Modul Materi Uuf Bab 2alskdaskjd
-
Upload
alhamzah-rachmat-fadjar -
Category
Documents
-
view
344 -
download
11
description
Transcript of Modul Materi Uuf Bab 2alskdaskjd
MODUL MATERI
UNDANG-UNDANG FARMASI
KOSMETIKA, ALAT KESEHATAN DAN
PKRT
KELAS XI-B
SMK FARMASI
KHAIRA UMMAH
TAHUN PELAJARAN
2011/2012
KOSMETIKA, ALAT KESEHATAN DAN PKRT
A. KOSMETIKA
Berdasarkan Permenkes RI No. 445/Menkes/Per/V/1998 yang dimaksud dengan Kosmetika
adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 965/Menkes/SK/XI/1992 yang
dimaksud dengan Cara Pembuatan Kosmetika Yang Baik (CPKB) adalah cara produksi
kosmetika dengan pengawasan menyeluruh yang meliputi aspek produksi dan pengendalian
mutu untuk menjamin produk jadi yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang
ditetapkan, aman dan bermanfaat bagi pemakainya.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam CPKB yaitu :
1. Tenaga kerja
2. Bangunan
3. Peralatan
4. Hygiene dan sanitasi
5. Pengolahan dan pengemasan
6. Pengawasan mutu
7. Inspeksi diri
8. Dokumentasi
9. Penanganan terhadap hasil produksi di peredaran
Berdasarkan Undang-Undang RI No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan dijelaskan bahwa
sediaan farmasi terdiri atas obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika. Pendistribusian
sediaan bahan farmasi dapat dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi. Dengan demikian
pendistribusian atau penyaluran kosmetika dapat juga dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi.
Berdasarkan Permenkes RI No. 445/Menkes/Per/V/1998 terdapat beberapa pengertian
sebagai berikut :
Bahan adalah zat atau campuran yang berasal dari alam dan atau sintetik yang merupakan
komponen kosmetika.
Zat warna adalah zat atau campuran yang dapat digunakan sebagai pewarna dalam
kosmetika dengan atau tanpa bantuan zat lain.
Zat warna bacam adalah zat warna yang dijerapkan (diabsorpsikan) atau diendapkan pada
substratum dengan maksud untuk memberikan corak atau intensitas warna yang sesuai
dengan yang dikehendaki.
Substratum adalah zat penjerap (pengabsorpsi) atau zat pewarna yang digunakan untuk
menjerap (mengabsorpsi) atau mengendapkan zat warna dengan maksud untuk memberikan
corak atau intensitas warna yang sesuai dengan yang dikehendaki.
Zat pengawet adalah zat yang dapat mencegah kerusakan kosmetika yang disebabkan oleh
mikro organisme.
Tabir surya adalah zat yang dapat menyerap sedikitnya 85% sinar matahari pada panjang
gelombang 290 sampai 320 nanometer tetapi dapat meneruskan sinar pada panjang
gelombang lebih dari 320 nanometer.
Dalam pembuatan kosmetika ada beberapa bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetika
baik berupa zat warna, substratum, zat pengawet dan tabir surya yang jumlahnya sekitar 55
macam antara lain antimon dan derivatnya, benzene, fosfor, hormone, iodium, kloroform,
monoksida, nitrosamina, sel (jaringan atau produk yang dihasilkan dari manusia), vinil klorida,
zirconium.
Bahan yang diizinkan digunakan pada kosmetika terdiri atas :
a. Zat warna yang diizinkan untuk kosmetika
Ada sekitar 172 macam zat warna yang diizinkan untuk kosmetika antara lain pigmen green no.
8 (CI.No.10008), pigmen yellow No.1, carmoisine, brilliant black,acid black, beta-caroten,
curcumine, ultramarines, titanium dioxide, zinc oxyda, lactoflavin, caramel, timbale (II) asetat.
b. Substratum zat warna yang diizinkan untuk kosmetika
Ada sekitar 21 macam substratum zat warna yang dapat digunakan dalam kosmetika antara lain
aluminium hidroksida, bentonit, kalsium karbonat, kaolin, magnesium aluminium silikat, pati,
talk.
Beberapa bahan yang diizinkan digunakan dalam kosmetika dengan persyaratan sebagai
berikut :
1. Bahan yang diizinkan dalam kosmetika dengan persyaratan
No Nama Bahan Kegunaan Max Penandaan Ket
1 Alfa naptol Pewarna rambut 0,5% Mengandung
alfanaftol
2 Aluminium sulfat Antiperspirant 30 %
3 Asam borat Bedak badan
Higienis mulut
5%
0,5%
Jangan < 3
th
4 Belerang Anti jerawat 2-10%
5 Benzilkonium klorida Antiseptik 0,005
%
6 Formaldehid Pengeras kuku 5%
7 Hidrokinon Pengoksida warna 2%
8 Kinin & garamnya Sampo
Cat rambut
0,3%
0,2%
9 KOH / NaOH Pelarut kutikula kuku
Pelurus rambut
10 Selenium disulfida Anti ketombe 1% Hanya untuk
sediaan bilas
(sampo)
Mgd
selenium
jangan kena
mata atau
kulit yang
luka
11 Seng pirition Anti ketombe 2% Jangan kena
mata
12 Tingtur cabe 1%
13 DLL (semua ada 78)
2. Zat pengawet yang diizinkan pada kosmetika dengan persyaratan
Ada 48 macam antara lain :
Klorobutanol 0,5%
Heksamin 0,15%
Heksetidine 0,1%
Natrium iodide 0,1%
Thiomersal 0,007%
Triklorokarbon 0,2%
Triklosan 0,3%
3. Tabir surya yang diizinkan dengan persyaratan
Ada 21 macam antara lain :
Dioksibenzon 3%
Oksibenzon 6%
Lawson 0,25%
Oktil Dimetil PABA 8%
PABA 15%
Sulisobenzon 10%
TEA salicylat 12%
Wadah dan Pembungkus
Berdasarkan Permenkes RI No. 96/Menkes/Per/V/1977, persyaratan wadah dan pembungkus
kosmetika :
1. Wadah harus dibuat dari bahan yang tidak beracun, tidak mempengaruhi mutu, cukup baik
melindungi isi terhadap pengaruh dari luar, ditutup sedemikian rupa sehingga menjamin
keutuhan isinya, dibuat dengan mempertimbangkan keamanan pemakaian.
2. Pembungkus harus diberi etiket seperti wadah dan dibuat dari bahan yang cukup melindungi
wadah selama peredaran. Pembungkus yang berfungsi sebagai wadah harus memenuhi
persyaratan wadah.
Iklan Kosmetika
1. Periklanan kosmetika dan alat kesehatan harus menyatakan hal yang benar sesuai kenyataan,
tidak berlebih-lebihan, tidak menyesatkan dan tidak dapat ditafsirkan salah perihal asal,
sifat, nilai, kuantitas, komposisi, kegunaan dan keamanan kosmetika dan alat kesehatan.
2. Dilarang mengiklankan kosmetika atau alat kesehatan :
Yang belum terdaftar atau belum mendapatkan nomor pendaftaran
Dengan menggunakan kalimat, kata-kata, pernyataan yang isinya tidak sesuai dengan
penandaan atau keterangan yang tercantum pada formulir permohonan pendaftaran yang
disetujui
Dengan menggunakan rekomendasi dari suatu laboratorium, instansi pemerintah,
organisasi profesi kesehatan atau kecantikan dan atau tenaga kesehatan
Dengan menggunakan peragaan tenaga kesehatan dan kecantikan
Seolah-olah sebagai obat.
Contoh Kosmetika :
1. Sediaan bayi :
Sabun mandi bayi
Sampo bayi
Bedak bayi
Baby oil, baby lotion, baby cream
2. Sediaan mandi :
Sabun mandi, sabun mandi cair, sabun mandi antiseptic
Busa mandi
Bath oil
3. Sediaan kebersihan badan :
Deodorant, antiperspirant
Feminine hygiene
Bedak badan
4. Sediaan wangi-wangian :
Eau de parfum, eau de cologne
Pewangi badan
5. Sediaan rambut :
Sampo, sampo anti ketombe
Hair conditioner
Hair cream bath
Hair tonic
6. Sediaan pewarna rambut :
Pewarna rambut
Activator
7. Sediaan rias mata :
Pensil alis
Bayangan mata
Eye liner
Mascara
Eye foundation
8. Sediaan rias wajah :
Make-up base / vanishing cream
Foundation
Face powder, compact powder
Blush-on
Lip liner, lip gloss
9. Sediaan tabir surya
10. Sediaan kuku :
Base coat
Nail color
Nail polish remover
Nail hardener
11. Sediaan hygiene mulut :
Dentifricia
Mounth washes
Mounth freshener, dll.
B. ALAT KESEHATAN
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang dimaksud
dengan Alat Kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin, implant yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Contoh-contoh alat kesehatan antara lain :
Peralatan kimia klinik dan toksikologi klinik
Peralatan hematologi dan patologi
Peralatan imunologi dan mikrobiologi
Peralatan anestesi\
Peralatan kardiologi dll.
Untuk memproduksi alat kesehatan harus mendapatkan izin (Sertifikat Produksi) dari
Menkes (memenuhi persyaratan Pedoman Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik dan atau
Perbekalan Rumah Tangga yang Baik) untuk alat kesehatan steril sekali pakai harus sesuai
dengan Permenkes RI No. 200/Menkes/SK/II/1995 tentang Cara Produksi Alat Kesehatan Sekali
Pakai (Steril) yang Baik.
Berdasarkan Permenkes RI No. 142/Menkes/Per/III/1991, penyalur Alat Kesehatan
adalah badan hokum Perseroan Terbatas, Koperasi atau perusahaan perorangan yang memiliki
izin untuk pengadaan, penyimpanan dan penyaluran alat kesehatan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyalur alat kesehatan harus mendapat Izin Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) dari
Menkes dan dilimpahkan kepada Direktur Jenderal.
Penyalur alat kesehatan dapat mendirikan cabangnya diseluruh wilayah Indonesia dengan
ketentuan : apabila cabang yang dibuka merupakan perusahaan lain / sebagai perwakilan maka
“cabang” tersebut disebut Sub Penyalur Alat Kesehatan.
Pedoman periklanan alat kesehatan
Berdasarkan SK Menkes RI No. 386/Menkes/SK/IV/1994, untuk melindungi masyarakat
terhadap kemungkinan peredaran Alat Kesehatan, kosmetika dan perbekalan kesehatan rumah
tangga yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar, pemerintah
melaksanakan pengendalian dan pengawasan promosi dan atau periklanan.
Kriteria Periklanan :
1. Produk hanya boleh diiklankan apabila sudah memperoleh izin edar / nomor registrasi
2. Informasi iklan harus sesuai dengan data pada saat produk didaftarkan
3. Iklan harus objektif, yaitu menyatakan hal yang benar sesuai kenyataan, tidak menyesatkan
dan tidak berlebihan, lengkap, yaitu tidak hanya mencantumkan informasi tentang kegunaan,
tetapi juga memberikan informasi tentang peringatan dan hal-hal lain yang harus
diperhatikan oleh pemakai
4. Produk tidak boleh diiklankan dengan menggunakan rekomendasi dari suatu laboratorium,
instansi pemerintah, organisasi rofesi kesehatan / kecantikan
5. Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan peragaan tenaga kesehatan atau yang mirip
dengan tenaga kesehatan
6. Materi iklan harus mendidik dan sesuai dengan norma kesusilaan yang ada.
C. PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
Menurut Permenkes RI No. 140 tahun 1991, yang dimaksud dengan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) adalah alat, bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan
kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum.
Pedoman Periklanan PKRT (Kepmenkes RI No. 386 tahun 1994)
Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan peredaran PKRT yang tidak
memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar atau menyesatkan, pemerintah
melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau promosi
melalui periklanan.
Kriteria periklanan :
1. PKRT dapat diiklankan bila telah mendapat nomor registrasi ddari Depkes RI
2. Informasi iklan harus sesuai dengan data pendaftaran dan keterangan lain yang disetujui
pada pendaftaran
3. Iklan harus :
Objektif : menyatakan hal yang benar sesuai dengan kenyataan
Tidak menyesatkan : tidak berlebihan perihal asal, sifat, kualitas, kuantitas, komposisi,
kegunaan, keamanan dan batasan PKRT
Lengkap : tidak hanya mencantumkan informasi tentang kegunaan dan cara penggunaan
tetapi juga memberikan informasi tentang peringkat dan hal-hal lain yang harus
diperhatikan pemakai. Misal : cara penanggulangan jika terjadi kecelakaan
4. Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan rekomendasi dari suatu laboratorium, instansi
pemerintah, organisasi profesi kesehatan / kecantikan dan atau tenaga kesehatan
5. Tidak boleh diiklankan dengan menggunakan tenaga kesehatan atau yang mirip dengan itu
6. Iklan harus bersifat mendidik dan sesuai dengan norma kesusilaan yang ada
7. Kriteria khusus, misalnya :
Pemutih cucian, tidak boleh diiklankan seolah-olah hasil penggunaannya menjdi bebas
kuman sama sekali
Pembersih lantai, tidak boleh diiklankan seolah-olah menghasilkan lantai bebas kuman
dan aman
Iklan PKRT tertentu, misal : sediaan antiseptika / desinfektan, pestisida rumah tangga,
pemutih cucian, harus disertai spot : “Ikuti Petunjuk Pemakaian, Peringatan dan Cara
Penanggulangan Bila Terjadi Kecelakaan”.
Contoh :
Tissue & kapas : kapas kecantikan
Facial tissue
Toilet tissue
Refresing tissue
Sediaan untuk mencuci : sabun cuci
Deterjen
Pelembut cucian
Pemutih
Pembersih : pembersih peralatan dapur
Pembersih kaca
Pembersih lantai
Pembersih porselen / kloset
Alat perawatan bayi : dot & sejenisnya
Teething ring
Popok bayi
Pewangi : pewangi ruangan
Pewangi telepon
Pestisida rumah tangga : pembasmi serangga
Pembasmi kutu rambut
Pembasmi tikus rumah dan lain-lain.
TUGAS TAKE HOME
MATA PELAJARAN : UNDANG-UNDANG FARMASI
MATERI : KOSMETIKA, ALKES DAN PKRT
KELAS : XI-B
DIKUMPULKAN : 08 MARET 2012
______________________________________________________________________________
SOAL :
1. Jelaskan pengertian kosmetika berdasarkan Permenkes RI No. 445/Menkes/Per/V/1998 !
2. Jelaskan bahan-bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetika !
3. Jelaskan persyaratan wadah dan pembungkus kosmetika berdasarkan Permenkes RI No.
96/Menkes/Per/V/1977 !
4. Jelaskan pengertian alat kesehatan berdasarkan Undang-Undang RI No. 23 tahun 1992 !
5. Jelaskan kriteria periklanan alat kesehatan berdasarkan SK Menkes RI No.
386/Menkes/SK/IV/1994 !
6. Sebutkan contoh-contoh PKRT !