Modul Mahasiswa Onkologi 2011

download Modul Mahasiswa Onkologi 2011

of 14

Transcript of Modul Mahasiswa Onkologi 2011

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL SISTEM ONKOLOGI

Diberikan pada Mahasiswa Semester V Fakultas Kedokteran Unhas

SISTEM ONKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011

1

TUGAS MAHASISWA 1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi. 2. Untuk bisa mendiskusikan dengan baik, sebelum diskusi para mahasiswa diharapkan dapat mencari bahan bacaan tentang tumor payudara yang bisa didapat dalam text book, jurnal, internet, dll. 3. Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memilih seorang ketua kelompok yang bertugas memimpin jalan diskusi agar terarah dan sekretaris untuk mencatat seluruh pendapat yang muncul dalam diskusi. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri. 4. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah. 5. Setelah selesai diskusi kelompok maka setiap kelompok harus membuat laporan secara sistematis sebagai hasil diskusi kelompok. 6. Laporan yang sudah tersusun akan dipresentasikan oleh salah seorang dari masingmasing kelompok. 7. Semua masalah atau pertanyaan yang tidak terpecahkan atau tidak ditemukan jawabannya dapat ditanyakan pada pakar / narasumber pada acara tanya pakar dan kuliah pakar

PROSES PEMECAHAN MASALAHDalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat dan diskusi, anda diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam scenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini. Berdasarkan skenario diatas, lakukanlah langkah-langkah di bawah ini: 1. Klarifikasi semua istilah yang asing untukmu (bila ada), menentukan kata kunci 2. Tentukan masalah (aspek atau konsep) pada skenario di atas yang tidak anda mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut. 3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing, jawablah atau jelaskanlah masalah tersebut.

2

4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistimatik 5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah hal tersebut sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya. 6. Untuk menjawab atau memecahkan masalah tersebut, carilah informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan, pakar, dan Iain-lain sumber informasi. 7. Diskusikan dan lakukan sintese dari semua informasi yang anda temukan. Penjelasan : Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7. Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATANSebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok. 1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan. 2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan : * * * Memilih ketua dan sekretaris kelompok, Brain-storming untuk proses 1 - 5, Pembagian tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.

3

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan, 5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal. 6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja. 7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap. 8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing mahasiswa. Catatan : Laporan penyajian kelompok dan perorangan masing-masing diserahkan satu rangkap ke sistem melalui ketua kelompok. Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing. Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

TIME TABLEIPertemuan I (Penjelasan)

IITutorial I Pengumpulan informasi Analisa & sintese

IIIMandiri Praktikum

IVKuliah kosultasi

VTutorial II (Laporan & Diskusi)

VIPertemuan Terakhir (Laporan)

4

MODUL 1 BENJOLAN PADA PAYUDARAPENDAHULUANModul BENJOLAN PAYUDARA ini diberikan pada anda yang mengambil mata kuliah Sistim Onkologi pada semester VI. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran ini disajikan pada permulaan buku agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit-penyakit dengan benjolan pada payudara. Modul terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik yang bisa ditemukan penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti pemasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang penyakit infeksi, yaitu dasar anatomi, histology dan fisiologi dari infeksi, patomekanisme terjadinya infeksi, mikroba penyebab infeksi, kelainan sel, jaringan, dan cairan tubuh akibat infeksi, dasar pertahanan tubuh terhadap infeksi, serta cara penularan dan pencegahan infeksi. Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca. Tujuan Pembelajaran dan sasaraan pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa, sehingga diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit infeksi yang akan disajikan pada sistim-sistem selanjutnya.

Makassar, November 2011

Penyusun

5

MODUL BENJOLAN PADA PAYUDARATUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyakit-penyakit dengan gejala benjolan pada payudara, patomekanisme terjadinya, cara diagnosis dan penanganan penyakit-penyakit yanag bersangkutan.

STRATEGI PEMBELAJARAN1. Kuliah 2. Diskusi tutorial 3. Belajar mandiri 4. CSL : Pemeriksaan payudara 5. Praktikum patologi anatomi

KASUSSKENARIO 1 Seorang wanita, 20 thn, datang ke puskesmas dengan keluhan ada benjolan dipayudara kanan dengan berdiameter 2 cm. Benjolan sudah dirasakan selama 1 tahun, yang kadang-kadang terasa nyeri. Ada riwayat kanker payudara dalam keluarga (nenek).

SKENARIO 2 Seorang wanita, 60 thn, datang ke puskesmas dengan keluhan ada benjolan dipayudara kiri atas. Benjolan dengan diameter 3 cm, tidak nyeri, berbatas jelas dan dapat digerakkan.

6

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER INFORMASIA. Buku Ajar/jornal 1. Singletary SE, Robb GI. Advanced Therapy of Breast Disease, 2nd edition, BC Decker Inc. Hamilton, london. 2004. 2. Harris JR, Lippman ME, Marrow M, Hellman S. Disease of Breast. Lippmlott Raven. 1996. 3. Sukarja IDG,. Onkologi Klinik, Edisi 2, Airlangga University Press. Surabaya, 2000. 4. Devita HT, Hellman S, Rosenberg SA. Cancer Principles & Practice of Oncology, 6th ed., Lippmcott Williams & Wilkins. 2001. 5. Syamsuhidajat R., de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC. 2003. 6. Guyton AC, Jall JE. Pregnancy and Lactation, in Textbook of Medical Physiology, 10th edition, Saumnders Co., Harcourt Internacional Edition, Sydney, 2000. p. 944-957. B. Handout dan Diktat C. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide D. Dosen Pengampu mata kuliahNO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. NAMA DOSEN Dr. Fachruddin Benyamin Sp.PD DR.dr. Bakhtiar Murtala, Sp.Rad Dr. Daniel Sampepayung, Sp.B.Onk Dr. Freddy Kuhuwael, Sp.THT Dr. William Hamdani, Sp.B.Onk Dr. Haryasena, Sp.B.Onk Prof. dr. Farid Nurmantu, SpBA, FICS Dr. A. Asadul Islam Tahir, SpBS Dr. Nuralim Mallapasi Dr. Syamsulhilal Salam. SpAn Dr. Syafruddin Gaus. Ph.D Dr. Syahrul Rauf, SpOG Dr. Junus Patau, SpPD, SpP DR. dr. Dasril Daud, SpAK Dr. Siswanto Wahab Prof.dr. Suryani Asad, MSc. Dr. Gunawan, SpPA Dr. Azhier Gani BAGIAN Penyakit Dalam Radiologi Bedah Onkologi THT Bedah Onkologi Bedah Onkologi Bedah Anak Bedah Saraf Bedah Thoraks Anestesiologi Anestesiologi Obgin Penyakit Dalam Anak Kulit Kelamin Gizi Patologi Fisiologi TLP. KANTOR 584461 581666 587107 590737 587107 587107 585771 585771 585771 589777 589777 585859 315415 584461 580345 586010 324003 584730 HP/FLEXI 0811440252 0811444920 5052867 08124212 08124229793 0816279483 0811467020 0811442630 0811418564 08152545370 085242178110 0811416070 0811414013 0 5092625 08152535240 5092625 434567

7

MODUL 2 BENJOLAN DI LEHERPENDAHULUANModul BENJOLAN DI LEHER ini diberikan sebagai bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran yang mengambil mata kuliah Sistim Onkologi pada semester VI. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran modul ini disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit dengan benjolan pada leher. Modul terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simtom klinik yang dapat ditemukan pada penyakit tertentu. Diskusi tidak hanya difokuskan pada inti pemasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek dasar anatomi, histologi dan fisiologi dari organ terkait. Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca Tujuan Pembelajaran dan sasaraan pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa,

sehingga diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk

diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit. Kemungkinan seorang dosen pakar dapat memberikan kuliah dalam pertemuan

konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan dosen yang bersangkutan yang dapat diatur dengan dosen yang bersangkutan. Diharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit dengan manifestasi benjolan pada leher.

Makassar, November 2011

Penyusun

8

MODUL BENJOLAN DI LEHERTUJUAN PEMBELAJARANSetelah selesai mempelajari modul ini and diharapkan dapat menjelaskan tentang penyakit-penyakit yang memberikan gejala benjolan di leher, patogenesis terjadinya penyakit tersebut, gejala dan tanda dari penyakit primer, kelainan organ yang ditimbulkan dan penatalaksanaan penyakit-penyakit dengan benjolan dileher.

KASUSSKENARIO 1:

Seorang laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan pada leher bagian lateral, yang dirasakannya sejak 4 bulan yang lalu. Benjolan ini mula-mula kecil, yang kemudian membesar dengan cepat. Benjolan teraba keras tetapi tidak nyeri. Penderita mengeluh sakit kepala

SKENARIO 2:

Wanita 45 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan massa pada leher , berbenjolbenjol dirasakan sejak 3 bulan lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar, berat badan menurun. Dua minggu terakhir timbul benjolan serupa pada lipatan paha dan ketiak

9

BAHAN BACAAN & SUMBER INFORMASI LAINA. Buku Ajar dan Jurnal1. Adam GL, Boies Lr and Higler Peter A. : Fundamentals of Otolaryngology, (Buku Ajar Penyakit THT), Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997. 2. Efiaty Soepardy, Nurbaiti Iskandar : Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, Ed 5, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000. 3. Ballenger JJ. Disease of the Ear, Nose, Throat and Head and Neck, 13th ed. Lea and Febiger , 1985 4. Lee K.J : Essential Otolaryngology Head and Neck Surgery, 8th ed, Mac Graw Hill, 2003 5. Cameron John : Current Surgical Therapy-3, International Ed, BC Decker, 1989

B. Diktat dan hand-out C. Sumber lain : VCD, Film, Internet, Slide, Tape D. Nara sumber (Dosen Pengampu)DAFTAR NAMA NARA SUMBER No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21 22 NAMA DOSEN Prof. DR. Dr. A. Fachruddin Benyamin Sp.PD Prof. DR. Dr.dr. Bakhtiar Murtala, Sp.Rad Prof. DR. Dr. Daniel Sampepayung, Sp.B.Onk Dr. Freddy Kuhuwael, Sp.THT Dr. William Hamdani, Sp.B.Onk Dr. Haryasena, Sp.B.Onk Prof. dr. Farid Nurmantu, SpBA, FICS Prof. DR. Dr. A. Asadul Islam Tahir, SpBS Dr. Nuralim Mallapasi, SpBT. Dr. Syamsulhilal Salam. SpAn Dr. Syafruddin Gaus. Ph.D, SpAn. Prof. DR. Dr. Syahrul Rauf, SpOG Dr.Nur Achmad Tabri, SpPD, SpP Prof. DR. Dr. Dasril Daud, SpA(K) Dr. Siswanto Wahab, SpKK Prof.dr. Suryani Asad, MSc., SpGK. Dr. Gunawan Arsyadi, SpPA Dr. Henry Y., SpBOT., PhD Dr. Murni Rauf, SpB Dr. Suliyanti, SpM. Prof. Dr. A. Husni Tanra, SpAn., PhD Dr. Jayalangkara T., SpJK., PhD. BAGIAN Penyakit Dalam Radiologi Bedah Onkologi THT Bedah Onkologi Bedah Onkologi Bedah Anak Bedah Saraf Bedah Thoraks Anestesiologi Anestesiologi Obgin Penyakit Dalam Anak Kulit Kelamin Gizi Patologi Bedah Ortho Bedah Digestive Mata Anestesi Kes. jiwa TLP. KANTOR 584461 581666 587107 590737 587107 587107 585771 585771 585771 589777 589777 585859 315415 584461 580345 586010 324003 590190 590259 HP/FLEXI 0811440252 0811444920 5052867 08124212 08124229793 0816279483 0811467020 0811442630 0811418564 08152545370 085242178110 0811416070

5092625 08152535240 5092625 0816255395 081524181888 08164388981

10

MODUL 3

MODUL BENJOLAN PADA PAHAPENDAHULUANModul BENJOLAN PADA PAHA ini diberikan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran yang mengambil mata kuliah Sistim Onkologi pada semester V. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran modul ini disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit dengan benjolan pada paha. Modul terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simtom klinik yang bisa ditemukan pada penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti pemasalahan, tetapi juga akan dibicarakan semua aspek yang berhubungan. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek yang berhubungan dengan benjolan pada paha, yaitu dasar anatomi, histologi dan fisiologi dari ekstremitas bawah, faktor resiko dan penyebab terjadinya benjolan paha, patomekanisme terjadinya benjolan, parameter yang dapat dinilai pada jaringan, dan cairan tubuh akibat terjadinya benjolan, serta cara penanganannya. Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca Tujuan Pembelajaran dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa, sehingga diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit, dan kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit yang ditandai dengan adanya benjolan pada paha.

Makassar, November 2011

Editor

11

BENJOLAN PADA PAHATUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyakit penyhakit dengan gejala benjolan pada paha, patomekanisme terjadinya, cara mendiagnosis dan penanganan penyakitnya.

KASUSSKENARIO 1: Seorang pria, 14 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan pada paha kiri bagian atas, yang dialami sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. 3 bulan yang lalu ia pernah jatuh dari tangga sekolahnya dan lama kelamaan timbul bengkak yang terasa nyeri. Rasa nyeri terasa lebih hebat terutama pada malam hari. Saat ini nafsu makan menurun sehinga berat badan dirasakan makin menurun. Pada umur 12 tahun pernah mendapat pengobatan selama 6 bulan dan berobat secara teratur.

SKENARIO 2:

Seorang anak perempuan, umur 20 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama benjolan pada paha kanan bagian bawah. Benjolan ini muncul sejak 4 tahun yang lalu, awalnya hanya sebesar kelereng, tapi makin lama makin membesar. Benjolan teraba keras dan tidak nyeri

BAHAN BACAAN A. Buku Ajar dan Jurnal 1. Rasjad, Chairuddin : Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Bintang Lamupatue : Makassar. 2003. 297-298. 2. Jacobs, McInerney and Middlemiss: Rontgen Sign In Diagnostic Imagine 2nd. W.B Saunders Company : USA. 1985. 276-279, 297-298. 3. Brunning D Richard: Surgical Pathology 9th. Mosby: USA.2004. 2169-2272. 4. Neff, R James : Clinical Oncology 3rd. Elsevier : USA. 2004. 2546-2547. 5. Randall RL. Tumors in orthopedics in current. Diagnosis and treatment in orthopedic 3rd. McGrow-Hill:USA. 2003. 310-311.

12

MODUL 4 PERDARAHAN KONTAKPENDAHULUANModul PERDARAHAN KONTAK ini diberikan pada anda yang mengambil mata kuliah Sistim Onkologi pada semester V. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran ini disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit-penyakit dengan benjolan pada payudara. Modul terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik yang bisa ditemukan penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti pemasalahan tetapi juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus mampu menjelaskan semua aspek tentang penyakit infeksi, yaitu dasar anatomi, histology dan fisiologi dari infeksi, patomekanisme terjadinya infeksi, mikroba penyebab infeksi, kelainan sel, jaringan, dan cairan tubuh akibat infeksi, dasar pertahanan tubuh terhadap infeksi, serta cara penularan dan pencegahan infeksi. Sebelum menggunakan buku ini, tutor dan mahasiswa harus membaca Tujuan Pembelajaran dan sasaraan pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa, sehingga diharapkan diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan bacaan yang tercantum pada ahir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiswa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit infeksi yang akan disajikan pada sistim-sistem selanjutnya.

Makassar, November 2011

13

PERDARAHAN KONTAKTUJUAN PEMBELAJARANSetelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pembelajaran tentang anatomi, histologi dan fisiologi, sebagai dasar mekanisme terjadinya infeksi, patomekanisme infeksi dan lingkaran penularan bakteri, virus, jamur dan parasit penyebab infeksi, serta kelainan-kelainan jaringan dan kimia dalam tubuh manusia akibat infeksi.

KASUSSKENARIO 1:

Wanita, 45 tahun, datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sedikit-sedikit yang dialami terutama setelah berhubungan dengan suami, sebelumnya penderita sering mengalami keputihan yang berbau.

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER INFORMASI LAINA. Buku Ajar/jornal 1. Winkjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu kandungan. Edisi ke-3. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardho. 1997 2. Berek JS, Hacker NF, eds. Practical gynecologic oncology. 3rd ed. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins. 2000 3. Berek JS, Adashi EY, Hillard PA. Novak;s gynecology. 12 ed. Philadelphia. Williams & Wilkins. 1996 4. Ransom SB, Dombrowski MP, McNeely SG, Moghissi KS, Munkarah AR, eds. Practical strategies in obstetrics and gynecology. Philadelphia. W.B. Saunders Company.2000 5. Cotran. Cell injury and necrosis. In: Robbins pathologic basis of disease. 6th ed. 1999. W.B.Saunders Company. Available from: http://www.home.mdconsult.das/book/body. 6. Lonky NM. Risk factors related to the development and mortality from invasive cervical cancer: clinical utility and impact on prevention. Obstetrics and Gynecology Clinics 2002 December;29(4). Available from: http://home. mdconsult/das/article/body/jorg=journal&source. 7. Lopez A, Kudelka AP, Edwards CL, Kavanagh JJ. Carcinoma of the uterine cervix. Medical oncology: a comprehensive review. Available from : URL: http://www.cancernetwork.com/textbook/morev24.htm. Acessed 10/1/02. Andrijono. Sinopsis kanker ginekologi. Divisi Onkologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta. Januari 2004. hal.35-55.14