Modul Kelas XII IPB Sastra

209
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 1 - MODUL SASTRA INDONESIA KELAS XII BAHASA Di susun oleh : DRA. SENI ASIATI SURYA

description

Modul Sastra Indonesia untuk kelas XII IPB

Transcript of Modul Kelas XII IPB Sastra

Page 1: Modul Kelas XII IPB Sastra

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 1 -

MODULSASTRA INDONESIA KELAS XII BAHASA

Di susun oleh :DRA. SENI ASIATI SURYA

Page 2: Modul Kelas XII IPB Sastra

XII BAHASASemester I

STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan

1. Memahami pembacaan puisi terjemahan

KOMPETENSI DASAR : 1.1 Menentukan tema serta amanat puisi terjemahan yang

dibacakan

INDIKATOR :

Menentukan isi puisi terjemahan yang dibacakan

Menentukan tema dengan bukti yang mendukung

Menentukan sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisi

Menentukan amanat/pesan penyair, baik yang tersurat maupun yang tersirat

MATERI

Terjemahan Puisi

"Poetry is what gets lost in translation." Demikian kata Robert Frost yang terkenal

tentang terjemahan puisi. Ini berarti puisi bukan tidak boleh diterjemahkan, tetapi dalam

terjemahan puisi, mungkin "essense" puisi itu hilang.

Banyak yang dipelajari dari puisi terjemahan yaitu :

1. mempelajari bagaimana teknik sebuah puisi dari seorang penyair

2. bagaimana penyair memilih diksi

3. mencipta imej,

4. menyusun idea.

5. mengunakan bahasa

Menterjemah memerlukan daya kreasi dan kemahiran bahasa. Ramai penyair yang baik suka

menterjemah di antaranya W.S.Merwin, Richard Wilbur, Robert Bly dari Amerika; Chairil

Anwar dan Sapardi Djoko Damono dari Indonesia. Dari Malaysia, kita dapati Muhammad

Haji Salleh dan Zakaria Ali.

Menterjemah, satu latihan yang terbaik bagi seseorang penyair untuk mempelajari karya

penyair lain, terutama penyair besar dunia.

Perhatikan teks puisi berikut !

Pintu(Judul sumber: La puerta)

Karya: Alfredo García Valdez

Di mana pun kau berada: di dasar laut, di pucuk bintang, di rongga pepohonan, di dasar batu prasasti, pun di bola

mata perempuan, pintu terbuka dan tertutup. Hujan kerinduan atau tegangan hasrat sanggup membukanya. Pasir

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 2 -

Page 3: Modul Kelas XII IPB Sastra

mimpi menumpuk di ambangnya. Dan di atas pintu, nama sejatimu terukir dengan garam. Di baliknya ‘kan

kaujumpai ia yang lain, sosok sejati, yang pergi berkeluyuran selagi kau menangis, tidur atau bercinta.

Pintu lambangkan perjanjian yang mengikatmu dengan dunia kematian, pun dengan

alam kehidupan. Di baliknya tiada selir ataupun perpustakaan: ini bukan ilmu tentang

aksara atau daging. Pintulah engsel yang satukan surga dan neraka; pintulah piston yang

pompakan lautan teduh, jua berbadai; dan pintulah rongga pengatur alur nafasmu

sebagai orang mati, pun sebagai orang hidup.

Oh harapan, kaulah kepolosan bocah yang langkahi ambang pintu dan lanjutkan

permainan mengasyikkan. Sang kekasih simak cakapmu penuh sabar dan mencari jejak-

jejak kata wasiat, mengelusmu di tidurmu dan temukan kunci di antara tulang-

belulangmu. Bila ia sanggup lewati pintu itu, ia bakal menjelma jadi sosok utuh, yang

berjalan-jalan selagi kaumenderita, bekerja atau tertawa.

Oh harapan, kaulah kepolosan bocah yang nekat mengusik si macan diam.

Diterjemahkan di Jogja pada tgl 9 Juni 2002 (By Yohanes Manhitu)

Bandingkan dengan puisi berikut !

TAHAJJUD CINTAKU

Oleh : Emha Ainun Najib

 Maha agung Tuhan  yang menciptakan hanya kebaikan

 Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan

 Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya

 Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima

 Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita

 Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya  tak dipelihara

 Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka

 Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya

 Ke  mana  pun memandang  yang tampak ialah kebenaran

 Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang

 

 Maha agung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan

 Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan

 Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta

 Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya

 1988

Setelah Anda membaca kedua puisi di atas, apakah yang terasa dalam pikiran Anda mengenai

kedua puisi tersebut?

Sebuah puisi terkandung makna yang begitu sarat dengan rasa, keinginan, kepedulian, bahkan

di dalam puisi tersimpan berjuta kenangan ataupun harapan.

Tagihan 1

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 3 -

Page 4: Modul Kelas XII IPB Sastra

1. Apakah tema kedua puisi tersebut? Berikan argumen atas tema yang Anda rumuskan

tersebut?

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.

2. Makna apa yang terkandung adalam puisi terjemahan tersebut?

.................................................................................................................................................

3. Adakah persamaan dan perbedaan sikap kedua penyair dalam karyanya tersebut? Berikan

argumen terhadap tanggapan Anda !

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

4. Apa pesan yang hendak disampaikan kedua penyair melalui puisinya?

.................................................................................................................................................

5. Apa pokok masalah yang ingin disampaikan oleh Emha Ainun Najib dalam puisinya sama

dengan puisi terjemahan tersebut? Kemukakan argumenmu!

....................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 4 -

Page 5: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan

1. Memahami pembacaan puisi terjemahan

KOMPETENSI DASAR : 1.2 Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan

INDIKATOR :

Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan dari segi isi, tema, sikap penyair, dan

amanat/ pesan

Menjelaskan amanat/ pesan

Menanggapi puisi terjemahan yang dibaca berdasarkan format penilaian tanggapan

MATERI :

Mengevaluasi Puisi Terjemahan yang Dibacakan

Bacalah puisi terjemahan berikut dengan lafal,intonasi, dan ekpresi yang baik ! Rekan Anda

akan memberi penilaian terhadap pembacaan puisi yang Anda lakukan!

ANGIN(Judul sumber: Viento)

Karya: Octavio Paz(terjemahan : (By Yohanes Manhitu)

Berkidung dedaunan,

menari buah-buah pir di pohon;

berkisar bunga mawar,

mawar angin, bukan pohon mawar.

Gumpalan demi gumpalan awan

melayang bermimpi, jadi ganggang udara;

seluruh jagat raya

beredar bebas iringi mereka.

Segalanya bagai cakrawala;

bergetar galah apiun

dan seorang perempuan telanjang

temani angin di punggung ombak.

Aku bukan siapa-siapa,

aku tubuh mengapung, sinar, juga gelora;

segalanya dari angin

dan anginlah udara pengembara.

Tugas

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 5 -

Page 6: Modul Kelas XII IPB Sastra

Pilihlah salah seorang dua orang siswa untuk membaca puisi terjemahan di atas secara

bergiliran, Kemudian diskusikan mengenai :

1. tema, amanat puisi

2. sikap penyair terhadap pusi yang dibacakan

STANDAR KOMPETENSI : Berbicara

2. Mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan melisankan dan

diskusi

KOMPETENSI DASAR : 2.1 Melisankan Gurindam XII untuk menemukan nilai-nilai

dan kekhasan dalam pengungkapan isi dan penggunaan diksi

INDIKATOR :

Melisankan Gurindam XII dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai dengan isi gurindam

Menjelaskan diksi gurindam dihubungkan dengan konteks Menyimpulkan isi gurindam Menjelaskan bentuk gurindam sebagai karya sastra yang khas pada masa itu

GURINDAM

Latar belakang masyarakat atau keadaan masyarakat sangat berpengaruh terhadap

hasil karya yang lahir pada masa itu. Gurindam sebagai salah satu bentuk puisi yang lahir

pada masa itu merupakan pancaran kehidupan masyarakat saat itu. Tak hanya pada gurindam,

hal ini tampak jelas pula terlihat dalam bentuk-bentuk puisi lain yang dihasilkan saat itu, baik

dalam pantun, syair, maupun gurindam. Apalagi pada gurindam sebagai bentuk puisi asli

Indonesia. Sekedar mengingatkan kembali inilah contoh pantun, dalam contoh ini disajikan

pantun teka-teki:

Buah pinang buah belimbing

Ketiga dengan buah mangga

Sungguh senang berbapak sumbing

Biar marah tertawa juga

Bentuk pantun jelas berbeda dengan bentuk puisi lama yang lain yaitu syair. Cobalah

Anda buka kembali pembelajaran 1! Perhatikanlah rimanya dan juga jumlah baitnya. Rima

syair a – a – a – a sedangkan pantun a – b – a – b. Jumlah bait dalam syair lebih banyak

karena syair mengisahkan sebuah cerita. Syair bersifat epis, yaitu berupa cerita. Baris dalam

pantun terdiri atas 4 baris, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai

isi.

Bagaimanakah dengan gurindam? Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri

atas dua baris tiap baitnya dan bersajak a – a. Baris pertama berupa syarat dan baris kedua

berupa jawab. Kata gurindam berasal dari bahasa Tamil yang berarti perhiasan atau bunga.

Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa gurindam berasal dari bahasa

Sangsekerta. Gurindam berisi nasehat ataupun filsafat hidup, karena itu tidak bisa digunakan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 6 -

Page 7: Modul Kelas XII IPB Sastra

untuk bersenda gurau atau berkasih-kasihan dalam kehidupan keseharian. Mungkin karena

sifat dan fungsinya yang formal, maka jenis sastra ini tidak begitu populer di masyarakat

Melayu. Karena kurang populer, maka tentu saja agak sulit mencari contoh gurindam-

gurindam lama. Satu-satunya yang sering dirujuk adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali

Haji (1847 M). Gurindam ini disebut dua belas karena terdiri dari dua belas pasal. Contoh bait

gurindam karangan Raja Ali Haji adalah: Barang siapa meninggalkan sembahyang; bagai

rumah tiada bertiang (pasal 2); Jika anak tidak dilatih; jika besar bapaknya letih (pasal 7).

Di antara gurindam-gurindam yang ada, terdapat pula yang awal kata tiap barisnya

menggunakan kata yang sama. Contohnya: Cahari olehmu akan guru--Yang boleh tahukan

tiap seteru; Cahari olehmu akan isteri—Yang boleh menyerahkan diri (dikutip dari Gurindam

Dua Belas). Dalam portal ini terdapat penjelasan-penjelasan penting mengenai gurindam ini.

Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji seorang

sastrawan Melayu. Disebut Gurindan Dua Belas karena terdiri atas dua belas pasal. Inilah

pasal pertama.

Barang siapa tidak memegang agama

Sekali-kali tidakkan boleh dibilangkan nama

Barang siapa mengenal yang empat

Ia itulah orang yang makrifat

Barang siapa mengenal Allah

Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal dunia

Takutlah ia barang yang terperdaya

Barang siapa mengenal akhirat

Tahulah ia dunia mudarat

Kurang fikir, kurang siasat

Tinta dirimu kalah tersesat

Fikir dahulu sebelum berkata

Supaya terlelah selang sengketa

Kalau mulut tajam dan kasar

Boleh ditimpa bahaya besar

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 7 -

Page 8: Modul Kelas XII IPB Sastra

Jika ilmu tiada sempurna

Tiada berapa dia berguna

Berdasarkan contoh gurindam tersebut, sangat jelas ada keterkaitan antara isinya

dengan kehidupan sehari-hari. Kesemuanya berupa nasihat. Nasihat yang berguna bagi

manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, agama

merupakan pegangan hidup di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang tidak memilikinya dan

tidak melaksanakannya, maka tak hanya celaka di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena

itu, hidup di dunia harus menjauhkan diri dari hal-hal yang mudarat,harus berhati-hati,  baik

dalam berkata-kata maupun berfikir karena semua itu merupakan ilmu yang berguna dalam

kehidupan.

Evaluasi

Tentukan makna apa yang terkandung di dalam gurindam berikut!

1. Apabila terpelihara kuping,

khabar yang jahat tiadaiah damping.

2. Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat daripadanya paedah.

3. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,

daripada segala berat dan ringan.

4. Apabila perut terlalu penuh,

keluarlah fi'il yang tiada senunuh.

5. Anggota tengah hendaklah ingat,

di situlah banyak orang yang hilang semangat

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 8 -

Page 9: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : Berbicara

2. Mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan melisankan dan diskusi

KOMPETENSI DASAR : 2.1 Membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan

dalam hal penggunaan bahasa dan nilai-nilai estetika

INDIKATOR :

Menentukan berbagai penyimpangan bahasa (leksikal, fonologi, semantis, dan sintaksis)

dalam masing-masing puisi

Menentukan nilai-nilai dalam puisi

Membandingkan berbagai nilai yang dianut masing-masing penyair dalam puisinya

MATERI :

Nilai-nilai dalam Puisi

Ketika kita membicarakan puisi yang terlintas dalam benak kita adalah kata-kata

puitis, penuh kiasan, dan bersimbol. Jangan lupa pula dalam sebuah puisi yang tercipta dari

tangan penyair di sana terdapat bahasa yang padat makna.

Kegelisahan hampir dapat dipastikan akan selalu ada dalam perjalanan hidup manusia. Seperti

juga aku dan juga anda tentunya. Tetapi di sini jelas berbeda. Dalam hal apa? Proses

penciptaan puisi merupakan proses perenungan diri.

Tentunya dalam hal penyikapan, penguraian, pemaknaan dan pengaktualisasian dari

rentetan kegelisahan yang melingkupi perjalanan diri. Ada pilihan-pilihan yang akan

terpampang dalam perjalanan (proses) pencarian untuk ditetapkan sebagai media aktualisasi.

Menulis puisi adalah salah satunya. Konsistensi sangat dibutuhkan untuk membawa eksistensi

diri muncul kepermukaan.

Puisi dalam hal ini tidak sekedar teks puitis tapi memiliki kekuatan yang sengaja atau

tidak sebagai sarana kontemplasi dan introspeksi diri (khususnya bagi penulis). Ada energi

yang melonjak dari baris satu ke baris berikutnya. Dari satu bait ke bait berikutnya. Yang

menciptakan efek dramatik dari proses dilematik yang tereduksi oleh kemampuan daya nalar

penyair (yang benar-benar penyair).

Nilai-nilai yang diemban oleh sebuah puisi tidak hanya menguraikan sebuah amanat

atau pesan moral, namun ada pula sosial masyarakat, kasih sayang, ekonomi yang dialami,

budaya dalam masyarakat, atu bahkan nilai politik kekuasaan.

Cermati Puisi karya Goenawan Mohamad berikut ini!

PADA ALBUM MIGUEL DE COVAROBIAS

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 9 -

Page 10: Modul Kelas XII IPB Sastra

Oleh : Goenawan Mohammad

Kuinginkan tubuhmu

dari zaman

yang tak punya tanda,

kecuali warna sepia.

Pundakmu

yang bebas ,

akan kurampas

dari sia-sia.

Akan kuletakan sintalmu

pada tubir meja:

telanjang

yang meminta

kekar kemaluan purba,

dan zat hutan

yang jauh, dengan surya

yang datang sederhana.

Akan kubiarkan waktu

mencambukmu,

lepas. Tak ada yang tersisa

dalam pigura

juga api yang tertinggal

pada klimaks ketiga,

juga para dewa, juga kau

yang akan runduk

Kematian pun akan masuk kembali

kembali, kembali...

Mari.

Kuinginkan tubuhmu

dari zaman

yang tak punya tanda

kecuali

warna sepia

1996

( dikutip dari: Misalkan Kita Di Sarajevo, Kalam, 1998)

Cinta, api yang menyulut tanpa rupa

(Judul sumber: Amor é fugo que arde sem se ver)

Karya: Luís Vas de Camões (terjemahan : (By Yohanes Manhitu)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 10 -

Page 11: Modul Kelas XII IPB Sastra

Cinta, api yang menyulut tiada rupa;

Cinta, luka yang timbul tanpa terasa;

Cinta, sakit membingungkan tanpa perih;

Cinta, benci tapi rindu;

Cinta, kesunyian yang berlalu di tengah insan;

Cinta, tak pernah puas akan kesukaan;

Cinta, memelihara harta dari kehilangan;

Cinta, hasrat menuju perangkap niat;

Cinta, melayani yang menang, sang penakluk;

Cinta, memiliki yang jadi belati kesetiaan mematikan.

Tapi bagaimana kebajikan hatinya bisa lahirkan

Tali persahabatan dalam hati setiap insan,

Bila cinta yang sama jadi seteru dirinya?

Tagihan 1

1. Bagaimana kesan dan makna yang bisa kita , tangkap dari puisi Goenawan tersebut?

.................................................................................................................................................

2. Bagaimana pula kesan dan makna yang bisa kita tangkap dari puisi terjemahan Yohanes

Manhitu?

.................................................................................................................................................

3. Bagaimanakah penggunaan bahasa dan pilihan kata

dalam kedua puisi di atas ?No PADA ALBUM MIGUEL DE

COVAROBIAS

Oleh :

Goenawan Mohammad

Cinta, api yang menyulut tanpa rupa

(Judul sumber: Amor é fugo que arde sem

se ver)

Karya: Luís Vas de Camões (terjemahan :

(By Yohanes Manhitu)

Bahasa

Pilihan Kata

Penjelasan

Bahasa dalam Puisi terjemahan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 11 -

Page 12: Modul Kelas XII IPB Sastra

Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti

pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya

membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya,

makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut

syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan

(Sitomorang, 1980:10).

Penyair, terutama yang masih mula-mula menggauli puisi, sering tergoda untuk

memilih kata-kata, frasa, atau idiom yang indah-indah sebagaimana sering dijumpai dalam

karya-karya sastra klasik, syair-syair lagu, atau kartu-kartu ucapan hari khusus, seolah-olah

kata-kata tersebut serta-merta membuat sebuah sajak menjadi "indah". Estetika bahasa seolah

diyakini dapat dicapai melalui penggunaan idiom-idiom yang klise tersebut, yang cenderung

"berbunga-bunga". Efek estetik seakan menjadi satu-satunya yang penting dalam proses

penciptaan puisi, sehingga rekan-rekan penyair yang muda pengalaman sering kali melupakan

elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya dalam puisi.

Bukankah terlalu terpaku pada polesan kosmetika sering beresiko memudarkan inner

beauty, "kecantikan dalam", aura seseorang? Begitu pula puisi, ada "tenaga dalam" yang juga

(lebih) perlu mendapatkan perhatian penyair. Diksi, sedikit banyak memegang peranan

penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan sebuah karya puisi, baik secara fisik semisal

unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan

asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau

bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang seusai membaca

sebuah karya.

Diksi tentu tak bisa dilepaskan dari kosa kata. Agar seorang penyair mampu mengolah

diksi, ia dituntut memiliki perbendaharaan kata yang cukup kaya serta upaya yang tekun dan

tak kenal menyerah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentukan komposisi kata yang

unik, segar, dan menyarankan kebaruan pada kadar tertentu. Di dalam puisi setiap kata, frasa

atau bahkan larik diupayakan untuk hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar

untuk dekorasi semata. Sedapat mungkin kata-kata yang dipilih itu merangkum sebanyak

mungkin tenaga potensial puitik, sehingga pada saatnya mampu memicu syaraf-syaraf puitik

pembaca.

Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas, telak, sekaligus enak didengar

dan membekas dalam benak pembaca. Membekasnya sebuah ucap-ucapan dalam puisi ini

bisa jadi dikarenakan idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi

tertentu dalam diri pembaca, mungkin karena mengingatkannya pada pengalaman pribadinya

sendiri, atau karena idiom tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau

bunyinya, kebaruannya, atau bahkan keusilannya "mengerjai" simpul-simpul syaraf puitik

pembaca.

Cermatilah dua buah puisi terjemahan berikut ini !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 12 -

Page 13: Modul Kelas XII IPB Sastra

WAKTU

(Khalil Gibran)

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….

Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu

menurut jam dan musim.

Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan

menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,

Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.

Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang

semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?

Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam

inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan

kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi

dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim,

biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk

masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

Oh Bumi, Nantikan Daku

(Judul sumber: Oh tierra, espérame) Karya: Pablo Neruda

Pulangkan daku, oh mentari,

ke takdir kasapku,

hujan hutan tua,

kembalikan padaku aroma dan pedang-pedang

yang lepas dari angkasa,

kedamaian sunyi padang rumput dan karang,

kelembapan tepi-tepi sungai,

bau pohon cemara,

angin yang riang laksana jantung

yang berdetak di tengah sesak kegelisahan

araucaria yang besar.

Bumi, kembalikan padaku kado-kado sejatimu,

menara-menara kesunyian yang dahulu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 13 -

Page 14: Modul Kelas XII IPB Sastra

menjulang dari ketakziman akar-akar mereka.

kuingin kembali jadi sosok masa silamku

dan belajar untuk berpaling dari bisikan kalbu

bahwa di antara segala sosok alamiah,

aku mungkin hidup atau hadapi maut;

tak mengapa jadi satu batu baru, batu kelam,

batu sejati yang hanyut oleh sungai.

Tagihan 1

1. Siapakah yang dimaksud Khalil Gibran dengan kata ”Engkau” dalam puisi tersebut?

.................................................................................................................................................

2. ”Kado-kado sejatimu” pada puisi karya Pablo Naruda bermakna?

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

3. Apa makna dari kalimat ” mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.”?

..........................................................................................................................................

4. Berapa kali Pablo Naruda mengulang majas personifikasi? Tulislah kalimat yang bermajas

personifikasi tersebut?

.................................................................................................................................................

...................................................................................................................................

5. ”Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas”, Apakah yang dimaksud dengan

bernas?

..........................................................................................................................................

Tagihan 2

Bekerjalah dengan kelompokmu untuk memberikan tanggapan terhadap kedua puisi

terjemahan di atas! Kemudian presntasikan hasil kelompokmu di depan kelas!

Bandingkanlah kedua puisi terjemahan terebut!

Bahasa Nilai-nilai Sastra Majas yang digunakan Amanat/Pesan

WAKTU

(Khalil Gibran)

Oh Bumi,

Nantikan Daku

(Judul sumber: Oh

tierra, espérame)

Karya: Pablo Neruda

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 14 -

Page 15: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : 3. Membaca

Memahami cerpen dan puisi melalui kegiatan membaca kritis

KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis cerpen yang dianggap penting pada setiap

periode untuk menemukan standar budaya yang dianut

masyarakat dalam periode tersebut

INDIKATOR :

Membaca cerpen yang dianggap penting dalam tiap periode

Menunjukkan cerpen yang tidak memiliki dasar cerita/tema yang jelas, tetapi

menampilkan alur yang kronologis

Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh

gambaran masyarakat dalam cerita

MATERI : CERITA PENDEK (CERPEN)

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.

Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi

yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya,

cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema,

bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya

bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan

cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya

novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-

contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

Ciri-ciri Cerpen

1. ceritanya singkat

2. memusatkan perhatian pada satu kejadian

3. mempunyai satu plot

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 15 -

Page 16: Modul Kelas XII IPB Sastra

4. menggambarkan tokoh cerita menhadapi suatu konfli untuk menyelesaikan masalah

5. setting yang tunggal

6. jumlah tokoh yang terbatas

7. sanggup meninggalkan suatu kesan dalam pembaca

Unsur-unsur Intrinsik Cerpen :

1. TEMA

Adalah pokok cerita yang terus-menerus dibicarakan sepanjang cerita. Tema biasanya

merupakan sesuatu yang tersirat bukan tersurat.

Dalam novel dan cerpen, tema dapat dilihat melalui persoalan-persoalan yang

dikemukakan, cara-cara watak itu bertentangan antara satu sama lain, bagaimana

cerita diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang dikemukakan oleh

pengarang. Justeru, pokok persoalan atau tema merupakan pengertian yang terkandung

di sebalik sesebuah karya.

2. ALUR / PLOT

Ialah susunan peistiwa-peristiwa yang membentuk sebuah cerita.

Tahapan alur:

a. Tahap perkenalan/ Eksposisi

Ialah permulaan plot yiaitu bagian untuk memperkenalkan watak-watak dan latar.

melukiskan tempat, waktu, serta penampilan tokoh-tokohnya

b. Tahap Konflik

Konflik dalam cerita mungkin merupakan pertentangan fisikal, moral, pikiran,

emosi dan nasib sama ada sesama manusia, hewan, mahupun diri sendiri.

Lazimnya konflik digambarkan sebagai pertentangan antara watak protagonis

dengan watak Antagonis. Konflik diartikan juga pertikaian atau timbulnya masalah

dalam cerita

c. Tahap Komplikasi

Berlaku di peringkat pertengahan cerita apabila konflik menjadi semakin rumit dan

perlu dileraikan oleh watak-watak dalam cerita tersebut. Pertikaian sudah mulai

meruncing.

d. Tahap Klimaks

Klimaks ialah sinonim dengan krisis atau puncak cerita yang merupakan saat yang

paling tegang kepada sesuatu peristiwa atau detik ketegangan terakhir pada

pertikaian yang timbul sebelumnya. Dalam novel, cerpen atau drama, Klimaks

merupakan bahagian atau saat yang paling menarik minat pembaca. Ini kerana ia

menyentuh atau mencecah ke satu tanda yang paling tinggi atau pun berada dalam

keadaan yang genting, mendebarkan, mencemaskan atau mengerikan. Hasil

daripada ketegangan atau konflik itulah yang merupakan puncak dalam cerita..

e. Tahap Peleraian

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 16 -

Page 17: Modul Kelas XII IPB Sastra

Peleraian merupakan bahagian akhir urutan peristiwa, walaupun kadang-kadang

puncak merupakan pengakhiran cerita. Pertikaian mulai ada penyelesaian masalah

Gambaran Tahapan Alur

Alur/Plot

Tahap Perkenalan Tahap Pertikaian Tahap Penyelesaian

Tempat Waktu Tokoh Konflik Komplikasi Klimaks

Macam-macam Alur

a. Alur Maju, cerita bergerak maju hingga akhir cerita.

b. Alur Mundur, cerita mundur ke masa lalu tokoh

c. Alur Sorot Balik, cerita dimulai dari ujung cerita lalu baru kembali ke pangkalnya.

3. PERWATAKAN DAN PENOKOHAN

Tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-benar merupakan

tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi.

Cara Penggambaran Watak Tokoh :

1. Metode diskursif atau cara analtik

Pelukisan bentuk lahir langsung

Bentuk lahir seseorng dapat mengungkapkan atak dan karakter orang. Bagaimana

wajahnya, hidung, tata cara bertingkah, berpakaian, dan sebagainya secara lahiriah

dapat mengungkapkan karakter tokoh cerita.

melihat cara berpakaian, pembaca atau penonton dapat menuga watak tokoh

tersebut.

Kelebihannya terletak pada keserdehanaan dan ekonomis.

Kelemahannya pembaca seakan-akan tidak diberi kebebasan menanggapi tokoh-

tokoh yang dihadapinya.

Contoh metode diskursif

Meskipun telah mempunyai tiga orang anak, Mani tetap lebih cantik dari istri

Parta yang diceraikan. Setiap orang Pegaten takkan membantah, apalagi

Karman. Juga semua orang yakin kecantikan Marnilah satu-satunya alasan Parta

tega melepas istri pertamanya.(Ahmad Tohari : Kubah)

(bahwa Marni sudah beranak tiga dan paling cantik di desa Pegaten, semua itu

secara langsung dikemukakan pengarang)

2. Metode Dramatis

Pelukisan Jalan Pikiran dan Perasaan .

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 17 -

Page 18: Modul Kelas XII IPB Sastra

pengarang membiarkan tokoh-tokohnya untuk menyatakan diri mereka sendiri

melalui kata-kata, tindakan-tindakan atau perbuatan mereka sendiriPengarang

melukiskan dari segi batiniah. Sebagai contoh,

misalnya ada orang yang melihat setumpuk uang yang bukan miliknya.

dalam pikiran tokoh A mungkin trelintas jika memiliki uang itu ia akan naik haji.

Sedangkan dalam pikiran tokoh B ia akan berhenti bekerja adan akan berfoya-

foya. Lain lagi pikiran tokoh C ia akan menabung uang itu untuk hari tua.

Contoh metode dramatis

Tini menunggu jawaban ibunya. Tapi Marni bahkan tertunduk. Rasa getir

menyapu hati perempuan itu. Tangan Tini digenggamnya erat-erat. Kelenjar air

mata Marni bekerja, meskipun ia berusaha menahannya. Kini Marni tidak

mempedulikan tangisnya.

“Tini ,Kau sudah besar. Kita sama-sama mempunyai hati perempuan. Tentu kau

dapat menduga apa yang sedang kurasai sekarang. Aku takut kepada ayahmu. Di

mata ayahmu aku seorang permpuan tidak bermartabat. Aku…

“Salah ibu sendiri mengapa ibu kawin lagi. Coba kalau tidak, aku tak pernah

disebut anak tiri.”

“Ya anakku. Dan segalanya sudah terjadi.”

“Ibu menyeal?”

“Andaikata penyesalan itu ada gunanya.”

“Tapi ibu masih mencintai ayah?”

Marni tidak mampu segera menjawab pertanyaan anaknya. Jantungnya berdebar.

Lalu sambil membuang muka ia balik bertanya.

“Kau mencintai Jabir?”

Kedua ibu anak itu berpandangan. Mendadak Tini merasa jauh dewasa.

Pengertian tentang perasaan ibunya makin mendalam. “Kasihan ibuku,” pikir

Tini. (Ahmad Tohari: Kubah hlm. 33-39)

3. Pelukisan Reaksi tokoh lain

Pengarang melukiskan atau menggambarkan bagaimana reaksi tokoh lain terhadap

pelaku lainnya. Dalam cara ini pengarang menuliskan bagaimana reaksi tokoh-

tokoh cerita yang lain terhadap tokoh lainnya.

4. Melukiskan Keadaan Sekeliling

Apakah seorang tokoh rajin, malas, saleh dapat dilihat pada keadan sekelilingnya.

Rumahnya, halamanya, kamarnya, pakaiannya, dan sebagainya.

kamar yang teratur, buku yang rapi tersusun pada tempatnya, tirai-tirai jendela

yang bersih dapat berbicara pada kita, apakah penghuni rumah itu rapih atau tidak.

4. SETTING/ LATAR

Secara garis besar setting/ latar dalam cerita terbagi tiga, yaitu:

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 18 -

Page 19: Modul Kelas XII IPB Sastra

a. Latar tempat, adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis cerita

tersbut. Melalui tempat terjadinya peristiwa diharapakan tercermin pemerian

tradisi masyarakat, tata nilai, tingkah laku. Suasana, dan hal-hal lain yang mungkin

berpengaruh pada tokoh dan karakternya.

Misalnya tokoh yang tinggal di kota tentu tingkah laku berbeda dengan tokoh yang

tinggal di desa.

b. Latar waktu, ialah saat terjadinya peristiwa. Melalui pemerian waktu

kejadian jelas akan tergambar tujuan fiksi tersebut secara jelas pula.

c. Latar Sosial, merupakan lukisan status yang menunjukkan hakikat

seseorang atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat, maupun keadaan yang

terjadi pada tokoh tersebut.

5. SUDUT PANDANG/ POINT OF VIEW

Sudut pandang atau point of view di dalam cerita fiksi pada prinsipnya adalah siapa

yang menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang itu seperti kita melihat sesuatu

peristiwa melalui mata 'seseorang'. Kejadian yang sama di mata anak-anak dan orang

dewasa tentu berbeda, sehingga sudut pandang sangat berpengaruh pada bagaimana

cerita itu akan diceritakan. Bagaimana nuansa, gayanya, dan bahkan makna cerita itu

bisa berbeda tergantung sudut pandang mana yang dipakai.

Ada dua sudut pandang yang biasa dipakai di dalam penulisan fiksi, antara lain:

1. First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama)

Di sini, narator berperan sebagai salah satu karakter. Karakter dipakai biasanya

adalah karakter utama di cerita. Biasanya sudut pandang ini mudah dikenali,

dengan 'aku' atau 'saya' sebagai karakter utama.

2. Third Person Point of View (Sudut Pandang Orang Ketiga) Sudut pandang orang

ketiga dipakai bila kita menggunakan narator yang tidak ikut menjadi salah satu

karakter fiksi tersebut. Namun, narator tersebut mengetahui apa yang dirasakan

dan dipikirkan oleh karakter-karakter tersebut. Mungkin bisa analogikan sebagai

reporter di cerita pembunuhan

Contoh sudut pandang penceritaan

Kutipan 1

SAKIT GIGI

Tiba-tiba datangnya, tiada disangka-sangka. Memang dari dulu saya sering

ditimpa sakit gigi. Jadi, sebetulnya tidak bisa saya katakan, sakit gigi sekali

ini tiada saya sangka-sangka, apalagi dalam kaadaan keluarga saya

banyak yang sering sakit gigi, tetapi yang muda-muda saja. Keluargaku

yang tua-tua masih suka makan sirih.

...................................................................................................................................

(Adinata, Indonesia Th II Agustus-Sepetember)

Kutipan II

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 19 -

Page 20: Modul Kelas XII IPB Sastra

HARI TENANG DI TAMAN GERSANG

....................................................................................................................................

Sang ibu tak lagi seperti di waktu sakitnya, ketika ia walaupun lesu,

masih mempunyai daya gerak yang biasa. Sekarang ia dalam sehari

hanya omomng satu dua kata, itupun dengan bisikan lembut, nyaris

tak terdengar. Makanya yang hanya tiga empat sendok itu dengan

susah payah harus disuapkan oleh anaknya dengan paksaan halus.

(Trisno Sumadjo)

Cermati cerpen berikut !

Lelaki yang Menangkap Rembulan

Desember 7th, 2006 by lubisgrafura

IA DUDUK di atas batu besar. Hanya dengan memakai celana pendek,

bertelanjang dada, dan sehelai sarung yang diselempangkan ke bahu. Dingin

angin malam, gesekan daun dengan ranting kering sama sekali tak dihiraukan.

Wajahnya legam menengadah ke langit memandang bulan sebentuk perahu

yang berlayar di balik awan. Tangan kanannya memegang erat sebuah jaring.

“Aku pasti bisa menangkapmu.”

Laki-laki itu meloncat dari batu besar tempat duduknya. Cahaya bulan

melukis bayangan sesosok lelaki di atas tanah. Bayangannya lebih pendek dari

tubuh aslinya. Ia hanya setinggi satu setengah meter. Kepala bulatnya

tersangga leher tembem di atas tubuhnya yang lemu. Ia selalu membuat

gerakan mematahkan leher ke arah kanan. Orang-orang desa menyebutnya

pendono - kebiasaan buruk.

Sepasang kaki telanjang berlari di atas tanah. Tangan kanannya menggapai-

gapai ke langit dengan jaring yang dipegang erat. Semakin kencang ia berlari,

semakin cepat bulan menghidar dari jaringnya. Ketika ia menghentikan langkah

sepasang kaki telanjangnya, bulan sebentuk perahu itu ikut berhenti dan

memandang ke arahnya.

“Bulan,” seru lelaki pendek sambil terengah-engah “suatu hari aku pasti bisa

menangkapmu.”

***

LELAKI pendek itu tinggal bersama seorang perempuan tua yang

melahirkan lelaki pendek: Poyo. Tidak ada arti khusus, mengapa perempuan itu

memberi nama sependek tubuh anaknya. Yang ia tahu lelaki yang tumbuh

dengan air susunya itu memiliki arti yang istimewa baginya, walaupun ia

memiliki kelainan fisik dan mental.

Dalam melewati hari, mereka hidup di sebuah rumah berdinding bambu.

Untuk keperluan makan sehari-hari ibunya harus mengasak padi di sawah yang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 20 -

Page 21: Modul Kelas XII IPB Sastra

baru saja disiangi. Walaupun demikian perempuan itu tak pernah meratapi

hidup dengan kesedihan. Dirinya selalu menterjemahkan segala penderitaan

tentu akan memiliki akhir.

Beberapa hari yang lalu dirinya dipanggil oleh Marsudi untuk tanda tangan.

Kata Marsudi, orang miskin seperti dirinya akan mendapatkan sepetak tegal.

Tegal yang sekarang ditanami morbei oleh perhutani sesungguhnya adalah

tanah milik tetua desa pada zaman Belanda. Bukti itu ada di Supiran, untuk

mendapatkan hak tegal dirinya bersama beberapa orang harus menandatangani

surat perjanjian, begitulah terang Marsudi kepadanya. Ia manut saja, lha wong

banyak tetangganya yang ikut juga.

“Poyo pasti dapat menangkap bulan” kata lelaki pendek sambil mengangkat

kedua bahunya.

“Kalau makan jangan banyak omong”

“Tapi Poyo ingin telur rebus.”

“Sudah, makan saja sambal dan nasinya itu.”

“Poyo mau tangkap bulan!”

“Bulan itu tak bisa ditangkap. Sudah, habiskan nasimu!”

“Biar!” Poyo berdiri kemudian mengambil jaring yang menyelempit di

dinding bambu ”Pokoknya Poyo mau tangkap bulan.”

“Poyo, kembali!”

Lelaki pendek itu tak menghiraukan perkataan ibunya. Perempuan itu hanya

bisa menggelengkan kepala sambil memandang nasi Poyo di alumunium yang

tak disentuhnya sama sekali. Apabila anaknya berlaku seperti itu ia tak bisa

melarangnya. Ia tahu benar bahwa tak lama lagi anaknya akan kembali dengan

wajah yang murung kemudian menyusul tidur disampingnya.

***

SAMBIL mengayunkan jaringnya ke atas, lelaki itu berlari mengejar bulan.

Bayangan tubuhnya yang tergambar di bingkai tanah selalu menemani dirinya

berlari. Semakin cepat ia berlari, maka semakin cepat pula bulan menghindar

dari pandangannya. Kemudian dengan nafas terengah-engah akan menyumpahi

bulan di atas sana.

“Dengarkan aku,” kata lelaki itu sambil terus menatap bulan “aku pasti bisa

menangkapmu suatu saat.”

Lelaki itu meloncat dari batu berjalan menuju rumah Pak Haji Rahman.

Dirinya suka menatap wajah Diyanti, putri pak haji, dari balik pohon jambu

karena wajahnya memendar di kegelapan bagai rembulan sebentuk belahan

semangka. Apalagi ketika ia melihat Diyanti memakai kerudung ketika pulang

ngaji.

Malam ini ia harus membiarkan bulannya tetap mengapung jauh di langit

kelam. Setelah menyelempitkan jaringnya di dinding bambu, ia perhatikan

ibunya yang tengah tertidur di balai bambu. Di sampingnya ada sebuah meja

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 21 -

Page 22: Modul Kelas XII IPB Sastra

dengan ublik yang menyala redup karena minyak tanahnya hampir kering. Ia

menyusul tidur di samping ibunya.

***

SIANG itu Poyo bersama ibunya menyusuri tegal yang telah diterimanya dari

Tim Sukses. Begitulah orang-orang menyebutnya. Sudikun, anggota Tim Sukses,

menjelaskan kepadanya bahwa tegal itu sudah menjadi hak milik warga desa.

Uang yang telah dikumpulkan dalam buntalan kain yang tersimpan di bawah

bantal itu kini telah menjadi batang-batang jagung yang tumbuh di tegal

miliknya.

Perempuan itu tersenyum melihat usia jagung yang telah lewat satu bulan.

Ia melihat tunas-tunas daun hijau tumbuh di batangnya. Dua bulan kedepan ia

pasti sudah dapat memetik jagung yang tumbuh di tanah tegal miliknya.

Perempuan itu juga masih ingat kata-kata Marsudi ketika ia

menandatangani surat perjanjian sambil menyerahkan beberapa puluh rupiah,

yang kata mereka untuk administrasi, bahwa apapun nanti yang akan terjadi

dirinya harus tetap menanam di tegal, walaupun perhutani melarangnya. Tegal

ini sudah menjadi milik warga dan untuk urusan sertifikat masih dalam proses

pengadilan, tambah lelaki yang menjadi ketua Tim Sukses.

Ketika ia menatap tanah seluas puluhan hektar, ia teringat kembali

penjelasan Tim Sukses bahwa dirinya bersama warga lain akan mendapatkan

lagi jumlah yang lebih banyak dari sekarang. Asalkan warga mau mendukung

kegiatannya, maka tak lama tegal itu akan menjadi milik mereka.

Dirinya sangat bersyukur bahwa Allah telah memberikan rejeki yang cukup

baginya. Kebahagiaan ini telah menambah keyakinannya bahwa Allah

menyayangi hambanya yang sabar dan berusaha. Allah akan memberikan rejeki

pada saat yang tak pernah diduga.

Ia tak mempersoalkan seperti sebagian warga yang benci perhutani. Asal

dia bisa menggarap tegal, baginya sudah lebih dari cukup, tak perlulah

memusuhi perhutani yang kata sebagian warga adalah pemeras rakyat.

Semalam, Marsudi datang kembali ke rumahnya dan ke beberapa tetangga

menjelaskan bahwa sertifikat tegal belum bisa jadi. Tim Sukses harus segera ke

pengadilan pusat untuk mengalahkan pihak perhutani yang tak mau melepas

tegal.

Perempuan itu sudah tahu bahwa dirinya harus menyerahkan uang lagi

untuk urusan pengadilan. Kali ini Marsudi meminta sejumlah seratus limapuluh

per orang, ia tak punya uang sebanyak itu. Namun, Marsudi adalah orang baik

dalam pikirannya karena kekurangan itu dapat dicicil di kemudian hari.

Seorang tetangga di tegal lari ke arahnya dengan tergesa-gesa.

“Kita harus mbantu Tim Sukses demo di pengadilan.”

“Sekarang?”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 22 -

Page 23: Modul Kelas XII IPB Sastra

Dengan sepasang kaki telanjang perempuan itu mengajak anaknya untuk

segera pulang, karena dirinya harus ikut tetangga untuk ke pengadilan.

***

POYO menatap jagung yang dulu ditanamnya, kini telah dilindas-tuntas oleh

sebuah mesin besi. Rata dengan tanah. Warga desa yang pernah menanam di

tegal menatap haru tanaman mereka. Kebencian, kemarahan, bingung,

ketakberdayaan, dan kepasrahan tampak di wajah petani-petani desa yang kini

menundukkan kepala menatap tanah. Beberapa puluh polisi berada di sana, juga

seseorang pemuda yang mengarahkan sebuah kamera. Anak-anak tersenyum

sambil bergaya, seolah mereka akan masuk tv. Seorang polisi tengah berbicara

di depan mereka.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu apa yang telah kalian lakukan itu adalah

melanggar hukum. Tegal ini adalah milik pemerintah. Sebenarnya pemerintah

bersama masyarakat menggarap tegal ini dalam program PHBN. Penggarapan

Hutan Bersama Negara. Masyarakat punya hak garap bukan hak jual seperti

yang telah dijanjikan oleh Tim Sukses. Apalagi mau menandatangani pernyataan

kalau saudara-saudara telah menggarap tegal ini selama 40 tahun. Itu namanya

penipuan. Seharusnya bapak dan ibu menolak memberikan dana Tim Sukses

untuk menuntut perhutani di pengadilan. Itu pelanggaran kepada negara dan

hukumannya berat. Perhutani akan mengganti tanaman yang kini dibabat. Pada

saatnya nanti saudara-saudara sekalian juga akan diberi hak garap tegal sesuai

dengan jatah masing-masing.”

***

BULAN sebentuk perahu masih mengapung di langit malam. Bagaimana

dirinya yang kecil ini bisa terbang, memetiknya, dan memasukkan ke dalam

jaring. Poyo berfikir sambil memandangi bulan di atas batu besar. Kepalanya

bergerak melukis wajah bulan. Ia teringat perkataan ibunya sebelum dirinya

meninggalkan rumah.

“Kamu tak usah sedih seperti itu, kita musti bersyukur apa yang diberikan

Allah untuk kita. Mulai minggu depan kita bisa menanam lagi di tegal. Tadi pak

RT ngasih kartu garap kepada emak.”

Laki-laki itu mengangkat jaringnya dan mengarahkan ke wajah bulan,

seolah-olah bulan itu benar-benar masuk ke dalam jaringnya. Ia melonjak-lonjak

di atas batu dan berteriak kegirangan.

“Aku berhasil, aku berhasil. Sudah aku katakan aku pasti bisa

menangkapmu.”

Ia berniat akan memberitahu ibunya tentang bulan yang baru saja masuk ke

dalam jaringnya. Namun tiba-tiba ia membatalkan niatnya. Wajahnya kembali

muram, dan ia duduk lagi di atas batu besar sambil memandang bulan sebentuk

perahu yang berlayar di balik awan.(Sumber http://www. Cerpen Lubis Grafura)

Tagihan 1

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 23 -

Page 24: Modul Kelas XII IPB Sastra

1. Setelah membaca cerpen di atas, kalian dapat mengurutkan peristiwa-peristiwa

dalam cerpen ” Lelaki yang Menangkap Rembulan”. Temukan peristiwa-

peristiwa yang ada dalam cerpen tersebut!

No Peristiwa dalam cerpen Uraian peristiwa

1

2

3

4

5

.................................................................

.................................................................

..................................................................

..................................................................

..................................................................

.................................................................

.................................................................

..................................................................

.................................................................

..................................................................

.........................................................

........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

2. Coba Anda memberikan kritik pada cerpen tersebut mengenai budaya tentang baik

dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita !

.....................................................................................................................................

Tugas kelompok !

Diskusikan hal-hal berikut untuk memahami cerpen di atas berkaitan dengan :

a. Siapakah para pelaku cerpen tersebut?

b. Sebutkan seting cerita yang berhubungan dengan waktu dan tempat !

c. Babagimanakah bahasa yang dipakai penulis dengan majas dan ungkapan?

d. Bagaimana alur cerita tersebut ? Gambarkan pola alurnya

e. Pesan apakah yang disampaikan penulis lewat cerpennya?

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 24 -

Page 25: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : 3. Membaca Memahami cerpen dan puisi melalui kegiatan

membaca kritis

KOMPETENSI DASAR : 3.2 Menganalisis puisi yang dianggap penting pada setiap

periode untuk menemukan standar budaya yang dianut

masyarakat

INDIKATOR :

Memberikan contoh puisi sebagai perwakilan setiap periode (tergolong penting)

Menunjukkan majas yang terkandung dalam puisi

Menunjukkan makna konteks dalam majas

Menjelaskan kata bermakna simbol/lambang

Menunjukkan citraan dalam larik puisi

Menyimpulkan nilai-nilai budaya dalam puisi

Menyimpulkan nilai-nilai dalam puisi.

MATERI :

Majas dan Makna dalam Puisi

Macam-macam makna dalam puisi :

1. Makna Lugas

Lugas artinya polos, bersahaja, murni,sebenarnya. Makna luga artinya makna yag

sebenarnya atau dengan istilah lain disebut denotasi. Lawannya konotasi atau makna

tambahan.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 25 -

Page 26: Modul Kelas XII IPB Sastra

2. Makna Kias

Pemakaian makna kias dapat membantu dan merangsang imajinasi atau daya bayang

pembaca untuk melukiskan apa yang sedang dibacanya itu dalam angan-angan sendiri.

Memakai kata-kata kias akan menghasilkan makna kias yang cermat, tajam, dapat

membantu pengimajian yang jelas lagi hidup.

3. Makna Lambang

Ada bebarapa kata kias yang menghasilkan makna lambang atau makna simbolis. Kita

tahu apa yang dilambangkan oleh ”merah putih”, ”banteng”, ”kapas”, ”padi”, dan

sebagainya.

4. Makna utuh

Yang dimaksud makna utuh ialah makna lengkap dari sebuah puisi yang sedang kita

telaah. Tang tahu dengan tepat makna utuh sebuah puisi, tentu pengarangnya sendiri.

Pemba hanya dapat semaksimal mungkin mendekati makna utuhnya.

Hakikat puisi terdiri dari empat hal pokok, yaitu

1. Sense (tema, arti)

Sense atau tema adalah pokok persoalan (subyek matter) yang dikemukakan oleh

pengarang melalui puisinya. Pokok persoalan dikemukakan oleh pengarang baik

secara langsung maupun secara tidak langsung (pembaca harus menebak atau

mencari-cari, menafsirkan).

2. Feling (rasa)

Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang dikemukakan dalam

puisinya. Setiap penyair mempunyai pandangan yang berbeda dalam menghadapi

suatu persoalan.

3. Tone (nada)

Yang dimaksud tone adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya

pada umumnya. Terhadap pembaca, penyair bisa bersikap rendah hati, angkuh,

persuatif, sugestif.

4. Intention (tujuan)

Intention adalah tujuan penyair dalam menciptakan puisi tersebut. Walaupun kadang-

kadang tujuan tersebut tidak disadari, semua orang pasti mempunyai tujuan dalam

karyanya. Tujuan atau amanat ini bergantung pada pekerjaan, cita-cita, pandangan

hidup, dan keyakinan yang dianut penyair

Untuk mencapai maksud tersebut, penyair menggunakan sarana-sarana. Sarana-sarana

tersebutlah yang disebut metode puisi.

Metode puisi terdiri dari

1. Diction (diksi)

Diksi adalah pilihan atau pemilihan kata yang biasanya diusahakan oleh penyair

dengan secermat mungkin. Penyair mencoba menyeleksi kata-kata baik kata yang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 26 -

Page 27: Modul Kelas XII IPB Sastra

bermakna denotatif maupun konotatif sehingga kata-kata yanag dipakainya benar-

benar mendukung maksud puisinya.

2. Imageri (imaji, daya bayang)

Yang dimaksud imageri adalah kemampuan kata-kata yang dipakai pengarang dalam

mengantarkan pembaca untuk terlibat atau mampu merasakan apa yang dirasakan oleh

penyair. Maka penyair menggunakan segenap kemampuan imajinasinya, kemampuan

melihat dan merasakannya dalam membuat puisi.

Imaji disebut juga citraan, atau gambaran angan.

Ada beberapa macam citraan, antara lain

a.Citra penglihatan, yaitu citraan yang timbul oleh penglihatan atau berhubungan

dengan indra penglihatan

b. Citra pendengaran, yaitu citraan yang timbul oleh pendengaran atau berhubungan

dengan indra pendengaran

c.Citra penciuman dan pencecapan, yaitu citraan yang timbul oleh penciuman dan

pencecapan

d. Citra intelektual, yaitu citraan yang timbul oleh asosiasi intelektual/pemikiran.

e.Citra gerak, yaitu citraan yang menggambarkan sesuatu yanag sebetulnya tidak

bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak.

f. Citra lingkungan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran

selingkungan

g. Citra kesedihan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran kesedihan

Bahasa dalam Puisi :

1. Kata-kata kongkret)

adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama tetapi secara konotatif

mempunyai arti yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya.

Slametmulyana menyebutnya sebagai kata berjiwa, yaitu kata-kata yang telah

dipergunakan oleh penyair, yang artinya tidak sama dengan kamus.

2. Figurative language (gaya bahasa)

Adalah cara yang dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan

imaji dengan menggunakan gaya bahasa, perbandingan, kiasan, pelambangan dan

sebagainya.

Jenis-jenis gaya bahasa antara lain

a. perbandingan (simile), yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain

dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, sebagai, bak, seperti,

semisal, umpama, laksana, dll.

b. Metafora, yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa

mempergunakan kata-kata pembanding.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 27 -

Page 28: Modul Kelas XII IPB Sastra

c. Perumpamaan epos (epic simile), yaitu perbandingan yang dilanjutkan atau

diperpanjang dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingannya dalam kalimat

berturut-turut.

d. Personifikasi, ialah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia di mana

benda mati dapat berbuat dan berpikir seperti manusia.

e. Metonimia, yaitu kiasan pengganti nama.

f. Sinekdoke, yaitu bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting untuk

benda itu sendiri.

g. Allegori, ialah cerita kiasan atau lukisan kiasan, merupakan metafora yang

dilanjutkan.

1. Rhythm dan rima (irama dan sajak)

Irama ialah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembutnya ucapan bunyi

bahasa dengan teratur.

Irama dibedakan menjadi dua,

a. Metrum, yaitu irama yang tetap, menurut pola tertentu.

b. Ritme, yaitu irama yang disebabkan perntentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah

secara teratur.

Irama menyebabkan aliran perasaan atau pikiran tidak terputus dan terkonsentrasi

sehingga menimbulkan bayangan angan (imaji) yang jelas dan hidup. Irama

diwujudkan dalam bentuk tekanan-tekanan pada kata.

Tekanan-tekanan pada kata dalam puisi dibedakan menjadi tiga,

a. Dinamik, yaitu tyekanan keras lembutnya ucapan pada kata tertentu.

b. Nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara.

c. Tempo, yaitu tekanan cepat lambatnya pengucapan kata.

Rima adalah persamaam bunyi dalam puisi. Dalam rima dikenal perulangan bunyi

yang cerah, ringan, yang mampu menciptakan suasana kegembiraan serta kesenangan.

Bunyi semacam ini disebut euphony. Sebaliknya, ada pula bunyi-bunyi yang berat,

menekan, yang membawa suasana kesedihan. Bunyi semacam ini disebut cacophony.

Berdasarkan jenisnya, rima dibedakan menjadi

a. rima sempurna, yaitu persama bunyi pada suku-suku kata terakhir.

b. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata

terakhir.

c. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara

mutlak (suku kata sebunyi)

d. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau

dengan vokal sama.

e. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup

(konsonan).

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 28 -

Page 29: Modul Kelas XII IPB Sastra

f. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris

yang sama atau baris yang berlainan.

g. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.

h. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapaat pada huruf-huruf

mati/konsonan.

Berdasarkan letaknya, rima dibedakan:

a. Rima awal, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada awal baris pada tiap bait puisi.

b. Rima tengah, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di tengah baris pada bait puisi

c. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di akhir baris pada tiap bait puisi.

d. Rima tegak yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat

secara vertikal

e. Rima datar yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada baris puisi secara horisontal

f. Rima sejajar, yaitu persamaan bunyi yang berbentuk sebuah kata yang dipakai

berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud.

g. Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama

dan larik keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba)

h. Rima bersilang, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama

dengan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat (ab-ab).

i. Rima rangkai/rima rata, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir semua

larik (aaaa)

j. Rima kembar/berpasangan, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir dua

larik puisi (aa-bb)

k. Rima patah, yaitu persamaan bunyi yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik

puisi (a-b-c-d)

Tagihan 1

1. Citraan apa yang dominan dalam penggalan puisi di bawah ini!

a. laksana bintang berkilat cahaya,

di atas langit hitam kelam,

sinar berkilau cahya matamu,

menembus aku ke jiwa dalam

(Sebagai Dahulu, Aoh Kartahadimadja)

b. Dua puluh tiga matahari

Bangkit dari pundakmu

Tubuhmu menguapkan bau tanah

(Nyanyian Suto untuk Fatima, Rendra)

c. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram, desir hari lari benerang

Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 29 -

Page 30: Modul Kelas XII IPB Sastra

Dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak

(Senja di Pelabuhan Kecil, Chairil Anwar)

Jawab :

a. ...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

b. ...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

c. ...............................................................................................................................

2. Gaya bahasa apakah yang dominan dalam penggalan puisi di bawah ini!

a. Betsyku bersih dan putih sekali

Lunak dan halus bagaikan karet busa.

Rambutnya merah tergerai

Bagai berkas benang-benang rayon warna emas.

Dan kakinya sempurna

Singsat dan licin

Bagaikan ikan salmon

(Rick dari Corona, Rendra)

b. Engkau ibarat kolam di tengah-tengah belukar

Berteriak-teriak tenang

Membiarkan nyiur sepasang

Berderminkan diri ke dalam

Airmu …

(Engkau, Walujati)

c. Aku sudah saksikan

Senja kekecewaan dan putus asa yang bikin tuhan Juga turut tersedu

Membekukan berpuluh nabi, hilang mimpi dalam kuburnya.

(Fragment, Chairil Anwar)

Jawab :

a. …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

b. …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

c. …………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Rima jenis manakah yang terdapat dalam penggalan puisi di bawah ini!

a. Seruling di pasir tipis, merdu

Antara gundukan pepohonan pina

Tembang menggema di dua kaki

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 30 -

Page 31: Modul Kelas XII IPB Sastra

Burangrang – Tangkaubanperahu

(Tanah Kelahiran, Ramadhan KH)

b. Tetapi istriku terus berbiak

Seperti rumput di pekarangan mereka

Seperti lumut di tembok mereka

Seperti cendawan di roti mereka

Sebab bumu hitam milik kami.

Tambang intan milik kami

Gunung natal milik kami

(Afrika Selatan, Subagio Sastrowardjoyo)

4. apakah makna puisi yang terdapat dalam penggalan puisi di bawah ini?

5. Apakah pokok persoalan yang ingin dikemukakan pengarang dalam penggalan puisi di

bawah ini?

a. Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerlu lagu

Menarik menari seluruh aku

(Sajak Putih, Chairil Anwar)

b. Maka dalam blingsatan

Ia bertingkah bagai gorilla

Gorilla tua yang bongkok

Meraung-raung

Sembari jari-jari galak di gitarnya

Mencakar dan mencakar

Menggaruki rasa gatal di sukmanya

(Blues Untuk Bonnie, Rendra)

Jawab :

a. ...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

b. ...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

Tagihan II

Cermatilah puisi di bawah ini, dan jawablah pertanyaaan-pertanyaan berikut ini !

1. Tergolong puisi periode angkatan berapakah puisi di bawah ini? Kemukan alasanmu

dengan logis !

2. Tuliskan majas-majas yang terdapat dalam puisi tersebut !

CERITA BUAT DIEN TAMAELA

(Chairil Anwar)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 31 -

Page 32: Modul Kelas XII IPB Sastra

Beta Pattirajawane

Yang dijaga datu-datu

Cuma satu.

Beta Pattirajawane

Kikisan laut

Berdarah laut.

Beta Pattirajawane

Ketika lahir dibawakan

Datu dayung sampan.

Beta pattirajawane, menjaga hutan pala.

Beta api di panta. Siapa mendekat

Tiga kali menyebut beta punya nama.

Dalam sunyi malam ganggang menari

Menurut beta punya tifa,

Pohon pala, badan perawan jadi

Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!

Mari beria!

Mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah

Beta bikin pala mati, gadis kaku

Beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang

Irama ganggang dan api membakar pulau …

Beta Pattirajawane

Yang dijaga datu-datu

Cuma satu.

BALADA TERBUNUHNYA ATMO KARPO

(WS Rendra)

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi

Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para

Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu

Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu

Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo

Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang

Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 32 -

Page 33: Modul Kelas XII IPB Sastra

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya

Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

---Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!

Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.

Majulah Joko Pandan! Di mana ia?

Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang

Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

---Joko Pandan! Di mana ia!

Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya atapi masih setan ia

Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!

Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan

Segala menyibak bagi reapnya kuda hitam

Ridla dada bagi derinya dendam yang tiba.

Pada langkah pertama keduanya sama baja.

Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo

Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka

Pesta abulan, sorak sorai, anggur darah

Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang

Ia telah membunuh bapanya.

 

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 33 -

Page 34: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : Menulis

4. Menguasai huruf Arab-Melayu untuk kegiatan transliterasi/transkripsi dan telaah naskah

lama

KOMPETENSI DASAR : 4.1 Mengalihkan teks aksara Arab-Melayu ke dalam aksara

Latin

INDIKATOR :

Menulis kata-kata dengan huruf Arab Melayu

Mengalihkan teks beraksara Arab Melayu ke dalam aksara Latin

MATERI :

Mengenal Aksara Arab Melayu

Aksara Arab banyak terdapat dalam naskah sastra lama. Naskah-naskah tersebut tersimpan di

Museum Nasional. Pada saat ini hruf Arab Melayu sudah hampir punah. Padahal huruf

tersebut pernah dipakai sebagai huruf di Indonesia. Naskah-naskah yang bertuliskan aksara

Arab Melayu itu jumlahnya banyak sekali. Beberapa bnaskah yang dimaksudkan itu antara

lain :

1. Hikayat Bayan Budiman

2. Hikayat Gulam

3. Hikayat Seribu Satu Malam

4. Hikayat Indra Maulana

5. Hikayat Hang Tuah

6. Hikayat pujangga Indra Majendra

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 34 -

Page 35: Modul Kelas XII IPB Sastra

Untuk mengenal huruf-huruf Arab Melayu, berikut ini akan dipaparkan aksara Arab Melayu

yang dipakai di Indonesia.

Membaca dan Menulis Huruf Arab Melayu

Nama huruf Berdiri Di akhir Di tengah Di awal

A (alif) ا ا ا اB (ba) ب ب ب بC (ca) چ ج ج جD (dal) د د د دG (ga) ڬ كا ك ڬH (ha) ح ح ح حKh (kha) خ خ خ خJ (jim) ج ج ج جL (lam ل ل ل لM (mim) م م م مN (nun) ن ن ن نF (fa)

P (pa)ف ف ف ف

S (so) ص ص ص صQ/ K (qaf) ق ق ق قR (ra) ر ر ر رS (si) س س س سSy (sya) ش ش ش شW/ U (waw) و و و وY/ I (i/a) ي ي ي يZ (za) ظ ظ ظ ظNy (nya) ث ث ث ثNg (nga) ڠD (da) ض ض ض ض

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 35 -

Page 36: Modul Kelas XII IPB Sastra

Z (zai) ز ز ز زA (ain) ع ع ع عT (ta) تت تت تت تتT (tha) طط طط طط ططK (ka) كك كك كك كك

Dari tabel di atas kita mengetahui bahwa ada empat posisi huruf dalam aksara Arab

Melayu, yaitu posisi berdiri sendiri, posisi di akhir kata, posisi di tengah kata, dan posisi di

awal kata.

Posisi huruf “berdiri sendiri” dipakai jika huruf itu tidak dapat dihubungkan atau

disambung dengan huruf yang ada di depan dan dibelakangnya. Posisi huruf “di akhir kata”

dipakai jika huruf tersebut dapat dihubungkan dengan huruf yang ada di depannya. Posisi

huruf “di tengah kata” dipakai jika huruf itu harus dihubungkan dengan huruf yang ada di

depan dan di belakangnya.

Kita hendak menulis kata bercerita. Terlebih dahulu kita menulis huruf konsonan satu

persatu. Huruf yang digunakan ialah huruf b ( ب ), r ( ر ), c ( ج ), r ( ر ), dan t

( ت )Dalam hubungan ini, huruf b harus berposisi “di awal kata” dan huruf t harus berposisi

“diakhir kata”. Jadi, huruf-huruf tersebut dapat di tulis eperti berikut ini :

b di awal kata ب

r di tengah kata رhuruf r dalam posisi di tengah kata sama dengan posisi di akhir kata. Jadi huruf r tidak

dapat dihubungkan dengan huruf di belakangnya. Oleh karena itu, huruf berikutnya atau huruf

di belakang r hendaknya berposisi “di awal kata”

c di awal kata جsebetulnya huruf c terletak pada posisi “di posisi tengah kata”. Akan tetapi, huru r

yang mendahuluinya berada pada posisi “di akhir kata”. Oleh sebab itu, huruf c berposisi “di

awal kata”.

r di tengah kata رposisi r ini sama dengan posisi t “di akhir kata.”

t di akhir kata . تتjadi, kata bercerita akan di tulis sebagai berikut.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 36 -

Page 37: Modul Kelas XII IPB Sastra

Huruf Vokal

1. A ا atau أ =

2. i, e, ai اي =

3. U , o, au او =

4. E (pepet) ا =

Tagihan 1

Tulislah dengan aksara Arab Melayu kata-kata berikut ini

1. belajar = ................................................................................................

2. berlari = ................................................................................................

3. melarang = ...............................................................................................

4. selamat = ...............................................................................................

5. kelapa = ................................................................................................

6. menerima = ................................................................................................

7. mereka = ...............................................................................................

8. rikuh = ...............................................................................................

9. riba = ................................................................................................

10. derita = ................................................................................................

Tagihan 2

Baca dan tulislah kata-kata berikut ke dalam tulisan Latin!

اوساه .1

اميرن .2

سنديري .3

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 37 -

Page 38: Modul Kelas XII IPB Sastra

يم .4 منر

سنتايء .5

كايو .6

في .7 تتا

تمفرا .8 د

بواي .9

منه .10 درو

STANDAR KOMPETENSI: 4. Menguasai huruf Arab-Melayu untuk kegiatan

transliterasi/transkripsi dan telaah naskah lama

KOMPETENSI DASAR : 4.2 Menulis kembali cuplikan sastra Indonesia klasik dari

teks berhuruf Arab-Melayu ke dalam huruf Latin

INDIKATOR :

Menulis kalimat dengan huruf Arab Melayu

Menulis kembali kutipan sastra Indonesia klasik dari teks berhuruf Arab-Melayu ke

dalam huruf Latin

Menulis inti kutipan sastra Indonesia klasik dalam beberapa kalimat dengan aksara Arab

Melayu

MATERI :

Pengalihaksaraan Huruf Arab Melayu

Di muka kita telah belajar bagaimana kaidah struktur kata bahasa Arab Melayu. Kali ini kita

akan belajar bagaimana mengalihaksarakan huruf Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Pengalihaksaraan ialah mengalihkan suatu wacana

Tata tulis huruf Arab Melayu

kaidah struktur bahasa Arab Melayu

kaidah struktur bahasa Indonesia

Coba perhatikan wacana berikut !

. . كمي هاتي سنغث الغكه رفرا منريم كمي جوني بولن فد

. . برارنجان كمي سكل سنغ سمواث كلهس نايك سمواث

فنتايء كو برلبور .اكن

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 38 -

Page 39: Modul Kelas XII IPB Sastra

Pengalihaksaraan pada wacana di atas dapat kita lakukan sebagai berikut:

Pada bulan Juni kami menerima rapor. Alangkah senangnya hati kami semua naik kelas.

Semuanya senang sekali. Kami berencana akan berlibur ke pantai.

Huruf Saksi

Yang harus kita pahami ada huruf saksi yaitu huruf yang dapat dipakai untuk melambangkan

vokal. Huruf saksi itu diperlukan agar aksara Arab Melayu itu tidak sukar untuk dibaca.

Tanpa huruf saksi tulisan Arab Melayu kadang-kadang tidak dapat dibaca.

Huruf yang dapat dipakai sebagai vokal adalah huruf (ا ) untuk huruf (a), huruf (ي), untuk

vkal (i), dan huruf ( و ) untuk vokal (u)

Huruf saksi dipakai pada suku kata terbuka, terutama suku kedua dari belakang. Contoh

berikut ini adalah contoh huruf saksi yang terdapat dalam aksara Arab Melayu.

Tanah تانه =

Mawar = ماور

Hutan =هوتن

Rumah =رومهHuruf Saksi di Awal Kata

Huruf saksi juga dipakai dalam menuliskan kata yang diawali dengan huruf vokal. Dalam

menulis vokal pada posisi awal kata, dipakai huruf saksi sebagai berikut :

a. untuk melambangkan a, kita harus memakai huruf ) ا ) atau ( ء ) seperti pada kata اكن

(akan) dan الم (alam)

b. untuk melambangkan i, kita harus menggunakan huruf ( ) dan huruf ( ا seperti pada ( ي

kata اكن ( ikan).

c. untuk melambangkan u, kita harus memakai huruf ( ا ) dan huruf ( و ), seperti pada kata

(ular) اولر

Tagihan 1

Coba alihaksarakan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam aksara Latin!

1. ٍ سكوله بر ساي سوده ستاهن.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

اكربحر .2 مليهت بلم ساي

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 39 -

Page 40: Modul Kelas XII IPB Sastra

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

فوته .3 فنسل تغ يبا اين.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

كايو .4 دار بياوت تر اين ميج.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

سورت .5 متولس قدافت تيد كيت.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

Tagihan 2

Tulislah kalimat-kalimat berikut ke dalam aksara Arab Melayu !

1. Ibu akan pergi bersama Ayu dan Sali.

2. Mereka pergi mengunjungi paman di kampung

3. Ibu akan membawa makanan dan barang berguna untuk di kampung

4. Puspa siswa kelas dua belas bahasa

5. Ibu Seni Asiati adalah guru kami yang mengajar di kelas

6. Rumah ibu Seni Asiati di jalan Sungai Kendal sekelilingnya sawah yang luas

7. Sekolah kami adalah sekolah yang hebat dan disegani sekolah lain

8. Ada bunga mawar di halaman rumah Ibu Seni Asiati

9. Bunga mawar itu sangat indah dan harum sekali

10. Warnanya merah dan terdapat dua tangkai bunga mawar di halaman itu

Tempat mengerjakan !

.......................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 40 -

Page 41: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : Kesastraan

5. Memahami nuansa makna dalam nyanyian dan karya sastra

KOMPETENSI DASAR : 5.1 Menganalisis nuansa makna dalam nyanyian berbahasa

Indonesia

INDIKATOR :

Mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia

Mengidentifikasi relasi makna dalam syair lagu Indonesia

Mengidentifikasi majas dalam syair lagu Indonesia

Mengidentifikasi komponen puisi dalam syair lagu Indonesia

Menjelaskan hubungan antarnuansa makna dengan isi lagu

MATERI :

Mengidentifikasi Ragam Makna dalam Syair Lagu Indonesia

Lagu-lagu yang berkembang di Indonesia sangat beragam dan peminatnya pun juga

beragam, mulai dari pop, keroncong, dangdut, jazz, dan seterusnya. Kali ini Anda akan

diajak membahas tentang salah satu syair lagu pop yang sempat menjadi hits beberapa tahun

lalu.

Cermati syair lagu pop berikut ini!

Gerimis

Musim penghujan

Hadir tanpa pesan

Bawa kenangan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 41 -

Page 42: Modul Kelas XII IPB Sastra

Lama t’lah menghilang

Saat yang indah

Dikau di pelukan

Setiap nafasmu

Adakah milikku oh....

Surya terpancar

Dari wajah kita

Bagai menghalau

Mendung hitam tiba ... oh

Sekejap badai datang

Mengoyak kedamaian

Segala musnah, lalu gerimis

Langit pun menangis

Kekasih

Andai saja kau mengerti

Harusnya kita mampu

Lewati itu semua

Dan bukan menyerah untuk berpisah

Kekasih...

Andai saja kau sadari

Semua hanya

Satu ujian ‘tuk cinta kita

Dan bukan alasan

Untuk berpisah

Setelah membaca dan mencermati syair lagu pop di atas, tentu Anda dapat

mengidentifikasi ragam makna yang terdapat di dalamnya.

a.Ragam Makna Denotasi

Makna denotasi maksudnya adalah kata yang tidak mengalami perubahan makna, baik

penambahan maupun pengurangan. Makna kata itu sesuai dengan konsep asal, apa adanya.

Contoh: - mendung hitam tiba ... oh

b. Ragam Makna Konotasi

Makna konotasi maksudnya adalah makna kata yang didasarkan pada perasaan atau pikiran

seseorang. Sering pula makna konotasi ini disebut dengan makna kias atau makna

kontekstual.

Contoh: - sekejap badai datang

- mengoyak kedamaian

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 42 -

Page 43: Modul Kelas XII IPB Sastra

2. Mengidentifikasi Relasi Makna dalam Syair Lagu Pop

Selain ragam makna, di dalam syair lagu yang berjudul Gerimis di atas juga terdapat

berbagai relasi makna, di antaranya sebagai berikut.

a. Makna Sinonim

Sinomin adalah persamaan kata.

Contoh dalam lagu Gerimis adalah:

- hadir = datang

- menghilang = lenyap/musnah

- saat = waktu

- indah = bagus/cantik

- surya = mentari/matahari

b. Makna Antonim

Antonim maksudnya adalah kata yang mempunyai arti berlawanan.

Contoh dalam lagu Gerimis adalah:

- penghujan >< kemarau

- hadir >< absen

- tanpa >< dengan

c. Makna Homonim

Homonim maksudnya adalah kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi

memiliki makna yang berbeda.

Contoh dalam lagu Gerimis adalah:

- kata ujian merupakan homonim dari sebuah cobaan/musibah dan hasil dari menguji

- kata badai merupakan homonim dari angin topan dan terdampar

3. Mengidentifikasi Majas dalam Syair Lagu Pop

Majas merupakan bahasa kias yang dipakai untuk menciptakan efek tertentu. Fungsi majas

adalah untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembacanya. Dalam bahasa Indonesia

terdapat beberapa jenis majas, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas

pertautan, dan majas penegasan atau perulangan. Dari keempat jenis majas ini, masih dibagi

lagi menjadi beberapa jenis majas.

Kali ini Anda akan diajak mengidentifikasi jenis-jenis majas yang ada dalam syair lagu pop

yang berjudul Gerimis. Oleh karenanya, cermatilah sekali lagi contoh syair lagu pop di atas!

a. Majas Personifikasi

Majas jenis ini biasanya membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah

memiliki sifat seperti manusia.

Contoh dalam lagu Gerimis adalah:

- Musim penghujan hadir tanpa pesan

- Mendung hitam tiba

b. Majas Repetisi

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 43 -

Page 44: Modul Kelas XII IPB Sastra

Maksudnya adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh dalam lagu Gerimis adalah:

- Kekasih

Andai saja kau mengerti

Dan bukan menyerah untuk berpisah

- Kekasih

Andai saja kau sadari

Dan bukan alasan untuk berpisah

Refleksi

Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia,

relaksi makna, majas, komponen puisi, dan menjelaskan hubungan antarnuansa makna dengan

isi lagu.

1. Carilah teks syair dari penyayi Indonesia, boleh dari kaset, majalah musik, atau CD!

2. Baca teks tersebut dengan cermat! Analisislah nuansa maknanya dan temukan juga majas

yang terkandung di dalamnya! Komponen puisi dan hubungannya antara nuansa makna

dengan isi lagu!

Nuansa Makna dalam Nyayian Berbahasa Indonesia

Perpaduan sastra dengan seni musik adalah syair lagu pop. Banyak sekali puisi-puisi

bernilai sastra yang berhasil dijadikan syair lagu pop. Sebagai contoh, puisi-puisi Taufiq

Ismail seperti “Sajadah Panjang” dan “Rindu Rosul” berhasil digubah Bimbo menjadi lagu

yang populer.

Timbul pertanyaan, apakah syair-sayir lagu pop bernilai sastra?

Jawabannya adalah kita perlu menganalisis ada tidaknya nilai-nilai sastra atay setidaknya ciri-

ciri puitis pada syair lagu pop.

Para penulis lagu tertentu tidak sembarang menulis yair lagu. Mereka harus

memikirkan kaidah bahasa, rasa, nada, irama, dan rima agar mudah dan indah jika

didengarkan. Keindagan sebuah lagi dapat jadi ditentukan pula oleh kedalaman filosofis syait

lagu itu. Nilai-nilai filosifis tersebut hanya akan dapat jika pengarang lagu mampu meramu

kata-kata dan simbol bahasa lainnya menjadi sebuah kesatuan makna.

Coba perhatikan syair lagu karya Ebiet G. Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan!

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan

Sayang engkau tak duduk di sampingku, kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan

Di tanah kering bebatuan

Duh, duh….

Tubuhku terguncang di hempas batu jalanan

Hati bergetar menambah kering rerumputan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 44 -

Page 45: Modul Kelas XII IPB Sastra

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi

Gembala kecil menangis sedih

O… o… o….

Kawan coba dengar apa jawabnya

Ketika ia kutanya mengapa?

Ayah ibunya telah lama mati

Ditelan benca tanah ini

Sesampainya di laut

Kukabarkan semuanya

Kepada karang

Kepada ombak

Kepada matahari

Tetapi semua diam

Tetapi semua bisu

Tinggal aku sendiri

Terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungjin Tuhan mulai bosan

Melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan

Bersahabat dengan kita

Coba kita bertanta pada rumput yang bergoyang

Hooo….. ho….

Mudahan-mudah syair lagu tadi membuat kita ingat akan berbuat baik kepada alam dan

kepada sesama manusia. Identifikasi terhadap syair lagu di atas dapat kita ungkapkan sebagai

berikut :

Penyair bisa dikatakan puitis karena ada beberapa kalimat yg tidak mudah untuk dapat

dimengerti. Adapun komponen-komponen isinya adalah:

Pemikiran: Penyair ingin menceritakan kepada kita tentang bencana alam.

Perasaan: Penyair merasakan keheranan mengapa di tanahnya terjadi bencana?

Imajinasi: Penyair mengimajinasikan rumput,matahari,ombak dlm lirik lagu yg dijadikan

sebagai media bertanya.

Dari syair tersebut mengingatkan kita agar tetap memelihara kelestarian alam.Dan harus

sering mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.Kiamat Sudah dekat

” Hai wahai umat manusia bertobatlah karena kiamat sudah dekat “

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 45 -

Page 46: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tagihan 1

Cermatilah teks syair lagu di berikut ini!

Cinta di ujung jala

by Agnes Monica

Setiap tetes air mataku

Telah kuberikan untuk kisahku

Mengerti tapi tak dimengerti

Cintaku telah di ujung jalan

Setiap kata dari bibirku

Kadang tak sama dalam hatiku

Tersenyum dalam hati menangis

Cintaku telah di ujung jalan

Reff :

Aku sangat mengenalmu

Aku juga cintaimu

Tapi kau tak pernah

Ada pengertian

Ku senang ku sedih

Kau tak mau tahu

Aku sangat mengenalmu

Dulu kau tak begitu

Kau bintang di hatiku

Jadilah yang ku mau

Ku senang ku sedih

Kau ada denganku

Ku mengerti kau apa adanya

Begitu pun kumau darimu

Kau tahu rasanya diabaikan

Cintaku telah di ujung jala

Sebelum Cahaya (Don't Make Me Sad)

by Letto

ku teringat hati

yang bertabur mimpi

kemana kau pergi cinta

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 46 -

Page 47: Modul Kelas XII IPB Sastra

perjalanan sunyi

engkau tempuh sendiri

kuatkanlah hati cinta

ingatkan engkau kepada

embun pagi bersahaja

yang menemanimu sebelum cahaya

ingatkan engkau kepada

angin yang berhembus mesra

yang kan membelaimu cinta

kekuatan hati yang berpegang janji

genggamlah tanganku cinta

ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri

temani hatimu cinta

ingatkan engkau kepada

embun pagi bersahaja

yang menemanimu sebelum cahaya

ingatkan engkau kepada

angin yang berhembus mesra

yang kan membelaimu cinta

ku teringat hati

yang bertabur mimpi

kemana kau pergi cinta

perjalanan sunyi

engkau tempuh sendiri

kuatkanlah hati cinta

ingatkan engkau kepada

embun pagi bersahaja

yang menemanimu sebelum cahaya

ingatkan engkau kepada

angin yang berhembus mesra

yang kan membelaimu cinta

ingatkan engkau kepada

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 47 -

Page 48: Modul Kelas XII IPB Sastra

embun pagi bersahaja

yang menemanimu sebelum cahaya

ingatkan engkau kepada

angin yang berhembus mesra

yang kan membelaimu cinta

kan membelaimu cinta

1. Apakah ragam makna yang terkandung dalam kedua syair lagu tersebut?

................................................................................................................................................

7. Adakah relasi makna dalam kedua syair lagu tersebut dengan isi syair ?

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

8. Tuliskan makna-makna apa saja yang terdapat dalam kedua syair lagi tersebut !

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

9. Apakah kedua lagu tersebut bernilai sastra? Jelaskan argumenmu dengan alasan yang

logis!

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

10. Tentukan unsur-unsur intrinsik puisi apakah yang terdapat dalam kedua syair lagu

tersebut !

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 48 -

Page 49: Modul Kelas XII IPB Sastra

STANDAR KOMPETENSI : Kesastraan

5. Memahami nuansa makna dalam nyanyian dan karya sastra

KOMPETENSI DASAR : 5.2 Menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin

INDIKATOR :

Menulis jenis teks naratif yang berbentuk puisi

Menulis jenis teks naratif yang berbentuk prosa

Mempublikasikan kedua karya tersebut dalam media yang tersedia di sekolah

MATERI :

Bentuk Karya Sastra

Bentuk hasil sastra menurut isinya yaitu :

1. Epik

2. Lirik

3. Dramatik

EPIK

Ialah cara penyampaian suatu peristiwa, keadan, atau maksud dengan uraian yang obejektif.

Yang dapat digolongkan dalam epik ialah

1. dongeng

2. kisah atau riwayat perjalanan

3. Biografi

4. Roman

5. Cerpen

6. Esai

7. Kritik

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 49 -

Page 50: Modul Kelas XII IPB Sastra

LIRIK

Ialah seni sastra yang terpancar dari curahan hati pengarangnya.

Yang dapat digolongkan dalam lirik ialah :

a. Idile ( Idylle)

Ialah puisi-puisi yang melukiskan kehidupan yang sentosa.

b. Epigram

Ialah puisi yang singkat dan tepat, berisi ajaran agama,sopan santun, pergaulan,

nasihat.

c. Himne (Hymne)

Ialah puisi pujaan terhadap Tuhan, baik mengenai kebesaran, keagungan, maupun

kekuasaan-Nya.

d. Ode

Ialah pujian kepada pahlawan.

e. elegi

ialah puisi berisi ratapan, yang mengandung kesedihan.

f. Satir atau satire

Ialah puisi berisi cemooh terhadap kepincangan atau ketidakadilan.

g. Balada

Ialah puisi yang menuturkan suatu cerita (dengan curahan hati)

h.. Romans (Romance)

ialah puisi yang isinya melukiskan luapan perasaan cinta dan sayang terhadap

kekasih.

DRAMATIK

Drama (Yunani Kuno) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk

diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi",

"perbuatan".

Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi.

Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera

Kita sudah belajar bagaimana menelah syair lagu berdasarkan makna yang terkandung dalam

syair lagu tersebut. Sebuah syair lagu memuat sebuah cerita yang ingin disampaikan oleh

pengaranya. Kekuatan syair mampu memabangkitkan perasaan seseorang yang mendengarkan

lagu tersebut.

Syair lagu dapat kita ubah ke dalam bentuk prosa, baik cerpen maupun novel.

Hal yang harus kita perhatikan yaitu :

1. Pahami tema yang yang dikemukan pengarang lagu

2. Pahami isi syair lagu tersebut

3. Berimajinasilah untuk menentukan tokoh-tokoh dalam syair lagu trsebut

4. Buatlah kerangka pokok cerita

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 50 -

Page 51: Modul Kelas XII IPB Sastra

5. Kembangkan pokok cerita menjadi karangan yang utuh

Tagihan 1

1. Menurut isinya hasil sastra berupa novel termasuk hasil sastra

berbentuk ..........................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...

2. Kadang sebuah puisi bercerita mengenai ketidakadilan, jenis puisi ini termasuk

puisi...................................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Takut

(Bunda NaRa)

Ya Rabb, Junjungan hamba

Aku sujud di hadapanMu

Aku bersimpuh di haribaan Mu

Ya Rabb,

Dalam gelap hidupku

Ada takut mnghantui

Ada takut mengiringi

Ada takut menyertai

Ada takut memayungi

Ketika ada khislap dalam bahtera

Sesal mendera

Benci mencambuk diri

Pandang hina dari orang terkasih

Melekatkan sembilu tertajam

Doa menghapus takut itu

Selagi masih ada tatap kasih...

Berdasarkan isinya puisi di atas termasuk.................................................................

....................................................................................................................................

4. Gurindam 12 termasuk hasil sastra berbentuk ..........................................................

...........................................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Jelaskan apa yang dimaksud puisi balada?

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

Tagihan 2

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 51 -

Page 52: Modul Kelas XII IPB Sastra

1. Cermatilah syair lagu berikut pilihlah salah satu syair lagu tersebut untuk dibuatkan ,

cerita pendek berdasarkan syair lagu tersebut! (dikerjakan di kertas lain)

Hanya ingin kau tahu

by REPUBLIK

ku telah miliki

rasa indahnya perihku

rasa hancurnya harapku

kau lepas cintaku

rasakan abadi

sekalipun kau mengerti

sekalipun kau pahami

berpikirku salah mengertimu

aku hanya ingin kau tahu

besarnya cintaku

tingginya khayalku bersamamu

tuk lalui waktu yg tersisa kini

di setiap hariku

di sisa akhir nafas hidupku

walaupun semua

hanya ada dalam mimpiku

hanya ada dalam khayalku

ku lewati itu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 52 -

Page 53: Modul Kelas XII IPB Sastra

Teman Tapi Mesraby Ratu

aku punya teman

teman sepermainan

dimana ada dia selalu ada aku

dia memang manis

dan juga baik hati

dan dia slalu ada waktu

untuk membantuku

namun aku bingung

ketika dia bilang cinta

dan dia juga katakan

tuk ingin jadi kekasihku

R:

cukuplah saja berteman denganku

janganlah kau meminta lebih

kutak mungkin mencintaimu

kita berteman saja

teman tapi mesra

aku memang suka pada dirimu

namun aku ada yang punya

lebih baik kita berteman

kita berteman saja

teman tapi mesra

2. Tulislah Idile berdasarkan gambar di bawah ini !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 53 -

TES UJI KOMPETENSISIAP UJIAN NASIONAL

!

Page 54: Modul Kelas XII IPB Sastra

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda (X) pada

huruf A, B, C, D, atau E !

1. Bacalah kutipan berikut!

Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan

berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh

menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki

merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah

berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat

hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru

yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat

kepada siapa juapun.

(S.T Alisyahbana: Layar Terkembang)

Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah ....

a. adanya pembaitan b. adanya petunjuk gerak

c. penggunaan paragraf d. penggunaan rima

e. didominasi dialog

2. Bacalah penggalan resensi berikut!

Novel Raumanen karya Marianne Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah

harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta.

Kemudian pada tahun 1982, dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara

(SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengucapkan bahwa keberhasilan

novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita akuan (first person

narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang. Kedua pencerita itu

kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing.

Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada ....

a. gaya bercerita b. sudut pandang

c. tema cerita d. pengungkapan pikiran

e. penghargaan yang diterima

3. Bacalah penggalan kritik sastra berikut!

Ramadhan K.H. begitu padu mendendangkan tanah kelahirannya Priangan, dalam

“Priangan Si Jelita.” Ungkapan-ungkapan, lambang, pengimajinasian yang kuat, dapat

mempertinggi nilai kepuitisan puisi yang sederhana ini. Kita seolah mendengar suara

seruling, melihat gunung-gunung, melihat pemandangan menghijau (jamrud) dan seolah

melihat gadis-gadis manis yang menghiasi desa kelahiran penyair.

Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penggalan kritik di atas adalah ....

a. latar dan lambang b. nilai dan lambang

c. nilai dan kesederhaan d. latar dan kesederhaan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 54 -

Page 55: Modul Kelas XII IPB Sastra

e. diksi dan pengimajinasian

4. Bacalah penggalan novel berikut!

Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos

melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya

yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas

sekali itu. “Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau

Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran,

ada kolom renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan

perdu-perdu yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!”

(Umar Kayam: Jalan Menikung)

Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui ....

a. uraian pengarang b. uraian tokoh lain

c. dialog antartokoh d. pandangan tokoh

e. sikap tokoh

5. Bacalah penggalan novel berikut!

Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya

waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan

Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut

Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang)

seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya

meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama

itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi

bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu

kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita

tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. “Wong paringan hadiah priyayi tinggi

kok dikhawatirkan,” tutur Bapak.

(Umar Kayam: Para Priyayi)

Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah ....

a. sosial b. Budaya c. Politik

d. ekonomi e. keagamaan

6. Bacalah penggalan cerita berikut!

Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu,

tetapi lebih-lebih

dengan dambaan yang manis walau agak ketir. Setiap anak manis selalu mengingatkannya

kepada anaknya

sendiri di Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang Maha Memiliki, namun toh kejam

juga) telah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 55 -

Page 56: Modul Kelas XII IPB Sastra

direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih,

inggih, baik Den

Rara. Baik sekali,“ lalu menggeleng-geleng, “Tidak”

(Y.B. Mangun Wijaya: Burung-Burung Mayar)

Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah berupa ....

a. diksi b. latar c. Alur d. Penokohan e. sudut pandang

7. Bacalah puisi berikut!

Rindu tanpa batas

pada isi terpendam

angin lintas

bisik bibir kelu

gunung berapi berbalut awan

menjulang di angkasa pagi

sungai menelusuri wajah bumi

kesepian hutan, lengang pertapa

(Sitor Sitomorang)

Puisi di atas menggunakan majas ....

a. sinekdoke b. hiperbola

c. personifikasi d. eufemisme

e. metonimia

8. Bacalah ilustrasi berikut!

Beberapa kritikus sastra menyebut beliau penyair terbesar sesudah Chairil Anwar. Paling

tidak, beliau adalah penyair penting sejak tahun 50-an hingga sekarang. Selain sebagai

seorang penyair, beliau dikenal sebagai dramawan. Beliau juga sudah memprofesikan

pembaca puisi. Kumpulan puisinya antara lain “Blues untuk Bonny,” Sajak-Sajak Sepatu

Tua.”

Penyair yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah ....

a. Amir Hamzah b. Sitor Situmorang

c. Taufiq Ismail d. W.S. Rendra

e. Sutardji Qozoum Bachri

9. Bacalah penggalan resensi berikut!

Rupanya pesan “Ayah” kepada “Aku” yang ditempatkan pada bagian akhir cerita ini

merupakan pesan

penting yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Apa yang dikatakan

“Ayah” kepada “aku”

boleh dikatakan cara lain untuk mengatakan, “Janganlah kamu – generasi muda – bekerja

untuk Belanda

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 56 -

Page 57: Modul Kelas XII IPB Sastra

sebab kelak kamu akan terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan

hati nurani dan

kamu akan membenarkan ketidakadilan”.

Unsur karya sastra yang diungkapkan dalam penggalan resensi di atas adalah ....

a. tema b. Amanat c. Alur d. Latar e. penokohan

تامك .10 راج اد كال دحولو

Kalimat di atas berbunyi :

a.dahulu kuno ada raja temanku d. dahulu kala ada raja tamak

b. di hulu kalu ada raja tembak edahulu kala ada raja yang tamak

c.dahulu kita tak tamak

11. Penulisan kata menerima dalam Arab Melayu adalah:

a. متريما

b. منريم

c. مينريما

d. منرما

e. منرمها

12. Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 12, 13, 14, 15 !

حيم الر ارحمن الله بسم

. - موغجك كنجال كتك سواتو كنجال سواوقر دوغن برسهبة قور قور سواوقر اد دهالو جامن فد

- . . دا- دافت كنجال قور قور قوجرداكءن بركت توتفي كتث مونغ يغ اق فستا لر لومبا قور قور

سوغبوغ. تيدك اي ايت سيات مالي ماالو سيغت كنجال . كالهكان

13. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah berikut ini kecuali,

a. Kancil dan Buaya d. Kura-kura dan Buaya

b. Kancil dan Harimau e. Kancil dan kura-kura

c. Kura-kura dan Harimau

14. Konflik dalam cerita tersebut ialah...

a. Kancil yang tidak mau diajak pergi

b. Kancil yang pemurah sehingga di tipu

c. Kancil yang menantang kura-kura

d. Kura-kura sakit hati

e. Kura-kura yan g merasa tertipu

15.Watak Kancil dalam cerita tersebut adalah..

a.Periang b. Cerdik c. Pengasih d. Sombong e. Kikir

16. Penulisan aksara Arab Melayu : Kancil yang menantang kura-kura lomba lari yaitu:

a. - قور قور مونلنتغ كنجال

b. - الر قورلومب قور مونلنتغ كنجال

c. - الر قورلومب قور مونلنتغ يغ كنجال

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 57 -

Page 58: Modul Kelas XII IPB Sastra

d. - الر قورلومب قور مونلنتغ

e. - كنجال الر قورلومب قور مونلنتغ

16. Kamu khawatir aku akan mati karena kehilangan cincin itu?

Nimah mengangguk pelan. Nyonya majikan tersenyum, “Itu hanya takhayul, Mah.” Yang

menentukan kematian manusia bukan benda-benda, tapi Tuhan. Nimah mengangguk

hatinya terharu dan terenyuh oleh kebaikan nyonya majikannya. Dia jadi menyesal karena

sempat memiliki pikiran buruk untuk mengambil barang-barang berharga milik majikan.

Latar budaya yang terkandung dalam penggalan prosa di atas ialah ....

a. ketakutan orang menghadapi ajalnya

b. ketegaran iman dalam menghadapi cobaan

c. kebiasaan majikan berburuk sangka kepada pembantunya

d. keihlasan manusia untuk menerima takdir tentang hidup matinya

e. keyakinan hilangnya benda bertuah merupakan isyarat datangnya malapetaka

17. Dalam penjara, Guru Isa juga bingung oleh ketakutannya. Untuk membongkar rahasia

perjuangan ia takut kepada kawan-kawannya sedangkan untuk bungkam juga takut

disiksa.Tapi ia memilih tetap bungkam meskipun disiksa. Ketika dipertemukan dengan

Hazildalam suatu interogasi, tahulah ia bahwa Hazil yang katanya gagah berani justru

telah buka mulut. Peristiwa itulah yang membuat Guru Isa menemukan jati dirinya.

Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerita di atas adalah ....

a. ketakutan yang mendorong pengkhianatan

b. keberanian untuk menanggung penderitaan

c. kecurangan demi keselamatan

d. kebohongan karena ketakutan

e. keteguhan hati dalam

18. Satilawati : Engkau Pengarang?

Ishak : (terkejut) Mengapa? ... (mengeluh)Ah engkau juga.

Satilawati : ... sedikit diserang kritik orang, engkau hendak melarikan diri. Untuk menjaga

nama supaya jangan merosot. Aku sudah maklum.

Ishak : (sambil menunjuk ke kanan). Pergi dariku. Kau pun boleh memusuhiku.

Untuk cita-cita, aku bersedia mengorbankan segalanya.

Unsur intrinsik yang paling menonjol dalam penggalan drama di atas ialah ....

a. perwatakan b. latar

c. tema d. alur

e. sudut pandang

19. Hatinya panas. Rasa cemburunya bangkit. Suatu kewajaran, sebagai perempuan dan

sebagai istri jika diamuk rasa seperti itu.

Cemburu dan marah yang hebat menyebabkan ia tidak menyadari bahwa laki-laki

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 58 -

Page 59: Modul Kelas XII IPB Sastra

yang dinantinya sudah berdiri di muka pintu. Baru ketika terdengar namanya dipanggil, ia

melihat suaminya bersandar di situ. Tubuhnya tampak lesu. Pakaian lusuh dengan bekas-

bekas darah. Muka serta tangannya penuh dengan luka.

“Kenapa, Pak?” tanyanya dengan penuh kecemasan. Lenyaplah marah dan cemburunya

melihat keadaan seperti itu.

“Aku terseret arus ketika menyeberang sungai dan datang banjir tiba-tiba,” jawab

suaminya dengan suara pelan sambil terus tunduk.

Unsur yang menonjol dalam penggalan kutipan cerpen di atas adalah ....

a. tema b. latar tempat dan waktu

c. sudut pandang d. amanat

e. alur sorot balik

20. Doa Seorang Pencuri

Rabbi,

Tuhan kami

Tuhan kaum yang disakiti

Diganggu lapar selalu

Aku pencuri

Kaliber teri

Ketagihan kopi

Dan takut benar sama mati

Menunggu lena sang malam

Kalau-kalau pintu lupa dikunci

...

Bintang Dini (Muhammad Ali)

Unsur intristik yang menonjol dari penggalan puisi di atas ialah ….

a. rima b. Diksi c. bait d. Larik e. ritme

21. ULURKAN TANGANMU

(Judul sumber: Dame la mano)

Karya: Gabriela Mistral

Ulurkan tanganmu dan ‘kan berdansa kita,

ulurkan tanganmu dan ku’kan kau cinta.

Berdua ‘kan serupa sekuntum bunga

serupa sekuntum bunga, itu saja…

Berdua ‘kan senandungkan satu syair,

dalam irama yang sama kau ‘kan berdansa.

Bagai sebutir gandum ‘kan bergelinding kita,

bagai sebutir gandum, itu saja…

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 59 -

Page 60: Modul Kelas XII IPB Sastra

Namamu Mawar dan aku Harapan,

tapi namamu ‘kan lepas dari ingatanmu,

sebab kita ‘kan berpadu, satu dansa

di bukit dan itu saja…

Maksud puisi di atas adalah ........

a. Kalau berdansa harus berdua d. Berdansalah dengan pasanganmu

b. Hidup berdua itu indah e. Kita akan selalu bersama

c. Hidup ini isi dengan kegembiraan

22. Puisi terjemahan pada nomor 21 mengutamakan....

a. sajak b. Isi c. diksi

d. bentuk e. tipografi

23. Lihat...! Kepak sayap kecil

Membawa si bulu indah kian kemari

Yang tiada dapat pergi dari jeratan jeruji

..................................................................

(Wiwiet)

Puisi di atas menggambarkan....

a. burung dalam sangkar d. burung di dalam jeruji

b. penjahat dalam sel e. orang yang terkena musibah

c. burung yang diperjualbelikan

24.Hal-hal di bawah ini harus diperhatikan dalam menulis sebuah cerita pendek, kecuali....

a. latar belakang kehidupan pengarang yang digunakan sebagai acuan cerita

b. pengisahan yang berpedoman pada tahap-tahap penceritaan

c. penggambaran tokoh dan perwatakan yang sesuai dengan tema cerita

d. penggambaran latar cerita yang sesuai dengan tujuan cerita

e. kejelasan rumusan tema dan ide-ide pendukung

25. Setelah gagal mendapat berkat kenduri di bagian hulu dan hilir itu, pulsnglsh si Lebai

dengan hati sangat kecewa, lalu, si lebai itu mengambil kail untuk mencari ikan untuk

lauk ataupun dijual. Ketika mengail ia membawa nasi dan sambal belacan yang ditaruh di

dalam tabung, dan anjing perburuan. Semuanya dimasukkan ke dalam sampan, lalu

mengail. Ketika perut lapar, dibukanya nasi dan diketuk-ketuknya tabung sambalnya itu.

Terpaculah sambal itu ke dalam air. Ketika lebai itu menundukkan kepalanya dan

menjeluk ke dalam air untuk mengambil sambalnya, anjingnya melompat makan nasi. Jadi

terlepaslah semua hajatnya sehingga orang mengatakannya Lebai Malang.

Bagian terakhir dari kisah Lebai Malang itu hendak memberikan pengajaran kepada kita

bahwa....

a. orang yang bodoh selalu mengalami kemalangan.

b. Untung dan malang merupakan bagian dai kehidupan manusia.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 60 -

Page 61: Modul Kelas XII IPB Sastra

c. Orang yang tamak akan menderita kemalanagn oleh ketamakannya sendiri

d. Dalam kehidupan ini memang sering dijumpai hal-hal penuh kelucuan

e. Orag harus bersyukur atas segala apa yang sudah diterima

26. Judul cerita di bawah ini yang bukan karya sastra Melayu Kalsik adala...

a. Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi

b. Hikayat Bayan Budiman

c. Hikayat Si Miskin

d. Hikaat Malin Deman

e. Hikayat Hang Tuah

27. Begitulah kalau ada yang sakit aku juga yang merawatnya. Dan di waktu malam-malam

yang damai, mereka minta hiburan. Dan mereka dapat melupakan segala hal yang

mencekam. Dan di waktu itu, aku sering merasakan jumlah tanganku masih kurang. Aku

mau tanganku lebih banyak lagi. Kalau boleh sebanyak jari.

Tokoh aku pada penggalan cerpen tersebut….

A. berjiwa pembantu D. berjiwa sosial

B. perawat yang baik E. suka bekerja

C. dermawan sejati

28. Akhirnya peluit pun dibunyikan

Buat penghabisan kali kugenggam jarimu

Lewat celah kaca

Lalu perlahan-lahan jarak antara kita

Mengembang jua

Dan tinggallah rel-rel, peron, dan lampu

Yang menggigil di angin senja.

Kesan yang didapat dari puisi tersebut….

A. Kesedihan hati sepasang remaja yang berpisah.

B. Kegembiraan perjumpaan di stasiun.

C. Kemesraan dan kerinduan seorang gadis.

D. Suasana sepi dan sunyi di stasiun.

E. Kekecewaan seseorang yang menunggu kekasihnya di stasiun

29. …….

Kami sudah coba apa yang kami bisa.

Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa.

Kami telah beri kami punya jiwa.

Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa.

Isi penggalan puisi tersebut tentang…..

A. kegagalan D. pekerjaan

B. kejiwaan E. perjuangan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 61 -

Page 62: Modul Kelas XII IPB Sastra

C. perhitungan

30. Dalam Bus

(Sapardi Djoko Damono)

langit di kaca jendela bergoyang

terarah ke mana

wajah di kaca jendela yang dahulu juga

mengecil dalam pesona

sebermula adalah kata

baru perjalanan dari kota ke kota

demikian cepat

kita pun terperanjat: waktu henti ia tiada

Dalam puisi di atas dapat ditemukan majas.....

a. parsprototo d. personifikasi

b. alusio e. metafora

c. perumpamaan

31. Seseorang dengan kejenuhannya akhirnya dia tidak bisa berpikir lagi dengan tenang dan

penuh pertimbangan, sehingga dia putus asa.

Jika permasalahan di atas ditulis ke dalam larik puisi yang paling tepat adalah ........

a. Bunuh saja aku dengan pedang

b. Lebih baik aku mati saja

c. Rupanya semua ini telah berakhir

d. Perasaanku mati perlahan-lahan

e. Percuma saja aku mati

32. “Orang miskin sebernarnya lebih ehbat daripada orang kaya. Semua orang siap menjadi

orang kaya tapi tak ada orang yang siap menjadi orang miskin. Karena untuk menjadi

orang miskin diperlukan jiwa yang sangat kuat. Jiwa yang sangat kuat diperlukan untuk

menampung pengalaman-pengalaman besar. Itulah maka orang-orang miskin, kaya akan

pengalaman besar. Suatu kalangan yang hampir selalu dihindari oleh orang-orang kaya.”

(Lapar : Aspar Azhar)

Masalah yang diangkat dari kutipan cerpen di atas adalah...

a. pertentangan politik d.

kesenjangan sosial

b. peradaban baru

e. pendidkan moral

c. pemahaman keagamaan

33. Seorang laki-laki kurus bermata liar, hitam karena debu, dengan ransel dari kulit pohon

yang dipikulnya dengan bilah, ikut ke dalam kelompok gedung itu. Rambutnya yang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 62 -

Page 63: Modul Kelas XII IPB Sastra

panjang dan kaku itu belum ada putihnya, tapi jenggotnya yang brewok kemerah-merahan

itu mulai beruban. Itulah Dokter Yuri Zhivago.

(Dr. Zhivago karya Boris Pasternak terjemahan Trisno Sumardjo)

Penggambaran watak tokoh dalam kutipan novel di atas dilakukan dengan ....

a. pikiran-pikiran tokoh d. lingkungan sekitar tokoh

b. penjelasan langsung e. dialog antar-tokoh

c. tanggapan tokoh lain

34. “Sedari muda aku menjaga surau ini bukan? Tak kuingat punya istri, punya anak,

punya keluarga sperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikir hidupku sendiri, aku tak ingin

cari kaya, bikin rumah, segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Alah

Subahana Wattaala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain, lalat seekorpun enggan aku

membunuhnya, tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk....”

Penggalan cerita di atas diambil dari cerpen yang berjudul..

a. Ketika Tuhan Tak percaya karya Abdul Syukur

b. Belenggu karya Armyn Pane

c. Robohnya Surau Kami karya A.A.Navis

d. Dian yang Tak Kunjung Padam karya STA

e. Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini

35. Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah...

a. konflik terbuka antara dua tokoh

b. konflik terbuka antara banyak tokoh

c. konflik tertutup dalam diri tokoh

d. konflik campuran

e. konflik sosial yang terbuka antara tokoh satu dengan yang lain

36. Madrasah Muhammadiyah

(Mahatmanto)

Gedung ini

Telah beberapa lama dahulu

Kutinggalkan pergi

.............................................

Ah.....

Guru lama berlalu

Pelajar lama terlantar

Mereka pergi berjuang, bertempur

Tetapi dimana pula mereka gugur?

Makana kata mereka gugur dalam puisi di atas adalah...

a. kematian pahlawan yang membela Muhammadiyah

b. kematian guru dan pelajar Muhammadiyah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 63 -

Page 64: Modul Kelas XII IPB Sastra

c. kematian pelajar Muhammadiyah

d. kematian guru Muhammadiyah

e. kematian pahlawan di lingkungan Muhammadiyah

37. Shinji memasukkan tangannya ke dalam saku dalam jumpenya. Tapi uang itu tak ada di

sana! Ia mencarinya dalam saku merasa pasti uang itu terjatuh di pantai. Tanpa kata ia

berlari ke luar rumah. Tak lama setelah Shinju berangkat, seseorang terdengar memanggil

dari depan rumah, ibu Shinji pergi ke pintu dan mendapatkan seorang gadis muda berdiri

di lorong gelap. “Shinji-san adakah di rumah?

“Baru sja ia pulang, tpi sudah keluar lagi.”

“Saya menemukan ini di tepi pantai, dan karena tertulis nama Shinji-san disitu....

“Oh alangkah bainya kamu, Nak. Tentulah Shinji mencarinya.”

(Senandung Ombak karya Yukio Mikima terjemahan Ayatrohaedi)

Latar yang tampak dalam petikan novel di atas adalah...

a. rumah c. pantai e. di warung

b. kantor d.lorong rumah

38. Dari Ambon menuju Demak,

Singgah sebentar di Semarang.

Si Jalil mencuri kerak,

...

a. membawa kayu dan parang makan bersama di atar karang

b. hitam mukanya kena arang luka wajahnya terbayang-bayang

c. sedih mendapat kunang-kunang

39. Pusat penceritaan disebut juga dengan...

a. sudut pandang b. point of view

c. penokohan d. a dan b benar

e. a, b, dan c benar  

40. Bacalah kutipan berikut!

Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan

berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh

menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki

merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah

berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat

hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru

yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat

kepada siapa juapun.

(S.T Alisyahbana: Layar Terkembang )

Berdasarkan kutipan di atas, tokoh utama roman tersebut adalah ....

a. Hanafi, Rafiah, dan Corry

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 64 -

Page 65: Modul Kelas XII IPB Sastra

b. Siti Nurbaya, Samsul Bahri, dan Datuk Maringgi

c. Sutan, Wak Katok, Pak Haji

d. Tuti, Maria, dan Yusuf

e. Mariamin, Sutan, Yusuf

41. Termasuk jenis drama di Indonesia :

a. Kabuki b. Ketoprak c. Tarling

d. Wayang Golek e.Trubador

42. Sekali berarti

Sudah itu mati

Keindahan puisi ini terletak pada

a. Irama b. Pesan c. Isi

d. Kesederhanaan kata e. Semua pilihan jawaban benar

43. Bacalah puisi berikut!

Meski kini

Mampu aku berdiri, berjalan sendiri

Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu

Ibu ........

Pernyataan yang merupakan isi puisi tersebut adalah ........

a. Sesukses apapun seorang anak tetap membutuhkan kasih sayang ibu.

b. Meskipun bisa berdiri dan berjalan, seorang anak tetap membutuhkan ibunya.

c. Kasih sayang ibu mampu membuat anaknya berdiri dan berjalan.

d. Seorang ibu tetap membutuhkan kasih sayang dari anaknya

44. Perhatikan penggalan puisi berikut!

Dendang Sayang

Aku tutup rapat pintu dan jendela

untuk tidak tahu lagi derita

dibawa angin dan cahaya

Tapi kembang hitam dan awan hitam

terselip selalu di tali rebab menikam

...

(Ramadhan K.H.)

Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan puisi tersebut adalah ...

a. tema b. Tokoh c. Rima d. Latar e. amanat

45. Bacalah puisi berikut!

Ombak memecah di tepi pantai

Angin berhembus lemah-lembut

Puncak kelapa melambai-lambai

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 65 -

Page 66: Modul Kelas XII IPB Sastra

Di ruang angkasa awan bergelut

Puisi tersebut menggunakan majas ....

a. metafora b. Asosiasi c. litotes

d. eufemisme e. personifikasi

46. Bacalah puisi berikut!

Daun-daun Gugur Lagi

Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah

melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar

ada tangis murai beriuhan, dan ada kegirisan terkurung

daun-daun itu gugur, daun-daun itu gugur lagi

rebah ke pangkuan pertiwi yang belum henti membalut luka

kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora

seakan tak akan dihentikan

....

Iyut Fitra

Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah ...

a. Renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri ini.

b. Kita jangan melupakan jasa perjuangan para pahlawan.

c. Hendaknya kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini.

d. Janganlah menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan.

e. Negeri ini jangan dibuat terus kacau dan tidak aman

47. Bacalah puisi berikut!

AKU

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

...

(Chairil Anwar)

Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah ....

a. sedih b. Gelisah c. takut

d. semangat e. sepi

48. Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Senyumnya terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 66 -

Page 67: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayaan riang

(Gadis Peminta-minta, Toto Sudarto Bachtiar)

Suasana yang tergambar dalam puisi di atas adalah ....

a. gelisah b. Gembira c. resah

d. kacau e. iba

49. UNTUK KITA RENUNGKAN

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih

Suci lahir dan di dalam batin

Tengoklah ke dalam sebelum bicara

Singkirkan debu yang masih melekat

O, singkirkan debu yang masih melekat

(Ebiet G. Ade)

Kata debu dalam bait puisi di atas bermakna ....

a. kekhawatiran b. Kekacauan c. Kebimbangan

d. kemunafikan e. kelalaian

50. Di tiang barat lentera mengerjap dalam basah

Anak perempuan itu dua tahun, melengkap dalam pangkuan.

Malam makin lembab, kuning gemetar lampu stasiun.

Kakaknya masih menyanyi Satu Tujuh Delapan Tahun.

(Stasiun Tugu, oleh Taufik Ismail )

Amanat pengarang dalam penggalan puisi di atas adalah ...

a. Ibu yang menyayangi anaknya.  

b. Seorang anak yang bersemangat.  

c..Dua orang anak bersama ibunya.  

d. Keadaan sudah larut malam.  

e. Air hujan baru saja turun. 

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 67 -

Page 68: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu hal yang terdapat

dalam puisi terjemahan yang dilisankan.

Menganalisis Sikap Penyair dalam Puisi Terjemahan yang Dilisankan

Menganalisis sikap penyair kadang membutuhkan kejelian dan daya simak yang tinggi untuk

memahami isi dan makna puisi yang dilisankan. Kalau ada kegilaan adalah kegilaan kreatif.

Dengan kreativitas, kegilaan menciptaan dan menganalisis dimungkinkan. Dengan kegilaan

pula dapat dikecap capaian- capaian artistik sebuah sajak. Penyair terkadang seperti orang

“gila” (gila dalam tanda kutip). Artinya, di tengah-tengah masyarakatnya penyair acap tampil

anormaly, menyendiri, mengasingkan diri dari interaksi massif, dan secara personal

menampilkan sosok yang sering “nyleneh”, aneh, dan sulit dipahami.

Tidak semua penyair yang dapat menciptakan sebuah puisi atau bahkan beratus-ratus puisi

dapat melisankan puisinya dengan baik. Apalagi bila puisi yang dilisankan adalah puisi

terjemahan. Kemampuan untuk memhami isi dan makna yang diinginkan penyair perlu

diperhatikan.

Hanya beberapa penyair yang dapat menyihir pendengar dengan puisi yang dilisankannya,

sebut saja WS.Rendra yag dijuluki ”Burung Merak”. Caranya melisankan puisi dapat

menghipnotis pendengar dengan lantunan suara yang indah dan mempesona. Anda sudah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 68 -

KOMPETENSI DASAR : 6.1 Menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu hal yang terdapat dalam puisi terjemahan yang dilisankanINDIKATOR : Menentukan isi puisi terjemahan yang dibacakan Menentukan tema dengan bukti yang mendukungMenentukan sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisi

terjemahan Menjelaskan amanat/ pesan dalam puisi terjemahanMenentukan amanat/pesan penyair, baik yang tersurat maupun yang tersirat

MODUL MATA PELAJARAN SASTRA INDONESIAXII BAHASA/SMT 2

Page 69: Modul Kelas XII IPB Sastra

mempelajari sikap dalam penuangan puisi terjemahan yang dilisankan, sekarang tugas Anda

adalah menganalisis sikap penyair di atas dengan objektif ditinjau dari aspek-aspek berikut!

1. Pandangan penyair!

2. Kehidupan sosialnya!

3. Keagamaannya !

4. Keleluasaan berpikir dan berimajinasinya!

5.Carilah puisi karya Rendra atau penyair lain. Kemudian analisislah sikap penyair tersebut

dari syair-syair yang ditulisnya

DILEMA PILIHAN KATA DI DALAM PENERJEMAHAN

Penerjemah dalam menjalankan perannya sebagai komunikator antara penulis dan pembaca

seringkali menghadapi berbagai masalah . Penerjemah selalu berusaha menampilkan seutuh

mungkin pikiran penulis, tanpa melupakan kewajaran pengungkapannya di dalam bahasa di

dalam sasaran, di dalam hal ini bahasa Indonesia. Masalah itu antara lain bisa menyangkut

struktur kalimat atau pilihan kosakata. Sebagian penerjemah memilih menggunakan kosakata

pinjaman dari bahasa asing karena dianggap lebih mencerminkan pesannya, dan tidak

menggunakan kosakata bahasa Indonesia karena menganggap ada yang "hilang" dan tak

tersampaikan. Sebaliknya ada penerjemah yang merasa mempunyai misi untuk menggali

kosakata bahasa Indonesia sehingga berusaha tidak menggunakan kata-kata pinjaman .

Sebagian lagi penerjemah berusaha menciptakan kata atau istilah yang dianggapnya "pas"

untuk mengungkapkan ide yang ingin disampaikannya, sekaligus menjalankan misinya

memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Penerjemah biasanya telah menimbang-nimbang

baik buruk, untung ruginya. Istilah baru, akankah memperlancar penyampaian ide, atau

bahkan menghambat? Istilah pinjaman , tidakkah itu sekedar jalan pintas untuk mempercepat

penerjemahan? Menggali kosakata Indonesia? Jangan-jangan justru tidak dipahami

masyarakat bahasa Indonesia sendiri karena sudah terbiasa dengan kosakata "Ingdonesia

(Inggris-Indonesia)"? Yang manakah yang sebaiknya dilakukan?

Bacalah puisi terjemahan berikut!

PERSAHABATAN

Karya Kahlil Gibran

Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah

kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.

Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima

kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.

Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila

dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu

sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 69 -

Page 70: Modul Kelas XII IPB Sastra

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena

tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan

terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi

dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi

seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena

kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi

sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.

Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam

membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!

Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.

Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.

Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah

segar kehidupan.

Tagihan 1

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apakah yang dimaksud dengan puisi terjemahan?

...........................................................................................................................................

2. Menerjemahkan puisi dengan prosa tentu berbeda, jelaskan perbedaan tersebut!

...........................................................................................................................................

3. Apa misi yang diemban oleh seorang penerjemah puisi!

...........................................................................................................................................

4. Menurutmu apakah masalah yang dialami seorang penerjemah puisi ketika

menerjemahkan puisi ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai EYD!

...........................................................................................................................................

5. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seorang penerjemah puisi!

B. Kajilah mengenai puisi terjemahan berikut dari segi isi puisi, tema dengan bukti yang

mendukung, sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisinya!

WAKTU

Karya Kahlil Gibran

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….

Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 70 -

Page 71: Modul Kelas XII IPB Sastra

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu

menurut jam dan musim.

Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan

menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,

Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.

Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang

semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?

Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam

inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan

kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika

di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim

merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan

kenangan dan masa depan dengan kerinduan.

Tempat mengerjakan

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 71 -

Page 72: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan

yang dilisankan.

Menilai Penghayatan Penyair Terhadap Puisi Terjemahan

Setelah Anda menemukan kumpulan puisi-puisi pada pelajaran sebelumnya. Hal yang sama

juga terjadi pada puisi terjemahan, yang membedakan hanyalah konteks dan penghayatan

penyair tersebut. Oleh karena itu, berilah penilaian terhadap salah satu puisi terjemahan yang

dilisankan oleh Anda atau teman Anda!

Perhatikan puisi terjemahan berikut!

Sick Rose

o rose thou art sick

the invisible worm

that flies in the night

in the howling storm:

has found out thy bed

of crimson joy

and his dark secret love

does thy life destroy

by William Blake

Mawar yang Terenggut

O Mawar kamu sakit

cacing misterius

yang terbang di kelamnya malam

di dalam badai yang menderu

telah menemukan peraduan kenikmatan yang tak terperikan

dalih cintanya

membuat hidupmu luluh lantak

Alih bahasa R. Wijaya

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 72 -

KOMPETENSI DASAR : 6.2 Menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankanINDIKATOR : Menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan berdasarkan isi, tema,

sikap, dan amanatMenentukan suasana dalam puisi (sedih, haru, marah, berontak, dsb.)Memberikan tanggapan/komentar secara lisan/tulis terhadap pembacaan puisi

Page 73: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tema puisi di atas adalah hilangnya kesucian atau keperawanan yang menghancurkan

kehidupan seorang wanita. Dikisahkan seorang wanita yang jatuh cinta dengan seorang lelaki

dambaan hatinya. Wanita itu rela melakukan apasaja untuk membuat lelaki itu bahagia. Pada

malam yang kelam dan gelap buta, perempuan itu memberikan segala- gala miliknya

(kesuciannya). Namun malang bagi perempuan itu, lelaki pujaannya pergi setelah menghisap

sari madunya dan meninggalkan luka yang dalam sehingga membuat hidup si perempuan

luluh lantak.

Pelatihan

1. Carilah satu puisi terjemahan!

2. Mintalah temanmu untuk membacakan dengan lisan!

3. Nilailah penghayatan yang dilakukan teman Anda!

4. Dengarkan dengan saksama pembacaan dan penghayatan teman Anda!

5. Lakukan hal yang sama dengan objek yang lain untuk memperkaya wawasan imajinatif dan

kreativitas Anda!

Bacalah puisi terjemahan berikut secara bergiliran dan berikan tanggapan pembacaan

puisi terjemahan mengenai penghayatan penyair!

Oh Bumi, Nantikan Daku

(Judul sumber: Oh tierra, espérame)Karya: Pablo Neruda by Yohanes Manhitu

Pulangkan daku, oh mentari,

ke takdir kasapku,

hujan hutan tua,

kembalikan padaku aroma dan pedang-pedang

yang lepas dari angkasa,

kedamaian sunyi padang rumput dan karang,

kelembapan tepi-tepi sungai,

bau pohon cemara,

angin yang riang laksana jantung

yang berdetak di tengah sesak kegelisahan

araucaria yang besar.

Bumi, kembalikan padaku kado-kado sejatimu,

menara-menara kesunyian yang dahulu

menjulang dari ketakziman akar-akar mereka

kuingin kembali jadi sosok masa silamku

dan belajar untuk berpaling dari bisikan kalbu

bahwa di antara segala sosok alamiah

aku mungkin hidup atau hadapi maut

tak mengapa jadi satu batu baru, batu kelam

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 73 -

Page 74: Modul Kelas XII IPB Sastra

batu sejati yang hanyut oleh sungai

Tagihan 1

1. Bagaimanakah suasana yang tergambar dari puisi terjemahan di atas? Berikan

alasanmu dengan mengutip ungkapan dalam puisi tersebut!

...........................................................................................................................................

2. Apakah suasana yang tergambar mencerminkan sikap penyair dalam puisi terjemahan

tersebut!

...........................................................................................................................................

3. Bagaimanakah penggunaan ungkapan dan pilihan kata dalam puisi terjemahan

tersebut? Apakah penggunaanya baik dan sesuai dengan kosakata bahasa Indonesia?

...........................................................................................................................................

4. Tahukah kamu siapakah Pablo Naruda tersebut!

...........................................................................................................................................

5. Berikan komentarmu terhadap isi puisi terjemahan di atas

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 74 -

Page 75: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama

Indonesia dengan prosa naratif drama terjemahan

Prosa Naratif Drama Indonesia dan Terjemahan

Membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa

naratif drama terjemahan

1. Menentukan Tema Drama

Menulis naskah drama sebenarnya tidaklah berbeda dengan mengarang jenis-jenis karangan

yang lain. Sebelum menulis naskah drama, hendaknya mengetahui unsur-unsur yang ada

dalam naskah drama tersebut.

a. Tema, adalah ide dasar dalam sebuah cerita.

b. Plot, yaitu rangkaian cerita yang meliputi pemaparan, konflik, klimaks, anti klimaks, dan

penyelesaian.

c. Penokohan, yaitu penggambaran karakter para tokoh.

d. Dialog, yaitu parcakapan yang dilakukan oleh para tokoh dengan tambahan improvisasi.

2. Merumuskan Judul Berdasarkan Tema

Dalam karang-mengarang, termasuk jasa penulisan naskah drama, temalah yang kita

tentukan lebih dahulu bukan judul. Tema merupakan garis besar isi cerita. Dengan tema yang

sudah ditentukan, dapat dirumuskan judul karangannya.

Rangkaian cerita harus mengkover dan mengungkapkan tema yang sudah ditentukan dan

naskah drama tersebut harus diberi judul yang sesuai. Judul harus mencerminkan isi cerita. Isi

cerita harus sesuai dengan tema, sehingga judul pun dapat dirumuskan berdasarkan tema.

3. Membuat Kerangka Cerita Drama dalam Bentuk Pembabakan

Sebuah cerpen atau novel tersusun atas bab-bab. Akan tetapi, dalam drama disusun dalam

bentuk pembabakan. Tiap-tiap babak mempunyai keterkaitan cerita yang sangat erat. Pada

umumnya, drama terdiri atas 3-10 babak. Babak-babakdrama mengikuti alur cerita yang

mengandung perkenalan tokoh, cerita menyuguhkan problem-problem, muncul tokoh

antagonis yang berkonflik dengan tokoh protagonis, seru dan menyenangkan. Konflik makin

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 75 -

KOMPETENSI DASAR :7.1 Menjelaskan tema, plot, tokoh, dan perwatakan ragam sastra prosa naratif Indonesia dan terjemahan dalam diskusi kelompok

INDIKATOR : Menentukan tema, plot,tokoh, dan perwatakan dalam prosa naratif drama Indonesia Menentukan tema, plot, tokoh, dan perwatakan dalam prosa naratif drama terjemahanMembandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa

naratif drama terjemahan

Page 76: Modul Kelas XII IPB Sastra

lama makin panas menjadi klimaks. Klimaks menurun berupa peleraian, menjadi antiklimaks

diakhiri dengan penyelesaian.

Anda sudah mempelajari cara membuat kerangka cerita drama dalam bentuk pembabakan

asahlah kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah di bawah ini!

Berdasarkan tema dan judul yang telah ditentukan, coba susunlah kerangka cerita drama

dalam bentuk pembabakan! Kerangka ini nantinya dapat digunakan sebagai landasan dalam

penulisan naskah drama.

4. Teknik Menyusun Naskah Drama

Dalam penyusunan skenario/naskah drama terdapat penjelasan mengenai setting dan properti.

Penjelasan ini ditulis dalam teks drama dengan tanda kurung. Cerita mengalir dalam dialog

dan konflik antartokoh. Dalam penyusunan naskah drama, perlu memerhatikan hal-hal di

bawah ini.

a. Teknik Penyutradaraan

Sutradara adalah orang bertanggung jawab dalam pementasan drama. Ia bertugas

menghimpun para pemain dengan memberikan tes vokal dan penghayatan naskah.

Berdasarkan penilaian hasil tes tersebut, dapat menentukan kasting (pemilihan peran dalam

drama. Sutradara dengan tekun dan kreatif melatih para aktor dan aktris membaca, menghafal,

dan mengaktingkan naskah.

b. Teknik Percakapan

Teknik ini berupa penghafalan naskah yang diwujudkan dengan dialog-dialog antartokoh.

Pelafalan/pengucapan kata-kata disesuaikan dengan karakter tokoh-tokoh yang diperankan.

c. Teknik Pemeranan

Tugas sutradara untuk melatih para pemain memerankan kasting yang telah ditentukan

dengan olah vokal, mimik, dan pantomimik yang sesuai.

d. Teknik Pementasan Panggung

Sutradara menggelar pementasan di atas panggung yang didesain sesuai dengan suasana

cerita, didukung oleh dekorasi, interior dan eksterior yang selaras, serta diperkuat dengan tata

lampu yang memperkuat penyampaian

cerita.

e. Teknik Penyusunan Format

Format drama disusun dalam dialog dan konflik antartokoh dalam menggulirkan cerita.

Pemikiran pentas drama terdiri atas berikut ini.

1) Penyutradaraan

Bagaimana sutradara mengorganisasi dan mengkoordinasi pementasan.

2) Pemeranan

Bagaimana para pemain menampilkan akting membawakan tokoh-tokoh yang dipercayakan

kepadanya.

3) Pemvokalan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 76 -

Page 77: Modul Kelas XII IPB Sastra

Membahas bagaimana para pemain mengucapkan prolog, dialog, epilog, konflik secara benar,

tenang, jelas, dan fasih, sehingga penonton benar-benar menikmati untaian cerita yang

disuguhkan.

5. Menetapkan Pelaku Drama Sesuai Tuntutan Skenario

Salah satu tugas penyutradaraan adalah kasting, yakni sutradara menetapkan pelaku/pemeran

tokoh sesuai tuntutan skenario. Dalam kerja ini sutradara tersebut mengupayakan agar para

pemain membawakan perannya secara menarik, mengikuti apa yang dikehendaki oleh naskah

drama. Jangan sampai karakter tokoh, dialog, konflik, dan untaian cerita yang tersaji dalam

pementasan berbeda atau bergeser dari yang ada dalam teks. Setiap pemain drama diharapkan

dapat membawakan peran apa saja, sehingga ia dikenal sebagai pemain watak. Pemain watak

yang terkenal dalam dunia hiburan di Indonesia adalah Deddy Mizwar. Ia sangat piawai

berperan sebagai Sunan Kalijaga, Jenderal Nagabonar, seorang wartawan dalam Kejarlah

Daku Kau Kutangkap, Machtino

dalam Ari Hanggara.

Setelah Anda menentukan tema, judul, dan membuat kerangka naskah drama, cobalah

mengembangkan menjadi sebuah naskah drama yang utuh! Kerjakan di rumah dan

kumpulkan pada pertemuan berikutnya!

Setelah itu, Guru akan memilih karya terbaik untuk dipentaskan di depan kelas.

Stansa berarti puisi yang terdiri dari 8 baris. Stansa berbeda dengan oktaf, karena oktaf dapat

terdiri dari 16 atau 24 baris. Aturan pembarisan dalam oktaf adalah 8 baris untuk tiap bait,

sedangkan dalam stansa seluruh puisi itu hanya terdiri atas 8 baris.

Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas

dengan menggunaka percakapan dan action dihadapan penonton.

Pelatihan

Setelah Anda menentukan tema, coba pilih tema yang akan dikembangkan menjadi teks

drama!

Perhatikan kutipan dialog naskah dari Albert Camus yang sudah diterjemahkan

oleh Ahmad Asnawi di bawah ini!

(CALIGULA masuk diam-diam dari kiri. Kakinya penuh lumpur, bajunya kotor, rambutnya

basah, pandangannya nanar. Dia beberapa kali mengangkat tangannya ke mulut. Kemudian

dia mendekati cermin, berhenti tiba-tiba ketika melihat bayanganya dalam cermin. Setelah

menggumamkan bebebrapa kata yang tak jelas, dia duduk di kanan, membiarkan tangannya

lunglai di antara mulutnya.HELICON masuk, di sebelah kiri. Setelah melihat CALIGULA,

dia berhenti di sudut belakang panggung dan memperhatikan dia diam-diam. CALIGULA

menoleh dan melihat dia. Hening sejenak.)

HELICON (melintasi panggung) : Selamat pagi, Caius.

CALIGULA (dengan nada datar) : Selamat pagi, Helicon. (Hening sejenak.)

HELICON : Anda tampak lelah.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 77 -

Page 78: Modul Kelas XII IPB Sastra

CALIGULA : Cukup jauh kuberjalan.

HELICON : Yha, Anda pergi cukup lama. (Hening sejenak.)

CALIGULA : Sulit mencarinya.

HELICON : Apa yang sulit dicari?

CALIGULA : Apa yang aku kejar.

HELICON : Maksud Anda?

CALIGULA (dengan nada datar) : Bulan.

HELICON : Apa?

CALIGULA : yha aku menginginkan bulan.

HELICON : Ah….(Hening lagi. HELICON mendekati CALIGULA.) Mengapa Anda

menginginkannya?

CALIGULA : Ah… itu salah satu hal yang belum kudapatkan.

HELICON : aku mengerti. Dan sekarang-sudahkah Anda melihatnya sampai puas?

CALIGULA : Belum. Aku tidak bisa memperolehnya.

HELICON : Sayang sekali!

CALIGULA : yha, dan itulah sebabnya aku merasa letih. (Diam. Kemudian) Helicon!

HELICON : yha, Caius?

CALIGULA : Rupanya, kamu mengira aku gila.

HELICON : Seperti Anda ketahui, aku tidak pernah

berpikir begitu.

CALIGULA : Ah, yha….Sekarang, dengarkan! Aku tidak gila; kenyataannya aku belum

pernah merasa begitu terang. Apa yang terjadi padaku sangat sederhana; aku

tiba-tiba merasakan adanya hasrat untuk mendapatkan hal-hal yang tidak

mungkin. Hanya itu. (Diam) Keadaanya sebagaimana adanya, menurutku,

sangat jauh dari memuaskan.

HELICON : Banyak orang berpendapat begitu.

CALIGULA : Itulah. Namun dulu aku tidak menyadari. Sekarang aku baru tahu. (masih

dengan nada datar). Sebenarnya, dunia kita ini, tidak bisa ditolerir. Itulah

sebabnya aku menginginkan bulan, atau kebahagiaan, atau kehidupan abadi-

sesuatu yang mungkin kedengaran gila, namun yang bukan bagian dari dunia

ini.

HELICON : Itu cukup bagus, dalam teori. Hanya, dalam praktek orang tidak dapat

merampungkannya sampai tuntas..........................

REFLEKSI

Anda sudah mempelajari cara menentukan tema drama, asahlah kemampuan Anda dengan

mengerjakan perintah di bawah ini!

Coba Anda tentukan tema untuk menuliskan sebuah naskah drama! Anda boleh menuliskan

lima tema di buku tugas!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 78 -

Page 79: Modul Kelas XII IPB Sastra

Arti Teater

Ada orang yang mengartikan teater sebagai “gedung pertunjukan”. Ada yang mengartikan

sebagai “panggung” (Stage). Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan

(auditorium).

Teater adalah segala tontonan yang di pertunjukan pada orang banyak, misalnya wayang

orang, ketoprak, ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, ragda, reog, lenong, topeng,

dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya.

Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi.

Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.

Istilah-istilah Drama

1. Arti Dramaturgi

Drama turgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama. Kata

drama berasal dari bahasa Yunani yaitu dramoai yang berarti berbuat, berlaku, beraksi,

bertindak dan sebagainya, dan “drama” berarti : perbuatan, tindakan. Ada orang yang

menganggap drama sebagai lakon yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan

sebagai sandiwara tragedi.

Formula Dramaturgi (4M)

yang dimaksud dengan formula dramaturgi atau 4M adalah :

M1 : Menghayalkan

M1 : Disini untuk pertama kali manusia/pengarang menghayalkan kisah : ada inspirasi-

inspirasi, ide-ide.

M2 : Menuliskan

M2 : Pengarang menyusun kisah yang sama untuk kedua kalinya pengarang menulis kisah

M3 : Memainkan

M3 : Pelaku-pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya (action). disini actor

dan aktris yang bertindak dalam stage tertentu

M4 : Menyaksikan

M4 : Penonton menyaksikan kisah yang sama untuk keempat kalinya

2. Komedi Tragedi

Drama dapat berupa komedi dan tragedi. Kekeliruan demikian terjadi karena kekeliruan

dengan istilah drama dalam hidup keluarga. Misalnya : drama percintaan yang maksudnya

mengandung peristiwa menyedihkan, mengerikan.

Arti Drama

* Arti pertama : Drama adalah kualitas komunikasi, situasi,action. (segala apa yang terlintas

dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada

pendengar/penonton.

* Arti kedua : Menurut Moulton, drama adalah : hidup yang dilukiskan dengan gerak (life

presented action). Jika buku roman menggerakan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 79 -

Page 80: Modul Kelas XII IPB Sastra

kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di muka kita sendiri.

Menurut Brander Mathews : Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama

Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan

action.

Menurut Balthazar Verhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia

dengan gerak.

* Arti ketiga : Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan

pada pentas dengan menggunaka percakapan dan action dihadapan penonton.

Arti Teater

Ada orang yang mengartikan teater sebagai “gedung pertunjukan”. Ada yang mengartikan

sebagai “panggung” (Stage). Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan

(auditorium).

Dalam arti luas : teater adalah segala tontonan yang di pertunjukan pada orang banyak,

misalnya wayang orang, ketoprak, ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, ragda, reog,

lenong, topeng, dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya.

Dalam arti sempit : Drama,kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam

pentas, disaksikan oleh banyak orang , dengan media percakapan, gerak, dan laku. dengan

atau tanpa dekor (layar dan lain sebagainya), didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni

sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.

Arti Drama, Sandiwara, Tonil

Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. kat sandiwara itu dibuat oleh P.K.G

mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah

mulai mendapat perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan

kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa Belanda. Kata baru “sandiwara”

dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara”

(wara Jawa) adalah pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah

pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Demikianlah kupasan singkat dari kata

sandiwara sebagai pengganti kata Toneel sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata

sandiwara lebih kena dari pada kata Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada

pertunjukan. Demikian pulajuga dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa yunani yang

artinya mula-mula tak lain dari pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas

panggung. tetapi sungguh sayang, arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot,

bahkan kata sandiwara bagi umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan. Apakah

sebabnya demikian? Oleh karena itu dalam sandiwara memang sering terdapat hal-hal yang

kurang baik, kata seorang guru atau seorang bapak kepada anaknya, “Jangan main sandiwara

kamu”. Kata sandiwara merosot derajatnya karena yang menyelenggarakan dan yang

memelihara sandiwara kurang cakap atau kurang baik budinya. Jika kita ingin

mengembalikan arti kata sandiwara seperti yang semestinya, lapangan sandiwara meminta

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 80 -

Page 81: Modul Kelas XII IPB Sastra

juga kepada kaum terpelajar, kepada orang yang cakap, kepada yang berjiwa seniman dan

berbudi tinggi..

Drama (Yunani Kuno ) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk

diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi",

"perbuatan".

Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi.

Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.

Jenis-jenis drama

1. drma musikal = sereosa gitu

2. drama komedi = lucu bebas ada alur atau tdk

3. drama parodi = lucu tapi terikat alur

4. drama klasikal = drma ini mirip musikal tapi sejarah

5. drama percintaan = standart drma korea atau latin spayol

6. drama kuno = dipanggung theater

7. drama modern = tidak hanya dipanggung)

8. drama action = drma yg ada action move(gerakan)

Drama Klasik pada dasarnya adalah suatu bentuk seni drama yang menyajikan lakon-lakon

klasik terutama dari kisah pewayangan. Berbeda dengan yang terjadi dalam Drama Gong,

dalam Drama Klasik faktor iringan tidak begitu mengikat dan dalam banyak hal gamelan

dimainkan sekedar hanya sebagai ilustrasi yang berfungsi sebagai pengisi kekosongan ketika

terjadi peralihan adegan. Pemusik tidak ditampilkan di pentas melainkan disembunyikan

dibalik layar. Lakon dan dialog - dialog dalam Drama Klasik dituangkan kedalam sebuah

skenario yang disusun oleh seorang sutradara. Di dalam membawakan lakon, para pemain

berakting secara realistis dengan dialog berbahasa Indonesia gaya sandiwara atau bahasa Bali,

dengan mengenakan busana yang dirancang mendekati busana pewayangan.

Seni drama modern ini diciptakan oleh seorang tokoh drama asal Badung, Ida Bagus Anom

Ranuara, melalui sanggar teater yang dipimpinnya yaitu Sanggar Mini Badung. Kreasi ini

muncul menjelang akhir tahun 1970 yang kehadirannya banyak didorong oleh TVRI

Denpasar. Penampilan Drama Klasik karya Anom Ranuara sebagian besar melalui tayangan

layar kaca. Satu aspek penting yang membedakan drama ini dengan Drama Gong adalah tidak

adanya peran Punakawan untuk menterjemahkan dialog para pemeran utama. Set dekorasi

dan properti panggung yang realistis menjadi salah satu kekuatan dari Drama Klasik ini.

Disamping itu durasi pementasan dari Drama Klasik relatif singkat yaitu sekitar 2 jam,

dibandingkan dengan Drama Gong yang bisa dipentaskan semalam suntuk.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 81 -

Page 82: Modul Kelas XII IPB Sastra

Ketoprak

Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam

sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi

dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-

macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita

dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita):

Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan

menjadi pertunjukan wayang orang.

Beberapa tahun terakhir ini, muncul sebuah genre baru; Ketoprak Humor yang ditayangkan di

stasiun televisi RCTI. Dalam pentasan jenis ini, banyak dimasukkan unsur humor.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 82 -

Page 83: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan dapat memahami ragam prosa naratif dan menjelaskan tema,plot, tokoh,

dan perwatakan ragam sastra prosa naratif terjemahan dalam diskusi kelompok.

Mengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama

Mengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama. Adegan drama terdiri atas

serangkaian kejadian yang saling berhubungan dan membentuk jalinan cerita yang disebut

alur atau plot. Kejadian yang satu menjadi sebab atau akibat bagi kejadian yang lain. Ditinjau

dari arah gerak ceritanya, alur dibedakan atas alur maju (progresi/

linier) dan alur mundur (regresi). Alur maju atau disebut juga alur kronologis (alamiah)

diawali dengan eksposisi, adegan ditampilkannya tokoh-tokoh penting dan latar

kehidupannya. Disusul konflik, yaitu munculnya persoalan akibat terjadinya

perselisihan tokoh. Bila konflik itu tidak teratasi, akan membesar, meluas, dan menjadi

kompleks. Dalam tahap komplikasi ini, banyak tokoh lain yang terseret dalam persoalan.

Puncak dari konflik, vaitu klimaks, saat persoalan mencapai titik paling menegangkan.

Biasanya ini merupakan bagian yang paling mendebarkan dan dinanti-nantikan oleh

penonton. Sebelum menuju ke akhir cerita atau konklusi, tokoh melewati tahap peredaan

masalah atau antiklimaks.

Dalam alur maju, sering kali terjadi kilas balik cerita (flash back), yaitu cerita berbalik

sejenak ke masa lalu. Berbeda dengan alur maju, cerita alur mundur dimulai dari bagian akhir.

Namun, ada juga yang diawali dari tengah cerita. Alur seperti ini disebut sebagai alur

gabungan.

Cerita dalam drama tidak akan bergerak apabila semua tokoh memiliki watak, sikap,

pandangan, dan harapan yang sama. Cerita bergerak karena muncul konflik yang dipicu oleh

adanva perbedaan perbedaan antar tokoh. Konflik tidak selalu terjadi secara eksternal, yaitu

antara tokoh dengan tokoh yang lain, tetapi bisa juga terjadi antara tokoh dengan dirinya

sendiri (konflik internal). Selain itu, konflik juga dapat terjadi antara tokoh dengan keadaan

alamiah dan sosial budaya di sekelilingnva dan dengan kepercayaan / keyakinan hidupnva

(konflik batin/moral). Konflik social biasanya terjadi saat tokoh tidak mampu beradaptasi

dengan nilai-nilai vang berlaku di masyarakat.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 83 -

KOMPETENSI DASAR : 7.2 Mengomentari tokoh, perwatakan, latar, plot, tema, dan perilaku berbahasa dalam dramaINDIKATOR : Menceritakan isi dramaMembahas unsur-unsur drama (tema, penokohan, konflik, dialog)Membahas kekhasan (bentuk, pementasan, dialog/dialek, kostum, adat, alur, dll.)

Page 84: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tugas

1.Sebutkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam drama!

2.Samakah unsur-unsur intrinsic pada drama dan pada novel/cerpen? Jelaskan!

3. Apa perbedaan antara alur maju dan alur mundur?

4. Apakah yang dimaksud dengan flashback? Samakah dengan alur mundur?

5. Sebutkan tahap-tahap perkembangan alur majul

6. Apakah yang dimaksud dengan konflik dalam cerita?

7. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam-macam konflikl

Menjelaskan Tema, Plot, Tokoh, dan Perwatakan Ragam Sastra Prosa Naratif

Terjemahan dalam Diskusi Kelompok.

Ragam Prosa Naratif

Perhatikan teks prosa naratif berikut ini!

Kebebasan

Oleh: Sofia

“Abah, Emak berikanlah aku kebebasan.”Keluhan hati Milah. Milah sering bermandikan air

mata tatkala bersendirian. Berkata-kata lagiMilah”Emak, Abah mengapakah hidupku

dikongkong begini?”Teringatkembali Milah akan kalimah yang terkeluar dari mulut

abahnya.”Abahmalu engkau buat perangai macam ini. Sudahlah semua orang di sini kenal

abah dan engkauni anak ustaz dan ustazah yang dihormati. Apalah feadahnya engkau pergi

merayau-rayau jauh malamni?Abah di rumah ini adalah sibuk mengajar anak jiran menggaji

Alquran dan engkau pulak malam-malam buta pergi tengok wayang. Belajar malas, menggaji

pun tak mahu, kerjapun tak ada. Harapkan muka aje cantik.”Bengis dan garang” Pak Mail

memarahi Milah. Pada Milah, Apa salah besarkah dia? Berdosakah dia menonton wayang

dengan si Sidah anak makcik Senahtu.Cuma tengok wayang, lepastu pergi makan di Mc

Donald dan terus balik. Macamana nak pergi

siang hari. Si Sidah kerja waktu siang dan dia pulak tak habis-habis menolong emaknya

berjualan di gerai Nasi Padang. Bukannya tiap-tiap hari dia pergi tengok wayang. Itu pun

sekali-sekali pada malam Minggu. Macam mana nak cari kerja? Siapa nak tolong emaknya

nanti?

Milah bukan bodoh belajar dan malas menggaji cuma dia terlalu penat setelah siang hari

menolong emaknya berjualan. Bagi Milah, dia sanggup korbankan alam persekolahan dia,

demi ingin menjadi anak yg baik dan menolong abah dan emaknya. Jiwa dia memang

tertekan. Tingkah- lakunya mesti dijaga. Dia mesti berkelakuan baik, sopan, dan alim. Ini

semua kerana ingin menjaga maruah kedua orang tuanya. Pelajaran Islam yang diajar oleh

abahnya tak pernah Milah ingkari. Solat lima waktu akan Milah kerjakan walaupun badannya

teramat letih setelah berkerja di siang hari. Semua sudah dia patuh, tapi abahnya tetap dengan

peraturan ketatnya. “Dahlah Milah, jangan nak termenung lagi. Abah memang macam gitu.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 84 -

Page 85: Modul Kelas XII IPB Sastra

Dia marah kita bukan apa, dia sayangkan anak-anaknya. Pada abah ini tangong-jawab dia.

Kalau dia tak marah sekarang, nanti di padang mashar dia di soal.

Kakak faham betul perasaan kau. Jiwa orang remaja, memang nakkan kebebasan.” Kak

Rohana cuba menasihati adiknya Milah. Setiap hari Ahad, Milah selalu pergi rumak kak

longnya. Setelah menolong emaknya. Mak Cik Puteh berjualan separuh hari sahaja pada hari

Minggu, Milah pasti akan ke rumah kakaknya yang tak jauh dari tempat jualan mereka. Kak

Rohanalah tempat dia manja dan menggadu masalah peribadinya.Kalau tak ada kak Rohana,

mungkin dah lama Milah lari dari rumah. “Milah bukan apa Kak Ana, Milah hanya pergi

tengok wayang. Sedikit kebebasan pun tak boleh. Tak akan nak duduk pat rumah, kedai dan

mengajar budak-budak jiran mengaji. Ini aje dunia Milah. Bosan tau! Milah, nak jugak tengok

dunia luar di sana. Pergi shopping ke atau berkelah. Janganlah kongkong Milah sampai

macamni. Macam katak dalam tempurong. Sidahtu,semenjak dah kerja semangkin bergaya

dah cantik. Milah pun nak macam Sidah, cantik dan bergaya. Kata orang, hasil duit penat

berkerja nampak.” Milah cuba minta

sokongan dan simpati dari kakaknya. “Itu kakak tahu.Kak Ana pun macam kau

Milah.Kakaklah penyebab Abah garang dan kongkong kau macam gitu. Kakak, lagi teruk dari

engkau.”Keluhan suara Kak Ana.”Tak akanlah kerana kakak kahwin muda, abah nak

kongkong Milah pulak?

Tanda soalan yang di tanya Milah seolah-olah tak munasabah. Sambung lagi perbualan antara

kak Ana dan Milah, “Memang kakak kahwin muda Milah, tapi kerana nak tutup malu. Kau

memang tak tahu hal ini. Peristiwa ini berlaku, kau masih kecil lagi Milah.” Kak Ana berhenti

sekejap perbualannya dan menarik nafas panjang sebelum meneruskan ceritanya.” Apa kak

Ana, nak tutup malu?” Milah bertanya dengan nadah heran dan tak sabar nak tahu cerita

sebenarnya.”HEM!” Kak Ana menganggutkan kepalanya. Tiba-tiba pintu rumah Kak Ana

diketuk orang. Milah bangun dari sofa dan cuba melihat di lubang pintu. Perbualan mereka

terpaksa dihentikan.

Suami Kak Ana, abang Osman dah balik dari kerja.”Baru balik ya bang” tanya Milah pada

abang iparnya.”Ya, Milah.Kau dari tadi atau baru sampai?”Bertanya balik soalan abang

iparnya kepada Milah”AH! Milah dari tadi duduk-duduk berbual-bual dengan Kak Long.

Macam

biasalah bang, dah habis jualan singgah sini. Mana lagi Milah nak pergi.Bukan boleh merayap

tempat lain”Sambung perbualan Milah dengan Abang Osman. Osman macam biasa, sampai

sahaja di rumah, dia pasti terus ke biliknya. Dia akan ke tempat tidur baby dan cium pipi baby

montel kesayangannya yang sedang tidur dengan perlahan. Hingga terlupa dia tentang apa

yang Milah sudah ucapkan tadi. Milah perhatikan gelagat abang iparnya yang memang sayang

betul dengan si Natasha si comel yang baru 4 tahun. Dalam hatinya berkata, kalaulah dia

dapat manja dan disayangi seperti Natasha, kan best. Abang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 85 -

Page 86: Modul Kelas XII IPB Sastra

Osman memang seorang ayah yang penyayang dan suami bertangung jawab dan baik hati

orangnya. Beruntung Kak Ana bersuamikan Abang Osman.

”Eh!Eh!Eh. Adik kakakni melamun aje dia”. Sambil menepuk bahunya Milah. Rohana

memang manja dan mesra dengan Milah. Milahlah satu-satunya darah dagingnya. Mereka

cuma dua beradik sahaja. Tak heranlah kalau orang tua mereka memang jaga betul dan kawal

anak dara mereka. Kata orang dulu-dulu menjaga anak lelaki lebih senang dari menjaga anak

perempuan. Tapi, jaga macam mana pun, kalau dah nak jadi perkara buruk dah tak boleh nak

kata.

“Kak! Sambunglah cerita kakak tadi” Merayu Milah kepada kakaknya.”EH! Tak

bolehlah.Abang Man kan dah balik.Sekejap lagi, dia dah nak makan pula.Nanti,kalau abang

Man keluar pergi rumah emak dia, kita sambung ok!” jawab kak Ana.”EH! Akak tak ikutke?

Tanya Milah pada kakaknya.”Tak. Lagi pun abang cuma nak kasi duit aje pada mak nya”.

“Abang Man tu, selalu ya kasi duit pada maknya” Tanya Milah kepada kak Ana”Ah! Abang

Man kau memang begitu. Dia memang siang-siang dah beritahu Kak Ana. Selagi dia mampu,

dia akan tetap memberi duit pada orang tua dia. Kak Ana tak kisah Milah. Abang Man tu

gajinya besar, lagi pun yang dia tolong pun emak dan bapa mentua akak. Kitani Milah, kalau

jadi isteri,janganlah kongkong sangat suami kita. Dia anak lelaki masih bertangung jawab

menolong orang tua mereka. Kalau duit tak ada, bela dan jaga mereka atau selalulah bertanya

khabar berita.”Berpanjang lebar Kak Ana memberi pendapat pada adiknya.

Milah termenung sekejap dan di kepalanya ashik berfikir tentang apa sebenarnya yang terjadi

antara Kak Ana dengan Abahnya. Dia perhatikan sahaja gerak Kak Ana mengemas dan

menyajikan makanan untuk makan malam Abang Iparnya. Sambil bangun dari duduk di

dapur, Milah meminta diri untuk masuk ke kamar biliknya yang memang

dah disediakan Kak Ana untuk adik kesayangannya tumpang tidur.

Di dalam bilik, mata Milah terkebil-kebil tak boleh tidur.”Apakah rahsia yang Kak Ana dan

Abah simpan hinggakan aku tidak dapat kebebasan. Setiap langkah aku selalu aje ada yang

ascort. Bosan aku.”Keluh Milah seorang diri hingga tak sadar lalu dia terlelap tidur.

(Sumber: Kumpulan prosa naratif modern, 2007)

Definisi Alur

Alur merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu

alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur maju adalah rangkaian cerita yang dimulai

dari pengenalan masalah, terjadinya konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah. Sementara

pada alur mundur, cerita dimulai dengan menampilkan konflik, kemudian pengenalan tokoh,

dan penyelesaian masalah. Sedangkan alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju

dan alur mundur.

Secara umum tahapan alur dapat digambarkan seperti di bawah ini.

Keterangan:

1. perkenalan

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 86 -

Page 87: Modul Kelas XII IPB Sastra

2. konflik

3. klimaks

4. peleraian

Mengidentifikasi karakter tokoh

1. Melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.

2. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun

caraberpakaian.

3. Menunjukkan bagaimana perilakunya.

4. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri.

5. Memahami bagaimana jalan pikirannya.

6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dia.

7. Melihat tokoh lain berbincang dengan-nya.

8. Melihat bagaimanakah tokoh yang lain memberi reaksi terhadapnya.

9. Melihat bagaimanakah tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain.

Di atas terdapat sebuh cuplikan novel. Tugas Anda adalah mendeskripsikan alur novel

tersebut! Ikuti langkah-langkah di bawah ini!

a. Bagilah kelas menjadi 5 kelompok!

b. Perwakilan tiap kelompok membacakan cuplikan novel di depan kelas dan yang lain

memperhatikan!

c. Diskusikan dengan kelompok unsur-unsur intrinsik yang telah Anda temukan!

d. Buatlah hasil pekerjaan Anda dengan format yang sudah disediakan! Salinlah di buku tugas

Anda!

e. Sampaikan secara lisan di depan kelas hasil diskusi kelompok Anda!

Unsur-unsur Drama (tema, penokohan, konflik, dialog)

Drama, sebagai karya seni, barulah lengkap jika dimainkan atau dipentaskan.

Maksudnya, cakapan tiap-tiap tokoh harus diucapkan oleh orang yang memerankannya

(Disebut “aktor” untuk yang pria, “aktris” untuk wanita). Cakapan tidak sekedar diucapkan,

tetapi disertai dengan gerak-gerik yang sesuai menurut tafsiran aktor atau aktrisnya. Didalam

suatu pementasan drama, pengelola dan penanggung jawab seluruh kegiatan pementasan

disebut “produser”, sedangkan yang bertanggung jawab atas nilai artistik pementasan disebut

“sutradara”. Tugas utama sutradara adalah menata gerak para aktor dan aktris. Ia juga

harus bekerja sama dengan berbagai pihak yagn terlibat, seperti penata panggung, penata

cahaya (lampu), dan penata bunyi (musik).

 Supaya tokoh-tokoh di dalam drama dapat diperankan dengan baik, teks drama perlu

lebih dahulu dipahami benar-benar. Diperlukan daya bayang yang kuat  untuk dapat membaca

dan menikmati karya sastra yang berbentuk drama. Mengapa?Antara lain karena sifat tokoh-

tokohnya dan keadaan serta suasana peristiwa  yang terjadi tidak dideskripsikan oleh

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 87 -

Page 88: Modul Kelas XII IPB Sastra

pengarangnya. Yang ada hanyalah cakapan antartokoh. Keterangan tentang tempat serta

waktu kejadiaannya hanya dinyatakan secara singkat di antara tanda kurung. Demikian pula

gerak-gerik dan suasana hati para tokohnya

Peran Tokoh dalam Pementasan Drama

Tokoh dalam pementasan  drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang

mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar peristiwa

dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan.

Berdasarkan perannya, tokoh terbagai atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh

utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama sedangkan tokoh

pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan

memiliki kaitan dengan tokoh utama.

Bagaimana cara menentukan tokoh dalam pementasan drama?Tokoh utama setidaknya

ditandai oleh empat hal, yakni (1) paling sering muncul dalam setiap adegan, (2) menjadi

sentral atau pusat  perhatian tokoh-tokoh yang lain, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan

tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang

dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama.

Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama terdiri  4

jenis, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis dan tokoh serba bisa. Tokoh

berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan. Misalnya,

tokoh yang awalnya seorang yang baik, namun pada akhirnya  menjadi seorang yang jahat.

Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain. Tokoh

pembantu merupakan minor character yang berfungsi sebagai pembantu saja atau tokoh yang

memerankan suatu bagian penting dalam drama, namun fungsi utamanya tetap sebagai tokoh

pembantu. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal

hingga akhir dalam dalam suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat dari

awal drama akan tetap bersifat jahat di akhir drama. Tokoh serba bisa adalah tokoh yang

dapat berperan sebagai tokoh lain (all round). Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang

raja, namun ia juga berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan

rakyatnya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 88 -

Page 89: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan dapat Mengidentifikasi unsur satiris/ humor dan atau sinisme yang

tergambar dari dialog para pelaku drama tersebut sebagai penanda dari perwatakan masing-

masing pelaku tradisional dan terjemahan

MATERI

Menentukan Tema, Plot, Tokoh, Perwatakan, dan Pembabakan, Serta Perilaku

Berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan

Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menentukan unsur-unsur yang ada dalam drama

tersebut, di antaranya tema, plot, tokoh, perwatakan dan pembabakan, serta perilaku

berbahasaa dalam teks drama tradisional atau terjemahan.

Dalam drama terdapat unsur-unsur pembangun cerita yang dapat diidentifikasi. Unsur-unsur

tersebut membangun kesatuan utuh yang membentuk jalan cerita dalam drama. Sebagai salah

satu genre sastra, drama dapat diidentikkan dengan genre fiksi, yakni novel dan cerpen. Hal

ini dikarenakan keberadaan unsur-unsur cerita atau

peristiwa yang dihadirkan oleh pengarang. Pembeda antara drama dengan novel dan cerpen

ialah wujud drama yang terdiri atas dialogdialog. Adapun pemaparan unsur-unsur seperti

latar, ekspresi tokoh, dan lain-lain dimunculkan sebagai panduan jika drama tersebut akan

dipentaskan.

Pernahkah Anda membaca teks drama? Cobalah bandingkan antara teks drama yang Anda

baca tersebut dengan cerpen atau novel. Jika dibandingkan dengan fiksi berupa cerpen atau

novel, di dalam drama tidak ditemukan adanya unsur-unsur pencerita seperti yang ada di

dalam prosa fiksi. Jalan cerita di dalam drama lebih dapat ditelusuri melalui motif yang

menyebabkan munculnya peristiwa.Dalam hal ini, dialog antartokohlah yang memunculkan

konflik atau peristiwa di dalam drama tersebut.

Sekarang perhatikanlah contoh drama berikut ini.

Iteung Pergi ke Kota

Oleh: Raisal Kahfie

Suasana pagi hari. Terdengar suara ayam jantan berkokok. Di panggung, Kabayan terlihat

sedang terlelap. Dia tertidur di sebuah dipan yang terbuat dari bambu. Posisi tidurnya tidak

lazim dan menggelikan. Dia mendengkur sangat keras. Dari belakang panggung terdengar

suara abah berteriak.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 89 -

KOMPETENSI DASAR : 8.1 Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan INDIKATOR : Membaca naskah drama Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa

Mengidentifikasi unsur satiris/ humor dan atau sinisme yang tergambar dari dialog

para pelaku drama tersebut sebagai penanda dari perwatakan masing-masing pelaku tradisional dan terjemahan

Page 90: Modul Kelas XII IPB Sastra

Abah : (berteriak) Iteung! Mana suamimu? Ayo, ikut abah ke sawah! Bangunkan si

borokokok! Jangan mau kalah sama ayam jantan yang sejak tadi sudah berkokok!

Muncul Iteung setengah berlari. Dia terlihat sibuk menenteng ember berisi cucian.

Dia terlihat panik.

Iteung : (pada penonton) Aduh, bagaimana ini? Kalau Abah tahu Kang Kabayan Masih tidur,

dia bisa marah besar. Gawat. Saya harus bagaimana, penonton?

Abah terus memanggil-manggil. Iteung. Iteung makin panik. Sementara, suara

dengkuran Kabayan malah semakin terdengar jelas.

Iteung : A...anu... Bah... Kang Kabayan sudah pergi sejak subuh. Ada pekerjaan di

Kecamatan, Bah. Abah silakan saja ke sawah. Hati-hati ya, Bah. Apa mau Iteung

buatkan kopi?

Abah : Tidak perlu. Syukurlah kalau suamimu si borokokok itu sudah dapat kerja. Abah pergi

dulu, geulis. Assalamualaikum.

Iteung : Waalaikumsalam, Abah. Hati-hati ya, Bah. Iteung menarik napas lega.

Iteung : Penonton. Sebetulnya Iteung malu. Barusan Iteung sudah berbohong pada orangtua

sendiri. Jangan GR, penonton. Iteung bukan malu sama penonton. Tapi malu sama

Gusti Allah. Tapi, mau bagaimana lagi? Kalau tidak begitu, keadaannya bisa jadi

kacau. Bisa-bisa kiamat datang sebelum waktunya. Yang jelas, penonton jangan

sampai meniru kelakuan jelek Iteung, ya? Jangan, dosa! Pamali. (Kembali menghela

napas)

Tiba-tiba Kabayan mendengkur lebih keras.

Iteung : (kesal) Aduh, aduh, si Akang Kabayan. (menyimpan ember cucian dan mengambil

sapu ijuk yang tergeletak di lantai).Hei, Kang Kabayan! Bangun Akang! Masa jam

segini masih tidur? Orang- orang mah sudah seibuk mencari kerja. Ini malah enak-

enakan molor.

Kabayan nungging. Pantatnya mengarah ke wajah Iteung.

Iteung : Dasar si borokokok. (menusuk-nusukkan gagang sapu ke pantat Kabayan) Bangun

Akang! Bangun.

Kabayan terbangun. Ia terlihat kesal.

Kabayan : (marah-marah) Astaghfirullah. Nyiii... ada apa atuh ini teh? Pagi-pagi bukannya

setel radio. Nyanyi-nyanyi supaya hati riang gembira. Ini malah marah-marah

sama suami. Pake tusuk-tusuk pantat suami segala. Dosa Iteung, dosa.

Kabayan : Ahhhh... sudah... sudah... sudah... Akang pusing dengar Anda ngomong. Biarkann

Allah yang mengatur rezeki kita. Kita tinggal menunggu. Kerja, kerja.

Memangnya gampang cari kerja? Di zaman seperti sekarang ini, laki-laki itu susah

mencari kerja. Jangan samakan Akang dengan Abah. Abah Anda itu enak. Punya

sawah sendiri, punya kebun cabai sendiri, punya kolam, ikan sendiri, nah Akang?

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 90 -

Page 91: Modul Kelas XII IPB Sastra

Akang punya apa? Akang ini miskin, Iteung. Mending kalau Abah Anda mau

ngasih sebagian sawahnya untuk Akang, Ini mana? Abah Anda pelit.

Iteung : Akang jangan sembarangan. Abah tidak mungkin memberikan sawahnya pada orang

malas seperti Akang. Bagaimana nasib padi-padi itu kalau Akang malas? Akang

tunjukan pada Abah kalau Akang mampu menggarap sawah ladangnya. Dalam

hidup, kita harus berikhtiar, Kang. Keadaan kita tidak akan berubah seperti sulap

sihir jika kita hanya bermalasmalasan. Kita harus berikhtiar.

Kabayan : Halah, berisik! Sudah, kalau Anda mau kerja, Anda saja yang kerja. Bukankah di

zaman seperti ini perempuan lebih gampang nyari kerja. (Pergi meninggalkan

Iteung) Iteung menangis. Dia benar-benar terpukul.

Iteung : Penonton, jangan pernah meniru kelakuan suami saya. Dia salalu saja begitu. Dia

egois. Mau menang sendiri. Dia juga pemalas. Sudahlah, tidak ada gunanya jika saya

hanya berdiam diri dan bersedih. Saya harus berbuat sesuatu. (Berpikir) Ya, saya

akan cari kerja ke kota. Saya akan minta bantuan Kang Indra dan Ceu Fitri, sahabat

saya waktu kecil yang sudah sukses di kota. Melangkah ke dipan lalu duduk di

atasnya sambil melipat selimut bekas kabayan.

Iteung : Kang Kabayan, Kang Kabayan.... baiklah, saya akan pergi. Saya akan menunjukkan

pada Kang Kabayan bagaimana caranya mencari uang. Semoga dia bisa

merenungkan semua ini. (Teringat sesuatu) Ambu.... ya, sebaiknya sekarang saya

pamit dulu pada Ambu sebelum Kang Kabayan Kembali. Kang Kabayan, maafkan

Iteung... ini semua demi Akang juga.

(Iteung segera pergi ke luar panggung)

Iteung : Lho? Kenapa malah Akang yang marahmarah? Harusnya Iteung yang marah, Kang.

Akang sudah tidak peduli lagi pada nasib keluarga kita. Akang malas bekerja. Iteung

capek, Kang. Apa Akang tidak punya niat untuk bekerja dan membahagiakan

Iteung? Bagaimana nanti jika kita sudah punya anak?

Kabayan : (menguap)

Iteung : Kang, Akang teh mikir tidak? Apa tidak malu sama Abah? Lihat Abah, Kang. Meski

sudah tua, Abah tetap semangat bekerja. Tetap ke sawah, ke kebun cabai. Apa

Akang tidak ingin mencontoh Abah. Lihat teman kita Kang Indra, Ceu Fitri, Kang

Maman, sama si Fajar. Mereka semua rajin berikhitar, Kang. Mereka ingin lepas dari

kemiskinan.

Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menentukan unsur-unsur yang terkandung di

dalamnya. Unsur-unsur tersebut tecermin dalam setiap dialog tokoh.

1. Tema

Tema dalam drama tersebut adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam

drama tersebut, diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja.

Dia tidak mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin melilitnya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 91 -

Page 92: Modul Kelas XII IPB Sastra

2. Alur/ Plot

Alur atau plot dalam drama tersebut adalah alur konvensional, yakni alur yang bergerak satu

arah mengikuti arus waktu.

3. Tokoh

Dalam drama tersebut, ada tiga tokoh, yakni Iteung, Kabayan, dan Abah. Akan tetapi, tokoh

Abah tidak dimunculkan ke atas panggung. Tokoh ini hanya dimunculkan sebagai suara

yang berasal dari luar panggung.

4. Perwatakan

Perincian watak ketiga tokoh dalam drama tersebut adalah sebagai berikut.

a. Iteung : penyabar, pekerja keras, orang yang baik meski sempat berbohong pada Abah

untuk menutupi kelakuan buruk suaminya.

b. Kabayan : pemalas, egois, tidak punya semangat hidup

c. Abah : penuh semangat, pekerja keras

5. Perilaku Berbahasa

Bahasa yang digunakan dalam drama tersebut adalah bahasa Indonesia sehari-hari (ragam

lisan) yang disisipi ujaran-ujaran berbahasa Sunda seperti teh, mah, dan atuh.

Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan tersebut.

Dapatkah Anda menemukan hal lainnya? Untuk melatih kemampuan Anda menentukan

unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut.

EVALUASI

1. Bacalah drama berikut ini dengan saksama.

Pertemuan dari Hari Ke Hari

Karya: W.S. Rendra

Sore hari, di rumah Aryo Sekti, Panembahan Reso duduk berembuk dengan Aryo Sekti.

Reso : Anda tadi, di rumah saya, berkata bahwa hanyaaku yang bisa menyelamatkan kerajaan

dari bencana perpecah; Benarkah itu?

Sekti : Tentu saja. Apakah Anda berpura-pura tidak menyadari kenyataan itu? Bukan

kerendahan hati!

Reso : Bukannya tidak menyadari, tetapi kurang meyakini.

Sekti : Ya, begitulah kenyataannya. Orang boleh suka atau tidak suka kepada Anda, tetapi toh

harus mengakui kenyataan bahwa Anda sangat dibutuhkan oleh negara untuk

mengatasi perpecahan.

Reso : Jadi, Anda menganggap aku dibutuh-kan oleh negara! Tetapi, mengenai suka atau

tidak suka terhadap diriku itu bagaimana? Anda termasuk yang suka atau tidak suka?

Sekti : Termasuk yang suka dan tidak suka

Reso : Apa yang tidak Anda suka pada diriku?

Sekti : Ada satu rahasia yang menyelubungi diri Anda yang membuat diri saya penasaran.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 92 -

Page 93: Modul Kelas XII IPB Sastra

Reso : Hmm. Begitu. Memang ada sikap Anda yang agak mengganggu hubungan kita berdua.

Tetapi, rupanya bukan soal yang menyangkut rasa tidak suka, melainkan menyangkut

rasa curiga.

Sekti : Ya! Ya! Memang begitu! Betul! Saya punya rasa curiga pada diri Anda.

Reso : Nah, sekarang jangan lagi ada rasa sungkan. Aku ingin ada pertemuan dari hati ke hati

dengan Anda.

Sekti : Ini suatu kehormatan bagi saya.

Reso : Syukurlah. Sekarang tuntaskan, uraikan seluruh kecurigaan Anda terhadap diriku.

Sekti : Panembahan! Sebetulnya Anda ingin menjadi Raja, bukan?

Reso : Betul!

Sekti : Sejak dari permulaan gerakan para Panji?

Reso : Ya! Tepatnya, sejak Panji Tumbal mengajak aku ikut berontak. Waktu itu kita semua

mulai menyadari bahwa keadaan kerajaan yang buruk harus diubah. Aku melihat

Baginda Raja Tua Sudan pikun, tetapi ia masih lebih baik dari semua calon pengganti

yang ada. Pada saat itu, meskipun aku masih Panji, aku sudah sadar bahwa akulah

yang bisa menyelamatkan negara.

Sekti : Jadi, penilaian terhadap Anda, yang sekarang saya ucapkan, waktu itu sudah Anda

sadari?

Reso : Ya. Betul.

Sekti : Di dalam kehidupan sehari-hari manusia biasa, in! disebut kepongahan.

Reso : Aku menyadari kekuranganku, aku menyadari kelebihanku. Itu saja!

Sekti : Takaran Anda memang bukan takaran manusia biasa.

Reso : Penyadaran akan kelebihan diriku menerbitkan cita-cita untuk menjadi Raja dan

menyelamatkan negara! Lalu, cita-cita itu aku perjuangkan dengan rencana dan usaha.

Sekti : Itulah sebabnya Anda mengingkari pemberontakan Panji Tumbal.

Reso : Ya. Untuk menguasai semua Adipati dan menghindari perpecahan wrlayah di dalam

kerajaan. Karena aku tidak sekadar ingin duduk di atas tahta, tetapi ingin membela dan

menyelamatkan seluruh kerajaan.

Sekti : Jadi, Anda memilih merajakan Pangeran Rebo karena ia paling lemah di antara para

calon yang ada, dan bisa diterka akan membutuhkan seorang Pemangku?

Reso : Betul! Ya!

Sekti : Dan, hubungan dengan Ratu Dara yang sampai sejauh itu?

Reso : Itu bukan rencanaku dari semula. Itu suatu unsur yang tidak terduga yang ternyata

sangat membantu rencanaku. Anda lihat, setiap rencana dan usaha kalau benar-benar

diperjuangkan akan punya nasib sendiri. Nasib baik atau buruk, yang kita harus berani

menang-gung atau mensyukuri.

Sekti : Anda tidak merencanakan dari semula untuk punya hubungan asmara dengan Ratu

Dara! Lalu, istri Anda wafat...

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 93 -

Page 94: Modul Kelas XII IPB Sastra

Reso : Aku menyuruh Siti Asasin untuk membunuhnya.

Sekti : Dan, lalu kita bersama-sama merencanakan pembunuhan terhadap Raja Tua dengan

bantuan Ratu Dara! Tetapi, siapa yang meracun Anda? Saya men-duga Anda diracun

oleh istri Anda.

2. Tentukan unsur-unsur drama berikut ini.

a. tema

c. tokoh dan perwatakan

b. plot d. perilaku berbahasa

3. Buatlah laporan tertulisnya.

Membacakan Teks Drama dengan Intonasi dan Ekspresi sesuai Karakter Tokoh

Membacakan Teks Drama dengan Intonasi dan Ekspresi sesuai Karakter Tokoh

Tiga orang siswa putra dan putri membacakan naskah drama berikut ini. Dua siswa

memerankan tokoh ,Iamil dan Saenah. dan satu siswa lagi bertindak sebagai narator.

Meskipun tanpa akting, naskah dibacakan dengan intonasi dan ekspresi sesuai karakter tokoh.

Untuk itu, sebelum membacakan, siswa vang bertugas diberi kesempatan terlebih dahulu

untuk memahami dan menginterpretasikan karakter tokoh.

Badai Sepanjang Malam

oleh Max Arifin

Para Pelaku:

1. Jamil, seorang guru SD berumur 24 tahun

2. Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun

3. Kepala Desa, suara pada flashback

Setting: Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari. Di dinding ada lampu minyak

menyala. Ada sebuah meja tulis tua. Di atasnya ada beberapa buku besar. Kursi tamu dari

rotan sudah agak tua. Dekat dinding ada balai-balai.Sebuah radio transistor juga tampak di

atas meja.

Suara  : Suara jangkerik. Suara burung malam. Gonggongan anjing di kejauhan.Suara adzan

subuh.

Musik  : Sayup-sayup terdengar lagu Asmaradahana, lewat suara sendu sebuah seruling.

Note  : Kedua suami-istri memperlihatkan pola kehidupan kota, Dengan kata lain, mereka

berdua memang berasal dari kota. Tampak pada cara dan bahan pakaian yang mereka kenakan

pada malam hari itu. Mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik-balk, Hanya

idealism yang menyala-nyala yang menyebabkan mereka berada di desa terpencil itu.

Begitu layar tersingkap, nampak Jamil sedang asyik membaca. Kakinya ditelusurkan ke atas

kursi di depannya. Sekali-sekali ia memjit – mijit keningnya dan membaca lagi. Kemudian ia

mengangkat mukanya, memandang jauh ke depan, merenung dan kembali lagi pada

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 94 -

Page 95: Modul Kelas XII IPB Sastra

bacaannya. Di kejauhan terdengar salak anjing melengking sedih.Jangkerik juga menghiasi

suasana malam itu. Di keiauhan terdengar seruling penuh pilu membawakan asmaradahana.

1. Jamil  : Menyambar rokok di atas meja dan menyututnya. Asap berkepul ke atas.

Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.

2. Saenah  : Kau belum tidur juga? Kukira sudah larut malam. Beristirahatlah, besok kan

3. Jamil  : Sebentar, Saenah. Seluruh tubuhku memang sudah lelah, tapi pikiranku masih

saja mengambang ke sana kemari. Biasa, kan aku begini malam-malam,

4. Saenah  : Baiklah. Tapi, boleh aku tahu apa yang kaupikirkan malam ini?

5. Jamil  : Semuanya, semua apa yang kupikirkan selama ini sudah kurekam dalam buku

harianku, Saenah. Perjalanan hidup seorang guru muda yang ditempatkan di suatu desa

terpencil-seperti kl ulan ini kini merupakan lembaran – lembaran terbuka bagi semua orang

6. Saenah  : Mengapa baru kini kau beritahukan hal itu padaku? Kau seakan-akan

menyimpan suatu rahasia. Atau, memang rahasia?

7. Jamil  : Sama sekali bukan rahasia, sayangku! Malam-malam di tempat terpencil

seakan memanggil aku untuk diajak merenungkan sesuatu. Dan, jika aku tak bisa memenuhi

ajakannya aku akan mengalami semacam frustrasi. Memang pernah sekali, suatu malam yang

mencekam, ketika aku sudah tidur dengan nyenyak, aku tiba pada suatu persimpangan jalan di

mana aku tidak boleh memilih, pasrah saja. Apa yang bisa kulakukan di tempat yang sesunyi

ini? (Dia menyambar buku hariannya yang terletak diatas meja dan membalik – balikkannya)

coba kau baca catatanku tanggal…(sambil masih membalik – balik)…ini tanggal 2 oktober

1977.

8. Saenah  : (membaca) “ sudah setahun aku bertugas di Klaulan. Suatu tempat yang

terpacak tegak seperti karang di tengah lautan , sejak desa ini tertera dalam peta bumi. Dari

jauh dia angker, tidak bersahabat: panas dan debu melecut tubuh. la kering kerontang,

gersang. Apakah aku akan menjadi bagian dari alam yang tidak bersahabat ini? Menjadi

penonton yang diombang ambingkan oleh barang tontonannya. Setahun telah lewat dan

selama itu manusia di telan oleh alam" (berhenti sejenak, dan Saenah mengeluh; memandang

sesaat pada Jamil sebelum membaca lagi) “Aku belum menemukan kejantanan di sini. Orang-

orang seperti sulit berbicara tentang hubungan dirinya dengan alam. Sampai di mana kebisuan

ini bisa diderita? Dan, apakah akan diteruskan oleh generasi-generai yang setiap pagi

kuhadapi? Apakah di sini tidak dapat dikatakan adanya kekejaman." (Saenah berhenti

membaca dan langsung menatap pada Jamil)

9. Jamil  : Kenapa kau berhenti? Jangan tatap aku seperti itu, Saenah.

10. Saenah  : Apakah tulisan ini tidak keterlaluan? Bisakah ditemukan kejujuran di

dalamnya?

11. Jamil  : Kejujuran kupertaruhkan di dalamnya, Saenah. Aku bisa mengatakan, kita

kadang-kadang dihinggapi oleh sikap – sikap munafik dalam suatu pergaulan hidup. Ada

ikatan – ikatan yang mengharuskan kita berkata "Ya!" terhadap apa pun, sekalipun dalam hati

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 95 -

Page 96: Modul Kelas XII IPB Sastra

kecil kita berkata "Tidak". Kejujuranku mendorong aku berkata," Tidak", karena aku melatih

diri menjadi orang yang setia kepada nuraninya. Aku juga tahu, masa kini yang dicari adalah

orang-orang yang mau berkata "Ya". Yang berkata "Tidak" akan disisihkan. (Diam sejenak)

Memang sulit, Saenah.Tapi, itulah hidup yang sebenarnya terjadi. Kecuali kalau kita mau

melihat hidup ini indah di luar, bobrok di dalam. Itulah masalahnya, (S uasana menjadi hening

sekali). Di kejauhan terdengar salak anjing berkepanjangan)

12. Saenah  : Aku tidak berpikir sampai ke sana. Pikiranku sederhana saja. Kau masih ingat

tentunya, ketika kita pertama kali tiba di sini, ya, setahun yang lalu. Tekadmu untuk berdiri di

depan kelas, mengajar generasi muda itu agar mereka menjadi pandai. Ldealismemu menyala-

nyala. W aktu itu kita disambut oleh Kepala Desa dengan pidato selamat datangnya, ( Saenah

lari masuk, Jamil terkejut.Tetapi, sekejap mata Saenah muncul sambil membawa tape

recorder!) Ini putarlah tape ini. Kau rekam peristiwa waktu itu. (Saenah memutar tape itu,

kemudian terdengarlah suara Kepala Desa) ".... Kami ucapkan selamat dating kepada Saudara

Jamil dan istri. Inilah tempat kami. Kami harap Saudara betah di tempat ini, betah menjadi

guru di sini. Untuk tempat Saudara berlindung dari panas dan angin, kami telah menyediakan

pondok yang barangkali tidak terlalu baik bagi Saudara. Dan, apabila Anda memandang

bangunan SD yang cuma tiga kelas itu, dindingnya telah robek, daun pintunya telah copot,

lemari-lemari sudah reyot, lonceng sekolah bekas pacul tua yang telah tak terpakai lagi.

Semuanya. Semuanya menjadi tantangan bagi kita bersama. Selain itu, kami perkenalkan dua

orang guru lainnyay ang sudah lima tahun bekerja di sini. Yang ini adalah Saudara Sahli, yang

berkaca mata itu adalah Saudara Hasan. Kedatangan Saudara akan memperkuat tekad kami

untuk membina generasi muda di sini. Harapan seperti ini menjadi harapan Saudara Sahli dan

Saudara Hasan tentunya."(Saenah mematikan tape. Diam, agak lama, Jamil menunduk,

sedang Saenah memandang pada Jamil. Pelan-pelan jamil mengangkat mukanya. Mereka

berpandangan).

13. Saenah  : Semua bicara baik-baik saja waktu itu dan semuanya berjalan wajar.

14. Jamil  : Apakah ada yang tidak wajar pada diri ku sekarang ini?

15. Saenah  : Kini aku yang harus bertanya: jujurkah pada nuranimu sendiri? Penilaian

terakhir ada pada hatimu. Mampukah kau membuat semacam pengadilan yang tidak memihak

kepada nuranimu sendiri? Karena bukan mustahil sikap keras kepalalah yang berdiri di

belakang semuanya itu. Terus terang dari hari ke hari kita seperti terdesak dalam masyarakat

yang kecil ini.16. Jamil : Apakah masih harus kukatakan bahwa aku telah berusaha berbuat

jujur dalam semua tindakanku? Kau menyalahkan aku karena aku terlalu banyak bilang

"Tidak" dalam setiap dialog dengan sekitarku. Tapi, itulah hatiku yang ikhlas untuk ikut gerak

langkah masyarakatku. Ti dak, Saenah. Mental masyarakat seperti katamu itu tidak terbatas di

desa saja, tapi juga berada di kota.

17. Saenah  : Kau tidak memahami masvarakatmu.

18. Jamil  : Masyarakat itulah yang tidak memahami aku.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 96 -

Page 97: Modul Kelas XII IPB Sastra

19. Saenah  : Siapa yang salah dalam hal ini?

20. Jamil  : Masyarakat.

21. Saenah  : Yang menang?

22. Jamil  : Aku.

23. Saenah  : Lalu?

24. Jamil  : Aku mau pindah dari sini. (Diam. Lama sekali mereka Berpandangan)

25.Saenah : (Dengan suara rendah) Aku kira itu bukan suatu penyelesaian.

26. Jamil  : (Keras) Sementara memang itulah penyelesaiannya.

27. Saenah  : (Keras) Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan

masyarakatmu. Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Ldealis sejati,

malah. Apalah arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan

masyarakatmu (Diam).

(Lemah diucapkan) Aku terkenang masa itu, ketika kau membujuk aku agar aku mau datang

kemari (Sorot balik dengan mengubah warna cahaya pelan-pelan. Memakai potentiometer.

Bisa hijau muda atau warna lainnya yang agak kontras dengan warna semula. Musik sendu

mengalu).

28. Jamil  : Aku mau hidup jauh dari kebisingan, Saenah. Aku tertarik dengan kehidupan

sunyi di desa, dengan penduduknya yang polos dan sederhana. Di sana, aku ingin melihat

manusia seutuhnya. Manusia yang belum dipoles sikap – sikap munafik dan pulasan belaka.

Aku harap kau menyambut keinginanku ini dengan gembira dan kita bersama-sama kesana.

Di sana, tenagaku lebih diperlukan dari pada di kota. Dan,tentu banyak yang dapat aku

lakukan.

29. Saenah  : Sudah kau pikirkan b aik-baik? Perjuangan di sana berarti di luar jangkauan

perhatian.

30. Jamil  : Aku bukan orang yang membutuhkan perhatian dan publikasi. Kepergianku

ke sana bukan dengan harapan untuk menjadi guru teladan. Coba bayangkan, siapa pejabat

yang bisa memikirkan kesulitan seorang guru yang bertugas di Sembalun, umpamanya? Betul

mereka menerima gaji tiap bulan.Tapi, dari hari ke hari dicekam kesunyian, dengan senyum

secercah terbayang di bibirnya bila menghadapi anak bangsanya. Dengan alat- alat serba

kurang mungkin kehabisan kapur, tetapi hatinya tetap di sana. Aku bukan orang yang

membutuhkan publikasi, tapi ukuran-ukuran dan nilai-nilai seorang guru di desa perlu

direnungkan kembali, ini bukan ilusi atau igauan di malam sepi, Saenah.

Sementara, teman-teman di kota mempunyai kesempatan untuk hal-hal yang sebaliknya dari

kita ini. Ltulah yang mendorong aku, mendorong hatiku untuk melamar bertugas di desa ini.

31. Saenah  : Baiklah, Sayang. Ketika aku melangkahkan kaki memasuki gerbang

perkawinan kita, aku sudah tahu seperti apa suami yang kupilih itu. Aku bersedia

mendampingimu. Aku tahu, apa tugas utamaku di samping sebagai seorang ibu rumah tangga.

Yaitu menghayati tugas suami dan menjadi pendorong utama kariernya. Akub ersedia

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 97 -

Page 98: Modul Kelas XII IPB Sastra

meninggalkan kota yang ramai dan aku sudah siap mental menghadapi kesunyian dan

kesepian macam apapun. Kau tak perlu sangsi. (Jeda sebentar. Pelan-pelan lampu kembali

pada cahaya semula)

32. Saenah  : Kini aku menjadi sangsi terhadap dirimu. Mana idealismmu yang dulu itu?

Tengoklah ke kanan. Apakah jejeran buku-buku itu belum bisa memberikan jawaban pada

keadaan yang kauhadap siekarang? Di sana ada jawaban yang diberikan oleh Leon lris,

ErichF romm, Emerson,atau Alvin Toffler. Ya, malam-malam aku sering melihat kau

membuka-buka buku-buku E rich Fromm yang berjudul The Sane Society atau Future Shock-

nya Toffler itu.

33. Jamil  : Apa yang kau ketahui tentang Eric Fromm dengan bukunya itu? Atau,

Toffler?

34. Saenah  : Tidak banyak.Tapi, yang kuketahui dia orang-orang yang mencari kekuatan

pada buku-bukunya. Dan dia tidak akan mundur walau kehidupan pahit macam apa pun

disodorkan kepadanya. Karena ia mempunyai integritas diri lebih tinggi dari orang-orang

yang menyebabkan kepahitan hidupnya. Apakah kau menyerah dalam hal ini? Ketika kau

melangkahkan kakimu memasuki desa ini terlalu banyak yang akan kau sumbangkan

padanya, ini harus kau akui, Tapi kini – akuilah – kau menganggap desa ini terlalu banyak

meminta dirimu. Inilah risiko hidup di desa. Seluruh aspek kehidupan kita disorot. Sampai –

sampai soal pribadi kita dijadikan ukuran mampu tidaknya kita bertugas. Dan, aku tahu hal

itu. Karena aku kenal kau.(Suasana menjadi hening sekali). Aku sama sekali tak menyalahkan

kau. Malah diam-diam menghargai kau, dan hal itu sudah sepantasnya. Aku tidak ingin kau

tenggelam begitu saja dalam suatu masyarakat atau dalam suatu sistem yang jelek tapi telah

membudaya dalam masyarakat itu, Di mana pun kau berada. Juga sekiranya kau bekerja di

kantor. Kau pernah dengan penuh semangat menceritakan bagaimana novel karya Leon Uris

yang berjudul QB VII, Di sana Uris menulis, katamu, bahwa seorang manusia harus sadar

kemanusiaannya dan berdiri tegak antara batas kegilaan lingkungannya dan kekuatan moral

yang seharusnya menjadi pendukungnya. Betapapun kecil kekuatan itu. Di sanalah manusia

itu diuji. Ini bukan kuliah. Aku tak menyetujui bila kau bicara soal kalah-menang dalam hal

ini. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang.Dialog yang masih kurang.

35. Jamil  : Aku mungkin mulai menyadari apa benda yang hilang yang kau katakana

tadi. Generasi sekarang mengalami kesulitan dalam masalah hubungan. Hubungan antar

sesame manusia. Mereka mengalami apa yang disebut kegaguan intelektual. Kita makin

cemas, kita seakan-akan mengalami kemiskinan artikulasi. Bahkan, di banyak sekolah

mengarang bukanlah menjadi pelajaran utama lagi, sementara makin banyak gagasan yang

harus diberitahukan ke segala sudut. Pertukaran pikiran makin dibutuhkan.

36. Saenah  : Ya, seperti pertukaran pikiran malam ini. Kita harus yakin akan manfaat

pertukaran pikiran. Ada gejala dalam masyarakat di mana orang kuat dan berkuasa segan

bertukar pikiran. Untuk apa, kata mereka. aku kan berkuasa.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 98 -

Page 99: Modul Kelas XII IPB Sastra

37. Jamil  : Padahal, nasib suatu masyarakat tergantung pada hal-hal itu. Dan kita jangan

melupakan kenyataan bahwa masyarakat itu bukan saja berada dalam konflik dengan orang-

orang yang mempunyai sikap yang tidak sosial, tetapi sering pula konflik dengan sifat-sifat

manusia yang paling dibutuhkan, yang justru ditekan oleh masyarakat itu sendiri.

38. Saenah : Itu kan Erich Fromm yang bilang.

39. Jamil : Memang aku mengutip dia. (Dari kejauhan terdengar suara bedug subuh kemudian

adzan)

40. Saenah  : Aduh, Kiranya sudah subuh. Pagi ini anak-anak menunggumu, generasi muda

yang sangat membutuhkan kau.

41. Jamil  : Aku akan tetap berada di desa ini, Sayangku.

42. Saenah  : Aku akan tetap bersamamu. Yakinlah. (Jamil menuntun istrinya ke kamar

tidur. Musik melengking keras lalu pelan-pelan, sendu, dan akhirnya berhenti)

(Dikutip dari Kumpulan Drama Remaja, Rumadi (ed))

NOVEL

Tahukah Anda apa yang disebut novel? Novel merupakan salah satu genre sastra. Novel

merupakan salah satu hasil karya sastra yang bila dibaca tidakhabis sekali duduk. Dilihat dari

segi tokoh yang dihadirkan dalam novel, tokoh

akan mengalami perubahan nasib yang berpengaruh besar dalam kehidupannya.

Apa itu unsur intrinsik novel? Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang secara langsung

turut serta membangun cerita. Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah novel, misalnya peristiwa,

cerita, alur, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Khusus pada babak

ini kita akan belajar mengenai karakter tokoh. Tokoh adalah pelaku yang mengemban

peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita. Penulis

menggambarkan tokoh dengan karakter masing-masing. Cara penulis menampilkan tokoh

disebut penokohan.

Tokoh dalam karya fiksi selalu mempunyai sifat, sikap, dan tingkah laku tertentu yang

selanjutnya disebut perwatakan. Dengan kata lain, perwatakan yaitu gambaran watak para

pelaku melalui usia, latar belakang sosial, moral, suasana kejiwaan, agama yang dianut, aliran

politik, idiologi, gerak dan tingkah laku, cara berpakaian, jalan pikiran, atau ketika tokoh itu

berhubungan dengan pelaku lainnya.

Karakter tokoh dapat dibagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

a. Ditinjau dari peranan dan keterlibatannya dalam cerita, dapat dibedakan:

1) tokoh primer (utama) adalah tokoh yang selalu hadir dalam setiap peristiwa dan

dipaparkan dalam cerita serta penentu tema cerita;

2) tokoh sekunder (bawahan) adalah tokoh yang mendukung tokoh utama;

3) tokoh komplementer (tambahan) adalah tokoh figuran yang membantu tokoh utama,

tetapi tidak begitu aktif.

b. Dilihat dari perkembangan kepribadian tokoh, dapat dibedakan atas:

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 99 -

Page 100: Modul Kelas XII IPB Sastra

1) pelaku dinamis adalah tokoh yang dalam cerita dipaparkan sifatnya senantiasa berubah;

2) pelaku statis adalah tokoh yang dalam cerita dipaparkan sifatnya tetap.

c. Dilihat dari masalah yang dihadapi tokoh:

1) simpel karakter adalah tokoh mengalami masalah yang sifatnya singkat atau tidak sampai

merubah jalan hidup;

2) kompleks karakter adalah tokoh yang mengalami masalah yang sifatnya bermacam-

macam sehingga sampai merubah jalan hidupnya.

d. Dilihat dari watak yang dimiliki tokoh, dapat dibedakan atas:

1) tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita (memiliki perwatakan baik);

2) tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang cerita (memiliki perwatakan buruk);

3) tokoh tritagonis adalah tokoh yang membantu pelaku protagonis maupun antagonis.

Karakter tokoh digambarkan dalam tiga dimensi, yaitu psikis, fisik, dan sosial (fisiologis,

psikologis, dan sosiologis). Keadaan fisik biasanya dilukiskan paling dahulu, baru kemudian

sosialnya. Pelukisan karakter pelaku dapat langsung melalui dialog yang mewujudkan watak

dan perkembangan lakon, tetapi banyak juga kita jumpai dalam cacatan samping (catatan

teknis).

a.Keadaan fisik tokoh berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku, dan

sebagainya berkaitan dengan karakter yang juga didukung oleh wujud suara dalam

berdialog. Misalnya tokoh sentral protagonis biasanya memiliki karakterisasi suara tertentu,

seperti merdu dan lembut.

b.Keadaan psikis berkaitan dengan emosi, ambisi, dan sebagainya. Pemilihan aktor-aktris

biasanya cenderung mencari kesesuaian atau kedekatan karakter secara psikis.

c. Keadaan sosiologis berkaitan dengan jabatan, pekerjaan kelas sosial, dan sebagainya.

Ada beberapa cara untuk memahami karakter tokoh dalam suatu novel, yaitu:

a. melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya;

b. gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun cara

berpakaian;

c. menunjukkan bagaimana perilakunya;

d. melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri;

e. memahami bagaimana jalan pikirannya;

f. melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dia;

g. melihat tokoh lain berbincang dengannya;

h. melihat bagaimanakah tokoh yang lain memberi reaksi terhadapnya;

i. melihat bagaimanakah tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 100 -

Page 101: Modul Kelas XII IPB Sastra

Perhatikan dan baca teks novel berikut ini!

In Memoriam: VIOLET

Hari itu dari saat aku tak ingat tanggal berapa dan nama harinya. Sebab sudah

sejak lama aku tak mempedulikan waktu. Aku pun tak peduli kalau waktu tiba-

tiba terhenti, tapi dunia tetap berpuar dan makin cepat aku merasakan déjà vu.

Setelah beberapa saat sebelum hari itu, yang aku ingat adalah bekas bebetan

tali di pergelangan tangan dan kakiku. Raras bilang hari itu malam dia, Pak Man,

dan Mbok Nah mengikatku saat aku melemparkan barang-barang di tengah-

tengan tubuhku yang tak terkendali dan berusaha merusak jaringan kulit

tanganku dengan mencucupkan mata pena yang tintanya sudah kering untuk

menghisap hemoglobin yang telah mengandung racun yang kubutuhkan.

Sekelebat lagi yang aku ingat adalah dingin yang amat sangat. Saat aku

membuka mata ternyata kepalaku disiram air kamar mandi oleh papi yang

marah besar, tapi tak kugubris. Aku tahu malam itu mami menangis tersedu-

sedu. Yang kudengar adalah suara Papi yang berdengung seperti tawon,

mengomel, dan menyumpahi anaknya yang tak tahu diuntung. Aku tak peduli.

Entah beberapa saat atau hari atau jam kemudian, tiba-tiba aku sudah di

tempat yang kusebut penjara. Penjara yang indisiplinernya mereka sebut dengan

“sahabat”. Bagiku sama saja. Sebab, selama empat bulan berikutnya ku tak bisa

dan tak boleh keluar dari tempat itu.

*****

Raras menampar wajah Violet sambil menangis. Yang ditampar diam saja.

“Vi, kenapa sih kamu pake’ lagi? Raras meratap di antara Violet dan suntikan

yang tergeletak. Lubang merah kecil terlihat di lengan kiri Violet yang masih

terbalut kain. Ruangan itu sumpek sekali.

“Vi, bangun!” lalu ditamparnya sekali lagi. Violet menegakkan kepala, membuka

matanya yang lengket,

“Ras….,” panggil Vi dengan suara parau.

“Iya, aku di sini.”

“Excorciomusnya gak berhasil,” lalu Violet menangis, tak sampai satu menit dan

dia tertidur lagi. Raras teringat hampir sebulan yang lalu; waktu itu Violet baru

beberapa hari keluar dari pusat rehabilitasi.

Wajahnya segar sesegar tomat yang memerah. Kau cantik sekali, Vi. Tak ada

cekung hitam di wajahnya.

“Kenapa sih kamu bisa sampai pake?” tanya Raras waktu itu.

‘Nggak tahu…”

“Mungkin aku kena aprresio diabolica.”

“Apaan tuh? Diabolik artinya kalau nggak salah kerasukan satan, kan?”

“Mungkin ada setan yang mengendalikan jadi aku ketagihan bikin dosa.”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 101 -

Page 102: Modul Kelas XII IPB Sastra

Raras tertawa, dia senang Violet sudah sadar, “Nama setannya sabu-sabu,

putaw, ekstasi. Tiga serangkai, alias ‘The Three Stooges’.”

‘kok Three Stooges?”

“Iya….abis, ngak lucu!”

“Three stooges’ kan lucu?!”

“Nggak, menurutku ‘Three stooges’ kasar! Kejam! Masih lucuan Charlie Chaplin.”

Keduanya tertawa kecil, lalu terdiam sejenak.

“Ras?”

“Ya?”

“Mungkin aku harus exocirmus.”

“Apa lagi tuh?”

“Melakukan upacara pengusiran setan.”

Raras melongo, “Yang benar kamu mau exo… apa tadi?”

“exorcismus!”

“Iya, itu?”

Violet mengangguk.

“Vi, menurutku yang pasti kamu harus melakukan pengakuan dosa. Sebab kamu

sudah jadi anak yang tersesat!” Lalu keduanya tertawa.

Minggu berikutnya Violet menelpon Raras, lapor bahwa dia sudah melakukan

excorcismus simplex et privatus, pengusiran setan yang dilakukan secara

pribadi, tanpa izin Uskup.

Raras bilang, “Alhamdulillah…”

Tapi sekarang…Raras menampar wajah Violet sekali lagi. Orang-orang di sini

teler semua. Burhan juga teler. Dilihatnya wajah Burhan. Raras benci sekali

rasanya sudah ke ubun-ubun, ingin meludahi meski ada maklhuk laknat seperti

dia, pikir Raras. Lucifer datang lagi, menyetani orang-orang yang memang sudah

kesetanan, bahkan menyetani Violet yang sudah mengusir jauh segala setan

seperti aku menyemprot habis nyamuk-nyamuk yang bernyanyi ‘nging-nging’ di

telingaku. Tiba-tiba Vi jadi sangat dingin.

“Vi! Bangun! Bangun!” ditamparnya Violet sekali lagi, hari sudah hampir tengah

malam, jalanan sepi. Sopir taksi membantu Raras menaikkan Vi ke kursi

belakang.

“ke rumah sakit, Pak! Cepat!” sopir taksi pun ngebut.

*****

Vi tergeletak pasrah di ruang UGD. Entah apa yang dilakukan dokter dan para

perawat. Raras menangis di luar kamar. Narkan itu telah benar- benar membuat

Violet kaku.

Violet…Violet, kenapa bisa begini? Ya Tuhan…

Dua jam kemudian, pikiran Raras baru bisa jalan setelah sebelumnya mampet

seperti hidung yang penuh ingus lengket, bukan cair. Ia hubungi orang tua Violet

di Jakarta, lalu satu nomor lagi.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 102 -

Page 103: Modul Kelas XII IPB Sastra

“Terima kasih Anda telah menghubungi layanan 24 jam pusat rehabilitasi

narkoba. Untuk informasi tekan satu. Untuk konsultasi tekan dua. Untuk

hubungan langsung ke bangsal perawatan rehabilitasi tekan tiga. Untuk

mengakhiri silakan tutup telepon Anda.”

Raras memencet angka tiga.

*****

“Ya, ini Gale,” suara laki-laki menyahut di seberang sana. Tepatnya di Jakarta.

Interlokal, dengan hand phone pula.

“Gale, aku Raras.”

“Raras? Temannya Violet ya? Ada apa, Ras?”

“Violet OD, sekarang aku di R.S. Bethesda. Di Jogja.”

“Hah! Kok bisa, Ras? Tapi Vi nggak apa-apa kan? Kamu kasih susu untuk

menetralisis racun, kan?” suara Gale terdengar panik, setengah teriak di telinga

Raras.

“Ya … sekarang di UGD, nanti kuhubungi lagi ya.”

“Iya.”

“Janji ya!”

“Iya,” jawab Raras. Telepon diputus.

Di ujung ruang sana Gale seperti orang linlung. Bingung tak tahu mesti harus

berbuat apa. Di dekatnya seorang indisipliner dan tanya bagaimana dapat izin

keluar dari tempat adaptasi penjara itu. Dengan galak indispiliner itu menjawab

tak bisa kecuali kalau ia dinyatakan bersih. Tak putus asa, ia mencari seorang

indisipliner yang ia kenal cukup dekat. Diselipkannya empat lembar lima puluh

ribuan. Tapi ia juga bilang ‘Tidak bisa terlalu berisiko’. Lalu diselipkannya lagi dua

lembar lima puluh ribuan.

“Tolonglah, kamu tahu violet, kan? Kamu tahu bagaimana aku dan dia… dia OD,

aku harus ketemu dia.” Kata Gale dengan wajah memelas.

“Baik, dengan empat lagi lembaran uang seperti ini aku mau bantuin kamu. Aku

akan bikin laporan kalau kamu kuhukum di penjara WC.”

Gale mengangguk setuju dengan perjanjian dia akan kembali dalam waktu empat

hari dan membawa sisa uangnya. Lebih dari waktu yang ditentukan itu, kalau

tidak menghubungi ‘juru kunci’ penjara WC, ia akan dilaporkan kabur bukan

hanya kepada kepala pusat rehabilitasi, tapi juga kepada orang tuanya dan akan

dikenakan denda lebih banyak dari perjanjian awal. Itu berarti akan tinggal lebih

lama lagi di penjara ini.

Satu jam kemudian, setelah mengepak pakaian serta meminjam uang dari

seorang teman sesama pasien karena uangnya sudah habis untuk menyogok

mulut indisipliner tadi, ia pun diselinapkan keluar pusat rehabilitasi. Saat itu

pukul 01:00, ternyata di luar ‘penjara’ sana adalah di tengah sawah. Dingin,

diangkatnya kerah jaket jinsnya. Ia hanya membawa dua kaos ganti dan celana

serta sebuah handuk kecil. Celana jins hanya lekat di badan. Kalau ia membawa

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 103 -

Page 104: Modul Kelas XII IPB Sastra

barang banyak ia akan ketahuan sebelum indisipliner tadi melapor. Maka itu, ia

juga meminjam tas punggung temannya. Mau tak mau ia harus jalan karena tak

ada tumpangan, apalagi kendaraan umum-mungkin siang hari juga tidak ada.

Setelah berjalan kira-kira satu setengah jam, akhirnya jalan beraspal ketemu

juga. Berhubung masih tidak ada kendaraan umum yang lewat, maka ia jalan lagi

hingga jam tangannya menunjukkan pukul empat pagi. Ia menyetop truk sayur

yang lewat dan ikut menumpang hingga terminal dan mendapat bus

superekonomi: jelek, jadi satu dengan penjual ayam dan mbok-mbok penjual

sayur lainnya. Sopir dan kendekturnya berusaha meraup untung yang lebih

dengan menjejalkan penumpang yang berlebihan seperti umumnya bus-bus di

Jakarta. Baru setelah turun dari bus itu ia cukup beruntung, bertemu bus menuju

Yogyakarta yang dia stop di tengah jalan. Ia tak harus membayar penuh, setelah

tawarmenawar dengan kondektur. Lima puluh ribu rupiah lebih murah dari harga

asli. Lumayan bagus, ada AC-nya.

Saat duduk di kursi yang tidak semuanya penuh dan menghela napas panjang, ia

baru merasakan badannya yang sangat lelah dan kotor. Lengket karena belum

mandi. Untung bus itu cukup sepi, sehingga tidak perlu ada orang yang

menghirup aroma tubuhnya yang tak sedap. Ia menutup matanya, mencoba

untuk istirahat, tetapi tidak bisa karena ternyata pikirannya melayang ke mana-

mana. Ke Violet yang mungkin saat ini sedang terbaring lemas. Sekelebat di

kepalanya juga jelas tergambar malaikat maut yang berupa dua sisi; berjubah

hitam dengan wajah yang tertutup kethu dan malaikat perempuan yang patut

disebut Angel dengan pakaian putih, berwajah cantik bersinar dan sayap putih

nan megah. Keduanya, mendekati Violet…mengajak pergi.

(Sumber: dikutip dari novel “Tabula Rasa” karya Ratih Kumala, hal 90-95)

Anda sudah mempelajari menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta

perilaku berbahasa sekarang agar lebih terasah

kemampuan Anda kerjakan perintah-perintah di bawah ini!

1. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok!

2. Baca penggalan novel tersebut berulang-ulang!

3. Apresiasi novel tersebut dari berbagai hal, misalnya pemakaian bahasa, sudut pandang,

tema, dan unsur-usnur intrinsik lainnya!

4. Dapat juga dengan mengapresiasi dari unsur ektrinsiknya! Tema, Plot , Tokoh, Perwatakan,

dan Pembabakan, serta Perilaku dalam Drama Tradisional

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 104 -

Page 105: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajarn

Anda diharapkan dapat menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah

yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita

Menilai Drama

Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menilai unsur-unsur tersebut. Dengan demikian,

kemampuan Anda dalam mengidentifikasi dan mengapresiasi sastra akan bertambah.

Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan,

pembabakan serta perilaku berbahasa dalam teks drama.

Dalam menilai sebuah karya sastra diperlukan adanya pemahaman mendalam terhadap hasil

karya tersebut. Begitu juga dengan drama, Anda harus menghayati terlebih dahulu berbagai

hal yang berkaitan dengan drama tersebut. Adapun langkah-langkahnya

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 105 -

KOMPETENSI DASAR : 8.2 Menilai tema, plot, tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan  INDIKATOR : Membaca naskah drama Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku

berbahasa Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut

oleh gambaran masyarakat dalam cerita

Page 106: Modul Kelas XII IPB Sastra

adalah sebagai berikut.

1. Membaca naskah drama dengan saksama.

2. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut.

3. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

4. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama

tersebut.

5. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Anda akan mendapatkan sebuah hasil penilaian

terhadap drama yang dibaca. Sebagai contoh, perhatikanlah hasil penilaian terhadap drama

berjudul Iteung Pergi ke Kota.

Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menilai unsur-unsur yang terkandung di

dalamnya. Berikut ini adalah contoh bentuk penilaian terhadap unsur-unsur yang ada di dalam

drama tersebut.

1. Tema

Seperti yang telah ditentukan dalam pelajaran sebelumnya, tema dalam drama tersebut

adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam drama tersebut,

diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja. Dia tidak

mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin melilitnya. Seharusnya,

seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab terhadap kebutuhan hidup keluarganya.

Dalam drama tersebut, apa yang dilakukan oleh Kabayan merupakan contoh yang tidak

baik. Sudah sepantasnyalah jika hidup ini diisi dengan perjuangan yang diperkaya oleh

semangat hidup.

2. Alur/ Plot

Drama yang menggunakan alur/plot konvensional lebih mudah dipahami jika

dibandingkan dengan drama yang menggunakan alur nonkonvensional. Hal ini membuat

pesan atau amanat dalam drama tersebut akan lebih mudah tersampaikan kepada

pembacanya. Sementara, drama yang menggunakan alur nonkonvensional sedikit sukar

dipahami karena adanya lompatan-lompatan masa. Mungkin, beberapa pembaca perlu

membaca drama berulang-ulang agar memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Drama Iteung Pergi ke Kota menggunakan alur konvensional. Hal ini membuat drama

tersebut sangat mudah dipahami dan dipetik pesan moralnya.

3. Tokoh dan Perwatakan

Ketiga tokoh dalam drama tersebut memiliki fungsi masingmasing. Tokoh Kabayan

berfungsi sebagai penggambaran sosok manusia yang memberikan contoh jelek. Sifat

Kabayan itulah yang tidak boleh ditiru. Sementara itu, tokoh Iteung memberikan refleksi

bahwa manusia itu harus bersabar dalam menjalani hidup. Manusia harus pandai berusaha

dalam meraih apa yang diinginkannya.

4. Perilaku Berbahasa

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 106 -

Page 107: Modul Kelas XII IPB Sastra

Drama tersebut menggunakan bahasa sehar-hari yang mudah dicerna oleh pembacanya.

Dengan demikian, esensi yang terkandung dalam drama tersebut akan mudah dipahami

oleh pembaca. Di samping itu, dalam drama tersebut dimunculkan juga beberapa ujaran

berbahasa Sunda. Tujuannya adalah agar warna lokal atau kedaerahan dalam drama

tersebut dapat dirasakan oleh pembaca. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi sebuah

drama tradisional.

Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan dan dinilai

tersebut. Dapatkah Anda memberikan penilaian sendiri? Untuk melatih kemampuan Anda

menilai unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut. Anda

dapat mencari referensi tentang drama di perpustakaan.

1. Bacalah sebuah naskah drama terjemahan.

2.Analisis dan berikanlah penilaian Anda terhadap drama tersebut berdasarkan tema, alur,

tokoh dan perwatakan, dan perilaku bahasa.

3.Buatlah laporan individu tentang hasil analisis Anda. Kemudian, diskusikanlah dengan

teman Anda.

Arti Drama, Sandiwara, Tonil

Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. kata sandiwara itu dibuat oleh P.K.G

mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah

mulai mendapat perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan

kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa Belanda. Kata baru “sandiwara”

dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara”

(wara Jawa) adalah pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah

pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.

Demikianlah kupasan singkat dari kata sandiwara sebagai pengganti kata Toneel

sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata sandiwara lebih kena dari pada kata

Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada pertunjukan. Demikian pulajuga

dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa yunani yang artinya mula-mula tak lain dari

pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas panggung. tetapi sungguh

sayang, arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot, bahkan kata sandiwara bagi

umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan. Apakah sebabnya demikian?

Oleh karena itu dalam sandiwara memang sering terdapat hal-hal yang kurang baik, kata

seorang guru atau seorang bapak kepada anaknya, “Jangan main sandiwara kamu”. Kata

sandiwara merosot derajatnya karena yang menyelenggarakan dan yang memelihara

sandiwara kurang cakap atau kurang baik budinya. Jika kita ingin mengembalikan arti kata

sandiwara seperti yang semestinya, lapangan sandiwara meminta juga kepada kaum

terpelajar, kepada orang yang cakap, kepada yang berjiwa seniman dan berbudi tinggi.

Seiring perkembangan zaman, drama juga mengalami perubahan dan menjadi bagian

dari tradisi tulis. Terjadi banyak perubahan dalam beberapa aspeknya yang dipengaruhi oleh

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 107 -

Page 108: Modul Kelas XII IPB Sastra

perkembangan seni drama di Eropa, sehingga kemudian disebut dengan drama modern.

Dalam drama modern tersebut, aspek-aspek yang terkandung di dalamnya bisa dibagi menjadi

tujuh, yaitu: babak, adegan, prolog, dialog, monolog, mimik dan epilog. Drama modern

tersebut terkadang diklasifikasi berdasarkan isi yang dikandungnya yang terbagi ke dalam

lima jenis yaitu: (1), drama tragedi; (2), drama komedi; (3) drama tragedi-komedi; (4), opera;

dan (5), operette. Dalam portal ini, aspek-aspek yang berkenaan dengan dunia drama tersebut

dibahas secara lebih mendalam.

Lenong

Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik

gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang,

kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang,

dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong

yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam

lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.

Jenis lenong

Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong denes

(dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau "resmi"), aktor dan aktrisnya

umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum

bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh

sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis lenong

ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa

yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa

percakapan sehari-hari.

Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang

ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat

beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah

lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam.

Pada perkembangannya, lenong preman lebih populer dan berkembang dibandingkan

lenong denes.

Ludruk

Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama

tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung

dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain

sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa,

menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain

seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 108 -

Page 109: Modul Kelas XII IPB Sastra

digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak,

peronda, sopir angkotan, etc).

Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan

seorang tokoh yang memerakan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura

Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah

zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara

ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.

Bacalah naskah drama tradisional berikut ini!

Tujuan Pembelajarn

Anda diharapkan dapat menerakan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik

tentang berbagai bentuk karya sastra Indonesia

Menulis Prinsip-prinsip Kritik terhadap Karya SastraIndonesia

Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menulis kritik terhadap berbagai bentuk karya

sastra Indonesia, menulis kritik drama, menyusun sinopsis karya sastra, mendeskripsikan

unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut, membahas segi-segi tertentu, dan

menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 109 -

KOMPETENSI DASAR : 9.1 Penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Indonesia

INDIKATOR : Menjelaskan prinsip-prisip penulisan kritik sastraMenjelaskan prinsip-prisip penulisan kritik sastraMenulis kritik sastra (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik yang perlu dikritik)

Page 110: Modul Kelas XII IPB Sastra

Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan dan menilai unsur-unsur yang

ada dalam drama. Anda telah berlatih mengidentifikasi dan mengapresiasi karya sastra. Dalam

Pelajaran ini, Anda akan melanjutkan kegiatan apresiasi tersebut dengan menulis kritik drama.

Materi tentang prinsip-prinsip penulisan kritik

Masih ingatkah Anda pada pengertian kritik sastra?

Kritik sastra merupakan bagian penting dalam sejarah kesusastraan. Kritik sastra adalah

pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra. Di dalamnya diulas mengenai penilaian,

tanggapan, dan komentar terhadap suatu karya sastra.

Dalam menulis kritik drama, langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai

berikut.

1. Memahami dengan baik drama yang akan dikritisi.

2. Menentukan sisi-sisi menarik dari drama tersebut.

3. Jika Anda bermaksud mengkritik drama dalam bentuk pertunjukan, Anda harus

memerhatikan unsur-unsur pementasannya. Unsur-unsur pementasan tersebut, antara lain

artistik, makeup, lighting, dan tata pentas.

4. Memberikan tanggapan mengenai kelebihan dan kekurangan drama tersebut. Sekarang,

bacalah contoh penulisan kritik terhadap drama yang ditulis oleh Ajeng Cherie

Kusumawardhani terhadap drama Topeng Kayu karya Kuntowijoyo berikut.

Simbol Kekuasaan dalam Drama Topeng Kayu

Kritik kekuasaan berbentuk drama Ini bermula dari cerita mengenai sebuah taman yang super

istimewa. Desas-desus mengenai keistimewaannya telah tersebar di berbagai media masa.

Bahkan, konferensi ilmiah dan mimbar keagamaan pun ikut serta dalam menceritakannya.

Kesuburan taman tersebut banyak mengundang kepenasaran orang untuk mengunjungi.

Konon, tidak ada tempat yang lebih menakjubkan selain taman tersebut. Walaupun demikian,

keberadaan taman tersebut tetaplah misterius. Akibatnya, orangorang menjadi lebih tertantang

lagi untuk mengunjunginya.

Suatu ketika, datang tiga orang yang merasa penasaran ingin mernbuktikan keistimewaan

taman tersebut. Mereka adalah seorang Laki-laki Tua, Pelacur, dan Pedagang. Setelah

mendengar bujuk rayu juru kunci yang benar-benar penuh rayuan, mereka pun memutuskan

untuk mengunjungi taman guna mengetahui rahasia yang terkandung di dalamnya. Ketiga

orang itu pun akhirnya menuntut pada Topeng Kayu untuk mengembalikan keberadaan

mereka seperti sedia kala. Mereka kemudian mulai melancarkan berbagai cara untuk

mewujudkan kehendak tersebut. Mulai dari melancarkan aksi diam, sampai unjuk rasa.

Namun, tidak juga kehendak itu terwujud. Mereka semakin merasa terbelenggu oleh keadaan

ketika perlahan mereka menjadi sangat bergantung pada keberadaan Topeng Kayu.

Masih mencermati segi bahasa, jika diperhatikan dari dialog-dialog yang terjadi di dalamnya,

pembaca dapat menyimpulkan bahwa Topeng Kayu merupakan drama yang nonkonvensional.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 110 -

Page 111: Modul Kelas XII IPB Sastra

Terlihat dari pembicaraan yang berlangsung antartokoh, mereka tidak menggunakan gaya

bicara yang pada umumnya terjadi pada drama konvensional, seperti Malam Jahanam.

Maksudnya, gaya bahasa yang digunakan cukup unik dengan banyaknya repetisi.

Salah satunya adalah yang berbentuk mantra penyembahan, seperti contoh berikut.

Laki-laki tua, pedagang, pelacur

sajian apakah kuberikan padamu,

agar lapanglah jalan torunmu,

agar kuatlah sayap terbangmu,

agar cepatlah kencang larimu

agar kemslah bumi pijakmu,

agar teranglah cahaya tempatmu.

Berbicara mengenai penokohan drama ini, terdapat tujuh pelaku yang berperan di dalamnya,

yaitu Jurukund, Para Pelancong, Laki-laki Tua, Pelacur, Pedagangjopeng Kayu, dan Topeng-

topeng.

Penggunaan nama-nama tersebut pada para pelaku menunjukkan bahwa drama tersebut

memang drama yang nonkonvensional. Maksudnya, sesuai dengan tujuan pengarangnya

untuk menyimbolkan suatu peristiwa, penokohan dengan menggunakan teknik seperti ini akan

sangat membantu pencapaian tujuan tersebut. Tokoh-tokoh menjadi bebas tanpa terikat

dengan segala hal yang menjadi kesesuaian dengan kehidupan nyata (serupa dengan drama

Aduh Putu Wijaya). Dengan kata lainr tokoh-tokoh tersebut dapat mewakili masyarakat pada

zaman sekarang, dahulu, atau zaman yang akan datang.

Mengenai motif, konflik, peristiwa, dan alur yang terdapat dalam drama Topeng Kayu dapat

dijelaskan sebagai berikut. Diawali dari rasa kepenasaran yang dimiliki tokoh Laki-laki Tua,

Pelacur, dan Pedagang untuk membuktikan kesohoran taman.

Motif tersebut pada akhirnya mendorong mereka pergi mengunjungi taman tersebut, ditambah

lagi dengan rayuan Jurukunci yang memikat hati. Namun, setelah mereka berada di sana,

perlahan-lahan mereka mulai merasakan ketidakberesan. Perasaan ketidak beresan itu pada

akhirnya melahirkan ketidak puasan dalam diri ketiga orang tersebut karena kemegahan

taman yang selama ini digembar-gemborkan tidak terbukti kebenarannya. Peristiwa tersebut

melahirkan konflik dalam diri mereka. Mereka ingin meninggalkan taman itu dan kembali

menjalani kehidupan seperti sebelumnya. Sayangnya keinginan tersebut tidak dapat terwujud.

Mereka terjebak di sana untuk selama-lamanya. Didorong oleh keadaan tersebut, mereka pun

termotivasi untuk melakukan aksi pemberontakan, menuntut Topeng Kayu untuk

membebaskan mereka dari

taman. Sayangnya tindakan mereka tak mampu mengusik kekuasaan Topeng Kayu yang

begitu besar. Aksi mereka gagal. Hal tersebut melahirkan konflik baru bagi ketiga orang itu.

Mereka menyadari kesalahan mereka, rnudah mempercayai omongan jurukunci, tetapi tak

mau mengakuinya. Namun, lama kelamaan mereka pun sadar bahwa tindakan tersebut

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 111 -

Page 112: Modul Kelas XII IPB Sastra

percuma saja. Pada akhirnya, mereka pun menyerah pada kekuasaan Topeng Kayu. Peristiwa

tersebut terjadi dikarenakan tak ada lagi hal yang dapat mereka perbuat selain menerima

keadaan dan menikmatinya. Berdasarkan jalinan motif yang melandasi peristiwa dan

melahirkan konflik di atas, dapat disimpulkan bahwa alur drama Topeng Kayu adalah alur

maju. Sementara konflik yang dialami tokoh sekelompok orang dapat digolongkan ke alam

approach-avoidance conflich karena alternatif jalan keluar yang mereka kehendaki

mengandung risiko positif dan negatif yang sama kuatnya. Latar penceritaan yang tergambar

dalam drama Topeng Kayu tidak dapat dengan mudah untuk diuraikan. Hal tersebut terjadi

mengingat drama ini adalah drama yang nonkonvensional.

Pembaca tak dapat memprediksi di kota atau negara mana tempat kejadian tersebut ber-

langsung, kapan waktunya, atau siapa pelakunya secara pasti. Semua hal tergambar melalui

simbol-simbol yang dapat mewakili hal apapun di dunya nyata. Memang, pembaca

disuguhkan imajinasi mengenai taman yang juga menjadi setting di atas panggung (jika drama

dipentaskan).

Namun, bukankah seperti yang juga disampaikan oleh Kuntowijoyo, apologi taman dalam

drama ini merupakan penyimbolan dari makna atau hal yang sebelumnya dijanjikan oleh

Topeng Kayu melalui juru kunci.

Sumber: Pikiran Rakyat.,1 Agustus 2003

Setelah membaca contoh tersebut, tentunya kemampuan Anda menulis kritik drama akan

semakin meningkat. Agar pemahaman Anda terlatih dengan baik, kerjakanlah latihan berikut.

EVALUASI

Bacalah salah satu babak drama Julius Caesar karya William Shakespeare yang telah

diterjemahkan oleh Asrul Sani berikut dengan cermat.

JULIUS CEASAR

Babak 1

Adegan 1 Roma. Sebuah jalan. Masuk Flavius,Marullus, dan beberapa rakyat

biasa.

Flavius : Hey! Pulang, pemalas. Pulang. Apa hari ini hari raya? Apa kau

sebagai pekerja tidak tahu, kau tidak boleh berjalan di hari kela tanpa

lambang-lambang pekerjaanmu? Katakan, apa kerjamu?

Rakyat I : Tukang kayu, Tuan.

Marullus : Mana tiada kulitmu dan meteranmu? Kenapa kau berbaju bagus? Dan

kau, apa pekerjaanmu?

Rakyat II : Kalau yang Tuan maksud pekerjaan yang baik, maka aku memang

pekerja begitu, dan disebut orang tukang tambal sepatu.

Marullus : Yang kau kerjakan apa? Jawab langsung!

Rakyat II : Yang kukerjakan adalah sesuatu yang kulakukan dengan hati

sanubari tenang, yaitu penambal sesuatu yang cacat.

Marullus : Pekerjaan apa, bergajul? Hey bergajul, kerja apa?

Rakyat II : Tuan aku minta, jangan marah padaku. Begitulah Tuan, kalau Tuan

bepergian, Tuan bisa kutambal.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 112 -

Page 113: Modul Kelas XII IPB Sastra

Marullus : Apa maksudmu? Menambal aku? Orang banyak mulut!

Rakyat II : Menambal telapak tuan.

Flavius : Kau tukang tambal sepatu kan?

Rakyat II : Betul Tuan. Alat pencari nafkahku adalah jarum. Aku tidak ada

urusan dengan soal-soal pekerja, juga tidak dengan perempuan. Hanya dengan

jarum. Memang aku ini dokter untuk sepatu-sepatu tua. Kalau mereka dalam

keadaan bahaya, kupulihkan mereka kembali. Setiap orang tampan yang

menginjak kulit sapi berjalan atas pekerjaan tanganku.

Flavius : Tapi kenapa hari ini kau tidak di bengkelmu? Kenapa kau ajak

orang- orang ini berjalan?

Rakyat II : Supaya sepatu mereka aus, hingga aku lebih banyak dapat

pekerjaan. Hari ini kami berlibur untuk menyambut Caesar dan bergembira

atas kemenangannya.

Marullus : Buat apa gembira? Kemenangan apa yang kau bawa pulang? Tangkapan

mana yang mengiringkan dia ke Roma, untuk menghiasi kereta perangnya

sebagai tawanan? Dungu, batu, kalian lebih tebal dari semua yang tak

berguna. Oh, orang berhati batu, orang Roma kejam. Apa kalian tidak kenal

Pompey? Berkali-kali kalian memanjat dinding, baluwarti menara dan jendela,

bahkan cerobong asap sambil menggendong anak, lalu duduk di sana sehari

badan dengan kesabaran, penuh harapan untuk melihat Pompey lalu di jalanan

kota Roma. Dan begitu kalian melihat keretanya muncul,bukankah kalian

bersorak sejadi-jadinya hingga Sungai Tiber menggetar di bawah tepinya,

mendengar gema sorak kalian terbentur di tepi-tepinya yang cembung? Dan

kini kalian menetapkan untuk berlibur? Dan kini kalian mau menyerahkan

bunga di tempuhan orang yang pulang setelah menumpahkan darah Pompey? Pergi

pulang ke rumah, lalu berlutut dan berdoa pada Dewa supaya menjauhkan yang

pasti datang, karena dunia, tak ada rasa balas guna.

Flavius : Pergi, pergilah sanak sekampung halaman. Dan atas kesalahan ini,

kumpulkan semua orang malang selatan kalian. Ajak mereka ke tepi Sungai

Tibet dan tumpahkan air mata kalian ke dalam arusnya, hingga pasang yang

paling surut sempat mencium tepi yang termulia dari segala-galanya (Semua

rakyat pergi) Lihat bagaimana isi hati mereka tergugat. Mereka menghilang

dengan lidah kelu karena rasa berdosa. Pergilah kau ke Kapitol lewat di

sana. aku akan lewat di sini. Sintakan selimut patung-patung jika kau lihat

ada yang dibungkus dan dihiasi.

Varullus : Apa boleh kita lakukan? Kau tahu hari ini pesta Lupercal.

Flavius : Jangan peduli. Jangan ada patungpatung yang dihiasi dengan tanda

kebesaran Caesar. Aku akan mengusir rakyat jelata dari semua jalan. Kau

juga lakukan begitu, kalau kau temui mereka banyak berkumpul. Bulu-bulu

merambak yang dicabut dari sayap Caesar akan memaksa dia untuk terbang

biasa, hingga ia tak membubung mengatasi pandangan manusia dan membuat kita

manusia tunduk dalam ketakutan. (Pergi)

Sumber: Drama Julius Caesar, 2000

2. Setelah membaca keseluruhan babak pertama drama Julius Caesar tersebut, susunlah

sinopsis dari babak pertama itu dengan kalimat yang jelas dan singkat.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 113 -

Page 114: Modul Kelas XII IPB Sastra

3. Deskripsikanlah unsur-unsur pembentuk drama tersebut (tema, bahasa, latar, watak, alur,

dan pesan/amanat) dengan menunjukkan bukti-bukti yang jelas.

4. Ambillah salah satu unsur yang membentuk drama itu. Kembangkanlah secara utuh salah

satu unsur itu dengan jelas.

5. Berikan tanggapan Anda, baik dari segi isi maupun bentuk, terhadap drama tersebut dengan

memberikan alasan yang logis.

6. Rangkaikanlah hasil pekerjaan Anda dari nomor 2–5 tersebut menjadi sebuah kritik dalam

bentuk tulisan panjang. Gunakan kompetensi berbahasa Anda tentang menggabungkan

kalimat dengan penghubung antarparagrafnya untuk mencapai kepaduan sebuah tulisan

yang utuh.

Refleksi Pembelajaran

Kegiatan menganalisis dan menilai drama merupakan bentuk apresiasi Anda terhadap karya

drama. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menghayati karya sastra pun akan

meningkat. Anda pun dapat merinci unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah drama.

Dalam bidang kepenulisan, Anda telah berlatih menulis kritik sastra, khususnya drama.

Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menulis kritik pun bertambah. Kini Anda telah

mampu menulis kritik terhadap beragam karya sastra. Selanjutnya, Anda dapat melatih dan

mengembangkan diri dengan bergiat menulis kritik sastra dan mengirimkannya ke media

massa.

1. Menyusun Sinopsis Karya Sastra

Sinopsis adalah ringkasan cerita. Semua jenis karya sastra dapat dibuat sinopsis, kecuali

puisi. Hal ini karena puisi merupakan karya sastra dengan bahasa singkat, terdiri atas

larik-larik dan bait-bait yang berirama dan bersajak, merupakan ekspresi perasaan dan

pikiran yang tidak mengandung cerita. Ada juga puisi yang mengandung cerita, berisi

kisah-kisah perjalanan, pengembaraan, petualangan. Puisi jenis itu disebut balada. Akan

tetapi, karena kesingkatan dan penataannya dalam pembarisan dan pembatasan, balada

bukan disinopsiskan melainkan diparafrasekan.

Karya sastra yang dapat dibuat sinopsisnya adalah bentuk prosa dan naskah drama, karena

keduanya mengandung untaian cerita. Sebuah cerita konvensional (umum) memiliki tema,

penokohan, seting/latar, plot/alur, dan amanat. Sinopsis sebaiknya dimulai dengan

identitas buku yang terdiri atas judul buku, nama pengarang, tahun terbit, kota penerbitan,

tahun terbit. Coba Anda cermati contoh sinopsis berikut ini!

Di Bawah Lindungan Ka’bah

Pengarang : Hamka

Penerbit : Bulan Bintang

Tahun : 938; Cetakan XIII, 1978

Tanpa memberi tahu siapa pun, Hamid meninggalkan kampungnya menuju

Siantar, Medan. Kepergiannya kali ini bukan lagi untuk menuntut ilmu di sekolah,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 114 -

Page 115: Modul Kelas XII IPB Sastra

seperti yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu. Hamid, ibarat orang sudah

“jatuh tertimpa tangga pula”. Setelah Haji Jafar, orang yang selama ini banyak

menolongnya, berpulang ke Rahmatullah, tak lama kemudian ibu kandung yang

dicintainya menyusul pula ke alam baka. Hamid kini tinggal sebatang kara.

Ayahnya telah meninggal ketika ia berusia empat tahun. Dalam kemalangannya

ilu, Mamak Asiah dan anaknya, Zainab, tetap menganggapnya sebagai keluarga

sendiri. Oleh karena itu, Mak Asiah begitu yakin terhadap Hamid untuk dapat

membujuk Zainab agar mau dikawinkan dengan saudara dari pihak mendiang

suaminya. Dengan berat hati, Hamid mengutarakan maksud itu walaupun yang

sebenarnya, ia sangat mencintai Zainab. Namun, karena Zainab anal, orang kaya

di kampung itu, ia tak berani mengutarakan rasa cintanya itu. Setibanya di

Medan, Hamid sempat menulis surat kepada Zainab. Isi surat it mengandung arti

yang sangat dalam tentang perasaan hatinya. Namun, apa mau dikata, ibarat

bumi dengan langit; rasanya tak

mungkin keduanya dapat bersatu. Meninggalkan kampung halamannya berikut

orang yang dicintainya adalah salah satu jalan terbaik. Begitu menurut pikiran

Hamid. Dari Medan, Hamid meneruskan perjalanan ke Singapura dan akhirnya

sampailah ia di tanah suci, Mekah. Di Mekah ia tinggal pada seorang Syekh, yang

pekerjaannya menyewakan tempat bagi orangorang yang akan menunaikan

ibadah haji. Telah setahun Hamid tinggal

di kota suci itu. Pada musim haji, banyaklah orang datang dari berbagai penjuru.

Tanpa diduganya, teman sekampungnya, menyewa pula tempat Syekh itu. Orang

yang baru datang itu bernama Saleh, suami Rosna, yang hendak menuntut ilmu

agama di Mesir setelah ibadah haji selesai.

Dari pertemuan yang tak disangka-sangka itu, ternyata banyak sekali berita dari

kampung halaman terutama berita tentang Zainab yang sejak ditinggalkan

Hamid dan tidak jadi dikawinkan dengan saudara ayahnya itu, kini sedang dalam

keadaan sakit-sakitan. Hamid sangat senang hatinya mendengar kabar itu, tetapi

ia harus menyelesaikan ibadah hajinya yang tinggal beberapa hari. Ia bermaksud

segera pulang ke kampung. Sementara itu Saleh, teman Hamid, segera mengirim

surat kepada istrinya. Surat Saleh diterima istrinya yang segera pula

memberitahukannya kepada Zainab. Alangkah senang hati Zainab mengetahui

bahwa orang yang dicintainya ternyata masih ada. Namun, penyakit yang

diderita Zainab makin hari makin parah. Dengan segala kekuatan tenaganya, ia

menulis surat untuk orang yang dikasihinya. Surat yang dikirim Zainab diterima

Hamid. Namun, rupanya isi surat itu sangat mempengaruhinya. Dua hari setelah

itu, bersamaan dengan keberangkatan para jemaah haji ke Arafah guna

mengerjakan wukuf, kesehatan Hamid terganggu. Walaupun demikian, Hamid

tetap menjalankan perintah suci itu. Sekembalinya Hamid dari Arafah, suhu

badannya semakin tinggi. Apalagi di Arafah, udaranya sangat panas Hamid tak

mau menyentuh makanan sehingga badannya menjadi lemah. Pada saat yang

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 115 -

Page 116: Modul Kelas XII IPB Sastra

sama, surat dari Rosna diterima Saleh yang menerangkan bahwa Zainab telah

wafat. Kendati Hamid dalam keadaan lemah, ia mengetahui bahwa ada surat dari

kampungnya. Firasatnya begitu kuat pada berita surat yang disembunyikan

Saleh. Hamid menanyakan isi surat itu. Dengan berat hati Saleh menerangkan

musibah kematian Zainab. Jadi Zainab telah dahulu dari kita?” tanyanya pula.

Ketika akan berangkat ke Mina, Hamid tak sadarkan diri. Temannya, Saleh,

terpaksa mengupah orang Badui untuk membawa Hamid ke Mina. Dari situ

mereka menuju Masjidil Haram kemudian mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali.

Tepat di antara pintu Kabah dengan Batu Hitam, kedua orang Badui itu diminta

berhenti. Hamid mengulurkan

tangannya, memegang kiswah sambil memanjatkan doa yang panjang:

“Ya Rabbi, Ya Tuhanku, Yang Maha Pengasih dan Penyayang!” Semakin lama

suara Hamid semakin terdengar pelan. Sesaat kemudian, Hamid menutup

matanya untuk selama-lamanya.

(Sumber: Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern, Grasindo, 1992)

Tugas !

Cari dan bacalah sebuah novel sastra yang mengangkat tema seputar keimanan dan ketakwaan

yang ada di perpustakaan sekolah! Sambil membaca, buatlah sinopsisnya! Pada pertemuan

berikutnya, kumpulkan pada Guru untuk diperiksa.

2. Mendeskripsikan Unsur-unsur Pembentuk Cerita dalam Karya Sastra

Unsur-unsur yang terdapat di dalam suatu karya sastra disebut dengan unsur intrinsik.

Unsur-unsur inilah yang menjadi pembentuk cerita, yang terdiri atas tema, penokohan,

seting/latar, plot/alur, dan amanat. Semua unsur tersebut, terkait dangat erat sehingga

menjadikan cerita utuh dan padu.

Tema merupakan garis besar inti cerita. Penokohan merupakan gambaran tokoh-tokoh

pendukung cerita lengkap dengan karakteristiknya. Seting adalah tempat dan waktu

bergulirnya untaian peristiwa cerita beserta suasana yang ada dalam cerita tersebut. Plot

merupakan aliran jalan cerita yang digunakan pengarang dalam mengungkapkan

ceritanya, sedangkan amanat adalah pesan-pesan moral yang disampaikan pengarang

kepada pembaca melalui tokoh- tokoh ceritanya.

3. Membahas Karya Sastra yang Dideskripsikan

Pembahasan terhadap suatu karya sastra menyangkut tentang hal-hal yang menarik,

menonjol, dan istimewa dalam karya sastra tersebut. Jadi, merupakan penggarisbawahan

dari salah satu faktor intrinsik. Hal ini sifatnya relatif, tergantung karya sastra yang

dibahas sekaligus pembahasnya. Berdasarkan sinopsis dari novel yang Anda susun, coba

deskripiskan unsur-unsur pembentuk ceritanya! Selanjutnya, bahaslah segi-segi tertentu

yang menurut Anda penting, menarik, dan istimewa!

4. Menilai Karya Sastra yang Dibahas

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 116 -

Page 117: Modul Kelas XII IPB Sastra

Penilaian terhadap karya sastra yang telah dibahas di atas merupakan kegiatan yang

disebut kritik sastra. Kritik sastra adalah menilai kualitas karya sastra secara objektif, baik

buruknya dan kekuatan serta kelemahan karya tersebut. Kritik sastra dapat dilakukan

dengan menelaah karya sastra tertentu tanpa menyinggung sosok sastrawannya. Akan

tetapi, dapat juga dilakukan dengan menyorot figur sang sastrawan. Pengarang sebagai

kreator dan karya sastra sebagai cermin pribadi pengarang dikaji sama intensnya. Hal ini

acap dilakukan oleh Dr. H.B. Jassin, kritikus sastra Indonesia yang sangat terkenal yang

memelopori perkembangan kritik sastra di Indonesia. Berikut ini disajikan contoh kritik

sastra.

Coba Anda bacalah secara intensif!

Sedikit Sejarah Rustam Effendi

.......................................................................................................

Drama bersajak Bebasari oleh Rustam Effendi adalah penting sebagai hasil usaha

mencobakan bentuk baru dalam kesusastraan Indonesia. Di sini syair mendapat bentuk baru,

digunakan dalam percakapan- percakapan suatu cerita berbentuk tonil. Dengan sekaligus di

sini dilakukan dua percobaan, yakni pertama syair yang bersifat cerita buat yang pertama kali

dipakai untuk menyatakan pikiran dan perasaan sebagai pengucapan cita-cita kebangsaan dan

kedua bentuk sandiwara buat pertama kali dimasukkan pula dalam kesusastraan Indonesia.

Drama bersajak ini tidak asing dalam kesusastraan dunia kalau kita mengarahkan pandangan

kita ke Yunani dengan penulis-penulis dramanya Aeskylos, Sofokles, Euripides, ke Jerman

dengan Goethe dan Schiller, dan ke Inggris dengan Shakespheare.

Dalam drama Bebasari dengan mudah kita melihat simbolik hasrat bangsa Indonesia yang

hendak merdeka. (Bebasari, perkataan bebas ada dalamnya). Rustam tidak mengambil sesuatu

tokoh dalam sejarah seperti Sanusi Pane dan Muhammad Yamin. Pemain-pemainnya hanya

perlambang-perlambang. Rawana, raksasa yang zalim, kita kenali sebagai penjajah, yang

telah merampas kemerdekaan Bebasari, perlambang Indonesia; sedangkan Bujangga ialah

putra Indonesia.

Semangat berontak dan hasrat kemerdekaan menjadi suara dasar drama ini.

Berkata Bujangga:

Setiap pohon di dalam belukar

Dari pucuknya lalu ke akar,

Setiap batu di dalam sungai,

Setiap buih ombak di pantai,

Setiap sinar syamsu yang permai,

Setiap bunyi di tengah ngarai,

Itulah rakyat pembala aku,

Karena itu tanah airku,

Disuarankan moyang bapa dan ibu,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 117 -

Page 118: Modul Kelas XII IPB Sastra

Sedarah sedaging dengan jiwaku.

Menggetarkan hati penjajah tenaga sugestif yang terkandung dalam

perkataan Esa dan Arma:

Tuhanku Raja raksasa,

Terbanglah cepat naik angkasa,

Tinggalkan taman dari yang indah,

Sampai waktunya kita bertahta,

Tangkas perangnya, maksudnya sakti,

Musuh berkeris senajata hati,

Hilang satu, timbul seratus,

Segala insan menentang angus.

Dan apakah meragu-ragukan kata amanat dari Bebasari ini?

Kakanda, dari zaman berganti zaman,

Tetap hatiku menanti tuan,

Kakanda bakal membawa merdeka,

Sebab cintamu kepada loka.

Susah payah tuan kemari,

Menyeberangi darah menempuh duri.

O, kakanda, junjungan beta,

Tidak kemenangan dapat dipinta.

Tiap pekerjaan meminta korban,

Tiap asmara melupakan badan.

Adapun kita hidup di sini,

Selintas lalu sebagai mimpi,

Selama hidup tak putus perang,

Itulah kehendak zaman sekarang,

Asmara sayap usaha yang tinggi,

Asmara kepada bangsa sendiri.

Di dalam kumpulan sajak-sajak Rustam Effendi Percikan Permenungan banyak orang akan

bersua dengan perasaan-perasaan yang akan dianggap oleh Angkatan 45 sentimentil,

penggunaan bahasa yang berlebih-lebihan sehingga dirasa sebagai permainan kata, tanda-

tanda baca yang tidak perlu dan ini memang perbedaan paham yang sewajarnya yang jika

diingat, bahwa antara Rustam Effendi dengan Angkatan

45 ada jarak waktu 20 tahun yang mengalir cepat dan diisi oleh kejadian-kejadian sejarah

yang hebat-hebat.

Cinta kepada ibu, cinta kepada kampung halaman, asmara remaja, kesedihan dan sedu sedan,

hanya dianggap cukup baik bagi pemuda yang berangkat dewasa dan adalah pengalaman-

pengalaman prive yang tidak perlu dicanangkan. Akan tetapi kedewasaan bukanlah terletak

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 118 -

Page 119: Modul Kelas XII IPB Sastra

pada soal, tetapi jiwa yang mengalami soal. Jiwa ini pun tidak dapat dipotong- potong tetapi

keseluruhan juga yang dapat mencintai, membenci, sedih dan senang, putus asa dan berharap,

serta lemah dan keras. Di dalam masa yang tenang, tatkala mobil baru satu dua yang di jalan-

jalan dan kapal udara suatu keanehan, di masa persoalan (zakelijkheid) belum lagi menguasai

dan mengejar-ngejar kehidupan manusia di Indonesia, sudah tentu tidak dapat diharapkan

persoalan dalam pandangan hidup dan sikap hidup orang-orang.

Tentang bahasa sudah tampak jelas bahwa Rustam Effendi masih melakukan percobaan-

percobaan. Seperti juga Amir Hamzah dan Sanusi Pane pada mulanya, dia mencari ke

Sansekerta dan bahasa Arab, statu hal yang ditinjau sepintas lalu agak aneh, karena perkataan-

perkataan lama itu tidak hidup lagi dalam masyarakat yang sebaliknya mengambil dan

memerlukan lagi perkataan-perkataan dan pengertian-pengertian baru yang sesuai dengan

kemajuan masyarakat. Di masa Pujangga Baru seorang Amir Hamzah masih merasa jelek

perkataan mesin dan radio digunakan oleh seorang kawan sealiran Armin Pane dalam

sajaksajaknya. Perbedaan paham ini diterangkan dengan mengingat bahwa para pengarang

dan penyair itu mempunyai pandangan dunia yang berlainan pula. Seseorang masih ingin

hidup di zaman silam, sedangkan yang lain telah melempar tinjauan ke depan. Akan tetapi,

yang tidak dapat disingkirkan oleh mereka itu adalah pemakaian bahasa daerahnya yang

demikian memperkaya pula bahasa Indonesia. Bukan saja bahasa daerah, tetapi juga bahasa

“kocokan” dan bahasa “golongan”, semua itu memperkaya sehingga menjadikan bahasa

Indonesia. Perjuangan Pujangga Baru selain perjuangan pembaharuan kesusastraan yang

berarti juga pembaharuan pandangan hidup dan sikap hidup adalah perjuangan

memperbaharui bahasa. Oleh Takdir Alisyahbana, Armin Pane dan Sanusi Pane pernah

dengan sengit dilakukan perang pena dengan kaum “kolot” dari kalangan guru yang hendak

mempertahankan “Melayu Asli”, memuncak pada uraian Takdir “Kekacauan yang Nikmat”,

Pujangga Baru 1935, yang di dalamnya dikatakan bahwa “bahasa Thionghoa Melayu yang

sering diejekkan itu kami berikan hak yang selayaknya”. Demikianlah, dalam bahasa pun

dilakukan pendemokrasian. Rustam Effendi dalam tahun 1926 belum sejauh itu. Di dalam

sajaksajaknya dalam Percikan Perenuangan dan drama Bebasari masih berkuasa bahasa

daerah dan seperti dikatakan di atas dicarinya pula perbendaharaan kata-kata lama dari

Sanskerta dan Arab. Akan tetapi,

cara mempergunakan bahasa lama itu mempunyai individualitas sendiri, dalam pembentukan

kata baru untuk mendekati kehalusan perasaan, dalam kombinasi kata-kata, malahan dalam

kebebasan kepenyairannya itu sering membuat kata baru atau memotong kata-kata yang ada

untuk disesuaikan dengan irama dan bunyi yang dikehendakinya. Demikian perkataan dari

dipendekkannya menjadi dir, perkataan menunggu menjadi menung, perkataan badai menjadi

bad, perkataan dunia menjadi duya dan individualisme ini kita mesti terima dari orang yang

berjiwa merdeka:

Sarat saraf saja mungkiri,

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 119 -

Page 120: Modul Kelas XII IPB Sastra

Untai rangkaian seloka lama,

Beta buang beta singkiri,

Sebab laguku menurut sukma.

Akan tetapi, individualisme ini tidak dapat diartikan dalam pengertiannya yang mutlak.

Maksudnya adalah penemuan diri sendiri, harga diri sendiri sebab dalam hubungan

kekeluargaan dan kemasyarakatan perhubungan tetap kuat dan mesra. Sajak-sajaknya

Pangkuan Bunda, Bunda dan Anak, Kuburan Bunda, Kerajaan Tuhan, dan Tanah Air cukup

membuktikan bagaimana kerasnya hubungan keluarga hubungan dengan Yang Mahakuasa,

hubungan dengan bangsa. Apakah ini ratapan seorang individualis?

Bilakah bumi bertabur bunga,

Disebarkan tangan yang tiada terikat,

Dipetik, jari yang lemah lembut,

Ditanami sayap kemerdekaan rakyat?

Bilakah lawang bersinar bebas,

Ditinggalkan dera yang tiada berkata?

Bilakah susah yang beta benam,

Dihembus angin kemerdekaan kita?

Di sanalah baru bermohon beta,

Supaya badanku berkubur bunga,

Bunga bingkisan, suara sa’irku.

Disitulah baru bersuka cita,

Pabila badanku bercerai nyawa,

Sebab menjemput menikam bangsaku.

Refleksi

Kesusastraan bukanlah hanya apa yang berlaku pada sesuatu masa, tetapi juga yang berlaku

pada lain-lain masa dengan ukuran cita rasanya sendiri. Hikayat, dengan pantun dan syair

yang indah sama masuk kesusastraan seperti juga roman, sajak dan drama yang disebut

modern, nilainya menurut ukuran-ukurannya tentu boleh bertingkat-tingkat pula.

Sumber: H.B. Jassin. 1950. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai, Jakarta:

Gunung Agung, hal. 122-125.

Prinsip-prinsip Penulisan Kritik Berbagai Bentuk Karya Sastra Indonesia

Esai dan kritik adalah usaha untuk memahami, menghayati, dan menikmati karya sastra.

Kritik Sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari (menelaah) karya sastra dengan

langsung memberikan pertimbangan baik buruk, kekurangan kelebihan atau bernilai tidaknya

karya sastra

Kritik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós - "yang membedakan",

kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής, krités, artinya "orang yang

memberikan pendapat beralasan" atau "analisis", "pertimbangan nilai", "interpretasi", atau

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 120 -

Page 121: Modul Kelas XII IPB Sastra

"pengamatan". Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi

yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan.

Bertitik berat pada tujuan untuk membantu para pengemar/pecinta sastra dalam memetik cita

rasa dari buku yang (akan) dibacanya atau untuk membantu para sastrawan dan calon

sastrawan dalam meningkatkan mutu karyanya

CARA MENULIS KRITIK DAN ESAI

1. Concrete Word (TQO).

Kata nyata adalah kata khusus yang berhubungan dengan sesuatu menyarankan keadaan

suatu pengertian obyek tertentu

Semakin tepat kata-kata, maka semakin baik sebuah karya. Sehingga penikmat

menganggap benar-benar melihat, merasa, mendengar, mencium, dan meraba segala

sesuatu yang diutarakan dalam puisi. Misal, kota berhubungan dengan kata kongkret seperti

gedung, mobil, padat, ramai, pengemis, jalan raya dan sebagainya. Laut berhubungan

dengan perahu, pantai, bakau, teluk, camar, asin, gelombang dan lain-lain.

2. Diction (TQC).

Pilihan kata adalah kata yang dipilih tepat memberikan konotasi dalam rangkaian tertentu.

Kata bisa, mampu, dapat dan kuasa memiliki arti yang sama. Tetapi untuk kata, kalimat

dan alinea tertentu memerlukan pilihan kata yang tepat salah satunya. Pemilihan kata yang

salah bukan saja mengakibatkan rasa tidak enak, bahkan arti yang keliru

3. Rythme (TQS). Irama adalah turun-naiknya suara secara teratur dan rima adalah persamaan

bunyi dalm puisi. Dalam novel alur yang berkesinambungan dan saling mengisi

4. Style (TQI).

Gaya adalah suatu bentuk cara penulisan yang khas untuk mengungkapkan makna yang

jelas. Setiap orang ingin mengeluarkan pikiran dengan sejelas mungkin kepada yang lain

dengan memanfaatkan bahasa kiasan berupa persamaan atau perbandingan, tanda baca dan

sebagainya.

5. Imagery (TQT).

Daya bayang adalah suatu gambaran imajinasi dihasilkan oleh sesuatu secara keseluruhan.

Membangkitkan pikiran dan mendorong imajinasi menjelmakan gambaran yang nyata

perasaan penikmat bahwa mereka benar-benar mengalami peristiwa tersebut

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 121 -

Page 122: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 122 -

KOMPETENSI DASAR : 9.2 Mengetahui prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai

INDIKATOR : Menyusun sinopsis karya sastraMendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebutMembahas segi-segi tertentu dari karya sastra yang sudah dideskripsikan

(dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)Menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai

secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)

Page 123: Modul Kelas XII IPB Sastra

Anda diharapkan mampu menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam

bentuk esai secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik).

Menulis Prinsip-prinsip Kritik dan Esai

1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Kritik dan Esai

Kritik sastra dan esai merupakan suatu cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan analisis,

penafsiran, serta penilaian sebuah teks sastra. Orang yang melakukannya disebut kritikus

sastra. Dia diharapkan memahami terlebih dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat

sebuah kritik sastra. HB. Jassin pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan

baik atau buruk suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan

dianggap sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal,

maka karyanya dianggap bermutu dan bernilai sastra tinggi.

Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan

empat komponen berikut ini.

a. Data atau fakta

b. Inference atau kesimpulan

c. Evaluasi atau judgment

d. Penilaian

Selain itu, juga harus didukung oleh intuisi penulis secara tajam dan kritis.

Perhatikan contoh kritik sastra dan esai berikut ini.

a. Contoh kritik sastra

Kebangkitan Tradisi Sastra Kaum Bersarung

Penulis: Purwana Adi Saputra

Selama ini, entah karena dinafikan atau justru karena menafikan fungsinya sendiri, kaum

pesantren seolah tersisih dari pergulatan sastra yang penuh gerak, dinamika, juga anomali.

Bahkan, di tengah-tengah gelanggang sastra lahir mereka yang menganggap bahwa kaum

santrilah yang mematikan sastra dari budaya bangsa.

Di setiap pesantren, kedangkalan pandangan membuat mereka menarik kesimpulan picik

bahwa santri itu hanya percaya pada dogma dan jumud. Mereka melihat tradisi hafalan yang

sebenarnyalah merupakan tradisi Arab yang disinkretisasikan sebagai bagian dari budaya

belajarnya, telah membuat kaum bersarung ini kehilangan daya khayal dari dalam dirinya.

Dengan kapasitasnya sebagai sosok yang paling berpengaruh bagi transfusi budaya bangsa

ini, dengan seenaknya ditarik hipotesis bahwa pesantrenlah musuh pembudayaan sastra yang

sebenarnya. Kaum bersarung adalah kaum intelektualis yang memarjinalkan sisi imaji dari

alam pikirnya sendiri. Pesantren adalah tempat yang pas buat mematikan khayal. Pesantren

adalah institut tempat para kiai dengan dibantu para ustadnya menempa kepala para santri

dengan palu godam paksa.

(Dikutip seperlunya dari Solopos, 5 Desember 2007)

b. Contoh esai

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 123 -

Page 124: Modul Kelas XII IPB Sastra

Perda Kesenian dan Rumah Hantu

Oleh: Teguh W. Sastro

Beberapa waktu lalu Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melontarkan keinginan agar Pemkot

Surabaya memiliki Perda (Peraturan Daerah) Kesenian. Namanya juga peraturan, dibuat

pasti untukmengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada jeleknya. Tetap ada jeleknya.

Yakni, misalnya, jika peraturan itu justru potensial destruktif. Contohnya jika dilahirkan

secara prematur. Selain itu, seniman kan banyak ragamnya. Ada yang pinter (pandai) dan

ada juga yang keminter (sok tahu). Oleh karenanya, perten-tangan di antara mereka pun

akan meruncing, misalnya, soal siapa yang paling berhak mengusulkan dan kemudian

memasukkan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu. Sejauhmana keterlibatan seniman di

dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya. Itu hanya salah satu contoh persoalan

yang potensial muncul pada proses pembuatan Perda itu, belum sampai pada tataran

pelaksanaannya. Hal ini bukannya menganggap bahwa adanya

peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di Surabaya. Menyangkut

sarana dan prasarana, misalnya, bolehlah dianggap tidak ada persoalan yang signifikan di

Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika menyangkut mental dan visi para seniman dan

birokrat kesenian sendiri?

(Dikutip seperlunya dari Jawa Pos, 30 Januari 2007)

Setelah Anda membaca dan memahami contoh kritik dan esai di atas, tentunya Anda dapat

mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri kritik dan esai tersebut.

2. Menulis Kritik dan Esai

Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus.

Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu Anda perhatikan hal-hal berikut.

a. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik.

b. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung.

c. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra.

d. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema.

e. Memulai untuk menulis kritik atau esai.

f. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi.

g. Mengirimkan ke media massa cetak.

Selain langkah-langkah di atas, secara konkret Anda dapat mengikuti langkah-langkah

berikut ini.

a. Menentukan tema

b. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai).

c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung.

d. Membuat kerangka (kritik atau esai).

e. Membuat isi (kritik atau esai).

f. Penutup atau kesimpulan.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 124 -

Page 125: Modul Kelas XII IPB Sastra

Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis kritik dan esai, baik di bidang sastra

maupun nonsatra dengan baik. Untuk memperoleh kualitas yang baik, lakukan secara rutin

untuk menulis kritik dan esai.

3. Mengemukakan Pendapat dalam Kritik dan Esai

Ide atau gagasan adalah pikiran utama atau pikiran pokok dalam suatu paragraf atau

wacana. Setelah Anda melakukan penulisan kritik dan esai secara berkesinambungan,

dapat menyampaikan ide dan gagasan dalam tulisan tersebut. Penuangan gagasan dalam

suatu tulisan dapat dilakukan dengan penalaran berikut ini.

a. Penalaran deduktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di awal paragraf.

b. Penalaran induktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di akhir paragraf.

Dengan kedua penalaran tersebut, ide dan gagasan yang ingin Anda tuangkan dalam kritik

dan esai dapat dipahami pembaca secara jelas.

Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai, menulis kritik dan

esai, mengemukakan pendapat dalam kritik dan esai, agar lebih terasah kemampuan Anda

dalam memahami materi kerjakan perintah-perintah di bawah ini! (Tugas dikerjakan di

rumah)

1. Setelah Anda memahami ciri-cirinya, tulis sebuah kritik atau esai dengan langkah-langkah

yang tetap!

2. Periksa kembali hasil tulisan Anda dari segi ejaan, tatabahasa, dan hubungan antarkalimat!

3. Jika sudah baik, coba kirimkan ke redaksi media cetak yang Menyusun sinopsis karya

sastra

Baca dan cermati cerita pendek berikut!

Sejauh Harapanku

(By Bunda Nara)

Hari itu baru pukul sembilan pagi, tapi rasanya sudah berjam-jam Anti

duduk merenung di depan meja komputernya. Yah.. hari itu ada rasa malas

yang melanda dirinya. Ah..rasanya ingin bebas saja dari rutinitas ini, keluh Anti

dalam hati. Ia lihat semua rekannya masih asyik dengan pekerjaannya di depan

benda tak bernyawa itu. Ada yang sibuk dengan laporan yang harus siap pagi

ini juga, ada yang sibuk dengan games seru yang tersedia di komputer masing-

masing. Bahkan terlihat nona Asha yang sudah tidak muda lagi namun masih

gadis atau bahkan masih perawan, ah susah mendapatkan gadis yang masih

perawan kata Azis waktu itu rekan kerjaku yang hobi mengoleksi perempuan,

walau di rumahnya sudah tersedia perempuan pilihan ibunda dengan anak

kecilnya.

Hari itu masih pagi memang dan tentunya orang katntoran masih

semangat dengan pola kerja rutinnya. ”Mer...meri, panggil Anti pada mri rekan

di sebelah mejanya yang masih sibuk dengan nasi uduk sarapan paginya.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 125 -

Page 126: Modul Kelas XII IPB Sastra

”ada apa Bu Anti?” tanya Meri yang melihatku masih termenung

menatap layar yang masih hitam, karena sehabis menaruh pantatku di kursi ini

benda itu belum sempat kusentuh.

”ah.. ndak apa-apa Mer, hanya sepertinya enak sekali yah nasi uduk

itu?” kataku sekenanya.

”oh..yah pasti uenak dong, ”kata Meri dengan sedikit promosinya. ”nasi

uduk ini ndak ada tandingannya di sekitar Tanjung Priuk ini, lah wong orang-

orang dari lima penjuru sudah mengenal nasi uduk made in Bu Ides ini loh!”

cerocos meri dengan mulut penuh orek tempe.

Aku tersenyum melihat tingkahnya yang memang cenderung kekanakan,

padahal buntutnya sudah dua, bahkan yang besa sudah duduk di kels satu

SMP. Terbayang perkataan Mas tadi pagi. ”Kamu ndak usah mungkir, siapa

laki-laki yang sering datang ke rumah ini?” kata Mas dengan suara yang

mengelegar. Aku yang memang terkejut, karena tak menyangka Mas akan

searah itu.

”aku ndak ngerti siapa yang Mas maksud,” kataku sambil menyisisr

rambutku.

”ala ndak usah basa-basi, kebusukkanmu sudah tercium!” seru Mas

masih dengan nada jengkel, sambil menyambar tas kerjanya dan pergi begitu

saja tanpa mendengar teriakanku. Bagiku insiden pagi ini harus dituntaskan

apapun itu.

”Mas kita bisa bicara sing ini?” kataku di telepon. ”jemput aku yah di

depan kantor”.

”Yah” jawabnya pendek saja

”Mir nanti kalau pak Zul tanya tentang aku bilang yah aku pulang ada

hal mendadak.” kataku pada Meri

”Loh...loh Bu mau kemana dan ada keperluan yang mendadak..dak apa

toh?” tanya Meri penuh ingin tahu.

”Kamu bilang saja Bu Anti izin.”sahutku sambil kusambar tas kerja dan

melambaikan tangan tapa Joko yang mlutnya seperti mengucap ”ada apa?.

”Kita langsung pulang saja Mas.” kataku pada Mas yang menungguku di

depan gerbang kantor. Kulihat suamiku tak merespon namun langsung

menghidupkan mesin mobil dan tancap gas.

”Kebusukan pada akhirnya akan tercium juga.” kata suamiku begitu

sampai di rumah. Aku belum sempat membuka sepatu dan menaruh tas

kerjaku. ” Sekarang aku tanya baik-baik sama kamu, SIAPA LAKI-LAKI YANG

SUKA DATANG KEMARI?” tanya Mas masih dengan nada tinggi. ”Sudah ndak

usah bohong lagi, kamu yang ngerti agama yang pakai jkerudung tertutup,

yang ndak pernah tinggal sholat lima waktu, jadi ndak usah cari cerita yang

buat kuping ini panas !” kata Mas lagi.

”Mas lagi membicarakan siapa Mas?’ tanyaku sambil menyentuh

tangannya.

”Membicarakan siapa,asal kamu tahu kelakuanmu dengan laki-laki

lontong itu membuat anakmu Soraya tersiksa, hingga dia mengadu kepada

ibuku kelakuan bejat mamahnya. Katanya mamahku mbah, suka didatangi laki-

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 126 -

Page 127: Modul Kelas XII IPB Sastra

laki, duduk di ruan tamu selalu satu tempat di kursi panjang, waktu itu pernah

kami nnton di Mall Senter eh laki-laki itu ada dan nonton dengan kami, begitu

cerita anakkmu Soray pada ibuku dengan sedihnya.” aku tak kuasa menahan

airmata, aku tidak menyangka anakku Soraya berpikir yang tidak-tidak tentang

mamanya.

Selama ini aku berteman dengan para pria memang terlampau akrab, itu

sifat asliku dari aku remaja. Aku selalu bisa karab dengan pria ibanding dengan

wanita. Karena dengan pria aku bisa cerita apa saja, tidak selalu harga-harga

yang malambung di pasaran. Selama ini aku berpikir anakku mengerti ibunya

yang selalu akarab dan raah terhadap pria, nyatanya aku tak mengenal

anakku.

”Kamu tahu, karena ulahmu, dia risih kalau bercerita problem remajanya

denganmu, karena baginya kamu tidak pantas ditiru apalagi jadi panutan,

sekarang ceritakan siapa laki-laki itu?” seru Mas dengan muka yang merah

menahan marah.

”Mas tidak ada laki-laki spesial seperti anggapanmu?”kataku pelan.

”Kamu ndak usah bohong lagi, anakmu sudah cerita banya, dn si Munah

pembantu kita juga cerita bahwa laki-laki lontong itu selalu datang kemari!”

seru mas lagi.

”Aku sudah bilang tidak ada laki-laki yang mesti aku ceritakan padamu,

kalau sekedar teman saja aku banyak, kebetulan memang suka kemari.”

kataku lagi. Tapi aku memaoriku langsung flas back ke waktu aku ikut diklat di

Lembang selama sepuluh hari. Waktu itu aku dikirim oleh kantor untuk ikut

diklat staf keuangan , disana aku mengenal Abdul seoang manager keuangan

dari departeman lain. Dengan perhatiannya, selama sepuluh hari aku merasa

nyaman dan tenang. Perhatian yang jarang kuterima dari Mas.

Setelah diklat itu Abdul sering menelponku sekedar menanyakan apa aku

sudah makan? Atau menanyakan khabarku ada cerita apa aku hari ini? Atau

sekeda menanyakan pekerjaanku. Malah sering aku meminta pendapatnya

mengenai pekerjaanku. Abdul selalu bisa menghiburku dengan leluconnya, dan

cerita serunya dengan teman-temanya.

Itu semua tidak pernah kudapat dari mas, ia sibuk dengan pekerjaanna.

Bahkan untuk menelponku saja di tengah kesibukannya ia tidak pernah.

Leluconku yang kudengar dan kuceritakan pada Mas saja ia sering tidak

mengubrisnya. Mas terlalu sibuk dengan pekerjaan dan orang tuanya.namun,

setelah kulihat sepertinya Abdul ingin lebih dan jauh dengan hubungan ini, aku

buru-buru menyudahi dan mengatakan padanya bahawa hubungan kami mulai

tidak sehat juga tidak dibenarkan oleh agama. Mulanya Abdul menolak, namun

aku bersikeras bahwa kita tidak akan tenang dengan hubungan ini, juga

hubugan ini salah. Akhirnya Abdul mengerti. Semenjak itu aku dan Abdul tidak

pernah lagi menjalin kontak. Karena bagiku apapun suamiku ia sudah kupilih

untuk mendampingiku hingga akhir hayat. Ia bapak dari buah hatiku. Sejelek

apapun ia.

”Jawab? Siapa laki-laki itu?” tanya mas lagi.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 127 -

Page 128: Modul Kelas XII IPB Sastra

Aku yang tersadar kemudian menjawab dengan penuh penyesalan

”Maafkan aku Mas, aku benar-benar salah terlalu memberikan perhatian pada

laki-laki itu.” kataku dengan penuh penyesalan”Tapi ndak ada kejadian yang

aneh-aneh, kami hanya saling memberikan perhatian.”seruku lagi.

”Perhatian-perhatian, kamu ndak mikir kalau kamu itu sudah punya

suami dan anak hah!” kata Mas

”Aku tahu Mas maka aku kemudian sadar bahawa pertemanan aku

dengan dia ndak bisa dilanjutkan.” kataku pelan.

”Sejauh mana pertemanan kalian?” tanya Mas curiga.

”Ndak ada pa-apa Mas hanya berteman saja.” jawabku lagi. Mas

mendesakku terus.

”tapi kata anakkmu Soraya kalian berpandangan mesara waktu di

bioskop?” tanya Mas.

Kukira hari itu permasalahan kami sudah jelas dan Mas mau menerima

penjelasanku. Tetapi ternyata permasalahan ini berlanjut ke keluarganya. Pagi

itu hari Minggu, Mas mengajakku dan kedua buah hati kami mengunjungi

ibunya yang sedang sakit dan tinggal dengan adik bungsunya. Sampai di

rumah itu kulihat semua adiknya yang berjumlah tiga orang sudah berkumpul

lengkap dengan pasangan masing-masing. Aku pikir mereka sama denganku

ingin mengunjungi ibunya yang sakit. Teryanta perkiraanku meleset. Ketika

suamiku memulai pembicaraan. Barulah aku tahu kalau aku sedang

menghadapi proses persidangan keluarga suamiku.

Mereka memakiku mengatakan istri yang tidak tahu diri, istri yang sudah

menginjak-injak harga diri suami dengan memperbolehkan laki-laki lain

bertandang ke rumah sementara suaminya tidak ada di rumah,dan kata-kata

yang menyakitkan yang akhirnya menimbulkan pertengkaran dengan suamiku.

”Kalain ndak usah ikut campur lagi semua sudah kami selesaikan!” Kata

Mas pada adik-adiknya.

”Ndak bisa begitu dong Mas, keluarganya harus tahu kelakuan bejat

anaknya!” kata adik permpuannya dengan sinisnya.

”Yah Mas ingat ndak dulu kita meminta dia dengan baik-baik eh

bapaknya yang otoriter itu dengan sombngnya bilang”Kalian mau kasih anak

saya yang sarjana dan paling cantik di kampung ini dan palin populer apa?”

apa itu ndak cukup sebagai penghinaan,seolah-oleh anaknya inu, manusia ini

paling terhormat, nyatanya mana, busuk sekali kelakuan istri seperti ini. Adik

laki-lakinya yang bekerja sebagai pengacara menunjukkan jari tangannya yang

hitam dan kasar ke arah mukaku dengan pandangan jijik.yah seolah-oleh aku

ini makhluk menjijikkan yang mereka lihat. Mas dengan marah menepis tangan

adiknya dan menyuruhnya duduk, namun adik laki-laki Mas yang satu lagi

menghardik aku dan mengatakan aku permpuan sundal. Tidak tahan melihat

adiknya yang tidak mengindahkan perkataannya Masku menampar muka

adiknya. Situasi pada saat itu memang panas. Anakku menangis melihat caian,

sumpah serapah yang dilontarkan keluarga itu, merka memelukku karena

melihat ibunya dalam posisi terancam

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 128 -

Page 129: Modul Kelas XII IPB Sastra

”Aku boleh bicara?” kataku setengah berteriak, pikirku situasi ini sudah

tidak nyaman dan panas. ”Tidak pernah ada penyelewangan yang aku

lakukan”, hanya saja aku memang terlampau ramah dan perhatian dengan laki-

laki.” kataku pelan. Aku tidak berusaha meyakinkan karena bagiku percuma

saja ,mereka sedang dalam suasana panas dan penuh curiga padaku.

Setelah kejadian itu Mas terlalu overprotektif pada setiap gerak

langkahku. Aku tidak bisa lagi bebas pergi dengan teman-temanku, karena ia

tidak mengijinkan. Bagi mas teman-temanku sama saja denganku yang rentan

dengan perselingkuhan. Katanya lagi teman-temanku juga pasti melindungi

perselingkuhan aku. Sekarang dimanapun aku berada aku harus melapor

keberadaanku pada Mas. Untuk ke mall saja aku tidak boleh sendiri., dengan

teman pun tidak boleh. Katanya ke mall bukan hal yang penting sekali. Jadi

tunggu saja pergi dengan dia.

Kujalani semua yang ada karena aku tak mau kehilangan kedua buah

hatiku, mereka akan diambil paksa oleh keluarga Mas bila aku mengajukan

kata”CERAI”. Hidup memang tak mau kompromi. Bagiku dan bagi Mas

kesalahan itu tak akan termaafkan, kini aku hanya menjalani kehidupan

berumah tangga yang kering kerontang, tanpa senyum indah seorang istri.

Bagiku hanya anak-anak tali pengikatku di rumah ini.

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu mendesain latar tempat , menentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan, dan mementaskan drama.

MATERIMementaskan Drama Karya sendiri

Berbicara masalah drama, kita akan dihadapkan kepada dua pemikiran. Pada satu segi kita

teringat kepada jenis pertunjukan yang mengasyikkan atau menjemukan. Pada segi lain kita

berpikir tentang sebuah naskah yang dikarang atau ditulis dalam bentuk dialog-dialog

(merupakan karya sastra).

Kerangka pemikiran kita yang seperti ini dapat dijelaskan dalam suatu konsep pikiran yang

jelas dan utuh sehingga kita dapat memahami mana yang dikatakan drama sebagai pemikiran

yang pertama dan mana yang pemikiran kedua. Maksudnya di sini adalah, kita sanggup

membedakan antara kedua pemikiran di atas dan dapat melihat hubungan antara keduanya.

Ada dua pengertian drama, yaitu: (1) drama sebagai text play atau reportair, dan (2) drama

sebagai theatre atau performance. Hubungan keduanya sangat erat. Dengan kata lain: setiap

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 129 -

KOMPETENSI DASAR : 10.1 Mementaskan drama karya sendiri dengan tema tertentu (pendidikan, lingkungan, dll.)

INDIKATOR : Mendesain latar tempatMenentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskanMementaskan drama

Page 130: Modul Kelas XII IPB Sastra

lakon atau pertunjukan harus mempunyai naskah yang akan dipentaskan. Sebaliknya tidaklah

otomatis setiap naskah merupakan teater, sebab ada saja kemungkinan naskah yang seperti itu

hanyalah berfungsi sebagai bahan bacaan saja, bukan untuk pertunjukan. Jadi, ada naskah

yang dapat dipentaskan dan ada yang tidak, misalnya drama "Awal dan Mira" karya Utuy

Tatang Sontani. Drama ini sulit untuk dipentaskan tetapi enak untuk dibaca.

Memahami penjelasan diatas, dapat diambil suatu perbedaan nyata dari keduanya. Perbedaan

itu adalah:

1. Drama sebagai text-play atau naskah adalah hasil sastra 'milik pribadi', yaitu milik

penulis drama tersebut, sedangkan drama sebagai teater adalah seni kolektif.

2. Text-play masih memerlukan pembaca soliter (pembaca yang mempunyai perasaan

bersatu), sedangkan teater memerlukan penonton kolektif dan penonton ini sangat

penting.

3. Text-play masih memerlukan penggarapan yang baik dan teliti baru dapat

dipanggungkan sebagai teater dan ia menjadi seni kolektif.

4. Text-play adalah bacaan, sedangkan teater adalah pertunjukan atau tontonan.

Aspek yang dibahas atau materi utama pada text-play adalah:

a) premis (tema), b) watak, dan c) plot

Sedangkan pada pementasan adalah:

a) naskah, b) pelaku, c) pentas, d) perlengkapan pentas, e) tata busana (pakaian), f) tata

rias, g) cahaya, h) dekorasi, dan i) musik

Tugas

Pentaskanlah sebuah naskah drama dengan memperhatikan desain tempat, musikalisasi !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 130 -

Page 131: Modul Kelas XII IPB Sastra

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu menyusun dialog dalam pementasan drama satu babak dengan

tema tertentu.

MATERI

Menyusun Naskah Drama

Langkah-langkah Menulis Naskah Drama

1. Menentukan tema cerita

Tema cerita dapat diambil dari kenyataan hidup sehari-hari yang ada di sekeliling kita.

Misalnya , tentang pergulatan dalam usaha mencari nafkah, kasih sayang, percintaan,

kenakalan remaja, kekerasan hidup di kota, kesejkan desa dan sebagainya.

2. Menyusun kerangka cerita

Bagi penulis pemula, kerangka cerita sebaiknya dituliskan terlebih dahulu agar membantu

proses selanjutnya. Pada bagian ini kamu harus mengembangkan daya khayal (imajinasi)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 131 -

KOMPETENSI DASAR : 10.2 Mementaskan drama karya sendiri dengan tema tertentu (pendidikan, lingkungan, dll.)

INDIKATOR : Mendesain latar tempatMenentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskanMementaskan drama

Page 132: Modul Kelas XII IPB Sastra

sehingga dapat merencanakan adegan-adegan yang diinginkan. Hasil menyusun kerangka

cerita dapat berupa ringkasan cerita atau sinopsis.

Untuk kebutuhan menyusun kerangka cerita, diperlukan pemahaman alur cerita rekaan.

Alur atau plot adalah cara pengarang menjalin peristiwa-peistiwa yang dialami tokoh

cerita, dengan memperlihatkan hukum sebab-akibat.

3. Menentukan konflik cerita

Konflik adalah keteganggan atau pertentangan antartokoh cerita. Setelah kerangka cerita

selesai dibuat, perlu dipertimbangkan kembali pada bagian-bagian mana konflik akan

diletakkan. Konflik merupakan bagian penting dalam sebuah naskah drama. Naskah

drama yang baik akan selalu terdiri atas konflik-konflik. Ini berarti, kekuatan sebuah

naskah drama terletak pada cara penagrang dalam menajlin konfliks antartokoh melalui

jalan cerita.

Di dalam naskah drama juga harus terdapat klimaks atau puncak dari selruh konflik. Pada

saat menulis naskah drama, kita harus dpat menempatkan klimaks pada bagian yang tepat,

agar cerita drama menarik.

4. Menentukan tokoh cerita dan perwatakannya

Pada langkah ini kita mulai menentukan nama masing-masing tokoh, dengan gambaran

wataknya. Perwatakan dapat dibedakan menjadi dua, fiik dan psikis (sifat atau karakter).

Perwatakan fisik berarti gambaran tentang fisik tokoh : cantik, bongkok, berkacamata,

berambut panjang, bermata sifit, gagu, kaki cacat, kurus, gemuk, dan sebagainya.

Perwatakan psikis berarti gambaran sifat atau karakter tokoh : pemarah, suka iri, baik hati,

lucu, licik, lembut, berwibawa, dan sebagainya.

5. Menyusun naskah

Setelah seluruh kebutuhan menulis naskah ditetapkan, berikutnya adalah menysun naskah.

Pada langkah inilah kegiatan menulis naskah yang sesungguhnya berlangsung. Pilihlah

kata-kata yang dapat mewakili pikiran dan perasaan! Ingat naskah drama selalu berupa

notasi dan dialog! Pada bagian notasi, perlu pula kamu singgung tentang gambaran latar

cerita dan amanat atau pesan moral yang ingin kamu sampaikan melalui cerita itu.

Langkah-langkah di atas merupakan pilihan cara. Oleh karena itu, kita boleh menulis dengan

langkah-langkah yang berbeda.

a. Menentukan Judul

Selain langkah-langkah di atas, ada hal lain yang juga penting diperhatikan, yaitu

menentukan judul cerita. Menentukan judul cerita rekaan dapat dilakukan kapan pun,

sebelum menulis cerita, ketika sedang menulis, atau setelah cerita selesai ditulis.

Secara umum judul cerita rekaan harus memenuhi syarat-syarat berikut:

1. sesuai dngan isi dan tema cerita

2. Menarik dan membawa daya khayal tersendiri

3. Tidak terlalu panjang (singkat tetapi tepat)

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 132 -

Page 133: Modul Kelas XII IPB Sastra

4. Penuh rasa ingin tahu pembaca

Latar dan Peran Latar.

Latar dalam pementasan drama terdiri dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan latar

akan menghidupkan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana, menguatkan

karakter tokoh, serta menjadikan pementasan drama semakin menarik. Oleh karena itu,

ketetapan pemilihan latar akan ikut menentukan kualitas pementasan drama secara

keseluruhan.

UJI KOMPETENSI

1. Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok.

Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada Wak Katok. “Akuilah dosa-

dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang

Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat

selamat keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa hariman ... biarlah aku yang

jadi korban ...”

Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....

A. menasihati orang-orang yang telah berbuat kejahatan

B. melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa

C. meminta ampun kepada Tuhan dengan cara selalu bersujud

D. mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan

E. berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara

2. Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia. Kita hanya menjalani

Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang tak kusuka. Kau sudah ditakdirkan Tuhan punya

suami buta, tak adakah niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu?

Sebab takdir itu baru jatuh setelah manusia berusaha.Tina, kau bukan anakku jika

kau tidak berani melawan takdir yang pahit.

Tina : Aku sudah berusaha. Abas juga sudah. Aku sudah berusaha, dan inilah hasilnya.

Kami dapat membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.

Konflik yang terjadi antara Tina dan Ibu adalah ....

A. perbedaan pandangan mengenai takdir B. usaha melawan takdir

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 133 -

Page 134: Modul Kelas XII IPB Sastra

C. nasib merupakan takdir D. perbedaan takdir manusia

E. pasrah menjalani takdir

3. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama!

DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum jadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tidak bisa mati

...

Chairil Anwar

Tema kutipan puisi di atas adalah ....

A. pembangunan B. Peperangan C. keteladanan

D. kepahlawanan E. kepemimpinan

4. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!

“Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”

“Husss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?”

“Aku bukan kangmasmu!” bentak kakek-kakek itu lagi.

“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya

awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak

demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya.”

Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang tak berdaya.

“Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?”

“Mengapa?”

“Pantaskah panggil mbah?”

“Hi-hi-hi! Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa?

Apakah karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?”

“Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”

Tikungan di Dekat Bendungan,

St. Ismariasita

Watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. pemarah B. Pendendam C. pemalu

D. penyabar E. perasa

5. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama!

Andai esok tak ada lagi mentari

Arah langkah terhenti seketika

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 134 -

Page 135: Modul Kelas XII IPB Sastra

Langit berubah warna kelabu

...

Bunga-bunga mendadak layu

Kalimat yang bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang puisi

tersebut adalah ...

A. Gerimis pun mulai reda lagi.

B. Udara dingin sekali.

c. Angin dan embun pagi berhenti menyapa.

D. Tanpa lentera akan gelap sekali.

E. Pembawa berita bercerita.

6. Cermati kutipan data buku berikut dengan saksama!

Novel layar Terkembang membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan

TakdirAlisyahbana membawa pembaruan di bidang masalah yang diungkapkan. Wanita

zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada

rumah tangga alias penunggu rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan

kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan

kaumnya yang diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan

para pelajar (tokoh masa depan).

Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun menjadi kalimat resensi yang menunjukkan

keunggulan novel adalah ...

A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh siswa.

B. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan.

C. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di

dunia pendidikan.

D. Sutan Takdir Alisyahbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam

dunia pendidikan.

E. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi wanita dan perjuangan kaum

wanita.

7. Perhatikan ilustrasi berikut dengan saksama!

Hampir lima tahun kakak bekerja di perusahaan itu. Kakak menempati posisi yang cukup

menentukan. Ia pun sering mendapat kepercayaan besa dari atasannya. Namun musibah

datang tak terduga. Akibat kecelakaan lalu lintas, kakak menjadi lumpuh. Jangankan

untuk pergi kekantor, sekadar untuk keperluan ke kamar mandi ia pun harus dipapah.

Tidak lama setelah kejadian itu, kakak dipecat dari perusahaannya. Tak ada tanda jasa

ataupun kata terima kasih untuk kakak dari perusahaan itu.

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ...

A. Seperti api dalam sekam. B. Besar pasak daripada tiang.

C. Habis manis sepah dibuang. D. Bunga gugur putik pun gugur.

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 135 -

Page 136: Modul Kelas XII IPB Sastra

E. Tak ada gading yang tak retak.

8. Cermati kutipan cerpen berikut dengan saksama!

Semakin dekat ke kota kecamatan, semakin seru diskusi mereka. Hamparan sawah

yang siap ditanami dengan air yang melimpah dari saluran irigasi, tidak menjadi bahan

perbincangan mereka. Bahkan ketika berpapasan dengan orang-orang yang dikenalnya,

mereka tak benar-benar menyapa. Paling-paling cukup dengan hanya saling

mengacungkan tangan salah seorang dari mereka kembali berseru, “Siapa yang sudah

mengenal camat baru itu?

“Ah, itu soal gampang. Kita tanya saja nanti di sana.”

Latar yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….

A. di kecamatan B. di pesawat C. di perjalanan

D. di daerah irigasi E. di pedesaan

9. Cermati paragraf berikut!

Dari kelok pertama sampai kelok ke-44 kami menikmati panorama yang masih perawan.

Sampai di tepi danau Maninjau terlihat hamparan air yang dikelilingi bukit-bukit yang

menjulang. Tampak dari kejauhan nelayan dengan sampan tradisional mencari ikan di

tengah danau. Meskipun serasa di tepi pantai, angin sejuk selalu menyapa dengan lembut.

Sungguh molek alam Minangkabau yang belum terjamah tangantangan jahil itu.

Unsur intrinsik yang dominan adalah…

A. latar B. Alur C. Penokohan D. Tema E. Amanat

10. Bacalah penggalan cerpen berikut!

Aku kangen surat-surat, puisi-puisi, dan teleponnya. Diam-diam aku menyesal telah

bersikap cuek kepadanya. Aku baru menyadari kalau ia sangat memperhatikanku. Ia

juga baik, sabar, dan jenaka. Ia begitu menghiburku. Aku kini bahkan berharap ia

meneleponku. Dan benar, malam itu ia meneleponku. Dan aku tidak lagi bersikap

cuek padanya. Aku bahkan bersikap sangat akrab dengannya.

Bapak, Karya Nurani Metawati

Unsur intrinsik yang sangat menonjol pada penggalan cerpen di atas adalah ....

A. latar B. amanat C. plot

D. Perwatakan E. gaya bahasa

11. Bacalah puisi berikut!

Ombak memecah di tepi pantai

Angin berhembus lemah-lembut

Puncak kelapa melambai-lambai

Di ruang angkasa awan bergelut

Puisi tersebut menggunakan majas ....

A. metafora B. Asosiasi C. litotes

D. eufemisme E. personifikasi

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 136 -

Page 137: Modul Kelas XII IPB Sastra

13. Bacalah penggalan naskah drama berikut!

Dahlan : (Mengetuk pintu tiga kali. Kasim masih menggerutu sendiri)

Kasim : Rokok, ... lagi. E, rokok, ... silakan, Pak, silakan. Selamat pagi-pagi, Pak

Dahlan! (Pak Dahlan masuk dan duduk di kursi). Agaknya baru saja jalan-jalan?

Dahlan : Bekerja itu harus tutup mulut, jangan marah-marah. Tidak baik terbiasa

berbicara sendiri!

Kasim : Betul, Pak, terima kasih. (Sikap sopan, hormat) Bapak mau minum kopi

atau teh manis, atau kopi susu, atau ... teh telur?

Isi dialog dalam penggalan naskah drama tersebut adalah ...

A. Kehadiran Pak Dahlan pada pagi hari setelah jalan-jalan.

B. Kasim bekerja sambil menggerutu karena banyaknya puntung rokok.

C. Nasihat Pak Dahlan kepada Kasim agar tidak marah-marah kalau bekerja.

D. Kasim menerima nasihat baik dari Pak Dahlan.

E. Kasim menawarkan minum kepada Pak Dahlan.

14. Bacalah penggalan cerita berikut!

Kelihatan seorang kakek berjalan bersama cucunya seorang gadis belia yang cantik.

Mereka duduk di bawah pohon yang rindang. Gadis itu meminta kakeknya menceritakan

riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua orang tuanya dan di mana

mereka sekarang.

Sang kakek terdiam sebentar, kemudian mulailah ia bercerita. “Delapan belas tahun

yang lalu, seorang pemuda kota berjalan-jalan ke desa ini. Ia terpikat gadis cantik

bunga desa ini, dan mereka pun menikah. Gadis cantik itu adalah putri kakek satusatunya

...

Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan cerita tersebut adalah ....

A. tema B.perwatakan C.alur D.latar waktu E.latar budaya

15.Perhatikan penggalan puisi berikut!

Dendang Sayang

Ramadhan K.H.

Aku tutup rapat pintu dan jendela

untuk tidak tahu lagi derita

dibawa angin dan cahaya

Tapi kembang hitam dan awan hitam

terselip selalu di tali rebab menikam

...

Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan puisi tersebut adalah ....

A. tema B.tokoh C.rima D.latar E.amanat

16.Bacalah penggalan cerita berikut!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 137 -

Page 138: Modul Kelas XII IPB Sastra

Ayah : Kalau Narto tak mau, engkau Maimun, berilah aku air segelas.

Maimun : (Hendak mengambil air) Baik, Ayah.

Gunarto : (Pelan-pelan tapi pahit) Kami tak mempunyai ayah, kapan kami mempunyai

ayah?

Ibu : Narto, apa katamu itu?

Gunarto : Kami tak mempunyai ayah, kataku. Jika kami berayah, apa perlunya

kami membanting tulang selama ini menjadi budak orang?

Watak tokoh Gunarto dalam penggalan tersebut digambarkan seperti berikut ini,

kecuali ....

A.pemarah B.keras hati C.pendendam

D.penurut E.bertanggung jawab

17. Bacalah penggalan novel berikut!

Lihatlah, Salamah memberi isyarat. Dan, ketiga orang itu sama memperhatikannya.

Salamah yang pernah mendengar pengajian dari Pak Mudin di kampungnya dulu

memberikan komentar. Itulah manusia yang lidahnya berlawanan dengan hatinya. Orang-

orang macam itu banyak kita jumpai di dunia. Mereka paling suka menimbulkan bencana

antara sesamanya. Tanpa menoleh-noleh makhluk manusia yang berbentuk tiang itu

dengan begitu sengsaranya di depan mereka. Setelah makhluk itu jauh Salamah

merenungi dirinya ...

Nilai moral yang terkandung dalam penggalan novel tersebut adalah ...

A. Kita harus taat kepada ajaran agama anutan kita sendiri.

B.Manusia yang berbuat jahat di dunia akan mendapat siksa berat di akhirat.

C.Manusia yang suka berbohong membahayakan bagi sesamanya.

D.Tidaklah baik manusia yang suka menimbulkan bencana.

E.Bencana manusia itu antara lain berupa hilangnya harga diri.

18.Bacalah penggalan cerpen berikut!

Presiden itu telah memerintahkan, pada Hari Proklamasi yang akan datang ini Negara RI

harap dinyatakan sebagai negara yang bebas buta huruf. “Jangan bikin malu aku”, kata

Gubernur pada Bupati dan Bupati meneruskan pesan itu kepada Camat. “ Jangan sampai

aku dimarahi Gubernur. Dan Camat memerintahkan kepada Kepala Desa. “Kalau masih

kedapatan yang buta huruf, Kepala Desanya akan kumasukkan ke dalam tahanan.” Dan

Kepala Desa memerintahkan pada orang Ronda. “Bunyikan canang, suruh semua orang

buta huruf masuk hutan.

Latar budaya yang tidak nampak dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....

A.budaya mengumpulkan orang dengan membunyikan alat (canang)

B.budaya belajar

C.budaya memerintah/teguran atasan kepada bawahan

D.budaya menghukum, bagi yang bersalah

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 138 -

Page 139: Modul Kelas XII IPB Sastra

E.budaya seni

16. Bacalah resensi film berikut!

ADI terus menerus menyesali kebodohannya yang begitu mudah terjebak dalam

perangkap busuk yang dibuat Melly. Nasi telah menjadi bubur, ia menyesal telah begitu

emosional memutuskan cintanya dengan Susan hanya karena mulut manis Melly yang

ternyata berbisa. Adi sibuk berpikir, akankah Susan menerimanya kembali kalau ia mau

mengakui kesalahannya.

Perang dingin Susan dan Vivi masih berlanjut. Montir-montir baru yang direkrut Vivi,

kerap berkomentar sinis yang membuat panas hati Susan. Namun Susan selalu dapat

mengendalikan emosinya, justru Vivi lah yang kerap terpancing amarahnya.

Nilai moral yang terkandung dalam kutipan resensi film tersebut adalah ....

A. menyesali perbuatan terus menerus merupakan kebodohan

B.memecah belah seseorang dengan mulut manis yang berbisa

C.meminta maaf lebih sulit dilakukan daripada menerima maaf

D.kesabaran dan kebodohan merupakan dua sikap yang sulit dibedakan

E.setiap perbuatan tentu mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan

17. Bacalah kutipan berikut!

Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan

berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh

menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki

merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-

abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita

sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang

bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada

siapa juapun.

(S.T Alisyahbana: Layar Terkembang)

Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah ....

A. adanya pembaitan B. adanya petunjuk gerak

C. penggunaan paragraf D. penggunaan rima

E. didominasi dialog

18. Perhatikan tabel berikut !

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 139 -

NO SASTRAWAN KARYA ANGKATAN

1 Merari Siregar Azab dan Sengsara ‘20

2 Abdul Muis Sengsara Membawa Nikmat ‘30

3 Muhammad Yamin Sandyakala ning Majapahit ‘45

4 Rustam Efendi Rindu Dendam ‘66

5 Mochtar Lubis Senja di Jakarta ‘80

Page 140: Modul Kelas XII IPB Sastra

Berdasarkan tabel di atas, sastrawan, karya sastra, angkatan yang tepat adalah nomor ....

A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

19. Bacalah penggalan cerpen berikut!

Kasdu terus berjalan. Lepas dari perkampungan dia menapaki jalan sempit yang

membelah perbukitan.Kiri kanan jalan adalah tebing dengan cadasnya yang kering renyah

berbongkah-bongkah. Kala musim hujan jalan itu adalah sebuah kali yang mengalirkan air

dengan deras dari puncak bukit. Air yang keruh meluncur dari atas menggerus tanah,

sehingga jalan itu semakin lama semakin dalam.

( Ahmad Tohari : Si Minem Beranak Bayi)

Penggalan cerpen di atas dapat digolongkan ke dalam aliran ....

A. realisme B. Idealisme C. romantisme

D. psikologisme E. Determinisme

20. Bacalah penggalan resensi berikut!

Novel Raumanen karya Marianne Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah

harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta.

Kemudian pada tahun 1982, dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara

(SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengucapkan bahwa keberhasilan

novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita

akuan (first person narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang.

Kedua pencerita itu kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing.

Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada ....

A. gaya bercerita B. sudut pandang

C. tema cerita D. pengungkapan pikiran

E. penghargaan yang diterima

21. Bacalah penggalan kritik sastra berikut!

Ramadhan K.H. begitu padu mendendangkan tanah kelahirannya Priangan, dalam

“Priangan Si Jelita.” Ungkapan-ungkapan, lambang, pengimajinasian yang kuat, dapat

mempertinggi nilai kepuitisan puisi yang sederhana ini. Kita seolah mendengar suara

seruling, melihat gunung-gunung, melihat pemandangan menghijau (jamrud) dan seolah

melihat gadis-gadis manis yang menghiasi desa kelahiran penyair.

Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penggalan kritik di atas adalah ....

a. latar dan lambang b. nilai dan lambang

c. nilai dan kesederhaan d. latar dan kesederhaan

e. diksi dan pengimajinasian

22. Bacalah penggalan novel berikut!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 140 -

Page 141: Modul Kelas XII IPB Sastra

Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos

melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya

yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas

sekali itu.

“Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau Georgia,

begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran, ada kolom

renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan perdu-perdu

yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!”

(Umar Kayam: Jalan Menikung)

Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui ....

A. uraian pengarang B. uraian tokoh lain

C dialog antartokoh D. pandangan tokoh

E. sikap tokoh

23. Bacalah penggalan novel berikut!

Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya

waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan

Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut

Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang)

seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya

meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang,

takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa.

Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi

Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita tidak usah khawatir akan

mengalami bencana itu.

“Wong paringan hadiah priyayi tinggi kok dikhawatirkan,” tutur Bapak.

(Umar Kayam: Para Priyayi)

Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah ....

A. sosial B. Budaya C. politik

D. ekonomi E. keagamaan

24. Bacalah penggalan cerita berikut!

Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu,

tetapi lebih-lebih dengan dambaan yang manis walau agak ketir. Setiap anak manis selalu

mengingatkannya kepada anaknya sendiri di Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang

Maha Memiliki, namun toh kejam juga) telah direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok

Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih, inggih, baik Den Rara. Baik sekali,“ lalu

menggeleng-geleng, “Tidak”

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 141 -

Page 142: Modul Kelas XII IPB Sastra

(Y.B. Mangun Wijaya: Burung-Burung Mayar)

Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah berupa ....

a. diksi b. latar c. alur

d. penokohan e. sudut pandang

25. Bacalah puisi berikut!

Rindu tanpa batas

pada isi terpendam

angin lintas

bisik bibir kelu

gunung berapi berbalut awan

menjulang di angkasa pagi

sungai menelusuri wajah bumi

kesepian hutan, lengang pertapa

( Sitor Situmorang)

Puisi di atas menggunakan majas ....

a. sinekdoke b. hiperbola c. personifikasi

d. eufemisme e. metonimia

26. Bacalah ilustrasi berikut!

Beberapa kritikus sastra menyebut beliau penyair terbesar sesudah Chairil Anwar. Paling

tidak, beliau adalah penyair penting sejak tahun 50-an hingga sekarang. Selain sebagai

seorang penyair, beliau dikenal sebagai dramawan. Beliau juga sudah memprofesikan

pembaca puisi. Kumpulan puisinya antara lain “Blues untuk Bonny,” Sajak-Sajak Sepatu

Tua.”

Penyair yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah ....

a. Amir Hamzah b. Sitor Situmorang

c. Taufiq Ismail d. W.S. Rendra

e. Sutardji Qozoum Bachri

27. Bacalah penggalan resensi berikut!

Rupanya pesan “Ayah” kepada “Aku” yang ditempatkan pada bagian akhir cerita ini

merupakan pesan penting yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Apa

yang dikatakan “Ayah” kepada “aku” boleh dikatakan cara lain untuk mengatakan,

“Janganlah kamu – generasi muda – bekerja untuk Belanda sebab kelak kamu akan

terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hati nurani dan

kamu akan membenarkan ketidakadilan”.

Unsur karya sastra yang diungkapkan dalam penggalan resensi di atas adalah ....

a. tema b. amanat c. Alur d. latar e. penokohan

28. Bacalah kutipan cerita berikut!

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 142 -

Page 143: Modul Kelas XII IPB Sastra

Kedua orang itu tersenyum dengan mulut mereka sedikit monyong sehabis percakapan itu.

Di dalam BMW seri tujuh berwarna abu-abu itu Tommi menyetir sendiri. Suara Celine

Dion berduet dengan Barbara Streisand keluar dari “compac disc”-nya.

“Suka suara nona-nona ini?”

“Oh, suka banget, Pak.”

“Di luar pak-nya dibuang saja. Apalagi di mobil hanya berdua. Janji, ya?”

Endang tersenyum kemudian menjawab, “Janji”

Waktu mobil memasuki halaman Hotel, Endang masih dengan tenang mengikuti

pikirannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya di dalam hatinya ia mulai

mengukur-ngukur, menghitung-hitung langkah apa yang selanjutnya akan diambil oleh

Tommi.

( Umar Kayam: Jalan Menikung)

Tentukan majas yang terdapat dalam kutipan di atas

a. Asindenton c. polisidenton e. inversi

b. Metafora d. metonimia

29. Bacalah kutipan cerita berikut!

Tentang celana kepar 1001 itu, tak ada yang akan diceritakan lagi. Pada suatu kali ia akan

hilang dari muka bumi. Dan mungkin ia bersama-sama Kusno hilang dari muka bumi ini?

Tapi, bagaimanapun juga. Kusno tidak akan putus asa. Ia dilahirkan dalam kesengasaraan,

hidup bersama kesengsaraan. Dan meskipun celana 1001-nya hilang lenyap menjadi topo,

kusno akan berjuang terus melawan kesengsaraan biarpun hanya guna mendapatkan

sebuah celana kepar yang lain.

Idrus: Kisah Sebuah Celana Pendek

aliran yang terdapat dalam kutipan di atas

a. Relisme c. naturalisme e. Ekpresionlisme

b. Idealisme d. psikologisme

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 143 -

Page 144: Modul Kelas XII IPB Sastra

DAFTA PUSTAKA

Parera, J.D.dan S.Amran Tasai. 2005. Terampil Berbahasa indonesia 3 untuk Sekolah

Menengah Atas Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta : Balai Pustaka

Republika online

Sayuti,Suminto.A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi.. Yogyakarta. Gama Media.

Surana,S.Pd. 2001. Pengatantar sastra Indonesia.. Solo: Tiga Serangkai.

http:// www.kolomkita.com

http:// www.pergh.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Pantun

http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi

http://id.wikipedia.org/wiki/Novel

http://id.wikipedia.org/wiki/Sinopsis Novel

http://www. Google.co.id

LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ - 144 -