MODUL KONSEP DASAR IPA SD - UNDWI
Transcript of MODUL KONSEP DASAR IPA SD - UNDWI
MODUL
KONSEP DASAR IPA SD
OLEH :
NI LUH GEDE KARANG WIDIASTUTI, S.Pd.,M.Pd NIDN. 08-1809-8602
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DWIJENDRA
DENPASAR
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul
mata kuliah Konsep Dasar IPA SD. Undang-Undang menyatakan bahwa pendidik
adalah tenaga professional yang mampu membangun pembelajaran yang
menyenakngkan dan sesuai dengan karaketer peserta didik, melakukan bimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, salah satu kompetensi yang mesti dimiliki seorang pendidik adalah
mampu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif.
Modul Konsep Dasar IPA SD ini disusun sebagai bahan ajar bagi mahasiswa di
lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Penguasaan terhadap materi modul ini
diharapkan memberi mereka kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang
ideal. Penulis menyadari bahwa di dalam modul ini mungkin saja masih terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu masukan dari pembaca demi
perbaikan modul ini di masa yang akan datang sangat diharapkan. Kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini penulis ucapkan terima
kasih. Kiranya karya ini dapat memberi manfaat kepada pembaca, dan menorehkan
secercah manfaat bagi peningkatan kualitas mahasiswa sebagai calon pendidik yang
profesional.
Denpasar, 9 Agustus 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI
BAB I. BESARAN DAN SATUAN.................................................................
1. Besaran Fisika dan Satuan......................................................................
2. Mengonversi Satuan Panjamg, Massa, dan Waktu................................
BAB II. KALOR..................................................................................................
1. Pengertian Kalor …..................................................................................
2. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda …...................................................
3. Kalor dapat Mengubah Wujud Zat…...................................................
4. Perpindahan Kalor dan Cara Perpindahan Kalor pada Benda serta
Contohnya Dalam Kehidupan
Sehari‐hari...............................................
BAB III. ENERGI BUNYI.................................................................................
1. Pengertian Bunyi...................................................................................
2. Energi Bunyi..........................................................................................
3. Sifat-sifat Energi Bunyi..........................................................................
4. Karakteristik Bunyi................................................................................
5. Cepat Rambat Bunyi..............................................................................
6. Pemantulan Bunyi..................................................................................
7. Kekuatan Bunyi......................................................................................
8. Manfaat Bunyi.........................................................................................
BAB IV. MATERI DANPERUBAHANNYA…………..................................
1. Pengertian Materi……….........................................................................
2. Sifat-sifat Bunyi…...................................................................................
3. Perubahan Materi.....................................................................................
BAB V. TATA SURYA DAN BENDA LANGIT...........................................
1. Tata Surya......................................................…………………………..
2. Bentuk Garis Edar Planet........................................................................
3. Benda Langit Lainnya.............................................................................
BAB VI. LISTRIK DINAMIS..................................................……………....
1. Pengertian listrik Dinamis.......................................................................
2. Hukum Ohm............................................................................................
3. Kuat Arus Listrik...............……………………………………………..
iii
1
1
3
5
5
5
6
7
10
10
11
12
15
16
16
17
18
20
20
20
21
23
23
24
26
30 30 31 31 32
iv
4. Beda Potensial atau Tegangan Listrik.......................................................
5. Hukum Kirchoff.......................................................................................
6. Alat-alat Ukur Pada Listrik Dinamis........................................................
BAB VII. KEMAGNETAN................................................................................
1. Sifat-sifat Magnet.............................................…………………………
2. Cara Membuat Magnet....................................………………………….
3. Bumi Memiliki Sifat Magnet………………............................................
4. Medan Magnet di Sekita arus Listrik................…………………………
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
36
40
40
42
43
44
47
1
BAB I
FUNGSI BAHASA
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu menjelaskan konsep
besaran dan satuan
B. POKOK-POKOK MATERI
1) Perbedaan besaran dan satuan
2) Perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
3) Rumus besaran turunan berdasarkan besaran pokok
4) Dimensi besaran pokok dan besaran turunan
C. URAIAN MATERI
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi
elektronika, teknologi informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini disebabkan di dalam
fisika mengandung prinsipprinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang ada di
sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala alam tersebut meliputi besaran-besaran fisika
di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi. Penerapan besaran-besaran
fisika dalam aktivitas kegiatan sehari-hari senantiasa berkaitan dengan pengamatan
dan pengukuran. Sebagai contoh, informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi
seorang pilot berguna untuk mengoperasikan pesawat yang dikendalikannya.
Besarnya suhu badan kita merupakan informasi untuk mengetahui apakah badan kita
sehat atau tidak. Sepatu dan pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu.
Melihat betapa pentingnya pengukuran besaran fisika, maka di dalam bab ini akan
dipelajari pengertian besaran fisika, pengukuran besaran fisika yang meliputi massa,
panjang, waktu, dan suhu serta konversi satuannya.
A. Besaran Fisika dan Satuan
Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara
kuantitas. Selain besaran fisika juga terdapat besaran-besaran yang bukan besaran
fisika, misalnya perasaan sedih, gembira, dan lelah. Karena perasaan tidak dapat
diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan angka dan satuan, maka perasaan bukan
besaran fisika. Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-
besaran pokok. Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau
BESARAN DAN SATUAN
2
baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan
tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para
ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan
pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik
besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau
disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second). Besaran
pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel 1.1
dan Tabel 1.2 berikut.
Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan,
yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan
steradian (sr).
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna
untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat
3
membayangkan betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar,
misalnya satu kilogram dan satu meter kubik.
a. Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan
meter, centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah
meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta ¥´
¦µ §¶ 1 10000000 dari jarak kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian
dibuatlah batang meter standar dari campuran Platina-Iridium. Satu meter
didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0ºC. Meter
standar ini disimpan di International Bureau of Weights and Measure di Sevres, dekat
Paris. Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, serta
menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena itu,
pada tahun 1960 definisi satu meter diubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak
1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas
krypton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik. Pada tahun 1983,
Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran memutuskan bahwa satu
meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu 1 299792458 sekon.
Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu konstan.
b. Satuan Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada
mulanya para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder yang
terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres, dekat
Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa standar satu kilogram
didefinisikan sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.
c. Satuan Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada
awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1
hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1 26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-
rata sama dengan 24 jam = 24x60x60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari tidak
selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi
baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk
melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu
besaran harus tepat, sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan lucu.
Misalnya seseorang mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang mendengar
mungkin akan tersenyum karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan
4
bahwa suhu badan orang yang sehat biasanya 36 meter, terdengar janggal. Hasil suatu
pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan keinginan kita
atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan
dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan milisekon
menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang
lainnya diperlukan tangga konversi.
D. Ringkasan materi
Dalam dunia fisika kita mengukur setiap besaran dalam satuannya masing-
masing. Dengan cara membandingkan besaran tersebut dengan suatu standar (untuk
memahami maksud kalimat tersebut, bayangkan kamu mengukur besara panjang
suatu meja dan kamu mendapatkan panjangnya lima jengkal. Itu artinya kamu
membandingkan besaran panjang meja dengan panjang jengkal kamu dan tentunya
jengkal kamu adalah standarnya).
Sedangkan satuan adalah nama/istilah yang diberikan untuk mengukur
besaran tersebut, sebagai contoh, second (s) untuk waktu. Setiap besaran dalam fisika
memiliki satuannya masing-masing. Berdasarkan satuan inilah besaran dapat
dikelompokkan dalam dua bagian.
E. Tugas dan latihan
1. Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah
benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml. Berapa
Volumenya?
F. Rambu-rambu jawaban
Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml
5
BAB II
RAGAM BAHASA
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu:
1) Menjelaskan dan memahami pengertian kalor
2) Menjelaskan dan memahami kalor dapat Mengubah Suhu Benda
3) Menjelaskan dan memahami kalor dapat Mengubah Wujud Zat
4) Menjelaskan dan memahami perpindahan Kalor dan cara perpindahan kalor
pada benda serta contohnya dalam kehidupan sehari‐hari
B POKOK-POKOK MATERI
1) Pengertian kalor
2) Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
3) Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
4) Perpindahan Kalor dan cara perpindahan kalor pada benda serta contohnya
dalam kehidupan sehari‐hari
C. URAIAN MATERI
C.1 Pengertian Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang
semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air
menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan
suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini
terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau
kalor yang dapat memanaskan air.
Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang
mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan
suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan
massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi
dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang
satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah 1 kalori =
4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori
C.2 Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi
satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah
KALOR
6
hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat?
Lakukan kegiatan berikut ini.
Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Bendabenda yang bersuhu
lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga
sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan
cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di
sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu
benda.
C.3 Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum,
maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat
melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu,
selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk
mengubah wujud zat.
a. Memanaskan Zat Cair Pemanasan pada zat cair dapat meningkatkan
volume ruang gerak zat cair sehingga ikatan-ikatan antara molekul zat cair
menjadi tidak kuat dan akan mengakibatkan semakin mudahnya molekul
zat cair tersebut melepaskan diri dari kelompoknya yang terdeteksi
sebagai penguapan. Contohnya pakaian basah dijemur di tempat yang
mendapat sinar matahari lebih cepat kering dari pada dijemur di tempat
yang teduh.
b. Memperluas Permukaan Zat Cair Peristiwa lepasnya molekul zat cair tidak
dapat berlangsung secara serentak akan tetapi bergiliran dimulai dari
permukaan zat cair yang punya kesempatan terbesar untuk melakukan
penguapan. Dengan demikian untuk mempercepat penguapan kita juga
bisa melakukannya dengan memperluas permukaan zat cair tersebut.
Contohnya air teh panas dalam gelas akan lebih cepat dingin jika
dituangkan ke dalam cawan atau piring.
c. Mengurangi Tekanan pada Permukaan Zat Cair Pengurangan tekanan
udara pada permukaan zat cair berarti jarak antar partikel udara di atas zat
cair tersebut menjadi lebih renggang. Akibatnya molekul air lebih mudah
terlepas dari kelompoknya dan mengisi ruang kosong antara partikel-
partikel udara tersebut. Hal yang sering terjadi di sekitar kita adalah jika
kita memasak air di dataran tinggi akan lebih cepat mendidih daripada
ketika kita memasak di dataran rendah.
d. Meniupkan Udara di Atas Zat Cair Pada saat pakaian basah dijemur,
proses pengeringan tidak sepenuhnya dilakukan oleh panas sinar matahari,
akan tetapi juga dibantu oleh adanya angin yang meniup pakaian sehingga
7
angin tersebut membawa molekul-molekul air keluar dari pakaian dan
pakaian menjadi cepat kering.
Mendidih Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di
seluruh bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya
gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas dalam zat
cair. Lakukan kegiatan berikut untuk memahami proses pendidihan. Melebur Melebur
adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.
C.4 Perpindahan Kalor dan Cara Perpindahan Kalor pada Benda serta
Contohnya Dalam Kehidupan Sehari‐hari
Beras yang dimasukkan ke dalam panci berisi air dan diletakkan di atas kompor
menyala, lama-kelamaan akan menjadi nasi. Api kompor mengeluarkan kalor yang
berpindah dari panci ke air kemudian air menjadi panas dan memanaskan beras
sehingga beras menjadi nasi. Kamu telah mengetahui bahwa kalor merupakan salah
satu bentuk energi dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami
kalor berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Bagaimana
kalor dapat berpindah? Apabila ditinjau dari cara perpindahannya, ada tiga cara
dalam perpindahan kalor yaitu: 1. konduksi (hantaran), 2. konveksi (aliran), dan 3.
radiasi (pancaran).
a) Perpindahan Kalor secara Konduksi
Ketika kamu sedang duduk di kursi paling belakang dan ingin memberikan
buku kepada temanmu yang duduk di kursi paling depan, apa yang akan kamu
lakukan? Kamu dapat memberikan buku itu kepada temanmu yang duduk di
depanmu, lalu temanmu itu memberikannya kepada temanmu yang duduk di
depannya lagi. Demikian seterusnya sampai buku itu itu diterima oleh teman yang
kamu tuju. Buku dapat sampai ke teman yang kamu tuju karena adanya perpindahan
buku dari tangan ke tangan yang lainnya. Apakah temanmu yang memberikan buku
ikut berpindah? Jelaslah buku dapat berpindah tetapi teman-temanmu tidak ikut
berpindah. Demikian pula hantaran kalor secara konduksi.
b) Perpindahan Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa
jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-
partikel zatnya disebut konveksi/ aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi
terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa
konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melaui
penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip
terjadinya angin darat dan angin laut.
8
Angin Darat Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke
laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara
di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka
terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan
menuju ke laut untuk menangkap ikan.
c) Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi.
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya
disertai cahaya. Contoh radiasi:
1) Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
2) Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
3) Menetaskan telur unggas dengan lampu.
4) Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
C. RINGKASAN MATERI
Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas tertentu
karena di dalam benda terkandung energi panas. Seperti telah kamu lakukan dalam
kegiatan penyelidikan di atas, segelas air dan seember air yang bersuhu sama
memiliki energi panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan
energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang
massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula. Energi panas
yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah disebut kalor. Apa satuan kalor? Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor
bersatuan Joule (J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan di bidang gizi)
adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 oC. Satu kalori sama dengan
4,184 J,sering dibulatkan menjadi 4,2 J.
Tubuhmu mengubah sebagian makanan menjadi energi panas. Energi panas
yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori, sering disingkat kkal atau Kal
(dengan K huruf kapital). Satu Kal makanan sama dengan 1.000 kalori. Kita
menggunakan kilokalori untuk makanan karena kalori terlalu kecil untuk dipakai
mengukur energi pada makanan yang kita makan (agar bilangan yang
dikomunikasikan tidak terlalu besar). Zat gizi makanan mengandung energi kimia
yang dapat diubah menjadi energi panas atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini
digunakan untuk mempertahankan. suhu tubuh. Saat kamu sedang kedinginan, kamu
akan menggigil untuk mempercepat metabolisme tubuh sehingga suhu tubuh tetap
terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan energinya.
9
D. Tugas dan Latihan
1. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20oC
hingga 120oC. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ, tentukan
kapasitas kalor besi dan kalor jenis besi?.
2. Rambu-Rambu Jawaban
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
∆T = 120oC – 20oC = 100oC
Q = 135 kJ = 135.000 J
10
BAB III
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu menjelaskan dan
mengaplikasikan konsep getaran sebagai sumber bunyi, perambatan bunyi,
pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi.
B POKOK-POKOK MATERI
1. Getaran sebagai sumber bunyi dan contoh berbagai jenis sumber bunyi dalam
kehidupan sehari‐hari
2. Sifat‐sifat bunyi dan contohnya dalam kehidupan sehari‐hari
3. Cara perambatan bunyi dan contohnya dalam kehidupan sehari‐hari
4. Proses perambatan bunyi melalui partikel‐partikel zat padat, cair dan gas
5. Pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi serta contohnya dalam kehidupan
sehari‐hari
C. URAIAN MATERI
1) Pengertian Bunyi
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut
berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi
merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan
perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber
bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber
bunyi sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara
disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai telinga
kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar
gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka
getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk dipukul, atau gitar di petik,
senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu dibunyikan. Saat senar bergetar
terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan melemah jika getarannya melemah, akhirnya
bunyi pun menghilang.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara
murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang
diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran
dalam desibel.[1]
ENERGI BUNYI
11
2) Energi Bunyi
Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh
bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan
bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari radio,
tape, dan tv juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu dihasilkan oleh suatu sumber
bunyi.
1) Sumber Bunyi
Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Benda-benda yang menghasilkan
bunyi disebut sumber bunyi. Kita juga dapat menghasilkan bunyi karena mempunyai
pita suara. Ketika kita bercakap-cakap pita suara yang ada di dalam tenggorokan
bergetar.
Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara
untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini
dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika
ditiup akan menghasilkan bunyi. Gendang dan drum akan menghasilkan bunyi ketika
dipukul.
Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda
lain. Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang
udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator
antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada
senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak
gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi
menjadi lebih kuat.
Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi.
Bunyi terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi
yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau
bernada rendah.
Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi. Satuannya
frekuensi adalah Hertz (Hz). Suatu benda bergetar dengan frekuensi rendah akan
menghasilkan bunyi yang rendah. Getaran berfrekuensi tinggi akan menghasilkan
bunyi yang tinggi atau melengking.
Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu:
a. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran
bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan
bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, dan anjing yang dapat
mendengarkannya.
12
b. Audiosonik
Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah
getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per detik.
c. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik.
Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga
tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini,
misalnya kelelawar dan lumba-lumba.
3) Sifat-Sifat Energi Bunyi
Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan
cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi juga dapat dipantulkan
dan dapat diserap.
a. Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi
yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat melalui
zat padat, cair, dan gas. Perambatan berlangsung paling cepat melalui udara.
Gelombang bunyi tersebut mirip seperti gelombang air.
Jika kita melempar kerikil ke dalam air yang tenang, terbentuklah gelombang
air. Berdasarkan kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi merambat ke
segala arah. Ketika lonceng sekolah berbunyi, bunyi lonceng merambat melalui
udara. Udara merupakan benda gas. Pada saat lonceng bergetar,
getarannya mendorong molekul udara di sekitarnya. Molekul udara ini kemudian
menabrak lebih banyak molekul udara lainnya sehingga gelombang bunyi dapat
berpindah tempat. Ketika gelombang bunyi mencapai telinga kita, terdengarlah
bunyi.
1) Perambatan bunyi melalui benda padat, Bunyi dapat merambat melalui
benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan
untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan.
Pada waktu bermain telepon-teleponan bunyi merambat melalui benang
menuju ke telinga kita.
2) Perambatan bunyi melalui benda cair, bunyi juga dapat merambat melalui
benda cair. Ketika dua batu diadu di dalam air, bunyi yang ditimbulkan
dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat
melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair
dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang
terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada
di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban
dapat berjalan lancar.
13
3) Perambatan bunyi melalui gas, Udara merupakan benda gas. Kita dapat
mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara
itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat
merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari
mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena
getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui
udara. Udara menjadi perantara bunyi ketika berkomunikasi. Dengan
demikian, di mana pun kamu berada, akan mudah berkomunikasi. Bahkan
dalam jarak cukup jauh pun dapat dilakukan, asal suaranya dikeraskan.
Lain halnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dilakukan dengan
mudah. Di sana tidak terdapat udara sehingga bunyi tidak dapat merambat.
Oleh karena itu, para astronaut berkomunikasi menggunakan radio.
4) Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan sebuah bel listrik yang diletakkan di dalam wadah yang hampa
udara. Jika disembunyikan, bunyi bel dapat kita dengar. Namun, jika udara
dalam wadah yang udaranya dikeluarkan, bunyi bel tidak terdengar
walaupun bel itu digetarkan terus menerus. Bunyi juga memerlukan waktu
tertentu untuk menempuh suatu jarak. Namun, cepat lambat bunyi akan
berubah apabila melalui medium yang berbeda. Makin rapat atau padat
medium perantara, cepat rambat bunyi makin besar. Dengan kata lain,
cepat rambat bunyi tergantung pada jenis medium yang dilaluinya.
b) Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan
Ketika merambat ke tempat lain, bunyi dapat mengenai benda-benda
di sekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan
ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan dipantulkan. Oleh karena
itu, bunyi tersebut mengalami pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan
mengkilat bersifat memantulkan bunyi.
Sifat-sifat bunyi pantul adalah sebagai berikut :
1) Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat
memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi
dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter).
2) Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas
bunyi aslinya. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20
meter. Gaung dapat terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau
gedung pertemuan. Oleh karena itu, untuk meniadakan gaung pada gedung
bioskop atau gedung pertemuan perlu dipasangi bahan peredam bunyi.
3) Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli, gema terdengar
jelas seperti bunyi aslinya Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20
meter. Gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak
bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lain adalah bunyi pantul yang
14
memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yaitu memperkuat bunyi asli.
Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi.
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang
bunyi adalah :
1) Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan
adalah bunyi ultrasonik.
2) Mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik.
3) Mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
4) Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Bunyi radio yang terlebih dahulu mengenai stirofoam akan terdengar lebih
lemah. Lemahnya bunyi ini terjadi karena sebagian bunyi itu diserap. Umumnya
benda atau bahan yang berpori bersifat menyerap bunyi. Benda lain yang dapat
menyerap bunyi yaitu karpet. Benda-benda yang dapat menyerap
bunyi dinamakan peredam bunyi. Bahan-bahan ini banyak dipasang pada dinding
sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi
peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu,
pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung.
Syarat terdengarnya bunyi
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
1) Ada medium
Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara. Bunyi Guntur dapat
kita dengar karena ada udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 200C adalah
343 m per detik. Bunyi dapat pula merambat melalui benda cair seperti untuk mencari
harta karun atau kapal yang tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-
kira 1.500 m per detik. Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti
jika kita mengetuk meja dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m
per detik.
2) Ada sumber bunyi
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan sebagainya.
3) Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.
Sifat-sifat bunyi meliputi :
1) Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya .
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam
perambatannya bunyi memerlukan medium. Medium atau zat perantara ini dapat
berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di
dalam air, batu bara, atau udara.
15
2) Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang
bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang =
sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
3) Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir
terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang
hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat
bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi
dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium
lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada
malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas
kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada gambar
dibawah.
4) Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi
diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa
meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih
mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar
suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut
karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
5) Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi,
yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi)
daninterferensi destruktif (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara
dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian Merambat
membutuhkan medium
4) Karakteristik Bunyi
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain:
1) Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
2) Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
3) Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita
peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat
pengantar. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar
berbeda.
16
4) Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar
mendadak.
6. Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium
udara, air, zat padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-
beda. Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan
makin kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut. Sehingga suatu bagian
dari medium yang bergetar akan menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium,
makin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses
perpindahan getaran semakin cepat. Karena bunyi merupakan gelombang maka
bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan
partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi
merambat paling cepat pada zat padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat
bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan
matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol
derajat dan t adalah suhu medium.
7. Pemantulan Bunyi
Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada
kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu jarak
tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin
memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara makan cepat
rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak.
Jenis-Jenis Bunyi Pantul Terdapat beberapa jenis bunyi pantul yaitu, gaung, dan
gema. Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat
memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi
dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter).
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi
asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi
asli menjadi tidak jelas. Timbulnya gaung didalam gedung sangat merugikan
sehingga gaung harus diredam atau di serap, bahan yang biasa digunakan
untuk dapat mencegah terjadinya gaung adalah gabus, busa,dan kapas.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi
pada jarak lebih dari 20 meter. Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu
permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera
17
setelah bunyi asli dikeluarkan. Meskipun suara yang dihasilkan lebih lemah
dari bunyi asli.
8. Kekuatan Bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak
ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo,
resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber
bunyi. Semakin lebar getarannya, semakin kuat pula bunyinya.
Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda
atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan
getar sumbe rbunyi.
Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya
lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku
resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut
dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar
accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.
Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber
bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya
digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan;
bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db.
Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95 db.
9. Rumus-rumus yang berhubungan dengan bunyi
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu
tempat ke tempat lainnya. jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon disebut
Cepat Rambat Bunyi. Jika jarak yang ditempuh bunyi s dan waktu yang diperlukan t,
cepat rambat bunyi v dapat dirumuskan :[9]
V = s/t
V= cepat rambat bunyi (m/s) s = Jarak tempuh bunyi (m)
t= waktu yang diperlukan (s) .
Pada pembahasan gelombang waktu yang diperlukan untuk satu
gelombang adalah Periode t =
T sedangkan jarak tempuh bunyi adalah panjang gelombang s = λ,
sehingga :
V = s/t=
Tλ =λ.f karena f = T
Dimana : V = cepat rambat bunyi (m/s)
18
T= Periode (s)
λ = Panjang gelombang (m)
f = frekuensi gelombang (Hz)
10. Manfaat Bunyi
Beberapa Manfaat adanya bunyi, antara lain :
1. Sifat-sifat gelombang bunyi, seperti sifat pemantulan, nada, dan frekuensi
ultrasonik, bermanfaat dalam kehidupan manusia. Dengan adanya tangga nada,
umat manusia menjadi lebih “manusia”. Nada-nada dilantunkan sebagai
ekspresi pemikiran, motivasi, dan emosi.
2. Mendeteksi adanya tumor, menyelidiki otak, hati, dan liver, menghancurkan
batu ginjal.
3. Tentu kita pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi)
sebagai metode untuk mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang
ultrasonik kalah akurat dengan sinar-X (rontgen), namun belum pernah
ditemukan hingga saat ini efek samping dari penggunaan gelombang ultrasonik
dibandingkan dengan penggunaan sinar-X.
4. Penggunaan bersama-sama gelombang ultrasonik dan sifat pemantulan
digunakan dalam alat yang disebut SONAR (Sound Navigating Ranging)
bermanfaat untuk mengukur kedalaman laut, mendeteksi ranjau, kapal
tenggelam, letak palung laut, dan letak kelompok ikan.
5. Selain di laut, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk
mendeteksi kandungan minyak dan mineral dalam bumi.
6. Pemantulan bunyi dapat digunakan untuk mengukur panjang lorong gua, atau
menyelidiki kerusakan logam.
D. RINGKASAN MATERI
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat
cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, kayu,
atau udara. Alam kita terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi), Bunyi
adalah energi yang berubah menjadi gelombang. Gelombang merambat kesemua
jurusan, untuk merambat melewati ruang dia memerlukan materi. Materi yang
diperlukan bunyi untuk merambat adalah udara.
Sumber bunyi (materi yang bergetar karena enegi) --> bunyi (gelombang) -->
merambat melalui udara (materi) --> sampai ke telinga (materi) --> komponen
telinga bergetar --> diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.
19
E. Tugas dan Latihan
1. Pada suatu saat terlihat kilat dan 20 sekon kemudian baru terdengar
gunturnya. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. berapa jarak asal
suara dengan pengamat ?
2. Berapakah panjang gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 2 KHz yang
merambat di udara. Jika cepat rambat bunyi diudara adalah 340 m/s ?.
F. Rambu-Rambu Jawaban
1. Diketahui : V = 340 m/s
t = 20 sekon
Ditanyakan : S = …….?
Jawab : S=V . t
= 340 m/s . 20 s
= 6.800 m
S = 6,8 km
2. Diketahui : f = 2 KHz = 2000 Hz
V = 340 m/s
Ditanyakan : λ = …….?
Jawab : λ = f.v
= 2000. 340
= 0,17 m
20
BAB IV
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu menjelaskan
konsep materi, perubahan materi, dan pengelompokkan materi.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Materi, sifat‐sifat materi dan partikel penyusun materi
2. Klasifikasi materi
3. Proses perubahan materi baik secara fisika maupun kimia
4. Perbedaan perubahan sifat benda secara fisika maupun kimia
C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah
ruang. Materi disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud :
Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke
wujud yang lainnya jika menerima atau melepaskan energy /kalor.
2. Sifat-Sifat Materi
Materi mempunyai dua sifat, yaitu:
a) Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat
baru. Sifat fisika meliputi :
1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran
zat.
Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain.
b) Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru.
Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.
MATERI DAN PERUBAHANNYA
21
3. Perubahan Materi
Setiap materi akan mengalami perubahan.Perubahan materi meliputi:
a) Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat
baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain.
Pada umumnya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang
disertai dengan peerrubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena materi
memiliki sifat fisika.
b) Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.
Dalam perubahan kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga
mengalami perubahan zat tetapi tidak mengalami perubahan massa.
Perubahan kimia terjadi karena materi mempunyai sifat-sfat kimia. Perubahan
kimia disebut juga reaksi kimia.
Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan
tanda-tanda/gejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut. Gejala- gejala atau
tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah sebagai berikut:
1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi
berkarat, roti menjadi gosong, dan lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai
menjadi tempe, karbid disiram air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid
disiram air, sampah membusuk, dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi
tengik, batu kapur disiram air, dan lain-lain.
D. RINGKASAN MATERI
Materi mempunyai massa dan dapat menempati ruangan. Di alam
semesta materi dapat mengalami perubahan wujud. Selain berubah wujud materi
juga mengalami perubahan fisika dan kimia. Dalam perubahan fisika tidak dihasilkan
zat baru sedangkan dalam perubahan kimia dihasilkan zat baru. Perubahan fisika
ditandai dengan perubahan wujud. Perubahan kimia ditandai dengan terbentuknya
gas, terjadi perubahan warna, terbentuknya endapan, atau perubahan suhu
E. Tugas dan latihan
1. Apa yang dimaksud dengan materi/zat ?!
22
F. Rambu-rambu jawaban
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang.
Materi disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud :
Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
23
BAB V
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu mampu menjelaskan
dan memahami benda-benda langit bumi
B POKOK-POKOK MATERI
1. TataSurya
2. Bentuk Garis Edar Planet
3. Jenis-Jenis Planet
4. Benda Langit Lainnya
C. URAIAN MATERI
1. Tata Surya
Para astronom mempercayai bahwa mulainya ruang, waktu, dan materi yang
terdapat di alam semesta ini berasal dari suatu ledakan besar yang disebut Big Bang.
Alam semesta mengembang dengan cepat dalam beberapa tahun pertama sejak
terjadinya ledakan besar dalam suhu yang sangat tinggi itu. Gumpalan gas dan debu
yang terjadi membentuk awan raksasa yang berputar mengelilingi pusat jagat raya.
Seiring dengan turunnya suhu, gumpalan gas dan debu yang membeku membentuk
partikel-partikel penyusun benda-benda langit dan planet-planet. Bendabenda langit
tersebut membentuk susunan dalam sebuah galaksi. Terdapat ribuan galaksi dalam
jagat raya ini, termasuk galaksi Bima Sakti, tempat terdapat sistem tata surya kita.
Tata surya kita berpusat pada Matahari sebagai pusat edar planet-planet dan anggota
tata surya lain. Anggota tata surya terdiri atas Matahari, 8 planet, SatelitSatelit planet,
Asteroid, Meteorit, dan Komet. Berdasarkan jarak dari Matahari, nama planet-planet
anggota tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus. Planet-planet ini dikelompokkan berdasarkan sifat atau acuan tertentu.
Gambar 1. Tata surya tempat Bumi kita berada termasuk dalam anggota galaksi Bima
Sakti.
TATA SURYA DAN BENDA LANGIT
24
Berdasarkan garis edar bumi, planet-planet dikelom pokkan menjadi planet
inferior dan planet superior. Planet inferior adalah planet-planet yang berada di antara
garis edar bumi dan Matahari, sedangkan planet superior adalah planet-planet yang
beredar di luar garis edar bumi. Berdasarkan letaknya terhadap sabuk Asteroid,
planet-planet dikelompokkan menjadi planet dalam (inner planets) dan planet luar
(outer planets). Planet dalam adalah planet-planet yang berada di antara sabuk
Asteroid dan Matahari. Planet luar adalah planet-planet yang berada di bagian luar
sabuk Asteroid.
Planet-planet juga dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kemiripannya
dengan planet Bumi. Merkurius, Venus, dan Mars disebut planet kebumian
(terrestrial planets) karena berukuran kecil serta permukaannya rapat dan padat.
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet besar (major planets) karena
bentuknya yang besar. Seperti halnya Matahari, keempat planet besar tersebut
sebagian besar unsurnya terdiri atas hidrogen dan helium serta memiliki permukaan
bersuhu tinggi.
2. Bentuk Garis Edar Planet
Planet-planet bergerak beredar mengitari Matahari dengan garis edar berbentuk
elips. Untuk selanjutnya, garis edar ini disebut sebagai orbit. Setiap planet akan lebih
dekat ke Matahari pada suatu waktu tertentu dibandingkan dengan waktu-waktu
lainnya. Titik pada orbit saat sebuah planet berada paling dekat dengan Matahari
disebut titik perihelium. Titik pada orbit saat sebuah planet berada paling jauh dengan
Matahari disebut titik aphelium.
Mengapa planet-planet dapat beredar mengelilingi Matahari? Matahari dan
planet-planet menghasilkan gaya tarik menarik. Karena Matahari memiliki massa
yang jauh lebih besar dari planet-planet maka gaya tarik atau gaya gravitasi inilah
yang mengikat planet-planet tetap pada orbitnya. Satu planet dapat dibandingkan
dengan planet lainnya dari: a. jarak rata-rata dari Matahari, b. garis tengah, c. massa,
d. massa jenis, e. periode rotasi, dan f. periode revolusi. Nilai semua ukuran planet itu
ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.
25
Tabel 1. Ukuran Planet
Tabel 12.1 Data Perbandingan Antarplanet
1. Jenis-Jenis Planet
a. Merkurius
Merkurius lebih dekat ke Matahari daripada Bumi (Gambar 12.4). Permukaan
planet Merkurius berbatu-batu dan suhunya mencapai 450°C. Permukaan planet ini
mirip dengan permukaan Bulan. Merkurius memiliki densitas tertinggi di antara
planet lainnya. Diameter = 4.878 km Jarak dari Matahari: maksimum = 70.000.000
km minium = 46.000.000 km Massa berevolusi = 88 hari 1 hari = 59 kali
hari bumi Massa = 0,055 kali massa bumi Densitas = 0,98 kali densitas bumi Suhu
permukaan: maksimum = 450oC minimum = –170oC.
b. Venus
Venus memiliki ukuran dan komposisi yang hampir sama dengan Bumi.
Venus berbeda dari planet lain karena berotasi dengan arah terbalik. Karena lapisan
atmosfer yang tipis dan jaraknya yang dekat dengan Matahari, tidak ditemukan air di
Venus. Diameter (dari ekuator) = 12.104 km Diameter (dari kutub) = 12.400
km Jarak dari Matahari: maksimum = 109.000.000 km Masa berevolusi = 225
hari 1 hari = 117 kali hari bumi Massa = 0,82 kali massa bumi Densitas = 0,89
kali densitas bumi Suhu permukaan = maksimum 480oC.
c. Bumi
Bumi, planet tempat kita tinggal, sekitar 2/ 3 bagiannya tersusun atas air.
Permukaan bumi tidak begitu terlihat jelas karena tebalnya atmosfer dan awan putih
yang menutupi permukaannya .Diameter (dari ekuator) = 12.756.000 km Diameter
(dari kutub) = 12.713.000 km Jarak dari Matahari: 21 Juni = 152.000.000 km 22
Desember = 147.000.000 km 1 hari = 23 jam 56 menit Keliling bumi = 40.075 km
d. Mars
Mars dikenal sebagai planet merah karena permukaannya tampak seperti
pasir merah pada malam hari. Atmosfer Mars yang tipis mengandung unsur-unsur
karbon dioksida (95,4 %), nitrogen, uap air, dan lain-lain. Diameter (dari ekuator)
= 6.785 km Jarak dari Matahari: maksimum = 249.000.000 km minimum =
26
207.000.000 km Masa berevolusi = 687 hari 1 hari = 24 jam 37 menit Massa =
0,11 kali massa bumi Densitas = 0,71 kali densitas bumi Suhu permukaan:
maksimum = –30oC minimum = –100oC.
e. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Planet ini memiliki 16
Satelit. Sabuk awan berputar-putar menutupi permukaan Jupiter yang terdiri atas
campuran gas dan cairan (Gambar 12.8). Diameter (dari ekuator) = 142.800 km
Diameter (dari kutub) = 134.000 km Jarak dari Matahari: maksimum = 816.000.000
km minimum = 741.000.000 km Massa berevolusi = 11,9 tahun 1 hari = 9 jam 50
menit Massa = 318 kali massa bumi Densitas = 0,39 kali densitas bumi Suhu
permukaan = –150oC
f. Saturnus
Saturnus hampir sama dengan Jupiter. Planet ini dilingkari oleh pita-pita awan
yang berbentuk seperti cincin. Saturnus memiliki jumlah Satelit paling banyak
dibandingkan dengan planet lain (Gambar 12.9). Diameter (dari ekuator) = 120.200
km Diameter (dari kutub) = 103.000 km Jarak dari Matahari: maksimum =
1.507.000.000 km minimum = 1.374.000.000 km Massa berevolusi = 29,5 tahun 1
hari = 10 jam 14 menit Massa = 95 kali massa bumi Suhu permukaan = –170oC
Sumber: www.astronomycafe.net
g. Uranus
Atmosfer planet Uranus tampak biru karena awan gas metana menutupi sinar
merah Diameter (dari ekuator) = 52.000 km Diameter (dari kutub) = 50.200 km Jarak
dari Matahari: maksimum = 3.007.000.000 km minimum = 2.737.000.000 km
Massa berevolusi = 84 tahun 1 hari = 17 jam 24 menit Massa = 14,6 kali massa
bumi Densitas = 0,22 kali densitas bumi Suhu permukaan = –200oC.
h. Neptunus
Neptunus memiliki atmosfer hidrogen berwarna biru mencolok dan awan gas
metana. Neptunus memiliki inti dari batuan sebesar Bumi. Planet ini memiliki 3
cincin dan 8 Satelit. Diameter (dari ekuator) = 48.400 km Diameter (dari kutub) =
48.700 km Jarak dari Matahari: maksimum = 4.540.000.000 km minimum =
4.462.000.000 km Masa berevolusi = 164,3 hari 1 hari = 18 jam Massa = 17 kali
massa bumi Densitas = 0,03 kali densitas bumi Suhu permukaan = –210oC
3. Benda Langit Lainnya
a. Satelit
Satelit adalah benda langit yang beredar mengelilingi Matahari dan planet
induknya. Selain planet Merkurius dan Venus, planet lainnya memiliki Satelit sendiri
dengan jumlah tertentu. Seperti halnya planet, Satelit pun berputar pada sumbunya.
Jumlah Satelit setiap planet berbeda, seperti terlihat dalam.
27
Tabel 2. Jumlah Satelit
b. Komet
Ketika kamu menatap langit, pernahkah kamu melihat benda seperti bintang
berekor sedang melintas? Benda tersebut adalah komet. Komet berasal dari kata Latin
yang berarti rambut karena ekor komet yang terlihat seperti rambut. Komet adalah
salah satu benda langit yang berukuran kecil, seperti halnya Asteroid, tetapi memiliki
komposisi yang berbeda. Materi penyusun komet terdiri atas zat padat, debu, es, dan
gas yang mudah menguap.
Komet mengitari Matahari dengan garis edar berbentuk elips yang lebih
lonjong. Pada saat lintasan komet mendekati Matahari, panas matahari membuat suhu
komet naik dan membakar material penyusunnya. Partikel yang menguap terlihat di
angkasa seperti ekor. Edmond Halley (1656–1742) adalah ilmuwan pertama yang
membuktikan bahwa Komet beredar mengelilingi Mata hari. Dia mengamati sebuah
Komet yang tampak pada 1531 dan tampak kembali pada 1607. Pada 1682 Komet
yang sama terlihat kembali. Komet tersebut dinamakan Komet Halley sebagai
penghargaan kepada penemunya. Komet Halley terakhir kali terlihat tahun 1986.
c. Asteroid
Asteroid adalah benda angkasa yang terbesar berukuran beberapa ratus
kilometer sampai yang terkecil berukuran kurang dari satu kilometer. Kebanyakan
asteroid beredar mengelilingi Matahari dengan orbit di antara planet Mars dan planet
28
Jupiter. Kumpulan asteroid yang beredar dalam lintasan utama tersebut disebut sabuk
asteroid.
Asteroid tampak dalam jumlah yang tidak begitu banyak dan beredar di luar
lintasan utama. Asteroid yang dinamakan Apollo beredar mengelilingi Matahari dan
memotong garis edar bumi. Asteroid terbesar yang diketahui dinamakan Ceres
(diambil dari nama dewi pertanian bangsa Romawi) dengan diameter kurang lebih
750 km.
d. Meteorid,
Meteor, dan Meteorit Pernahkah kamu melihat cahaya berkelip di langit
malam hari yang cerah? Benda langit yang kamu lihat itu adalah meteor. Meteorid
atau bintang jatuh adalah asteroid atau komet yang jatuh dan masuk ke dalam
atmosfer bumi. Meteor itu bergesekan dengan lapisan atmosfer maka timbullah panas
sehingga meteor akan berpijar. Kebanyakan meteor akan habis terbakar sebelum
sampai di permukaan bumi. Meteor yang sampai ke permukaan bumi disebut
meteorit. Sebuah meteorit sangat besar yang pernah jatuh ke bumi membentuk kawah
berdiameter kurang lebih 1.265 m dengan kedalaman kurang lebih 190 m terletak di
Arizona, Amerika Serikat.
D. RINGKASAN MATERI
Para astronom mempercayai bahwa mulainya ruang, waktu, dan materi yang
terdapat di alam semesta ini berasal dari suatu ledakan besar yang disebut Big Bang.
Alam semesta mengembang dengan cepat dalam beberapa tahun pertama sejak
terjadinya ledakan besar dalam suhu yang sangat tinggi itu. Gumpalan gas dan debu
yang terjadi membentuk awan raksasa yang berputar mengelilingi pusat jagat raya.
Seiring dengan turunnya suhu, gumpalan gas dan debu yang membeku membentuk
partikel-partikel penyusun benda-benda langit dan planet-planet. Bendabenda langit
tersebut membentuk susunan dalam sebuah galaksi. Terdapat ribuan galaksi dalam
jagat raya ini, termasuk galaksi Bima Sakti, tempat terdapat sistem tata surya kita.
Tata surya kita berpusat pada Matahari sebagai pusat edar planet-planet dan anggota
tata surya lain. Anggota tata surya terdiri atas Matahari, 8 planet, SatelitSatelit planet,
Asteroid, Meteorit, dan Komet. Berdasarkan jarak dari Matahari, nama planet-planet
anggota tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus. Planet-planet ini dikelompokkan berdasarkan sifat atau acuan tertentu.
E. Tugas dan Latihan
1. Tuliskanlah planet-planet yang termasuk ke dalam planet inferior dan
superior.
2. Tuliskanlah nama-nama planet yang termasuk dalam planet dalam dan luar!
29
F. Rambu-Rambu Jawaban
1. Jawaban Anda benar jika menjelaskan Planet inferior adalah planet-planet
yang berada di antara garis edar bumi dan Matahari, sedangkan planet
superior adalah planet-planet yang beredar di luar garis edar bumi.
2. Jawaban Anda benar jika menjelaskan planet dalam adalah planet-planet yang
berada di antara sabuk Asteroid dan Matahari. Planet luar adalah planet-planet
yang berada di bagian luar sabuk Asteroid.
30
BAB VI
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu menjelaskan konsep
listrik dan resistansi listrik, sifat rangkaian listrik serta penerapannya
B POKOK-POKOK MATERI
1) Muatan listrik.
2) Benda-benda bermuatan listrik.
3) Gaya dan medan listrik dari suatu muatan listrik.
4) Karakteristik suatu kapasitor dan sifat kapasitansi
5) Arus listrik.
6) Prinsip hukum Ohm.
7) Rangkaian hambatan pada rangkaian listrik.
8) Rangkaian listrik terbuka, tertutup, seri, paralel, campuran.
9) Sifat konduktor dan isolator listrik dan contohnya dalam kehidupan
C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus
pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang
sama dengan kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan
pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan.
Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan, pada rangkaian seri tegangan
sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan oleh Hukum Kirchoff
yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang keluar”. Berdasarkan Hukum Ohm dapat disimpulkan cara mengukur
tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena
tegangan sebanding dengan kuat arus, tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat
arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
2. Hukum Ohm
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik. tetapi
melingkar kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat listrik bersifat menghambat
alus listrik. Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan
seperti air yang mengalir pada suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti
hubungan antara arus listrik, tegangan. dan hambatan adalah Georg Simon Ohm
LISTRIK DINAMIS
31
(1787-1854) seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal dengan
sebutan hukum Ohm.
3. Kuat Arus Listrik (I)
Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu
penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah
dengan arah gerak elektron.
Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari
suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi
kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar
tiap satuan waktu. Jika dalam waktu t mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat
arus listrik I adalah:
I = Q/t
Keterangan:
I merupakan kuat arus listrik (coulumb/sekon = ampere (A))
Q merupakan muatan listrik (coulumb)
T merupakan wakti (sekon)
4. Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V)
Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron
dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara
kutub positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif mempunyai potensial yang
lebih tinggi dibandingkan kutub negatif.
Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan terbuka disebut
gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup disebut tegangan jepit.
Hubungan antara kuat arus listrik (I) dan tegangan listrik (V)
Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang guru Fisika
berasal dari Jerman yang bernama George Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai
hukum Ohm yang berbunyi:
Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda
potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap.
Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan hambatan
listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm.
R = V/I atau V = I . R
Keterangan:
R merupaan hambatan listrik (ohm)
V merupakan beda potensial atau tegangan (volt = V)
I merupakan kuat arus listrik (ampere = A)
32
Hubungan Antara Hambatan Kawat Dengan Jenis Kawat Dan Ukuran Kawat
Hambatan atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang
mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi berguna
untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar
komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Komponen yang khusus dibuat untuk menghambat arus listrik disebut resistor
(pengharnbat). Sebuah resistor dapat dibuat agar mempunyai nilai hambatan tertentu.
Jika dipasang pada rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk mengurangi kuat
arus. Namun, jika dipasang pada rangkaian yang rumit, seperti radio, televisi, dan
komputer, resistor dapat berfungsi sebagai pengatur kuat arus. Dengan demikian,
komponen-komponen dalam rangkaian itu dapat berfungsi dengan baik.
Resistor sederhana dapat dibuat dari bahan nikrom (campuran antara nikel, besi.
krom, dan karbon). Selain itu, resistor juga dapat dibuat dari bahan karbon. Nilai
hambatan suatu resistor dapat diukur secara langsung dengan ohmmeter. Biasanya,
ohmmeter dipasang bersama-sama dengan amperemeter dan voltmeter dalam satu
perangkat yang disebut multimeter. Selain dengan ohmmeter, nilai hambatan resistor
dapat diukur secara tidak langsung dengan metode amperemeter voltmeter.
Hambatan Kawat Penghantar
Berdasarkan keterangan di atas. dapat disimpulkan bahwa besar hambatan suatu
kawat penghantar:
1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang
penghantar, makin besar hambatannya,
2. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis
kawat), dan
3. Berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas
penampang, makin besar hambatannya.
5. Hukum Kirchoff
Hukum I Kirchoff
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik
melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan
besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan
pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut
juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang, hambatannya kecil maka arus listrik
yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
1. Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
2. Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum
kekekalan muatan listrik.
33
3. Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:
Rangkaian Hambatan
Rangkaian Seri
Rangakaian Paralel
Rangkaian Seri
Berdasarkan hukum Ohm: V = IR, pada hambatan R1 terdapat teganganV1 =IR1
dan pada hambatan R2 terdapat tegangan V2 = IR 2. Karena arus listrik mengalir
melalui hambatan R1 dan hambatan R2, tegangan totalnya adalah
VAC = IR1 + IR2.
Mengingat VAC merupakan tegangan total dan kuat arus listrik yang mengalir pada
rangkaian seperti di atas (rangkaian tak bercabang) di setiap titik sama maka
VAC=IR1+IR2
IR1=I(R1+R2)
R1=R1+R2 ; R1 = hambatan total
Rangkaian seperti di atas disebut rangkaian seri. Selanjutnya, R1 ditulis Rs (R
seri) sehingga Rs = R1 + R2 +…+Rn, dengan n = jumlah resistor. Jadi, jika beberapa
buah hambatan dirangkai secara seri, nilai hambatannya bertambah besar. Akibatnya,
kuat arus yang mengalir makin kecil. Hal inilah yang menyebabkan nyala lampu
menjadi kurang terang (agak redup) jika dirangkai secara seri. Makin banyak lampu
yang dirangkai secara seri, nyalanya makin redup. Jika satu lampu mati (putus),
lampu yang lain padam.
34
Rangakaian Paralel
Mengingat hukum Ohm: I = V/R dan I = I1+ I2, maka
Pada rangkaian seperti di atas (rangkaian bercabang), V AB =V1 = V2 = V. Dengan
demikian, diperoleh persamaan
Rangkaian yang menghasilkan persamaan seperti di atas disebut rangkaian paralel.
Oleh karena itu, selanjutnya Rt ditulis Rp (Rp = R paralel). Dengan demikian, diperoleh
persamaan
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian
paralel, nilai hambatan total (Rp) lebih kecil dari pada nilai masing-masing hambatan
penyusunnya (R1 dan R2). Oleh karena itu, beberapa lampu yang disusun secara
paralel sama terangnya dengan lampu pada intensitas normal (tidak mengalami
penurunan). Jika salah satu lampu mati (putus), lampu yang lain tetap menyala.
Hukum II Kirchoff
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada
rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel.
Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan
dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik
khusus untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi
Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang
berbunyi:
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε)
dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:
35
Energi Listrik
Baterai membangkitkan energi pada hambatan R
Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka besar usaha
yang dilakukan adalah:
W = V . I . t
Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi listrik adalah
Daya Listrik
Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi listrik
(W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.
36
6. Alat-Alat Ukur Pada Listrik Dinamis
Ampermeter
Ampermeter adalah alat untuk mengukur arus listrik. Bagian terpenting dari
Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara
medan magnet dan kumparan berarus.
Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah
yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan
pada galvanometer.
Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan
resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas
ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada
ampermeter.
Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensialantara dua
titik. Voltmeter juga menggunakan galvanometer yang dihubungkan seri dengan
resistor. Coba Anda bedakan dengan Ampermeter!
Beda antara Voltmeter dengan Ampermeter adalah sebagai berikut:
1. Ampermeter merupakan galvanometer yang dirangkai dengan hambatan
shunt secara seri, Voltmeter secara paralel.
2. Hambatan Shunt yang dipasang pada Ampermeter nilainya kecil sedangkan
pada Voltmeter sangat besar.
Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai potensial yang lebih
tinggi, sedangkan benda dengan muatan negatif lebih banyak mempunyai potensial
lebih rendah. Nah dua tempat yang memiliki beda potensial bisa menyebabkan
munculnya arus listrik, dengan catatan keduanya dihubungkanb dengan suatu
penghantar, beda potensial biasa ditanyakan sebagai tegangan.
Arus listrik terbagai menjadi 2 jenis yaitu arus AC “bolak-balik” dan DC
“searah” umumnya arus listrik melewati kawat penghantar tiap satuan
waktu, untuk jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut
kuat arus listrik “i”.
Kuat arus yang masuk pada rangkaian bercabang akan sama dengan kuat arus yang
keluar, sedangkan di rangkaian seri kuat arus akan terus sama di setiap ujung
hambatan, semua itu sesuai dengan Hukum Kirchoff.
Semakin besar sumber tegangan semakin besar pula arus yang akan mengalir,
sedangkan jika hambatan diperbesar, itu akan membuat aliran arus berkurang, seperti
yang dijelaskan di Hukum Ohm.
37
Gambar diatas dikatakan A lebih berpotensial lebih tinggi dari pada B, arus
listrik terjadi berasal dari A menuju ke B terjadi karena adanya usaha penyeimbangan
potensial antara A dan B, arus listrik seakan-akan berupa arus muatan positif, dari
potensial tinggi ke rendah. Faktanya muatan listrik positif tidak bisa berpindah,
melainkan negatif “elektron” yang bisa, berikut ini rumus listrik dinamis.
Rumus Listrik Dinamis
Adapun rumus listrik dinamis yang diantaranya yaitu:
Rumus Kuat Arus Listrik “I”
Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian diatas, kedua
benda bermuatan, jika dihubungkan dengan penghantar akan menghasilkan arus
listrik, kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf /, memiliki satuan Ampere “A”,
rumusnya:
/ = Q / t
Ket:
I = Kuat arus listrik “A”
Q = Jumlah muatan listrik “Coulumb”
t = Selang waktu “s”
Rumus Beda Potensial Atau Sumber Tegangan “V”
Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi banyaknya elektron
yang berpindah dalam waktu tertentu. Perbedaan potensial akan menyebabkan
perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang dibutuhkan untuk mengalirkan
setiap muatan listrik dari ujung penghantar disebut tegangan listrik atau beda
potensial.
Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V dengan satuan Volt,
secara matematik mempunyai rumus:
V = W / Q
Ket:
V = beda potensia atau sumber tegangan listrik “Volt”
W = energi “Joule”
Q = muatan “Coulomb”
38
Rumus Hambatan Listrik “R”
Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm, mempunyai
rumus:
R = ρ . l / A
Ket:
R = Hambatan listrik “ohm”
ρ = Hambatan jenis “ohm.mm2/m”
A = Luas penampang kawat “m2”
Rumus Hukum Ohm
Hukum ohm merupakan hukum yang menghubungkan antara kuat arus listrik, beda
potensial dan hambatan, dengan rumus:
I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R
Untuk keterangan simbolnya baca pada keterangan simbil rumus yang sebelumnya.
D. Ringkasan Materi
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus
pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang
sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan
pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya
tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung
pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada
hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah
kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar".
berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah
kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding
dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A)
serta hambatan adalah ohm.
E. Tugas dan Latihan
1. Kuat arus didalam sepotong kawat penghatar ialah 10 A, berapa menit
waktu yang diperlukan oleh muatan sebesar 9.600 C untuk mengalir
melalui penampang tersebut ?
2. Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 12 V, jika kuat arus yang
melalui kawat tersebut 4 A, berapakah hambatan kawat tersebut ?
F. Rambu-Rambu Jawaban
1. Diketahui:
I = 10 A
Q = 9.600 C
39
Ditanya:
t … ??
Jawaban:
I=Q/t
t = Q / I = 9.600 C / 10 A = 960 s atau 16 menit.
2. Diketahui:
V=12Volt
I = 4 A
Ditanya:
R … ??
Jawaban:
I=V/R
R = V / I = 12 V / 4 A = 3 Ohm
40
BAB VII
A. TUJUAN
Setelah mempelajari buku ajar ini, anda diharapkan mampu menjelaskan dan
memahami konsep dasar magnet, bahan-bahan dan sifat-sifat magnet, medan magnet,
kutub-kutub magnet, serta pembuatan dan kegunaan magnet
B POKOK-POKOK MATERI
1. Sifat-Sifat Magnet
2. Cara Membuat Magnet
3. Bumi Memiliki Sifat Magnet
4. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
C. URAIAN MATERI
1. Sifat-Sifat Magnet Apakah yang terjadi jika sebuah magnet didekatkan pada benda yang
terbuat dari logam seperti sendok, paku, atau peniti? Apakah benda-benda tersebut
akan tertarik oleh magnet? Bermain-main dengan batang magnet sangat menarik.
Magnet dapat membuat sendok, paku, dan peniti melekat, seperti orang yang
berpegangan tangan. Di daerah Magnesia kira-kira 600 tahun sebelum masehi, bangsa
Yunani telah menemukan suatu bahan yang memiliki sifat dapat menarik benda-
benda lain. Thales, seorang ahli Matematika dan Astronomi berkebangsaan Yunani
banyak menaruh perhatian pada benda ini. Bahkan, Albert Einstein ilmuwan besar
Fisika selalu mengingat kenangan yang sangat indah ketika diberi mainan jarum
kompas oleh ayahnya pada hari ulang tahunnya yang ke-4.
1) Benda Magnetik dan Benda Nonmagnetik
Tidak semua bahan dapat ditarik oleh magnet. Ada bahan yang dapat ditarik
dengan kuat oleh magnet dan ada juga yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Bahan-
bahan yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik, misalnya besi, nikel,
baja, dan kobalt. Bahan-bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahan
nonmagnetik, misalnya kayu, plastik, kertas, dan karet. Berdasarkan kuat atau
tidaknya magnet menarik benda, sifat bahan magnet dibedakan menjadi tiga, yaitu
ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Bahan ferromagnetik adalah bahan
yang sangat kuat ditarik magnet, misalnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Bahan
paramagnetik adalah bahan-bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet, misalnya
aluminium dan platina. Bahan diamagnetik adalah bahan yang tidak dapat ditarik oleh
magnet, bahkan sedikit ditolak, misalnya emas dan bismut.
Jenis-Jenis Magnet
Kamu mungkin sering menemukan magnet yang terbuat dari bahan logam
keras. Logam ini pada awalnya sukar untuk dijadikan magnet. Namun, jika logam ini
telah menjadi magnet maka kemagnetannya akan bertahan lama. Jenis magnet seperti
KEMAGNETAN
41
ini disebut magnet keras atau magnet permanen, misalnya magnet baja. Magnet
permanen banyak digunakan dalam loudspeaker (pengeras suara), alat ukur listrik,
pita kaset, dan disket. Magnet yang merupakan bagian dari loudspeaker
Terdapat jenis bahan yang jika telah dijadikan magnet, sifat kemagnetannya
tidak bertahan lama. Magnet seperti ini disebut magnet lunak atau magnet sementara.
Bahan seperti ini mudah dijadikan magnet, namun mudah pula hilang sifat
kemagnetannya, contoh bahannya adalah besi.
a) Kutub-Kutub Magnet
Magnet memiliki bentuk yang berbeda-beda, seperti bentuk batang, cincin,
jarum, atau tapal kuda (ladam). Magnet memiliki sifat yang sama, walaupun berbeda
bentuk dan ukuran. Dalam keadaan bebas, magnet kompas selalu mengarah ke utara
dan selatan geografi Bumi. Hal ini menunjukkan bahwa magnet memiliki dua kutub,
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Manakah kutub utara magnet dan manakah kutub
selatan magnet? Ujung magnet yang selalu mengarah ke utara disebut kutub utara
magnet, yang mengarah ke selatan disebut kutub selatan magnet.
Magnet memiliki dua kutub yang berbeda, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Kutub-kutub magnet tersebut dapat berinteraksi dengan kutub-kutub magnet
yang lain. Kutub-kutub magnet yang sejenis akan tolak-menolak, misalnya kutub
utara akan menolak kutub utara magnet yang lain, begitu pula antara kutub selatan
dengan kutub selatan. Kutub-kutub tidak sejenis akan tarik-menarik, misalnya kutub
utara dengan kutub selatan. Sifat inilah yang menyebabkan magnet jarum pada
kompas mengarah ke Utara dan Selatan geografi Bumi. Kutub utara magnet jarum
pada kompas mengarah ke utara arah mata angin, hal itu menunjukkan bahwa di utara
geografi bumi terdapat kutub selatan magnet bumi. Di selatan bumi terdapat kutub
utara magnet bumi. Sebuah magnet batang akan menarik dengan kuat bahan magnetik
pada kedua ujungnya sebab kutubkutub magnet batang terletak di ujung-ujungnya.
b) Medan Magnet
Dekatkanlah olehmu sebuah magnet pada sebuah benda magnetik sehingga
kedua benda tersebut menyatu. Jauhkan perlahan-lahan magnet dari benda tersebut.
Apakah magnet akan selalu menarik benda itu? Baik magnet permanen maupun
magnet sementara menghasilkan medan magnet yang melingkupi daerah tertentu.
Pengaruh medan magnet pada benda-benda lain memiliki batas tertentu dan tidak
semua daerah mendapat pengaruh medan magnet yang sama kuat. Besarnya pengaruh
medan magnet bergantung pada banyaknya garis gaya yang menembus suatu luas
tertentu di sekitar benda magnet. Pola medan magnet tidak dapat dilihat, dengan cara
meletakkan selembar kertas di atas sebuah magnet dan menaburkan serbuk besi di
atas kertas tersebut.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis khayal yang disebut garis-
garis gaya magnet. Perhatikan Gambar 10.8. Untuk menggambarkan garis-garis gaya
magnet, aturannya adalah sebagai berikut.
1) Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berp otongan.
2) Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan membentuk kurva tertutup.
3) Daerah yang garis gaya magnetnya rapat, menunjukkan medan magnet kuat,
sedangkan daerah yang garis gaya magnetnya renggang, menunjukkan
medan magnetnya lemah. Medan magnet yang paling kuat terletak di kedua
42
ujung kutub-kutub magnet. Dengan mengetahui pola garis gaya magnet,
kamu dapat menjelaskan peristiwa tolak-menolak dan tarik-menarik
antarkutub sejenis dan tidak sejenis. Garis-garis gaya magnet yang sejenis,
misalnya kutub utara dengan kutub utara tidak saling bertemu sehingga akan
saling menolak. Garis-garis gaya kutub magnet yang tidak sejenis akan
saling berhubungan sehingga akan tarikmenarik.
2. Cara Membuat Magnet
Alangkah senangnya jika kamu dapat bermain-main dengan magnet. Namun,
akan lebih menyenangkan lagi jika kamu dapat membuatnya. Bagaimanakah cara
membuat magnet? Ada tiga cara untuk mendapatkan magnet, yaitu dengan cara
menggosok, induksi, dan elektromagnetik. Marilah kita pelajari satu-persatu.
1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan magnet secara berulang-ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan baja akan bersifat magnetik. Kutup magnet yang dihasilkan
di ujung bahan selalu berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
Dengan melilitkan besi / baja dengan kawat yang berarus listrik yang
dihubungkan dengan batre. Maka susunan magnet elementernya akan terpengaruh
oleh arus DC dari batre dan tersusun teratur.
43
Arah kutub magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan berikut ini :
3. Dengan Induksi
Bila besi dan baja didekatkan (tidak menyentuh) pada bahan magnet yang
kuat, maka besi dan baja akan menjadi magnet. Terjadinya magnet seperti ini disebut
dengan induksi. Setelah dijauhkan kembali, besi akan mudah kehilangan sifat
magnetnya, dan baja tetap mempertahankan sifat magnetnya.
3. Bumi Memiliki Sifat Magnet
Ratusan tahun yang lalu, para pelaut berlayar mengarungi samudera yang
belum diketahui arahnya. Mereka tidak memiliki peta modern atau mesin elektronik
untuk mengetahui arah mata angin. Akan tetapi, mereka mengetahui arah utara,
selatan, timur, dan barat sehingga mereka mengetahui ke arah mana akan berlayar.
Bagaimanakah pelaut itu tahu ke arah mana mereka akan berlayar? Ternyata, mereka
mengg unak an suatu alat yang disebut kompas. 1. Bumi sebagai Magnet yang Besar
Magnet jarum pada kompas akan selalu mengarah ke Utara dan Selatan Bumi. Hal ini
menunjukkan bahwa Bumi memiliki kemagnetan. Pada Kutub Utara dan Selatan
Bumi terdapat suatu tarikan besar yang memengaruhi magnet pada kompas.
Gangguan pada jarum kompas ini diakibatkan pengaruh medan magnet bumi.
Bumi merupakan sebuah magnet yang sangat besar. Medan magnet yang
dihasilkannya memiliki sifat-sifat yang sama seperti sifat medan magnet pada
magnet batang, yaitu dapat memengaruhi medan magnet di sekitarnya. Magnet bumi
memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Pada magnet batang yang
44
digantung dan pada jarum kompas, kutub-kutub magnet akan mengarah ke Kutub
Utara dan Kutub Selatan Bumi. Hal ini menunjukkan bahwa di daerah utara dan
selatan terdapat kutub magnet bumi. Jika kutub utara magnet bebas mengarah ke
Kutub Utara geografi Bumi, di kutub tersebut terdapat kutub selatan magnet bumi.
Begitu pula sebaliknya, di Kutub Selatan geografi Bumi terdapat kutub utara magnet
bumi. Kutub utara dan kutub selatan magnet bumi tidak berimpit dengan Kutub
Utara dan Selatan geografi Bumi, namun agak menyimpang. Sudut penyimpangan
kutubkutub magnet bumi dari Kutub Utara dan Kutub Selatan arah geografi disebut
sudut deklinasi. Besarnya sudut deklinasi berbeda-beda bergantung pada letak suatu
tempat atau daerah di permukaan bumi.
Sudut deklinasi ini selalu berubah dari tahun ke tahun. Arah garis gaya
magnet bumi ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi atau garis horisontal,
tetapi agak miring. Hal ini menyebabkan jarum kompas tidak berimpit dengan
bidang datar. Sudut yang dibentuk antara kutub selatan magnet bumi dan arah
horisontal bumi disebut sudut inklinasi. Besarnya sudut inklinasi di berbagai tempat
di permukaan bumi tidak sama. Sudut inklinasi terbesar di kutub utara dan kutub
selatan magnet bumi, yaitu sebesar 90°. Sudut inklinasi terkecil adalah 0° yang
terdapat di daerah khatulistiwa. Sudut inklinasi terkecil disebut aklin.
4. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
1. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus Listrik
Tentunya kamu masih mengingat bagaimana cara membuat magnet?
Salah satu caranya adalah dengan mengalirkan arus listrik ke sebuah penghantar
yang dililitkan pada sebuah inti besi. Hal tersebut menunjukkan adanya
hubungan antara arus listrik dan gejala kemagnetan. percobaan yang dilakukan
oleh ilmuwan Fisika bernama Hans Christian Oersted (1777– 1851). Dari hasil
percobaan yang dilakukannya, Oersted mendapat kesimpulan bahwa di sekitar
penghantar berarus listrik terdapat medan magnet. Jika kamu menaburkan serbuk
besi di sekitar penghantar berarus listrik. Besarnya medan magnet di sekitar
kawat penghantar ditentukan oleh besarnya kuat arus listrik, jarak pada kawat
penghantar, dan kemagnetan bumi. Semakin besar arus listrik, semakin besar
pula medan magnetnya. Semakin jauh jarak benda dari penghantar, akan semakin
kecil pengaruh medan magnetnya.
2. Medan Magnet di Sekitar Kumparan Berarus Listrik
Medan magnet yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik sangat kecil,
namun dapat diperbesar dengan cara membuat lilitan. Kawat yang dililitkan
disebut kumparan. kawat pada inti besi. Sebab inti besi yang dialiri kawat berarus
dapat menarik benda-benda lain dengan kuat. Inti besi dapat bersifat seperti
45
magnet batang yang memiliki kutub-kutub magnet. Besarnya medan magnet
pada kumparan berarus listrik bergantung pada banyaknya lilitan, besarnya arus
listrik, penggunaan inti besi, dan panjang kumparan. Untuk memperbesar medan
magnet pada suatu kumparan dapat dilakukan dengan memperbanyak lilitan.
Elektromagnet banyak digunakan pada peralatan elek tronik, seperti relay, bel
listrik, dan telepon.
3. Gaya Magnet
Pada penghantar berarus listrik yang terletak dalam suatu medan magnet,
bekerja gaya yang dapat menarik atau mendorong penghantar sesuai dengan arah
arus listrik. Gaya yang timbul akibat penghantar berarus listrik diletakkan dalam
medan magnet disebut gaya magnet. Arah gaya magnet bergantung pada arah
arus listrik dan arah medan magnet. Arah gaya magnet dapat ditunjukkan oleh
kaidah tangan kanan. Jika telapak tangan kananmu dibuka, keempat jarimu
menunjukkan arah medan magnet, ibu jari menunjukkan arah arus listrik, dan
arah tegak lurus telapak tangan menunjukkan arah gaya magnet.
Besarnya gaya magnet bergantung pada besar kuat arus listrik, besar medan
magnet, dan panjang penghantar. Jika kamu ingin memperbesar gaya magnet,
kamu dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut.
a. Memperbesar kuat arus listrik.
b. Memperbesar medan magnet.
c. Memperpanjang kawat penghantar.
D. RINGKASAN MATERi
Kemagnetan berasal dari kata dasar magnet, diambil dari kata “magnesia”
(Asia kecil). Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, orang Yunani yang hidup di
Magnesia menemukan batu yang istimewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda
yang mengandung logam. Ketika batu itu digantung sehingga dapat berputar, salah
satu ujungnya selalu menunjuk ke arah utara. Karena batu tersebut ditemukan di
Magnesia, maka kemudian orang-orang Yunani menamai batu tersebut dengan nama
magnetit. Pada waktu itu, orang Yunani tidak mengetahui lebih lanjut mengenai sifat-
sifat batu tersebut, tetapi mereka telah mengamati ciri-ciri bahan yang disebut
magnet.
46
E. Tugas dan Latihan
1. Jelaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan kemagnetan berikut ini:
a)ferromagnetik
b)diamagnetik
c) paramagnetik
F. Rambu-Rambu Jawaban
1. Penjelasan istilah
a. Ferromagnetik adalah bahan-bahan atau material yang ditarik dengan
kuat jikadidekatkanpadasebuahmagnet.
b. Diamagnetik adalah bahan atau material yang hampir-hampir tidak
dapat ditarik sama sekali oleh magnet.
c. Paramagnetik adalah material atau bahan yang ditarik lemah jika
dekatkan sebuah magnet.
47
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2005). Ilmu Pengetahuan Alam-Fisika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Djonoputro, B. D. (1984). Teori Ketidakpastian. Bandung: Penerbit ITB
Giancoli, D.C. (2004). Physics volume I. New Jersey : Prentice Hall
Halliday, D., Resnick, R. (1997). Physics , terjemahan: Patur Silaban dan Erwin
Sucipto. Jakarta: Erlangga.
Hewitt, Paul G .(1993). Conceptual Physics. Seventh Edition. Harper CollinsCollege
Publisher
Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Tim Seqip. (2003). Buku IPA Guru Kelas VI. Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Jakarta
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Zaelani,A., Cunayah, C., Irawan, E.I.(2006).Bimbingan Pemantapan Fisika untuk
SMA/MA. Bandung: YRAMA WIDYA
Wellington, J.J. (1989). Beginning Science Pyisics. Oxford University Press