyempitan 5. S0.54-vpipa lurus biru tua dan S0.54-vpipa lurus biru muda
Keterangan : Untuk grafik linier digunakan intercept = 0
Tampilkan persamaan garisnya dan nilai koefisien korelasinya.