MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

25
MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk Mahasiswa Semester VI Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi PENYUSUN Andari Wuri Astuti., MPH., Ph.D Dr. Mufdlilah., M.Sc Fayakun Nur Rohmah., S.ST., MPH Anajrwati., S.Si.T., MPH PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

Transcript of MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

Page 1: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

MODUL

KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN

Untuk Mahasiswa Semester VI

Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Program Studi

Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi

PENYUSUN

Andari Wuri Astuti., MPH., Ph.D

Dr. Mufdlilah., M.Sc

Fayakun Nur Rohmah., S.ST., MPH

Anajrwati., S.Si.T., MPH

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA

DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

Page 2: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

LEMBAR PENGESAHAN

Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Kesehatan Mental Dalam Kebidanan

Kode MK/SKS : MID6031/2 SKS

Status Mata Kuliah : Wajib

Koordinator

Andari Wuri Astuti., MPH., Ph.D

Dosen Pengampu :

Andari Wuri Astuti., MPH., Ph.D

Dr. Mufdlilah., M.Sc

Fayakun Nur Rohmah., S.ST., MPH

Anajrwati., S.Si.T., MPH

Ketua Prodi Profesi Bidan

Herlin Fitriani Kurniawati, S.SiT., M.Kes

Koordinator MK

Andari Wuri Astuti., MPH., Ph.D

Page 3: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dapat

menyelesaikan modul Kesehatan Mental sehingga dapat mendukung pembelajaran .Modul ini

berisi mengenai kesehatan mental sepanjang daur hidup perempuan. Capaian pembelajaran yang

diharapkan pada pembelajaran ini adalah Ketepatan memahami,menilai dan mempresepsikan

mengenai pengertian kesehatan mental dalam kesehatan, melakukan manajemen stress dan

komunikasi (S5, PP12), memahami psikologi perkembangan manusia dalam fase kehidupan (S5,

PP5)

Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa Prodi Kebidanan Program Sarjana dan

Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi semester VI. Modul ini memberikan pengalaman

belajar sebanyak 2 sks dengan rincian: 1.5 SKS Teori (11x2x50 menit), 0.5 SKS Seminar

(7x2x50 menit).

Semoga Modul ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Penyusun

Page 4: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I. VISI, MISI DAN TUJUAN PRODI

A. Visi Prodi ..................................................................................................

B. Misi Prodi..................................................................................................

C. Tujuan Prodi..............................................................................................

BAB II. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... .

B. Deskripsi Mata Kuliah ............................................................................... .

C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah .......................................................... .

D. Bahan Kajian (topic tree) ........................................................................... .

E. Deskripsi Proses Pembelajaran .................................................................. .

F. Keprasyaratan ............................................................................................. .

G. Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa ............................................................

H. Sarana .........................................................................................................

BAB III. MATERI ................................................................................................

BAB…. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... .

LAMPIRAN

Page 5: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

BAB I

VISI, MISI, TUJUAN PROGRAM STUDI

A. VISI KEILMUAN

Menghasilkan bidan profesi pilihan yang unggul dalam upaya promotif-preventif

berdasarkan Evidenced Based in Midwifery (EBM) dan nilai-nilai Islam Berkemajuan

Tahun 2035.

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat tentang

kebidanan berdasarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan guna memenuhi kebutuhan dan

tuntutan tenaga Profesi Bidan.

2. Mengembangkan pemikiran dan pemberdayaan perempuan berbasis nilai-nilai Islam

Berkemajuan untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak.

3. Mengembangkan program kebidanan yang unggul dalam upaya promotif dan preventif

berdasarkan Evidenced Based in Midwifery (EBM) berbasis nilai-nilai Islam

C. TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, berilmu-pengetahuan dan teknologi

berwawasan kesehatan, professional, berjiwa enterpreneur yang menjadi kekuatan

penggerak (driving force) dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

2. Menghasilkan karya-karya ilmiah bidang kebidanan yang menjadi rujukan dalam

pemecahan masalah kebidanan.

3. Menghasilkan karya inovatif dan aplikatif di bidang kebidanan yang berkontribusi

pada pemberdayaan dan pencerahan.

4. Menghasilkan model implementatif di bidang kebidanan yang berkontribusi pada

upaya promotif dan preventif berdasarkan Evidence Based in Midwifery (EBM) dan

nilai-nilai Islam berkemajuan untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak.

5. Menghasilkan pemikiran dan pemberdayaan perempuan berwawasan kesehatan dan

Islam Berkemajuan sebagai penguat moral spiritual dalam implementasi Catur Dharma

Perguruan Tinggi.

Page 6: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

BAB II

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan

tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan

menghargai orang lain di sekitar. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan

mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada

akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan

mental dan berikut ini adalah tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi.

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan

dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut

dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu, maka akan timbul gangguan mental atau penyakit mental.

Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan

dengan orang lain, membuat pilihan, dan dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan

bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif

(OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu,

seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan. Pengertian Kesehatan

Mental

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan

dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut

dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu, maka akan timbul gangguan mental atau penyakit mental.

Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan

dengan orang lain, membuat pilihan, dan dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan

bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif

(OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu,

seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

Page 7: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini mahasiswa akan belajar mengenai gambaran umum menegnai kesehatan

mental yang bisa terjadi pada perempuan sepanjang daur kehidupan. Pengalaman belajar

meliputi kuliah kelas besar dan seminar dan penugasan. Mata Kuliah ini memiliki bobot 2 SKS

yang terdiri dari 1,5 sks teori dan 0,5 seminar.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

MATA KULIAH (CP

MK)

1. Mahasiswa mampu memahami pengertian kesehatan mental dalam

kesehatan (S5, PP5)

2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen stress dan komunikasi

(S5, PP12)

3. Mahasiswa mampu memahami psikologi perkembangan mansia

dalam fase kehidupan (S5, PP5)

D. TOPIC TREE (BAHAN KAJIAN) KESEHATAN MENTAL

E. DESKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN

A. Kuliah Teori.

Kuliah teori dasar untuk untuk memahami mengenai gambaran umum kesehatan mental

pada perempuan sepanjang daur kehidupan.

Kesehatan Mental

kesehatan mental dalam

kesehatan

manajemen stress dan komunikasi

psikologi perkembangan mansia dalam

fase kehidupan

Page 8: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

B. Kuliah E-Learning

Aktivitas perkuliahan dalam bentuk e-learning ini pembelajaran yang dilakukan secara

virtual. Dosen dan mahasiswa tidak harus bertatap muka secara langsung dikelas.

Pembelajaran pada kuliah e-learning ini juga bertujuan untuk untuk memahami

mengenai kesehatan mental pada perempuan sepanjang daur hidup.

F. KEPRASARATAN/PRE ASSESMENT

Mahasiswa harus mengikuti kegiatan KBM minimal:

A. Kuliah Teori 75%

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

A. Pembelajaran Teori 70%

UTS : 30%

UAS : 40%

B. Pembelajaran Seminar 10%

C. Tugas 20%

KONVERSI PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

NO HURUF SKOR BOBOT KUALITATIF

1 A 80-100 4.00 Pujian (sangat baik)

2 A- 77-79 3.75 Lebih dari baik

3 AB 75-76 3.50

4 B+ 73-74 3.25

5 B 70-72 3.00 Baik

6 B- 66-69 2.75 Lebih dari cukup

7 BC 63-65 2.5

8 C+ 59-62 2.25

9 C 55-58 2.00 Cukup

10 C- 51-54 1.75 Hampir cukup

11 CD 48-50 1.50

12 D 41-47 1.00 Kurang

13 E ≤40 0.00 Sangat kurang

H. SARANA PENUNJANG

Sarana dan prasarana di kampus:

A. Ruang kuliah membutuhkan 1 ruang untuk klasikal

B. Ruang tutorial

C. Perpustakaan

D. Hot spot

Page 9: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

BAB III

MATERI

1. Materi I

1. Pengantar Mental Health dalam kesehatan (S5, PP5)

2. Manajemen stress dan komunikasi (S5, PP12)

3. Psikologi perkembangan manusia dalam fase kehidupan (S5, PP5)

1) Judul Materi

Pengantar Mental Health dalam kesehatan

2) Capaian Pembelajaran

a. Ketepatan memahami, menunjukan dan menjelaskan mengenai pengertian kesehatan

mental dalam kesehatan (S5, PP5)

3) Materi

1. Batasan psikologi dan sosial kesehatan, latar belakang munculnya psikologi dan

perkembangannya

a. Konsep sehat dan sakit.

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau

kelemahan (WHO, 1947). Sehat menurut UU No.23,1992 tentang Kesehatan

menyatakan bahwa : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini

maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur

fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral

kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang

dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan

internal (psikologis, intelektua, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,

sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.

Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun

(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya

terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek,

Page 10: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak

sakit.Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi

impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal

yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia.

Perilaku yang berkaitan dengan kesehatan adalah faktor yang sangat menentukan

terjadinya suatu gangguan atau kondisi sakit, maupun kondisi sehat yang dialami

individu. Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku individu untuk meningkatkan dan

menjaga kesehatan individu yang bersangkutan. Sedangkan Health habits merupakan

perilaku yang dibangun atau dibentuk dan dimunculkan secara otomatis oleh individu.

Selanjutnya adalah pencegahan dini yang merupakan penanaman perilaku sehat dan

mengubah perilaku atau kebiasaan buruk terkait kesehatan. Adapun faktor-faktor yang

dapat memengaruhi individu untuk hidup sehat yaitu:

1. Faktor demografi

2. Faktor usia

3. Nilai-nilai yang dianut oleh individu

4. Kontrol pribadi

5. Pengaruh sosial

6. Tujuan pribadi

7. Gejala-gejala sakit yang dialami

8. Akses pelayanan kesehatan

9. Faktor kognitif

Berikut di bawah ini adalah beberapa teori yang dapat digunakan dalam

membahas atau mengkaji mengenai perubahan perilaku sehat, diantaranya:

1. Attitude Change and health behavior:

a. Educational appeals : asumsinya bahwa individu akan mengubah perilakunya

apabila mendapat informasi yang benar.

b. Fear Appeals : asumsinya bahwa jika individu merasa takut bahwa perilaku

dirinya mengganggu kesehatan, maka yang bersangkutan akan mengubah

perilaku untuk mengurangi ketakutan.

c. Message Framing : pesan-pesan kesehatan apapun dapat ditanggapi positif atau

negatif.

Page 11: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

2. The health belief model: Menurut pendapat model ini, bahwa individu yang

mempraktikkan perilaku sehat tertentu, bergantung pada dua (2) faktor yaitu

apakah individu tersebut menghadapi ancaman terhadap kesehatannya, dan

apakah individu tersebut percaya bahwa latihan perilaku hidup sehat tertentu akan

efektif untuk mengurangi ancaman yang ada. Model ini dapat memprediksi

lingkungan yang bagaimana yang dapat mengubah perilaku hidup sehat seseorang

atau individu. Selain itu, the health belief model juga menekankan peran penting

dari efikasi diri (self-efficacy) dalam perubahan perilaku sehat.

3. The theory of planned behavior: Menurut teori ini, bahwa perilaku sehat adalah

hasil langsung dari behavioral intention yang meliputi attitude, subjective norms,

perceived behavioral control.

b. Faktor-faktor psikologi dan sosiologi yang mempengaruhi kesehatan

c. Mengkaji teori Health Belief behavioral, Teori Green dalam merubah perilaku sehat

Health belief model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari

individu untuk mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat (Janz & Becker,

1984).Health belief model juga dapat diartikan sebagai sebuah konstruk teoretis

mengenai kepercayaan individu dalam berperilaku sehat (Conner, 2005). Health belief

model adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan kepercayaan

individu terhadap perilaku hidup sehat, sehingga individu akan melakukan perilaku

sehat, perilaku sehat tersebut dapat berupa perilaku pencegahan maupun penggunaan

fasilitas kesehatan.Health belief model ini sering digunakan untuk memprediksi

perilaku kesehatan preventif dan juga respon perilaku untuk pengobatan pasien dengan

penyakit akut dan kronis.Namun akhir-akhir ini teori Health belief model digunakan

sebagai prediksi berbagai perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Konsep utama

dari health belief model adalah perilaku sehat ditentukan oleh kepercaaan individu atau

presepsi tentang penyakit dan sarana yang tersedia untuk menghindari terjadinya suatu

penyaki

d. Mendiskusikan pendekatan modifikasi perilaku sehat dalam berbagai setting

e. Pendekatan komunikasi terapetik/konseling

f. Pendekatan support mental

4) Prosedur Pembelajaran

Page 12: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

1. 4 kali pertemuan tatap muka

2. 1 kali pertemuan e-learning

3. 1 kali seminar

5) Prosedur Penilaian

10 soal multiple choices Pengantar Mental Health dalam kesehatan

6) Referensi

1. Sarafino, E. P., 1998. Health Psychology. Biopsychosocial Interventions. Third

Edition. USA:

2. John Wiley & Sons. b. Taylor, S.E., 2009. Health Psychology. Seventh Edition.

USA: McGraw-Hill.

3. http://digilib.uinsby.ac.id/13200/5/Bab%202.pdf

Page 13: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

WORKSHEETS (LEMBAR KERJA)

Mata Kuliah : Kesehatan Mental dalam Kebidanan

Materi : Pengantar Mental Health dalam kesehatan

Nama :

No Komponen Pembahasan

1 Faktor-faktor yang

dapat memengaruhi

individu untuk

hidup sehat

:

2 Teori perubahan

perilaku sehat :

3 Faktor-faktor

psikologi dan

sosiologi yang

mempengaruhi

kesehatan

:

4 Pendekatan

modifikasi perilaku

sehat dalam

berbagai setting

:

5 Pendekatan

komunikasi

terapetik/konseling

:

Page 14: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

1. Materi II

1) Judul Materi

Manajemen stress dan komunikasi (S5, PP12)

2) Capaian Pembelajaran

Ketepatan memahami, menunjukan dan menjelaskan mengenai implantasi, Ketepatan

memahami, menunjukkan dan menjelaskan mengenai manajemen stress dan komunikasi

(S5, PP12)

3) Materi

a. tinjauan tentang stress

Hawari (dalam Yusuf, 2004) berpendapat bahwa istilah stres tidak dapat

dipisahkan dari distress dan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stres

merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya dan

apabila fungsi organ tubuh sampai terganggu dinamakan distress. Sedangkan depresi

merupakan reaksi kejiwaan terhadap stressor yang dialaminya. Dalam banyak hal

manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali dari pengaruh-pengaruh pengalaman

stres. Menurut Richard (2010) stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa

sebagai sesuatu yang mengancam, ataupun membahayakan dan individu merespon

peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku.

Pada saat seseorang mengalami stres ada dua aspek utama dari dampak

yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis

(Sarafino, 1998) yaitu : a. Aspek fisik Berdampak pada menurunnya kondisi

seseorang pada saat stres sehingga orang tersebut mengalami sakit pada organ

tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan. b. Aspek psikologis Terdiri

dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Masing-masing gejala

tersebut mempengaruhi kondisi psikologis 11 seseorang dan membuat kondisi

psikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya ingat, merasa sedih dan

menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres. Ada dua

macam stres yang dihadapi oleh individu yaitu : a. Stres yang ego-envolved : stres

yang tidak sampai mengancam kebutuhan dasar atau dengan kata lain disebut dengan

stres kecilkecilan. b. Stres yang ego-involved : stres yang mengancam kebutuhan

Page 15: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

dasar serta integritas kepribadian seseorang. Stres semacam ego involved

membutuhkan penanganan yang benar dan tepat dengan melakukan reaksi

penyesuaian agar tidak hancur karenanya.

b. hubungan stress dengan berbagai penyakit

1. Pada sistem saraf pusat dan endokrin

Sistem saraf pusat adalah yang paling bertanggung jawab dalam merespon stres,

mulai dari pertama kali stres muncul sampai stres menghilang. Sistem saraf

pusat menghasilkan respon “fight-or-flight” saat tubuh mengalami stres. Juga,

memberikan perintah dari hipotalamus ke kelenjar adrenal untuk melepaskan

hormon adrenalin dan kortisol. Saat kortisol dan adrenalin dilepaskan, hati

menghasilkan lebih banyak gula dalam darah untuk memberi energi pada tubuh

Anda. Jika tubuh Anda tidak menggunakan semua energi tambahan ini, maka

tubuh akan menyerap gula darah kembali. Namun, bagi orang yang renta

terhadap diabetes tipe 2 (seperti orang obesitas), gula darah ini tidak bisa diserap

semua sehingga mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Pelepasan hormon

adrenalin dan kortisol menyebabkan peningkatan detak jantung, pernapasan

lebih cepat, pelebaran pembuluh darah di lengan dan kaki, dan kadar glukosa

darah meningkat. Saat stres mulai menghilang, sistem saraf pusat juga yang

pertama kali memerintahkan tubuh untuk kembali ke normal.

2. Pada sistem pernapasan

Stres membuat pernapasan Anda lebih cepat sebagai upaya untuk mengalirkan

oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini mungkin tidak masalah bagi banyak orang,

tetapi bisa menyebabkan masalah pada orang dengan asma atau emfisema. Napas

cepat atau hiperventilasi juga dapat menyebabkan serangan panik.

3. Pada sistem kardiovaskular

Saat Anda mengalami stres akut (stres dalam waktu singkat, seperti karena

terjebak macet di jalan), detak jantung akan meningkat, serta pembuluh darah

yang menuju ke otot besar dan jantung akan melebar. Hal ini menyebabkan

peningkatan volume darah yang dipompa ke seluruh tubuh dan meningkatkan

tekanan darah. Pada saat stres, darah perlu dialirkan dengan cepat ke seluruh

tubuh (terutama otak dan hati) untuk membantu menyediakan energi bagi tubuh.

Page 16: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

4. Pada sistem pencernaan

Saat stres, peningkatan detak jantung dan pernapasan dapat mengganggu sistem

pencernaan Anda. Anda mungkin akan makan lebih banyak atau lebih sedikit dari

biasanya. Risiko Anda mengalami heartburn, refluks asam, mual, muntah, atau

sakit perut juga meningkat. Stres juga dapat memengaruhi pergerakan makanan

dalam usus Anda, sehingga Anda bisa mengalami diare atau sembelit.

5. Pada sistem otot rangka

Otot-otot Anda akan menegang saat stres dan kemudian akan kembali normal lagi

saat Anda sudah tenang. Namun, jika Anda mengalami stres yang berkelanjutan,

maka otot Anda tidak mempunyai waktu untuk rileks. Sehingga, otot-otot yang

tegang ini akan mengakibatkan Anda mengalami sakit kepala, nyeri punggung,

serta nyeri di seluruh tubuh.

6. Pada sistem reproduksi

Stres juga berpengaruh pada gairah seksual Anda. Mungkin gairah seksual Anda

akan menurun saat Anda sedang mengalami stres kronis. Namun, pria lebih

banyak menghasilkan hormon testosteron selama stres, yang dapat meningkatkan

gairah seksual dalam jangka pendek. Jika stres berlangsung dalam waktu lama,

kadar hormon testosteron pria akan mulai menurun. Hal ini dapat mengganggu

produksi sperma, yang akan menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.

7. Pada sistem imun

Saat Anda stres, tubuh merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja. Jika

stres yang Anda rasakan bersifat sementara, ini akan membantu tubuh Anda

dalam mencegah infeksi dan penyembuhan luka. Namun, jika stres terjadi dalam

waktu lama, maka tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang akan

menghambat pelepasan histamin dan respon peradangan untuk melawan zat asing.

Sehingga, orang yang mengalami stres kronis akan lebih rentan untuk terkena

penyakit, seperti influenza, flu biasa, atau penyakit infeksi lainnya. Stres kronis

juga membuat Anda lebih lama untuk sembuh dari sakit atau cedera.

Page 17: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

8. Mendiskusikan koping dan manajemen stress

Strategi coping didefinisikan secara terperinci oleh Folkman (1984) sebagai bentuk

usaha kognitif dan perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatur tuntutan

internal dan eksternal yang timbul dari hubungan seseorang dengan lingkungan, yang

dianggap menganggu batas-batas yang dimiliki oleh individu tersebut. Coping yang

dimaksud terdiri dari pikiran-pikiran khusus dan perilaku yang digunakan individu

untuk mengatur tuntutan dan tekanan yang timbul dari hubungan individu dengan

lingkungan, khususnya yang berhubungan dengan kesejahteraan. Coping adalah

suatu upaya individu untuk menanggulangi situasi stres yang menekan akibat

masalah yang dihadapi, dengan cara melakukan perubahan kogntif maupun perilaku

guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri.

9. Stress sebagai stimulus dan respon

10. Berbagai penyakit yang muncul karena stress dan stres yang menimbulkan penyakit

11. Variabel yang memoderatori stress seperti personality, coping style, strategi koping,

dukungan sosial, manajemen stress

4) Prosedur Pembelajaran

1. 2 kali pertemuan tatap muka

2. 1 kali seminar

5) Prosedur Penilaian

10 soal multiple choices Manajemen stress dan komunikasi

6) Referensi

1. https://uad.ac.id/id/atasi-stres-dengan-manajemen-coping

2. French, S.E., Lenton, R., Walters, V., Eyles, J. (2000). An Empirical Evaluation of an

Expanded Nursing Stress Scale. Journal of Nursing Measurement, 8(2), 161-78.

3. Greenberg. (2002). Comprehensive Stress Management. 7th ed. New York :

McGraw-Hill Companies, Inc

Page 18: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

WORKSHEETS (LEMBAR KERJA)

Mata Kuliah : Kesehatan Mental dalam Kebidanan

Materi : Manajemen stress dan komunikasi

Nama :

No Komponen Pembahasan

1 Hubungan stress

dengan berbagai

penyakit

:

2 Koping dan

manajemen stress

:

3 Stress sebagai

stimulus dan

respon

:

4 Penyakit yang

muncul karena

stress dan stres

yang menimbulkan

penyakit

:

Page 19: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

1. Materi III

1) Judul Materi

Psikologi perkembangan manusia dalam fase kehidupan (S5, PP5)

2) Capaian Pembelajaran

1. Ketepatan memahami, menunjukkan dan menjelaskan mengenai Psikologi

perkembangan manusia dalam fase kehidupan (S5,PP5)

3) Materi

1. Proses adaptasi pada bayi sesuai tahap perkembangannya:

a. Keadaaan psikologis bayi dan anak

Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang

sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu.Perkembangan dalam pengertian

sempit bisa disebutkan sebagai:“Proses pematangan fungsi-fungsi yang non-fisik”

Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebab

perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan,

yaitu:

1) Fakto herediter (warisan sejak lahir, bawaan)

2) Faktor lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan

3) Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis

4) Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa

menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi

c. Masalah-masalah psikologi pada anak yang sering terjadi

Gangguan kesehatan mental timbul dalam berbagai bentuk. Seringkali gejala

gangguan mental yang satu bisa mirip seperti gangguan mental yang lainnya. Inilah

mengapa gangguan mental menjadi sulit didiagnosis. Berikut jenis-jenis gangguan

kesehatan mental.

Page 20: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD merupakan gangguan yang terjadi pada kinerja otak sehingga

menyebabkan pengidapnya menjadi hiperaktif, impulsive dan sulit memusatkan

perhatian. Walaupun gangguan mental ini lebih sering terjadi pada anak-anak,

namun bukan tidak mungkin orang dewasa juga bisa mengalaminya.

2. Gangguan Kecemasan

Orang yang mengidap gangguan kecemasan seringkali menunjukkan perilaku

cemas yang berlebihan, secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga akhirnya

mengganggu kehidupan sehari-harinya.

3. Bipolar

Gangguan bipolar adalah perubahan suasana hari secara drastis dan

menyebabkan pengidapnya menunjukkan fase mania atau fase depresif secara

berkala. Fase mania ditandai dengan perilaku yang ekstrem dan emosi yang

meluap-luap, sedangkan fase depresif membuat orang tersebut merasa sedih dan

lesu.

4. Depresi

Depresi juga merupakan gangguan suasana hati, namun gejala yang dirasakan

oleh pengidapnya berupa rasa sedih terus menerus, putus asa, dan tidak ada

semangat untuk hidup.

5. Skizofrenia

Kebanyakan orang selama ini mengira pengidap skizofrenia adalah orang yang

bisa mendengar suara-suara tertentu atau yang memiliki kepribadian ganda.

Nyatanya, hal itu kurang tepat. Skizofrenia merupakan gangguan yang

menyebabkan pengidapnya sulit membedakan antara realita dengan pikirannya

sendiri, sehingga mereka sering mengalami delusi, halusinasi, dan paranoid

d. Kebutuhan bimbingan psikologi

Page 21: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

6. Perkembangan psikologi pada anak:

a. Masa pra sekolah

b. Masa sekolah

c. Masa pubertas

7. status kesehatan perempuan

a. Wanita sebagai ibu:

b. Fungsi keibuan

c. Sifat keibuan

d. Ralasi ibu dan anak

e. Ibu tiri dan ibu angkat

f. Periode Klimaktorium Menopause

g. Perilaku aneh pada klmakterium

h. Kondisi psikis wanita setengah baya

8. Teori komunikasi

9. Pengembangan relasi sosial

4) Prosedur Pembelajaran

1. 4 kali pertemuan tatap muka

2. 1 kali pertemuan e-learning

3. 2 kali seminar

5) Prosedur Penilaian

10 soal multiple choices Psikologi perkembangan psikologi

6) Referensi

1. https://uad.ac.id/id/atasi-stres-dengan-manajemen-coping

2. French, S.E., Lenton, R., Walters, V., Eyles, J. (2000). An Empirical Evaluation of an

Expanded Nursing Stress Scale. Journal of Nursing Measurement, 8(2), 161-78.

3. Greenberg. (2002). Comprehensive Stress Management. 7th ed. New York : McGraw-

Page 22: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

Hill Companies, Inc

4. Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

5. Hurlock, E. (1998). Psikologi Perkembangan: pendekatan sepanjang rentang kehidupan.

Jakarta: Erlangga.

6. LN Yusuf. S. 2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

7. Santrock, J.W. (2003). Life- Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Edisi

Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Damanik, J., dan Chusairi, A. Jakarta: Erlangga.

8. Sarwono, S.W. (2013). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali.

9. Wals, F. (2003). Family resilience. A Framework for Clinical Practice. Family

Process. Vol. 42, Issue 1, pages 1–18, March 2003

WORKSHEETS (LEMBAR KERJA)

Mata Kuliah : Kesehatan Mental dalam Kebidanan

Materi : Psikologi perkembangan manusia dalam fase kehidupan

Nama :

No Komponen Pembahasan

1 Proses adaptasi

pada bayi sesuai

tahap

perkembangannya

:

2 Faktor-faktor yang

mempengaruhi

perkembangan

psikologi

:

3 Masalah-masalah

psikologi pada

anak

:

Page 23: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

BAB VIII

PENUTUP

Demikian modul ini kami susun sebagai acuan pembelajaran Kesehatan Mental pada semester

VI Prodi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi. Atas

semua bantuan dan kerjasama yang diberikan kami mengucapkan Jazakumullah khairan katsiir.

Page 24: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …

DAFTAR PUSTAKA

1. Sarafino, E. P., 1998. Health Psychology. Biopsychosocial Interventions. Third Edition.

USA:

2. John Wiley & Sons. b. Taylor, S.E., 2009. Health Psychology. Seventh Edition. USA:

McGraw-Hill.

3. http://digilib.uinsby.ac.id/13200/5/Bab%202.pdf

4. Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

5. Hurlock, E. (1998). Psikologi Perkembangan: pendekatan sepanjang rentang kehidupan.

Jakarta: Erlangga.

6. LN Yusuf. S. 2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

7. Santrock, J.W. (2003). Life- Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Edisi

Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Damanik, J., dan Chusairi, A. Jakarta: Erlangga.

8. Sarwono, S.W. (2013). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali.

9. Wals, F. (2003). Family resilience. A Framework for Clinical Practice. Family

Process. Vol. 42, Issue 1, pages 1–18, March 2003

Page 25: MODUL KESEHATAN MENTAL DALAM KEBIDANAN Untuk …